Bahan Maju

3
Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Maladaptif Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin Cara mengukur perilaku 1. Lansung : obeservasi 2. Tidak langsung : Recall : a. Mengingat kembali, menanyakan langsung ke responden (kuisioner) b. Menanyakan lewat orang ketiga Cara Pengukuran Perilaku Teknik skala yang dapat digunakan untuk mengukur perilaku adalah dengan menggunakan teknik skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan/pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala guttman ini pada umumnya dibuat seperti cheklist dengan interpretasi penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 dan analisanya dapat dilakukan seperti skala likert (Alimul hidayat, aziz. 2007:103). Definisi Perilaku Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing. (Notoatmodjo, 2007). Perilaku tertutup (covert behavior) Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat menafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup, sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2007). Variabel Variabel Independen (bebas) : Variable yang nilainya menentukan penelitian lain. Variabel Dependen (terikat) : Variabel Dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Skala Guttman Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pernyataan : Ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0. Implikasi Keperawatan Sebaiknya mata ajar stres dan koping sudah diperkenalkan mulai dari semester satu. Dengan memahami konsep stres dan koping dari awal masa perkuliahan, dapat mengarahkan mahasiswa kepada koping yang adaptif.Dengan demikian, dapat dijadikan sebagai salah satu metode untuk mengelola stres pada mahasiswa di Sarimulia. Selain itu juga, bermanfaat sebagai tindakan preventif agar tidak tingkat stres akademik yang tinggi yang mengarah kepada perilaku maladaptif. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun strategi manajemen stres yang tepat berdasarkan karakteristik mahasiswa.. dengan demikian, dapat mengarahkan mahasiswa memebentuk koping yang adaptif ketika berhadapan dengan stresor yang

Transcript of Bahan Maju

Page 1: Bahan Maju

Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Maladaptif Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin

Cara mengukur perilaku1. Lansung : obeservasi2. Tidak langsung : Recall : a. Mengingat kembali, menanyakan langsung ke responden (kuisioner)

b. Menanyakan lewat orang ketiga Cara Pengukuran PerilakuTeknik skala yang dapat digunakan untuk mengukur perilaku adalah dengan menggunakan teknik skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan/pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala guttman ini pada umumnya dibuat seperti cheklist dengan interpretasi penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 dan analisanya dapat dilakukan seperti skala likert (Alimul hidayat, aziz. 2007:103).

Definisi PerilakuPerilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud  perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing. (Notoatmodjo, 2007).Perilaku tertutup (covert behavior)Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain.

Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat menafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup, sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2007).

Variabel Variabel Independen (bebas) : Variable yang nilainya menentukan penelitian lain.Variabel Dependen (terikat) : Variabel Dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain.

Skala GuttmanSkala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pernyataan : Ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0.

Implikasi KeperawatanSebaiknya mata ajar stres dan koping sudah diperkenalkan mulai dari semester satu. Dengan memahami konsep stres dan koping dari awal masa perkuliahan, dapat mengarahkan mahasiswa kepada koping yang adaptif.Dengan demikian, dapat dijadikan sebagai salah satu metode untuk mengelola stres pada mahasiswa di Sarimulia. Selain itu juga, bermanfaat sebagai tindakan preventif agar tidak tingkat stres akademik yang tinggi yang mengarah kepada perilaku maladaptif. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun strategi manajemen stres yang tepat berdasarkan karakteristik mahasiswa.. dengan demikian, dapat mengarahkan mahasiswa memebentuk koping yang adaptif ketika berhadapan dengan stresor yang berasal dari kehidupan akademik. Stres dengan pengelolaan yang tepat dapat mengarah kepada bentuk adaptasi positif berupa peningkatan prestasi dan kreativitas.

Alasan saya mengambil judul Mahasiswa rentan terhadap stres karena sifat transisi kehidupan di kampus. Tingkat stres yang tinggi diyakini mempengaruhi kesehatan siswa dan fungsi akademis. Jika stres tidak ditangani secara efektif sehingga menyebabkan perilaku maladaptif pada mahasiswa. Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 mahasiswa AKBID Sari Mulia Banjarmasin, 70% dari 10 mahasiswa yang diwawancarai mengalami stres sedang karena berbagai faktor seperti jadwal perkuliahan yang padat, tugas yang menumpuk, kecemasan karena ujian tertulis maupun praktik, dan mencemaskan nilai ujian yang rendah. Keluhan yang mereka alami ketika stres yaitu kurangnya jam tidur, badan terasa lelah, pusing, terjadi emosi yang meningkat antara teman sekelas pada saat mengerjakan tugas kelompok dikampus. Sedangkan 30% dari 10 mahasiswa yang diwawancarai mengalami stres ringan. Tingkat stres muncul karena tidak mampu nya menyesuaikan diri pada proses belajar mengajar, seperti mudah kehilangan konsentrasi saat belajar, ragu-ragu terhadap keinginan belajar, merasa takut salah atau gugup ketika maju didepan kelas, dan bosan dengan perkuliahan sehingga diantara mereka ada yang sering tidak masuk perkuliahan. Bahkan beberapa mahasiswa ada yang cuti dan berhenti kuliah karena tidak mampu menyesuaikan diri terhadap proses belajar. Akan tetapi beberapa mahasiswa yang diwawancarai mengatakan menikmati proses perkuliahan.

Apa hub judul antara tingkat stres dengan perilaku maladaptif Tingkat stres yang tinggi diyakini mempengaruhi kesehatan siswa dan fungsi akademis. Jika stres tidak ditangani secara efektif sehingga menyebabkan perilaku maladaptif pada mahasiswa seperti perasaan kesepian, sulit tidur dan khawatir , mudah kehilangan konsentrasi serta ragu-ragu terhadap keinginan belajar, merasa takut salah atau gugup ketika maju didepan kelas, dan bosan dengan perkuliahan. Distress

Page 2: Bahan Maju

pada mahasiswa sehingga menyebabkan penyusaian diri di dunia kampus. Mahasiswa rentan terhadap stres karena sifat transisi kehidupan di kampus.Memasuki dunia perkuliahan membuat mahasiswa menghadapi berbagai macam perubahan, termasuk pengaturan hidup sehari-hari, lingkungan akademis, lingkungan pertemanan, sekaligus beradaptasi terhadap kemandirian dan tanggung jawab yang lebih besar dalam kehidupan akademis maupun pribadi.

Kalau tidak ada hub pada penelitian kamu bagaimana? Kita lihat variabel perancu tersebut, factor perancu yang mempengaruhi perilaku maladaptif atau penyesuaian diri pada mahasiswa : faktor koping stres mahasiswa tersebut. Apabila mahasiswa mengalami tidak mengalami perilaku maladaptif berarti faktor koping stresnya positif dan adanya faktor motivasi dan minat yang tinggi sehingga walaupun mengalami stres tapi mahasiwa mampu mengatasi penyesuaian diri pada proses perkuliahan. faktor keadaan lingkungan sosial/dunia luar seperti keadaan/situasi belajar, keadaan proses belajar, keadaan dosen yang memberi pelajaran, keadaan teman bergaul dan belajar, keadaan program pendidikan yang ditempuh.

Pada LB jurnal yang memperkuat lb km apa?Menurut N Seyedfatemi et al. (2009), menyatakan mahasiswa rentan terhadap stres karena sifat transisi kehidupan di kampus. Tingkat stres yang tinggi diyakini mempengaruhi kesehatan siswa dan fungsi akademis. Jika stres tidak ditangani secara efektif, perasaan kesepian, gugup, sulit tidur dan khawatir bisa terjadi. Strategi penanggulangan yang efektif memfasilitasi kembali ke keadaan seimbang, mengurangi efek negatif dari stres. Kebanyakan mahasiswa melaporkan tingkat stres disebabkan karena "mencari teman baru" (76,2%), "bekerja dengan orang yang mereka tidak tahu" (63,4%), "tanggung jawab baru" (72,1%), "mulai kuliah" (65,8%). Sumber akademik paling sering stres adalah "peningkatan beban kerja kelas" (66,9%) dan sumber-sumber lingkungan yang paling sering stres sedang "ditempatkan dalam situasi yang asing" (64,2%) dan "menunggu" (60,4%).Reeve et al. (2012), menyatakan tingkat tinggi reaksi maladaptif mahasiswa terhadap stres harus mendorong pendidik untuk membantu mahasiswa mengembangkan strategi coping yang positif. Pendidik memiliki potensi untuk mempengaruhi perkembangan mahasiswa saat mereka mampu menangani kerasnya profesi.Penggunaan dukungan sosial dari anggota fakultas dan rekan-rekan dalam program belum diteliti cukup. Anggota fakultas yang dapat melihat dan memahami emosi mahasiswa menambah persepsi positif mahasiswa terhadap lingkungan pendidikan, sehingga lebih kondusif untuk belajar.

Dampak tidak diteliti?Tidak dapat mengembangkan strategi coping yang positif sehingga menyebabkan perilaku maladaptif pada mahasiswa.Dan mempengaruhi perkembangan mahasiswa saat mereka menangani kerasnya profesi.Dampak ditelitii?Dapat mengembangkan strategi coping yang positif sehingga menyebabkan perilaku adaptif. Dapat melihat dan memahami emosi mahasiswa menambah persepsi positif mahasiswa terhadap lingkungan pendidikan, sehingga lebih kondusif untuk belajar dan mampu menangani kerasnya profesi..

Selalu : Setiap hariSering : Misalnya 5 hari saja tidak setiap hari

Bagaimana mengatakan kalau mahasiswa yang perilaku maladaptif?Mahasiswa yang tidak mampu menyesuaiakan diri dalam proses belajar mengajar dan mahasiswa yang mempunyai koping individu yang negatif terhadap stres yang dialaminya seperti perasaan kesepian, sulit tidur dan khawatir, mudah kehilangan konsentrasi serta ragu-ragu terhadap keinginan belajar, merasa takut salah atau gugup ketika maju didepan kelas, dan bosan dengan perkuliahan.

Bagaimana mengatakan kalau mahasiswa yang perilaku adaptif?Mahasiswa yang mempunyai koping individu yang positif sehingga mahasiswa dapat beradaptasi pada proses perkuliahan contohnya minat belajar yang meningkat, dapat memanajemen waktu seefektif dan mampu menyesuaikan diri dalam proses belajar mengajar seperti dengan dosen yang memberi pelajaran, keadaan teman bergaul dan belajar, keadaan program pendidikan yang ditempuh.

Perilaku mal-adaptif Perilaku berpengaruh kepada pribadi seseorang dan atau kelompok sosial. Menurut kriteria ini perilaku abnormal bisa bersifat maladaptif atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan (Atkinson, 1993 cit Hidayat 2009).

Bivariat pakai rumus spearman rank saja tidak pakai rumus Z ?Untuk melihat hub antara variabel independen dan variabel dependen dengan bantuan komputerisasi. Dan dikeranakan uji ini digunakan untukmengukur tingkat dan eratnya hub antara dua variabel yang berskala ordinal.

Bagaimana cara mengukur stres?Tingkat stres diukur dengan menggunakan Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42) diaplikasikan dengan format rating scales (skala penilaian). Tingkat stress pada instrument ini berupa normal, ringan, sedang, dan berat. DASS 42 dibentuk tidak hanya untuk mengukur secara konvensional mengenai status emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk pemahaman, pengertian, dan pengukuran yang berlaku di manapun dari status emosional secara signifikan yang digambarkan sebagai stres. Yang mencakup 3 subvariabel yaitu: fisik, emosi/psikologis, dan perilaku ( Oleh Lovibond & Lavibond, 1995).