BAGIAN KE-EMPAT ILMU DAN MORAL
description
Transcript of BAGIAN KE-EMPAT ILMU DAN MORAL
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
BAGIAN KE-EMPATILMU DAN MORAL
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Alfin Toffler
Berpandangan bahwa ilmu adalah kekuatan dahsyat yang telah menggeser kekuatan lain seperti uang dan kekuasaan
Uang ---- dapt habis digunakan Kekuasaan ---- tdk dpt digunakan saat
bersamaan Ilmu ---- dpt digunakan semua orang
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
A. KEMAJUAN IPTEK YANG MENGAGUMKAN SEKALIGUS MENGKHAWATIRKAN
KEMAJUAN IPTEKtiga bidang IPTEK yang sangat menonjol
perkembangannya. (a) bioteknologi, (b) ilmu bahan, dan (c) mikroelektronika.
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Bioteknologi,a. telah dapat ditingkatkan produktivitas
benih sehingga dapat menghasilkan tanaman yang tahan hama dan virus penyakit, tanaman yang lebih bergizi, tanaman yang dapat tumbuh di daerah kering bahkan di atas tanah yang terkena polusi sekalipun
b. surrogate mother
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
RESPONS MANUSIA
optimis berlebihan dan beranggapan semestinya begitulah kehidupan moderen. Mereka beranggapan IPTEK sebagai variabel perubahan yang bersifat mutlak dan dominan
distopistik, pesimis dan cemas berlebihan. Mereka berpandangan bahwa perkembangan IPTEK sebagai sumber bencana bagi manusia di masa depan.
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
SURROGATE MATHER DAN BANK SPERMA
ibu tumpangan (Surrogate Mather).pada tanggal 25 Juli 1978 lahirlah seorang bayi yang diberi
nama Louis Brown. ( Kasusnya maju kemeja hijau)
KASUS ANNISA DAN MARISSA. Transplantasi tersebut dilaksanakan pada saat Marissa
berusia enarn bulan. Ada fihak yang kemudian mempertanyakan usaha tersebut. Bagaimana bila kelak Marissa menggugat pada saat usianya dewasa? Secara moral dan etika kasus Marissa dan Annisa cukup membuat tercengang kalangan pakar etika kedokteran. Philip Boyle, misalnya, mempertanyakan : Mengapa kita melahirkan, mengadakan anak? Kiranya tidak ada satupun ibu mau melahirkan anak kedua dengan satu tujuan tunggal, hanya untuk rnenyelamatkan mahluk manusia lain
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
KEJAYAAN BIO-TEKNOLOGI YANG MENGERIKAN
masalah-masalah ketuhanan mulai terusik karena berkaitan dengan hukum, takdir, dan penciptaan Dalam kasus surrogate mother, misalnya, terdapat semacam exploitasi kaum lemah dan miskin oleh kaurn kuat dan kaya. Betapa tidak, jika hanya karena alasan kesibukan keniudian seorang ibu rumah tangga tidak mau mengandung.
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Bayi-bayi seperti Marissa dapat dengn mudah dilahirkan hanya untuk menghasilkan organ tubuh bagi penderita penyakit tertentu, apalagi bila kemudian hal tersebut dipandang halal sebagai komoditi bisnis, semakin "murah" s
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
PERAN AGAMA
Patut direnungkan kata-kata bijak dari Prof. Dr. Mukti Ali.
”Dengan ilmu hidup ini menjadi mudah. Dengan seni hidup ini menjadi indah Dengan agama, hidup ini menjadi
terarah”.
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
B. MENGGUGAT MORALITAS KAUM TERDIDIK
memadukan kecerdasan Intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Masyarakat terdidik secara intelektual (IQ) saja jelas tidak cukup. Menurut berbagai penelitian, IQ hanya berperan maksimum 20 persen dalam kehidupan manusia.
(hrs seimbang)
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
REALITAS MORAL KAUM TERDIDIK
Kasus KPUKasus KorupsiKasus GayusKasus NazaruddinDll
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
MEMBANGUN MORALITAS MASYARAKAT TERDIDIK
langkah-¬langkah strategis mengatasi masalah moralitas kaum terdidik.
a. reorientasi moral masyarakat terdidik. (a), harus dimulai dari dalam diri (keluarga) kaum terdidik yang duduk di birokrasi/eksekutif, legistatif, yudikatif, perguruan tinggi, lembaga keagamaan, lembaga bisnis, dan para praktisi (LSM).
b. Kedua, reaktualisasi modal sosial(3 M/aagym)
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Globalisasi telah memasuki hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Gejala ini telah membawa dampak bagi muculnya nilai-nilai baru" dalam kehidupan masyarakat. Nilai "serba materi" misalnya merupakan nilai baru yang telah "berhasil" menciptakan kehidupan masyarakat cenderung semakin individualis, semakin permisif, dan lunturnya nilai-nilai intrinsik.
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
C. PERSOALAN ETIK DAN EMIK DALAM PENELITIAN KUALITATIF
pendekatan kualitatif dan kuantitatif Perbedaan penelitian kuantitatif dan
kualitatif
Aspek Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Disiplin ilmu Ilmu-ilmu keras Ilmu-ilmu lunak
2. Fokus ”Ringkas” dan sempit Kompleks dan luas
3. Pendirian Reduksionis Ekspansionis dan holistik
4. Perspektif Etik, Objektif Emik ,Subjektif
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
5. Penalaran Logis - deduktif Dialektik-induktif
6. Basis pengetahun Hubungan sebab-akibat Makna dan temuan
7. Desain Ditentukan sebelumnya Timbul dari data lapangan
8. Satuan kajian Variabel Pola-pola
9. Latar Laboratoris Alamiah
10. Tujuan Menguji teori Mengembangkan/membangun teori
11. Unsur kontekstual Kontrol atas variabel Sumbangsih tafsiran
12..Teknik Pengumpulan data Kertas-pensil dan instrumen lain seperti
kuesioner, cek-lis.
Komunikasi dan observasi, peneliti
sebagai instrumen utama
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
13. Elemen dasar
analisis
Angka Kata-kata
14. Analisis Teknik statistik atas data Interpretasi individual
atas kata-kata
15. Temuan Generalisasi Keunikan
16. Kriteria kualitas Kesahihah, keterandalan,
obyektifitas
Relevansi
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
PANDANGAN ETIK DAN EMIK
antara pembeli dan penjual pada sebuah pasar tradisional di bawah ini menarik untuk dikemukakan.
Pembeli : Bang, ini berapa harganya ? Penjual : tujuh setengah Pembeli : mahal amat bang, lima ribu ya ! Penjual : tujuh aja dah, buat panglaris Pembeli : Ya …. Si abang, enam ribu ya ! Penjual : Ya udah, ambil dah !
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Perbedaan pandangan Emik dan Etik
Emik Etik
Mempelajari perilaku dari dalam sistem Mempelajari perilaku dari luar sistem
Mengkaji hanya satu budaya Mengkaji beberapa budaya, membadingkannya
Strukturnya ditemukan melalui analisis Strukturnya dibuat melalui analisis
Kriterianya berlaku relatif, untuk karakteristik internal
Kriteria dipertimbangkan secara mutlak atau universal.
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
PENGARUH PANDANGAN ETIK DAN EMIK TERHADAP PERILAKU PENELITI : PENGALAMAN DUA ORANG PENELITI
pengalaman James Dananjaya (1982) yang meneliti Folklore Bali Aga di Trunyan pada tahun 1974-1975
a. Etik menang (ia bertahan) b. Emik Kalah (Ia ikut kebiasaan)
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Koentjoro (2004) yang meneliti pelacuran di Indonesia
Utk keperluaan penelitian menginap di rmh org tua pelacur, menolak berhubungan intim demi mempertahankan penelitian.
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Daftar Pustaka: Sumber Utama dari Buku Fisafat Ilmu: Prof. Dr. Agus Suradika
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
SEKIAN
Dr. H. Virgana, MA, UMJ Jakarta
Para pembaca kalau mau copy boleh saja, beritahu saja melalui coment, di bawah artikel ini.