BAB VII Pemantauan

download BAB VII Pemantauan

of 17

Transcript of BAB VII Pemantauan

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    1/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 1

    PEMANTAUAN

    4.13. KESTABILAN FISIK

    4.13.1. Stabilitas Lereng

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah stabilitas lereng.

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui terjadinya perubahan stabili-tas

    lereng yang dapat menyebabkan terjadinya longsor.

    C. Metode Pemantauan

    1) Pengamatan secara visual terhadap terjadinya gejala longsor yakni adanya

    rekahan dan aliran masa tanah pada lokasi pemantauan.

    2) Pemasangan stik pantau stabilitas lahan pada titik lokasi pemantauan (Gambar

    7.1).

    3) Melakukan pencatatan dan tabulasi terhadap data stabilitas lahan hasil

    pengamatan, kemudian dianalisis dengan cara membandingkan antara kondisi

    stabilitas lahan rona awal dengan kondisi rona hasil pemantauan. Selanjutnya

    hasilnya disajikan dalam bentuk uraian dan rekomendasi pengelolaan.

    D. Lokasi Pemantauan

    1) Bidang kupasan jalan angkut batubara dari lokasi tambang kestockyard.

    2) Bidang kupasan jalan angkut batubara daristockyardkestockpile.

    3) Bidang kupasan jalan angkut batubara daristockpile kepelabuhan.

    4) Bidang urugan jalan (cekungan/lembah) kiri dan kanan jalan.

    5) Lereng PIT bidang kupasan tambang.

    6) Lereng disposal area.

    7) Urugan badan pelabuhan (tebing/bibir laut) yaitu sebelah kiri dan kanan ujung

    urugan.

    E. Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan 6 - 48 jam setelah turun hujan.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan stabilitas lereng dilaporkan kepada instansi teknis terkait yaitu

    :

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    2/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 2

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    3)

    Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

    Gambar 7.1. Stik Pantau Stabilitas Lereng

    4.13.2. Keamanan Bangunan Pengendali Erosi

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah bangunan pengendali erosi.

    B.

    Tujuan Pemantauan

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    3/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 3

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi fisik bangunan pengendali

    erosi guna menghindari terjadinya erosi berskala besar.

    C. Metode Pemantauan

    1) Pengamatan secara visual terhadap kondisi bangunan pengendali erosi dan

    terjadinya gerusan di bawah bangunan pengedali erosi.

    2) Pengamatan secara visual terhadap kondisi pertumbuhan tanaman penutup tanah

    di sekitar bangunan pengendali erosi.

    3) Melakukan pencatatan tingkat kerusakan bangunan pengedali erosi dan persentasi

    penutupan lahan oleh vegetasi. Kemudian datanya dianalisis secara deskriptif dan

    disajikan dalam bentuk uraian dan rekomendasi pengelolaan.

    D. Lokasi Pemantauan

    1) Bidang kupasan jalan angkut batubara dari lokasi tambang kestockyard.

    2) Bidang kupasan jalan angkut batubara daristockyardkestockpile.

    3) Bidang kupasan jalan angkut batubara daristockpile kepelabuhan.

    4) Bidang urugan jalan (cekungan/lembah) kiri dan kanan jalan.

    5) Lereng PIT bidang kupasan tambang.

    6) Lereng disposal area.

    7) Urugan badan pelabuhan (tebing/bibir laut) yaitu sebelah kiri dan kanan ujung

    urugan.

    E. Frekuensi pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan 3 (tiga) bulan sekali pada saat musim hujan.

    F. Pelaporan hasil pemantauan

    Data hasil pemantauan bangunan pengendali erosi dilaporkan kepada instansi teknis

    terkait yaitu :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    3) Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

    4.13.3. Keamanan Bangunan Pengendali Sedimentasi

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah bangunan pengendali sedimentasi.

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    4/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 4

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi fisik bangunan pengendali

    sedimentasi guna menghindari terjadinya sedimentasi berskala besar.

    C. Metode Pemantauan

    1) Pengamatan secara visual terhadap kondisi bangunan pengendali sedimentasi dan

    terjadinya gerusan di bawah bangunan pengendali sedimentasi.

    2) Pengamatan secara visual terhadap kondisi pertumbuhan tanaman penutup tanah

    di sekitar bangunan pengendali sedimentasi.

    3) Melakukan pencatatan tingkat kerusakan bangunan pengedali sedimen-tasi dan

    persentasi penutupan lahan oleh vegetasi di sekitar bangunan pengendali

    sedimentasi. Kemudian datanya dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam

    bentuk uraian dan rekomendasi pengelolaan.

    D. Lokasi Pemantauan

    Lokasi pemantauan di disposal areayaitu pada blok 1 sampai Blok 2.

    E. Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan 1 (satu) bulan sekali pada saat musim hujan.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan bangunan pengendali sedimentasi dilaporkan kepada instansi

    teknis terkait yaitu :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    3)

    Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

    4.13.4. Penimbunan Material Penutup

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah kondisi timbunan areal penutup.

    B. Tujuan pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi timbunan material penutup

    baik lereng maupun kepadatannya, guna menghindari terjadinya erosi dan longsor.

    C. Metode Pemantauan

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    5/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 5

    1) Pengamatan secara visual terhadap kondisi timbunan material penutup dan

    terjadinya rekahan pada bidang lereng timbunan.

    2) Pengamatan secara visual terhadap kondisi pertumbuhan tanaman penutup tanah

    di areal timbunan material penutup.

    3) Melakukan pencatatan terhadap terjadinya perubahan bentuk timbunan material

    penutup akibat erosi dan longsor serta kondisi penutupan lahan oleh vegetasi.

    Kemudian datanya dianalisis secara deskriptif dan disaji-kan dalam bentuk uraian

    dan rekomendasi pengelolaan.

    D. Lokasi Pemantauan

    Lokasi pemantauan di disposal area yaitu pada Blok 1 sampai Blok 2.

    E. Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan 1 (satu) bulan sekali pada saat musim hujan.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan timbunan material penutup dilaporkan kepada instansi teknis

    terkait yaitu :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2)

    Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    3)

    Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

    4.14. AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH

    4.14.1. Air Sungai

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah kualitas air sungai.

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi kualitas air sungai yang

    terdapat pada areal tambang batubara setelah dilakukan pengelolaan selama kegiatan

    operasional.

    C. Metode Pemantauan

    1) Pada titik-titik pantau (sungai) dilakukan penganbilan contoh air secara komposit

    yakni di sisi kiri, kanan dan tengah sungai pada kedalaman air terbawah, di

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    6/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 6

    tengah dan di permukaan. Kemudian sampel airnya dicampur menjadi satu

    dengan volume maksimal 2 liter dan selanjutnya dibawa ke laboratorium.

    2) Contoh air yang telah diambil, dilakukan analisis di laboratorium. Para-meter

    kualitas air yang dianalisis mengikuti Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun

    2001 tentang Kualitas Air dan Pengendalian Pence-maran Air (Kelas 1) untuk

    Air Sungai, sedangkan air laut sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan

    Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut.

    3) Data kualitas air hasil analisis di laboratorium tersebut dilakukan analisis dengan

    cara membandingkan dengan baku mutu kualitas air sesuai Peraturan Pemerintah

    RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran

    Air (Kelas 1) untuk Air Sungai, sedangkan air laut sesuai Keputusan Menteri

    Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut

    untuk Biota Laut. Kemudian datanya disajikan dalam bentuk uraian-uraian dan

    rekomendasi penge-lolaan terhadap sumber dampaknya apabila kualitas airnya

    melebihi baku mutu.

    D. Lokasi Pemantauan

    Lokasi pemantauan adalah :

    Sungai Sempayau yang berada di Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kutai

    Timur.

    E. Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan 3 (tiga) bulan sekali.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan kualitas air sungai dilaporkan kepada instansi teknis terkait

    yaitu :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    3)

    Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

    4.14.2. Air Kolam Bekas Tambang

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah kualitas air kolam bekas tambang.

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    7/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 7

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi kualitas air kolam bekas

    tambang yang terdapat pada areal tambang batubara setelah dilakukan pengelolaan

    selama kegiatan operasional pertambangan.

    C. Metode Pemantauan

    1) Pada titik-titik pantau kolam bekas tambang dilakukan sampling air secara

    komposit yakni di sisi kiri, kanan dan tengah kolam pada keda-laman air

    terbawah, di tengah dan di permukaan. Kemudian sampel air-nya dicampur

    menjadi satu dengan volume maksimal 2 liter dan selan-jutnya dibawa ke

    laboratorium.

    2) Sampel air yang telah diambil, dilakukan analisis di laboratorium. Para-meter

    kualitas air yang dianalisis mengikuti Keputusan Gubernur Kalimantan Timur

    Nomor 26 Tahun 2002 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri

    dan Usaha Lainnya yaitu pH, TSS, Besi Total (Fe), dan Mangan Total (Mn).

    3) Data kualitas air hasil analisis di laboratorium tersebut dibandingkan dengan baku

    mutu kualitas air sesuai Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 26 Tahun

    2002 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri dan Usaha Lainnya.

    Kemudian datanya disajikan dalam bentuk uraian-uraian dan rekomendasi

    pengelolaan terhadap sumber dampaknya apabila kualitas airnya melebihi baku

    mutu.

    D. Lokasi Pemantauan

    Lokasi pemantauan adalah kolam bekas tambang.

    E. Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan 3 (tiga) bulan sekali.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan kualitas air kolam bekas tambang dilaporkan kepada instansi

    teknis terkait yaitu :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2)

    Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    3) Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

    4.15. FLORA DAN FAUNA

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    8/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 8

    4.15.1. Flora Kawasan Teganggu

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah kondisi pertumbuhan flora kawasan

    reklamasi meliputi jenis, riap dan asosiasi vegetasi lokal.

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi pertumbuhan tanaman

    revegetasi dan adaptasi pionir lokal.

    C. Metode Pemantauan

    1) Pemantauan jenis dan adaptasi pionir lokal dilakukan dengan pengamatan secara

    visual berdasarkan jalur pengamatan.

    2) Pemantauan tiap tanaman revegetasi dilakukan dengan mengukur diameter batang

    setinggi dada orang dewasa pada pohon sampel permanen.

    D. Lokasi Pemantauan

    Lokasi pemantauan adalah :

    1) Areal reklamasi masing-masing tiga lokasi perwakilan.

    2)

    Areal reklamasi fasilitas penunjang.

    E. Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan dua kali dalam setahun.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan flora kawasan reklamasi dilaporkan kepada instansi teknis

    terkait yaitu :

    1)

    Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2)

    Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur.

    3) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    4) Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

    4.15.2. Flora Kawasan Tidak Terganggu

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    9/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 9

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah jenis, kerapatan, indeks nilai penting

    jenis dan persentase penutupan lahan.

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui perkembangan kondisi vege-tasi alami

    yang terdapat di dalam areal WIUP PT GAM yang tidak terganggu oleh aktivitas

    penambangan.

    C. Metode Pemantauan

    1) Membuat petak (plot) ukur permanen sebanyak 4 (empat) plot di setiap blok yang

    berukuran 20 x 20 meter untuk vegetasi tingkat pohon, 10 x 10 meter untuk

    vegetasi tingkat tiang, 5 x 5 meter untuk tingkat pancang dan 2 x 2 meter untuk

    tingkat semai.

    2) Melakukan pencatatan jenis pohon dan pengukuran diameter, tinggi bebas cabang

    dan penutupan canopypohon, pada petak ukur 20 x 20 meter.

    3) Inventarisasi jenis dan jumlah individu tingkat tiang, pancang dan semai masing-

    masing pada petak ukur 10 x 10 meter, 5 x 5 meter dan 2 x 2 meter.

    4) Pencatatan hasil inventarisasi dan pengukuran diameter dan tinggi pohon, analisis

    kerapatan, analisis indeks keragaman dan indeks nilai penting jenis serta analisis

    penutupan kanopi (leaf area index).

    D. Lokasi Pemantauan

    Lokasi pemantauan adalah :

    1) Vegetasi alami di lokasi Blok 1

    2) Vegetasi alami di lokasi Blok 2

    3) Vegetasi alami di lokasi Blok 3

    E.

    Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan setiap dua kali dalam setahun.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan flora darat dilaporkan kepada instansi teknis terkait yaitu :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2)

    Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur.

    3) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    4) Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    10/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 10

    4.15.3. Fauna Terestrial

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah fauna darat (satwa liar).

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan lingkungan

    khususnya dibidang pengelolaan lingkungan habitat satwa.

    C. Metode Pemantauan

    Pemantauan fauna darat (satwa liar) dilakukan dengan cara pengamatan dan

    melakukan pencatatan terhadap :

    1) Jenis satwa liar, jumlah individu dan tanda-tanda yang dijumpai seperti jejak,

    sarang, feces, bekas gigitan/cakaran pada pohon dan suara, serta kondisi areal

    tempat ditemukannya.

    2) Jenis-jenis satwa liar seperti jenis burung, mamalia dan reptilia dengan metode

    lndeces Point of Abudance/IPA (burung), Line Traniect Method (mamalia),

    reptilia serta pengamatan secara kualitatif dan wawancara dengan masyarakat.

    3)

    Pengambilan data dengan metode IPA dilakukan dengan mem-buat titikpengamatan stationer dengan radius pengamatan yang tergantung pada kondisi

    lapangan selama 15 menit. Data yang dicatat adalah nomor titik, jenis burung

    yang terlihat, jumlah individu, aktivitas dan lokasi tempat aktivitas dilakukan.

    4)

    Pengambilan data dengan metode jalur transek (line transek method) dilakukan

    dengan sistem jalur sistematis pada jalur-jalur analisis vegetasi, disepanjang

    sungai dan sebagainya. Data yang dicatat adalah waktu pengamatan, jenis

    satwa yang teramati jumlah individu, aktivitas dan lokasi tempat aktivitas

    dilakukan.

    5)

    Di samping itu juga dilakukan metoda wawancara terhadap

    masyarakat yang mempunyai pengetahuan yang luas ter-hadap

    keadaan fauna di daerah studi dengan tujuan untuk memperoleh data

    jenis fauna yang ada secara lengkap.

    D. Lokasi Pemantauan

    Lokasi pemantauan adalah di Blok 1, Blok 2 dan Blok 3.

    E. Frekuensi Pemantauan

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    11/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 11

    Frekuensi pemantauan dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan fauna darat (satwa liar) dilaporkan kepada instansi teknis

    terkait yaitu :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2) Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur.

    3)

    Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    4) Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

    4.15.4. Flora dan Fauna Aquatik

    A. Parameter lingkungan yang dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah biota laut.

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi biota laut.

    C. Metode Pemantauan

    Pengumpulan data dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan per-alatan

    plankton net untuk plankton, eikman dradge dan surber net untuk benthos, dan

    jaring ikan untuk nekton.

    Analisis data dilaksanakan di laboratorium dengan cars-cars sebagai berikut

    1)

    Plankton dan Benthos

    Indeks Keanekaragaman (H')

    H'= - (ni/N) log (ni/N)

    Di mana :

    Ni = Inclividu setiap jenis

    N = Total individu

    1 B D F

    KelimpahanPlankton : X = ----- x ----- x ----- x -----

    A C E G

    Keterangan :

    X = kelimpahan plankton (individu/It)

    A = volume air yang disaring (It)

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    12/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 12

    B = volume air yang tersaring (ml)

    C = volume preparat (ml)

    D = luas cover glass (mm')

    E = Luas lapang pandang (mm2)

    F = jumlah plankton diseluruh lapang pandang

    G = jumlah lapang pandang yang diamati

    ni x K

    Kelimpahan Benthos : X = -----------

    L

    Keterangan :

    Xi = Kelimpahan fauna benthik jenis (individu/lt)

    ni = Jumlah individu contoh jenis 1

    K = Faktor konversi alat sampling

    L = luas mulut alat sampling (m2)

    Berdasarkan data kelimpahan plankton maupun benthos selanjutnya dilakukan

    perhitungan indeks keanekaragaman (H').

    Indeks Keseragaman (E) = H/Log S

    Dimana :H' = Indeks Keanekaragaman

    Log S = Log jumlah species

    2) Nekton

    Untuk nekton data diperoleh dengan menjaring langsung dengan meng-

    gunakan jala atau berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

    penduduk setempat.

    D.

    Lokasi PemantauanLokasi pemantauan adalah pada daerah lokasi penambangan dan daerah sungai pada

    lokasi daerah hulu lokasi penyaluran limbah ke badan sungai dan lokasi daerah hilir

    dengan jarak 250-500 meter pertemuan sungai dengan limbah..

    E. Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali dan pada lingkungan

    hidrologi dilakukan pemantauan 4 (empat) kali dalam setahun.

    F.

    Pelaporan Hasil Pemantauan

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    13/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 13

    Data hasil pemantauan biota laut darat dilaporkan kepada instansi teknis terkait yaitu

    :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    3)

    Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

    4.16 REKLAMASI

    Keberhasilan reklamasi adalah tumbuh tanaman pada lokasi reklamasi adalah

    tanaman dapat tumbuh dengan sehat serta menutupi minimal 80% dari luas areal yang

    direklamasi, tingkat pertumbuhan tanaman mencapai 80% dan laju erosi permukaan pada

    arean reklamasi adalah kurang dari 5 ton /tahun.

    A. Parameter Lingkungan Yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah kondisi tingkat pertumbuhan tanaman

    atau vegetasi pada areal reklamasi.

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi pertumbuhan tanaman atau

    vegetasi pada areal reklamasi.

    C. Metode Pemantauan

    1) Pengukuran tegakan dan pertumbuhan tanaman pada areal reklamasi

    2) Pengukuran tingkat kerapatan tanaman pada areal reklamasi.

    D. Lokasi Pemantauan

    Lokasi pemantauan seluruh areal reklamasi.

    E.

    Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan setiap dua kali dalam setahun.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan reklamasi dilaporkan kepada instansi teknis terkait yaitu :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2)

    Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    3) Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    14/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 14

    4.17. SOSIAL DAN EKONOMI

    4.17.1. Demografi (Kependudukan)

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah kondisi pertumbuhan dan kepadatan

    penduduk.

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi pertumbuhan dan kepadatan

    penduduk di Kecamatan Kaubun, kabupaten Kutai Timur.

    C. Metode Pemantauan

    1)

    Pemantauan kepadatan penduduk (D) :

    Jumlah Penduduk (Jiwa)

    D = ---------------------------

    Luas Wilayah (Km2)

    2) Pemantauan pertumbuhan penduduk

    r = t Pt/Po1

    Di mana :

    r = Angka pertumbuhan penduduk

    Pt = Jumlah penduduk pada tahun ke t (jiwa)

    Po = Jumlah penduduk pada tahun ke 0 (jiwa)

    t = Lamanya waktu antara Po dan Pt (tahun)

    D. Lokasi Pemantauan

    Lokasi pemantauan adalah Wilayah Desa Mata Air, Desa Bukit Permata (Kecamatan

    Kaubun) dan Desa Sempayau (Kecamatan Sangkulirang), Kabupaten Kutai Timur.

    E. Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan setiap dua kali dalam setahun.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    15/17

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    16/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 16

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan karyawan dan

    penduduk selama berlangsungnya kegiatan tambang.

    C. Metode Pemantauan

    Pemantauan kesehatan karyawan dan penduduk dilakukan dengan cara wawancara

    dan inventarisasi jumlah pasien yang berobat di puskesmas/-dokter praktek yang

    terdapat di sekitar lokasi studi.

    Data hasil pemantauan dicatat dan dianalisis dengan membandingkan dengan jenis

    penyakit dan jumlah penduduk yang menderita penyakit tertentu (10 jenis penyakit).

    D. Lokasi Pemantauan

    Desa Mata Air, Desa Bukit Permata (Kecamatan Kaubun) dan Desa Sempayau

    (Kecamatan Sangkulirang), Kabupaten Kutai Timur.

    E. Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan setiap dua) kali dalam 6 (enam) bulan.

    F. Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan terhadap kesehatan karyawan dan penduduk dila-porkan

    kepada instansi teknis terkait yaitu :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    3)

    Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.

    4.17.4. Pendidikan

    A. Parameter Lingkungan yang Dipantau

    Parameter lingkungan yang dipantau adalah jumlah dan tingkat pendidikan

    penduduk.

    B. Tujuan Pemantauan

    Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan

    peningkatan sumber daya manusia penduduk Desa Mata Air, Desa Bukit Permata

    (Kecamatan Kaubun) dan Desa Sempayau (Kecamatan Sangkulirang), Kabupaten

    Kutai Timur, adanya kegiatan tambang batubara PT GAM.

    C. Metode Pemantauan

  • 8/10/2019 BAB VII Pemantauan

    17/17

    Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    PT. GANDA ALAM MAKMURdi Kecamatan Kaubun-Kutim

    PROGRAM PENUTUPAN TAMBANGIV - 17

    Pemantauan terhadap tingkat pendidikan penduduk dilakukan dengan cara

    wawancara melalui kuisioner dan juga melakukan pencatatan di Kantor Desa Desa

    Mata Air, Desa Bukit Permata (Kecamatan Kaubun) dan Desa Sempayau

    (Kecamatan Sangkulirang), Kabupaten Kutai Timur.

    D. Lokasi Pemantauan

    Desa Mata Air, Desa Bukit Permata (Kecamatan Kaubun) dan Desa Sempayau

    (Kecamatan Sangkulirang), Kabupaten Kutai Timur.

    E. Frekuensi Pemantauan

    Frekuensi pemantauan dilakukan setiap 2 (dua) kali dalam 6 (enam) bulan.

    F.

    Pelaporan Hasil Pemantauan

    Data hasil pemantauan biota laut darat dilaporkan kepada instansi teknis terkait yaitu

    :

    1) Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kutai Timur.

    2) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Timur.

    3) Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur.