Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

10

Click here to load reader

description

tugas ini merupakan tugas diskusi kelompok dengan anggota 4 orang. tugas ini disusun oleh mahasiswa pertanian angkatan 2011 untuk menyelesaikan tugas STELA tahun 2013

Transcript of Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Page 1: Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

TUGAS KULIAH

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2

Oleh:

ZAIM DZOEL HAZMY 115040201111085

TYAS AYU SULISTYA K. 115040201111013

FRETA KIRANA B. 115040201111018

ANISA AFISUNANI 115040201111011

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

1

BAHAN DISKUSI MINGGU KE-1

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

1. Peta skala besar dan skala kecil? Beri contoh masing-masing? Apa saja yang berbeda?

Peta merupakan media penyaji informasi dari unsur-unsur alam dan buatan manusia pada

permukaan bumi yang dibuat secara kartografis (informasi yang berreferensi geografis) pada bidang

datar menurut proyeksi tertentu dan skala tertentu”. Peta yang baik, adalah peta yang mempunyai nilai

informatif, komunikatif, artistik dan estetik. Sedang pengetahuan khusus yang mempelajari peta

disebut kartografi.

Peta Skala Besar, skala 1 : 5.000 s/d 1 : 250.000 biasa untuk menggambar wilayah yang relatif

sempit seperti kelurahan, kecamatan dan seterusnya;

Peta Skala Kecil, skala 1 : 500.000 s/d 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar wilayah yang cukup

luas seperti wilayah negara dan seterusnya;

Perbedaannya, Semakin besar skala peta semakin detil bentuk rupa bumi nampak di peta. Bentuk

muka bumi yang rumit ditampilkan melalui simbol-simbol peta yang jika dikelompokkan menjadi

simbol-simbol. seorang kartograf (ahli perpetaan) yang ingin memasukkan ‘objek’ sekecil apapun

Page 3: Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

2

dalam peta, karena setiap informasi sekecil apapun pada dasarnya penting. Namun karena

keterbatasan penyajian (tergantung besarnya skala yang menjadi target), maka tidak smua objek bisa

tampak dalam peta, objek yang terlalu kecil akan hilang apabila menggunakan skala yang kecil. Jika

menggunakan skala yang besar, objek yang kecil akan terlihat dengan jelas.

2. Survei Tanah Bertujuan umum dan khusus? Beri Contoh masing-masing! Dan Apa kelebihan dan

kekurangan masing-masing!

Tujuan survei tanah adalah mengklasifikasikan, menganalisis dan memetakan tanah dengan

mengelompokkan tanah-tanah, sama sifatnya kedalam satuan peta tanah tertentu. Sifat dari satuan peta

secara singkat dicantumkan dalam legenda, sedang uraian lebih detail dicantumkan dalam laporan survei

tanah yang selalu menyertai peta tanah tersebut. Menurut Dent dan young ( 1981 ) ada dua strategi

dalam melakukan survey tanah, yaitu survei tanah untuk tujuan umum dan untuk tujuan khusus.

Survei tanah bertujuan umum, ditujukan untuk memberikan data sebagai dasar interprestasi

untuk berbagai penggunaan yang berbeda, bahkan beberapa dari penggunaan tersebut belum diketahui.

Survei tanah bertujuan umum meliputi pembuatan peta pedologi yang menyajiakan sebaran satuan-

satuan tanah yang ditentukan menurut morfologi serta data sifat fisik,kimia dan biologi yang

dikumpulkaan di laboraturium dan di lapangan. Contohnya yaitu : pembuatan peta pedologi, dan sebagai

dasar untuk melakukan riset yang berkaitan dengan hubungan tanah tanaman.

Kelebihan survei tanah untuk tujuan umum dapat diterapkan pada wilayah yang masih belum

berkembang, yang faktor fisik lingkungan belum diketahui, kisaran pengguanaan lahan sangat luas.

Sedangkan survei tanah untuk tujuan khusus pencantuman informasi tentang daerah dan pengguanaan

lahan yang berpotensi sangat bermanfaat.

Kelemahan survei tanah untuk tujuan umum informasi dasar tentang tanah harus dikumpulkan

terlebih dahulu sebelum keputusan penggunaan lahan yang menguntungkan. Sedangkan survei tanah

untuk tujuan khusus kurangnya kemampuan dalam memenuhi tujuan atau keperluan (untuk tujuan

tertentu saja)

Survei tanah bertujuan khusus, merupakan survei tanah yang sudah memiliki tujuan dalam

penggunaan lahan yang disurvei. Survei ini menghimpun informasi sesuai dengan yang dibutuhkan

dalam tujuan tersebut. Biasanya survei ini dilakukan pada wilayah yang telah berkembang dan padat

penduduk. Contoh : Survei daerah aliran sungai untuk pengembangan irigasi.

Kelebihan dari survei tanah tujuan khusus sangat bermanfaat apabila mencantumkan informasi

tentang daerah tersebut berikut dengan penggunaan lahan yang berpotensi untuk di kembangkan telah

di ketahui , sehingga penggunaan khusus dapat di gunakan.

Kelemahan survei tanah bertujuan khusus adalah ketidakmampuannnya dalam memenuhi semua

tujuan atau keperluan, tidak berisi informasi keseluruhan mengenai survei tanah, hasil survei hanya

dapat digunakan untuk keperluan yang telah ditentukan sebelumnya.

Page 4: Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

3

Referensi : Dent, D. and Young, A. 1981. Soil survey and land evaluation. George Allen & Unwin: London.

3. Siapa saja pengguna survei tanah? Jelaskan secara detail apa yang dimaksud. Misalnya mengapa

petani bisa memutuskan apa yang sebaiknya dilakukan atas tanahnya dengan menggunakan hasil

survei tanah, dan seterusnya!

a. Pengembang pariwisata lapang (perkemahan, piknik, taman, lapangan golf, dll)

Lahan yang diperuntukan bagi keperluan rekreasi memiliki kriteria tersendiri berdasarkan tingkat

kesesuaiannya untuk mendukung kegiatan rekreasi lapang. Misalnya data mengenai tekstur lapisan

atas, volume batuan, singkapan batuan, bahaya banjir, serta kelerengan yang diperoleh dari hasil

survei tanah sangat dibutuhkan bagi pengembang wisata untuk menentukan kesesuaian lahan

tersebut sebagai daerah wisata.

b. Arsitek Konstruksi Bangunan

Data hasil survei tanah mengenai kondisi lahan seperti kelerengan, kapasitas tanah untuk menahan

berat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kelembaban, plastisitas, tekstur, dan potensi

pengembang-kerutan dan lainnya sangat dibutuhkan bagi kegiatan kontruksi karena berpengaruh

terhadap kesesuaian konstruksi banguanan yang akan dibuat serta mendukung ketahanan

konstruksi tersebut.

c. Pengelola lahan.

Kelompok ini akan memutuskan apa yang sebaiknya dilakukan atas lahannya. Misalnya petani,

mereka menggunakan hasil dari kegiatan survei tanah tersebut untuk mengetahui sistem

pengolahan lahan yang tepat serta untuk menentukan tanaman yang sesuai dengan lahan tersebut.

Peternak menggunakan hasil survei tanah untuk mengetahui kondisi lahan yang cocok dengan

ternak yang akan dikembangbiakkan. Pengelolah hutan menggunakan hasil survei tanah untuk

mengetahui kondisi tanah di hutan sehingga mereka dapat meminimalisir terjadinya erosi dan

lonsor. Sedangkan pengelolah perkebunan, mereka menggunakan hasil dari kegiatan survei tanah

tersebut untuk mengetahui sistem pengolahan lahan yang tepat serta untuk menentukan tanaman

yang sesuai dengan lahan tersebut.

d. Penyuluh lapangan.

Kelompok ini bertugas untuk memberikan penyluhan terhadap pengelolah lahan. Dimana para

penyuluh lapangan akan memberikan hasil dari survei tanah kepada para pengelolah lahan,

sehinnga para pengelolah lahan akan mengetahui tanaman apa yang harus mereka tanam dan

begaimana sistem pengolahan yang tepat.

e. Industri jasa yang berhubungan dengan penggunaan lahan.

Kelompok ini memfasilitasi penggunaan lahan dan membutuhkan informasi apakah lahan tersebut

akan menghasilkan dan menguntungkan secara ekonomi. Misalnya lembaga pemberi kredit, bank,

dan investor. Mereka memberikan bantuan modal kepada para pengelolah lahan yang kemudian

akan digunakan untuk mengelolah dan mengunakan lahan tersebut sesuai dengan hasil survei

Page 5: Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

4

tanah.

f. Perencana penggunaan lahan pedesaan lahan pedesaan dan perkotaan.

Kelompok perencana ini merekomendasikan atau memfasilitasi jenis-jenis penggunaa lahan

tertentu di daerah lahan yang berbeda.

g. Lembaga pengendali penggunaan lahan.

merupakan kelompok perencana penggunaan lahan dengan kewenangan khusus untuk mengatur

penggunaan lahan. Sebagi contoh, di Belanda jumlah pupuk kandang yang boleh di berikan setiap

hektar di tentukan oleh jenis tanah untuk menghindari polusi air tanah.

h. Badan otoritas pajak.

Di beberapa negara,pajak atas lahan di dasarkan pada produksi potensi lahan. Semakin subur tanah

semakin tinggi pajak yang harus di bayar oleh pemilik lahan tersebut.

i. Pakar dalam bidang rekayasa

Ahli-ahli dalam bidang rekayasa memerulkan hasil surevei tanah untuk menentukan apa yang harus

di perhatikan dalam pembangunan gedung , jalan maupun pipa-pipa saluran minyak dan gas bumi

agar tidak mudah mengalami korosi.

j. Pengelola lingkungan yang menggunakan tanah sebagai unsur ekologi landskap.

Hasil survei tanah dapat menunjukan lokasi-lokasi dalam suatu daerah yang memiliki resiko tinggi

jika di gunakan untuk kepentingan tertentu.

k. Peneliti

Mengkaji tanggapan lahan terhadap pengguna lahan dan strategis pengelolaannya.Termasuk dalam

kelompok ini adalah peneliti pada plot percobaan yang berharap bahwa satuan tanah yang berbeda

akan memberikan tanggapan ( respon ) yang berbeda pula terhadap macam penggeloalaan yang di

terapkan.

4. Pertanyaan apa saja yang bisa dijawab dari hasil survei tanah?

a. Menyimpulkan keseluruhan daerah kajian

Apa kelas (taksa) tanah yang di jumpai di daerah yang di kaji?

Bagaimana propinsi masing-masing kelas yang ada di daerah tersebut?

Berapa persen dari daerah tersebut yang di duduki oleh tanah dengan sifat-sifat tertentu?

(misalnya tanah yang berbatu pada kedalaman <50 cm). Kelompok pertanyaan pertama ini

hanya memerlukan prosedur pengambilan contoh secara statistik dan memerlukan peta.

Pertanyaan ini hanya bermanfaat untuk memberikan informasi di tingkat nasional.

b. Pada lokasi tertentu (pada suatu daerah yang dipilih)

Apa kelas (taksa) pada lokasi tersebut ?

Bagaimana sifat tanah pada lokasi tersebut ?

Bagaimana pola spasial dari kelas tanah pada dan di sekitar lokasi tersebut ?

Page 6: Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

5

Bagaimana pola spasial dari sifat-sifat tanah pada atau di sekitar lokasi tersebut ?

c. Memilih lokasi daerah yang dialogging

Dimana lokasi kelas-kelas (taksa) tanah tertentu (misalnya Mollisol) di daerah tersebut dapat

dijumpai?

Dimana lokasi tanah-tanah yang memiliki sifat-sifat tertentu (misalnya berdrainase baik, KTK

tinggi, pH netral, KB> 50% dll) dapat dijumpai?

Dimana sifat-sifat tanah dengan pola spasial tertentu (misalnya yang berdrainase baik, KB>50%,

tidak berkerikil dan lain-lain, yang berdekatan dengan tanah yang memiliki drainase buruk,

KB>50%, dekat sumber air dan lain-lain) dapat dijumpai?

5. Ada Berapa kategori dalam Soil Taxonomy. Apa kaitannya dengan Peta Tanah?

Dalam sistem Taksonomi Tanah USDA, terdapat 6 kategori yang tersusun secara berhiraki yaitu :

Ordo : Proses pembentukan tanah seperti yang di tunjukkan oleh ada tidaknya horizon penciri

serta jenis horizon penciri yang ada (12 taksa).

Sub-ordo : keseragaman genetik, misalnya ada tidaknya sifat-sifat tanah yang berhubungan

dengan pengaruh air,rezim lengas tanah, bahan induk utama, pengaruh vegetasi, tingkat

dekomposisi bahan organik (64 taksa)

Grup : kesamaan jenis, susunan dan perkembangan horizon, kejenuhan basa, suhu lengas,

tanah ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain seperti fragipan, duripan.

Sub-grup : 1. Sifat-sifat inti dari grup; 2. Sifat-sifat tanah peralihan; 3. Sifat-sifat tanah

peralihan ke bukan tanah.

Famili : Sifat-sifat penting untuk pertanian atau bidang rekayasa. Sifat yang sering digunakan

sebagai pembeda antara lain adalah : sebaran besar butir, susunan mineral liat, kelas aktivitas

Page 7: Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

6

tukar kation, rezim suhu tanah.

Seri : Jenis dan susunan horizon, warna, tekstur, struktur, konsistensi, reaksi tanah, sifat-sifat

kimia dan mineralogi masing-masing horizon.

Apa kaitanya dalam peta tanah ?

Menbantu mendeskripsi dan mengklasifikasikan profil-profil tanah pada lokasi di

daerah survei.

Membantu mempermudah dalam pembuatan peta tanah.

6. Cari contoh peta Tanah dan Peta Evaluasi Lahan dari Internet. Apa yg berbeda. Mana yg lebih

bermanfaat bagi: (a) petani, (b) peneliti, (c) konsultan perkebunan, (d) mahasiswa.

A. Peta Tanah

Peta tanah adalah suatu peta yang menggambarkan penyebaran jenis-jenis tanah disuatu

daerah. Peta ini dilengkapi degan legenda yang secara singkat menerangkan sifat-sifat tanah dari

masing-masing satuan peta. Peta tanah biasanya disertai dengan “Laporan Pemetaan Tanah” yang

menerangkan lebih lanjut sifat-sifat kemampuan tanah yang digambarkan dalam peta tanah

tersebut.

B. Jenis-jenis peta tanah

1) Peta Tanah Bangun (Skala 1 : 2.500.000 Atau Lebih Kecil); fungsi dari peta ini untuk

memberikan petunjuk kasar mengenai penyebaran jenis-jenis tanah.

2) Pata Tanah Eksplorasi (Skala 1 : 1.000.000 – 1 : 2.500.000); peta tanah eksplorasi berfungsi

untuk memberikan gambar kemungkinan penelitian terarah, menunjukkan potensi

sumberdaya alam (tanah), adanya problem area suatu daerah serta kemungkinan

Page 8: Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

7

pengembangan daerah.

3) Peta Tanah Tinjau (Skala 1 : 100.000 – 1 : 250.000); peta tanah tanah tinjau berfungsi

memberikan keterangan lebih lanjut tentang jenis tanah suatu wilayah untuk keperluan

tertentu.

4) Peta Tanah Semi Detil (Skala 1 : 25.000 – 1 : 100.000); peta tanah semi detil berfungsi

untuk pelaksanaan-pelaksanaan tertentu dari suatu wilayah yang luasnya dibatasi pada

maksud tersebut. Peta ini dapat menggambarkan lebih jelas legi mengnai hal-hal yang

dalam peta tanah eksplorasi atau peta tinjau belum disajikan (jelaskan).

5) Peta Tanah Detil (Skala 1 : 5.000 – 1 : 25.000); peta tanah detil berfungsi untuk proyek-

proyek khusus misalnya proyek trasmigrasi, rencana pengairan, kebun percobaan dan

sebagainya.

Contoh Peta evaluasi lahan.

Peta tematik Adalah peta yang menggambarkan tujuan yang diinginkan dari awal pembuatan

peta. Fungsinya memberi gambaran yang jelas terhadap tujuan yang khusus. Seperti peta budaya

yang hanya menggambarkan lokasi-lokasi tertentu yang erat kaitannya dengan sejarah masa lalu.

Contoh peta tematik adalah peta tata guna lahan, peta batas wilayah, dan sebagainya.

C. Perbedaan peta tanah dan peta evaluasi lahan

Peta Tanah Peta evaluasi lahan

Memperlihatkan distribusi taksa tanah Memperlihatkan peta tata guna lahan

Berhubungan dengan kenampakan fisik dan

budaya dari permukaan bumi

Berkaitan dengan peta batas wilayah dan

peta tata guna lahan

Page 9: Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

8

Diantara peta tanah dan peta evaluasi lahan yang bermanfaat bagi :

1) Petani, bagi petani peta yang paling bermanfaat adalah peta evaluasi lahan karena petani dengan

menggunakan peta evaluasi lahan petani dapat menetukan komoditas apa yang cocok di tanam

dalam kondisi kesuburan tanahnya.

2) Peneliti, sedangkan bagi peneliti peta tanah dan evaluasi lahan merupakan yang paling bermanfaat

karena sebelum mereka melakukan penelitiannya sangat penting utnuk mengetahui data

kenampakan fisik,budaya,potensi sumber daya dalam lahan tersebut.

3) Konsultan perkebunan, peta yang lebih bermanfaat bagi konsultan lahan adalah peta evaluasi lahan

karena peta ini memberikan informasi tentang kemampuan dan potensi lahan tersebut.

4) Mahasiswa, peta tanah lebih bermanfaat bagi mahasiswa karena dengan mengetahui kenampakan

fisik dan jenis suatu lahan mahasiswa dapat melakukan langkah selanjutnya.

7. Cari contoh deskripsi profil tanah (dr Internet), yang lengkap dengan data hasil analisis tanahnya

(data laboratorium). Tiap kelompok beda Ordo Tanah : (Kel: 1. Inceptisol, 2, Vertisol, 3. Mollisol,

4. Alfisol, 5. Andisol, 6. Ultisol, 7. Oxisol, 8. Spososol, 9. Histosol, 10. Entisol)

Kelompok 5:

Zaim Dzoel Hazmy 115040201111085

Tyas Ayu Sulistya K. 115040201111013

Freta Kirana B. 115040201111018

Anisa Afisunani 115040201111011

ANDISOL

A. Pengertian Tanah Andisol

Menurut Darmawijaya 1990, Tanah Andisol adalah tanah yang berwarna hitam kelam, sangat

porous, mengandung bahan organik dan lempung tipe amorf, terutama alofan serta sedikit silika,

alumina atau hodroxida-besi. Tanah yang terbentuk dari abu vulkanik ini umumnya ditemukan

didaerah dataran tinggi (>400 m di atas permukaan laut).

Kemudian, menurut Hardjowigeno 1993, Andisol adalah tanah yang berkembang dari bahan

vulkanik seperti abu vulkan, batu apung, silinder, lava dan sebagainya, dan atau bahan volkanik

lastik, yang fraksi koloidnya didominasi oleh mineral “Short-range order” (alofan, imogolit, ferihidrit)

atau kompleks Al-humus. Dalam keadaan lingkungan tertentu, pelapukan alumino silikat primer

dalam bahan induk non-vulkanik dapat menghasilkan mineral “Short-range order”, sebagian tanah

seperti ini yang termasuk dalam Andisol.

B. Proses Pembentukan Tanah Andisol

Proses pembentukan tanah yang utama pada Andisol adalah proses pelapukan dan transformasi

(perubahan bentuk). Proses pemindahan bahan (translokasi) dan penimbunan bahan-bahan

Page 10: Bahan Diskusi Minggu Ke-1 Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

9

tersebut di dalam solum sangat sedikit. Akumulasi bahan organik dan terjadinya kompleks bahan

organik dnan Al merupakan sifat khas pada beberapa Andisol.

Pelapukan mineral alumino silikat primer telah berlanjut hanya sampai pada pembentukan mineral

“short range order” seperti alophan, imogolit, dan ferihidrit. Tingkat pelapukan seperti ini sering

dikatakan sebagai tingkat peralihan antara tanah volkanik yang belum dilapuk dengan tanah

volkanik yang lebih melapuk. Walaupun demikian pada keadaan lingkungan tertentu mineral-

mineral “short range order”cukup stabil sehingga tidak atau lambat sekali berubah menjadi mineral

lain.

C. Penggunaan Tanah Andisol

Andisol merupakan tanah yang cukup subur. Di Indonesia Andisol merupakan tanah utama yang

digunakan untuk perkebunan the seperti di daerah Pangalengan (Jawa Barat), daerah sekitar Danau

toba (Sumatra Utara) dan lain-lain. Kecuali itu Andisol banyak digunakan untuk tanaman

hortikultura baik berupa tanaman bunga, sayur-sayuran maupun buah-buahan. Andisol dataran

rendah seperti di daerah Deli Sumatra Utara merupakan tanah tembakau yang sangat terkenal.

Fiksasi P yang besar pada Andisol merupakan masalah penting yang perlu diperhatikan dalam

pengelolaan tanah tersebut.

D. Hasil Analisa Tanah Andisol