BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2016 - … · 2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan...
Transcript of BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2016 - … · 2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan...
RENCANA KERJA (RENJA)BADAN INVESTASI DAN PROMOSI
TAHUN 2016
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami sampaikan atas selesainya penyusunan “Rencana
Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2016” yang diupayakan sedapat
mungkin memenuhi kebutuhan pembangunan Aceh melalui bidang penanaman modal.
Penyusunan Rencana Kerja suatu instansi pemerintah mutlak dilakukan untuk
menjadi pedoman dalam bekerja guna tercapainya cita-cita pembangunan dalam
rentang waktu satu tahun ke depan. Karena itu, Rencana Kerja Badan Investasi dan
Promosi Aceh Tahun 2016 ini disusun untuk menjadi bagian dari upaya mewujudkan
Visi Badan Investasi dan Promosi, yaitu “Aceh menjadi salah-satu daerah tujuan
investasi utama 2017”. Diharapkan agar target yang telah direncanakan dapat
terpenuhi di setiap tahun anggaran sehingga visi tersebut dapat tercapai.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun dan semua
pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan dokumen perencanaan ini.
Semoga Allah SWT memberkahi usaha kita.
Banda Aceh, Juli 2015
KEPALA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI
Ir. Iskandar, M.Sc.
Pembina Utama Madya
NIP. 19600229 198603 1 003
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | iii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR …........................................................................................ ii DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. iii BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 1 1.2 Landasan Hukum ………………………………………………….. 3 1.3 Maksud dan Tujuan ……………………………..…………………. 4 1.4 Sistematika Penulisan …………………………..…………………. 4 BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA BADAN
INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2014………………………..
5
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2014 dan Capaian Renstra Badan Investasi dan Promosi ......….......
5
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Badan Investasi dan Promosi ………... 6 2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan
Investasi dan Promosi …………………………………………..…
8 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPA …………………............ 10 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan ……………………….. 13
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN …………… 12
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional ……………………………. 12 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Badan Investasi dan Promosi …………. 14 3.3 Program dan Kegiatan ……………………………….……………. 15 BAB IV PENUTUP .…………………………………………………………… 18
LAMPIRAN Tabel 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPA dan
Pencapaian Renstra SKPA s.d Tahun 2015
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPA Provinsi Aceh
Tabel 2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPA Tahun 2016 Provinsi Aceh Tabel 2.5 Usulan Program dan Kegiatan dari Pemangku Kepentingan/Masyarakat
Tahun 2016 Provinsi Aceh
Tabel 3.3 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPA Tahun 2016 dan Prakiraan Maju Tahun 2017 Provinsi Aceh
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
konsumsi, pengeluaran pemerintah, investasi dan ekspor-impor. Diantara faktor-faktor
tersebut, hanya investasi yang dapat dipacu pertumbuhannya tanpa batas, baik investasi
yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Karenanya, peningkatan investasi
perlu diupayakan semaksimal mungkin, dengan meningkatkan minat calon investor untuk
berinvestasi di Aceh. Iklim investasi yang kondusif seperti adanya kepastian hukum,
stabilitas politik dan jaminan keamanan, kebijakan pemerintah yang pro investasi, serta
tersedianya sarana dan prasarana umum yang memadai, adalah faktor utama yang dapat
meningkatkan minat calon investor. Hal ini harus menjadi perhatian khusus Pemerintah
Aceh untuk diupayakan serta dijabarkan dalam suatu Rencana Strategis Badan Investasi
dan Promosi.
Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik minat penanam modal.
Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang penanaman modal, baik di tingkat nasional
maupun daerah. Sebaliknya, produk-produk hukum yang tumpang-tindih atau saling
bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan penanam modal dalam menjalankan
dan mengembangkan usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang penanaman
modal perlu terus dilakukan.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dan keamanan. Dari
pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal pada tahun-tahun sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa salah-satu penyebab tidak kondusifnya iklim investasi di Aceh adalah
karena masih adanya pemahaman yang tidak sama dari masyarakat akan arti pentingnya
investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini ditandai oleh
adanya gangguan-gangguan dari sebagian masyarakat; harga tanah yang tidak rasional;
serta penolakan lainnya yang menyebabkan penanam modal tidak dapat melakukan
kegiatan investasi atau perluasan usaha di Provinsi Aceh. Karena faktor ini tidak dapat
langsung dikendalikan oleh badan nasional/daerah bidang penanaman modal, diperlukan
koordinasi aktif dengan kepolisian, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah di tingkat
desa/kampung hingga dengan masyarakat luas secara berkesinambungan. Bahkan, peran
masyarakat melalui partai politik nasional dan lokal di Aceh menjadi begitu penting
pasca MoU Helsinki yang diimplementasikan melalui Undang-Undang No. 11 Tahun
2006 tentang Pemerintahan Aceh. Dengan berlangsungnya pemilihan umum kepala
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 2
daerah tahun 2012 secara damai maka daya tarik calon-calon penanam modal di Aceh
diharapkan akan semakin besar di masa yang akan datang.
Hal ketiga yang menjadi faktor utama bagi kegiatan penanaman modal adalah
kebijakan pemerintah. Prinsip dasarnya adalah bahwa kegiatan penanaman modal akan
semakin besar kualitas dan kuantitasnya jika pemerintah mempermudah perizinan dan
pelayanan lain di bidang penanaman modal. Karena itu, upaya perbaikan regulasi untuk
meningkatkan minat calon-calon penanam modal baru perlu terus dilakukan berdasarkan
masukan dari dunia usaha dan belajar dari pengalaman negara lain.
Demikian juga terhadap tersedianya sarana dan prasarana umum yang memadai,
perlu terus disediakan oleh pemerintah. Koordinasi yang intensif dengan instansi teknis
terkait untuk sinkronisasi perencanaan infrastruktur dengan kebutuhan penanaman modal
juga perlu ditingkatkan agar sarana dan prasarana ke sentra-sentra produksi dapat
terpenuhi.
Sebagaimana telah dilakukan dalam lima tahun terakhir, berbagai investasi di
Aceh perlu didorong untuk terus berkembang, baik investasi berfasilitas, investasi non-
fasilitas, investasi rumah tangga, maupun investasi pemerintah. Investasi pihak swasta
perlu ditumbuhkembangkan karena investasi dari pemerintah sangat terbatas dan hanya
pada sektor non-profit yang tidak diminati oleh pihak swasta, seperti penyediaan sarana
dan prasarana umum (infrastruktur). Selain itu, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
kerja lokal untuk mengisi pasar tenaga kerja lokal juga dilakukan secara beriringan agar
kegiatan penanaman modal di Aceh dapat betul-betul dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat.
Dengan lahirnya Undang-undang Pemerintahan Aceh No. 11 Tahun 2006 dan
terbentuknya pemerintahan yang lebih otonom, maka Pemerintah Aceh melalui Badan
Investasi dan Promosi dapat bertugas lebih mandiri untuk melaksanakan penyusunan
perencanaan Penanaman Modal secara makro; mengidentifikasi potensi unggulan daerah;
melakukan kegiatan promosi investasi; menyusun regulasi perizinan penanaman modal;
sekaligus melakukan pengendalian dan pengawasan serta kerjasama dalam bidang
penanaman modal.
Untuk tercapainya peningkatan investasi di Provinsi Aceh, perlu dibuat suatu
acuan tahunan dalam pelaksanaan tugas Badan Investasi dan Promosi Aceh, sehingga
potensi daerah dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan pendapatan daerah dan
pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat. Acuan yang digunakan adalah dalam bentuk
Rencana Kerja (Renja) yang menggambarkan program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai visi dan misi Badan Investasi dan Promosi.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 3
Perwujudan Rencana Kerja tahun 2016 ini perlu ditunjang oleh keterpaduan,
kebersamaan, tanggung jawab, dorongan, motivasi, pengembangan inisiatif dan
kreatifitas dari aparatur Badan Investasi dan Promosi.
1.2 Landasan Hukum
Beberapa landasan hukum dalam penyusunan Rencana Kerja Badan Investasi dan
Promosi Tahun 2016 adalah:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (UU SPPN);
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Presiden No. 11 tahun 2010 tentang Kerja Sama Pemerintah Aceh dengan
Lembaga atau Badan di Luar Negeri;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
11. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tangal 11 Agustus 2005
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen RPJP dan RPJM Daerah;
12. Qanun No. 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas,
Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Antar Provinsi di Aceh;
13. Qanun No. 5 Tahun 2009 tentang Penanaman Modal;
14. Qanun Aceh No. 12 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Aceh Tahun 2012 – 2017;
15. Peraturan Gubernur Aceh No. 02 tahun 2014 tentang Pemberian Insentif dan
Penanaman Modal di Aceh;
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 4
16. Peraturan Gubernur Aceh No. 96 tahun 2014 tentang Rencana Umum Penanaman
Modal Aceh;
17. Peraturan Gubernur Aceh No. 97 tahun 2014 tentang Kawasan Perhatian Investasi
Aceh;
18. Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2012-2017.
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2016
dimaksudkan untuk memberi arah pengembangan investasi pada tahun keempat dari
Rencana Strategis (Renstra) Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2012-2017.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai:
1. Acuan bagi setiap bidang dan aparatur Badan Investasi dan Promosi Aceh dalam
pelaksanaan kegiatan tahun 2016.
2. Acuan bagi seluruh stakeholder penanaman modal dalam memadukan kegiatan-
kegiatan pengembangan investasi di Provinsi Aceh.
3. Pertimbangan bagi Pemeritah Aceh dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil
keputusan.
1.4 Sistematika Penulisan
Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2016 ini disusun dalam empat
bab, di mana pada:
Bab I Pendahuluan, menjelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan
Tujuan, serta Sistematika Penulisan dari Rencana Kerja;
Bab II Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun
2014, menguraikan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Badan Investasi dan
Promosi Tahun 2014 dan Capaian Rencana Strategis SKPA; Analisis Kinerja
Pelayanan Badan Investasi dan Promosi; Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan
Fungsi Badan Investasi dan Promosi; Review terhadap Rancangan Awal RKPA; dan
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.
Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, menjelaskan Telaahan terhadap
Kebijakan Nasional; Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Badan Investasi dan
Promosi; serta Program dan Kegiatan.
Bab IV Penutup.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 5
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA
BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2015
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun
2014 dan Capaian Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi
Untuk menggerakkan penanaman modal, Badan Investasi dan Promosi merancang
berbagai program dan kegiatan yang masing-masing memiliki indikator kinerja. Kinerja
ini dilihat dari apa yang selama ini sudah dilakukan, terutama berdasarkan program-
program yang ada pada Rencana Strategis lima tahun sebelumnya, yaitu dari tahun 2007
hingga 2012, berupa:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
5. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; dan
6. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Daerah.
Pada Rencana Strategis 2012-2017, program yang direncanakan berubah menjadi:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
4. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; dan
5. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Daerah.
6. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.
Secara umum, hampir semua rencana anggaran dan kegiatan tahunan dapat
dilaksanakan dengan baik jika dilihat dari sisi keluaran (output). Sedangkan dari sisi
manfaat (outcome), beberapa kegiatan perlu diperbaiki kualitasnya atau diganti dengan
kegiatan-kegiatan lain agar bermanfaat dalam mencapai visi Badan Investasi dan Promosi
di masa mendatang. Selain itu, pembatalan kegiatan karena perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) dapat menjadi salah-satu faktor persentasi
realisasi yang menurun. Karena itu, dalam tiga tahun sisa RPJM Aceh 2012-2017 ke
depan, peningkatan kualitas perencanaan kegiatan bidang penanaman modal perlu
ditingkatkan.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 6
Lebih jelas tentang evaluasi hasil pelaksanaan Rencana Kerja dan pencapaian
Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat
pada Tabel 2.1 (terlampir).
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Badan Investasi dan Promosi
Pencapaian kinerja pelayanan Badan Investasi dan Promosi secara umum telah
memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM). Pencapaian ini juga diarahkan untuk memenuhi enam
indikator kunci atau indikator utama, yaitu :
1. Jumlah nilai realisasi investasi.
2. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.
3. Rasio daya serap tenaga kerja.
4. Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.
5. Jumlah nilai rencana investasi.
6. Persentase kenaikan nilai rencana investasi.
Tabel 2.2 (terlampir) memperlihatkan data detil pencapaian kinerja Badan
Investasi dan Promosi pada tahun 2014, dan perkiraan untuk tahun 2015, 2016 dan 2017.
Secara kumulatif, sebagaimana ditunjukkan Gambar 1, realisasi PMA dan PMDN
pada tahun 2014 sebesar Rp 6,226 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 22,31
persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 5,091 triliun. Ini
melampaui target yang dicanangkan dalam Renstra Badan Investasi dan Promosi Aceh
2012-2017.
Peningkatan realisasi investasi sebagaimana tertera dalam Tabel 2 menunjukkan
bahwa iklim investasi semakin membaik. Kepatuhan perusahaan dalam menyampaikan
Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) juga semakin meningkat. Seiring dengan
itu, permasalahan penanaman modal terus diupayakan penyelesaiannya melalui forum
taskforce yang melibatkan pemerintah pusat, provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 7
Gambar 1. Perkembangan Realisasi Investasi Aceh hingga Tahun 2014
Realisasi investasi yang terus mengalami peningkatan ini diharapkan dapat
membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk mengatasi pengangguran dan mendorong
peningkatan pertumbuhan ekonomi Aceh. Data tahun 2014 menunjukkan bahwa terjadi
serapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 19.912 orang pada 197 proyek/perusahaan,
baik PMA maupun PMDN, yang tersebar pada hampir seluruh Kabupaten/Kota di Aceh.
Sasaran Indikator Sasaran Target RealisasiPersentase
Tingkat Capaian Target (%)
1. Jumlah Perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.
72 Perusahaan 58 Perusahaan 80.56
2. Rasio daya serap tenaga kerja. 1:140 1:101 72.14
3. Jumlah nilai realisasi investasi. 2.300.000.000.000 rupiah
6.226.851.054.556 rupiah
270.73
1. Jumlah nilai rencana investasi. 7.302.500.000.000 rupiah
23.472.861.900.000 rupiah
321.44
2. Persentasi kenaikan nilai rencana investasi.
15% -7.79% -51.93
Sasaran 2:
Meningkatnya
realisasi
investasi.
Sasaran 1:
Meningkatnya
jumlah
penanaman
modal.
Tabel 2. Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI dalam hal realisasi investasi
melaporkan bahwa pada Triwulan IV-2014, untuk PMDN, Aceh berada pada peringkat
ke-8 dengan realisasi Rp 1.900,6 (Rp juta) dari 52 proyek. Sedangkan untuk PMA, Aceh
berada pada peringkat ke-30 dengan realisasi USD 12,8 (USD ribu) dari 38 proyek.
BKPM juga menyebutkan bahwa secara keseluruhan, pada tahun 2014 Aceh
berada pada peringkat ke-9 untuk PMDN dengan realisasi Rp 5.110,3 (Rp juta) dari 75
proyek. Sedangkan untuk PMA, Aceh berada pada peringkat ke-29 dengan realisasi
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 8
USD 31,1 (USD ribu) dari 49 proyek. Jadi, total realisasi Investasi Aceh Tahun 2014
adalah sebesar Rp 5.436.850.000 dan ini berarti mencapai target yg telah ditetapkan
BKPM untuk Aceh, yaitu Rp 5,4 Triliun.
Beberapa fakta menarik lain yang terjadi pada tahun 2014 adalah sebagai berikut.
1. Ada 197 proyek/ perusahaan yang melakukan realisasi investasi di Aceh,
dan sebanyak 146 proyek atau 74 % di antaranya adalah PMDN.
2. Kabupaten Aceh Tengah adalah lokasi favorit investor asing dengan total
PMA sebanyak 7 proyek/perusahaan buah.
3. Kabupaten Aceh Tengah adalah lokasi favorit investor dalam negeri
dengan total PMDN sebanyak 20 buah.
4. PMDN dengan realisasi investasi total tertinggi, yaitu Rp 1.2 Triliun
adalah PT. PLN (persero) UIP I (PLTA Peusangan) dengan lokasi proyek
di Kabupaten Aceh Tengah
5. PMA dengan realisasi investasi total tertinggi, yaitu USD 7,6 juta, adalah
PT. Kamadhenu Ventures Indonesia dengan lokasi proyek di Kabupaten
Aceh Tengah
6. Bidang usaha Listrik, gas dan air memiliki realisasi investasi tertinggi
dengan total nilai Rp 2,27 Triliun (PMDN Rp 2,25 Triliun dan PMA Rp
14,72 Miliar).
Tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan realisasi investasi asing dan
domestik dengan menyederhanakan prosedur perizinan dan memperkuat kelembagaan
penanaman modal dan PTSP. Demikian pula pengembangan agroindustri, infrastruktur
pelabuhan dan jalan tembus, serta pengembangan pariwisata menjadi prioritas
penanganan yang memerlukan dukungan segenap lapisan masyarakat. Selain itu,
diperlukan peningkatan peran pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota agar dapat
mendukung program prioritas pemerintah pusat melalui sektor listrik, infrastruktur, dan
kemaritiman.
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan Investasi dan
Promosi
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Investasi dan Promosi, terdapat
beberapa tantangan yang dijaring pada saat seminar atau pertemuan-pertemuan dengan
stokeholder atau calon-calon penanam modal. Tantangan merupakan tren dan
perkembangan di luar wilayah/komunitas/ organisasi yang dapat mempersulit tercapainya
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 9
visi dan misi. Beberapa tantangan yang ada dalam mencapai target kinerja Badan
Investasi dan Promosi adalah:
1. Kepastian hukum belum terwujud akibat masih adanya regulasi yang tidak
selaras, baik di tingkat nasional maupun daerah;
2. Koordinasi antar sektor masih lemah dalam menyusun rencana pembangunan
ekonomi, khususnya dalam bidang penanaman modal;
3. Sarana dan prasarana minimal, seperti listrik dan jalan, masih belum terpenuhi;
4. Kualitas SDM dan keterampilan kerja masih kurang dimiliki oleh tenaga kerja
lokal;
5. Status dan peruntukan lahan masih susah didapatkan serta sengketa lahan antara
perusahaan dengan masyarakat;
6. Dukungan masyarakat, perbankan dan pemerintah daerah yang masih kurang;
7. Upah Minimum Provinsi (UMP) terbilang tinggi untuk ukuran Indonesia;
8. Rendahnya kepatuhan penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal
(LKPM).
Di samping tantangan yang ada, juga terdapat beberapa peluang yang merupakan
tren dan perkembangan di luar wilayah/komunitas/organisasi yang dapat membantu
tercapainya visi dan misi. Peluang yang dimiliki Badan Investasi dan Promosi adalah :
1. Kondisi keamanan yang semakin baik di Aceh;
2. Penambahan alokasi anggaran setiap tahun;
3. Perencanaan pembangunan jalan highway lintas Sumatera;
4. Perencanaan pembangunan pembangkit listrik berdasarkan potensi alam Aceh;
5. Kesepakatan perdagangan bebas antar negara di kawasan ASEAN;
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 10
6. Kesempatan kerjasama luar negeri yang semakin terbuka dengan terbitnya
Peraturan Presiden No. 11 tahun 2010 tentang Kerja Sama Pemerintah Aceh
dengan Lembaga atau Badan di Luar Negeri;
7. Berlakunya visa on arrival di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda;
8. Terselenggaranya penerbangan langsung langsung Banda Aceh-Penang dan
Banda Aceh – Kuala Lumpur;
9. Penyelenggaraan pelayanan perizinan satu pintu yang memudahkan calon-calon
penanam modal mendapatkan izin berusaha.
Dari tantangan dan peluang yang dikemukakan di atas, dapat ditentukan isu-isu
strategis yang menjadi perhatian Badan Investasi dan Promosi, yaitu
1. Belum lengkap dan detil informasi proyek-proyek investasi yang ditawarkan
kepada dunia usaha.
2. Belum optimal pemantauan, pengawasan, dan advokasi penyelesaian
permasalahan kegiatan penanaman modal.
3. Belum membaiknya pelayanan perizinan untuk kemudahan masuknya investor
baru.
4. Belum optimal perencanaan penanaman modal yang meliputi berbagai sektor
terkait.
2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPA
Perencanaan yang baik membutuhkan perhatian yang jeli terhadap perkembangan
yang terus berubah. Akibatnya, penyesuaian rencana kerja patut dilakukan guna
memastikan visi dan misi organisasi tercapai. Karena itu, Badan Investasi dan Promosi
melakukan berbagai perbaikan perencanaan melalui peninjauan kembali rencana awal
yang telah dibuat.
Tabel 2.4 (terlampir) memperlihatkan kondisi awal RKPA dan analisis kebutuhan
sesuai dengan perkembangan yang ada dalam bidang penanaman modal.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 11
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Para pemangku kepentingan (stakeholder) dan masyarakat luas menaruh harapan
agar bidang penanaman di Aceh membaik dan semakin maju di masa mendatang. Mereka
mengharapkan agar informasi potensi komoditas unggulan, kemudahan perizinan, dan
koordinasi antara pemerintah dan swasta perlu ditingkatkan. Karena itu, Badan Investasi
dan Promosi merencanakan berbagai macam kegiatan promosi dan pertemuan untuk
meningkatkan realisasi investasi.
Tabel 2.5 (terlampir) menampilkan usulan program dan kegiatan dari para
stakeholder yang ditampung dalam anggaran Badan Investasi dan Promosi.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 12
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Visi Pembangunan Aceh 2012-2017 yang ditetapkan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah menjadi acuan utama dalam penyusunan Rencana Strategis Badan
Investasi dan Promosi Tahun 2012-2017. Visi yang dimaksud berbunyi: “Aceh yang
bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan Undang-Undang
Pemerintahan Aceh sebagai wujud MoU Helsinki”. Visi ini menjadi pedoman bagi
keselarasan program-program semua SKPA sehingga dapat mengoptimalkan segala
sumberdaya yang ada untuk memperoleh manfaat (outcome) dan dampak (impact) yang
dicita-citakan.
Sedangkan untuk mewujudkan visi di atas, dirumuskan pula beberapa misi yang
hendak dijalankan selama lima tahun ke depan beserta peran yang dapat dimainkan
bidang penanaman modal. Adapun Misi Pemerintah Aceh tahun 2012-2017 adalah :
1. Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui implementasi dan
penyelesaian turunan UU PA untuk menjaga perdamaian yang abadi. Untuk
keberhasilan misi ini, program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan
kompetensi dan kinerja aparatur bidang penanaman modal dibuat dan dievaluasi
sepanjang tahun sehingga mencapai target yang direncanakan.
2. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai Dinul Islam di semua sektor
kehidupan masyarakat. Untuk menjalankan misi ini, nilai-nilai agama menjadi
panduan dalam memajukan investasi. Nilai-nilai itu antara lain, integritas (siddiq),
akuntabilitas (amanah), transparan dan informatif (tabligh), serta kerja keras dan
cerdas (fathanah) dengan berpijak pada model ekonomi Islam yang berkeadilan dan
berkerakyatan.
3. Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia. Untuk kesuksesan
misi ini, bidang penanaman modal memainkan peran yang penting karena menjadi
salah-satu penggiat roda ekonomi daerah melalui peningkatan realisasi investasi dan
penyerapan tenaga kerja.
4. Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan
berkelanjutan. Untuk menjalankan misi ini, program dan kegiatan-kegiatan bidang
penanaman modal perlu terus dikoordinasikan lintas sektoral dan lintas
kabupaten/kota sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, hingga evaluasi.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 13
5. Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya alam. Misi ini memastikan bahwa pelaku usaha dan tenaga
kerja yang ada perlu dibina dengan baik yang melingkupi lintas sektoral dan lintas
kabupaten/kota sehingga mampu meningkatkan nilai tambah (value-added) potensi
unggulan daerah untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat Aceh.
Visi dan misi Pemerintah Aceh ditindaklanjuti oleh Badan Investasi dan Promosi
dengan merumuskan pula visi dan misi organisasi untuk lima tahun. Visinya adalah
“Aceh menjadi Salah-Satu Daerah Investasi Utama Tahun 2017”. Sedangkan
misinya adalah:
1. Meningkatkan percepatan reformasi birokrasi bidang penanaman modal.
2. Membentuk citra Aceh sebagai daerah tujuan utama investasi.
3. Melaksanakan integrasi perencanaan dan pengendalian penanaman modal dengan
Pemerintah, Pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten/kota, swasta, perbankan, dan
masyarakat.
Pencapaian visi dan misi Badan Investasi dan Promosi memperhatikan Prioritas
Pembangunan Nasional 2010-2014 dan Prioritas Pembangunan Aceh 2012-2017
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Prioritas Pembangunan Nasional
2010-2014
Prioritas Pembangunan Aceh
2012-2017
1. Reformasi birokrasi dan tata laksana;
2. Pendidikan;
3. Kesehatan;
4. Penanggulangan Kemiskinan;
5. Ketahanan pangan;
6. Infrastruktur;
7. Iklim investasi dan iklim usaha;
8. Energi;
9. Lingkungan hidup dan pengelolaan
bencana;
10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar,
dan pasca konflik;
11. Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi
teknologi.
1. Reformasi birokrasi dan tata kelola
pemerintahan;
2. Keberlanjutan perdamaian;
3. Dinul Islam, sosial, adat dan budaya;
4. Ketahanan pangan dan nilai tambah
pertanian;
5. Penanggulangan kemiskinan;
6. Pendidikan;
7. Kesehatan;
8. Infrastruktur yang terintegrasi;
9. Sumberdaya alam berkelanjutan; dan
10. Lingkungan hidup dan kebencanaan.
Tabel 3.1. Prioritas Pembangunan Nasional dan Aceh.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 14
Walaupun RPJM Aceh Tahun 2012-2017 tidak menyebutkan secara eksplisit
bidang penanaman modal sebagaimana yang ada dalam RPJM Nasional Tahun 2010-
2014; namun, Badan Investasi dan Promosi sebagai koordinator bidang penanaman
modal di Aceh memandang semua prioritas di atas sebagai satu kesatuan dalam
memajukan Aceh, terutama melalui investasi di berbagai bidang. Karena itu, fungsi
koordinasi SKPA ini sangat penting dioptimalkan dalam rangka konsolidasi dan
sinkronisasi lintas sektoral untuk kemajuan Aceh.
Pengembangan bidang penanaman modal di Aceh tidak terlepas dari prioritas
pembangunan nasional 2010-2014 sebagaimana tersebut di atas. Dari sebelas prioritas
pembangunan Indonesia hingga tahun 2014, iklim investasi dan iklim usaha merupakan
salah-satu di antaranya. Oleh sebab itu, peran Pemerintah Aceh melalui Badan Investasi
dan Promosi adalah meningkatkan koordinasi lintas sektoral untuk peningkatan realisasi
investasi di masa yang akan datang.
Sejalan dengan prioritas pembangunan nasional, Rencana Strategis Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi salah-satu panduan dalam menyusun
program dan kegiatan bidang penanaman modal di Aceh. Badan Investasi dan Promosi
juga ikut secara langsung memberi kontribusi dalam mendukung program-program
BKPM di Aceh, seperti dukungan pada kegiatan-kegiatan promosi, kerjasama regional,
dan kegiatan perbantuan untuk meningkatkan pelaksanaan Laporan Kegiatan Penanaman
Modal (LKPM). Untuk itu, Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi diselaraskan
dengan Rencana Strategis BKPM yang diwujudkan dengan merancang Rencana Kerja
yang memuat program-program dan kegiatan-kegiatan yang serasi dengan mempedomani
Permendagri 54/2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi
Tujuan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi adalah
1. Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal.
2. Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi.
3. Meningkatkan kualitas perencanaan bidang penanaman modal.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 15
Setelah tujuan ditetapkan, kemudian ditentukan pula sasaran yang akan ditempuh
agar tujuan dimaksud dapat tercapai. Adapun sasaran Rencana Kerja Badan Investasi dan
Promosi adalah
1. Meningkatnya jumlah penanam modal.
2. Meningkatnya realisasi investasi.
3. Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif.
3.3 Program dan Kegiatan
Untuk tahun 2016, Badan Investasi dan Promosi merencanakan program yang
sama dengan tahun 2015, namun dengan kegiatan yang sedikit berbeda. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa kinerja SKPA ini pada tahun ketiga RPJM Aceh Tahun 2012-
2017 dapat memberi manfaat bagi perbaikan citra Aceh sebagai salah-satu daerah tujuan
investasi di Indonesia. Diharapkan, sejalan dengan itu, terjadi pula peningkatan nilai
realisasi investasi pada tahun 2015.
Program dan kegiatan yang direncanakan Badan Investasi dan Promosi terdiri dari
program dan kegiatan rutin dan spesifik bidang penanaman modal.
Adapun program dan kegiatan rutin adalah
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Program ini dimaksudkan untuk penyediaan barang dan jasa perkantoran
dengan beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu:
a. Penyediaan jasa surat-menyurat;
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;
c. Penyediaan jasa kebersihan kantor;
d. Penyediaan alat tulis kantor;
e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;
f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor;
g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;
h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;
i. Penyediaan makanan dan minuman;
j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah;
k. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran dan
l. Penyediaan jasa keamanan kantor.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 16
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Program ini dimaksudkan untuk penyediaan sarana dan prasarana
perkantoran dengan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu:
a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b. Pembangunan gedung kantor;
c. Pengadaan peralatan gedung kantor;
d. Pengadaan meubeler;
e. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
f. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;
g. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor;
h. Pemeliharaan rutin/berkala taman, tempat parkir dan halaman kantor;
dan
i. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini diwujudkan dalam kegiatan Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini diwujudkan dalam kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal
Sedangkan program dan kegiatan yang spesifik bidang penanaman modal adalah:
1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.
Program ini diadakan dalam rangka menarik calon-calon penanam modal
untuk berinvestasi di Provinsi Aceh. Adapun kegiatan-kegiatannya adalah
a. Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan Penanaman
Modal Daerah.
b. Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan
Pelaksanaan Penanaman Modal.
c. Peningkatan kualitas sumber daya manusia guna peningkatan
pelayanan investasi.
d. Peningkatan promosi, kerjasama investasi dan pengembangan potensi
unggulan daerah.
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 17
2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
Program ini terdiri atas kegiatan Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan
Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal;
3. Program Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana
Daerah.
Program ini terdiri atas kegiatan Kajian Potensi Sumberdaya yang Terkait
dengan Investasi.
4. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.
Program ini diwujudkan dalam kegiatan Perencanaan Pengembangan
Penanaman Modal.
Program dan kegiatan yang direncanakan oleh Badan Investasi dan Promosi dapat
dilihat pada Tabel 3.3 (terlampir).
Renja 2016 Badan Investasi dan Promosi Aceh | 18
BAB IV
PENUTUP
Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2016 dibuat untuk
mencapai Visi dan Misi Badan Investasi dan Promosi. Rencana Kerja ini tidak saja
menjadi panduan dalam penyusunan anggaran dan belanja daerah tahun 2016 di bidang
penanaman modal, tapi juga menjadi patokan bagi keberhasilan pencapaian kinerja tahun
2015 yang sedang dilaksanakan. Benang merah antara kinerja tahun berjalan dengan
tahun berikutnya patut diperhatikan agar keberlanjutan (sustainability) pencapaian misi
Badan Investasi dan Promosi dapat terus berlangsung secara efektif dan efesien hingga
akhir RPJM Aceh Tahun 2012-2017.
Keterkaitan kinerja antar-tahun anggaran dapat dilihat melalui laporan kinerja
akhir tahun. Karena itu, Rencana Kerja ini dapat menjadi salah-satu alat evaluasi terhadap
target dan realisasi kerja yang dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Yang juga sangat penting adalah bahwa dunia usaha dan masyarakat luas dapat
terus memberi kontribusi bagi perbaikan kinerja Badan Investasi dan Promosi guna
peningkatan nilai realisasi investasi Aceh. Diharapkan agar keluaran (output) Rencana
Kerja pada tahun keempat RPJM Aceh Tahun 2012-2017 ini memberi manfaat nyata
(outcome) bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh di masa
mendatang.
Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi
Tingkat
Realisasi (%)
Tingkat Capaian
Realisasi Target
Renstra (%)
2 8=(7/6) 11=(10/4)
1 Urusan Wajib
1 16 Penanaman Modal
Daerah1 16 1 Badan Investasi dan
Promosi
90 243
Belanja Tidak Langsung 82 orang 6,063,200,000 71 orang 5,091,309,903 80 orang 5,512,000,000 80 orang 5,391,463,679 98 82 orang 6,063,200,000 273
Belanja Langsung 15,205,673,711 88 234
1 16 1 16 01 01 Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran.
13 Kegiatan 13 kegiatan 13 kegiatan 11 kegiatan 85 13 kegiatan 37 kegiatan 285
1 16 1 16 01 02 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur.
5 Kegiatan 4 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 100 5 kegiatan 14 kegiatan 280
1 16 01 16 01 15 Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi.a. Jumlah nilai realisasi
investasi.2,645,000,000,000 rupiah 5,091,120,831,883 rupiah 2,300,000,000,000 rupiah 6,226,851,054,556 rupiah 270.73 2,645,000,000,000 rupiah 13,962,971,886,439 rupiah 528
b. Persentase kenaikan nilai
realisasi investasi.
15 % 155 % 15 % 170.73 % 1,138 15 % 341 % 2,272
c. Jumlah penanam modal
asing/dalam negeri yang
melaporkan LKPM.
91 perusahaan 105 perusahaan 80 perusahaan 84 perusahaan 105 91 perusahaan 280 perusahaan 308
d. Rasio daya serap tenaga kerja.
1 16 1 16 01 15 07 Pengawasan dan Evaluasi
Kinerja dan Aparatur
Badan Penanaman
Modal Daerah.
a. Jumlah frekuensi pengawasan
ke kabupaten/kota.
15 kali 5 kali 15 kali 2 kali 13 15 kali 22 kali 147
b. Jumlah Buku Analisis Jabatan
& Angka Beban Kerja.
70 eksemplar 70 buku 70 eksemplar 35 eksemplar 50 70 eksemplar 175 eksemplar 250
c. Jumlah Buku Agenda Kerja
Badan Investasi dan Promosi
Aceh.
200 eksemplar 295 buku 200 eksemplar 35 eksemplar 18 200 eksemplar 530 eksemplar 265
1 16 1 16 01 15 08 Peningkatan Kegiatan
Pemantauan,
Pembinaan, dan
Pengawasan Pelaksanaan
Penanaman Modal.
a. Frekuensi koordinasi
pengendalian pelaksanaan
penanaman modal.
5 kali 2 kali 5 kali 6 kali 120 5 kali 13 kali 260
b. Frekuensi pemantauan
perusahaan penanaman
modal.
9 kali 9 kali 7 kali 49 kali 700 9 kali 67 kali 744
c. Frekuensi pengawasan
perusahaan penanaman
modal.
1 kali 1 kali 1 kali 2 kali 200 1 kali 4 kali 400
d. Jumlah peserta bimbingan
teknis/sosialisasi pengendalian
pelaksanaan penanaman
modal.
50 orang 32 orang 50 orang 40 orang 80 50 orang 122 orang 244
18,535,699,259
Tabel 2.1
REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPA DAN
PENCAPAIAN RENSTRA SKPA S.D TAHUN 2015
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (Output)
Target Kinerja Capaian Program
(Renstra SKPA) Tahun 2015
Realisasi Kinerja Hasil Program dan
Keluaran Kegiatan s.d. Tahun 2013
Target Program dan Kegiatan (Renja
SKPA Tahun 2015) Realisasi Capaian Program dan
Kegiatan s.d. Tahun Berjalan
(Tahun 2015)
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPA
s.d. Tahun Berjalan
Target Renja SKPA Tahun 2014 Realisasi Renja SKPA Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
PROVINSI ACEH
1 3 4 5 6 9 10=(5+7+9)
24,598,899,259 14,701,872,050 22,883,755,551 20,597,137,390 24,598,899,259 59,897,908,699
7
16,545,973,582
9,610,562,147 17,371,755,551 18,535,699,259 43,351,935,117
Program/Kegiatan Rutin
Tercapainya Kelancaran
Administrasi dan Operasional
Kantor.Terpenuhinya Fasilitas dan
Kenyamanan Kerja Bidang
Penanaman Modal.Program/Kegiatan Spesifik SKPA
Meningkatnya realisasi investasi.
1:150 1:157 1:140 1:101 1:150 1:408
1
Tingkat
Realisasi (%)
Tingkat Capaian
Realisasi Target
Renstra (%)
2 8=(7/6) 11=(10/4)
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (Output)
Target Kinerja Capaian Program
(Renstra SKPA) Tahun 2015
Realisasi Kinerja Hasil Program dan
Keluaran Kegiatan s.d. Tahun 2013
Target Program dan Kegiatan (Renja
SKPA Tahun 2015) Realisasi Capaian Program dan
Kegiatan s.d. Tahun Berjalan
(Tahun 2015)
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPA
s.d. Tahun Berjalan
Target Renja SKPA Tahun 2014 Realisasi Renja SKPA Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
1 3 4 5 6 9 10=(5+7+9)7
e. Frekuensi fasilitasi
penyelesaian permasalahan
perusahaan penanaman
modal.
1 kali 1 kali 1 kali 2 kali 200 1 kali 4 kali 400
f. Frekuensi publikasi informasi
terkait LKPM.
2 kali 1 kali 2 kali 3 kali 150 2 kali 6 kali 300
g. Jumlah talkshow investasi. 1 kali 0 kali 0 kali 0 1 kali 1 kali 0
h. Jumlah penerima penghargaan
investasi.
5 penerima 0 penerima 0 penerima 0 5 penerima 5 penerima 0
1 16 1 16 01 15 09 Peningkatan kualitas
sumberdaya manusia
guna peningkatan
pelayanan investasi.
a. Jumlah peserta bimbingan
ketentuan/kebijakan
penanaman modal.
50 orang 40 orang 50 orang 58 orang 116 50 orang 148 orang 296
b. Jumlah peserta kursus-kursus
singkat.
30 orang 31 orang 30 orang 38 orang 127 30 orang 99 orang 330
1 16 1 16 01 15 18 Peningkatan promosi,
kerjasama investasi dan
pengembangan potensi
unggulan daerah.
a. Jumlah proyek investasi yang
ditawarkan.
15 proyek 18 proyek 15 proyek 15 proyek 100 15 proyek 48 proyek 320
b. Jumlah kegiatan promosi
investasi.
20 kali 16 kali 20 kali 20 kali 100 20 kali 56 kali 280
c. Jumlah judul buku peluang
investasi.
4 judul 4 judul 4 judul 5 judul 125 4 judul 13 judul 325
d. Jumlah buku peluang investasi. 10,000 buah 10,000 buah 0 buah 0 10,000 buah 10,000 buah 100
e. Jumlah leaflet promosi. 40,000 lembar 2,000 lembar 40,000 lembar 500 lembar 1 40,000 lembar 42,500 lembar 106
f. Jumlah tabloid. 40,000 eksemplar 24,000 eksemplar 40,000 eksemplar 37,500 eksemplar 94 40,000 eksemplar 101,500 eksemplar 254
g. Jumlah display elektronik
investasi dan promosi.
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 100 1 buah 3 buah 300
h. Jumlah lokasi rak display
investasi dan promosi.
4 lokasi 2 lokasi 4 lokasi 0 lokasi 0 4 lokasi 6 lokasi 150
i. Jumlah media penyimpan
digital bahan promosi.
6,000 keping/buah 110 keping 6,000 keping/buah 750 keping/buah 0 6,000 keping/
buah
6,860 keping/
buah
114
1 16 1 16 01 16 Program Peningkatan
Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi.
78 % 50.43 % 72 % 78 % 200 257
a. Persentase publikasi
informasi perizinan investasi.
78 % 50.43 % 72 % 72 % 100 78 % 200 % 257
b. Jumlah perusahaan yang
mendapat persetujuan (izin)
penanaman modal.
72 perusahaan 42 perusahaan 72 perusahaan 58 perusahaan 81 72 perusahaan 172 perusahaan 239
c. Jumlah nilai rencana investasi. 8,397,875,000,000 rupiah 6,133,436,193,666 rupiah 7,302,500,000,000 rupiah 23,472,861,900,000 rupiah 321 8,397,875,000,000 rupiah 38,004,173,093,666 rupiah 453
d. Persentase kenaikan nilai
rencana investasi.
15 % 53.79 % 15 % 382.70 % 2,551 15 % 385 % 2,565
1 16 1 16 01 16 06 Penyederhanaan
Prosedur Perizinan dan
Peningkatan Pelayanan
Penanaman Modal.
a. Jumlah judul buku regulasi
bidang penanaman modal.
4 judul 2 judul 4 judul 4 judul 100 4 judul 10 judul 250
b. Jumlah buku regulasi
penanaman modal.
2,000 eksemplar 600 buku 2,000 eksemplar 1,250 eksemplar 63 2,000 eksemplar 3,850 eksemplar 193
c. Frekuensi sosialisasi regulasi
penanaman modal.
4 kali 1 kali 4 kali 1 kali 0 4 kali 6 kali 150
d. Jumlah peserta sosialisasi
regulasi penanaman modal.
200 orang 50 orang 200 orang 55 orang 0 200 orang 305 orang 153
Meningkatnya informasi prosedur
regulasi dan perizinan investasi
kepada masyarakat.
2
Tingkat
Realisasi (%)
Tingkat Capaian
Realisasi Target
Renstra (%)
2 8=(7/6) 11=(10/4)
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (Output)
Target Kinerja Capaian Program
(Renstra SKPA) Tahun 2015
Realisasi Kinerja Hasil Program dan
Keluaran Kegiatan s.d. Tahun 2013
Target Program dan Kegiatan (Renja
SKPA Tahun 2015) Realisasi Capaian Program dan
Kegiatan s.d. Tahun Berjalan
(Tahun 2015)
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPA
s.d. Tahun Berjalan
Target Renja SKPA Tahun 2014 Realisasi Renja SKPA Tahun 2014
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
1 3 4 5 6 9 10=(5+7+9)7
1 16 1 16 01 17 Program Penyiapan
Potensi Sumberdaya,
Sarana dan Prasarana
Daerah.
68 % 62 % 62 % 68 % 192 282
a. Persentase ketersedian data
kawasan investasi.
68 % 62 % 62 % 62 % 100 68 % 192 % 282
1 16 1 16 01 17 01 Kajian Potansi Sumber
Daya yang terkait
Investasi.
a. Jumlah kajian perencanaan
kawasan investasi.
0 kajian 1 kajian 1 kajian 0 kajian 0 0 kajian 1 kajian 0
b. Jumlah kajian pengembangan
investasi.
2 kajian kajian 0 kajian 1 kajian 0 2 kajian 3 kajian 0
c. Jumlah buku hasil kajian
investasi.
400 eksemplar 200 buku 400 eksemplar 30 eksemplar 8 400 eksemplar 630 eksemplar 158
d. Jumlah media penyimpan data
elektronik hasil kajian.
400 keping/ buah 200 keping/buah 400 keping/ buah 50 keping/ buah 13 400 keping/ buah 650 keping/
buah
163
e. Frekuensi sosialisasi hasil
kajian investasi.
1 kali kali 1 kali 0 kali 0 1 kali 1 kali 100
1 16 1 16 01 18 Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi.
64 % 56 % 56 % 64 %
a. Persentase penyelesaian
perencanaan bidang
penanaman modal.
64 % 56 % 56 % 56 % 100 64 % 176 % 275
1 16 1 16 01 18 01 Perencanaan
Pengembangan
Penanaman Modal.
a. Jumlah Dokumen Perencanaan
Investasi dan Laporan.
200 eksemplar 479 buku 200 eksemplar 510 eksemplar 255 200 eksemplar 1,189 eksemplar 595
b. Jumlah judul buku
data/perkembangan investasi.
4 judul 0 judul 4 judul 0 judul 0 4 judul 4 judul 100
c. Jumlah buku
data/perkembangan investasi.
1,000 eksemplar 0 buku 1,000 eksemplar 0 eksemplar 0 1,000 eksemplar 1,000 eksemplar 100
d. Frekuensi koordinasi
perencanaan penanaman
modal.
2 kali 1 kali 2 kali 1 kali 50 2 kali 4 kali 200
e. Jumlah peserta koordinasi
perencanaan penanaman
modal.
400 orang 85 orang 400 orang 60 orang 15 400 orang 545 orang 136
f. Frekuensi sosialisasi rencana
bidang penanaman modal.
1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 100 1 kali 3 kali 300
g. Jumlah peserta sosialisasi
rencana bidang penanaman
modal.
120 orang 50 orang 120 orang 50 orang 42 120 orang 220 orang 183
h. Jumlah pusat data dan
informasi investasi.
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 100 1 unit 3 unit 300
i. Jumlah website. 1 buah 1 buah 1 buah 0 buah 0 1 buah 2 buah 200
Banda Aceh, Juli 2015
Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh
NIP. 19600229 198603 1 003
Tersedianya perencanaan bidang
penanaman modal yang
komprehensif.
Ir. Iskandar, M.Sc
Pembina Utama Madya
Meningkatnya ketersediaan data
potensi sumberdaya sarana dan
prasarana daerah.
3
Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi
1 2 3 4 13
1 Jumlah nilai realisasi
investasi.
2,300,000,000,000 rupiah 2,645,000,000,000 rupiah 3,041,750,000,000 rupiah 3,498,013,000,000 rupiah 6,226,851,054,556 rupiah rupiah 3,041,750,000,000 rupiah 3,498,013,000,000 rupiah
2 Persentase kenaikan nilai
realisasi investasi.
15 % 15 % 15 % 15 % 170.73 % % 15 % 15 %
3 Jumlah penanam modal
asing/dalam negeri yang
melaporkan LKPM.
Jumlah penanam
modal asing /
dalam negeri.
80 perusahaan 91 perusahaan 105 perusahaan 121 perusahaan 200 perusahaan perusahaan 105 perusahaan 121 perusahaan
4 Rasio daya serap tenaga
kerja.
Rasio daya serap
tenaga kerja.
5 Jumlah frekuensi
pengawasan ke
kabupaten/kota.
15 kali 15 kali 15 kali 15 kali 2 kali kali 15 kali 15 kali
6 Jumlah Buku Analisis
Jabatan & Angka Beban
Kerja.
70 eksemplar 70 eksemplar 70 eksemplar 70 eksemplar 35 eksemplar eksemplar 70 eksemplar 70 eksemplar
7 Jumlah Buku Agenda Kerja
Badan Investasi dan
Promosi Aceh.
200 eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar 35 eksemplar eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar
8 Frekuensi koordinasi
pengendalian pelaksanaan
penanaman modal.
1 (satu) kali
/tahun
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 6 kali kali 5 kali 5 kali
9 Frekuensi pemantauan
perusahaan penanaman
modal.
7 kali 9 kali 11 kali 13 kali 49 kali kali 11 kali 13 kali
10 Frekuensi pengawasan
perusahaan penanaman
modal.
1 kali 1 kali 2 kali 2 kali 2 kali kali 2 kali 2 kali
11 Jumlah peserta bimbingan
teknis/sosialisasi
pengendalian pelaksanaan
penanaman modal.
50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 40 orang orang 50 orang 50 orang
12 Frekuensi fasilitasi
penyelesaian permasalahan
perusahaan penanaman
modal.
1 kali 1 kali 2 kali 2 kali 2 kali kali 2 kali 2 kali
13 Frekuensi publikasi
informasi terkait LKPM.
2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 3 kali kali 2 kali 2 kali
14 Jumlah talkshow investasi. 0 kali 1 kali 1 kali 1 kali 0 kali kali 1 kali 1 kali
15 Jumlah penerima
penghargaan investasi.
0 penerima 5 penerima 5 penerima 5 penerima 0 penerima penerima 5 penerima 5 penerima
16 Jumlah peserta bimbingan
ketentuan/kebijakan
penanaman modal.
50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 58 orang orang 50 orang 50 orang
17 Jumlah peserta kursus-
kursus singkat.
30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 38 orang orang 30 orang 30 orang
Tabel 2.2
Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPA
No. IndikatorSPM/Standar
NasionalIKK
Realisasi Capaian Proyeksi Catatan
Analisis Tahun 2016 Tahun 2017
Target Renstra SKPA
Provinsi Aceh
10 11 12
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2014 Tahun 2015Tahun 2017
85 6 7 10
1:160 1:1701:140 1:150 1:160 1:1011:170
1
1 2 3 4 13
No. IndikatorSPM/Standar
NasionalIKK
Realisasi Capaian Proyeksi Catatan
Analisis Tahun 2016 Tahun 2017
Target Renstra SKPA
10 11 12
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2014 Tahun 2015Tahun 2017
85 6 7 10
18 Jumlah proyek investasi
yang ditawarkan.
15 proyek 15 proyek 20 proyek 20 proyek 15 proyek proyek 20 proyek 20 proyek
19 Jumlah kegiatan promosi
investasi.
1 (satu) kali
/tahun
20 kali 20 kali 20 kali 20 kali 20 kali kali 20 kali 20 kali
20 Jumlah judul buku peluang
investasi.
4 judul 4 judul 4 judul 4 judul 5 judul judul 4 judul 4 judul
21 Jumlah buku peluang
investasi.
10,000 buah 10,000 buah 10,000 buah 10,000 buah 0 buah buah 10,000 buah 10,000 buah
22 Jumlah leaflet promosi. 40,000 lembar 40,000 lembar 40,000 lembar 40,000 lembar 500 lembar lembar 40,000 lembar 40,000 lembar
23 Jumlah tabloid. 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar 37,500 eksemplar eksemplar 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar
24 Jumlah display elektronik
investasi dan promosi.
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah buah 1 buah 1 buah
25 Jumlah lokasi rak display
investasi dan promosi.
4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi 4 lokasi 0 lokasi lokasi 4 lokasi 4 lokasi
26 Jumlah media penyimpan
digital bahan promosi.
6,000 keping/buah 6,000 keping/buah 6,000 keping/buah 6,000 keping/buah 750 keping/buah keping/buah 6,000 keping/buah 6,000 keping/buah
27 Persentase publikasi
informasi perizinan
investasi.
72 % 78 % 84 % 90 % 72 % % 84 % 90 %
28 Jumlah perusahaan yang
mendapat persetujuan
(izin) penanaman modal.
72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan 58 perusahaan perusahaan 72 perusahaan 72 perusahaan
29 Jumlah nilai rencana
investasi.
Jumlah nilai
investasi berskala
nasional.
7,302,500,000,000 rupiah 8,397,875,000,000 rupiah 9,657,556,250,000 rupiah 11,106,189,687,500 rupiah 23,472,861,900,000 rupiah rupiah 9,657,556,250,000 rupiah 11,106,189,687,500 rupiah
30 Persentase kenaikan nilai
rencana investasi.
Persentase
kenaikan nilai
realisasi
penanaman
modal.
15 % 15 % 15 % 15 % 382.70 % % 15 % 15 %
31 Jumlah judul buku regulasi
bidang penanaman modal.
4 judul 4 judul 4 judul 4 judul 4 judul judul 4 judul 4 judul
32 Jumlah buku regulasi
penanaman modal.
2,000 eksemplar 2,000 eksemplar 2,000 eksemplar 2,000 eksemplar 1,250 eksemplar eksemplar 2,000 eksemplar 2,000 eksemplar
33 Frekuensi sosialisasi regulasi
penanaman modal.
4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 1 kali kali 4 kali 4 kali
34 Jumlah peserta sosialisasi
regulasi penanaman modal.
200 orang 200 orang 200 orang 200 orang 55 orang orang 200 orang 200 orang
35 Persentase ketersedian
data kawasan investasi.
62 % 68 % 74 % 80 % 62 % % 74 % 80 %
36 Jumlah kajian perencanaan
kawasan investasi.
1 kajian 0 kajian 0 kajian 2 kajian 0 kajian kajian 0 kajian 2 kajian
37 Jumlah kajian
pengembangan investasi.
0 kajian 2 kajian 2 kajian 4 kajian 1 kajian kajian 2 kajian 4 kajian
38 Jumlah buku hasil kajian
investasi.
400 eksemplar 400 eksemplar 400 eksemplar 400 eksemplar 30 eksemplar eksemplar 400 eksemplar 400 eksemplar
39 Jumlah media penyimpan
data elektronik hasil kajian.
400 keping/ buah 400 keping/ buah 400 keping/ buah 400 keping/ buah 50 keping/ buah keping/ buah 400 keping/ buah 400 keping/ buah
40 Frekuensi sosialisasi hasil
kajian investasi.
1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 0 kali kali 1 kali 1 kali
41 Persentase penyelesaian
perencanaan bidang
penanaman modal.
56 % 64 % 72 % 80 % 56 % % 72 % 80 %
2
1 2 3 4 13
No. IndikatorSPM/Standar
NasionalIKK
Realisasi Capaian Proyeksi Catatan
Analisis Tahun 2016 Tahun 2017
Target Renstra SKPA
10 11 12
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2014 Tahun 2015Tahun 2017
85 6 7 10
42 Jumlah Dokumen
Perencanaan Investasi dan
Laporan.
200 eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar 510 eksemplar eksemplar 200 eksemplar 200 eksemplar
43 Jumlah judul buku
data/perkembangan
investasi.
4 judul 4 judul 4 judul 4 judul 0 judul judul 4 judul 4 judul
44 Jumlah buku
data/perkembangan
investasi.
1,000 eksemplar 1,000 eksemplar 1,000 eksemplar 1,000 eksemplar 0 eksemplar eksemplar 1,000 eksemplar 1,000 eksemplar
45 Frekuensi koordinasi
perencanaan penanaman
modal.
1 (satu) kali
/tahun
2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 1 kali kali 2 kali 2 kali
46 Jumlah peserta koordinasi
perencanaan penanaman
modal.
400 orang 400 orang 400 orang 400 orang 60 orang orang 400 orang 400 orang
47 Frekuensi sosialisasi rencana
bidang penanaman modal.
1 (satu) kali
/tahun
1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali kali 1 kali 1 kali
48 Jumlah peserta sosialisasi
rencana bidang penanaman
modal.
120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 50 orang orang 120 orang 120 orang
49 Jumlah pusat data dan
informasi investasi.
1 (satu) buah 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit unit 1 unit 1 unit
50 Jumlah website. 1 (satu) buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah buah 1 buah 1 buah
Banda Aceh, Juli 2015Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh
NIP. 19600229 198603 1 003
Ir. Iskandar, M.Sc
Pembina Utama Madya
3
Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi
Program/Kegiatan LokasiPagu Indikatif
(Rp.)Program/Kegiatan Lokasi
Kebutuhan Dana
(Rp.)Catatan Penting
1 2 3 6 7 8 11 12
Program Kegiatan Rutin Program Kegiatan Rutin
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran.
Banda
Aceh
13 kegiatan 1,958,000,000 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran.
Banda
Aceh
11 kegiatan 2,559,702,212
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur.
5 kegiatan 1,573,000,000 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur.
5 kegiatan 2,254,428,950
Program/Kegiatan Spesifik SKPA Program/Kegiatan Spesifik SKPA
2 Program Peningkatan Promosi
dan Kerjasama Investasi.
Banda
Aceh
a. Jumlah nilai realisasi investasi. 3,041,750,000,000 rupiah 10,698,680,624 Program Peningkatan Promosi
dan Kerjasama Investasi.
Banda
Aceh
a. Jumlah nilai realisasi investasi. 3,041,750,000,000 rupiah 8,495,244,100
b. Persentase kenaikan nilai realisasi
investasi.
15 % b. Persentase kenaikan nilai realisasi
investasi.
15 %
c. Jumlah penanam modal asing/dalam
negeri yang melaporkan LKPM.
105 perusahaan c. Jumlah penanam modal asing/dalam
negeri yang melaporkan LKPM.
105 perusahaan
d. Rasio daya serap tenaga kerja. d. Rasio daya serap tenaga kerja.
Pengawasan dan Evaluasi Kinerja
dan Aparatur Badan Penanaman
Modal Daerah.
a. Jumlah frekuensi pengawasan ke
kabupaten/kota.
15 kali Pengawasan dan Evaluasi Kinerja
dan Aparatur Badan Penanaman
Modal Daerah.
a. Jumlah frekuensi pengawasan ke
kabupaten/kota.
15 kali
b. Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka
Beban Kerja.
70 eksemplar b. Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka
Beban Kerja.
70 eksemplar
c. Jumlah Buku Agenda Kerja Badan
Investasi dan Promosi Aceh.
200 eksemplar c. Jumlah Buku Agenda Kerja Badan
Investasi dan Promosi Aceh.
200 eksemplar
Peningkatan Kegiatan Pemantauan,
Pembinaan, dan Pengawasan
Pelaksanaan Penanaman Modal
a. Frekuensi koordinasi pengendalian
pelaksanaan penanaman modal.
5 kali Peningkatan Kegiatan Pemantauan,
Pembinaan, dan Pengawasan
Pelaksanaan Penanaman Modal
a. Frekuensi koordinasi pengendalian
pelaksanaan penanaman modal.
5 kali
b. Frekuensi pemantauan perusahaan
penanaman modal.
11 kali b. Frekuensi pemantauan perusahaan
penanaman modal.
11 kali
c. Frekuensi pengawasan perusahaan
penanaman modal.
2 kali c. Frekuensi pengawasan perusahaan
penanaman modal.
2 kali
d. Jumlah peserta bimbingan
teknis/sosialisasi pengendalian
pelaksanaan penanaman modal.
50 orang d. Jumlah peserta bimbingan
teknis/sosialisasi pengendalian
pelaksanaan penanaman modal.
50 orang
e. Frekuensi fasilitasi penyelesaian
permasalahan perusahaan
penanaman modal.
2 kali f. Frekuensi fasilitasi penyelesaian
permasalahan perusahaan
penanaman modal.
2 kali
f. Frekuensi publikasi informasi terkait
LKPM.
2 kali g. Frekuensi publikasi informasi terkait
LKPM.
2 kali
g. Jumlah talkshow investasi. 1 kali h. Jumlah talkshow investasi. 1 kali
h. Jumlah penerima penghargaan
investasi.
5 penerima i. Jumlah penerima penghargaan
investasi.
5 penerima
Tabel 2.4
REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPA TAHUN 2016
PROVINSI ACEH
NoRancangan Awal RKPA Hasil Analisis Kebutuhan
Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja
4 5 9 10
Tercapainya Kelancaran Administrasi dan
Operasional Kantor
Tercapainya Kelancaran Administrasi dan
Operasional Kantor
Terpenuhinya Fasilitas dan Kenyamanan
Kerja Bidang Penanaman Modal.
Terpenuhinya Fasilitas dan Kenyamanan
Kerja Bidang Penanaman Modal.
1:160 1:160
Program/Kegiatan LokasiPagu Indikatif
(Rp.)Program/Kegiatan Lokasi
Kebutuhan Dana
(Rp.)Catatan Penting
1 2 3 6 7 8 11 12
NoRancangan Awal RKPA Hasil Analisis Kebutuhan
Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja
4 5 9 10
Peningkatan kualitas sumberdaya
manusia guna peningkatan
pelayanan investasi.
a. Jumlah peserta bimbingan
ketentuan/kebijakan penanaman
modal.
50 orang Peningkatan kualitas sumberdaya
manusia guna peningkatan
pelayanan investasi.
a. Jumlah peserta bimbingan
ketentuan/kebijakan penanaman
modal.
50 orang
b. Jumlah peserta kursus-kursus singkat. 30 orang b. Jumlah peserta kursus-kursus singkat. 30 orang
Peningkatan promosi, kerjasama
investasi dan pengembangan
potensi unggulan daerah
a. Jumlah proyek investasi yang
ditawarkan.
20 proyek Peningkatan promosi, kerjasama
investasi dan pengembangan
potensi unggulan daerah
a. Jumlah proyek investasi yang
ditawarkan.
20 proyek
b. Jumlah kegiatan promosi investasi. 20 kali b. Jumlah kegiatan promosi investasi. 20 kali
c. Jumlah judul buku peluang investasi. 4 judul c. Jumlah judul buku peluang investasi. 4 judul
d. Jumlah buku peluang investasi. 10,000 buah d. Jumlah buku peluang investasi. 10,000 buah
e. Jumlah leaflet promosi. 40,000 lembar e. Jumlah leaflet promosi. 40,000 lembar
f. Jumlah tabloid. 40,000 eksemplar f. Jumlah tabloid. 40,000 eksemplar
g. Jumlah display elektronik investasi
dan promosi.
1 buah g. Jumlah display elektronik investasi
dan promosi.
1 buah
h. Jumlah lokasi rak display investasi dan
promosi.
4 lokasi h. Jumlah lokasi rak display investasi dan
promosi.
4 lokasi
i. Jumlah media penyimpan digital
bahan promosi.
6,000 keping/buah i. Jumlah media penyimpan digital
bahan promosi.
6,000 keping/buah
3 Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi Investasi
Banda
Aceh
a. Persentase publikasi informasi
perizinan investasi.
84 % 1,567,942,947 Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi Investasi
Banda
Aceh
a. Persentase publikasi informasi
perizinan investasi.
84 % 1,881,531,536
b. Jumlah perusahaan yang mendapat
persetujuan (izin) penanaman modal.
72 perusahaan b. Jumlah perusahaan yang mendapat
persetujuan (izin) penanaman modal.
72 perusahaan
c. Jumlah nilai rencana investasi. 9,657,556,250,000 rupiah c. Jumlah nilai rencana investasi. 9,657,556,250,000 rupiah
d. Persentase kenaikan nilai rencana
investasi.
15 % d. Persentase kenaikan nilai rencana
investasi.
15 %
Penyederhanaan Prosedur
Perizinan dan Peningkatan
Pelayanan Penanaman Modal
a. Jumlah judul buku regulasi bidang
penanaman modal.
4 judul Penyederhanaan Prosedur
Perizinan dan Peningkatan
Pelayanan Penanaman Modal
a. Jumlah judul buku regulasi bidang
penanaman modal.
4 judul
b. Jumlah buku regulasi penanaman
modal.
2,000 eksemplar b. Jumlah buku regulasi penanaman
modal.
2,000 eksemplar
c. Frekuensi sosialisasi regulasi
penanaman modal.
4 kali c. Frekuensi sosialisasi regulasi
penanaman modal.
4 kali
d. Jumlah peserta sosialisasi regulasi
penanaman modal.
200 orang d. Jumlah peserta sosialisasi regulasi
penanaman modal.
200 orang
4 Program Penyiapan Potensi
Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana Daerah
Banda
Aceh
a. Persentase ketersedian data
kawasan investasi.
74 % 1,637,849,954 e. Persentase ketersedian data
kawasan investasi.
74 % 1,965,419,945
Kajian Potansi Sumber Daya yang
terkait Investasi
a. Jumlah kajian perencanaan kawasan
investasi.
0 kajian Kajian Potansi Sumber Daya yang
terkait Investasi
a. Jumlah kajian perencanaan kawasan
investasi.
0 kajian
b. Jumlah kajian pengembangan
investasi.
2 kajian b. Jumlah kajian pengembangan
investasi.
2 kajian
c. Jumlah buku hasil kajian investasi. 400 eksemplar c. Jumlah buku hasil kajian investasi. 400 eksemplar
Program/Kegiatan LokasiPagu Indikatif
(Rp.)Program/Kegiatan Lokasi
Kebutuhan Dana
(Rp.)Catatan Penting
1 2 3 6 7 8 11 12
NoRancangan Awal RKPA Hasil Analisis Kebutuhan
Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja
4 5 9 10
d. Jumlah media penyimpan data
elektronik hasil kajian.
400 keping/ buah d. Jumlah media penyimpan data
elektronik hasil kajian.
400 keping/ buah
e. Frekuensi sosialisasi hasil kajian
investasi.
1 kali e. Frekuensi sosialisasi hasil kajian
investasi.
1 kali
5 Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
Banda
Aceh
a. Persentase penyelesaian
perencanaan bidang penanaman
modal.
72 % 2,474,026,014 Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
Banda
Aceh
Persentase penyelesaian
perencanaan bidang penanaman
modal.
72 % 2,753,172,796
Perencanaan Pengembangan
Penanaman Modal
a. Jumlah Dokumen Perencanaan
Investasi dan Laporan.
200 eksemplar Perencanaan Pengembangan
Penanaman Modal
a. Jumlah Dokumen Perencanaan
Investasi dan Laporan.
200 eksemplar
b. Jumlah judul buku
data/perkembangan investasi.
4 judul b. Jumlah judul buku
data/perkembangan investasi.
4 judul
c. Jumlah buku data/perkembangan
investasi.
1,000 eksemplar c. Jumlah buku data/perkembangan
investasi.
1,000 eksemplar
d. Frekuensi koordinasi perencanaan
penanaman modal.
2 kali d. Frekuensi koordinasi perencanaan
penanaman modal.
2 kali
e. Jumlah peserta koordinasi
perencanaan penanaman modal.
400 orang e. Jumlah peserta koordinasi
perencanaan penanaman modal.
400 orang
f. Frekuensi sosialisasi rencana bidang
penanaman modal.
1 kali f. Frekuensi sosialisasi rencana bidang
penanaman modal.
1 kali
g. Jumlah peserta sosialisasi rencana
bidang penanaman modal.
120 orang g. Jumlah peserta sosialisasi rencana
bidang penanaman modal.
120 orang
h. Jumlah pusat data dan informasi
investasi.
1 unit h. Jumlah pusat data dan informasi
investasi.
1 unit
i. Jumlah website. 1 buah i. Jumlah website. 1 buah
Banda Aceh, Juli 2015Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh
NIP. 19600229 198603 1 003
Pembina Utama Madya
Ir. Iskandar, M.Sc
Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi
No. Program/Kegiatan Lokasi Catatan
1 2 3
1 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama
Investasi.
Banda Aceh a. Jumlah nilai realisasi investasi. 3,041,750,000,000 rupiah
b. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi. 15 %
c. Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan
LKPM.
105 perusahaan
d. Rasio daya serap tenaga kerja.
Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan
Penanaman Modal Daerah.
a. Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota. 15 kali
Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan
Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal
a. Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman
modal.
5 kali
b. Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal. 11 kali
c. Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal. 2 kali
d. Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan
penanaman modal.
2 kali
e. Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM. 2 kali
f. Jumlah penerima penghargaan investasi. 5 penerima
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia guna
peningkatan pelayanan investasi.
a. Jumlah peserta bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman
modal.
50 orang
b. Jumlah peserta kursus-kursus singkat. 30 orang
Peningkatan promosi, kerjasama investasi dan
pengembangan potensi unggulan daerah
a. Jumlah proyek investasi yang ditawarkan. 20 proyek
b. Jumlah kegiatan promosi investasi. 20 kali
c. Jumlah judul buku peluang investasi. 4 judul
f. Jumlah tabloid. 40,000 eksemplar
g. Jumlah display elektronik investasi dan promosi. 1 buah
i. Jumlah media penyimpan digital bahan promosi. 6,000 keping/buah
2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi
Banda Aceh a. Persentase publikasi informasi perizinan investasi. 84 %
b. Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin)
penanaman modal.
72 perusahaan
c. Jumlah nilai rencana investasi. 9,657,556,250,000 rupiah
d. Persentase kenaikan nilai rencana investasi. 15 %
1:160
Tabel 2.5
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DARI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN/MASYARAKAT TAHUN 2016
PROVINSI ACEH
Indikator Besaran/Volume
4 5
No. Program/Kegiatan Lokasi Catatan
1 2 3
Indikator Besaran/Volume
4 5
Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan
Pelayanan Penanaman Modal
a. Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal. 4 kali
b. Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal. 200 orang
3 Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana Daerah
Banda Aceh a. Persentase ketersedian data kawasan investasi. 74 %
Kajian Potansi Sumber Daya yang terkait Investasi b. Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi. 0 kajian
c. Jumlah kajian pengembangan investasi. 2 kajian
d. Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi. 1 kali
4 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Banda Aceh a. Persentase penyelesaian perencanaan bidang penanaman modal. 72 %
Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal a. Jumlah Dokumen Perencanaan Investasi dan Laporan. 200 eksemplar
b. Jumlah judul buku data/perkembangan investasi. 4 judul
c. Frekuensi koordinasi perencanaan penanaman modal. 2 kali
d. Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal. 400 orang
e. Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal. 1 kali
f. Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal. 120 orang
g. Jumlah pusat data dan informasi investasi. 1 unit
h. Jumlah website. 1 buah
Banda Aceh, Juli 2015Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh
NIP. 19600229 198603 1 003
Ir. Iskandar, M.Sc
Pembina Utama Madya
Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi
Lokasi
Kebutuhan
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
Sumber DanaKebutuhan Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
2 4 6 7 8 10
1 Urusan Wajib
1 16 Penanaman Modal Daerah
1 16 1 Badan Investasi dan
Promosi
26,579,019,539 APBA 28,723,973,199
Belanja Tidak Langsung. 85 orang 6,669,520,000 APBA 85 orang 7,336,472,000
Belanja Langsung. 19,909,499,539 APBA 21,387,501,199
1 16 1 16 01 01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran.
Banda Aceh 13 kegiatan 1,958,000,000 APBA 13 kegiatan 2,153,800,000
1 16 1 16 01 02 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur.
Banda Aceh 5 kegiatan 1,573,000,000 APBA 5 kegiatan 1,730,300,000
1 16 01 16 01 15 Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi.
Banda Aceh 10,698,680,624 APBA 11,433,483,196
a. Jumlah nilai realisasi
investasi.
3,041,750,000,000 rupiah 3,498,013,000,000 rupiah
b. Persentase kenaikan
nilai realisasi
investasi.
15 % 15 %
c. Jumlah penanam
modal asing/dalam
negeri yang
melaporkan LKPM.
105 perusahaan 121 perusahaan
d. Rasio daya serap
tenaga kerja.
Program/Kegiatan Rutin
Tabel 3.3
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPA TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017
PROVINSI ACEH
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016Catatan
Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian Target
1 3 5 9
Tercapainya Kelancaran
Administrasi dan
Operasional Kantor.Terpenuhinya Fasilitas
dan Kenyamanan Kerja
Bidang Penanaman Program/Kegiatan Spesifik SKPA
Meningkatnya realisasi
investasi.
1:160 1:170
1
Lokasi
Kebutuhan
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
Sumber DanaKebutuhan Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
2 4 6 7 8 10
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016Catatan
Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian Target
1 3 5 9
1 16 1 16 01 15 07 Pengawasan dan Evaluasi
Kinerja dan Aparatur Badan
Penanaman Modal Daerah.
a. Jumlah frekuensi
pengawasan ke
kabupaten/kota.
15 kali 15 kali
b. Jumlah Buku Analisis
Jabatan & Angka
Beban Kerja.
70 eksemplar 70 eksemplar
c. Jumlah Buku Agenda
Kerja Badan Investasi
dan Promosi Aceh.
200 eksemplar 200 eksemplar
1 16 1 16 01 15 08 Peningkatan Kegiatan
Pemantauan, Pembinaan,
dan Pengawasan
Pelaksanaan Penanaman
Modal.
a. Frekuensi koordinasi
pengendalian
pelaksanaan
penanaman modal.
5 kali 5 kali
b. Frekuensi
pemantauan
perusahaan
penanaman modal.
11 kali 13 kali
c. Frekuensi
pengawasan
perusahaan
penanaman modal.
2 kali 2 kali
d. Jumlah peserta
bimbingan
teknis/sosialisasi
pengendalian
pelaksanaan
penanaman modal.
50 orang 50 orang
e. Frekuensi fasilitasi
penyelesaian
permasalahan
perusahaan
penanaman modal.
2 kali 2 kali
f. Frekuensi publikasi
informasi terkait
LKPM.
2 kali 2 kali
2
Lokasi
Kebutuhan
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
Sumber DanaKebutuhan Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
2 4 6 7 8 10
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016Catatan
Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian Target
1 3 5 9
g. Jumlah talkshow
investasi.
1 kali 1 kali
h. Jumlah penerima
penghargaan
investasi.
5 penerima 5 penerima
1 16 1 16 01 15 09 Peningkatan kualitas
sumberdaya manusia guna
peningkatan pelayanan
investasi.
a. Jumlah peserta
bimbingan
ketentuan/kebijakan
penanaman modal.
50 orang 50 orang
b. Jumlah peserta kursus-
kursus singkat.
30 orang 30 orang
1 16 1 16 01 15 18 Peningkatan promosi,
kerjasama investasi dan
pengembangan potensi
unggulan daerah.
a. Jumlah proyek
investasi yang
ditawarkan.
20 proyek 20 proyek
b. Jumlah kegiatan
promosi investasi.
20 kali 20 kali
c. Jumlah judul buku
peluang investasi.
4 judul 4 judul
d. Jumlah buku peluang
investasi.
10,000 buah 10,000 buah
e. Jumlah leaflet
promosi.
40,000 lembar 40,000 lembar
f. Jumlah tabloid. 40,000 eksemplar 40,000 eksemplar
g. Jumlah display
elektronik investasi
dan promosi.
1 buah 1 buah
h. Jumlah lokasi rak
display investasi dan
promosi.
4 lokasi 4 lokasi
3
Lokasi
Kebutuhan
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
Sumber DanaKebutuhan Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
2 4 6 7 8 10
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016Catatan
Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian Target
1 3 5 9
i. Jumlah media
penyimpan digital
bahan promosi.
6,000 keping/buah 6,000 keping/buah
1 16 1 16 01 16 Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi
Investasi.
Banda Aceh 1,567,942,947 APBA 1,675,631,788
a. Persentase publikasi
informasi perizinan
investasi.
84 % 90 %
b. Jumlah perusahaan
yang mendapat
persetujuan (izin)
penanaman modal.
72 perusahaan 72 perusahaan
c. Jumlah nilai rencana
investasi.
9,657,556,250,000 rupiah 11,106,189,687,500 rupiah
d. Persentase kenaikan
nilai rencana
investasi.
15 % 15 %
1 16 1 16 01 16 06 Penyederhanaan Prosedur
Perizinan dan Peningkatan
Pelayanan Penanaman
Modal.
a. Jumlah judul buku
regulasi bidang
penanaman modal.
4 judul 4 judul
b. Jumlah buku regulasi
penanaman modal.
2,000 eksemplar 2,000 eksemplar
c. Frekuensi sosialisasi
regulasi penanaman
modal.
4 kali 4 kali
d. Jumlah peserta
sosialisasi regulasi
penanaman modal.
200 orang 200 orang
1 16 1 16 01 17 Program Penyiapan Potensi
Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana Daerah.
Banda Aceh 1,637,849,954 APBA 1,750,340,120
a. Persentase
ketersedian data
kawasan investasi.
74 % 80 %
1 16 1 16 01 17 01 Kajian Potansi Sumber Daya
yang terkait Investasi.
a. Jumlah kajian
perencanaan kawasan
investasi.
0 kajian 2 kajian
Meningkatnya informasi
prosedur regulasi dan
perizinan investasi
Meningkatnya
ketersediaan data potensi
sumberdaya sarana dan
prasarana daerah.
4
Lokasi
Kebutuhan
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
Sumber DanaKebutuhan Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
2 4 6 7 8 10
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016Catatan
Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian Target
1 3 5 9
b. Jumlah kajian
pengembangan
investasi.
2 kajian 4 kajian
c. Jumlah buku hasil
kajian investasi.
400 eksemplar 400 eksemplar
d. Jumlah media
penyimpan data
elektronik hasil kajian.
400 keping/ buah 400 keping/ buah
e. Frekuensi sosialisasi
hasil kajian investasi.
1 kali 1 kali
1 16 1 16 01 18 Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi.
Banda Aceh 2,474,026,014 APBA 2,643,946,095
a. Persentase
penyelesaian
perencanaan bidang
penanaman modal.
72 % 80 %
1 16 1 16 01 18 01 Perencanaan
Pengembangan Penanaman
Modal.
a. Jumlah Dokumen
Perencanaan Investasi
dan Laporan.
200 eksemplar 200 eksemplar
b. Jumlah judul buku
data/perkembangan
investasi.
4 judul 4 judul
c. Jumlah buku
data/perkembangan
investasi.
1,000 eksemplar 1,000 eksemplar
d. Frekuensi koordinasi
perencanaan
penanaman modal.
2 kali 2 kali
e. Jumlah peserta
koordinasi
perencanaan
penanaman modal.
400 orang 400 orang
f. Frekuensi sosialisasi
rencana bidang
penanaman modal.
1 kali 1 kali
Tersedianya perencanaan
bidang penanaman modal
5
Lokasi
Kebutuhan
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
Sumber DanaKebutuhan Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
2 4 6 7 8 10
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(Output)
Rencana Tahun 2016Catatan
Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian Target
1 3 5 9
g. Jumlah peserta
sosialisasi rencana
bidang penanaman
modal.
120 orang 120 orang
h. Jumlah pusat data dan
informasi investasi.
1 unit 1 unit
i. Jumlah website. 1 buah 1 buah
Banda Aceh, Juli 2015Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh
NIP. 19600229 198603 1 003
Ir. Iskandar, M.Sc
Pembina Utama Madya
6