Bagaimana Menilai Sebuah Kitabullah

3
Q & A Bagaimana Menilai Alkitab yang Berasal dari Tuhan ? Setiap buku dapat dirangkum dalam intisari tema, pesan dan ajarannya. Setiap undang-undang dapat diruj ukkan kepada jiwa peru ndanga n-nya. Apala gi yang namanya Kitab Al lah, yang memang tidak  “dibuat“ oleh para sarjana, melainkan yang dipercaya diturunkan oleh pewahyuan surgawi untuk dipahami SETIAP anak-manusia mana saja! Termasuk yang buta-huruf, jelata dan papa. Bila itu target nya Tuhan, maka Ki tab Suci Nya past il ah memil iki sebuah ayat/ rangk uman expl isit tentan g  jiwa dan inti-pesan Ilahi yang mudah dipahami, sekaligus menggetarkan , kar ena menyentuh kel uhuran pesan Tuhan yang pali ng dalam bagi segenap kemanusiaan! Suatu ke ti ka ka mi perna h mena ny ak an ke pa da seoran g teman Muslim ,“Ayat manakah dari seluruh Quran yang dianggap paling luhur atau paling utama ajarannya bagi kemanusiaan?“ Teman kita agak lama berpikir dan dia akhirnya berkata secara politis, bahwa semua ayat Quran adalah luhur, berguna, dan utama bagi kemanusiaan. Itu jawaban retoris yang hebat. Namun apakah itu berarti bahwa Quran memang tidak mempunyai ayat emas yang paling luhur memberi sumbangan kepada kemanusiaan ? Masalah ini perlu dilontarkan karena Taurat dan Injil (yang dibenarkan Quran) jelas-jelas merangkumkan satu ajaran Tuhan yang universal, sumber moral dan etika yang paling tinggi dan luhur bagi kemanusiaan. Dan itulah yang dinyatakan baik oleh Musa , maupun oleh Yesus sendiri sebagai HUKUM YANG PALING UTAMA, terdiri dari 4 ayat emas:  Kasih ilah Tuha n,  Allahmu dengan seg enap hat imu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan it u, ialah: kas ihil ah sesamamu manusia seperti  dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah bergantung seluruh hukum Taurat dan Kitab para nabi. (Mati us 22:37-40,“s esamamu manusia” disini termasuk orang kafir,“orang yang dib enci dari Samaria“).

Transcript of Bagaimana Menilai Sebuah Kitabullah

7/30/2019 Bagaimana Menilai Sebuah Kitabullah

http://slidepdf.com/reader/full/bagaimana-menilai-sebuah-kitabullah 1/3

Q & ABagaimana Menilai Alkitab

yang Berasal dari Tuhan ?

Setiap buku dapat dirangkum dalam intisari tema,pesan dan ajarannya. Setiap undang-undang dapatdirujukkan kepada jiwa perundangan-nya. Apalagiyang namanya Kitab Allah, yang memang tidak

“dibuat“ oleh para sarjana, melainkan yangdipercaya diturunkan oleh pewahyuan surgawiuntuk dipahami SETIAP anak-manusia mana saja!Termasuk yang buta-huruf, jelata dan papa. Bila itutargetnya Tuhan, maka Kitab SuciNya pastilahmemiliki sebuah ayat/rangkuman explisit tentang

jiwa dan inti-pesan Ilahi yang mudah dipahami, sekaligus menggetarkan ,karena menyentuh keluhuran pesan Tuhan yang paling dalam bagisegenap kemanusiaan!

Suatu ketika kami pernah menanyakan kepada seorang temanMuslim ,“Ayat manakah dari seluruh Quran yang dianggap paling luhur

atau paling utama ajarannya bagi kemanusiaan?“ Teman kita agak lamaberpikir dan dia akhirnya berkata secara politis, bahwa semua ayat Quranadalah luhur, berguna, dan utama bagi kemanusiaan.

Itu jawaban retoris yang hebat. Namun apakah itu berarti bahwa Quranmemang tidak mempunyai ayat emas yang paling luhur memberisumbangan kepada kemanusiaan ? Masalah ini perlu dilontarkan karenaTaurat dan Injil (yang dibenarkan Quran) jelas-jelas merangkumkan satuajaran Tuhan yang universal, sumber moral dan etika yang paling tinggidan luhur bagi kemanusiaan. Dan itulah yang dinyatakan baik oleh Musa ,maupun oleh Yesus sendiri sebagai HUKUM YANG PALING UTAMA, terdiridari 4 ayat emas:

“ Kasihilah Tuhan , Allahmu dengan segenap hatimu dan dengansegenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukumyang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yangsama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah bergantung seluruh hukumTaurat dan Kitab para nabi“. (Matius 22:37-40,“sesamamumanusia” disini termasuk orang kafir,“orang yang dibenci dariSamaria“).

7/30/2019 Bagaimana Menilai Sebuah Kitabullah

http://slidepdf.com/reader/full/bagaimana-menilai-sebuah-kitabullah 2/3

Ketika Quran membenarkan Taurat dan Injil berpuluhkali, maka logisnya (teman Muslim sering mejagokan/mendalilkan kelogisan) Hukum utama itu harusterkonfirmasi dalam Quran sebagai ayat –utama yangsama! Bahkan ada perlunya konfirmasi itu dilakukandengan mengulang-ulang ayat khusus tersebut.Namun hal ini tidak terjadi, ia tidak muncul dalamQuran! Dan ke-absen-an ini tentu mempunyai makna

dan maksud tersendiri. Apakah ayat tersebut tidak cukup berarti dimataQuran? Ataukah dengan turunnya Quran, kini ada ayat yangmengunggulinya? Ataukah ayat ini telah dinasakh-kan (digantikan secarawahyu) oleh Allah. Ataukah ini dianggap sebagai ayat palsu yangdisisipkan manusia saja? Entahlah apa jawabnya. Namun “entah“ yangsatu ini tidak semestinya berhenti di situ. Soalnya terlalu besar, bahwa

ayat ini telah diberi bobot superlatif oleh Tuhan dan umatNya sejak iadiwahyukan dalam Taurat hingga direkonfirmasikan lagi ke dalam Injil,namun ia tidak muncul sama sekali dalam Quran!

Kitab Ulangan 6:6-9 telah menunjukkan bahwa ayat ini tidak boleh dantidak akan terhapus dalam sejarah kemanusiaan. Ia akan menjadi “tandadi tangan dan lambang di dahi“ dari umatNya. Musa telah memberikanperintah spesifik sebagai berikut :

“Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkaumengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicara-kannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam

perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu danharuslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menulis-kannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.“

Ini adalah ayat yang dihafal turun temurun, sangat akrab bagi telingaorang-orang Yahudi, dan dibacakan di sinagoga sejak dahulu kala. Ia

termasuk khasanah ayat-ayat emas yang kekal. Maka kalau ada satuorang yang tiba-tiba merekayasa dan mengkorupkannya, tentulah semuapenyaksi-penyaksi akan segera tahu dan akan menghukum si jahilpengkorup tersebut. Jadi, siapakah orangnya yang percaya (dengan bukti)bahwa ayat ini bukan aslinya Alkitab? Nabi dan malaikat dari jamanmanakah yang tidak menyetujui akan ayat emas ini? Siapakah orangnyayang akan berkeberatan terhadap kehadiran ayat luhur ini dalamkeasliannya? Tampaknya tidak mungkin ada pihak-pihak yang tidak setujuakan keaslian dan keutamaan dari ayat ini. Surat Galatia 5: 23 turutmengatakan : “ Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu “ (tentangKasih).

7/30/2019 Bagaimana Menilai Sebuah Kitabullah

http://slidepdf.com/reader/full/bagaimana-menilai-sebuah-kitabullah 3/3

Jadi bila sekarang, ayat yang begitu mulia dan luhur itu – yang bisadipertentangkan kepada setiap ayat yang datang dari pihak manapun –ternyata tidak hadir dalam Quran, maka masihkah tepat bahwa Qurandisebut sebagai penilai atau pengoreksi Alkitab?