Baca

13
MERANCANG STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat produk (bagi konsumen maupun bagi produsen) yang umumnya dinyatakan dalam satuan a Harga disebut dengan berbagai nama : gaji, uang jasa, honor, bunga pinjaman, ongkos, iuran, suap, pajak penghasilan, dsb. PENETAPAN HARGA Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika perusahaan tersebut mengembangkan produk baru, ketika perusahaan memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru, dan ketika perusahaan akan mengikuti lelang atas kontrak kerja baru. Sembilan Strategi Harga-Mutu : MEMILIH TUJUAN PENETAPAN HARGA Pertama-tama perusahaan harus memutuskan dimana ia ingin memposisikan tawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan harga. Perusahaan dapat mengejar salah satu dari lima tujuan utama melalui penetapan harga : kelangsungan hidup, laba sekarang maksimum, pangsa pasar maksimum, skimming pasar maksimum, atau kepemimpinan mutu produk. a. Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utama jika mengalami kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat atau keinginan konsumen yang berubah-ubah. Untuk menjaga agar pabrik tetap beroperasi dan persediaan terus berputar, perusahaan akan menurunkan harga. b. Perusahaan yang menetapkan harga untuk memaksimumkan laba sekarang mengasumsikan bahwa perusahaan mengetahui fungsi permintaan dan biayanya; dalam kenyataannya kedua hal tersebut sukar untuk diperkirakan. Mereka memperkirakan permintaan dan biaya yang berkaitan dengan berbagai alternatif harga dan memilih harga yang akan menghasilkan laba sekarang, arus kas, atau tingkat pengembalian investasi yang maksimum. c. Perusahaan yang ingin memaksimumkan pangsa pasar mereka, yakin bahwa volume penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah dan laba jangka panjang yang lebih tinggi. Mereka menetapkan harga terendah dengan berasumsi bahwa pasar peka

Transcript of Baca

Page 1: Baca

MERANCANG STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA

Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat produk (bagi konsumen maupun bagi produsen) yang umumnya dinyatakan dalam satuan a

Harga disebut dengan berbagai nama : gaji, uang jasa, honor, bunga pinjaman, ongkos, iuran, suap, pajak penghasilan, dsb.

PENETAPAN HARGA

Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika perusahaan tersebut mengembangkan produk baru, ketika perusahaan memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru, dan ketika perusahaan akan mengikuti lelang atas kontrak kerja baru.Sembilan Strategi Harga-Mutu :

MEMILIH TUJUAN PENETAPAN HARGA

Pertama-tama perusahaan harus memutuskan dimana ia ingin memposisikan tawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan harga. Perusahaan dapat mengejar salah satu dari lima tujuan utama melalui penetapan harga : kelangsungan hidup, laba sekarang maksimum, pangsa pasar maksimum, skimming pasar maksimum, atau kepemimpinan mutu produk.

a. Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utama jika mengalami kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat atau keinginan konsumen yang berubah-ubah. Untuk menjaga agar pabrik tetap beroperasi dan persediaan terus berputar, perusahaan akan menurunkan harga.b. Perusahaan yang menetapkan harga untuk memaksimumkan laba sekarang mengasumsikan bahwa perusahaan mengetahui fungsi permintaan dan biayanya; dalam kenyataannya kedua hal tersebut sukar untuk diperkirakan. Mereka memperkirakan permintaan dan biaya yang berkaitan dengan berbagai alternatif harga dan memilih harga yang akan menghasilkan laba sekarang, arus kas, atau tingkat pengembalian investasi yang maksimum.c. Perusahaan yang ingin memaksimumkan pangsa pasar mereka, yakin bahwa volume penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah dan laba jangka panjang yang lebih tinggi. Mereka menetapkan harga terendah dengan berasumsi bahwa pasar peka terhadap harga (penetrasi harga).d. Banyak perusahaan menyukai penetapan harga tinggi untuk menyaring pasar. Penyaringan lapisan pasar hanya mungkin dalam kondisi-kondisi :1. Pembeli memiliki permintaan sekarang yang tinggi2. Biaya per unit untuk memproduksi volume kecil tidak terlalu tinggi sehingga dapat menghilangkan keunggulan penetapan harga maksimum yang dapat diserap pasar.3. Harga awal yang tinggi tidak menarik lebih banyak pesaing ke pasar.4. Harga yang tinggi tidak menyatakan citra produk yang unggul.e. Perusahaan mungkin bertujuan untuk menjadi pemimpin dalam mutu produk di pasar.Apa pun tujuan spesifiknya, perusahaan yang menggunakan harga sebagai alat strategis akan menghasilkan lebih banyak laba daripada perusahaan yang hanya membiarkan biaya atau pasar menetapkan harga mereka.

Page 2: Baca

MEMILIH METODE PENETAPAN HARGA

Penetapan Harga MarkupMetode penetapan harga yang paling dasar adalah dengan menambahkan markup standard sebagai laba ke biaya produk.Misalkan sebuah produsen mebel memiliki perkiraan biaya berikut :Biaya variabel per unit $10Biaya tetap $300.000Unit penjualan yang diharapkan 50.000Maka biaya per unit produsen tersebut adalah :Biaya per unit = biaya variabel + biaya tetap = ($10 x 50.000) + $300.000 = $16Unit penjualan 50.000Sekarang, misalkan bahwa produsen tersebut ingin memperoleh 20 persen markup atas penjualan. Harga markup adalah :Harga markup = Biaya per unit = $16 = $20(1 – pengembalian atas penjualan yg diinginkan) 1 – 0.2

Penetapan Harga Berdasarkan Sasaran PengembalianDalam penetapan harga berdasarkan sasaran pengembalian (target return pricing), perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi (ROI) yang diinginkan.Misalkan produsen mebel telah investasi $1 juta dan ingin menetapkan harga yang akan menghasilkan ROI 20 persen, yaitu $200.000, maka rumusnya :Biaya per unit + tingkat pengembalian x modal yangHarga sasaran Pengembalian = diinginkan diinvestasikanUnit penjualan= $16 + 0.20 x $1.000.000 = $2050.000Produsen itu akan memperoleh ROI 20 persen jika perkiraan biaya dan penjualannya tepat.

Penetapan Harga Berdasarkan Nilai yang DipersepsikanMetode ini melihat persepsi nilai pembeli, bukan biaya penjual, sebagai kunci untuk penetapan harga (market based pricing bukan cost based pricing). Mereka menggunakan berbagai variabel non harga dalam bauran pemasaran untuk membentuk nilai yang dipersepsikan dalam pikiran pembeli. Dalam hal ini perusahaan harus mampu menunjukkan pelanggan mengapa produknya lebih mahal daripada produk lain yang sama sehingga pelanggan puas membeli produknya karena yakin produk tersebut memiliki nilai tambah dibanding produk lainnya.

Penetapan Harga NilaiDalam tahun-tahun terakhir ini, beberapa perusahaan menerapkan penetapan harga nilai (value pricing), yaitu mereka menetapkan harga yang cukup rendah untuk tawaran yang bermutu tinggi. Penetapan harga nilai menyatakan bahwa harga harus menggambarkan tawaran yang bernilai tinggi bagi konsumen.Sebenarnya penetapan harga nilai bukan sekedar menetapkan harga yang lebih rendah untuk produk suatu perusahaan dibandingkan pesaing. Hal itu merupakan rekayasa ulang operasi perusahaan supaya benar-benar menjadi produsen yang berbiaya rendah tanpa mengorbankan mutu, serta menurunkan harga secara berarti untuk menarik sejumlah besar pelanggan secara sadar.Salah satu jenis penetapan harga nilai yang penting adalah penetapan harga murah setiap hari (everyday low pricing-EDLP), yang terjadi di tingkat eceran. Selain itu ada jenis penetapan harga nilai lainnya yaitu

Page 3: Baca

penetapan harga tinggi–rendah (high-low pricing). Banyak orang yang menemukan bahwa kunci untuk menarik pelanggan pada saat era persaingan yang semakin memuncak adalah dengan menggunakan kombinasi strategi penetapan harga tinggi-rendah dan EDLP, dengan iklan dan promosi yang ditingkatkan.

Penetapan Harga Sesuai Harga Berlaku (going rate pricing)Perusahaan mendasarkan harganya terutama pada harga pesaing. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi, atau lebih rendah daripada pesaing utamanya.

Penetapan Harga Tender TertutupPenetapan harga yang kompetitip umumnya digunakan jika perusahaan mengikuti tender tertutup atas suatu proyek. Perusahaan menentukan harga berdasarkan perkiraannya tentang bagaimana pesaing akan menetapkan harga dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku dengan biaya atau permintaan perusahaan. Perusahaan ingin memenangkan kontrak tersebut, dan untuk itu perusahaan harus memberikan harga yang lebih rendah dibandingkan para pesaing. Tetapi pada saat yang sama, perusahaan tidak dapat menetapkan harga di bawah biayanya tanpa membahayakan posisinya sendiri.

MEMILIH HARGA AKHIRPenetapan Harga PsikologisBanyak konsumen menggunakan harga sebagai indikator mutu. Jika tersedia informasi alternatif mengenai mutu sebenarnya, harga menjadi indikator yang kurang penting terhadap mutu. Jika informasi itu tidak ada, harga berperan sebagai penunjuk mutu

Pengaruh Elemen Bauran Pemasaran Lain Terhadap HargaBerdasarkan penelitian Farris dan Reibstein pada 227 konsumen bisnis diperoleh hasil :• Merek dengan mutu relatif rata-rata tetapi dengan anggaran iklan yang relatif tinggi dapat mengenakan harga premium.• Merek dengan mutu relatif tinggi dan iklan yang relatif tinggi memperoleh harga tertinggi.• Hubungan positif yang paling kuat antara harga yang tinggi dan iklan yang tinggi terjadi pada tahap-tahap akhir siklus hidup produk bagi pemimpin pasar.

Kebijakan Penetapan Harga PerusahaanHarga yang ditentukan harus konsisten dengan kebijakan penetapan harga perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa wiraniaga menggunakan harga yang layak bagi pelanggan dan menetapkan bagi perusahaan.

Pengaruh Harga Terhadap Pihak-pihak LainBagaimana pendapat distributor dan penyalur tentang harga tersebut? Apakah para wiraniaga bersedia atau mengeluh dengan harga dari perusahaan? Bagaimana reaksi pesaing dengan harga tersebut? Apakah pemasok akan menaikkan harga jika melihat harga perusahaan? Apakah pemerintah akan ikut campur dan mencegah pengenaan harga tersebut? Semua itu harus dipertimbangkan ketika memilih harga akhir.

STRATEGI ADAPTASI HARGAPenetapan Harga Geografis (Tunai, Imbal Dagang, dan Barter)Penetapan harga geografis mengharuskan perusahaan untuk memutuskan cara menetapkan harga bagi pelanggan di berbagai lokasi dan negara. Sering timbul masalah lain dalam strategi ini diantaranya masalah pembayaran. Seringkali pembeli ingin menawarkan barang lain sebagai pembayaran, dan

Page 4: Baca

praktek itu menimbulkan imbal dagang (countertrade). Imbal dagang memiliki berbagai bentuk :• Barter : melibatkan pertukaran barang-barang secara langsung tanpa uang dan tanpa keterlibatan pihak ketiga.• Transaksi kompensasi : penjual menerima sebagai persentase pembayaran berupa uang dan sisanya dalam bentuk produk.• Persetujuan pembelian kembali : penjualan menjual pabrik, peralatan, atau teknologi ke negara lain dan setuju untuk menerima produk yang diproduksi dengan peralatan yang dipasok sebagai bagian dari pembayaran.• Offset : Penjual menerima pembayaran penuh dalam bentuk uang tunai tetapi menyetujui untuk menggunakan sebagian besar uang itu di negara tersebut untuk suatu periode tertentu.

Diskon dan Potongan Harga (Price Discount & Allowances)Perusahaan umumnya akan menyesuaikan daftar harga mereka dan memberikan diskon serta potongan untuk setiap pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam jumlah besar, dan pembelian diluar musim.• Diskon tunai : cash discount adalah pengurangan harga untuk pembeli yang segera membayar tagihannya.• Diskon kuantitas : quantity discount adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar.• Diskon fungsional : functional discount, juga disebut diskon perdagangan (trade discount), ditawarkan oleh produsen kepada para anggota saluran perdagangan jika mereka melakukan fungsi-fungsi tertentu, seperti menjual, menyimpan, atau melakukan pencatatan.• Diskon musiman : seasonal discount adalah pengurangan harga untuk pembeli yang membeli barang atau jasa diluar musimnya.• Potongan : allowances adalah pengurangan dari daftar harga. Misalnya, potongan tukar tambah (trade-in allowances) adalah pengurangan harga yang diberikan atas penyerahan barang lama ketika membeli barang yang baru.Potongan promosi (promotional allowances) adalah pengurangan pembayaran atau harga untuk memberi imbalan kepada penyalur karena berperan serta dalam pengiklanan dan program pendukung penjualan.

Penetapan Harga PromosiPerusahaan menggunakan berbagai teknik penetapan harga untuk mendorong pembelian awal.• Harga pemimpin rugi (loss-leader pricing) • Harga peristiwa khusus (special-event pricing)• Rabat tunai (cash rebates)• Pembiayaan berbunga rendah (low interest financing)• Syarat pembayaran yang lebih lama (longer payment terms)• Garansi dan kontrak jasa (warranties and service contracts)• Diskon psikologis (psychological discounting)Strategi penetapan harga promosi sering merupakan zero-sum game (mengambil keuntungan dari derita pihak lain). Jika berhasil, pesaing akan menirunya. Jika tidak berhasil, akan menghabiskan uang perusahaan yang sebetulnya bisa dipergunakan perusahaan untuk kiat pemasaran yang berdampak jangka panjang seperti meningkatkan mutu dan pelayanan, serta meingkatkan citra produk melalui periklanan.

Penetapan Harga DiskriminasiPerusahaan sering memodifikasi harga dasarnya untuk mengakomodasi perbedaan pelanggan, produk,

Page 5: Baca

lokasi dan lainnya. Penetapan harga diskriminasi (discriminatory pricing), juga disebut diskriminasi harga (price discrimination). Terjadi jika perusahaan menjual suatu produk atau jasa dengan dua harga atau lebih yang tidak mencerminkan perbedaan biaya secara proposional. Penetapan harga diskriminasi memiliki beberapa bentuk :• Penetapan harga segmen-pelanggan (customer-segment pricing)• Penetapan harga bentuk-produk (product-form pricing)• Penetapan harga citra (image pricing)• Penetapan harga lokasi (location pricing)• Penetapan harga waktu (time pricing), salah satu penerapan harga waktu adalah penetapan harga hasil (yield pricing)Penetapan harga diskriminasi harus mempertimbangkan beberapa kondisi berikut :1. Pasar harus dapat disegmentasikan, dan segmen-segmen tersebut harus menunjukkan perbedaan intensitas permintaan2. Anggota dari segmen harga yang lebih rendah tidak dapat menjual kembali produk tersebut kepada segmen harga yang lebih tinggi3. Pesaing tidak dapat menjual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga perusahaan pertama di segmen yang harganya lebih tinggi4. Biaya segmentasi dan pengawasan aturan pasar tidak melebihi pendapatan ekstra yang diperoleh dari dikriminasi harga5. Praktek tersebut tidak boleh menimbulkan ketidaksenangan dan niat buruk pelanggan6. Bentuk diskriminasi harga tersebut tidak boleh melanggar hukum

Penetapan Harga Bauran ProdukLogika penetapan harga harus dimodifikasi jika produk tersebut merupakan bagian dari bauran produk. Dalam hal ini, perusahaan mencari sekumpulan harga yang memaksimumkan laba keseluruhan bauran produk. Penetapan harga itu sulit karena berbagai produk memiliki permintaan dan biaya yang saling terkait dan dipengaruhi oleh berbagi tingkat persaingan. Kita dapat membedakan enam situasi yang melibatkan penetapan harga bauran produk :1. Penetapan Harga lini Produk (product-line pricing)2. Penetapan Harga Keistimewaan-Pilihan (optional-feature pricing)3. Penetapan Harga Produk Pelengkap (capture-product pricing)4. Penetapan Harga Dua Bagian (two-part pricing)5. Penetapan Harga Produk Sampingan (by-product pricing)6. Penetapan Harga Bundel Produk (product-bundling pricing).

Bisnis dan Komunikasi Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan.Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. 

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM ORGANISASI BISNIS 

Page 6: Baca

Komunikasi Bisnis yang efektif diperlukan oleh semua organisasi bisnis dalam upaya mencapai tujuannya. Organisasi bisnis yang produktif ditunjang oleh penguasaan komunikasi bisnis para anggota organisasinya, baik penguasaan komunikasi verbal (lisan dan tulisan),maupun komunikasi non-verbal. Fakta empiris dalam dunia organisasi menunjukkan bahwa sebagain besar anggota organisasi melakukan pekerjaannya dengan melakukan komunikasi. 

Dalam kehidupan organisasi bisnis, keberadaan tim kerja semakin populer. Banyak perusahaan dari berbagai industri menerapkan konsep tim kerja dalam melakukan aktifitasnya. Pemakaian tim kerja diyakini banyak pimpinan perusahaan akan lebih efektif, dibandingkan penyelesaian aktifitas secara individual. Pemakaian tim kerja diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif. Penjumlahan aggota dalam tim akan memungkinkan menghasilkan output yang lebih besar dibandingkan output total yang dikerjakan oleh masing-masing individu. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang sangat penting. 

Masalah Dalam Komunikasi Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. 

Kemampuan Individu dalam Komunikasi Bisnis Dalam menjalankan praktek bisnisnya, individu yang melakuakn praktek bisnis tersebut perlu berkomunikasi dengan orang lain, semua pihak yang berkaitan dengan bisnisnya. Komunikasi antara atasan dengan bawahan, komunikasi dengan konsumen, komunikasi dengan pihak ketiga ( seperti pemasok, distributor, pemerintah, pihak lain ). Untuk melakukan praktek bisnis ini para pelaku bisnis kiranya perlu memiliki kemampuan dalam komunikasi bisnis. Tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. 

Page 7: Baca

Komunikasi Bisnis yang efektif diperlukan oleh semua organisasi bisnis dalam upaya mencapai tujuannya. Organisasi bisnis yang produktif ditunjang oleh penguasaan komunikasi bisnis para anggota organisasinya, baik penguasaan komunikasi verbal (lisan dan tulisan), maupun komunikasi non-verbal. Fakta empiris dalam dunia organisasi menunjukkan bahwa sebagain besar anggota organisasi melakukan pekerjaannya dengan melakukan komunikasi. 

Kendala Dalam Komunikasi Bisnis. Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat r mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu: A) Struktur komunikasi yang buruk Struktur komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis. Tidak penting apakah audiencenya hanya s atu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah terdengar dan dimengerti. Struktur komunikasi yang baik, mengikuti pola :- Pembukaan- isi- penutupselanjutnya : Umum à Detil à Umum atau Global à Detil à Global

B) Penyampaian yang lemah Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila disampaikannya tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan “sentuhan ” yang sudah tepat ternyata seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Dengan demikian, pesan yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu. Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau mengingatkan. 

C) Penggunaan media yang salah Perlu untuk mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik unik lainnya dari sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang tepat. Jika pesan yang disampaikan sangat kompleks, berikanlah ruang agar audience kita dapat mencerna pesan tersebut secara lebih leluasa, sesuai kecepatan mereka, seperti di kamar tidur, kamar mandi, televise, radio, majalah, koran dan lain sebagainya. 

D) Pesan yang campur aduk Pesan yang campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar pada bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan VIP tersebut tidak dirinci secara jelas. 

E) Salah AudienceTopik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai contoh, misalnya dalam event pertemuan antara wakil dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam presentasi disajikan tentang analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para pengusaha,

Page 8: Baca

sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.

F) Lingkungan yang mengganggu Lingkungan yang mengganggu jelas merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine ambulan atau suara lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu, perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar audience fokus dengan pesan yang disampaikan.

Masalah Komunikasi Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam praktek komunikasi bisnis diperlukan sarana yang dapat menunjang proses komunikasi itu, teknologi informasi dan komunikasi yang semakin hari semakin berkembang dapat dimanfaatkan dalam praktek komunikasi bisnis. 

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistim informasi, komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi, sehingga proses komunikasi terjadi setiap saat tanpa berhenti dan berlangsung pada saat yang hampir bersamaan di seluruh belahan dunia. Informasi dengan mudah dan cepat menyebar, bahkan nyaris tanpa penghalang apapun .Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan orang untuk berkomunikasi melalui berbagai macam media. 

Perkembangan bisnis masa ini bergerak lebih cepat dibanding sebelumnya, sehingga mereka membutuhkan komunikasi yang lebih luas dan lebih baik, terutama dalam mempertahankan pelanggan dan pemasok, dan bahkan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan solusi mobilitas diharapkan para karyawan akan lebih produktif, di manapun mereka berada. Itu karena mereka memiliki akses tertentu terhadap berbagai aplikasi perusahaan melalui berbagai perangkat bergerak atau berbagai akses lainnya. 

Kesediaan prasarana dan sarana informasi serta tingkat pemilihan akses dan aset terhadap penggunaan informasi merupakan prasyarat untuk dapat memanfaatkan dan memberikan nilai ( volume ) terhadap sesuatu informasi. Semua prinsip informatika tersebut tidak terlepas dari tuntutan dan kebutuhan serta kegiatan manusia dan masyarakat di dalam kehidupannya sehari – hari. Dengan semakin mendalamnya keterlibatan setiap negara di dalam jaringan globalisasi ekonomi dan gaya hidup maka tuntutan dan kebutuhan serta kegiatan setiap negara termasuk masyarakatnya yang melibatkan pentingnya peranan informasi menjadi suatu keharusan. 

Untuk itu komunikasi bisnis tanpa adanya dukungan infrastruktur sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi tentunya tidak akan berjalan dengan lancar. Selain itu tanpa adanya peranan teknologi informasi dan komunikasi praktek komunikasi bisnis akan menjadi ketinggalan zaman, informasi yang didapat akan jauh tertinggal, dan akan membawa dampak perkembangan bisnis akan menjadi lambat. 

Page 9: Baca

Kendala yang bisa saja muncul dalam praktek komunikasi bisnis dengan peranan teknologi informasi dan komunikasi adalah selain masalah infrastruktur sarana dan prasarana, juga masalah ketidakmampuan manusia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik, juga kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik menjadi hambatan yang seringkali muncul dalam praktek komunikasi bisnis. masalah infrastruktur. Sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi yang terbilang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga bagi pelaku bisnis yang memiliki modal yang tidak banyak mengakibatkan kurangnya pembangunan infrastruktur pendukung Komunikasi bisnis. masalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Walaupun fasilitas komunikasi bisnis telah memadai, kendala yang bisa saja muncul adalah kemampuan sumber daya manusia dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Mungkin masih ada beberapa pelaku bisnis yang belum mampu menggunakan alat komunikasi dalam bisnisnya, sehingga walaupun peralatan yang digunakan adalah peralatan dengan teknologi canggih sekalipun, jika manusianya tidak dapat mengoperasikan/ menggunakan peralatan tersebut akan menjadi percuma. kemampuan individu dalam berkomunikasi. Masalah yang paling mendasar dalam praktek komunikasi bisnis baik dengan peran teknologi informasi dan komunikasi dan tanpa peran TIK tersebut, masalah yang mendasar adalah kemampuan komunikasi dari individu itu sendiri. Apabila seseorang memiliki kemampuan komunikasi yang kurang baik, maka secara otomatis praktek komunikasi bisnisnya tetap mengalami kendala, walau telah didukung oleh peranan teknologi informasi dan komunikasi. Cara orang tersebut menyampaikan pesan kepada pihak lain itulah yang menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan.