bahan isbd

10
Makalah Ilmu sosial Dan Budaya Dasar BAB I PENDAHULUAN Hakikat manusia bisa dipandang secara segmental atau dalam arti parsial.Misalkan manusia dikatakan sebagai homo economicus,homo faber,homo socius,homo homini lupus,zoon politicon, dan sebagainya.Namun, pandangan demikian tidak bisa menjelaskan hakikat manusia secara utuh. Hakikat manusia Indonesia berdasarkan Pancasiala sering dikenal dengan sebutan hakikat monopluralis.Hakikat manusia terdiri atas: 1. Monodualis susunan kodrat manusia yang terdiri dari aspek keragaan,meliputi wujud anorganis benda mati, vegetative, dan animalis; serta aspek kejiwaan mwliputi cipta, rasa, dan karsa. 2. Monodualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi individu dan segi social. 3. Monodualis kedudukan kodrat meliputi segi keberadaan manusia sebagai makhluk yang berkepribadian merdeka,sekaligus juga menunjukkan keterbatasannya sebagai makhluk Tuhan. Hakikat manusia harus dipandang secara utuh.Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna karena ia dibekali akal budi.Manusia memiliki harkat dan derajat yang tinggi.Harkat adalah nilai, sedangkan derajat adalah kedudukan. Ada ungkapan bahwa the mankind is one (kemanusiaan adalah satu).Dengan demikian,sudah sewajarnya antarsesama manusia tidak saling menindas, tetapi saling menghargai dan saling

Transcript of bahan isbd

Page 1: bahan isbd

Makalah Ilmu sosial Dan Budaya Dasar

 BAB I PENDAHULUAN

Hakikat manusia bisa dipandang secara segmental atau dalam arti parsial.Misalkan

manusia dikatakan sebagai homo economicus,homo faber,homo socius,homo homini

lupus,zoon politicon, dan sebagainya.Namun, pandangan demikian tidak bisa menjelaskan

hakikat manusia secara utuh.

            Hakikat manusia Indonesia berdasarkan Pancasiala sering dikenal dengan sebutan

hakikat monopluralis.Hakikat manusia terdiri atas:

1.      Monodualis susunan kodrat manusia yang terdiri dari aspek keragaan,meliputi wujud

anorganis benda mati, vegetative, dan animalis; serta aspek kejiwaan mwliputi cipta, rasa,

dan karsa.

2.      Monodualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi individu dan segi social.

3.      Monodualis kedudukan kodrat meliputi segi keberadaan manusia sebagai makhluk yang

berkepribadian merdeka,sekaligus juga menunjukkan keterbatasannya sebagai makhluk

Tuhan.

Hakikat manusia harus dipandang secara utuh.Manusia merupakan makhluk Tuhan yang

paling sempurna karena ia dibekali akal budi.Manusia memiliki harkat dan derajat yang

tinggi.Harkat adalah nilai, sedangkan derajat adalah kedudukan.

Ada ungkapan bahwa the mankind is one (kemanusiaan adalah satu).Dengan

demikian,sudah sewajarnya antarsesama manusia tidak saling menindas, tetapi saling

menghargai dan saling menghormati dengan pijakan prinsip kemanusian.Prinsip kemanusiaan

yang ada dalam diri manusia adalah penggerak manusia untuk berprilaku yang seharusnya

menjadi manusia. 

BAB   II MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya

mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak

terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang

berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan

suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan

psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-

Page 2: bahan isbd

unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka

seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan

rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.

Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis

sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah

faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu

sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak

lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor

lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan

karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan

lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial,

merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita

melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial

yang lebih besar.

Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang

memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan

faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.

Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu

yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang

terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan

perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia

menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan

karakteristik yang khas dari seeorang. 

1.         Perkembangan Manusia

            Manusia pada waktu lahir tampaknya sangat lemah,namun bayi mempunyai banyak

kemungkinan untuk berkembang.Bayi berproses menjadi anak-anak dan anak-anak akan

berkembang menjadi dewasa.Prinsip – prinsip perkembangan manusia adalah sebagai

berikut:

1.      Perkembangan mengikuti pola tertentu dan berlangsung secara teratur

2.      Perkembangan menuju diferensiasi dan integrasi dari gerakan-gerakan yang bersifat massal

menuju gerakan-gerakan khusus.

Page 3: bahan isbd

3.      Pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi berlangsung secara

berangsur-angsur,teratur, dan terus-menerus.

4.      Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh sifat perkembangan sebelumnya.

5.      Perkembangan antara anak  satu berbeda dengan anak lain,baik dalam perkembangan

masing-masing aspek kejiwaannya maupun cepat atau lambatnya perkembangan tersebut

          Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap

pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan

untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam

hubungannya dengan manusia. 

BAB III   MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain

itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.

Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama

dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu

menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan

selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga

karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan

orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-

tengah manusia.

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.

Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau

bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Manusia sejak lahir sampai mati selalu hidup dalam masyarakat, tidak mungkin manusia

di luar masyarakat. Aristoteles mengatakan: bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam

masyarakat ialah sebagai seorang malaikat atau seorang hewan (Hartomo, 2004: 75).

Di India oleh Mr. Singh didapatkan dua orang anak yang berumur 8 tahun dan 1 ½ tahun.

Pada waktu masih bayi anak-anak tersebut diasuh oleh srigala dlam sebuah gua. Setelah

ditemukan kemudian naka yang kecil mati, tinggal yang besar. Selanjutnya, walaupun ia

sudah dilatih hidup bermasyarakat sifatnya masih seperti srigala, kadang-kadang meraung-

raung di tengah malam, suka makan daging mentah, dan sebagainya.

Juga di Amerika dalam tahun 1938, seorang anak berumur 5 tahun kedapatan di atas

Page 4: bahan isbd

loteng.karena terasing dari lingkungan dia meskipun umur 5 tahun belum juga dapat berjalan

dan bercakap-cakap.jadi jelas bahwa manusia meskipun mempunyai bakat dan kemampuan,

namun bakat tersebut tidak dapat berkembang, nika tidak ada lingkungan. Itulah sebabnya

manusia dikatakan sebagai makhluk sosial (Hartomo, 2000: 77).

Di samping adanya hasrat-hasrat atau golongan instingtif pada manusia masih terdapat factor-

faktor yang lain yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat. Faktor-faktor itu

adalah:

1. Adanya dorongan seksual, yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau

jenisnya.

2. Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau sebagai makhluk

lemah.karena itu ia selalu mendesak atau menarik kekutan bersama, yang terdapat dalam

perserikatan dengan orang lain.

3. Karena terjadinya habit pada tiap-tiap diri manusia. Manusia bermasyarakat karena ia telah

biasa mendapat bantuan yang berfaedah yang diterimanya sejak kecil dari lingkungannya.

4. Adanya kesamaan keturunan, kesamaan territorial, nasib, keyakinan/cita-cita, kebudayaan,

dan lain-lain.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa

alasan, yaitu:

a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.

c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. 

A. Interaksi Sosial dan Sosialisasi

1. Interaksi Sosial

Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal

balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.

Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh

mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam

kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.

Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai:

pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan

Page 5: bahan isbd

mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi

sosial.

Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut

a. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.

b. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara

penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih

dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari

dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya

kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha

hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu

dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari

dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.

c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan

orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.

d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain.

Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain

perasaan seperti juga pada proses identifikasi.

2. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan

(competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk

keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu

merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang

kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai

pada akomodasi.

Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka

ada dua macam pross sosial yang timbul sebagaiu akibat adanya interaksi sosial, yaitu:

a. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.

b. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan

pertikain.

Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah:

1) Bentuk Interaksi Asosiatif

a. Kerja sama (cooperation)

Page 6: bahan isbd

Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan

kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama,

yaitu:

Bargainng, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi

atau lebih.

Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan

politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu carta untuk menghindari terjadinya

kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan

Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempynyai tujuan yang sama.

b. Akomodasi (accomodation)

Adapun bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya:

Coertion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.

Compromise, suatu bentuk akomodasi, di mana pihak yang terlibat masing-masing mengurangi

tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.

Arbiration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan tidak

sanggup untuk mencapainya sendiri

Meditation, hampir menyerupai arbiration diundang pihak ke tiga yang retial dalam persoalan

yang ada.

Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi

tercapainya suatu tujuan bersama.

Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai

yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangan.

Adjudication¸ yaitu perselisihan atau perkara di pengadilan.