2. Pengoperasian Traktor Poros Tunggal Dan Poros Ganda
-
Upload
bungapratiwii -
Category
Documents
-
view
256 -
download
13
description
Transcript of 2. Pengoperasian Traktor Poros Tunggal Dan Poros Ganda
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI TRAKTOR
Penggunaan Differensial Lock dan Cara Mengendarai Traktor Poros Tunggal dan
Poros Ganda
Oleh : Kelompok 1
1. Ervan Bonatua 240110120031
2. Bunga Pratiwi 240110120035
3. Erwin Sopiandani 240110120038
4. Wulan Aghnia S. 240110120045
5. Surya Pratama S. 240110120051
6. Prisilia Ratna S. 240110120059
7. Yosua Andreas 240110120062
Asisten : 1. M. Akbar Anugrah
2. Dudin Zaenudin
3. Ganjar Wijaya
4. Rizky Tanda
5. Ricky Hasiholan
6. Dwi Agustina K
DEPARTEMEN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum teknologi traktor kali ini adalah :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Traktor Poros Tunggal
Traktor berasal dari bahasa Latin trahere yang artinya menarik ;
berdasarkan pada sejarah nama yang berasal dari pembuatan traktor pertama yaitu
traktor uap yang merupakan mesin traksi, yang kemudian berubah menjadi trakor
yang artinya traksi dan motor. Traktor adalah alat yang digunakan untuk membuat
alur, menggali, serta mendorong sesuatu yang tidak bisa bekerja sendiri dan
seringkali memberikan kekuatan pada traktor tersebut.
Biasanya traktor digunakan sebagai kendaraan di lahan pertanian atau
sawah. Traktor sawah digunakan untuk menarik atau mendorong mesin pertanian
atau trailer untuk menggali, membajak, meratakan lahan, membuat alur atau
guludan, menanam bibit, dan tugas lain yang sejenis.
2.1.1. Klasifikasi Traktor Tangan
Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari
implemen (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk
mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang
serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain,
seperti : pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu :
Traktor tangan berbahan bakar solar;
Traktor tangan berbahan bakar bensin; dan
Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin).
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp.
Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp.
Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp.
Langkah pertama yang harus dipelajari oleh calon operator untuk dapat
mengoperasikan traktor tangan adalah mengenal traktor tangan itu sendiri.
Bagian-bagian utama dari traktor tangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Traktor poros tunggal (traktor tangan)
Keterangan gambar:
1. Lamp
2. Engine
3. Clutch
4. Gearbox
5. Handlebar
6. Speed-changing
7. Clutch-brake handle
8. Throttle control handle
9. Steering hand grip
10. Traction adapter
11. Driving wheel
12. Frame
Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi
3 kelompok, yaitu:
Tenaga penggerak motor.
Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
Tuas kendali.
2.1.2. Tenaga Penggerak Motor Traktor Tangan
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel,
tetapi ada juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah
(kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan
satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat
buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang
agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk
memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt
yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila posisi motor
digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel
digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah
menggunakan tali starter.
2.1.3. Kerangka dan Transmisi (Penerus Tenaga) Traktor Tangan
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak,
transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan
kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang.
Mengoperasikan Tarktor Roda Dua 12 Transmisi berfungsi memindahkan
tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis
transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt,
kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.
Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully
dan vbelt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke
gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain
untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai
pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga
dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. Kopling utama
dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral,
maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor
akan berhenti, meskipun kondisi motor penggerak dihidupkan.
Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling
kemudi terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda.
Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila
kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak
tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti,
dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling
kiri ditekan. Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan
kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan
sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan,
yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda
ban berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk
permukaan roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban
dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi
digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan
menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat
menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah
basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar,
sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam
lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar
kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan
dan standar samping. Standar samping khusus digunakan untuk
pemasangan roda. Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan
roda dari poros dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena
penyambung.
Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai.
Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas
ban, arah panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus
menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh
menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh terbalik antara
roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan
beberapa lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk
menyesuaikan lebar olah implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar
juga akan menjaga keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada
lahan yang miring. Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk
tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat
pengoperasian.
2.1.4. Tuas Kendali/Kontrol Traktor Tangan
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk
mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya
operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun begitu
banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih
berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi
traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya
agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun
kemampuan traktor menjadi terbatas.
2.1.1. Tuas Persneleng Utama Traktor Tangan
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi
pada persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor
penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap
biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur.
Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang
dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:
Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary.
Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan.
Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang.
Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa.
Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak.
Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan.
Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak.
2.1.2. Tuas Persneleng Cepat Lambat Traktor Tangan
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya
terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor
tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng
ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan
transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas
cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa
dikurangi.
2.1.3. Tuas Kopling Utama Traktor Tangan
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling
utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan
tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi
netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng.
Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem
yang berada pada rumah kopling utama.
2.1.4. Tuas Persneleng Mesin Rotary Traktor Tangan
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan
putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral.
Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka
tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu
juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi
pemasangan rantai penghubung).
2.1.5. Tuas Persneleng Kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan,
masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk
mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling
kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung
dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor
akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
2.1.6. Stang Kemudi dan Kemudi Pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk
berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu
membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun
agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang
kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada
saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat bertumpu
bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor,
sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.
2.1.7. Tuas Gas Traktor Tangan
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor
penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros
motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini
juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya
ditempatkan pada posisi “STOP”.
2.1.8. Tombol Lampu dan Bel Traktor Tangan
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari,
sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor
dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor
traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
2.1.9. Tuas Penyangga Depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan
menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong
penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya
mempunyai dua roda.
Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator), maka
untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.
2. 2. Traktor Poros Ganda
Gambar 2. Traktor poros ganda
Klasifikasi Traktor besar
Berdasarkan Roda Penggerak:
2WD, = two wheel drive
4WD = four wheel drive
FWA = front wheel assist
Berdasarkan Fungsi:
multiple purposes
specified
Berdasarkan Daya (Tractor Size):
kecil: 2-8 HP (1,5-6,0 kW)
Mini: 10-14 (7,5-10,5 kW)
sedang: 10-25 HP (7,5-18,75 kW)
besar: 70-120 HP (52,5-90 KW)
…… > 120 HP
Berdasarkan Operasi:
Mobil
Stasioner
(Ade MK,2005)
Pengendali/control
Pengendali adalah indikator, saklar, tuas dan pedal yang digunakan untuk
mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional,
traktor roda empat ada banyak tuas kendali. Pengendali yang ada pada traktor roda
empat dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
A. Indikator dan saklar pada dashboard, antara lain:
1. Kunci kontak (saklar utama)
2. Saklar lampu depan
3. Saklar lampu sein
4. Tombol klakson
5. Indikator pemanas mesin
6. Indikator pengisian accu
7. Indikator temperatur air
8. Indikator sirkulasi oli pelumas
9. Tuas dekompresi
10. Tachometer dan meter jam
11. Sikring
B. Tuas dan pedal pengatur, antara lain:
Gambar 3. Tuas dan pedal pengatur
1. Tuas pengatur gas
Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila
disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti. Ada juga
jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk mematikan motor
penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga kecepatan jalan traktor akan
akan tetap, pada saat dioperasikan.
Gambar 4. Tuas pengatur gas
2. Tuas hidrolik
Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem
hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila tuas
didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang implement akan
naik (terangkat). Apabila tuas pada posisi netral, implemen akan berhenti ada
posisi tertentu.
Gambar 5. Tuas hidrolik
3. Tuas persneleng utama
Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu
kecepatan mundur.
4. Tuas persneleng cepet lambat
Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di
ahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas persneleng
cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan 2 mundur.
Gambar 6. Tuas persneleng cepat lambat
5. Tuas persneleng PTO
Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan.
Setiap jenis traktor berbeda beda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya satu, dua
atau tiga macam kecepatan.
Gambar 7. Tuas persneleng PTO
6. Tuas gardan depan
Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan
tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk menyambung gardan depan apabila
diperlukan. Gardan depan digunakan untuk memperbesar daya tariktraktor.
Gambar 8. Tuas gardan depan
7. Pedal kopling
Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor
penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan motor
dengan transmisi terputus.
Gambar 9. Pedal kopling
8. Pedal rem (kiri dan kanan)
Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan
terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam. Pada
saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan kembali).
Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan sangat berbahaya.
Gambar 10. Pedal rem
9. Pedal gas
Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan
pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan pedal
gas apabila ingin memperlambat.
Gambar 11. Pedal gas
10. Tuas rem parkir
Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem.
Beberapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parker tersendiri.
Gambar 12. Tuas rem parkir
11. Pedal pengunci differensial (gardan)
Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang
dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok.
Namun dengan adanya gardan menyebabkan salah satu roda akan slip. Dengan
menginjak pedal pengunci differensial, putaran kedua roda belakang akan sama,
sehinga slip bisa diatasi.
Gambar 13. Pedal pengunci differensial
12. Pengunci kap motor
Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus dibuka
terlebih dahulu. Untuk membuka kap motor, pengunci harus dilepas terlebih
dahulu.
Gambar 14. Pengunci kap motor
13. Pengatur tempat duduk
Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan keinginan
operator. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain yang diinginkan.
BAB III
METODOLOGI
3. 1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat
Alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
1. Stopwatch
2. Patok Bambu
3. Meteran
3.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
1. Traktor Poros Tunggal
2. Traktor Poros Ganda
3. 2. Prosedur Percobaan
3.2.1. Pengoperasian Traktor Tangan
1. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak
berjalan pada saat dihidupkan
2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang
cukup banyak di ruang pembakaran.
5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di
ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam
beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian
traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran
pelumas.
7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih
tetap diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini
disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
10. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik
12. Traktor siap untuk dioperasikan
3.2.2. Mematikan traktor tangan:
1. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan
pelan.
2. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran
bahan bakar ke ruang pembakaran.
3. Tutup kran bahan bakar
3.2.3. Pengoprasian traktor roda empat
1. Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali.
Hati -hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki.
2. Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan, diperlukan
untuk mengendalikan traktor.
3. Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci
kontak pada posisi “ON”
4. Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh
peralatan traktor tidak berjalan.
5. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”
6. Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indicator sirkulasi oli pelumas
menyala.
7. Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 – 20
detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang
pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran, akan
mempermudah terjadinya proses pembakaran.
8. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat
distater.
9. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi
10. Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor stater akan
memutar motor penggerak.
11. Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara
otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater
12. Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli
pelumas mati.
13. Kecilkan posisi gas ke idle
14. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan
3.2.4. Mematikan traktor roda empat
1. Lepaskan beban motor
2. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan
pelan, selama 1 menit.
3. Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.
4. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran
bahan bakar ke ruang pembakaran.
5. Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut
6. Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Gambar Traktor Tampak Atas
Hasil Pengukuran Radius
1. Poros Tunggal a. t = 01.52 menit
d dalam = 85 cm d luar = 185 cm Sketsa :
b. t = 02.07 menit d dalam = 60 cmd luar = 160 cm Sketsa :
85 cm
Ø = 185 cm
2. Poros Ganda a. D dalam = 480 cm
D luar = 670 cm Sketsa :
b. D dalam = 520 cm
D luar = 735 cm
Sketsa :
160 cm
Ø = 60 cm
480 cm
Ø = 670 cm
520 cm
Ø = 735 cm
4.2. Pembahasan
Praktikum teknologi traktor kali ini, praktikan mempraktekkan langsung
cara menghidupkan traktor poros tunggal dan traktor poros ganda. Pertama yang
akan dibahas adalah cara menghidupkan traktor poros tunggal. Sebelum
menghidupkan traktor ini, praktikan memeriksa terlebih dahulu kondisi traktor.
Setelah kondisinya baik, praktikan mengambil posisi di sebelah kanan traktor.
Sebelum menyalakan traktor, tuas gas harus sedikit dinaikkan. Praktikan terlebih
dahulu, melepas pengait tempat penyimpanan engkol. Kemudian praktikan
memasangkan engkol ke poros engkol. Sebelum memutar engkol, praktikan
menarik choke pada bagian belakang mesin traktor. Caranya dengan mengangkat
tuas choke. Saat praktikan akan memutar poros engkol secara bersamaan, tuas
choke diangkat. Praktikan memutar poros engkol sampai berada pada putaran
tertinggi. Saat dirasakan sudah sampai pada putaran tertinggi, poros engkol
dilepas bersamaan melepaskan tuas choke. Pada saat melepas engkol, praktikan
harus melepasnya dengan hati-hati agar engkol tidak mengenai atau mencederai
praktikan. Setelah engkol dilepas, praktikan menyimpan kembail engkol ke
tempat semula. Setelah traktor menyala, praktikan dapat mengoperasikan traktor
tersebut. Dalam pengoperasian traktor poros tunggal ini, sangat diperlukan
ketelitian dan harus hati-hati karena pekerjaan mengoperasikan traktor merupakan
pekerjaan yang penuh risiko. Praktikan juga mengukur diameter dalam dan
diameter luar lintasan roda traktor saat berputar. Tujuannya agar dapat mengetahui
luas bidang operasi traktor saat membajak sawah. Dari pengukuran diameter
dalam dan luar lintasan saat traktor berputar, diameternya tergolong besar. Ini
akan berdampak saat membajak sawah, maka akan ada tanah yang terlewati oleh
bajak. Hal ini tentunya tidak diharapkan oleh petani. Pada saat traktor berputar,
diharapkan diameter dalam dan luarnya, sekecil mungkin agar tanah dapat dibajak
secara baik dan merata.
Selain mengoperasikan traktor poros tunggal, praktikan juga
mengoperasikan traktor poros ganda. Pertama, praktikan duduk di bangku
operator traktor. Praktikan harus memastikan tuas persneling harus dalam keadaan
netral. Kemudian praktikan menginjak pedal kopling sampai habis, sambil
memutar kunci untuk menghidupkan traktor. Setelah traktor hidup, pedal kopling
Ervan Bonatua
240110120031
masih tetap diinjak, sementara praktikan mengatur gas statis untuk mengatur RPM
nya. Setelah mengatur gas statik, praktikan mengatur tuas persneling. Setelah
didapat posisi persneling yang tepat, secara perlahan praktikan melepas pedal
kopling. Saat pedal kopling dilepas perlahan, maka traktor juga secara perlahan
mulai jalan ke depan. Seperti pada traktor poros tunggal, praktikan juga mengukur
diameter dalam dan diameter luar lintasan putaran traktor poros ganda ini.
Tujuannya sama seperti di atas.
Hasil pengukurannya juga masih tergolong besar. Hal ini dikarenakan
praktikan baru pertama kali mengoperasikan traktor ini sehingga belum mahir.
Selain menggunakan gas statis, praktikan juga dapat menggunakan gas dinamis.
Dengan menggunakan gas dinamis, praktikan dapat mengubah-ubah RPM nya
secara cepat dalam keadaan traktor lagi berjalan. Berbeda dengn gas statik ,
apabila hendak mengubah RPM nya, praktikan terlebih dahulu, menghentikan
traktor. Pada saat mengubah RPM dengan gas statik, traktor harus dalam posisi
berhenti atau diam. Kemudian praktikan dapat menaikkan atau menurunkan RPM
nya. Dalam pengerjaan di lapangan, sebenarnya yang paling sering digunakan
adalah gas statis. Karena dalam proses penanaman dan pembajakan, diperlukan
RPM yang rendah agar hasilnya didapat baik. Jadi opertor berfokus pada
implemen yang dipasang pada traktor, bukan mengganti-ganti RPM traktor. RPM
traktor cukup diatur konstan sehingga operator dapat menaikkan atau menurunkan
implemen saat lagi bekerja.
Pada praktikum teknologi traktor kali ini, praktikan akan mengoperasikan
traktor poros tunggal dan poros ganda. Pengoperasian ini berupa mekanisme
menghidupkan traktor, mengendarai traktor, serta mematikan traktor, baik poros
tunggal maupun poros ganda. Dalam menghidupkan traktor poros tunggal atau
yang biasa juga disebut traktor tangan, pertama harus dipastikan bahwa tuas
kopling dalam posisi off agar traktor tidak berjalan saat dihidupkan. Setelah itu
gas dibesarkan pada posisi start. Kemudian engkol dimasukkan ke poros engkol
serta diputar sembari menarik tuas choke. Pemutaran engkol harus dilakukan
dengan kecepatan yang tepat sehingga traktor dapat hidup. Kebanyakan praktikan
tidak dapat menyalakan traktor tangan ini dikarenakan kurangnya tenanga untuk
memutar engkol. Setelah putaran engkol dirasa cukup, maka engkol langsung
dilepaskan dari porosnya. Jika tidak, dikhawatirkan engkol akan terlempar dan
menyebabkan kecelakaan kerja.
Dalam pengoperasian traktor diharapkan diameter dalam saat
membelokkan traktor yang sekecil mungkin, semakin mendekati nilai 0 (nol)
maka pembajakan akan semakin efesien. Jika diameter dalam semakin besar maka
akan ada lahan yang terlewati dan tidak terbajak. Hal itu dapat menyebabkan
kerugian dari segi waktu maupun materi.
Selain pengoperasian traktor poros tunggal, praktikan juga
mengoperasikan traktor poros ganda. Sama seperti pembajakan dengan traktor
tangan, pembajakan dengan traktor poros ganda ini juga diharapkan menghasilkan
pembajakan yang efesien. Yaitu diameter dalam dari lintasan traktor yang sekecil
mungkin.
Menghidupkan dan mengoperasikan traktor poros ganda lebih mudah
dibandingkan dengan mengoperasikan traktor tangan. Dimana mekanismenya
hampir mirip dengan mengendarai mobil. Untuk mnghidupkan traktor poros
ganda ini pertama harus dipastikan bahwa tuas persneling dalam keadaan netral
dan menginjak pedal kopling sampai habis. Setelah traktor hidup, maka
selanjutnya mengatur gas statis untuk mengatur RPMnya dan mengatur persneling
sesuai yang diinginkan. Selama pengaturan tersebut, pedal kopling masih tetap
diinjak kemudian dilepaskan perlahan dan sedikit-sedikit setelah pengaturan
selesai.
Bunga Pratiwi
240110120035
Praktikum kali ini yaitu mengenai “ penggunaan diferensial lock dan cara
mengendarai traktor poros tunggal dan poros ganda “ pada prakti kum kali ini
praktikan diharapkan dapat mengoprasikan traktor, baik raktor poros tunggal
ataupun traktor poros ganda.
Sebagian besar, traktor tangan atau traktor poros tunggal menggunakan
motor diesel sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian
poros engkol dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan
relatif lebih awet dibanding dengan sistem start yang lain. Pada saat
menghidupkan traktor poros tunggal ini harus memperhatikan beberapa hal seperti
penempatan traktor pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.
Traktor harus disimpan pada tempat yang datar karena pada saat menghidupkan
traktor ini menggunakan tenaga yang cukup besar dan dapat menimbulkan
getaran, apabila traktor diletakan pada tempat yang tidak datar maka besar
kemungkinan traktor akan jatuh. Traktor harus dinyalakan pada tempat yang
memiliki ventilasi yang baik, karena pembakaran ini mengeluarkan gas buang
yang cukup berbahaya, dan apabila dinyalakan pada tempat yang ventilasinya
kurang, gas tersebut akan terperangkap dan dapat membahayakan. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan pada saat mematikan traktor poros tunggal ini yaitu,
praktikan tidak boleh tergesa gesa karena dapat membahayakan, memastikan tuas
berada pada kondisi netral dan tidak perlu menaikan gas.
Umumnya traktor roda empat(poros ganda) memiliki daya yang lebih besar
dibanding traktor poros tunggal. Maka pada saat menyalakan banyak sekali hal
yang harus diperhatikan seperti : pada saat menyalakan motor tidak hidup selama
10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi “ON” kembali. Tunggu sekitar 20
detik untuk mendinginkan motor stater. Melakukan stater yang terlalu lama akan
merusak motor stater. Pada saat traktor mulai nyala biarkan motor berputar tanpa
beban (idle) selama beberapa saat. Jangan memberikan beban berat begitu motor
hidup. Sama seperti halnya traktor poros tunggal untuk menjaga keamanan,
jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan yang sirkulasi udaranya kurang
baik.
Pada saat mematikan traktor juga ada beberapa hal yang tidak boleh
dilakukan yaitu : pertama, gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan;
Erwin Sopiandani
240110120038
Kedua, jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor; ketiga, tidak boleh
mematikan traktor dengan tuas dekompresi; keempat: sebelum meninggalkan
traktor, semua tuas dalam kondisi netral; kelima, pada saat turun, posisinya
mundur, tidak boleh menyentuh bagian pengendali.
Melakukan pengecekan kondisi traktor sebelum menyalakan atau
melakukan pekerjaan dengan traktor, baik traktor dengan poros ganda atau
tunggal sangat penting karena erat kaitanya dengan keselamatan dalam melakukan
pekerjaan.
Penggunaan diferensial lock pada saat traktor akan dibelokan dapat
mempengaruhi besarnya jangkauan dari roda traktor. Dengan menggunakan
diferensial lock pada saat belok jangkauan diameter roda dalam maupun luar dari
traktor bisa di perkecil.
Praktikum kali ini dalah mengoperasikan traktor tangan dan traktor roda
empat. Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga
penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan
agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding
dengan sistem start yang lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting
dalam menghidupkan dan mematikan traktor tangan, beserta tujuannya.
Menghidupkan traktor tangan :
1. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak
berjalan pada saat dihidupkan
2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang
pembakaran
4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar)
yang cukup banyak di ruang pembakaran.
5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan
di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam
beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-
bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan
adanya aliran pelumas.
7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara
engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal
ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
10. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik
12. Traktor siap untuk dioperasikan
Mematikan traktor tangan:
1. Lepaskan beban motor
Wulan Aghnia S.
240110120045
2. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin
akan pelan, selama 2-3 menit.
3. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada
aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
4. Tutup kran bahan bakar
Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor
1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang
baik.
2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:
Gas tidak perlu dinaikturunkan sebelum dimatikan
Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor
Semua tuas dalam kondisi netral
Pada traktor roda empat memeriksa traktor sebelum dioperasikan
pemeriksaan Traktor roda empat merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum
dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting. Diharapkan
dengan adanya pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini,
sehingga penanganannya tidak terlalu sulit. Ada beberapa hal dari bagian traktor
yang perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu:
1. Memeriksa bahan bakar
Periksa isi tangki bahan bakar, bila urang tambahkan dengan solar.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat ketingian permukaan bahan
bakar pada selang di pinggir tangki. Jangan dibiarkan isi tangki sampai
kosong, karena udara akan masuk dalam sistem bahan bakar, sehingga
motor tidak dapat dihidupkan.
2. Memeriksa oli motor
Bukalah tutup lubang pengisian oli. Bersihkan oli yang ada pada tongkat
penduga dengan lap yang bersih. Masukkan kembali tongkat penduga dan
periksalah permukaan oli pada tongkat penduga. Permukaan oli harus
berada diantara garis batas maksimal dan minimal pada tongkat penduga.
Bila oli kurang, tambahlah oli SAE 40 untuk motor solar, sampai batas
maksimal.
3. Memeriksa radiator
Bukalah tutup radiator, periksalah apa permukaan air cukup (sampai batas
leher lubang pengisi air). Jika kurang, tambahkan air pendingin dengan air
bersih. Beberapa traktor, dilengkapi dengan botol pelimpah, apabila
permukaannya kurang juga diisi dengan air bersih. Periksa sarang radiator,
apabila kotor maka perlu dibersihkan. Apabila ada kebocoran, maka perlu
penambalan sebelum traktor dioperasikan.
4. Memeriksa saringan udara
Bukalah tutup saringan udara. Ambil elemen dan bersihkanapabila kotor.
Apabila traktor Anda dilengkapi dengan pra penyaring, maka bersihkan
juga pra penyaring tersebut. Untuk pengoperasian di daerah yang berdebu,
pembersihan saringan udara harus lebih sering.
5. Memeriksa oli transmisi
Bukalah “baut penutup pengontrol oli” pada samping kanan bak transmisi,
periksalah permukaan oli. Jumlah oli cukup bila oli mengalir keluar dari
lubang pengontrol oli. Beberapa jenis traktor yang lain, ada juga yang
menggunakan “tongkat pengukur”. Apabila kurang, tambahkan oli SAE
90, melalui lubang pengisian oli.
6. Memeriksa oli poros roda depan
Apabila traktor yang digunakan dobel gardan, Periksa ketinggian
permukaan oli dengan tongkat ukur, apabila kurang tambahkan dengan oli
gardan.
7. Tekanan ban roda
Ukur tekanan ban roda, dan periksa apakah tekanannya masih sesuai
dengan yang dianjurkan pada buku petunjuk. Tekanan roda depan dan
belakang biasanya berbeda. Apabila kurang maka perlu dipompa, apabila
terlalu keras, maka keluarkan angin sehingga tekanannya sesuai.
8. Memeriksa seluruh tuas pengendali
Gerakkan seluruh tuas pengendali, apakah masih berjalan dengan baik,
apabila tidak, harus diperbaiki terlebih dahulu.
9. Memeriksa seluruh pedal pengendali
Injaklah semua pedal, apabila tidak standar lagi, maka perlu penyetelan.
(Penyetelan ada pada bagian perawatan).
10. Meriksa accu
Periksalah permukaan elektrolit accu. Bila kurang tambahkan dengan air
murni (air accu). Jangan mengunakan accu zuur. Periksa amper/arus yang
keluar dari accu, apabila sudah rendah, stromlah accu di tempat
penyetruman.
11. Memeriksa mur baut yang kendur
Periksalah mur baut, terutama pada roda dan ban yang bergerak lainnya.
Baut dapat kendor karena adanya getaran. Apabila ada yang kendor,
kencangkan.
12. Memeriksa indikator pada dashboard
Periksalah semua indikator yang ada pada dashboard, dengan cara
memutar kunci kontak, apakah semua masih jalan atau tidak. Jika tidak,
periksa penyebabnya dan perbaiki.
13. Memeriksa saklar pada dashboard
Periksalah semua saklar yang ada pada dashboard, apakah semua masih
jalan atau tidak. Jika tidak, periksa penyebabnya dan perbaik.
14. Memeriksa naple gemuk (grease)
Periksa rumah gemuk pada bagian yang bergesekan, yang tidak kena oli
pelumas. Apabila tinggal sedikit, masukkan gemuk dengan grease gun
lewat naple gemuk.
15. Memeriksa implemen.
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan
implemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
16. Persiapan peralatan tangan.
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk
mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor roda
empat dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut.
17. Memeriksa Tali kipas
Tekan tali kipas pada sisi atasnya dengan jari. Besarnya pergeseran yang
baik sebasar 10 mm. Apabila terlalu kencang atau terlalu kendor maka tali
kipas perlu disetel. Apabila tali kipas sudah rusak, maka tali kipas perlu
diganti.
Menghidupkan dan Mematikan Traktor Roda Empat Sebagian besar,
traktor roda empat menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan
dihidupkan dengan motor stater. Sebelum traktor dihidupkan, harus diperiksa
terlebih dahulu, sehingga traktor siap untuk dioperasikan. Kran bahan bakar dalam
posisi “OPEN”. Rem terkunci. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah
penting dalam menghidupkan dan mematikan traktor roda empat, beserta
tujuannya.
1) Menghidupkan traktor roda empat:
Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian
pengendali. Hati -hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali,
baik tangan maupun kaki.
Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota
badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor.
Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu
pada saat kunci kontak pada posisi “ON”
Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor
dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan.
Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”
Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator
sirkulasi oli pelumas menyala.
Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang
lebih 10 – 20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar,
sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan
panasnya ruang pembakaran, akan
mempermudah terjadinya proses pembakaran.
Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak
berjalan pada saat distater.
Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi
Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga
motor stater akan memutar motor penggerak.
Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci
kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan
motor stater
Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator
sirkulasi oli pelumas mati.
Kecilkan posisi gas ke idle
Lepaskan pedal kopling pelan-pelan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda
empat
1. Pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi
“START”, tarik tuas dekompresi, sehingga putaran motor lebih ringan.
Setelah motor berputar dengan cepat selama 3– 5 detik, doronglah
tombol dekompresi, untuk menghasilkan tekanan kembali.
2. Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi
“ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor
stater. Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu
lama akan merusak motor stater.
3. Biarkan motor berputar tanpa beban (idle) selama beberap saat. Jangan
memberikan beban berat begitu motor hidup.
4. Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan
yang sirkulasi udaranya kurang baik.
2) Mematikan traktor roda empat
Lepaskan beban motor
Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran
mesin akan pelan, selama 1 menit.
Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi
turun.
Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak
ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut
Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mematikan traktor roda empat:
1. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan
2. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor
3. Tidak boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi
4. Sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral
5. Pada saat turun, posisinya mundur, tidak boleh menyentuh bagian
pengendali
Menghidupkan dan Mematikan Traktor Tangan
Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga
penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan
agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding
dengan sistem start yang lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting
dalam menghidupkan dan mematikan traktor tangan, beserta tujuannya.
Menghidupkan traktor tangan :
1. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor
tidak berjalan pada saat dihidupkan
2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang
pembakaran
4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar
(solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.
5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan
tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum
jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi
bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk
menunjukkan adanya aliran pelumas.
7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga
untuk menghidupkan motor.
8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara
engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol.
Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
10. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar
proses pelumasan dapat berjalan dengan baik
12. Traktor siap untuk dioperasikan
Surya Pratama S.
240110120051
Mematikan traktor tangan:
1. Lepaskan beban motor
2. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin
akan pelan, selama 2-3 menit.
3. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada
aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
4. Tutup kran bahan bakar
Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor
1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang
baik.
2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:
1. Gas tidak perlu dinaikturunkan sebelum dimatikan.
2. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor.
3. Semua tuas dalam kondisi netral.
Menghidupkan traktor roda empat
a. Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian
pengendali. Hati-hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik
tangan maupun kaki.
b. Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan,
diperlukan untuk mengendalikan traktor.
c. Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat
kunci kontak pada posisi “ON”
d. Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan,
seluruh peralatan traktor tidak berjalan.
e. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”
f. Lihat, apakah lampuindikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli
pelumas menyala.
g. Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10
– 20 detik. Atau sampai Lampu penunjuk tekanan oli Lampu penunjuk
temperatur air Lampu penunjuk pengisian Lampu penunjuk saringan oli
hidrolik indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang
pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran,
akan mempermudah terjadinya proses pembakaran.
h. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada
saat distater. i. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi
i. Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor
stater akan memutar motor penggerak.
j. Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak
secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater
k. Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator
sirkulasi oli pelumas mati.
l. Kecilkan posisi gas ke idle
m. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda
empat
a. Pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi
“START”, tarik tuas dekompresi,sehingga putaran motor lebih ringan.
Setelah motor berputar dengan cepat selama 3–5 detik, doronglah tombol
dekompresi, untuk menghasilkan tekanan kembali.
b. Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi
“ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater.
Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu lama akan
merusak motor stater.
c. Biarkan motor berputar tanpa beban (idle) selama beberapa saat. Jangan
memberikan beban berat begitu motor hidup.
d. Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan
yang sirkulasi udaranya kurang baik.
Mematikan traktor roda empat
a. Lepaskan beban motor
b. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin
c. Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.
d. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada
aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
e. Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi“OFF”, lalu cabut
f. Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mematikan traktor roda empat
a. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan
b. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor
c. Tidak boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi
d. Sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral
e. Pada saat turun, posisinya mundur, tidak boleh menyentuh bagian
pengendali
Dalam praktikum kali ini, praktikan belajat untuk menyelakan dan mengendarai
traktor berporos tunggal dan ganda. Taktor berporos tunggal yang digunakan
adalah traktor Quick G 1000 Boxer dan traktor poros ganda yang digunakan
adalah FIAT DT 45-66.
Pada minggu ketiga praktikum, yang dikendarai adalah traktor tangan
Quick G 1000 Boxer. Untuk menyalakan traktor tersebut, tuas pada bagian depan
traktor harus diputar bersamaan dengan menekan bagian choke-nya. Putaran yang
dilakukan harus stabil semakin cepat. Apabila pemutaran tuas yang dilakukan
tidak stabil, maka traktor tidak akan menyala. Ketika sudah berhasil dinyalakan,
maka traktor tersebut bisa langsung digunakan. Pertama-tama rem yang berupa
tuas mirip perseneling dirubah ke bagian depan. Terdapat dua tuas pada setiap
handle. Tuas tersebut digunakan untuk menggunakan differential log. Apabila
tuas ditari, maka hanya salah satu roda saja yang berhenti bergerak sama sekali.
Sehingga bila ingin berbelok ke kanan, maka handle yang kiri harus digunakan,
begitu juga untuk sebaliknya. Dan apabila sudah selesai, cara mematikannya
adalah memutar tuas gas yang berada di dekat tuas sebelah kanan ke arah
sebaliknya secara perlahan.
Pada praktikum minggu keempat, praktikan mengendarai traktor berporos
ganda FIAT DT 45-66. Dengan bentuk yang kurang lebih sama dengan mobil,
begitu pula cara mengendarainya. Hanya saja, pada traktor terdapat 2 perseneling.
Yang pertama berupa perseneling untuk mengatur daya sedangkan yang satu lagi
mengatur kecepatan. Lalu terdapat kopling, rem tangan, dan tombol gas. Pada
praktikum tersebut digunakan daya II dan kecepatan 2 km/jam. Dengan
kemampuan seperti itu traktor dianggap sudah bisa mengolah lahan namun
dengan kecepatan yang standar. Hal pertama yang harus dilakukan adalah
menginjak kopling dan menyalakan traktor dengan menggunakan kunci. Kunci
diputar dengan posisi kompling tetap diinjak, dan periksa dulu apakah daya dan
kecepatan dalam keadaan netral maka traktor dapat dinyalakan. Pastikan pula rem
tangan dalam keadaan aktif. Ketika traktor sudah nyala mesinnya, tuas daya dan
kecepatan diatur. Tuas daya, diatur ke II, kecepatan diatur ke 2 km/jam dan gas
diatur dalam 1000 rpm. Sampai pengaturan ttuas selesai dilakukan, kopling tidak
dilepas/tidak diinjak. Lalu hal yang terakhir dilakukan adalah menurunkan rem
Prisilia Ratna S.
240110120059
tangan agar tidak aktif. Setelah itu, lepaskan kopling secara perlahan dan traktor
akan mulai berjalan. Untuk menghentikan traktor, secara perlahan, kompling
diinjak, rem tangan diaktifkan atau diangkat hingga keterangan parking yang
berwarna merah tertera atau nyala di speedometer, tuas daya dan kecepatan di
netralkan. Ketika yakin sudah berhenti atau tidak berjalan, maka secara perlahan
kopling dapat dilepaskan dan dimatikan melalui kunci.
Terutama pada traktor porors tunggal yang menggunakan differential log
maka dihitung pula jarak yang dihasilkan dari putaran 180o. Semakin mendekati 0
maka semakin bagu, karena hal tersebut berarti keefektifan penggarapan daya
semakin tinggi. Namun dalam penerapannya, hasilnya masih tidak ideal. Hal ini
bisa dikarenakan beberapa hal, diantaranya:
- Berat traktor yang terlalu besar, sehingga praktikan mengalami kesulitan
dalam mengontrolnya
- Penggunaan handle yang tidak maksimal. Sehingga salah satu roda yang
seharusnya berhenti sama sekali masih bisa berjalan, menyebabkan
perbedaan jarak yang besar.
- Kurangnya pengalaman praktikan, karena ini merupakan pengalam
pertama dalam menggunakan traktor. Sehingga praktikan masih tidak bisa
memakai/menggunakan traktor secara efektif dan maksimal.
Yosua Andreas
240110120062
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Traktor dalam bidang pertanian yang diamati pada praktikum ini adalah
traktor poros tunggal dan traktor poros ganda.
2. Pada saat menghidupkan traktor poros tunggal, praktikan harus memutar
poros engkol sambil mengangkat tuas choke pada bagian belakang mesin
3. Pada saat menghidupkan traktor poros ganda, praktikan harus memastikan
tuas persneling dalam keadaan netral dan praktikan harus menginjak pedal
kopling secara penuh sebelum memutar kunci untuk menghidupkan mesin
traktor tersebut.
4. Traktor tangan yang diamati memiliki daya sebesar 8.5 HP
5. Traktor poros ganda yang diamati, memiliki daya sebesar 45 HP.
6. Pengukuran diameter dalam dan diameter luar lintasaan saat traktor poros
ganda dan poros tunggal berputar bertujuan mengetahui bidang operasi
traktor saat digunakan.
7. Pada traktor poros ganda terdapat dua pengatur gas, yaitu gas statis dan
gas dinamis.
8. Diameter dalam dan luar lintasan pada putaran trajtor diharapkan sekecil
mungkin, agar bidang kerjanya luas dan baik.
Bunga Pratiwi
240110120035
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Saat menghidupkan traktor poros tunggal, dibutuhkan kecepatan yang
tepat untuk memutar engkol hingga traktor hidup.
2. Saat memutar engkol, tuas choke harus diangkat.
Ervan Bonatua
240110120031
3. Saat menyalakan traktor poros ganda, persneling harus dalam keadaan
netral dan pedal kopling harus dipijak.
4. Traktor tangan yang diamati memiliki daya sebesar 8.5 HP
5. Traktor poros ganda yang diamati, memiliki daya sebesar 45 HP.
6. Dilakukan pengukuran diameter luar dan dalam dari lintasan traktor untuk
mengetahui bidang operasi traktor saat dioperasikan.
7. Agar pembajakan lahan menghasilkan hasil yang efesien, maka diharapkan
diameter dalam lintasan yang sekecil mungkin.
Erwin Sopiandani
240110120038
Berikut ini beberapa kesimpulan berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan :
1. Terdapat perbedaan prosedur pada saat menyalakan dan mematikan mesin traktor
poros tunggal dan traktor poros ganda.
2. Menyalakan traktor poros tunggal kebanyakan masih manual, yaitu dengan
menggunakan tuas engkol.
3. Banyak sekali hal yang harus diperhatikan dalam menyalakan atau mematikan
traktor, karena sangat erat kaitanya dengan keselamatan dalam melakukan
pekerjaan.
4. Penempatan traktor pada saat menyalakan harus diperhatikan, terutama ventilasi
udara.
5. Penggunaan diferensial lock pada saat belok mempengaruhi besarnya diameter
dalam maupun luar dari jangkauan roda.
Wulan Aghnia S.
240110120045
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor
a) Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang
baik.
b) Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor
2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan
traktor:
a) Gas tidak perlu dinaikturunkan sebelum dimatikan
b) Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor
c) Semua tuas dalam kondisi netral
3. Pada saat menyalakan traktor tangan jangan lupa untuk menyimpan engkol
kembali ke tempatnya agar tidak menimbulkan kecelakaan pada praktikan
lain.
Surya Pratama S.
240110120051
Dari praktikum kali ini didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Traktor pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen
pertanian atau trailer.
2. Traktor modern pertanian biasanya memiliki 4 pedal untuk operator yang
terletak di lantai traktor.
3. Selain untuk memanen, ada juga yang didesain untuk menanam, mengolah
dan memperbaiki lahan, atau pengangkut hasil pertanian.
4. Dimensi pada traktor dapat mempengaruhi kinerja traktor.
Prisilia Ratna S.
240110120059
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini adalah :
1. Dalam penggunaan traktor tangan, untuk menyalakannya putaran pada
tuas yang digunakan yang dilakukan jangan stabil semakin cepat
bersamaan dengan menekan bagian choke-nya. Lalu dilepaskan
bersamaan.
2. Untuk menyalakan traktor poros ganda, pastikan kompling dalam keadaan
terinjak. Dan pastikan rem tangan tidak aktif, tuas daya dan kecepatan
sudah di setel, dan terakhir gas sudah diatur.
3. Jarak antar ban ketika dilakukan belokan 180o harus mendekati nol untuk
hasil yang lebih baik.
4. Perbedaan jarak antar ban ketika berbelok bisa dikarenakan beberapa hal,
diantaranya:
- Berat traktor yang terlalu besar, sehingga praktikan mengalami
kesulitan dalam mengontrolnya
- Penggunaan handle yang tidak maksimal. Sehingga salah satu roda
yang seharusnya berhenti sama sekali masih bisa berjalan,
menyebabkan perbedaan jarak yang besar.
- Kurangnya pengalaman praktikan, karena ini merupakan pengalam
pertama dalam menggunakan traktor. Sehingga praktikan masih tidak
bisa memakai/menggunakan traktor secara efektif dan maksimal.
Yosua Andreas
240110120062
5.2. Saran
Dari praktikum ini, ada beberapa hal yang bisa disarankan, yaitu :
1. Praktikan harus hati-hati dalam pengoperasian traktor.
2. Praktikan harus memahami cara-cara menghidupkan traktor poros tunggal
dan poros ganda yang benar.
3. Praktikan sebaiknya mengikuti instruksi dari asisten demi kelancaran
praktikum dan keselamatan kerja.
Bunga Pratiwi
240110120035
Agar diperoleh hasil praktikum yang lebih baik, maka diberikan saran-
saran sebagai berikut :
1. Dalam mengoperasikan traktor, baik poros tunggal maupun poros ganda,
diharapkan dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur.
2. Dalam menghidupkan traktor tangan hendaknya praktikan mengerahkan
tenaga untuk memutar engkol agar kecepatan putaran engkol cukup untuk
menghidupkan traktor.
3. Dalam mengukur diameter luar dan dalam sebaiknya ada praktikan yang
memperhatikan lintasan traktor dengan benar, karena dengan banyaknnya
jejak lintasan traktor memungkinkan terjadinya kesalahan pengukuran.
Erwin Sopiandani
240110120038
Berikut beberapa saran yang dapat diberikan guna menunjang praktikum
yang lebih baik :
1. Praktikan diharapkan memperhatikan penjelasan dari assisten.
2. Praktikan diharapkan membaca terlebih dahulu referensi tentang teknologi
traktor agar pada saat melakukan praktikum tidak kebingungan.
3. Praktikan diharapkan mencatat apasaja yang dijelaskan oleh assisten.
4. Praktikan diharapkan serius pada saat melakukan praktikum.
Ervan Bonatua
240110120031
Wulan Aghnia S.
240110120045
Agar hasil yang diperoleh lebih baik, maka diberikan saran-saran sebagai
berikut :
1. Praktikan diharapkan berhati-hari ketika mengoperasikan traktor agar tidak
terjadi kecelakaan kepada praktikan lain.
2. Sebelum mengoperasikam traktor praktikan diharapkan memahami
tahapan-tahapan dalam penggunaan traktor.
3. Praktikan memperhatikan keselamatan kerja agar praktikum berjalan
dengan lancar.
Surya Ptratama S.
240110120051
Adapun saran dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Pada prakrikum teknologi traktor kali ini kami belum mendapatkan modul
yang berkaitan dengan praktikum.
Prisilia Ratna S.
240110120059
Adapun saran dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikan mengikuti instruksi asisten dosen secara serius dan tepat.
2. Tuas yang digunakan untuk menyalakan traktor tunggal harus segera
dilepas ketika traktor sudah menyala. Hal ini untuk menghindari terjadinya
kecelakaan.
3. Praktikan menjaga situasi dan kondisi praktikum yang kondusif
Yosua Andreas
240110120062
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2009. Tractor. Available at: http://en.wikipedia.org/wiki/Tractor (diakses pada 29 September 2014 pukul 17.00 WIB).
Mawar. 2011. Traktor Pertanian. Available at http://www.scribd.com/doc/ 55000761/Jenis-jenis-Traktor (diakses pada 29 September 2014 pukul 19.00 WIB).
Rudy. 2010. Traktor Tangan. Available at: http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan (diakses pada tanggal 29 September 2014 pukul 16.43 WIB).
LAMPIRAN
Gambar Mengemudi Traktor Poros Ganda