Bab vi

11
BAB VI KESIMPULAN 6.1 Pengukuran Dasar 1. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dantebal. 2. Micrometer skrup hanya dapat mengukur tebal saja. 3. Neraca Teknis hanya digunakan untuk mengukur benda kerja. 4. Mikrometer skrup memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik dari pada jangka sorong untuk mengukur tebal 0.01 mm (micrometer skrup) : 0.5 mm (jangka sorong) 5. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 (lima) kali untuk mendapatkan nilai yang seakurat mungkin. VI-147

Transcript of Bab vi

Page 1: Bab vi

BAB VI

KESIMPULAN

6.1 Pengukuran Dasar

1. Jangka sorong digunakan untuk mengukur

panjang, lebar, dantebal.

2. Micrometer skrup hanya dapat mengukur tebal

saja.

3. Neraca Teknis hanya digunakan untuk mengukur

benda kerja.

4. Mikrometer skrup memiliki tingkat ketelitian

yang lebih baik dari pada jangka sorong untuk

mengukur tebal 0.01 mm (micrometer skrup) : 0.5

mm (jangka sorong)

5. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 (lima) kali

untuk mendapatkan nilai yang seakurat mungkin.

6. Hasil Pengukuran yang berbeda karena tidak

ratanya permukaan benda kerja tersebut.

7. Rata – rata panjang benda kerja 1 (Kuningan)

adalah 45.03 mm.

Rata – rata lebar benda kerja 1 (Kuningan) adalah

25.08 mm

VI-147

Page 2: Bab vi

BAB VI KESIMPULAN KEL 21

Rata – rata tebal benda kerja 1 (Kuningan) adalah

15.46 mm

8. Rata – rata panjang benda kerja 2 adalah 49.30

mm.

Rata – rata lebar benda kerja2 adalah 30.5 mm

Rata – rata tebal benda kerja 2 adalah 18.63 mm

9. Rata –rata panjang benda kerja 3 adalah 32.33

mm.

Rata – rata lebar benda kerja 3adalah 15.27 mm

Rata – rata tebal benda kerja 3adalah 9.42 mm

10. Berat benda kerja 1 adalah 166.51 gr

Berat benda kerja 2 adalah 190.9 gr

Berat benda kerja 3 adalah 49.6 gr

6.2 Pesawat Atwood modern dan Konvensional

1. Teori Gerak Lurus Beraturan tidak sesuai dengan

kenyataan karena beberapa factor dalam

pengukuran salah satunya kurang teliti dalam

mencatat waktu

2. Terbuktinya Hukum Newton II yang menyatakan

∑ F = m . a . Ketika beban ditambah maka gerak

LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 148

Page 3: Bab vi

BAB VI KESIMPULAN KEL 21

benda semakin cepat. Pada pesawat atwood

konvensional.

3. Dalam GLB pergerakan konstan sesuai dengan

akselerasi

4. Dalam GLBB percepatan konstan sesuai dengan

teori GLBB

5. Lebih teliti pada percobaan agar memberikan

hasil yang lebihbaikatauakurat.

6.3 Modulus Elastisitas

1. Hal-hal yang mempengaruhi nilai keelastisan

suatu benda adalah luas penampang, panjang

batang dan pertambah panjang

2. Nilai pelenturan dari ketiga batang mengalami

kenaikan dan penambahan beban

3. Adanya perubahan rasio yang berbeda antara

penambahan beban dan pengurangan beban

karena benda membutuhkan waktu untuk

kembali ke bentuk semula

4. Tidak berbanding lurus antara pelenturan dan

beban

LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 149

Page 4: Bab vi

BAB VI KESIMPULAN KEL 21

5. Jenis batang mempengaruhi elastisitas dari

batang tersebut.

6. Di dapatkan hasil modulus elastisitas ketiga

batang :

Batang besar

E1 = 0 N/mm2 E6 = 13,23 N/mm2

E2 = 7,08 N/mm2 E7 = 13,55 N/mm2

E3 = 9,71 N/mm2 E8 = 13,75 N/mm2

E4 = 10,85 N/mm2 E9 = 12,55 Nmm2

E5 = 12,83 N/mm2

Batang sedang

E1 = 0 N/mm2 ` E6 = 4,50 N/mm2

E2 = 3,90 N/mm2 E7 = 4,60 N/mm2

E3 = 3,91 N/mm2 E8 = 4,62 N/mm2

E4 = 4,13 N/mm2 E9 = 4,80 N/mm2

E5 = 4,35 N/mm2

Batang kecil

E1 = ∞ N/mm2 E6 = 6,66 N/mm2

E2 = 6,44 N/mm2 E7 = 6,72 N/mm2

E3 = 6,17 N/mm2 E8 = 6,60 N/mm2

E4 = 6,42 N/mm2 E9 = 6,86 N/mm2

LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 150

Page 5: Bab vi

BAB VI KESIMPULAN KEL 21

E5 = 6,60 N/mm2

6.4 Bandul Sederhana dan Resonansi Bandul

Sederhana

1. Massa beban dapat mempengaruhi kecepatan.

2. Ada peningkatan kecepatan terhadap waktu dalam

keadaan percepatan tetap.

3. Beban tambahan pada percobaan berpengaruh

pada kecepatan dan waktu tempuh.

6.5 Resonansi Pada Pegas Heliks

1. Percobaan menggunakan pasak penumpu yang

menggunakan tangan tidak akurat.

2. Untuk menentukan frekuensi digunakkan

rumus 1/T0

3. Ayunan, massa dan waktu dapat

mempengaruhi perioda.

6.6 Hambatan Listrik

1. Kuat arus berbanding lurus dengan tegangan

dan berbanding terbalik dengan hambatan

listriknya

LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 151

Page 6: Bab vi

BAB VI KESIMPULAN KEL 21

2. Hambatan berbanding terbalik dengan beda

potensial, jika hambatan besar maka beda

potensial akan kecil

3. Besar hambatan kawat penghantar akan

berbanding terbalik dengan luas penampang,

karena hambatan makin kecil jika luas

penampangnya besar

4. Besar hambatan kawat sebanding dengan

panjang penghantar tersebut. Bila kawat

penghantar sangat panjang, maka tegangan

listrik akan turun diakibatkan energi yang

diperlukan sangat besar ketika melewati kawat

tersebut

5. Kawat dengan jenis berbeda akan berbeda pula

hambatannya

6.7 Elektromagnet

1. Penambahan voltase berpengaruh pada medan

magnet.

2. Arus listrikk dari catu daya berpengaruh pada

medan magnet.

LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 152

Page 7: Bab vi

BAB VI KESIMPULAN KEL 21

3. Besar medan magnet dapat dipengaruhi oleh

banyaknya serbuk besi dan kuat arus.

6.7 Kalorimeter

1. Penambahan kalor akan menambah suhu zat.

2. Pengurangan kalor akan mengurangi suhu

zat.

3. Kalorimeter alat untuk mengukur kalor jenis

suatu zat.

4. Perpindahan kalor yang terjadi dengan cara

konduksi yaitu dari perpindahan kalor zat ke

lingkkungan yang dilalui.

LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 153