Bahan Ajar Kepolaran Senyawa

5
KEPOLARAN SENYAWA Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam yang lain dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron. Polarisasi Ikatan Kovalen Suatu senyawa tersusun dari dua atau lebih atom. Setiap unsur memiliki harga keelektronegatifan yang berbeda-beda. Perbedaan keelektronegatifan ini terjadi karena perbedaan jari-jari, energy ionisasi, dan afinitas suatu unsur. Gambar keelektronegatifan unsur dalam sistem periodik unsur Ketika suatu atom yang sama bergabung, seperti H 2 , F 2, dan O 2, electron ikatan tertarik sama kuat karena atom yang berikatan memiliki keelektronegatifan yang sama. Ikatan kovalen yang terbentuk disebut dengan ikatan kovalen nonpolar. Jika atom yang berikatan tidak sama, maka keelektronegatifannya akan berbeda. Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu atom sehingga membentuk dipol. Akibatnya satu ujung ikatan relative negative (δ - ) sedangkan ujung ikatan yang lain relative

description

Bahan Ajar Kurikulum 2013

Transcript of Bahan Ajar Kepolaran Senyawa

KEPOLARAN SENYAWA

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam yang lain dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron.

Polarisasi Ikatan Kovalen

Suatu senyawa tersusun dari dua atau lebih atom. Setiap unsur memiliki harga keelektronegatifan yang berbeda-beda. Perbedaan keelektronegatifan ini terjadi karena perbedaan jari-jari, energy ionisasi, dan afinitas suatu unsur.

Gambar keelektronegatifan unsur dalam sistem periodik unsur

Ketika suatu atom yang sama bergabung, seperti H2, F2, dan O2, electron ikatan tertarik sama kuat karena atom yang berikatan memiliki keelektronegatifan yang sama. Ikatan kovalen yang terbentuk disebut dengan ikatan kovalen nonpolar.

Jika atom yang berikatan tidak sama, maka keelektronegatifannya akan berbeda. Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu atom sehingga membentuk dipol. Akibatnya satu ujung ikatan relative negative (-) sedangkan ujung ikatan yang lain relative positif (+), sehingga terjadi kutub negative dan kutub positif. Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa menjadi polar.

Pada molekul dengan ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut.

1) Jumlah momen dipol

Momen dipol adalah hasil kali antara beda keelektronegatifan dengan jarak antara kedua inti atom yang berikatan. Jika jumlah momen dipol sama dengan nol (=0), senyawanya bersifat nonpolar. Jika momen dipol lebih besar dari nol (>0) maka senyawanya bersifat polar. Pada senyawa Cl2, pasangan elektron milik bersama akan ditarik sama kuat karena daya tarik terhadap elektronnya sama (3,0). Beda keelektronegatifannya sebesar 0. Momen dipol yang dihasilkan akan sama dengan nol. Hal tersebut menyebabkan ikatan kovalen yang terbentuk bersifat nonpolar.

Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar (3,0) dibandingkan H (2,1). Beda keelektronegatifannya sebesar 0,9. Momen dipol yang dihasilkan akan lebih dari nol. Hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.

Pasangan elektron ikatan ditarik lebih kuat oleh Cl daripada H

Contoh:

1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.

2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.

Momen dipol suatu senyawa tidak hanya ditentukan dari harga keelektronegatifan suatu senyawa tetapi juga dari jumlah momen ikatan senyawa tersebut dan momen pasangan elektron bebas berdasarkan bentuk molekul tersebut.

2) Bentuk molekul

Pada umumnya, jika bentuk molekul suatu senyawa simetris maka senyawanya bersifat nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka senyawanya bersifat polar. Momen dipol () merupakan jumlah vektor dari momen ikatan dan momen pasangan elektron bebas dalam suatu molekul. Momen ikatan

Molekul yang memiliki atom yang sama seperti Cl2, Br2, I2, dan H2 bersifat nonpolar karena molekul tersebut tidak memiliki momen ikatan maupun momen pasangan elektron bebas (PEB) sehingga momen dipolnya bernilai 0. Tidak hanya molekul dengan atom-atom yang sama, pada molekul yang memiliki atom-atom yang berbeda pun dapat bersifat nonpolar. Misalnya pada molekul PCl5,CO2,SF6, dan COCl2. Pada molekul CO2, muatan parsial positif terdapat pada atom karbon sedangkan muatan parsial negatif terdapat pada atom oksigen, sehingga momen ikatan pada CO2 memiliki arah dari atom C yang bermuatan parsial positif ke atom O yang bermuatan parsial negatif. Momen ikatan pada molekul ini akan saling meniadakan, akibatnya momen dipolnya bernilai nol. Sehingga molekul ini dapat dikatakan sebagai molekul nonpolar.

Molekul H2O bersifat polar karena memiliki momen dipol yang bernilai 1,84 D. Nilai momen dipol ini didapatkan berdasarkan jumlah vektor dari momen ikatan H-O dan momen PEB. Atom O lebih elektronegatif daripada atom H sehingga arah momen ikatan O-H akan mengarah ke atom O. Sedangkan untuk arah momen pasangan elektron bebas mengarah dari atom O menuju ke pasangan elektron bebas. Momen ikatan dan momen H2O dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Senyawa polar dipengaruhi oleh medan listrik, sedangkan senyawa non polar tidak dipengaruhi oleh medan listrik. Salah satu pengaruhnya dapat dilihat dari dibelokkan atau tidaknya aliran zat oleh medan listrik. Hal ini terjadi karena, terbentuknya kutub positif dan kutub negative pasa molekul senyawa polar. Sedangkan pada senyawa nonpolar tidak terjadi pengutuban.Ikatan kovalen nonpolar

Ikatan kovalen polar