Bahan Ajar Diklat HTPT 1_Penetapan Batas Bidang Tanah.ppt

33
BAHAN AJAR DIKLAT TEKNIS HTPT PENETAPAN BATAS BIDANG TANAH Hotel Graha Dinar Cisarua Hotel Graha Dinar Cisarua Bogor 3-8 Desember 2007 Bogor 3-8 Desember 2007 DIREKTORAT PENETAPAN BATAS BIDANG TANAH DAN RUANG DEPUTI BIDANG HAK TANAH DAN PENDAFTARAN TANAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Ir. Wibowo, MM Drs. Rolly Akis, M.Eng.Sc Deni Santo, ST. M.Sc.

Transcript of Bahan Ajar Diklat HTPT 1_Penetapan Batas Bidang Tanah.ppt

BAHAN AJAR DIKLAT TEKNIS HTPT PENETAPAN BATAS BIDANG TANAH

Hotel Graha Dinar CisaruaHotel Graha Dinar Cisarua

Bogor 3-8 Desember 2007Bogor 3-8 Desember 2007

DIREKTORAT PENETAPAN BATAS BIDANG TANAH DAN RUANGDEPUTI BIDANG HAK TANAH DAN PENDAFTARAN TANAHBADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Ir. Wibowo, MMDrs. Rolly Akis, M.Eng.Sc

Deni Santo, ST. M.Sc.

II. Tujuan Instruktional Khusus. Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu :

a. memahami prinsip penetapan batas bidang tanah dalam rangka penetapan hak, pendaftaran hak atas tanah dan pemeliharaan data pendaftaran.

b. memahami aturan / ketentuan hukum yang terkait dengan penunjukan batas, penetapan batas, termasuk pengukuran dan pemetaan bidang tanah.

c. memahami lingkup kegiatan penetapan batas bidang tanah dalam pelayanan pertanahan.

d. memahami prosedur penetapan batas termasuk pengukuran dan pemetaan bidang tanah.

e. memahami kendali mutu kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dalam rangka penetapan hak dan pendaftaran tanah.

I. Tujuan Instruktional Umum : Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan mampu memahamipenetapan batas bidang tanah dalam rangka pelayanan hak atas tanahdan pendaftaran tanah.

DIKLAT TEKNIS HTPT

PRINSIP PENETAPAN BATAS BIDANG TANAH

3. Penetapan batas bidang tanah dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik dan oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik.

seperti apa pelaksanaannya ??

1. Penetapan batas merupakan bagian dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data fisik dalam rangka penetapan hak, pendaftaran tanah dan pemeliharaan data pendaftaran.

dimana kedudukannya ??

2. Penetapan batas bidang tanah didasarkan atas penunjukan batas olehpemegang hak atas tanah yang bersangkutan dan sedapat mungkin disetujui oleh pemegang hak atas tanah yang berbatasan.

bagaimana realita dan implementasinya ??

4. Dalam menetapkan batas-batas bidang tanah, wajib memperhatikan batasbatas bidang yang telah terdaftar (surat ukur atau gambar ukur ybs).

bagaimana caranya ??

URGENSI DATA FISIK

Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya (lih. Ps 32 PP 24/1997).

KEBENARAN DATA FISIK MENJADI PENTING KARENA KEDUDUKANNYASEBAGAI BAGIAN DARI ALAT PEMBUKTIAN HAK YANG KUAT

MAKA

1. PROSEDUR (Ps 19 ayat (1))2. PROSES PEROLEHAN (Ps 17-19 PP 24/1997) ,

3. METODE PENGAMBILAN DATA (Ps. 24-30 PMNA/KBPN 3/1997), dan4. PENYAJIAN DATA FISIK (Ps. 33 PP 24/1997)

5. PEMELIHARAAN DATA FISIK (Ps 12 PP 24/1997)HARUS SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANGAN.

Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak (lih. Ps 19 UUPA), maka data fisik yang disajikan dalam Surat Ukur menjadi bagian yang takterpisahkan dari produk hukum.

Gambar Ukur menjadi alat pembuktian data fisik mengenai kesepakatanbatas, penetapan batas, dan kepastian letak bidang tanah.

URGENSI PENETAPAN BATAS BIDANG TANAH

Jaminan dan kepastian letak batas-batas bidang tanah diperoleh setelahdipetakan dan diukur atas dasar penetapan batas oleh Kepala Kantor Pertanahan atau Panitia Ajudikasi.

(Ketetapan Tata Usaha Negara)

Penetapan batas sesungguhnya berdasarkan penunjukan batas olehpemegang hak atas tanah yang bersangkutan dengan persetujuan para Pemegang hak atas tanah yang berbatasan.

(Azas Kontradiktur delimitasi)

Persetujuan para pihak dituangkan dalam suatu berita acara yang ditandatangani oleh mereka yang memberikan persetujuan.

(Alat pembuktian) : Gambar Ukur dan DI 201.

LINGKUP KEGIATAN PENETAPAN BATAS

Sesuai dengan ketentuan PP 24/1997 jo PMNA/KBPN No.3/1997, Ruang lingkup kegiatan Penetapan Batas Bidang Tanah meliputi :

1. Kegiatan Penetapan hak atas tanah;- Pemberian HM dan HGB tanah negara - Pemberian HGU, HP dan HPL.

2. Kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali (Psl 12 PP 24/1997);- Pendaftaran tanah secara sporadik- Pendaftaran tanah secara sistematik

3. Kegiatan Pemeliharaan data pendaftaran Tanah;- Pemecahan bidang tanah (Ps 48 PP 24/1997)- Pemisahan bidang tanah (Ps 49 PP 24/1997)- Penggabungan bidang tanah (Ps 50 PP 24/1997)

4. Kegiatan Perubahan data pendaftaran;- Perubahan data fisik karena putusan pengadilan (Psl 55 PP 24/1997)- Perbaikan data bidang tanah yg sudah terdaftar tetapi belum ada surat ukur/gambar situasinya atau yang surat ukur/gambar situasinya sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan yang sebenarnya.

KETENTUAN PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN DATA FISIK

I. Pasal 19 UUPA

II. PP No.24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakanPendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Kegiatan pendaftaran tanah harus meliputi, kegiatan :1. Pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah2. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut3. Pemberian surat-surat tanda bukti hak

Pasal 12 ayat (1) :

Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali meliputi :a. pengumpulan dan pengolahan data fisik;b. pembuktian hak dan pembukuannya;c. penerbitan sertipikat;d. penyajian data fisik dan data yuridis;e. penyimpanan daftar umum dan dokumen

(1) Untuk keperluan pengumpulan dan pengolahan data fisik dilakukan kegiatan pengukuran dan pemetaan

(2) Kegiatan pengukuran dan pemetaan meliputi :a. pembuatan peta dasar pendaftaran;b. penetapan batas bidang-bidang tanah;c. pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah

dan pembuatan peta pendaftaran;d. pembuatan daftar tanah;e. pembuatan surat ukur.

Pasal 14 :

Pasal 17, 18, dan 19 :Ketentuan teknis yang mengatur mengenai Penetapan Batas Bidang Tanah.“bidang-bidang tanah yang akan dipetakan wajib diukur setelah ditetapkan letaknya dan batas-batasnya”

Pasal 20 :Ketentuan teknis yang mengatur mengenai Pengukuran dan PemetaanBidang-bidang Tanah. “ bidang tanah yang diukur wajib dipetakan pada peta dasar pendaftaran”

Pasal 22 :Ketentuan teknis yang mengatur mengenai pembuatan Surat Ukur“untuk keperluan pendaftaran hak, dibuatkan surat ukur dari kutipan peta pendaftaran”.

III. PMNA/KBPN No.3 tahun 1997

Pasal 24 sampai dengan Pasal 30 :

1. Untuk keperluan penetapan batas bidang tanah pemilik diwajibkan menunjukkan batas-batas bidang tanah dan memasang tanda-tanda batas tersebut.

2. Penetapan batas bidang tanah dilakukan oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik, dan oleh Kepala Kantor Pertanahan atau pegawai Kantor Pertanahan yang ditugaskannya dalam pendaftaran tanah secara sporadik.

3. Hasil penetapan batas dituangkan dalam DI 201 4. Setiap bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya

diberikan Nomor Identifikasi Bidang (NIB) yang tercantum dalam DI 201.

5. Pengukuran bidang tanah diikatkan pada titik dasar teknik

6. Pengukuran bidang tanah pada prinsipnya dilaksanakan dalam Sistem Koordinat Nasional (TM-30)

7. Bidang tanah yang telah mempunyai NIB dibukukan dalam Daftar Tanah.

8. Setiap pengukuran bidang tanah harus dibuatkan Gambar Ukurnya.

9. Untuk keperluan pengumuman dibuat Peta bidang-bidang tanah.

10. Bidang tanah yang telah disahkan dalam DI 202 dipetakan kedalampeta pendaftaran.

11. Untuk keperluan penerbitan sertipikat dibuatkan Surat Ukur.

12. Surat ukur dibuat dengan menggunakan DI 207 menurut data fisik dalam peta pendaftaran atau hasil pengukuran bidang tanah.

ALUR PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA FISIK

penanamantanda batas

penunjukanbatas bidang

tanah

penetapanbatas bidang

tanah

pengukuranbidang tanah

pemetaanbidang tanah

pembuatanPeta Pendaftaran

pembuatanSurat ukur

3. Penyajian data fisik pada Kantor Pertanahan dilakukan dalam daftar umum;yang terdiri dari peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah dan daftar nama.

2. Pengelolaan data fisik dilakukan melalui tata usaha pendaftaran.

1. Pengumpulan data fisik dilakukan melalui kegiatan pengukuran dan pemetaanbidang tanah.

ALUR UMUM KEGIATAN PENDAFTARAN TANAH

STANDAR PROSEDUR OPERASI PENGATURAN DAN PELAYANAN

PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL

KASUBSI PPKPETUGAS PENGOLAHAN

DAN PEMETAANPETUGAS

PENGUKURANPETUGAS

PELAKSANA PPKPETUGAS

ARSIPLOKET IVLOKET IIILOKET IIPEMOHON

T

Y

T

Y

T

Y

11

Generate & Cetak Daftar Isian

B

17

Melakukan Pengukuran Lapangan

Dokumen A+B

Koreksi & validasi

2

Menyiapkan Peta

Pendaftaran

Dokumen A+B

Generate Dokumen

Benar?

18

B

Uang

14A

8

Dokumen A

1

Tandatangan

Lengkap?

Edit & cetak dokumen

Tandatangan

Generate Daftar Isian dan cetak dokumen

PB

15

PB

A

Dokumen A+B

Kuitansi

3

PB

Mulai

Generate Dokumen

Kuitansi

6

Mempelajari Peta Pendaftaran/Lain

Arsipkan

16

Benar?

Dokumen A+B

Dokumen A+B

10

12

Dokumen A+B

Meneliti Dokumen

GU+DI.201(I)

PB

STP+GU

Dokumen A+B

9

13

Menunjuk Petugas Ukur

Dokumen A+B

STTD + SPS

Selesai

Menerima Dokumen

7

Dokumen A+B

STTD + SPS

Koreksi & validasiInput dan cetak

dokumen

A

4

Dokumen A+B

Stempel

5

PB

Dokumen A+B

STP+GU

PB

SPOPP-3.09.1-KPK

PPROSEDUR PENGUKURAN DAN PEMETAAN BIDANG TANAH Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Untuk Pertama Kali Secara Sporadik

SPOPP-3.13-KPK

KEPALA KANTORKASI P&PTKASUBSI PHIPETUGAS PELAKSANA

PHIPETUGAS PELAKSANA

PPKPETUGAS ARSIPLOKET IVLOKET IIILOKET IIPEMOHON

Y Y

T T

T

Y

T

Y

Input dan cetak dokumen

11

Kuitansi

Dokumen A+B

9

D

4b

Sertipikat

Perubahan Penggunaan Tanah

?

Koreksi & validasi

Periksa & Edit Input Dokumen

SPOPP-3.09-2-KPKPengukuran & Pemetaan dan

SPOPP-4.13-KPMIzin Perubahan Penggunaan Tanah

(IPPT)

C

SPOPP-3.09-2-KPKPengukuran & Pemetaan

7

16

Menerima Dokumen

Dokumen A

Lengkap?

A

B

6

B

Kuitansi

1

Dokumen A+B

Uang

Tandatangan

4a

Dokumen A+B

Generate Daftar Isian dan cetak

dokumen

STTD + SPS

- Memperbaiki & Mencetak Catatan Perubahan- Memperbaiki & Mencetak Buku Tanah/Sertpikat

Benar?

Dokumen A+B

A

Stempel

Benar?

BT + Sertipikat

A

Generate :- Daftar Isian- Catatan Perubahan- Nomor Hak- BT + Sertipikat

Koreksi & validasi

5

8

Dokumen A+B

STTD + SPS

2

14

13

Sertipikat

Mulai

17

3

Benar?

Arsipkan

Dokumen A+B

C

15

1210

STANDAR PROSEDUR OPERASI PENGATURAN DAN PELAYANAN

PEMECAHAN SERTIPIKAT

SU

D

Dokumen A+B

Dokumen A+B

Menyiapkan BT+SU+GU

Selesai

Generate Daftar Isian dan cetak dokumen

A

Dokumen A+B

Paraf Paraf

Koreksi & validasi

BT

BT + Sertipikat

BT + SertipikatBT + Sertipikat

SU

BT + Sertipikat

PROSEDUR PEMECAHAN BIDANG TANAH

SPOPP-3.14-KPK

KEPALA KANTORKASI P&PTKASUBSI PHIPETUGAS PELAKSANA PHIPETUGAS PELAKSANA

PPKPETUGAS ARSIPLOKET IVLOKET IIILOKET IIPEMOHON

Y Y

T T

T

Y

T

Y

Benar?

15

Mulai

Dokumen A

12

Paraf

Stempel

5

A

A

14

C

Koreksi & validasiKoreksi & validasi

Menerima Dokumen

D

Dokumen A+B

SPOPP-3.09-2-KPKPengukuran & Pemetaan

Perubahan Penggunaan Tanah

?

Generate Daftar Isian dan cetak

dokumen

Kuitansi

7

B

BT + Sertipikat

SPOPP-3.09-2-KPKPengukuran & Pemetaan dan

SPOPP-4.13-KPMIzin Perubahan Penggunaan Tanah

(IPPT)

STTD + SPS

Menyiapkan BT+SU+GU

Dokumen A+B

STANDAR PROSEDUR OPERASI PENGATURAN DAN PELAYANAN

PEMISAHAN SERTIPIKAT

C

3

· Memperbaiki & Mencetak Catatan Perubahan

· Memperbaiki & Mencetak Buku Tanah/Sertpikat

Generate Daftar Isian dan cetak dokumen

Uang

Periksa & Edit Input Dokumen

17

STTD + SPS

Selesai

108

Dokumen A+B

1

Dokumen A+B

4b

Input dan cetak dokumen

B

Tandatangan

Dokumen A+B

SU

BT + Sertipikat

2Generate :- Daftar Isian- Catatan Perubahan- Nomor Hak- BT + Sertipikat

Lengkap?

Dokumen A+B

13

Benar?

D

Arsipkan

A

6

Sertipikat

BT + Sertipikat

Dokumen A+B

A

Kuitansi

Benar?

Paraf

4a

9

SU+GU

Dokumen A+B

Sertipikat

11

16

Koreksi & validasi

Dokumen A+B

BT

BT + Sertipikat

BT + Sertipikat

PROSEDUR PEMISAHAN BIDANG TANAH

PROSEDUR PENGGABUNGAN BIDANG TANAH

SPOPP-3.15-KPK

KEPALA KANTORKASI P&PTKASUBSI PHIPETUGAS PELAKSANA

PHIPETUGAS PELAKSANA

PPKPETUGAS ARSIPLOKET IVLOKET IIILOKET IIPEMOHON

Y Y

T T

T

Y

T

Y

7

BT

STTD + SPS

C

D

Menyiapkan GU+SU+BT

Generate Daftar Isian dan cetak

dokumen

Kuitansi

Perubahan Penggunaan Tanah

?

Menerima Dokumen

Sertipikat

Uang SPOPP-3.09-2-KPKPengukuran & Pemetaan

A

Paraf

Benar?

10

Arsipkan

Dokumen A+B

Benar?

6

Stempel

17

8

Koreksi & validasi Koreksi & validasi

Dokumen A+B

Dokumen A+B

D

BT + Sertipikat

Periksa & Edit Input Dokumen

16

Generate :- Daftar Isian- Catatan Perubahan- Nomor Hak- BT + Sertipikat

Tandatangan

Kuitansi

A

2

5

Lengkap?

SPOPP-3.09-2-KPKPengukuran & Pemetaan dan

SPOPP-4.13-KPM/KPKIzin Perubahan Penggunaan Tanah

(IPPT)

Benar?

A

STANDAR PROSEDUR OPERASI PENGATURAN DAN PELAYANAN

PENGGABUNGAN SERTIPIKAT

BT + Sertipikat

Dokumen A+B

12

C

Dokumen A+B

Dokumen A+B

Generate Daftar Isian dan cetak dokumen

Sertipikat

B

4a

15

- Memperbaiki & Mencetak Catatan Perubahan- Memperbaiki & Mencetak Buku Tanah/Sertpikat

GU+SU

STTD + SPS

Dokumen A+B

SU

Dokumen A+B

Paraf

11Dokumen A9

Mulai

Input dan cetak dokumen

Koreksi & validasi

1

A

Selesai

B

13

3 Dokumen A+B

4b

BT + Sertipikat

BT + Sertipikat BT + Sertipikat

14

PENUNJUKAN DAN PENETAPAN BATAS BIDANG TANAH

1. Pemegang hak atas tanah diwajibkan menunjukkan batas-batas bidang tanah yang bersangkutan dengan para pemegang hak atas tanah yangberbatasan.

3. Apabila sudah ada kesepakatan batas tersebut, maka pemegang hak atastanah yang bersangkutan memasang tanda-tanda batas bidang tanahnya.

2. Apabila pemegang hak atas tanah yang bersangkutan (pemohon) tidakdapat hadir pada waktu yang ditentukan untuk menunjukkan batas-batas bidang tanahnya, maka penunjukan batas itu dapat dikuasakan dengan kuasa tertulis kepada orang lain.

4. Apabila sudah ada kesepakatan batas tersebut, maka pemegang hak atastanah yang bersangkutan memasang tanda-tanda batas bidang tanahnya.

5. Berdasarkan penunjukan batas, Kepala Kantor Pertanahan atau Panitia Ajudikasi menetapkan batas-batas bidang tanah tersebut.

6. Penetapan batas dituangkan dalam Risalah Penelitian Data Yuridis dan Penetapan Batas (Daftar Isian 201).

8. Apabila terjadi sengketa mengenai batas-batas bidang tanah, Kepala Kantoratau Panitia Ajudikasi berusaha menyelesaikannya secara damai melalui musyawarah.

9. Apabila sampai saat akan dilakukannya penetapan batas dan pengukuran bidang tanah usaha penyelesaian secara damai melalui musyawarah tidak berhasil, maka kepada pihak yang merasa berkeberatan, diberitahukan secara tertulis untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan dan batas bidangyang disengketakan ditetapkan sebagai batas sementara.

10. Apabila batas bidang tanah yang disengketakan telah mempunyai putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dan dilengkapi dengan Berita Acara Eksekusi, maka catatan mengenai batas sementara pada DI 201 dangambar ukur dihapus dengan cara mencoret dengan tinta hitam. Penyelesaian sengketa batas dicatatkan dalam Risalah Penyelesaian Sengketa Batas (DI 200).

7. Setiap bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya diberi Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) yang dicantumkan dalam DI 201.

PENGUMPULAN DATA FISIK

1. Bidang-bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya diukur danselanjutnya dipetakan dalam peta dasar pendaftaran.

5. Jika belum ada peta dasar pendaftaran, dapat digunakan peta lain yang memenuhi syarat untuk pembuatan peta pendaftaran.

4. Bidang-bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya diukur danselanjutnya dipetakan dalam peta dasar pendaftaran.

Untuk keperluan pengumpulan dan pengolahan data fisik dilakukan kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah.

6. Jika belum ada peta dasar pendaftaran maupun peta lainnya, maka pembuatan peta dasar pendaftaran dilakukan bersamaan dengan pengukuran dan pemetaan bidang tanah yang bersangkutan.

2. Pengukuran bidang tanah dilaksanakan dengan cara terrestrial, fotogrametrik,atau metoda lainnya yang ditentukan oleh Menteri/KBPN.

7. Bidang tanah yang telah mempunyai NIB dibukukan dalam daftar tanah.

3. Setiap pengukuran bidang tanah harus dibuatkan gambar ukurnya (DI 107).

8. Untuk keperluan pendaftaran hak, setiap bidang tanah yang sudah dipetakan dalam peta pendaftaran, dibuatkan surat ukur.

PENGELOLAAN DATA FISIK

Pengelolaan data fisik pada dasarnya menggunakan daftar isian yang disajikannya dalam bentuk Gambar Ukur, Peta Pendaftaran, Daftar Tanah, & Surat Ukur serta disimpan untuk dijadikan warkah hidup/dinamis yang setiap saat dipelihara dan dijaga kemutakhirannya dengan terjadinya perubahandata pendaftaran tanah karena penyesuaian data fisik, peralihan hak, pendaftaran perubahan dan pendaftaran lainnya.

Pengelolaan Data fisik : 1. Dalam bentuk warkah (daftar umum)2. Dalam bentuk database dijital

Pemeliharaan data pendaftaran tanah dilakukan apabila terjadi perubahan pada data fisik atau data yuridis obyek pendaftaran tanah yang telah terdaftar(Ps 36 PP 24/1997).

Data pendaftaran tanah disimpan dan disajikan dengan menggunakan peralatan elektronik dan mikrofilm (Ps 35 PP 24/1997)

KENDALI MUTUPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA FISIK

1. Unsur-unsur yang dikendali : Proses dan Produk

2. Unsur yang dinilai : Keutuhan Prosedur dan Standar Produk

3. Tata cara penilaian dari setiap unsur yang dinilai- teliti surat permohonan- teliti surat pemberitahuan pengukuran- teliti surat tugas pengukuran bidang- teliti Daftar Isian 201, bagian penetapan batas- teliti Gambar Ukur- teliti Peta Dasar Pendaftaran- teliti Peta Bidang- teliti Peta Pendaftaran Tanah- teliti Daftar Tanah- teliti Surat Ukur.

FAKTOR PENENTU KEPASTIAN LETAK

1. Ketersediaan Titik Dasar Teknis (Orde 2,3 dan 4) 2. Ketersediaan Peta Dasar Pendaftaran (skala 1 : 1000, 1: 2500)3. Ketersediaan Petugas Ukur (kuantitas & kualitas)4. Ketersediaan Peralatan Ukur5. Pengelolaan Data Fisik6. Pemeliharaan Data Fisik

BAGAIMANA SOLUSINYA“Apabila Salah Satu Faktor Penentu menjadi Penghambat ?”

A. KEKURANGAN / KETIADAAN TITIK DASAR TEKNIS

HAMBATAN / KENDALA / MASALAH

Solusi :

1. Pengukuran GPS untuk Perapatan Orde 2 dan 32. Pengukuran Poligon untuk Perapatan Orde 43. Pengukuran ‘Virtual Control Point’ (titik tetap pada peta citra)4. Pemanfatan Obyek tetap di lapangan, seperti

(tugu instansi lain, pojok jembatan, dll).

APAKAH HAMBATAN INI DAPAT DIATASI ??

B. KETIADAAN PETA DASAR PENDAFTARAN

Solusi :

1. Pengadaan peta foto - citra satelit : IKONOS/Quickbird/Orbimage - Foto Udara : Digital Large / Medium Format

2. Pengadaan peta garis 3. Pemanfaatan peta lain yang memenuhi syarat Ps. 17 PMNA/KBPN 3/1997.4. Pembuatannya bersamaan dengan pengukuran bidang tanah sesuai

Ps 18 PMNA/KBPN 3/1997l.5. Penyediaan lembar blad Peta

APAKAH HAMBATAN INI DAPAT DIATASI ??

C. KEKURANGAN PETUGAS UKUR

Solusi :

1. Pemanfaatan staf unit teknis lainnya yang berada di Kantah tersebut.dgn catatan, kemampuan SDM diupgrade melalui Diklat Teknis Pengukuran

2. Penugasan / Perbantuan dari Kanwil setempat (lintas Kantah)3. Penugasan / Perbantuan dari BPN Pusat (lintas Provinsi) 4. Penggunaan Surveyor Berlisensi (PMNA/KBPN No. 2/1998)5. Penggunaan Pihak Swasta (Pasal 45 PMNA/KBPN No.3/1997).6. Penggunaan Pihak Ketiga (Pasal 77 PMNA/KBPN No.3/1997).7. Penerimaan / Pengangkatan CPNS D1, D3 dan S1 Geodesi

APAKAH HAMBATAN INI DAPAT DIATASI ??

D. KEKURANGAN PERALATAN UKUR

Solusi :

1. Pengadaan Alat Ukur.2. Pinjam ke Kanwil setempat atau BPN RI3. Sewa

KESALAHAN YANG SERING TERJADIKESALAHAN YANG SERING TERJADIDALAM PROSES PENGUKURAN, PERPETAAN DALAM PROSES PENGUKURAN, PERPETAAN DAN PEMBUKUAN BATAS BIDANG TANAHDAN PEMBUKUAN BATAS BIDANG TANAH

DAPAT DIBAGI MENJADI 4 BAGIAN, YAITU SAAT :DAPAT DIBAGI MENJADI 4 BAGIAN, YAITU SAAT :

1.1. PRA-PENGUKURAN BIDANGPRA-PENGUKURAN BIDANG

2.2. DILAKUKAN PENGUKURAN BIDANGDILAKUKAN PENGUKURAN BIDANG

3.3. DILAKUKAN PERPETAANDILAKUKAN PERPETAAN

4.4. DILAKUKAN PEMELIHARAAN DATADILAKUKAN PEMELIHARAAN DATA

A.A. DARI PERSPEKTIF DARI PERSPEKTIF PROSES KEGIATAN PROSES KEGIATAN

B.B. DARI PERSPEKTIF DARI PERSPEKTIF SUMBER / PELAKU SUMBER / PELAKU

Dapat dikategorikan menjadi 2 bagian, yaitu :Dapat dikategorikan menjadi 2 bagian, yaitu :1.1. Faktor manusia (human error).Faktor manusia (human error).2.2. Faktor keterbatasan alat / sarana kerjaFaktor keterbatasan alat / sarana kerja

KESALAHAN SAAT PRA-KESALAHAN SAAT PRA-PENGUKURANPENGUKURAN

1. Tidak menyampaikan surat pemberitahuan pengukuran kepada pemohondan tetangga batas.

2. Tidak menghadirkan pemegang hak atas tanah yang bersangkutan sebelum dilakukan pengukuran.

3. Pemegang hak atas tanah yang bersangkutan tidak menunjukan batas.4. Penunjukan batas salah5. Petugas ukur tidak mencatat tentang ketidaksepakatan dalam DI.2016. Penetapan batas tanpa didasarkan penunjukan batas, batas ditentukan oleh

petugas ukur.7. Petugas ukur tidak meminta tanda tangan pemegang hak atas tanah dan

tetangga batasnya saat penetapan batas dilakukan.

KESALAHAN SAAT KESALAHAN SAAT PENGUKURANPENGUKURAN

1.1. KESENGAJAANKESENGAJAAN► PENGUKURAN TIDAK DILAKUKAN PADA BATAS BIDANG TANAH YANG DIMOHONPENGUKURAN TIDAK DILAKUKAN PADA BATAS BIDANG TANAH YANG DIMOHON► TIDAK DILAKUKAN PENGUKURAN / MEMBUAT DATA UKUR PALSUTIDAK DILAKUKAN PENGUKURAN / MEMBUAT DATA UKUR PALSU► PENUNJUK BATAS / SAKSI BATAS TIDAK DIHADIRKANPENUNJUK BATAS / SAKSI BATAS TIDAK DIHADIRKAN► PETUGAS UKUR MELAKUKAN KESALAHAN DALAM MEMBACA HASIL UKURANPETUGAS UKUR MELAKUKAN KESALAHAN DALAM MEMBACA HASIL UKURAN► TIDAK DIIKAT KE TITIK KONTROLTIDAK DIIKAT KE TITIK KONTROL► TIDAK MEMBUAT GAMBAR UKUR DI LAPANGANTIDAK MEMBUAT GAMBAR UKUR DI LAPANGAN► PETUGAS UKUR TIDAK MENGELUARKAN AKSES JALAN & FASILITAS UMUM. PETUGAS UKUR TIDAK MENGELUARKAN AKSES JALAN & FASILITAS UMUM. ► TIDAK MEMBERI CATATAN PADA GAMBAR UKUR DAN DI.201 APABILA ADA BATAS TIDAK MEMBERI CATATAN PADA GAMBAR UKUR DAN DI.201 APABILA ADA BATAS

SEMENTARA.SEMENTARA.► TIDAK MENANYAKAN ADANYA SENGKETA KEPADA PIHAK YANG BERKEPENTINGANTIDAK MENANYAKAN ADANYA SENGKETA KEPADA PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

2.2. KETIDAK TERSEDIAN INFRASTRUKTUR ATAU SUMBER KETIDAK TERSEDIAN INFRASTRUKTUR ATAU SUMBER DAYADAYA

► PETA DAN TITIK KONTROLPETA DAN TITIK KONTROL► SALAH TRANSFORMASISALAH TRANSFORMASI► SALAH MENGHITUNG LUASSALAH MENGHITUNG LUAS► TIDAK ADA ALAT YANG MEMADAITIDAK ADA ALAT YANG MEMADAI► SDM TIDAK MEMADAISDM TIDAK MEMADAI

KESALAHAN SAAT PEMETAANKESALAHAN SAAT PEMETAAN1.1. Belum menggunakan peta tunggalBelum menggunakan peta tunggal

2.2. Salah plotting di peta dasar pendaftaranSalah plotting di peta dasar pendaftaran

3.3. Administrasi wilayah tidak jelasAdministrasi wilayah tidak jelas

4.4. Salah interpretasi petaSalah interpretasi peta

5.5. Hasil ukuran tidak dipetakanHasil ukuran tidak dipetakan

KESALAHAN SAAT PEMELIHARAAN DATAKESALAHAN SAAT PEMELIHARAAN DATA

1.1. Tidak melakukan update data setelah terjadinya perubahan Tidak melakukan update data setelah terjadinya perubahan data pendaftaran pada peta pendaftaran.data pendaftaran pada peta pendaftaran.

2.2. Tidak memberi catatan pada surat ukur setelah terjadi Tidak memberi catatan pada surat ukur setelah terjadi perubahan data fisik.perubahan data fisik.

3.3. Tidak mematikan surat ukur dan gambar ukur lama setelah Tidak mematikan surat ukur dan gambar ukur lama setelah pemecahan bidang.pemecahan bidang.

4.4. Tidak menyimpan daftar umum secara benar.Tidak menyimpan daftar umum secara benar.

KESALAHAN KARENA FAKTOR KESALAHAN KARENA FAKTOR MANUSIAMANUSIA

► Hasil kegiatan pengukuran pemetaan bidang tanah Hasil kegiatan pengukuran pemetaan bidang tanah dapat menimbulkan masalah dikemudian hari apabila dapat menimbulkan masalah dikemudian hari apabila petugas ukur yang melaksanakan tugas pengukuran petugas ukur yang melaksanakan tugas pengukuran melakukan hal-hal sebagai berikut :melakukan hal-hal sebagai berikut :

1.1. pemohon menunjukkan batas bidang tanah yang tidak sesuai pemohon menunjukkan batas bidang tanah yang tidak sesuai dengan data yuridis yang dimiliki dengan data yuridis yang dimiliki

2.2. batas bidang tanah sengaja tidak di ukur.batas bidang tanah sengaja tidak di ukur.3.3. pengukuran dilakukan tidak pada batas bidang tanah yang dimaksud.pengukuran dilakukan tidak pada batas bidang tanah yang dimaksud.4.4. petugas ukur melakukan kesalahan dalam membaca hasil ukuran.petugas ukur melakukan kesalahan dalam membaca hasil ukuran.5.5. melakukan kesalahan dalam menghitung data ukuran.melakukan kesalahan dalam menghitung data ukuran.6.6. menghapus data peta dasar pendaftaran tanah dan memasukkan menghapus data peta dasar pendaftaran tanah dan memasukkan

hasil ukuran palsu sebagai penggantinya.hasil ukuran palsu sebagai penggantinya.7.7. terjadi kesalahan dalam pemetaan, salah memetakanterjadi kesalahan dalam pemetaan, salah memetakan

KESALAHAN KARENA KETERBATASAN KESALAHAN KARENA KETERBATASAN PERALATAN UKURPERALATAN UKUR

► Kegiatan pengukuran guna menghasilkan hasil yang baik memerlukan sarana dan prasarana kerja yang memadai sebagai contoh; mengukur bidang tanah yang luasnya 200m2 dan luas bidang tanah seluas 2 Ha tentu membutuhkan peralatan yang berbeda, sementara untuk bidang tanah yang kecil (< 1000m2) peralatan pengukuran cukup dengan mempergunakan meteran saja tentunya tidak demikian halnya dengan pengukuran bidang tanah seluas 2 Ha.

- tidak tersedia peralatan ukur- tidak tepat dalam pemilihan peralatan ukur

untuk metode yang digunakan dan kondisi lapangannya.

- peralatan ukur dalam kondisi rusak- tidak mengkalibrasi alat ukur