BAHAN DISKUSI Minggu ke-2blog.ub.ac.id/pradhanayogi/files/2013/02/tugas-stela-M2-kel61.pdf ·...
Transcript of BAHAN DISKUSI Minggu ke-2blog.ub.ac.id/pradhanayogi/files/2013/02/tugas-stela-M2-kel61.pdf ·...
Kelompok 6:
1. Devi Mira Kusuma 125040209111001
2. Mariana Sofiani 125040209111004
3. Yuda Pangestu P 115040207111032
4. Yogi Pradhana T 115040207111015
Kelas : P
Mata Kuliah : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan
Tugas Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Minggu ke-2
1. Tanah sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap
individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit,
sehingga mudah dibedakan satu dengan lainnya. Jelaskan
Jenis tanah merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tanaman karena
perbedaan jenis tanah mempengaruhi sifat-sifat dari tanah tersebut. Untuk memahami
hubungan antara jenis tanah, diperlukan pengetahuan yang mampu mngelompokkan
tanah secara sistematik sehingga dikenal banyak sekali sistem klasifikasi yang
berkembang. Untuk mempelajari hubungan antar jenis tanah maka sistem klasifikasi
tanah dibagi menjadi sistem klasifikasi alami dan sistem klasifikasi teknis.
Klasifikasi ini memberikan gambaran dasar terhadap sifat fisik, kimia dan mineralogi
tanah yang dimiliki masing-masing kelas dan selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar
pengelolaan bagi berbagai penggunaan tanah.
Klasifikasi teknis yakni klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat-sifat tanah yang
mempengaruhi kemampuan untuk penggunaan tertentu. Misalnya, untuk menanam
tanaman semusim, tanah diklasifikasikan atas dasar sifat-sifat tanah yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman semusim seperti kelerengan, tekstur, pH dan lain-lain. Dalam
praktiknya untuk mempelajari jenis tanah maka sistem klasifikasi yang digunakan adalah
sistem klasifikasi alami.
2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah?
Mengapa?
Definisi Tanah - Tanah adalah akumulasi tumbuhan alam yang bebas dan menduduki
sebagian besar lapisan atas permukaan bumi. Ada empat lapisan dari tanah yakni, lapisan
tanah atas (topsoil), lapisan tanah bawah (subsoil), lapisan batuan induk terlapuk
(regalith) dan lapisan batuan induk (bedrock).
Menurut beberapa ahli definisi tanah sebagai berikut.
Menurut Kamus Umum
Tanah adalah lapisan permukaan tanah yang gembur, seperti halnya lahan, debu dengan
bumi.
Menurut Ensiklopedi Indonesia
Tanah adalah campuran bagian - bagian batuan dengan material serta bahan organik yang
merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan pelapukan
karena proses waktu.
Menurut Marbut (ahli tanah Amerika Serikat)
Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas - lepas,
lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan di
bawahnya adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses
kimia dan morfologinya.
Menurut Hilgard (ahli tanah dari Amerika)
Tanah adalah material lepas - lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar
tanaman dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman.
Menurut Dokuchaev
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah
mengalami proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan
macam - macam organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat
perubahan terlihat pada komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.
Menurut Ramann
Tanahadalah lapisan terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran material
batuan dengan sisa - sisa bahan organik.
Menurut Jafee
Tanah adalah benda alam yang berlapis - lapis yang disusun dari mineral dan bahan
organik, biasanya dalam keadaan lepas - lepas pada kedalaman yang macam - macam,
morfologinya berbeda dengan material induknya yang terletak di bawahnya, berbeda -
beda dengan sifat dan susunannya, sifat kimia, komposisi, dan sifat biologisnya.
Menurut Soil Survey Staff, 1999
Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan
organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan
dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang
dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan,
kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan
mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alam.
Menurut Schoeder (1972)
Tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang mengandung air, udara dan bahan-bahan
mineral dan organik serta jasad-jasad hidup, yang karena pengaruh berbagai faktor
lingkungan pada permukaan bumi dan kurun waktu, membentuk berbagai hasil
perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi yang khas, sehingga berperan sebagai tempat
tumbuh bermacam-macam tanaman.
Menurut Jooffe dan Marbut (1949), dua orang ahli Ilmu Tanah dari Amerika Serikat,
Tanah adalah tubuh alam yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya
gaya-gaya alam terhadap bahan-bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat
berdiferensiasi membentuk horizon-horizon mieneral maupun organik yang
kedalamannya beragam dan berbeda-beda sifat-sifatnya dengan bahan induk yang terletak
dibawahnya dalam hal morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisik maupun kehidupan
biologinya
Darmawijaya (1990)
Tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagain besar permukaan palnet
bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh
iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu
selama jangka waktu tertentu pula.
Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah? Pasir pantai bukanlah tanah karena pasir pantai tidak memiliki ciri-ciri seperti tanah yang
diantaranya memiliki horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari
bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan
transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di
dalam suatu lingkungan alam. Pada proses pembentukan tanah juga dipengaruhi oleh lima
faktor yaitu bahan induk, organisme hidup, topografi, iklim dan waktu. Namun pasir
pantai sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seperti air laut dari pantai tersebut.
Pasir terbentuk dari dari bahan-bahan mineral penyusun bebatuan. Mineral dasar
pembentuk pasir berupa kuarsa. Kuarsa adalah kristal silikon dioksida bentuk heksagonal.
beberapa jenis pasir hampir 99 persen tersusun atas materi kuarsa ini
3. Jelaskan apa yang dimaksud dalam Gambar 2 ? continuum, soilscape, polypedon
dll
Pada gambar di atas menunjukkan tentang :
Continuum (kontinum) : proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar
komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.
Soil scape : gabungan dari beberapa polipedon yang mempunyai sifat berbeda
antara sifat polipedon yang satu dengan polipedon yang lainnya.
Pedon : tubuh tanah 3 dimensi, dan didefinisikan sebagai jumlah minimal bahan
yang bisa disebut tanah, ukuran berkisar 1 - 10 m3
.
Polypedon (polipedon) : beberapa pedon yang mempunyai sifat dan ciri sama
digabungkan.
Soil Profil (profil tanah) : Irisan atau penampang tegak tanah yang menampakan
semua horizon sampai ke bahan induk; dalam profil tanah, bagian yang mengandung
akar tanaman atau dipengaruhi oleh akar tanaman disebut solum.
Soil Agregat (agregat tanah) : agregat tanah merupakan gabungan dari partikel-
partikel tanah yang tidak mempunyai bentuk yang jelas.
4. Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan denga cara 'multifactorial' dalam
bentuk peta tanah. 2-D digambarkan pada peta tanah, sedangkan dimensi vertikal +
sifat-sifat internalnya, disajikan dalam legenda peta. Maksudnya apa?
3D model atau bentuk 3 dimensi mengenai bentuk tanah, citra foto udara ditempel
sebagai tekstur, sehingga bisa terlihat seperti tanah setempat dari letak yang boleh
berbeda dari letak pesawat/satellit yang mortrait. Komponen data 3 dimensi yang
direncanakan diikuti oleh jumlah emisi sebagai atribut berdasarkan hasil survai lapangan
dan analisis bahan bangunan, hidup dan sebagainya, sehingga jumlah emisi dari kawasan
permukiman bisa dihitung secara otomatis dan bisa dibandingkan antara beberapa
alternatif usulan.
Tanah merupakan suatu objek yang berbentuk 3 dimensi. Hal ini karena di dalam
tanah terdapat suatu profil tanah yang di dalamnya terdapat horison-horison yang menjadi
ciri dari tanah tersebut. Keadaan tanah di suatu daerah dengan daerah lainnya tentunya
berbeda. Hal seperti ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan dalam
gambar (peta tanah) di berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya berupa keadaan tanah
dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan berbagai macam
faktor penting mengenai keadaan tanah di wilayah tersebut. Peta tanah secara fisik dapat
disajikan dalam bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan
berdasarkan skala. Sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan
tekstur, struktur, kelembaban, konsistensi, dan lainnya yang berkaitan dengan taksa tanah
dari wilayah dalam peta tanah tersebut dapat disajikan dalam bentuk legenda. Biasanya
faktor-faktor tersebut disajikan dapat berupa tanda atau warna tertentu, dan lainnya.
Legenda peta ini memiliki fungsi untuk mempermudah seseorang dalam membaca suatu
peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang terdapat di
dalam peta tanah.
5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yang
diperlukan sebagai dasar/ penunjang? Mengapa?
Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah
dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi.
Umumnya, suatu peta dasar diperlukan sebagai acuan dalam membuat suatu peta tanah.
Peta dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi. Peta topografi digunakan sebagai
dasar karena apabila akan membuat suatu peta tanah, harus mengetahui keadaan nyata
dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi terlebih dahulu. Jika keadaan topografi suatu
wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi suatu tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu
muka bumi (topografi) berbeda-beda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain,
begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena itu diperlukan peta topografi sebagai dasar
apabila membuat suatu peta tanah. Peta topografi dapat diperoleh melalui foto udara
(skala besar) dan citra satelit (skala kecil).
6. Apa yang dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana
membuatnya?
Poligon adalah serangkaian titik-titik yang dihubungkan dengan garis lurus sehingga
titik-titik tersebut membentuk sebuah rangkaian (jaringan) titik atau poligon. Pada
pekerjaan pembuatan peta, rangkaian titik poligon digunakan sebagai kerangka peta, yaitu
merupakan jaringan titik-titik yang telah tertentu letaknya di tanah yang sudah ditandai
dengan patok, dimana semua benda buatan manusia seperti jembatan, jalan raya, gedung
maupun benda-benda alam seperti danau, bukit, dan sungai akan diorientasikan.
Kedudukan benda pada pekerjaan pemetaan biasanya dinyatakan dengan sistem koodinat
kartesius tegak lurus (X,Y) di bidang datar (peta), dengan sumbu X menyatakan arah
timur – barat dan sumbu Y menyatakan arah utara – selatan. Koordinat titik-titik poligon
harus cukup teliti mengingat ketelitian letak dan ukuran benda-benda yang akan
dipetakan sangat tergantung pada ketelitian dari kerangka peta.
Menurut bentuknya, poligon dibedakan menjadi dua yaitu :
Poligon Terbuka
Poligon terbuka adalah suatu poligon dimana titik awal dan titik akhirnya berbeda. Jenis-
jenis poligon terbuka adalah :
1. Poligon terbuka terikat sempurna
2. Poligon terbuka terikat sepihak
3. Poligon terbuka tidak terikat
Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah suatu poligon dimana titik awal dan titik akhirnya mempunyai
posisi yang sama atau berhimpit, sehingga poligon ini adalah suatu rangkaian tertutup.
Berdasarkan fungsinya, poligon dibedakan menjadi ;
1. Poligon untuk keperluan kerangka peta, syaratnya harus memiliki titik–titik
yang cukup baik, dalam arti menjangkau semua wilayah.
2. Poligon yang berfungsi sebagai titik-titik pertolongan untuk mengambil detail
lapangan.
a. Pengukuran Polygon Terbuka Bebas
1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci
kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal.
8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan biasa
untuk bacaan muka).
10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat
sudut horisontalnya, baik bacaan biasa maupun luar biasa.
12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya sampai P
akhir.
13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat
masing-masing titik.
15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
b. Pengukuran Polygon Tertutup
1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat
kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci
kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal.
8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut
horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa.
9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya hingga
kembali ke titik P1.
10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-
masing titik.
12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
7. Apa yang dimasud dengan taksa tanah?
Takson (Taksa): Suatu kelas pada tingkat taksonomik (pengelompokkan) tertentu, atau
kelas pada kategori tertentu. Taksa tanah juga dapat diartikan sebagai pengelompokan
suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi
bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik.
8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks.
Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, sehingga perbedaan ketiganya jelas
Atas dasar komposisi satuan-satuan tanah yang ada di dalam satuan lahan yang
digunakan sebagai satuan pemetaan, maka dikenal 4 macam satuan pemetaan tanah (SPT)
yaitu :
Konsosiasi
Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah yang serupa
(similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak memmpunyai 50% satu satuan tanah
yang sama dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT konsosiasi diberinama sesuai dengan
satuan tanah yang dominan. Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal
mempunyai persentase 25%. Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa
apabila mereka hanya berbeda pada satu atau dua kriteria yang menyebabkan keduanya
diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara umum satuan satuan tanah
yang serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan dua satuan tanah
dikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari
tiga kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang
berbeda. Satuan-satuan tanah yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap penggunaan
tertentu yang berbeda secara tegas.
Asosiasi
SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan
dalam pennamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan
tanah penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain kedalam SPT-SPT yang
berbeda karena keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang
lebih besar dapat dipisahkan kedalam SPT-SPT konsosiasi yang berbeda.
Kompleks
SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuan-satuan tanah
yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT, demikian juga komposisi
masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran satuan tanah
yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu sehingga dalam skala pemetaan yang
lebih besar, satuan-satuan tanah yang menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu
sama lain.
9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tsb dikatakan bukan
peta tanah?
Contoh single value map adalah peta kemiringan lahan. Peta ini bukan termasuk ke dalam
peta tanah karena peta tanah adalah peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa
tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik budaya dari permukaan bumi.
Sedangkan pada peta kemiringan lereng ini tidak diinformasikan mengenai sebaran taksa
tanahnya, yakni hanya berupa informasi kemiringan lereng pada wilayah tersebut.
10. Apa yang dijelaskan dalam Gambar ini?
Pada gambar pertama (paling atas) merupakan survei tanah metode grid-kaku (Rigid
Grid). Metode ini diterapkan pada survei tanah detail sampai dengan sangat detail,
dimana tidak tersedia foto udara. Walau tersedia foto udara kemungkinan memiliki
kualitas yang tidak cukup baik untuk dijadikan penunjang. Seperti pada gambar pertama,
terdapat titik-titik yang beraturan dengan jarak yang sama. Metode ini cocok digunakan
jika posisi pemeta sulit ditentukan. Pada gambar kedua (tengah) merupakan survei tanah
metode Grid Bebas (Adapted Grid Survey). Metode ini merupakan gabungan dari metode
grid kaku dan metode fisiografik. Metode ini digunakan pada survei detail sampai dengan
semi-detail yang kemampuan foto udara dianggap terbatas dan di tempat-tempat yang
memiliki orientasi lapangan cukup sulit. Pengamatan tetap dilakukan pada setiap titik-
titik yang terdapat pada gambar. Metode ini cocok diterapkan oleh penyurvei yang belum
banyak memiliki pengalaman survei tanah. Lalu pada gambar ketiga (paling bawah)
merupakan survei tanah metode fisiografik. Metode ini cocok pada survei tanah yang
memiliki skala kurang dari 1 : 25.000 dan tersedia foto udara yang berkualitas cukup
tinggi. Pengamatan pada metode ini dilakukan pada tempat-tempat tertentu pada masing-
masing satuan peta.
11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yang
digunakan di Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tersebut dengan nama
yang digunakan di Amerika, Kanada, Inggeris dan negara lainnya. Cari dr
internet.
Peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di Indonesia:
1. Peta Tanah Bagan (Skala 1 : 2.500.000 atau lebih kecil); fungsi dari peta ini untuk
memperoleh gambaran umum sebaran tanah secara nasional.
2. Pata Tanah Eksplorasi (Skala 1 : 1.500.000 – 1 : 5.000.000); gambaran sebaran
tanah secara umum untuk penyusunan atlas nasional dan tidak untuk keperluan
praktis karena informasi tentang sifat-sifat tanah sangat minim.
3. Peta Tanah Tinjau (Umumnya skala 1 : 250.000); peta ini dapat menggambarkan
daerah-daerah yang berpotensi untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.
4. Peta Tanah Semi Detil (1 : 50.000); peta ini dapat memberikan informasi tentang
potensi pertanian serta penggunaannya untuk berbagai bentuk pengelolaannya.
5. Peta Tanah Detil (Skala 1 : 10.000 – 1 : 25.000); peta tanah detil berfungsi untuk
proyek-proyek khusus misalnya proyek trasmigrasi, rencana pengairan, kebun
percobaan dan sebagainya.
6. Peta Tanah Sangat Detil (Skala >1 : 10.000); peta ini untuk penelitian khusus.
Misalnya percobaan pertanian, untuk mempelajari variabilitas respon tanaman
terhadap pemupukan atau perlakuan tertentu.
Peta tanah berdasarkan skala peta di Kanada:
12. Apa yang dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan pada
peta? Mengapa perlu ada batasan tersebut?
Luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta merupakan batas luas terkecil yang
bisa peta itu tampilkan. Jika luas minimum peta yang dapat disajikan semakin kecil lagi
maka luas sebenarnya dari wilayah pada peta tersebut semakin besar. Semakin besar luas
wilayahnya maka informasi yang diperoleh akan menjadi kurang teliti.
13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tersebut? Masing-masing
kelompok agar menghitung berapa luasnya di lapangan pd skala yg berbeda.
Satuan luas minimum di Indonesia adalah 0,4 cm2. Contoh menghitung luas peta
berskala 1 : 25.000 dengan menggunakan sistem grid.
L = (Jumlah Kotak x Luas 1 Kotak (dalam cm²)) x (Penyebut Skala)²
L = (9 x (3cm x 3 cm)) x (25.000)²
L = (9 x 9 cm²) x 625.000.000 cm²
L = 81 cm² x 625.000.000 cm²
L = 50.625.000.000 cm²
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari
L = 506.250.000 dm²
L = 5,0625 km²
Metode survei yang akan digunakan ialah metode survei tanah grid bebas. Metode survei
grid bebas merupakan gabungan dari metode grid kaku dan metode fisiografik. Metode
ini dipilih karena daerah survei tertutup vegetasi hutan sehingga agak sulit dalam
melakukan survei. Selain itu, metode ini juga dapat menentukan titik pengamatan yang
lebih bebas daripada survei tanah metode grid. Penentuan titik pengamatan harus
memperhatikan prosedur-prosedur seperti berada jauh dari lokasi penimbunan sampah,
tanah galian atau bekas bangunan, atau kuburan atau bahan-bahan lainnya. Lalu terutama
dengan keadaan wilayah yang tertutup vegetasi hutan ini akan menyulitkan dalam
pembuatan profil tanah karena adanya perakaran. Sisi dari profil tanah juga harus bersih
dan tidak ternaungi agar tidak terjadi kekeliruan dalam interpretasi.