Bagus Harida 1110092000015 -...

105
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT PADA USAHA AGRIBISNIS (Studi Kasus Pada Koperasi Kodanua, Jakarta Barat) Bagus Harida 1110092000015 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436 H

Transcript of Bagus Harida 1110092000015 -...

Page 1: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT

PADA USAHA AGRIBISNIS (Studi Kasus Pada Koperasi Kodanua, Jakarta Barat)

Bagus Harida

1110092000015

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/1436 H

Page 2: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT

PADA USAHA AGRIBISNIS

(Studi Kasus Pada Koperasi Kodanua, Jakarta Barat)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian (SP)

Bagus Harida

1110092000015

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/1436 H

Page 3: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi
Page 4: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi
Page 5: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

iii

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2015

Bagus Harida

Page 6: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

iv

RIWAYAT HIDUP

PENDIDIKAN FORMAL

2010-2015 : Strata 1 Jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2007-2010 : SMAN 79 Jakarta

2004-2007 : SMPN 1 Pamulang

1998-2004 : SDN 7 Ciputat

PENGALAMAN ORGANISASI

2011-2012 : Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Agribisnis bidang

Kerohanian, Olahraga, dan Seni.

2011-2012 : Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas

Sains dan Teknologi bidang Pembinaan, Penelitian, dan

Pengembangan Anggota.

2012-2013 : Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas

Sains dan Teknologi sebagai kepala divisi pengkaderan.

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Bagus Harida

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal

Lahir

: Jakarta, 10 Juni 1992

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Rumah : Kesatrian POLRI Ciputat, Blok D nomor 74, Rt 03/012,

Ciputat, Tangerang Selatan, Banten

No. Telephon/HP : 082111183293

e-mail : [email protected] / [email protected]

Page 7: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

v

RINGKASAN

Bagus Harida, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Pada Usaha

Agribisnis (Studi Kasus Pada Koperasi Kodanua, Jakarta Barat). Di bawah

bimbingan Akhmad Riyadi Wastra dan Akhmad Mahbubi.

Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia semakin banyak

dan terus tumbuh. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011

sampai 2013 pertumbuhan UMKM terus meningkat, tahun 2011 sebanyak

53.823.732 unit UMKM, pada tahun 2012 menjadi 55.206.444 unit menunjukan

kenaikan sebesar 2,57%, dan pada tahun 2013 menjadi 56.534.592 unit

menunjukkan kenaikan sebesar 2,41%. Namun masalah-masalah mendasar yang

biasa dihadapi oleh pelaku UMKM adalah sulitnya akses usaha kecil dan

menengah pada pasar atas produk-produk yang dihasilkan, lemahnya

pengembangan dan penguatan usaha, dan keterbatasan akses terhadap sumber-

sumber pembiayaan dari lembaga-lembaga keuangan formal khususnya

perbankan. Untuk mengatasi masalah pembiayaan, koperasi dinilai lebih diminati

oleh UMKM khususnya bagi pelaku usaha yang tinggal di daerah pedesaan.

Sebagai LKM yang tergolong non bank, Koperasi berperan sebagai lembaga

keuangan formal yang melayani masyarakat terutama anggotanya dalam

keperluan untuk menyimpan dan meminjam dana. Koperasi Kodanua adalah salah

satu Koperasi yang bergerak dibidang simpan pinjam dengan prestasi yang dapat

diperhitungkan.

Penelitian ini ditujukan untuk (1) Mengetahui faktor apa saja yang

mempengaruhi realisasi Kredit di Koperasi Kodanua, (2) mengetahui seberapa

besar faktor tersebut mempengaruhi realisasi kredit, dan yang (3) mengetahui

apakah secara bersama-sama faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap realisasi

kredit.

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Kodanua Latumenten Jakarta Barat.

Pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh, dimulai bulan maret hingga

april 2015. Dengan jumlah responden 102 orang yang memiliki usaha dibidang agribsinis dan sedang aktif meminjam di Koperasi Kodanua. Pengujian data

dengan persamaan regresi linear berganda dan dengan alat SPSS 21.

Hasil yang didapatkan adalah (1) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

realisasi kredit adalah karakter, kapasitas, modal, kondisi, dan jaminan. (2)

Karakter berpengaruh terhadap realisasi kredit pada tingkat kepercayaan 75%,

Kapasitas berpengaruh pada tingkat kepercayaan 90%, modal berpengaruh pada

tingkat kepercayaan 99%, kondisi berpengaruh pada tingkat kepercayaan 90%,

dan jaminan berpengaruh pada tingkat kepercayaan 99%. (3) Secara bersama-

sama faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap realisasi kredit pada tingkat

kepercayaan 95%.

Page 8: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

vi

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas

rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Pada Usaha Agribisnis

(Studi Kasus Pada Koperasi Kodanua, Jakarta Barat)” dapat terselesaikan dengan

baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-Nya yang telah membawa umat

manusia ke jalan kebaikan.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pertanian pada Program Studi Agribisnis, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya, terselesaikan skripsi ini bukan merupakan kerja

keras sendiri namun berkat bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam

atas dukungan dan pasrtisipasi yang telah diberikan. Ucapan terima kasih, penulis

berikan kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengesahkan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Edmon Daris, MS selaku Ketua Program Studi Agribisnis, Fakultas

Sains dan Teknologi, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

mengesahkan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Ir. Akhmad Riyadi Wastra, MM dan Bapak Akhmad Mahbubi, SP.,

MM selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan banyak

masukan, bimbingan, serta meluangkan waktunya hingga selesainya skripsi

ini. Terima kasih atas kepercayaan, kesabaran, doa maupun arahan sehingga

Page 9: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

vii

menjadikan penulis menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang akan

datang.

4. Bapak Dr. Iskandar Andi Nuhung, M.Si dan Bapak Dr. Iwan Aminudin, M.Si

selaku dosen penguji I dan II dalam sidang munaqosyah yang telah

meluangkan waktu untuk memeriksa sekaligus memberikan kritik dan saran

sehingga skripsi ini mendapat banyak masukan untuk lebih baik.

5. Seluruh dosen Agribisnis yang telah memberikan perhatian, semangat, nasihat,

doa, serta segala ilmu yang diajarkan kepada penulis selama masa

perkuliahan.

6. Seluruh pihak Koperasi Kodanua yang telah memberikan kesempatan penulis

untuk melaksanakan penelitian di tempat tersebut.

7. Keluarga penulis yaitu Mams, Paps dan eno netral yang senantiasa

mencurahkan kasih dan sayangnya yang tiada henti, selalu memberikan

dukungan moril maupun materil, serta doa yang selalu dipanjatkan untuk

penulis. Semoga berkah kesehatan, umur yang panjang, serta perlindungan

dari Allah SWT senantiasa untuk Mams dan Papa. Amin Ya Rabbal „Alamin.

8. Bella Yunita yang telah banyak membantu penulis di segala kegiatan dan

selalu meluangkan waktunya untuk memberikan semangat serta keceriaan

bagi penulis.

9. Sahabat-sahabat Kosan An-nisa yang telah memberikan dukungan semanngat

dan selalu memberikan solusi dikala penulisan skripsi ini mengalami

hambatan dalam masalah teknis maupun non-teknis.

Page 10: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iii

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iv

RINGKASAN .................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 7

1.5 Ruang Lingkup .......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8

2.1 Kredit ........................................................................................ 8

2.2 Analisis Perealisasian Kredit ..................................................... 12

2.2.1 Karakter ............................................................................. 13

2.2.2 Kapasitas .......................................................................... 14

2.2.3 Modal ................................................................................ 15

2.2.4 Kondisi .............................................................................. 17

2.2.5 Jaminan ............................................................................. 18

2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................. 20

2.4 Kerangka Penelitian Konseptual ............................................... 21

2.5 Hipotesis .................................................................................... 24

Page 11: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

ix

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 26

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 26

3.2 Metode Penentuan Jumlah Sampel ........................................... 26

3.2.1 Populasi ........................................................................... 26

3.2.2 Sampel ............................................................................. 27

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................... 27

3.3.1 Analisis Deskriptif ............................................................ 27

3.3.2 Persamaan Regresi Linier Berganda ................................ 28

3.3.2.1 Pengujian Regresi Berganda ................................ 29

3.3.2.2 Pengujian Asumsi Regresi Berganda ................... 30

3.4 Instrumen Penelitian................................................................... 32

3.4.1 Realisasi Kredit (Y) .......................................................... 32

3.4.2 Karakter (X1) ................................................................... 32

3.4.3 Kapasitas (X2) .................................................................. 33

3.4.4 Modal (X4) ....................................................................... 34

3.4.5 Kondisi (X5) ..................................................................... 35

3.4.6 Jaminan (X6) .................................................................... 36

3.5 Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 36

3.5.1 Validitas ........................................................................... 36

3.5.2 Reliabilitas ........................................................................ 37

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 38

4.1 Sejarah Berdirinya Koperasi Kodanua ...................................... 38

4.2 Perkembangan Koperasi Kodanua ............................................ 38

4.3 Visi dan Misi Koperasi Kodanua .............................................. 41

4.3.1 Visi Koperasi Kodanua .................................................... 41

4.3.2 Misi Koperasi Kodanua .................................................... 41

4.4 Struktur Organisasi Koperasi Kodanua ...................................... 41

4.5 Karakteristik Responden ........................................................... 46

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 52

5.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Pada Usaha

Agribisnis di Koperasi Kodanua .............................................. 52

5.1.1 Pembahasan Tentang Variabel Karakter ........................... 52

5.1.2 Pembahasan Tentang Variabel Kapasitas ......................... 54

5.1.3 Pembahasan Tentang Variabel Modal .............................. 55

5.1.4 Pembahasan Tentang Variabel Kondisi ............................ 57

5.1.5 Pembahasan Tentang Variabel Jaminan............................ 58

Page 12: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

x

5.1.6 Nilai Koefisien Regresi Variabel ...................................... 60

5.2 Pengujian Parameter Secara Tunggal (Uji t) .............................. 62

5.2.1 Hasil Uji t Variabel Karakter ............................................ 63

5.2.2 Hasil Uji t Variabel Kapasitas ........................................... 65

5.2.3 Hasil Uji t Variabel Modal ................................................ 67

5.2.4 Hasil Uji t Variabel Kondisi .............................................. 69

5.2.5 Hasil Uji t variabel Jaminan .............................................. 71

5.3 Pengujian Parameter Secara Keseluruhan (Uji f)....................... 72

5.4 Uji Determinasi (R2) .................................................................. 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 75

6.1 Kesimpulan ............................................................................... 75

6.2 Saran .......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 77

LAMPIRAN ..................................................................................................... 79

Page 13: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perkembangan Data Usaha Mikro Kecil Menengah tahun 2011-2013

di Indonesia........................................................................................... 1

Tabel 2 Profil Lembaga Keuangan Mikro Tahun 2013.. ................................... 3

Tabel 3 Nilai Alfa Pengujian Reliabilitas Kuesioner ........................................ 37

Tabel 4 Hasil Regresi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit

Pada Usaha Agribisnis di Koperasi Kodanua ...................................... 60

Tabel 5 Hasil Uji t .............................................................................................. 62

Tabel 6 Hasil Uji f .............................................................................................. 73

Tabel 7 Hasil Uji Determinasi (R2) .................................................................. 74

Page 14: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Perbandingan penyaluran pembiayaan usaha agribisnis dengan

usaha non-agribisnis pada Koperasi Kodanua 2014 ......................... 5

Gambar 2 Bagan Alur Kerangka Pemikiran Konseptual .................................. 23

Gambar 3 Struktur Organisasi Koperasi Kodanua ............................................ 42

Gambar 4 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 47

Gambar 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..................................... 48

Gambar 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............. 50

Gambar 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha Agribisnis......... 51

Gambar 8 Persentase Indikator Dalam Variabel Karakter ................................ 63

Gambar 9 Persentase Indikator Dalam Variabel Kapasitas ............................... 65

Gambar 10 Persentase Indikator dalam Variabel Modal ................................... 67

Gambar 11 Persentase Indikator dalam Variabel Kondisi ................................. 69

Gambar 12 Persentase Indikator dalam Variabel Jaminan ................................ 71

Page 15: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Input Data SPSS ................................................................... 79

Lampiran 2 HasilOutput SPSS ........................................................................... 81

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ....................................................................... 85

Lampiran 4 Tabel Hasil Uji Validitas ................................................................ 90

Page 16: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia semakin banyak dan

terus tumbuh. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011 sampai

2013 pertumbuhan UMKM terus meningkat, tahun 2011 sebanyak 53.823.732

unit UMKM, pada tahun 2012 menjadi 55.206.444 unit menunjukan kenaikan

sebesar 2,57%, dan pada tahun 2013 menjadi 56.534.592 unit menunjukkan

kenaikan sebesar 2,41%. Sebagaimana Tabel 1 yang menampilkan data

perkembangan UMKM dan usaha besar dengan beberapa indikator.

Tabel 1. Perkembangan Data Usaha Mikro Kecil Menengah tahun 2011-2013 di

Indonesia

No Indikator Satuan 2011 2012 2013

1 Jumlah UMKM Unit 53.823.732 55.206.444 56.534.592

2 Pertumbuhan

Jumlah UMKM

Persen 2,51 2,57 2,41

3 Jumlah Tenaga

Kerja UMKM

Orang 99.401.775 101.722.458 107.657.509

4 Pertumbuhan

jumlah tenaga

kerja UMKM

Persen 3,32 2,33 5,83

5 Sumbangan PDB

UMKM

Rp.

Milliar

1.282.571,80 1.369.326,00 1.504.928,20

6 Pertumbuhan

sumbangan PDB

UMKM

Persen 5,77 6,76 9,90

Sumber : BPS, Tabel perkembangan UMKM tahun 2011-2013

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian negara tidak perlu diragukan lagi,

karena telah terbukti di beberapa negara, termasuk Indonesia, bahwa UMKM

dapat menjadi tumpuan perekonomian suatu negara. Terbukti sumbangan

Page 17: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

2

Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang dihasilkan melalui UMKM terus tumbuh

dengan rata-rata 7,47% pertahunnya, jika terus mengalami perkembangan, maka

UMKM akan menjadi salah satu sektor yang ikut menopang pendapatan negara.

UMKM dapat mengalami perkembangan yang signifikan jika masalah dalam

UMKM dapat dituntaskan. Wijono (2005) berpendapat bahwa masalah-masalah

mendasar yang dihadapi oleh pelaku UMKM adalah sulitnya akses usaha kecil

dan menengah pada pasar atas produk-produk yang dihasilkan, lemahnya

pengembangan dan penguatan usaha, dan keterbatasan akses terhadap sumber-

sumber pembiayaan dari lembaga-lembaga keuangan formal khususnya

perbankan.

Sulitnya mendapat pinjaman dari bank dikarenakan ketatnya persyaratan dan

bank juga mempertimbangkan resiko yang akan dihadapi oleh UMKM tersebut,

karena UMKM biasanya memiliki resiko yang lebih besar dibanding dengan

usaha yang sudah mapan dan memiliki nama besar. Berdasarkan hal tersebut

pelaku UMKM lebih memilih untuk meminjam uang dari Lembaga Keuangan

Mikro (LKM), karena LKM mempermudah pinjaman kepada pengusaha kecil dan

menengah untuk mendapatkan dana sebagai penunjang permodalan dari usaha

mereka dan juga sebagai modal untuk mengembangkan usaha mereka.

Berikut ini adalah Tabel 2 yang menunjukan profil dari lembaga keuangan

mikro yang menunjukan jumlah peminjam dan penabung dari lembaga bank dan

non bank baik formal maupun tidak formal.

Page 18: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

3

Tabel 2. Profil Lembaga Keuangan Mikro Tahun 2013

N

o. Jenis LKM Jumlah

(unit)

Jumlah

Peminjam

(orang)

Jumlah

Pinjaman

(Rp orang)

Jumlah

Penabung

(orang)

Jumlah

Tabungan

(Rp Juta)

Bank

1 BPR 2.164 2.161.000 11.639.000 5.692 10.795.000

2 BRI Unit 4.064 3.210.678 21.334.800 31.271.553 32.881.790

3 Badan Kredit

Desa (BKD)

4.518 11.667.054 3.829.209 464.812 28.464

Non Bank

A. Formal

4 KSP 1.596 684.874 1.156.692 481.152 325.341

5 USP 36.466 10.523.585 13.488.092 5.015.596 1.451.576

6 Pegadaian 827 7.768.278 9.631.772 Na Na

B. Non

Formal

7 BMT 2.017 280.000 1.200.000 450.000 1.500.000

8 LSM 143 69.188 84.140 71.845 47.707

Total 51.777 36.084.937 36.084.937 37.311.100 47.029.878 Sumber : Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil 2013

Berdasarkan Tabel 2, jenis Lembaga Keuangan Mikro yang memiliki unit

terbanyak adalah Unit Simpan Pinjam (USP) sebanyak 36.466 unit, dan dalam

segi jumlah pinjaman didominasi oleh LKM dengan kategori bank yaitu BRI unit

yaitu sebesar Rp 21.334.800 per orang. Hal tersebut karena jatah kredit yang

ditawarkan oleh BRI Unit lebih besar dari pada USP. Namun sejatinya, Koperasi

dinilai lebih diminati oleh UMKM khususnya bagi pelaku usaha yang tinggal di

daerah pedesaan. Sebagai LKM yang tergolong non bank, Koperasi berperan

sebagai lembaga keuangan formal yang melayani masyarakat terutama

anggotanya dalam keperluan untuk menyimpan dan meminjam dana (Sulaeman,

2004). Mengingat cukup strategisnya peran Koperasi simpan pinjam dalam

menyalurkan dan menampung dana anggota, Bank Indonesia menjelaskan bahwa

dalam hal jumlah pembiayaan yang disalurkan, posisi Koperasi Simpan Pinjam

dan Unit Simpan Pinjam termasuk peringkat dua besar setelah BRI Unit Desa.

Page 19: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

4

Salah satu Koperasi Simpan Pinjam yang bergerak dalam melakukan kegiatan

kredit bagi UMKM adalah Koperasi Kodanua.

Pada tahun 1970-an Koperasi Simpan Pinjam Kodanua didirikan dengan nama

awal Gurindo Jaya (Guru-guru Indonesia Jakarta Raya) dalam bentuk arisan yang

beranggotakan sekitar 15 orang guru. Namun setelah berjalan selama beberapa

tahun, pada tahun 1977 Arisan Gurindo Jaya ini berganti jenis dan nama menjadi

Koperasi Simpan Pinjam Kodanua. Dan pada tanggal 27 Agustus 1977

pengesahan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kodanua sebagai badan hukum

dengan nomor:1212/B.H/I. Dalam kegiatannya Koperasi Kodanua memiliki

fungsi yang sama seperti Koperasi lain yaitu untuk menjaga kesejahteraan

anggotanya dan calon anggota. Anggota adalah yang membayar simpanan pokok

dan simpanan wajib, sedangkan calon angota adalah hanya orang yang meminjam

tanpa membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Dalam 37 tahun kiprah

dari Koperasi Kodanua, banyak anggota dan calon anggota dari kalangan

pengusaha Agribisnis yang meminjam sejumlah uang untuk modal atau

pengembangan usahanya kepada Koperasi Kodanua. Dengan karakteristik produk

Agribisnis yang mudah rusak dan cepat rusak, maka menjdai bahan pertimbangan

untuk Koperasi dalam menyalurkan pinjamannya kepada anggota dan calon

anggota. Koperasi merupakan salah satu dari lembaga keuangan non bank yang

juga ikut mendukung UMKM di Indonesia. Koperasi Kodanua merupakan salah

satu Koperasi syarat prestasi yang menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan anggota dan calon anggota yang terus tumbuh.

Menurut data dari Koperasi Kodanua anggota maupun calon anggota dari

Koperasi Kodanua ini terus tumbuh dari tahun 2009 sebanyak 2033 anggota, 2010

Page 20: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

5

sebanyak 2035 anggota, dan 2011 sebanyak 2174 anggota, kemudian mengalami

penurunan anggota di tahun 2012 menjadi 2170 anggota dan pada tahun 2013

menjadi 2163 anggota. Anggota Koperasi Kodanua mayoritas adalah pengusaha

dengan skala kecil mengengah dan dengan jenis-jenis usaha yang berbeda-beda,

berikut ini adalah Gambar 1 yang membandingkan antara usaha agribisnis dan

non-agribisnis dalam segi kuantitas jenis usaha anggota Koperasi Kodanua.

Sumber : Koperasi Kodanua September 2014

Gambar 1. Perbandingan penyaluran pembiayaan usaha agribisnis dengan usaha

non-agribisnis pada Koperasi Kodanua 2014

Gambar diatas menunjukkan, dari 920 jenis usaha yang terdapat dalam

Koperasi Kodanua yang tersebar didaerah sekitar Jakarta Barat (Ancol, Kosambi,

Jelambar, Tomang, Tanah abang, Pasar Baru, dang Angke) ini terdapat 102 unit

usaha yang melakukan kegiatan usaha dibidang agribisnis hilir. Namun proporsi

perealisasian kredit yang sesuai oleh yang diajukan oleh peminjam pada usaha

yang bergerak dalam bidang agribisnis dari Koperasi Kodanua masih terdapat

ketidak sesuaian dalam perealisasiannya, sedangkan permohonan untuk

mendapatkan kredit yang sesuai dari anggota Koperasi Kodanua yang memiliki

usaha dibidang agribisnis cukup banyak, karena usaha dibidang agribisnis

mayoritas merupakan usaha yang juga bergerak dalam pemenuhan kebutuhan

pokok terutama pangan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan terjadinya ketidak

sesuian perealisasian kredit ini dapat menyebabkan menurunnya minat dari

0

500

1000

Usaha Agribisnis (Restoran, pedagangsayur, pedagang ikan, pedagang

daging, pedagang buah, dan lain-lain)

Usaha Non-agribisnis

Page 21: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

6

masyarakat untuk meminjam dari Koperasi karena berbagai hal baik internal

maupun eksternal dari Koperasi Kodanua, hal ini dapat menyebabkan penurunan

pendapatan Koperasi Kodanua yang bergerak di sektor Koperasi simpan pinjam

yang pendapatan utamanya adalah dari kegiatan simpan pinjam. Oleh karena itu

tidak semua usaha yang bergerak dibidang agribisnis yang mengajukan pinjaman

dapat mendapatkan kredit yang sesuai dengan keinginan peminjam. Sehingga

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Pada Usaha Agribisnis (Studi

Kasus pada Koperasi Kodanua) perlu diteliti sebagai bahan untuk perbaikan oleh

Koperasi Kodanua kedepannya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah

:

a. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi realisasi kredit di Koperasi

Kodanua?

b. Seberapa besarnya faktor-faktor tersebut dalam mempengaruhi realisasi

kredit di Koperasi Kodanua?

c. Apakah secara bersama-sama faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh

terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan masalah diatas , maka tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi

kredit di Koperasi Kodanua.

Page 22: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

7

b. Menganalisis besarnya faktor-faktor tersebut dalam mempengaruhi

realisasi kredit di Koperasi Kodanua.

c. Menganalisis pengaruh faktor-faktor tersebut secara bersama-sama

terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi Koperasi

Kodanua untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi

realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi Kodanua. Sehingga

faktor-faktor tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan utama bagi

Koperasi Kodanua dalam realisasi kredit selanjutnya.

b. Bagi anggota Koperasi untuk mengetahui apa saja yang menjadi bahan

pertimbangan Koperasi Kodanua untuk merealisasikan kredit kepada

peminjam.

c. Selain itu diharapkan penelitian ini menjadi bahan acuan untuk penelitian

selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi Kodanua dengan

peruntukan sektor usaha agribisnis hilir dan dilakukan kepada anggota dan calon

anggota yang sedang aktif dalam melakukan kredit di Koperasi Kodanua

(pengolahan produk agribisnis sampai pemasaran produk agribisnis).

Page 23: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kredit

Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya adalah percaya.

Percaya yang dimaksudkan disini adalah kepercayaan pemberi kredit kepada

penerima kredit, bahwa nantinya kredit yang disalurkan akan dikembalikan sesuai

dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Menurut Undang-Undang

Perbankan Nomor 10 tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Menurut Undang-Undang Perbankan No.7 Tahun 1992 tentang pokok-pokok

perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil

keuntungan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa kredit dapat berbentuk

uang atau bukan uang yang dapat dinilai dengan uang dan dalam kredit terdapat

sebuah kesepakatan yang dibuat antara peminjam dan pihak meminjam mengenai

kewajiban dan hak masing-masing yang harus dijalankan.

Page 24: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

9

Menurut Ismail (2010) terdapat 7 unsur-unsur kredit yaitu kreditor, debitur,

kepercayaan, perjanjian, resiko, jangka waktu dan balas jasa.

a. Kreditor

Kreditor merupakan pihak yang memberikan kredit kepada pihak lain yang

mendapat pinjaman. Pihak tersebut bias perorangan atau badan usaha. Bank yang

memberikan kredit kepada pihak peminjam merupakan kreditor.

b. Debitur

Debitur adalah pihak yang membutuhkan dana, atau pihak yang mendapat

pinjaman dari pihak lain.

c. Kepercayaan (Trust)

Kreditur memberikan kepercayaan kepada pihak yang menerima pinjaman

bahwa debitur akan memenuhi kewajibannya untuk membayar pinjamannya

sesuai dengan jangka waktu tertentu yang diperjanjikan. Bank memberi pinjaman

kepada pihak lain, sama artinya dengan bank memberikan kepercayaan kepada

pihak peminjam, bahwa pihak peminjam akan dapat memenuhi kewajibannya.

d. Perjanjian

Perjanjian merupakan suatu kontrak perjanjian atau kesepakatan yang

dilakukan antara kreditur dengan pihak peminjam.

e. Resiko

Setiap dana yang disalurkan oleh bank selalu mengandung adanya resiko tidak

kembalinya dana pinjaman. Resiko adalah kemungkinan kerugian yang akan

timbul atas penyaluran kredit.

Page 25: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

10

f. Jangka waktu

Jangka waktu merupakan lamanya waktu yang diperlukan oleh debitur untuk

membayar pinjaman kepada kreditur.

g. Balas jasa

Sebagai imbalan atas dana yang disalurkan oleh kreditur, maka debitur akan

membayar sejumlah uang tertentu sesuai dengan perjanjian. Dalam perbankan

konvensional, imbalan tersebut berupa bunga sementara dalam bank syariah

terdapat beberapa macam imbalan tergantung pada akadnya.

Menurut Suyatno (2005) menyatakan bahwa dalam transaksi kredit terdapat

unsur-unsur kredit, yaitu :

a. Kepercayaan

Merupakan keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan

baik dalam bentuk uang, barang atau jasa akan benar-benar diterimanya kembali

dalam jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang. Kepercayaan ini timbul

karena sebelumnya si pemberi kredit telah melakukan penyelidikan dan analisa

terhadap kemampuan dan kemauan calon nasabah dalam membayar kembali

kredit yang akan disalurkan.

b. Waktu

Suatu masa yang akan memisahkan antara pemberi prestasi dengan

kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Dalam unsur

waktu ini terkandung pengertian nilai uang, yaitu uang yang ada sekarang lebih

tinggi nilainya dari uang yang akan diterimanya kembali pada masa yang akan

datang.

Page 26: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

11

c. Degree of Risk

Suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari jangka waktu

yang memisahkan antara pemberi prestasi dengan kontraprestasi yang akan

diterimanya pada masa yang akan datang. Semakin lama jangka waktu kredit yang

diberikan semakin tinggi resiko yang dihadapinya, karena dalam waktu tersebut

terdapat juga unsur ketidakpastian yang tidak dapat diperhitungkan. Keadaan

inilah yang menyebabkan timbulnya unsur resiko. Oleh karena itu, dalam

pemberian kredit timbul adanya jaminan.

d. Prestasi atau Objek Kredit

Pemberian kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat

diberikan dalam bentuk barang dan jasa, namun dapat dinilai dengan bentuk uang.

Dalam prakteknya transaksi kredit pada umumnya adalah menyangkut uang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang harus ada dalam kredit adalah

kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa pinjaman uang yang

diberikan kepada seorang yang meminjam akan benar-benar diterimanya atau

dikembalikan dalam jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang. Waktu

yaitu dalam waktu terdapat pengertian nilai uang yaitu uang yang ada pada masa

kini akan berbeda dengan nilai uang pada masa depan. Resiko terkait dengan

waktu, waktu yang semakin lama dalam pengembalian kredit maka akan semakin

banyak terjadi resiko-resiko yang tidak dapat diperhitungkan, karena itulah maka

munculnya unsur resiko dalam hal ini dan munculnya jaminan.

Manfaat dari kredit itu sendiri sangat banyak, bagi penyalur dana kredit yaitu

untuk kelangsungan hidup atau mencari keuntungan perusahaan yang

menyalurkan kredit tersebut. Manfaatnya bagi peminjam adalah dapat

Page 27: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

12

mendapatkan dana yang diperuntukan bagi sesuatu yang mereka inginkan seperti

memperbesar usaha, kredit mobil, kredit rumah dan sebagainya. Bagi pemerintah

manfaat dari kredit ini juga sangat besar, karena dengan adanya kredit untuk

membantu permodalan usaha dan investasi, maka akan menumbuhkan banyak

pengusaha-pengusaha yang dapat menguntungkan Negara secara massif karena

banyaknya pendapatan dari usaha-usaha yang dibantu permodalannya oleh kredit

sehingga dapat mengangkat pendapatan nasional.

2.2 Analisis Perealisasian Kredit

Menurut Ismail (2010) analisis realisasi kredit adalah suatu proses analisis

yang dilakukan oleh bank untuk menilai suatu permohonan kredit yang telah

diajukan oleh calon debitur. Tujuan dilakukannya analisis adalah untuk mencegah

terjadinya kerugian atau kredit bermasalah lainnya, dengan melakukan analisis

kredit sebelum merealisasikan kredit, kreditor ingin dapat melihat apakah

nantinya setelah diberikan kredit nasabah ini mampu untuk menjalankan

kewajibannya dalam perjanjian kredit yang sebelumnya sudah disepakati.

Analisis kredit ini juga adalah penentu diterima atau ditolaknya kredit yang

diajukan oleh peminjam. Menurut Kasmir (2011) dalam melakukan penilaian

terhadap pengajuan kredit nasabah ini lembaga keuangan mengacu pada ukuran-

ukuran yang sudah ditetapkan dan sudah menjadi standar-standar penilaian setiap

bank. Biasanya kriteria penilaian yang umum digunakan oleh lembaga keuangan

adalah melalui analisis 5 C.

Page 28: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

13

2.2.1 Karakter (Character)

Menurut Kasmir (2011) Character merupakan sifat atau watak. Sifat atau

watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dapat

dipercaya. Untuk membaca watak atau sifat dari calon debitur dapat dilihat dari

latar belakang si nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun

yang bersifat pribadi seperti cara hidup, atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan

keluarga, hobi dan jiwa sosisal. Dari sifat dan watak ini dapat dijadikan suatu

ukuran tentang kemauan nasabah untuk membayar.

Menurut Ismail (2010) Character menggambarkan watak dan kepribadian

calon debitur. Bank perlu melakukan analisis terhadap karakter calon debitur,

tujuannya adalah untuk mengetahui bahwa calon debitur mempunyai keinginan

untuk memenuhi kewajiban membayar pinjamannya sampai dengan lunas.

Pendapat Firdaus dan Arianti (2004) tentang character sebagai berikut, dasar

dari suatu pemberian kredit adalah atas dasar kepercayaan, yaitu adanya

keyakinan dari pihak bank bahwa peminjam mempunyai moral, watak ataupun

sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif serta mempunyai tanggungjawab

yang baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, kehidupan sebagai anggota

masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Pendapat Abdullah (2005) mengenai character yaitu, Account Officer harus

mencari tahu sifat-sifat dari calon debitur. Hal ini terutama berhubungan dengan

kemauan dari calon debitur untuk melakukan kewajiban-kewajibannya. Untuk itu,

bank akan berusaha memberi kredit hanya kepada debitur yang memilki

komitmen yang tinggi terhadap persetujuan kredit. Analisis ini lebih cenderung

Page 29: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

14

merupakan analisis kualitatif yang tidak terbaca dengan angka-angka yang

disajikan. Tanpa itikad yang baik dari debitur, lebih baik kredit tidak diberikan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa character adalah suatu

analisis yang menilai kebiasaan, watak, serta kehidupan calon peminjam di dalam

lingkungan sehari-harinya. Tujuannya adalah untuk melihat apakah calon

peminjam tersebut baik dalam watak dan kesehariannya sehingga calon peminjam

tersebut mampu untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari perjanjian kredit

tersebut

2.2.2 Kapasitas (Capacity)

Menurut Kasmir (2011) Capacity adalah analisis untuk mengetahui

kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat

kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis. Kemampuan ini dihubungkan

dengan latar belakang pendidikan dan pengalamannya selama ini dalam

mengelola usahanya, sehingga akan terlihat kemempuannya dalam megembalikan

kredit yang disalurkan.

Menurut Ismail (2010) Capacity ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan

calon debitur dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu kredit. Bank

perlu mengetahui dengan pasti kemampuan calon debitur tersebut. Kemampuan

keuangan calon debitur sangat penting karena merupakan sumber utama

pembayaran kembali kredit yang diberikan oleh bank. Semakin baik kemampuan

calon debitur, maka akan semakin baik kemungkinan kualitas kreditnya, artinya

dapat dipastikan bahwa kredit tersebut dapat dibayar sesuai dengan jangka waktu

yang diperjanjikan.

Page 30: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

15

Menurut Firdaus dan Arianti (2004) yang dimaksud capacity disini yaitu suatu

penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-

kewajibannya dari kegiatan usaha yang akan atau sedang dilakukannya. Jadi

jelaslah bahwa penilaian capacity dilakukan untuk menilai sampai sejauh mana

hasil yang diperoleh calon debitur dalam mengelola perusahaannya untuk

melunasi hutang-hutangnya pada waktunya.

Pendapat Abdullah (2005) tentang capacity adalah penggunaan analisis ini

adalah untuk bank mengetahui sejauh mana kemampuan manajemen

mengoperasikan perusahaannya sehingga dapat memenuhi segala kewajibannya

terhadap bank secara rutin dan pada saat jatuh tempo. Untuk menilai kemampuan

nasabah dapat dilihat dari dokumen yang dimiliki, hasil konfirmasi dengan pihak

yang memiliki kewenangan mengeluarkan surat tertentu, hasil wawancara atau

melalui perhitungan rasio keuangan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa capacity adalah analisis

yang melihat sejauh mana calon peminjam dapat mengelola usahanya dengan

baik. Dengan kemampuannya untuk mengelola bisnis dengan baik maka

kemungkinan besar calon peminjam tersebut dapat memenuhi kewajiban kredit

yang telah disepakati.

2.2.3 Modal (Capital)

Menurut Kasmir (2011) Capital ini untuk melihat penggunaan modal apakah

efektif atau tidak, dapat dilihat dari laporan keuangn (neraca dan laporan laba

rugi) yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan

solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya. Analisis capital juga harus

Page 31: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

16

menganalisis dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini, termasuk

persentase yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan dijalankan, berapa

modal sendiri dan berapa modal pinjaman.

Menurut Ismail (2010) Capital atau modal yang perlu disertakan dalam objek

kredit perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam. Modal merupakan jumlah

modal yang dimiliki oleh calon debitur atau berapa banyak dana yang akan

diikutsertakan dalam proyek yang dibiayai oleh calon debitur. Semakin besar

modal yang dimiliki oleh calon debitur akan semakin meyakinkan bagi bank akan

keseriusan calon debitur dalam mengajukan kredit.

Menurut Firdaus dan Ariyanti (2004) capital yaitu jumlah dana atau modal

dasar yang dimiliki oleh calon debitur. Hal ini kelihatan kontradiktif dengan

tujuan kredit yang berfungsi sebagai penyedia dana, namun demikian halnya

dalam kaitan bisnis yang murni, semakin kaya seseorang, ia semakin dipercaya

untuk memperoleh kredit. Dan secara rasional hal ini tentu tidaklah

mengherankan, sebab seorang calon debitur yang telah menanamkan dananya

dalam proporsi yang besar dibandingkan dengan kredit kesungguhan.

Kemampuan modal sendiri ini merupakan benteng yang kuat agar tidak mudah

terkena goncangan dari luar.

Capital menurut Abdullah (2005) yaitu Analisis aspek capital ini meliputi

struktur modal yang disetor, cadangan-cadangan, dan laba yang ditahan dalam

struktur keuangan perusahaan. Besarnya modal sendiri ini menunjukkan suatu

tingkat resiko yang ikut dipikul oleh debitur dalam pembiayaan suatu proyek.

Bank tidak akan membiayai kredit 100%. Artinya harus ada modal dari nasabah.

Tujuannya adalah jika nasabah juga ikut memiliki modal yang ditanamkan pada

Page 32: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

17

kegiatan tersebut, nasabah juga akan merasa memiliki sehingga termotivasi untuk

bekerja sungguh-sungguh agar usaha tersebut berhasil dan mampu membayar

kewajiban kreditnya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa capital adalah modal

yang dimiliki oleh calon peminjam, analisis ini digunakan untuk melihat berapa

besar modal dari calon peminjam dalam usahanya tersebut, karena semakin besar

modal dari calon peminjam tersebut dalam usahanya maka akan semakin memiliki

rasa tanggung jawab yang besar, sehingga kemungkinan unutk mendapatkan

kredit lebih besar.

2.2.4 Kondisi (Condition)

Menurut Kasmir (2011) dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi

ekonomi, sosial, dan politik yang ada sekaran dan prediksi untuk di masa yang

akan dating. Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai

hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan

kredit tersebut bermasalah relatif kecil.

Menurut Ismail (2010) Condition of economy merupakan analisis terhadap

kondisi perekonomian. Bank perlu mempertimbangkan sektor usaha calon debitur

dikaitkan dengan kondisi ekonomi, apakah kondisi ekonomi tersebut akan

berpengaruh pada usaha calon debitur dimasa yang akan datang.

Menurut Firdaus dan Arianti (2004) yang dimaksud dengan condition of

economy yaitu situasi dan kondisi politik, ekonomi, sosial budaya dan lain-lain

yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk kurun

waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha

Page 33: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

18

dari perusahaan yang memperoleh kredit. Condition of economy sangat penting

untuk diketahui apabila kredit tersebut diberikan untuk perusahaan-perusahaan di

luar negeri.

Condition menurut Abdullah (2005) yaitu analisis terhadap aspek ini meliputi

analisis terhadap variable makro yang melingkupi perusahaan baik variable

regional, nasional, maupun internasional. Variabel yang diperhatikan terutama

adalah variable ekonomi (walaupun tidak terlepas juga dengan kondisi politik,

hukum dan lain-lain).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa condition atau condition

of economy digunakan untuk melihat variabel-variabel eksternal yang

mempengaruhi usaha dari calon peminjam tersebut. Dengan melihat situasi

ekonomi, social, budaya, dan politik yang dapat mempengaruhi usaha dari calon

peminjam tersebut sehingga dapat dilihat bagaimana keadaan usaha dari calon

peminjam tersebut kedepannya.

2.2.5 Jaminan atau Agunan (Collateral)

Menurut Kasmir (2011) Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon

nasabah baik yang bersifat fisiki maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi

jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahan dan

kesempurnaanya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang

dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

Menurut Ismail (2010) Collateral merupakan jaminan atau agunan yang

diberikan oleh calon debitur atas kredit yang diajukan. Agunan merupakn sumber

pembayaran kedua, artinya apabila debitur tersebut tidak dapat membayar

Page 34: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

19

angsurannya dan termasuk dalam kredit macet, maka bank dapat melakukan

eksekusi terhadap agunan. Hasil penjualan agunan digunakan sebagai sumber

pembayaran kedua.

Menurut Firdaus dan Arianti (2004) Yang dimaksud dengan collateral ini

yaitu barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam/debitur sebagai

jaminan atas kredit yang diterimanya. Manfaat collateral yaitu sebagai alat

pengaman apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-

sebab lain dimana debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya

yang normal. Jaminan juga dapat dipakai sebagai alat pengaman dalam

menghadapi kemungkinan adanya ketidakpastian pada kurun waktu yang akan

datang saat kredit tersebut harus dilunasi.

Collateral menurut Abdullah (2005) adalah penilaian ini meliputi penilaian

terhadap jaminan yang diberikan debitur sebagai pengaman kredit yang diberikan

bank. Penilaian tersebut meliputi kecendrungan nilai jaminan di masa depan dan

tingkat kemudahan mengkonversikannya menjadi uang tunai (marketability). Di

samping itu, jaminan ini juga dijadikan sebagai motivasi nasabah dalam

membayar kreditnya karena jaminannya ditahan oleh bank.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa collateral adalah jaminan.

Jaminan disini berfungsi sebagai alat pembayaran lain yang akan digunakan

ketika pada suatu kondisi tertentu, contohnya ketika terjadi kebangkrutan pada

usaha yang dimiliki oleh peminjam dan peminjam tidak dapat mengembalikan

piutangnya kepada penyalur kredit tersebut maka jaminan ini akan digunakan

sebagai alat pembayaran tersebut.

Page 35: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

20

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian Kurnialestari (2007) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi besar pembiayaan mitra KBMT Ibbadurahman dipengaruhi

signifikan dan positif oleh variabel pendapatan bersih, lama menjadi mitra, dan

dummy usaha lain. Sedangkan dipengaruhi secara negative oleh pinjaman lain dan

jenis kelamin. Dan variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah

jumlah tanggungan.

Febrio (2010) dari penelitiannya dengan judul faktor-faktor yang

mempengaruhi realisasi kredit solusi modal di Bank Danamon simpan pinjam unit

Cibinong, Kabupaten Bogor. Menyimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh

nyata terhadap realisasi kredit solusi modal di Bank Danamon unit Cibinong ini

adalah pengalaman usaha dan sisa tanggungan pinjaman. Beberapa variabel dalam

merealisasikan kredit terdiri atas pendapatan perbulan, pengalaman usaha, waktu

perealisasian, frekuensi pinjaman, usia dan jenis kelamin.

Silvia (2012) dari penelitiannya yang berjudul analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi penyaluran pembiayaan mikro agribisnis (studi kasus pada kantor

pusat Bank Syariah Mandiri) didapatkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

besarnya penyaluran pembiayaan mikro agribisnis Bank Syariah Mandiri adalah

jangka waktu, pendapatan perbulan nasabah dan jaminan.

Penelitian ini merupakan penelitian yang merujuk pada penelitian sebelumnya

sebagai bahan tinjauan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya

terdapat pada variabel bebas yang digunakan. Penelitian terdahulu memiliki

variabel yang berbeda dengan penelitian ini yaitu, asset anggota, omset usaha, dan

jumlah pengajuan kredit. Juga penelitian ini berbeda karena dilakukan di Koperasi

Page 36: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

21

konvensional. Karena penelitian terdahulu lebih memilih tempat di bank

konvensional, bank syariah, dan Koperasi dengan konsep syariah. Dan juga belum

ada yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit pada

usaha agribisnis di Koperasi Kodanua.

2.4 Kerangka Pemikiran Konseptual

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) merupakan salah satu ujung tombak

dalam perekonomian nasional. UMKM juga berperan penting dalam banyak hal,

diantaranya adalah menambah pemasukan Negara, membuka lapangan pekerjaan

dan juga menambah kreatifitas para pengusaha. Perkembangan UMKM di

Indonesia juga sangat pesat karena mulai banyaknya muncul jiwa-jiwa kreatif di

Indonesia. Ditambah kedepannya Indonesia akan menghadapi AFTA (Asian Free

Trade Area) atau pasar bebas, UMKM dapat menjadi salah satu pejuang untuk

dapat bersaing dengan produk-produk dari negara lain. Salah satu bidang yang

banyak membentuk UMKM ini adalah bidang agribisnis. Agribisnis adalah bisnis

dibidang pertanian tujuannya adalah mencari laba. Namun karena karakteristik

usaha dibidang pertanian yang banyak memiliki resiko dan juga banyak terkena

dampak faktor eksternal dari usaha itu sendiri menyebabkan sulitnya

mendapatkan pinjaman yang bertujuan untuk mengembangkan usaha agribisnis

tersebut. Tingginya resiko seperti kekeringan, kebanjiran, gagal panen, hama,

iklim yang tidak menentu menjadi faktor eksternal yang dapat menyebabkan

kerugian pada usaha agribisnis. Lembaga keuangan bank selama ini menjadi

lembaga yang dapat menyalurkan pinjaman bagi pengusaha dinilai terlalu sulit

bagi para pengusaha kecil dan menengah. Prosedur yang sulit dan juga usaha yang

Page 37: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

22

belum mapan dan masih terus berkembang menjadi salah satu hal yang

menyulitkan bank untuk menyalurkan pinjaman kepada pengusaha kecil terutama

di bidang agribisnis mengingat resiko yang tidak dapat diprediksi.

Koperasi simpan pinjam yang juga merupakan salah satu lembaga keuangan

hadir dengan konsep penyaluran kredit bagi usaha mikro kecil dan menengah.

Dengan syarat dan ketentuan yang tidak terlalu baku dan dianggap memudahkan

para peminjam khususnya dari pengusaha UMKM, maka Koperasi menjadi salah

satu solusi bagi UMKM untuk mendapatkan dana pinjaman. Koperasi Kodanua

bergerak dibidang simpan pinjam, dimana Koperasi Kodanua ini adalah Koperasi

yang syarat prestasi dalam bidangnya. Dalam Koperasi Kodanua terdapat banyak

anggota dan calon anggota dengan berbagai macam usaha, termasuk usaha

dibidang agribisnis yang aktif melakukan peminjaman atau kredit. Perealisaian

kredit kepada para peminjam khususnya pada usaha yang bergerak dibidang

agribisnis masih banyak yang tgidak sesuai dengan harapan dari peminjam.

Sehingga kejadian ini memungkinkan terjadinya penurunan pendapatan Koperasi

Kodanua. Karena sumber pendapatan utama dari Koperasi Kodanua ini adalah

dari hasil kegiatan simpan pinjam.

Koperasi Kodanua menerapkan prinsip 5 C dalam mempertimbangkan

perealisasian kredit terhadap anggotanya maupun calon anggotanya. Prinsip 5 C

yaitu character, capacity, capital, condition dan collateral. Berdasarkan dengan

prinsip 5 C yang diterapkan oleh Koperasi Kodanua tersebut penulis melakukan

persamaan regresi mengenai perealisasian kredit bagi usaha yang bergerak

dibidang agribisnis dalam bentuk kuantitatif. Persamaan regresi ini berguna bagi

Koperasi Kodanua maupun untuk anggota dan calon anggota untuk langsung

Page 38: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

23

mengetahui mana yang sangat berpengaruh dan kurang berpengaruh dalam

pertimbangannya memberikan kredit kepada anggota dan calon anggota sehingga

nantinya akan diperoleh keterangan tentang apa saja hal yang seharusnya

dipersiapkan lebih untuk melakukan pinjaman di Koperasi Kodanua tersebut.

Keterangan :

: Bagian yang akan dibahas

: Bagian yang tidak dibahas

Gambar 2. Bagan Alur Kerangka Pemikiran Konseptual

UMKM Agribsinis

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit pada

Koperasi Kodanua:

1. Karakter (Character)

2. Kapasitas (Capacity)

3. Modal (Capital)

4. Kondisi (Condition)

5. Jaminan atau agunan (Collateral)

Sesuai atau tidak sesuai

Usaha Non-Agribisnis (818 orang) Usaha Agribisnis (102) orang

Mendapatkan Pinjaman

Anggota dan calon anggota

Koperasi (920 orang)

Koperasi Kodanua

Hasil dan Rekomendasi

Analisis Regresi Linear Berganda

Page 39: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

24

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumuan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013:64). Berdasarkan kajian pustaka dan

kerangka pemikiran, penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat

pengaruh antara, karakter, kapasitas, modal, kondisi, dan jaminan terhadap

realisasi kredit. Berikut ini adalah jabaran hipotesis secara parsial :

a. H0 = 0 ; diduga tidak terdapat pengaruh karakter (character) anggota dan

calon anggota terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi

Kodanua.

H0 ≠ 0 ; diduga terdapat pengaruh karakter (character) anggota dan calon

anggota terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi

Kodanua.

b. H0 = 0 ; diduga tidak terdapat pengaruh kapasitas (capacity) anggota dan

calon anggota terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi

Kodanua.

H0 ≠ 0 ; diduga terdapat pengaruh kapasitas (capacity) anggota dan calon

anggota terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi

Kodanua.

c. H0 = 0 ; diduga tidak terdapat pengaruh modal (capital) anggota dan calon

anggota terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi

Kodanua.

Page 40: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

25

H0 ≠ 0 ; diduga terdapat pengaruh modal (capital) anggota dan calon

anggota terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi

Kodanua.

d. H0 = 0 ; diduga tidak terdapat pengaruh kondisi ekonomi (condition)

terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi Kodanua.

H0 ≠ 0 ; diduga terdapat pengaruh kondisi ekonomi (condition) terhadap

realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi Kodanua.

e. H0 = 0 ; diduga tidak terdapat pengaruh agunan atau jaminan (collateral)

anggota dan calon anggota terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis

di Koperasi Kodanua.

H0 ≠ 0 ; diduga terdapat pengaruh agunan atau jaminan (collateral)

anggota dan calon anggota terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis

di Koperasi Kodanua.

Setelah dijabarkan hipotesis secara parsial, berikut ini adalah penjabaran

hipotesis secara simultan :

a. H0 = 0 ; diduga tidak terdapat pengaruh karakter (character), kapasitas

(capacity), modal (capital), agunan atau jaminan (collateral) anggota dan

calon anggota serta kondisi ekonomi (condition) secara bersama-sama

terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi Kodanua.

H0 ≠ 0 ; diduga terdapat pengaruh karakter (character), kapasitas

(capacity), modal (capital), agunan atau jaminan (collateral) anggota dan

calon anggota serta kondisi ekonomi (condition) secara bersama-sama

terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi Kodanua.

Page 41: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Kodanua, Latu Menten, Jakarta Barat.

Pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan Koperasi Kodanua merupakan

Koperasi yang didalamnya mewadahi sektor agribisnis dan juga memiliki banyak

prestasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai Maret 2015

periode tersebut digunakan untuk memperoleh data dan keterangan dari pihak-

pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini.

3.2 Metode Penentuan Jumlah Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2013), adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi penelitian adalah anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua Jakarta

barat. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh anggota dan calon anggota

Koperasi yang memiliki usaha di bidang agribisnis hilir sebanyak 102. Responden

dari penelitian ini memiliki karakteristik usaha agribisnis hilir yang beragam.

Page 42: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

27

3.2.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2013) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut, bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi itu. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non

probability sampling dengan teknik Sampel jenuh.

Sofian Effendi dan Tukiran (2012 ; 172-173) berpendapat bahwa sampel jenuh

adalah metode pengambilan sampel bilamana semua anggota populasi diambil

sebagai sampel, beberapa referensi sampel jenuh disebut pula dengan sensus,

artinya semua populasi dianggap sebagai sampel. Dalam penelitian ini sampel

yang digunakan adalah anggota dan calon anggota Koperasi yang memiliki usaha

dibidang agribisnis hilir sebanyak 102 orang.

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data – data yang telah didapatkan berupa hasil dari kuesioner penelitian harus

diolah dan dianalisis agar menghasilkan ouput atau kesimpulan yang sesuai

dengan rumusan masalah pada penelitian. Metode analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini berupa metode analisis kuantitatif (persamaan regresi

berganda).

3.3.1 Analisis Deskriptif

Menurut Nazir (2003), analisis deskriptif adalah suatu metode untuk meneliti

status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran

Page 43: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

28

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Analisis deskriptif mempunyai

tujuan untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki. Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan

tentang variabel-variabel yang berpengaruh terhadap realisasi kredit di Kopersi

Kodanua.

3.3.2 Persamaan Regresi Linear Berganda

Analisis kuantitatif digunakan untuk melihat seberapa besar faktor-faktor

mempengaruhi realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi Kodanua. Alat

yang digunakan dalam pengolahan data ialah dengan bantuan program SPSS 21.

Analisis kuantitatif yang digunakan menggunakan metode persamaan regresi

linear berganda. Model persamaan regresi linear berganda merupakan suatu model

persamaan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independent yang

berskala metric terhadap variabel dependent yang juga berskala metrik. Model ini

merupakan model terbaik untuk memprediksi arah, besar koefisien, dan

sensitifitas perubahan variabel dependent atas perubahan variabel-variabel

independent.

Variabel dependent pada penelitian ini adalah realisasi kredit pada anggota

Koperasi Kodanua di sektor agribisnis. Variabel independent karakter (character),

kapasitas (capacity), modal (capital), kondisi (condition), dan agunan atau

jaminan (collateral). Estimasi model untuk analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi realisasi Koperasi Kodanua di sektor agribisnis adalah :

Y = α0 + α1X1 + α2X2 + α3X3 + α4X4 + α5X5 + e

Page 44: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

29

Dugaan nilai parameter:

α0, α1, α2, α3, α4, dan α5 < 0 adalah koefisien untuk setiap faktor

Keterangan :

Y = Variabel dependent, yaitu kesesuaian realisasi kredit

X1 = Karakter (character)

X2 = Kapasitas (capacity)

X3 = Modal (capital)

X4 = Kondisi (condition)

X5 = Agunan dan jaminan (collateral)

3.3.2.1 Pengujian Regresi Berganda

Pengujian regresi berganda yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan 3

pengujian yaitu uji variabel secara parsial (uji t), uji parameter secara bersama (uji

F), uji determinasi (uji R2).

a. Uji variabel secara parsial (uji t)

Uji T digunakan untuk melihat masing-masing koefisien regresi berpengaruh

nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Jika tolak Ho berarti variabel bebas

yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat, sedangkan jika terima Ho

berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

Kriteria uji :

H0 ditolak apabila : t-hitung > t-tabel atau P-value < α, derajat bebas tertentu.

H0 diterima apabila : t-hitung < t-tabel atau P-value > α, derajat bebas tertentu.

Page 45: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

30

b. Pengujian parameter secara keseluruhan (uji F)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas

yang digunakan dalam model mempunyai pengaruh secara nyata terhadap variabel

yang ingin dijelaskan atau tidak. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05

Kriteria uji:

H0 ditolak apabila : F-hitung > F-tabel atau P-value < α

H0 diterima apabila : F-hitung < F-tabel atau P-value < α

Jika hasil perhitungan menunjukkan tolak Ho berarti seluruh variabel bebas X

berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Y. Sedangkan jika hasilnya adalah

terima Ho berarti seluruh variabel bebas X tidak berpengaruh nyata terhadap

variabel terikat Y.

c. Uji determinasi (uji R2).

Koefisien determinasi adalah besaran yang dipakai untuk menunjukkan

sampai sejauh mana keragaman realisasi kredit (Y) dapat diterangkan oleh model

dugaan. Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol dan satu, Jika nilai

koefisien determinasi semakin mendekati satu berarti semakin besar keragaman

hasil permintaan dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.3.2.2 Pengujian Asumsi Regresi Berganda

a. Uji Normalitas

Uji ini untuk memastikan bahwa kesimpulan yang diambil dalam uji global

dan uji parsial valid adanya. Kenormalan diketahui melalui sebaran regresi yang

merata disetiap nilai. Salah satu cara yang digunakan untuk melihat normalitas

Page 46: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

31

data adalah dengan melihat plot garis dari standardized residual cummulative

probability (grafik probabilitas normal). Apabila sebaran data berada pada garis

normal atau cukup dekat dengan garis lurus yang ditarik dari kiri bawah ke kanan

atas dalam grafik, maka dapat dikatakan bahwa data yang diuji memiliki sebaran

normal atau jika pada grafik standardized residual cummulative probability P-

value > α, maka data menyebar normal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas terjadi ketika variabel-variabel bebasnya saling berkolerasi.

Variabel-variabel yang berkorelasi ini membuat pendugaan koefisien menjadi

tidak stabil. Pengujian masalah multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai

VIF (Variance Inflation Factors) pada setiap variabel bebas, jika nilai VIF lebih

besar dari sepuluh menunjukkan adanya masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasitisitas terjadi ketika variasi di sekitar persamaan regresi bernilai

berbeda untuk semua nilai variabel-variabel bebas. Untuk mengetahui ada

tidaknya heteroskedasitisitas dengan cara membuat scatter plot dari model

persamaan regresi. Jika membentuk pola tertentu yaitu bergelombang, melebar

kemudian menyempit maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak membentuk pola

yang jelas serta titik-titik tersebut tersebar di atas dan di bawah angka nol pada

sumbu Y, heteroskedastisitas tidak terjadi atau disebut dengan homokedastisitas.

Page 47: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

32

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Realisasi Kredit (Y)

1. Definisi Konseptual : Penyaluran Kredit antara pihak kreditor kepada

debitor.

2. Definisi Operasional : Dilihat dari kesesuaian jumlah dan kesesuaian

waktu penyaluran kredit bagi anggota dan calon anggota Koperasi

Kodanua.

3. Indikator : Indikator dalam variabel ini adalah kesesuaian besarnya

realisasi kredit dan kesesuaian waktu realisasi kredit

4. Pernyataan :

a. Koperasi mencairkan kredit yang saya ajukan sesuai dengan jumlah

yang saya inginkan.

b. Koperasi mencairkan kredit yang saya tepat pada waktu yang saya

inginkan.

3.4.2 Karakter (X1)

1. Definisi Konseptual : Sifat, watak, kepribadian dan kebiasaan dalam

kehidupan sehari-hari dari anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua.

2. Definisi Operasional : Sifat, watak dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-

hari anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua dapat dilihat dari

tanggung jawab, kerjasama, rasa memiliki, dan komitmen yang tinggi

dalam memenuhi kewajiban kredit.

3. Indikator : Indikator dalam variabel ini adalah tanggung jawab, kerja

sama, rasa memiliki dan komitmen yang tinggi

Page 48: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

33

4. Pernyataan dalam kuesioner :

a. Jika terdapat anggota Koperasi melakukan kesalahan, saya tidak ragu

untuk menegurnya Koperasi mencairkan kredit yang saya tepat pada

waktu yang saya inginkan.

b. Saya menjaga nama baik Koperasi.

c. Saya membentu sesama anggota Koperasi ketika dalam kesusahan.

d. Saya berpatisipasi dalam setiap kegiatan Koperasi.

e. Ketika Koperasi mengadakan acara, saya mendahulukan acara

Koperasi tersebut dibandingkan acara lainnya.

f. Ketika saya butuh pinjaman, yang saya hubungi adalah Koperasi

Kodanua.

g. Saya tepat waktu dalam pembayaran cicilan kredit di Koperasi.

h. Saya mematuhi aturan-aturan yang diterapkan oleh Koperasi.

3.4.3 Kapasitas (X2)

1. Definisi Konseptual : Kemampuan calon peminjam untuk membayar

kredit sesuai dengan kesepakatan.

2. Definisi Operasional : Dapat dilihat dari kemampuan anggota dan calon

anggota Koperasi Kodanua dalam mengelola usahanya dan juga keadaan

keuangan perusahaannya guna memenuhi kewajiban kredit nya seperti

omset usaha perbulan, pendapatan bersih perbulan, dan pengalaman kredit.

3. Indikator : Indikator dalam variabel ini adalah omset usaha perbulan,

pendapatan bersih perbulan dan pengalaman kredit.

4. Pernyataan dalam kuesioner :

Page 49: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

34

a. Omzet usaha saya berkembang setiap bulan.

b. Saya menetapkan target penjualan produk, demi mendapatkan omset

yang sesuai dengan target yang telah saya buat.

c. Pendapatan bersih yang saya dapat dari usaha saya meningkat tiap

bulannya.

d. Pendapatan bersih yang saya dapatkan tiap bulannya, cukup untuk

membayar kewajiban-kewajiban saya (termasuk kewajiban kredit).

e. Saya pernah melakukan kegiatan kredit beberapa kali.

f. Saya tidak pernah mengalami masalah pada kegiatan kredit.

3.4.4 Modal (X3)

1. Definisi Konseptual : Keefektifan penggunaan modal, dan besar modal

yang ikut ditanamkan pada usaha tersebut oleh calon peminjam.

2. Definisi Operasional : Dapat dilihat dari baiknya laporan keuangan (neraca

dan laporan laba rugi) dan besarnya modal pribadi yang ditanamkan

anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua.

3. Indikator : Indikator dalam variabel ini adalah besar modal pribadi dan

baiknya laporan keuangan.

4. Pernyataan dalam kuesioner :

a. Besar modal pribadi yang saya tanamkan pada usaha saya lebih besar

dibandingkan modal pinjaman dari Koperasi

b. Modal pribadi yang saya tanamkan pada usaha saya sudah memenuhi

syarat yang diajukan oleh Koperasi.

Page 50: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

35

c. Dalam melakukan usaha, saya mebuat laoran keuangan (seperti :

neraca, laba rugi dan lain-lain).

d. Laporan keuangan dari usaha saya, memiliki hasil yang baik.

3.4.5 Kondisi (X4)

1. Definisi Konseptual : Pengaruh kondisi eksternal terhadap kondisi internal

usaha anggota dan calon anggota.

2. Definisi Operasional : Dapat dilihat dari pengaruh kondisi ekonomi, sosial,

politik terhadap usaha anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua.

3. Indikator : Indikator dalam variabel ini adalah pengaruh kondisi ekonomi,

sosial, dan politik terhadap usaha anggota dan calon anggota Koperasi

Kodanua

4. Pernyataan dalam kuesioner :

a. Kondisi ekonomi di Indonesia saat ini mendukung usaha saya.

b. Usaha saya dapat bertahan ketika keadaan ekonomi di Indonesia tidak

stabil.

c. Produk saya dapat dibeli/dijangkau oleh masyarakat setempat.

d. Saya memberikan tenggang waktu kepada pelanggan/konsumen saya

yang belum dapat membayar ketika membeli produk saya.

e. Kebijakan pemerintah dalam hal mempermudah untuk mendapatkan

modal sangat membantu usaha saya.

f. Kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah kebanyakan

mendukung usaha saya.

Page 51: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

36

3.4.6 Jaminan atau Agunan (X5)

1. Definisi Konseptual : Barang yang diberikan calon peminjam kepada

Koperasi sebagai jaminan atau agunan untuk memperoleh kredit.

2. Definisi Operasional : Barang yang dijadikan sumber pembayaran kedua

ketika terjadi masalah dalam pembayaran kredit. barang tersebut bisa

bersifat fisik dan non fisik yang nilainya harus melebihi jumlah pinjaman

dari anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua.

3. Indikator : Indikator dalam variabel ini adalah nilai agunan dan jenis

agunan

4. Pernyataan dalam kuesioner :

a. Nilai agunan yang saya jaminkan sesuai dengan syarat dan aturan yang

berlaku di Koperasi.

b. Jenis agunan yang saya jaminkan sesuai dengan syarat dan aturan

yang berlaku di Koperasi.

3.5 Validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Validitas

Validitas menurut Sugiyono (2011 ; 361) adalah merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan

oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda”

antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada obyek penelitian. Pada penelitian ini validitas digunakan dengan taraf

kesalahan sebesar 5 %, dengan nilai r tabel adalah 0,375. Tabel dapat dilihat

Page 52: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

37

dalam lampiran 4. Berdasarkan tabel hasil uji validitas dapat diketahui bahwa dari

28 pernyataan, terdapat 25 pernyataan valid dan 3 pernyataan yang tidak valid.

Pengujian validitas pernyataan kuesioner menggunakan SPSS 21. Pernyataan

yang tidak valid adalah :

a. Ketika Koperasi mengadakan acara, saya mendahulukan acara Koperasi

tersebut dibandingkan acara lainnya.

b. Kondisi ekonomi di Indonesia saat ini mendukung usaha saya.

c. Saya memberikan tenggang waktu kepada pelanggan/konsumen saya yang

belum dapat membayar ketika membeli produk saya.

3.5.2 Reliabilitas

Menurut Sumadi Suryabrata (2004 ; 28) reliabilitas menunjukkan sejauh mana

hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus

reliable dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan. Pada

penelitian ini reliabilitas digunakan dengan taraf kesalahan sebesar 5 %, dengan

nilai r tabel adalah 0,375. Berikut ini adalah Tabel 3 yang menunjukkan besar

nilai alfa dari hasil pengujian reliabilitas kuesioner penelitian ini.

Tabel 3. Nilai Alfa Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items

N of Items

.937 .938 28

Sumber : Data Primer (diolah)

Dari data diatas dapat dilihat nilai dari Cronbach’s Alpha sebesar 0,937 dan lebih

besar dari nilai r tabel sebesar 0,375. Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner

yang dibuat dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai alat penelitian.

Page 53: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM KOPERASI DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

4.1 Sejarah Berdirinya Koperasi Kodanua

Pada awalnya Koperasi Simpan Pinjam Kodanua adalah perkumpulan arisan

para guru yang berdiri di Jelambar Ilir yang bernama Gurido Jaya (Guru

Indonesia Jakarta Raya). Pencetusan pembuatan perkumpulan arisan menjadi

Koperasi tersebut berawal ketika para anggota cukup jenuh karena tidak cukup

menghasilkan manfaat secara ekonomi. Setalah disepakati oleh seluruh anggota,

dengan bantuan koordinasi dari Koperasi lain, diadakanlah rapat pembentukan

Koperasi, serta disahkan pula berdirinya Koperasi Kodanua pada tanggal 5 Maret

1977. Koperasi ini awalnya akan dibentuk menjadi Koperasi serba usaha, namun

kala itu sudah ada Koperasi serba usaha di kelurahan Jelambar. Maka dengan

kesepakatan bersama dibentuklah Koperasi Kodanua menjadi Koperasi simpan

pinjam. Adapun nama Kodanua diambil dari salah satu anggota perkumpulan

yang berasal dari Timor – Timur, yang berjasa dalam membantu masyarakat

bawah meningkatkan kesejahteraannya. Koperasi Kodanua ini menjatidirikan

sebagai penyalur usaha simpan pinjam bagi pengusaha atau pedagang skala kecil

menengah.

4.2 Perkembangan Koperasi Kodanua

Pada awal kegiatannya, pengurus dari Koperasi Kodanua turun langsung

sebagai petugas lapang untuk memberikan penyuluhan tentang Koperasi kepada

masyarakat untuk menghimpun dan mengajak bergabung sebagai anggota

Page 54: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

39

Koperasi. Pengurus juga merangkap tugas sebagai pengumpul tagihan pinjaman

anggota ataupun calon anggota dari Koperasi Kodanua. Dengan semangat dan

dedikasi untuk memberi pelayanan yang lebih baik tersebut, layanan kepada

anggota maupun calon anggota menjadi semakin banyak dan diminati da terlihat

pula pendapatan Koperasi juga semakin meningkat.

Awal berdiri Koperasi Kodanua tidak berjalan mulus, banyak masalah terjadi

karena internal perusahaan itu sendiri, seperti banyaknya anggota yang ingin

mencoba mengambil keuntungan Koperasi Kodanua dan ketidakcocokan

pemimpin. Tidak terelakkan lagi di tahun-tahun pertama berdirinya Koperasi

Kodanua diadakan beberapa kali rapat anggota khusus dan berganti-ganti

kepemimpinan.

Masalah modal yang kecil bahkan cenderung tidak mencukupi juga dialami

oleh Koperasi Kodanua. Pinjaman ke bank dan pencarian penanaman dana dari

pihak ketiga, yaitu keluarga atau kerabat dari para anggota juga dilakukan pada

awal karir Koperasi Kodanua. Masalah internal itu mulai hilang dan Koperasi

Kodanua mulai membaik kinerjanya ketika H.R. Soepriyono diangkat menjadi

Ketua di Koperasi Kodanua pada 28 Juli 1978. H.R Soepriyono dipercaya oleh

seluruh anggota dan disetujui pengangkatannya melalui rapat anggota. Berbagai

pelatihan dan studi banding dilakukan dengan harapan Koperasi Kodanua dapat

berkembang menjadi lebih baik.

Kinerja dari Koperasi Kodanua terus membaik dibawah kepemimpinan H.R

Soepriyono, sehingga sejak tahun 1978 Ia dipercaya dan berkali-kali dipilih untuk

memimpin Koperasi Kodanua hingga sekarang. Berkat kepemimpinannya hingga

saat ini,Koperasi Kodanua saat ini telah memiliki 2000 orang anggota dan 18.000

Page 55: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

40

orang calon anggota. Koperasi Kodanua telah berkembang pesat dan memiliki

kantor cabang yang tersebar diantaranya Capem. Jelambar, Capem. Rawamangun,

Capem. Kebayoran, Capem. Ps, Minggu, Capem. Tangerang, Capem. Bekasi,

Capem. Bogor, Capem. Karawang, Capem. Serang, Capem. Puncak, Capem.

Ciputat, Capem. Cikampek dan Capem. Sukabumi.

Koperasi Kodanua dibawah kepemimpinan H.R. Soepriyono juga bahkan

berhasil meraih prestasi dan penghargaan. Pada tingkat Jakarta Barat, tahun 1981

– 1982 Juara Harapan III, tahun 1983 – 1984 Juara Harapan II, tahun 1985 – 1986

Juara Harapan I, tahun 1987 – 1988 Juara Terbaik III, tahun 1989 – 1990 Juara

Terbaik II, tahun 1990 – 1991 Juara Terbaik I, tahun 1993 – 1994 Juara Teladan,

tahun 1994 – 1999 Juara Teladan Utama. Tingkat DKI Jakarta, tahun 1984 – 1985

Juara Harapan II, tahun 1985 – 1986 Juara Harapan I, tahun 1987 – 1988 Juara

Terbaik III, tahun 1988 – 1989 Juara Terbaik II, tahun 1990 – 1991 Juara Terbaik

I, tahun 1991 – 1994 Juara Teladan, dan tahun 1994 – 1999 Juara Teladan Utama.

Tingkat Nasional, tahun 1993 – 1994 Juara Terbaik I, tahun 1994 – 1995 Juara

Teladan tahun I ,tahun 1995 – 1996 Juara Teladan tahun II, tahun 1996 – 1997

Juara Teladan tahun III, tahun 1997 – 1998 Juara Teladan tahun IV, tahun 1998 –

1999 Juara Teladan tahun V, tahun 2001 mendapatkan Satya Lencana

Pembangunan, serta tahun 2002 – 2003 mendapatkan Penghargaan Koperasi

Berprestasi.

Page 56: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

41

4.3 Visi dan Misi Koperasi Kodanua

4.3.1 Visi Koperasi Kodanua:

Menjadikan Koperasi Simpan Pinjam “KODANUA” sebagai pelopor dalam

mengembangkan ekonomi kerakyatan.

4.3.2 Misi KSP KODANUA:

a. Meningkatkan peran serta koprasi dalam kegiatan usaha kecil menengah

melalui wadah KSP “KODANUA”.

b. Melakukan rapat anggota

c. Menjadikan KSP “KODANUA” sebagai lembaga keuangan alternatif

dalam kegiatan simpan pinjam.

4.4 Struktur Organisasi Koperasi Kodanua

Koperasi Kodanua bergerak berdasarkan keputusan rapat anggota dan

memiliki dewan pengawas yang mengawasi kegiatan dan memastikan berjalannya

hasil keputusan rapat anggota. Dewan pengawas dibantu oleh penasehat dan

pengurus untuk mengawasi direktur yang dipercaya untuk menjalankan Koperasi

Kodanua. Sementara Divisi Keuangan, Divisi Supervisi dan Divisi Umum

menjalankan tugas langsung dari direktur yang dibantu oleh wakil direktur.

Direktur juga mengawasi langsung kinerja dari kepala cabang-kepala cabang yang

masing-masing kepala cabang tersebut memberikan pelayanan kepada anggota

Koperasi Kodanua di setiap cabangnya. Berikut diagram struktur organisasi pada

Koperasi Kodanua :

Page 57: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

42

Gambar 3. Struktur Organisasi Koperasi Kodanua

Adapun gambaran tugas pokok dari masing-masing bagian dalam struktur

organisasi diatas adalah:

1. Rapat Anggota

A. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

Koperasi

B. Rapat anggota Koperasi dilaksanakan antara lain untuk menetapkan:

a. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan perubahan

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen usaha

dan permodalan Koperasi.

Rapat Anggota

Pengawas

Penasehat Pengurus

Direktur

Wakil

Direktur

Ka.Divisi Umum Ka.Divisi Supervisi Ka.Divisi Keuangan

Kepala Cabang

Anggota/Calon Anggota Koperasi Kodanua

Page 58: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

43

c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan

Pengawas.

d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja

Koperasi serta pengesahan laporan keuangan.

e. Pembagian Sisa Hasil Usaha.

C. Rapat anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu)

tahun.

D. Rapat anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui

perwakilan yang pengaturannya ditentukan dalam AD/ART.

2. Pengawas

A. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

pengelolaan KSP Kodanua, termasuk konsistensi penerapan prinsip

bagi hasil.

B. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada KSP Kodanua,

C. Memberikan koreksi, saran teguran, dan peringatan kepada pengurus.

D. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

E. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan

kepada Rapat Anggota.

3. Pengurus

A. Bertanggungjawab atas aktivitas Koperasi Simpan Pinjam

KODANUA dan melaporkan perkembangan unit Koperasi kepada

seluruh anggota dan pengawas melalui mekanisme rapat yang telah

disepakati.

Page 59: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

44

B. Terseleksinya calon karyawan sesuai dengan formasi yang dibutuhkan

da mengeluarkan Surat keputusan pengangkatan atau pemberhentian

karyawan.

C. Terkendalinya aktivitas jasa keuangan di KSP Kodanua.

D. Terjadinya kondisi kerja yang aman, nyaman di KSP Kodanua.

4. Penasehat

A. Memberi masukan serta saran atau petunjuk kepada pengurus untuk

perkembangan kemajuan Koperasi baik diminta maupun tidak

diminta.

5. Direktur

A. Sebagai penanggung jawab atas semua kegiatan usaha.

B. Mengambil kebijaksanaan berdasarkan program kerja dan keputusan

rapat pengurus.

C. Direktur bertanggung jawab kepada Rapat Pengurus.

6. Wakil Direktur

A. Mewakili tugas-tugaas Direktur apabila berhalangan hadir

B. Mengadakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan usaha.

C. Bertanggung jawab atas persiapan Laporan Pertanggung jawaban

Pengurus.

D. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan Rapat Pengurus.

7. Kepala Divisi Keuangan

A. Mengatur sirkulasi keuangan Koperasi.

B. Melakukan pengawasan pelaksanaan Administrasi dan Keuangan.

Page 60: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

45

C. Mengesahkan pengeluaran dan penerimaan keuangan dalam rangka

pelaksanaan tugas.

D. Bertanggung jawab kepada Direktur dan Rapat Pengurus.

8. Kepala Divisi Umum

A. Sebagai kordinator pengadaan sarana dan prasarana kantor.

B. Melakukan pembinaan dan penilaian kinerja karyawan atau pekerja.

C. Membantu tugas tugas atas secara lisan atau tertulis.

D. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan Rapat Pengurus.

9. Kepala Divisi Pemasaran

A. Melakukan promosi terhadap produk-produk usaha.

B. Melakukan perencanaan pengembangan dan evaluasi terhadap

pelaksanaan usaha.

C. Sebagai kordinator analisa dan evaluasi kredit.

D. Bertanggung jawab kepada Direktur dan Rapat Pengurus.

10. Kepala Cabang Pembantu

A. Selaku penanggung jawab seluruh aktivitas dan asset kantor cabang

pembantu yang menjadi kewenangannya.

B. Sebagai kordinator pelaksanaan usaha Cabang Pembantu yang telah

ditentukan.

C. Melakukan penelitian dan pengembangan usaha.

D. Melakukan promosi tentang kebijaksanaan usaha.

E. Melakukakan survey permohonan pinjaman.

Sedangkan susunan kepengurusan Koperasi Kodanua hingga saat ini yaitu :

1. Daftar susunan Pengurus Koperasi Kodanua

Page 61: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

46

Ketua : H.R. Soepriyono

Wakil Ketua : H.Machmud

Sekretaris : H.Djamingun MS.

Wakil Sekretaris : M.Marjudhi

Bendahara : H.Tugiman

2. Daftar susunan Pengawas Koperasi Kodanua

Ketua : Drs H. Djumiko As. MM

Sekretaris : Hj. Wasilah

Anggota : H. Shaleh Mahmud

4.5 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan anggota dan calon anggota

Koperasi Kodanua yang sedang aktif dalam melakukan kegiatan peminjaman

modal kredit dan memeiliki usaha yang bergerak dibidag agribisnis hilir sebanyak

102 orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan

jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan. Karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin yang melakukan kegiatan kredit di Koperasi Kodanua didominasi

oleh perempuan sebanyak 56 orang atau sebesar 54,9 %, sementara untuk jenis

kelamin laki-laki sebanyak 46 orang dengan persentase sebesar 45,1 %. Berikut

adalah Gambar 4 yang menyajikan data tentang karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin.

Page 62: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

47

Gambar 4. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Dari Gambar 4 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anggota dan calon

anggota dari Koperasi Kodanua hampir berimbang antara perempuan dan laki-

laki. Namun lebih dominan jenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa

tidak ada perbedaan antara laki-laki atau perempuan dalam perealisaisan kredit.

Baik perempuan ataupun laki-laki dianggap sama dan setara untuk mendapatkan

realisasi kredit.

Karakteristik responden berdasarkan usia dimulai dari 15 tahun sampai tidak

terbatas, 15 tahun dikategorikan umur yang sudah dapat bekerja. Menurut

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 telah menetapkan batas usia kerja

menjadi 15 tahun. Dengan kata lain, sesuai dengan mulai berlakunya Undang-

undang ini, mulai tanggal 1 Oktober 1998, tenaga kerja didefinisikan sebagai

penduduk umur 15 tahun atau lebih. Ketentuan ini juga mengacu pada ketentuan

internasional dalam hal ini World Bank yang menyatakan batas usia kerja adalah

15-64 tahun. Karakteristik responden berdasarkan usia didominasi oleh orang

45%

55%

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-Laki

Wanita

Page 63: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

48

yang berusia 41-50 tahun sebanyak 43 orang dengan persentase sebesar 42,15 %.

Kemudian diurutan kedua adalah orang yang berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak

33 orang dengan persentase sebesar 32,35 %, kemudian di tempat ketiga adalah

orang yang berusia 51 tahun keatas sebanyak 16 orang dengan persentase sebesar

15,69 %, kemudian di tempat keempat adalah orang yang berusia 21-30 tahun

yaitu sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 8,82 % dan ditempat terakhir

adalah orang yang berusia 15-20 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase

sebesar 0,99 %. Berikut ini adalah Gambar 5 yang menyajikan data tentang

karakteristik responden berdasarkan usia.

Gambar 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Koperasi Kodanua

memberikan pinjaman kredit kepada orang dengan usia yang lebih cenderung

kepada orang dengan matang yaitu usia 41 – 50 sebanyak 43 orang, kemudian

usia 31 – 40 sebanyak 33 orang dan orang yang berusia 51 tahun keatas sebanyak

16 orang. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut nasabah dianggap sudah matang

1%

9%

32%

42%

16%

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

15-20 tahun

21-30 tahun

31-40 tahun

41-50 tahun

51 tahun keatas

Page 64: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

49

dan siap dalam mengelola pinjaman yang diberikan Koperasi serta dianggap

sudah memiliki banyak pengalaman dalam dunia usaha. Sehingga dapat dipercaya

untuk diberikan kredit secara sesuai karena dinilai telah siap dan mampu

menggunakan pinjaman kredit tersebut dengan tepat guna.

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh

orang yang memiliki pendidikan terakhir ditingkat SMA sebanyak 52 orang

dengan persentase sebesar 50,99 %, kemudian pada posisi selanjutnya adalah

orang yang memiliki pendidikan terakhir ditingkat SMP sebanyak 40 orang

dengan persentase sebesar 39,21 %, kemudian pada posisi selanjutnya adalah

orang yang memiliki pendidikan terakhir ditingkat SD sebanyak 6 orang dengan

persentase sebesar 5,88 %, dan diposisi selanjutnya adalah orang yang memiliki

pendidikan terakhir ditningkat diploma yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase

sebesar 3,92 %, dan tidak ada orang yang memiliki pendidikan terakhir ditingkat

sarjana. Berikut ini adalah Gambar 6 yang menyajikan data tentang karakteristik

responden berdasarkan tingkat pendidikan.

Page 65: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

50

Gambar 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh orang

yang memiliki pendidikan terakhir tingkat SMA/SMK hal ini disebabkan karena

semakin tinggi pendidikan dari nasabah maka nasabah tersebut akan semakin

matang dan bijak dalam ilmunya sehingga dinilai mampu untuk menjalankan

usaha dan juga menunaikan kewajibannya dalam kredit kepada Koperasi. Namun

dalam hal wirausaha pendidikan bukan satu-satunya faktor yang menentukan

kematangan dalam mengelola usahanya. Kematangan pengalaman juga

dibutuhkan, oleh karena itu diurutan kedua adalah orang yang memiliki

pendidikan terkahir pada tingkat SMP, SD, kemudian D3.

6%

39% 51%

4% 0%

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

SD

SMP

SMA/SMK

Diploma

Sarjana

Page 66: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

51

Gambar 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha Agribisnis

Karakteristik anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua berdasarkan usaha

agribisnis didominasi oleh orang yang memiliki usaha berdagang sayur dan

restaurant sebesar 30% dari 102 usaha agribisnis yang ada di Koperasi Kodanua.

Hal ini dikarenakan mayoritas anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua

berdagang disekitar pasar dan juga memiliki lebih banyak anggota dan calon

anggota yang berjualan keperluan konsumsi sehari-hari. Kemudian terdapat 3

usaha dengan persentase sebesar 10% yaitu usaha yang bergerak dalam menjual

kurma, ikan dan daging. Lalu yang terakhir sebanyak 5% yaitu usaha yang

bergerak dalam penjualan unggas dan pedagang buah.

30%

10%

5%

10% 10%

30%

5%

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha Agribisnis

Pedagang Sayur

Pedagang Daging

Pedangan Unggas

Pedagang Kurma

Pedagang Ikan

Restoran

Pedagang Buah

Page 67: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

52

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Pada Usaha

Agribsisnis di Koperasi Kodanua

Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi

kredit pada usaha agribsinis (studi kasus di Koperasi Kodanua) penelitian ini

dibuat untuk melihat kesesuaian realisasi kredit yang ada di Koperasi Kodanua.

Faktor-faktor yang diperkirakan berpengaruh dalam realisasi kredit di Koperasi

Kodanua ada 5 variabel, yaitu variabel karakter, kapasitas, modal, kondisi, dan

jaminan atau agunan. Variabel tersebut didapatkan berdasarkan informasi dari

Koperasi Kodanua dan juga berdasarkan studi pustaka yang kemudian dianalisis

menggunakan persamaan regresi linear berganda dengan program SPSS 21.

5.1.1 Pembahasan Tentang Variabel Karakter

Pendapat Rahmat Firdaus dan Maya Arianti (2004) tentang karakter

(character) adalah sebagai berikut, dasar dari suatu pemberian kredit adalah atas

dasar kepercayaan, yaitu adanya keyakinan dari pihak bank bahwa peminjam

mempunyai moral, watak ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif

serta mempunyai tanggungjawab yang baik dalam kehidupan pribadi sebagai

manusia, kehidupan sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan

kegiatan usahanya. Semakin baik nilai karakter anggota dan calon anggota

Koperasi Kodanua maka akan semakin besar peluang untuk mendapatkan realisasi

Page 68: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

53

kredit yang sesuai dengan harapan anggota atau calon anggota tersebut. Begitupun

dengan sebaliknya, anggota dan calon anggota yang memiliki karakter yang

kurang baik maka kemungkinan untuk mendapatkan realisasi kredit yang sesuai

dengan harapannya akan semakin kecil. Semakin buruk nilai karakter dari anggota

dan calon anggota maka kemungkinan untuk mendapat realisasi kredit yang

sesuaipun akan semakin kecil.

Pada penelitian ini digunakan 4 indikator dalam variabel karakter yang

didapatkan berdasarkan wawancara dan teori yang terkait penelitian ini, indikator

yang dipakai adalah tanggung jawab, kerja sama, rasa memiliki, dan komitmen

yang tinggi. Indikator ini diambil berdasarkan fakta yang dilihat dan didapat dari

lapangan, keempat indikator inilah yang dipakai oleh Koperasi untuk menilai

apakah anggota dan calon anggota yang mengajukan pinjaman layak untuk

mendapatkan realisasi pinjaman tersebut dengan nilai yang sesuai dengan yang

diajukan.

Tanggung jawab merupakan indikator pertama yang digunakan, karena orang

yang memiliki tanggung jawab yang tinggi akan menunaikan kewajibannya

dengan baik sehingga semakin bertanggung jawab seseorang dinilai semakin

mampu untuk memenuhi kewajibannya termasuk kewajiban kreditnya. Kerja

sama merupakan indikator kedua yang digunakan dalam penelitian ini, karena

orang yang dapat bekerja sama dengan baik akan mampu untuk bersosialisasi

dengan baik, sehingga ketika mendapatkan kredit maka akan dapat bekerja sama

dengan Koperasi dalam hal pembayaran kredit dengan baik. Indikator ketiga yang

digunakan dalam penelitian ini adalah rasa memliki, karena ketika seseorang

memiliki rasa memiliki yang tingga maka ketika memebutuhkan pinjaman pasti

Page 69: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

54

akan menghubungi Koperasi sehingga seseorang tersebut dianggap loyal dan setia

terhadap Koperasi dan dianggap tidak akan merugikan Koperasi karena rasa

memiliki yang tinggi terhadap Koperasi. Indikator yang terakhir adalah komitmen

yang tinggi, orang yang memiliki komitmen yang tingg dinilai mampu untuk

melaksanakan kewajiban kreditnya dengan tepat waktu dan dapat memenuhi janji

yang dibuatnya. Oleh kerena itu keempat indikator ini dinilai mampu untuk

menggambarkan variabel kredit.

5.1.2 Pembahasan Tentang Variabel Kapasitas

Menurut Ismail (2010) Kapasitas (Capacity) ini ditujukan untuk mengetahui

kemampuan calon debitur dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu

kredit. Bank perlu mengetahui dengan pasti kemampuan calon debitur tersebut.

Kemampuan keuangan calon debitur sangat penting karena merupakan sumber

utama pembayaran kembali kredit yang diberikan oleh bank. Semakin baik

kemampuan calon debitur dalam mengelola usahanya, maka akan semakin baik

kemungkinan kualitas kreditnya, artinya dapat dipastikan bahwa kredit tersebut

dapat dibayar sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan.

Dalam penelitian ini digunakan 3 indikator untuk menggambarkan variabel

kapasitas, indikator tersebut adalah omset usaha perbulan, pendapatan bersih

perbulan, dan pengalaman kredit. Ketiga indikator ini didapat berdasarkan atas

wawancara dan teori yang terkait dengan penelitian ini. Indikator ini digunakan

oleh Koperasi Kodanua untuk menilai kapasitas seseorang.

Karena kapasitas seseorang dilihat dari kemampuan orang tersebut dalam

mengelola usahanya guna memenuhi kewajiban kreditnya, omset usaha perbulan

Page 70: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

55

dinilai menggambarkan variabel kapasitas, karena dapat diasumsikan bahwa

dengan besarnya omset, maka akan diikuti dengan besarnya keuntungan.

Kemudian pendapatan bersih perbulan juga dinilai menggambarkan variabel

kapasitas, karena pendapatan bersih yang baik dan meningkat menandakan bahwa

orang tersebut mampu dan dapat mengelola usaha dengan baik, dan mampu untuk

memenuhi kewajiban-kewajibannya, termasuk kewajiban dalam membayar kredit.

Pengalaman kredit adalah indikator ketiga yang digunakan oleh Koperasi dalam

melakukan analisis untuk menentukan apakah orang tersebut layak mendapatkan

pinjaman yang sesuai atau tidak, karena pengalaman dalam kredit dinilai dapat

menunjukkan bahwa orang tersebut paham dan mengerti tentang kegiatan kredit.

Sehingga dinilai mampu untuk mengelola dan menggunakan pinjaman tersebut

dengan baik, banyaknya pengalaman kredit seseorang juga menunjukkan bahwa

orang tersebut dipercaya oleh lembaga peminjaman untuk mendapatkan kredit,

namun pengalaman kredit juga dinilai dari kelancaran kredit yang dilakukan oleh

orang tersebut, apakah orang tersebut pernah memiliki masalah dalam kreditnya

juga dilihat dalam menilai pengalaman kredit seseorang. Ketiga indikator ini

dinilai dapat menggambarkan kapasitas seseorang untuk mendapatkan realisasi

kredit yang sesuai dengan yang diharapkan.

5.1.3 Pembahasan Tentang Variabel Modal

Menurut Ismail (2010) Capital atau modal yang perlu disertakan dalam objek

kredit perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam. Modal merupakan jumlah

modal yang dimiliki oleh calon debitur atau berapa banyak dana yang akan

diikutsertakan dalam proyek yang dibiayai oleh calon debitur. Semakin besar

Page 71: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

56

modal yang dimiliki oleh calon debitur akan semakin meyakinkan bagi Koperasi

akan keseriusan calon debitur dalam melakukan usahanya, karena tidak mungkin

seseorang yang memiliki usaha dengan mengeluarkan modal pribadi yang besar

akan menyia-nyiakan modalnya tersebut. Sehingga semakin tinggi modal pribadi

yang ditanamkan pada usaha tersebut, maka akan semakin tinggi kemungkinan

mendapatkan realisasi kredit yang sesuai dengan harapan anggota dan calon

anggota tersebut.

Untuk menggambarkan variabel modal, dalam penelitian ini digunakan 2

indikator yaitu besarnya modal pribadi dan baiknya laporan keuangan. Besarnya

modal pribadi menggambarkan variabel modal, karena semakin besar modal

pribadi yang ditanamkan seseorang pada usahanya maka akan semakin serius

orang tersebut mengelola usahanya, kemudian diasumsikan bahwa dengan

pengelolaan yang serius akan mendapatkan keuntungan sehingga dengan

keuntungan tersebut orang tersebut akan mampu membayar kewajiban kreditnya.

Kemudian indikator kedua yaitu baiknya laporan keuangan, baiknya laporan

keuangan menunjukkan bahwa adanya keseimbangan antara pendapatan dan

pengeluaran. Artinya adalah tidak terjadi pengeluaran berlebih dan baik dalam

melaksanakan beban-beban yang ditanggung oleh perusahaannya. Baiknya

laporan keuangan dapat dilihat dari baiknya laporan neraca, dan juga laporan laba

rugi, sehingga ini menjadi alat untuk meyakinkan Koperasi untuk memberikan

realisasi kredit yang sesuai dengan yang diharapkan. Dan juga menjadi bahan

pertimbangan Koperasi ketika melihat laporan keuangan dari calon debitur dalam

perealisasian kredit.

Page 72: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

57

5.1.4 Pembahasan Tentang Variabel Kondisi

Menurut Kasmir (2011) dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi

ekonomi, sosial, dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang

akan datang. Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai

hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan

kredit tersebut bermasalah relatif kecil. Anggota dan calon anggota Koperasi

Kodanua yang memiliki kondisi usaha yang baik dalam menghadapi kondisi

ekonomi, sosial dan politik maka kemungkinan untuk mendapatkan realisasi

kredit yang sesuai juga semakin besar.

Dalam penelitian ini digunakan 3 indikator untuk menggambarkan variabel

kondisi. Ketiga indikator tersebut adalah pengaruh kondisi ekonomi, sosial, dan

politik terhadap usaha anggota dan calon anggota Koperasi. Pengaruh kondisi

ekonomi terhadap usaha anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua

menggambarkan variabel kondisi karena usaha anggota yang mampu bertahan

oleh pengaruh ekonomi global dapat dikatakan sebagai usaha yang baik dan layak

untuk mendapatkan pinjaman. Ketidak pastian ekonomi menjadi faktor penting

dalam penilaian Koperasi terhadap usaha dari calon peminjam. Usaha yang dapat

bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti diasumsikan sebagai usaha yang

layak mendapatkan pinjaman kredit dari Koperasi.

Indikator kedua adalah pengaruh kondisi sosial terhadap usaha anggota dan

calon anggota Koperasi, indikator tersebut dapat menggambarkan variabel kondisi

karena usaha yang mampu bertahan dalam kondisi sosial masyarakat yang

berubah-ubah diasumsikan sebagai usaha yang baik. Karena tingkah laku, selera

dan ekonomi masyrakat disekitar tempat usaha akan berbeda dan selalu berubah

Page 73: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

58

mengikuti zaman. Oleh karena itu usaha yang dapat merangkul kondisi sosial

masyarakat yang berbeda dan berubah-ubah diasumsikan sebagai usaha yang baik,

karena dengan begitu usaha tersebut akan bertahan lama dan akan mendapatkan

keuntungan yang stabil bahkan meningkat, sehingga layak mendapatkan pinjaman

sesuai dengan yang diinginkan oleh orang tersebut.

Indikator yang ketiga adalah pengaruh politik terhadap usaha anggota dan

calon anggota Koperasi, indikator tersebut dianggap dapat menggambarkan

variabel kondisi karena usaha yang dapat bertahan dalam kondisi politik yang

berubah-ubah dan dengan kebijakan-kebijakan yang juga berubah-ubah

diasumsikan sebagai usaha yang baik. Indonesia dengan sistem politik multi partai

akan melahirkan kebijakan yang berbeda-beda setiap menghadapi pemerintahan

baru. Karena setiap partai dan pemimpin pasti memiliki pemikiran tentang

kebijakan yang berbeda pula, oleh karena itu usaha yang dapat bertahan walaupun

dengan kebijakan-kebijakan yang kadang tidak mendukung usahanya

dikategorikan layak untuk mendapat pinjaman yang sesuai dengan keinginan

orang tersebut.

5.1.5 Pembahasan Tentang Variabel Jaminan

Menurut Rahmat Firdaus dan Maya Arianti (2004) yang dimaksud dengan

jaminan (collateral) ini yaitu barang-barang jaminan yang diserahkan oleh

peminjam/debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. Manfaat jaminan

(collateral) yaitu sebagai alat pengaman apabila usaha yang dibiayai dengan

kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain dimana debitur tidak mampu melunasi

kreditnya dari hasil usahanya yang normal. Jaminan juga dapat dipakai sebagai

Page 74: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

59

alat pengaman dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakpastian pada

kurun waktu yang akan datang saat kredit tersebut harus dilunasi.

Anggota dan calon anggota yang memiliki nilai dan jenis jaminan yang

memenuhi persyaratan Koperasi maka akan semakin tinggi juga kemungkinan

untuk mendapatkan realisasi kredit yang sesuai dengan harapan anggota dan calon

anggota tersebut. Indikator yang digunakan dalam variabel jaminan ini ada 2

indikator, yaitu nilai agunan dan jenis agunan.

Nilai agunan dianggap menggambarkan variabel jaminan karena semakin

besar nilai agunan maka akan semakin memperbesar kemungkinan mendapatkan

realisasi kredit yang sesuai dengan yang diinginkan, karena jaminan adalah

sebuah benda atau alat yang dijaminkan kepada Koperasi sebagai alat pembayaran

alternatif ketika terjadi hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan kegiatan

pembayaran kredit, seperti kebangkrutan usaha, atau terjadi sesuatu hal yang

menyebabkan kredit macet. Nilai dari besarnya agunan juga berbeda-beda setiap

lembaga, oleh karenanya dengan memberikan agunan yang sesuai dengan

persyaratan Koperasi, maka akan semakin besar kemungkinan mendapatkan

pinjaman yang sesuai.

Jenis agunan juga menggambarkan variabel kredit karena jenis agunan

merupakan hal penting karena semakin liquid jenis agunan akan semakin baik

benda tersebut dijadikan agunan. Tentunya masing-masing lembaga memiliki

peraturan atau persyaratan jenis agunan yang berbeda-beda, oleh karea itu

semakin memenuhinya persyaratan dari jenis agunan tersebut maka akan semakin

besar kemungkinan untuk mendapatkan pinajaman yang sesuai dengan keinginan

orang tersebut.

Page 75: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

60

5.1.6 Nilai Koefisien Regresi Variabel

Berikut ini adalah Tabel 4 yang akan menyajikan data tentang hasil regresi

Hasil regresi dari faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit pada usaha

agribsinis di Koperasi Kodanua.

Tabel 4. Hasil Regresi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Pada

Usaha Agribsinis di Koperasi Kodanua

No. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi

Kredit Pada Usaha Agribsinis di Koperasi

Kodanua

Koefisien Regresi

1 Karakter (X1) 0,122

2 Kapasitas (X2) 0,274

3 Modal (X3) 0,265

4 Kondisi (X4) 0,205

5 Jaminan atau Agunan (X5) 0,446

Konstanta -0,928

Sumber : Data Primer (diolah)

Berdasarkan Tabel 4 diatas persamaan regresi linear yang didapat untuk faktor-

faktor yang mempengaruhi realisasi kredit pada usaha agribsinis di Koperasi

Kodanua adalah sebagai berikut :

Y = -0,928 + 0,122 X1 + 0,274 X2 + 0,265 X3 + 0,205 X4 + 0,446 X5

Pada penelitian ini realisasi kredit adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain dengan kata lain realisasi kredit adalah variabel dependent atau

variabel Y. Variabel X yang mempengaruhi realisasi kredit ini atau variabel

independent terdiri dari 5 variabel yaitu karakter, kapasitas, modal, kondisi dan

jaminan. Pada persamaan regresi diatas nilai konstanta adalah -0,928 yang berarti

bahwa realisasi kredit akan bernilai -0,928 ketika faktor independent yaitu

karakter, kapasitas, modal, kondisi dan jaminan bernilai nol.

Faktor pertama yang diduga memiliki pengaruh terhadap realisasi kredit di

Koperasi Kodanua adalah karakter. Berdasarkan hasil analisis persamaan regresi

Page 76: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

61

linear berganda variabel karakter memiliki nilai koefisien sebesar 0,122 hal ini

berarti karakter memiliki hubungan searah dengan realisasi kredit, maksudnya

adalah ketika nilai karakter anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua naik

sebesar 1 satuan maka nilai dari realisasi kredit akan naik sebesar 0,122 satuan

dengan asumsi variabel lain konstan.

Faktor kedua yang diduga memiliki pengaruh terhadap realisasi kredit di

Koperasi Kodnua adalah kapasitas. Berdasarkan hasil dari persamaan regresi

linear berganda didapatkan nilai koefisien dari variabel kapasitas adalah 0,274

artinya variabel kapasitas memiliki hubungan searah dengan realisasi kredit,

maksudnya adalah ketika nilai kapasitas dari anggota atau calon anggota Koperasi

Kodanua naik sebesar 1 satuan maka nilai dari realisasi kredit akan naik sebesar

0,274 satuan dengan asumsi variabel lain konstan.

Faktor ketiga yang diduga memiliki pengaruh terhadap realisasi kredit di

Koperasi Kodnua adalah modal. Berdasarkan hasil dari persamaan regresi linear

berganda didapatkan nilai koefisien dari variabel modal adalah 0,265 artinya

variabel modal memiliki hubungan searah dengan realisasi kredit, maksudnya

adalah ketika nilai modal dari anggota atau calon anggota Koperasi Kodanua naik

sebesar 1 satuan maka nilai dari realisasi kredit akan naik sebesar 0,265 satuan

dengan asumsi variabel lain konstan.

Faktor keempat yang diduga memiliki pengaruh terhadap realisasi kredit di

Koperasi Kodnua adalah kondisi. Berdasarkan hasil dari persamaan regresi linear

berganda didapatkan nilai koefisien dari variabel kondisi adalah 0,205 artinya

variabel kondisi memiliki hubungan searah dengan realisasi kredit, maksudnya

adalah ketika nilai kondisi dari anggota atau calon anggota Koperasi Kodanua

Page 77: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

62

naik sebesar 1 satuan maka nilai dari realisasi kredit akan naik sebesar 0,205

satuan dengan asumsi variabel lain konstan.

Faktor terakhir yang diduga memiliki pengaruh terhadap realisasi kredit di

Koperasi Kodnua adalah jaminan. Berdasarkan hasil dari persamaan regresi linear

berganda didapatkan nilai koefisien dari variabel jaminan adalah 0,446 artinya

variabel jaminan memiliki hubungan searah dengan realisasi kredit, maksudnya

adalah ketika nilai jaminan dari anggota atau calon anggota Koperasi Kodanua

naik sebesar 1 satuan maka nilai dari realisasi kredit akan naik sebesar 0,265

satuan dengan asumsi variabel lain konstan.

5.2 Pengujian Parameter Secara Tunggal (Uji t)

Uji t atau pengujian parameter secara tunggal digunakan untuk melihat apakah

masing-masing variabel independent memiliki pengaruh terhadap variabel

dependent. Dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah variabel karakter,

kapasitas, modal, kondisi dan jaminan masing-masing memiliki pengaruh atau

tidak terhadap variabel realisasi kredit. Berikut ini adalah Tabel 5 yang

menyajikan data tentang hasil uji t pada penelitian ini

Tabel 5. Hasil Uji t

Faktor-Faktor

Yang

mempengaruhi

Realisasi pada

Usaha Agribisnis

di Koperasi

Kodanua

T hitung Signifikansi

T tabel

1% 5% 10% 20% 25%

Karakter (X1) 0.903 .000 2,366 1,985 1,661 1,290 0,678

Kapasitas (X2) 1.974 .369

Modal (X3) 2.585 .051

Kondisi (X4) 1.728 .011

Jaminan (X5) 5.465 .087

Sumber : Data Primer (diolah)

Page 78: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

63

Pada Tabel 5 dapat kita lihat hasil t hitung dari masing-masing variabel independent

atau variabel X. Dan berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing variabel

tersebut.

5.2.1 Hasil Uji t Variabel Karakter

Pada tingkat kepercayaan 75% atau dengan ttabel yang memiliki signifikansi

sebesar 25% didapatkan nilai t hitung > t tabel yaitu 0,903 > 0,678 artinya adalah

variabel karakter memilki pengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua

pada tingkat kepercayaan 75%. Dan membuktikan bahwa tolak H0 yaitu nilai

variable karakter tidak sama dengan 0 (nol).

Dalam pelaksanaan penelitian ini didapatkan bahwa indikator yang dipakai

pada penelitian ini hanya menggambarkan variabel karakter dengan tingkat

kepercayaan 75%, namun dengan tingkat kepercayaan 75% variabel karakter ini

masih dapat dianggap menggambarkan pengaruh variabel karakter terhadap

realisasi kredit di Koperasi Kodanua.

Gambar 8. Persentase Indikator Dalam Variabel Karakter

25%

24% 25%

26%

Karakter

Tanggung Jawab

Kerjasama

Rasa Memiliki

Komitmen yang tinggi

Page 79: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

64

Pada Gambar 8 menyajikan data tentang persentase indikator dalam variabel

karakter. Dapat dilihat bahwa semua indikator hampir memiliki besar persentase

yang sama dalam menggambarkan variabel karakter. Hal ini menunjukkan bahwa

masing-masing indikator memiliki proporsi yang hampir sama dalam

menggambarkan variabel karakter. Namun indikator yang memiliki besar

persentase yang lebih besar adalah indikator komitmen yang tinggi sebesar 26%.

Hal ini menunjukan bahwa indikator ini dapat menggambarkan variabel karakter

sebesar 26%. Anggota dan calon anggota di Koperasi Kodanua memiliki

komitmen yang tinggi dalam melakukan hak dan kewajibannya sebagai anggota

dan calon anggota Koperasi. Anggota dan calon anggota tersebut memiliki

komitmen dalam melaksanakan pembayaran kewajiban kreditnya tepat waktu dan

juga memiliki kesadaran dan kedisiplinan dalam menegakkan aturan-aturan yang

berlaku di Koperasi Kodanua.

Kemudian dengan persentase sebesar 25% adalah indikator tanggung jawab dan

rasa memiliki, hal ini menunjukkan bahwa indikator ini dapat menggambarkan

variabel karakter dengan persentase sebesar 25%. Anggota dan calon di Koperasi

Kodanua juga memiliki sifat bertanggung jawab dalam melakukan dan

melaksanakan aturan-aturan yang ditetapkan oleh Koperasi Kodanua demi

menjaga nama baik Koperasi Kodanua didalam maupun diluar Koperasi. Dan

yang terakhir dengan persentase sebesar 24% adalah indikator kerjasama, hal ini

menggambarkan bahwa indikator ini dapat menggambarkan variabel karakter

sebesar 25%. Anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua juga memiliki kerja

sama yang baik antara sesame anggota dan calon anggota Koperasi maupun antara

anggota dan calon anggota dengan Koperasi.

Page 80: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

65

5.2.2 Hasil Uji t Variabel Kapasitas

Pada tingkat kepercayaan 90% atau dengan t tabel yang memiliki signifikansi

sebesar 10% variabel kapasitas ini memiliki pengaruh terhadap realisasi kredit di

Koperasi Kodanua. Dengan nilai t hitung > t tabel yaitu 1,974 > 1,661 artinya adalah

variabel kapasitas memilki pengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi

Kodanua pada tingkat kepercayaan 90%. Hal ini membuktikan bahwa tolak H0

yang berarti nilai dari variabel kapasitas ini bukan 0 (nol). Artinya variabel

kapasitas pada penelitian ini tidak mempengaruhi realisasi kredit pada tingkat

kepercayaan 99% dan 95%. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

indikator-indikator dalam variabel kapasitas dapat menjelaskan pengaruh variabel

kapasitas terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua dengan tingkat

kepercayaan 90%.

Gambar 9. Persentase Indikator Dalam Variabel Kapasitas

33%

33%

34%

Kapasitas

Omset Usaha Perbulan

Pendapatan BersihPerbulan

Pengalaman Kredit

Page 81: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

66

Gambar 9 menyajikan data tentang besar persentase indikator-indikator dalam

variabel kapasitas. Dapat dilihat bahwa semua indikator hampir memiliki besar

persentase yang sama dalam menggambarkan variabel kapasitas. Hal ini

menunjukkan bahwa masing-masing indikator memiliki proporsi yang hampir

sama dalam menggambarkan variabel karakter. Namun indikator yang memiliki

besar persentase yang lebih besar adalah indikator pengalaman kredit sebesar

34%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator ini dapat menggambarkan variabel

kapasitas dengan persentase sebesar 34%. Anggota dan calon anggota di Koperasi

Kodanua memiliki pengalaman dalam melakukan atau mengajukan kredit,

pengalaman ini merupakan modal dalam melakukan pinjaman. Karena dengan

memiliki pengalaman dalam perkreditan anggota dan calon anggota tersebut

dinilai paham dengan hak dan kewajiban kreditnya. Sehingga mampu untuk

memenuhi kewajiban kreditnya dengan baik.

Kemudian dengan besar persentase sebesar 33% adalah indikator omset usaha

perbulan dan pendapatan bersih perbulan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator

ini dapat menggambarkan variabel kapasitas dengan persentase sebesar 33%.

Dalam melakukan kegiatan usaha anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua

memiliki omset usaha yang berkembang dan memiliki target penjualan dalam

melakukan kegiatan usahanya, sehingga dengan berkembangnya omset

penjualannya maka akan mendapatkan keuntungan yang berbanding lurus dengan

pendapatan. Pendapatan yang berkembang akan mengindikasikan anggota dan

calon anggota tersebut mampu untuk menunaikan kewajiban-kewajibannya.

Dalam hal ini juga dapat membayar kewajiban kreditnya kepada Koperasi

kodanua.

Page 82: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

67

5.2.3 Hasil Uji t Variabel Modal

Berdasarkan hasil Uji t yang telah dilakukan maka didapatkan nilai t hitung

adalah sebesar 2,585 dimana pada tingkat kepercayaan 99% atau dengan t tabel

yang memiliki signifikansi sebesar 1% variabel modal ini memiliki pengaruh

terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua. Dengan nilai t hitung > t tabel yaitu

2,585 > 2,366 artinya adalah variabel modal memilki pengaruh terhadap realisasi

kredit di Koperasi Kodanua pada tingkat kepercayaan 99%. Dan membuktikan

bahwa tolak H0 yang berarti bahwa nilai variabel modal bukan 0 (nol).

Gambar 10. Persentase Indikator dalam Variabel Modal

Gambar 10 menyajikan data tentang besar persentase indikator-indikator

dalam variabel modal. Dapat dilihat bahwa kedua indikator hampir memiliki besar

persentase yang sama dalam menggambarkan variabel modal. Hal ini

menunjukkan bahwa kedua indikator memiliki proporsi yang hampir sama dalam

menggambarkan variabel modal. Namun indikator yang memiliki besar persentase

51% 49%

Modal

Besar Modal Pribadi

Baiknya LaporanKeuangan

Page 83: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

68

yang lebih besar adalah indikator besar modal pribadi sebesar 51%. Hal ini

menunjukkan indikator ini dapat menggambarkan variabel modal dengan

persentase sebesar 51%. Anggota dan calon anggota di Koperasi Kodanua

memiliki modal pribadi yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh

Koperasi Kodanua. Lembaga keuangan biasanya menetapkan besaran modal

pribadi yang harus dimiliki oleh calon peminjam harus lebih besar dibandingkan

dengan modal yang akan dipinjam. Hal ini dikarenakan dengan modal pribadi

yang lebih besar dibandingkan dengan modal pinjaman akan menjamin calon

peminjam untuk serius dalam mengelola usahanya. Calon peminjam tersebut tidak

mungkin melakukan tindakan yang merugikan dalam usahanya mengingat modal

pribadi yang ditanamkan lebih besar dari modal yang dipinjam.

Kemudian dengan besar persentase sebesar 49% adalah indikator baiknya

laporan keuangan. Hal ini menunjukkan indikator ini dapat menggambarkan

variabel modal dengan persentase sebesar 49%. Dengan membuat laporan

keuangan tentunya akan menambah kemungkinan dalam perealisasian kredit,

terutama ketika laporan keuangan dari usaha tersebut memiliki reputasi yang baik.

Karena dari laporan keuangan Koperasi dapat melihat kemampuan dan masalah

yang terjadi di dalam perusahaan calon peminjam tersebut. Dengan memiliki

laporang keuangan yang baik tentunya Koperasi akan merealisasi kredit calon

peminjam tersebut. Karena dinilai usaha tersebut layak dan mampu untuk

mengelola pinjaman yang diberikan.

Page 84: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

69

5.2.4 Hasil Uji t Variabel Kondisi

Berdasarkan hasil Uji t yang telah dilakukan maka didapatkan nilai t hitung

adalah sebesar 1,728 pada tingkat kepercayaan 90% atau dengan t tabel yang

memiliki signifikansi sebesar 10% variabel kondisi ini memiliki pengaruh

terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua. Dengan nilai t hitung > t tabel yaitu

1,728 > 1,661 artinya adalah variabel kondisi memilki pengaruh terhadap realisasi

kredit di Koperasi Kodanua pada tingkat kepercayaan 90%. Hal ini membuktikan

bahwa tolak H0 yang berarti nilai dari variabel kondisi ini bukan 0 (nol)..

Melihat ttabel dengan signifikansi 1% dan 5%, maka variabel kapasitas tidak

memiliki pengaruh. Artinya variabel kondisi pada penelitian ini tidak

mempengaruhi realisasi kredit pada tingkat kepercayaan 99% dan 95%.

Terjadinya hal ini bisa disebabkan karena pengaruh indikator-indikator lain dari

variabel kondisi yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini yang juga

mempengaruhi realisasi kredit di Koperasi Kodanua.

Gambar 11. Persentase Indikator dalam Variabel Kondisi

33%

35%

32%

Kondisi

Pengaruh KondisiEkonomi TerhadapUsaha

Pengaruh Kondisi SosialTerhadap Usaha

Pengaruh KondisiPolitik Terhadap Usaha

Page 85: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

70

Gambar 11 menyajikan data tentang besar persentase indikator-indikator

dalam variabel kondisi. Dapat dilihat bahwa kedua indikator hampir memiliki

besar persentase yang sama dalam menggambarkan variabel kondisi. Hal ini

menunjukkan bahwa ketiga indikator memiliki proporsi yang hampir sama dalam

menggambarkan variabel modal. Namun indikator yang memiliki besar persentase

yang lebih besar adalah indikator pengaruh kondisi sosial terhadap usaha anggota

dan calon anggota Koperasi sebesar 35%. Hal ini menunjukkan indikator ini dapat

menggambarkan variabel kondisi dengan persentase sebesar 35%. Data diatas

menunjukkan bahwa usaha anggota dan calon anggota koperasi dapat bertahan

dalam kondisi sosial masyarakat disekitarnya. Kemampuan ini didukung oleh

kesanggupan masyarakat setempat dalam membeli produk dari anggota dan calon

anggota Koperasi tersebut.

Kemudian dengan besar persentase sebesar 33% adalah indikator pengaruh

kondisi ekonomi terhadap usaha anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua.

Hal ini menunjukkan indikator ini dapat menggambarkan variabel kondisi dengan

persentase sebesar 33%. Kondisi ekonomi Indonesia yang berubah-ubah dapat

mengakibatkan suatu usaha mengalami kemunduran bahkan kebangkrutan. Usaha

yang baik menurut penilaian Koperasi adalah usaha yang dapat bertahan dalam

kondisi ekonomi yang tidak stabil ini. Terdapat anggota dan calon anggota

Koperasi yang usahanya mampu untuk bertahan dalam kondisi ekonomi yang

tidak stabil sehingga dianggap pantas untuk mendapatkan pinjaman yang sesuai.

Yang terakhir dengan persentase sebesar 32% adalah indikator pengeruh

kondisi politik terhadap usaha anggota. Pemerintahan di Indonesia menganut

siatem multi partai dimana kebijakan pemerintah dapat berubah-ubah dalam setiap

Page 86: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

71

pergantian pemerintahan. Oleh karena itu usaha yang baik menurut Koperasi

Kodanua adalah usaha yang dapat bertahan dalam kondisi politik yang dapat

berubah sewaktu-waktu. Terdapat usaha anggota dan calon anggota juga yang

mendapatkan kemudahan dari kebijakan pemerintah, seperti kebijakan untuk

mendapatkan modal pinjaman bagi UKM untuk menghadapi pasar bebas asia.

5.2.5 Hasil Uji t Variabel Jaminan

Berdasarkan hasil Uji t yang telah dilakukan maka didapatkan nilai t hitung

adalah sebesar 5,465 dimana pada tingkat kepercayaan 99% atau dengan t tabel

yang memiliki signifikansi sebesar 1% variabel jaminan ini memiliki pengaruh

terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua. Dengan nilai t hitung > t tabel yaitu

5,465 > 2,366 artinya adalah variabel jaminan memilki pengaruh terhadap

realisasi kredit di Koperasi Kodanua pada tingkat kepercayaan 99%. Dan

membuktikan bahwa tolak H0 yang berarti bahwa nilai variabel jaminan bukan 0

(nol).

Gambar 12. Persentase Indikator dalam Variabel Jaminan

53% 47%

Jaminan

Besar Jaminan

Jenis Jaminan

Page 87: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

72

Berdasarkan Gambar 12 dapat dilhat bahwa indikator besar jaminan sebesar

53% lebih dominan dalam menggambarkan variabel jaminan dibandingkan

dengan indikator jenis jaminan sebesar 47%. Namun besar persentase dari

masing-masing indikator tidak jauh berbeda dalam menggambarkan variabel

jaminan. Besar Jaminan diatur oleh Koperasi Kodanua sehingga anggota dan

calon anggota Koperasi Kodanua yang mendapatkan pinjaman sesuai dengan yang

diinginkan berarti memiliki jaminan yang memenuhi standar yang telah diatur

oleh Koperasi Kodanua.

Jenis jaminan juga diatur oleh Koperasi Kodanua. Dengan jenis jaminan yang

masuk dalam kriteria Koperasi maka akan semaikn besar juga kemungkinan

mendapatkan pinjaman yang sesuai. Kebanyakan lembaga keuangan meminta

jenis jaminan yang liquid sehingga mudah untuk dicairkan ketka kredit

bermasalah, bagitu juga dengan Koperasi Kodanua.

5.3 Pengujian Parameter Secara Keseluruhan (Uji F)

Uji F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independent secara

bersama-sama terhadap variabel dependent. Pengujian dilakukan dengan

membandingakan F hitung yang didapatkan dari SPSS 21 dengan Ftabel atau dengan

perbandingan probabilitas (sig < α).

Menurut Kasmir (2011) realisasi kredit yang diajukan sudah didasarkan pada

sebuah penilaian yang mengacu pada ukuran yang sudah ditetapkan dan sudah

menjadi standart-standart penilaian setiap Bank. Kriteria penilaian yang umum

digunakan oleh lembaga keuangan adalah analisis 5C, yaitu analisis terhadap

karakter (character), kapasitas (capacity), modal (capital), kondisi (condition),

Page 88: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

73

jaminan atau agunan (collateral). Berikut ini adalah hasil dari uji F yang disajikan

dalam Tabel 6.

Tabel 6. Hasil Uji F

Model Sum of

Square

Df Mean

Square

Fhitung Ftabel Sig

1 Regression 26.279 5 5.256 93.484 2,31 .000 b

Residual 5.397 96 .056

Total 31.676 101

Sumber : Data Primer (diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa besar nilai Fhitung lebih besar

dibandingkan dengan Ftabel yaitu sebesar 93,484 > 2,31 dengan tingkat

kepercayaan 95% dan nilai Sig yang didapat adalah 0 < 0,05 yang artinya nilai

sig lebih kecil dari nilai α (0,05). Hasil tersebut memiliki arti tolak H0 yang artinya

adalah seluruh variabel independent secara bersama-sama berpengaruh nyata

terhadap variabel dependent. Atau dapat diartikan bahwa variabel karakter,

kapasitas, modal, kondisi, dan jaminan berpengaruh secara bersama-sama

terhadap realisasi kredit di Koperasi Kodanua.

5.4 Uji Determinasi (R2)

Uji determinasi digunakan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel

independent dapat mempengaruhi variabel dependent, atau bisa diartikan sejauh

mana variabel karakter, kapasitas, modal, kondisi, dan jaminan bisa

mempengaruhi realisasi kredit di Koperasi Kodanua. Hasil uji determinasi (R2) ini

disajikan dalam Tabel 7 berikut ini.

Tabel 7. Hasil Uji Determinasi (R2)

No. Keterangan Nilai

1 R 0,911

2 R2

0,830

3 R2 disesuaikan 0,821

Sumber : Data primer diolah

Page 89: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

74

Besarnya hubungan antara variabel independent dan variabel dependent dapat

diketahui dengan melihat besarnya angka koefisien korelasi (R). Dari Tabel 7

diatas dapat dilihat bahwa nilai dari R adalah 91,1 % hal ini diartikan bahwa

variabel X yaitu karakter, kapasitas, modal, kondisi dan jaminan berpengaruh kuat

dengan variabel Y yaitu realisasi kredit. Koefisien determinasi (R2) menunjukan

besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent pada sebuah

model regresi. Dalam penelitian ini nilai R2 yaitu 0,830 yang berarti variabel

independent seperti karakter, kapasitas, modal, kondisi dan jaminan dapat

menjelaskan sebesar 83 % variasi atau perubahan dalam realisasi kredit. Dan

sisanya sebesar 17 % dijelaskan oleh faktor diluar variabel yang digunakan dalam

penelitian ini. Namun dengan nilai koefisien determinasi sebesar 83 % sudah

dapat menjelaskan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.

Page 90: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

75

BAB V1

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ini

adalah :

1. Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap realisasi kredit di Koperasi

Kodanua adalah, Karakter, Kapasitas, modal, Kondisi, dan jaminan.

2. Faktor yang memepengaruhi realisasi kredit pada usaha agribisnis di

Koperasi Kodanua dengan pengaruh paling besar adalah variabel jaminan,

kemudian variabel modal, variabel kapasitas, variabel kondisi, dan yang

terakhir adalah variabel karakter.

3. Terdapat karakter, kapasitas, modal, kondisi dan jaminan secara bersama-

sama terhadap realisasi kredit pada usaha agribisnis di Koperasi Kodanua.

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang

dapat diberikan antara lain :

1. Koperasi Kodanua hendaknya lebih memperhatikan analisis 5C dalam

menentukan nasabah, terutama pada karakter nasabah yang harus

diperketat kembali agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan ketika

merealisasikan kredit.

2. Anggota dan calon anggota Koperasi Kodanua dapat menjadikan

penelitian ini ketika hendak mengajukan pinjaman kepada Koperasi

Page 91: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

76

Kodanua agar tingkat keberhasilan dalam mendapatkan realisasi kredit

yang sesuai dengan keinginan semakin tinggi. Kemudian anggota dan

calon anggota Koperasi juga harus menyiapkan jaminan yang memenuhi

syarat karena jaminan merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling

besar terhadap realisasi kredit. Ketika nilai jaminan memenuhi syarat yang

ditetapkan koperasi, maka kemungkinan untuk mendapatkan realisasi

kredit yang sesuai akan semakin besar.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih menggali lagi terutama

dalam menentukan indikator-indikator disetiap variabel yang ada pada

analisis 5 C (karakter, kapasitas, modal, kondisi, dan jaminan). Agar

mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik dan lebih menggambarkan

secara baik penelitian yang nantinya akan dibuat.

Page 92: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faisal. Manajemen Perbankan. Malang : UMM Press. 2005

BPS. Badan Pusat Statistika. 2010. Laporan Tahunan

Effendi, S dan Tukiran. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES. 2012

Febrio. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Solusi Modal Di

Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Cibinong, Kabupaten Bogor. Institut

Pertanian Bogor. Skripsi. 2010

Firdaus, H. Rachmat dan Maya Aryanti. Manajemen Perkreditan Bank Umum.

Bandung : Alfabeta. 2004

Ismail. Manajemen Perbankan. Jakarta : Kencana Pernada Media Group. 2010

Kashmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Perasada. 2011

Lestari, Kurnia. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besar Pembiayaan Mitra

KBMT Ibbadurahman. Institut Pertanian Bogor. Skripsi. 2007

Nazir, M. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. 2003

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha kecil. Profil Lembaga Keuangan Mikro. 2013

Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Perbankan Nomor 7

Republik Indonesia. 1998. Undang-Undang Perbankan Nomor 10

Santoso, Singgih. Statistik Parametrik. Jakarta : PT. Gramedia. 2014

Silvia, Mutia. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran

Pembiayaan Mikro Agribisnis (Studi Kasus Pada Kantor Pusat Bank

Syariah Mandiri). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakata.

Skripsi. 2012

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : CV

ALFABETA. 2011

Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV

ALFABETA. 2013

Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004

Suyatno, Thomas. Kelembagaan Perbankan. Edisi Keempat. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama. 2005

Page 93: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

78

Wijono, WW. Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro Sebagai Salah Satu Pilar

Sistem Keuangan Nasional : Upaya Konkrit Memutus Mata Rantai

Kemiskinan. Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan. 2005

Page 94: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

79

LAMPIRAN 1. Tabel Input Data SPSS

Responden Realisasi

Kredit Karakter Kapasitas Modal Kondisi Jaminan

1 3.5 3.57 3.67 3.5 3.25 3.5

2 3.5 3.57 3.83 3.5 3.5 3.5

3 3.5 3.57 3.83 3.5 3.5 3.5

4 4 3.86 3.83 3.75 3.75 4

5 3.5 3.57 3.67 3.5 3.5 3.5

6 3 3.29 3.5 3 3 3

7 3 3.43 3.67 2.75 2.5 3

8 4 3.71 3.67 3.75 3.75 4

9 4 3.71 3.83 3.5 3.25 4

10 3 2.57 2.83 2.5 2.75 3

11 3 3.29 3 3.25 3 3

12 3 2.71 2.5 2.75 2.5 3

13 4 3.71 3.5 3.75 3.5 4

14 3.5 3.43 3.83 3.5 3.5 3.5

15 3 3.29 3.5 3.25 3.25 4

16 4.5 4.14 4 4.25 4 4

17 4 3.71 3.83 3.75 3.5 4

18 4 3.86 3.83 4 3.5 4

19 4 3.86 3.83 3.75 3.5 4

20 3.5 3.71 3.67 3.25 3.25 3.5

22 4 3.71 3.83 3.75 3.75 4

23 4 3.57 3.67 3.75 3.5 4

24 3.5 3.71 3.67 3.5 3.25 3.5

25 4 3.71 3.67 3.75 3.25 4

26 3.5 3.43 3.5 3.5 3.25 3.5

27 4 3.86 3.67 3.75 3.75 4

28 4 3.86 3.5 4 3.75 4.5

29 4 4.29 3.67 4 3.5 4

30 4 3.86 3.67 3.5 3.75 4.5

31 3.5 3.57 3.67 3.75 3.5 3.5

32 4.5 4.14 4.33 4.25 3.75 4

33 4.5 3.86 3.83 4.25 4 4

34 4.5 4.57 4 4.5 4 4

35 5 4.29 4.17 4.75 4.25 4.5

36 4 3.86 3.67 3.75 3.5 3.5

37 5 4 4.17 4.5 3.25 4.5

38 4 3.71 3.83 4 3.75 3.5

39 4 3.71 3.83 3.75 3.5 4

40 4 3.71 3.83 4 3.5 3.5

Page 95: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

80

LAMPIRAN 1. Lanjutan

41 3.5 3.71 3.67 3.75 3.25 3.5

42 4 3.71 3.67 3.5 3.5 4

43 4 3.71 3.83 4 3.5 4

44 4 3.71 3.83 3.75 3.5 4

45 4 3.71 3.67 3.5 3.5 3.5

46 4 3.57 3.67 3.5 3.5 3.5

47 4 3.57 3.67 4 3.5 4

48 4 3.57 3.67 3.75 3.25 4

49 4 3.86 3.5 3.25 3.5 3.5

50 3.5 3.57 3.5 3.5 3.5 3.5

51 3 3.43 3.33 3.75 3.5 3

52 4 3.71 3.83 4 3.75 3.5

53 3.5 3.71 3.67 3.75 3.5 3.5

54 4 3.71 3.83 4 3.75 4

55 4 3.86 3.67 3.5 3.5 4

56 3 3.57 3.33 3.25 3 3

57 4 3.71 3.83 3.5 3.75 3.5

58 4 3.86 3.67 3.75 3.5 3.5

59 4 3.86 3.67 3.25 3.25 3.5

60 4 3.86 3.67 3.25 3.5 4

61 4 3.86 3.67 3.75 4 4

62 4 3.57 3.67 3.75 3.5 4

63 4 3.57 3.33 3.75 3.5 4

64 4 3.86 3.67 4 3.5 4

65 4 3.57 3.67 4 3.25 3.5

66 3.5 3.86 3.5 3.75 3 3.5

67 4 3.57 3.5 3.25 3.25 4

68 4 3.29 3.5 3.5 3.25 4

69 4 3.43 3.5 3.5 3.25 4

70 4 3.57 3.33 3.75 3.25 3.5

71 4 3.57 3.5 3.5 3.25 3.5

72 4 3.29 3.5 3.5 3.25 3.5

Page 96: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

81

LAMPIRAN 2. Hasil Output SPSS

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Realisasi Kredit 3.7941 .56003 102

Karakter 3.6162 .44860 102

Kapasitas 3.5784 .38872 102

Modal 3.6103 .46747 102

Kondisi 3.3995 .39686 102

Jaminan 3.6961 .45138 102

Correlations

Realisasi Kredit Karakter Kapasitas Modal Kondisi Jaminan

Pearson

Correlation

Realisasi Kredit 1.000 .839 .825 .816 .803 .817

Karakter .839 1.000 .887 .829 .812 .756

Kapasitas .825 .887 1.000 .792 .800 .716

Modal .816 .829 .792 1.000 .824 .677

Kondisi .803 .812 .800 .824 1.000 .678

Jaminan .817 .756 .716 .677 .678 1.000

Sig. (1-

tailed)

Realisasi Kredit . .000 .000 .000 .000 .000

Karakter .000 . .000 .000 .000 .000

Kapasitas .000 .000 . .000 .000 .000

Modal .000 .000 .000 . .000 .000

Kondisi .000 .000 .000 .000 . .000

Jaminan .000 .000 .000 .000 .000 .

N

Realisasi Kredit 102 102 102 102 102 102

Karakter 102 102 102 102 102 102

Kapasitas 102 102 102 102 102 102

Modal 102 102 102 102 102 102

Kondisi 102 102 102 102 102 102

Jaminan 102 102 102 102 102 102

Page 97: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

82

LAMPIRAN 2. Lanjutan

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1

Jaminan,

Modal,

Kapasitas,

Kondisi,

Karakterb

. Enter

a. Dependent Variable: Realisasi Kredit

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics Durbin-

Watson R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 .911a .830 .821 .23711 .830 93.484 5 96 .000 1.474

a. Predictors: (Constant), Jaminan, Modal, Kapasitas, Kondisi, Karakter

b. Dependent Variable: Realisasi Kredit

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 26.279 5 5.256 93.484 .000b

Residual 5.397 96 .056

Total 31.676 101

a. Dependent Variable: Realisasi Kredit

b. Predictors: (Constant), Jaminan, Modal, Kapasitas, Kondisi, Karakter

Page 98: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

83

LAMPIRAN 2. Lanjutan

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Tolerance VIF

1 (Constant) -.928 .231 -4.015 .000

Karakter .122 .135 .098 .903 .369 .152 6.592

Kapasitas .274 .139 .190 1.974 .051 .191 5.234

Modal .265 .103 .221 2.585 .011 .242 4.125

Kondisi .205 .118 .145 1.728 .087 .252 3.971

Jaminan .446 .082 .359 5.465 .000 .411 2.436

a. Dependent Variable: Realisasi Kredit

Collinearity Diagnosticsa

Mod

el

Dime

nsion

Eigenvalue Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) Karakter Kapasitas Modal Kondisi Jaminan

1

1 5.977 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00

2 .010 24.363 .80 .02 .00 .04 .01 .00

3 .005 33.315 .04 .00 .00 .10 .06 .83

4 .003 43.801 .01 .19 .24 .34 .07 .14

5 .003 48.382 .05 .02 .00 .48 .86 .00

6 .001 65.144 .10 .77 .76 .04 .01 .02

a. Dependent Variable: Realisasi Kredit

Page 99: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

84

LAMPIRAN 2. Lanjutan

Page 100: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

85

LAMPIRAN 3. Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi

Kredit

Pada Usaha Agribisnis

(Studi Kasus pada Koperasi Kodanua Jakarta Barat)

Assalamu’alaikum wr. Wb

Kesediaan bapak/ibu/saudara/I dalam mengisi kuesioner penelitian ini

sangat saya harapkan untuk memberikan informasi secara lengkap sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh informasi

sebagai data primer dalam penelitian. Informasi yang diperoleh dari kuesioner ini

bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademik. Atas

kesediaan bapak/ibu/saudara/saudari saya ucapkan terima kasih.

Karakteristik Responden

1. Nama :

2. Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan

3. Umur : Tahun

4. Pendidikan Terakhir :

a. SD

b. SMP

c. SMA/SMK

d. Diploma 1/2/3

e. S1/S2/S3

Page 101: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

86

LAMPIRAN 3. Lanjutan

Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda (√) pada kolom yang anda pilih sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.

2. Ada 5 alternatif jawaban, yaitu :

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

N = Netral

TS = Setuju

SS = Sangat Setuju

A. Besar Realisasi Kredit

No Pernyataan Keterangan

STS TS N S SS

1 Koperasi mencairkan kredit yang saya

ajukan sesuai dengan jumlah yang

saya inginkan

2 Koperasi mencairkan kredit yang saya

tepat pada waktu yang saya inginkan

B. Karakter

No Pernyataan Keterangan

STS TS N S SS

1 Jika terdapat anggota koperasi melakukan

kesalahan, saya tidak ragu untuk

menegurnya

2 Saya menjaga nama baik koperasi.

3 Saya membantu sesama anggota koperasi

ketika dalam kesusahan

Page 102: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

87

LAMPIRAN 3. Lanjutan

4 Saya berpatisipasi dalam setiap kegiatan

koperasi

5 Ketika saya butuh pinjaman, yang saya

hubungi adalah Koperasi Kodanua

6 Saya tepat waktu dalam pembayaran

cicilan kredit di koperasi

7 Saya mematuhi aturan-aturan yang

diterapkan oleh koperasi

C. Kapasitas

No Pernyataan Keterangan

STS TS N S SS

1 Omzet usaha saya berkembang setiap

bulan

2 Saya menetapkan target penjualan

produk, demi mendapatkan omset yang

sesuai dengan target yang telah saya buat

3 Pendapatan bersih yang saya dapat dari

usaha saya meningkat tiap bulannya.

4 Pendapatan bersih yang saya dapatkan

tiap bulannya, cukup untuk membayar

kewajiban-kewajiban saya (termasuk

kewajiban kredit)

5 Saya pernah melakukan kegiatan kredit

beberapa kali

6 Saya tidak pernah mengalami masalah

pada kegiatan kredit

Page 103: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

88

LAMPIRAN 3. Lanjutan

D. Modal

No Pernyataan Keterangan

STS TS N S SS

1 Besar modal pribadi yang saya tanamkan

pada usaha saya lebih besar dibandingkan

modal pinjaman dari Koperasi

2 Modal pribadi yang saya tanamkan pada

usaha saya sudah memenuhi syarat yang

diajukan oleh Koperasi.

3 Dalam melakukan usaha, saya mebuat

laoran keuangan (seperti : neraca, laba

rugi dan lain-lain).

4 Laporan keuangan dari usaha saya,

memiliki hasil yang baik.

E. Kondisi

No Pernyataan Keterangan

STS TS N S SS

1 Usaha saya dapat bertahan ketika keadaan

ekonomi di Indonesia tidak stabil

2 Produk saya dapat dibeli/dijangkau oleh

masyarakat setempat

3 Kebijakan pemerintah dalam hal

mempermudah untuk mendapatkan modal

sangat membantu usaha saya

4 Kebijakan-kebijakan yang diambil

pemerintah kebanyakan mendukung usaha

saya

Page 104: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

89

LAMPIRAN 3. Lanjutan

F. Agunan

No Pernyataan Keterangan

STS TS N S SS

1 Nilai agunan yang saya jaminkan sesuai

dengan syarat dan aturan yang berlaku di

Koperasi

2 Jenis agunan yang saya jaminkan sesuai

dengan syarat dan aturan yang berlaku di

Koperasi

Page 105: Bagus Harida 1110092000015 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30158/1/BAGUS... · program studi agribisnis . fakultas sains dan teknologi

90

LAMPIRAN 4. Tabel Hasil Uji Validitas

Sumber : Data Primer (diolah)

Pernyataan Corrected Item-Total

Correlation

Keterangan

Pernyataan 1 .687 Valid

Pernyataan 2 .583 Valid

Pernyataan 3 .750 Valid

Pernyataan 4 .442 Valid

Pernyataan 5 .394 Valid

Pernyataan 6 .757 Valid

Pernyataan 7 .170 Tidak Valid

Pernyataan 8 .842 Valid

Pernyataan 9 .744 Valid

Pernyataan 10 .676 Valid

Pernyataan 11 .808 Valid

Pernyataan 12 .784 Valid

Pernyataan 13 .691 Valid

Pernyataan 14 .757 Valid

Pernyataan 15 .692 Valid

Pernyataan 16 .765 Valid

Pernyataan 17 .421 Valid

Pernyataan 18 .769 Valid

Pernyataan 19 .444 Valid

Pernyataan 20 .424 Valid

Pernyataan 21 -.178 Tidak Valid

Pernyataan 22 .776 Valid

Pernyataan 23 .674 Valid

Pernyataan 24 -.209 Tidak Valid

Pernyataan 25 .749 Valid

Pernyataan 26 .809 Valid

Pernyataan 27 .618 Valid

Pernyataan 28 .381 Valid