BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi...

35
Nomor : PED - /2014 Tanggal : Mei 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DEPUTI PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG PEREKONOMIAN DIREKTORAT FISKAL DAN INVESTASI Jl. Pramuka No.33, Jakarta Timur 13120 Telp.021-85910031 (hunting), fax 021-85903713 situs: www.bpkp.go.id

Transcript of BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi...

Page 1: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

Nomor : PED - /2014

Tanggal : Mei 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

DEPUTI PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG PEREKONOMIAN DIREKTORAT FISKAL DAN INVESTASI

Jl. Pramuka No.33, Jakarta Timur 13120

Telp.021-85910031 (hunting), fax 021-85903713 situs: www.bpkp.go.id

Page 2: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 49 ayat (2) butir a, Peraturan Pemerintah

Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) berwenang untuk melakukan

pengawasan terhadap kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Dalam tahun 2014 ini,

Deputi Pengawasan instansi Pemerintah Bidang Perekonomian melaksanakan beberapa

kegiatan pengawasan lintas sektoral, diantaranya berupa kajian atas Ease of Doing

Business (Kemudahan Berusaha) di Indonesia Tahun 2014.

World Bank melalui International Finance Corporation (IFC) setiap tahun

melakukan survei mengenai kemudahan berusaha pada beberapa negara, dan

menerbitkan laporan tahunan Doing Business yang berisi pemeringkatan kemudahan

berusaha pada negara-negara yang disurvei tersebut. Peringkat Indonesia sejak tahun

2004 berada di atas 100 dari sekitar 180 negara yang disurvei. Dari data tiga tahun

terakhir (2011-2013), peringkat Indonesia berada di posisi 122, 126, dan 128. Posisi ini

merupakan posisi yang lebih buruk dibandingkan Rwanda, Namibia, Serbia, Zambia,

Kenya, dan Uganda yang masing-masing menempati peringkat 66, 67, 88, 90, 95, dan

112.

Penilaian IFC menggunakan 10 (sepuluh) indikator, dan setiap indikator

melibatkan tanggung jawab dari kementerian/lembaga terkait, antara lain Kementerian

Perdagangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian PU, Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM), Badan Pertanahan Nasional (BPN), Direktorat Jenderal

Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), unit Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (PTSP) dan beberapa dinas tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah.

Kajian Ease of Doing Business Tahun 2014 yang dilakukan oleh Deputi

Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian ini ditujukan untuk

menghasilkan bahan strategic recommendations yang ditujukan kepada Pemerintah,

dalam upaya untuk meningkatkan peringkat Indonesia dalam kemudahan berusaha.

Untuk perolehan data di pemerintah pusat akan dilakukan oleh Tim Kajian Ease of Doing

Business BPKP Pusat, sedangkan perolehan data di tingkat pemerintah daerah akan

Page 3: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

melibatkan seluruh Perwakilan BPKP, melalui wawancara dan pengisian kuesioner

kepada para stakeholders di daerah untuk lima indikator sebagaimana terlampir dalam

Pedoman Pelaksanaan Kajian Ease of Doing Business Bagi Perwakilan BPKP

Tahun 2014 ini.

Diharapkan pedoman ini dapat menjadi acuan demi kesamaan persepsi dan

keseragaman langkah bagi Perwakilan BPKP dalam mendukung hasil kajian yang

komprehensif di tingkat Nasional, yang akan dituangkan dalam Laporan Hasil Kajian

Ease of Doing Business Tahun 2014.

Jakarta, Mei 2014

Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian

Ardan Adiperdana NIP 19590616 197911 1 001

Page 4: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Bagian I Gambaran Umum Ease of Doing Business (EoDB)

1. Profil EoDB di Indonesia ....................................................................

2. Kajian EoDB 2014 .............................................................................

3. Mekanisme Kajian EoDB 2014 ..........................................................

i

1

1

2

3

Bagian II Profil Indikator dan Peraturan Terkait

1. Memulai Usaha (Starting a Business)................................................

2. Ijin Mendirikan Bangunan (Dealing With Construction Permits)........

3. Mendapatkan Sambungan Listrik (Getting Electricity).......................

4. Pengurusan Sertifikat Tanah (Registering Property).........................

5. Perlindungan Investor (Protecting Investor)......................................

5

5

10

14

15

17

Bagian III Petunjuk Pengisian Kuesioner

20

1. Lokus .......................................................................................... 2. Responden ................................................................................ 3. Pengiriman Hasil Pengisian Kuesioner ke BPKP Pusat ............ 4. Metode Pengumpulan Data .......................................................

20

20

21

21

LAMPIRAN

1. Starting a Business

- SIUP / TDP ............................................................... ........ Lampiran 1/1-2

- Pendaftaran Tenaga Kerja ............................................... Lampiran 1/2-2

2. Dealing With Construction Permits .......................................... Lampiran 2

3. Registerig Property .................................................................. Lampiran 3

4. Protecting Investors .............................................................. .. Lampiran 4

5. Getting Electricity .................................................................. .. Lampiran 5

Page 5: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan
Page 6: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

1

BAGIAN I

GAMBARAN UMUM EASE OF DOING BUSINESS

1. Profil Ease of Doing Business di Indonesia

Salah satu potret pelayanan masyarakat di bidang pelayanan kepada

pengusaha dapat dilihat dari hasil survei International Finance Corporation (IFC)

terhadap kemudahan berusaha di suatu negara. Berdasarkan survei tersebut, IFC

menerbitkan laporan tahunan Doing Business, yang berisi pemeringkatan

kemudahan berusaha di berbagai negara dengan menggunakan 10 (sepuluh)

indikator penilaian, yaitu sebagai berikut:

Di dalam laporan Doing Business yang diterbitkan oleh IFC tersebut, peringkat

Indonesia sejak tahun 2004 tidak mengalami perubahan yang signifikan, yaitu masih

berada di atas peringkat 100 dari antara 133 sampai dengan 183 negara yang

disurvei sejak tahun 2004 sampai dengan 2013.

1. Memulai usaha (starting a business)

2. Pengurusan ijin bangunan (dealing with construction

permits)

3. Mendapatakan sambungan listrik

(Getting Electricity)

4. Pendaftaran properti

(registering property)

5. Memperoleh pinjaman (getting

credits)

6. Perlindungan bagi para investor

(protecting investors)

7. Pembayaran pajak (paying

taxes)

8. Perdagangan lintas batas

(trading across borders)

9. Penegakan kontrak melalui

pengadilan (enforcing contract)

10. Penutupan usaha (closing

business)

Page 7: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

2

Sebagai respon terhadap hasil survei ini, Pemerintah telah berupaya

mempermudah iklim berusaha di Indonesia. Sejak tahun 2006 peningkatan iklim

kemudahan berusaha menjadi salah satu kebijakan strategis Pemerintah Indonesia.

Sebagian usaha perbaikan yang telah dilakukan oleh Pemerintah terkait ke 10

indikator tersebut antara lain dengan diterbitkannya beberapa ketentuan/peraturan

oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Hukum dan HAM, PT. Jamsostek,

BPN, Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai, serta Peraturan Daerah/Gubernur/

Bupati/Walikota. Selain itu, telah dilakukan juga rapat-rapat koordinasi yang

difasilitasi oleh Kantor Setwapres, Menko Perekonomian, dan BKPM.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai laporan Doing Business

dari IFC, termasuk metodologi surveinya, dapat dilihat dari alamat website IFC:

http://www.doingbusiness.org

2. KAJIAN EASE OF DOING BUSINESS 2014

Kajian Ease of Doing Business (EoDB) tahun 2014 akan dilakukan oleh Tim

Kajian Direktorat Pengawasan Fiskal dan Investasi Deputi PIP Bidang

Perekonomian (selanjutnya disebut Tim Kajian BPKP Pusat) untuk tingkat Pusat,

Page 8: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

3

dan oleh seluruh Perwakilan BPKP untuk tingkat daerah. Tim Kajian akan

mengambil seluruh indiikator (10 indikator) yang digunakan oleh IFC untuk menilai

Ease of Doing Business, yaitu:

1) Memulai usaha (starting a business)

2) Pengurusan ijin bangunan (dealing with construction permits)

3) Mendapatkan sambungan listrik (Getting Electricity)

4) Pendaftaran properti (registering property)

5) Memperoleh pinjaman (getting credits)

6) Perlindungan bagi para investor (protecting investors)

7) Pembayaran pajak (paying taxes)

8) Perdagangan lintas batas (trading across borders)

9) Penegakan kontrak (enforcing contracts)

10) Penutupan usaha (closing business)

3. MEKANISME KAJIAN EASE OF DOING BUSINESS (EoDB) Tahun 2014

Untuk kajian EoDB tahun 2014 yang akan dilakukan oleh Tim Kajian EoDB BPKP

Pusat, diperlukan peran aktif dari seluruh Perwakilan BPKP. Peran aktif Perwakilan

BPKP tersebut terlihat pada gambar berikut:

17

PERAN AKTIF PERWAKILAN BPKPDALAM KAJIAN

EASE OF DOING BUSINESS 2014

Perwakilan BPKP Mendampingi Tim Kajian EoDB BPKP Pusat dalam hal

Validasi Data Di Lapangan (DKI Jakarta, Mataram, Banjarmasin, Bandung)

Perwakilan BPKP Mengirimkan Hasil Pengumpulan Data Dan Pengisian Kuesioner

Ke Tim Kajian EoDB BPKP Pusat

Perwakilan BPKP Melakukan Pengumpulan Data Kajian Di Ibukota Propinsi Melalui Pengisian Kuesioner Yang Didistribusikan oleh Tim Kajian EoDB BPKP Pusat

Kepala Perwakilan BPKP Seluruh Indonesia Mengikuti Pengarahan Kajian EoDB

Yang Disampaikan Oleh Bapak Deputi PIP Bidang Perekonomian

Page 9: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

4

Dari 10 indikator yang akan dikaji oleh Tim Pengkaji Direktorat Pengawasan Fiskal

dan Investasi Deputi PIP Bidang Perekonomian, 5 (lima) indikator diantaranya

dilakukan melalui peran aktif Perwakilan BPKP pada 33 Provinsi di Indonesia. Peran

aktif Perwakilan BPKP akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Kepala Perwakilan BPKP menghadiri pemaparan Tim Kajian BPKP Pusat

mengenai Rencana Kajian EoDB 2014.

2. Perwakilan BPKP menerima lembar pengisian kuesioner yang berisikan 5

indikator EoDB.

3. Kepala Perwakilan BPKP menunjuk Kepala Bidang IPP Perwakilan BPKP

sebagai koordinator pengumpulan data/pengisian lembar kuesioner.

4. Perwakilan BPKP mengunjungi beberapa satuan kerja pemerintah

daerah/instansi/BUMN yang menjadi responden untuk melakukan wawancara

dalam rangka pengisian kuesioner EoDB.

5. Perwakilan BPKP menyerahkan hasil pengisian kuesioner kepada Tim Kajian

BPKP Pusat

Berikut adalah lima (5) indikator EoDB yang akan melibatkan peran aktif

Perwakilan BPKP.

LIMA Indikator

EoDB Yang Akan Melibatkan Perwakilan

BPKP

Memulai usaha (starting a business)

Pengurusan ijin bangunan

(dealing with construction

permits)

Mendapatakan sambungan

listrik (Getting Electricity)

Pendaftaran properti

(registering property)

Perlindungan bagi para investor

(protecting investors)

Page 10: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

5

BAGIAN II

PROFIL INDIKATOR DAN PERATURAN TERKAIT

1. MEMULAI USAHA (STARTING A BUSINESS)

A. Gambaran Umum

Menurut IFC, tahapan Starting a Business (memulai usaha) dimulai dari beberapa

tahapan, yaitu:

- Tahapan persyaratan awal untuk mendapatkan nama perusahaan (hanya akan

dikaji di tingkat Pusat)

- Tahapan mendapatkan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar

Perusahaan (TDP)

- Tahapan Mendaftarkan Pegawai di Dinas Tenaga Kerja

Beberapa hal yang harus dilengkapi oleh pengusaha dalam mendapatkan SIUP dan

TDP bervariasi antar kota. Namun secara umum persyaratan tersebut adalah:

Copy Akta Notaris Pendirian Perusahaan

Copy Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Menteri

Ijin Bebas Gangguan

Copy Surat Izin Tempat Usaha

Neraca Awal Perusahaan

Berita Acara Pemeriksaan Perusahaan

Surat Ijin Amdal / Ijin Lingkungan

Surat Keterangan Domisili

Copy NPWP

Copy Bukti Setor TDP

B. Peraturan Yang Dijadikan Acuan Dalam Menilai Indikator Starting a

Business

Dalam memulai usahanya di Indonesia, pengusaha diharuskan untuk mematuhi

beberapa peraturan perundang-undangan / Peraturan Pemerintah yang mengatur

Page 11: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

6

proses mendapatkan ijin dalam memulai usaha. Peraturan perundang-undangan

tersebut diantaranya adalah:

a) Peraturan Mengenai Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

- Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu mewajibkan kepada Bupati/Walikota untuk

melakukan penyederhanaan penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu.

Penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu yang dimaksud tersebut

mencakup diantaranya:

o Pelayanan atas permohonan perijinan dan non perijinan dilakukan oleh

PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu);

o Percepatan waktu proses penyelesaian pelayanan tidak melebihi standar

waktu yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah;

o Kepastian biaya pelayanan tidak melebihi dari ketentuan yang telah

ditetapkan dalam peraturan daerah;

o Kejelasan prosedur pelayanan dapat ditelusuri dan diketahui setiap

tahapan proses pemberian perijinan dan non perijinan sesuai dengan

urutan prosedurnya;

o Mengurangi berkas kelengkapan permohonan perijinan yang sama untuk

dua atau lebih permohonan perijinan;

o Pembebasan biaya perijinan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

yang ingin memulai usaha baru sesuai dengan peraturan yang berlaku;

dan

o Pemberian hak kepada masyarakat untuk memperoleh informasi dalam

kaitannya dengan penyelenggaraan pelayanan.

b) Peraturan mengenai Pendaftaran Perusahaan:

- Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang

Perseroan Terbatas yang menyebutkan diantaranya:

o Untuk memperoleh Keputusan Menteri Hukum dan Ham mengenai

pengesahan badan hukum Perseroan, pendiri bersama-sama

mengajukan permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem

administrasi badan hukum secara elektronik kepada Menteri dengan

mengisi format isian.

Page 12: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

7

o Permohonan untuk memperoleh Keputusan Menteri harus diajukan

kepada Menteri paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak

tanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai

dokumen pendukung informasi sistem administrasi badan hukum secara

elektronik kepada Menteri dengan mengisi format isian.

o Modal dasar Perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham paling

sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), dimana 25% (dua puluh

lima persen) dari modal dasar tersebut harus ditempatkan dan disetor

penuh.

c) Peraturan mengenai SIUP/TDP

- Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tanggal 1 Februari 1982 tentang

Wajib Daftar Perusahaan yang menyatakan bahwa setiap perusahaan

wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan.

- Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, menyatakan bahwa SIUP dan TDP tidak dipungut

retribusi.

- Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37/M-DAG/PER/9/2007 tanggal

4 September 2007 tentang penyelenggaraan pendaftaran perusahaan

sebagai berikut:

o Setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT),

Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

Bentuk Usaha Lainnya (BUL), termasuk Perusahaan Asing dengan

status Kantor Pusat, Kantor Tunggal, Kantor Cabang, Kantor

Pembantu, Anak Perusahaan, Agen Perusahaan, dan Perwakilan

Perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib didaftarkan dalam

daftar perusahaan;

o Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan (KPP)

Kabupaten/Kota/Kotamadya mensahkan pendaftaran perusahaan dan

menerbitkan TDP paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak

formulir pendaftaran, dan dokumen persyaratan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37/M-

Page 13: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

8

DAG/PER/9/2007 tanggal 4 September 2007 diterima secara benar

dan lengkap.

o Perusahaan wajib melakukan pendaftaran dalam Daftar

Perusahaan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak

perusahaan mulai menjalankan kegiatan usahanya.

o Bupati/Walikota, kecuali Provinsi DKI Jakarta melimpahkan

wewenang penerbitan TDP kepada Kepala Dinas yang tugas

dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan atau pejabat

yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu setempat;

o Pendaftaran dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 0,- (nol

rupiah).

o Dokumen persyaratan pendaftaran perusahaan baru yang

berbentuk Perseroan Terbatas adalah:

1) Fotokopi Akta Pendirian Perseroan;

2) Fotokopi Akta Perubahan Pendirian Perseroan (apabila

ada);

3) Asli dan fotokopi Keputusan Pengesahan sebagai Badan

Hukum dan persetujuan perubahan bagi PT yang telah

berbadan hukum sebelum diberlakukannya Undang-Undang

Perseroan Terbatas;

4) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Paspor pemilik,

pengurus, atau penanggung jawab perusahaan;

5) Fotokopi Ijin Usaha atau Surat Keterangan yang

dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh Instansi yang

berwenang;dan

6) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak.

- Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia, Menteri Perdagangan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor 69 Tahun 2009,

Nomor M.HH-08.AH.01.01.2009, Nomor 60.M-DAG/PER/12/2009, Nomor

Per.30/MEN/XII/2009 dan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Percepatan

Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan Untuk Memulai Usaha menetapkan

9 prosedur dengan standar waktu penyelesaian pelayanan perijinan selama

Page 14: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

9

17 hari. Prosedur pelayanan perijinan dan non perijinan untuk memulai usaha

meliputi:

o Pendaftaran nama perusahaan dan pembuatan akta pendirian

perusahaan;

o Pengesahan status badan hukum;

o Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP);

o Pendaftaran dan pengumuman perseroan terbatas dalam Berita

Negara;

o Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP);

o Pengurusan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);

o Pengurusan Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

o Pendaftaran Wajib Lapor ketenagakerjaan di perusahaan;

o Pendaftaran untuk program jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek).

Prosedur dan Standar Waktu Pelayanan:

NO PROSEDUR Waktu

1 Pendaftaran nama perusahaan dan pembuatan akta

pendirian perusahaan

8 Hari

Kerja

2 Pengesahan status badan hukum

3 Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak( PNBP)

4 Pendaftaran dan pengumuman perseroan terbatas

dalam Berita Negara.

5 Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan

Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP).

1 Hari

Kerja

6 Pengurusan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 3 hari

kerja 7 Pengurusan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

8 Pendaftaran Wajib Lapor ketenagakerjaan di

perusahaan 5 hari

kerja 9 Pendaftaran untuk program jaminan sosial tenaga kerja

(Jamsostek)

Page 15: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

10

d) Peraturan mengenai Pendaftaran Pekerja pada Dinas Tenaga Kerja:

- Undang-undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor

Ketenagakerjaan di Perusahaan, mengatur bahwa:

o Perusahaan yang memiliki lebih dari 10 orang pekerja atau yang setiap

bulannya membayar upah sebesar Rp. 1 juta wajib melakukan

pendaftaran pada Kementerian Tenaga Kerja.

o Pengusaha atau pengurus wajib melaporkan secara tertulis setiap

mendirikan perusahaan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk

selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah

mendirikan perusahaan;

o Pengusaha atau pengurus yang tidak memenuhi kewajiban pelaporan

diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau

denda setinggi-tingginya Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

2. IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (DEALING WITH CONSTRUCTION

PERMITS)

A. Gambaran Umum

Indikator Dealing With Construction Permits terkait dengan pengukuran kinerja

untuk proses mendirikan bangunan, yang menyangkut prosedur, waktu dan

biayanya. Tujuan yang ingin dicapai dari indikator ini adalah untuk keamanan

bangunan, efisiensi pembangunan, dan perolehan penerimaan negara.

Menurut Laporan Doing Business Tahun 2013 dari International Finance

Corporation (IFC), terdapat 3 tahap yang terkait dengan perijinan konstruksi,

yaitu :

1. Tahap before constructions (sebelum konstruksi)

2. Tahap during constructions (pelaksanaan konstruksi)

3. Tahap after constructions and utilities (setelah konstruksi dan

pemanfaatannya).

Prosedur yang perlu dilakukan untuk setiap tahap antara lain:

1. Tahap before constructions (sebelum konstruksi):

a. Obtaining location clearences/ keterangan perolehan lokasi

Page 16: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

11

b. On-site inspections/inspeksi di lapangan

c. Environmental clearances

d. Land ownership verifications/verifikasi kepemilikan lahan (dapat

berupa sertifikat yang disahkan notaris, atau surat keterangan dari

kepala desa/camat

2. Tahap during constructions (pelaksanaan konstruksi): Inspeksi lapangan

3. Tahap setelah konstruksi dan pemanfaatannya (after constructions and

utilities):

a. Pendaftaran di Kantor Pajak setempat dan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

b. Nuisance permit (ijin gangguan)

c. Pernyataan konstruksi selesai

d. Pernyataan kesesuaian dengan IMB

Berdasarkan survey IFC di Indonesia, untuk tahap-tahap di atas, para

pemohon IMB rata-rata harus melalui 10 prosedur dengan waktu selama 45 hari.

Beberapa persyaratan dokumen yang diperlukan dalam pengurusan IMB antara lain:

I. Persyaratan administrasi :

1) Fotocopy KTP pemohon yang masih berlaku.

2) Fotocopy sertifikat hak atas tanah atau surat bukti kepemilikan

tanah lainnya yang sah;

3) Surat persetujuan/kerelaan pemanfaatan hak atas tanah dalam

bentuk perjanjian tertulis, apabila tanah yang digunakan bukan hak

milik sendiri.

4) Surat pernyataan yang menyatakan tanah tidak dalam sengketa,

yang ditandatangani oleh pemohon, pemilik tanah dan calon

pemilik bangunan (bermaterai Rp. 6000,-).

II. Persyaratan teknis :

1) Advice planning;

2) Gambar rencana arsitektur atau teknis meliputi :

a. Gambar Tapak Bangunan (site plan) yang meliputi: letak

bangunan, akses jalan, parkir, penghijauan/RTH dan lain-lain;

Page 17: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

12

b. Denah, Tampak Depan dan Tampak Samping;

c. Rencana Pondasi;

d. Rencana Atap;

e. Gambar Potongan;

f. Gambar Instalasi dan sanitasi;

g. Gambar Struktur meliputi gambar pondasi, kolom, balok, tangga,

Plat lantai, rangka atap baja;

h. Tanda tangan penanggung jawab gambar;

i. Gambar letak sistem deteksi dan proteksi kebakaran yang

disahkan oleh instansi teknis, kecuali rumah tinggal tunggal dan

rumah deret sederhana.

3) Kajian Lingkungan Hidup sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

4) Bangunan gedung lebih dari 2 (dua) lantai, bangunan 2 (dua) lantai

yang menggunakan bentang struktur lebih dari 6 (enam) meter,

bangunan basement, selain syarat teknis di atas, perlu dilengkapi

dengan :

a. Perhitungan struktur meliputi : perhitungan pondasi, kolom,

balok, tangga, plat lantai, rangka baja, dan rangka atap baja

kecuali baja ringan;

b. Hasil penyelidikan tanah,

c. Tanda tangan penanggung jawab penghitungan struktur.

5) Rekomendasi kebakaran dari Kantor LINMAS dan Penanggulangan

Kebakaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

6) Penyediaan ruang terbuka hijau privat sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

B. Peraturan Yang Dijadikan Acuan Dalam Menilai Indikator Dealing

With Construction Permits

Peraturan di tingkat pusat yang terkait dengan perijinan dalam mendirikan

bangunan antara lain:

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Page 18: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

13

a. Bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan asas

kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta keserasian

bangunan gedung dengan lingkungannya.

b. Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk:

- mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai

dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan

lingkungannya

- mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang

menjamin keandalan teknis bangunan gedung dari segi

keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan

- mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan

gedung

2. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

a. Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan

ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan

berkelanjutan

b. Wewenang pemerintah daerah kabupaten/kota dalam

penyelenggaraan penataan ruang meliputi:

pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap

pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota dan

kawasan strategis kabupaten/kota

pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota

pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota

kerjasama penataan ruang antar kabupaten/kota.

c. Wewenang pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan

penataan ruang wilayah kabupaten/kota meliputi:

1) perencanaan tata ruang wilayah kabupaten/ kota;

2) pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota; dan

3) pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota.

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah

Page 19: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

14

4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/2006 tentang

Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, yang mengatur biaya

IMB.

Biaya Pelayanan : (Indeks fungsi x Indeks Klasifikasi x Indeks Waktu

Penggunaan x Indeks Pembangunan Baru x Harga Satuan Bangunan

Gedung x Luas Lantai Bangunan Gedung) + Retribusi Prasarana

Bangunan Gedung.

3. MENDAPATKAN SAMBUNGAN LISTRIK (GETTING ELECTRICITY)

A. Gambaran Umum

Mendapatkan sambungan listrik bagi pengusaha adalah hal yang penting bagi

kelangsungan usaha mereka. Asumsi ukuran bangunan yang digunakan oleh IFC

dalam mengukur indikator Getting Electricity adalah:

1) Hanya untuk sambungan listrik bangunan gudang berukuran minimal 929 m2

(luas tanah minimal 1.300,6 m2)

2) Hanya untuk sambungan listrik gudang yang baru pertama kali tersambung

listrik.

3) Listrik yang tersambung adalah berdaya minimal 140 KVA.

4) Pemakaian minimal listrik sebulannya minimal 0,07 Gigawatt-hour (GWH).

Sedangkan indkator yang digunakan oleh IFC untuk menilai Getting Electricity

adalah sebagai berikut:

1) Jumlah prosedur yang dperlukan untuk mendapatkan sambungan listrik

2) Waktu yang diperlukan untuk melengkapi tiap-tiap prosedur

3) Biaya yang dibutuhkan hanya biaya resmi (tidak ada biaya/uang suap) dan diluar

PPN

Secara umum tahapan penyambungan listrik di Indonesia yang dijadikan dasar

penilaian IFC adalah sebagai berikut:

Page 20: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

15

1) Pemohon memasukkan aplikasi pendaftaran penyambungan listrik dan

menunggu persetujuan termasuk di dalamnya estimasi biaya dari PT PLN.

2) Pemohon mendapatkan inspeksi sambungan eksternal dari PT PLN

3) Pemohon mendapatkan pekerjaan sambungan eksternal dari Kontraktor

PT PLN

4) Pemohon mendapatkan sambungan final dari PT PLN.

B. Peraturan Yang Dijadikan Dasar Dalam Menilai Indikator Getting Electricity

1) Keputusan Menteri ESDM Nomor 45 Tahun 2005 tentang Laporan Uji

Kebenaran Pengoperasian Voltase Rendah, Instalasi Listrik, Lampiran VII,

yang menyatakan bahwa pemohon penyambungan listrik wajib mendapatkan

sertifikat Jaminan Instalasi Listrik dari Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia.

(AKLI)

2) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2005 ayat 21 paragraf 7 dan ayat 22

paragraph 2 yang menggantikan PP Nomor 10 tahun 1989 tentang

Penyambungan dan Penyaluran Listrik, yang menyatakan bahwa pemohon

mendapatkan inspeksi dan mendapatkan Certificate of Operation Worthiness

of the Internal Installation dari Komite Nasional Instalasi Listrik (KONSUIL)

3) Keputusan Dewan Direksi PLN No 617.K/DIR/2010 tentang Memo Kerja yang

berisikan instruksi pengurangan security deposit kepada seluruh cabang PLN

4. PENGURUSAN SERTIFIKAT TANAH (REGISTERING PROPERTY)

A. Gambaran Umum

Memastikan secara formal kepemilikan hak atas properti tanah adalah hal yang

paling mendasar yang harus dipenuhi oleh pengusaha dalam menjalankan

usahanya. Hal inilah yang menjadi dasar IFC dalam memasukan pendaftaran

properti tanah sebagai salah satu indikator yang dinilai dalam EoDB.

Asumsi yang digunakan IFC untuk para pihak (penjual dan pembeli) dalam

penilaian indikator pendaftaran properti adalah sebagai berikut:

- Salah satu pihak (penjual atau pembeli) berbadan hukum PT, 100% dalam

negeri dan milik pribadi.

Page 21: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

16

- PT tersebut memiliki minimal 50 pegawai yang semuanya adalah Warga Negara

Indonesia.

- Para pihak melakukan kegiatan komersial umum.

- Properti (dimiliki sepenuhnya oleh penjual):

- Properti tanah seluas minimal 557,4 meter persegi

Yang diukur oleh IFC dalam indikator registering property:

- Pra-pendaftaran registrasi property (misalnya, memeriksa hak gadai, biaya notaris

perjanjian penjualan, membayar pajak properti)

- Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap prosedur (hari kalender)

- Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap prosedur (% dari nilai properti)

- Hanya biaya resmi.

Menurut Survey IFC World Bank, prosedur yang dtempuh oleh pelaku usaha untuk

indikator registering property dimulai dari:

1) Pengecekan keaslian dan keabsahan sertifikat tanah di kantor BPN

2) Penjual membayar pajak penghasilan

3) Pembeli membayar BPHTB

4) Penandatanganan akta jual beli tanah dihadapan PPAT yang ditunjuk oleh

Kepala BPN atau Kecamatan setempat

5) Pendaftaran akta tanah pada Kantor BPN setempat atas nama pembeli

6) Pendaftaran akta tanah pada Kantor Pelayanan PBB atas nama pembeli.

B. Peraturan Yang Dijadikan Acuan Dalam Menilai Indikator Registering

Property

1) Pasal 7 UU Nomor 20/2000 tentang perubahan UU Nomor 21/1997

tentang Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yang

menyatakan nilai BPHTB adalah 5% dari harga jual rumah dikurangi

NPOPTKP. Di Jakarta, NPOPTKP adalah Rp. 80.000.000 (menurut Pasal

5 ayat 7 Keputusan Daerah Provinsi DKI Jakarta No 18/2010 tentang Bea

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah,

proses pendaftaran tanah harus diselesaikan dalan waktu 5 hari. Kantor

Page 22: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

17

BPN mencoret nama pemilik tanah sebelumnya, dan memasukan nama

pembeli, menyetempel dan menandatangani sertifikat yang baru.

5. PERLINDUNGAN INVESTOR (PROTECTING INVESTORS)

A. Gambaran Umum

Indikator Protecting Investors mengukur seberapa jauh kepentingan investor

minoritas mendapat perlindungan hukum dari penyalahgunaan kewenangan

manajemen perusahaan (misuse of corporate assets) terkait dengan transaksi-

transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (related party

transaction). Atas transaksi yang demikian, ada tiga dimensi yang diukur, pertama

indeks kedalaman pengungkapan, kedua indeks kewajiban direksi dan indeks

keleluasaan pemegang saham.

Indikator pertama sangat terkait dengan kecukupan persyaratan dalam

persetujuan dan pengungkapan transaksi hubungan istimewa. Indikator kedua terkait

dengan kewajiban CEO dan dewan direksi dalam transaksi hubungan istimewa.

Sedangkan indikator ketiga sangat terkait dengan kemudahan para pemegang

saham dalam memperoleh bukti-bukti sebelum dan selama proses pengadilan.

Lebih spesifik indikator pertama adalah:

1) Proses persetujuan atas transaksi hubungan istimewa; dan

2) Pengungkapan pemenuhan persyaratan-persyaratan transaksi hubungan

istimewa.

Sedangkan indikator kedua adalah;

1) Kemampuan pemegang saham minoritas untuk mendaftarkan perkara ke

pengadilan;

2) Kemampuan pemegang saham minoritas dalam menahan pihak-pihak terkait

yang bertanggung jawab dalam transaksi hubungan istimewa yang merugikan

perusahaan;

3) ketersediaan ganti rugi secara hukum atas kerusakan/kerugian yang disebabkan

oleh transaksi hubungan istimewa.

Page 23: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

18

Pada indikator ketiga, beberapa hal yang diukur adalah:

1) Kemudahan akses kepada dokumen perusahaan, secara langsung maupun

melalui bantuan pemerintah;

2) Ketersediaan dokumen sebelum dan selama proses pengadilan.

Dalam mengimplementasikan pengukuran indikator di atas, IFC berasumsi

bahwa perusahaan dimana investor minoritas itu menanamkan investasinya adalah

perusahaan publik yang terdaftar di bursa utama negara terkait, atau paling tidak

perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar yang memiliki banyak pemegang

saham.

Transaksi yang berpotensi merugikan investor minoritas adalah transaksi yang

diusulkan oleh direksi yang merupakan pemegang saham mayoritas untuk membeli

aset dari perusahaan lain dimana direksi tersebut juga pemegang saham. Harga

yang dibayarkan lebih tinggi dari harga yang normal, segala persetujuan dan

persyaratan untuk transaksi tersebut telah dipenuhi, namun kesemuanya merugikan

perusahaan. Atas hal-hal di atas kemudian para pemegang saham minoritas

menggugat pihak-pihak yang terkait dengan transaksi hubungan istimewa tersebut.

B. Usaha Pemerintah Indonesia dalam Perlindungan Investor

Berbeda dengan indikator-indikator yang digunakan oleh IFC, Pemerintah

Indonesia melakukan perlindungan investasi yang lebih umum dan lebih luas.

Perlindungan yang diberikan tidak terbatas pada perlindungan investor minoritas dari

investor mayoritas dalam sebuah perusahaan, tetapi perlindungan investor dari

peraturan peraturan pemerintah yang merugikan investor.

Melalui Persetujuan Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal (P4M),

atau Bilateral Investment Treaties (BIT), yang dimotori oleh Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM), Pemerintah melakukan reviu atas perjanjian investasi

bilateral untuk lebih melindungi investor asing di dalam negeri dan investor indonesia

di luar negeri.

Berdasarkan perjanjian-perjanjian yang akan direviu tersebut, dua negara

sepakat untuk saling melindungi setiap bentuk kegiatan penanaman modal yang

dilakukan oleh investor antar-kedua negara. BIT menjadi pendorong dua negara

untuk saling menyajikan kebijakan yang dapat mendukung dan mempromosikan

Page 24: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

19

penanaman modal di masing-masing negara. Komitmen tersebut mereka tuangkan

dengan cara saling melindungi setiap bentuk kegiatan penanaman modal dari aksi

nasionalisasi, atau pengambilalihan perusahaan oleh negara. Mereka juga menjamin

kebebasan investor ketika melakukan transfer dana.

Page 25: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

20

BAGIAN III

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. TUJUAN KUESIONER

1) Mengetahui prosedur-prosedur dan persyaratan yang diperlukan dalam

mendirikan dan menjalankan usaha di Indonesia

2) Mengetahui waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam proses mendirikan

dan menjalankan usaha di Indonesia.

3) Menilai keselarasan implementasi regulasi pusat dan daerah terkait dengan

proses mendirikan dan menjalankan usaha di Indonesia.

4) Mengidentifikasi permasalahan yang ditemui dalam proses mendirikan dan

menjalankan usaha di Indonesia.

5) Mengusulkan penyederhanaan prosedur dan persyaratan, percepatan

waktu dan penurunan biaya dalam mendirikan dan menjalankan usaha di

Indonesia.

2. LOKUS

Lokus merupakan lokasi satuan kerja para responden yang akan diwawancarai dari

masing-masing indikator. Lokus yang dikunjungi adalah Kantor yang berkedudukan

di Ibukota Provinsi (Contoh: Kota Samarinda, Kota Makassar, dll) yaitu antara lain:

a. Starting a business :Kantor PTSP/BPPT/Dinas Perijinan Kota, BKPMD

Kota, Dinas Tenaga Kerja

b. Dealing With Construction Permits: Kantor PTSP Kota/BPPT/Dinas

Perijinan, Dinas PU Kota, PDAM, Telkom

c. Registering Property: Kantor BPN Kota

d. Getting electricity: Kantor PLN

e. Protecting Investors: Kantor BKPMD Kota

3. RESPONDEN

Responden yang diwawancarai di setiap daerah bisa berbeda-beda minimal adalah

pejabat Eselon III di masing-masing kantor tersebut di atas. Para responden

Page 26: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

21

diharapkan dapat memberikan data dan informasi yang menyeluruh mengenai

peraturan dan kebijakan terkait dengan usaha-usaha peningkatan peringkat

kemudahan berusaha di Indonesia (Ease of Doing Business)

4. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode yang dilakukan Perwakilan BPKP dalam mengumpulkan data adalah

dengan melakukan metode wawancara. Pihak Perwakilan BPKP mempelajari

pedoman pengisian kuesioner EoDB yang telah disediakan oleh Tim Kajian BPKP

Pusat. Tim Perwakilan BPKP kemudian melakukan wawancara kepada responden

berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner. Hasil wawancara

tersebut kemudian dituangkan Tim Perwakilan BPKP ke dalam kolom Jawaban

kuesioner. Penanggungjawab Perwakilan BPKP beserta Tim Perwakilan BPKP

kemudian menandatangani kuesioner yang telah diisi lengkap.

5. PENGIRIMAN HASIL PENGISIAN KUESIONER

Hasil pengisian kuesioner berupa hardcopy maupun softcopy dikirimkan dengan

disertai Surat Pengantar dari Kepala Perwakilan BPKP. Hasil pengisian kuesioner

ini diharapkan sudah diterima selambat-lambatnya tanggal 16 Juni 2014.

Pengiriman jawaban kuesioner dapat dialamatkan ke: Tim Kajian Ease of Doing Business

Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian BPKP Jl. Pramuka No. 33 lantai 6 Jakarta Timur 13120,

telp. (021) 85910031 ext. 0617, fax. (021) 85912566

email: [email protected]

ATAU

[email protected]

Page 27: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

Lampiran 1/ 1-2

: Perwakilan BPKP Provinsi ........................

: Starting a Business (Memulai Usaha) - SIUP / TDP

: PTSP / BPPT/ Dinas Perijinan Kotamadya ..........................

: ...........

(Minimal Pejabat Eselon III PTSP/BPPT/Dinas Perijinan)

No PERTANYAAN PENJELASAN

I1 Peraturan Daerah setempat apa saja yang menjadi dasar

hukum pelaksanaan perijinan untuk starting a business di

Kota anda? (SIUP, TDP)

Di tanyakan kepada responden,

seluruh Perda yang menjadi dasar

hukum starting a business

II1 Apakah PTSP/BPPT/Dinas Perijinan telah berfungsi sebagaimana

mestinya sesuai dengan Permendagri Nomor 24 Tahun 2006?Lihat Profil Indikator dan Peraturan

Terkait (Bagian II Pedoman

Pelaksanaan Kajian)

2 Apakah terdapat kelemahan yang bersifat struktural terkait dengan

organisasi PTSP/BPPT/Dinas Perijinan?Di beberapa daerah telah

terbentuk PTSP, namun prakteknya

persetujuan pemberian ijin harus

kembali ke Dinas terkait

3 Apakah terdapat saran perbaikan terhadap dengan kelembagaan organisasi

PTSP/BPPT/Dinas Perijinan?

Sampaikan saran dari Responden atas

permasalahan terhadap kelembagaan

PTSP

III

1 Dokumen apa saja yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha untuk

mendapatkan ijin SIUP?CUKUP JELAS

2 Dokumen apa saja yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha untuk

mendapatkan ijin TDP?CUKUP JELAS

3 Apakah dokumen yang diserahkan oleh pelaku usaha untuk pengurusan

SIUP atau TDP di simpan dengan baik sebagai bank data oleh PTSP,

sehingga apabila pelaku usaha ingin mengajukan pengurusan ijin

lainnya, tidak perlu memberikan dokumen data lagi?

CUKUP JELAS

4 Apakah proses pendaftaran SIUP dan TDP sudah dapat dilakukan secara

online, dalam artian pemohon tidak perlu datang ke PTSP, tetapi cukup

mengisi formulir dan menyerahkan persyaratan (scan dokumen) melalui

internet?

CUKUP JELAS

5 Langkah-langkah apa yang dilakukan PTSP dalam menerbitkan ijin

mendapatkan SIUP?CUKUP JELAS

6 Langkah-langkah apa yang dilakukan PTSP dalam menerbitkan ijin

mendapatkan TDP?CUKUP JELAS

7 Apakah terdapat fasilitas tracking process (progress) pemohonan SIUP

dan TDP?CUKUP JELAS

8 Apakah terdapat usulan perbaikan pelaksanaan prosedur mendapatkan

ijin SIUP dan TDP?CUKUP JELAS

IV1 Berapa hari yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan ijin

SIUP?CUKUP JELAS

2 Berapa hari yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan ijin

TDP?CUKUP JELAS

3 Apakah terdapat usulan perbaikan terhadap praktek waktu yang

dibutuhkan dalam mendapatkan SIUP dan TDP?CUKUP JELAS

V

1 Berapa biaya yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan

ijin SIUP?CUKUP JELAS

2 Berapa biaya yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan

ijin TDP?CUKUP JELAS

3 Apakah terdapat usulan perbaikan terhadap biaya yang dikeluarkan oleh

pelaku usaha dalam mendapatkan SIUP dan TDP? CUKUP JELAS

......, 2014

Mengetahui, Tim Perwakilan BPKP

Kepala Bidang IPP Perwakilan BPKP Provinsi.............

1

2

Nama

NIP........ 3

KUESIONER KAJIAN EASE OF DOING BUSINESS 2014

Perwakilan BPKP

Indikator

Unit Responden

Nama dan Jabatan Responden

JAWABAN

PERATURAN

KELEMBAGAAN

PROSEDUR

WAKTU

BIAYA

Page 28: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

Lampiran 1/ 2-2: Perwakilan BPKP Provinsi ........................

: Memulai Usaha (Starting a Busineess) - Pendaftaran Tenaga Kerja

: Dinas Tenaga Kerja Kota...

: ...........

(Minimal Pejabat Eselon III Dinas Tenaga Kerja)

No PERTANYAAN PENJELASAN

I1 Peraturan Daerah setempat apa saja yang menjadi dasar hukum pelaksanaan

perijinan untuk starting a business (pendaftaran tenaga kerja) di Kota anda

Di tanyakan kepada responden, seluruh Perda

yang menjadi dasar hukum starting a business

(pendaftaran tenaga kerja)

II

1 Apa fungsi Disnaker Kota dalam hal Kemudahan Berusaha telah sesuai dengan

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di

perusahaan?

CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat saran perbaikan terhadap fungsi Disnaker terhadap

kemudahan berusaha?CUKUP JELAS

III

1 Langkah-langkah apa yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dalam

mengeluarkan ijin pendaftaran tenaga kerjanya di Disnaker?CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat fasilitas online yang disediakan untuk pelaku usaha dalam

mendaftarkan tenaga kerjanya di Disnaker?CUKUP JELAS

3 Usulan apa yang diperlukan dalam rangka perbaikan pelaksanaan prosedur

mendaftarkan tenaga kerjanya di Disnaker? CUKUP JELAS

IV1 Berapa hari yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk mendaftarkan tenaga

kerjanya di Disnaker?CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat usulan perbaikan terhadap waktu yang ditetapkan untuk

mendaftarkan tenaga kerjanya di Disnaker?CUKUP JELAS

V1 Berapa biaya yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk mendaftarkan tenaga

kerjanya di Disnaker?CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat usulan perbaikan terhadap biaya yang ditetapkan bagi pelaku

usaha untuk mendaftarkan tenaga kerjanya di Disnaker? CUKUP JELAS

......, 2014

Mengetahui, Tim Perwakilan BPKP

Kepala Bidang IPP Perwakilan BPKP Provinsi.............

1

2

Nama

NIP........ 3

KAJIAN EASE OF DOING BUSINESS 2014

PANDUAN WAWANCARA BAGI PERWAKILAN BPKP

Perwakilan BPKP

Indikator

Unit Responden

Nama Responden

JAWABAN

KELEMBAGAAN

PERATURAN

WAKTU

BIAYA

PROSEDUR

Page 29: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

: Perwakilan BPKP Provinsi ........................

: Dealing With Construction Permits

: PTSP / DINAS PU

: ...........

Jabatan Responden : (Minimal Pejabat Eselon III PTSP / DINAS PU )

No

I

1

II KELEMBAGAAN1

2

3

III PROSEDUR1

2

3

4

IV WAKTU1

2 Berapa waktu yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan IMB?

Berapa waktu yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan IMB?

Dokumen apa saja yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha untuk mendapatkan IMB?

Apakah dokumen yang diserahkan oleh pelaku usaha untuk pengurusan perijinan lainnya di

simpan dengan baik sebagai bank data oleh PTSP, sehingga apabila pelaku usaha ingin

mengajukan pengurusan IMB), tidak perlu memberikan dokumen data lagi?

Hambatan apa yang dihadapi oleh unit responden terhadap Prosedur Pengurusan IMB?

Masukan perbaikan apa yang dapat diperoleh dari unit responden terkait prosedur pengurusan

IMB?

Unit apakah yang memverifikasi dan menetapkan disetujui tidaknya IMB?

Hambatan apa yang dihadapi oleh unit responden terkait dengan kelembagaan dalam

pengurusan IMB?

Masukan perbaikan apa yang dapat diperoleh dari unit responden terkait dengan kelembagaan

yang menerbitkan IMB?

Nama Responden

PERATURAN

Peraturan Daerah setempat apa saja yang menjadi dasar hukum pelaksanaan perijinan untuk

mendapatkan IMB di Kota anda?

KAJIAN EASE OF DOING BUSINESS 2014

PANDUAN WAWANCARA BAGI PERWAKILAN BPKP

Perwakilan BPKP

Indikator

Unit Responden

Pertanyaan

Page 30: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

3

4

5

V BIAYA1

2

3

Mengetahui,

Kepala Bidang IPP Perwakilan BPKP Provinsi.............

Nama

NIP........

Berapa biaya yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk mendapatkan IMB?

Hambatan apa yang dihadapi oleh unit responden terhadap Biaya Pengurusan IMB?

Masukan perbaikan apa yang dapat diperoleh dari unit responden terkait Biaya pengurusan

IMB?

Berapa waktu yang dibutuhkan dan Biaya yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk

mendapatkan ijin SIUP?

Hambatan apa yang dihadapi oleh unit responden terhadap Waktu Pengurusan IMB?

Masukan perbaikan apa yang dapat diperoleh dari unit responden terkait Waktu pengurusan

IMB?

Page 31: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

Lampiran 2

Jawaban Penjelasan

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

PERATURAN

KAJIAN EASE OF DOING BUSINESS 2014

PANDUAN WAWANCARA BAGI PERWAKILAN BPKP

Page 32: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

CUKUP JELAS

......, 2014

Tim Perwakilan BPKP

1

2

3

Page 33: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

Lampiran 3: Perwakilan BPKP Provinsi ........................

: Mendapatkan Sambungan Listrik (Getting Electricity)

: PT PLN

: ...........

(Minimal SETARA dengan Pejabat Eselon III PT PLN)

No PERTANYAAN PENJELASAN

I

1 Langkah-langkah apa yang harus ditempuh pengusaha untuk mendapatkan

sambungan listrik dari PT PLNCUKUP JELAS

2 Dokumen apa saja yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha untuk

mendapatkan sambungan listrik PT PLN?CUKUP JELAS

II

1 Berapa hari yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk masing-masing langkah

untuk mendapatkan sambungan listrik PT PLN?CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat usulan perbaikan terhadap praktek waktu yang dibutuhkan

dalam mendapatkan SIUP dan TDP?CUKUP JELAS

III

1 Berapa biaya yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk masing-masing

tahapan untuk mendapatkan sambungan listrik? CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat usulan perbaikan terhadap biaya yang dikeluarkan oleh

pelaku usaha dalam mendapatkan sambungan listrik?CUKUP JELAS

......, 2014

Mengetahui, Tim Perwakilan BPKP

Kepala Bidang IPP Perwakilan BPKP Provinsi.............

1

2

Nama

NIP........ 3

JAWABAN

KUESIONER KAJIAN EASE OF DOING BUSINESS 2014

Perwakilan BPKP

Indikator

Unit Responden

Nama dan Jabatan Responden

Sambungan listrik yang dimaksudkan di indikator ini HANYA untuk Bangunan Gedung ukuran tertentu (lihat profil indikator)

BIAYA

WAKTU

PROSEDUR

Page 34: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

Lampiran 4: Perwakilan BPKP Provinsi ....

: REGISTERING PROPERTY

: KANTOR BPN KOTA....

: ..............

Minimal Pejabat Eselon III BPN Kota

No PERTANYAAN PENJELASAN

I1 Apakah ada peraturan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang saling

bertentangan dalam hal pelaku usaha mendaftarkan tanah-nya? CUKUP JELAS

2 Apakah ada peraturan Pemerintah Pusat yang tidak mendukung kemudahan

pelaku usaha dalam medaftarkan tanah-nya ? CUKUP JELAS

3 Apakah ada peraturan Pemerintah Daerah yang tidak mendukung kemudahan

pelaku usaha dalam mendaftarkan tanah-nya?

Contoh Pemda X menambahkan prosedur,

contohnya meminta Pemohon menyertakan

bukti pembayaran PBB 5 tahun terakhir,

sehungga membebani pelaku usaha.

4 Dokumen apa yang harus dilengkapi oleh pelaku usaha dalam mendaftarkan

tanahnya di BPN? CUKUP JELAS

5 Langkah-langkah apa yang dilakukan BPN Kota untuk menguji keaslian dan

keabsahan sertifikat tanah di Kantor BPN?CUKUP JELAS

6 Apakah proses pendaftaran tanah oleh pelaku usaha di Kantor BPN sudah

dapat dilakukan secara online, dalam artian pemohon tidak perlu datang ke

Kantor BPN , tetapi cukup mengisi dan menyerahkan formulir secara online,

dan menyerahkan persyaratan (scan document) melalui internet?

Yang dimaksud disini dengan sistem online

adalah proses pendaftaran registering

property dilakukan dengan sistem

komputerisasi

7 Apakah terdapat usulan perbaikan prosedur dalam hal pelaku usaha

mendafarkan tanahnya di Kantor BPN? CUKUP JELAS

II1 Berapa hari yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk mendaftarkan

tanahnya (sampai dengan terbit sertifikat tanah)?CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat usulan perbaikan terhadap waktu yang diperlukan pelaku

usaha untuk mendaftarkan tanahnya di Kantor BPN?CUKUP JELAS

III BIAYA1 Berapa biaya yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk mendaftarkan

tanahnya di Kantor BPN (sampai terbit sertifikat)?CUKUP JELAS

2 Bagaimana formula perhitungan tarif BPHTB ? CUKUP JELAS

3 Apakah terdapat usulan perbaikan terhadap biaya yang ditetapkan oleh BPN

dalam hal pelaku usaha mendaftarkan tanahnya di Kantor BPN? CUKUP JELAS

......, 2014

Mengetahui, Tim Perwakilan BPKP

Kepala Bidang IPP Perwakilan BPKP Provinsi.............

1

2

Nama

NIP........ 3

JAWABAN

PROSEDUR

Nama Responden

KAJIAN EASE OF DOING BUSINESS 2014

PANDUAN WAWANCARA BAGI PERWAKILAN BPKP

Perwakilan BPKP

Indikator

Unit Responden

Pendaftaran Property Tanah pada Kantor BPN yang dimaksudkan di indikator ini HANYA untuk Property ukuran tertentu (lihat profil indikator)

WAKTU

Page 35: BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN · PDF filetanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai ... Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan

Lampiran 5

: Perwakilan BPKP .....................

: PROTECTING INVESTORS

: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH

: Minimal Pejabat Eselon III Kantor BKPMD

No PERTANYAAN PENJELASAN

I1 Apa fungsi BKPMD dalam hal melindungi investor (Protecting Investor )?

CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat saran perbaikan terhadap fungsi BKPMD terhadap

perlindungan investor (protecting investor )?CUKUP JELAS

IIPROSEDUR

1 Langkah-langkah apa yang dilakukan oleh BKPMD dalam meningkatkan

perlindungan terhadap investor?CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat fasilitas online yang disediakan untuk pelaku usaha untuk

mengadukan/melaporkan lemahnya perlindungan terhadap investor ? CUKUP JELAS

3 Usulan apa yang diperlukan dalam rangka peningkatan perlindungan kepada

investor? CUKUP JELAS

III WAKTU1 Berapa hari yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk

mengadukan/melaporkan perlindungan investasinya?CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat usulan perbaikan terhadap waktu yang ditetapkan untuk

melaporkan kelemahan perlindungan investasinya ?CUKUP JELAS

IV1 Berapa biaya yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk

melaporkan/mengadukan lemahnya perlindungan investasinya.CUKUP JELAS

2 Apakah terdapat usulan perbaikan terhadap biaya yang ditetapkan bagi pelaku

usaha untuk melaporkan/mengadukan lemahnya perlindungan investasinya? CUKUP JELAS

.............................., 2014

Mengetahui, Pewawancara

Kepala Bidang IPP Perwakilan BPKP ............

1

2

Nama

NIP........ 3

BIAYA

KELEMBAGAAN

JAWABAN

KAJIAN EASE OF DOING BUSINESS 2014

PANDUAN WAWANCARA BAGI PERWAKILAN BPKP

Perwakilan BPKP

Indikator

Unit Responden

Nama Responden