bahan SKENARIO 4
-
Upload
siti-fadhilla-tsabitha -
Category
Documents
-
view
58 -
download
5
description
Transcript of bahan SKENARIO 4
2.1 SIFAT MEKANIS HardnessHardness didefinisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk menerima
tekanan benda keras (Combe, 1992). Hardness dapat pula diartikan sebagai kemampuan menahan suatu goresan, sehingga kekerasan merupakan ketahanan terhadap indentasi. Indentasi dihasilkan pada permukaan suatu bahan dari gaya yang diaplikasikan dari ujung tajam atau partikel abrasive yang berasal dari interaksi sejumlah sifat.
Ada beberapa jenis uji kekerasan, yang berdasarkan pada kemampuan permukaan suatu bahan untuk menahan penetrasi benda tajam dibawah beban tertentu, diantaranya Brinell, Barcol, Rockwell, Shore, Vickers, dan Knoop (Anusavice, 2004).
Kekuatan Fatik
Kekuatan fatik adalah kekuatan dimana ketika sebuah material mengalami kelelahan akibat tegangan berkali – kali. Dapat disebut juga batas kelelahan, yaitu jumlah siklus stress karakter yang spesifik spesimen bahan dapat menahan sebelum kegagalan alam tertentu terjadi. Dipengaruhi oleh faktor – faktor lingkungan seperti korosi.
Tensile stress
Tensile stress adalah kekuatan untuk mempertahankan diri terhadap deformasi (perubahan) karena force or load yang mempunyai kecenderungan untuk menarik atau menambah panjang material yang ditimpanya atau tekanan maksimal yang diterima material bisa bertahan sebelum patah.
Contoh kekuatan tensile di Kedokteran Gigi adalah material cetak alginate. Bahan ini berbentuk bubuk garam alginat yang digunakan buat mencetak gigi (bahan cetak gigi untuk pasien orthodonsi, gigi palsu, dan beberapa jenis tambalan). kalau bubuk ini dicampur air, lama-lama jadi seperti agar-agar. perubahan bentuk ini yang dimanfaatkan untuk membuat replika bentuk gigi, susunannya, dan jaringan di sekitarnya.
Kompresi
Ketahanan internal terhadap beban disebut tekanan kompresi. Tekanan kompresi ini bersifat menekan dan mengarah kepada pemendekan material. Pada tekanan kompresi yang mengalami stress maksimum dapat menyebabkan fraktur. (Combe, 2002). Kompresi digunakan untuk menentukan batas elastis, proporsional limit, titik luluh, kekuatan luluh dan, untuk beberapa bahan, kekuatan tekan.
Material Compressive strength (Mpa)
Enamel 384
Dentin 297
Amalgam 189
Calcium hydroxide 8
Feldspathic porcelain 149
High-strength stone 81
Resin composite 225
Zinc phosphate cement 110
2.1 SIFAT BIOLOGIS
Non-Iritatif
Iritasi dapat diartikan sebagai suatu radang yang terjadi tanpa campur
tangan antibody dan system imun. Contoh iritasi diantaranya adalah lesi,
ruam/kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit. Dalam pengaplikasian material
kedokteran gigi, material harus non-iritatif, tidak menyebabkan iritasi baik pada
pasien maupun pada tenaga medis.
Salah satu jenis dari resin akrilik adalah resin akrilik rapid heat cured.
Berdasarkan petunjuk pabrik, jenis resin akrilik ini hanya memerlukan waktu
selama 20 menit untuk polimerisasinya. Proses polimerisasi yang tidak tepat dan
benar yaitu dilakukan dalam waktu singkat akan menyebabkan proses polimerisasi
tidak sempurna, sehingga kandungan monomer sisa tinggi. Tingginya kandungan
monomer sisa tersebut karena faktor proses kuring yang tidak adekuat Apabila
monomer sisa tersebut terlepas dalam saliva akan menyebabkan iritasi jaringan
mulut, yang berupa kemerahan, pembengkakan serta rasa sakit pada mukosa.
Sensitivitas
Sensitivitas adalah suatu respons radang yang memerlukan partisipasi suatu
system antibodi tertentu terhadap bahan alergen yang dipertanyakan. Kesensitifan
gigi terhadap material dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin, umur gigi,
jumlah sklerosis yang ada, jarang terhadap pulpa, kedalam lesi karies vs ketebalan
dentin reperatif yang terbentuk.
Sensitivitas dapat diantisipasi dan diminimalkan dengan pemberian pasta
gigi desensitizing yang mengandung potassium nitrat dengan berbagai metode
pemakaian tergantung kondisi gigi dan gusinya. Contohnya, pada semen kalsium
fosfat sebagai isolator pada tumpatan amalgam. Semen kalsium fosfat mengurangi
efek dari panas dan dingin yang tersalurkan lewat amalgam.
Alergi
Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di
mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi
terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik)atau dikatakan
orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi
berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing
dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat
atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergi.
(Anusavice, 2004)
Penggolongan Dental Material
Terdiri dari:
1. Metal/logam
2. keramik
3. Polimer
4. Komposit
1. Metal/Logam
Logam merup kump. atom yg tersusun scr teratur membtk kristalin
dengan sifat2 sbb:
- padat
- konduktor panas dan listrik,
- opaque
- ductile(kekuatan) dan malleable (dpt ditempa)
- keras
- mengkilat
- Logam pd kedokgi digunakan al untuk:
- kawat ortodontik
- logam paduan emas, Ag, Cr-Co, Ni-Cr, untukinlay, crown,
- bridge, rangka gigi tiruan
- Amalgam
- logam mulia, Au dll
2. Keramik
Merup senyawa dr elemen2 logam dan non logam spt oksida, nitrida, silikat.
Keramik bisa tdt dlm btk kristal ataupun btk amorf (glass).
Pemakian keramik di kedokgi”
- filler pd composite resin
- Pd glass ionomer cement
- Pd bahan refraktori
-Pd bahan porselen KG/docorative
- Sbg bubuk pd dental cement
- Restorasi All-ceramic
- Porcelain-fused to metaal
- Porcelain laminate veneer, elemen gigi tiruan
- Sebagai bahan abrasif dan bahan poles
Bahan baku keramik
1. Silika (Si O)
- Merup.bahan dasar/utamadr porselen kedokgi,
bahan investmen, bahan abrasif
- Bentuk kristalin
- Bentuk amorf glass
- Sifatnya keras dan stabil
Bila dikombinasikan dg alumina, akan terbtk Alumino silicate glass
yg dipakai dl glass ionomer cement
2. Alumina (Al2O3)
-Merup. oksida yg kuat dan keras
-dibuat dr alumina tryhidrate dg cara kalsinasi dan
hasil alumina yg tbt tgt dr suhu pembakaran
3. Asam Borat/Boric acid
Digunakan sbg Fluks keramik, utk menurunkan suhu
pelunakan glass.
Digunakan sbg glass modifier/former: utk
mengurangi sifat kekentalan
4. Potash (Cao), Soda (k2O), lime (Na2O)
-Sbg fluk
-Dsbt glass modifier
5. Feldspar
a/ meneral anhydrous alumrosilicate
dipakai sbg fluks pd keramik tradisional/pot
6. Kaolin (China Clay)
Memberi sifat opaque pd porselen
Dg air akan mejd camp plastis yg mudah dibentuk
Pd suhu tinggi mengalami fusi dan bereaksi dg material keramik
lainnya
7. SiC (silicon carbide): sbg bahan abrasif
8. ZnO
Terdapat dl btk mineral zinciten phospat cement
3. Polimer
Polimer a/ molekul2 berantai panjang yg tdr/dbtk dr banyak unit molekul
terkecil (mer)
Macam Polimer:
1. Polimer alam . Misal: protein (polamia), Polisakarida (agar, selulosa, alginate)
2. Polimer sintetik
Dibuat dg reaksi kimia di lab atau diproduksi untuk industri. Mis PVC
(poliyvinylchlorida). Polietilen, polimetilmetakrilat dll. Polimerasi : a/ reaksi
kimia terbentuknya polimer yg berantai pj dr bergabungnya monumer-monumer.
Material Kedokgi yg menggunakan polimer:
bahan cetak: agar, alginate, silicone dll
resin akrilik untuk membuat basis gigi tiruan lepasan atau untuk basis alat
ortodonti
bahan adesif
Bahan tambal komposite resin.
4. Komposit
Komposite a/ campuran 2 atau lebih material (metalik, organik, an
organik) yg scr bersama akan memberikan sifat yg berbeda dan lebih baik
dp sifat masing-masing konsistensnya. Contoh:
- Fiber reinforced plastics: plastik yg dikuatkan dg
penambahan fibre. Fibre glass sifatnya kuat, kaku, tapi
rapuh sedangkan matriks plastik bersifat lemah, fleksibel dan liat.
Komb keduanya akan menghasilkan struktur yang tangguh.
- Beton : tdd pasir, /batu, semen, air (komposit alam)
- Tulang, gigi: tdd kolagen, mineral apatit
- Kayu : serat selulose yg diikat dg lignin shg menjd kaku