Bahan Isi Konsep Puskesmas

26
A. PENGERTIAN PUSKESMAS (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008) “Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan”. Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit pelayanan kesehatan lainya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri). Fungsi Puskesmas adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh seiring dengan misinya. Pelayanan kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive Health Care Service yang meliputi aspek promotive, preventif, curative, dan rehabilitatif. Prioritas yang harus dikembangkan oleh Puskesmas harus diarahkan ke bentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care services) yang lebih mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (public health service). Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka Puskesmas dituntut untuk mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan. Tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki 1 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

description

PKM

Transcript of Bahan Isi Konsep Puskesmas

Page 1: Bahan Isi Konsep Puskesmas

A. PENGERTIAN PUSKESMAS (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)

“Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan

yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat

pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan

pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu

wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan

kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan”.

Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada

paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan

dengan unit pelayanan kesehatan lainya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri).

Fungsi Puskesmas adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh

seiring dengan misinya. Pelayanan kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh

atau yang disebut dengan Comprehensive Health Care Service yang meliputi

aspek promotive, preventif, curative, dan rehabilitatif. Prioritas yang harus

dikembangkan oleh Puskesmas harus diarahkan ke bentuk pelayanan kesehatan

dasar (basic health care services) yang lebih mengedepankan upaya promosi dan

pencegahan (public health service).

Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka Puskesmas dituntut untuk

mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan.

Tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi

pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki Puskesmas juga meliputi:

kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya,

kewenangan menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private goods

serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi Puskesmas.

Jumlah kegiatan pokok Puskesmas diserahkan pada tiap Puskesmas sesuai

kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, namun

Puskesmas tetap melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi

kesepakatan nasional.

Jadi, yang harus diketahui adalah bahwa peran Puskesmas adalah sebagai

ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif, tidak

sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit.

1 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 2: Bahan Isi Konsep Puskesmas

LEVEL PELAYANAN KESEHATAN

B. FUNGSI PUSKESMAS (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)

1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:

a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan

dalam rangka menolong dirinya sendiri.

b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan

menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.

c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan

medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan

bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.

d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan

program

2 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

RS Provinsi

RS Kabupaten

Puskesmas Kecamatan

Puskesmas Kelurahan

Posyandu

Page 3: Bahan Isi Konsep Puskesmas

C. VISI DAN MISI PUSKESMAS

1. Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.

Indikator Kecamatan Sehat:

a. Lingkungan sehat

b. Perilaku sehat

c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan

2. Misi Puskesmas

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

wilayah kerjanya.

c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

D. PERAN PUSKESMAS

Peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan

kesehatan nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan

rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit.

E. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

1. Kepala Puskesmas,

2. Unit Tata Usaha,

3. Data dan Informasi,

4. Perencanaan dan Penilaian,

5. Keuangan, Umum dan Kepegawaian,

6. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas,

7. UKM / UKBM,

3 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 4: Bahan Isi Konsep Puskesmas

8. UKP,

9. Jaringan pelayanan Puskesmas,

10. Unit Puskesmas Pembantu,

11. Unit Puskesmas Keliling,

12. Unit Bidan di Desa/Komunitas,

F. TATA KERJA PUSKESMAS

1. Kantor Camat → koordinasi

2. Dinkes → UPT → bertanggung jawab ke Dinkes

3. Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama → sebagi mitra

4. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat → sebagai pembina

5. Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan → kerjasama

6. Lintas sektor → koordinasi

7. Masyarakat → perlu dukungan/partisipasi → BPP (Badan Penyantun

Puskesmas)

G. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN OLEH

PUSKESMAS

Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia

Sehat. Hal ini dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal).

Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu

untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang

berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup: jenis

pelayanan, indikator, dan nilai (benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan

Standar Pelayanan Minimal (UW-SPM) diatur dalam Surat Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No. 1457/MENKES/SK/X/2003 dibedakan atas :

UW-SPM yang wajib diselenggarakan oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh

Indonesia dan UW-SPM spesifik yang hanya diselenggarakan oleh kabupaten-

kota tertentu sesuai keadaan setempat. UW-SPM wajib meliputi penyelenggaraan

pelayanan kesehatan dasar, penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat,

penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular, penyelenggaraan promosi

4 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 5: Bahan Isi Konsep Puskesmas

kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM spesifik meliputi pelayanan kesehatan kerja,

pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standard Pelayanan Minimal.

RANCANGAN KEWENANGAN WAJIB DAN STANDARD PELAYANAN MINIMAL

Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan

1. Penyelenggaraan Pelayanan

Kesehatan Dasar

Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir

Pelayanan kesehatan bayi dan anak pra sekolah

Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan

remaja

Pelayanan kesehatan usia subur

Pelayanan kesehatan usia lanjut

Pelayanan imunisasi

Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat

Pelayanan pengobatan / perawatan

2. Penyelenggaraan pelayanan

kesehatan rujukan dan

penunjang

Pelayanan kesehatan dengan 4 kompetensi

dasar (kebidanan, bedah, penyakit dalam, anak)

Pelayanan kesehatan darurat

Pelayanan laboratorium kesehatan yang

mendukung upaya kesehatan perorangan dan

kesehatan masyarakat

Penyediaan pembiayaan dan jaminan kesehatan

3. Penyelenggaraan

pemberantasan penyakit

menular

Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi

dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa

(KLB)

Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio

Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB

paru

Pencegahan dan pemberantasan penyakit

malaria

Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta

Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA

5 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 6: Bahan Isi Konsep Puskesmas

Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV-

AIDS

Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD

Pencegahan dan pemberantasan penyakit diare

Pencegahan dan pemberantasan penyakit

fliariasis

4. Penyelenggaraan perbaikan

gizi masyarakat

Pemantauan pertumbuhan balita

Pemberian suplemen gizi

Pelayanan gizi

Penyuluhan gizi seimbang

Penyelenggaraan kewaspadaan gizi

5. Penyelenggaraan promosi

kesehatan

Penyuluhan prilaku sehat

Penyuluhan pemberdayaan masyarakat dalam

upaya kesehatan

6. Penyelenggaraan kesehatan

lingkungan dan sanitasi

dasar

Pemeliharaan kualitas lingkungan fisik, kimia,

biologi

Pengendalian vektor

Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum

7. Pencegahan dan

penanggulangan

penyalahgunaan narkotika,

psikotropika dan zat adiktif

lain

Penyuluhan P3 NAPZA (Pencegahan dan

Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA)

yang berbasis masyarakat

8. Penyelenggaraan pelayanan

kefarmasian dan

pengamanan sediaan

farmasi, alat kesehatan serta

makanan dan minuman

Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan

untuk pelayanan kesehatan dasar

Penyediaan dan pemerataan pelayanan

kefarmasian di saranan pelayanan kesehatan

Pelayanan pengamanan farmasi alat kesehatan

H. PROGRAM POKOK PUSKESMAS

Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun

fasilitasnya, karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda.

6 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 7: Bahan Isi Konsep Puskesmas

Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Kesejahteraan ibu dan Anak (KIA)

2. Keluarga Berencana

3. Usaha Peningkatan Gizi

4. Kesehatan Lingkungan

5. Pemberantasan Penyakit Menular

6. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan

7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

8. Usaha Kesehatan Sekolah

9. Kesehatan Olah Raga

10. Perawatan Kesehatan Masyarakat

11. Usaha Kesehatan Kerja

12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut

13. Usaha Kesehatan Jiwa

14. Kesehatan Mata

15. Laboratorium (diupayakan tidak lagi sederhana)

16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan

17. Kesehatan Usia Lanjut

18. Pembinaan Pengobatan Tradisional

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai

satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan

untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah

kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Disamping penyelenggaraan

usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas

sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu

oleh Pemerintah Pusat (contoh: Pekan Imunisasi Nasional). Dalam hal demikian,

baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah

Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat

terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam.

7 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 8: Bahan Isi Konsep Puskesmas

Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda

kegiatan lain.

I. AZAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS MENURUT

KEPMENKES NO 128 TAHUN 2004

1. Azas pertanggungjawaban wilayah

a. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.

b. Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung

c. Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa, puskesmas keliling

2. Azas pemberdayaan masyarakat

a. Puskesmas harusmemberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar

berperan aktif dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas

b. Potensi masyarakat perlu dihimpun

3. Azas keterpaduan

Setiap upaya diselenggarakan secara terpadu

• Keterpaduan lintas program

1) UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi, Kespro,

Remaja, Kesehatan Jiwa

• Keterpaduan lintassektoral

1) Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi, PKK

2) Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama

4. Azas rujukan

a. Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan

1) rujukan kasus

2) bahan pemeriksaan

3) ilmu pengetahuan

b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat

1) rujukan sarana dan logistik

8 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 9: Bahan Isi Konsep Puskesmas

2) rujukan tenaga

3) rujukan operasional

J. MASALAH-MASALAH YANG MUNCUL DI LINGKUP PUSKESMAS

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak

pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat

dalam memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas

sebagai tempat pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada

kenyataannya banyak masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada

dokter praktek swasta atau petugas kesehatan praktek lainnya. Kondisi ini didasari

oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas,

misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan seadanya, artinya

Puskesmas tidak cukup memadai dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari tenaga medis

atau anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya sehari-hari.

Sehingga banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu tidak

sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.

Misalnya: sikap tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan puskesmas

Peudada, yang dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik

oleh para petugas medis yang dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya

persediaan obat-obatan pada puskesmas telah menyebabkan banyak diantara

pasien terpaksa membeli obat pada apotik. Di samping itu, ketika membawa salah

seorang warga yang jatuh sakit saat mengikuti kegiatan perkampungan pemuda,

kemudian warga yang lain mengantarnya ke Puskesmas Peudada, pasien itu tidak

dilayani dengan baik bahkan mereka (perawat-red) mengaku telah kehabisan stok

obat. Hal tersebut, tentu telah merusak citra Puskesmas sebagai pemberi layanan

kesehatan kepada masyarakat yang dianggap dapat membantu dalam memberikan

pertolongan pertama yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Selain itu,

tidak berjalannya tugas edukatif di Puskesmas yang berkaitan dengan penyuluhan

kesehatan yang sekaligus berkaitan dengan tugas promotif. Menurut masyarakat,

9 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 10: Bahan Isi Konsep Puskesmas

petugas puskesmas sangat jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu ketika keluarga

mempunyai masalah kesehatan seperti anggota keluarga mengalami gizi buruk

atau penderita TB. Berarti tugas ini lebih untuk memberikan laporan dan kuratif

dibanding upaya promotif. Kemudian, perawat puskesmas biasanya aktif dalam

BP, puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Jelas dalam tugas tersebut,

perawat melakukan pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien, melakukan

pengobatan pada pasien dengan membuat resep pada pasien. Namun, ketika

melakukan tugas tersebut tidak ada supervisi dari siapapun, khususnya

penanggung jawab dalam tindakan pengobatan/medis. Tenaga perawat seolah-

olah tidak menghargai kegiatan-kegitan formalnya sendiri, karena mungkin tugas

kuratif lebih penting. Hal ini berdampak kepada status kesehatan masyarakat,

status gizi, penyakit infeksi menular dan mungkin upaya kesehatan ibu dan anak

tidak mendapatkan porsi yang sesuai sehingga berdampak pada kondisi kesehatan

masyarakat. Kalaulah memang tugas tenaga kesehatan di Puskesmas lebih banyak

ke arah kuratif, maka Puskesmas menjadi unit dari pelayanan Rumah sakit karena

Rumah Sakit akan memiliki banyak sumber daya manusia dan fasilitas medik.

Tapi kalaulah Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas promotif dan

preventif maka tugas eksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan puskesmas

menjadi bagian dari unit Dinas kesehatan, atau bagian tersendiri yang memiliki

otonomi yang kuat dalam mengatur program-programnya, sedangkan Dinas

kesehatan hanya sebagai regulator, pemberi dana dan pengadaan petugas, untuk

pelayanan kesehatan masyarakat diberikan kepada Puskesmas, atau pelayanan

kesehatan dapat ditenderkan kepada pihak swasta. Tidak hanya hal-hal yang telah

diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada permasalahan yang muncul di

lingkup puskesmas, misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkat hanya

sampai jam 14.00 WIB, kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmas

yang kurang memiliki otoritas untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas

belum terbiasa mengelola kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya

kesejahteraan karyawan yang berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan

tugas di puskesmas.

10 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 11: Bahan Isi Konsep Puskesmas

K. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PELAYANAN PUSKESMAS

Dalam realitanya pelayanan Puskesmas sekarang banyak memiliki masalah-

masalah. Adapun masalah-masalah yang telah diungkapkan di atas itu diakibatkan

oleh faktor-faktor sebagai berikut: (Tjiptoherijanto dan Said Zainal Abidin, 1993:

44-46)

1. Faktor Internal

a. Pelaksanaan Manajemen

Pelaksanaan manajemen merupakan hal penting yang menentukan dalam

mencapai tujuan yang efisien dan efektif dari tujuan Puskesmas. Dimana

fungsi manajemen itu untuk planning, organaizing, leading, dan

controling. Pada kegiatan perencanaan setiap tahunnya sering kali tidak

berjalan sehingga kegiatan berjalan apa adanya sesuai kebiasaan yang

dianggap ‘baik/sudah biasa’. Bahkan terasa sekali bahwa tidak pernah

adanya upaya pengembangan. Serta tidak pernah terpikir untuk

mempersoalkan kendali mutu pelayanan yang disebabkan kurangnya

pengetahuan, peralatan, dan perhatian tersita pada upaya pengobatan.

Dapat dikatakan bahwa kepala Puskesmas lebih sibuk pada masalah-

masalah manajerial daripada kasus-kasus klinik. Dapat dikatakan juga

bahwa kurangnya pengetahuan para Kepala Puskesmas dan rendahnya

disiplin/etos kerja staff, menjadikan unsur manajemen ini tidak berjalan.

Tentu hal ini menghambat kinerja Puskesmas untuk melayani masyarakat

dalam bidang kesehatan.

b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan suatu aspek terpenting dalam mencapai

target dari program-program Puskesmas. Tetapi apa yang terjadi pada

Puskesmas di Indonesia terkesan tidak diperhatian oleh pemerintah dengan

alasan wilayah geografis yang sulit untuk dijangkau, sehingga sarana dan

prasarana yang ada di dalam Puskesmas sangat terbatas, baik berupa alat

medis maupun obat-obatan. Hal ini terjadi akibat dari sumber keuangan

yang dimiliki Puskesmas terbatas sehingga mutu pelayanan puskesmas pun

menjadi rendah karena tidak sesuai dengan standart kesehatan.

11 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 12: Bahan Isi Konsep Puskesmas

c. Tenaga medis

Jumlah tenaga medis yang sangat sedikit mengakibatkan

ketidakmampuannya melaksanakan program dari Dinas Kesehatan.

Misalanya program Posyandu yang tidak tepat sasaran. Jumlah tenaga

medis sedikit karena insentif dari pemerintah daerah. Faktor kesejahteraan

pegawai memang hal penting karena berkaitan dengan satu-satunya

pendapatan resmi mereka adalah gaji. Untuk mencapai penyelenggaraan

pelayanan kesehatan di Puskesmas di perlukan pimpinan yang mau

memotivasi pegawainya dengan cara memenuhi kebutuhan hidupnya.

d. Sumber keuangan Puskesmas

Sumber keuangan dari pemerintah pusat maupun daerah yang didapat

tidak sebanding dengan pengeluaran operasional Puskesmas sehingga

biaya pelayanan Puskesmas pun mahal padahal sarana yang terdapat di

sana tidak sebanding dengan apa yang harus dibayar sehingga hal ini

berdampak kepada masyarakat untuk beralih pergi ke Rumah Sakit saja

yang fasilitas lebih baik daripada Puskesmas. Adapun sumber-sumber

keuangan Puskesmas sebagai berikut:

1) Pemerintah

Sumber biaya berasal dari Pemerintah Kabupaten yang dibedakan atas

dana pembangunan dan dana anggaran rutin. Dana ini diturunkan secara

bertahap ke Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten.

2) Retribusi

Retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan Puskesmas yang

membiayai upaya kesehatan perorangan yang pemanfaatanya dan

besarnya ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

3) PT. ASKES

Puskesmas menerima dana dari PT. ASKES yang peruntukannya

sebagai imbal jasa kepada peserta ASKES yaitu Pegawai Negeri Sipil

(PNS)

4) PT. JAMSOSTEK

12 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 13: Bahan Isi Konsep Puskesmas

Puskesmas menerima dana dari PT. JAMSOSTEK yang peruntukannya

sebagai imbal jasa kepada peserta JAMSOSTEK yaitu Pegawai /

karyawan yang berada dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja.

5) BPP (Badan Penyantun Puskesmas)

Dengan memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat dalam

rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Sumber-sumber keuangan Puskesmas ini ternyata tidak dapat

membiayai operasinal dari program-program Puskesmas. Hal ini

diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu, birokratisasi penyaluran

keuangan dari pemerintah sampai ke Puskesmasnya dan rendahnya

responsibilitas pengelola manajemen Puskesmas.

e. Psiko-sosial antara tenaga medis dengan penduduk

Perbedaan psiko-sosial antara tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas

dengan penduduk menimbulkan hambatan dalam penyelenggaraan

pelayanan kesehatan Puskesma.Tenaga-tenaga yang diperbantukan di

Puskesmas biasanya terdiri dari orang-orang terpelajar dan bukan berasal

dari daerah tersebut, sehingga penduduk menganggapnya sebagai orang

asing. Apalagi jika bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak

dimengerti oleh penduduk, maka akibatnya penduduk segan untuk datang

ke Puskesmas.

2. Faktor Eksternal

a. Kondisi Geografis

Kondisi geografis Puskesmas umumnya terletak pada daerah pelosok atau

setingkat dengan kecamatan. Dimana kecamatan tiap-tiap daerah memilki

keadaan yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan pelayanan

kesehatan puskesmas. Memang ada kecamatan-kecamatan yang hanya

dengan satu Puskesmas sudah dapat menjangkau seluruh penduduk. Tetapi

ada juga puskesmas yang hanya dapat dijangkau oleh penduduk yang

bermukim di dekatnya karena penduduk yang lain bertempat tinggal jauh

dari Puskesmas. Hal ini terkait pada dana yang tidak cukup untuk

13 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 14: Bahan Isi Konsep Puskesmas

menggunakan alat-alat transportasi atau memang tempat tinggalnya

terpencil sehingga penduduknya lebih senang tinggal di rumahnya

daripada pergi ke Puskesmas.

b. Pemerintah daerah

Peran Pemerintah Daerah yang terkesan gagap ini terlihat atas pemahaman

pembangunan kesehatan yang setengah-setengah dari pihak legslatif dan

eksekutif yang tercermin dari dijadikannya pelayanan kesehatan sebagai

tulang punggung pendapatan daerah. Ini berarti orang sakit dijadikan

tualng punggung pendapatan daerah. Padahal upaya menyehatkan

masyarakat sejatinya termaktub dalam hakikat dan semangat UU. No.22

dan UU No. 25 tahun 1999 yang pada intinya adalah untuk meningkatkan

kualitas pelayanan publik dan mengembangkan demokrasi menuju

peningkatan kesejahteraan rakyat. Disamping itu alokasi anggaran

kesehatan berbagai daerah mencerminkan kurangnya perhatian terhadap

investasi hak-hak dasar pembangunan manusia diantaranya pelayanan

kesehatan dasar.

c. Keadaan Ekonomi Penduduk

Keadaan ekonomi penduduk memberikan andil dalam sulitnya

mengupayakan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jumlah warga

negara Indonesia mayoritas bermata pencarian petani dan nelayan yang

mana kondisi ekonominya kurang memadai. Walaupun ada ketentuan yang

memperbolehkan mereka yang tidak mampu untuk tidak usah membayar

retribusi di Puskesmas, namun kenyataannya orang-orang yang demikian

justru enggan datang ke Puskesmas.

d. Kondisi Pendidikan Penduduk

Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat

pelayanan yang dihadapi oleh Puskesmas sebagai pusat pelayanan

kesehatan pada tingkat pertama, karena pada umumnya pendidikan

masyarakat desa masih rendah, maka pola pikir mereka sangat sederhana

dan kurang atau bahkan belum paham akan arti kesehatan. Mereka

14 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 15: Bahan Isi Konsep Puskesmas

cenderung mengikuti sifat-sifat tradisional yang sejak dulu dipegang oleh

masyarakat dan lingkungannya.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki tingkat

pendidikan yang rendah yang mana sebagian besar penduduk Indonesia

lulusan SD terutama di daerah pelosok-pelosok Indonesia, sehingga hal

berdampak pada rendahnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan

masyarakat Indonesia sehat terutama pada lembaga Puskesmas yang

letaknya dekat dengan masyarakat tersebut. Selain itu juga disebabkan

Rumah Sakit lebih baik sarana dan prasarananya, padahal Puskesmas

merupakan pelayanan kesehatan yang paling dasar dalam lingkungan

masyarakat setempat.

e. Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek melayani

penyembuhan penyakit yang sudah diderita oleh penduduk dibandingkan

dengan melayani obat-obatan yang dapat digunakan sebagai upaya

pencegahan timbulnya suatu penyakit pada penduduk. Dengan kata lain

pelayanan kesehatan Puskesmas lebih banyak ditekankan pada tindakan

kuratif dibandingkan pada tindakan preventif apalagi promotif. Selain itu

Dinas Kesehatan juga kurang melakukan koordinasi dan pengawasan

terhadap pelaksanaan program-program Puskesmas yang sudah ada

sehingga tidak terwujudnya pelayanan kesehatan di tingkat basis.

L. SOLUSI MENGATASI MASALAH YANG MUNCUL DI LINGKUP

PUSKESMAS

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan yang terinstitusionalisasi

mempunyai kewenangan yang besar dalam menciptakan inovasi model pelayanan

kesehatan di daerah. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan kemauan untuk

meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dengan

melakukan revitalisasi sistem kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang

efektif dan efisien di Puskesmas, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga

kesehatan/revitalisasi kader PKK, pembentukan standar pelayanan kesehatan

15 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 16: Bahan Isi Konsep Puskesmas

minimum untuk kinerja sistem kesehatan yang komprehensif, serta memperbaiki

sistem informasi pada semua tingkatan pemerintah. Dari banyak kasus yang

terjadi dibanyak daerah, jelas bahwa Puskesmas memiliki pencitraan yang rendah

pada saat sekarang, terutama jika dilihat dari sarana, Puskesmas tidak memiliki

fasilitas yang lengkap walaupun sudah mendapat dana dari Dinas Kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

16 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas

Page 17: Bahan Isi Konsep Puskesmas

Tjiptoherijanto, prijono, Said Z. Abidin, Reformasi Administrasi dan

Pembangunan Nasional. 1993. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia:

Jakarta

http:// model-puskesmas-era-desentralisasi.html , diunduh tanggal 14 Oktober

2012.

http://one.indoskripsi.com, diunduh tanggal 14 Oktober 2012.

http://alfredsaleh.files.wordpress.com, diunduh tanggal 14 Oktober 2012.

www.litbang.depkes.go.id definisi-puskesmas.html, diunduh tanggal 14 Oktober

2012.

www.litbang.depkes.go.id model-puskesmas-era-desentralisasi.html, diunduh

tanggal 14 Oktober 2012.

http://one.indoskripsi.com, diunduh tanggal 14 Oktober 2012.

http://muharrikyanuar.wordpress.com, diunduh tanggal 14 Oktober 2012.

http://groups.yahoo.com, diunduh tanggal 14 Oktober 2012.

http://els.bappenas.go.id, diunduh tanggal 14 Oktober 2012.

http://alfredsaleh.files.wordpress.com, diunduh tanggal 14 Oktober 2012.

17 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Komunitas : Konsep Puskesmas