Bahan PA Belajar Firman Tuhan

8
Belajar Firman Tuhan Alkitab adalah Firman Allah yang berotoritas dalam hidup orang percaya. Melalui Alkitab Allah menyatakan diri dan kehendak-Nya. Ia adalah sumber makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh kearah keserupaan dengan Kristus (1 Ptr 2:2, Ef. 4:13-15, Mat 4:4). Itu sebabnya orang percaya perlu membaca Alkitab, merenungkannya, serta menaatinya dalam hidup sehari-hari. Sebagai tulisan yang diilhamkan Allah, Alkitab memiliki empat manfaat. Pertama, mengajarkan kebenaran tentang Allah dan karya-Nya, tentang manusia, dan tentang dunia dan kehidupan kita dalam dunia. Kedua, menyatakan kesalahan pengajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran. Ketiga, memperbaiki kelakuan yang salah. Keempat, mendidik orang dalam kebenaran, sehingga mereka yang taat dimampukan untuk hidup sesuai dengan kebenaran. Keempat manfaat ini adalah untuk memperlengkapi tiap orang percaya melakukan perbuatan baik (lih. 2 Tim. 3:16-17). Mempelajari Alkitab Alkitab terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru. Disatu sisi Alkitab merupakan tulisan manusia karena menggunakan Bahasa dan budaya para penulisnya, serta dipengaruhi latar belakang para penulisnya. Di sisi lain Alkitab merupakan tulisan Allah karena penulisnya menulis atas dorongan Roh Kudus (2 Ptr. 1:20-21). Oleh karena itu perlu kita memperhatikan hal-hal berikut ketika mempelajari alkitab. Teks dan Konteks Kita perlu mempelajari Alkitab sesuai dengan konteks sejarahnya. Hal ini penting karena Allah berbicara secara khusus dengan berita yang khusus kepada setiap orang pada zamannya. Itu sebabnya kita perlu mengetahui apa maksud Allah kepada pembaca semula, sebelum menarik prinsip kebenaran untuk diterapkan pada pembaca masa kini. Contohnya, surat-surat Rasul Paulus ditulis untuk menanggapi kondisi atau permasalahan jemaat/individu yang menerima surat tersebut. Contoh lain, kitab nabi-nabi dalam Perjanjian Lama umumnya merupakan tanggapan Allah akan ketidaktaatan bangsa Israel. Untuk memahaminya dengan jelas, kita perlu tahu latar belakang sejarah bangsa Israel seperti terdapat dalam kitab 1-2 Samuel, 1-2 Raja-raja dan 1-2 Tawarikh. Kita juga perlu mempelajari Alkitab sesuai gaya dan jenis penulisan teksnya. Contohnya, jika tulisan berbentuk puisi, baca dan pahami sebagai puisi; jika tulisan berupa perumpamaan, baca dan pahami sebagai perumpamaan, dst. Langkah ini menolong kita untuk mendapatkan pesan yang tepat, sesuai maksud penulis. Sebagai satu kesatuan yang utuh, isi Alkitab tidak berdiri sendiri-sendiri. Artinya, setiap bagian yang dipelajari harus dimengerti dalam konteks keseluruhan Alkitab secara utuh. Pemahaman satu ayat tidak bisa dilepaskan dari perikop atau pasalnya, pemahaman satu perikop atau pasal tidak bisa dilepaskan dari kitabnya, demikian seterusnya. Sikap Hati Karena Alkitab diilhamkan Roh Kudus (1 Ptr 1:21), maka kita perlu memiliki sikap hati yang benar ketika membacanya, yaitu :

description

BELAJAR FIRMAN TUHAN

Transcript of Bahan PA Belajar Firman Tuhan

Page 1: Bahan PA Belajar Firman Tuhan

Belajar Firman Tuhan

Alkitab adalah Firman Allah yang berotoritas dalam hidup orang percaya. Melalui Alkitab Allah menyatakan diri dan kehendak-Nya. Ia adalah sumber makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh kearah keserupaan dengan Kristus (1 Ptr 2:2, Ef. 4:13-15, Mat 4:4). Itu sebabnya orang percaya perlu membaca Alkitab, merenungkannya, serta menaatinya dalam hidup sehari-hari.Sebagai tulisan yang diilhamkan Allah, Alkitab memiliki empat manfaat. Pertama, mengajarkan kebenaran tentang Allah dan karya-Nya, tentang manusia, dan tentang dunia dan kehidupan kita dalam dunia. Kedua, menyatakan kesalahan pengajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran. Ketiga, memperbaiki kelakuan yang salah. Keempat, mendidik orang dalam kebenaran, sehingga mereka yang taat dimampukan untuk hidup sesuai dengan kebenaran. Keempat manfaat ini adalah untuk memperlengkapi tiap orang percaya melakukan perbuatan baik (lih. 2 Tim. 3:16-17).

Mempelajari AlkitabAlkitab terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru. Disatu sisi Alkitab merupakan tulisan manusia karena menggunakan Bahasa dan budaya para penulisnya, serta dipengaruhi latar belakang para penulisnya. Di sisi lain Alkitab merupakan tulisan Allah karena penulisnya menulis atas dorongan Roh Kudus (2 Ptr. 1:20-21). Oleh karena itu perlu kita memperhatikan hal-hal berikut ketika mempelajari alkitab.

Teks dan KonteksKita perlu mempelajari Alkitab sesuai dengan konteks sejarahnya. Hal ini penting karena Allah berbicara secara khusus dengan berita yang khusus kepada setiap orang pada zamannya. Itu sebabnya kita perlu mengetahui apa maksud Allah kepada pembaca semula, sebelum menarik prinsip kebenaran untuk diterapkan pada pembaca masa kini. Contohnya, surat-surat Rasul Paulus ditulis untuk menanggapi kondisi atau permasalahan jemaat/individu yang menerima surat tersebut. Contoh lain, kitab nabi-nabi dalam Perjanjian Lama umumnya merupakan tanggapan Allah akan ketidaktaatan bangsa Israel. Untuk memahaminya dengan jelas, kita perlu tahu latar belakang sejarah bangsa Israel seperti terdapat dalam kitab 1-2 Samuel, 1-2 Raja-raja dan 1-2 Tawarikh.Kita juga perlu mempelajari Alkitab sesuai gaya dan jenis penulisan teksnya. Contohnya, jika tulisan berbentuk puisi, baca dan pahami sebagai puisi; jika tulisan berupa perumpamaan, baca dan pahami sebagai perumpamaan, dst. Langkah ini menolong kita untuk mendapatkan pesan yang tepat, sesuai maksud penulis.Sebagai satu kesatuan yang utuh, isi Alkitab tidak berdiri sendiri-sendiri. Artinya, setiap bagian yang dipelajari harus dimengerti dalam konteks keseluruhan Alkitab secara utuh. Pemahaman satu ayat tidak bisa dilepaskan dari perikop atau pasalnya, pemahaman satu perikop atau pasal tidak bisa dilepaskan dari kitabnya, demikian seterusnya.

Sikap HatiKarena Alkitab diilhamkan Roh Kudus (1 Ptr 1:21), maka kita perlu memiliki sikap hati yang benar ketika membacanya, yaitu :

1. Terbuka untuk diajar oleh kebenaran Firman Allah. Hati yang terbuka seperti tanah yang baik dalam perumpamaan penabur. Tanah yang baik menggambarkan orang yang setelah mendengar Firman, menyimpan dalam hati yang murni dan mengeluarkan buah dalam ketekunan (Luk. 8:15)

2. Rendah hati dalam mempelajari Firman Allah. Karena “Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.” (Mzm.25:9).

3. Tunduk terhadap otoritas Firman Allah dengan menaatinya. Hanya dengan taat melakukan Firmanlah kita akan terus bertumbuh dan menajdi makin dewasa dalam iman dan berbuah (Yoh. 15:7-8)

Metode O-I-A

Page 2: Bahan PA Belajar Firman Tuhan

Ada berbagai metode untuk mempelajari Alkitab, diantaranya adalah metode PA Induktif yang terdiri dari 3 langkah. Metode ini merupakan cara praktis untuk mempelajari Alkitab.

Langkah 1 : O (Observasi) adalah langkah untuk menemukan semua data dari teks yang dibaca. Untuk bagian Alkitab berbentuk narasi (kisah), kita dapat mengajukan pertanyaan seperti : Siapa saja yang terlibat? Dimana dan kapan kejadiannya? Apa inti dari bagian yang dibaca? Bagaimana dan mengapa hal itu terjadi? Apa kesimpulan atau hasil dari peristiwa yang dicatat?

Langkah 2 : I (Interpretasi) adalah langkah untuk menemukan prinsip-prinsip kebenaran yang terkandung dalam bagian tersebut. Untuk sampai pada tafsiran yang benar kita bisa mengajukan pertanyaan “apa pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembacanya?”

Langkah 3 : A (Aplikasi) adalah langkah untuk menentukan penerapan praktis dari apa yang telah dipelajari. Pada tahap ini kita bisa mengajukan pertanyaan, “Bagaimana menerapkan prinsip kebenaran tersebut dalam hidupku saat ini?” “Langkah-langkah konkret apa yang akan saya ambil sebagai respon ketaatan?” Kita harus sampai pada tahap ini agar tujuan mempelajari Alkitab tercapai, yaitu pertumbuhan iman, pembaharuan akal budi, perubahan tingkah laku, dan pembentukan karakter.

Alat-alat Pendukung Penyelidikan Alkitab1. Alkitab terjemahan lain, mis. NIV (New International Version, BIS (Bahasa Indonesia

Sehari-hari), NRSV (New Revised Standard Version), dll., untuk membantu pembaca lebih memahami makna dan nuansa Alkitab yang dipelajari.

2. Kamus Alkitab, untuk mendapatkan makna atau pengertian dari kata-kata, nama-nama, kebiasaan, tempat di dalam Alkitab.

3. Konkordansi, untuk mencari ayat-ayat tertentu bila kita hanya mengingat satu atau dua kata kunci ayat tersebut.

4. Peta Alkitab, untuk memberi pengertian tentang jarak dari satu tempat ke tempat lain, letak geografis, keadaan alam, dsb.

5. Tafsiran Alkitab, untuk mengetahui pendapat orang lain (para ahli) tentang isi suatu kitab.

Saran-saran Praktis1. Baca Alkitab secara rutin dan berkesinambungan pasal demi pasal dari Kejadian hingga

Wahyu, atau pilih kitab-kitab tertentu. Dengan membaca 2-3 pasal tiap hari, Anda akan menyelesaikan pembacaan Alkitab dalam waktu sekitar 3 tahun.

2. Lakukan PA pribadi secara teratur. Sediakan waktu 2-3 jam tiap minggu untuk itu.3. Biasakan diri untuk menghafalkan ayat-ayat Alkitab. Mulailah dengan menghafal satu

ayat tiap minggunya.4. Ikuti training-training PA untuk meningkatkan kemampuan menggali Alkitab.

Pemahaman Alkitab : Mazmur 119:1-16Ceritakan kapan terakhir kali anda menikmati membaca Alkitab! Mazmur 119 berbicara tentang Firman Allah. Banyak yang dapat kita pelajari dari kerinduan dan kesenangan Pemazmur akan Firman Tuhan, dan bagaimana Pemazmur hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

1. 1-3 Siapa yang disebut sebagai orang yang berbahagia?Ayat 1: orang hidupnya tidak bercela, yang hidupnya menurut Taurat TuhanAyat 2: orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hatiAyat 3: tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.

2. Ayat 4, Untuk apa Tuhan menyampaikan titah-titah-Nya?supaya dipegang dengan sungguh-sungguh

3. Ayat 1-3, 6,7,9. Apa arti ‘memegang’ firman Tuhan? Apa hasilnya?Ayat 1: hidup menurut Taurat TuhanAyat 2: Memegang peringatanNya dan mencari Dia dengan segenap hati

Page 3: Bahan PA Belajar Firman Tuhan

Ayat 3: Tidak melakukan kejahatan, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkanNyaAyat 6: mengamat-amati perintahMuAyat 7: Belajar hukum – hukumMu yang adilAyat 9: menjaga sesuai dengan FirmanMuHasil dari memegang firman Tuhan adalah HIDUP BERBAHAGIA serta tingkah laku sesuai firman Tuhan

4. Ayat 2, 4, 7, 10, 14, 16. Sebutkan sikap yang dimiliki oleh Pemazmur terhadap Firman Tuhan dan jelaskan maksudnya!Ayat 2: memegang, Ayat 4: menyampaikan, Ayat 7: belajar, Ayat 10: memohon agar Tuhan membimbing, Ayat 14: sikap bergembira, Ayat 16: bergemar dan tidak melupakanMaksud dari sikap-sikap tersebut adalah pemazmur menanggapi/meresponi Firman Tuhan secara positif melalui sikap hidupnya yang terwujud dari dalam hatinya sebagai bentuk rasa sukacita. Pemazmur juga menyadari melalui sikapnya bahwa Firman Tuhan merupakan hal mendasar dan penting bagi kehidupannya sehari-hari

5. Ayat 1-4, 6-9, 11. Mengapa Pemazmur memiliki kesukaan merenungkan firman Tuhan?Ayat 1 – 4: Karena hidup tidak bercela dan hidup berbahagiaAyat 6 – 9: Karena hidup tidak mendapat malu dan tidak ditinggalkan TuhanAyat 11: Agar tidak jatuh ke dalam dosa

Penerapan Pribadi

1. Dengan cara bagaimana saya dapat mengembangkan kegemaran membaca dan merenungkan firman Tuhan?Memulai dengan membaca alkitab secara rutin setiap hari, melakukan PA pribadi, dsb

2. Tuliskan di sebuah kertas sebuah perjanjian : “Mulai dari hari ini, tanggal ………. Saya akan mengadakan PA pribadi yang sungguh-sungguh selama .... jam tiap minggu.” Sebelum memutuskan berdoalah untuk hal ini. Mintalah selalu bimbingan Roh Kudus untuk menepati janji ini dan untuk mengerti apa yang dipelajari.

Untuk Diskusi

1. Bagaimana firman Tuhan itu dapat menjaga kita dari dosa?Bandingkan dengan 2 Tim 3:16 -17. Firman Tuhan berisi peringatan-peringatan, titah-titah, hukum, dan ajaran-ajaran bagi orang percaya sehingga firman Tuhan dapat menjaga kita dari dosa. Hal tersebut hanya akan berlaku apabila seseorang membaca firman Tuhan, merenungkan firman Tuhan, dan melaksanakan firman Tuhan.

2. Mengapa seringkali kita melalaikan PA? Bagaimana mengatasinya? (Misalnya, dengan mengadakan PA pribadi di rumah dan dengan bahan yang sama mengadakan pertemuan setiap minggu untuk mendiskusikannya dan membagikan berkat yang didapat.)Tidak tahu bagaimana cara melakukan PA pribadi, lupa untuk melakukan pa pribadi, terlalu sibuk atau merasa terlalu sibuk, dsb. Cara mengatasinya dengan membuat jadwal PA pribadi secara rutin, melakukan PA pribadi dalam kelompok-kelompok kecil, dsb.

Ayat Hafalan

Page 4: Bahan PA Belajar Firman Tuhan

Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau (Mzm 119:11)

Terjemahan Baru Bahasa Indonesia Sehari Hari English [Amplified]

119:1-176 = Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat TUHAN

(1) Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN.

(1) Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela dan taat kepada hukum-hukum TUHAN.

(1) BLESSED (HAPPY, fortunate, to be envied) are the undefiled (the upright, truly sincere, and blameless) in the way [of the revealed will of God], who walk (order their conduct and conversation) in the law of the Lord (the whole of God's revealed will).

(2) Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,

(2) Berbahagialah orang yang mengikuti perintah-Nya, dan dengan segenap hati berusaha mengenal TUHAN.

(2) Blessed (happy, fortunate, to be envied) are they who keep His testimonies, and who seek, inquire for and of Him and crave Him with the whole heart.

(3) yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.

(3) Berbahagialah orang yang hidup menurut kehendak TUHAN, dan tidak melakukan kejahatan.

(3) Yes, they do no unrighteousness [no willful wandering from His precepts]; they walk in His ways.

(4) Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh.

(4) Engkau memberi kami hukum-Mu, ya TUHAN, supaya kami melakukannya dengan setia.

(4) You have commanded us to keep Your precepts, that we should observe them diligently.

(5) Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!

(5) Semoga aku dengan hati teguh mengikuti peraturan-peraturan-Mu.

(5) Oh, that my ways were directed and established to observe Your statutes [hearing, receiving, loving, and obeying them]!

(6) Maka aku tidak akan mendapat malu, apabila aku mengamat-amati segala perintah-Mu.

(6) Jika aku memperhatikan semua perintah-Mu, maka aku tak akan dipermalukan.

(6) Then shall I not be put to shame [by failing to inherit Your promises] when I have respect to all Your commandments.

(7) Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.

(7) Bila aku mempelajari keputusan-Mu yang adil, aku memuji Engkau dengan setulus hati.

(7) I will praise and give thanks to You with uprightness of heart when I learn [by sanctified

“Mulai dari hari ini, tanggal ……........., saya akan mengadakan PA pribadi/ membaca Alkitab yang sungguh-

sungguh selama ……… jam tiap minggu. “

Page 5: Bahan PA Belajar Firman Tuhan

experiences] Your righteous judgments [Your decisions against and punishments for particular lines of thought and conduct].

(8) Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.

(8) Aku mau mentaati hukum-Mu, janganlah sekali-kali meninggalkan aku.

(8) I will keep Your statutes; O forsake me not utterly.

(9) Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

(9) Orang muda dapat menjaga hidupnya tak bercela kalau ia hidup menurut perintah-Mu.

(9) How shall a young man cleanse his way? By taking heed and keeping watch [on himself] according to Your word [conforming his life to it].

(10) Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.

(10) Dengan sepenuh hati aku berusaha mengenal Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.

(10) With my whole heart have I sought You, inquiring for and of You and yearning for You; Oh, let me not wander or step aside [either in ignorance or willfully] from Your commandments.

(11) Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

(11) Ajaran-Mu kusimpan dalam hatiku, supaya aku jangan berdosa terhadap-Mu.

(11) Your word have I laid up in my heart, that I might not sin against You.

(12) Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

(12) Aku memuji Engkau, ya TUHAN, ajarilah aku ketetapan-Mu.

(12) Blessed are You, O Lord; teach me Your statutes.

(13) Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.

(13) Dengan nyaring aku memaklumkan semua hukum yang Kauberikan.

(13) With my lips have I declared and recounted all the ordinances of Your mouth.

(14) Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta.

(14) Aku gembira mengikuti perintah-perintah-Mu, seperti memiliki segala macam harta.

(14) I have rejoiced in the way of Your testimonies as much as in all riches.

(15) Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu.

(15) Aku mau mempelajari keputusan-keputusan-Mu, dan memperhatikan petunjuk-petunjuk-Mu.

(15) I will meditate on Your precepts and have respect to Your ways [the paths of life marked out by Your law].

(16) Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.

(16) Ketetapan-Mu membuat aku senang; ajaran-Mu takkan kulupakan.

(16) I will delight myself in Your statutes; I will not forget Your word.

Page 6: Bahan PA Belajar Firman Tuhan

Catatan Tambahan:

Taurat Tuhan Sumber Kebahagiaan

Karena tidak taat terhadap Taurat Tuhan, umat harus menjalani penghukuman dan dibuang ke Babel. Di sana mereka menyadari getirnya kehidupan tanpa Taurat (ayat 6). Kesadaran itu menuntun pemazmur untuk melihat bahwa kebahagiaan yang sempurna hanya diperoleh dari kehidupan yang taat kepada Taurat Tuhan (ayat 1,2) Mengapa Taurat menjadi sumber kebahagiaan? Sebab Taurat dan ketetapan Tuhan merupakan jalan-jalan Allah yang tidak membuat malu siapa pun yang menaatinya (ayat 5), yang membuat hidup seseorang bersih (ayat 9). Karenanya, hukum-hukum dan ketetapan Taurat jangan dilihat sebagai daftar ketetapan moral, melainkan dilihat sebagai pernyataan keadilan Allah (ayat 7) yang membawa damai sejahtera (syalom). Kata-kata “hukum-hukum-Mu yang adil”, jika dilihat dari akar bahasa Ibraninya dapat juga berarti “hukum-hukum-Mu yang benar”. Dengan demikian, hukum itu berakar pada keb enara n Allah sebagai fondasi kerajaan Allah yang merupakan sumber kebenaran yang membahagiakan.

Berbagai hukum dan ketetapan Taurat dalam Alkitab adalah bentuk-bentuk konkret dari kebenaran Allah yang hakiki yang dari konteks satu ke konteks lain bisa mengambil bentuk berbeda, namun sepenuhnya berakar pada kebenaran hakiki yang kekal dari Allah.

Renungkan: Untuk berpegang pada Taurat Tuhan, kesadaran saja tidaklah cukup. Dibutuhkan komitmen untuk tekun dan setia mengerti Taurat dan mengenal Tuhan (ayat8,15,16), komitmen untuk belajar Taurat Tuhan dan bersedia menerima ajaran-Nya (ayat12), komitmen untuk merenungkan (ayat 15), menggemarinya, (ayat 16) lalu kemudian membagikannya.