Bahan Ajar Mesin Listrik Bab X

21
UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM DIPLOMA TEKNIK MESIN SEKOLAH VOKASI UGM Jl. Yacaranda Sekip Unit IV Buku 2: BAHAN AJAR Modul Pembelajaran Pertemuan ke 10 MESIN-MESIN LISTRIK Semester II/2 sks/DTM1207 Oleh 1. B. Tulung Prayoga 2. Andhi Akhmad Ismail Didanai dengan dana BOPTN P3-UGM Tahun Anggaran 2013 November 2013

description

bahan ajar mesin listrik

Transcript of Bahan Ajar Mesin Listrik Bab X

  • UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM DIPLOMA TEKNIK MESIN SEKOLAH VOKASI UGM Jl. Yacaranda Sekip Unit IV

    Buku 2: BAHAN AJAR Modul Pembelajaran Pertemuan ke 10

    MESIN-MESIN LISTRIK Semester II/2 sks/DTM1207

    Oleh

    1. B. Tulung Prayoga

    2. Andhi Akhmad Ismail

    Didanai dengan dana BOPTN P3-UGM Tahun Anggaran 2013

    November 2013

  • Per

    tem

    uan

    ke Tujuan

    Ajar/Keluaran/Indikator

    Topik (pokok, sub pokok

    bahasan, alokasi waktu)

    Media Ajar Metode

    Evaluasi

    dan

    Penilaian

    Metode

    Ajar

    (STAR

    Aktivitas

    Mahasiswa

    Aktivitas

    Dosen/Nama

    Pengajar

    Sumber

    Ajar

    Te

    ks

    Pre

    sen

    tasi

    Ga

    mb

    ar

    Au

    dio

    /V

    ide

    o

    So

    al-

    Tu

    ga

    s

    We

    b

    X

    1. Mendeskripsikan peralatan masukan

    pada motor

    2. Memahami peralatan masukan pada

    motor

    Peralata-peralatan masukan untuk

    mengontrol motor

    Waktu : 1x pertemuan

    @100 menit

    Writing exam

    skor: 0-

    100(PAN)

    b. Tugas:

    Diskusikan

    Tentang magnet

    dan

    elektromagnet

    dalam peralatan

    yang ada

    disekitar anda!

    TCL,

    Mahasiswa

    berkelompo

    k dan

    berdiskusi

    1. Menerima

    materi sesuai

    kontrak

    pembelajaran.

    2. Baca bahan

    ajar sebelum

    kuliah

    3. Mengerjakan

    tugas dan

    latihan.

    Menyampaikan

    materi sesuai

    bahan ajar.

    2. Memandu

    diskusi

    kelompok

    Pengajar:

    B. Tulung P

    Frank D. Petruzella Electric Motors And Control System, Mc Graw-Hill

  • PENDAHULUAN

    Deskripsi singkat

    Perangkat kontrol adalah komponen yang mengatur daya yang dikirim ke beban listrik.

    Sistem kontrol motor menggunakan berbagai perangkat kontrol. Perangkat kontrol motor

    diperkenalkan dalam bab ini berkisar dari tombol tekan switch sederhana sampai sensor solid-

    state lebih kompleks. Istilah dan aplikasi praktis yang disajikan di sini menggambarkan

    bagaimana pilihan dari alat kontrol tergantung pada aplikasi tertentu.

    Manfaat

    Dengan mempelajari peralatan masukan pada pengontrolan motor, mahasiswa diharapkan

    mampu menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, maupun menerapkannya

    ketika mahasiswa tersebut sudah bekerja.

    Relevansi

    Dengan mempelajari pengetahuan mengenai peralatan masukan, mahasiswa dapat menjelaskan

    peralatan-peralatan masukan tersebut dan menerapkannya dalam mengontrol motor.

    Learning Outcomes

    3. Mendeskripsikan peralatan masukan pada motor

    4. Memahami peralatan masukan pada motor

  • Input Device

    Pendahuluan

    Perangkat kontrol adalah komponen yang mengatur daya yang dikirim ke beban listrik.

    Sistem kontrol motor menggunakan berbagai perangkat kontrol. Perangkat kontrol motor

    diperkenalkan dalam bab ini berkisar dari tombol tekan switch sederhana sampai sensor solid-

    state lebih kompleks. Istilah dan aplikasi praktis yang disajikan di sini menggambarkan

    bagaimana pilihan dari alat kontrol tergantung pada aplikasi tertentu.

    Manually Operated Switch

    Perangkat kendali utama dan perangkat kendali pengarah (Primary and Pilot Control Devices)

    Perangkat kendali (Control devices) adalah komponen yang mengatur daya listrik ke

    beban. Semua komponen yang digunakan pada rangkaian kendali motor dikelompokkan dalam

    perangkat kendali utama atau perangkat kendali pengarah. Perangkat kendali utama, seperti

    motor contactor, starter, atau controller, menghubungkan beban ke sumber daya. Perangkat

    kendali pengarah, seperti relay atau kontak saklar, digunakan untukmengaktifkan perangkat

    kendali utama. Kontak yang dipilih sebagai perangkat kendali utama atau perangkat kendali

    pengarah harus mempunyai rating arus atau tegangan yangsesuai dengan arus atau tegang kerja.

    Gambar berikut menunjukkan rangkaian kendali suatu motor yang tersiri dari perangkat kendali

    utama dan perangkat kendali pengarah.

    Pada aplikasi yang ditampilkan, mengaktifkan toggle switch akan memberi daya pada koil

    kontaktor (M) untuk membuat kontak-kontak pada kontaktor tersebut memutus atau

    menyambung ke beban.

  • Pushbutton Switches

    Switch pushbutton biasanya digunakan untuk aplikasi start dan stop motor, serta untuk

    mengendalikan suatu proses. Pushbutton beroperasi dengan cara menekan tombol yang akan

    menyambung atau memutus suatu kontak.

    Gambar berikut menunjukkan simbol pushbutton yang biasa digunakan dan aksi switching yang

    dilakukan.

    Singkatan NO (normally open) dan NC (normally closed) menunjukkan kondisi switch (kontak)

    ketika pushbutton tidak diaktifkan. Pushbutton NO menyambungkan rangkaian ketika

    pushbutton diaktifkan dan kembali ke posisi normal ketika tidak diaktifkan. Pushbutton NC akan

    membuka rangkaian ketika diaktifkan dan akan menutup rangkaian ketika tidak diaktifkan.

  • Jika ada lebih dari satu pushbutton pada satu tempat, alat ini dinamakan pushbutton station.

    Kotak tempat pushbutton station dirancang untuk melindungi kontak-kontak di dalamnya dari

    kondisi yang mengganggu operasi pushbutton seperti debu, kotoran, minyak, bahan korosif, dan

    variasi temperatur yang ekstrim. Jenis-jenis kotak sudah dibakukan oleh NEMA (National

    Electrical Manufacturers Association). Jenis kotak dipilih sesuai dengan kondisi lingkungan

    dimana pushbutton station dipasang.

    Gambar berikut menunjukkan kerja pushbutton station untuk menghidupkan dan mematikan

    pilot lamp.

  • Pushbutton station dihubungkan dengan sumber L1, kontak NC dihubungkan dengan lampu

    merah (R) dan kontak NO dihubungkan dengan lampu (G), kemudian keduanya dihubungkan

    dengan L2. Pada kodisi awal, pushbutton belum diaktifkan, lampu (R) akan menyala, karena

    beban (lampu R) terhubung langsung dengan L1 ke L2. Jika pushbutton tersebut diaktifkan,

    maka kontak NC akan terbuka, menyebabkan lampu (R) akan mati dan lampu (G) akan hidup.

    Lampu (G) hidup karena kontak yang tadinya NO ketika diaktifkan maka kontak tersebut

    berubah menjadi closed, yang menyebabkan L1 terhubung ke beban (G) kemudian ke L2.

  • Selector Switches

    Selector switch akan menahan posisi aksinya ketika diaktifkan. Tidak seperti pushbutton yang

    akan kembali ke posisi normalnya ketika pushbutton tersebut tidak diaktifkan. Dalam satu buah

    selector switch biasanya terdapat minimal dua posisi aktif.

    Perubahan posisi kontak pada selector switch dilakukan dengan memutar

    knob, bukan dengan cara menekan knob tersebut. Gambar berikut menunjukkan kerja suatu

    selector switch pada suatu skema rangkaian.

    Gambar (A) menunjukkan suatu selector switch dengan tiga posisi. Sedangkan gambar (B)

    menunjukkan selector switch dengan du posisi. Pada gambar (A) dapat dipilih lampu mana yang

    akan dihidupkan, jika tidak ada lampu yang akan dihidupkan maka dipilih posisi off. Pada

    gambar (B) menunjukkan selector switch dengan dua posisi. Salah satu dari lampu tersebut akan

    tetap hidup tergantung saklar mana yang diaktifkan terakhir.

    Berikut ini ditunjukkan gambar skema suatu kontrol motor pompa menggunakan selector switch.

    Terdapat tiga posisi pengendalian motor yaitu HAND, AUTO, dan OFF.

  • Pada posisi HAND, motor pompa akan hidup dengan cara mengaktifkan manual control

    switch. Liquid-level switch tidak mempengaruhi kerja motor pompa. Berapapun level

    fluida, pompa akan tetap bekerja. Motor pompa akan berhenti bekerja dengan cara

    manual control switch tidak diaktifkan lagi.

    Posisi AUTO, liquid-level switch berpengaruh terhadap kerja motor pompa. Jika level

    fluida kurang, maka motor pompa akan bekerja, jika level fluida tercapai pompa akan

    mati.

    Posisi OFF, pada posisi OFF, liquid-level switch maupun manual-control switch tidak

    berpengaruh terhadap kerja motor pompa.

    Posisi kontak ditunjukkan pada tabel. Pada posisi 1, kontak A akan aktif. Pada posisi 2 tidak ada

    kontak yang aktif, sedangkan pada posisi 3 kontak B yang aktif.

    Toggle Switch

    Salah satu cara pengoperasian saklar manua adalah menggunakan tangan. Toggle switch, seperti

    ditunjukkan pada gambar berikut, adalah contoh saklar yang dioperasikan secara manual. Toggle

    switch menggunakan mekanisme tuas mekanik untuk mengubah kontak listrik. Jenis switching

    ditunjukkan seperti singkatan berikut.

  • SPSTSingle Pole, Single Throw

    SPDTSingle Pole, Double Throw

    DPSTDouble Pole, Single Throw

    DPDTDouble Pole, Double Throw

    Kemampuan kerja dari suatu switch dibatasi oleh tegangan atau arus kerja maksimal yang dapat

    dilakukan oleh saklar tersebut. Tegangan atau arus maksimal biasanya dituliskan pada body

    switch tersebut.

    Manually Operated Switch

    Limit Switch

    Switch yang dioperasikan secara mekanis akan aktif secara otomatis jika terdapat kondisi-

    kondisi seperti tekanan, temperatur, dan posisi. Limit switch seperti ditunjukkan pada gambar

    berikut, adalah komponen kendali yang umum digunakan untuk mengendalikan motor.

  • Limit switch dirancang untuk beroperasi untuk membatasi gerakan suatu aktuator. Seperti pada

    gambar di atas, lilitswitch akan aktif jika cam pada mesin menyentuh limit switch. Ujung tuas

    pada limit switch dapat berupa roller, roller tekan, atau berupa tuas saja.

    Limit switch terdiri dari dua kompon en utama, yaitu body dan kepala aktuator. Di dalam bodi

    limit switch terdapat kontak NO atau NC, yang akan berubah statusnya jika limit switch

    diaktifkan.

    Gambar berikut menunjukkan simbol standar suatu kontak limit switch menurut NEMA dan

    menurut IEC (International Electrotechnical Commisioning).

  • Peralatan Kontrol Temperatur

    Peralatan kontrol temperatur atau biasa juga disebut thermostat memonitor temperatur atau

    perubahan temperatur pada suatu proses. Terdapat banyak jenis peralatan kontrol temperatur,

    semuanya beroperasi dengan prinsip yang sama yaitu akan aktif jika ada perubahan temperatur

    pada suatu lingkungan.

    Kontak pada peralatan kontrol temperatur akan membuka atau menutup jika temperatur setting

    sudah terpenuhi.

    Peralatan kontrol temperatur digunakan pada aplikasi pendinginan atau pemanasan dimana

    temperatur dijaga pada batas tertentu. Saklar temperatur tabung kapiler bekerja dengan prinsip

    bahwa cairan yang sensitif terhadap perubahan temperatur akan mengembang dan mengkerut

    proporsional terhadap perubahan temperatur yang terjadi. Tekanan yang terjadi karena

    perubahan bentuk pada fluida diteruskan pada bellows yang nantinya akan membuka atau

    menutup kontak.

  • Gambar berikut menunjukkan pengendalian otomatis untuk suatu motor fan menggunakan

    switch temperatur.

    Pressure Switch

    Pressure switch digunakan untuk memonitor dan mengendalikan tekanan suatu fluida cair atau

    fluida gas. Biasanya digunakan untuk memonitor suatu sistem, dan jika tekanan sistem mencapai

  • tekanan yang berbahaya pressure switch akan mengaktifkan katup balik atau mematikan suatu

    sistem.

    Terdapat tiga pressure swich yang digunakan untuk mengaktifkan kontak-kontak yaitu tekanan

    positif, vakum (tekanan negatif), dan perbandingan tekanan. Gambar-gambar berikut

    menunjukkan skema standar suatu pressure wsitch menutut NEMA dan IEC.

    Pressure switch digunakan pada banyak industri dengan banyak aplilasi, contoh adalah pada

    pengoperasian kompresor secara otomatis seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

  • Float and Flow Switch

    Float switch digunakan untuk merasakan ketingian (level) fluida. Penerapan float switch adalah

    pada kontrol otomatis pompa mengalirkan fluida dari atau ke suatu penampung. Saklar harus

    diletakkan di atas tangki penyimpan, sedangkan pengapung diletakkan di dalam tangki.

    Flow switch digunakan untuk mendeteksi gerakan udara atau fluida cair pada suatu saluran atau

    pipa. Salah satu jenis sederhana flow switch adalah menggunakan paddle seperti ditunjukkan

    pada gambar berikut.

  • Paddle diletakkan di dalam pipa atau saluran, jika terdapat aliran fluida maka paddle tersebut

    akan menyebabkan kontak terputus atau tersambung, tergantung jenis flow switch yang

    digunakan. Ketika aliran fluida berhenti, maka paddle akan kembali ke posisi awal yang

    menyebabkan kontak kembali ke pisisi awal juga.

  • Sensor

    Sensor peralatan yang digunakan untuk mendeteksi, terkadang juga mengukur besaran suatu

    parameter fisik. Prinsip utama sensor adalah mengubah besaran mekanik, magnetik, thermal,

    optik, dan kimia menjadi besaran listrik berupa arus atau tegangan listrik. Sensor juga

    dikategorikan pada apa yang diukur. Beberapa contoh aplikasi sensor ditunjukkan pada gambar

    berikut.

    Proximity Sensors

    Proximity sensor mendeteksi keberadaan suatu objek tanpa terjadi kontak fisik. Deteksi yang

    dilakukan berupa objek padat seperti logam, gelas, dan plastik, atau berupa cairan, sifat magnet,

    dan medan elektrostatik.

    Sensor ini biasanya dilindungi dari lingkungan sekitar yang merugikan seperti getaran, cairan,

    kimia, dan lingkungan korosif. Terdapat dua jenis proximity sensor yaitu Inductive Proximity

  • Sensors dan Capacitive Proximity Sensors. Bentuk fisik dan simbol proximity sensor

    ditunjukkan pada gambar berikut.

    Inductive Proximity Sensor

    Inductive Proximity Sensor digunakan untuk mendeteksi material yang mengandung logam.

    Bekerja dengan prinsip induktansi, dimana arus listrik yang berubah-ubah akan menyebabkan

    timbulnya electromotion force (emf) pada objek. Blok diagram inductive proximity sensor

    ditunjukkan pada gambar berikut.

    Rangkaian oscilator membangkitkan medan elektromagnet frekuensi tinggi yang

    dipancarkan di ujung sensor

    Ketika suatu objek logam masuk ke dalam medan, arus eddy diinduksikan pada

    permukaan objek

    Arus eddy yang ada pada objek menyerap energi yang diradiasikan dari sensor,

    menyebabkan drop energi dan mengubah kekuatan oscilator

    Rangkaian detektor pada sensor memonitor kekuatan oscilator dan mentriger keluaran solid state pada level tertentu

    Ketika objek menjauh dari sensing area, oscilator akan kembali ke kondisi semula

    Sensor ini biasanya beroperasi pada level tegangan 24V DC atau 120V AC. Gambar berikut

    menunjukkan koneksi dua kabel dan koneksi tiga kabel.

  • Capacitive Proximity Sensors

    Capacitive Proximity Sensor mirip dengan Inductive Proximity Sensor, yang menjadi perbedaan

    utama adalah capacitive proximity sensor menghasilkan medan elektrostatik bukan medan

    elektromagnet, dan diaktifasi oleh material non logam maupun material non logam.

    Sensor kapasitif berisi oscilator frekuensi tinggi dengan permukaan sensor dibuat dari dua

    elektroda logam.

    Ketika objek mendekati permukaan sensor, hal ini akan menyebabkan masuknya medan

    elektrostatik pada elektroda dan mengakibatkankan perubahan kapsitansi oscilator. Akibatnya,

    rangkaian oscilator mulai berosilasi dan mengakibatkan perubahan output pada sensor saat

    mencapai amplitudo tertentu. Ketika objek bergerak menjauhi sensor, amplitudo akan kembali ke

    keadaan awal.

  • Photoelectric Sensors

    Sensor fotoelektrik adalah perangkat kontrol optis yang bekerja dengan prinsip mendeteksi ada

    atau tidak adanya cahaya, serta perubahan intensitas cahaya yang diterima. Sensor fotoelektrik

    terdiri dari dua komponen utama yaitu pemancar (sumber cahaya dan penerima (sensor) seperti

    ditunjukkan pada gambar berikut.

    Kedua komponen mungkin atau mungkin tidak ditempatkan di unit terpisah.

  • PENUTUP

    Test Formatif

    1. Apa yang dimaksud dengan NO dan NC?

    2. Sebutkan jenis-jenis saklar dan cara kerja saklar-saklar tersebut

    3. Bagaimana cara kerja bimetal?

    4. Apa perbedaan capacitive proximity sensor dan inductive proximity sensor

    Tindak lanjut

    Mahasiswa yang mendapat nilai kurang dari 40% melaksanakan test formatif ulang dengan soal

    yang sama atau hampir sama dengan soal yang diberikan sebelumnya.