BAB VI Payitno

19
BAB VI PEMBAHASAN A. Keterbatasan Peneliti Sebelum peneliti membahas hasil penelitian, peneliti ingin mengungkapkan keterbatasan – keterbatasan yang dirasakan peneliti disaat melakukan penelitian antara lain : 1. Jumlah sampel yang di ambil hanya sedikit sehingga data yang diperoleh belum cukup menggeneralisasi. 2. Penelitian hanya dilakukan di.RS.Jantung Harapan Kita saja sehingga hasil dari penelitian ini belum menggeneralisi secara umum. 3. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali oleh peneliti sehingga masih banyak kekurangan terutama terbatasnya pengalaman dan pengetahuan peneliti. 31

Transcript of BAB VI Payitno

Page 1: BAB VI Payitno

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Peneliti

Sebelum peneliti membahas hasil penelitian, peneliti ingin mengungkapkan

keterbatasan – keterbatasan yang dirasakan peneliti disaat melakukan penelitian

antara lain :

1. Jumlah sampel yang di ambil hanya sedikit sehingga data yang diperoleh belum

cukup menggeneralisasi.

2. Penelitian hanya dilakukan di.RS.Jantung Harapan Kita saja sehingga hasil

dari penelitian ini belum menggeneralisi secara umum.

3. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali oleh peneliti sehingga

masih banyak kekurangan terutama terbatasnya pengalaman dan pengetahuan

peneliti.

B. Pembahasan

Pada bab ini akan di bahas penelitian, penelitian ini menggunakan desain

eksperimen sederhana dengan membandingkan pre dan post intervensi dengan

responden yang sama, dengan jumlah responden sebanyak 10 orang menggunakan

ujiT-dependen.

31

Page 2: BAB VI Payitno

2

1. Analisa univariat

a. Karakteristik Data Demografi

Pada penelitian ini ada dua variabel demografi yaitu umur dan jenis kelamin.

1. Distribusi berdasarkan umur

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 10 responden, menunjukkan bahwa

mayoritas kelompok umur responden adalah usia 13-36 bulan yaitu 7 orang

(70%), hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak paska operasi VSD

pada bulan januari 2013 merupakan usia antara 13-36 bulan.

2. Distribusi berdasarkan karakteristik jenis kelamin

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 10 responden, menunjukkan bahwa

jenis kelamin responden presentasinya sama yaitu 50% yang berjenis

kelamin perempuan dan 50% berjenis kelamin laki-laki. Menurut Wahab

(2009), VSD adalah kelainan jantung kongenital yang paling sering

ditemukan yaitu 20-30% dari seluruh kasus kelainan jantung bawaan, dimana

frekuensi pada wanita 56% sedangkan laki-laki 44%.Hal ini menunjukkan

presentasi jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan hampir sama,

walaupun dalam teori presentasi jenis kelamin wanita sedikit lebih tinggi

daripada laki-laki.

Page 3: BAB VI Payitno

3

2. Analisa Bivariat

Untuk menguji perbedaan mean pada pasien post operasi VSD clossure sebelum

dilakukan mobilisasi dini dan sesudah mobilisasi dini terhadap perubahan

hemodinamik dengan menggunakan uji T dependen.

1. Heart rate

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan rata-rata perubahan hemodinamik untuk

Heart Rate pre mobilisasi adalah 114,06 X/menit dengan standar deviasi 10,859

x/menit. Pada Heart Rate 15 menit mobilisasi dini di dapat rata-rata Heart Rate

127,13 x/menit dengan standar deviasi 5,242 x/menit. Terlihat nilai mean

perbedaan pengukuran antara Heart Rate pre mobilisasi dini dan Heart Rate 15

menit post mobilisasi dini adalah 13,074 x /menit dengan standar deviasi 12,631

x/menit. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 %

(0,05) di dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan “ada

pengaruh yang signifikan antara Heart Rate pre mobilisasi dini dan Heart Rate 15

menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di

ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari

2013.Sedangkan Pada Heart Rate 30 menit post mobilisasi dini di dapatkan rata-

rata Heart Rate 120,82 x/menit dengan standar deviasi 5,102 x/menit. Terlihat nilai

mean perbedaan antara Heart Rate pre mobilisasi dini dan Heart Rate 30 menit post

mobiliasaai dini adalah 6,757 x /menit dengan standar deviasi 11,947 x/menit.

Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,107 berarti pada alpha ( α ) 5 % (0,05) di

dapatkan P value > α maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan “tidak ada

pengaruh yang signifikan antara Heart Rate pre mobilisasi dini dan Heart Rate 30

menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di

Page 4: BAB VI Payitno

4

ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari

2013.melakukan latihan

Menurut Rismalia(2010), dengan melakukan latihan mobilisasi dini yang

adekuat dapat meningkatkan denyut jantung (heart rate),menguatkan kontraksi

otot jantung dan menyuplai darah ke jantung dan otot. Jumlah darah yang

memompa jantung (cardiac output) meningkat karena aliran baik dari aliran

darah.

Mobilisasi terattur membuat sistem kardiovaskuler lebih efisien memompa darah

dan menyalurkan oksigen ke otot yang bekerja. Pelepasan aadrenalin dan asam

laktat kedarah akan meningkatkan denyut jantung.

Saat istrahat otot menerima kurang lebih 20%dari aliran darah total, tetapi

selama aktifitas aliran darah meningkat sampai 85% dari aliran darah total.

Denyut jantung ( hearth rate ) dikontrol oleh duasistem syaraf yaitu simpatik dan

parasimpatik mengeluarkan ACH dan menurunkan hearth rate sedangkan syaraf

simpatik melepaskan noreepineprin dan meningkatkan hearth rate.

2. Respratori Rate

Dari hasil uji statistik didapatkan perubahan hemodinamik untuk RR pre

mobilisasi dini adalah 28,73 x/menit dengan standar deviasi 2,079 x/menit. Pada

RR15 post mobilisaasi dini didapat rata-rata RR 24,67 x/menit dengan standar

deviasi 3,471 x/menit. Nilai perbedaan antara RR pre mobilsasi dini dan RR 15

menit post mobilisasi dini 4,067x/menit dengan standar deviasi 2,761. Hasil uji

statistik di dapatkan P value 0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di

Page 5: BAB VI Payitno

5

dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan “ada pengaruh

yang signifikan antara RR pre mobisasi dini dan RR 15 menit post mobilisasi

dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang ICU anak

RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari

2013”.Sedangkan Pada RR 30 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata RR

24,60 x/menit dengan standar deviasi 25,41 x/menit. Nilai perbedaan antara RR

pre mobilsasi dini dan RR 30 menit post mobilisasi dini 0,667x/menit dengan

standar deviasi 0,211. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,001 berarti pada

alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat

disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara RR pre mobisasi dini dan RR

30 menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure

VSD di ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 –

Januari 2013

Hal ini sesuai dengan penelitian Rahmawati (2010), yang menyimpulkan

didapatkan pengaruh pemberian mobilisasi pada respiratory rate dengan p-value

0,032.pentingnya pemantauan hemodinamik terus menerus penting dilakukan

dengan baik sehingga dapat terkontrol.

Saat istirahat stimulus syaraf simpatik dan parasimpatik dalam keadaan

seimbang. Saat aktifitas, pompa respiratori membantu meningkatkan venous

return tekanan pada dada menurut dan tekanan di abdomen meningkat dengan

dengan inhalasi, dan karena itu memfasilitasi darah darah mengalir kejantung.

Meningkatkanya respiratori rate dan kedalaman bernafas selama aktifitas, hal

ini meningkatkan venuos return.

Page 6: BAB VI Payitno

6

Diperkuat oleh pendapat Rismalia (2010), pada mobilisasi kebutuhan oksigen

meningkat hingga mencapai 20 kali dari kebutuhan normal.aktivitas yang

adekuat juga dapat mencegah penumpukkan sekret pada bronkusdan

bronkhiollus.

3. Tekanan Darah

Berdasarkan hasil uji statistik rata-rata perubahan hemodinamik untuk tekanan

darah sistolik pre mobilisasi dini adalah 95,96 mmHg dengan standar deviasi

5,583 mmHg. Pada tekanan darah 15 post mobilisaasi dini didapat rata-rata

105,90mmHg dengan standar deviasi 7,543mmHg. Nilai perbedaan antara

tekanan darah sistolik pre mobilsasi dini dan tekanan darah sistolik 15 menit

post mobilisasi dini 9,937mmHg dengan standar deviasi9,286. Hasil uji statistik

di dapatkan P value 0,008 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P

value < α maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan “ada pengaruh yang

signifikan antara tekanan darah sistole pre mobisasi dini dan tekanan darah

sistolik 15 menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi

clossure VSD di ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan

Desember 2012 – Januari 2013”.Sedangkan Pada tekanan darah 30 menit post

mobilisaasi dini didapat rata-rata 95,96 mmHg dengan standar deviasi 7,543

mmHg. Nilai perbedaan mean antara tekanan darah sistolik pre mobilsasi dini

dan tekanan darah sistolik 30 menit post mobilisasi dini 9,937mmHg dengan

standar deviasi 9,228. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,004 berarti pada

alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat

disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara tekanan darah sistole pre

mobisasi dini dan tekanan darah sistolik 30 menit post mobilisasi dini pada

Page 7: BAB VI Payitno

7

balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS Jantung

Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”.

Kemudian untuk rata-rata perubahan hemodinamik untuk tekanan darah diastole

pre mobilisasi dini adalah 53,94 mmHg dengan standar deviasi 4,139 mmHg.

Pada tekanan darah diastolik 15 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata

60,33mmHg dengan standar deviasi 2,092 mmHg. Nilai perbedaan antara

tekanan darah sistolik pre mobilsasi dini dan tekanan darah diastolik 15 menit

post mobilisasi dini 6,394 mmHg dengan standar deviasi 3,498. Hasil uji

statistik di dapatkan P value 0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di

dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan “ada pengaruh

yang signifikan antara tekanan darah diastole pre mobisasi dini dan tekanan

darah diastole 15 menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post

operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan

Desember 2012 – Januari 2013”.Sedangkan Pada tekanan darah diastolik 30

menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata 60,33 mmHg dengan standar

deviasi 5,194 mmHg. Nilai perbedaan antara tekanan darah diastolik pre

mobilsasi dini dan tekanan darah diastoile 30 menit post mobilisasi dini 4,661

mmHg dengan standar deviasi 2,355. Hasil uji statistik di dapatkan P value

0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value < α maka Ho

ditolak, maka dapat disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara tekanan

darah diastole pre mobisasi dini dan tekanan darah diastole 30 menit post

mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang

ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”

Page 8: BAB VI Payitno

8

Hal ini sesuai denngan hasil penelitian Ramadhani (2008), didapatkan variabel

tekanan darah sistol dan diastol didapatkan perbedaaan yang bermakna(p-value

kurang dari 0.05.

Menurut penelitian Rahmanti (2009), hasil penelitian didapatkan setelah

diberikan mobilisasi dini terlihat ada perubahan pada parameter systolik,

diastolik dan respirotary rate dibandingkan pada awal pengukuran P value

0,023.

Mobilisasi meningkatkan kerja beberapa komponen berbeda pada sistem

kardiovaskuler seperti stroke volume, cardiac output, tekanan darah sistolik dan

tekanan arteri.

4. Suhu

Berdasarkan hasil penelitian rata-rata perubahan hemodinamik untuk suhu pre

mobilisasi dini adalah 36,00oC dengan standar deviasi 0,309 oC. Pada suhu 15

post mobilisaasi dini didapat rata-rata 36,32 oC dengan standar deviasi

0,621oC. Nilai perbedaan antara suhu pre mobilsasi dini dan suhu 15 menit post

mobilisasi dini 0,321oC dengan standar deviasi 0,742. Hasil uji statistik di

dapatkan P value 0,206 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value

> α maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan “ tidak ada pengaruh yang

signifikan antara suhu pre mobisasi dini dan suhu 15 menit post mobilisasi dini

pada balita usia (1-5) tahun paska operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS

Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013. Sedangkan

pada suhu 30 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata 36,13 oC dengan

standar deviasi 0,427oC. Nilai perbedaan antara suhu pre mobilsasi dini dan

Page 9: BAB VI Payitno

9

suhu 30 menit post mobilisasi dini 0,130oC dengan standar deviasi 0,527. Hasil

uji statistik didapatkan P value 0,456 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di

dapatkan P value > α maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan “ tidak ada

pengaruh yang signifikan antara suhu pre mobisasi dini dan suhu 15 menit post

mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun paska operasi clossure VSD di ruang

ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”

5. Saturasi Oksigen

Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata perubahan hemodinamik untuk saturasi

oksigen pre mobilisasi dini adalah 99,95% dengan standar deviasi 0,112%.

Pada saturasi oksigen 15 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata 99,90%

dengan standar deviasi 0,316%. Nilai perbedaan antara saturasi pre mobilsasi

dini dan saturasi oksigen 15 menit post mobilisasi dini 0,050% dengan standar

deviasi 0,233. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,496 berarti pada alpha ( α

) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value > α maka Ho diterima, maka dapat

disimpulkan “ tidak ada pengaruh yang signifikan antara saturasi oksigen pre

mobisasi dini dan saturasi oksigen 15 menit post mobilisasi dini pada balita

usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS Jantung

Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”.Sedangkan Pada

saturasi oksigen 30 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata 99,76 %

dengan standar deviasi 0,515%. Nilai perbedaan antara saturasi oksigen pre

mobilsasi dini dan saturasi oksigen 30 menit post mobilisasi dini 0, 190%

dengan standar deviasi 0,552. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,304

berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value > α maka Ho diterima,

maka dapat disimpulkan “ tidak ada pengaruh yang signifikan antara saturasi

Page 10: BAB VI Payitno

10

oksigen pre mobisasi dini dan saturasi oksigen 30 menit post mobilisasi dini

pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS

Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”

Keadaan hemodinamik sangat mempengaruhi fungsi fungsi penghantaran

oksigen di dalam tubuh dan melibatkan fungsi jantung. Pada kondisi gangguan

hemodinamik,diperlukan pemantauan dan penanganan yang tepat.

6. Urin output

Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata perubahan hemodinamik untuk urin out

put pre mobilisasi dini adalah 20,57ml dengan standar deviasi 3,067 ml. Pada

urin out put 15 menit post mobilisaasi dini didapat rata-rata 29,45 ml dengan

standar deviasi 0,720ml. Nilai perbedaan antara urin output pre mobilsasi dini

dan urin ouput 15 menit post mobilisasi dini 8,883 dengan standar deviasi

3,126. Hasil uji statistik di dapatkan P value 0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 %

( 0,05 ) di dapatkan P value < α maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan “ada

pengaruh yang signifikan antara urin output pre mobisasi dini dan urin output

15 menit post mobilisasi dini pada balita usia (1-5) tahun post operasi clossure

VSD di ruang ICU anak RS Jantung Harapan Kita pada bulan Desember 2012 –

Januari 2013”. Sedangkan Pada urin out put 30 menit post mobilisaasi dini

didapat rata-rata 31,12 ml dengan standar deviasi 0,926 ml. Nilai perbedaan

antara urin output pre mobilsasi dini dan urin ouput 30 menit post mobilisasi

dini 10,550 dengan standar deviasi 3,707. Hasil uji statistik di dapatkan P value

0,001 berarti pada alpha ( α ) 5 % ( 0,05 ) di dapatkan P value < α maka Ho

Page 11: BAB VI Payitno

11

ditolak, maka dapat disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara urin

output pre mobisasi dini dan urin output 30 menit post mobilisasi dini pada

balita usia (1-5) tahun post operasi clossure VSD di ruang ICU anak RS Jantung

Harapan Kita pada bulan Desember 2012 – Januari 2013”

Menurut Rismalia(2010), mobilisasi dini yang adekuat dapat menaikkan aliran

darah mencegah terjadinya statis urin dan retensi urin.

Eliminasi urin membutuhkan tonus otot vesika urinaria yang baik untuk fungsi

sfingter. Hilangnya tonus otot vesika urinaria menyebabkan kemampuan

pengontrolan berkemih menurun dan kemampuan kemampuan tonus otot

didapatkan dengan beraktifitas.

Efek pembedahan juga dapat menyebabkan menurunnya filtrasi glomerolus

yang berdampak pada produksi urin akibat obat anastesi.

Page 12: BAB VI Payitno

12