Bagus

3
Pada praktikum kali ini bertujuan mahasiswa (liat laporan). Aldehid dan keton merupakan (liat HP). Pada praktikum ini, yg pertama dilakukan yaitu menyiapkan set alat destilasi. 30 mL air ditambah 5,5 ml H2SO4 pekat dengan warna bening dimasukkan kedalam labu destilasi. Kemudian dicampurkan 7,5 gram serbuk K2CrO4 berwarna orange dan 10 mL etanol 95% mengahsilkan warna orange lalu ditambahkan batu didih agar mengurangi terjadinya letupan dan menyebarkan panas. Larutan ini sebagai bahan baku pembuatan asetaldehid lalu dihubungkan dgn pendingin liebig dan pemanasan dilakukan dengan nyala api kecil dan dengan suhu dijaga tidak boleh lebih dari 70 C. Karena apabila suhu lebih dari 70 C maka akan terjadi esterifikasi dimana alkohol dan air naik , dan menghasilkan gugus karboksilat yang kemudian tercampur dalam asetaldehid. Sehingga nanti produk yang dihasilkan tidak murni asetaldehid. Prinsip kerja alat destilasi yaitu dengan memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didih. Proses pemanasan ini menghasilkan uap dan uap tersebut dialirkan menuju kondensor liebig. Kondensor bola berfugsi untuk mengubah fase gas (hasil penguapan) menjadi fase cair. Dikarenakan kondensor liebig ini terus dialiri dengan air dingin sehingga dimungkinkan terjadinya pengembunan. Setelah fase gas telah berubah menjadi fase cair, hasil destilasi menetes sedikit demi sedikit ke dalam tempat penampungan, sehingga diperoleh destilat. K2CrO4 bertindak

description

Bagus

Transcript of Bagus

Pada praktikum kali ini bertujuan mahasiswa (liat laporan). Aldehid dan keton merupakan (liat HP). Pada praktikum ini, yg pertama dilakukan yaitu menyiapkan set alat destilasi. 30 mL air ditambah 5,5 ml H2SO4 pekat dengan warna bening dimasukkan kedalam labu destilasi. Kemudian dicampurkan 7,5 gram serbuk K2CrO4 berwarna orange dan 10 mL etanol 95% mengahsilkan warna orange lalu ditambahkan batu didih agar mengurangi terjadinya letupan dan menyebarkan panas. Larutan ini sebagai bahan baku pembuatan asetaldehid lalu dihubungkan dgn pendingin liebig dan pemanasan dilakukan dengan nyala api kecil dan dengan suhu dijaga tidak boleh lebih dari 70 C. Karena apabila suhu lebih dari 70 C maka akan terjadi esterifikasi dimana alkohol dan air naik , dan menghasilkan gugus karboksilat yang kemudian tercampur dalam asetaldehid. Sehingga nanti produk yang dihasilkan tidak murni asetaldehid.

Prinsip kerja alat destilasi yaitu dengan memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didih. Proses pemanasan ini menghasilkan uap dan uap tersebut dialirkan menuju kondensor liebig. Kondensor bola berfugsi untuk mengubah fase gas (hasil penguapan) menjadi fase cair. Dikarenakan kondensor liebig ini terus dialiri dengan air dingin sehingga dimungkinkan terjadinya pengembunan. Setelah fase gas telah berubah menjadi fase cair, hasil destilasi menetes sedikit demi sedikit ke dalam tempat penampungan, sehingga diperoleh destilat. K2CrO4 bertindak sebagai oksidator dengan mengoksidasi ikatan pada alkohol menjadi aldehid. Sedangkan H2SO4 pekat berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi dan memberi suasana asam sehingga kalium bikromat dapat terionkan.

Diperoleh hasil destilasi (destilat) berwarna bening yang ditampung pada erlenmeyer. Reagen Fehling terdiri dari 2 bagian yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO4 yang berwarna biru, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartarat yang berwarna bening. Selanjutnya Fehling A dan Fehling B dicampur menjadi satu. Untuk menguji atau mengidentifikasi adanya aldehid pada praktikum ini yaitu dengan cara campuran Fehling A dan Fehling B dicampurkan ke dalam larutan destilat dan menghasilkan warna biru lalu dipanaskan kembali. Dari hasil pemanasan diperoleh warna biru pada larutan. Berdasarkan teori dikatakan positif terdapat asetaldehid bila terjadi berubahan warna dari biru menjadi endapan berwarna merah bata. Akan tetapi pada saat identifikasi, tidak terjadi perubahan. Hal ini kemungkinan dikarenakan kadar asetaldehid pada destilat yang dihasilkan kelompok kami sangat kecil yang disebabkan oleh penguapan pada saat pemanasan dimana suhu lebih dari 70 C , atau kemungkinan dengan pemanasan yang kurang pada saat uji identifikasi.

KESIMPULANDari praktikum kali ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain : Aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul, karena tidak ada gugus hidroksil dan dengan demikian titik didihnya menjadi lebih rendah dari alkohol padanannya. Tetapi aldehid dan keton tarik menarik melalui interaksi antara polar-polar, sehingga titik didihnya menjadi lebih tinggi dibanding alkana padanannya. Destilasi adalah pemisahan campuran zat cair yang didasrkan pada perbedaan titik didih zat-zat cair yang ada dalam campuran dengan menggunakan set alat destilasi. Pereaksi campuran Fehling A dan Fehling B digunakan untuk mengidentifikasi adanya aldehid pada praktikum ini yaitu dengan dicampurkan ke dalam larutan destilat lalu dipanaskan kembali. Destilat yang diperoleh berwarna bening dan bereaksi negatif dengan pereaksi fehling AB karena terbentuk endapan berwarna biru.