RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) - mitrakab.go.id · BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN...
Transcript of RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) - mitrakab.go.id · BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN...
RENSTRA | PENDAHULUAN 1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang ……………………………………………… 1
1.2. Landasan Hukun ……………………………………………. 2
1.3. Maksud dan Tujuan ………………………………………… 2
1.4. Sistematika Penulisan ……………………………………… 3
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ……………….. 4
2.1. Gambaran Pelayanan, dan Struktur Organisasi Kesehatatan... 4
2.2. Sumber Daya SKPD ……………………………………….. 9
2.3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD .. 14
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN
MINAHASA TENGGARA…………………………… 18
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD …………………………………………….
18
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan
Wakil Bupati kabupaten Minahasa Tenggara ……………..
19
3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan …………………. 20
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis …………………………
21
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ………………………………… 21
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN ………………………………………………
23
4.1. Visi dan Misi SKPD ……………………………………….. 23
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ……………. 24
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD ……………………………… 30
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN,
DAN PENDANAAN INDIKATIF ……………………
36
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD …………
60
BAB VII PENUTUP …………………………………………… 66
RENSTRA | PENDAHULUAN 2
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan penyertaan-Nya, Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014 – 2018 dapat
diselesaikan dalam rangka kesinambungan pembangunan kesehatan
serta mengembangkan dan menerapkan kinerja aparat yang tepat, jelas,
terukur sebagai pelaku pembangunan kesehatan.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai
program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk
kurun waktu tahun 2014 – 2018, dengan penekanan pada pencapaian sasaran prioritas
daerah, Standard Pelayanan Minimal (SPM), dan Millenium Development Goals
(MDG”s).
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan
kesehatan makin bertambah berat, kompleks, dan bahkan terkadang tidak terduga.
Oleh sebab itu pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan
dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan ,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta globalisasi dan demokratisasi dengan
semangat kemitraan, kerja sama lintas sektoral serta mendorong peran serta aktif
masyarakat.
Melalui kesempatan ini saya mengajak kepada semua unsur Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa Tenggara beserta jajarannya untuk saling bahu membahu dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna mewujudkan visi Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa Tenggara “MASYARAKAT MITRA YANG SEHAT,
MANDIRI DAN BERKEADILAN”.
Semoga upaya kita mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
dr. RINNY TAMUNTUAN
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19650210 199103 2 010
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan
adanya kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk
mewujudkan rakyat sehat sebagai sumber kekuatan bangsa yang akhirnya
menjadi landasan dalam membentuk Negara yang kuat. Negara yang kuat dari
aspek kesehatan dapat diartikan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan basis utamanya
dalam wujud semua rakyat sehat secara fisik, mental dan social serta memiliki
produktivitas yang tinggi.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,
antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), keluarga miskin (gakin).
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Upaya
kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4)
Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi
kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan
memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan
ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK), serta
globalisasi, demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas
sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku, kemandirian
masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku
pembangunan kesehatan dengan memperhatikan tugas Pemerintah
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang :-Kewenangan
Pemerintah dan KewenanganKabupaten Minahasa Tenggara Sebagai Daerah
Otonom, -Kecenderungan dinamika perubahan lingkungan strategis, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara menyusun suatu dokumen
perencanaan berupa Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten
Minahasa Tenggara Tahun 2014-2018.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggaradapat juga
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan penilaian agar
pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap
fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten
Minahasa Tenggara khususnya di bidang kesehatan.
2
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggaramerupakan
dokumen perencanaan bersifat indikatif, memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatandengan
mendorongperan aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2014-2018, dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Daerah, Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang kesehatan di Kabupaten/Kota dan Millenium Development
Goals (MDG’s).
1.2. Landasan Hukum
Landasan Hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan adalah
sebagai berukut :UU Nomor 25 tahun 2004 ttg Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN)
1. UU Nomor 17 tahun 2003 ttg Keuangan Negara
2. UU Nomor 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan Daerah
3. UU Nomor 33 tahun 2004 ttg Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
4. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
5. PP Nomor 58 tahun 2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah
6. PP Nomor 65 tahun 2005 ttg Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal
7. PP Nomor 8 tahun 2008 ttg Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
8. PerMendagri Nomor 6 tahun 2007 ttg Petunjuk Teknis Penyusunan dan
Penetapan SPM
9. SEB Meneg PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri
0008/M.PPN/01/2007 /050/264A/SJ ttg Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Musrenbang Tahun 2007
10. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 yang telah disempurnakan dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 ttg Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
1.3. Maksud Penyusunan Rencana Strategis
Maksud penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
adalah sebagai tolok ukur dan alat bantu bagi unit-unit kerja yang ada di
lingkungan Dinas Kesehatan secara konsekuen dan konsisten dalam
menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Tujuan penyusunan Renstra Dinas KesehatanKabupaten Minahasa Tenggara
adalah :
1. Untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan dalam mendukung
suksesnya pencapaian sasaran pembangunan kesehatan di
daerahKabupaten Minahasa Tenggara yang telah ditetapkan dalam RPJMD,
3
2. Sebagai pedoman/acuan perencanaan yang konsisten sesuai dengan
kebutuhan daerah dibidang kesehatan
3. Tersedianya suatu dokumen strategik dan komprehensif.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Minahasa Tenggara adalah sebagai berikut :
Bab I – Pendahuluan. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penyusunan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2014 – 2018,
landasan hukumnya, maksud dan tujuan serta sistematika penyusunan.
Bab II – Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Bab ini berisi uraian tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas
Kesehatan, Sumber daya yang dimiliki, kinerja pelayanan serta tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa
Tenggara.
Bab III – Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi. Bab ini menjelaskan
tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara, telaahan visi misi dan program
Bupati dan Wakil BupatiKabupaten Minahasa Tenggara, telaahan Renstra
Kementerian Kesehatan dan Renstra Kabupaten, serta telaahan Rencana Tata
Ruang Wilayah, Kajian Lingkungan Hidup strategis serta penentuan isu-isu
strategis yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan di daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara.
Bab IV - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis dan Kebijakan. Bab ini berisi
uraian Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara, Tujuan
dan Sasaran Jangka Menengah, serta Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa Tenggara.
Bab – V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran
dan Pendanaan Indikatif. Bab ini menjelaskan tentang Rencana Program dan
Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa TenggaraTahun 2014 – 2018.
Bab – VI. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Bab ini menjelaskan tentang Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Minahasa Tenggara yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Minahasa Tenggara.
Bab – VII. Penutup.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara adalah unsur pelaksana
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam bidang kesehatan yang dipimpin
oleh seorang kepala dinas yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui
Sekretaris Daerah.
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah dalam
bidang kesehatan untuk menunjang tercapainya usaha kesejahteraan masyarakat di
bidang kesehatan dan melaksanakan tugas pemabantuan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Menurut Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu membantu
Bupati dalam memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan pelayanan umum yang menjadi kewenangan Dinas pada
bidang kesehatan yang meliuti urusan promosi dan pengembangan kesehatan, bina
pengendalian masalah kesehatan, bina kesehatan keluarga dan gizi dan bina upaya
pelayanan kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, fungsi Kepala Dinas Kesehatan adalah
sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan;
b. Penyusunan perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan dan pengendalian
tugas;
c. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
kesehatan;
d. Penyelenggaraan urusan administrasi sekretariat;
e. Penyelenggaraan urusan dibidang bina kesehatan keluarga dan gizi;
f. Penyelenggaraan urusan dibidang pengendalian masalah kesehatan;
g. Penyelenggaraan urusan dibidang bina promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
h. Penyelenggaraan urusan dibidang bina upaya pelayanan kesehatan;
i. Penyelenggaraan urusan unit pelaksana teknis dinas dan kelompok jabatan
fungsional
5
Tabel II.1 Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang
pada DINKES Kabupaten Minahasa Tenggara
No
Jabatan Tugas Fungsi
1. Sekretaris Membantu Kepala Dinas dalam : Menyelenggarakan pelayanan
administrasi kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, laporan umum dan
melaksanakan tugas yang diberikan
oleh Kepala Dinas sesuai bidang
tugas.
- - penyelenggaraan administrasi
- umum;
- - pelaksanaan pendataan,
- inventarisir pegawai dan
- penyelenggaraan administrasi
- kepegawaian;
- penyediaan dan
penginventarisiran sarana dan
prasarana untuk kelancaran
tugas sesuai kemampuan
keuangan;
- pelaksanaan administrasi
keuangan;
- perencanaan program;
- pelaksanaan penataan
kebersihan halaman dan kantor
dalam rangka pelestarian
lingkungan;
- penyusunan dan penyampaian
rancangan anggaran;
- pelaksanaan koordinasi dengan
satuan kerja dalam
penyampaian laporan kegiatan.
- Pelaksanaan tugas lain oleh
atasan yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
-
2 Bidang Bidang Promosi dan Pengembangan Kesehatan
Melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang promosi dan pengembangan kesehatan
- Pemberian pelayanan
administrasi di bidangnya;
- Penyusunan rencana dan
pelaporan kegiatan;
- Pengkoordinasian,
pembagian dan pengaturan
pelaksanaan tugas;
- Penyelenggaraan urusan
bimbingan dan pengendalian
jamina kesehatan
masyarakat;
- Penyelenggaraan urusan
bimbingan dan pengendalian
upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat;
- Penyelenggaraan urusan
bimbingan dan pengendalian
penyuluhan kesehatan dan
6
peran serta masyarakat;
3. Bidang Bina Kesehatan Keluarga dan Gizi
Melaksanakan urusan dibidang
pembinaan dan pengendalian upaya
kesehatan anak, remaja, kesehatan
ibu, usia lanjut dan perbaikan gizi
serta tugas lain yang diberikan oleh
kepala dinas.
- Pemberian pelayanan
administrasi dilingkungannya;
- Penyusunan rencana dan
pelaporan kegiatan;
- Pengkoordinasian,
pembagian dan pengaturan
pelaksanaan tugas;
- Penyelenggaraan urusan
bimbingan dan pengendalian
upaya kesehatan anak dan
remaja;
- Penyelenggaraan urusan
bimbingan dan pengendalian
upaya kesehatan ibu dan usia
lanjut;
- Penyelenggaraan urusan
bimbingan dan pengendalian
upaya perbaikan gizi.
3. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan
Melaksanakan urusan bidang bimbingan dan pengendalian masalah kesehatan serta tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas
- Pemberian pelayanan
administrasi
dilingkungannnya;
- Penyusunan rencana dan
pelaporan kegiatan;
- Pengkoordinasian,
pengendalian Masalah
Kesehatan;
- Penyelenggaraan urusan
pengendalian masalah
kesehatan
4. Bidang Bina Upaya Pelayanan Kesehatan
Melaksanakan urusan bidang upaya
pelayanan kesehatan dasar, upaya
pelayanan kesehatan rujukan dan
upaya pelayanan kesehatan khusus
serta tugas lain yang diberikan oleh
kepala dinas.
- Pemberian pelayanan
administrasi dilingkungannnya
- Penyusunan rencana dan
pelaporan kegiatan;
- Pengkoordinasianupaya
pelayanan kesehatan dasar;
- Penyelenggaraan urusan
bimbingan upaya pelayanan
kesehatan dasar;
- Penyelenggaraan urusan
bimbingan upaya pelayanan
kesehatan rujukan;
- Penyelenggaraan urusan
bimbingan upaya pelayanan
kesehatan khusus.
7
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretaris dan Kepala Bidang masing-masing dibantu oleh Sub Bagian dan Sub Bidang seperti pada Tabel II.2 berikut ini.
Tabel II.2 Pembagian Tugas Sekretariat dan Bidang
Pada DINKES Kabupaten Minahasa Tenggara
No
Bidang/Sekretaris Sub bagian/Subbidang Tugas
1. Sekretariat Sub bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian
Membuat statistik surat masuk – keluar; menyelenggarakan urusan rumah tangga dinas serta persiapan kegiatan rapat dinas dan protokoler, memelihara dan mengamankan arsip baik aktif maupun non aktif dan melakukan pendokumentasian
Sub bagian Keuangan dan Perencanaan
Melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja dalam rangka penyusunan anggaran, Menyusun data untuk bahan penyusunan anggaran rutin dan pembangunan / belanja publik Melaksanakan urusan perencanaan pengelolaan administrasi dan penatausahaan pengelolaan keuangan ,
Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian
menyusun rencana kerja, menghimpun peraturan perundang-undangan yang menyangkut bidang keuangan, perencanaan, kepegawaian, menyelenggarakan administrasi kepegawaian yang meliputi pengangkatan kenaikan pangkat, kenaikan berkala dan promosi, menyusun rencana kerja kebutuhan, untuk kesejahteraan dan pengembangan pegawai, menyusun laporan kehadiran pegawai,
2. Bidang Bidang Promosi dan Pengembangan Kesehatan
Seksi Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program bimdal upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
Seksi Penyuluhan Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat
Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan tugas seksi Penyuluhan Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat
Seksi Surveilans, Penelitian dan Pengembangan
mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan tugas seksi Surveilans, Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; melaksanakan kegiatan surveilans
8
yang meliputi surveilans epidemiologi, surveilans kefarmasian, surveilans kesehatan ibu dan anak (KIA), surveilans penyakit tidak menular dan surveilans gizi, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
3. Bidang Bina Kesehatan keluarga dan Gizi
Seksi Kesehatan Anak dan Remaja
mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan tugas Seksi Kesehatan Anak dan Remaja, melakukan bimbingan teknis serta pengendalian program upaya kesehatan anak dan remaja
Seksi Kesehatan Ibu, Usila dan KB
mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan tugas seksi Kesehatan Ibu, Usila dan KB,
Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan tugas seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan
Seksi Pemberantasan Penyakit
mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan tugas seksi Pemberantasan Penyakit;
Seksi Wabah dan Bencana
mengumpulkan, mengolah data dan
informasi, menginventarisasi
permasalahan dan pemecahannya
yang berkaitan dengan tugas Seksi
Wabah dan Bencana;
Seksi Kesehatan Lingkungan
mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan tugas Seksi Kesehatan Lingkungan
5. Bidan Bina Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar
Seksi Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar
Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan tugas Seksi Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar
Seksi Upaya Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus
Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan tugas seksi Upaya Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus
Seksi Jaminan Kesehatan Masyarakat
Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan dan pemecahannya yang berkaitan dengan tugas seksi Jaminan kesehatan masyarakat
9
0 01 1
2
34
52
44
157
23
7
0
20
40
60
80
100
120
IV e Iv d IV c IV b IV a III d III c III b III a II d II c II b II a
Jumlah
2.1.2 Struktur Organisasi
2.2. Sumberdaya SKPD
2.2.1. Sumber Daya Manusia
a. Sumber Daya Manusia Kesehatan/Ketenagaan
Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan
ditunjang oleh sumber daya kesehatan, antara lain sumber daya manusia
yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggarayang ada
pada tabel sebagai berikut :
Diagram 2.1
Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang
30 62
Sumber data : Sub Bagian Hukum & Kepegawaian
Di jajaran dinas kesehatan yang di dalamnya termasuk 12
Puskesmas memiliki pegawai dengan golongan ruang paling banyak IIc
10
karena tenaga fungsional di puskesmas sebagian besar lulusan Diploma
III.
GAMBAR 2.2
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT
Sumber data : Sub Bagian Hukum & Kepegawaian
Rumah sakit Ratatotok Buyat memiliki tenaga kesehatan paling banyak
yaitu 104 orang tetapi semua pegawai yang di rumah sakit ratatotok buyat
adalah pegawai dan honor Kementerian kesehatan dan yang terbanyak kedua
yaitu Puskesmas Ratahan dengan jumlah pegawai 51 orang, karena termasuk
puskesmas rawat inap dengan mencakup wilayah kerja 2 kecamatan.
GAMBAR 2.3
RASIO DOKTER MENURUT JENIS KELAMIN
TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber : Profil Puskesmas Kabupaten Minahasa Tenggara, Rumah Sakit
Sumber: Data Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
0 20 40 60 80 100 120
JUMLAH
24
26
37
25
27
51
35
38
47
26
33
49
104
RSUP RATATOTOK
DINKES
TAMBELANG
TOULUAAN
TOMBATU
MOLOMPAR
TOWUNTU TIMUR
RATAHAN
PUSOMAEN
MOL. BELANG
BELANG
BASAAN
RATATOTOK
DOKTER SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI
2
11
10
28
6
LAKI-LAKI PEREMPUAN
11
Distribusi tenaga dokter umum di puskesmas sudah merata, dan untuk tenaga dokter
gigi semuanya dokter gigi PTT, di Minahasa Tenggara belum ada dokter gigi PNS, data
diatas untuk jumlah tenaga dokter umum sudah termasuk dokter umum PTT.
GAMBAR 2.4
JUMLAH PERAWAT DI SARANA KESEHATAN
Sumber: Data Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
Tenaga perawat yang paling banyak di RS Ratatotok buyat tapi semuanya
pegawai Kementerian Kesehatan, distribusi jumnlah perawat paling banyak di
puskesmas rawat inap.
GAMBAR 2.5
JUMLAH BIDAN DI SARANA KESEHATAN
Sumber: Data Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
0 20 40 60 80
Touluaan
Tambelang
Belang
Pusomaen
Towuntu Timur
Basaan
Ratatotok
Mol. Belang
Tombatu
Ratahan
Mol. Tombatu
RSUP Ratatotok
Dinas Kesehatan
1
3
0
1
3
1
1
0
2
3
4
9
4
8
11
12
4
12
9
10
12
22
13
11
61
9
Perawat
S1 Perawat
0 0.5 1 1.5 2
Touluaan
Tambelang
Belang
Pusomaen
Towuntu Timur
Basaan
Ratatotok
Mol. Belang
Tombatu
Ratahan
Mol. Tombatu
RSUP Ratatotok
Dinas Kesehatan
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
1
2
2
1
1
2
1
2
2
1
2
D3/S1Bidan
Bidan D1
12
Sumber daya manusia kesehatan untuk tenaga bidan di Minahasa Tenggara sangat
kurang, sedangkan tenaga bidan sangat di butuhkan untuk ditempatkan di desa
sebagai bidan desa.
GAMBAR 2.6
JUMLAH AHLI KESEHATAN MASYARAKAT DI SARANA KESEHATAN
Sumber: Data Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
11 Puskesmas memiliki tenaga kesehatan masyarakat hanya 1 puskesmas
yang tidak memilki tenga kesehatan.
GAMBAR 2.7
JUMLAH APOTEKER DI SARANA KESEHATAN
Sumber: Data Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
Tenaga kesehatan apoteker sangat kurang, ada 2 puskesmas yang tidak memiliki
tenaga apoteker.
0 1 2 3 4
Touluaan
Tambelang
Belang
Pusomaen
Towuntu Timur
Basaan
Ratatotok
Mol. Belang
Tombatu
Ratahan
Mol. Tombatu
RSUP Ratatotok
Dinas Kesehatan
0
3
1
1
2
1
2
1
1
2
2
1
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
D3Kesmas
SarjanaKesmas
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Touluaan
Tambelang
Belang
Pusomaen
Towuntu Timur
Basaan
Ratatotok
Mol. Belang
Tombatu
Ratahan
Mol. Tombatu
RSUP Ratatotok
Dinas Kesehatan
1
0
0
2
1
0
1
0
2
1
2
2
1
2
1
3
2
3
1
3
2
2
3
0
2
3
D3farmasi &ass.Apoteker
apoteker&sarjanafarmasi
13
GAMBAR 2.8
JUMLAH AHLI GIZI DI SARANA KESEHATAN
Sumber: Data
Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
Seluruh puskesmas sudah memiliki tenaga nutrisionis, tenaga kesehatan ahli
gizi distribusinya sudah merata.
Tabel II.2 Profil Sumberdaya Manusia
Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara Berdasarkan Jabatan, Golongan dan Pendidikan
No. Jabatan Gol. Pendidikan
Total S-3 S-2 S-1 D-III
A STRUKTURAL
1 Kepala Dinas (Eselon IIb)
IV/c - 1 - 1
2 Sekretaris (Eselon IIIa)
IV/a - - 1 - 1
3 Kepala Bidang (Eselon IIIb)
IV/b - - - - -
IV/a - - - - -
III/d - - 4 - 4
III/c - - -
- -
4 Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Puskesmas
IV/a - - - - -
III/d - - 14 - 14
III/c - - 12 - 12
III/b - - 1 - 1
B FUNGSIONAL - - 29 325 354
Total 1 61 325 387
0 0.5 1 1.5 2
Touluaan
Tambelang
Belang
Pusomaen
Towuntu Timur
Basaan
Ratatotok
Mol. Belang
Tombatu
Ratahan
Mol. Tombatu
RSUP Ratatotok
Dinas Kesehatan
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
1
2
2
1
1
2
1
2
2
1
2
D1 & D3 Gizi
D4/sarjanagizi
14
b. Sarana dan Prasarana Aset
NO SARANA/PRASARANA KETERANGAN
1.
2
GEDUNG
Perkantoraan
Rumah Dinas Kantor (Kadis)
Puskesmas Rawat Jalan
Puskesmas Rawat Inap
Rumah Dinas Dokter
Rumah Dinas Paramedis
Poskesdes
KENDARAAN
a. Roda 4
b. Roda 2
1 Unit
0
3 Unit
9 Unit
5 Unit
13 Unit
27 Unit
17 Unit
81 Unit
(Terlampir)
2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Analisa situasi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa
Tenggara SWOT analysis dengan melibatkan stakeholder terkait diperoleh hasil
sebagai berikut:
Analisa Faktor Lingkungan Internal
Faktor
Internal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
SDM Jenis tenaga kesehatan
baik medis maupun para
medis telah tersedia di
Kabupaten Minahasa
tenggara.
- Tenaga Kesehatan belum sesuai
dengan ratsio ketenagaan dari jumlah
penduduk (Dokter Umum, Dokter Gigi
Perawat dan Bidandll, yang ada tidak
merata penyebarannya di daerah,
- Penempatan Tenaga Kesehatan tidak
sesuai dengan kebutuhan di lapangan,
sehinggapelayanan kesehatan terutama
di desa terpencil belum memadai.
Dana - Sumber pendanaan
kesehatan berasal dari
dana
DAK,DAU,+Tugas
pembantuan dan
- Dana APBN yang ada telah ditentukan
penggunaannya dari Pusat sehingga
tidak dapat disesuaikan dengan
kebutuhan daerah.
15
Analisa Faktor Lingkungan Eksternal
jumlahnya meningkat
setiap tahunnya
- Anggaran APBD yang ada masih kurang
untuk menunjang program MDGs dan
SPM, dan program penunjang lainnya.
- Beberapa program (Program HIV/AIDS,
TB, MALARIA) sangat tergantung dari
donor.
Sarana dan
prasarana
Jumlah Sarana dan
prasarana yang ada telah
memadai
- Belum adanya Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD)
- Ada beberapa Puskesmas yang perlu di
relokasi akibat genangan air dan lahan
yang sempit.
- Sarana Pelayanan Kesehatan,
Penyebaran belum merata dan kualitas
belum memenuhi standar
Organisasi/
Kelembagaan
Adanya Struktur
Organisasi yang
mendukung pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi
- Struktur Organisasi antara Kabupaten
Kota dan Provinsi belum sinkron.
Faktor
Eksternal
Peluang (O) Ancaman (T)
EKONOMI Pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten
Minahasa Tenggara
mengalami
peningkatan.
- Meningkatnya perilaku dan gaya hidup
masyarakat yang negative terhadap
kesehatan, hal ini menyebabkan
peningkatan pada penyakit-penyakit
akibat gaya hidup yang tidak sehat.
- Kecenderungan makanan dengan gizi
yang tidak seimbang, peningkatan
perilaku merokok, minum alkohol,
penyalahgunaan napza dan kasus-kasus
PMS/HIV/AIDS.
- Masuknya berbagai bahan makanan
import yang tidak memenuhi standar
kesehatan
KEBIJAKAN UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Pasal 171 besar
16
Alokasi Anggaran
Pusat 5% dari APBN
diluar gaji , dan Daerah
10% dari APBD diluar
gaji.
Otonomi Daerah yang
memungkinkan
berkembangnya
pembangunan
kesehatan sesuai
kebutuhan lokal
masyarakat.
Adanya komitmen dari
Pimpinan Kepala
Daerah untuk
peningkatan pelayanan
kesehatan terutama
bagi masyarakat miskin
(Jamkesda) Kabupaten
Kota
Digalakkannya praktik
Good Governance
yang memacu
peningkatan kemitraan
antara pemerintah,
masyarakat dan dunia
usaha (Posyandu,
Poskesdes, PKK,
Rumah Sakit)
- Euforia Otonomi Kabupaten / Kota
- Pelayanan kesehatan cenderung pada
pelayanan gratis yang mendorong
ketergantungan masyarakat
SOSIAL Terbukanya peluang
lapangan kerja yang
luas bagi kaum
perempuan
Meningkatnya Umur
Harapan Hidup (UHH)
di masyarakat
- Meningkatnya kasus trafficking, dan
kekerasan terhadap perempuan (KTP)
- Peningkatan jumlah populasi usia lanjut
di masyarakat menyebabkan
peningkatan angka penyakit degeneratif.
17
TEKNOLOGI Kemajuan IPTEK - Pelayanan kesehatan high cost
- Perubahan gaya hidup yang tidak sehat
seperti kurang aktivitas fisik dan gizi
yang tidak seimbang
LINGKUNGAN Komitmen Global
dalam penanganan
masalah lingkungan
UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan
Pengelolaan
Lingkungan
- Pergub Sulut No. 43
Tahun 2007 Tentang
Kabupaten / Kota
Sehat
Daerah
Kabupaten/Kota hanya
bisa terjangkau melalui
darat.
- Global Epidemic Diseases.
- Munculnya penyakit – penyakit baru
(new and re- emerging diseases)
- Pembangunan infrastruktur di Kabupaten
Minahasa Tenggara belum berwawasan
kesehatan (Belum berdasarkan prinsip
dasar Penyelenggaraan Kabupaten/Kota
Sehat yang memikirkan dampak
kesehatan pada masyarakat sesuai
peraturan bersama Mendagri dan
Menkes No. 34 Tahun 2005 dan No.
1138 / Menkes / PB / VIII / 2005 serta
Pergub Sulut No. 43 Tahun 2007
- Terdapat daerah rawan bencana, Desa
terpencil dengan kondisi geografi yang
sulit (Transportasi dan Komunikasi)
apalagi dipengaruhi oleh cuaca yang
buruk
18
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Analisis isu – isu strategis yang terkait dengan pembangunan kesehatan
di daerah Kabupaten Minahasa Tenggara didasarkan pada dinamika perubahan
lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Berikut ini
beberapa permasalahan yang berpengaruhi terhadap kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa Tenggara, meliputi:
1. Angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi masih
tinggi.
2. Angka Kehamilan, melahirkan dan pernikahan usia remaja sangat tinggi.
3. Belum ada Rumah Sakit Pratama (Tahun depan akan diadakan)
4. Masih tingginya angka penyakit menular utamanya AIDS, Malaria,
TBC, Rabies, Sementara penyakit tidak menular atau degenerative
mulai meningkat, disamping itu telah timbul pula berbagai penyakit
baru (new and re-emerging diseases). Penanggulangan penyakit
Malaria, HIV/AIDS dan TB masih perlu mendapat perhatian dan
penanganan.
5. Disparitas status kesehatan yang berbeda antara Kabupaten/kota masih
cukup lebar terutama di DTPK.
6. Penyebaran SDM Kesehatan belum merata. Tenaga-tenaga kesehatan
masih terpusat di daerah perkotaan. Dibeberapa daerah Kabupaten/kota
masih terdapat kekurangan tenaga dokter umum, dokter gigi dan dokter
spesialis terutama Kabupaten kota pemekaran. Upaya yang telah dilakukan
sampai saat ini yaitu adanya pemenuhan melalui program dokter / dokter
gigi / dokter spesialis PTT. Program pemenuhan kebutuhan tenaga
kesehatan untuk daerah terpencil, tertinggal, dan perbatasan juga telah
diupayakan.
7. Jumlah Sarana dan prasarana yang kesehatan belum memadai.
8. Kasus balita gizi kurang masih ada.
9. Biaya kesehatan meningkat secara signifikan sehingga menyulitkan
masyarakat “hampir miskin” yang tidak mendapatkan fasilitas jaminan
kesehatan masyarakat (Jamkesmas) untuk mengakses pelayanan
kesehatan yang baik.
10. Alokasi Jamkesmas sering belum tepat sasaran sehingga banyak
masyarakat yang berhak tidak memperolehnya, sebaliknya masyarakat
yang tidak berhak mendapatkannya.
19
11. Minat tenaga medis, khusus tenaga ahli untuk ditempatkan di daerah-
daerah kecil atau terpencil masih kurang.
12. Berbagai jenis penyakit baru muncul sebagai akibat perubahan gaya
hidup dan pencemaran lingkungan makin meningkat (PTM).
13. Kesadaran akan pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan pada sebagian
masyarakat masih rendah
14. Pengembangan Desa Siaga Aktif belum optimal dikarenakan kurangnya
biaya operasional
15. Sarana dan prasarana promosi kesehatan (promkes) belum tersedia.
16. Pengembangan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) belum maksimal.
17. Pemanfaatan obat-obat tradisional mulai, padahal kearifan lokal penting
sebagai alternatif pengobatan ( Mulai berkurangnya obat-obat tradisional
karena mulai langka dan tidak dikembangkan).
18. Masih ada Puskesmas yang belum memiliki rumah dinas medis dan
paramedis
19. Masih ada puskesmas yang perlu direlokasi dikarenakan lokasi tidak
memenuhi syarat.(Puskesmas Ratatotok, Puskesmas Molompar, Tombatu)
20. Bahan pangan lokal yang bergizi belum dimanfaatkan secara optimal
(Penganekaragaman makanan lokal yang kurang).
21. Masih banyak masyarakat yang belum memahami cara hidup sehat. (
masih ada masyarakat yang tidak menggunakan jamban yang tersedia
(pesisir pantai) karena prilaku/kebiasaan masyarakat dan prilaku hidup
bersih dan sehat yang rendah).
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Minahasa Tenggara
Dengan mempertimbangkan kemajuan yang telah dicapai pada priode
2008-2013, maka kelanjutan dari kemajuan tersebut untuk periode 2014 – 2018
melalui telaahan Visi dan Misi Bupati yang tertuang di dokumen RPJMD tahun
2014-2018, dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa
Tenggara adalah “ MINAHASA TENGGARA yangBERDAULAT : Terwujudnya
Masyarakat Minahasa Tenggara yang bebas dari segala macam gangguan agar
dapat menjalani kehidupan yang aman sentosa dan makmur. BERDIKARI :
Terwujudnya Masyarakat Minahasa Tenggara yang Sejahtera, Sehat, Cerdas
dengan kemampuan untuk menjadi Unggul di segala bidang.
BERKEPRIBADIAN : Terwujudnya Masyarakat Minahasa Tenggara yang
mempunyai Budaya Modern, dan Agamis serta berkepribadian/Jatidiri yang
Dinamis, Kreatif, Inovatif, Disiplin, Berdaya Tahan, dan mampu ikut mewarnai
proses Globalisasi.”
Untuk mewujudkan visi tersebut sesuai dengan harapan terwujudnya “Rakyat
Minahasa Tenggara yang Berdaulat Berdikari dan Berkepribadian ”, maka
20
ditetapkan “Misi” Minahasa Tenggara 2014-2018 sebagai upaya dalam
mewujudkan visi, sebagai berikut.
1. SUKSES PEMERINTAHAN :
Sukses Pemerintahan yakni mewujudkan Keperintahan yang menjunjung
supremasi Hukum, Demokratis, Profesional, Melayani Rukun dan Damai.
2. SUKSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Mewujudkan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan yang semakin Berkualitas
serta Memberdayakan Masyarakat.
3. SEKSES PEREKONOMIAN DAERAH
Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertania
(Kelapa), dan Pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang
semakin kondusif.
4. SUKSES PEMBANGUNAN
Mewujudkan Infrastruktur Publik yang Berkualitas, Meningkatkan Aksesbilitas
Transportasi, Telekomunikasi, Energi Listrik, Air Bersih, serta Pemerataan
Pembangunan hingga ke Perkampungan dan Pesisir.
5. SUKSES LINGKUNGAN HIDUP
Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Asri, Lestari, serta aman dari berbagai
Resiko Bencana.
TUJUAN :
Membangun Minahasa Tenggara menjadi kabupaten yang maju di Sulawesi
Utara melalui pelibatan secara langsung masyarakat dan pelaku bisnis bersama-
sama dengan pemerintah dalam perencanaan dan proses pembangunan
daerah, serta mengelola dan memanfaatkan sumberdaya berkelanjutan menuju
masyarakat berbudaya, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Kabupaten
Visi Kementerian Kesehatan adalah” Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan”. Untuk mewujudkan visi tersebut sesuai dengan harapan
terwujudnya “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”, maka ditetapkan
“Misi” Kementerian Kesehatan sebagai upaya dalam mewujudkan visi, dengan
sasaran strategis Kementerian Kesehatan sebagai berikut :
1. Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat.
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular.
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan
antar tingkat social ekonomi serta gender.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran public untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi resiko financial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh
penduduk, terutama penduduk miskin.
21
5. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tingkat rumah
tangga dari 50 % menjadi 70 %.
6. Terpenuhinya tenaga kesehatan strategis di desa terpencil.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Sehubungan dengan visi misi Bupati Minahasa Tenggara perlu adanya
penyusunan dan peninjauan kembali RTRW Kabupaten Minahasa Tenggara
untuk mewujudkan ruang wilayah kabupaten/ kota yang berkualitas, serasi,
optimal sesuai kebutuhan dan daya dukung lingkungan dengan
mengakomodasikan keterkaitan kebijakan pembangunan nasional antar
kawasan/Kabupaten/kota berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan
nasional agar tercipta pembangunan perekonomian dan lingkungan yang
berkesinambungan (sustainable) demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Terwujudnya keadaan sejahtera dan sehat bagi masyarakat Minahasa
Tenggara dapat dipengaruhi oleh beberapa factor yang tidak hanya menjadi
tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan juga tanggung jawab dari
berbagai sector terkait lainnya yang dapat bersinergi secara dinamis dengan
berbagai system lainnya seperti system pendidikan, system perekonomian,
system ketahanan pangan, system ketenaga kerjaan serta sistem-sistem
lainnya.
3.5 Penentuan Isu – isu Strategis
Memperhatikan analisis lingkungan eksternal dan internal, selanjutnya
diangkat isu-isu strategis yang terkait dengan pembangunan kesehatan di
daerah Minahasa Tenggara antara lain sebagai berikut :
1. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas,
terutama pada kelompok rentan seperti: penduduk miskin, desa terpencil;
2. Masih tingginya angka kematian ibu melahirkan.
3. Masih tingginya angka kematian bayi.
4. Masih tingginya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak
menular.
5. Belum terpenuhinya jumlah dan jenis, tenaga kesehatan.
6. Disparitas status kesehatan yang berbeda antara Kabupaten/kota masih
cukup lebar terutama di desa terpencil.
7. Masih rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
8. Masih terbatasnya sarana prasarana kesehatan terutama rumah dinas
medis dan paramedis
9. Belum adanya pusat pelayanan Rujukan ( Rumah Umum Sakit Daerah)
10. Masih Terbatasnya Sarana dan Prasarana Promosi Kesehatan (PROMKES)
11. Perlu adanya Relokasi Puskesmas yang lokasinya tidak memenuhi syarat
(Lahan sempit dan tempat genangan air)
22
12. Minat tenaga medis, khusus tenaga ahli untuk ditempatkan di daerah-daerah
kecil atau terpencil masih kurang.
13. Pemanfaatan obat-obat tradisional mulai kurang, padahal kearifan lokal
penting sebagai alternatif pengobatan ( Mulai berkurangnya obat-obat
tradisional karena mulai langka dan tidak dikembangkan)
14. Kesadaran masyarakat tentang bahaya gigitan binatang (anjing,kucing dll)
yang mengakibatkan Rabies
15. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit menular ( HIV-
AIDS)
23
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD
4.1.1 Visi
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara adalah:
”Masyarakat Mitra yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan”
Tujuan : Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna
dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Strategi :
1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan
berkeadilan dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif.
2. Pemberdayaan masyarakat dalam upaya pembangunan kesehatan.
3. Pembiayaan kesehatan terutama untuk mewujudkan sistem jaminan
kesehatan masyarakat menuju jaminan sosial semesta.
4. Mengembangkan sistem informasi kesehatan berbasis IT dan sistem
surveilans penyakit berbasis masyarakat.
5. Manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdaya guna dan
berhasil guna.
4.1.2. Misi
Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
Untuk mencapai masyarakat Minahasa Tenggara sehat yang mandiri dan
berkeadilan ditempuh melalui misi sebagai berikut :
1. Menggerakan masyarakat bagi pembangunan yang berwawasan kesehatan.
2. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan.
3. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat mandiri.
4. Meningkatkan pembiayaan (penyediaan anggaran publik) untuk pelayanan
kesehatan.
24
4.2 TUJUAN DAN SASARAN DINAS KESEHATAN KAB. MINAHASA TENGGARA
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
1.
Mewujudkan
pelayanan
kesehatan
yang semakin
berkualitas
guna
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat.
Meningkatnya status
kesehatan dan gizi
Masyarakat;
Cakupan Balita Gizi
Buruk yang mendapat
Perawatan
100%
100%
100%
100%
100%
Prosentase balita
mendapatkan vitamin A
dosis tinggi
100 100 100 100 100
Prosentase rumah
tangga yang
mengkomsumsi garam
beriodium
0 67 70 90 90
Prosentase peberian
makanan pendamping
ASI pada anak usia 6-
24 bulan keluarga
miskin
55 60 80 100 100
Prevalensi balita
dengan berat badan
rendah/kurang gizi
3,02
%
<15%
<15%
<13% <13%
Prevalensi gizi gizi
kurang
1,19
%
<11,9
%
<11,9
% <10% <10%
Menurunnya angka
kesakitan akibat
penyakit menular
dan tidak menular
Cakupan penemuan
dan penanganan
penderita penyakit
TBC/BTA
90 95 93 98 98
Cakupan penemuan
dan penanganan
penderita penyakit
Malaria
17% 14% 11% 5% 5%
Cakupan Desa
mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
100% 100% 100% 100% 100%
Prevalensi HIV/AIDS
(persen) dari total
populasi
0,008 0,013 0,013 0,013 0,013
Proporsi jumlah
penduduk usia 15-24
tahun memiliki
pengetahuan
komprehensif tentang
HIV/AIDS (menikah)
2000 2500 3000 9000 9000
25
Proporsi jumlah
penduduk usia 15-24
tahun memiliki
pengetahuan
komprehensif tentang
HIV/AIDS
(belummenikah)
1100 1200 1500 1900 1900
Proporsi penduduk
terinfeksi HIV lanjut
yang memiliki akses
pada obat-obatan
antiretroviral
9 16 16 16 16
Angka Kejadian Malaria
(per 1.000 penduduk 17% 15% 12% 5% 5%
Proporsi anak balita
yang tidur dengan
kelambu berinsektisida
768 800 820 900 900
Proporsi anak balita
dengan demam yang
diobati dengan anti
malaria yang tepat
210 200 180 140 140
Cakupan penemuan
dan penanganan
penderita penyakit
(DBD)
100% 100% 100% 100% 100%
Prosentase penemuan
dan penanganan
penderita HIV/AIDS
60 70 80 100 100
Prosentase penemuan
dan penanganan
penderita AFP
90 92 93 98 98
Prosentase penemuan
dan penanganan
penderita Diare
95 96 97 100 100
Prosentase penemuan
dan penanganan
penderita ISPA
90 92 95 98 98
Prosentase penemuan
dan penanganan
penderita pneumonia
balita
90 92 95 98 98
Prosentase penemuan
dan penanganan
penderita Rabies
90 95 95 98 100
Prosentasi anak usia 1
tahun yang diimunisasi
campak
95 96 97 99 99
Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
86 90 93 98 98
26
Meningkatkan
kesiapsiagaan dan
kemampuan
tanggap darurat
dalam
penanggulangan
krisis kesehatan
akibat bencana
Prosentase penemuan
dan penanganan
penderita Kusta
95 96 97 100 100
Meningkatnya
pelayanan
kesehatan yang
merata, bermutu,
dan terjangkau
Cakupan Pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
70% 74% 77% 85% 88%
Cakupan pelayanan
gawat darurat level 1
yang harus (RS) di
Minahasa Tenggara
30% 40% 45% 50% 80%
Cakupan ketersediaan
obat 197,5 217 238 287 287
Jumlah Puskesmas - - - - -
Prosentase penduduk
yang mempunyai
keluhan kesehatan
50% 46% 43% 40% 38%
Terwujudnya
Pengembangan
teknologi Sistem
Informasi Kesehatan
Daerah (SIKDA)
.
Menurunkan angka
kematian Ibu
melahirkan, Bayi
dan BALITA
Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani
75% 80% 85% 95% 95%
cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehata yang memiliki
kompetensi kebidanan
89 90 91 93 93
Cakupan pelayanan
anak balita
70/83
% 85% 87% 91% 91%
Cakupan penjaringan
kesehatan siswa
SD/setingkat
75/94 95% 96% 98% 98%
Angka kematian Balita
per 1.000 kelahiran
hidup
43 38 32 25 23
Angka kematian Bayi
per 1.000 kelahiran
hidup
28 25 23 19 19
Angka kematian
neonatal per 1.000
<32 <32 <32 <28 <28
27
kelahiran hidup
Jumlah Kunjungan ibu
hamil K4 93 95 97 100 100
Cakupan neonatal
dengan komplikasi
yang ditangani
75% 80% 85% 95% 95%
Angka kematian ibu per
100.000 kelahiran
hidup (Jumlah Kasus)
6 3 9 0 0
Proporsi kelahiran yang
ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih
89 90 91 93 93
Cakupan pelayanan
kesehatan remaja 25 50 75 100 100
Cakupan pelayanan
antenatal (sedikitnya 1
kali kunjungan dan 4
kali kunjungan) untuk 4
kunjungan
93 95 96 98 98
Jumlah pelayanan nifas 89 90 91 95 95
2.
Mewujudkan
individu
keluarga dan
masyarakat
agar mampu
menumbuhka
n perilaku
hidup bersih
dan sehat,
serta
mengembang
kan upaya
kesehatan
berbasis
masyarakat.
Meningkatnya
perilaku masyarakat
untuk hidup bersih
dan sehat (PHBS)
Jumlah
Desa/Kelurahan Siaga
Aktif
100% 100% 100% 100% 100%
Jumlah Puskesmas
Pembantu - - - - -
Rasio Posyandu
persatuan balita 1,77 1,77 1,77 1,78 1,78
Rasio Puskesmas,
poliklinik, pustu
persatuan penduduk
1;245
0
1;238
8
1;238
8
1;238
8
1;217
0
Jumlah Pos Kesehatan
Desa
29 35 37 37 37
Meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
kesehatan
Rasio Dokter persatuan
Penduduk
1;243
8
1;225
0
1;225
0
1;216
7
1;174
6
Rasio Tenaga Medis
per satuan penduduk
1;316 1;309 1;309 1;307 1;283
Rasio Bidan per satuan
penduduk
1;292
5
1;162
5
1;162
5
1;158
1
1;156
0
28
Meningkatkan akses
masyarakat
terhadap air bersih
dan sanitasi.
Prosentase keluarga
yang memiliki akses
terhadap air bersih
85 88 90 96 96
Prosentase Keluarga
yang menggunakan
jamban
85 88 90 96 96
Meningkatkan
pemerataan,
dan kualitas
pelayanan
kesehatan
bagi
masyarakat.
Perluasan dan
peningkatan jumlah
dan mutu
pendidikan
kesehatan.
3.
Terwujudnya
peningkatan
kesejahteraan
tenaga kesehatan
terutama di Desa
terpencil.
Meningkatnya
manajemen
kesehatan yang
akuntabel,
transparan,
berdayaguna dan
berhasilguna untuk
memantapkan
desentralisasi
kesehatan yang
bertanggungjawab.
Meningkatkan
pengetahuan
dan perilaku
hidup bersih
dan sehat
bagi individu,
keluarga dan
masyarakat
Meningkatkan
kualitas
sumber daya
manusia
kesehatan
Meningkatkan
infrastruktur
Kesehatan
yang lebih
berkualitas
Terwujudnya
peningkatan
kesejahteraan
tenaga
kesehatan
29
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN KAB. MINAHASA
TENGGARA
Visi:Masyarakat Mitra yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan
MISI I : Menggerakan masyarakat bagi pembangunan yang berwawasan kesehatan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Mewujudkan pelayanan
kesehatan yang
semakin berkualitas
guna meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat.
- Meningkatnya status kesehatan dan gizi Masyarakat
- Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular
- Meningkatnya pelayanan kesehatan yang merata, bermutu, dan terjangkau.
- Terwujudnya Pengembangan teknologi Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
- Menurunkan angka kematian Ibu melahirkan, Bayi dan BALITA
Meningkatkan pendidikan gizi
masyarakat melalui
kampanye dan KIE.
- Memperkuat peran
serta masyarakat dalam
pembinaan gizi
masyarakat melalui
posyandu
- Menerapkan standar
pemberian makanan
bagi bayi dan anak
- Meneruskan
suplementasi gizi pada
balita dan fortifikasi
makanan
- PMT pemulihan pada
anak gizi kurang
- Perawatan gizi buruk
dilaksanakan dengan
pendekatan rawat inap
di puskesmas
perawatan dan RS
maupun rawat jalan di
puskesmas dan pos
pemulihan gizi berbasis
masyarakat
- Memperkuat surveilans
gizi
- Meningkatkan
pelaksanaan strategi
MTBS
- Mendekatkan
pelayanan kesehatan
ibu, bayi baru lahir dan
anak yang berkualitas
kepada masyarakat.
30
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular
- Peningkatan upaya preventif dengan sosialisasi program
- Penemuan kasus sedini mungkin dan intervensi pengobatan
- Peningkatan upaya surveilans penyakit menular, surveilans aktif rumah sakit/puskesmas dan penanggulangan wabah.
- Peningkatan upaya surveilance penyakit tidak menular
- Peningkatan penggalangan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM).
- Peningkatan Sistim Kewaspadaan Dini dan respon
- Penurunan kasus penyakit menular peningkatan penatalaksanaan kasus sesuai standar
- Mengembangkan sistem manajemen penyakit tidak menular secara terpadu efisien dan efektif
- Mengembangkan dan meningkatkan sistem surveilans PTM
- Menjalin kerjasama lintas sektor dan lintas program untuk pengendalian PTM
Meningkatkan kesiapsiagaan
dan kemampuan tanggap
darurat dalam
penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana
Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam mitigasi, evakuasi, perawatan dan pengobatan tanggap darurat penanganan bencana
- Memfasilitasi Kabupaten/kota dalam penyusunan contingency plan.
- Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam penanganan kegawat daruratan medik
- Meningkatkan kemampuan petugas dalam pemanfaatan sistem informasi untuk melakukan Rapid health assesment (RHA)
31
2. Memberdayakan individu
keluarga dan masyarakat
agar mampu
menumbuhkan perilaku
hidup bersih dan sehat,
sertamengembangkan
upaya kesehatan
berbasis masyarakat
- Meningkatnya perilaku
masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat
(PHBS)
- Meningkatkan akses
masyarakat terhadap air
bersih dan sanitasi
- Meningkatkan
kesiapsiagaan dan
kemampuan tanggap
darurat dalam
penanggulangan krisis
kesehatan akibat
bencana.
Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat swastadan
masyarakat madani dalam
pembangunan kesehatan
melalui kerjasama nasional
dan global
- Meningkatkan cakupan kualitas air bersih di perkotaan dan pedesaan.
- Meningkatkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
- Meningkatkan upaya
promosi kesehatan
dalam mencapai
perubahan perilaku
dan kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
- Meningkatkan
mobilisasi masyarakat
dalam rangka
pemberdayaan melalui
advokasi, kemitraan,
dan peningkatan
sumber daya
pendukung untuk
pengembangan sarana
dan prasarana dalam
mendukung upaya
kesehatan
bersumberdaya
masyarakat(UKBM)
- Meningkatkan upaya
promosi kesehatan
kepada masyarakat
dalam perilaku hidup
bersih dan sehat
(PHBS).
- Peningkatan
pemeriksaan kualitas air bersih
- Memfasilitasi Kabupaten/kota dalam penyelengaraan STBM
32
MISI 2 : Meningkatkan kinerja petugas kesehatan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkatkan
pemerataan, dan
kualitas pelayanan
kesehatan bagi
masyarakat.
- Perluasan dan peningkatan jumlah dan mutu pendidikan kesehatan.
- Terwujudnya peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan terutama di Desa terpencil.
- Meningkatnya manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.
- Meningkatkan
jumlah, sarana dan
prasarana
- Meningkatkan
kualitas fasilitas
pelayanan
kesehatan dasar
dan rujukan
- Meningkatkan
ketersediaan
pemerataan, dan
keterjangkauan
obat dan alat
kesehatan serta
menjamin
keamanan /
khasiat
kemanfaatan dan
mutu sediaan
farmasi, alat
kesehatan dan
makanan
p
e
l
a
y
a
n
a
n
k
e
s
e
h
a
t
a
n
d
a
s
a
r
d
a
n
r
u
j
u
k
- Peningkatan pelayanan kesehatan di desa terpencil.
- Mendorong dan mempermudah prosesperencanaan pembangunan sarana kesehatan pemerintah
- Memfasilitasi proses peningkatan sarana dan prasrana puskesmas non perawatan menjadi puskesmas perawatan di wilayah terpencil
- Memfasilitasi proses akreditasi di puskesmas dan rumah sakit daerah.
- Menjamin ketersediaan obat buffer stock kabupaten dan obat program
- Peningkatan sarana dan prasarana labolatorium
- Meningkatkan penelitian, pengembangan dan Pemanfaatan obat tradisional
- Meningkatkanupaya kesehatan indera, kesehatan olahraga, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan tradisional/komplementer alternatif.
- Penerapan sistem rujukan kesehatan yang terstruktur dan berjenjang
33
2. Meningkatkan
pengetahuan dan
perilaku hidup bersih
dan sehat bagi
individu, keluarga
dan masyarakat
3. Meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia
kesehatan
4. Meningkatkan
infrastruktur
Kesehatan yang
lebih berkualitas
5. Terwujudnya
peningkatan
kesejahteraan
tenaga kesehatan
6. Meningkatnya
penyediaan
anggaran publik
untuk kesehatan
dalam rangka
mengurangi risiko
finansial akibat
gangguan kesehatan
bagi seluruh
penduduk, terutama
penduduk miskin
(JKN-BPJS)
- Meningkatkan
pembiayaan
pembangunan
kesehatan untuk
mewujudkan Jaminan
Sosial Kesehatan
(BPJS)
- Peningkatan
pelayanan kesehatan
berbasis MDG’s
dengan standar biaya
yang jelas.
- Meningkatkan ketersediaan dan penggunaan data dan informasi kesehatan yang handal
- Meningkatkan
pembiayaan
pembangunankese
hatanterutama
untukmewujudkan
jaminan sosial
kesehatan
- Advokasi kepada
pemerintah daerah
dalam rangka
meningkatkan
pembiayan
kesehatan
- Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) generik elektronik di semua jenjang sarana pelayanan kesehatan
- Peningkatan sarana dan penguatan kualitas pengelola Sistem Informasi Kesehatan berdasarkan evidence based.
- Pengembangan perencanaan kesehatan berbasis elektronik (e-planing)
- Memantapkan pelaksanaan
program jaminan kesehatan masyarakat baik dari segi kualitas pelayanan, akses pelayanan, akuntabilitas anggaran dan penataan administrasi yang transparan dan bersih.
- Mendorong tercapainya
pembiyaan minimal sebesar 5% (lima persen) dari APBN dan 10% (sepuluh persen) dari APBD,dan diprioritaskan untuk kepentingan pelayanan publik
34
MISI 3 : Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat mandiri
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan terutama di Desa terpencil
Meningkatkan kesejahteraan dan sistim insentif serta pengembangan karir bagi tenaga kesehatan di desa terpencil
- Peningkatan Kesejahteraan dan sistiminsentif bagi tenaga medis dan paramedis khususnya yang bertugas di desaterpencil.
- Peningkatan Pengembangan karir bagi tenaga kesehatan desa terpencil
MISI 4: Meningkatkan pembiayaan (penyediaan anggaran publik) untuk pelayanan kesehatan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Menciptakan Good
Governance Kesehatan
dengan komitmen yang
tinggi melalui kolaborasi
lintas sektor, kemitraan
swasta yang proaktif serta
partisipasi masyarakat.
Meningkatnya manajemen
kesehatan yang akuntabel,
transparan, berdayaguna
dan berhasilguna untuk
memantapkan
desentralisasi kesehatan
yang bertanggungjawab.
Peningkatan pelayanan
publik melalui beberapa
kerjasamadan
penguatan perangkat
peraturan.
- Dukungan komitmen pimpinan disetiap jenjang administrasi pemerintahan
- Mengembangkan program terobosan yang inovatif serta lebih efektif dan lebih efesien
- Menerapkan system pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement).
2. M
e
n
e
r
a
p
k
a
n
s
y
s
t
e
m
p
e
n
g
a
d
a
a
n
b
a
r
a
n
g
d
a
35
BAB V
RENCANA PROGRAM, DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
.
Misi 1 : Menggerakkan Masyarakat bagi pembangunan berwawasan Kesehatan
Tujuan Sasaran Indikator sasaran kode Program
dan Kegiatan
IndikatorKenerja Program
(Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaia
n Tahun awal
perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Dinas
Kesehatan
Penanggung
Jawab
Lokasi Tahun 1 ( 2014) Tahun 2 ( 2015) Tahun 3 ( 2016) Tahun 4( 2017) Tahun 5 (2018)
Kondisi Kinerja pada akhir
periode renstra SKPD
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tujuan 1 : Mewujudkan masyarakat yang sehat sesuai dengan tujuan MDGs dan SPM
1. Meningkatnya derajat Kesehatan Masyarakat
1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup dari 70 tahun menjadi 72 tahun
Bidang Bina Gizi dan Kesga/ Sosialisasi penangganan komplikasi saat kehamilam
Jumlah tenaga kesehatan yang mampu menangani koplikasi kehamilan (Bidan)
75% 75% 30.000.
000 80%
35.000.000
90% 40.000.
000 95%
50.000.000
100%
55.000.000
100%
55.000.000
Dinas Keseha
tan
12 Kecamatan
dan 12 Puskes
mas
2. Menurunnya angka kematian ibu dari 228 menjadi 110 per 100000 Kelahiran Hidup
Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) bagi petugas Bidan
Jumlah Bidan yang mengikuti pelatihan APN
80% 80% 50.000.
000 85%
55.000.000
90% 60.000.
000 95%
65.000.000
100%
70.000.000
100%
70.000.000
Dinas Keseha
tan
Dinas Keseha
tan
3. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 34 bayi menjadi 24 per 100 Kelahiran
Pendataan ibu hamil
Jumlah desa yang melaksanakan
pendataan 98% 98%
30.000.000
100%
35.000.000
100%
40.000.000
100%
45.000.000
100%
50.000.000
100%
50.000.000
Dinas Keseha
tan
144 Desa/Kelurah
an
36
Hidup
4. Menrunnya angka kematian nasional dari 19 menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup
Sosialisasi pelayanan Antenatal care (ANC) berkualitas
Jumlah petugas/bidan yang mengikuti sosialisasi
99% 99% 30.000.
000 100%
35.000.000
100%
40.000.000
100%
45.000.000
100%
50.000.000
100%
50.000.000
Dinas Keseha
tan
Dinas Keseha
tan
5. Menurunkan Prevalensi Gizi kurang dan Gizi buruk
Bidang kesga dan Gizi untuk Penyuluhan persiapan persalinan kesiagan menghadapi komplikasi
semua Ibu hamil dan ibu Nifas untuk mengikuti penyuluhan
100% 100%
60.000.000
100%
65.000.000
100%
70.000.000
100%
75.000.000
100%
80.000.000
100%
80.000.000
Dinas keseha
tan
Semua Desa
Pertemuan audi kematian ibu hamil
Semua dokter dan bidan yang mengikuti pertmuan
75% 75% 16.000.
000 80%
55.000.000
85% 60.000.
000 90%
65.000.000
95% 70.000.
000 100%
75.000.000
Dinas Keseha
tan
Puskesmas
Surveilens kematian ibu dikabupaten
Jumlah survei kasus kematian ibu
100% 100%
15.000.000
100%
20.000.000
100%
25.000.000
100%
30.000.000
100%
35.000.000
100%
35.000.000
Dinas Keseha
tan
Desa/kelurah
an
Validasi data kematian maternal difasilitas kesehatan
Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas serta jaringannya yang divalidasi data
100% 100%
15.000.000
100%
20.000.000
100%
25.000.000
100%
30.000.000
100%
35.000.000
100%
35.000.000
Dinas Keseha
tan
Desa/kelurah
an
Monitoring program kesehatan ibu, KB. Dan Usila
Jumlah Puskesmas yang dimonitoring
89% 90% 25.000.
000 100%
30.000000
100%
35..000.000
100 40.000
000 100%
45.000.000
100%
45.000.000
Dinas Keseha
tan
Semua Puskes
mas
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
89% 89% 100.000.000
100%
105.000.000
100%
110.000.000
100%
115.000.000
100%
120.000.000
100%
120.000.000
Dinas Keseha
tan
Semua Puskes
mas dan
sarana keseha
tan swasta
Pelayanan ANC pada
Cakupan Kunjungan K1
Dinas Keseha
Semua Puskes
37
ibu hamil saat kunjungan pertama(k1) Pelayanan ANC pada ibu hamil saat kunjungan keempat (k4)
Cakupan kunjungan K4
90%
93 %
90%
95 %
40.000.
000
50.000. 000
100%
97 %
45.000.
000
55.000.000
100%
98 %
50.000.
000
60.000.000
100%
99%
55.000.
000
65.000. 000
100%
100%
60.000.
000
70.000.000
100%
100%
60.000.
000
70.000.000
tan mas dan
sarana keseha
tan swasta
Kunjunngan rumah untuk meningkatkan cakupan ibu nifas
Jumlah ibu nifas yang dikunjungi
90 % 50.000.
000 95%
55.000.000
98% 60.000.
000 99%
65.000.000
100%
70.000.000
100%
70.000.000
Pemberin makanan tambahan pada bumil KEK
Jumlah bumil KEK yang mendapatkan PMT
73% 60% 10.000.
000 100%
35.000.000
100%
40.000.000
100%
45.000.000
100%
50.000.000
100%
50.000.000
Pengadaan buku KIA
Jumlah bumil yang memiliki buku KIA
98% 2186 75.000.
000 2250
80.000.000
2500 85.000.
000 2750
90.000.000
3000 95.000.
000 3000
95.000.000
Advokasi pembentukkan rumah tunggu bagi bumil Risti di daerah geografis sulit
Jumlah pertemuan advokasi pembentukkan rumah tunggu bagi bumil Risti dan seluruh bumil didaerah goegrafis sulit
8 30.000.
000 9
35.000.000
10 40.000.
000 11
45.000.000
12 50.000.
000 12
50.000.000
Pelatihan petugas pelaksana puskesmas PONED
Jumlah puskesmas PONED
5 PKM 10
PKM 40.000.
000 12
PKM 45.000.
000 14
PKM 50.000.
000
Evaluasi pasca latih bagi tim PONED dpuskesmas
Jumlah petugas yang dievaluasi
50 20.000.
000 8
25.000.000
10 30.000.
000 12
35.000.000
15 40.000.
000 15
40.000.000
Penyediaan Jumlah 10 100. 12 105. 14 110 14 120. 14 120.
38
sarana dan prasarana untuk PONED
puskesmas PONED yang memiliki sarana dan prasarana untuk PONED
000 .000
000. 000
.000. 000
000. 000
000. 000
Pebinaan pada puskesmas PONED oleh PONEK RS (minimal 4 x setahun perpuskesmas )
Jumlah kunjungan pembinaan tim PONEK RS ke PKM PONED
5 40.
000. 000
8 45.000.
000 10
50. 000. 000
12 55.
000. 000
12 60.000.
000 12
60.000.000
Orientaasi dan peningkatan pelaksanaan kemitraan bidan dan dukun
Jumlah dukun yang bermitra dengan bidan
25 50.
000. 000
30 55.
000. 000
35 60.
000. 000
40 65.000.
000 50
70.000.000
50 70.000.
000
Penyediaan fasilitas pertolongan persalinan dipuskesmas
Jumlah puskesmas yang mempunyai ruang bersalin dan peralatan
12 100. 000. 000
12 110
.000. 000
14 120. 000. 000
14 140 .000 .000
14 140. 000. 000
Pelaksanaan supervisi fasilitatif tentang kesehata ibu, KB, dan Usila
Jumlah bidan kordinator dipuskesmas yang disupervisi
12 8.550.
000 12
35. 000. 000
14 40.
000. 000
15 45.000.
000 17
50.000.000
17 50.000.
000
Pembinaan puskesmas dalam pelaksanaan pemantauan wilayah setempat (PWS) termasuk pelayanan
Jumlah puskesmas yang melaksanakan PWS
12 12 30.
000. 000
12 35.
000. 000
14 40.000.
000 15
45. 000. 000
17 50.
000. 000
17 50.
000. 000
39
swasta
Pengadaan paket kelas ibu untuk puskesmas
Jumlah paket kelas ibu yang diadakan
12 80.
000. 000
12 85.
000. 000
14 90.
000. 000
15 95.
000. 000
17 100. 000. 000
17 100. 000. 000
Orientasi pembentukkan kelas ibu di Puskesmas
Jumlah Puskesma yang melaksanaka kelas ibu
12 12 30.
000. 000
12 35.
000. 000
14 40.
000. 000
14 45.
000. 000
14 50.
000. 000
14 50.000.
000
Pelatihan bagi kader kesehatan, PKK, tentang deteksi dini Bumil Resti dengan menggunakan format puji Rohyati
Jumlah kader dan PKK yang mampu melaksanakan deteksi dini bumil Resti dengan menggunakan format Puji Rohyati
144 60.
000. 000
160 65.
000. 000
170 70.
000. 000
180 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 80.
000. 000
Pengadaan formt Puji Rohyati
Jumlah masyarakat yang tau memanfaatkan format RohYati
144 50.
000. 000
160 55.
000. 000
170 60.
000. 000
180 65.
000. 000
100 70.
000. 000
100 70.
000. 000
Penyuluhan peserta KB aktif
Jumlah peserta KB aktif
1419
4
35. 000. 000
14500
40. 000. 000
14750
45. 000. 000
14800
50.000. 000
15000
55. 000. 000
15000
55. 000. 000
Pengadaan kit KB di faskes dasar yang memberikan pelayanan KB
Jumlah Faskes dasar yang mendapat kit pelayanan KB
12 50.
000. 000
14 55.
000. 000
15 60.
000. 000
16 65.
000. 000
17 70.
000. 000
17 70.
000. 000
Pelatihan PWS KIA bagi bidan atau perawat
Jumlah bidan yang meerapkan PWS KIA
90 30 000.
000 95
35. 000. 000
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
120 50.
000. 000
120 50.
000. 000
Pengadaan PMT Usila
Jumlah usila yang mendapat
11000 1106
8 10.000.
000 1150
0 110. 000.
11750
120. 000.
12000
130. 000.
12500
140. 000.
12500
140. 000.
40
makanan tambahan
000 000 000 000 000
Pengadaan KMS (Kartu Menuju Sehat) USila
Jumlah usila yang memiliki KMS
1106
8
50. 000. 000
11500
55. 000. 000
11750
60. 000. 000
12000
65. 000. 000
12500
70. 000. 000
12500
70. 000. 000
Konsultasi program ibu, KB, dan Usila ke KEMENKES RI
Jumlah konsultasi ke KEMENKES RI (3 org min 3 x pertahun)
100 120. 000. 000
100 137. 500. 000
100 151. 000. 000
100 166. 375. 000
100 183. 000. 000
100 183. 000. 000
Konsultasi program ibu, KB, dan Usila ke DinKes Propinsi SULUT
Jumlah konsutasi ke DiKes prop. SULUT (3 org min 4 x pertahun)
100 32.
000. 000
100 35.
200. 000
100 38.
720. 000
100 42.
592. 000
100 46.
851. 200
100 46.
851. 200
Pembinaan pelayanan kesehtan anak
Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN 1)
90 90 10.000.
000 91
12.000.000
93 14.000.
000 94
16.000.000
95 18.000.
000 95
18.000.000
Cakupan pelayan kesehatan bayi
90 90 10.000.
000 91
12.000.000
93 14.000.
000 94
16.000.000
95 18.000.
000 95
18.000.000
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
85 85 10.000.
000 86
12.000.000
87 14.000.
000 88
16.000.000
89 18.000.
000 89
18.000.000
Pelatihan manajemen Asifiksia dan manjemen BBLR bagi perawat atau bidan di puskesmas
Jumlah Puskesmas yang memiliki minimal 3 org perawat atau bidan yang terlatih manajemen Asifiksia dan manajemen BBLR
100 60.
000. 000
100 65.
000. 000
100 70.
000. 000
100 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 80.
000. 000
Pelatihan perinatalogi bagi perawat/
Jumlah Puskesmas perawatan yang memiliki min 2
100 69.
000. 000
100 65.
000. 000
100 70.
000. 000
100 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 80.
000. 000
41
bidan di Puskesmas dan RS
org perawat atau bidan yang terlatih perinatologi
Pelatihan bidan desa penanganan bayi baru lahir dengan komplikasi
Jumlah bidan yang dilatih
7,5 15 9.950.
000 50
50. 000. 000
75 55.
000. 000
100 50.
000. 000
100 30.
000. 000
100 30.
000. 000
Pengadaan alat resusitasi bagi neonatal di Puskesmas
Jumlah puskesmas yang memiliki min 3 set alat resusitasi bayi baru lahir yang siap pakai
100 36.
000. 000
100 37.
000. 000
100 30.
000. 000
100 39.
000. 000
100 40.
000. 000
100 40.
000. 000
Pemberdayaan masyarakat tentang pearwatan BBL
Jumlah desa yang memiliki kelompok peminat kesehatan ibu dan anak (KP_KIA)/kelas ibu
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 55.
000. 000
100 60.
000. 000
100 60.
000. 000
Pemberdayaan masyarakat tentang perawatan bayi
Jumlah desa yang memiliki kelompok peminat kesehatan ibu dan anak (KP_KIA)/kelas ibu balita, PAUD, BKB
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 55.
000. 000
100 60.
000. 000
100 60.
000. 000
Pemberian pelayanan kesehatan pada bayi sesuai standar
Jumlah bayi yang mendaapat pelayanan sesuai standar (imunisasi dasar lengkap, Vit A SDIDTK 4 kali
90 10.000.
000 91
12.000.000
92 14.
000.000
94 16.000.
000 95
18. 000. 000
95 18.
000. 000
42
pertahun, perawatan serta penyuluhan pada ibu)
Pelatihan SDIDTK bagi dokter, bidan, perawat
Jumlah puskesmas yang memiliki minimal 3 Nakes yang terlatih SDIDTK
100 70.
000. 000
100 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 85.
000. 000
100 90.
000. 000
100 90.
000. 000
Pemberian screening KIT SDIDTK bagi Puskesmas
Jumlah puskesmas yang memiliki minimal 3 screening KIT SDIDTK
100 7. 500. 000
100 8.000 .000
100 8.500.
000 100
9.000. 000
100 9.500.
000 100
9.500. 000
Pemberdayaan masyarakat tentang perawatan anak balita
Jumlah desa yang memiliki kelompok peminat kesehatan ibu dan anak(KP_KIA)/ kelas ibu balita, PAUD BKB
100 72.
000. 000
100 74.
000. 000
100 76.
000. 000
100 78.
000. 000
100 80.
000. 000
100 80.
000. 000
Pemberian pelayanan kesehatan pada anak balita sesuai standar
Jumlah anak balita (12 – 59 bulan) yang mendapatkan pelayanan pertumbuhan minimal 8 kali pertahun. Pemantauan pearkemnbangan (SDIDTK) minimal 2 kali pertahun dan Vit.A
85 72.
000. 000
86 74.
000. 000
87 76.
000. 000
88 78.
000. 000
89 80.
000. 000
89 80.
000. 000
Peningkatan jangkauan pemantauan pertumbuhan anak balita
Jumlah anaka balita yang mendapat pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali pertahun
85 72.
000. 000
86 74.
000. 000
87 76.
000. 000
88 78.
000. 000
89 80.
000. 000
89 80.
000. 000
Peningkata Jumlah anak 85 72. 86 74. 87 76. 88 78. 89 80. 89 80.
43
n jangkauan pemantauan perkembangan (SDIDTK) anak balita
balita yang mendapat pemantauan perkembangan (SDIDTK) minimal 2 kali perahun
000. 000
000. 000
000. 000
000. 000
000. 000
000. 000
Pelatihan MTBS bagi perawat dan bidan
Jumlah puskesmas yang memiliki minimal 3 perawat atau bidan terlatih MTBS
50 87.
650. 000
100 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 85.
000. 000
100 90.
000. 000
100 90.
000. 000
Validasi data kematian neonatal, bayi, dan balita per 1000KH
Jumlah kematian neonatal bayi balita
100 30.
000. 000
100 35.
000. 000
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 50.
000. 000
Pertemuan konsultasi audit kematian neonatal
Penyebab kematian neonatal
100 16.000.
000 100
40. 000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 55.
000. 000
100 55.
000. 000
Penjaringan kesehatan anak sekolah
Jumlah sekolah yang dilaksanakan penjaringan anaka sekolah
95 48.
000. 000
96 50.
000. 000
97 52.
000. 000
98 54.
000. 000
99 56.
000. 000
99 56.
000. 000
Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
Jumlah sekolah SMP dan SMA atau sederajat yang mendapat penyuluhan kesehatan reproduksi
35 34.
400. 000
50 47.
000. 000
100 52.
000. 000
100 57.
000. 000
100 62.
000. 000
100 62.
000. 000
Pelatihan fasilitas pelayanan yang ramah reaja di Kab
Jumlah puskesmas yang melaksanakan PKPR
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 55.
000. 000
100 60.
000. 000
100 60.
000. 000
Pengadaan buku pedoman
Jumlah buku pedoman panuan kesehatan remaja
100 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 85.
000. 000
100 90.
000. 000
100 95.
000. 000
100 95.
000. 000
44
panduan kesehatan remaja
yang diadakan dan didistribusikan ke puskesmas
Sosialisasi bukupanduan kesehatan remaja
Jumlah puskesmas yang telah mengikuti sisoalisasi buku panduan kesehatan remaja
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 55.
000. 000
100 60.
000. 000
100 60.
000. 000
Pelatihan konselor sebaya
Jumlah remaja disekolah dan luar sekolah menjadi konselor sebaya yang mampu berbagi informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksual
0,5 10 34.
000. 000
25 50.
000. 000
30 55.
000. 000
50 60.
000. 000
50 65.
000. 000
50 65.
000. 000
Supervisi program kesehatan anak dan ramaja ke puskesmas
Jumlah puskesmas yang di supervisi
0 0 100 20.
000. 000
100 22.
000. 000
100 24.
000. 000
100 26.
000. 000
100 26.
000. 000
Konsultasi program kesehatan anak dan remaja ke KemenKes RI
Jumlah konsultasi ke KemenKes Ri 2 org min 3 kali pertahun
30 80.
000. 000
100 88.
000. 000
100 96.
000. 000
100 106. 480. 000
100 117. 128. 000
100 117. 128. 000
Konsultasi program kesehatan anak dan remaja ke Prop. SULUT
Jumlah konsultasi ke Prop. SUKUT 2 org min 4 kali pertahun
100 22.
000. 000
100 24.
000. 000
100 26.
620. 000
100 29.
282. 000
100 32.
000. 000
100 32.
000. 000
Pelatihan tata laksana
Jumlah Nakes, Kader kesehatan
45
gizi buruk bagi Nakes, Kader kesehatan dan tim penggerak PKK
dan tim penggerak PKK yang dilatih
Penyediaan dan distribusi Vit. A
Jumlah puskesmas yang mempunyai ketersediaan Vit A
85 7. 500.
000 95
8. 000. 000
95 8. 200.
000 98
8. 500. 000
100 8. 500.
000 100
8. 500. 000
Pemberian Kapsul Vit A pada balita umur 6 – 59 bulan
Jumlah balita dapat Vit.A
85 7. 500.
000 95
8. 000. 000
95 8. 200.
000 98
8. 500. 000
100 8. 500.
000 100
8. 500. 000
Pengadaan reagen tes garam beryodium
Jumlah puskesma yang memiliki reagen tes garam beryodium
0 65 70.
000. 000
70 75.
000. 000
80 78.
000. 000
90 80.
000. 000
100 85.
000. 000
100 85.
000. 000
Peantauan konsumsi garam beryodium
Jumlah rumah tangga yang dipantau
0 65 70.
000. 000
70 75.
000. 000
80 78.
000. 000
90 80.
000. 000
100 85.
000. 000
100 85.
000. 000
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin
Jumlah balita Gakin yang mendapat PMT ASI
100 100 30.
000. 000
100 40.
000. 000
100 50.
000. 000
100 60.
000. 000
100 70.
000. 000
100 70.
000. 000
Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi buruk/ kurang (KEP)
Jumlah balita gizi buruk yang mendpat PMT 90 HMA
100 100 20.
000. 000
100 30.
000. 000
100 40.
000. 000
100 50.
000. 000
100 60.
000. 000
100 80.
000. 000
Pelatihan konselor laktasi bagi nakes, Kader kesehatan
Jumlh Nakes, Kader Kesehatan, tim penggerak PKK yang menjadi konselor laktasi
75 20.
000. 000
80 40.
000. 000
85 60.
000. 000
90 80.
000. 000
100 100. 000. 000
100 100. 000. 000
46
dan tim penggerak PKK
Pemberian makanan tambahan pada anak usia sekolah
Jumlah siswa SD yang mendapatkan PMTAS
0 2. 000.
000. 000
100 2
Pengadaan timbangan bagi Bumil bayi Balita
Jumlah desa yang memiliki timbangan bumil bayi dan balita
75 80 0 85 20.
000. 000
90 25.
000. 000
95 30.
000. 000
100 40.
000. 000
100 40.
000. 000
Supervisi program gizi kepuskesmas
Jumlah puskesmas yang di supervisi
0 0 100 20.
000. 000
100 22.
000. 000
100 24.
000. 000
100 26.
000. 000
100 26.
000. 000
Konsultasi program upaya perbaikan gizi masyarakat ke KemenKes RI
Jumlah konsultasi ke KemenKes RI 2 orang min 3 kali pertahun
30 80 100 88.
000. 000
100 96.
000. 000
100 106. 480. 000
100 117. 128. 000
100 117. 128. 000
Konsultasi program upaya perbaikan gizi masyarakat ke prop SULUT
Jumlah konsultasi ke prop SULUT 2 orang min 4 kali pertahun
100 22.
000. 000
100 24.
000. 000
100 26.
620. 000
100 29.
282. 000
100 32.
000. 000
100 32.
000. 000
Misi 2 :Meingkatkan kinerja petugas Kesehatan
Meningkatkan kualitas sumber daya manusi
Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, perluasan dan peni ngkatan jumlah dan mutu pendididkan kesehatan
Meningkatnya tenaga kesehatan yang mengikuti diklat jabfung, peningkatan sumber daya aparatur
Program penigkatan kapasitas sumberdaya kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti diklat jabfung
40% 40% 128.145.000
50% 129.145.000
60% 129.145.000
75% 129.149.000
100%
129.145.000
100%
129.145.000
47
Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Jumlah tenaga struktural yang mengikuti diklat PIM II,III,IV
0% 40% 270.000.000
60% 200.000.000
75% 195.000.000
90% 190.000.000
100%
190.000.000
100%
190.000.000
Konsultasi ke Propinsi dan Pusat
Pertemuan/konsultasi ke propinsi dan pusat tentang PTT dan PPSDM serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kepegawaian
0% 60% 32.376.
000 75%
32.376.000
80% 32.376.
000 90%
32.376.000
100%
32.376.000
100%
32.376.000
Supervisi ke Puskesmas
Jumlah kunjungan supervisi ke puskesmas
0% 100%
5.100.000
100%
7.500.000
100%
10.000.000
100%
12.500.000
100.%
15.000.000
100%
15.000.000
Pengadaan pakaian seragam dinas
0% 0% 0 100%
50.000.000
100%
55.000.000
100%
60.000.000
100%
65.000.000
100%
65.000.000
Misi 3 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat mandiri
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
Penyemprotan/foging nyamuk
Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk
206 % 34 % 102. 000. 000
37 % 1. 111.
000. 000
40 % 120. 000. 000
45% 135. 000. 000
50 % 150. 000. 000
206 %
618. 000. 000
Pengadaan lalat foging
Terpenuhinya peralatan foging
25% 5 % 37.
000. 000
5% 37.
000. 000
5 % 37.
000. 000
5 % 37.
000. 000
5 % 37.
000. 000
25 % 185. 000. 000
Pengadaan malation
Terpenuhinya bahan baku pembasmi nyamuk
350 % 70 % 28.
000. 000
70 % 28.
000. 000
70 % 28.
000. 000
70 % 28.
000. 000
70 % 28.
000. 000
350 %
140. 000. 000
Pemelihara terpeliharanya 15 % 3 % 2. 000. 3 % 2. 000. 3 % 2. 000. 3 % 2. 000. 3 % 2. 000. 15 % 10.
48
an dan soroak
peralatan dengan baik
000 000 000 000 000 000. 000
Pengadaan vaksin radbies
Menurunkan angka kesakitan rabies
1000 kuur
200 %
140. 000. 000
200 %
140. 000. 000
200 %
140. 000. 000
200 %
140. 000. 000
200 %
140. 000. 000
1000 700. 000. 000
Cakupan uci peningkatan SDM
Pelatihan juru imunisasi,
40 % 8 % 25.
000. 000
8 % 25.
000. 000
8 % 25.
000. 000
8 % 35.
000. 000
8 % 25.
000. 000
40 % 125. 000. 000
supervisi PET Kab, ke Puskesmas
10 % 2 % 5. 280.
000 2 %
5. 280. 000
2 % 5. 280.
000 2 %
5. 280. 000
2 % 5. 280.
000 10 %
52. 800. 000
Monitoring dan evaluasi
180 % 36 % 16.
620. 000
36 % 16.
620. 000
36 % 16.
620. 000
36 % 16.
620. 000
36 % 16.
620. 000
180 %
831. 000. 000
diare Pelacakkan wabah diare
50 % 10 % 50.
000. 000
10 % 5. 000.
000 10 %
5. 000. 000
10 % 5. 000.
000 10 %
5. 000. 000
50 % 25.
000. 000
campak Pelacakkan kasus campak
5 % 1 % 6.000.
000 1 %
6.000. 000
1 % 6.000.
000 1 %
6.000. 000
1 % 6.000.
000 5 %
30. 000. 000
ISPA Pelacakkan kasus ISPA
5 % 1 % 6.000.
000 1 %
6.000. 000
1 % 6.000.
000 1 %
6.000. 000
1 % 6.000.
000 5 %
30. 000. 000
malaria Penyegaran PET mikroskopis
70 % 14 % 10.
000. 000
14 % 10.
000. 000
14 % 10.
000. 000
14 % 10.
000. 000
14 % 10.
000. 000
70 % 50.
000. 000
Cros chekaer kabupaten
20. 000 4000 20.
000. 000
4000 20.
000. 000
4000 20.
000. 000
4000 20.
000. 000
4000 20.
000. 000
12. 500
62. 500. 000
PET mikroskopis puskesmas
25. 000 5000 25.
000. 000
5000 25.
000. 000
5000 25.
000. 000
5000 25.
000. 000
5000 25.
000. 000
12. 500
125. 000. 000
Penyemprotan pembasmian nyamuk malaria di desa endemis ( indor residual spreying)
15. 000 3000 25.
000. 000
3000 25.
000. 000
3000 25.
000. 000
3000 25.
000. 000
3000 25.
000. 000
5000 50.
000. 000
Pemeriksaan malaria pada masyarakat di desa endemis malaria (Mass blood survey)
15 lokasi
3 % 25.
000. 000
3 % 25.
000. 000
3 % 25.
000. 000
3 % 25.
000. 000
3 % 25.
000. 000
15 % 75.
000. 000
49
Monitoring dan evaluasi Pet malaria
10 % 36 % 17.
000. 000
36 % 17.
000. 000
36 % 17.
000. 000
36 % 17.
000. 000
36 % 17.
000. 000
180 %
85. 000. 000
Pelatihan tata laksana pengobatan malaria (peningkatan SDM medis dan para medis di puskesmas)
325 % 65 % 75.
000. 000
65 % 75.
000. 000
65 % 75.
000. 000
65 % 75.
000. 000
65 % 75.
000. 000
325 %
375. 000. 000
Pengadaan alat laboratorium entomologi
1 paket 1
paket
25. 000. 000
1
paket
25. 000. 000
Intervensi vektor malaria
77 desa 25
desa
91. 000. 000
20 desa
72. 800. 000
15 desa
54. 600. 000
10 desa
36. 400. 000
7 desa
25. 480. 000
17 desa
280. 280. 000
Program penanggulangan HIV/ AIDS
Penyuluhan pada kelompok usia 16- 24 tahun
2250 450
%
102. 000. 000
450
%
102. 000. 000
450
%
102. 000. 000
450
%
102. 000. 000
450
%
102. 000. 000
2250 510. 000. 000
Pemeriksaan screening HIV/AIDS
500 % 100 %
20. 000. 000
100 %
20. 000. 000
100 %
20. 000. 000
100 %
20. 000. 000
100 %
20. 000. 000
500 %
100. 000. 000
Pengadaan repidtesting HIV/AIDS
25 % 5 % 50.
000. 000
5 % 50.
000. 000
5 % 5.000.
000 5 %
5.000. 000
5 % 5.000.
000 25 %
25. 000. 000
Program TB Paru
Pelatihan kader TB
290 % 58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
290 %
200. 000. 000
Monitoring dan evaluasi
75 % 15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
75 % 75.
000. 000
Supervisi tim TB Kab
20 % 4 % 5. 000.
000 4 %
50. 000. 000
4. % 5. 000.
000 4. %
5. 000. 000
4. % 5. 000.
000 20 %
20. 000. 000
kusta Moneypet kusta 75 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
75 % 75.
000. 000
Supervisi tim kusta Kab
20 % 4 % 5. 000.
000 4 %
5. 000. 000
4 % 5. 000.
000 4 %
5. 000. 000
4 % 5. 000.
000 20 %
20. 000. 000
Supervisi ke puskesmas
12 % 12 % 10.
000. 000
12 % 10.
000. 000
12 % 10.
000. 000
12 % 10.
000. 000
12 % 10.
000. 000
60 % 50.
000. 000
Penganggulangan
Pelatihan tim reaksi cepat
325 % 65 % 110. 000.
65 % 110. 000.
65 % 110. 000.
65 % 110. 000.
65 % 110. 000.
325 %
550. 000.
50
bencana dan wabah
penanggulangan bencana
000 000 000 000 000 000
Penganggulangan wabah atau bencana
30 % 6 % 12.
000. 000
6 % 12.
000. 000
6 % 12.
000. 000
6 % 12.
000. 000
6 % 12.
000. 000
30 % 60.
000. 000
Penyakit tidak menular
Pelatihan kader PosBinDu
288 % 58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
Pelatihan tata laksana penyakit tidak menular
183 % 37 % 60.
000. 000
37 % 60.
000. 000
37 % 60.
000. 000
37 % 60.
000. 000
37 % 60.
000. 000
185 %
300. 000. 000
Monitoring dan evaluasi
130 % 26 % 15.
000. 000
26 % 15.
000. 000
26 % 15.
000. 000
26 % 15.
000. 000
26 % 15.
000. 000
130 %
75. 000. 000
Program penyehatan lingkungan STBM (Sabitasi Total Berbasis Masyarakat)
1. pendampingan penyusunan rencana kegiatan STBM
0 % 2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
10 % 202. 500. 000
2. pelatihan tenaga sanitasi
3 % 1 % 26.
650. 00.
1 % 26.
650. 00.
1 % 26.
650. 00.
1 % 26.
650. 00.
1 % 26.
650. 00.
5 % 133. 250. 000
3. pemicuan STBM
0 % 2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
15 % 202. 500. 000
4. pelatihan kader STBM
2 % 1 % 31.
000. 000
1 % 31.
000. 000
1 % 31.
000. 000
1 % 31.
000. 000
1 % 31.
000. 000
5 % 155. 000. 000
5. pemberdayaan / pelatihan lembaga dan organisasi masyarakat pedesaan
0 % 1 % 27.
000. 000
1 % 27.
000. 000
1 % 27.
000. 000
1 % 27.
000. 000
1 % 27.
000. 000
5 % 135. 000. 000
6. pencanangan desa STBM
0 % 2 % 37.
500. 000
2 % 37.
500. 000
2 % 37.
500. 000
2 % 37.
500. 000
2 % 37.
500. 000
10 % 187. 500. 000
7. sosialisasi STBM ke Kecamatan
0 % 11 % 40.
500. 000
11 % 40.
500. 000
11 % 40.
500. 000
11 % 40.
500. 000
11 % 40.
500. 000
55 % 202. 500. 000
8. pemantauan kualitas air
30 % 30 % 22.
500. 000
30 % 22.
500. 000
30 % 22.
500. 000
30 % 22.
500. 000
30 % 22.
500. 000
150 %
112. 500. 000
51
9. pemantauan berkala tempat pengolahan makanan
0 % 30 % 16.
200. 000
30 % 16.
200. 000
30 % 16.
200. 000
30 % 16.
200. 000
30 % 16.
200. 000
150 %
81. 000. 000
10. supervisi ke puskesmas
12 % 12 % 10.000.
000 12 %
10.000. 000
12 % 10.000.
000 12 %
10.000. 000
12 % 10.000.
000 60 %
50. 000. 000
11. konsultasi ke Dina Kesehatan propinsi
0 % 12 % 5. 000.
000 12 %
5. 000. 000
12 % 5. 000.
000 12 %
5. 000. 000
12 % 5. 000.
000 60 %
25. 000. 000
12. pelatihan wirausaha pmbubuatan jamban sehat
0 % 1 % 62.
100. 000
1 % 62.
100. 000
1 % 62.
100. 000
1 % 62.
100. 000
1 % 62.
100. 000
5 % 310. 500. 000
13. pelatihan klinik sanitasi
0 % 1 % 32.
100. 000
1 % 32.
100. 000
1 % 32.
100. 000
1 % 32.
100. 000
1 % 32.
100. 000
5 % 160. 500. 000
14. money petugas sanitasi
1 % 2 % 9. 225.
000 2 %
9. 225. 000
2 % 9. 225.
000 2 %
9. 225. 000
2 % 9. 225.
000 10 %
46. 125. 000
Pengadaan cetakan jamban sehat
Percontohan pembuatan jamban sehat
12 % 3 % 22.
500. 000
3 % 22.
500. 000
2 % 15.
000. 000
2 % 15.
000. 000
2 % 15.
000. 000
15 % 90.
000. 000
Bidang promosi dan pengembangan kesehatan
Pertemuan kader desa siaga aktif (3 kali pert)
Pemberdayaan masyarakat
Wale wulan lumintang Ratahan
100 % 450. 000. 000
1 kali pertemuan 4 Kecamatan total 3 kali pert
450. 000. 000
450. 000. 000
450. 000. 000
450. 000. 000
Supervisi desa siaga aktif
SPM/ presentase desa siaga aktif
Lokasi desa 85 % 30.
000. 000
35.
000. 000
40.
000. 000
50.
000. 000
60.
000. 000
Survey PHBS Presentase PHBS RT/SPM
12 Pkm 0 % 36.
000. 000
40.
000. 000
50.
000. 000
60.
000. 000
70.
000. 000
52
Bidang prpmosi dan pengembangan kesehatan
PERINGATAN HARI HARI BESAR KESEHATAN
i hari Gizi sedunia(25 januari) a. Penyuluhan Gizi bagi masyarakat
Outcome : Kesasaran pentingnya status gizi di usia dini Presentase D/S meningkat Output :minahasa tenggara bebas gizi buruk 2015
100% 25
.000.000
1. target MDG’s menurunkan kematian bayi/balita 2. D/S
rendah
100%
30. 000 .000
32.
000. 000
34.
000. 000
35.
000. 000
Kec. Tombatu
B. peningkatan SDM kesehatan Seminar Nasional tentang Gizi
Kualitas sumberdaya Kesehatana meningkat
100 % 22.
000. 000
1. Fokus RPJMK tahap 3
25.
000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
disesuaikan
ii. Hari Kusta Sedunia (29 Januari) a. penyuluhan kusta
Outcome : lebih mengenal penyakit kusta Output : deteksi dini dan penanganan yang tepat
100 % 30.
000. 000
1. Masih banyak mitos tentang penyakit kusta (kutukan, dll)
100 %
35. 000. 000
37.
000. 000
39.
000. 000
40.
000. 000
Kec. Ratahan
b. peningkatan kapasitas SDM seminar nasional kusta
Kualitas sumberdaya kesehatan yang potensial
100 % 22.
000. 000
Fokus RPJMK tahap 3
100 %
25. 000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
disesuaikan
iii Hari TBC sedunia (24 Maret) sosialisasi ke masyarakat
1. jumlah kasus TB (per 100 penduduk) 2. presentasi kasus baru TB paru yang ditemukan
224
90
88
30. 000. 000
1. Target MDG’S 2. 2050 TB bukan masalah di
40.
000. 000
42.
000. 000
44.
000. 000
46.
000. 000
Kec. pusomaen
53
3. presentasi kasus baru yang disembuhkan dengan pengobatan lengkap
masyarakat secara global 1. banyak penderita TB malu berobat dipuskesmas
Seminar nasional TB
Meningkatnya kualitas SDM
100 % 22.
000. 000
Fokus RPJMK
100 %
25. 000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
disesuaikan
iv. Hari tanpa tembakau sedunia 1. Advokasi ke media 2. persbriefing 3. billboard KTR
Outcome : berlakkunya KTR di tempat-tempat umum Output : SE/Instruksi/ PerBup
100 % 150. 000. 000
1. penting billboard KTR 2. Mass media Campaign
100 %
350. 000. 000
(RANPERDA)
20.
000. 000
25.
000. 000
30.
000. 000
Kec. Ratahan
v. Hari anti Narkoba 1. penyuluhan bahaya narkoba bagi generasi muda
outcome : menambah wawasan para generasi muda output : SE/Instruksi bahaya Narkoba
100 % 80.
000. 000
100 %
120. 000. 000
130. 000. 000
140. 000. 000
150. 000. 000
Kec. Ratahan
vi. Pekan ASI sedunia (1-7 Agustus) 1. penyuluha n ASI eksklusif di 12 posyandu 2. pemberian reward bagi 60 ibu yang menyusui bayi
Outcome : presentasi ASI eklusif di puskesmas Output : Budaya ASI eksklusif, menambah wawasan, promosi tentang ASI
100 %
100. 000. 000
70. 000. 000 15. 000. 000
1. presentasi ASI eksklusif di MITRA masi sangat kurang
100 %
125. 000. 000
150. 000. 000
175. 000. 000
200. 000. 000
12 puskesmas
54
eksklusif 3. Seminar Nasional masalah ASI
Menambah wawasan promosi tentang ASI
100 %
15. 000. 000
KemenKes
vii. Hari Remaja ASIA 1. Seminar kesehatan reproduksi remaja
Outcome : Perkawinan usia dini turun juga kelahiran di usia remaja Output : perbup Perkawinan dini
100 % 80.
000. 000
1. Perkawinan dini tertinggi (MITRA) 2. kelahiran di usia remaja tertinggi MITRA
100 %
100. 000. 000
120. 000. 000
130. 000. 000
140. 000. 000
Kec. Ratahan
viii. Hari Cuci Tangan pakai sabun sedunia 1. penyuluhan CTPS masal (siswa SD se-MITRA)
Outcome : Memahami pentingnya CTPS Output : Terbentuknya budaya CTPS sejak dini
100 % 300. 000. 000
1. Target MDG’s poin 4 (dengan CTPS menurunkan 7% kematian akibat diare)
100 %
300. 000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
300. 000. 000
Kec. ratahan
ix. Hari Kesehatan Nasional 1. advokasi dan sosialisasi pencegahan PTM (penyakit tidak menular)
Outcome : Presentasi puskesmas yang melaksanakan pembinaan pencegahan PTM Output : Adanya surat edaran/in struksi/SK/PerBup/ PERDA yang berkaitan dengan
100% 60.
000. 000
1. rencana program nasional 2010-2014 tentang pengen
100 %
150. 000. 000
20.
000. 000
30.
000. 000
40.
000. 000
Kec. Ratahan
55
pengendalian PTM
dalian PTM 2. Hasil RISKESDAS 2007 dan 2010 PTM meningkat
2. kegiatan HKN propinsi (Kegiatan lombah dan acara puncak)
10.
000. 000
transpor
disesuaikan
3. pemantapan sosialisasi lanjutan JKN masyarakat bersama memelihara kesehatan
100 % 120. 000. 000
100 %
130. 000. 000
140. 000. 000
150. 000. 000
160. 000. 000
12 kecamatan
X. Hari AIDS sedunia 1. seminar sehari Aku bangga Aku Tahu (siswa SMP/SMA/ sederajat se MITRA organisasi pemuda) 2. Aksi simpati Hari AIDS Sedunia (setelah seminar)
Outcome : Presentasi usia 14 – 25 tahun yang tahu tenntang HIV/AIDS Output : 1. Mass Media compaign 2. target multi media campaign (TMMC)
85 %
300. 000. 000
260. 000. 000
1. target MDG’s akhir 2014 85 % (posisi saat in 11,4 %) 2. fenomena gunung es (MITRA 2012 6 kematian)
100 %
350. 000. 000
25. 000.
200. 000. 000
27. 000.
200. 000. 000
29. 000.
200. 000. 000
Wale wulan lumintang kompleks pasar
56
3. Seminar Nasional HIV/AIDS
Memperluas wawasan
15. 000. 000
000 000 000
kemenkes
Pertemuan kemitraan (pemerintah, perusahaan swasta, media cetak/elektronik, msm ormas, OSIS, organisasi profesi)
Outcome : Terciptanya kemitraan untuk mempromosikan kesehatan Output : Promosi kesehatan menjadi tanggung jawa bersama
100 % 120. 000. 000
1. Bina suasaa 2.pemberdayaan
100 %
150. 000. 000
170. 000. 000
180. 000. 000
200. 000. 000
Restoran Green Garden
Pemilihan duta kesehatan MITRA 1. sosialisasi 2. pendaftaraan 3. seleksi
Outcome : Terpilihnya duta kesehatan MITRA Output : Duta promosi kesehatan
100 % 300. 000. 000
1. Juri propins
i dan kabupa
ten
100 %
300. 000. 000
350. 000. 000
Kec. Ratahan
Pertemuan petugas PROMKES (MONEF) 4 triwulan
Outcome : Evaluasi program
100 % 40.
000. 000
4 kali MONE
F
100 %
40. 000. 000
40.
000. 000
40.
000. 000
40.
000. 000
DinKes
1. 625.
000. 000
Penyuluhan kesehatan Ibu
Outcome : Menurunkan angka kematian ibu
15.
000. 000
16.
000. 000
17.
000. 000
18.
000. 000
19.
000. 000
silian
Pnyuluhan imunisasi
Outcome : Peningkatan cakupan CDR
15.
000. 000
16.
000. 000
17.
000. 000
18.
000. 000
19.
000. 000
Minanga I
Pelatihan komunikasi perubahan perilaku untuk mempromosikan KIBBLA
Kematian ibu dan neo
natal di MITRA masi
tinggi
Outcome : menurunnya angka kematian ibu, bayi baru lahir, bayi, dan balita
100 %
80. 000. 000.
90.
000. 000
100. 000. 000
110. 000. 000
Restoran Green Garden
57
Kegiatan dibagi
menajdi 2 kelompok
Bidang Promosi dan Pengembangan Kesehatan
Supervisi ke puskesmas dan RS (surveilens)
Pembinaan 100 % 24.
000. 000
24.
000. 000
24.
000. 000
24.
000. 000
24.
000. 000
PKM at RS
Buletin surveilns (triwulan)
Outcome : Sistem EWARS
100 % 60.
000. 000
70.
000. 000
80.
000. 000
90.
000. 000
100. 000. 000
DinKes
Pertemuan petugas surveilans (MONEF)
evaluasi 100 % 40.
000. 000
40.
000. 000
40.
000. 000
40.
000. 000
40.
000. 000
DinKes
Identitas petugas surveilans
15 Orang Identitas saat KLB/KIE
100 % 3.
000. 000
Total anggaran sie.Surveilans
127. 000. 000
134. 000. 000
144. 000. 000
154. 000. 000
164. 000. 000
Misi 4 Meningkatkan pembiayaan (Penyediaan anggaran publik) untuk pelayanan Kesehatan
Menciptakan good governance kesehatana dengan komitmen kemitraan yang tinggi melalui kolaborasi lintas sektor, kemitraan swasta yang proaktif
Meningkatnya manjemen kesehatan yang akuntabel ,transparan, berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab
Peningkatan pelayanan publik melalui kerjasama dan penguatan perangkat perauran
Dukungan komitmen pimpinan disetiap jenjang administrasi pemerintah.
58
serta partisipasi masyarakat.
Mengembangkan program terobosan yang inovatif serta lebih efektif dan lebih efisin
Menerapkan sistim pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement)
59
BAB. VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
No ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMD 2013 2014 2015 2016 2017 2018
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kesehatan
1 Rasio Posyandu persatuan balita
1,77 1,77 1,77 1,78 1,78 1,79 1,79
2 Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu
persatuan penduduk 1;2450 1;2388 1;2388 1;2388 1;2170 1;2180 1;2180
3 Rasio Dokter persatuan Penduduk
1;2438 1;2250 1;2250 1;2167 1;1746 1;1696 1;1696
4 Rasio Tenaga Medis per satuan
penduduk 1;316 1;309 1;309 1;307 1;283 1;270 1;270
5 Rasio Bidan per satuan penduduk
1;2925 1;1625 1;1625 1;1581 1;1560 1;1462 1;1462
6
Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani 71,5 75 78,5 84,5 84,5 89 89
7
cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehata yang
memiliki kompetensi kebidanan 89 90 91 93 93 94 94
8 Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization(UCI) 86 90 93 98 98 100 100
60
9
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
TBC/BTA 90 93 95 98 98 100 100
10
Cakupan Balita Gizi Buruk yang
mendapat Perawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
(DBD) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
12
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
Malaria 17% 14% 11% 5% 5% 2% 2%
13
Cakupan Pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin 70% 74% 77% 85% 88% 90% 90%
14 Jumlah Puskesmas
12 12 12 13 13 13 13
15
Cakupan Desa mengalami KLB
yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
16
Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari
total populasi 0,008 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013
17
Proporsi jumlah penduduk usia 15-
24 tahun memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV/AIDS
(menikah)
2000 2500 3000 9000 9000 11000 11000
18
Proporsi jumlah penduduk usia 15-
24 tahun memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV/AIDS
1100 1200 1500 1900 1900 2000 2000
61
(belummenikah)
19
Proporsi penduduk terinfeksi HIV
lanjut yang memiliki akses pada
obat-obatan antiretroviral 9 16 16 16 16 16 16
20
Angka Kejadian Malaria (per 1.000
penduduk 17% 15% 12% 5% 5% 2% 2%
21
Proporsi anak balita yang tidur
dengan kelambu berinsektisida 768 800 820 900 900 1000 1000
22
Proporsi anak balita dengan
demam yang diobati dengan anti
malaria yang tepat 210 200 180 140 140 110 110
23 Cakupan pelayanan anak balita
70/83% 85% 87% 91% 91% 93% 93%
24
Cakupan penjaringan kesehatan
siswa SD/setingkat 75/94 95% 96% 98% 98% 99% 99%
25
Angka kematian Balita per 1.000
kelahiran hidup 43 38 32 25 23 20 20
26 Angka kematian Bayi per 1.000
kelahiran hidup 28 25 23 19 19 17 17
27
Angka kematian neonatal per
1.000 kelahiran hidup <32 <32 <32 <28 <28 <26 <26
28 Prosentasi anak usia 1 tahun yang
diimunisasi campak 95 96 97 99 99 100 100
62
29
Cakupan pelayanan gawat darurat
level 1 yang harus (RS) di
Minahasa Tenggara 30% 40% 45% 50% 80% 95% 95%
30
Cakupan pelayanan kesehatan
remaja 25 50 75 100 100 100 100
31 Cakupan ketersediaan obat
197,5 217 238 287 287 315 315
32 Prosentase keluarga yang
memiliki akses terhadap air bersih 85 88 90 96 96 100 100
33
Prosentase Keluarga yang
menggunakan jamban 85 88 90 96 96 100 100
34
Prosentase penduduk yang
mempunyai keluhan kesehatan 50% 46% 43% 40% 38% 36% 36%
35 Jumlah Puskesmas Pembantu
- - - - - - -
36 Jumlah Pos Kesehatan Desa
29 35 37 37 37 37 37
37 Jumlah Desa/Kelurahan Siaga
Aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
38 Jumlah Kunjungan ibu hamil K4
93 95 97 100 100 100 100
39 Jumlah pelayanan nifas
89 90 91 95 95 100 100
49
Cakupan neonatal dengan
komplikasi yang ditangani 75% 80% 85% 95% 95% 100% 100%
50 Angka kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup (Jumlah Kasus) 6 3 9 0 0 0 0
63
51 Proporsi kelahiran yang ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih 89 90 91 93 93 94 94
52
Cakupan pelayanan antenatal
(sedikitnya 1 kali kunjungan dan 4
kali kunjungan) untuk 4 kunjungan 93 95 96 98 98 99 99
53 Prosentase balita mendapatkan
vitamin A dosis tinggi 100 100 100 100 100 100 100
54 Prosentase rumah tangga yang
mengkomsumsi garam beriodium 0 65 70 90 90 100 100
55
Prosentase pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan keluarga miskin 55 60 80 100 100 100 100
56
Prevalensi balita dengan berat
badan rendah/kurang gizi 3,02% <15% <15 % <13% <13% <12% <12%
57 Prevalensi balita gizi kurang
1,19% <11,9% <11,9% <10% <10% <9% <9%
58 Prosentase penemuan dan
penanganan penderita HIV/AIDS 60 70 80 100 100 100 100
59
Prosentase penemuan dan
penanganan penderita AFP 90 92 93 98 98 100 100
60
Prosentase penemuan dan
penanganan penderita Diare 95 96 97 100 100 100 100
61 Prosentase penemuan dan
penanganan penderita ISPA 90 92 95 98 98 100 100
64
62
Prosentase penemuan dan
penanganan penderita pneumonia
balita 90 92 95 98 98 100 100
63
Prosentase penemuan dan
penanganan penderita Rabies 90 95 95 98 100 100 100
64 Prosentase penemuan dan
penanganan penderita Kusta 95 96 97 100 100 100 100
65
BAB VII
PENUTUP
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014 –
2018 dapat disusun. Rencana Strategis ini disusun dan ditetapkan untuk menjawab
dan memfokuskan upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
menghadapi tantangan pembangunan kesehatan yang makin kompleks,
berlangsung pesat dan tidak menentu.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan ini diharapkan dapat digunakan
sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya Dinas
Kesehatan dalam kurun waktu lima tahun (2014 – 2018) sehingga hasil
pencapaiannya terukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan
kinerja tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Diharapkan
Dinas Kesehatan sampai tahun 2018 dapat lebih terarah dan terukur. Dalam
kaitannya dengan pengukuran kinerja dan sebagai masukan bagi perencanaan
selanjutnya.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini
diucapkan terima kasih. Tentunya Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa
Tenggara tahun 2013– 2018 ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila
dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur
kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan dan Kabupaten/Kota serta masyarakat.