Bahan diskusi Batita

download Bahan diskusi Batita

of 43

description

batuta

Transcript of Bahan diskusi Batita

Berikut manfaat ASI untuk bayi[1] [2]

1. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya[3].2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)[3].3. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat[3].4. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi5. Komposisi ASI ideal untuk bayi6. Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan alergi7. Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI8. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.9. ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas10. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.11. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.12. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.13. Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chrons disease, dan Ulcerative Colitis.14. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.[4]15. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain. [4]

[sunting] Untuk Ibu

Berikut manfaat ASI untuk ibu menyusui [1] [2]:

1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.4. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dsb5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril8. Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional9. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui[4].

[sunting] Untuk Keluarga[5]

1. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.3. Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.4. Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.5. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.6. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air panas, dll.

[sunting] Untuk Masyarakat dan Negara[5]

1. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lain untuk persiapannya.2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat.3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.5. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.6. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.

Sumber:asuh.wikia

_________________Betapa manisnya bersama - MU walau hidup ini pahitasal Engkau ridha mesti semua orang marah sengitalangkah baiknya jika antara aku dan Engkau makmurwalaupun antara diriku dan seluruh alam ini hancurjika kasih sayang-MU telah hadir semuanya jadi hinakarena setiap yang diatas tanah akan menjadi tanah(Enjoy Your life : Dr.M Al areifi)

Manfaat ASI Bagi Ibu dan BayiMar 26, '07 10:40 PMfor everyone

Category:Other

ASI Eksklusif, Hindarkan Bayi dari Penyakit Berbahaya

Rugi bila bayi Anda tak diberi ASI Eksklusif. Sebab menurut penelitian terbaru, ASI yang diberikan secara eksklusif, melindungi tubuh anak dari berbagai penyakit kronis.

Jika sejak dulu para orangtua tahu betapa besarnya manfaat air susu ibu (ASI), pastilah sayang bila harus memberi tambahan susu formula atau pisang lumat pada buah hati mereka. Khasiatnya, menurut penelitian terbaru, mencegah anak dari serangan penyakit akut dan kronis.

Tentu saja bukan sembarang ASI yang punya manfaat luarbiasa tersebut. Tetapi terutama ASI yang dikonsumsi bayi secara eksklusif. Yakni, ASI diberikan sejak bayi baru lahir sampai usia 6 bulan tanpa dicampur dengan makanan atau cairan lain meski air putih sekalipun. "Manfaatnya akan terserap tubuh sangat baik dan memberi perlindungan yang diperlukan bayi. ASI masih tetap perlu diberikan sampai usia bayi 2 tahun, tapi bayi harus mendapat makanan pendamping," ujar Dr. Utami Rusli, SPA, MBA, IBCLC, pakar ASI.

Sayangnya, informasi tentang ASI buat ibu-ibu hamil dan melahirkan masih sangat kurang. Laporan Departemen Kesehatan sangat memprihatinkan. Pemberian ASI ekslusif selama enam bulan mengalami penurunan. Pada tahun 1997 sebanyak 42,4% dan turun menjadi 39,5% pada tahun 2002. Hal serupa juga terjadi pada bayi yang mendapat ASI dalam satu jam pertama setelah dilahirkan. Pada 1997 jumlahnya hanya 8% dan turun menjadi 3,7% pada tahun 2002. Sebaliknya dengan susu formula justru mengalami peningkatan 10,8% menjadi 32,45%.

Padahal, bila diberika ASI eksklusif, Anda tak perlu beli susu formula lho. Belum lagi bonusnya. Sebab, berbagai penelitian telah membuktikan kalau bayi usia 0 - 6 bulan diberikan hanya ASI saja, pertumbuhannya jauh lebih baik dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI. Mengapa demikian? Di dalam ASI mengandung zat kekebalan yang dapat meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit yang cukup baik. Diantaranya, mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan bayi.

Hindarkan Bayi dari Penyakit Berbahaya ASI, jelas Utami, sebenarnya bahan atau cairan hidup. Sekitar 80 % lemak ASI merupakan bakal DHA-AA yang selama ini banyak digaungkan produsen susu formula. Uniknya, 90% DHA-AA dari ASI dapat diserap oleh usus bayi ketimbang yang ada pada susu formula. "ASI itu zat yang sangat baik untuk pertumbuhan otak. Salah satu buktinya, menurut penelitian, anak yang diberikan ASI, tingkat IQ-nya berbeda 12,9 poin di atas anak yang tidak diberi ASI pada anak usia 9,5 tahun," jelas Tami mengurai data.

Selain kandungan gizinya yang lengkap, di dalam ASI terdapat enzim pencernaan. Enzim inilah yang dapat membantu pencernaan mencerna berbagai nutrisi dan kandungan zat imun (anti infeksi) lebih maksimal. Zat inilah kelak yang dapat menjadi perisai tangguh anak dari berbagai penyakit infeksi yang berbahaya.

Zat anti infeksi ini banyak terdapat pada kolostrum atau susu jolong, cairan kuning kental yang muncul di awal-awal menyusui sampai hari ke 4 atau 7. Susu ini tinggi protein rendah lemak. Keluarnya di awal-awal ASI keluar, makanya begitu bayi lahir susui terus meski (rasanya) ASI belum keluar. Sebab, rugi bila kolostrum ini merembes keluar dan terlewati bayi.

Berbagai penyakit berbahaya di masa bayi maupun usia dewasa bisa dihindari bila bayi diberi ASI eksklusif. Contohnya penyakit seperti infeksi, diare, radang paru-paru (pneumonia), radang otak (meningitis), diabetes dan kanker.

Menurut Utami, bayi yang diberikan ASI, 20 kali lipat jarang terkena diare akut ketimbang bayi yang diberikan susu formula. 7 kali jarang kena radang paru-paru, 4 kali tidak terkena radang otak atau meningitis.

Sederhananya begini. Komposisi kandungan ASI berubah sesuai dengan pertambahan usia dan kondisi bayi. Kalau seorang bayi terserang diare dengan sendirinya komposisi zat gizinya berubah. Komposisi kandungan ASI akan bereaksi terhadap penyakit diare yang diderita bayi. Sehingga mengurangi bahkan menyembuhkan diare bayi.

Komposisi ASI huga akan berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap usia. Misalnya ASI yang keluar pada minggu pertama (kolostrum) beda komposisinya dengan ASI pada minggu kedua, bahkan berbeda dari menit ke menit. Bahkan ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan kurang bulan juga berbeda dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup bulan. Nah, tak mungkin dicontek susu formula, bukan?

Mendidik dengan ASIASI memang dapat menambah kecerdasan anak. Tapi, menurut Utami, ASI saja tak cukup untuk kecerdasan anak. Ibarat komputer, otak adalah hardwarenya, sedangkan pendidikan bagi anak adalah softwarenya. "Jadi, jangan hanya salah satunya saja," tandas Dr Utami.

Saat ibu menyusui bayinya tak hanya memberikan makan pada bayi, tapi di dalamnya memiliki nilai-nilai pendidikan. Kata Utami, menyusui itu adalah sebuah pekerjaan pendidikan. Saat itu terjadi kontak emosi dan psikologis antara ibu dan anaknya. Sambil menyusui, seorang ibu akan membelai-belai, menyanyi atau pun melantunkan ayat-ayat suci yang akan merangsang otak kiri dan kanan bayi.

Saat menyusu pula, kelima panca indera bayi mencoba merasakan, mendengar, melihat, membaui apa yang ada di sekelilingnya. Bayi akan merasa sang ibu sedang berbicara padanya, menyayanginya. "Makanya sangat berbeda antara anak yang diberi ASI dengan yang tidak. Anak yang diberi ASI akan tumbuh lebih cerdas, sehat, 16 kali jarang dirawat di rumah sakit ketimbang bayi dengan susu formula," terang ketua Sentra Laktasi Indonesia (SELI) tersebut.

Selain lebih tinggi secara IQ, bayi ASI memiliki emotional quetient (EQ) dan spiritual quentient (SQ) yang baik. "Syaratnya jangan hanya payudara yang diberikan tapi ibu harus proaktif mengekspresikan kasih sayang ibu pada bayi, begitu juga ayah." Bila ibu sibuk berkarir, ASI serta pendidikan tetap bisa diberikan. "Perahlah ASI ibu, terus berikan dengan penuh kasih sayang oleh nenek atau pengasuh bayi. Memberikan ASI itu hak anak lho. Bayi yang sehat fisik, intelektual dan emosional, sang ibu turut menciptakan generasi sehat bagi bangsanya." *anggi

Ibu Juga Mendapat Manfaat ASITak hanya bayi yang diuntungkan dengan ASI, tapi juga sang ibu. Apa saja? Menurut dr Utami, ibu yang menyusui akan mendapat beberapa manfaat.

Mencegah terjadinya kurang darah atau anemia defisiensi zat besi. Dengan menyusui ekslusif selama enam bulan, akan berpengaruh terhadap penundaan haid. Dengan menunda timbulnya haid, ibu dapat menyimpan zat besi dan mencegah anemia defisiensi zat besi

Mencegah perdarahan saat ibu baru saja usai melahirkan dan mempercepat involusi uterus (pengecilan rahim seperti semula). Hal ini disebabkan karena pada saat bayi lahir dan segera disusukan ke ibunya, maka rangsangan hisapan bayi pada payudara ibu akan diteruskan ke hipofisis pars posterior yang akan mengeluarkan hormon progesteron

Mempercepat ibu kembali ke berat sebelum hamil. Dengan menyusui, timbunan lemak pada tubuh ibu akan dipergunakan untuk pembentukan ASI sehingga berat badan ibu akan lebih cepat kembali ke berat sebelum hamil

Mengurangi resiko terkena kanker payudara dan ovarium. Cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa ada korelasi antara infertilitas dan tidak menyusui dengan peningkatan risiko terkena kanker, baik itu kanker payudara ataupun kanker ovarium

Mempererat jalinan kasih sayang dan hubungan emosional ibu dan anak

Memiliki pengaruh emosional. Sebab dengan memberikan ASI juga mempunyai pengaruh emosional bagi ibu dan bayi

Lebih murah dan hemat. Coba dihitung, berapa biaya yang harus dikeluarkan selama sebulan untuk memberi susu formula ketimbang ASI yang murah dan lebih bagus nilai gizinya.

Membuat hubungan seksual lebih hangat. Sebab, menyusui bayi akan mempercepat rahim untuk kembali ke bentuk semula. Sehingga hubungan seksual dengan pasangan pun akan lebih nikmat.

Dapat menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).

Manfaat ASI bagi BayiBegitu besar manfaat ASI bagi bayi baik untuk kesehatan maupun kecerdasan anak:

a. Untuk kesehatan:

ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. Selama dalam kandungan bayi mendapatkan zat pelindung dari ibunya melalui plasenta. Setelah lahir, suplai zat pelindung ini terhenti digantikan ASI. Zat protektif seperti makrofag, limfosit, laktoferin, imunoglobulin, laktobasilus bifidus, dll dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi yang disebabkan bakteri, virus, ataupun jamur.

Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.

Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

Dari aspek Neurologis. Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.

Untuk KecerdasanPerkembangan psikomotorik lebih cepat. Penelitian di Inggris mendapatkan bahwa bayi yang mendapat ASI, dua bulan lebih cepat kemampuan jalannya dibandingkan bayi yang diberi susu formula

Menunjang perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif anak, daya ingat dan kemampuan bahasa pada anak yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula

Kandungan Taurin-sejenis asam amino kedua terbanyak dalam ASI; berfungsi sebagai neuro-transmitte. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.

Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA tersebut dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor), yaitu dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).

Ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.

Majalah Ayahbunda Edisi/No.01 Januari 2005.Stop MP-ASI terlalu diniAnies Irawati, peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Departemen Kesehatan, Desember 2004 lalu melaporkan hasil penelitiannya tentang pengaruh makanan pendamping ASI yang diberikan terlalu dini, terhadap tumbuh kembang bayi. Penelitian yang dilakukan dlm rangka menyelesaikan program doktoralnya pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini dimulai pada th 1999.

Penelitian melibatkan 270 orang ibu hamil di kawasan Sukaraja, Bogor, yg dipantau sampai bayinya lahir dan berusia 4 bln.

Susahnya ASI eksklusifSekalipun WHO dan Departemen Kesehatan sudah lama mencanangkan anjuran bagi para ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif kpd bayinya, tapi pada kenyataannya, pelaksanaan anjuran tsb masih jauh dari harapan. Dan berbagai studi, diinformasikan bahwa masih banyak ibu yang memberikan ASI kepada bayinya secara tidak benar. Lebih dari 50% bayi di Indonesia sudah mendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur kurang dari satu bln. Bahkan pada umur 2-3 bulan, bayi ada yang sudah mendapat makanan padat. Bayi yang mendapat ASI dan MP-ASI berupa cairan, termasuk vitamin, mineral, atau obat-obatan, digolongkan sebagai predominant breast-feeding baby (bayi ASI predominan). Sedangkan bayi yang mendapat ASI dan MP-ASI berupa makanan pada, semi padat, atau cairan, termasuk vitamin, mineral, atau obat-obatan, didefinisikan sebagai partial beast-feeding baby (bayi ASI parsial).

Tingkat pendidikan ibu yg rendah, wawasan pengetahuan terbatas dan tradisi turun-temurun merupakan faktor yang mendukung timbulnya anggapan bahwa ASI saja tidak cukup sebagai makanan bayi. Akibatnya, para ibu memberikan bentuk cairan sebagai makanan pendamping ASI sebelum bayinya mencapai umur 4 bulan. Jadilah anjuran pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan sangat sulit dilaksanakan sesuai harapan.

Dampaknya pada bayiDari riset yang dilakukan selama 21 bulan ini diketahui, bayi ASI parsial lebih banyak terserang diare, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi ASI predominan. Semakin bertambah umur bayi, frekuensi terserang diare, batuk-pilek, dan panas semakin meningkat. Kondisi itu ternyata disebabkan oleh MP-ASI yg tidak terjaga kebersihannya, sehingga mudah terkontaminasi mikroba patogen penyebab diare. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa sebagian besar bayi ASI parsial dan bayi ASI predominan tidak mendapat kolostrum. Padahal kita tau, bahwa di dlm kolostrum terkandung zat antibodi.

Berbagai penyakit infeksi yg diderita kedua kelompok bayi tsb menyebabkan mereka menderita kekurangan zat gizi (malnutrisi). Dampaknya terlihat pada gangguan berat badan dan panjang tubuh bayi. Ini sudah mulai tampak sejak bayi berumur satu bulan dan berlanjut sampai bayi berumur 4 bulan dan kemungkinan masih berlanjut pada interval umur selanjutnya.

Hasil penelitian ini merupakan bukti lain yang menunjukkan bahwa ASI tetap merupakan makanan terbaik bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.

Resiko Pemberian MPASI Terlalu Dini*(Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, 26 March 2005)

Banyak sekali pertanyaan dan kritik yang timbul mengenai pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) di usia < 6 bl. Bahkan banyak dari kita tidak pernah tahu mengapa WHO & IDAI mengeluarkan statement bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bl pertama kehidupan seorg anak. Kemudian setelah umur 6 bulan anak baru mulai mendapatkan MPASI berupa bubur susu, nasi tim, buah, dsb.

*Alasan menunda pemberian MPASI*Mengapa harus menunda memberikan MPASI pada anak sampai ia berumur 6 bl ?! Kalo jaman dulu (baca : sebelum diberlakukan ASI eksklusif 6 bl) umur 4 bl aja dikasih makan bahkan ada yg umur 1 bl. Dan banyak yang berpendapat gak ada masalah apa-apa tuh dg anaknya.

Satu hal yg perlu diketahui bersama bahwa jaman terus berubah. Demikian juga dengan ilmu & teknologi. Ilmu medis juga terus berkembang dan berubah berdasarkan riset2 yg terus dilakukan oleh para peneliti. Sekitar lebih dari 5th yg lalu, MPASI disarankan diperkenalkan pada anak saat ia berusia 4 bl. Tetapi kemudian beberapa penelitian tahun2 terakhir menghasilkan banyak hal sehingga MPASI sebaiknya diberikan >6bl.

*Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?!*1. Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan ekstra & besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.

2. Saat bayi berumur 6 bl keatas, system pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.

3. Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan Saat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.

4. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.

Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl.

*Masih banyak yg mengenalkan MPASI < 6 bl*Kalo begitu kenapa masih banyak orangtua yg telah memberikan MPASI ke anaknya sebelum berumur 6 bl ? Banyak sekali alasan kenapa ortu memberikan MPASI < 6 bl. Umumnya banyak ibu yg beranggapan kalo anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski gak ada relevansinya banyak yg beranggapan ini benar. Kenapa ? Karena belum sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah & memecah makanan. Kadang anak yg menangis terus dianggap sbg anak gak kenyang. Padahal menangis bukan semata2 tanda ia lapar.

Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita spt ortu terdahulu bahwa anak saya gak papa tuh dikasih makan pisang pas kita umur 2 bl. Malah sekrg jadi orang.

Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada dukungan spt alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi yg belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bl.

*_Aturan MPASI setelah 6 bulan : Karena < 6 bl mengandung resiko_*Sekali lagi tidak mungkin ada saran dari WHO & IDAI jika tidak dilakukan penelitian panjang. Lagipula tiap anak itu beda. Bisa jadi gak jadi masalah utk kita tapi belum tentu utk yg lain. Misalkan, ilustrasinya sama spt aturan cuci tangan sebelum makan. Ada anak yg dia tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan. Padahal ia baru bermain2 dengan tanah dsb. Tapi ia tidak apa2. Sedangkan satu waktu atau di anak yg lain, begitu ia melakukan hal tsb ia langsung mengalami gangguan pencernaan karena kotoran yg masuk ke makanan melalui tangannya. Demikian juga dengan pemberian MPASI pada anak terlalu dini. Banyak yang merasa "anak saya gak masalah tuh saya kasih makan dari umur 3 bulan". Sehingga hal tsb menjadi "excuse" atau alasan utk tidak mengikuti aturan yg berlaku. Padahal aturan tsb dibuat karena ada resiko sendiri. Lagipula penelitan ttg hal ini terus berlanjut. Saat ini mungkin pengetahuan dan hasil riset yg ada masih terbatas dan "kurang" bagi beberapa kalangan. Tapi di kemudian hari kita tidak tahu. Ilmu terus berkembang.

Dan satu hal yg penting. Aturan agar menunda memberikan MPASi pada anak < 6 bulan bukan hanya berlaku utk bayi yg mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed). Semuanya akan kembali kepada ayah & ibu. Jika kita tahu ada resiko dibalik pemberian MPASI < 6 bl, maka mengapa tidak kita menundanya. Apalagi banyak sekali penelitian & kasus yang mendukung hal tsb.

Apapun keputusan ibu & ayah, apakah mau memberikan MPASi < 6 bl ataupun > 6bl, alangkah baiknya dipertimbangkan dg baik untung ruginya bagi anak, bukan bagi orang tuanya. Sehingga keputusan yg diambil adalah yg terbaik utk sang anak.

ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi. ASI tidak hanya memberikan manfaat untuk bayi saja, melainkan untuk ibu, keluarga dan negara.Manfaat ASI untuk Bayi1. Nutrien (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.2. ASI mengandung zat protektif.3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan bagi ibu dan bayi.4. Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik.5. Mengurangi kejadian karies dentis.6. Mengurangi kejadian maloklusi.Nutrien (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayiZat gizi yang terdapat dalam ASI antara lain: lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral, serta vitamin. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi selama 1 bulan pertama, separuh atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam tahun pertama, dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua.

Gambar 1. Manfaat ASI sebagai nutrient lengkapASI mengandung zat protektifDengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI, maka bayi jarang mengalami sakit. Zat-zat protektif tersebut antara lain:1. Laktobasilus bifidus (mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat, yang membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme).2. Laktoferin, mengikat zat besi sehingga membantu menghambat pertumbuhan kuman.3. Lisozim, merupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan anti inflamatori bekerjasama dengan peroksida dan askorbat untuk menyerang E-Coli dan Salmonela.4. Komplemen C3 dan C4.5. Faktor anti streptokokus, melindungi bayi dari kuman streptokokus.6. Antibodi.7. Imunitas seluler, ASI mengandung sel-sel yang berfungsi membunuh dan memfagositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim dan laktoferin.8. Tidak menimbulkan alergi.Gambar 2. Manfaat ASI sebagai zat protektifMempunyai efek psikologis yang menguntungkan bagi ibu dan bayi.Pada saat bayi kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul rasa aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat penting untuk menimbulkan rasa percaya (basic sense of trust). Gambar 3. Manfaat ASI sebagai efek psikologisMenyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik.Bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tumbuh kembang yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan kecerdasan otak baik.Gambar 4. Manfaat ASI meningkatkan kecerdasanMengurangi kejadian karies dentis.Insidensi karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI. Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga gigi menjadi lebih asam.Mengurangi kejadian maloklusi.Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusui dengan botol dan dot.ReferensiAmbarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 17-24)http://parekita.wordpress.com/2008/10/17/managemen-menyusui/ Ardiyanto, T. 2008. Manajemen Menyusui. Diunduh 23 September 2009, 07:52 WIB.http://www.geocities.com/bpniludhiana/bfeeding.htm Diunduh 23 September 2009, 08:02 WIB.http://www.gizi.net/asi/download/KEUNGGULAN%20ASI%20DAN%20MANFAAT%20MENYUSUI.doc Diunduh 23 September 2009, 08:07 WIB.http://www.indianwomenshealth.com/Healthy-Breast-Feeding-93.aspx Diunduh 23 September 2009, 07:58 WIB.http://www.klikdokter.com/illness/detail/133 Masa Menyusui. Diunduh 23 September 2009, 07:05 WIB.Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta. (bab 3, hlm : 3-10)Pusdiknakes, 2003. Buku 4: Asuhan Kebidanan Post Partum. (hlm: 25)Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: Pustaka Bunda. (hlm: 40-49)Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. (hlm: 31-34)

ASI Baik Untuk Paru-paru AnakAir Susu Ibu (ASI) yang diberikan oleh seorang ibu dalam bagian kegiatan menyusui telah diakui sebagai sebuah hal yang bisa membantu anak terlindung dari penyakit asma karena bisa memberikan perlindungan pada paru-paru. Namun para peneliti dari The University of Wisconsin-Madison mengingatkan bahwa keuntungan itu bisa dicapai jika sang ibu yang menyusui terbebas dari penyakit asma.Persyaratan bahwa sang ibu menyusui tidak memiliki penyakit asma dianggap sangat penting untuk memberikan manfaat ASI bagi perlindungan paru-paru sang anak. Para peneliti ini menilai masa pemberian ASI selama lebih dari 4 bulan yang akan memberikan fungsi paru-paru sang anak menjadi sangat baik. Namun sebaliknya jika ASI yang diberikan itu berasal dari ibu yang memiliki penyakit asma, maka tidak akan bermanfaat bagi fungsi perlindungan paru-paru.Satu hal yang membuat para peneliti memberikan penekanan adalah hasil penelitian ini tidak menyarankan para ibu asma yang memberikan ASI harus berhenti memberikan ASInya sekaligus memberikan saran diperlukannnya penelitian lanjutan agar lebih memberikan kepastian soal ini.ASI selalu disarankan untuk diberikan kepada para bayi karena ASI merupakan susu terbaik ketimbang susu formula. Selain sangat mudah didapat, ASI juga bisa memberikan antibodi kepada anak agar terhindar dari bakteri dan infeksi, termasuk sejumlah penyakit yang berkaitan dengan saluran pernafasan.Para peneliti tersebut melakukan pantauan terhadap 1.246 bayi sehat sampai mereka memasuki usia remaja. Sebanyak 697 anak telah mendapatkan tes fungsi paru-paru saat mereka berusia 11-16 tahun untuk dievaluasi kapasitas udara. Untuk kasus ini, anak-anak yang mendapatkan ASI dari ibu yang tidak menderita asma memiliki kapasitas udara yang lebih baik.Alasan inilah yang membuat para peneliti memperkirakan bahwa ASI menjadi bagian yang menentukan dari perkembangan paru-paru. Mereka merasa yakin bahwa pemberian ASI menjadi faktor yang sangat menentukan dalam perkembangan paru-paru anak.Sumber : American Journal of Respiratory and Critical Care Medicinediambil dari: Info-sehat.com

ASI Baik Untuk Paru-paru AnakAir Susu Ibu (ASI) yang diberikan oleh seorang ibu dalam bagian kegiatan menyusui telah diakui sebagai sebuah hal yang bisa membantu anak terlindung dari penyakit asma karena bisa memberikan perlindungan pada paru-paru. Namun para peneliti dari The University of Wisconsin-Madison mengingatkan bahwa keuntungan itu bisa dicapai jika sang ibu yang menyusui terbebas dari penyakit asma.Persyaratan bahwa sang ibu menyusui tidak memiliki penyakit asma dianggap sangat penting untuk memberikan manfaat ASI bagi perlindungan paru-paru sang anak. Para peneliti ini menilai masa pemberian ASI selama lebih dari 4 bulan yang akan memberikan fungsi paru-paru sang anak menjadi sangat baik. Namun sebaliknya jika ASI yang diberikan itu berasal dari ibu yang memiliki penyakit asma, maka tidak akan bermanfaat bagi fungsi perlindungan paru-paru.Satu hal yang membuat para peneliti memberikan penekanan adalah hasil penelitian ini tidak menyarankan para ibu asma yang memberikan ASI harus berhenti memberikan ASInya sekaligus memberikan saran diperlukannnya penelitian lanjutan agar lebih memberikan kepastian soal ini.ASI selalu disarankan untuk diberikan kepada para bayi karena ASI merupakan susu terbaik ketimbang susu formula. Selain sangat mudah didapat, ASI juga bisa memberikan antibodi kepada anak agar terhindar dari bakteri dan infeksi, termasuk sejumlah penyakit yang berkaitan dengan saluran pernafasan.Para peneliti tersebut melakukan pantauan terhadap 1.246 bayi sehat sampai mereka memasuki usia remaja. Sebanyak 697 anak telah mendapatkan tes fungsi paru-paru saat mereka berusia 11-16 tahun untuk dievaluasi kapasitas udara. Untuk kasus ini, anak-anak yang mendapatkan ASI dari ibu yang tidak menderita asma memiliki kapasitas udara yang lebih baik.Alasan inilah yang membuat para peneliti memperkirakan bahwa ASI menjadi bagian yang menentukan dari perkembangan paru-paru. Mereka merasa yakin bahwa pemberian ASI menjadi faktor yang sangat menentukan dalam perkembangan paru-paru anak.Sumber : American Journal of Respiratory and Critical Care Medicinediambil dari: Info-sehat.com

Susu Skim Bubuk dan Kolostrum dengan Manfaat MaksimalSuatu IGCO adalah susu sapi pilihan dari New Zealand yang mengandung Kolostrum Utuh (whole colos trums) dan diperkaya dengan Kalsium susu kadar tinggi, dibuat dengan teknologi Biorelease.Kolostrum Utuh sapi adalah susu yang dihasilkan oleh induk sapi dalam waktu 3 hari awal sesudah melahirkan, tanpa dilakukan pemisahan kandungan. Kolostrum terkadang disebut sebagai susu imun atau kekebalan tubuh karena kandungan faktor kekebalan tubuh ditemukan dalam kadar yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan susu setelah 3 hari pasca melahirkan. Selain mengandung faktor kekebalan tubuh, kolostrum juga mengandung faktor pertumbuhan dan kombinasi zat gizi yang sangat lengkap baik makronutrien seperti karbohidrat, lemak dan protein maupun mikronutrien berupa vitamin dan mineral.Menurut hasil penelitian membuktikan bahwa kolostrum sapi (bovine colostrum) merupakan alternatif yang paling aman dan bermanfaat untuk dikonsumsi karena sangat mirip dengan kolostrum manusia bahkan memiliki faktor kekebalan tubuh empat kali lebih kaya daripada kolostrum manusia.Manfaat IGCOMelihat kandungan dan teknologi yang dipakai untuk membuatnya, Susu IGCO memiliki berbagai manfaat untuk yang lebih maksimal untuk membantu mengoptimalkan kesehatan. Kolostrum Utuh (whole colostrums) bermanfaat untuk membantu meningkatkan kekebalan (imunitas) tubuh sehingga tubuh lebih kuat melawan virus dan bakteri penyakit dan tahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh lemahnya kekebalan tubuh, membantu menyempurnakan asupan nutrisi bagi tubuh dan merangsang pertumbuhan (regenerasi sel). Fospolipid (Phospholipid) merupakan jenis lipoprotein yang terkandung dalam kolostrum utuh bermanfaat membantu pembentukan sel , memperkuat dinding sel, meningkatkan fungsi otak dan lain-lain. Kalsium susu kadar tinggi bermanfaat untuk membantu proses pembentukan tulang dan gigi, proses pembekuan darah, melindungi otot, mencegah osteoporosis dan lain-lain. Teknologi biorelease/sustained release yang diterapkan dalam proses pembuatan susu IGCO berfungsi agar penyerapan zat gizi dari susu IGCO berlangsung secara bertahap oleh usus sehingga manfaat susu IGCO lebih maksimal bagi kesehatan tubuh.Saran Penyajian - Dewasa 1-2 sachet per hari- Anak-anak diatas usia 1 tahun setengah dari takaran orang dewasa- Campurkan satu sachet susu IGCO kedalam segelas air hangat, aduk hingga larut. Susu IGCO siap diminum.- Jangan diseduh dengan air panasTIPS CARA MEMILIH KOLOSTRUM YANG BERKUALITASBahan PerbandinganKolostrum berkualitasBerdasarkan Kelly GS (Alt Med Rev 2003;8(4):379)Susu IGCO

KolostrumDari susu sapi 3 hari pertama setelah melahirkan2 hari pertama

ProteinTerstandarisasi5 gr

IgGTerstandarisasi150.00 mg IgG

Beberapa manfaat utama kolostrum berdasarkan hasil penelitian :- Meningkatkan rasa bugar secara keseluruhan- Mengurangi lemak tubuh tanpa diet- Menguatkan tonus dan tekstur kulit- Meningkatkan daya ingat- Menghilangkan kerutan- Meningkatkan pertumbuhan rambut pada pria- Tingkat energi lebih tinggi- Meningkatkan kekuatan dan jumlah otot- Meningkatkan suasana hati (mood)- Meningkatkan fleksibilitas punggung- Meningkatkan toleransi dan ketahanan latihan- Kapasitas pemulihan lebih cepat dan pemulihan kembali dari cedera lama- Memperbaiki fungsi imun sehingga meningkatkan perlindungan terhadap penyakit terkait dengan kekebalan tubuhSumber : The International Council on Infertility Information Dissemination, Inc. www.inciid.comKOLOSTRUM Menurut para ahli : The American Journal Of Natural Medicine, by Zoltan Rona, M.D ( Bovine Colostrum As Immune System Modulator)- Cytokines yang terdapat dalam kolostrum sapi berperan dalam proses perawatan penyakit kanker.- Laktalbumin yang terdapat dalam kolostrum sapi diketahui dapat membantu terjadinya bunuh diri sel pada sel kanker (Apoptosis) tanpa mempengaruhi sel yang sehat.- Kombinasi peran dari faktor imun dan faktor pertumbuhan dapat menghambat penyebaran sel kanker. Dr. Tokuyama: Cancer Research Institute; Kanazawa University Japan.Kolostrum mengandung IgF-B yang dapat menekan efek zat cytoxic (sebagai anti radang), menghambat pertumbuhan sel kanker osteosarkoma dengan hambatan 75%, sebagai mediator fibrosis dan angiogenesesis (memulihkan otot jantung dan pembuluh darah) (Cancer prevention by bovine lactoferin and underlying mechanisms, by Hiroyuki Tsuda , Kazunori Sekine, Ken-ichi Fujita, Masaaki ligo ) dari buku Biochem.Cell Biol.Vol.80, 2002Laktoferin dalam kolostrum sapi ditemukan memberikan efek hambat terhadap penyebaran kanker pada kasus kanker kolon, esophagus, paru-paru dan kanker kemih pada hewan coba yang diberikan secara oral. Dr. Olle Hernell, University of Ulmea, Sweden, in Science magazine.Gllikoprotein dalam kolostrum sapi mencegah menempelnya bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan radang perut. Kolostrum mengandung jumlah Interleukin-10 yang signifikan. Interleukin-10 adalah unsur anti peradangan, berperan penting dalam mengurangi peradangan sendi penderita arthritis dan pada bagian tubuh yang terluka. Bergerot, I, et al. Diabetes & Metabolism 22(4):235-239 (1996). Perkembangan diabetes autoimun pada tikus percobaan terlihat sangat berkurang pada yang diberikan IGF-1 dibandingkan dengan yang diberikan insulin . Chen, W, et al. Endocrinology 145(2):627-638 (2004).IGF-1 mengatur pertumbuhan, daya tahan dan metabolisme sel beta dalam pankreas dan melindunginya terhadap perkembangan diabetes tipe-1 .Masa Keemasan yang Menentukan Kecerdasan

Written by Asnawati

Sunday, 21 December 2008 07:02

Setiap orang tua pasti mengharapkan memperoleh generasi penerus yang sehat dan cerdas. Apa yang bisa diusahakan oleh orang tua untuk mencapai harapan ini? Ada beberapa hal yang yang menentukan kecerdasan anak, yang perlu untuk diketahui oleh para orangtua seperti yang akan diuraikan di bawah ini.Awal pembentukan susunan saraf pusat atau otak dimulai setelah kehamilan 8 minggu. Sel saraf pada permulaan bentuknya masih sederhana, mengalami pembelahan menjadi banyak, dan ini disebut proliferasi. Proses proliferasi ini berlangsung selama kehamilan 4-24 minggu, dan selesai pada waktu bayi lahir (1). Tahapan perkembangan sel otak terjadi sejak dalam kandungan, asupan nutrisi bagi janin selama awal-awal kehamilan adalah sangat vital untuk perkembangan sel-sel otak. Berat badan berhubungan erat dengan gizi yang diberikan kepada janin, bayi dengan berat lebih disebabkan masukan nutrisi yang lebih baik saat mereka masih dalam kandungan. Penelitian yang dilakukan Center for Urban Epidemiologic Studies New York, AS, menemukan adanya hubungan antara berat lahir bayi dengan tingkat kecerdasan (IQ) si bayi yang diukur 7 tahun kemudian. Pada umumnya bayi-bayi dengan berat lebih tinggi memiliki IQ yang lebih besar. Bahkan rata-rata perbedaan angka IQ dari bayi yang berat lahirnya