BAGIAN ANGGARAN XXX - bpkp.go.id Keu 2013 .pdf · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 6....
Transcript of BAGIAN ANGGARAN XXX - bpkp.go.id Keu 2013 .pdf · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 6....
BAGIAN ANGGARAN 089
LAPORAN KEUANGAN PUSAT INFORMASI PENGAWASAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
NOMOR : LAP- 112/IP/3/2014 TANGGAL : 04 Februari 2014
JALAN PRAMUKA, NOMOR 33 JAKARTA TIMUR
Daftar Isi – ii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel dan Lampiran iii
Daftar Grafik iv
Pernyataan Tanggung Jawab v
Ringkasan Laporan Keuangan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 4
II. Neraca 5
III. Catatan atas Laporan Keuangan 6
A. Penjelasan Umum 6
A.1. Dasar Hukum 6
A.2. Profil dan Kebijakan Teknis 6
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 10
A.4. Kebijakan Akuntansi 10
B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 17
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 17
B.2. Belanja Negara 17
C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca 21
C.1. Aset Lancar 21
C.2. Aset Tetap 21
C.3. Aset Lainnya 24
C.4. Kewajiban Jangka Pendek 24
C.5. Ekuitas Dana Lancar 25
C.6. Ekuitas dana Investasi 26
D. Pengungkapan Penting Lainnya 26
D.1. Kejadian-Kejadin Penting setelah Tanggal Neraca
D.2. Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual
26
26
D.3 Informasi Dana Mitra Verja 26
D.4. Pengungkapan Lain-Lain 26
Lampiran A.1 Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap
Lampiran A.2 Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual
Lampiran A.3 Transfer Keluar Aset
Daftar Tabel – iii
DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN
Hal
Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 1
Tabel 2 : Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2013 dan 2012 2
Tabel 3 : Penggolongan Kualitas Piutang 15
Tabel 4 : Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap 16
Tabel 5 : Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 17
Tabel 6 : Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2013 dan 2012 17
Tabel 7 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013 18
Tabel 8 : Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012 18
Tabel 9 : Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan 2012 19
Tabel 10 : Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012 19
Tabel 11 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012 20
Tabel 12 : Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012 21
Tabel 13 : Rincian Persediaan 21
Tabel 14 : Rincian Aset Tetap 22
Tabel 15 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 24
Tabel 16 : Rincian Kewajiban Jangka Pendek 24
Tabel 17 : Rincian Utang kepada Pihak Ketiga 25
Tabel 18 : Rincian Ekuitas Dana Lancar 25
Daftar Grafik – iv
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 1 : Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013 18
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 1
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007
sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal,
dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2013.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2013 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan
Pajak sebesar Rp13.091.562,00.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2013 adalah sebesar Rp15.914.565.091,00 atau
mencapai 97,83 persen dari alokasi anggaran (setelah revisi) sebesar Rp16.305.948.000,00.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
Uraian
2013 2012
Anggaran Realisasi %
Real.Thd Anggaran
Realisasi
Pendapatan Negara - 13.091.562 - 12.190.466
Belanja Negara 16.305.948.000 15.914.565.091 97,83 14.338.934.341
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 2
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada 31 Desember 2013 dan 2012.
Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana
yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana
telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan menteri
Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
Nilai Aset per 31 Desember 2013 dicatat dan disajikan sebesar Rp9.572.461.739,00 yang
terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp83.123.578,00 dan Aset Tetap (neto setelah akumulasi
penyusutan) sebesar Rp2.180.438.267,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp7.308.899.894,00.
Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji Rp16.497.500,00 yang hanya terdiri dari Kewajiban
Jangka Pendek.
Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp9.555.964.239 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar
sebesar minus Rp66.626.078 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp9.489.338.161.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2 Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam Rupiah)
Tanggal Neraca Kenaikan/ (penurunan)
Uraian 31-Des-13 31-Des-12 (Rp)
(Rp) (Rp) %
Aset
Aset Lancar 83.123.578 95.639.247 -12.515.669,00 13,09
Aset Tetap 2.180.438.267 21.581.436.357 -19.400.998.090,00 89,90
Aset Lainnya 7.308.899.894 7.259.434.401 49.465.493,00 -0,68
Jumlah Aset 9.572.461.739 28.936.510.005 -19.364.048.266,00 66,92
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek 16.497.500 71.527.845 -55.030.345,00 76,94
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar 66.626.078 24.111.402 42.514.676,00 -176,33
Ekuitas Dana Investasi 9.489.338.161 28.840.870.758 -19.351.532.597,00 67,10
Jumlah Ekuitas Dana 9.555.964.239 28.864.982.160 -19.309.017.921,00 66,89
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 9.572.461.739 28.936.510.005 -19.364.048.266,00 66,92
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Ringkasan Laporan Keuangan - 3
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) ,menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang
diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan
tanggal 31 Desember 2013, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui
berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening
kas negara.
Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2013, nilai Aset, Kewajiban,
dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak
atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dikeluarkan dari rekening kas negara.
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
- 4 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PUSAT INFORMASI PENGAWASAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dalam Rupiah)
Uraian Catatan
TA 2013 TA 2012
Anggaran Realisasi
% Realisasi terhadap Anggaran
Realisasi
PENDAPATAN B.1
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1.1 0 13.091.562 0 12.190.466
Jumlah Pendapatan 0 13.091.562 0 12.190.466
BELANJA B.2
1. Belanja Pegawai B.2.1 3.708.527.000 3.536.884.266 95.37 3.371.606.557
2. Belanja Barang B.2.2 10.447.421.000 10.242.004.185 98.03 10.867.432.784
3. Belanja Modal B.2.3 2.150.000.000 2.135.676.640 99.33 99.895.000
Jumlah Belanja 16.305.948.000 15.914.565.091 97.60 14.338.934.341
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 6
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum
A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
233/PMK.05/2011 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS PUSAT INFORMASI PENGAWASAN
Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis
Pusinfowas BPKP merupakan unit setingkat eselon II di BPKP yang
dibentuk berdasarkan SK Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-080/K/2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.
Pusinfowas BPKP mempunyai tugas peranan yang strategis yaitu antara
lain sebagai pengelola data hasil pengawasan yang kemudian diolah dan
disajikan menjadi informasi yang berguna bagi pemerintah dan dukungan
pengembangan teknologi informasi lainnya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud tersebut, Pusinfowas
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 7
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program pengelolaan data dan informasi serta
pengembangan sistem informasi;
b. pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi, serta
administrasi basis data;
c. penyiapan kompilasi analisis hasil pengawasan;
d. pengembangan sistem informasi dan pembinaan terhadap pengguna;
e. pelaksanaan urusan tata usaha.
Pusinfowas terdiri dari: Bidang Pengelolaan Data dan Informasi, Bidang
Pengembangan Sistem Informasi, Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok
Jabatan Fungsional.
Masing-masing Bidang dan Sub Bidang/ Sub Bagian dan Kelompok
Jabatan Fungsional mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Bidang Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan rencana dan program pengelolaan data dan informasi,
pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi, penyiapan
kompilasi analisis hasil pengawasan, serta penyelenggaraan administrasi
basis data.
2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana dan program serta pengembangan
sistem aplikasi, teknologi informasi, dan pemberian dukungan kepada
pengguna.
3. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha.
4. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, terbitnya mandat baru BPKP
yaitu PP Nomor 60 Tahun 2008, serta visi baru BPKP, konsekuensinya Pusinfowas
harus merumuskan kembali visinya. Pusinfowas dituntut untuk dapat memberikan
nilai tambah yang signifikan terhadap kualitas komunikasi hasil pengawasan yang
disampaikan oleh BPKP kepada stakeholders. Kontribusi Pusinfowas tersebut
dimaksudkan untuk dapat mengakselerasi terwujudnya akuntabilitas keuangan
negara yang berkualitas sebagaimana yang ingin dicapai BPKP. Komitmen tersebut
selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi Pusinfowas dalam Renstra Periode
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 8
2010-2014, sebagai berikut:
“BPKP sebagai Centre of Knowledges untuk Mengakselerasi Terwujudnya Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas”
Terwujudnya visi merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap
jajaran Pusinfowas. Sebagai bentuk yang lebih nyata dari visi tersebut, maka
dijabarkanlah dalam bentuk misi. Misi tersebut pada dasarnya ditetapkan dengan
kesadaran akan perlunya pencapaian kinerja yang berorientasi pada manfaat dari
keberadaan Pusinfowas bagi stakeholders. Misi Pusinfowas tersebut adalah:
Menyelenggarakan Pengelolaan Data dan Informasi Dalam Rangka Memenuhi
Kebutuhan Manajemen BPKP
Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi
Manajemen
Dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, maka Pusinfowas
harus menjabarkan visi dan misi tersebut ke dalam bentuk yang lebih nyata,
operasional, dan terarah berupa perumusan tujuan dan sasaran. Perumusan tujuan
dan sasaran didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang telah
diidentifikasikan sebelumnya, yakni yang telah memperhitungkan hasil analisis
SWOT serta segala sumberdaya yang dimiliki, sehingga tujuan dan sasaran yang
ditetapkan menjadi lebih rasional.
Tujuan :
1. Terwujudnya sistem informasi akuntabilitas keuangan negara yang andal
sebagai dukungan komunikasi kepada stakeholders BPKP
2. Terwujudnya sistem informasi yang andal sebagai dukungan pengambilan
keputusan manajemen BPKP
Sasaran :
1. Meningkatnya kualitas informasi hasil pengawasan akuntabilitas keuangan
negara
2. Meningkatnya kualitas informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
manajemen BPKP
Organisasi dan Tata Kerja Pusinfowas
Organisasi dan Tata Kerja Pusinfowas, diatur dengan Keputusan Kepala
BPKP Nomor Kep-06.00.00-080/K/2001 tanggal 20 Februari 2001.
Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan
Pusinfowas posisi per 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 9
Kepala Pusinfowas : Amdi Veri Darma
Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi
: R. Ersi Soenarsih
Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi
: Rudy Mahani Harahap
Kepala Sub Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data
: Hendri Mustar
Kepala Sub Bidang Penyajian Informasi
: Ja’far Numeiri
Kepala Sub Bidang Pengembangan Sistem Aplikasi PengembanganPengembangan
: David Bobby, Ak
Kepala Sub Bidang Dukungan Pengguna
: M. Fahmi Kurniawan
Kepala Sub Bidang Pengembangan Teknologi Informasi
: Padmono Fery Nurtjahjo
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
: Ign. Budi Hartono
Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai Pusinfowas per 31 Desember 2013 sebanyak 61 orang yang
dapat diuraikan menurut (1) jabatan dan (2) tingkat pendidikan:
(1) menurut jabatan:
Jabatan Jumlah %
Struktural 9 orang 15,00
Fungsional Auditor 19 orang 31,67
Fungsional Arsiparis 1 orang 1,67 Fungsional Pranata
Komputer 17 orang 28,33
Fungsional Umum 14 orang 23,33
Jumlah 60 orang 100
(2) menurut tingkat pendidikan:
Pendidikan Jumlah %
S. 3 1 orang 0,02
S. 2 5 orang 8,33
D. IV/ S. 1 28 orang 46,67
D. III/ Sarmud 19 orang 31,67
SLTA 7 orang 11,67
SLTP - -
SD - -
Jumlah 60 orang 100
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 10
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahun 2013 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan, dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen
dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK BMN
adalah sistem yang menghasilkan informasi asset tetap, persediaan, dan lainnya
untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik Negara serta laporan manajerial
lainnya.
Kebijakan Akuntansi
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2013 telah mengacu pada
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi
yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pusat
Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor adalah sebagai berikut:
Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
(1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar
dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat
dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Kebijakan Akuntansi atas Belanja
(2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 11
Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar
dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi
ekonomi/jenis belanja.
Kebijakan Akuntansi atas Aset
(3) Kebijakan Akuntansi atas Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa
bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena
alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber
daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan
pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak
kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset
Lainnya.
Aset Lancar
Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal pelaporan
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI
pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak
yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan,
yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 12
setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang
akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan
sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan
cara lainnya.
Aset Tetap Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah
maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun.
Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi,
sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah
raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu
rupiah).
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi
tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk
tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi
perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 13
Piutang Jangka Panjang Aset Lainnya
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan
direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam
Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA),
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang
jatuh tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang Jangka Panjang Lainnya.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh
pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang
karena lalai atau perbuatan melawan hokum mengakibatkan kerugian
Negara/daerah.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai
negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas
suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun
tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan
oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan
tugasnya.
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, asset tetap, dan
piutang jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya
adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
kekayaan intelektual.
Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah.
Keijakan Akuntansi atas Kewajiban
(4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 14
pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban Jangka Pendek
dan Kewajiban Jangka Panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi utang kepada Pihak Ketiga, Belanja
yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima Dimuka, Bagian Lancar
Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu habis dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih
(5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah.
Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana
Investasi.
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban
jangka pendek.
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan
kewajiban jangka panjang.
(6) Kebijakan Akuntansi atas penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan
kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan
mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang
dilakukan pemerintah.
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 15
Kebijakan Akuntansi Penyusutan Aset Tetap
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada
tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga
dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.
Tabel 3 Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas
Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh
tempo 0.5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN
100%
(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan asset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan
aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No. 01/PMK.06/2013
tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah
Konstruksi dalam pengerjaan (KDP)
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau
dalam kondisi rusak berat dan/atau using yang telah diusulkan kepada
Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan
per 31 Desember 2012 untuk Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2012. Sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31
Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 16
Penghitungan dan pencatatan penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir
semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus
yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari aset Tetap secara
merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam
Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat tersebut tersaji dalam
Tabel 4.
Tabel 4 Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 5 s.d. 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat music modern) 4 tahun
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 17
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp13.091.562
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2013 adalah sebesar Rp13.091.562. Pendapatan Negara dan Hibah
Pusat Informasi Pengawasan terdiri dari Pendapatan dari Pengelolaan BMN dan
Pendapatan Lain-lain.
Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasinya dapat dilihat dalam Tabel 5 berikut
ini :
Tabel 5 Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
1
Pendapatan dari Pengelolaan BMN - 10.971.200 -
2 Pendapatan Lain-lain - 2.120.362 -
Jumlah - 13.091.562 -
Uraian Estimasi Pendapatan RealisasiNo %
Berdasarkan Tabel 6 Perbandingan Realisasi pendapatan TA 2013 dan 2012
menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2013 mengalami
kenaikan sebesar 7.39 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP TA 2012. Hal
ini disebabkan meningkatnya Pendapatan dari Pengelolaan BMN yaitu berupa
Penjualan asset hasil lelang TA 2012 sebesar Rp10.300.000. dan Pendapatan dari
Sewa Rumah Dinas sebsar Rp671.200.
Pendapatan lain-lain sebesar Rp2.120.362,00 tersebut merupakan pengembalian
belanja pegawai dan belanja lainnya tahun anggaran yang lalu.
Tabel 6 Perbandingan Realisasi pendapatan TA 2013 dan 2012
URAIAN REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A. 2012
NAIK
(TURUN)
%
1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN 10.971.200 157.200 6879,13
2. Pendapatan Lain-lain 2.120.362 12.033.266 -82,38
Jumlah Pendapatan 13.091.562 12.190.466 7,39
B.2. Belanja Negara
Realisasi Belanja Negara Rp15.914.565.091
Realisasi belanja Pusat Informasi Pengawasan pada TA 2013 adalah sebesar
Rp15.914.565.091. atau 97,83 persen dari anggaran setelah revisi senilai
Rp16.305.948.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2013 tersaji pada
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 18
Tabel 7.
Tabel 7
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
Belanja Pegawai 3.708.527.000 3.537.499.469 95,39
Belanja Barang 10.447.421.000 10.278.505.692 98,38
Belanja Modal 2.150.000.000 2.135.676.640 99,33
Total Belanja Kotor 16.305.948.000 15.951.681.801 97,83
Pengembalian Belanja - (37.116.710) -
Belanja Netto 16.305.948.000 15.914.565.091 97,60
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam Grafik berikut ini :
Grafik 1 Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
Berdasarkan Tabel 8 Perbandingan Realisasi Belanja (Bersih) TA 2013 dan TA
2012 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2013 mengalami kenaikan
sebesar 10.99 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2012. Hal ini
disebabkan antara lain pengadaan belanja modal meningkat dalam rangka
mendukung pelaksanaan tupoksi.
Tabel 8
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2013 REALISASI T.A. 2012 Naik (Turun) %
Belanja Pegawai 3.536.884.266 3.371.606.557 4,90
Belanja Barang 10.242.004.185 10.867.432.784 (5,76)
Belanja Modal 2.135.676.640 99.895.000 2.037,92
Jumlah Belanja 15.914.565.091 14.338.934.341 10,99
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 19
Belanja Pegawai Rp3.536.884.266
B.2.1 Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai Pusat Informasi Pengawasan pada TA 2013 meliputi :
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS dan Belanja Lembur.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar
Rp3.536.884.266. dan Rp3.371.606.557. Berdasarkan Tabel 9, realisasi belanja
TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 4.90 persen dari realisasi belanja TA 2012.
Hal ini disebabkan antara lain adanya kenaikan gaji pokok PNS dan adanya
penambahan pegawai.
Tabel 9 Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan 2012
Uraian TA 2013 (Rp) TA 2012 (Rp) Naik/ (Turun) %
Belanja Gaji dan Tunjangan
PNS3.450.171.469 3.274.988.065 175.183.404 5,35
Bel. Uang Lembur 87.328.000 98.086.000 (10.758.000) (10,97)
Jumlah Belanja Bruto 3.537.499.469 3.373.074.065 164.425.404 4,87
Pengembalian Belanja (615.203) (1.467.508) 852.305 (58,08)
Jumlah Belanja Neto 3.536.884.266 3.371.606.557 165.277.709 4,90
Belanja Barang Rp10.242.004.185
B. 2.2 Belanja Barang
Realisasi belanja barang TA 2013 dan TA 2012 adalah masing-masing sebesar
Rp10.242.004.185. dan Rp10.867.432.784.
Berdasarkan Tabel 10, Realisasi Belanja Barang TA 2013 mengalami penurunan
sebesar (5.76) persen dari Realisasi Belanja Barang TA 2012. Hal ini disebabkan
efisensi pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tupoksi Pusinfowas.
Tabel 10 Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2013REALISASI T.A.
2012
Naik
(Turun) %
Belanja Barang Operasional 662.320.752 4.166.112.366 (84,10)
Belanja Barang Non Operasional 1.369.248.573 2.078.434.398 (34,12)
Belanja Jasa 3.217.712.300 671.399.400 379,25
Belanja Pemeliharaan 2.092.674.276 188.947.599 1.007,54
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 2.936.549.791 3.791.078.501 (22,54)
Jumlah Belanja Kotor 10.278.505.692 10.895.972.264 (5,67)
Pengembalian Belanja (36.501.507) (28.539.480) 27,90
Jumlah Belanja Bersih 10.242.004.185 10.867.432.784 (5,76)
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 20
Belanja Modal Rp2.135.676.640
B.2.3 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012 masing-masing sebesar sebesar
Rp2.135.676.640. dan Rp99.895.000.
Berdasarkan Tabel 11, Realisasi Belanja Modal TA 2013 mengalami kenaikan
sebesar 2.038 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA 2012. Hal ini
disebabkan adanya pengadaan perangkat hardware dan software untuk
keperluan perangkat desk kepala.
Tabel 11 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012
URAIAN JENIS BARANG REALISASI TA 2013 (Rp)
REALISASI TA 2012 (Rp)
Naik/ (Turun)
Rp %
Bel. Modal Tanah - - - -
Bel. Peralatan dan Mesin 2.135.676.640 99.895.000 2.035.781.640 2.038
Bel. Modal Gedung dan Bangunan
- - - -
Bel. Modal Fisik Lainnya - - - -
Realiasi Belanja Bruto 2.135.676.640 99.895.000 2.035.781.640 2.038
Pengembalian Belanja - - - -
Realisasi Belanja Netto 2.135.676.640 99.895.000 2.035.781.640 2.038
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 21
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
Aset Lancar Rp83.123.578.
C.1 Aset Lancar
Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar
Rp83.123.578. dan Rp95.639.247.
Aset Lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan
atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal pelaporan.
Rincian Aset Lancar pada Pusat Informasi Pengawasan per 31 Desember 2013
dan 31 Desember 2012 disajikan dalam Tabel 12.
Tabel 12 Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012
No Aset Lancar TA 2013 TA 2012
1 Persedian 83.123.578 95.639.247
Persediaan Rp83.123.578
C.1.1 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar
Rp83.123.578 dan Rp95.639.247.
Persediaan merupakan jenis asset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung
kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji pada Tabel 13.
Tabel 13 Rincian Persediaan
No Persediaan TA 2013 TA 2012
1 Barang Konsumsi 82.432.778 94.948.447
2 Bahan untuk Pemeliharaan 690.800 690.800
Jumlah 83.123.578 95.639.247 Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
C.2 Aset Tetap Aset Tetap Rp2.180.438.267
Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar
sebesar Rp2.180.438.267. dan Rp21.581.436.357. Aset Tetap yang tersaji
merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan
digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 22
Rincian Aset Tetap Pusat Informasi Pengawasan per 31 Desember 2013 dan 2012
disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14
Rincian Aset Tetap
No Jenis TA 2013 TA 2012
1 Tanah - -
2 Peralatan dan Mesin 22.435.622.663 21.532.631.737
3 Gedung dan Bangunan - -
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan - -
5 Aset Tetap Lainnya 48.804.620 48.804.620
22.484.427.283 21.581.436.357
(20.303.989.016) -
2.180.438.267 21.581.436.357
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Aset Tetap
Jumlah
Peralatan dan Mesin Rp22.435.622.663
C.2.1 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2013 dan 2012
adalah Rp22.435.622.663 dan Rp21.532.631.737.
Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2012 21.532.631.737
Mutasi tambah :
- Pembelian 1.923.047.333
- Pengembangan Nilai Asset 163.163.814
Mutasi kurang :
- Transfer Keluar (1.183.220.221)
Saldo per 31 Desember 2013 22.435.622.663
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2013 (20.303.989.016)
Nilai Buku Per 31 Desember 2013 2.131.633.647
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin dari pembelian yang berasal
dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebagai berikut:
No. Nama Barang Jumlah/Unit Nilai
1 Mesin penghitung Uang 1 2.128.500
2 Lemari Besi/Metal 1 2.702.100
3 Rak Besi 5 5.008.300
4 Peti Uang/Cash Box/Coin Box 1 907.350
5 White Board 4 3.654.750
6 LCD Projector/Infocus 2 9.559.000
7 Kursi Besi/Metal 6 2.310.000
8 Meja Rapat 1 1.815.000
9 Televisi 2 26.706.422
10 Audio Amplifier 1 8.844.000
11 Pesawat Telephone 47 198.207.768
12 Mini Monitor 2 12.378.164
13 Mini Komputer 11 117.961.241
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 23
Aset Tetap Lainnya Rp48.804.620
14 P.C Unit 107 1.107.755.031
15 Note Book 8 126.804.036
16 Printer 18 112.959.558
17 External/Portable Hardisk 2 8.893.940
18 Server 1 61.858.060
19 Switch 9 112.594.113
229 1.923.047.333
Sedangkan penambahan nilai peralatan dan mesin yang berasal dari
pengembangan nilai aset adalah berupa penambahan kapasitas dan memori pada
perangkat Personal Computer (PC) dan Server sejumlah Rp163.163.814, dengan
uraian sebagai berikut:
No Uraian Satuan Kuantitas Nilai
1 PC Unit buah - 8.998.726
2 Server buah - 154.165.088
Total 163.163.814
Mutasi pengurangan nilai peralatan dan mesin adalah merupakan transfer keluar
aset peralatan dan mesin yang berasal dari belanja modal peralatan dan mesin
Tahun 2013 yaitu berupa perangkat desk kepala antara lain PC unit, notebook,
Mini Komputer, Televisi, Perangkat Telephone, Switch, Server dan Printer.
Perangkat tersebut didistribusikan ke unit-unit kerja lain di lingkungan BPKP
(sesuai lampiran A3).
C.2.2 Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp48.804.620.
dan Rp48.804.620. Aset Tetap Lainnya di Pusinfowas seluruhnya adalah
merupakan buku koleksi perpustakaan dan tidak terdapat mutasi Aset Tetap
Lainnya selama Tahun 2013.
Akumulasi penyusutan Aset Tetap Rp20.303.989.016
C.2.3 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
masing-masing Rp20.303.989.016 dan Rp0.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat aset Tetap selain untuk Tanah dan
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2013 tersaji pada
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 24
Tabel 15.
Tabel 15 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
No Aset Tetap Nilai perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 22.435.622.663 20.303.989.016 2.131.633.647
22.435.622.663 20.303.989.016 2.131.633.647 Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya Rp7.308.899.894
C.3 Aset Lainnya
C.3.1 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
Rp7.308.899.894. dan Rp7.259.434.401. Aset Tak Berwujud merupakan aset
yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak
Berwujud yang dimiliki berupa software yang digunakan untuk menunjang tugas
pokok Pusat Informasi Pengawasan. Pada Tahun 2013 terdapat pembelian
software sebesar Rp49.465.493. Adapun rincian ATB per 31 Desember sebagai
berikut :
Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2012 7.259.434.401
Mutasi tambah :
- Pembelian 49.465.493
Mutasi kurang :
- Transfer Keluar -
Saldo per 31 Desember 2013 7.308.899.894
Kewajiban Jangka Pendek
Rp16.497.500
KEWAJIBAN
C.4 Kewajiban Jangka Pendek
Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji sebesar
Rp16.497.500. dan Rp71.527.845.
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan
segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan.
Rincian Kewajiban Jangka Pendek pada Pusat Informasi Pengawasan per 31
Desember 2013 disajikan dalam Tabel 16.
Tabel 16 Rincian Kewajiban Jangka Pendek
No Kewajiban Jangka Pendek Jumlah
1 Utang kepada Pihak Ketiga 16.497.500
Jumlah 16.497.500
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 25
Utang kepada Pihak Ketiga Rp16.497.500
C.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp16.497.500. dan Rp71.527.845.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan
merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya
dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan.
Adapun rincian Utang kepada Pihak Ketiga Pusat Informasi Pengawasan per 31
Desember 2013 disajikan dalam Tabel 17.
Tabel 17
Rincian Utang kepada Pihak ketiga
No Uraian Jumlah Penjelasan1 Belanja Pegawai yang Masih
harus Dibayar
16.497.500 Kekurangan pembayaran uang
makan pegawai bulan
Desember 2013
16.497.500 Jumlah Ekuitas Dana Lancar Rp66.626.078
EKUITAS
C.5 Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar merupakan pasangan beberapa akun yang ada di Aset
Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek.
Rincian nilai Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2013 dan 2012 tersaji pada
Tabel 18.
Tabel 18 Rincian Ekuitas Dana Lancar
No Ekuitas Dana Lancar TA 2013 TA 2012
1 Cadangan Persediaan 83.123.578 95.639.247
2 Dana yang Harus Disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Pendek (16.497.500) (71.527.845)
Jumlah 66.626.078 24.111.402
C.5.1 Cadangan Persediaan
Nilai Cadangan Persediaan tersaji per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-
masing sebesar Rp83.123.578. dan Rp95.639.247.
Cadangan Persediaan merupakan jumlah Ekuitas Dana Lancar Pusat Informasi
Pengawasan dalam bentuk Persediaan.
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 26
C.5.2 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Nilai Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar minus Rp16.497.500
dan minus Rp71.527.845. Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana
yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
Ekuitas Dana C.6 Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan Rp9.489.338.161
C.6.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-
masing sebesar Rp2.180.438.267. dan Rp21.581.436.357. merupakan jumlah
ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.
C.6.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-
masing sebesar Rp7.308.899.894. dan Rp7.259.434.401. merupakan jumlah
ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1 KEJADIAN-KEJADIN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
Tidak Terdapat kejadian penting setelah tanggal neraca.
D.2 INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA AKRUAL
Daftar informasi pendapatan dan belanja akrual disajikan sebagaimana
dalam lampiran.
D.3 INFORMASI DANA MITRA KERJA
Pelaksanaan kegiatan oleh Pusinfowas yang dibiayai mitra kerja selama
Semester I TA 2013 dilakukan sebanyak 21 PP dan menggunakan anggaran
sebesar Rp162.594.200,00 dengan laporan yang diterbitkan sejumlah 21
LHP.
Jumlah dana tersebut seluruhnya dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh
pihak mitra kerja sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada masing-
masing mitra kerja. Pegawai Pusinfowas BPKP yang diberi tugas oleh
pimpinan masing-masing diterbitkan Surat Perintah Dinas (SPD) Nihil dengan
beban anggaran mitra kerja, dan pada akhir kegiatan/penugasan pegawai
Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan Tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 27
dimaksud menerima dan menandatangani kuitansi penggantian biaya
perjalanan dinas/transport lokal, dan selanjutnya dipertanggungjawabkan
sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja.
D.4. PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
Rekening pemerintah yang digunakan daalm kegiatan operasional Pusat
Informasi Pengawasan adalah Bank BRI KCP BPKP A/C 1148-01-000005-
30-6 a.n. Bendahara Pengeluaran Pusat Informasi Pengawasan BPKP.sesuai
dengan surat persetujuan pembukaan rekening dari Kepala KPPN Jakarta
IV Nomor S-2799/WPB.11/KP.04/2008 tangga13 Juni 2008.
LAMPIRAN A1
A PERALATAN DAN MESIN 22.435.622.663,00 20.303.989.016,00 2.131.633.647,00
1 Alat Angkutan Darat Bermotor 7 470.295.150 469.342.650 952.500
2 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 5 279.000 279.000 -
3 Alat Kantor 5 531.575.237 468.407.627 63.167.610
4 Alat Rumah Tangga 5 1.328.305.462 1.090.160.574 238.144.888
5 Alat Studio 5 368.859.488 352.807.738 16.051.750
6 Alat Komunikasi 5 255.487.229 166.272.715 89.214.514
7 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 10 12.378.164 618.908 11.759.256
8 Komputer Unit 4 3.879.307.192 3.342.524.600 536.782.592
9 Peralatan Komputer 4 15.589.135.741 14.413.575.204 1.175.560.537
ASET TETAP LAINNYA 48.804.620 - 48.804.620
1 Bahan Perpustakaan Tercetak - 48.804.620 - 48.804.620
22.484.427.283 20.303.989.016 2.180.438.267
PUSAT INFORMASI PENGAWASAN
Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan, dan Nilai Buku Aset Tetap
No. Nilai Buku
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2013
Aset Tetap Masa Manfaat Nilai PerolehanAkumulasi
Penyusutan
LAMPIRAN A3
No Nama Barang No BAST Tanggal Penerima Unit Nilai/ Unit Jumlah
1 PC Unit BA-739/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Biro Umum BPKP 1 10.317.881 10.317.881
2 Note Book BA-739/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Biro Umum BPKP 1 25.300.000 25.300.000
3 Mini Komputer BA-739/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Biro Umum BPKP 1 8.745.000 8.745.000
4 Televisi BA-739/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Biro Umum BPKP 1 4.169.000 4.169.000
5 Pesawat Telephone BA-818/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Papua Barat 3 4.346.110 13.038.330
6 Pesawat Telephone BA-731/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Maluku Utara 3 4.346.110 13.038.330
7 Pesawat Telephone BA-820/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sulawesi Barat 3 4.346.110 13.038.330
8 Pesawat Telephone BA-729/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Kalimantan Tengah 3 4.346.110 13.038.330
9 Pesawat Telephone BA-727/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Kepulauan Riau 3 4.346.110 13.038.330
10 Pesawat Telephone BA-816/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Nusa Tenggara Barat 2 4.346.110 8.692.220
11 Pesawat Telephone BA-814/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Gorontalo 3 4.346.110 13.038.330
12 Pesawat Telephone BA-732/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Bangka Belitung 3 4.346.110 13.038.330
13 Server BA-815/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Bali 1 61.858.060 61.858.060
14 Switch BA-894/IP/3/2013 18 Desember 2013 Perwakilan BPKP Prov Kalimantan Tengah 1 12.510.457 12.510.457
15 Switch BA-890/IP/3/2013 16 Desember 2013 Pusdiklatwas 1 12.510.457 12.510.457
16 PC Unit BA-739/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Biro Umum BPKP 9 10.436.951 93.932.559
17 PC Unit BA-890/IP/3/2013 16 Desember 2013 Pusdiklatwas 2 10.436.951 20.873.902
18 PC Unit BA-815/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Bali 2 10.436.951 20.873.902
19 PC Unit BA-808/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov DKI Jakarta 2 10.436.951 20.873.902
20 PC Unit BA-818/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Papua Barat 2 10.436.951 20.873.902
21 PC Unit BA-817/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Nusa Tenggara Timur 2 10.436.951 20.873.902
22 PC Unit BA-816/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Nusa Tenggara Barat 2 10.436.951 20.873.902
23 PC Unit BA-814/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Gorontalo 2 10.436.951 20.873.902
24 PC Unit BA-820/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sulawesi Barat 2 10.436.951 20.873.902
25 PC Unit BA-813/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sulawesi Tengah 2 10.436.951 20.873.902
26 Printer BA-739/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Biro Umum BPKP 2 6.275.531 12.551.062
27 Printer BA-818/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Papua Barat 1 6.275.531 6.275.531
28 Printer BA-813/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sulawesi Tengah 2 6.275.531 12.551.062
29 Printer BA-727/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Kepulauan Riau 1 6.275.531 6.275.531
30 Printer BA-732/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Bangka Belitung 1 6.275.531 6.275.531
31 Printer BA-731/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Maluku Utara 2 6.275.531 12.551.062
32 Printer BA-816/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Nusa Tenggara Barat 1 6.275.531 6.275.531
33 Printer BA-814/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Gorontalo 1 6.275.531 6.275.531
34 Printer BA-820/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sulawesi Barat 1 6.275.531 6.275.531
35 Printer BA-729/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Kalimantan Tengah 1 6.275.531 6.275.531
36 PC Unit BA-812/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sulawesi Utara 2 10.436.951 20.873.902
37 PC Unit BA-813/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sulawesi Tenggara 5 10.436.951 52.184.755
38 PC Unit BA-811/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sulawesi Selatan 2 10.436.951 20.873.902
39 PC Unit BA-810/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Kalimantan Selatan 2 10.436.951 20.873.902
40 PC Unit BA-809/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Kalimantan Barat 2 10.436.951 20.873.902
41 PC Unit BA-807/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Bengkulu 2 10.436.951 20.873.902
42 PC Unit BA-806/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Jambi 2 10.436.951 20.873.902
43 PC Unit BA-805/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sumatera Selatan 2 10.436.951 20.873.902
44 PC Unit BA-804/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sumatera Barat 2 10.436.951 20.873.902
45 PC Unit BA-803/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Sumatera Utara 2 10.436.951 20.873.902
46 PC Unit BA-802/IP/3/2013 11 November 2013 Perwakilan BPKP Prov Aceh 2 10.436.951 20.873.902
47 PC Unit BA-738/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Puslitbangwas 1 10.436.951 10.436.951
48 PC Unit BA-734/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Papua 2 10.436.951 20.873.902
49 PC Unit BA-731/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Maluku Utara 2 10.436.951 20.873.902
50 PC Unit BA-731/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Maluku 4 10.436.951 41.747.804
51 PC Unit BA-733/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Kalimantan Timur 2 10.436.951 20.873.902
52 PC Unit BA-729/IP/3/2013 18 Desember 2013 Perwakilan BPKP Prov Kalimantan Tengah 2 10.436.951 20.873.902
53 PC Unit BA-751/IP/3/2013 17 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Jawa Timur 2 10.436.951 20.873.902
54 PC Unit BA-749/IP/3/2013 17 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov DIY 2 10.436.951 20.873.902
55 PC Unit BA-750/IP/3/2013 17 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Jawa Tengah 2 10.436.951 20.873.902
56 PC Unit BA-747/IP/3/2013 17 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Jawa Barat 2 10.436.951 20.873.902
57 PC Unit BA-748/IP/3/2013 17 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Banten 2 10.436.951 20.873.902
58 PC Unit BA-730/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Lampung 2 10.436.951 20.873.902
59 PC Unit BA-727/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Kepulauan Riau 2 10.436.951 20.873.902
60 PC Unit BA-732/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Bangka Belitung 2 10.436.951 20.873.902
61 PC Unit BA-735/IP/3/2013 16 Oktober 2013 Perwakilan BPKP Prov Riau 2 10.436.951 20.873.902
1.183.220.221 JUMLAH
TRANSFER KELUAR ASET
PUSAT INFORMASI PENGAWASAN
TAHUN 2013