BAB V STRATEGI KOMUNIKASI GERMO KEPADA

21
43 BAB V STRATEGI KOMUNIKASI GERMO KEPADA “AYAM KAMPUS” 1.1 Bentuk Strategi Komunikasi Germo Luna Kepada “Ayam Kampus” Germo Luna juga melakukan beberapa strategi komunikasi dengan tujuan untuk membangun kepercayaan “ayam kampus” kepadanya sehingga diharapkan melalui strategi tersebut “ayam kampus” tetap berada dalam naungannya. Strategi yang dilakukan oleh Luna terbagi menjadi: 1. Strategi yang berkaitan dengan bisnis. Strategi yang berkaitan dengan bisnis ini berarti strategi yang dilakukan oleh Luna dalam menjalankan pekerjaannya sebagai germo dan berhubungan langsung dengan “ayam kampus” yang ada di bawah naungannya serta pelanggan. Strategi yang berkaitan dengan bisnis, antara lain: a. Manajemen Terbuka. Dalam pekerjaannya, Luna menerapkan manajemen yang terbuka kepada “ayam kampus”. Manajemen terbuka yang dimaksudkan disini adalah Luna selalu memberi tahukan berapa tarif yang didapatkan oleh “ayam kampus” dari pelanggan berdasarkan hasil kesepakatan antara Luna dengan pelanggan pada saat itu. Besarnya pembagian tarif yang didapatkan adalah masing-masing 70% untuk “ayam kampus” dan 30% untuk Luna sebagai germo. Pembagian uang hasil pekerjaan tersebut langsung dibagi setelah “ayam kampus” selesai melayani pelanggan. Sehingga tidak ada penundaan pembayaran dari Luna ke “ayam kampus”, serta menghindari pemikiran negative dari “ayam kampus” mengenai uang yang diperolehnya.

Transcript of BAB V STRATEGI KOMUNIKASI GERMO KEPADA

43

BAB V

STRATEGI KOMUNIKASI GERMO KEPADA

“AYAM KAMPUS”

1.1 Bentuk Strategi Komunikasi Germo Luna Kepada “Ayam Kampus”

Germo Luna juga melakukan beberapa strategi komunikasi dengan

tujuan untuk membangun kepercayaan “ayam kampus” kepadanya sehingga

diharapkan melalui strategi tersebut “ayam kampus” tetap berada dalam

naungannya.

Strategi yang dilakukan oleh Luna terbagi menjadi:

1. Strategi yang berkaitan dengan bisnis.

Strategi yang berkaitan dengan bisnis ini berarti strategi yang

dilakukan oleh Luna dalam menjalankan pekerjaannya sebagai germo dan

berhubungan langsung dengan “ayam kampus” yang ada di bawah

naungannya serta pelanggan. Strategi yang berkaitan dengan bisnis, antara

lain:

a. Manajemen Terbuka.

Dalam pekerjaannya, Luna menerapkan manajemen yang

terbuka kepada “ayam kampus”. Manajemen terbuka yang

dimaksudkan disini adalah Luna selalu memberi tahukan

berapa tarif yang didapatkan oleh “ayam kampus” dari

pelanggan berdasarkan hasil kesepakatan antara Luna dengan

pelanggan pada saat itu. Besarnya pembagian tarif yang

didapatkan adalah masing-masing 70% untuk “ayam kampus”

dan 30% untuk Luna sebagai germo. Pembagian uang hasil

pekerjaan tersebut langsung dibagi setelah “ayam kampus”

selesai melayani pelanggan. Sehingga tidak ada penundaan

pembayaran dari Luna ke “ayam kampus”, serta menghindari

pemikiran negative dari “ayam kampus” mengenai uang yang

diperolehnya.

44

“Iya langsung tak kasih. Habis jemput langsung

bagi. Kamu segini, aku segini. Aku juga slalu kasih

tau anak-anak dapet dari pelanggan segini. Jadi

udah tak kasih tau didepannya.” (Luna)1

b. Tip merupakan hak penuh “ayam kampus”.

Tip atau uang tambahan yang diberikan kepada “ayam

kampus” karena pelanggan merasa puas dengan kerjanya,

merupakan hak penuh bagi “ayam kampus”. Luna tidak pernah

menanyakan kepada “ayam kampus” apakah dia mendapatkan

tip setelah melayani pelanggan, karena Luna merasa itu adalah

hak atau bonus bagi “ayam kampus”. Bila ada “ayam kampus”

yang mengatakan bahwa dia mendapatkan tip dari pelanggan,

Luna tidak pernah meminta bagian dari tip tersebut. Biasanya

“ayam kampus” yang memberikan bagian secara sukarela

kepada Luna.

“Aku juga gak mau minta tip dari anak-anak.

Kadang mereka cerita klo dapat tip, kadang gak.

Aku juga gak mau tanya mereka dapet tip apa gak.

Klo dikasih ya syukur, gak juga gakpapa.

Pokokmen itu tip ya urusan dia.” (Luna)2

c. Menyeleksi pelanggan.

Luna selalu menyeleksi pelanggannya. Tidak semua pelanggan

bisa dilayani oleh “ayam kampus”. Luna tidak ingin terjadi hal

buruk terhadap “ayam kampus” di bawah naungannya. Untuk

melakukan transaksi, Luna memilih bertemu langsung dengan

pelanggannya. Agar dia bisa mengetahui kondisi dari

pelanggannya pada saat itu. Yang menjadi fokus Luna adalah

apakah pelanggan tersebut dalam pengaruh minuman

beralkohol atau tidak. Hal ini bisa diketahui oleh Luna dari bau

mulut si pelanggan saat berbicara. Apabila pelanggan tersebut

1 Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe.

2 Wawancara dengan Luna pada tanggal 5 Oktober 2015 di Kos Luna.

45

bau alkohol, Luna akan membatalkan transaksi atau tidak

melayani pelanggan tersebut. Alasannya, pelanggan yang

sedang dalam pengaruh alkohol mempunyai kemungkinan

besar untuk melakukan hal-hal yang tidak baik dan bisa

melukai “ayam kampus”.

“Aku seleksi tamu nya. Bau alkohol apa gak, soale

klo bau suka resek. Aku anti tamu yang bau

alkohol. Terus aku juga lihat tamunya dari mana

dulu. Anak yang salatiga tak carike yang luar

salatiga, biar gak kenal. Kadang tak tanyain juga,

kenal gak sama tamu ini. Gitu.” (Luna)3

d. Memberikan perlindungan.

Memberikan perlindungan dalam hal ini terfokus pada

kesehatan “ayam kampus”. Luna selalu memberikan kondom

kepada pelanggannya dan mewajibkan pelanggan

menggunakan kondom pada saat berhubungan badan dengan

“ayam kampus”. Kewajiban menggunakan kondom ini

disampaikan Luna pada saat bertransaksi dengan si pelanggan.

Sehingga pelanggan yang bisa menggunakan jasa “ayam

kampus” di bawah naungannya berarti sudah menyetujui

kewajiban tersebut. Apabila ada pelanggan yang melanggar

kewajiban tersebut pada saat akan melakukan hubungan badan,

si “ayam kampus” akan menghubungi Luna, dan Luna akan

menjemput kembali “ayam kampus” dan langsung

mengkomplain si pelanggan. Kewajiban menggunakan kondom

ini agar “ayam kampus” tidak tertular penyakit kelamin serta

HIV/AIDS. Luna juga sering mengajak “ayam kampus” untuk

VCT dengan tujuan bisa mengontrol kesehatan dari “ayam

kampus”.

Selain kesehatan, bentuk perlindungan lain yang dilakukan oleh

Luna adalah antar jemput “ayam kampus” ke dan dari

3 Wawancara dengan Luna pada tanggal 5 Oktober 2015 di Kos Luna.

46

pelanggan. Luna hanya ingin memastikan bahwa “ayam

kampus” sampai ke pelanggan sesuai kesepakatan, dan kembali

dalam kondisi yang baik.

“Baru habis itu tak anter anak nya ke hotel apa

kemana gitu. Klo cocok, ya pelanggan langsung

bayar. Klo gak cocok ya kena biaya pembatalan 100

ribu. Nanti aku bisa cari gantinya lagi. Tar anak

nya main, tak tinggal. Klo udah selesai anaknya

kabari aku,tak jemput lagi. Klo gak antar jemput

ada kok ojek langganan gitu jadi udah tau. Oya, klo

di aku, tamu ku wajib pake kondom. Anak-anak

juga tau. Pasti tak kasih kondom. Biar aman n gak

kena penyakit.” (Luna)4

e. Hubungan kekeluargaan atau pertemanan.

Dalam hubungan kerja antara Luna dengan “anak-anak”nya,

tidak ada istilah atasan, yaitu germo, dan anak buah, yaitu

pekerja seks. Luna lebih senang menyebut para pekerja seks ini

dengan sebutan anak atau teman. Sehingga tidak ada batasan

antara hubungan Luna dengan “anak-anak”nya. Bahkan

hubungan mereka tidak sebatas dalam pekerjaan, tetapi

hubungan diluar pekerjaanpun tetap berjalan dengan baik dan

dekat.

“Aku rasa deket ya. Soalnya aku klo kerja,

prinsipku mereka itu temen aku. Jadi gak ada tuh

mucikari sama anak buah, terus ada batasan. Aku

juga gak mau sebut mereka anak buah. Paling aku

sebut anak gitu. Kadang ya suka main bareng. Atau

pada nginep di tempat ku juga sering.” (Luna)5

2. Strategi yang tidak terkait dengan bisnis.

Strategi yang tidak berkaitan bisnis adalah strategi yang dilakukan

oleh germo Luna di luar dari pekerjaannya. Strategi yang dilakukan ini

tidak berhubungan dengan pekerjaan atau menyangkut prosedur

4 Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe.

5 Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe.

47

bekerjanya. Tetapi dalam strategi ini, tetap melibatkan “ayam kampus”

tanpa adanya pelanggan.

Beberapa strategi yang tidak terkait dengan bisnis yang dilakukan

oleh Luna, antara lain :

a. Hang Out6

Luna sering mengajak pekerja seks dan “ayam kampus” yang

ada dibawah naungan untuk hang out bersama. Biasanya

kegiatan ini dilakukan pada hari libur, yaitu Minggu. Tidak

menutup kemungkinan juga, kegiatan ini dilakukan pada hari

kerja biasa, atau dadakan. Jarang sekali kegiatan ini

direncanakan.

Biasanya Luna dan “anak-anaknya” ini hang out ke tempat

makan dan karaoke. Karena tujuan dari hang out ini untuk

bersenang-senang, dan tidak memikirkan soal pekerjaan.

Tempat makan yang sering mereka datangi seperti Kampung

Rawa Ambarawa, Kafe Merah Putih Salatiga, Lotus Salatiga,

dan Yege Salatiga.

Setelah makan, biasanya mereka lanjut pergi berkaraoke.

Tempat karaoke yang mereka datangi adalah tempat karaoke

keluarga, seperti D’Jozz dan Inul Vista. Tapi tak jarang juga

mereka berkaraoke di beberapa rumah karaoke yang berada di

Sarirejo (Sembir) Salatiga. Karena, Luna mempunyai

beberapa teman yang mengelola tempat karaoke di sana.

Untuk pembayaran dari hang out ini, biasanya mereka

patungan7 atau salah satu dari mereka yang mentraktir

8. Dan

6 Hang out merupakan kosakata bahasa inggris yang berarti spend time socially. Bila

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti menghabiskan waktu bersama-sama

(www.usingenglish.com) 7 Patungan adalah bersama-sama membeli, menyewa, dan sebagainya; bersama-sama

mengumpulkan uang untuk suatu maksud. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 8 Mentraktir berarti membelikan (membayar) makanan dan minuman (di rumah makan dan

sebagainya) untuk orang lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

48

biasanya yang mentratktir saat hang out ini adalah “anak-

anak” Luna.

“Ya palingan sering pergi bareng gitu kemana

makan apa karaoke gitu klo pas pada bisa. Palingan

sering dadakan………… Patungan. Klo gak gentian

gitu. Tapi seringnya anak-anak yang bayar. Aku

jarang. Ahhahaha.” (Luna)9

Gambar 3.

Hangout, karaoke bersama.

9 Wawancara dengan Luna pada tanggal 5 Oktober 2015 di Kos Luna.

49

Gambar 4.

Hangout, renang.

b. Arisan10

Luna mempunyai 3 jenis arisan yang dijalaninya sekarang ini.

Peserta dari arisan-arisan tersebut adalah Luna, pekerja seks

dan “ayam kampus” dibawah naungannya, serta rekanan Luna

dengan berbagai latar belakang sosial dan ekonomi.

Tujuan dari semua arisan ini hanya untuk bersenang-senang

dan menjalin hubungan relasi yang baik.

Waktu serta tempat pelaksanaan juga berbeda-beda.

“Ya itu arisan campur-campur, aku sama temen-

temen ku yang lain juga. Ada Happy, Sosialita

Silver, sama Manja, hahahahahahaha. Ya temen-

temen ku yang waria, banci juga banyak yang ikut.

Anak-anak ku juga ada yang ikut. Yang punya

10

Arisan adalah kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa

orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian

dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

50

karaoke di sembir ada, salon, perias, banyak kok.”

(Luna)11

Ketiga arisan tersebut adalah:

1. Arisan Happy12

Arisan ini dilakukan sebulan sekali setiap tanggal 10.

Acaranya dimulai pukul 19.00 WIB. Untuk tempat

pelaksanaannya, tergantung dari pemenang arisan bulan

sebelumnya. Paling sering diselenggarakan di Kafe Merah

Putih dan Lotus. Dress code13

yang digunakan bervariasi,

dan penentuan tema dress code dilakukan oleh pemenang

arisan bulan sebelumnya. Beberapa tema dress code yang

pernah dipakai, seperti India, bunga-bunga, polkadot, dan

leopard. Penggunaan dress code ini sebagai variasi dalam

berpakaian agar tidak monoton dan berbeda dengan arisan-

arisan pada umumnya. Dalam arisan ini juga mewajibkan

pesertanya untuk melakukan iuran sebesar Rp 200.000

setiap orang, yang nantinya akan dikumpulkan dan diundi

siapa pemenangnya. Bagi peserta yang mendapatkan

arisan, akan menentukan tempat serta dress code untuk

bulan berikutnya. Anggota arisan ini berjumlah 30 orang,

dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda, yaitu para

pengusaha atau wiraswata dibidang karaoke, butik,

konveksi, salon, dan make up artist. “Anak” Luna yang

bergabung dalam arisan ini berjumlah 5 orang, dan mereka

berasal dari golongan A1. Secara gender, anggota arisan

ini terdiri dari 20 perempuan, 6 laki-laki, dan 4 waria. Isi

11

Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe. 12

Semua nama arisan yang diikuti oleh Luna, disamarkan. Berdasarkan kesepakatan pada

penelitian tanggal 4 Oktober 2015 13

Dress code berarti aturan berbusana yang tertulis atau tidak tertulis yang diterapkan dalam acara

tertentu. Atau instruksi mengenai pakaian yang harus dikenakan. (kamus Mode Indonesia –

https://professionalimage.wordpress.com/2014/07/14/dress-code-kode-busana/ diunduh pada 17

Januari 2016 pukul 10.47 WIB)

51

acara dari arisan ini hanya sebatas berkumpul dan senang-

senang, dimulai dengan pembahasan rencana event (bila

ada), pengundian arisan, makan bersama, dilanjutkan

dengan karaoke. Tujuan dari arisan ini hanya untuk

berkumpul dan bersenang-senang melepas penat, karena

sebagian besar dari anggotanya adalah pengusaha yang

kesehariannya sangat sibuk.

Gambar 5.

Arisan Happy, dresscode bunga-bunga.

2. Arisan Sosialita Silver

Arisan Sosialita Silver dilaksanakan sebulan dua kali, yaitu

setiap tanggal 9 dan 25. Acaranya dimulai pukul 15.00

WIB. Dilaksanakan sore hari karena sebagian dari

anggotanya sudah berkeluarga sehingga tidak bisa pulang

larut malam. Dalam arisan ini juga menggunakan dress

code yang berbeda-beda. Penentuan tempat dan dress

code, juga ditentukan oleh pemenang arisan sebelumnya.

Tempat acara biasanya di family karaoke seperti D’Jozz,

Happy Pupy, dan Inul Vizta. Anggota arisannya 15 orang,

yang terdiri dari “anak” Luna sebanyak 7 orang campuran

52

golongan A1 dan A2, serta 8 orang yang merupakan teman

lama atau teman bermain Luna. Untuk iuran arisan,

anggotanya membayar sebesar Rp 250.000. Isi acara arisan

ini hanya pengundian arisan, makan bersama, dan karaoke.

Tujuannya agar lebih dekat dan menjalin persaudaraan

antara Luna dengan teman-temannya. Kelompok arisan ini

juga mempunyai kegiatan lain, yaitu bakti sosial yang

dilaksanakan setiap 3 bulan sekali di panti asuhan atau

panti jompo. Pada bulan Ramadhan mereka juga

melakukan kegiatan sosial berupa pembagian takjil dan

sembako.

Gambar 6.

Arisan Happy dan Sosialita Silver di Kafe Merah Putih,

Kafe Lotus, dan Pak No

3. Arisan Manja

Arisan ini dilaksanan sebulan sekali, setiap tanggal 1 atau

2. Penentuan tempat serta dress code dilakukan oleh

pemenang arisan sebelumnya. Acara nya juga mengambil

53

tempat di family karaoke. Acara dimulai pukul 17.00 WIB.

Isi acaranya hanya pengundian arisan, makan dan karaoke.

Anggota berjumlah 20 orang yang terdiri dari 3 “anak”

Luna golongan A2, dan 17 orang teman lama Luna di

sekolah dan perguruan tinggi. Iuran anggotanya sebesar

Rp 100.000 untuk diundi, dan Rp 25.000 sebagai uang

konsumsi. Tujuan arisan ini hanya untuk kumpul dan

bersenang-senang.

1.2 Strategi Komunikasi Interpersonal Germo Luna kepada “Ayam

Kampus” Indah

Proses komunikasi yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut,

Pertama, komunikator membentuk pesan dan menyampaikannya melalui saluran

atau media tertentu, seperti telepon, SMS, BBM, LINE, atau bertatap muka

langsung dengan lawan komunikasinya, si penerima pesan, yaitu komunikan.

Kedua, komunikan yang menerima pesan tersebut mengartikan dan

menginterpretasikan apa yang diterimanya. Apabila komunikan sudah menangkap

isi pesan tersebut, maka komunikan akan segera memberikan umpan balik atau

feedback kepada komunikator. Yang ketiga, komunikator bertindak sebagai

penerima pesan atau feedback. Apabila ada reaksi atau feedback lagi, maka akan

disampaikan kepada lawan komunikasinya.

Begitulah proses komunikasi terjadi dan secara terus menerus,

walaupun tidak selamanya proses terjadi secara lancar. Terkadang dalam proses

komunikasi juga terjadi hambatan yang mengakibatkan pesan atau feedback dapat

tertunda penyampaiannya.

Hal tersebut dapat dilihat dalam komunikasi interpersonal yang

melibatkan germo dan “ayam kampus”. Setiap germo dan setiap “ayam kampus”

memiliki caranya tersendiri untuk saling membangun kepercayaan, tergantung

dari pesan dan feedback dari masing-masing pelaku komunikasi.

Komunikasi interpersonal seperti yang telah dijelaskan di depan, adalah

penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau

54

sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk

memberikan umpan balik segera (Devito, 1997:231).

Selain itu, komunikasi interpersonal banyak membahas tentang

bagaimana suatu hubungan dimulai, bagaimana mempertahankan suatu hubungan,

dan keretakan suatu hubungan (Berger, 1979; Dainton & Stafford, 2000).

Untuk mengetahui komunikasi interpersonal seorang germo dengan

“ayam kampus” yang ada di bawah naungannya, peneliti harus mengetahui dulu

tentang latar belakang dan kepribadian dari germo dan “ayam kampus” yang akan

diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dari pengamatan dan

melakukan in-depth interview untuk mengetahui informasi tentang hubungan dari

germo dan “ayam kampus”.

Dalam kasus komunikasi interpersonal antara Luna dengan Indah,

sesuai dengan konsep dari Berger, bagaimana suatu hubungan dimulai, diawali

dengan hubungan pertemanan antara mereka berdua. Indah sudah mengenal Luna

sekitar 4 tahun. Awalnya, Luna dan Indah tidak saling kenal. Karena seringnya

bertemu secara tidak sengaja ditempat biasanya dari masing-masing mereka

menghabiskan waktu atau tempat nongkrong, mereka mulai saling menyapa satu

sama lain. Dari saling sapa berlanjut dengan sering ngobrol bersama dan lebih

dekat lagi, Indah sering menginap di tempat atau kos Luna. Meskipun hubungan

pertemanan antara keduanya dekat, tetapi Indah tidak mengetahui tentang profesi

Luna yang seorang mucikari.

“Dulu dari tempat nongkrong. Tempat nongkrong aja. Dari

tempat nongkrong gitu, apa namanya, dari situ mulai kenal suka

nyapa-nyapa gitu aja…………… Iya. Dulu kan bertemannya

hanya sekedar berteman aja. Sering ngobrol, sering main

ketempat dia gitu aja…………. Ya awalnya sih Cuma berteman

biasa biasa aja sih ya. Gak tau juga kalau dulunya Mak’e itu

juga… apa namanya… suka cariin klien gitu gak tau namanya”

(Indah)14

Karena alasan ekonomi dan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya,

Indah memilih menjadi “ayam kampus”. Diawal Indah menjadi “ayam kampus”,

14

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon.

55

dia tidak bergabung dengan Luna, tetapi bergabung dengan germo lain. Hingga

akhirnya Indah tahu dari seorang temannya, yang juga bernaung dibawah Luna,

bahwa Luna juga berprofesi sebagai germo. Dari situ Indah lalu bergabung

dengan Luna.

“Ya awalnya karena butuh uang buat beli biar bisa belanja-

belanja…………… Dulu ada, ada. Pertama kali?..................

Sama yang lain dulu…………. Dari temen.” (Indah)15

Karena pertemanan mereka sebelumnya, sebelum mereka saling

mengetahui tentang pekerjaan masing-masing, Luna seorang germo dan Indah

seorang “ayam kampus”, membuat Indah mudah diterima oleh Luna sebagai

pekerja seks atau “ayam kampus” yang ada dibawah naungan. Luna tidak

gampang menerima seseorang untuk bergabung dibawah naungannya. Luna harus

mengetahui terlebih dahulu latar belakang kehiudpannya, tujuan, serta perilaku

kesehariannya, baru dia bisa memutuskan untuk menerima atau menolak orang

tersebut. Faktor pertemanan dan kedekatan tersebut yang menjadi penentunya.

Konsep kedua dari Berger yaitu bagaimana mempertahankan suatu

hubungan. Dalam mempertahankan hubungan ini, Luna menggunakan beberapa

strategi komunikasi yang diterapkan kepada “anak-anak” yang ada dibawah

naungannya, termasuk kepada Indah. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh

Luna dimaksudkan dengan harapan agar “anak-anak”, terkhusus Indah, tidak

berpindah ke germo yang lain. Apabila mereka berpindah ke germo lain, maka

pendapatan yang akan diterima oleh Luna akan berkurang.

Manajemen yang terbuka, terutama terbuka soal pendapatan, dilakukan

Luna sebagai salah satu startegi komunikasinya. Indah mengetahui hal itu. Karena

menurut Indah, sebelum deal dengan pelanggan, Indah sudah diberitahu terlebih

dahulu berapa besar pendapatan yang diterima dari pelanggan. Dan Luna selalu

memberitahukan berapa besar pendapatan yang diterima dari pelanggan setiap

bekerjasama dengan Indah.

“Iya terbuka. Terbuka dari awalnya sebelum deal, udah

terbuka.” (Indah)16

15

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon

56

Luna tidak pernah menanyakan soal tip yang diperoleh “ayam kampus”

dari pelanggan. Luna juga tidak pernah menanyakan soal tip yang Indah peroleh

dari pelanggan. Luna tahu kalau Indah mendapatkan tip, karena Indah yang

memberitahunya langsung. Meskipun tahu kalau Indah mendapatkan tip, Luna

tidak pernah meminta bagian ke Indah. Biasanya, Indah berinisiatif untuk berbagi

tip yang dia peroleh ke Luna dalam bentuk uang. Tidak ada persentase khusus,

hanya secara sukarela.

“Kadang tau kadang nggak………… Nggak, nggak

pernah…………. Pernah……… Kasih uang.” (Indah)17

Selain itu, Indah juga tahu kalau Luna melakukan seleksi terhadap

pelanggannya sebelumnya deal. Luna selalu menanyakan kepada Indah apakah

Indah kenal dengan pelanggannya terlebih dahulu. Bila kenal, maka Indah tidak

akan menerima pelanggan itu dan Luna mengalihkan ke “ayam kampus” yang

lain. Indah tidak ingin dia mendapatkan pelanggan yang kenal dirinya, karena

tidak mau mengambil resiko. Indah juga tahu kalau Luna tidak menerima tamu

yang rese, karena alasan keamanan Indah. Menurut indah itulah yang seharusnya

dilakukan oleh seorang mucikari. Indah akan menerima pelanggan tersebut jika

sudah aman.

“Iya, tahu. Karena emang juga harus seperti itu. Karena kita

juga gak mau ambil resiko kan, ternyata kita orang yang kenal

gitu…………. Ya otomatis tamu yang gak resek ya. Tamunya

resek atau nggak. Terus, apa namanya, dia kasih tau aku dulu

apakah kenal atau nggak. Seperti itu…………..Iya. Emang yang

harus aman dulu.” (Indah)18

Kewajiban menggunakan kondom bagi pelanggan Luna, merupakan

keamanan buat Indah. Karena untuk menjaga Indah tidak terkena penyakit

kelamin. Dan indah juga menerapkan itu kerika berhubungan badan dengan

pelanggan. Selain itu, yang membuat Indah merasa aman dan terlindungi karena

16

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon 17

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon 18

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon

57

Luna memiliki koneksi atau bekerjasama dengan aparat. Sehingga bila terjadi

suatu masalah, ada yang bisa membantu untuk menyelesaikannya.

“Perlindungan? Ya otomatis, kondom ya……. Oya, dia

bekerjasama sih ada lobi orang, sama aparat gitu.” (Indah)19

Indah memanggil Luna dengan panggilan Say, Mbok’e, atau Mak’e. ini

menunjukkan bahwa mereka dekat dan tidak ada hubungan yang terlalu serius

dalam pekerjaan. Apalagi pertemanan Luna dan Indah sudah terjalin semenjak

mereka belum mengetahui tentang profesi dari masing-masing.

“Ya…Say, Mak’e, Mbok’e gitu aja.” (Indah)20

Indah mengatakan bahwa hubungannya dengan Luna tidak sebatas

dalam pekerjaan. Tetapi diluar dari pekerjaan, mereka juga sering pergi bersama.

Hang out bersama, seperti makan bersama dan ngobrol dilakukan antara satu

sampai dua kali dalam seminggu. Hal-hal yang sering diobrolin oleh mereka

berdua seputar masalah cowok, belanja, makan dan arisan. Indah juga sering tidur

di tempat Luna. Ini membuat hubungan mereka semakin dekat diluar pekerjaan.

“Arisan, ngobrol, kumpul-kumpul, kongkow gitu… ya juga

sering juga tidur di tempat Luna……………….. Hampir,

hampir….. yah seminggu itu pasti. Satu minggu sekali, dua

kali………………… Banyak lah, namanya juga perempuan…

masalah semua. Masalah cowok, belanja, makan, arisan, banyak

deh yang diobrolin.” (Indah)21

Arisan yang dibuat oleh Luna dan teman-temanya, juga diikuti oleh

Indah. Yaitu arisan Sosialita Silver. Indah ikut karena ajakan dari Luna. Meskipun

teman-teman di arisan itu tau profesi indah sebagai “ayam kampus”, tapi Indah

merasa nyaman. Karena mereka menggunakan sistem “sama-sama tau” atau

saling mengerti, meghargai, dan menjaga profesi yang satu dengan yang lainnya.

Bahkan, Indah menjadi lebih dekat dengan teman-teman arisannya ini.

“Arisan sosialita silver……… Iya, sama-sama tau juga. Karena

sama temen-temen yang lain juga lumayan deket

19

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon 20

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon 21

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon

58

juga…………….. Ya pastinya lebih deket sama temen-temen.”

(Indah)22

Dalam konsep Middleton (Cangara, 2014:64) mengatakan bahwa

strategi komunikasi adalah kombinasi antara elemen-elemen komunikasi, yaitu

komunikator, pesan, media, komunikan, dan feedback.

Selain Luna yang berperan sebagai komunikator dan Indah sebagai

komunikan, unsur lain yang tidak kalah penting adalah pesan, media dan

feedback.

Dalam komunikasi interpersonal tersebut pesan yang disampaikan oleh

Luna dikemas dengan baik. Dalam strategi manajemen terbuka, dimana Luna

melakukan transparasi dalam soal pendapatan dan pembagian pendapatan secara

langsung dan terbuka, pengemasan pesan ini ingin menyampaikan bahwa Luna

bukan seorang yang koruptor atau dengan kata lain bahwa Luna adalah orang

jujur. Pesan ini diterima baik oleh Indah yang menggap Luna adalah orang yang

jujur.

Selain itu pengemasan pesan dalam strategi tip merupakan hak penuh

bagi “ayam kampus”, dimana Luna tidak pernah menanyakan dan meminta bagian

tip yang diterima oleh Indah. Pesan yang ingin disampaikan bahwa Luna tidak

akan meminta sesuatu yang bukan hak nya. Indah menangkap pesan ini, dan

feedback yang dihasilkan adalah sesekali Indah membagikan uang tip yang di

dapat ke Luna secara sukarela.

Pesan sebagai orang selektif ditunjukkan Luna dalam melakukan seleksi

pelanggannya. Disini Luna tidak sembarang dalam menerima pelanggan, sehingga

menjamin kerahasiaan identitas dari “ayam kampus”. Feedback yang diberikan

oleh Indah adalah kepercayaan terhadap Luna untuk menjaga identitasnya karena

Luna orang selektif.

Strategi memberikan perlindungan, Luna ingin menyampaikan pesan

bahwa dia melindungi dan menjaga kesehatan dari “ayam kampus” dengan

menggunakan media kondom. Feedback yang diberikan oleh Indah adalah dia

22

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon

59

merasa aman bekerja dengan Luna, karena dia akan terhindar dari penyakit

kelamin menular.

Strategi hubungan kekeluargaan atau pertemanan, pesan yang ingin

disampaikan Luna adalah bahwa dia ingin adanya kenyamanan dalam bekerja

karena hubungan yang tidak kaku. Feedback dari Indah adalah dia merasa

nyamana bekerja dengan Luna.

Media yang digunakan oleh Luna dalam strategi komunikasi yang

dibuatnya dapat dilihat dari arisan dan hang out. Pemilihan media ini sebagai

bentuk pesan bahwa teman Luna adalah teman juga bagi “anak-anak”nya. Dari

media ini, Indah mendapatkan teman-teman baru dan bisa lebih dekat dengan

teman-temannya itu. Sehingga hubungan Luna dan Indah menjadi semakin dekat

dan lebih akrab. Hubungan yang dikatakan sebagai hubungan kekeluargaan atau

pertemanan juga terlihat dalam media ini.

Strategi-strategi yang dilakukan oleh Luna kepada Indah, membuat

Indah masih bertahan bekerjasama dengan Luna, dan hampir 2 tahun mereka

bekerjasama sebagai germo dan “ayam kampus”. Bila ada germo lain yang

menawari Indah untuk bergabung dengan menawarkan fasilitas yang lebih

daripada yang diberikan oleh Luna, Indah akan bergabung dengan germo tersebut,

tetapi tetap mengutamakan atau memprioritaskan Luna.

“Ya, nyaman……….Saya, ya, bisa gabung, tapi prioritas sama

Mak’e.” (Indah)23

1.3 Modal Sosial sebagai Feedback dari Komunikasi Interpersonal Germo

Luna kepada “Ayam kampus” Indah

Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian ide dari

komunikator kepada komunikan dengan dengan maksud untuk mengubah tingkah

laku penerima pesan sesuai dengan yang diungkapkan oleh Rogers (Mulyana,

2007). Lasswell (Mulyana, 2007) menggambar proses tersebut melalui “Siapa

Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh

Bagaimana?”.

23

Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon

60

Dalam proses komunikasi, setiap orang yang berada di dalamnya bisa

saling bertukar peran sebagai komunikator maupun komunikan. Komunikator

dalam penelitian ini adalah germo Luna dimana dia menyampaikan pesan kepada

komunikannya yaitu “ayam kampus”. Pesan yang disampaikan oleh germo Luna

menggunakan beberapa media yang terbagi dalam beberapa strategi komunikasi.

Strategi komunikasi yang digunakan oleh germo Luna disampaikan melalui

sebuah komunikasi interpersonal. Dengan harapan akan muncul timbal balik yang

disebut sebagai modal sosial.

Hasil dari penelitian ini pada akhirnya menunjukkan bagaimana proses

komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh seorang mucikari terhadap “ayam

kampus” dibawah naunganya, perlunya melakukan strategi komunikasi oleh

mucikari dalam menyampaikan pesannya untuk mencapai tujuannya terhadap

“ayam kampus”, pemilihan strategi-strategi yang dianggap cocok untuk dirinya

oleh “ayam kampus”, serta feedback dari “ayam kampus” kepada germo, dan

manfaat feedback tersebut untuk bisnis yang dijalaninya.

Secara keseluruhan, dapat dipastikan proses komunikasi yang

dilakukan Luna terhadap Indah melalui strategi komunikasi yang diterapkannya

berjalan sesuai dengan yang Luna harapkan. Proses komunikasi Luna dengan

Indah menghasilkan feedback berupa modal sosial.

Modal sosial akan Nampak dari suasana saling percaya yang terjadi

antara perorangan dalam sebuah hubungan interpersonal. Dalam penelitian ini,

tampak adanya rasa aman dan nyaman dari Indah atas apa yang dilakukan oleh

Luna. Dimana unsur utama dalam modal sosial, yaitu:

1. Kepercayaan (Trust)

Kepercayaan merupakan faktor penting dalam hubungan

interpersonal. Karena kepercayaan dapat mendorong seseorang

untuk bekerjasama lebih baik dengan orang lain dan menimbulkan

kegiatan yang lebih produktif.

Dalam hubungan germo dengan “ayam kampus”, faktor

kepercayaan sangat penting. Terutama faktor kepercayaan yang

dimiliki oleh germo dalam menjaga identitas dari “ayam kampus”

61

tersebut. Mengingat besarnya resiko yang harus ditanggung oleh

“ayam kampus” apabila identitasnya terbongkar.

Kepercayaan Indah terhadap Luna terlihat dalam strategi

dimana Luna selalu menyeleksi pelanggannya dengan menanyakan

apakah Indah mengenal calon pelanggan tersebut. Karena bila tidak

melakukan hal tersebut, maka ada kemungkinan Indah akan

bertemu dengan pelanggan yang mengenal dia. Sehingga identitas

Indah sebagai “ayam kampus” dapat terbongkar. Hal tersebut akan

membuat Indah tidak percaya lagi dengan Luna dan bisa

meninggalkannya.

Selain itu, dapat dilihat dengan manajemen terbuka yang

dilakukan oleh Luna. Indah bisa mengetahui pendapatan asli yang

diterima dari pelanggan, sehingga dia dapat menghitung dan

menerima bagian yang jumlahnya sesuai dengan kesepakatan bagi

hasil antara mereka. Manajemen yang terbuka ini, juga

membangun kepercayaan Indah terhadap Luna, karena tidak ada

kebohongan atau korupsi dalam hubungan kerja mereka.

Kepercayaan ini membuat indah aman bekerjasama dengan

Luna, dan hubungan mereka terjalin dengan baik.

2. Timbal Balik (Reciprocal)

Timbal balik antara germo dengan “ayam kampus”

berperan penting dalam pembentukan hubungan keduanya. Dengan

saling menerima, terbuka, dan membantu satu dengan yang lain

melalui interaksi sosial dapat menjadikan mereka lebih peka satu

sama lain, baik dalam hal pekerjaan maupun diluar dari pekerjaan.

Dalam kasus hubungan Luna dan Indah, timbal balik dapat

dilihat dari strategi Luna dalam memberikan perlindungan kepada

Indah. Luna mewajibkan pelanggan untuk menggunakan kondom

ketika berhubungan badan. Sehingga melindungi Indah dari

tertularnya penyakit kelamin ataupun HIV/AIDS.

62

Berbagi hasil tip yang diperoleh Indah kepada Luna secara

sukarela, mentraktir Luna makan, adalah bentuk timbal balik dalam

hubungan ini.

Dari timbal balik ini, mereka menjadi lebih dekat. Dapat

dilihat dengan seringnya mereka hang out satu sampai dua kali

dalam seminggu, seringnya Indah menginap di tempat Luna,

ngobrol bersama baik masalah pekerjaan maupun diluar pekerjaan.

Timbal balik ini menimbulkan rasa nyaman, terutama rasa

nyaman oleh Indah.

3. Jaringan Sosial

Jaringan sosial terbentuk karena adanya rasa simpati dan

kewajiban dalam sebuah kelompok. Dalam hubungan germo dan

“ayam kampus”, jaringan sosial terbentuk karena mereka

mempunyai kesamaan sebagai bagian dari bisnis prostitusi yang

memiliki resiko yang besar. germo memiliki resiko ditahan oleh

pihak berwajib karena melakukan perdagangan manusia dan bisa

dihukum penjara sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana (KUHP). Bagi “ayam kampus” resikonya adalah dikelurkan

atau drop out dari kampus mereka dan image yang buruk dari

lingkungan sekitar, mencoreng nama baik keluarga, dan bahkan

bisa tidak dianggap lagi sebagai bagian dari keluarga oleh

keluarganya. Ini yang menimbulkan rasa simpati antara pekerja

prostitusi.

Indah mengetahui begitu besarnya resiko menjadi “ayam

kampus”, tapi dia tetap percaya kepada Luna untuk menjual

dirinya. Kewajiban dari Luna adalah menjaga Indah dengan

merahasiakan identitasnya jangan sampai ketahuan. Indah juga

berkewajiban untuk memenuhi prosedur dalam bekerja yang telah

diterapkan oleh Luna.

63

Jaringan sosial yang terbentuk tidak hanya sebatas

hubungan Luna dan Indah dalam dunia prostitusi. Tetapi mereka

memperluas jaringan sosial mereka diluar dari dunia prostitusi,

yaitu dengan mengikuti arisan. Arisan yang mereka ikuti, anggota

di dalamnya terdiri dari berbagai latar belakang pekerjaan. Dimana

setiap pekerjaan mempunyai kelebihan, kekurangan, dan resikonya

masing-masing. Tetapi dalam arisan ini, mereka saling menghargai

dan menjaga profesi dari masing-masing anggotanya.

Jaringan sosial ini membantu mereka juga dalam bekerja.

Karena jaringan ini dapat membantu mereka menemukan

pelanggan-pelanggan baru. Karena, teman-teman mereka dalam

arisan bisa membantu menawarkan atau menjual jasa mereka ke

orang lain. Secara otomatis, jaringan bisnis yang dilakukan oleh

Luna dapat menjadi luas.

Tiga unsur modal sosial inilah yang merupakan feedback dari “ayam

kampus” kepada germonya. Modal sosial ini dapat digunakan kembali oleh

germo, dalam penelitian ini adalah Luna, untuk meningkatkan kerjasama dengan

“ayam kampus”, serta mendapatkan keuntungan yang lebih dari bisnisnya.

Seperti yang dikatakan oleh Burt (1992) bahwa modal sosial dapat

menjadi kekuatan yang sangat penting bukan hanya untuk kehidupan ekonomi

tetapi juga eksistensisosial. Modal sosial ini dapat menjadi kekuatan Luna untuk

bisa bekerja sama dengan lebih banyak lagi “ayam kampus” sehingga dapat

meningkatkan pendapatannya sebagai germo. Serta keberadaan Luna akan

semakin diakui dalam dunia prostitusi di Salatiga, terutama germo yang menjual

“ayam kampus”, sehingga akan banyak pelanggan yang mencari dan

menggunakan jasanya.