bahan miopi, hipermetropi

6
Denniston, A. K., Murray, P.I. 2009. Handbook of Ophthalmology. New York: Oxford University Press. Agarwal, Athiya. 2002. Textbook of Ophthalmology, Volume I. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers. Hypermetropia 1. Definisi Hypermetropia (sinonim: hyperopia) adalah suatu bentuk kelainan refraksi dimana cahaya difokuskan dibelakang retina, ketika mata sedang istirahat. Hal ini dapat dikoreksi dengan daya akomodasi mata jika derajat hypermetropia adalah rendah, tetapi pada beberapa orang, diharuskan menggunakan kacamata yang sesuai yaitu dengan menggunakan lensa convex atau lensa positif, sehingga cahaya akan difokuskan di retina. 2. Klasifikasi 2.1. Hypermetropia manifest 2.1.1. Hypermetropia fakultatif

description

mata

Transcript of bahan miopi, hipermetropi

Page 1: bahan miopi, hipermetropi

Denniston, A. K., Murray, P.I. 2009. Handbook of Ophthalmology. New York: Oxford University Press.

Agarwal, Athiya. 2002. Textbook of Ophthalmology, Volume I. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.

Hypermetropia1. DefinisiHypermetropia (sinonim: hyperopia) adalah suatu bentuk kelainan refraksi dimana cahaya difokuskan dibelakang retina, ketika mata sedang istirahat. Hal ini dapat dikoreksi dengan daya akomodasi mata jika derajat hypermetropia adalah rendah, tetapi pada beberapa orang, diharuskan menggunakan kacamata yang sesuai yaitu dengan menggunakan lensa convex atau lensa positif, sehingga cahaya akan difokuskan di retina.

2. Klasifikasi2.1. Hypermetropia manifest

2.1.1. Hypermetropia fakultatifHypermetropia fakultatif adalah keadaan dimana hypermetropia pasien dapat dikoreksi dengan daya akomodasi mata pasien.

2.1.2. Hypermetropia absolutSeiring dengan bertambahnya usia, maka daya akomodasi mata akan menurun dan hypermetropia

Page 2: bahan miopi, hipermetropi

tidak dapat dikoreksi dengan daya akomodasi mata, sehingga hypermetropia akan menjadi absolut

2.2. Hypermetropia latenHypermetropia yang disebabkan oleh kelainan tonus musculus siliaris. Hal ini sering terjadi pada usia muda.

3. EtiologiPenyebab utama hypermetropia adalah bola mata yang terlalu pendek. Setiap millimeter pemendekan bola mata setara dengan 3 dioptri perubahan refraksi. Penyebab lainnya adalah kornea yang terlalu datar. Penyebab lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

4. Symptoms Visus menurun pada penglihatan jarak dekat. Nausea Mudah lelah Gejala eye strain

- Sakit kepala: asthenopia akomodatif.- Myopia artifisial: Hal ini terjadi jika daya akomodasi terlalu

berlebihan atau terjadi spasme pada musculus siliaris.

Etiologi hypermetropi

Hypermetropia axial

Bola mata yang terlalu pendek

Microphthalmus

Kongenital

Tumor orbital

Tumor intraocular

Hypermetropia kurvatura

Cornea plana

Trauma kornea

Microcornea

Index hypermetropia

Sklerosis korteks lensa

Diabetes

Fungsional

Presbiopia

Obat-obatan

Obat sikloplegi

Posisi permukaan refraksi

Dislokasi lensa ke belakang

Page 3: bahan miopi, hipermetropi

5. Terapi- Lensa convex atau positif- Lensa kontak- Lasik laser- Phakic IOL

1.) Miopi

Pasien miopi memiliki panjang bola mata anteroposterior yang

terlalu besar atau kekuatan pembiasan media refraksi terlalu kuat.

Pasien dengan miopi akan menyatakan melihat jelas bila dekat ,

sedangkan melihat jauh akan terlihat kabur atau disebut rabun jauh.

Gejala yang dirasakan oleh pasien miopia adalah sakit kepala

sering disertai dengan juling dan fissura palpebra yang sempit,

Kebiasaan mengernyitkan mata untuk mencegah aberasi sferis atau

untuk mendapatkan efek pinhole (lubang kecil).

Pada pemeriksaan funduskopi terdapat miopik kresen yaitu

gambaran bulan sabit yang terlihat pada polus posterior fundus. pada

miopia tinggi akan terdapat pula kelainan fundus okuli seperti

degenerasi makula dan degenerasi perifer retina.

Pengobatan miopia dengan memberikan kacamata sferis negatif

terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal. komplikasi

yang dapat timbul adalah ablasi retina dan juling.

Beberapa bentuk miopia, antara lain:

a. Miopia Refraktif

Sama seperti miopia bias atau miopia indeks, yaitu miopia

yang terjadi akibat bertambahya indeks bias media penglihatan

kornea dan lensa dimana lensa menjadi lebih cembung

sehingga pembiasan lebih kuat.

b. Miopia Aksial

Miopia akibat panjangnya sumbu bola mata, dengan

kelengkunga lensa dan kornea yang normal.

Berdasarkan derajatnya :

Page 4: bahan miopi, hipermetropi

a. Miopia sangat ringan : - 1 D

b. Miopia ringan : 1 – 3 D

c. Miopia sedang : 3 – 6 D

d. Miopia tinggi : 6 – 10 D

e. Miopia sangat tinggi : > 10 D

Secara klinis miopia dibedakan menjadi:

a. Miopia Stationer

Miopia yang menetap setelah dewasa.

b. Miopia Progresif

Miopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat

bertambahnya panjang bola mata.

c. Miopia Maligna

Miopia yang berjalan progresif, yang dapat mengakibatkan

ablasi retina dan kebutaan. miopia ini biasanya lebih dari 6

dioptri dan disertai kelainan pada fundus okuli serta pada

panjangnya bola mata sampai terbentuk stafiloma postikum

yang terletak pada bagian temporal papil disertai dengan atrofi

korioretina.