Bab vii lisa.rtf

download Bab vii lisa.rtf

If you can't read please download the document

Transcript of Bab vii lisa.rtf

BAB V

89

86

BAB VIIPENUTUP

Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa efektifitas terapi multi sensori terhadap perkembangan kemampuan membaca pada anak disklesia di SDN 08 Campago Ipuh Bukittinggi Tahun 2014.

Rata-rata beda huruf kemampuan membaca anak dyslexia pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan terapi multisensory dimana didapatkan rata-rata sebelum terapi adalah 3,6 dan rata-rata beda huruf setelah dilakukan terapi multi sensory pada kelompok kontrol adalah 4,6. dapat disimpulkan bahwa pada kelompok kontrol tidak ada pengaruh beda huruf sebelum dan sesudah dilakukan terapi multisensory pada anak dysleksia hal ini dapat dilihat dari nilai exact Sig. lebih dari taraf nyata (0,157 > = 0,05).Rata-rata beda kata sebelum terapi multisensory pada kelompok kontrol, dimana didapatkan rata-rata sebelum terapi adalah 2,4 dan rata-rata beda kata setelah dilakukan terapi multi sensory pada kelompok kontrol adalah 3,2. Dapat disimpulkan bahwa pada kelompok kontrol tidak ada pengaruh beda kata sebelum dan sesudah dilakukan terapi multisensory pada anak dysleksia hal ini dapat dilihat dari nilai exact Sig. lebih dari taraf nyata (0,180> = 0,05).Rata-rata beda huruf sebelum terapi multisensory pada kelompok intervensi, dimana didapatkan rata-rata sebelum terapi adalah 3,6 dan rata-rata beda huruf setelah dilakukan terapi multi sensory pada kelompok intervensi adalah 8,8. Dapat disimpulkan bahwa pada kelompok intervensi ada pengaruh beda huruf sebelum dan sesudah dilakukan terapi multisensory pada anak dysleksia hal ini dapat dilihat dari nilai exact Sig. lebih dari taraf nyata (0,034 > = 0,05).Rata-rata beda kata sebelum terapi multisensory pada kelompok intervensi, dimana didapatkan rata-rata sebelum terapi adalah 2,6 dan rata-rata beda kata setelah dilakukan terapi multi sensory pada kelompok intervensi adalah 6,8. Dapat disimpulkan bahwa pada kelompok intervensi ada pengaruh beda kata sebelum dan sesudah dilakukan terapi multisensory pada anak dysleksia hal ini dapat dilihat dari nilai exact Sig. lebih dari taraf nyata (0,039 > = 0,05)Hasil perbedaan rata-rata bada kata antara kelompok kontrol dan intervensi sebelum diberikan terapi Multisensory pada pengolahan uji statistik terhadap hasil pretest beda kata antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan teknik Mann whitney nampak mean rank pretest kelompok kontrol adalah 5,50 dan Intervensi adalah 5,70. Selisih mean rank pretest antara kelompok kontrol dengan intervensi adalah 0,40 dan hasil dari Asymp.Sig adalah P=0,841 > 0,05 dengan dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan pretest beda kata antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Hasil perbedaan rata-rata bada huruf antara kelompok kontrol dan intervensi sebelum diberikan terapi Multisensory pada pengolahan uji statistik terhadap hasil pretest beda huruf antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan teknik Mann whitney nampak bahwa mean rank pretest kelompok kontrol adalah 5,50 dan Intervensi adalah 5,50. Selisih mean rank pretest antara kelompok kontrol dengan intervensi adalah 0,00 dan hasil dari Asymp.Sig adalah P= 1,00 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan pretest beda huruf antara kontrol dan kelompok intervensi.Hasil perbedaan rata-rata bada kata antara kelompok kontrol dan intervensi setelah diberikan terapi Multisensory pada pengolahan uji statistik terhadap hasil posttestt beda kata antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan teknik Mann whitney nampak bahwa mean rank pretest kelompok kontrol adalah 3,20 dan Intervensi adalah 7,80. Selisih mean rank pretest antara kelompok kontrol dengan intervensi adalah 4,60 dan hasil dari Asymp.Sig adalah P= 0,016 < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan posttestt beda kata antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi.Hasil perbedaan rata-rata bada huruf antara kelompok kontrol dan intervensi setelah diberikan terapi Multisensory pada pengolahan uji statistik terhadap hasil posttestt beda huruf antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan teknik Mann whitney nampak bahwa mean rank pretest kelompok kontrol adalah 3,00 dan Intervensi adalah 8,00. Selisih mean rank pretest antara kelompok kontrol dengan intervensi adalah 5,00 dan hasil dari Asymp.Sig adalah P= 0,008 < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan posttestt beda huruf antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

Saran Mengacu dari kesimpulan tersebut diatas, ada beberapa saran yang diajukan dan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan petimbangan :

Bagi Responden

Diharapkan dengan adanya terapi multisensori dapat mengurangi ganguan perkembangan kemampuan membaca anak disleksia dan dapat bergabung dengan anak-anak yang bisa membaca tanpa bantuan serta diharapkan adanya peran orangtua dalam membantu perkembangan dengan melakukan terapi secara berkelanjutanBagi Sekolah

Diharapkan Bagi Sekolah agar dapat dilaksanakan terapi multisensori pada anak yang mengalami disklesia secara teratur dan sesuai dengan protap hal ini bertujuan untuk tercapainya perkembangan kemampuan membaca yang normal bagi anak disleksia. Bagi Peneliti

Untuk meningkatkan pemahaman khususnya mengenai penelitian yang telah dilakukan, agar peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di tengah-tengah masyarakat. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat dalam melakukan terapi multisensori pada anak disleksia dan dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan, khususnya keperawatan anak dan keperawatan komunitas yang komprehensif agar gangguan perkembangan disleksia pada anak dapat dikurangi serta melihat pengaruh antara terapi multisensorii dengan terapi lainnya yang cocok dalam perkembangan kemampuan membaca anak disleksia sehingga tercapai perkembangan anak yang optimal.Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode penelitian yang berbeda agar hasil penelitian lebih representative dan mengelompokkan anak disleksia sesuai umur dan beratnya gejala sehingga hasil penelitian lebih maksimal sehingga dapat melihat hubungan - hubungan lain yang dapat meningkatkan dan menghambat kelancaran perkembangan kemampuan membaca anak