BAB VIII

6
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA Dalam menyelenggarakan pelayanan, pelayanan ICU dibagi dalam 3 klasifikasi antara lain: 1. Pelayanan ICU primer ( Rumah Sakit tipe C) 2. Pelayanan ICU Sekunder ( Rumah Sakit tipe B) 3. Pelayanan ICU tersier (Rumah Sakit tipe A) Ketenagaan ICU adalah sebagai berikut berdasarkan klasifikasi pelayanan: Pasien sakit kritis membutuhkan pemantauan dan tunjangan hidup khusus yang harus dilakukan oleh suatu tim, termasuk diantaranya dokter yang mempunyai dasar pengetahuan, ketrampilan teknis, komitmen waktu dan secara fisik selalu berada ditempat untuk melakukan perawatan titrasi dan berkelanjutan. Perawatan ini harus secara berkelanjutan dan bersifat proaktif, yang menjamin pasien dikelola dengan cara aman, manusiawi dan efektif dengan menggunakan sumber daya yang ada, sedemikian rupa sehingga memberikan kualitas pelayanan yang tinggi dan hasil yang optimal. Kualifikasi tenaga kesehatan yang bekerja di ICU harus mempunyai pengetahuan yang memadai, mempunyai ketrampilan yang sesuai dan mempunyai komitmen terhadap waktu. Uraian kualifikasi ketenagaan berdasarkan klasifikasi pelayanan ICU berikut ini: Tabel 1 Ketenagaan ICU No Jenis tenaga Strata /kualifikasi pelayanan 22

description

BAB VIII

Transcript of BAB VIII

Page 1: BAB VIII

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIADalam menyelenggarakan pelayanan, pelayanan ICU dibagi dalam

3 klasifikasi antara lain:

1. Pelayanan ICU primer ( Rumah Sakit tipe C)

2. Pelayanan ICU Sekunder ( Rumah Sakit tipe B)

3. Pelayanan ICU tersier (Rumah Sakit tipe A)

Ketenagaan ICU adalah sebagai berikut berdasarkan klasifikasi

pelayanan:

Pasien sakit kritis membutuhkan pemantauan dan tunjangan hidup

khusus yang harus dilakukan oleh suatu tim, termasuk diantaranya dokter

yang mempunyai dasar pengetahuan, ketrampilan teknis, komitmen

waktu dan secara fisik selalu berada ditempat untuk melakukan

perawatan titrasi dan berkelanjutan. Perawatan ini harus secara

berkelanjutan dan bersifat proaktif, yang menjamin pasien dikelola

dengan cara aman, manusiawi dan efektif dengan menggunakan sumber

daya yang ada, sedemikian rupa sehingga memberikan kualitas

pelayanan yang tinggi dan hasil yang optimal.

Kualifikasi tenaga kesehatan yang bekerja di ICU harus

mempunyai pengetahuan yang memadai, mempunyai ketrampilan yang

sesuai dan mempunyai komitmen terhadap waktu. Uraian kualifikasi

ketenagaan berdasarkan klasifikasi pelayanan ICU berikut ini:

Tabel 1 Ketenagaan ICU

No Jenis

tenaga

Strata /kualifikasi pelayanan

Primer Sekunder Tersier

Kepala ICU dokter spesialis

anestesiologi

dokter spesialis

lain yang terlatih

ICU (jika belum

ada dokter

Dokter intensivis

Dokter

anestesiologi jika

belum ada

dokter intensivis

Dokter intensivis

22

Page 2: BAB VIII

anestesiologi)

Tim Medis Dokter spesialis

sebagai

konsultan

( yang dapat

dihubungi setiap

diperlukan)

Dokter jaga 24 jam

dengan

kemampuan

resusitasi jantung

paru, bersertifikat

bantuan hidup

dasar dan

bantuan hidup

lanjut

Dokter spesialis

(yang dapat

memberikan

pelayanan

setiap

diperlukan)

Dokter jaga 24

jam dengan

kemampuan

ALS/ACLS dan

FCCS

Dokter spesialis

(yang dapat

memberikan

pelayanan

setiap

diperlukan)

Dokter jaga 24

jam dengan

kemampuan

ALS/ACLS

dan FCCS

Perawat Perawat terlatih

yang bersertifikat

bantuan hidup

dasar dan bantuan

hidup lanjut

Minimal 50% dari

jumlah perawat

di ICU

merupakan

perawat terlatih

dan telah

bersertifikat ICU

Minimal 75%

dari jumlah

perawat di ICU

merupakan

perawat terlatih

dan telah

bersertifikat ICU

Tenaga non

kesehatan

Tenaga

administrasi di

ICU harus

mempunyai

kemampuan

mengoperasikan

komputer yang

berhubungan

dengan masalah

administrasi

Tenaga pekarya

Tenaga

Tenaga

administrasi di

ICU harus

mempunyai

kemampuan

mengoperasika

n komputer

yang

berhubungan

dengan

masalah

administrasi

Tenaga

administrasi di

ICU harus

mempunyai

kemampuan

mengoperasik

an komputer

yang

berhubungan

dengan

masalah

administrasi

Tenaga

23

Page 3: BAB VIII

kebersihan Tenaga pekarya

Tenaga

kebersihan

laboratorium

Tenaga

kefarmasian

Tenaga pekarya

Tenaga

kebersihan

Tenaga rekam

medic

Tenaga untuk

kepentingan

ilmiah dan

penelitian

ICU harus memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagian

besar terlatih. Jumlah perawat pada ICU ditentukan berdasarkan jumlah

tempat tidur dan ketersediaan ventilasi mekanik. Perbandingan perawat :

pasien yang menggunakan ventilasi mekanik adalah 1:1, sedangkan

perbandingan perawat : pasien yang tidak menggunakan ventilasi

mekanik adalah 1:2.

B. DISTRIBUSI KETENAGAANDalam pelayanan bedah perlu menyediakan sumber daya manusia

yang kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan

perkembangan teknologi sehingga dapat memberikan pelayanan yang

optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar tersebut di atas, maka perlu

kiranya menyediakan, mempersiapkan dan mendayagunakan sumber-

sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan bedah di kamar bedah,

maka dibutuhkan tenaga dokter, perawat yang mempunyai pengalaman,

keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.

C. PENGATURAN JAGADokter dan perawat yang bertugas di ICU dibagi berdasarkan shif

dan non shif dimana hal tersebut ditentukan berdasarkan jadwal dinas

24

Page 4: BAB VIII

yang telah ditentukan. Setiap shif ada 1 orang dokter jaga dan perawat

berdasarkan jadwal dinas yang telah ditentukan. Kapasitas tempat tidur

yang tersedia 4 tempat tidur.

25

Page 5: BAB VIII

26