Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

download Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

of 57

Transcript of Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    1/57

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    2/57

    Waktu : 6 x 45 Menit

    (Keseluruhan KD)

    StandarKompetensi :5.Menganal is isSis tem Hukum

    dan PeradilanInternasional

    Kompetensi Dasar :5.1. Mendeskripsikan sistem

    hukum dan peradilan

    internasional.

    5.2. Menjelaskan penyebab tim-

    bulnya sengketa internasional

    dan cara penyelesaian olehMahkamah Internasional.

    5.3. Menghargai putusan

    Mahkamah Internasional.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    3/57

    Waktu : 2 x 45 Menit

    Standar Kompetensi :

    Menganal is is Sistem Hukum dan Peradi lanInternasional

    Kompetensi Dasar :5.1. Mendeskripsikan sistem

    hukum dan peradilaninternasional.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    4/57

    (Indikator)Hasil Yang Diharapkan :

    Menguraikan pengertian sistem hukum dan asal

    mula hukum internasional. Menjelaskan hukum internasional dalam arti

    modern, asas-asas, sumber hukum dan subjekhukum internasional.

    Mendeskripsikan hubungan hukum internasional

    dengan hukum nasional dan proses ratifikasi hukuminternasional. Menganalisis tentang peradilan internasional.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    5/57

    Pengertian

    SISTEM HUKUM

    DAN PERADILANINTERNASIONAL

    Sistem Hk.

    Internasional

    Hk. Internasional

    Hukum

    Internasional

    Asal Mula

    Arti Modern

    Asas-asas

    Sumber Hukum

    Subjek Hukum

    Hub. Hukum Internasional dgn Hk. Nasional

    Proses ratifikasi Hk. Int menjadi Hk. Nasional

    Peradilan Internasional

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    6/57

    1.Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

    a. Sistem Hukum Internasional

    Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan hukum

    yang berlaku untuk komunitas internasional (semua negara-

    negara di dunia) yang harus dipatuhi dan diataati olehsetiap negara.

    Sistem hukum internasional juga merupakan aturan-aturan

    yang telah diciptakan bersama oleh negara-negara anggota

    yang melintasi batas-batas negara.

    Kepatuhan terhadap sistem hukum internasional tersebut,

    adakalanya karena negara tersebut terlibat langsung dalam

    proses pembuatan dan tidak sedikit juga yang tinggal

    meratifikasinya.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    7/57

    b. Pengertian Hukum Internasional

    Hukum internasional (HI) adalah bagian hukum yangmengatur aktivitas entitas berskala internasional.

    1. J.G. Starke, Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum

    (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan

    karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.

    2. Wirjono Prodjodikoro, Hukum internasional, adalah hukum yang

    mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai

    negara.

    3. Mochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional, adalah

    keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengaturhubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara

    antara :

    negara dan negara

    negara dan subjek hukum lain bukan negara atau subjek

    hukum bukan negara satu sama lain.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    8/57

    c. Asal Mula Hukum Internasional

    Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasionalsejak tahun 89 SM, dengan istilah Ius Gentium(hukum

    antar bangsa).

    Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi Ius

    Inter Gentiumialah hukum yang diterapkan bagi kaula

    negara (orang asing), yaitu orang-orang jajahan atau

    orang-orang asing.

    Kemudian berkembang menjadiVolkernrecht(bahasa Jerman), Droit des

    Gens(bahasa Prancis) dan Law o f Nat ions

    atau Intern ational Law(Bahasa Inggis).

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    9/57

    Dalam perkembangan berikutnya, pemahamantentang hukum internasional dapat dibedakan dalam

    2 (dua) hal, yaitu :

    Hukum perdata Internasion al, yaitu hukum

    internasional yang mengatur hubungan hukumantar warga negara suatu negara dan warga

    negara dari negara lain (antar bangsa).

    Hukum Publ ik Internasional, yaitu hukum

    internasional yang mengatur negara yang satu dan

    negara yang lain dalam hubungan internasional

    (hukum antar negara).

    Lanjutan .

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    10/57

    d. Hukum Internasional Dalam Arti Modern

    Terwujudnya Hukum Internasional yang kita kenalsekarang mrp hasil konferensi di Wina 1969.

    Hukum Tertulis :

    Bahwa ruang lingkup hukum internasional hanyaberlaku utk perjanjian-perjanjian antar negara.

    Menghasilkan suatu perjanjian tertulis yangdikenal dengan nama Vienna Convention on the

    Law of Treaties.

    Perjanjian Internasional tertulis tunduk padaketentuan hukum kebiasaan internasional danyurisprudensiatau prinsip-prinsip hukum umum.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    11/57

    Lanjutan .

    Hukum Tidak Tertulis :

    Masih terdapat hukum kebiasaan internasional (hukum tidak

    tertulis) yg ruang lingkupnya hanya utk perjanjian antar negara.

    Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain,

    ada pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar negara dan

    organisasi-organisasi internasional.

    Dalam perjanjian tidak tertulis (International Agreement Not in

    Written Form

    ), contohnya adalah Prancis (1973) mengadakan

    percobaan nuklir di Atol Aruboa yg banyak menuai protes dari

    negara lain bahkan, masalahnya diajukan kepada Mahkamah

    Internasional di Den Haag.

    Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan percobaan

    sejenis dan bila ingkar janji, negara lain dapat menuduh,

    memprotes dan mengadakan tuntutan.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    12/57

    e. Asas-asas Hukum Internasional

    Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negaraharus memperhatikan asas-asas hukum internasional:

    1. Asas Teritorial

    2. Asas Kebangsaan3. Asas Kepentingan

    UmumAsas lain sebagai berikut :

    1. Pacta sunt servanda

    2. Egal ity r igh ts

    3. Rec ipros i tas

    4. Cour tesy

    5. R ight s ig s tant ibus

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    13/57

    f. Sumber Hukum Internasional

    Mochtar Kusumaatmadja, membedakan sumber hukum

    dalam arti material dan sumber hukum dalam arti formal.

    SUMBERHUKUM INTERNASIONAL

    DALAM ARTI MATERIAL :Adalah sumber hukum

    yang membahas dasar

    berlakunya hukum suatu

    negara.

    DALAM ARTI FORMAL :Adalah sumber dari mana kita

    mendapatkan atau menemukan

    ketentuan-ketentuan hukum

    internasional.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    14/57

    Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam

    Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut :

    1. Perjanjian Internasional (Traktat = Treaty),

    2. Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbuktidalam praktek umum dan diterima sbg hukum,

    3. Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab,

    4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran

    para ahli hukum internasional dari berbagainegara sebagai alat tambahan untuk menentukanhukum, dan

    5. Pendapat-pendapat para ahli hukum terkemuka.

    Lanjutan .

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    15/57

    g. Subjek Hukum Internasional

    1. Negara

    2. Tahta Suci

    3. Palang Merah Internasional4. Organisasi Internasional

    5. Orang Perseorangan

    6. Pemberontak dan Pihakdalam SengketaHukumInternasional

    Subjek

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    16/57

    Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Asal Mula,Asas-asas dan Subyek Hubungan Internasional, serta hubungan antara

    Hukum Internasional dan Hukum Nasional,dilanjutkan penugasan

    dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut :

    Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1

    1. Berikan ulasan kembali tentang pengertian Hukum Internasi-

    onal sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal !

    Pendapat anda tentang hubungan internasional ? ......................

    No Tokoh Uraian Singkat

    1.SamSuhaedi

    ...............................................................................

    ...............................................................................

    2. Wirjono P...............................................................................................................................................................

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    17/57

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    18/57

    4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam hukum

    internasional pemberontak dan pihak dalam sengketa dapatmenjadi salah satu subjek hukum internasional !

    ...........................................................................................................

    5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara hukum

    perdata internasional dan hukum publik internasional dibawah ini !

    Persamaan Perbedaan

    ....................................................

    ....................................................

    ....................................................

    ....................................................

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    19/57

    h. Hubungan Hukum Internasional dengan Hukum

    Nasional

    Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yangmemberikan gambaran bagaimana keterkaitan antarahukum internasional dengan hukum nasional :

    1. Aliran Monoisme(tokohnya Hanz Kelsen dan GeorgesScelle), bahwa antara hukum internasional dan hukum

    nasional merupakan satu kesatuan, disebabkan :

    Walaupun kedua sistem hukum itu mempunyai istilah

    yang berbeda, tetapi subjek hukumnya tetap sama,yaitu individu-individu yang terdapat dalam suatu

    negara.

    Sama-sama mempunyai kekuatan hukum yang

    mengikat.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    20/57

    2. Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-

    gapan bahwa hukum internasional (HI) dan hukum nasio-nal (HN) mrp dua sistem terpisah yg berbeda, karena :

    Perbedaan Sumber Hukum, HNbersumber pada hukum

    kebiasaan dan tertulis suatu negara, sedangkan HI

    berdasarkan pada hukum kebiasaan dan kehendak

    bersama negara-negara dlm masyarakat internasional.

    Perbedaan Mengenai Subjek, subjek HN adalah

    individu-individu yg terdapat dlm suatu negara, sedang-

    kan subjek HI adalah negara-negara internasional

    Perbedaan Mengenai Kekuatan Hukum, HNmempunyaikekuatan mengikat yang penuh dan sempurna jika

    dibandingkan dengan HI yang lebih banyak bersifat

    mengatur hubungan negara-negara secara horizontal.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    21/57

    h. Proses Ratifikasi Hukum Internasional menjadi

    Hukum Nasional

    Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang PerjanjianInternasional, bahwa dalam pembuatan perjanjianinternasional harus didasarkan pada prinsip-prinsip

    persamaan, saling menguntungkandanmemperhatikan hukum nasionalatau hukuminternasional yang berlaku.

    Harus didahului dengan konsultasi dankoordinasi dengan menteri luar negeri,

    dan posisi pemerintah harus dituangkan

    dalam suatu pedoman delegasi.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    22/57

    Tahap-tahap Dalam Pembuatan Perjanjian Internasional

    Negara

    A

    Negara

    B,C,D

    dst.Penjajakan

    Perundingan

    Perumusan naskah Penerimaan

    Penandatanganan

    Penandatanganan suatu perjanjian internasional dapat

    merupakan persetujuan atas naskah yang dihasilkan dan

    merupakan pernyataan untuk mengikatkan diri secara

    def ini t i f.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    23/57

    Pengesahan perjanjian internasional mrp tahap

    penting dalam proses pembuatan perjanjian

    internasional, karena suatu negara telah menyatakandiri untuk terikat secara defin it i f.

    Tentang pengesahan

    perjanjian internasional,

    dapat dibedakan antara

    pengesahan dengan undang-

    undang dan pengesahan

    dengan keputusan presiden.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    24/57

    PENGESAHAN

    PERJANJIAN

    INTERNASIONAL

    DENGAN UNDANG-

    UNDANGDENGAN KEPUTUSAN

    PRESIDEN

    Apabila berkenaan dengan :

    a. Masalah politik, perdamaian,

    pertahanan, dan keamanan negara;b. Perubahan wilayah atau penetapan

    batas wilayah;

    c. Kedaulatan negara;

    d. Hak asasi manusia dan lingkungan

    hidup;

    e. Pembentukkan kaidah hukum baru;

    f. Pinjaman atau hibah luar negeri.

    Pengesahan perjanjian internasional

    dilakukan berdasarkan materi perjanjian

    dan bukan berdasarkan bentuk atau

    nama perjanjian.

    Jenis-jenis perjanjian yang

    pengesahannya melalui keputusan

    presiden pada umumnya memilikimateri yang bersifat prosedural dan

    memerlukan penerapan dalam

    waktu singkat tanpa mempengaruhi

    peraturan perundang-undangan

    nasional, di antaranya adalah

    perjanjian induk yang menyangkut

    kerjasama di bidang Iptek, ekonomi

    dan teknik, perdagangan,

    kebudayaan, pelayaran niaga,

    kerjasama penghindaran pajak

    berganda, dll.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    25/57

    Suatu perjanjian internasional dapat berakhir bila :

    1. Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yg

    ditetapkan dalam perjanjian;

    2. Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai;

    3. Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi

    pelaksanaan perjanjian;

    4. Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggarketentuan dalam perjanjian;

    5. Dibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan

    perjanjian lama;

    6. Munculnya norma-norma baru dalam hukuminternasional;

    7. Hilangnya objek perjanjian

    8. Terdapat hal-hal yg merugikan kepentingan nasional.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    26/57

    Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa Presiden dengan

    persetujuan Dewan Perwaki lan Rakyat menyatakan perang ,

    membuat perdamaian, dan per janj ian dengan negara lain.

    Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk

    mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah

    perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan

    mengandung materi :1. Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi

    haluan politik negara (perjanjian persahabatan, perubahan

    wilayah, atau penetapan tapal batas.

    2. Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat

    mempengaruhi haluan politik negara, perjanjian kerjasmaekonomi, atau pinjaman uang.

    3. Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem

    perundangan harus diatur dengan undang-undang, seperti

    soal-soal kewarganegaraan dan soal-soal kehakiman.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    27/57

    Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukanhal-hal berikut :

    Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2

    1. Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi

    hukum Internasional menjadi hukum nasional !

    2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaanperundingan suatu perjanjian internasional terlebih dahulu

    dilakukan oleh delegasi yang dipimpin serorang menteri !

    3. Berikan penjelasan makna penandatangan suatu

    perjanjian internasional !

    4. Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan)

    perjanjian internasional ada yang dengan Undang-Undang

    dan ada yang cukup dengan Keputusan Presiden !

    5. Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian

    internasional menurut Pasal 11 UUD 1945 !

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    28/57

    Komponen-komponen Lembaga

    Peradilan Internasional

    1) MahkamahInternasional (TheInternational Court of

    Justice)

    Komposisi terdiri dari 15 orangHakim dan masa jabatan 9 tahun.Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari

    negara anggota tetap DK PBB) Berfungsi, menyelesaikan kasus

    kasus persengketaaninternasional yang subjeknyanegara.

    Yurisdiksi adalah kewenangan MIuntuk memu-tuskan perkara-perkara pertikaian dan memberiopini yang bersifat nasihat.

    i. Peradilan Internasional

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    29/57

    Mahkamah Internasional dalam mengadili suatuperkara, berpedoman pada perjanjian-perjanjian

    internasional (traktat-traktat dan kebiasaan-kebiasaan

    internasional) sebagai sumber hukum.

    Keputusan Mahkamah Internasional, merupakankeputusan terakhir walaupun dapat diminta banding.

    Di samping pengadilan Mahkamah Internasional,

    terdapat juga pengadilan arbitrasi internasional.

    Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan

    hukum, dan keputusan para arbitet tidak perlu

    berdasarkan peraturan hukum.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    30/57

    Komposisi adalah 18orang hakim yang masajabatannya 9 tahun.

    Dipilih berdasarkan 2/3suara Majelis NegaraPihak.

    2) Mahkamah Pidana Internasional

    (The International Crim inal Court)

    4 Jenis

    Kejahatan

    (Pasal 5-8

    Statuta

    Mahkamah)

    Yurisdiksi adalahkewenangan untukmenegakkan aturanhukum internasional

    terhadap pelakukejahatan berat.

    Kejahatan Genosida

    Kejahatan terhadapkemanusiaan

    Kejahatan perang

    Kejahatan agresi

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    31/57

    3)Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional ( TheInternation al Crim inal Tribunals/ICT)

    Berwenang mengadilipara tersangka

    kejahatan beratinternasional yang

    bersifat tidakpermanen, artinya

    setelah selesaimengadili, peradilan

    dibubarkan

    Contoh : International Criminal

    Tribunal for Former

    Yugoslavia

    Special Court for

    cambodia

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    32/57

    Waktu : 2 x 45 Menit

    Standar Kompetensi :

    Menganal is is Sistem Hukum dan Peradi lanInternasional

    Kompetensi Dasar :5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya

    sengketa internasional dan carapenyelesaian oleh Mahkamah

    Internasional.

    5.3. Menghargai putusan

    Mahkamah Internasional.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    33/57

    (Indikator)Hasil Yang Diharapkan :

    Mendeskripsikan tentang sengketa nasional,

    faktor penyebabnya dan dalam menyelesaikansengketa internasional.

    Menganalisis peran hukum Internasional dalammenjaga perdamaian dunia dan berdampingansecara damai.

    Menghargai keputusan Mahkamah Internasionaldalam menyelesaikan masalah internasional.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    34/57

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    35/57

    1. Penyebab Timbulnya Sengketa

    Internasional oleh Mahkamah Internasionala. Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya

    Sengketa internasional adalah sengketa atau

    perselisihan yang terjadi antar negara baik yangberupa masalah :

    Wilayah,

    Warganegara,

    Hak Asasi Manusia,

    Terorisme, dll.

    Faktor pol i t isatau

    perbatasanwilayah, mrp

    faktor potensial timbulnya

    ketegangan dan sengketa

    internasional yg dapat

    memicu terjadi perang

    terbuka.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    36/57

    1. Segi Politis (Adanya Pakta

    Pertahanan atau PaktaPerdamaian)

    2. Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial

    3. Pengembangan Senjata Nukliratau Senjata Biologi

    4. Permasalahan Terorisme

    5. Ketidakpuasan Terhadap Rezim

    Yang Berkuasa.

    6. Adanya Hegemoni (pengaruhkekuatan) Amerika.

    Beberapa

    Faktor

    Penyebab :

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    37/57

    b. Peran mahkamah Internasional Dlm MenyelesaikanSengketa Internasional

    Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional

    melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan

    istilah Adjudicat ion, yaitu suatu teknik hukum untuk

    menyelesaikan persengkataan internasional dengan

    menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan.

    Adjudikasi berbeda dari arbitrase, karena adjudikasi

    mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh

    lembaga peradilan tetap, sementara arbi trase

    dilakukan melalui prosedur ad ho c.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    38/57

    Lanjutan .

    Wewenang ratione personae, yaitu

    siapa-siapa saja yang dapat menga-jukan perkara ke mahkamah, dan

    Wewenang ratione materiae, yaitu

    mengenai jenis sengketa-sengketa

    yang dapat diajukan.

    Mahkamah

    Internasional

    Wewenang wajib (compulsory jurisdiction), yaituhanya dapat terjadi jika negara-negara sebelumnyadalam suatu persetujuan menerima wewenang tsb.

    Berdasarkan Ketentuan Konvensional

    Klausula Opsional

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    39/57

    Lanjutan .

    Mahkamah

    Internasional

    Fungsi konsultatif, yaitu

    memberikan pendapat-pendapatyang tidak mengikat atau apa yang

    disebut adv isory opin ion:

    1. Natur Yuridik Pendapat Hukum

    (Advisory Opinion)

    2. Permintaan Pendapat

    Mahkamah Internasional :

    Badan yang dapat memintapendapat mahkamah

    Pemberian pendapat oleh

    mahkamah

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    40/57

    Beberapa istilah penting yang berhubungan denganupaya-upaya penyelesaian Internasional.

    1. Advisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat olehpengadilan dalam melarasi permasalahan yang diajukan olehlembaga berwenang.

    2. Compromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yangbersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan

    yang akan diselesaikan, melalui : Penetapan ihwal persengketaan, Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam

    menentukan kasus.

    Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampauiotoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yangbersangkutan dalam compromis.

    3. Ex Aequo Et Bono, asas untuk menetapkan keputusan olehpengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    41/57

    c. Prosedur Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui

    Mahkamah Internasional

    Telah Terjadi

    Pelanggaran

    HAM

    Ada Pengaduan

    Dari Negara

    Yang Dirugikan

    Komisi Tinggi

    HAM PBB/

    Lembaga HAM

    Internasional

    Pemeriksaan Dan

    PenyeledikanProses

    Peradilan s.d.

    Pemberian

    Sanksi

    MAHKAMAH

    INTERNASIONAL

    Negara-Negara

    Anggota/Buka

    n

    PBB

    Terjadi

    Sengketa/

    Konflik

    AB

    C

    D E

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    42/57

    Lanjutan .

    Beberapa hal terkait dengan prosedur penyelesaian

    sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional.

    Wewenang Mahkamah, yaitudapat mengambil tindakan

    sementara dalam bentuk ordonasi(melindungi hak-hak dan

    kepentingan pihak-pihak yang bersengketa sambil

    menunggu keputusan dasar atau penyelesaian lainnyasecara defenitif.

    Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah satu

    pihak tidak muncul di mahkamah atau tidak

    mempertahankan perkaranya, pihak lain dapat memintamahkamah mengambil keputusan untuk mendukung

    tuntutannya. Jika negara bersengketa tidak hadir di

    mahkamah, tidak menghalangi organ tersebut untuk

    mengambil keputusan.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    43/57

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    44/57

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    45/57

    f. Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai

    Berdasarkan Persamaan Derajat

    Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai dida-sarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlakusecara universal :1. Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang

    bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasanpolitik suatu negara, atau menggunakan cara-cara lainnya

    yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB.

    2. Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negerisuatu negara.

    3. Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa.

    4. Persamaan kedaulatan negara.

    5. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan,kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.

    6. Itikad baik dalam hubungan internasional.

    7. Keadilan dan hukum internasional.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    46/57

    Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3

    Setelah mempelajari materi-materi tentang : Penyebab TimbulnyaSengketa Internasional dan Cara Penyelesaian Oleh Mahkamah

    Internasional, lakukan Strategi Pembelajaran dengan PenugasanCooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atauKooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.

    Langkah-langkah :

    1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 5 orang.

    2. Diberikan wacana atau kliping sesuai topik bahasan.

    3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan

    menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadapwacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.

    4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.

    5. Buatlah kesimpulan bersama.

    6. Penutup.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    47/57

    2. Menghargai Keputusan Internasional

    No Pihak-Pihak

    Yang Terlibat

    Uraian Kasus atau Kejadian Keterangan

    1. Amerika

    Serikat di

    Filipina, Indo

    China

    Jepang

    Tahun 1906, tentara Amerika telah

    melakukan kejahatan perang dengan

    membunuh warga Filipina (moro

    massacre

    ).

    Tahun 1968, peristiwa yang lebih

    dikenal dengan

    My Lai Massacre

    ,

    sebuah kompi Amerika menyapu

    warga desa dengan senjata otomatis

    hingga menewaskan sekitar 500

    korban.

    Pada tahun 1945, lebih dari 40.000

    rakyat Jepang yang tidak berdosa

    telah terpanggang dengan

    dijatuhkannya bom atom di Hirosima

    dan Nagasaki (Jepang).

    Para pelaku ke-

    jahatan perang

    telah diajukan ke

    pengadilan mili-

    ter, namun tidak

    lama kemudian

    banyak yang di-

    bebaskan. (Mah-

    kamah interna-

    sional belum

    dapat berbuat

    banyak

    ).

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    48/57

    2. Jerman

    Jepang dalam

    aksinya di

    Eropa dan Asia.

    Periode antara tahun 1933 s.d. 1939

    Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler

    telah melakukan pembasmian terhadap

    lawan politik maupun orang-orang

    Yahudi serta penyerbuan terhadap

    negara Austria, Polandia dan

    Cekoslowakia dengan cara-cara yang

    sangat biadab (

    holocaust

    ).

    Pasukan Jepang baik di Indonesia,

    Korea maupun di China yang sangat

    kejam selama pendudukan. Di

    Indonesia, selama pendudukan Jepang

    Tidak kurang dari 10.000 rakyat hilang

    dan tidak pernah kembali selama

    berlangsungnya romusha tersebut.

    Sebelum Perang

    Dunia II, kolonia-

    lisme Barat de-

    ngan jutaan kor-

    ban tidak tersen-

    tuh. Baru setelah

    sekutu membuka

    Pengadilan Nu-

    remberg (1945-

    1946) untuk Nazi

    dan Jepang, di-

    mulailah proses

    pelembagaan

    untuk kejahatan

    perang melalui

    empat Konvensi

    Geneva tahun

    1949.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    49/57

    3 Serbia di

    Kroasia dan

    Bosnia

    Herzegovina

    (Yugoslavia)

    Kurun waktu antara tahun 1992-1995,

    pasukan Serbia telah melakukan

    pemmbersihan etnik (etnic cleansing

    terutama terhadap warga sipil muslim

    Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah

    lain serta di Kroasia yang ingin

    melepaskan diri dari Serbia setelah

    bubarnya negara federasi Yugoslavia.

    Tidak kurang 700.000 warga sipil telah

    disiksa dan dibunuh dengan kejam.

    Beberapa nama yang harus

    bertanggungjawab atas perbuatan

    kejahatan perang tersebut antara lain :

    Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco

    Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic,

    Mladic, dan lain-lain.

    Tahun 1994 pe-

    ngadilan terhadap

    para penjahat pe-

    rag telah terbukti

    di Den Haag

    (Belanda).

    Proses

    pengadilan terus

    berlangsung,

    namun hasilnya

    belum sesuai

    harapan. Banyak

    yang masih gagal

    ditangkap.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    50/57

    4 Pemerintah

    Rwanda

    terhadap etnis

    Hutu dan Tutsi

    Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994,

    tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan

    Tutsi telah terbunuh. Pemerintah

    Rwanda bertanggung-jawab atas kasus

    terbunuhnya kedua etnis tersebut.

    PBB menggelar

    pengadilan keja-

    hatan perang

    yang digelar di

    Arusha (Tan-

    zania), namun

    hanya mampu

    menyerat 29

    orang yang

    diadilli.

    Catatan :

    Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar pengadilan untuk

    penjahat-penjahat perang. Internasionalisasi pengadilan penjahat perang semakin

    menjadi penting dengan disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuah

    langkah untuk membentuk ICC (

    International Criminal Court

    yang permanen. Namun,

    banyak pengamat mengkritik pengadilan di Den Haag saja, lebih banyak gagal daripada

    suksesnya, apalagi model ICC.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    51/57

    SOAL ESSAY/URAIANJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

    1. Berikan alasan, mengapa dalam kehidupan antar bangsa

    diperlukan hukum internasional ?

    2. Rumuskan kembali tentang hukum internasional dari berbagaipendapat para ahli !

    3. Berikan 2(dua) contoh tentang penerapan asas kebangsaan

    kebangsaan dalam hukum internasional !

    4. Jelaskan perbedaan antara hukum internasional tertulis dantidak tertulis !

    5. Tuliskan kembali sumber-sumber hukum internasional

    berdasarkan Pasal 38 Piagam Mahkama Internasional !

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    52/57

    Lanjutan .

    6. Jelaskan bagaimana proses ratifkasi yang dilakukan di

    negara Indonesia !

    7. Jelaskan bagaimana proses/prosedur penyelesaian

    sengketa Internasional yang melibatkan 2(dua) atau lebih

    negara yang terliibat !

    8. Tuliskan kembali apa yang menjadi tugas dan fungsiMahkamah Internasional dalam upaya menyelesaikan

    sengketa-sengketa internasional !

    9. Jelaskan mengapa setiap bangsa atau negara menghendaki

    hidup berdampingan secara damai!

    10.Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa kita harus

    menghormati keputusan Mahkamah Internasional !

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    53/57

    STUDI KASUS

    Tugas Pengadilan Internasional

    Kongo: Satu-satunya pengadilan kejahatan perang internasional yangpermanen memulai perkara pertamanya, dalam kasus pemimpin milisi diRepublik Demokratik Kongo. Para hakim di Pengadilan Kejahatan Internasional(ICC) akan memutuskan apakah Thomas Lubanga akan diadili atas tuduhanmerekrut tentara anak-anak. Konflik di Kongo yang terjadi selama empat tahunmenyebabkan sekitar empat juta orang tewas.

    Amerika Serikat dengan keras menentang pembentukan ICC, karenakhawatir tentaranya akan diadili secara politik. ICC dirancang untukmenggantikan berbagai pengadilan ad hockejahatan perang yang didirikan dibeberapa negara, termasuk pengadilan yang menangani kejahatan perang dibekas Yugoslavia dan pembantaian etnik di Rwanda. Thomas Lubanga, 45tahun, memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC) di distrik Ituri di Kongotimur laut, tempat peperangan terus pecah setelah perang lima tahun secara

    resmi berakhir pada tahun 2003.Jaksa mengatakan dia mengunjungi kamp latihan bagi tentara milisi etnik

    Hema, yang termasuk anak-anak mulai umur 10 tahun, sewaktu merekamempersiapkan diri untuk bertempur dengan lawan mereka, milisi etnik Lendu.Sambil mendorong mereka untuk bertempur, mereka -- Lubanga dan wakilnya-- juga mengancam anak-anak itu akan dibunuh jika berusaha melarikan diridari kamp, kata pernyataan kantor jaksa yang dikutip oleh kantor berita AFP.

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    54/57

    Tentara anak-anak itu kemudian diperintahkan untuk membunuhsemua etnik Lendu termasuk pria, wanita dan anak-anak, tambah

    pernyataan itu, berdasarkan kesaksian dari enam orang anak.Lubanga menyangkal tiga dakwaan kejahatan perang. Parapengacaranya mengatakan Lubanga berusaha menghentikankonflik dan dia dihukum oleh masyarakat internasional karenamenolak untuk memberi kemudahan bagi perusahaan-perusahaanasing di daerah pertambangan yang dia kuasai.

    Berbicara tentang musuh-musuhnya, Lubanga pernah mengatakankepada pasukan penjaga perdamaian PBB: Mereka yangmelakukan melakukan genosida atau pembantaian harusdihukum. Wartawan BBC Mark Doyle mengatakan konflik di Ituriterlihat seperti perang antar etnik, tetapi akar permasalahannyaadalah penambangan emas dan mineral lainnya.

    Sumber: BBCIndonesia(Faisal - Tempo News Room)http://acehlong.wordpress.com/2006/11/09/tugas-pengadilan-internasional/

    http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2006/11/061109_intlcriminalcourtcongo.shtmlhttp://acehlong.wordpress.com/2006/11/09/tugas-pengadilan-internasional/http://acehlong.wordpress.com/2006/11/09/tugas-pengadilan-internasional/http://acehlong.wordpress.com/2006/11/09/tugas-pengadilan-internasional/http://acehlong.wordpress.com/2006/11/09/tugas-pengadilan-internasional/http://acehlong.wordpress.com/2006/11/09/tugas-pengadilan-internasional/http://acehlong.wordpress.com/2006/11/09/tugas-pengadilan-internasional/http://acehlong.wordpress.com/2006/11/09/tugas-pengadilan-internasional/http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2006/11/061109_intlcriminalcourtcongo.shtml
  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    55/57

    Tagihan Tugas :

    Berdasarkan wacana studi kasus di atas, berikan pendapat, tanggapanatau analisis anda !

    1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuaidengan persepsi yang ada dibenak anda !

    2. Berikan beberapa penjelasan tentang judul berita yang dimaksud TugasPengadilan Internasional dan hubungannya dengan tentara Amerika Serikatyang ada di Kongo !

    3. Jelaskan dengan memberi alasan, apa sesungguhnya yang dilakukanThomas Lubangamemimpin milisi Persatuan Patriot Kongo(UPC)sehubungan dengan keberadaan pengadilan internasional !

    4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi konflik atausengketa internasional yang terjadi di Kongo !

    5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkankesadaran para pemimpin di Kongo agar menghormati hukum internasional,jika anda :

    a. Sebagai salah satu rakyat Kongo !b. Sebagai perwakilan tetap negara Indonesia di PBB !c. Sebagai salah satu hakim di Mahkamah Internasional PBB !

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    56/57

    INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)

    1. Carilah referansi lebih lanjut atau dari kliping untuk bahan

    diskusi tentang peranan Mahkamah Internasional dalammenyelesaikan sengketa intarnasional terutama yangberhubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi olehnegara Indonesia !

    2. Berikan pendapat atau pandangan anda tentang :

    a. Mahkamah Internasional yang memutuskan bahwapulau Sipadan dan Ligitin menjadi bagian wilayahMalaysia !

    b. Bagaimana upaya-upaya bangsa Indonesia yang telahdilakukan !

    c. Apa dan bagaiamana yang harus kita lakukan terhadapnegara Malaysia !

    3. Carilah informasi dari berbagai sumber tentang bagaimanaprosedur untuk menyelesaikan sengketa internasionalmelalui Mahkamah Internasional !

  • 8/11/2019 Bab v Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

    57/57