BAB_II

download BAB_II

of 27

description

health

Transcript of BAB_II

27

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGKarsinoma sel basal (KSB) merupakan kanker kulit non melanoma (KKNM) yang paling banyak ditemukan di dunia, dengan kisaran 75% dari seluruh KKNM. Karsinoma sel basal terutama terdapat pada ras Kaukasian, menyerang terutama pada lanjut usia (Lansia), dengan jumlah rasio laki-laki lebih banyak dari pada perempuan 2:1,1 sedangkan di Malaysia dan Singapura, rasio laki-laki dibandingkan dengan perempuan hampir sama. Meskipun insidens KSB di dunia setiap tahun selalu meningkat, namun di Asia insidens KSB masih rendah, seperti terlihat insidens di Jepang (0,131%), Korea (0,048%), dan Taiwan (0,015%) Chen CC, dkk (2006). Diagnosis standar KSB menurut klasifikasi WHO adalah berdasarkan gambaran histopatologis menurut growth pattern yang disesuaikan dengan gambaran klinis, bertujuan untuk menentukan jenis pengobatan dan prognosis. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa banyak perbedaan antara kedua gambaran tersebut.4

1.2. TUJUAN Tujuan UmumMengetahui asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem integumen: Kanker sel basal. Tujuan KhususMengetahui konsep teoritis penyakit kanker sel basal dan konsep asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem integumen: kanker sel basal.

1

BAB IITINJAUAN KASUS

2.1. DEFENISIBasalioma atau karsinoma sel basal merupakan kanker kulit yang paling sering ditemukan. berasal dari sel-sel epidermis sepanjang lapisan basal.6Karsinoma sel basal adalah kanker superfisial sel-sel epitel imatur, biasanya tumbuh lambat dan jarang bermetastasis walaupun dapat menyebabkan kerusakan jaringan lokal. Jenis kanker kulit ini disebabkan oleh pajanan kumulatif radiasi UV dari sinar matahari. Faktor genetik mungkin ikut berperan.1 Karsinoma Sel Basal (Basalioma) adalah tipe kanker kulit terbanyak, bersifat lokal invasif, jarang bermetastasis namun tetap memiliki peluang untuk menjadi maligna karena dapat merusak dan menghancurkan jaringan sekitar.3

2.2. ANATOMI FISIOLOGIKulit terdiri atas tiga lapisan, yang masing-masing memiliki berbagai jenis sel dan memiliki fungsi yang bermacam-macam. Ketiga lapis tersebut adalah epidermis, dermis dan subkutis. EPDERMISEpidermis merupakan struktur lapisan kulit terluar. Sel-sel epidermis terus-menerus mengalami mitosis dan berganti dengan yang baru sekitar 30 hari. Epidermis mengandung reseptor-reseptor sensorik untuk sentuhan, suhu, getaran dan nyeri. Komponen utama epidermis adalah protein keratin yang dihasilkan oleh sel-sel yang disebut keratinosit. Keratin adalah bahan yang kuat dan memiliki daya tahan tinggi serta tidak larut dalam air. Keratin mencegah hilangnya air tubuh dan melindungi epidermis dari iritan atau mikroorganisme penyebab infeksi. Keratin adalah komponen utama apendiks kulit : rambut dan kuku.2

Melanosit ( sel pigmen ) terdapat dibagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respon terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah ( misalnya: puting susu ) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga coklat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit. Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi oksigenasi darah yang tidak mencukupi, berwarna kuning-hijau pada penderita ikterus atau merah atau terlihat flushing bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan dengan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggung jawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik atau neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-saraf simpatis yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans mengurangi kemampuannya mencegah kanker. DERMISDermis atau kutan ( cutaneus ) merupakan lapisan kulit di bawah epidermis yang membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit.Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis dan tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf, kelenjar keringat dan sebasea serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit manjadi elastis dan memiliki turgor ( tegangan ). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut serta kelenjar keringat dan palit ( sebasea). Sel mast yang mengeluarkan histamin selama cedera atau peradangan dan makrofag yang memfagositosis sel-sel mati dam mikro-organisme juga terdapat di dermis.Pembuluh darah di dermis menyuplai makanan dan oksigen pada dermis dan epidermis serta membuang produk-produk sisa. Aliran darah dermis memungkinkan tubuh mengontrol temperaturnya. Pada penurunan suhu tubuh saraf-saraf simpatis ke pembuluh darah meningkatkan pelepasan norepinefrin. Pelepasan norepinefrin menyebabkan konstriksi pembuluh sehingga panas tubuh dapat dipertahankan. Apabila suhu tubuh terlalu tinggi, maka rangsangan simpatis terhadap pembuluh darah dermis berkurang sehingga terjadi dilatasi pembuluh sehingga panas tubuh akan dipindahkan ke lingkungan. Hubungan atriovena yang disebut anastomosis, dijumpai pada sebagian pembuluh darah. Anastomosis AV mempermudah pengaturan suhutubuh oleh kulit dengan memungkinkan darah melewati bagian atas dermis pada keadaan yang sangat dingin. Saraf simpatis ke dermis juga mempersarafi kelenjar keringat, kelenjar sebasea serta folikel rambut. Lapisan SubkutisLapisan subkutis kulit terletak di bawah dermis. Lapisan terdiri atas lemak dan jaringan ikat dimana berfungsi untuk memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang serta sebagai peredam kejut dan insulator panas. Jaringan ini memungkinkan mobilitas kulit, peribahan kontur tubuh dan penyekatan panas tubuh. Lemak yang bertumpuk dan tersebar menurut jenis kelamin seseorang secara parsial akan menyebabkan perbedaan bentuk tubuh laki-laki dengan perempuan. Makan yang berlebihan akan meningkatkan penimbunana lemak di bawah kulit. Jaringan subkutan dan jumlah lemak yang tertimbun merupakan faktor penting dalam pengaturan suhu tubuh. RambutRambut dibentuk dari keratin melalui proses diferensasi yang sudah ditentukan sebelumnya, sel-sel epidermis tertentu akan membentuk folikel-folikel rambut. Folikel rambut ini disokong oleh matriks kulit dan akan berdiferensiasi menjadi rambut. Kemudian suatu saluran epitel akan terbentuk melalui saluran inilah rambut akan keluar ke oermukaan tubuh. Sama seperti sisik , rambut terdiri atas keratin mati dan dibentuk dengan kecepatan tertentu. Sistin dan metionin yaitu asam amino yang mengandung sulfur dengan ikatan kovalen yang kuat memberikan kekuatan pada rambut.Rambut pada berbagai bagian tubuh memiliki fungsi yang bermacam-macam. Rambut pada bagian mata (alis dan bulu mata), hidung dan telinga menyaring debu, binatang kecil serta kotoran yang terbawa oleh udara.Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin yang beragam dalam batang rambut. Rambut yang berwarna kelabu atau putih mencerminkan tidak adanya pigmen tersebut. Pada bagian tubuh tertentu pertumbuhan rambut dikontrol oleh hormon-hormon seks.Kuantitas dan distribusi rambut dapat dipengaruhi oleh kondisi endokrin. KukuKuku merupakan lempeng keratin mati yang dibentuk oleh sel-sel epidermis matriks kuku. Matriks kuku terletak di bawah bagian proksimal lempeng kuku dalam dermis. Bagian ini dapat terlihat sebagai suatu daerah putih yang disebut lunula, yang tertutup oleh lipatan kuku bagian proksimal dan kutikula. Oleh karena rambut maupun kuku merupakan struktur keratin yang mati, maka rambut dan kuku tidak mempunyai ujung saraf dan tidak mempunyai aliran darah. Kuku akan melindungi jari-jari tangan dan kaki dengan menjaga fungsi sensoriknya yang sangat berkembang serta meningkatkan fungsi-fungsi halus tertentu seperti fungsi mengangkat benda-benda kecil.Pertumbuhan kuku berlangsung terus sepanjang hidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm perhari. Pertumbuhan ini berlangsung lebih cepat pada kuku jari tangan daripada kuku jari kaki dan cenderung melambat bersamaan dengan proses penuaan. pembaruan total kuku jari tangan memerlukan waktu sekitar 170 hari, sedangkan pembaruan kuku jari kaki membutuhkan waktu 12 hingga 18 bulan.

Kelenjar Pada kulit Kelenjar sebaseaKelenjar sebasea menyertai folikel rambut. Kelenjar ini mengeluarkan bahan berminyak yang disebut sebum ke saluran di sekitarnya.Untuk setiap lembar rambut terdapat sebuah kelenjar sebasea yang sekretnya akan melumasi rambut dan membuat rambut menjadi lunak serta lentur. Kelenjar sebasea terdapat di seluruh tubuh terutama di wajah, dada dan punggung. Testosteron meningkatkan ukuran kelenjar sebasea dan pembentukan sebum. Kadar testosteron meningkat pada pria dan wanita selama pubertas. Kelenjar keringatDitemukan pada kulit di sebagian besar permukaan tubuh. Kelenjar ini terutama terdapat pada telapak tangan dan kaki. Hanya glans penis, bagian tepi bibir, telinga luar dan dasar kuku yang tidak mengandung kelenjar keringat. Kelenjar keringat dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi dua kategori yaitu kelenjar merokrin dan apokrin.Kelenjar merokrin ditemukan pada semua daerah kulit. Saluran keluarnya bermuara langsung ke permukaan kulit. Kelenjar apokrin berukuran lebih besar dan berbeda dengan kelenjar ekrin. Sekret kelenjar ini mngandung fragmen sel-sel sekretorik. Kelenjar apokrin terdapat di daerah aksila, anus, skrotum dan labia mayora. Saluran keluarnya pada umumnya bermuara ke dalam folikel rambut. Kelenjar apokrin akan menjadi aktif pada pubertas. Kelenjar ApokrinMemproduksi keringat yang keruh seperti susu dan diuraikan oleh bakteri untuk menghasilkan bau ketiak yang khas. Kelenjar apokrin yang khusus dan dinamakan kelenjar seruminosa dijumpai pada telinga luar, tempat kelenjar tersebut memproduksi serumen. Sekresi apokrin tidak mempunyai fungsi apapun yang berguna bagi manusia tetapi kelenjar ini menimbulkan bau pada ketiak apabila sekresinya mengalami dekomposisi oleh bakteri.Sekret yang encer seperti air yang disebut keringat atau peluh dihasilkan oleh bagian basal yang terbentuk seperti kumparan pada kelenjar ekrin dan dilepaskan ke dalam saluran keluarnya yang sempit. Keringat terutama tersusun dari air dan mengandung sekitar separuh dari kandungan garam dalam plasma darah. Keringat dilepas dari kelenjar ekrin sebagai reaksi terhadap kenaikan suhu sekitarnya dan kenaikan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalikan oleh sistem saraf simpatik. Pengeluaran keringat yang berlebihan pada telapak tangan dan kaki, aksila, dahi dan daerah-daerah lainnya dapat terjadi sebagai reaksi terhadap rasa nyeri serta stress.

FUNGSI KULITSecara umum beberapa fungsi kulit adalah sebagai berikut :1. Proteksi2. Sensasi3. Termoregulasi4. Metabolisme, sintesis vitamin D5. Keseimbangan cairan6. Penyerapan zat atau obat7. Penyimpanan nutrisiSelain fungsi di atas, kulit juga memiliki peran dalam komunikasi non verbal, sebagai contoh dalam kaitannya dengan emosi, misalnya wajah kemerahan dalam menahan marah atau malu dan petunjuk tentang kondisi usia seseorang dan status kesehatan.6

2.3. ETIOLOGISampai saat ini masih belum diketahui pasti penyebabnya. Dari beberapa penelitian menyatakan bahwa faktor predisposisi yang memegang peranan penting perkembangan karsinoma sel basal. Faktor predisposisi yang diduga sebagai penyebab yaitu : Faktor internal : umur, ras, genetik dan jenis kelamin. Faktor eksternal : radiasi ultraviolet ( UV B 290-320 nm ), bahan-bahan karsinogenik, mis: arsen, nitrat, batubara, ter dan aspal serta paraffin, trauma mekanis kulit mis: vaksin, bekas luka bakar,iritasi kronis.5

2.4. MANIFESTASI KLINISKarsinoma sel basal tumbuh dari lapisan sel basal pada epidermis atau folikel rambut. Karsinoma sel basal biasanya dimulai sebagai nodul kecil seperti malam (lilin) dengan tepi yang tergulung, translusen dan mengkilap, pembuluh darah yang mengalami telangiektasia dapat dijumpai. Dengan tumbuhnya karsinoma basal akan terjadi ulserasi pada bagian tengahnya dan kadang-kadang pembentukan krusta. Tumor paling sering muncul di daerah muka. Karsinoma sel basal ditandai oleh invasi dan erosi jaringan yang bersambung (yang saling menyatu). Karsinoma ini jarang bermetastase tetapi rekurensi sering terjadi. Namun demikian, lesi yang diabaikan dapat menyebabkan hilangnya hidung, telinga atau bibir. Lesi lain akibat penyakit ini dapat timbul sebagai plak yang mengkilap, datar, berwarna kelabu atau kekuningan.8

2.5. PATOFISIOLOGIPenyebab pasti masih belum diketahui, tetapi ada berbagai faktor yang menjadi predisposisi terjadinya basalioma.Spektrum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang memiliki panjang gelombang berkisar antara 280 sampai 320 nm. Spektrum ini terutama terutama bertanggung jawab dalam membakar dan membuat kulit menjadi cokelat. Pemakaian bahan-bahan yang melindungi kulit dari sinar matahari sangat dianjurkan pada setiap orangyang dalam keluarganya ada yang menderita kanker kulit dan pada orang-orang yang berkulit peka sehingga mudah sekali menderita luka bakar karena sinar matahari.Orang yang tidak memproduksi (pigmen) melanin dengan jumlah yang cukup di dalam kulit untuk melindungi jaringan di bawahnya sangat rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Orang yang paling beresiko itu adalah orang yang berkulit cerah, bermata biru, berambut merah yang nenek moyangnya berdarah Celtic atau orang dengan warna kulit yang merah muda atau cerah di samping orang yang sudah lama terkena sinar matahari tanpa terjadi perubahan warna kulit menjadi cokelat kekuningan.Para pekerja yang mengalami kontak dengan zat-zat kimia tertentu (senyawa arsen, nitrat, batubara, ter dan aspal,serta paraffin).Xeroderma pigmentosum: penyakit ini merupakan penyakit resesif autosomal yang menjadi predisposisi untuk penuaan dini pada kulit, dimulai dengan perubahan pigmen dan berubah menjadi karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa dan melanoma maligna. Efek dari Xeroderma pigmentosum adalaha karena ketidakmampuan untuk memperbaiki kerusakan DNA akibat sinat ultraviolet dari matahari.Orang yang menderita sikatriks akibat luka bakar yang berat dapat mengalami kanker kulit setelah 20 hingga 40 tahun kemudian.6

2.6. PATOFLOW

Faktor Internal Faktor EksternalFaktor Eksternal(Ras,Umur,Genetik,JK) (Bahan-bahan Karsinogen, (Trauma mekanis kulit ,Jumlah melanin