Bab1, bab2 penyuluhan

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan sektor industri pertanian dan peternakan yang beriklim tropis. Sektor industri peternakan merupakan sektor industri yang menguntungkan, baik dalam hasil produksi utama dan hasil sampingnya serta hasil olahan lainnya. Dewasa ini, permintaan hasil peternakan cukup meningkat pesat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data statistik nasional konsumsi susu negara, konsumsi susu Indonesia hanya 14.6 liter/kapita/tahun. Jika dibandingkan dengan Malaysia dan Filipina yang mencapai 22.1 liter, Thailand 33.7 liter, Vietnam 12.1 liter dan India mencapai 42.08 liter/kapita/tahun. Dengan adanya upaya peningkatan konsumsi susu indonesia maka perlu diadakannya sosialisasi dan pergerakan pro susu yang dimulai kepadan masyarakat kelas menengah ke bawah. Susu merupakan bahan pangan alami dengan nilai nutrisi yang lengkap. Susu berasal dari semua hewan mamalia yaitu hewan yang mempunyai kelenjar ambing atau kelenjar susu. Sapi adalah salah satu mamalia yang menghasilkan susu, khususnya pada sapi perah. Di daerah pedesaan banyak sekali masyarakat yang memelihara sapi perah dengan hasil utama susu segar. Susu merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik, terutama kandungan kalsium. Susu telah lama dikenal dan berperan penting 1

Transcript of Bab1, bab2 penyuluhan

Page 1: Bab1, bab2 penyuluhan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan sektor industri pertanian dan peternakan

yang beriklim tropis. Sektor industri peternakan merupakan sektor industri yang

menguntungkan, baik dalam hasil produksi utama dan hasil sampingnya serta hasil

olahan lainnya. Dewasa ini, permintaan hasil peternakan cukup meningkat pesat jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data statistik nasional

konsumsi susu negara, konsumsi susu Indonesia hanya 14.6 liter/kapita/tahun. Jika

dibandingkan dengan Malaysia dan Filipina yang mencapai 22.1 liter, Thailand 33.7

liter, Vietnam 12.1 liter dan India mencapai 42.08 liter/kapita/tahun. Dengan adanya

upaya peningkatan konsumsi susu indonesia maka perlu diadakannya sosialisasi dan

pergerakan pro susu yang dimulai kepadan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Susu merupakan bahan pangan alami dengan nilai nutrisi yang lengkap. Susu

berasal dari semua hewan mamalia yaitu hewan yang mempunyai kelenjar ambing

atau kelenjar susu. Sapi adalah salah satu mamalia yang menghasilkan susu,

khususnya pada sapi perah. Di daerah pedesaan banyak sekali masyarakat yang

memelihara sapi perah dengan hasil utama susu segar. Susu merupakan sumber

vitamin dan mineral yang baik, terutama kandungan kalsium. Susu telah lama

dikenal dan berperan penting dalam kesehatan tulang. Susu mengandung nutrisi

keseimbangan dari protein, lemak dan karbohidrat dan merupakan sumber nutrisi

penting, yakni kalsium, riboflavin, fosfor, vitamin A dan B12, kalium, magnesium,

dan seng (Anonimus, 2015).

Sektor peternakan sapi perah yang cukup besar di kacamatan pujon dengan

populasi sapi perang mencapai 1900 ekor dengan 916 pemilik, sehingga membuka

peluang usaha dimana dengan pengolahan lebih lanjut yang kemudian akan menjadi

produk yang memiliki nilai nutrisi dan tingkat kesukaan masyarakat yang cukup

tinggi. Program penyuluhan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat kelas

menengah kebawah dengan pemberian edukasi dan pelatihan pembuatan youhurt

susu sapi di upayakan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pelatihan

pembuatan yoghurt terhadap masyarakat khususnya ibu rumah tangga di desa

1

Page 2: Bab1, bab2 penyuluhan

ngabab, kecamatan pujon dapat mengubah pola pikir dan mengajak meraka intuk

mandiri mengan mengembangkan suatu peluang usaha.

Minuman susu segar dan mengkonsumsi produk olahannya merupakan

aktifitas positif dan menyehatkan tubuh tetapi jika dikembangkan lebih lanjut maka

meningkatkan kemandirian dan meningkatkan pendapatan peternak. Ditinjau dari

selera masyarakat yang berbeda-beda, peluang usaha yoghurt bisa jadi sangat

menguntungkan. Kendala yang harus diselesaikan adalah masyarakat di daerah

pedesaan kebanyakan kurang mengetahui bagaimana cara pengolahan susu segar

yang melimpah di desa ngabab sehingga perlu dilakukan program penyuluhan

mengenai “ Pemberian Pelatihan Pembuatan Yoghurt terhadap Ibu Rumah Tangga di

Desa Ngabab, Kecamatan Pujon”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan dan kendala di Desa Ngabab, penerapan teknologi

pengolahan susu seperti yoghurt masih sangat kurang sehingga susu yang dihasilkan

hanya dijual begitu saja tanpa ada perlakuan atau olahan khusus yang menyebabkan

harga susu sapi tersebut murah. Peningkatan nilai nutrisi susu melalui pengolahan

yoghurt dengan memanfaatkan potensi ibu rumah tangga merupakan suatu inovasi

yang dapat diterapkan di desa tersebut sehingga dapat meningkatkan kemandirian

masyarakan serta perekonomian Desa Ngabab tersebut.

1.3 Tujuan

Kegiatan penyuluhan yang akan kami lakukan ini bertujuan untuk

memberikan pelatihan terhadap ibu rumah tangga dengan memanfaatkan bahan baku

asal peternakan rakyat atau milik pribadi di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon,

Kabupaten Malang sebagai solusi agar dapat memaksimalkan hasil produksi susu

sapi mereka, meningkatkan kemandirian, dan meningkatkan pendapatan serta

memperbaiki perekonomian peternak. Selain memberikan pelatihan, program

penyuluhan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap permintaan pasar

dan tata cara pemasaran produk tersebut nantinya.

2

Page 3: Bab1, bab2 penyuluhan

1.4 Manfaat

Program penyuluhan tentang pemberian pelatihan pembuatan yoghurt susu

sapi bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan masyarakan melalui ibu rumah

tangga di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dapat

memaksimalkan hasil produksi susu sapi melalui sarana dan prasarana sederhana.

3

Page 4: Bab1, bab2 penyuluhan

BAB II

GAMBARAN UMUM PENYULUHAN

2.1 Gambaran Kegiatan Penyuluhan

Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang sebagian besar terdiri atas

sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Sektor agrikultural tersebut

menyebar di seluruh penjuru negara indonesia. Salah satunya adalah provinsi jawa

timur, khususnya Desa Ngabab, Kecamatan Pujon. Desa ini berada di dataran tinggi

dan berbukit, ketinggian 1200 m di atas permukaan laut dengan kisaran suhu antara

8-18⁰C, curah hujan 2.3-2400 mm/tahun dan terletak di sebelah Pasar Mantung,

pusat transaksi sayur-mayur terbesar di wilayah Pujon.

Potensi yang paling menonjol dari Desa Ngabab adalah bidang pertanian dan

peternakan sapi perah. Produksi peternakan sapi perah diperkirakan 9000 liter/hari

(setara dengan 9 ton/hari) yang ditampung oleh koperasi wilayah tersebut. Susu yang

dihasilkan dipasok ke perusahaan bertaraf internasional, seperti Grienfield dan

Nestle.

Berdasarkan tingginya produksi susu desa ngabab tersebut, sebagian ibu

rumah tangga membentuk kelompok kerja dalam mengolah kembali susu sapi

tersebut menjadi produk yang memiliki daya jual yang cukup tinggi. Tetapi, tidak

semua anggota kelompok tersebut melanjutkan usaha tersebut. Satu-satunya ibu

rumah tangga yang berhasil merintis usaha dalam pembuatan youhurt dan mulai

dipasarkan ke daerah tersebut dan daerah tetangga adalah ibu Dorowati yang

merupakan istri dari kelapa desa setempat.

Dasar kegiatan penyuluhan ini adalah peternak setempat hanya sekedar

menjual susu sapi ke KUD dimana mereka sudah cukup puas dengan fasilitas IB, dan

penyediaan pakan konsentrat untuk menunjang produksi susu. Disamping itu,

penjualan susu tersebut tidak sesuai dengan harga yang diharapkan oleh peternak,

terkadang harga stabil ataupun turun tergantung dengan kualitas susu tersebut.

Permasalahan tersebut merupakan aspek penentu perkembangan usaha peternakan

itu sendiri. Kebanyakan peternak sapi perah di Desa Ngabab memiliki ternak rata-

rata 5-9 ekor dengan produksi susu perhari sekitar 20-25 liter/hari. Jika susu tersebut

hanya dijual ke KUD maka peternak tersebut tidak akan mendapatkan keuntungan

4

Page 5: Bab1, bab2 penyuluhan

lebih dari penjualan susu tersebut. Jika peternak tersebut mengolah hasil ternak

tersebut menjadi produk yang bernilai dan memiliki tingkat kesukaan yang tinggi

dipasaran maka perekonomian mereka akan naik dan berpeluang untuk mengurangi

pengangguran di desa tersebut. Peternak yang memanfaatkan susu sapi milik sendiri

sebagai bahan baku pembuatan youhurt maka secara otomatis akan memberikan

dampak positif bagi perekonomian dan dilakukan penekanan pada ibu rumah tangga.

Oleh karena itu perlu diselenggarakan suatu upaya pelatihan pembuatan youhurt

secara sederhana dengan memanfaatkan susu sapi milik sendiri dan disesuaikan

dengan permintaan pasar. Pelatihan dilakukan dengan membentuk kelompok kecil

dimana ibu rumah tangga tersebut dipandu untuk membuat youhurt tanpa

menciptakan rasa asam sehingga laku dipasaran, khususnya kalangan anak-anak.

2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Masyarakat Desa Ngabab Kecamatan Pujon umumnya bergerak dibidang

peternakan dan pertanian. Hasil kedua sektor tersebut cukup melimpah di kawasan

tersebut. Di sektor peternakan, komoditi ternak yang banyak dipelihara adalah 1900

ekor sapi perah dangan 916 orang pemilik usaha ternak sapi perah tersebut. Sebagian

besar susu yang dihasilkan dijual ke KUD dengan harga Rp. 5000-4400/liter.

Berdasarkan harga jual susu yang cukup murah maka perlu diadakan sosialisasi

pengolahan susu lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut.

Sasaran yang ditujukan adalah ibu rumah tangga desa tersebut. Kebanyakan ibu

rumah tangga di desa ngabab tidak memiliki aktifitas/pekerjaan tetap, sehingga

dengan adanya sosialisasi dan pelatihan pembuatan youhurt dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat tersebut.

Kendala yang sering dihadapi peternak adalah murahnya harga jual susu,

rendahnya pengetahuan akan pengolahan youhurt, partner kerja yang kurang bisa

diandalkan, dan lokasi pembuatan youhurt yang tidak tersedia serta tingkat

perekonomian rendah. Ibu rumah tangga yang dijadikan target utama dalam kegiatan

penyuluhan tersebut membutuhkan sarana dan prasarana yang cukup memadai.

Sarana yang dibutuhkan adalah informasi dan pelatihan secara langsung dalam

bentuk kelompok kerja. Dalam pelaksanaannya, dibentuk dalam beberapa kelompok

kerja yang hasil akhirnya akan dilakukan perbandingan antara kelompok lain.

Kelompok kecil tersebut diberi edukasi tentang permintaan pasar akan produk

5

Page 6: Bab1, bab2 penyuluhan

tersebut. Selain itu, kelompok tersebut dituntut untuk mengetahui permintaan dan

tingkat kesukaan di area desa tersebut sebelum memasarkan ke luar area desa.

Pemilihan ibu rumah tangga menjadi sasaran utama penyuluhan adalah

karena ibu rumah tangga tersebut dinilai memiliki potensi dalam membantu

mengembangkan perekonomian daerah melalui peluang usaha dalam pembuatan

youhurt. Bahan baku yang digunakan adalah susu sapi milik sendiri sehingga angka

kerugian atau pendapatan yang minim dapat tertutupi. Pemakaian susu sapi milik

sendiri dapat diaplikasikan setelah kelompok ibu rumah tangga tersebut telah

mandiri dan bisa berdiri sendiri dalam mengelola usaha tersebut.

6

Page 7: Bab1, bab2 penyuluhan

BAB III

METODE PENYULUHAN

3.1. Metode Pelaksanaan

Dalam upaya melaksanakan kegiatan penyuluhan, pihak penyuluh berupaya

untuk mendapatkan izin kepala desa Ngabab. Sebelum melakukan perijinan, tim

penyuluh telah melakukan observasi terhadap lokasi dan potensi yang dimiliki oleh

desa tersebut.

Metode pelaksanaan program ini melalui beberapa tahap yaitu tahap pertama

merupakan tahap persiapan awal kegiatan, tahap pelaksanaan kegiatan, tahap

evaluasi, serta laporan akhir.

Tahap Persiapan Awal Kegiatan

Sebelum masuk dalam tahap pelaksanaan terdapat beberapa persiapan yang

harus dilakukan untuk menciptakan program penyuluhan yang efektif dan efisien

serta mampu mempertahankan hasil program penyuluhan secara optimal. Persiapan-

persiapan tersebut antara lain proses perijinan kepada masyarakat sasaran dan

pendataan melalui pendekatan sosial.

Tahap Pelaksanaan Kegiatan

Setelah memperoleh izin dari kepala desa serta diperoleh data calon peserta

penyuluhan, yakni ibu rumah tangga, maka dilaksanakan sosialisasi program

penyuluhan tentang Pemberian Pelatihan Pembuatan Yoghurt Susu Sapi Terhadap

Ibu Rumah Tangga Desa Ngabab Kacamatan Pujon. Metode penyuluhan

berdasarkan hubungan penyuluh dengan sasaran dilakukan dengan komunikasi

langsung dan komunikasi tidak langsung dengan waktu yang disepakati antara

penyuluh dan masyarakat sasaran tersebut. Penyuluh melakukan kunjungan dengan

pendekatan secara kelompok dari golongan ibu rumah tangga di desa tersebut.

Penyuluhan ini menjelaskan tentang pembuatan yoghurt susu sapi yang

disesuaikan dengan selera masyarakat setempat serta edukasi tentang tata cara

pemasaran yang baik sehingga mengajak secara langsung golongan masyarakat

tersebut untuk mandiri.

Tahap Evaluasi

7

Page 8: Bab1, bab2 penyuluhan

Pada tahapan ini, tim penyuluh akan mereview atau membahas kembali apa

yang kurang dan apa yang perlu ditambahkan.

Penyusunan Laporan Akhir

Pada tahap ini penyuluh akan membuat laporan hasil kerja selama masa

penyuluhan, melaporkan apa saja perubahan dan keberhasilan terjadi dalam bentuk

tulisan yang sistematis.

3.2. Gambaran Teknologi

Yoghurt merupakan salah satu produk fermentasi susu yang dibuat dengan menambahkan starter yang terdiri atas dua jenis bakteri yaitu S. thermophillus dan Lb. bulgaricus dengan perbandingan 1 : 1. Kedua jenis bakteri tersebut hidup dalam simbiosis dan untuk memperoleh produksi asam yang cepat perbandingan ini harus tetap dipertahankan. Perbandingan antara kedua bakteri tersebut dapat dipertahankan dengan mengatur suhu inkubasi dan persentase inoculum (Ginting, 2005). Berdasarkan komposisinya, yoghurt dibedakan menjadi yoghurt berkadar lemak penuh dengan kandungan lemak diatas 3%, yoghurt berkadar lemak medium dengan kandungan lemak 0,5% sampai 3% , da yoghurt berkadar lemak rendah bila kandungan lemaknya kurang dari 0,5%. Berdasarkan metode pembuatannya yoghurt dibedakan menjadi set yoghurt dan stirred yoghurt. Berdasarkan cita rasanya yoghurt dibedakan menjadi yoghurt alami atau sederhana(yoghurt tanpa tambahan flavor) dan yoghurt buah(yoghurt dengan tambahan zat pewarna makanan dan essence). Jenis – jenis yoghurt yang telah di modifikasi atau diolah lebih lanjut setelah proses fermentasi antara lain yoghurt beku, yoghurt pasteurisasi(ridwan,dkk.2005). Dalam pemberian pelatihan pada kelompok ibu rumah tangga, bahan yang digunakan adalah susu sapi segar, essense, dan gula, serta alat yang berupa panci pemanas, wadah penampung yoghurt yang telah jadi, kemasan plastik, dan ice box. Berikut adalah skema pembuatan yoghurt yang akan di ajarkan pada kelompok ibu rumah tangga.

8

Susu Sapi Segar

Dipasturisasi/ dipanaskan selama 30 menit sambil diaduk

Diangkat dan dibiarkan sampai hangat kuku , ditambahkan gula dan essence

Diikubasi selama 24 jam, waktu inkubasi tergantung

selera konsumen

Dikemas

Page 9: Bab1, bab2 penyuluhan

3.3. Jadwal Kegiatan Program

no kegiatan

waktu

bulan ke 1 bulan ke 2

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengamatan pada masyarakat sasaran ѳ ѳ

2 Menyampaikan peralatan dan bahan  ѳ  ѳ ѳ

3 Pelatihan pada masyarakat sasaran  ѳ ѳ  ѳ ѳ

4 Evaluasi program  ѳ ѳ ѳ

5 Membuat laporan  ѳ ѳ ѳ

3.4. Media Penyuluhan

Media penyuluhan yang digunakan dalam program Pemberian Pelatihan

Pembuatan Yoghurt Susu Sapi Terhadap Ibu Rumah Tangga Di Desa Ngabab

Kacamatan Pujon diantaranya:

a. Flip chart

Media ini digunakan untuk menjelaskan tata cara pembuatan yoghurt susu

sapi. Dalam flip chart ini berisi penjelasan tentang gambaran teknologi yang

digunakan susu sapi sebagai bahan dasar pembuatan yoghurt, seperti proses

pasturisasi, fermentasi, dan pengemasan.

b. Audio visual

Penyampaian pesan atau informasi kepada sasaran penyuluhan yakni

golongan ibu rumah tangga dengan menggunakan slide presentasi sehingga

diharapkan sasaran akan lebih mudah dalam menerapkan pesan tersebut dalam

bentuk kelompok.

9

Setelah homogen dan dingin, ditambahkan starter youhurt plain

Page 10: Bab1, bab2 penyuluhan

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2012. Konsumsi Susu Indonesia Masih Kalah Dengan Negara Asia.

Http://Www.Kemenperin.Go.Id/Artikel/8890/Konsumsi-Susu-Masih-

11,09-Liter-Per-Kapita. Diakses Tanggal 1/05/2015

Ginting, Nurzainah, Pasaribu, Elsegustri. 2005. Pengaturan Temperature Yoghurt

Dari Berbagai Jenis Susu Dengan Menggunakan Lactobacillus

Bulgaricus Dan Streptococcus Thermophilus. Universitas Sumatera

Utara. Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol. 1, No. 2, Agustus 2005

Ridwan, Sofyan, Budi D. Putra,dkk.2005.Karamel Susu,Yoghurt,Olahan Tepung Ubi

Jalar, Ebi(udang kering),Keju.Tekno Pangan & Agro Industri.Vol 1

No.5

10

Page 11: Bab1, bab2 penyuluhan

11