BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN · PDF fileBantalan peluru (jenis guling)...

8
1 BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN TIDAK SEBAGAI BAGIAN MESIN PADA BAB 84 BTKI Oleh : Adang Karyana S Abstrak Nilai impor suku cadang yang diimpor Indonesia didominasi oleh kendaraan mewah dan kendaraan bertonase besar untuk keperluan industri. Impor suku cadang kendaraan bermotor patut menjadi fokus perhatian dalam pengklasifikasiannya, karena terdapat beberapa part yang cara pengklasifikasiannya tidak terdapat tertulis dalam BTKI, namun hanya tertulis dalam Explanatory Notes. Dalam Explanatory Notes, versi HS yang ke 6, Volume 4 pada halaman XVI-4 tertulis bahwa ada beberap part atau bagain dari mesin dan kendaraan yang tidak dapat dianggap sebagai bagian dari mesin atau kendaraan tersebut. Barang tersebut tetap diklasifikasikan pada posnya masing, walaupun nyata-nyata digunakan pada perakitan kendaraan bermotor sebagai bagian dari kendaraan bermotor. Kelompok barang tersebut adalah : 1) pompa dan kompresor, 2) penyaring, 3) mesin pengangkat dan pemindah, 4) keran, klep dan katup, 5) bantalan peluru atau bantalan guling, 6) poros penggerak dan engkol, 7) kotak roda gigi dan penukar kecepatan lainnya dan terakhir jenis 8) paking dan penutup semacamnya. ---------------------------------------------------------------------------------- I. PENDAHULUAN Meskipun banyak kendaraan yang telah dirakit di Indonesia, namun masih banyak komponennya harus diimpor dari luar negeri. Tercatat bahwa jenis mobil dan traktor yang diimpor bulan Januari sampai Oktober tahun 2013 mencapai 278.828 ton atau dengan nilai US$ 2,7 miliar. Selanjutnya untuk jenis komponen motor tercatat sebesar 138.522 ton atau senilai US$ 489,1 juta. Di samping hal tersebut terdapat komponen kendaraan bermotor lainnya senilai US$ 35,7 juta.(http://finance.detik.com) Nilai impor kendaraan dan suku cadang yang diimpor Indonesia nampaknya didominasi oleh kendaraan mewah dan kendaraan bertonase besar untuk keperluan industri. Impor kendaraan dan suku cadang kendaraan bermotor tersebut patut menjadi fokus perhatian dalam pengklasifikasiannya, khususnya part kendaraan pada Bab 84 Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI), karena berkaitan dengan tataniaga, besaran

Transcript of BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN · PDF fileBantalan peluru (jenis guling)...

Page 1: BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN · PDF fileBantalan peluru (jenis guling) artikel-kependidikan.blogspot.com 6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 84.83) Gambar 6. Poros

1

BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN

TIDAK SEBAGAI BAGIAN MESIN PADA BAB 84 BTKI

Oleh Adang Karyana S

Abstrak

Nilai impor suku cadang yang diimpor Indonesia didominasi oleh kendaraan

mewah dan kendaraan bertonase besar untuk keperluan industri Impor suku cadang

kendaraan bermotor patut menjadi fokus perhatian dalam pengklasifikasiannya karena

terdapat beberapa part yang cara pengklasifikasiannya tidak terdapat tertulis dalam

BTKI namun hanya tertulis dalam Explanatory Notes

Dalam Explanatory Notes versi HS yang ke 6 Volume 4 pada halaman XVI-4

tertulis bahwa ada beberap part atau bagain dari mesin dan kendaraan yang tidak dapat

dianggap sebagai bagian dari mesin atau kendaraan tersebut Barang tersebut tetap

diklasifikasikan pada posnya masing walaupun nyata-nyata digunakan pada perakitan

kendaraan bermotor sebagai bagian dari kendaraan bermotor Kelompok barang

tersebut adalah 1) pompa dan kompresor 2) penyaring 3) mesin pengangkat dan

pemindah 4) keran klep dan katup 5) bantalan peluru atau bantalan guling 6) poros

penggerak dan engkol 7) kotak roda gigi dan penukar kecepatan lainnya dan terakhir

jenis 8) paking dan penutup semacamnya

----------------------------------------------------------------------------------

I PENDAHULUAN

Meskipun banyak kendaraan yang telah dirakit di Indonesia namun masih

banyak komponennya harus diimpor dari luar negeri Tercatat bahwa jenis mobil dan

traktor yang diimpor bulan Januari sampai Oktober tahun 2013 mencapai 278828 ton

atau dengan nilai US$ 27 miliar Selanjutnya untuk jenis komponen motor tercatat

sebesar 138522 ton atau senilai US$ 4891 juta Di samping hal tersebut terdapat

komponen kendaraan bermotor lainnya senilai US$ 357 juta(httpfinancedetikcom)

Nilai impor kendaraan dan suku cadang yang diimpor Indonesia nampaknya

didominasi oleh kendaraan mewah dan kendaraan bertonase besar untuk keperluan

industri Impor kendaraan dan suku cadang kendaraan bermotor tersebut patut menjadi

fokus perhatian dalam pengklasifikasiannya khususnya part kendaraan pada Bab 84

Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) karena berkaitan dengan tataniaga besaran

2

Bea Masuk dan ketentuan klasifikasinya yang unik pada BTKI Mengapa disebut unik

dalam pengklasifikasian part mesin atau kendaraan tersebut

Ketentuan klasifikasi part atau suku cadang kendaraan yang diimpor tersendiri

tidak disebutkan atau tertulis dalam BTKI namun hanya tertulis pada Explanatory

Notes (EN) volume 4 sehingga apabila mengklasifikasi barang tersebut tidak disertai

referensi EN dimungkinkan akan terjadi kesalahan dalam pengklasifikasiannya

Beberapa suku cadang kendaraan tersebut umumnya termasuk yang diklasifikasikan

menyerupai bagian untuk pemakaian umum seperti pada catatan 2 Bagian XV yaitu

suatu barang yang tidak diakui sebagai bagian dari suatu mesin atau kendaraan apabila

diimpor tersendiri

Terdapat perbedaan perlakuan dalam pengklasifikasian suku cadang kendaraan

apabila diimpor oleh produsen kendaraan bermotor dan apabila diimpor oleh perusahaan

non produsen kendaraan bermotor Apabila diimpor oleh produsen kendaraan bermotor

suku cadang kendaraan tersebut diklasifikasikan pada Bab 98 namun uniknya apabila

diimpor oleh perusahaan atau importir bukan produsen kendaraan bermotor maka

pengklasifikasiannya kembali kepada ketentuan umum yang terdapat pada bab

sebelumnya sesuai ketentuan yang berlaku pada Harmonized System (HS)

II KLASIFIKASI BARANG IMPOR DAN TUGAS DJBC

Di Indonesia tugas untuk memungut dan mengamankan penerimaan negara dari

sektor impor atau ekspor menjadi tugas dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Kegiatan lalu lintas barang impor atau ekspor dapat dijadikan alasan bagi suatu negara

untuk dilakukan pengawasan dan pemungutan bea dan pajak untuk kepentingan kas

negara Untuk memudahkan penetapan tarif atas barang impor tersebut barang

dikelompokan dalam satu sistem klasfikasi barang Semua jenis barang yang ada di

dunia dimuat dalam sistem klasifikasi tersebut yang kemudian disebut sebagai

Harmonized System

Harmonized System diterapkan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 26 tahun 1988 dan diwujudkan saat ini dalam bentuk Buku Tarif Kepabeanan

Indonesia 2012 yang didasarkan Harmonized System versi 2012 mulai 1 Januari tahun

2012 dengan Peraturan Menteri Keungan Nomor 213PMKOll2011 Harmonized

System merupakan suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis

3

dengan tujuan untuk mempermudah penarifan dalam perdagangan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bertugas mengawasi pemasukan dan

pengeluaran barang ke dan dari wilayah negara Republik Indonesia oleh karena itu

setiap pegawai Bea dan Cukai seyogyanya mengetahui jenis dan jumlah setiap barang

beserta klasifikasinya sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) yang masuk

maupun keluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Pintu gerbang untuk

memasuki klasifikasi barang tersebut disebut dengan ldquoKetentuan Umum

Menginterpretasi Harmonized Systemrdquo atau umumnya disebut KUM HS KUM HS

yang terdiri dari 6 buah mutlak diperlukan sebagai pedoman dasar yang tidak boleh

ditinggalkan dalam melakukan kegiatan klasifikasi barang sadar atau tidak salah satu

ketentuan dalam KUM HS harus dipergunakan

Ketentuan nomor satu menyatakan bahwa uraian pada bab hanya untuk

referensi saja tidak mempunyai kekuatan hukum jadi yang mempunyai kekuatan

hukum adalah uraian barang dalam pos (heading) serta berbagai catatan bagian catatan

bab dan catatan sub-pos Karena itu perlu diingat agar selalu mempertimbangkan

semua bab atau pos yang mungkin mencakup suatu barang dalam hal KUM HS 1 tidak

bisa digunakan barulah digunakan KUM HS 2 3 4 dan 5 Contohnya catatan 2 Bab 31

menjelaskan pos 3102 hanya untuk produk tertentu Batasan ini tidak boleh diperluas

dengan menggunakan KUM HS 2 (b)

III KETENTUAN KLASIFIKASI SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR

Suku cadang kendaraan bermotor yang diimpor oleh produsen kendaraan

bermotor harus diklasifikasikan pada Bab 98 yaitu sebagai Ketentuan Khusus dalam

BTKI Ketentuan dalam mengklasifikasi barang suku cadang kendaraan bermotor

tertera dalam BTKI pada Bab 98 yang berbunyi sebagai berikut

1 Terhadap Pos 9801 Pos 9802 dan Pos 9803 tidak berlaku

a Ketentuan Umum Untuk Menginterpretasi Harmonized System (KUMHS) dan

b Catatan yang ditetapkan untuk Pos 0101 sampai dengan Pos 9706

2 Untuk keperluan Pos 9801 Pos 9802 dan Pos 9803 berlaku ketentuan sebagai

berikut

a Industri Perakitan dan Industri Komponen adalah perusahaan industri perakitan

kendaraan bermotor dan perusahaan industri komponen kendaraan bermotor

4

sebagaimana ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang

perindustrian

b Kendaraan bermotor adalah kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang dari

Pos 8702 dan Pos 8703 kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang dari

Pos 8704 dan kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga dari Pos 8711

3 Pos 9801 Pos 9802 dan Pos 9803 hanya meliputi kendaraan bermotor atau

komponen kendaraan bermotor yang diimpor oleh Industri Perakitan danatau

Industri Komponen Kendaraan bermotor atau komponen kendaraan bermotor yang

diimpor oleh selain Industri Perakitan danatau Industri Komponen diklasifikasikan

pada pos tarif masing-masing yang sesuai dalam nomenklatur ini

4 Terhadap Pos 9801 berlaku ketentuan sebagai berikut

a Kendaraan bermotor dalam keadaan terurai tidak Iengkap (Incompletely

Knomorcked DownIKD) adalah kendaraan bermotor dalam keadaan terbongkar

menjadi bagian-bagian yang tidak lengkap dan tidak memiliki sifat utama

kendaraan yang bersangkutan

b Tingkat keteruraian kendaraan bermotor terurai tidak lengkap (Incompletely

Knomorcked DownIKD) diatur oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang

perindustrian

IV KETENTUAN KLASIFIKASI BAGIAN (PART MESIN DAN KENDARAAN)

Sesuai Explanatory Notes Volume IV Tahun 2012 halaman XVI-3 Sampai

dengan XVI-6 dijelaskan mengenai klasifikasi bagian pada Bab 84 Pada umumnya

bagian yang cocok untuk semata-mata atau terutama digunakan dengan mesin atau

perkakas khusus atau dengan sekelompok mesin atau perkakas yang termasuk dalam

pos yang sama diklasifikasikan dalam pos yang sama seperti mesin Namun demikian

pos yang terpisah diterapkan pada

1) Bagian dari mesin pada pos 8407 atau 8408 diklasifikasikan pada pos 8409

2) Bagian dari mesin pada pos nomor 8425 hingga 8430 diklasifikasikan pada pos

8431

3) Bagian dari mesin tekstil pada pos 8444 hingga 8447 diklasifikasikan pada pos

8448

4) Bagian dari mesin perkakas pada pos 8456 hingga 8465 diklasifikasikan pada pos

8466

5

5) Bagian dari mesin kantor pada pos 8469 hingga 8472 diklasifikasikan pada pos

8473

Ketentuan beberapa part pada Bab 84

Ketentuan di atas tidak dapat diterapkan terhadap bagian yang di dalanmya

mengandung suatu barang yang tercakup dalam pos pada barang yang tersebut dibawah

ini yaitu

1) Pompa dan kompresor diklasifikasikan pada pos 84l3 dan 8414

2) Mesin dan aparat penyaring diklasifikasikan pada pos 8421

3) Mesin pengangkat dan pemindah diklasifikasikan pada pos 8425 8426 atau

8428

4) Keran klep katup diklasifikasikan pada pos 8481

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok dengan toleransi

tidak melebihi 1 atau 005 mm diklasifikasikan pada pos 8482

6) Poros penggerak engkol landasan bantalan poros polos peluru dan guling

berulir roda gaya puli dan perangkat pasangan puli pelat dan poros kopling

diklasifikasikan pada pos 8483

7) Paking dan penutup semacamnya diklasifikasikan pada pos 8484

Beberapa contoh barang yang diklasifikasikan sesuai ketentuan diatas apabila

diimpor tersendiri digambarkan seperti dibawah ini

1) Pompa dan kompresor (pos 84l3 dan 8414)

Gambar 1 Kompresor dan pompa

Kompresor

riwadgalangblogspotcom

Pompa-oli mobil

lapakjavablogspotcom

6

2) Mesin dan aparat penyaring (pos 8421)

Gambar 2 Filter (saringan)

Filter oli

wwwkios onderdilcom

Filter

wordpresscom

3) Mesin pengangkat dan pemindah (pos 8425 8426 atau 8428)

Gambar 3 Alat pemindah dan pengangkat barang

Forklif

wordpresscom

Dongkrak

yohan46blogspotcom

4) Keran klep dan katup (pos 8481)

Gambar 4 Keran dan klep

Kran-air

wwwsoloposcom

Kran

httpwebtugumascom

7

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok (pos 8482)

Gambar 5 Bearing (bantalan peluru)

Bantalan peluru

artikel-kependidikanblogspotcom

Bantalan peluru (jenis guling)

artikel-

kependidikanblogspotcom

6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 8483)

Gambar 6 Poros penggerak

Poros penggerak mesin (crankshaft)

otomasterwordpresscom

Poros pengerak roda belakang

httpwwwgooglecom4

IV PENUTUP

Pemeriksa pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai perlu mempelajari

pengklasifikasian berbagai suku cadang kendaraan bermotor yang terdapat pada Bab 84

Bagian XVI BTKI Jenis suku cadang kendaraan ini apabila diimpor tersendiri tidak

diklasifikasikan sebagai bagian dari kendaraan bermotor atau mesin namun

diklasifikasikan pada posnya masing-masing sesuai yang tertera pada Explanatory

Notes Volume 4 yang dikeluarkan oleh WCO Karena ketentuan ini tidak tertulis dalam

BTKI maka diperlukan referensi Explanatory Notes dalam pengklasifikasiannya

==============================================================

8

Daftar Kepustakaan

1 Explanatory Notes World Customs Organization 2012

2 Buku tarif Kepabeanan Indonesia Direktorat Jenderal bea dan Cukai Kemementrian

Keuangan Republik Indonesia Tahun 2012

3 Republik Indonesia Undang-Undang RI Nomormor 17 Tahun 2006 Tentang

Perubahan Atas Undang - Undang Nomormor 10 Tahun 1995 Tentang

Kepabeanan Jakarta DJBC 2006

Situs website

1) artikel-kependidikanblogspotcom

2) httpwwwgooglecom4

3) Johan46blogspotcom

4) lapakjavablogspotcom

5) otomasterwordpresscom

6) riwadgalangblogspotcom

7) wwwindonetworkcoid

8) wwwkios onderdilcom

9) wwwsoloposcom

Page 2: BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN · PDF fileBantalan peluru (jenis guling) artikel-kependidikan.blogspot.com 6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 84.83) Gambar 6. Poros

2

Bea Masuk dan ketentuan klasifikasinya yang unik pada BTKI Mengapa disebut unik

dalam pengklasifikasian part mesin atau kendaraan tersebut

Ketentuan klasifikasi part atau suku cadang kendaraan yang diimpor tersendiri

tidak disebutkan atau tertulis dalam BTKI namun hanya tertulis pada Explanatory

Notes (EN) volume 4 sehingga apabila mengklasifikasi barang tersebut tidak disertai

referensi EN dimungkinkan akan terjadi kesalahan dalam pengklasifikasiannya

Beberapa suku cadang kendaraan tersebut umumnya termasuk yang diklasifikasikan

menyerupai bagian untuk pemakaian umum seperti pada catatan 2 Bagian XV yaitu

suatu barang yang tidak diakui sebagai bagian dari suatu mesin atau kendaraan apabila

diimpor tersendiri

Terdapat perbedaan perlakuan dalam pengklasifikasian suku cadang kendaraan

apabila diimpor oleh produsen kendaraan bermotor dan apabila diimpor oleh perusahaan

non produsen kendaraan bermotor Apabila diimpor oleh produsen kendaraan bermotor

suku cadang kendaraan tersebut diklasifikasikan pada Bab 98 namun uniknya apabila

diimpor oleh perusahaan atau importir bukan produsen kendaraan bermotor maka

pengklasifikasiannya kembali kepada ketentuan umum yang terdapat pada bab

sebelumnya sesuai ketentuan yang berlaku pada Harmonized System (HS)

II KLASIFIKASI BARANG IMPOR DAN TUGAS DJBC

Di Indonesia tugas untuk memungut dan mengamankan penerimaan negara dari

sektor impor atau ekspor menjadi tugas dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Kegiatan lalu lintas barang impor atau ekspor dapat dijadikan alasan bagi suatu negara

untuk dilakukan pengawasan dan pemungutan bea dan pajak untuk kepentingan kas

negara Untuk memudahkan penetapan tarif atas barang impor tersebut barang

dikelompokan dalam satu sistem klasfikasi barang Semua jenis barang yang ada di

dunia dimuat dalam sistem klasifikasi tersebut yang kemudian disebut sebagai

Harmonized System

Harmonized System diterapkan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 26 tahun 1988 dan diwujudkan saat ini dalam bentuk Buku Tarif Kepabeanan

Indonesia 2012 yang didasarkan Harmonized System versi 2012 mulai 1 Januari tahun

2012 dengan Peraturan Menteri Keungan Nomor 213PMKOll2011 Harmonized

System merupakan suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis

3

dengan tujuan untuk mempermudah penarifan dalam perdagangan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bertugas mengawasi pemasukan dan

pengeluaran barang ke dan dari wilayah negara Republik Indonesia oleh karena itu

setiap pegawai Bea dan Cukai seyogyanya mengetahui jenis dan jumlah setiap barang

beserta klasifikasinya sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) yang masuk

maupun keluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Pintu gerbang untuk

memasuki klasifikasi barang tersebut disebut dengan ldquoKetentuan Umum

Menginterpretasi Harmonized Systemrdquo atau umumnya disebut KUM HS KUM HS

yang terdiri dari 6 buah mutlak diperlukan sebagai pedoman dasar yang tidak boleh

ditinggalkan dalam melakukan kegiatan klasifikasi barang sadar atau tidak salah satu

ketentuan dalam KUM HS harus dipergunakan

Ketentuan nomor satu menyatakan bahwa uraian pada bab hanya untuk

referensi saja tidak mempunyai kekuatan hukum jadi yang mempunyai kekuatan

hukum adalah uraian barang dalam pos (heading) serta berbagai catatan bagian catatan

bab dan catatan sub-pos Karena itu perlu diingat agar selalu mempertimbangkan

semua bab atau pos yang mungkin mencakup suatu barang dalam hal KUM HS 1 tidak

bisa digunakan barulah digunakan KUM HS 2 3 4 dan 5 Contohnya catatan 2 Bab 31

menjelaskan pos 3102 hanya untuk produk tertentu Batasan ini tidak boleh diperluas

dengan menggunakan KUM HS 2 (b)

III KETENTUAN KLASIFIKASI SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR

Suku cadang kendaraan bermotor yang diimpor oleh produsen kendaraan

bermotor harus diklasifikasikan pada Bab 98 yaitu sebagai Ketentuan Khusus dalam

BTKI Ketentuan dalam mengklasifikasi barang suku cadang kendaraan bermotor

tertera dalam BTKI pada Bab 98 yang berbunyi sebagai berikut

1 Terhadap Pos 9801 Pos 9802 dan Pos 9803 tidak berlaku

a Ketentuan Umum Untuk Menginterpretasi Harmonized System (KUMHS) dan

b Catatan yang ditetapkan untuk Pos 0101 sampai dengan Pos 9706

2 Untuk keperluan Pos 9801 Pos 9802 dan Pos 9803 berlaku ketentuan sebagai

berikut

a Industri Perakitan dan Industri Komponen adalah perusahaan industri perakitan

kendaraan bermotor dan perusahaan industri komponen kendaraan bermotor

4

sebagaimana ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang

perindustrian

b Kendaraan bermotor adalah kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang dari

Pos 8702 dan Pos 8703 kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang dari

Pos 8704 dan kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga dari Pos 8711

3 Pos 9801 Pos 9802 dan Pos 9803 hanya meliputi kendaraan bermotor atau

komponen kendaraan bermotor yang diimpor oleh Industri Perakitan danatau

Industri Komponen Kendaraan bermotor atau komponen kendaraan bermotor yang

diimpor oleh selain Industri Perakitan danatau Industri Komponen diklasifikasikan

pada pos tarif masing-masing yang sesuai dalam nomenklatur ini

4 Terhadap Pos 9801 berlaku ketentuan sebagai berikut

a Kendaraan bermotor dalam keadaan terurai tidak Iengkap (Incompletely

Knomorcked DownIKD) adalah kendaraan bermotor dalam keadaan terbongkar

menjadi bagian-bagian yang tidak lengkap dan tidak memiliki sifat utama

kendaraan yang bersangkutan

b Tingkat keteruraian kendaraan bermotor terurai tidak lengkap (Incompletely

Knomorcked DownIKD) diatur oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang

perindustrian

IV KETENTUAN KLASIFIKASI BAGIAN (PART MESIN DAN KENDARAAN)

Sesuai Explanatory Notes Volume IV Tahun 2012 halaman XVI-3 Sampai

dengan XVI-6 dijelaskan mengenai klasifikasi bagian pada Bab 84 Pada umumnya

bagian yang cocok untuk semata-mata atau terutama digunakan dengan mesin atau

perkakas khusus atau dengan sekelompok mesin atau perkakas yang termasuk dalam

pos yang sama diklasifikasikan dalam pos yang sama seperti mesin Namun demikian

pos yang terpisah diterapkan pada

1) Bagian dari mesin pada pos 8407 atau 8408 diklasifikasikan pada pos 8409

2) Bagian dari mesin pada pos nomor 8425 hingga 8430 diklasifikasikan pada pos

8431

3) Bagian dari mesin tekstil pada pos 8444 hingga 8447 diklasifikasikan pada pos

8448

4) Bagian dari mesin perkakas pada pos 8456 hingga 8465 diklasifikasikan pada pos

8466

5

5) Bagian dari mesin kantor pada pos 8469 hingga 8472 diklasifikasikan pada pos

8473

Ketentuan beberapa part pada Bab 84

Ketentuan di atas tidak dapat diterapkan terhadap bagian yang di dalanmya

mengandung suatu barang yang tercakup dalam pos pada barang yang tersebut dibawah

ini yaitu

1) Pompa dan kompresor diklasifikasikan pada pos 84l3 dan 8414

2) Mesin dan aparat penyaring diklasifikasikan pada pos 8421

3) Mesin pengangkat dan pemindah diklasifikasikan pada pos 8425 8426 atau

8428

4) Keran klep katup diklasifikasikan pada pos 8481

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok dengan toleransi

tidak melebihi 1 atau 005 mm diklasifikasikan pada pos 8482

6) Poros penggerak engkol landasan bantalan poros polos peluru dan guling

berulir roda gaya puli dan perangkat pasangan puli pelat dan poros kopling

diklasifikasikan pada pos 8483

7) Paking dan penutup semacamnya diklasifikasikan pada pos 8484

Beberapa contoh barang yang diklasifikasikan sesuai ketentuan diatas apabila

diimpor tersendiri digambarkan seperti dibawah ini

1) Pompa dan kompresor (pos 84l3 dan 8414)

Gambar 1 Kompresor dan pompa

Kompresor

riwadgalangblogspotcom

Pompa-oli mobil

lapakjavablogspotcom

6

2) Mesin dan aparat penyaring (pos 8421)

Gambar 2 Filter (saringan)

Filter oli

wwwkios onderdilcom

Filter

wordpresscom

3) Mesin pengangkat dan pemindah (pos 8425 8426 atau 8428)

Gambar 3 Alat pemindah dan pengangkat barang

Forklif

wordpresscom

Dongkrak

yohan46blogspotcom

4) Keran klep dan katup (pos 8481)

Gambar 4 Keran dan klep

Kran-air

wwwsoloposcom

Kran

httpwebtugumascom

7

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok (pos 8482)

Gambar 5 Bearing (bantalan peluru)

Bantalan peluru

artikel-kependidikanblogspotcom

Bantalan peluru (jenis guling)

artikel-

kependidikanblogspotcom

6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 8483)

Gambar 6 Poros penggerak

Poros penggerak mesin (crankshaft)

otomasterwordpresscom

Poros pengerak roda belakang

httpwwwgooglecom4

IV PENUTUP

Pemeriksa pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai perlu mempelajari

pengklasifikasian berbagai suku cadang kendaraan bermotor yang terdapat pada Bab 84

Bagian XVI BTKI Jenis suku cadang kendaraan ini apabila diimpor tersendiri tidak

diklasifikasikan sebagai bagian dari kendaraan bermotor atau mesin namun

diklasifikasikan pada posnya masing-masing sesuai yang tertera pada Explanatory

Notes Volume 4 yang dikeluarkan oleh WCO Karena ketentuan ini tidak tertulis dalam

BTKI maka diperlukan referensi Explanatory Notes dalam pengklasifikasiannya

==============================================================

8

Daftar Kepustakaan

1 Explanatory Notes World Customs Organization 2012

2 Buku tarif Kepabeanan Indonesia Direktorat Jenderal bea dan Cukai Kemementrian

Keuangan Republik Indonesia Tahun 2012

3 Republik Indonesia Undang-Undang RI Nomormor 17 Tahun 2006 Tentang

Perubahan Atas Undang - Undang Nomormor 10 Tahun 1995 Tentang

Kepabeanan Jakarta DJBC 2006

Situs website

1) artikel-kependidikanblogspotcom

2) httpwwwgooglecom4

3) Johan46blogspotcom

4) lapakjavablogspotcom

5) otomasterwordpresscom

6) riwadgalangblogspotcom

7) wwwindonetworkcoid

8) wwwkios onderdilcom

9) wwwsoloposcom

Page 3: BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN · PDF fileBantalan peluru (jenis guling) artikel-kependidikan.blogspot.com 6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 84.83) Gambar 6. Poros

3

dengan tujuan untuk mempermudah penarifan dalam perdagangan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bertugas mengawasi pemasukan dan

pengeluaran barang ke dan dari wilayah negara Republik Indonesia oleh karena itu

setiap pegawai Bea dan Cukai seyogyanya mengetahui jenis dan jumlah setiap barang

beserta klasifikasinya sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) yang masuk

maupun keluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Pintu gerbang untuk

memasuki klasifikasi barang tersebut disebut dengan ldquoKetentuan Umum

Menginterpretasi Harmonized Systemrdquo atau umumnya disebut KUM HS KUM HS

yang terdiri dari 6 buah mutlak diperlukan sebagai pedoman dasar yang tidak boleh

ditinggalkan dalam melakukan kegiatan klasifikasi barang sadar atau tidak salah satu

ketentuan dalam KUM HS harus dipergunakan

Ketentuan nomor satu menyatakan bahwa uraian pada bab hanya untuk

referensi saja tidak mempunyai kekuatan hukum jadi yang mempunyai kekuatan

hukum adalah uraian barang dalam pos (heading) serta berbagai catatan bagian catatan

bab dan catatan sub-pos Karena itu perlu diingat agar selalu mempertimbangkan

semua bab atau pos yang mungkin mencakup suatu barang dalam hal KUM HS 1 tidak

bisa digunakan barulah digunakan KUM HS 2 3 4 dan 5 Contohnya catatan 2 Bab 31

menjelaskan pos 3102 hanya untuk produk tertentu Batasan ini tidak boleh diperluas

dengan menggunakan KUM HS 2 (b)

III KETENTUAN KLASIFIKASI SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR

Suku cadang kendaraan bermotor yang diimpor oleh produsen kendaraan

bermotor harus diklasifikasikan pada Bab 98 yaitu sebagai Ketentuan Khusus dalam

BTKI Ketentuan dalam mengklasifikasi barang suku cadang kendaraan bermotor

tertera dalam BTKI pada Bab 98 yang berbunyi sebagai berikut

1 Terhadap Pos 9801 Pos 9802 dan Pos 9803 tidak berlaku

a Ketentuan Umum Untuk Menginterpretasi Harmonized System (KUMHS) dan

b Catatan yang ditetapkan untuk Pos 0101 sampai dengan Pos 9706

2 Untuk keperluan Pos 9801 Pos 9802 dan Pos 9803 berlaku ketentuan sebagai

berikut

a Industri Perakitan dan Industri Komponen adalah perusahaan industri perakitan

kendaraan bermotor dan perusahaan industri komponen kendaraan bermotor

4

sebagaimana ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang

perindustrian

b Kendaraan bermotor adalah kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang dari

Pos 8702 dan Pos 8703 kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang dari

Pos 8704 dan kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga dari Pos 8711

3 Pos 9801 Pos 9802 dan Pos 9803 hanya meliputi kendaraan bermotor atau

komponen kendaraan bermotor yang diimpor oleh Industri Perakitan danatau

Industri Komponen Kendaraan bermotor atau komponen kendaraan bermotor yang

diimpor oleh selain Industri Perakitan danatau Industri Komponen diklasifikasikan

pada pos tarif masing-masing yang sesuai dalam nomenklatur ini

4 Terhadap Pos 9801 berlaku ketentuan sebagai berikut

a Kendaraan bermotor dalam keadaan terurai tidak Iengkap (Incompletely

Knomorcked DownIKD) adalah kendaraan bermotor dalam keadaan terbongkar

menjadi bagian-bagian yang tidak lengkap dan tidak memiliki sifat utama

kendaraan yang bersangkutan

b Tingkat keteruraian kendaraan bermotor terurai tidak lengkap (Incompletely

Knomorcked DownIKD) diatur oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang

perindustrian

IV KETENTUAN KLASIFIKASI BAGIAN (PART MESIN DAN KENDARAAN)

Sesuai Explanatory Notes Volume IV Tahun 2012 halaman XVI-3 Sampai

dengan XVI-6 dijelaskan mengenai klasifikasi bagian pada Bab 84 Pada umumnya

bagian yang cocok untuk semata-mata atau terutama digunakan dengan mesin atau

perkakas khusus atau dengan sekelompok mesin atau perkakas yang termasuk dalam

pos yang sama diklasifikasikan dalam pos yang sama seperti mesin Namun demikian

pos yang terpisah diterapkan pada

1) Bagian dari mesin pada pos 8407 atau 8408 diklasifikasikan pada pos 8409

2) Bagian dari mesin pada pos nomor 8425 hingga 8430 diklasifikasikan pada pos

8431

3) Bagian dari mesin tekstil pada pos 8444 hingga 8447 diklasifikasikan pada pos

8448

4) Bagian dari mesin perkakas pada pos 8456 hingga 8465 diklasifikasikan pada pos

8466

5

5) Bagian dari mesin kantor pada pos 8469 hingga 8472 diklasifikasikan pada pos

8473

Ketentuan beberapa part pada Bab 84

Ketentuan di atas tidak dapat diterapkan terhadap bagian yang di dalanmya

mengandung suatu barang yang tercakup dalam pos pada barang yang tersebut dibawah

ini yaitu

1) Pompa dan kompresor diklasifikasikan pada pos 84l3 dan 8414

2) Mesin dan aparat penyaring diklasifikasikan pada pos 8421

3) Mesin pengangkat dan pemindah diklasifikasikan pada pos 8425 8426 atau

8428

4) Keran klep katup diklasifikasikan pada pos 8481

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok dengan toleransi

tidak melebihi 1 atau 005 mm diklasifikasikan pada pos 8482

6) Poros penggerak engkol landasan bantalan poros polos peluru dan guling

berulir roda gaya puli dan perangkat pasangan puli pelat dan poros kopling

diklasifikasikan pada pos 8483

7) Paking dan penutup semacamnya diklasifikasikan pada pos 8484

Beberapa contoh barang yang diklasifikasikan sesuai ketentuan diatas apabila

diimpor tersendiri digambarkan seperti dibawah ini

1) Pompa dan kompresor (pos 84l3 dan 8414)

Gambar 1 Kompresor dan pompa

Kompresor

riwadgalangblogspotcom

Pompa-oli mobil

lapakjavablogspotcom

6

2) Mesin dan aparat penyaring (pos 8421)

Gambar 2 Filter (saringan)

Filter oli

wwwkios onderdilcom

Filter

wordpresscom

3) Mesin pengangkat dan pemindah (pos 8425 8426 atau 8428)

Gambar 3 Alat pemindah dan pengangkat barang

Forklif

wordpresscom

Dongkrak

yohan46blogspotcom

4) Keran klep dan katup (pos 8481)

Gambar 4 Keran dan klep

Kran-air

wwwsoloposcom

Kran

httpwebtugumascom

7

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok (pos 8482)

Gambar 5 Bearing (bantalan peluru)

Bantalan peluru

artikel-kependidikanblogspotcom

Bantalan peluru (jenis guling)

artikel-

kependidikanblogspotcom

6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 8483)

Gambar 6 Poros penggerak

Poros penggerak mesin (crankshaft)

otomasterwordpresscom

Poros pengerak roda belakang

httpwwwgooglecom4

IV PENUTUP

Pemeriksa pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai perlu mempelajari

pengklasifikasian berbagai suku cadang kendaraan bermotor yang terdapat pada Bab 84

Bagian XVI BTKI Jenis suku cadang kendaraan ini apabila diimpor tersendiri tidak

diklasifikasikan sebagai bagian dari kendaraan bermotor atau mesin namun

diklasifikasikan pada posnya masing-masing sesuai yang tertera pada Explanatory

Notes Volume 4 yang dikeluarkan oleh WCO Karena ketentuan ini tidak tertulis dalam

BTKI maka diperlukan referensi Explanatory Notes dalam pengklasifikasiannya

==============================================================

8

Daftar Kepustakaan

1 Explanatory Notes World Customs Organization 2012

2 Buku tarif Kepabeanan Indonesia Direktorat Jenderal bea dan Cukai Kemementrian

Keuangan Republik Indonesia Tahun 2012

3 Republik Indonesia Undang-Undang RI Nomormor 17 Tahun 2006 Tentang

Perubahan Atas Undang - Undang Nomormor 10 Tahun 1995 Tentang

Kepabeanan Jakarta DJBC 2006

Situs website

1) artikel-kependidikanblogspotcom

2) httpwwwgooglecom4

3) Johan46blogspotcom

4) lapakjavablogspotcom

5) otomasterwordpresscom

6) riwadgalangblogspotcom

7) wwwindonetworkcoid

8) wwwkios onderdilcom

9) wwwsoloposcom

Page 4: BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN · PDF fileBantalan peluru (jenis guling) artikel-kependidikan.blogspot.com 6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 84.83) Gambar 6. Poros

4

sebagaimana ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang

perindustrian

b Kendaraan bermotor adalah kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang dari

Pos 8702 dan Pos 8703 kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang dari

Pos 8704 dan kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga dari Pos 8711

3 Pos 9801 Pos 9802 dan Pos 9803 hanya meliputi kendaraan bermotor atau

komponen kendaraan bermotor yang diimpor oleh Industri Perakitan danatau

Industri Komponen Kendaraan bermotor atau komponen kendaraan bermotor yang

diimpor oleh selain Industri Perakitan danatau Industri Komponen diklasifikasikan

pada pos tarif masing-masing yang sesuai dalam nomenklatur ini

4 Terhadap Pos 9801 berlaku ketentuan sebagai berikut

a Kendaraan bermotor dalam keadaan terurai tidak Iengkap (Incompletely

Knomorcked DownIKD) adalah kendaraan bermotor dalam keadaan terbongkar

menjadi bagian-bagian yang tidak lengkap dan tidak memiliki sifat utama

kendaraan yang bersangkutan

b Tingkat keteruraian kendaraan bermotor terurai tidak lengkap (Incompletely

Knomorcked DownIKD) diatur oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang

perindustrian

IV KETENTUAN KLASIFIKASI BAGIAN (PART MESIN DAN KENDARAAN)

Sesuai Explanatory Notes Volume IV Tahun 2012 halaman XVI-3 Sampai

dengan XVI-6 dijelaskan mengenai klasifikasi bagian pada Bab 84 Pada umumnya

bagian yang cocok untuk semata-mata atau terutama digunakan dengan mesin atau

perkakas khusus atau dengan sekelompok mesin atau perkakas yang termasuk dalam

pos yang sama diklasifikasikan dalam pos yang sama seperti mesin Namun demikian

pos yang terpisah diterapkan pada

1) Bagian dari mesin pada pos 8407 atau 8408 diklasifikasikan pada pos 8409

2) Bagian dari mesin pada pos nomor 8425 hingga 8430 diklasifikasikan pada pos

8431

3) Bagian dari mesin tekstil pada pos 8444 hingga 8447 diklasifikasikan pada pos

8448

4) Bagian dari mesin perkakas pada pos 8456 hingga 8465 diklasifikasikan pada pos

8466

5

5) Bagian dari mesin kantor pada pos 8469 hingga 8472 diklasifikasikan pada pos

8473

Ketentuan beberapa part pada Bab 84

Ketentuan di atas tidak dapat diterapkan terhadap bagian yang di dalanmya

mengandung suatu barang yang tercakup dalam pos pada barang yang tersebut dibawah

ini yaitu

1) Pompa dan kompresor diklasifikasikan pada pos 84l3 dan 8414

2) Mesin dan aparat penyaring diklasifikasikan pada pos 8421

3) Mesin pengangkat dan pemindah diklasifikasikan pada pos 8425 8426 atau

8428

4) Keran klep katup diklasifikasikan pada pos 8481

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok dengan toleransi

tidak melebihi 1 atau 005 mm diklasifikasikan pada pos 8482

6) Poros penggerak engkol landasan bantalan poros polos peluru dan guling

berulir roda gaya puli dan perangkat pasangan puli pelat dan poros kopling

diklasifikasikan pada pos 8483

7) Paking dan penutup semacamnya diklasifikasikan pada pos 8484

Beberapa contoh barang yang diklasifikasikan sesuai ketentuan diatas apabila

diimpor tersendiri digambarkan seperti dibawah ini

1) Pompa dan kompresor (pos 84l3 dan 8414)

Gambar 1 Kompresor dan pompa

Kompresor

riwadgalangblogspotcom

Pompa-oli mobil

lapakjavablogspotcom

6

2) Mesin dan aparat penyaring (pos 8421)

Gambar 2 Filter (saringan)

Filter oli

wwwkios onderdilcom

Filter

wordpresscom

3) Mesin pengangkat dan pemindah (pos 8425 8426 atau 8428)

Gambar 3 Alat pemindah dan pengangkat barang

Forklif

wordpresscom

Dongkrak

yohan46blogspotcom

4) Keran klep dan katup (pos 8481)

Gambar 4 Keran dan klep

Kran-air

wwwsoloposcom

Kran

httpwebtugumascom

7

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok (pos 8482)

Gambar 5 Bearing (bantalan peluru)

Bantalan peluru

artikel-kependidikanblogspotcom

Bantalan peluru (jenis guling)

artikel-

kependidikanblogspotcom

6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 8483)

Gambar 6 Poros penggerak

Poros penggerak mesin (crankshaft)

otomasterwordpresscom

Poros pengerak roda belakang

httpwwwgooglecom4

IV PENUTUP

Pemeriksa pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai perlu mempelajari

pengklasifikasian berbagai suku cadang kendaraan bermotor yang terdapat pada Bab 84

Bagian XVI BTKI Jenis suku cadang kendaraan ini apabila diimpor tersendiri tidak

diklasifikasikan sebagai bagian dari kendaraan bermotor atau mesin namun

diklasifikasikan pada posnya masing-masing sesuai yang tertera pada Explanatory

Notes Volume 4 yang dikeluarkan oleh WCO Karena ketentuan ini tidak tertulis dalam

BTKI maka diperlukan referensi Explanatory Notes dalam pengklasifikasiannya

==============================================================

8

Daftar Kepustakaan

1 Explanatory Notes World Customs Organization 2012

2 Buku tarif Kepabeanan Indonesia Direktorat Jenderal bea dan Cukai Kemementrian

Keuangan Republik Indonesia Tahun 2012

3 Republik Indonesia Undang-Undang RI Nomormor 17 Tahun 2006 Tentang

Perubahan Atas Undang - Undang Nomormor 10 Tahun 1995 Tentang

Kepabeanan Jakarta DJBC 2006

Situs website

1) artikel-kependidikanblogspotcom

2) httpwwwgooglecom4

3) Johan46blogspotcom

4) lapakjavablogspotcom

5) otomasterwordpresscom

6) riwadgalangblogspotcom

7) wwwindonetworkcoid

8) wwwkios onderdilcom

9) wwwsoloposcom

Page 5: BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN · PDF fileBantalan peluru (jenis guling) artikel-kependidikan.blogspot.com 6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 84.83) Gambar 6. Poros

5

5) Bagian dari mesin kantor pada pos 8469 hingga 8472 diklasifikasikan pada pos

8473

Ketentuan beberapa part pada Bab 84

Ketentuan di atas tidak dapat diterapkan terhadap bagian yang di dalanmya

mengandung suatu barang yang tercakup dalam pos pada barang yang tersebut dibawah

ini yaitu

1) Pompa dan kompresor diklasifikasikan pada pos 84l3 dan 8414

2) Mesin dan aparat penyaring diklasifikasikan pada pos 8421

3) Mesin pengangkat dan pemindah diklasifikasikan pada pos 8425 8426 atau

8428

4) Keran klep katup diklasifikasikan pada pos 8481

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok dengan toleransi

tidak melebihi 1 atau 005 mm diklasifikasikan pada pos 8482

6) Poros penggerak engkol landasan bantalan poros polos peluru dan guling

berulir roda gaya puli dan perangkat pasangan puli pelat dan poros kopling

diklasifikasikan pada pos 8483

7) Paking dan penutup semacamnya diklasifikasikan pada pos 8484

Beberapa contoh barang yang diklasifikasikan sesuai ketentuan diatas apabila

diimpor tersendiri digambarkan seperti dibawah ini

1) Pompa dan kompresor (pos 84l3 dan 8414)

Gambar 1 Kompresor dan pompa

Kompresor

riwadgalangblogspotcom

Pompa-oli mobil

lapakjavablogspotcom

6

2) Mesin dan aparat penyaring (pos 8421)

Gambar 2 Filter (saringan)

Filter oli

wwwkios onderdilcom

Filter

wordpresscom

3) Mesin pengangkat dan pemindah (pos 8425 8426 atau 8428)

Gambar 3 Alat pemindah dan pengangkat barang

Forklif

wordpresscom

Dongkrak

yohan46blogspotcom

4) Keran klep dan katup (pos 8481)

Gambar 4 Keran dan klep

Kran-air

wwwsoloposcom

Kran

httpwebtugumascom

7

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok (pos 8482)

Gambar 5 Bearing (bantalan peluru)

Bantalan peluru

artikel-kependidikanblogspotcom

Bantalan peluru (jenis guling)

artikel-

kependidikanblogspotcom

6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 8483)

Gambar 6 Poros penggerak

Poros penggerak mesin (crankshaft)

otomasterwordpresscom

Poros pengerak roda belakang

httpwwwgooglecom4

IV PENUTUP

Pemeriksa pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai perlu mempelajari

pengklasifikasian berbagai suku cadang kendaraan bermotor yang terdapat pada Bab 84

Bagian XVI BTKI Jenis suku cadang kendaraan ini apabila diimpor tersendiri tidak

diklasifikasikan sebagai bagian dari kendaraan bermotor atau mesin namun

diklasifikasikan pada posnya masing-masing sesuai yang tertera pada Explanatory

Notes Volume 4 yang dikeluarkan oleh WCO Karena ketentuan ini tidak tertulis dalam

BTKI maka diperlukan referensi Explanatory Notes dalam pengklasifikasiannya

==============================================================

8

Daftar Kepustakaan

1 Explanatory Notes World Customs Organization 2012

2 Buku tarif Kepabeanan Indonesia Direktorat Jenderal bea dan Cukai Kemementrian

Keuangan Republik Indonesia Tahun 2012

3 Republik Indonesia Undang-Undang RI Nomormor 17 Tahun 2006 Tentang

Perubahan Atas Undang - Undang Nomormor 10 Tahun 1995 Tentang

Kepabeanan Jakarta DJBC 2006

Situs website

1) artikel-kependidikanblogspotcom

2) httpwwwgooglecom4

3) Johan46blogspotcom

4) lapakjavablogspotcom

5) otomasterwordpresscom

6) riwadgalangblogspotcom

7) wwwindonetworkcoid

8) wwwkios onderdilcom

9) wwwsoloposcom

Page 6: BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN · PDF fileBantalan peluru (jenis guling) artikel-kependidikan.blogspot.com 6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 84.83) Gambar 6. Poros

6

2) Mesin dan aparat penyaring (pos 8421)

Gambar 2 Filter (saringan)

Filter oli

wwwkios onderdilcom

Filter

wordpresscom

3) Mesin pengangkat dan pemindah (pos 8425 8426 atau 8428)

Gambar 3 Alat pemindah dan pengangkat barang

Forklif

wordpresscom

Dongkrak

yohan46blogspotcom

4) Keran klep dan katup (pos 8481)

Gambar 4 Keran dan klep

Kran-air

wwwsoloposcom

Kran

httpwebtugumascom

7

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok (pos 8482)

Gambar 5 Bearing (bantalan peluru)

Bantalan peluru

artikel-kependidikanblogspotcom

Bantalan peluru (jenis guling)

artikel-

kependidikanblogspotcom

6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 8483)

Gambar 6 Poros penggerak

Poros penggerak mesin (crankshaft)

otomasterwordpresscom

Poros pengerak roda belakang

httpwwwgooglecom4

IV PENUTUP

Pemeriksa pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai perlu mempelajari

pengklasifikasian berbagai suku cadang kendaraan bermotor yang terdapat pada Bab 84

Bagian XVI BTKI Jenis suku cadang kendaraan ini apabila diimpor tersendiri tidak

diklasifikasikan sebagai bagian dari kendaraan bermotor atau mesin namun

diklasifikasikan pada posnya masing-masing sesuai yang tertera pada Explanatory

Notes Volume 4 yang dikeluarkan oleh WCO Karena ketentuan ini tidak tertulis dalam

BTKI maka diperlukan referensi Explanatory Notes dalam pengklasifikasiannya

==============================================================

8

Daftar Kepustakaan

1 Explanatory Notes World Customs Organization 2012

2 Buku tarif Kepabeanan Indonesia Direktorat Jenderal bea dan Cukai Kemementrian

Keuangan Republik Indonesia Tahun 2012

3 Republik Indonesia Undang-Undang RI Nomormor 17 Tahun 2006 Tentang

Perubahan Atas Undang - Undang Nomormor 10 Tahun 1995 Tentang

Kepabeanan Jakarta DJBC 2006

Situs website

1) artikel-kependidikanblogspotcom

2) httpwwwgooglecom4

3) Johan46blogspotcom

4) lapakjavablogspotcom

5) otomasterwordpresscom

6) riwadgalangblogspotcom

7) wwwindonetworkcoid

8) wwwkios onderdilcom

9) wwwsoloposcom

Page 7: BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN · PDF fileBantalan peluru (jenis guling) artikel-kependidikan.blogspot.com 6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 84.83) Gambar 6. Poros

7

5) Bantalan peluru atau bantalan guling dan peluru baja gosok (pos 8482)

Gambar 5 Bearing (bantalan peluru)

Bantalan peluru

artikel-kependidikanblogspotcom

Bantalan peluru (jenis guling)

artikel-

kependidikanblogspotcom

6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 8483)

Gambar 6 Poros penggerak

Poros penggerak mesin (crankshaft)

otomasterwordpresscom

Poros pengerak roda belakang

httpwwwgooglecom4

IV PENUTUP

Pemeriksa pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai perlu mempelajari

pengklasifikasian berbagai suku cadang kendaraan bermotor yang terdapat pada Bab 84

Bagian XVI BTKI Jenis suku cadang kendaraan ini apabila diimpor tersendiri tidak

diklasifikasikan sebagai bagian dari kendaraan bermotor atau mesin namun

diklasifikasikan pada posnya masing-masing sesuai yang tertera pada Explanatory

Notes Volume 4 yang dikeluarkan oleh WCO Karena ketentuan ini tidak tertulis dalam

BTKI maka diperlukan referensi Explanatory Notes dalam pengklasifikasiannya

==============================================================

8

Daftar Kepustakaan

1 Explanatory Notes World Customs Organization 2012

2 Buku tarif Kepabeanan Indonesia Direktorat Jenderal bea dan Cukai Kemementrian

Keuangan Republik Indonesia Tahun 2012

3 Republik Indonesia Undang-Undang RI Nomormor 17 Tahun 2006 Tentang

Perubahan Atas Undang - Undang Nomormor 10 Tahun 1995 Tentang

Kepabeanan Jakarta DJBC 2006

Situs website

1) artikel-kependidikanblogspotcom

2) httpwwwgooglecom4

3) Johan46blogspotcom

4) lapakjavablogspotcom

5) otomasterwordpresscom

6) riwadgalangblogspotcom

7) wwwindonetworkcoid

8) wwwkios onderdilcom

9) wwwsoloposcom

Page 8: BAGIAN (PART) MESIN YANG DIKLASIFIKASIKAN · PDF fileBantalan peluru (jenis guling) artikel-kependidikan.blogspot.com 6) Poros penggerak dan sejenisnya (pos 84.83) Gambar 6. Poros

8

Daftar Kepustakaan

1 Explanatory Notes World Customs Organization 2012

2 Buku tarif Kepabeanan Indonesia Direktorat Jenderal bea dan Cukai Kemementrian

Keuangan Republik Indonesia Tahun 2012

3 Republik Indonesia Undang-Undang RI Nomormor 17 Tahun 2006 Tentang

Perubahan Atas Undang - Undang Nomormor 10 Tahun 1995 Tentang

Kepabeanan Jakarta DJBC 2006

Situs website

1) artikel-kependidikanblogspotcom

2) httpwwwgooglecom4

3) Johan46blogspotcom

4) lapakjavablogspotcom

5) otomasterwordpresscom

6) riwadgalangblogspotcom

7) wwwindonetworkcoid

8) wwwkios onderdilcom

9) wwwsoloposcom