Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

40
6/12/22 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 1 SELAMAT DATANG DI MATA KULIAH Pengantar Teori Pajak Atas Penghasilan (PAPh) (BAGIAN KE-II PENGANTAR PERPAJAKAN)

Transcript of Bagian 2 slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Page 1: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

SELAMAT DATANGDI MATA KULIAH

Pengantar Teori Pajak Atas

Penghasilan (PAPh) (BAGIAN KE-II PENGANTAR PERPAJAKAN)

Page 2: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 2

RINGKASAN PENUNTUNMATA KULIAH

PENGANTAR TEORI PAJAK ATAS PENGHASILAN (PAPh)

(TAX ON INCOME)(BAGIAN KE-II PENGANTAR PERPAJAKAN)Dosen : H. Waluyo Daryadi KS.

Page 3: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

05/01/2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 3

Definisi Pajak :1. Konsiderans menimbang huruf a. UU No.

6/1983, UU No. 7/1983, UU No. 8/1983 filosofi dari perpajakan merupakan kewajiban kenegaraan setiap warga untuk turut berperan serta dalam pembiayaan Negara dan pembangunan nasional;

2. Definisi menurut UU KUP th 2007 (Psl 1 angka 1):Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebasar-besarnya kemakmuran rakyat.

Page 4: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

05/01/2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 4

Definisi Penghasilan :Setiap tambahan kemampuan ekonomis yg diterima /diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai utk konsumsi / utk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dgn nama dan dlm bentuk apapun, termasuk ………

Page 5: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 5

Pengantar Teori Pajak Atas Penghasilan (PAPh)

1. Dalam memenuhi kebutuhan hidup, seseorang memerlukan/mencari sesuatu yg diperlukan utk hidup. Yang dicari harus didapatkan Pendapatan (income).

2. Utk hidup, seseorang hrs mengorbankan/ mengeluarkan/membelanjakan “sesuatu” Pengeluaran/Belanja (expense/expenditure) = utk konsumsi dan investasi lihat definisi Penghasilan Netto.

Page 6: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 6

3.Negara juga memerlukan Pendapatan utk membiayai (belanja) Konsumsi dan Investasi supaya tetap hidup (survive).Pendapatan Negara yg utama adalah Pajak yg berasal dari sebagian Pendapatan masyarakat berupa iuran sbg wujud peran serta dlm pembiayaan Negara (konsumsi) dan Pembangunan Nasional (investasi).

Page 7: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 7

4. Dari Perolehan Pendapatan Dan Pengeluaran Belanja Dipungut Pajak oleh Negara : 4.1. Pajak Penghasilan atas

Penghasilan (pendapatan) Netto, yg diperoleh seseorang atau suatu Badan ( dlm usaha memenuhi kebutuhan hidupnya). 4.2.Penghasilan Netto dikurangi Pajak (PPh) adalah Penghasilan setelah Pajak yg siap dibelanjakan (disposable income) utk konsumsi atau utk menambah kekayaan investasi aset.

Page 8: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 8

4.3.(Sisa) Penghasilan (yg sudah dikurangi PPh) yg digunakan utk belanja konsumsi/ investasi dikenakan Pajak Atas Konsumsi.4.4.Dari hasil belanja utk investasi adalah merupakan tambahan harta/kekayaan seseorang/badan, yg akan dikenakan Pajak Atas Harta atas kepemilikan harta/aset yg berasal dari belanja investasi.4.5. Dokumen tertentu yg menjadi bukti perdata atas transaksi kepemilikan harta/kekayaan, atau keadaan/kejadian perdata dikenakan Pajak (Bea) atas dokumen tertentu sbg bukti perdata oleh seseorang atau sesuatu Badan.

Page 9: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 9

5.1. Orang pribadi (alamiah) individuals.

5. Subyek Pajak (Siapa/Who)

5.2. Warisan tak terbagi menggantikan (ahli waris) yg berhak subyek fiksi.

5.3. Badan (bentukan legal) dgn nama dan dlm bentuk apapun (profit & non profit).

5.4. Bentuk Usaha Tetap (BUT) Permanent Establishment.

Page 10: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 10

sekumpulan orang dan atau modal,

yang merupakan kesatuan , baik yang melakukan usaha, maupun yang tidak melakukan

usaha, yang meliputi PT. . . . dst,

(KUP.2008). (pengertian luas meliputi org. Nirlaba).

5.3A PENGERTIAN BADAN

Page 11: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 11

subyek pajak berpotensi secara subyektif dan obyektif menjadi “wajib pajak”;

5.3A.1. Badan Sbg. Subyek Pajak dan Wajib Pajak

yaitu bila telah menerima atau memperoleh penghasilan mendapatkan NPWP;

sbg. “Wajib Pajak”, maka menurut peraturan perundang-undangan pajak, Badan ditetapkan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

Page 12: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 12

dalam negeri :≈ didirikan atau ber kedudukan di Indonesia;≈ menerima atau memperoleh penghasilan

baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia (worldwide income/global income, asas domisili);

5.3A.2. Badan Sbg. Subyek Pajak dan Wajib Pajak

luar negeri :≈ tidak didirikan atau tidak ber kedudukan di Indonesia; tetapi≈ menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia melalui

“BUT”; atau≈ menerima/memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan

dari usaha atau kegiatan melalui “BUT” (asas sumber).

Page 13: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 13

6. Status Subyek6.1. Subyek Dalam Negeri

6.1.1. Orang Pribadi (Individuals)Yang sejak lahir/pindah dari LN (menyatakan niat utk) tinggal di Indonesia (domisili) menurut batas waktu tertentu time test.

6.1.2. Badan yg didirikan / Kantor Pusat / berkegiatan di Indonesia.

Page 14: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 14

6.2. Subyek Luar Negeri6.2.1. Orang Pribadi Luar Negeri

Yang menerima penghasilan dari harta yg terletak di Indonesia.

6.2.2. Badan Luar NegeriYang menerima penghasilan dari harta yg terletak di Indonesia.

6.2.3. Orang Pribadi / BadanYang menjalankan kegiatan usaha di Indonesia melalui suatu BUT, maupun tidak melalui BUT.

Page 15: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 15

6A. STATUS BUT DALAM SEJARAH PAJAK ATAS PENGHASILAN (SUMBER UU NO. 17/2000)6A.1. SEBELUM THN.1984, PAJAK ATAS BADAN DIATUR

DALAM ORD. PAJAK PERSEROAN THN. 1925 DGN. STATUS PENDIRIAN TETAP (NAMA UTK BUT DULU) SBG. SUBYEK PAJAK LUAR NEGERI.

6A.2. DGN. UU NO. 7 THN. 1983, MULAI 1 JAN. 1984 STATUS “BENTUK USAHA TETAP” (BUT) BERUBAH MENJADI SUBYEK DLM. NEGERI.

6A.3. SEJAK 1 JAN.1995 (DGN. UU NO. 10/1994) BUT DITETAPKAN LAGI SBG. SUBYEK PAJAK LUAR NEGERI S/D SEKARANG SEPERTI DIMUAT DLM UU.NO.17/2000, DAN TERAKHIR DLM. PERUBAHAN TAHUN 2009 KEMBALI SEPERTI PPs.1925.

Page 16: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 16

6A.4 APA SEBETULNYA BENTUK USAHA TETAP (BUT) (PERMANENT ESTABLISHMENT) ITU?

6A.4.1. ORANG PRIBADI (ASING) EXPATRIATEdi Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam 12 bulan.

6A.4.2. BADAN (ASING) Tdk di dirikan & tdk berkedudukan di Indonesia; yg :- melakukan usaha & kegiatan di Ind. dlm. bentuk :

~ tempat kdd. Mgt. ~cab,persh.~ ktr.perwkl. ~ ged. Ktr,~ pabrik,bengkel,

Page 17: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 17

- pertamb. penggalian, pengeboran, ekspl. tmb.

- perikanan,pertanian,peternakan,perkebunan, perhutanan;

- proyek konstruksi, instalasi & perakitan (assmbl)

- jasa apapun oleh pgw./org lain (asing) >> 60 hr dlm 12 bln;

- org./bdn selaku agen tdk.bebas (non independent agent),

- agen/pgw. Ass asing yg terima premi&risiko di Ind.

Page 18: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 18

7.1. Pejabat Kor Diplomatik & Konsuler CD & CC dari negara asing di Indonesia + Staf + Keluarga dg syarat tidak melakukan kegiatan/usaha lain selain tugas-tugas diplomatik/konsuler.

7. Non Subyek

7.2. Perwakilan (kedutaan/konsulat) negara asing di Indonesia.

7.3. Perwakilan Badan Dunia PBB, dan badan Internasional lainnya yg bekerja/ bermanfaat bagi Indonesia yg diakui & ditetapkan dlm PerMenKeu.

7.4. Pejabat yg bekerja pada badan-badan tsb no. 7.3. dgn syarat : bukan WNI; tdk menjalankan kegiatan usaha di Indonesia.

Page 19: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 19

8.1. Penghasilan dlm arti seluas-luasnya / terbatas.

8. Obyek Pajak

8.2. Struktur Penghasilan :8.2.1. Penghasilan Bruto (Gross Income)8.2.2. Penghasilan Netto (Net Income)8.2.3. Penghasilan Kena Pajak (Taxable Income)

8.2.4. Penghasilan Sesudah Pajak (Income After Tax Disposable Income)

8.2.5. Utk Badan (Gross = Penghasilan sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, Amortisasi, deplesi EBITDA).

Page 20: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 20

8A. Lanjutan Obyek Pajak8A.1. Obyek Pajak Orang Pribadi :

1.1. Umumnya dari sumber subyek sbg SDM (karyawan Employee) yg menerima atau memperoleh penghasilan dari Pemberi Kerja (Majikan Employer).

1.2. OP dapat juga mendapatkan penghasilan dari kegiatan usaha sendiri (self employed) atau pekerjaan bebas freelancer service-provider/service renderer, contoh ……

1.3.Dari penghasilan / sumber lain termasuk tambahan kekayaan neto (net capital gain). (lihat Badan).

Page 21: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 21

8A.2. Obyek Pajak WP Badan :2.1. Sesuai sifat/tujuan badan usaha yg utama

dari kegiatan usaha = Laba Usaha Pasal 4 ayat (1)c; Profit;

2.2. dari luar kegiatan usaha = pendapatan lain-lain Psl.4 (1) d s/d i dan k s/d p : meliputi keuntungan karena pengalihan/penjualan aktiva perusahaan kpd.badan lain sbg.ganti saham/setoran modal, keuntungan yg.diperoleh badan lain krn. Pengalihan kpd. pemegang saham, karena likuidasi dsj., karena hibah, pengembalian pajak yg sdh dibiayakan;2.3. dari lain-lain bunga, dividen, royalti, sewa; krn pembebasan utang; krn selisih kurs valas; hsl revaluasi aktiva, premi assr., iuran dst, tambahan kekayaan netto; baik dari dalam Negeri maupun dari Luar Negeri.

Page 22: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 22

8B.1. yg dpt menjadi obyek Pajak adl.(baik bruto maupun netto): setiap tambahan kemampuan ekonomis

(economic benefits) yg diterima / diperoleh WP,

baik berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,

yg dpt dipakai utk konsumsi / menambah kekayaan WP.- >> luas sekali meliputi hampir semua bentuk & jenis “income” {Psl. 4 (1) hrf a s/d p} kecuali yg dikecualikan .- >> non obyek Psl. 4 (3) a s/d k.

8B. Lebih lanjut tentang Obyek Pajak

Page 23: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 23

8B.2. Sumber Penghasilan :2.1.SDM sbg faktor produksi (na.ker.), jasa-

jasa, atau profesi/pek. bebas ;

2.2.dari usaha & kegiatan (self imployed & entrprise) ;

2.3.dari modal / harta tetap & bergerak (funds/capital & properties);

2.4.dari sumber lain-lain nya.

Page 24: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 24

8C. Khusus tentang Penghasilan BUT:8C.1. berasal dari :

usaha & kegiatan yg dilakukan di Indonesia; harta/properti yg dimiliki / dikuasai yg terletak di Ind;

usaha & kegiatan Ktr. Pusat di LN. Yg dilakukan di Ind yg sama / sejenis dgn kegiatan BUT itu sendiri di Ind. (force of attraction); penghasilan yg tsb. dlm Ps.26 yg diterima Ktr. Pusat nya spj. terdpt hubungan efektif antara BUT dgn sumber ph. tsb.8C.2. Biaya / Pengeluaran BUT

yg boleh dikurangkan, sama dgn biaya & pengeluaran Badan DN, termasuk biaya utk Ktr. Pusat (kecuali yg “non deductible”), Ps. 5 (2) , (3) & Ps. 6 (1)

Page 25: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 25

8.3. Konsep tentang Penghasilan 8.3.1. Konsep pertambahan (kemampuan ekonomis)

penghasilan : Accretion Concept of Income Lihat definisi Penghasilan di UU PPh.

8.3.2. Konsep sumber dari penghasilan Source Concept of Income Penghasilan berasal dari sumber-sumber 8.3.2.1. Sumber daya alam (sewa2/royalty hak

pemanfaatan alam).8.3.2.2. Sumber daya manusia (tenaga kerja,

pekerjaan bebas, profesi atau jasa2).8.3.2.3. Sumber usaha/kegiatan utk mendapatkan

atau memperoleh laba usaha (profit) self imployed & enterprise.

8.3.2.4. Sumber modal harta tetap & bergerak (funds/capital & properties)

8.3.2.5. Sumber-sumber lainnya.

Page 26: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 26

8.4. Non Obyek8.4.1. Biasanya sifatnya diterima seseorang dlm

hubungan keluarga utk alimentasi (bantuan, pemberian Ortu kepada anak utk biaya hidup).

8.4.2. Ditetapkan secara limitatif dlm UU sbg Bukan Obyek (kena) Pajak.

Page 27: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 27

9. Dasar Pengenaan Pajak (Taxable Base)9.1. Pajak dihitung baik dari basis Netto maupun Bruto.

9.1.1. Utk penghasilan tertentu (laba usaha) biasanya dihitung dgn basis Netto ( Ph. Bruto dikurangi biaya usaha kecuali biaya-biaya yg tdk dpt dikurangkan; ingat prinsip “taxability-deductibility & non taxability–non deductibility”); via self assessment kecuali ditetapkan lain .9.1.2. Dari sumber lain-lain biasanya Penghasilan dihitung dr basis Bruto via pemungutan/ pemotongan ph lain (withholding tax) atau PPh final Psl. 4 (2).

Page 28: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 28

9.2. Dari Basis Netto Penghasilan Bruto harus dikurangi dgn Biaya Usaha yang :9.2.1. Sekali habis 1 tahun (biaya rutin) 9.2.2. Punya manfaat ≥ 1 tahun melalui

pembebanan:- Penyusutan, Amortisasi, Deplesi;9.2.3. Kompensasi kerugian; bukan biaya melainkan hak utk diperhitungkan dgn laba tahun-tahun berikutnya.

9.3. Dari Statusnya :Biaya-biaya / Pengeluaran dapat bersifat (berstatus)- Yg Deductible = lihat Psl 6 UU No. 18/2000;- Yg Non Deductible = lihat Psl 9 (1);- Yg melalui penyusutan/amortisasi/deplesi =

lihat Psl 9 (2)

Page 29: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 29

9.3A. Pengeluaran/Biaya-biaya yg dpt dikurangkan dari Ph. Bruto (deductible costs/expensesi).

9.3A.1. Pedoman utama : biaya utk mendapatkan, menagih & memelihara (mempertahankan) Ph./ income : 3 M.1.1. biaya operasional / rutin, yg

manfaatnya / habis terpakai dlm se th atau kurang Ps.6 (1) a ;1.2. biaya/pengeluaran (investasi) yg mempunyai masa manfaat lbh dr 1 th melalui penyusutan, amortisasi & deplesi Ps.6 (1) b jo. Ps.9 (2) ;1.3. biaya lain-lain – Ps.6 (1) hrf. c, d, e, f, g, h; (overheads)

1.4. kompensasi kerugian baik horizontal antar sesama obyek dlm 1 th buku/pjk maupun vertikal dari th ke th s/d max 5 th Ps. 6 (2)

Page 30: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 30

9.3A.2. Penyusutan & Amortisasi

2.1. termasuk biaya 3 M utk. perolehan harta /aktiva yg digunakan dlm. Perusahaan yg mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, yg pembebanannya sbg. biaya melalui Penyusutan utk aktiva berwujud kecuali tanah Psl. 11; atau melalui Amortisasi utk aktiva tdk tdk berwujud Psl. 11A; {lihat juga Psl. 6 (1) b dan Psl.9 (2)} ;2.1. ada dua metoda penyusutan : garis lurus (straight line method); saldo menurun (declining balance

method);WP Badan boleh pilih salah satu metoda dan hrs taat asas.WP OP berlaku sama utk yg self employment.

Page 31: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 31

9.3A.3. Penyusutan Menurut Metoda3.1. garis lurus : nilai perolehan (pembelian) di susut sebesar

bagian-bagian yg sama besar tiap thn. (dlm %) selama masa manfaat (fiskal) dari aktiva tsb. (Psl. 11);

3.2. saldo menurun : nilai perolehan di susut sebesar bagian

yg semakin kecil karena dasar penyusutannya adalah nilai sisa buku sesudah penyusutan thn sebelumnya, makin lama makin kecil dan pd. thn terakhir masa manfaat disusut 1x gus perlu izin DJP !3.3. Aktiva yg disusut dikelompokkan dlm :

1.bukan bangunan ada 4 klp aktv.; dan2. bangunan permanen disusut 20 thn 5% 1 thn.;

semi permanen disusut 10 thn 10% 1 thn. (Lihat tabel psl. 11 dan 11A)

Page 32: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 32

9.3A.4. Kompensasi Kerugian (Fiskal) {Pasal 6 ayat (2)}Jika dlm suatu thn Badan menderita kerugian, maka kerugian itu dapat dikompensasikan (diperhitungkan) dgn. keuntungan / penghasilan netto dari thn berikutnya; sampai selama 5 thn. Artinya jika s/d thn ke 5 masih ada sisa kerugian yg berasal dr thn pertama, maka kerugian tsb hangus (tdk dpt dikompensasikan lagi di thn ke 6).Namun dlm Psl 31A diberikan kemudahan kompensasi rugi s/d 10 thn kpd Badan yg berinvestasi di sektor ekonomi yg berskala prioritas tinggi, terutama di daerah terpencil.

Page 33: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 33

10. Penggolongan, Kategorisasi & Sifat Pajak Atas Penghasilan (PAPh)

10.1. PAPh termasuk golongan Pajak Langsung, artinya ….. 10.2. PAPh masuk kategori :- Pajak Subyektif (utk OP), artinya ….., dan - Pajak Obyektif (utk Badan), artinya …….

10.3. PAPh utk OP, bersifat personal (individual/pribadi/ perseorangan).

10.4. PAPh utk Badan, bersifat non personal (inrem), karena yg utama obyeknya = laba usaha.Tetapi sebagai golongan PL subyektif Subyek Badan tetap bertanggung jawab terhadap pelunasan beban pajak.

Page 34: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 34

11. Tarif Pajak Atas Penghasilan

11.1. Umumnya berlaku Tarif Umum (normal) baik utk OP maupun utk Badan/BUT dari Net Income Base.

11.2. Umumnya tarif pajak bersifat Progresif (Progresive Rate) akan tetapi yg terjadi/kenyataan adl sifat tarif yg progresif proporsional atau proporsional progresif, artinya ……..

11.3. UU memisahkan tarif utk OP (personal tax) dan utk Badan (corporate tax).

Page 35: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 35

12. Menghitung Pajak Terutang utk OP yg melakukan kegiatan usaha/pek. bebas (self employed & rendering services) dan utk badan/BUT.

12.1.yg menjadi dasar pengenaan PPh (DPP) adl. Penghasilan Kena Pajak (PKP) ;

12.2.Penghasilan Kena Pajak adl. Ph. Netto dikurangi Ph. yg sdh dikenakan Pj. tersendiri/final dan atau Ph.non obyek dan atau Kompensasi Kerugian Fiskal;12.3.Ph. Netto adl. Ph. Bruto dikurangi biaya-biaya yg boleh dikurangkan (deductible expenses) 3 M;

12.4.Ph.Bruto adl. Jumlah seluruh penerimaan/peredaran usaha seblm dikurang biaya-biaya;PPh Terutang adl. PKP dikalikan Tarif PPh Badan Ps. 17 ayat (1) hrf. a OP, huruf b Badan;

12.5.Dgn kata lain PPh terutang dari Laba Usaha dihitung berdsrkan Basis Netto (Net Base).

Page 36: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 36

13. Macam & Cara Pelunasan PAPhPPh terutang lihat Ps. 28 (1) net base

13.1. PPh.Ps.22 dipungut oleh Pihak lain atas transaksi tertentu (gross base);

13.2. PPh.Ps.23 dipotong oleh Pihak lain atas transaksi tertentu (gross base);

13.3. PPh.Ps.24 , pajak yg sdh dibayar atas Penghasilan dr LN yg dpt dikreditkan (Net Base);

13.4. PPh.Ps.25 , angsuran bulanan dlm th berjalan 1/12 x PPh ymhdbayar th lalu (estimated tax base);

Page 37: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 37

13.5. PPh.Ps.26 (5), khusus utk Ktr.Pusat BUT; (gross base)

13.6. PPh.Ps. 29 pajak yg akhirnya hrs dibayar / atau lebih bayar yg hrs dilunasi / atau dpt di claim sblm. SPT Th-an dimasukkan ke KPP.; (netbase)

13.7. PPh.Ps. 4A (2), biasanya “final” (gross basei), atas Penghasilan tertentu selain yg sdh dipotong PPh.Ps. 23.

Page 38: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 38

Ada dua jenis SPT PPh Badan :Standar form. 1771 berbahasa Indonesia & satuan mata

uang Rupiah (Rp.);Khusus form. 1771 $ berbahasa asing (Inggris) dan

mata uang asing (dollar).SPT dibagi dalam :SPT Induk;Lampiran SPT (I s/d VI).

STEP BY STEP TO FILING THE CORPORATE INCOME TAX RETURN

(Penuntun Pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan = SPT – Pajak Penghasilan = PPh Badan)

Page 39: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 39

Secara umum tersusun dalam :bagian / status;kolom dan lajur;Lampiran-lampiran;Pernyataan kebenaran laporan yang disajikan.

Page 40: Bagian 2  slide - pengantar teori pajak atas penghasilan (pph)-oke

Monday, May 1, 2023 Drs. H. Waluyo Daryadi KS. 40

Pada dasarnya SPT merupakan rangkuman isi Pasal-Pasal UU PPh.

Bagian/status, kolom & lajur :general status = identitas WP;income statement/declaration;tax liability/due; tax credit;deficienty/excessive tax;estimated tax installmenttable of attachments;legal statement under oath.

Lampiran utama ;Laporan Keuangan Fiskal (Neraca & Daftar Laba/Rugi);Daftar Penyusutan / Amortisasi;Kompensasi Kerugian Fiskal (jika ada).

ISI DAN BAGIAN SPT