Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

13
BAB V PENENTUAN TITIK KABUT (CLOUD POINT), TITIK BEKU (FREEZE POINT), & TITIK TUANG (POUR POINT) 5.1. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan titik kabut (cloud point) untuk minyak mentah. 2. Menentukan titik tuang (pour point) untuk minyak mentah. 3. Menentukan titik beku (freeze point) untuk minyak mentah. 4. Mengkonversi suhu dari 0 C ke 0 F 5.2. TEORI DASAR Pada perjalanan dari formasi menuju permukaan, minyak bumi mengalami penurunan temperatur dan tekanan. Apabila hal ini tidak diwaspadai, maka akan terjadi pembekuan minyak di dalam pipa, sehingga menghambat proses produksi karena minyak tidak lagi mengalir. Kehilangan panas ini akan menyebabkan suatu masalah yang akan menjadi besar akibatnya apabila tidak segera teratasi. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, kita dapat mengambil sample minyak formasi dan mengadakan uji coba di laboratorium untuk mengetahui titk kabut, 43

description

analisa fluida ini dikembangkan di laboratorium perminyakan

Transcript of Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

Page 1: Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

BAB V

PENENTUAN TITIK KABUT (CLOUD POINT), TITIK BEKU

(FREEZE POINT), & TITIK TUANG (POUR POINT)

5.1.TUJUAN PERCOBAAN

1. Menentukan titik kabut (cloud point) untuk minyak mentah.

2. Menentukan titik tuang (pour point) untuk minyak mentah.

3. Menentukan titik beku (freeze point) untuk minyak mentah.

4. Mengkonversi suhu dari 0C ke 0F

5.2.TEORI DASAR

Pada perjalanan dari formasi menuju permukaan, minyak bumi

mengalami penurunan temperatur dan tekanan. Apabila hal ini tidak

diwaspadai, maka akan terjadi pembekuan minyak di dalam pipa, sehingga

menghambat proses produksi karena minyak tidak lagi mengalir.

Kehilangan panas ini akan menyebabkan suatu masalah yang akan menjadi

besar akibatnya apabila tidak segera teratasi.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, kita dapat mengambil sample

minyak formasi dan mengadakan uji coba di laboratorium untuk mengetahui

titk kabut, titik beku, dan titik tuang dari minyak mentah tersebut.

Titik kabut adalah dimana padatan mulai mengkristal atau memisahkan

diri dari larutan bila minyak didinginkan.Titik tuang adalah temperatur

terendah dimana minyak mentah dapat tertuang setelah mengalami

pembekuan.Sedang titik beku adalah temperatur terendah dimana minyak

sudah tidak dapat mengalir lagi.

Titik kabut dan titik tuang berfungsi untuk menderterminasi jumlah

relatif kandungan lilin pada crude oil, namun test ini tidak menyatakan

4343 1

Page 2: Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

jmlah kandungan lilinsecara absolut, begitu juga kandungan materi solid

lainnya didalam minyak.

Dikarenakan pada transportasi minyak dari formasi ke permukaan

mengalami penurunan temperatur dan tekanan sehingga membuat kita harus

memperhatikan kapan minyak mengalami pembekuan dan cara bagaimana

supaya tidak terjadi proses pembekuan dengan mengetahui besar dati titik

kabut, titik beku, dan titik tuangnya.

Titik beku, titik tuang dan titik kabut dipengaruhi oleh komposisi

penyusun minyak. Maksudnya, pada minyak berat lebih banyak

mengandung padatan-padatan jika dibandingkan dengan minyak ringan yang

lebih banyak mengandung gas sehingga minyak berat yang lebih dulu

mengalami pembekuan dari pada minyak ringan. Jadi, untuk menghindari

pembekuan maka diusahakan agar temperatur minyak yang diproduksi tetap

stabil.

5.3.PERALATAN DAN BAHAN

5.3.1. Peralatan

1. Tube kaca sebagai tempat sampel

2. Termometer

3. Penutup dari gabus

4. Bath sebagai tempat untuk mengkondisikan sampel

Gambar 5.1.Tube dari kaca

44

Page 3: Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

Gambar 5.2.Termometer

Gambar 5.3.Penutup dari gabus

Gambar 5.4Bath dan Tester

45

Page 4: Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

5.3.2. Bahan

1. Sampel minyak mentah

2. Es batu sebagai pendingin

3. Air dan garam

Gambar 5.5Es batu

Gambar 5.6

Garam

5.4.PROSEDUR PERCOBAAN

Percobaan dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk titik kabut

dan titik beku terlebih dahulu, baru dikondisikan untuk menentukan titik

tuang.

5.4.1. Titik Kabut dan Titik Beku

1. Ambil sampel dan masukkan ke dalam tube sampai garis batas.

2. Siapkan es batu kemudian ditambahkan garam secukupnya untuk

menjaga agar es batu tidak cepat mencair.

46

Page 5: Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

3. Masukkan thermometer.

4. Amati temperature dan kondisi sampel yang diteliti setiap 3 menit.

5. Laporkan pembacaan temperature (dalam Celcius atau Fahrenheit)

pada saat terjadinya kabut dan lanjutkan sampai sampel diyakini

membeku.

5.4.2. Titik Tuang

1. Setelah didapatkan titik beku, maka percobaan dilanjutkan untuk

menentukan titik tuang.

2. Keluarkan tube yang berisi sampel dari dalam bath pada kondisi

sampel masih membeku.

3. Diamkan pada temperature permukaan.

4. Amati perubahan temperature pada saat seluruh permukaan sampel

dapat dituangkan. Laporkan temperature tersebut sebagai titik tuang.

5.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN

5.5.1. Hasil Percobaan

a) Data UmumTabel 5.1.

Titik Kabut, Titik Beku, & Titik Tuang Data Umum

Parameter Sampel

Titik Kabut 18o C 64,4o F

Titik Beku 5,5o C 41,9o F

Titik Tuang 15,2o C 59,36o F

b) Data KelompokTabel 5.2.

Titik Kabut, Titik Beku, & Titik Tuang Kelompok

Parameter Sampel

Titik Kabut 29,5o C 85,1o F

Titik Beku 24,9o C 76,82o F

Titik Tuang 28,2o C 82,76o F

47

Page 6: Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

Tabel 5.3.Titik kabut, titik beku, dan titik tuang dari data tiap kelompok

KelompokTemperatur (0F)

Titik Kabut Titik Beku Titik Tuang

1 83,48 74,66 82,22

2 83,48 74,66 82,22

3 82,04 69,08 77,36

4 82,04 69,08 77,36

5 82,04 69,08 77,36

6 85,1 76,82 82,76

7 85,1 76,82 82,76

8 85,1 76,82 82,76

9 64,4 41,9 59,36

5.5.2.Perhitungan

a) Data Umum

Titik Kabut (18o C) =( 9

5x 18o)+32o

= 64,4o F

Titik Beku (5,5o C) =( 9

5x 5,5o)+32o

= 41,9o F

Titik Tuang (15,2o C) =( 9

5x 15 ,2o)+32o

= 59,36o F

48

Page 7: Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

b) Data Kelompok

Titik Kabut (29,5o C) = ( 95

x 29 ,5o)+32o

= 85,1o F

Titik Beku (24,9o C) =( 9

5x 24 , 9o )+32o

= 76,82 oF

Titik Tuang (28,2o C) =( 9

5x 28 , 2o)+32o

= 82,76o F

5.6. PEMBAHASAN

Titik beku, titik tuang dan titik kabut dipengaruhi oleh komposisi

penyusun minyak. Maksudnya, pada minyak berat lebih banyak

mengandung padatan-padatan jika dibandingkan dengan minyak ringan

yang lebih banyak mengandung gas sehingga minyak berat yang lebih dulu

mengalami pembekuan daripada minyak ringan. Jadi, untuk menghindari

pembekuan maka diusahakan agar temperatur minyak yang diproduksi tetap

stabil.

Pada perjalanan dari formasi menuju permukaan, minyak bumi

mengalami penurunan temperatur. Apabila hal ini tidak di waspadai, maka

akan terjadi pembekuan minyak di dalam pipa. Jika pipa tersumbat karena

pembekuan, minyak yang kita produksi tidak bisa lagi mengalir.

Kehilangan panas ini akan menyebabkan suatu masalah yang akan

menjadi besar akibatnya apabila tidak segera diatasi. Untuk mengatasi hal

tersebut, kita dapat mengambil formasi sample minyak dan dilakukan uji

coba di laboratorium untuk menentukan titik kabut, titik beku, dan titik

tuang.

49

Page 8: Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

Setelah kita mendapatkan titik kabut, titik beku, dan titik tuang, kita

dapat mengantisipasi titik-titik dimana kemungkinan terjadinya pembekuan

sehingga dapat segera diantisipasi dengan memasang heater pada flow line,

atau dengan mengisolasi pipa-pipa untuk menjaga kestabilan temperatur.

Dari data-data perhitungan telah dilakukan sebelumnya, kemudian

diplotkan ke dalam suatu grafik, dimana dijelaskan besar dari titik kabut

(cloud point), titik beku, dan titik tuang ( pour point ) dari suatu minyak

mentah dari data masing-masing kelompok.

Grafik 5.1.Data Kelompok vs (Titik Kabut; Titik Tuang; Titik Beku)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

10

20

30

40

50

60

70

80

90

74.66 74.6669.08 69.08 69.08

76.82 76.82 76.82

41.9

82.22 82.2277.36 77.36 77.36

82.76 82.76 82.76

59.36

83.48 83.4882.04 82.04 82.04

85.1 85.1 85.1

64.4

Grafik Data Kelompok vs (Titik Kabut;Titik Tuang;Titik Beku)

Titik KabutTitik TuangTititk Beku

Data Kelompok

Tem

pera

tur (

oF)

Jika dilihat dari hasil perhitungan yang kemudian diplot ke dalam suatu

grafik (Grafik 5.1), baik data umum maupun data kelompok, dapat kita

ketahui bahwa titik kabut memiliki temperatur tertinggi, dan titik beku

memiliki temperatur terendah sedangkan titik tuang memiliki temperatur di

antara keduanya (antara titik kabut dan titik beku).

Dari percobaan diatas didapatkan data untuk titik kabut, titk beku dan

titik tuang masing-masing sebesar 85,1o F, 76,82o F, dan 82,76o F. Dari titik

50

Page 9: Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

kabut, titk tuang, dan titk beku yang diperoleh, kita dapat mengetahui pada

temperatur berapa minyak tersebut masih dapat mengalir, padatanya

mengkristal, hingga saat minyak mulai membeku (tidak dapat mengalir

lagi). Dari hasil percobaan diperoleh bahwa minyak berat yang lebih dulu

mengalami pembekuan daripada minyak ringan. Karena pada minyak berat

lebih banyak mengandung padatan-padatan jika dibanding minyak ringan.

Jadi untuk menghindari pembekuan maka haruslah diusakan agar

temperatur minyak yang diprokduksi pada alat-alat flow line tetap stabil.

5.7. KESIMPULAN

1. Titik kabut merupakan suhu tertinggi diantara titik beku dan titik tuang,

dan titik beku merupakan suhu terendah diantara ketiganya. (Titik Beku

< Titik Tuang < Titik Kabut)

2. Dari hasil percobaan, didapatkan data sebagai berikut:

Data Umum:

Titik Kabut = 180 C = 64,60 F

Titik Tuang = 15,20 C = 59,36o F

Titik Beku = 5,5o C = 41,9o F

Data Kelompok:

Titik Kabut = 29,5o C = 85,1o F

Titik Tuang = 28,2o C = 82,76o F

Titik Beku = 24,9o C = 76,82o F

3. Yang mempengaruhi titik kabut, titik tuang, dan titik beku yaitu

komposisi penyusun minyak tersebut. Semakin berat minyak tersebut

semakin cepat membeku.

4. Penentuan titik kabut, titik beku dan titik tuang dari minyak pada sumur

produksi sangat penting karena mencegah terjadinya pembekuan, yang

akan mempengaruhi proses produksi. Khususnya pada aliran dari sumur

menuju ke tempat penampungan dengan menggunakan pipa.

51

Page 10: Bab v - Titik Kabut, Titik Beku, Titik Tuang

5. Untuk mengantisipasi timbulnya problem produksi minyak, terutama

mengenai pembekuan minyak pada flow rate akibat penurunan

temperatur, maka dipasang heater pada jarak-jarak tertentu di flow rate

atau pemasangan isolasi pada pipa.

52