BAB6 - repository.wima.ac.idrepository.wima.ac.id/2881/7/Bab 6.pdfserta pengambilan keputusan...
Transcript of BAB6 - repository.wima.ac.idrepository.wima.ac.id/2881/7/Bab 6.pdfserta pengambilan keputusan...
BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpnlao
Berdasarkan basil analisis dan interpretasi data yang telah diperoleh dapat
1. Variabel kepemimpinan befpengarob secara signifikan terbadap kineIja dan
karyawan PT. Garling Mumi di Sutabaya. Hal ini ~ pada nilai
koofisien jalur 0,364 yang bernilai positif dengan probabilitas 0,000.
2. Variabel budaya organisasi berpengaruh secara signifikan tetbadap lcinerja
dati PT. Gatling Mumi di Surabaya. Hal ini ditunjukkan palla nilai koofisien
3. Vari.abel kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
koefisien jalur 0,271 yang bemilai positif dengan probabilitts 0,000.
ke.tja dari PI. Garling Murni di Surabaya. Hal ini ditunjukkan pada nilai
k~;"'1.-Oi82 bemiiai~l'.t-.- ~O(K3 ~RiK'll J<U"', yang J""»'-'-' ....... "5<R> PI ,.
5. Variabel kinerja berpengaruh secara signifikan terbadap kepuasan kerja dari
91
92
(j.2 Saran
Berdasarklm hipotesis penelitian ini dan telah terbukti dapat diterima, mak.a
dapat ~ pada pthak ~emen PT. Garling Mumi temtama dabm mencapai
kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan hasil pengujian dengan tingkat pengaruh dari
yang tertinggi sampat tiengan yang terendah masing-masiftg variabel yaitu
kepemimpinan. \)udaya organisasi. kinelja dan kepuasan kerja lwyawan maka PT.
Garling Mumi ,maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. Kepemimpinan
Berdasarkan basil penelitian iBi, rlapat diperoleh bahwa gaya
kepemimpinan mempunyai pengaruh terbesa1 kepada kinerja karyawan
sebesar (O.J64) dibandingkan kepuasan ketja (0271). Hal ini memhawa
prioritas utama gaya kepemimpinan PT. Gading Murni diarahkan terhadap
usaba pen;ngkaian ~ karyawaft.. Model k.epemimpiMn sitmsional
dengan gaya kepemimpinan otokratik paling dimungkinkan untuk
mo,ltq; Mhn kiDt:tja karyawan PT. (Jading Mumi.. PerM! pc:.mjwptn pada PT.
Garling Mumi cenderung berbeda-beda yang disesuaikan dengan situasi
sitnasi ~ dttaitpi ~a pemimpin cendenmg men~ndalikan
(controJler) melahri pengarahan atau penmjuk selia kek.uasaan untuk: menolak.
gagasan-gagasall yang tfuDlai tidak layak dan katyawan. Pelftimpm disini juga
mempakaB iDU dan m.anajemeB ~ ~ tugas daB J)clakFMlPa'ililya
serta pengambilan keputusan dilakukan ares persetujuan pemimpin. Pemimpin
pada PT. Gading Mumi diaftggap memiliki tanggung jawab yang lebih besar
terhadap keberadaan atau eksistensi penmahaan Sesuai dalam 1mb
pembahasan,. pemimpin pam PT. Gading Munri juga melak.ukan evaluasi
terhadap kinerja karyawannya. Hal ini dilakukan melalui imbalan-imbalan
material seperti penIDgkatm gaR pemberian dan pemikao poogkat, ~ dan
penghargaan (rewOTd). Peningkatan kompensasi maupun yang diberikan dati
basil kinerja akan membawa dampak peda k€pWIS3D 1rerja masiBg-masiBg
karyawan. Hal ini memberikan pendapat bahwa peran pemimpin sangat
penting dalam peningkatan kinerja karyawan yang akan beIpengaruh pada
kepuasan ketja pada PT. Gatling Murni. Saran yang dapat diberikan pada
pendekatan kepemimpman siUtasional adalah pemimpm illharapkan lebift
memperhatikan situasi yang dihadapi dan selalu mengevaluasi situasi tersebut
selia memperlakulom bawahan sesual dengan kebutuhan masing masffig.
2. Budaya Organisasi
&daya Of!?'Iisasi berpengamh lebih besar tetiwJap kinerja (0.254)
dibandingkan terhadap .kepuas3n kerja (0.182). Dalmn mendukung upaya
rnengoptim<dkan kiDerja karyawan. Bttdaya Ofglmisasi yang dibangtm prada
PT. Garling Mumi dapat memberikan ruang gem bagi karyawan untuk lebih
mettdotong tcdJlldap peningkatan kinetja. Hal ini disebabkan .kMcna buda,a
org;misasi ie1ab ~ menjadi swam acwaB can betperilaiw, bersosi.alisasi dan
kebiasaan lainnya. Budaya organisasi pada PT. Garling Mumi lebih
mengtftamakan kekdaargaan dan kemarltiSiaan serla lebih menekankan pada
team work. Kesimpulan tersebut dapat dilibat dan jawaban dan para
respooden yaitu kafyawan PT. GadWg Mttmi yang ih£iiif1Unyai rat1Hata
setuju pada jawaban pemyataan, dimana hal ini membawa arti bahwa
karyawan sudah meagetalmi dan sadar akan bedaya orgaHisasi yang ada.
Dengan adanya budaya orgamsasi yang menekankan pada hal-hal tersebut,
sesmi dimensi budaya organisasi peningkatan budaya organisasi
diprioritaskan pada:
a) NllaHillai organisasi
PT. Gading Mumi seoogai pemsahaan yang masih berpedoman pada
family business yang menekankan adanya rasa kekdua£gaan dan kehw>amaan
yang dapat diwujudkan melalui perayaan hari besar keagamaan secara
bersama--sama seftingga tercipta suasaRa ketja peHDh kekduargaan serta
bertanggJlug jawab.
b) Orientasi pada team
Hal ini menekankan pada rasa kebersamaan diafttara karyawan yang
mampu mendukung teroapainya peningkatan kinetja. Karyawan PT. Garling
Mumi menyadari babwa daIam bekerja tidak hams dabm bentuk
herk.ompctisi secara ketaL
e) Sistem imbalan
Pada PI. Gadtng Mumi, pemsabaan memberikan ~ bagi
karyawan yang berprestasi agar- mendorongnya untuk lebih rerprestasi.
Sehingga membaHb.l tereapainya .Icim:rja karyawan kat:ena imbahm yang
disesuaikan dengan ekspektasi dan kontribusi karyawan dapat menjadi
motivasi dalam pencapaian kinerjanya.
Manajemen msaJ'ankan untuk mempertahankan atau IDeniDgkatkan
budaya organisasi yang tclah dilakukao dengan mendayagooakan bodaya
organisasi agar loom rnempunyai nilai-nilai adaptif teIhadap perubahan serta
mendorong anggota organisasi u.nt:uk selalu belajar dengan nilai-nilai baru.
kreatif, partisipatif. Hal ini akan mendukung budaya organisasi dalam
meninglrntkan lcincrja.. Pendayagunaan budaya organisasi dapat dilakuk::w
misalnya dengan lebih tokran terhadap perbedaan penilltpat, dan menyusun
sis&em yang koo1petitif.
3. Kinerja Karyawan
Sesuai basil peHclitiaB kiBefja karyawaB paWtg ~ ~ temadap
kepuasan keIja (0.334) dibandingkan kepemimpinan (0.271) dan budaya
organiM (0,\&2). Kepemimpman ~ ~ otoriter pada PT. Gading
Mumi memungkinan terorganisasi dengan baik dan produktif. Hal ini membawa
darnpak bftgi budaya OI~ani38Si PI. (jading Mami yang M:bagian besar didasari
olcll rasa kehersamaan dan k.ekeluargaaa. Hal IDi dapat bahwa karyawan PT.
Gading Murni sudah sadar akan adanya budaya organisasi sebagai panutan atau
acwm cam berperilaku maupun kebiasaan-kebiasaan .ywg ada. Pada PT. Gatling
Murni ldnerja karyawan loom terfokus pada kualitas dan kuantitas dati pekerjaan
seseorang. dimana hal ini berdampak pada interpersmraJ impact dan karyawan
sehingga prioritas kinetja karyawan yang perlu diperhatikan adalah:
a) Interpersonal impact
Kemampuan untuk mengerjakan tugas tergantung pada kemampuan
dan motivasi daD karyawao masing-masmg, sehingga apablla karyawao
sudah mampu melakukan tugasnya karyawan tersebut hams mampu
menyesuaikan dengan lingkYngan di sekelilingnya dan budaya organisasi
yang sudah ada yaitu kekehwgaan dan kebersamaan sehingga dapat
mempennudah peogetjaan tugas sebingga dapat mencapai tujuan
organisasi.
b) Kualitas
Kualitas kerja karyawan dapat ditingkatkan meialui dengan pelariban,
sharing antar karyawan dalam memecahkan masalah peketjaan. Karena
kualitas kerja karyawan merupakan toiok: ukur tingiattan sejauh mana
proses pekerjaan atau basil yang dicapai .atas suatu pekeIjaan, yang
biasanya dijadikan per limbengan pemimpin daIam pembeI ian kompensasi
atau reward yang dapat memotivasi karyawaa agar bdr.eIja kbih baik.1agi.
Manajemen disarankan tmtuk mempertabankan atau meningkatkan kinetja
yang tdah dilakukan dengan cam memberikan tambaftan pendidikan dan
pelatiban (training), pemberian reward untuk yang berprestasi sehingga karyawan
terpacu untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi dan ~:mg
peningkatan kepuasan karyawan.
4. Kepuasan KeJja
Berdasarkan basil penelitiaa, kepemimpinan berpengamb lebih besar terbadap
kepuasan kerja (0.271) dibandingkan terhadap budaya organisasi (0.182),
S€tiangkan pengaruh kinerja terhadap kepuasan kerja (0.334). Sesuai basil
penelitian dimana efek total yang tercennm pada standardized /()fal effects
kepemimpinan terbadap kepuasao kerja 0393, sedaRgkan efek. tetal budaya
orgamsasi terhadap kepuasan kelja 0.267. Dan kedua efek total tersebut, maka
efek. total kepemimpinan terbadap kepuasan -kerja iebih besa£ 0,026 sebingga
dalam hal ini lebih dimungkinkan untuk ditekankan pad.a efek total
kepemimpiuau temadap kepuasan k.erja ~ Pemimpia pada PT. GadiDg Mumi
memililci peran serta porsi yang sangat penting sebagai pengendali dan pengawas
kinerja karyawamrya serta dabm pcngetllmngan dan ktdptallya bodaya
organisasi. Pemimpin-pemimpin palla PT. Garling Mumi merupakan pengajar,
pemberi arab dan partisipasi tWam mcmbetibn inspitasi ~ kat,awan u:ntuk.
memenuhi kepuasan kajaoya. PemberiaB kesempatan uoQlk. berkmbang daD
belajar, kompensasi serta kondisi ketja yang nyaman tlapat pula meningkatkan
kepuasan kerja karyawan. Pemimpin hams dapat mengmahkan karyawannya
dalam melaksanakan tugasnya agar mendapatkan pengbargaan dari karyanya
sehingga tercapai kepuasan kerjanya. Pada PT. Gaffing Mmni budaya organisasi
yang dibangun dapat memberikan ruang gerak bagi karyawan untuk 100ih
mendoroDg terhadap peningkatan kepuasan kerja. Karyawan pada PT. Gading
Mumi menganggap Pahwa budaya organisasi yang sudab terbentuk dianggap
sebagai suatu acuan ~ betperilaku para karyawan atan panutan dati kebiasaan
kwiasaan, misalnya karyawan PI. Gading Murni cenderung metayakan haD
besar keagamaan secara bersama-sama. Hal ini didasarkan karena adanya sense of
family diantara para }wyawan, sedangkan pembentukan budaya organisasi sendiri
diciptakan oleh pemimpin untuk menduknng atau terciptanya kondisi 1rerja yaBg
diinginkan agar mempermudah tercapainya tujuan dari organisasi. Hal ini
menyebabkan peran dan pengarnb pemimpin menjadi kbih pentiDg dibandingkan
budaya organisasi yang dapat dilihat dati nilai persamaan hasil penelitian mi.
Karyawan mernsa bodaya urgMiisasi karyawan yang sudah ada dan diciptakan
oleh pemimpin bukan menjadi suatu penduktmg yang memberikan pengaruh
temesar tetbadap kinetja dan kepuasan apabila dibandingkan dengan
kepemimpinan sehingga memilili nilai yang rendah dibandingkan kepemimpinan.
Bagi perusabazm, ptotitas kepuasan yang perin diperbatikan sebftgai berikut:
99
a) K.epuasan terhadap gaji atau kompensasi
Karyawan aka:n semmg boHa ~ ditingkatkan minimal sarna dengan
karyawan lain. atau lebih besar dan karyawan lain. Adanya tunjangan
tunjangan yang lain untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik:
lagi.
b) Siswm lldministrasj dan kebiFtkan })erusMaan
Karyawan memsa senang dengan tingkat tanggung jawab tethadap
pekerjaan, dan selalu mendapat perhatian atasan atas keberhasilan yang
relah dicapai. Kepuasan terbadap hubungan dengan atasan akan memhuat
karyawan senang. Dukungan atasM yang dapm: diwujudkan dalmn
kebijakan perusabaan, maupun sistem administrasi yang ada sebagai hentuk
pemberian motivasi kerja agar karyawan selalu semangat dalam bekerja.
c) Kepuasan dengan kondisi keija
Karyawan merasa seuaug dengan lrondisi kerja yang renderung damai atau
terhindar dari pertengkaran. Rekan ketja yang seWu memberikan dukWlgan
cukup mentboat kalyawan metasa mudah minta bautoan unllrk peketjaan
tertentu kepada rekan kerja, dan karyawan merasa menibnati dapat beke'lja
dengan rekan ketja yang bertanggung jawab.
}OO
d) Kepuasan karena adanya kesempatan untuk berkembang
tennotivasi brena karyawan dapat menunjukkan kinetja yang lebih baik. dan
DAFTAR PUSTAKA
DAFFAR PUSTAKA
Amran, Tiena G., Kusbramayanti, P. (2007). Leadership and Organizational
CtilWre ~ Analysis OIl Job PeriOrmaBce and Satisfaction Using
SEM (Structural Equation Modelling) at PT. Carita Boat Indonesia.
JoumallndusJrial Engineering Depar1l11£111... August 27-30..
Anristrong, M. (1994). Mcmajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Media
Kompetindo.
As'ad, M. (1995). Psilr%gi industri: Seri Sumoor Daya Manusia. Yogyakarta:
Liberty.
Asril, Abdullah. (2006). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Program Pendidikan dan
Pelatihan serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan
Dinas Kimpraswil kabupaten Pelalawan. Juma/ Tepak Managerial
Program Magister Manajemen Universitas Riau. Vol.4, No 4:35.
Aydin, B., and A. Ceylan. (2008). The employee satisfaction in metalworking
manufacturing: How do organizational culture and organizational learning
capacity jointly affect it? Journal of Industrial Engineering and
MmltJgem£Jlt Ol(02):143 .. 16&..
Baron, R. A., and J. Greenberg. (1990). Behavior in Organization: Understanding
aad MattagUtg Ute H_ Side of Wort. ThlRi Editioo. T 00ltli0: Allyn and
Bacon.
Benardin, H. J and Russell. J.E.A. (1993). Human Resource Management: An
Ex.perenliaJ Approach. New Y Q(k:: McGraw- Hill
WI
Bolden, R., Gosling, J., Marturano, A. and Dennison, P. (2003). A review of
Leadership Theory and Compeiency Frameworks. Engkmd: Uaiversity of
Exeter.
Brown, A (1998). Organizational Culture. Singapore: Prentice HalL
Cash, W. H. and F. E. Fischer. (19&7). Human Resource Planning. Dalam
Famularo, J J., Hand Book of Human Resources Administration.
Singapore: Fong and Sons Printers Pte Ltd.
Chatman, Jennifer and Bersade. (1997). Employee Satisfaction, Factor Associated
With Company Performance. Journal Of Applied Psychology, February,
29-42.
Dougherty, D., and Cynthia Hardy. (1996). Sustained Product Innovation In Large
"Mature Organization: Overcoming Innovation-T o--Organization Problems.
Academy of Management.lottrltai V vi 39 : 1120-1153
Dubrin, A. J. (2001). Leadership: Research Findings, Practices, and Skills. (3 rd
Ed.) Boston: Houghton Miftlin Company.
Ferdinand, Augusty. (2002). Structural Equation Modeling Dalam Penelitian
MiwtaJe_n. Semaraag: BP UNDIP.
Ghozali, Imam. (2008) Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program AMOS 16.0. Semaraog:. &dan Peoerbi1 Universitas Dipooegoro.
Hair, J.F., Anderson, R. E., Tatham, R. L. and Black, W. C. (1998). Multivariat
Data Analysis, New Jersey: Prentice Hall.
W3
Handoko, T. Hani. (1992). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE UGM.
Hamidi, Yadollah. (2009). Strategic Leadership for Effectiveness of Quality
Managers in Medical Sciences Universities: What Skills 1s Necessary. Aus
Ira/ian Journal of Basic and Applied Sciences, Vol 3(3): 2563-2569.
Hasibuan, Malayu. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hatch. M. J. (1997). Organization Theory: AWdem, Symoolic, and Postmode-m
Perspectives. New York: Oxford University Press.
Kottler, John P and James L. Heskett. (1992). Corporate Cuhure and
Performance. New York: The Free Press.
Koesmono, H. Ternan. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi
dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Ekspor di Jawa Timur. JurnaZ Manajemen dan
K_~ Vol 7. No. 2: 102-179.
--.. ------------------------- (2007). Pengaruh Kepemimpinan, Tuntutan Tugas dan
Career Plakal terhadap stress Iretja, Komitmen Orgaaisasi. daft OCB
Perawat Rumah Sakit Haji Surabaya. JurnaZ Wicrya Manajemen dan
Alrrmtarrsi Y 017: 47-66
Kirk L. Rogga. (2001). Human Resources Practices, Organizational Climate and
Employee Satisfaction. Journal AcadeMY Of Managelftelfi Review, July,
619-644.
1M
Kohli, Ajay., Shervani, T. A. and Goutam, N. CaJlagaUa. (1998). Learning and
Perfunnance Oriootatioo {){ Salespeople : The RDle of Supervisors .
.Jmunal of Murkeiing Researcb VoJ...nXv,. May~ 267-274
Luthans, Fred. (2002). Organizational Behavior, (9th Ed) Singapore: McGraw
Hill Int.erna1ional Companies Inc.
Maholtra, N. K. (2007). Marketing Research An Applied orientation. (5& Ed).
New Jersey: Prentice Hall
Mangkunegara, Anwar P. (2OGl). Monqjemen Sumbe-r Daya Manusia
Perusahaan, Cetakan Keenam. Bandung: T. Remaja Rosdakarya.
--------------- (2005). Peri/ohl dan Budaya Organisasi, Cetakan
Pertama. Bandung: PT. Refika Aditama.
Maslow, Abraham H. (1984). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: PT Pustaka
Binaman Pressindo.
Moeljono, Djokosantoso. (2003). Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi.
Jak.arta; E1ex. MediA Koolputindo.
------------------------------ (2007). Leadership Culture Sebagai jawaban Atas
Tantangae kepemimptnan di Era Kompetisi Global : Saatu Galang Gagas.
JurnaZ Manajemen Usahawan Indonesia. Lembaga Manajemen Fakultas
Ekonomi Indonesia. Vol. J: 3.
Nimran, Umar. (2004). Perilaku Organisasi. Cetakan Ketiga. Surabaya: CV. Citra
Media.
W5
Northouse, P. G. (2003). Leadership: Theory and Practice. (3rd Ed.) New Delhi:
Response Book.
Paloepi, T. Rahadjeng. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan
Kedua.. Jakarta: PT £lex Media Komputindo Kclompok Gramedia
Pastin. (1986). The Hard Problem OJ Management. California: Jossey Bass Inc.
Pilling, K. B. (1999). Accounting for the Impact of Territory Characteristics on
Sales Performance : Relative Efficiency as a Measure of Salesperson
Performance. Journal of Personal &lling & Sales Management Vol. XIX,
No.2: 35-45
Robbins, S. P. (1998). Organization Behavior, Concepts, Controversies,
Application. (7th Ed.) Jakarta: Englewood Cliffs dan PT. Prenhallindo.
---------------------- (2003). Organizational Behavior. (lOth Ed.) Singapore:
Prentice HalL
Soedjono. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap KineIja Organisasi dan
K.epuasan Ker}a Karyawan. pada Tenninal Penumpang Umwu di Surabaya..
JurnaZ Manajemen & Kewirausahaan Universitas Petra, Vol 7. No 1: 22-
47.
Schein. E. H. (1991). Organizational Culture and Leadership. San Francisco:
lossey- Bass Publisher.
Sujan, dan Nirmalya Kumar. (1994). Learning Orientation, Working Smart, and
Effective SeUiag..Io&Irnal of .Mm-ketmg Vo/58: 34-52
106
Sule, E. (2002). Keterkaitan antara Kepuasan Kerja Karyawan dan Kepuasan
Pe1anggan dengaft Kinerja Perusabwm J1M1'IlJl A~ dan Manajemen
Vol2,No..2. Yogjakarta- STill YKPN-
Song, M. R., and Barbara Dyer. (1996). The Impact of Strategy on Conflict: A
Cross-National Comperative Study of U.S. and Japanese Firm. Journal of
International Business Studies, November: 467-493
Thoyib, Armanu. (2005). Hubungan Kepemimpinan, Budaya, Strategi, dan
Kinerja: Pendekatan Konsep. Jumal Fakultas Elwnomi Manajemen
Universitas Brawijaya.
Tika, H. M. (2006). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.
Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Bhumi Ak.sara.