Bahan UP Mikro

8
Bahan UP Mikro Identifikasi bakteri E. Coli, Salmonella, Shigella E. coli E. coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen, yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E. coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik E. coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen, yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E. coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik Escherichia coli tidak dapat memproduksi H 2 S, tetapi dapat membentuk gas dari glukosa, menghasilkan tes positif terhadap indol, dan memfermentasikan laktosa. Bakteri ini dapat tumbuh baik pada suhu antara 8 0 C- 46 0 C, dengan suhu optimum dibawah temperature 37 0 C. Bakteri ini berada dibawah temperature minimum atau sedikit diatas temperature maksimum tidak segera mati, melainkan berada dalam keadaan dormancy, disamping itu Escherichia coli dapat tumbuh pada ph optimum berkisar 7,2-7,6 Media yang digunakan untuk reaksi biokimia adalah: Triple Sugar Iron Agar (TSIA) Media ini terdiri dari 0,1% glukosa, 1 % sukrosa, 1 % laktosa. Ferri sulfat untuk mendeteksi produksi H 2 S, protein dan indicator phenol red. Salmonella bersifat alkali acid, alkali terbentuk karena adanya proses oksidasi dekarboksilasi protein membentuk amina yang bersifat alkali dengan adanya phenol red maka terbentuk warna merah, Escherichia coli memfermentasi glukosa, sukrosa dan laktosa yang bersifat asam

description

ghghgh

Transcript of Bahan UP Mikro

Page 1: Bahan UP Mikro

Bahan UP Mikro

Identifikasi bakteri E. Coli, Salmonella, Shigella

E. coli

E. coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang

merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen,

yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E.

coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik

E. coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang

merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen,

yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E.

coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik

Escherichia coli tidak dapat memproduksi H2S, tetapi dapat membentuk gas dari glukosa,

menghasilkan tes positif terhadap indol, dan memfermentasikan laktosa. Bakteri ini dapat tumbuh

baik pada suhu antara 80 C- 460 C, dengan suhu optimum dibawah temperature 370 C. Bakteri ini

berada dibawah temperature minimum atau sedikit diatas temperature maksimum tidak segera mati,

melainkan berada dalam keadaan dormancy, disamping itu Escherichia coli dapat tumbuh pada ph

optimum berkisar 7,2-7,6

Media yang digunakan untuk reaksi biokimia adalah:

Triple Sugar Iron Agar (TSIA)

Media ini terdiri dari 0,1% glukosa, 1 % sukrosa, 1 % laktosa. Ferri sulfat untuk mendeteksi produksi

H2S, protein dan indicator phenol red. Salmonella bersifat alkali acid, alkali terbentuk karena adanya

proses oksidasi dekarboksilasi protein membentuk amina yang bersifat alkali dengan adanya phenol

red maka terbentuk warna merah, Escherichia coli memfermentasi glukosa, sukrosa dan laktosa yang

bersifat asam sehingga terbentuk warna kuning pada dasar dan lereng dan menghasilkan gas.

Sulfur Indol Motility (SIM)

Media SIM adalah perbenihan semi solid yang dapat digunakan untuk mengetahui pembentukan H2S,

indol dan motility dari bakteri. Escherichia coli membentuk indol dan motility positif.

Citrate

Bakteri yang memanfaatkan sitrat sebagai sumber karbon akan menghasilkan natrium karbonat yang

bersifat alkali, dengan adanya indicator brom thymol blur menyebabkan terjadinya warna biru. Pada

Escherichia coli tidak memanfaatkan sitrat, sehingga pada penanaman media sitrat hasilnya negatif.

Page 2: Bahan UP Mikro

Fermentasi karbohidrat

Media ini berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri memfermentasikan jenis karbohidrat, jika

terjadi fermentasi maka terlihat warna kuning karena perubahan pH menjadi asam. Escherichia coli

memfermantsi glukosa menjadi asam dan gas, memfermentasi laktosa, sukrosa, maltosa dan mannitol

dengan atau tanpa gas. Tetapi ada beberapa spesies Escherichia coli  tidak memfermantasi laktosa dan

sukrosa.

Salmonella

Genus Salmonella terdiri beberapa grup dan banyak sekali tipenya serta memiliki

beberapa jenis antigen berupa somatic antigen (antigen 0), Flagellar antigen (antigen H) dan

tipe tertentu memiliki antigen Vi.

Salmonella merupakan basil gram negati£, bergerak karena mempunyai flagella yang

peritrik, anarobik fakultatif dan koloninya pada media Mac Congkey terlihat tidak berwarna,

tidak memfermentasi laktosa, uji indol, uji Voges-proskauer, uji phenyl-alanine dan uji urease

negatif serta tidak tumbuh pada KCN broth.

Salmonellosis pada manusia dapat terjadi karena beberapa bentuk sebagai berikut:

a. Gastroenteritis akut atau keracunan makanan yang ditandai dengan muntah dan diare.

b. Demam tipoid terutama disebabkan oleh S.typhi (typhosa), S.parahjphi dan S.choleraesuis.

c. Bersifal nontipoidal Salmonella yang ditandai dengan demam yang lebih lama dan

inetrmittent bacteremia, biasanya disebabkan oleh S.typhimurium, S. parathypi A dan B

serta S. choleraesuis.

d. Dikeluarkan melalui tinja, sehingga merupakan sumber penularan lagi.

Salmonella merupakan basil gram negatif, bergerak karena mem- punyai flagella yang

peritrik, anarobik fakultatif dan koloninya pada media MacConkey terlihat tidak berwarna,

tidak memfermentasi laktosa, uji indol, uji Voges-proskauer, uji phenyl-alanine dan uji urease

negatif serta tidak tumbuh pada KCN broth.

Genus Salmonella lebih kompleks dan terdiri dari bermacam-macam grup. Salmonella

dapat menyebabkan infeksi pada hewan disamping manusia dan dapat menyebabkan infeksi

pada hewan disamping manusia dan dapat menyerang jaringan ekstra intestinal. Menyebabkan

demam interik. Keadaan yang paling parah berupa demam thypoid.

Genus Salmonella umumnya bergerak dengan flagella yang peritrika dan ada juga

bentuk-bentuk yang tidak bergerak. Ada yang membentuk (fermentasi) asam saja atau asam

dan gas pada glukosa, maltosa dan manitol dan tidak memfermentasikan laktosa dan sakrosa

(sukrosa), tidak membentuk indol. Salmonella mempunyai spesies paling banyak dan tipe

Page 3: Bahan UP Mikro

antigen yang lebih dari 1500. karena itu untuk klasifikasi Salmonella didasarkan pada susunan

antigennya.

Shigella

Bakteri dari genus terdiri 4 spesesies yang penting yaitu: (1) Shigella dysentriae (group

A), (2) Shigella flexneri (group B), (3) Shigella boydii (group C), dan (4) Shigella sonnei (group

D). Shigella secara umum menyebabkan disentri mulai dari asimptomatik, demam, diare

berair, berlendir, bahkan bercampur darah. Infeksi oleh bakteri Shigella sonnei ditandai

dengan demam diare berair (self-limiting disease), Shiglla dysenteriae pada umumnya lebih

serius dan Shigella flexneri menyebabkan bakteremia. Shigella tidak bergerak, tidak

menghdrolisa urea dan tidak menghasilkan H2S pada TSIA/KIA.

Keempat spesies tersebut semuanya dapat memfermentasikan glukosa dan beberapa kuman

misalnya : Shigella flexneri,Shigella boydii dan Shigella sonnei meragi manitol tanpa gas dan

Shigella dysentriae tidak meragi manitol. Tidak meragi laktosa, kecuali Shigella sonnei dengan

inkubasi lebih dari 3 hari, indol (±) tidak tumbuh di Simmon’s citrate, tidak membentuk asetil metil

karbinel atau Voges Proskaner (-), methyl red (+). Pada media TSIA/KIA tumbuh dengan Lereng

alkalis; dasarnya asam, tidak terbentuk gas dan H2S.

Gram

Penentuan sifat bakteri apakah bergram positif atau gram negative dengan pewarnaan gram atau

diferensial. Saat pemberian zat warna Kristal violet, isolate biakan berwarna ungu, kemudian

ditambahakan larutan lugol/mordan, bakteri berwarna lebih ungu karena larutan tersebut memperkuat

warna ungu yang terbentuk pada awal penambahan Kristal violet dengan membentuk kompleks zat

warna Kristal violet-lugol/mordan dan pada saat penambahan larutan alkohol asam yang bertindak

sebagai pemucat tetapi isolate biakan berwarna pudar karena larutan alkohol asam tersebut dapat

menembus lapisan peptidoglikan yang tipis sehingga dapat melunturkan warna yang telah terikat

pada membran plasmanya. Pada tahap terakhir, ditambahkan safranin sebagai zat warna kedua, isolate

biakan berwarna merah karena kompleks tersebut larut pada saat pemberian alcohol dan kemudian

mengambil zat warna kedua yang berwarna merah.

Ada beberapa faktor yang mungkin dapat terjadi sehingga dapat mempengaruhi hasil

pewarnaan :

1. Preparat ulas terlalu tipis

2. Preparat ulas terlalu tebal

3. Kesalahan prosedur kerja

4. Suspensi bakteri terkontaminasi

5. Saat melakukan fiksasi, terkadang suspensi bakteri hangus.

Page 4: Bahan UP Mikro

Media Agar

Gula-gula

Uji ini bertujuan untuk melihat kemampuan bakteri dalam memfermentasikan karbohidrat

(glukosa, laktosa dan sukrosa). Isolate bakteri basil-gram positif diinokulasikan pada medium GB, LB

dan SB. Digunakan ketiga medium tersebut untuk melihat adanya pembentukan asam piruvat dan gas

CO2 sebagai hasil dari fermentasi karbohidrat bakteri. Kemudian ditambahakn indicator BTB yang

memberikan warna hijau pada medium. Jika bakteri menghasilkan asam akan bereaksi positif, maka

medium akan berubah warna menjadi kuning dan timbul gelembung pada tabung durham berupa

gelembung gas.

Dari hasil pengamatan, diperoleh medium GB dan SB menghasilkan warna kuning tetapi

tidak menghasilkan gelembung gas pada tabung durham, sedangkan pada medium LB menghasilkan

warna tetap, hijau, dan tidak terdapat gelembung gas pada tabung durham yang menandakan bahwa

biakan bakteri basil-gram positif memiliki enzim yang dapat memfermentasikan jenis karbohidrat

glukosa dan sukrosa menjadi asam piruvat dan menghasilkan gas CO2.

Manitol

Uji ini dilakukan untuk mengetahui patogenitas atau tidaknya bakteri uji yang mampu

memanfaatkan manitol sebagai sumber energinya. Hasil uji Manitol berupa perubahan warna dari

merah menjadi kuning.

TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose)

Uji untuk mengisolasi spesies vibrio, menghambat pertumbuhan bakteri gram (+) coccus dan

gram (-) batang

Warna awal : hijau-lumut

EMB (Eosin Methilen Blue)

Uji untuk membedakan gol.enterobacterioceace terutama E.coli dan E.aerogenes, menghambat

pertumbuhan gram (+)

Warna awal : coklat

(+) : hijau metalik

SS (Salmonella Shigella)

Uji untuk menyeleksi salmonella dan shigella.

Jika :

Salmonella : koloni berwarna merah/bening keruh, bagian tengah ada warna hitam

Shigella : koloni berwarna merah/bening keruh, bagian tengah tidak ada warna hitam

Page 5: Bahan UP Mikro

TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

Untuk identifikasi enterobactericeae.

PRINSIP:

Penurunan gula dan diiringi produksi asam dideteksi dengan pH indikator phenol red, yang merubah

warna dari merah-orange menjadi kuning, pada alkalinitas berubah menjadi merah pekat. Thiosulfat

direduksi oleh hydrogen sulfida (H2S) oleh beberapa spesies, hydrogen sulfide bereaksi dengan iron

salt membentuk besi sulfide hitam.

Awal : Orange

Kuning : Asam

Merah : Basa

SC (Simon Citrate)

Uji penggunaan sitrat digunakan untuk melihat kemampuan bakteri menggunakan sitrat sebagai satu-

satunya sumber karbon dan energy. Uji ini menggunakan medium Simon Citrat Agar (SCA).

Kegunaan :

Untuk identifikasi mikroorganisme (terutama entrobacteriaceae dan jenis fungi tertentu) berdasarkan

kemampuan nya memetabolisme citrate, sebagai sumber karbohidrat.

Prinsip kerja:

Metabolisme citrate menyebabkan alkalinitas dari medium,yang diindikasikan dengan perubahan

warna media dari PH indikator bromothymol blue menjadi biru tua.

Hasil positif : Warna media yang hijau berubah menjadi biru tua.

Contoh :

Bakteri E coli (-), Pseudomonas aerogenosa (+)

SIM (Sulfida Indol Motility)

Motility : Uji ini dilakukan untuk mengetahui motilitas mikroorganisme yang memiliki alat gerak

yang sederhana berupa flagel atau cincin, dengan kata lain untuk mengetahui ada tidaknya alat gerak

mikroorganisme tersebut. Hasil uji tersebut ditandai dengan adanya pelebaran tusukan isolate pada

medium motility yang berarti mikroorganisme tersebut memiliki flagel.

Indol : Uji ini digunakan untuk melihat kemampuan dari bakteri menghasilkan senyawa indol. Pada

uji ini dilakukan penambahan reagen kovack yang akan bereaksi dengan indol yang dihasilkan oleh

bakteri. Hasil uji Indol dengan menggunakan medium SIM menunjukkan hasil yang negatif setelah

penambahan reagen kovack, ditandai dengan medium yang tidak berwarna merah. Hal ini

menunjukkan bahwa thryptophan tidak dihidrolisis.