LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman...

51
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI KLATEN JL. RAYA KLATEN-SOLO KM. 2, KLATEN

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman...

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-i-

LAKIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LKjIP)

TAHUN 2015

PENGADILAN NEGERI KLATEN JL. RAYA KLATEN-SOLO KM. 2, KLATEN

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-ii-

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah mencurahkan

rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2015 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Pengadilan

Negeri Klaten

Menindaklanjuti surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 516-

1/SEK/KU.01/11/2015 tanggal 17 Nopember 2015, Perihal Penyampaian Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2015 dan Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun 2016, telah

disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2015 dan Dokumen Perjanjain

Kinerja Tahun 2016 yang menyajikan Indikator Kinerja Utama sesuai dengan Sistem Kinerja.

Laporan ini berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja, tugas pokok dan fungsi

dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan

Negeri Klaten Tahun 2015. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2015 dan

Dokumen Perjanjain Kinerja Tahun 2016 ini meskipun jauh dari sempurna kiranya dapat

memenuhi sebagai bentuk pertanggungjawaban capaian kinerja, laporan ini diharapkan

menjadi sumber informasi yang cukup dan sebagai bahan penyusunan dan implementasi

rencana kerja, rencana anggaran danrencana strategis di masa mendatang.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun yan gakan

datang dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri, serta berguna

bagi semua pihak.

Klaten, 15 Februari 2016

WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI KLATEN

BONGBONGAN SILABAN, SH.,LLM NIP. 19681225 199212 1 001

Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-iii-

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2015 dan Dokumen Perjanjain

Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Klaten, merupakan LKjIP dari Renstra tahun 2010-

2014 yang sudah di review sesuai Renstra 2015 - 2019. dan dalam rangka menindaklanjuti

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah ( LKjIP ), serta surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor : 516-1/SEK/KU.01/11/2015 tanggal 17 Nopember 2015, Perihal Penyampaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2015 dan Dokumen Perjanjain Kinerja

Tahun 2016.

Pengadilan Negeri Klaten berupaya untuk mencapai target tertinggi dari LKjIP yang

berdasarkan SAKIP, karena dengan mewujudkan LKjIPyang proporsional dan profesional

akan semakin transparan dalam mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Negeri

Klaten sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Tahun 2015. Dengan berakhirnya Tahun 2015, maka LkjIP

Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015, menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya

berdasarkan data yang terekam oleh Tim LKjIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas

berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Klaten disusun berdasarkan dan

bersifat Laporan terhadap Pencapaian Kinerja, selama kurun waktu dari bulan Januari s/d

Desember 2015 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya, terutama menyangkut

penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Klaten.

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan

dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2016. Sebagai bentuk kesadaran dalam

mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Negeri Klaten telah

menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 dan Dokumen Perjanjian

Kinerja Tahun 2016 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Mahkamah Agung yaitu :

“ MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN PADA

PENGADILAN NEGERI KLATEN YANG AGUNG”.

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-iv-

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) ........................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................................ 3

C. Sistematika Penyajian .................................................................................................... 10

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ....................................................... 11

1. Visi dan Misi .................................................................................................................. 11

2. Tujuan dan Sasaran Strategis ................................................................................... 11

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok ........................................................................ 13

A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Klaten .................................................... 13

B. Penetapan Kinerja Tahun 2014 ................................................................................. 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................................... 15

A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja ................... 15

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran

organisasi dengan pengungkapan dan penyajian

dari hasil pengukuran kinerja) .................................................................................... 16

C. Akuntabilitas Keuangan ............................................................................................. 44

BAB IV PENUTUP .................................................................................................................. 51

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 51

B. Saran-saran ................................................................................................................. 53

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-1-

BAB I - PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna dan

berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab serta dalam rangka mewujudkan Good

Governance, Lembaga Administrasi Negara telah mengembangkan media pertangggung

jawaban yang disebut dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui

Keputusan Kepala LAN Nomor 5589/1X/61Y 199 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang di dalamnya terdapat Rencana Strategis.

LKjIP merupakan satu kesatuan laporan yang menyeluruh yang dimulai dengan

Perencanaan Strategis. Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan suatu proses yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5

(lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi,

peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu

rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

strategis, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam

pelaksanaannya.

Aparat Peradilan merupakan Pegawai Negeri Sipil dan unsur aparatur pemerintahan,

yang selalu dihadapkan pada sorotan miring banyak pihak akan kinerja kita. Hal ini

hendaknya jangan dijadikan sebagai beban, akan tetapi hendaknya dapat dijadikan cambuk

agar kita semakin lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas selaku abdi Negara dan abdi

masyarakat.

Kemandirian Kekuasaan Kehakiman, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

Dasar 1945 Hasil Amandemen dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang

Kekuasaan Kehakiman, secara teknis judisialnya akan berjalan lebih lancar apabila

didukung secara teknis administratif peradilan (dalam hal ini pembinaan tenaga teknis,

pembinaan administrasi peradilan umum, pranata dan tata laksana perkara di peradilan

umum). Dukungan teknis administratif terhadap teknis judisial peradilan umum, berdasarkan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun

1986 tentang Peradilan Umum, dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan

Umum.

Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan

Umum dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan

peradilan umum, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada

Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor : MAlSEKl07/SKlIII/2006 tentang

Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Lembaga Mahkamah Agung RI

sebagai salah satu institusi negara I kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Nomor : XIIMPRl1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi., Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-2-

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk

mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan

sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada

publik.

Penting kiranya bagi kita untuk membangun karakter diri, jangan sampai citra diri

kita membawa hal yang bersifat negatif terkait dengan masalah kedinasan, ini artinya

Aparat Peradilan dituntut agar bekerja secara profesional mentaati segala aturan yang telah

ditentukan.

Dengan membangun karakter diri akan mudah untuk berpartisipasi aktif dalam

kehidupan sosial kemasyarakatan sehingga membawa citra diri yang positif dan bisa

menempatkan diri pada posisi yang dihormati dan disegani dalam kehidupan

bermasyarakat.

Tentu hal tersebut sangat terkait dengan berdisiplin dalam tugas, bekerja secara

professional mentaati ketentuan-ketentuan yang ada serta selalu berusaha terus

meningkatkan potensi diri, maka Insya Allah segala pandangan-pandangan serta penilaian-

penilaian yang negatif tersebut diatas perlahan-lahan akan berubah menjadi pujian serta

penghargaan bagi kita semua.

Banyaknya suara sumbang dari masyarakat terhadap Lembaga Peradilan wujudnya

berupa opini, pengaduan-pengaduan yang semua merupakan refleksi kekecewaan

masyarakat tentu menjadi suatu tantangan bagi lembaga peradilan untuk lebih bekerja

secara professional dan meningkatkan performa Pengadilan sebagai pelayan public yang

mampu merespon harapan masyarakat hal tersebut tentu membutuhkan kapasitas

intelektual yang memadai.

Segala sesuatu yang dilakukan oleh jajaran Pengadilan tidak akan dapat berjalan

maksimal apabila tidak didukung penuh oleh masyarakat maka sudah sewajarnya jika

upaya pengembangan budaya hukum disemua lapisan masyarakat untuk terciptanya

kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya Negara

hukum perlu ditingkatkan, selain itu juga perlunya menegakkan hukum secara konsisten

untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum dan

menghargai Hak Asasi Manusia serta terwujudnya Lembaga Peradilan yang mandiri dan

bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara memulai meningkatkan pemahaman akan sadar

hukum di setiap segi kehidupan baik dilingkungan pekerjaan, maupun dalam lingkungan

kehidupan ditengah masyarakat.

Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam

pengelolaan sumberdaya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencaari

keadilan.

Untuk itulah Pengadilan Negeri Klaten menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Tahun 2014.

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-3-

(Gedung Pengadilan Negeri Klas IB Klaten Jl. Klaten-Solo Km.2 Klaten)

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1

Undang-Undang Dasar pasca Amandemen). Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh

Mahkamah Agung R.I., Badan-badan peradilan lain di bawah Mahkamah Agung R.I.,

(Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Agama) serta Mahkamah Konstitusi

(Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945).

Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan

peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Mahkamah Agung

sebagai pengadilan tertinggi dengan tugas pokok, untuk menerima, memeriksa dan

mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya}.(Pasal 2 ayat (1)

jo. Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2}) Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan

Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984).

Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang, memeriksa, mengadili, memutuskan dan

menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2

Tahun 1986)

Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum

kepada instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 UU No.2 Tahun 1986).

Selain menjalankan tugas pokok, pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain

oleh atau berdasarkan Undang-Undang.

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-4-

Pengadilan Negeri Klaten adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang

bertugasmenyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di

Kabupaten Klaten berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan

mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang

diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang‐undangan.

Adapun tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Klaten yakni:

1. Ketua melakukan pengawasan internal mengenai :

1. Ketepatan waktu memulai persidangan .

2. Minutasi harus selesai tepat waktunya terutama terhadap perkara yang diajukan

banding dan dalam perkara pidana yang terdakwanya berada dalam tahanan.

3. Pelaksanaan Eksekusi yang memenuhi persyaratan yang sesuai Undang-Undang

segera dilaksanakan

4. Tempat pelelangan dilaksanakan harus sama dengan tempat yang diumumkan dalam

pengumuman lelang.

5. Mengevaluasi laporan periodik yang menyangkut kegiatan setiap Hakim dan Panitera

Pengganti .

6. Mengevaluasi kinerja Wakil Ketua, Hakim, seluruh pejabat Kepaniteraan dan

karyawan dibuat secara berjenjang.

2. Wakil Ketua Melakukan pengawasan intern mengenai :

1. Perbuatan dan tingkah laku pejabat peradilan termasuk kemampuan teknis

administrasi dan moralitasnya.

2. Pentaatan jam kerja yang berlaku bagi pegawai dan tertib perkantoran.

3. Hakim - Hakim Pengawas bidang masing-masing bertugas melakukan pengawasan :

1. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan administrasi perkara

perdata/pidana, administrasi umum yang ditugaskan Pimpinan Pengadilan Negeri.

2. Pengisian register perkara secara tertib dan terus-menerus.

3. Penyampaian isi register oleh Panitera Muda Perdata/Pidana kepada Panitera Muda

Hukum sebagai bahan pembuatan laporan.

4. Pembuatan laporan periodik oleh Panitera Muda Hukum.

5. Pelaksanaan tugas Jurusita sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Pembukuan keuangan perkara dibuat secara tertib dan terus-menerus sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

7. Khusus dalam pelaksanaan putusan pidana Hakim yang ditugaskan sebagai

KIMWASMAT secara periodik mengunjungi Rumah Tahanan Negara/Lembaga

Pemasyarakatan.

4. Panitera/Sekretaris adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya

sidang Pengadilan, bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,

dokumen, buku daftar, biaya perkara, dan surat‐surat lainnya disimpan di Kepaniteraan,

menyelenggarakan administrasi perkara, mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda

dan Panitera Pengganti, membuat daftar semua perkara yang diterima di Kepaniteraan,

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-5-

mengeluarkan salinan putusan, melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata

yangdiperintahkan oleh Ketua Pengadilan dalam jangka waktu yang ditentukan.

5. Wakil Panitera adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang

Pengadilan, membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan

mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi

buku register perkara, membuat laporan periodik dan lain‐lain, melaksanakan tugas

Panitera apabila Panitera berhalangan, melaksanakan tugas yang didelegasikan

kepadanya.

6. Panitera Muda Perdata adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat

jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan

persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain

yang berhubungan dengan masalah perkara perdata, memberi nomor register pada setiap

perkara yang diterima di Kepaniteraan, mencatat setiap perkara yang diterima kedalam

buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya, menyiapkan berkas perkara banding

yang telah selesai diputus untuk dikirim kembali kepada Pengadilan Tinggi dan

menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum.

7. Panitera Muda Pidana adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat

jalannya sidang Pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan

persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain

yang berhubungan dengan masalah perkara pidana, memberi nomor register pada setiap

perkara yang diterima di Kepaniteraan serta memberikan nomor register dan mencatat

setiap perkara yang diterima kedalam buku register, disertai catatan singkat tentang

isinya, atau menyiapkan berkas perkara yang dimohon banding dan menyerahkan perkara

kepada Panitera Muda Hukum.

8. Panitera Muda Hukum adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat

jalannya sidang Pengadilan, mengumpul, mengolah dan mengkaji data, menyajikan

statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, dan tugas

lainnya yang diberikan berdasarkan peraturan perundang‐undangan.

9. Wakil Sekretaris adalah melaksanakan sebagian tugas Ketua dalam pengurusan surat -

surat, penyusunan arsip dan pembinaan administrasi Kepegawaian, Keuangan, dan

Umum di Pengadilan Negeri Klaten.

10. Sub Bagian Kepegawaian adalah melaksanakan sebagian tugas dalam mengelola dan

membina administrasi Kepegawaian di Pengadilan Pengadilan Negeri Klaten,

perumusan kebijakan fasilitasi kepegawaian berdasarkan peraturan perundang‐undangan

yang berlaku.

11. Sub Bagian Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas di bidang Pengelolaan dan

Pembinaan Keuangan di lingkungan Pengadilan Negeri Klaten serta perumusan

kebijakan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan

perundang‐undangan yang berlaku.

12. Sub Bagian Umum adalah mempunyai tugas Membina dan melaksanakan Urusan Tata

Usaha, dan Kearsipan surat masuk dan keluar, menginventaris semua sarana dan

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-6-

prasarana kantor dan menjaga kebersihan dan keamanan di lingkungan Pengadilan

berdasarkan Peraturan Perundang‐Undangan yang berlaku.

13. Panitera Pengganti mempunyai tugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat

jalannya sidang Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan

hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau

dirubah jenis penahanannya, mengetik berita acara dan putusan. Perkara yang sudah

putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda

Pidana bila telah selesai dimutasi.

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan

Negeri Klaten selama tahun 2015 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa

mendatang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun dengan sistematika sebagai

berikut:

PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF .

BAB I Pendahuluan, menggambarkan Latar Belakang hal ‐ hal umum tentang keadaan

Pengadilan Negeri Klaten , Tugas dan Fungsi dan sistematika dari penyajian Lakip.

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,menggambarkan :

1. Visi dan Misi

2. Tujuan dan Sasaran Strategis

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Klaten

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2015

BAB III Laporan Kinerja yang menjelaskan :

A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja)

B. Analisa Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran‐sasaran organisasi

dengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja).

C. Akuntabilitas Keuangan.

BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan saran‐saran, tinjauan secara umum tentang

keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan

kinerja Pengadilan Negeri Klaten serta strategi pemecahan masalah .

BAB V Lampiran yang terdiri dari :

1. Struktur Organisasi

2. Indikator Kinerja Utama

3. Rencana Kinerja Tahun 2016

4. Matriks Rencana Strategis 2015 – 2019

5. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah.

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-7-

BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2010 – 2014 dan 2015 - 2019

merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang

terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan

pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan

untuk mencapai efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan

tolok ukur kinerja Pengadilan negeri Klaten diselaraskan denga arah kebijakan dan program

Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah

ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014 dan 2015 - 2019, sebagai

pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan

dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014 dan 2015 - 2019.

1. VISI DAN MISI

Visi merupakan cara pandangan jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok

dan fungsi Pengadilan Negeri Klaten. Visi Pengadilan Negeri Klaten mengacu pada

Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

“MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN

PADA PENGADILAN NEGERI KLATEN YANG AGUNG”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan

agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.

Misi Pengadilan Negeri Klaten, adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan

pelayanan pada masyarakat

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi dan

misi Pengadilan Negeri Klaten. Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri

Klaten adalah sebagai berikut :

1. Penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-8-

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap

peradilan

5. meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai

atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan

tahun 2014 menuju sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Klaten

tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :

1. Penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 5.

meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK

Enam sasaran strategis tersebut diatas merupakan indikcator kinerja untuk mewujudkan visi

dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang

akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai

sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan

aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan

Pengadilan Negeri Klaten dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum adalah :

1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata,

2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata,

3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu,

4. Pengiriman berkas perkara banding dan kasasi disampaikan secara lengkap dan tepat

waktu,

5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dibuat untuk

mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan

mencapai hasil guna yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program

ini adalah :

1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial

2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-9-

3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari Hakim pengawas bidang

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana bertujuan untuk mencapai sasaran strategis

dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan

sarana dan prasarana pada Pengadilan Negeri Klaten.

A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI KLATEN

Pengadilan Negeri Klaten telah melakukan reviu penetapkan Indikator Kinerja Utama

dapat dilihat sebagai berikut :

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:

- Perdata - Pidana c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata : Gugatan

Permohonan - Pidana : Biasa/Khusus

Singkat Cepat d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 5 bulan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

lebih dari 5 bulan

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 3. Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan 4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian

masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

6. Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal

yang ditindak lanjuti

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-10-

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan

tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu

tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus

perjanjian kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan

kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Klaten, menciptakan tolok ukur

kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Klaten sebagai berikut:

NO

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1.

Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

100% b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

- Perdata - Pidana

100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata : Gugatan

Permohonan - Pidana : Biasa/Khusus

Singkat Cepat

100% 100% 100% 100% 100% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 5 bulan

100%

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

0%

2.

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukanupaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

100% 100% 100% 3.

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100%

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.

100%

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

100% e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

- f. Presentase responden yang puas terhadap proses

peradilan

100%

4.

Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100% b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik

perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

100%

5.

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100%

6.

Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

100%

100%

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-11-

BAB III – KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.

Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk

mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi

organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang

telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran

kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment,

melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja

organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Klaten tahun 2015,

dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang

telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah

ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian

target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam

tahun 2015 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut

diuraikan dalam tabel dibawah ini.

NO

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISA SI

CAPAIAN (%)

1.

Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

100%

5,73%

5,73%

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana

100%

100%

100%

100%

100%

100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata : Gugatan

Permohonan - Pidana : Biasa/Khusus

Singkat Cepat

100% 100% 100% 100% 100%

96,18% 96,90% 109.8% 100% 100%

96,18% 96,90% 109,8% 100% 100%

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

100%

95,70%

95,70%

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

0%

4,26%

4,26%

2.

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding

100%

96,00%

96,00%

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-12-

- Kasasi - Peninjauan Kembali

100%

100%

99%

100%

99%

100%

3.

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100%

100%

100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100%

100%

100%

c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.

100%

100%

100%

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

100%

100%

100%

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

-

1 : 60

1: 60

f. Presentase responden yang puas terhadap proses peradilan

100%

100%

100%

4.

Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100%

Nihil

Nihil

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

100%

100%

100%

5.

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

100%

13,0%

13,0%

6.

Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindak lanjuti

100%

100%

Nihil

100%

Nihil

100%

B. ANALISIS KINERJA

Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015 mengacu pada indikator

kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah

ditetapkan. Pada akhir tahun 2015, Pengadilan Negeri Klaten telah melaksanakan

seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai

sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-13-

SASARAN

TARGET

REALISASI

CAPAIAN %

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

100%

5,70%

5,70%

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:

- Perdata

- Pidana

100% 100%

100% 100%

100% 100%

c. Persentase perkara yang diselesaikan:

- Perdata : Gugatan

Permohonan - Pidana : Biasa/Khusus

Singkat

Cepat

100% 100% 100% 100% 100%

103% 96,9% 109,8% 100% 100%

103% 96,9% 109,8% 100% 100%

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 5 bulan

100%

91,6%

91,6%

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu lebih dari 5 bulan

0 %

8,4 %

8,4 %

Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008

tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, perkara gugatan perdata yang masuk ke

Pengadilan harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya

dapat diselesaikan diluar persidangan.

Pada tahun 2014 pengadilan Negeri Klaten menerima gugatan perkara

perdata sebanyak 157 perkara, dari jumlah gugatan perkara perdata tersebut yang

menjadi akta perdamaian hanya 9 perkara. Hal ini dikarenakan perkara gugatan

perdata yang dapat diselesaikan secara mediasi dalam tahun 2015 hanya 9

perkara.

Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai,

sebagai berikut:

1. Ketidakhadiran pihak yang beperkara langsung atau yang bersangkutan dan

hanya mewakilkan kepada kuasa hukum, ini menjadikan kurang maksimalnya

mediator dalam menggali informasi secara langsung berkaitan keinginan yang

sesungguhnya dari pihak yang bersengketa, meski bukan berarti hal ini mengurangi

kepercayaan terhadap kuasa hukum, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu disini

ada perbedaan kepentingan. Oleh karena itu, diperlukan kearifan, kebijaksanaan

dan etikad baik dari semua pihak termasuk kuasa hukum;

2. Dalam hal perkara perceraian para pihak sudah tidak mau berkomunikasi, atau

bertemu satu sama lain, karena faktor perasaan;

3. Pandangan tentang keberadaan mediasi sebagai hal yang formal saja, yang

mesti dijalani, sehingga mempengaruhi kesungguhan dalam melaksanakan

mediasi sebagai sarana untuk mencapai perdamaian;

4. Pandangan yang kurang yakin terhadap mediasi karena sebelum sengketa

masuk ke pengadilan sudah pernah dilakukan upaya penyelesaian sengketa

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-14-

secara damai baik di keluarga, dengan tokoh-tokoh masyarakat, di desa, atau di

tingkat kecamatan;

5. Ketidaktahuan dan pemahaman dari para pihak yang bersengketa tentang proses

mediasi.

6. Perlu adanya spesialisasi dari mediator tentang kasus-kasus tertentu, hal ini memberi

konsekuensi bahwa seorang mediator harus mengetahui banyak hal atau mempunyai

banyak pengetahuan.

Sebagai bahan perbandingan perkara gugatan perdata yang menjadi akta perdamaian

sebagai berikut:

Tahun

Jumlah Perkara

Mediasi Berhasil

Persentase

Keberhasilan (%)

2013

112

1

0,8 %

2014

154

15

9,7 %

2015

157

9

5,70 %

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian kinerja pada perkara gugatan

perdata yang menjadi akta perdamaian dari capaian tahun 2013 dengan capaian

0,8% dan tahun 2014 sebanyak 9,7 % dan capaian tahun 2015 dengan capaian 5,7%

Persentase sisa perkara yang diselesaikan: - Perdata

- Pidana

Perkara gugatan perdata dan permohonan perdata yang masuk tahun 2014 dan tidak

dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus

diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya

perkara yang masuk pada bulan Desember 2014 dan baru disidangkan pada Tahun

2015, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf

pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik, pembuktian / saksi.

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-15-

Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2014 sebanyak 53 perkara dan pada Tahun

2015 sisa perkara gugatan diselesaikan seluruhnya sebanyak 53 sehingga

capaiannya 100%.

Sisa perkara Permohonan perdata Tahun 2014 sebanyak 4 perkara dan pada Tahun

2015 sisa perkara Permohonan diselesaikan seluruhnya sebanyak 4 sehingga

capaiannya 100%.

Penyelesaian perkara Tahun 2013 yang diselesaikan pada tahun 2015 mencapai

target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukkan bahwa sistem kerja yang berlaku di

lingkungan Pengadilan Negeri Klaten telah berjalan dengan baik dan lancar

sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun

berikutnya.

Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang

diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara

Tahun

2013 Capaian %

2014 Capaian %

2015 Capaian %

Sisa Gugatan Perdata Sisa Permohonan Perdata

100 % 100 %

100% 100%

100% 100%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan kinerja pada sisa perkara

yang diselesaikan dari capaian tahun 2013 dengan capai tahun 2014

sebanyak 100 % dan capai tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 sebanyak 100 %.

Perkara pidana yang masuk tahun 2014 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun

tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya,

penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan

Desember 2014 dan baru disidangkan pada Tahun 2015, sedangkan yang masuk

dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam

tahapan, pembuktian /saksi ataupun tahap baru tuntutan.

Sisa perkara Pidana Biasa Tahun 2014 sebanyak 53 perkara dan pada Tahun

20145 diselesaikan seluruhnya sebanyak 20 sehingga capaiannya 100%.

Penyelesaian perkara pidana Biasa ataupun Khusus Tahun 2014 yang diselesaikan

pada tahun 2015 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 %menunjukkan bahwa

sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Klaten telah berjalan

dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak

selesai pada tahun berikutnya.

Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan,

sebagai berikut:

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-16-

Perkara

Tahun

2013 Capaian %

2014 Capaian %

2015 Capaian %

Sisa Perkara Pidana

100 %

100%

100%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada sisa

perkara yang diselesaikan dari capaian tahun 2013 dengan capaian tahun 2014

sebanyak 100 % dan capaian tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 sebanyak 100 %.

PERKARA

PENYELESAIAN SISA PERKARA DI TAHUN 2015

Sisa Perkara

Target Penyelesaian

Realisasi Penyelesaian

Pidana Biasa/Khusus

53 53

100%

Perdata Gugatan

53

53

100%

Perdata Permohonan

4

4

100%

Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata

- Pidana

Perkara gugatan perdata

Persentase Perkara Gugatan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2015 adalah

sebesar 66 % yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah

saldo/sisa tahun 2014 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2015 sebanyak

157 perkara, diselesaikan sebanyak 104 perkara dan sisa 53 perkara capaiannya 66

%.

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-17-

KEADAAN PERKARA PERDATA GUGATAN

DI PENGADILAN NEGERI KLATEN TAHUN 2015

No. Bulan Sisa Tahun 2014 Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 53 7 11 49

2 Februari 15 13 51

3 Maret 17 15 53

4 April 15 10 58

5 Mei 17 13 62

6 Juni 15 13 64

7 Juli 12 11 65

8 Agustus 8 14 59

9 September 9 20 48

10 Oktober 14 12 50

11 Nopember 17 18 49

12 Desember 11 12 48

Jumlah 53 157 162 48

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara

yang masuk akhir Tahun 2014 dan baru disidangkan pada Tahun 2015, dan

banyaknya perkara yang masuk empat bulan terakhir / yang masuk dibawah bulan

Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan, replik,

duplik,pembuktian/saksi bahkan masih tahap panggilan dikarenakan para pihak

banyak yang dari luar kabupaten Klaten serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera

Pengganti masih kurang dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus

diselesaikan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang

diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara

2013

2014

2015

masuk

selesai

Capaian %

masuk

selesai

Capaian %

masuk

selesai

Capaian %

Perdata Gugatan

112

112

100 %

154

139

90%

157

162

103%

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-18-

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada

persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2013

dengan capaian tahun 2014 sebanyak 1 0 % dan capaian tahun 2014

dengan capaian tahun 2015 sebanyak 13 %.

Perkara Permohonan Perdata

Persentase Perkara Permohonan Perdata yang diselesaikan pada tahun 2015

adalah sebesar 93,0% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan

dengan jumlah saldo tahun 2014 ditambahkan jumlah perkara yang masuk

tahun 2015 sebanyak 97 perkara, diselesaikan sebanyak 94 perkara dan sisa 4

perkara capaiannya 93,0 %.

KEADAAN PERKARA PERDATA PERMOHONAN

DI PENGADILAN NEGERI KLATEN TAHUN 2015

No. Bulan Sisa Tahun 2014 Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 4 15 9 10

2 Februari 7 11 6

3 Maret 9 10 5

4 April 7 8 4

5 Mei 6 5 5

6 Juni 5 7 3

7 Juli 4 5 2

8 Agustus 9 6 5

9 September 8 8 5

10 Oktober 8 9 4

11 Nopember 10 6 8

12 Desember 9 10 7

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-19-

Jumlah 4 97 94 7

Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara

yang masuk akhir Tahun 2015 atau masuk diakhir bulan Desember masih

dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan pembuktian/saksi

bahkan baru ditentukan tanggal sidangnya yang mana akan disidangkan awal

tahun 2016.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara Permohonan perdata

yang diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara Perdata

2013

2014

2015

masuk

selesai

Capaian %

masuk

selesai

Capaian %

masuk

selesai

Capaian %

Permohonan

439

453

99%

106

104

96%

97

94

93%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase

perkara Permohonan perdata yang diselesaikan dari capaian tahun 2013 dengan

capaian tahun 2014 sebanyak 3 % dan capaian tahun 2014 dengan capaian tahun 2015

sebanyak 3 %.

Perkara Pidana Biasa

Persentase Perkara Pidana Biasa yang diselesaikan pada tahun 2015 adalah sebesar

93% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah saldo tahun

2014 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2015 sebanyak 306 perkara,

diselesaikan sebanyak 336 perkara dan sisa 53 perkara capaiannya 93 %.

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-20-

KEADAAN PERKARA PIDANA BIASA

DI PENGADILAN NEGERI KLATEN TAHUN 2015

No. Bulan Sisa Tahun

2014 Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 53 31 34 50

2 Februari 28 32 46

3 Maret 31 36 41

4 April 32 27 46

5 Mei 23 34 35

6 Juni 19 24 30

7 Juli 24 22 32

8 Agustus 34 20 46

9 September 32 34 44

10 Oktober 22 30 36

11 Nopember 17 25 28

12 Desember 13 18 23

Jumlah 53 306 336 23

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai

berikut:

Perkara Pidana

2013

2014

2015

masuk

selesai

Capaian %

masuk

selesai

Capaian %

masuk

selesai

Capaian %

Biasa/Khusus

315

323

92%

353

328

86%

306

336

93%

Persentase Perkara Pidana Biasa yang diselesaikan pada tahun 2015 adalah

sebesar 90% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan

jumlah saldo tahun 2014 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2015

sebanyak 306 perkara, diselesaikan sebanyak 336 perkara dan sisa 53 perkara

capaiannya 93,59 %.

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-21-

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase

perkara pidana Biasa yang diselesaikan dari capaian tahun 2013 dengan capaian tahun

2014 sebanyak 6 % dan capaian tahun 2014 dengan capaian tahun 2015

sebanyak 7%.

Perkara Pidana Singkat

Persentase Perkara Pidana Singkat yang diselesaikan pada tahun 2014 adalah sebesar

0% dikarenakan selama tahun 2015 tidak ada perkara pidana singkat di Pengadilan

Negeri Klaten.

Perkara Pidana Cepat/Ringan

Persentase Perkara Pidana Cepat/Ringan yang diselesaikan pada tahun 2015 adalah

sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah

saldo tahun 2014 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2015 sebanyak 157

perkara, diselesaikan sebanyak 157 perkara dan sisa 0 perkara capaiannya 100 %

sehingga target dapat terpenuhi.

KEADAAN PERKARA PIDANA CEPAT/RINGAN

DI PENGADILAN NEGERI KLATEN TAHUN 2015

No. Bulan Sisa Tahun

2014 Masuk Putus Sisa Akhir

1 Januari 0 15 15 0

2 Februari 24 24 0

3 Maret 18 18 0

4 April 10 10 0

5 Mei 15 15 0

6 Juni 19 19 0

7 Juli 10 10 0

8 Agustus 12 12 0

9 September 12 12 0

10 Oktober 11 11 0

11 Nopember 6 6 0

12 Desember 5 5 0

Jumlah 0 157 157 0

Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara

cepat/ringan juga karena tidak ada perkara yang masuk pada akhir Tahun 2014

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-22-

sehingga tidak ada yang harus disidangkan pada Tahun 2015, sedangkan yang masuk

di bulan Desember tahun 2015 sendiri juga tidak ada yang diakhir bulan jadi bisa

terselesaikan.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana cepat/ringan yang

diselesaikan, sebagai berikut:

Perkara Pidana

2013

2014

2015

masuk

selesai

Capaian %

masuk

selesai

Capaian %

masuk

selesai

Capaian %

Cepat/R

99

99

100%

120

120

100%

157

157

100%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada

persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2013 dengan capaian

tahun 2014 sebanyak 100 % dan capaian tahun 2014 dengan capaian tahun 2015

sebanyak 100 %.

Perkara Pidana Lalu-lintas

Persentase Perkara Pidana Lalu-lintas yang diselesaikan pada tahun 2015 adalah

sebesar 100% yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah

saldo tahun 2015 ditambahkan jumlah perkara yang masuk tahun 2015 sebanyak

26.057 perkara, diselesaikan sebanyak 26.057 perkara dan sisa 0 perkara sehingga

capaiannya 100 % sehingga target dapat terpenuhi.

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-23-

KEADAAN PERKARA PIDANA LALU LINTAS

DI PENGADILAN NEGERI KLATEN TAHUN 2015

NO

BULAN

SISA TAHUN 2014

MASUK

PUTUS

SISA AKHIR

1

Januari

0

1.677 1.677 0

2

Pebruari

3.592 3.592 0

3

Maret

2.924 2.924 0

4

April

2.734 2.734 0

5

Mei

2.261 2.261 0

6

Juni

2.685 2.685 0

7

Juli

1.246 1.246 0

8

Agustus

1.621 1.621 0

9

September

1.307 1.307 0

10

Oktober

2.529 2.529 0

11

November

2.329 2.329 0

12

Desember

1.152 1.152 0

JUMLAH

0

26.057 26.057 0

Adapun penyebab tercapainya target sasaran ini, antara lain selain karena perkara Lalu-

lintas itu sendiri, juga adanya kemudahan dalam pemberian layanan penyelesaian

pelanggaran lalulintas salah satunya melalui Website Pengadilan sehingga para

pelanggar mudah dan cepat dalam proses penyelesaiannya.

Perkara Pidana

2013

2014

2015

masuk

selesai

Capaian %

masuk

selesai

Capaian %

masuk

selesai

Capaian %

Lalulintas

37.981 37.981 100%

27.663 27.663 100%

26.057 26.057 100%

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara pidana yang diselesaikan, sebagai

berikut:

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-24-

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada persentase

perkara pidana yang diselesaikan dari capaian tahun 2013 dengan capaian tahun 2014

sebanyak 100 % dan capaian tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 sebanyak 100 %

.

Perkara Pra Peradilan

Persentase Perkara Pidana Pra Peradilan yang diselesaikan pada tahun 2015 adalah

sebesar 0% dikarenakan pada tahun 2015 tidak ada perkara pra peradilan yang masuk

di Pengadilan Negeri Klaten

Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 5 bulan.

Berdasarkan SEMA Nomor 2 Tahun 2014. tentang standar layanan peradilan

ada batas waktu dalam penyelesai perkara yaitu maksimal 5 bulan setelah

perkara diterima apabila lebih dari 5 bulan maka perkara tersebut dianggap perkara

sisa.

Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

KEADAAN PERKARA GUGATAN PERDATA

YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 5 BULAN

No

Bulan

Masuk

Putus

Sisa

1.

Januari

7 11 49

2.

Pebruari

15 13 51

3.

Maret

17 15 53

4.

April

15 10 58

5.

Mei

17 13 62

6.

Juni

15 13 64

7.

Juli

12 11 65

8.

Agustus

8 14 59

9.

September

9 20 48

10

Oktober

14 12 50

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-25-

11

November

17 18 49

12

Desember

11 10 49

Jumlah

157 161 49

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 5 bulan sebanyak 161 perkara dan yang dapat diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebanyak 161 perkara jadi capaiannya 102 %.

Hal ini dikarenakan:

1. Masih banyaknya sisa perkara tahun 2014 yang wajib diselesaikan sejumlah 53

perkara.

2. Pihak Penggugat ataupun Tergugat sering tidak hadir dipersidangan meskipun telah

dipanggil secara patut oleh Jurusita.

3. Pihak yang beperkara berada di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri Klaten atau

tidak diketahui alamatnya yang pasti sehingga pemanggilannya memerlukan rentang

waktu yang lebih lama.

4. Perkara yang masuk tahun 2015 di bulan Juli sampai Desember belum habis masa 5

bulan dan dalam tabel sisa perkara yang masih berjalan tinggal 49 perkara .

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 5 bulan hanya bisa dibandingkan dengan Tahun 2014, dikarena SEMA

No.2 Tahun 2014 mulai berlaku tahun 2014 untuk penyelesaian perkara maksimal 5 bulan,

sebagai berikut:

Perkara Perdata

Tahun

2014 Capaian %

2015 Capaian %

Gugatan

90%

102%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara

yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan yang diselesaikan dari capaian

tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 sebanyak 12%.

KEADAAN PERKARA PERMOHONAN PERDATA

YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 5 BULAN Tahun 2015

No

Bulan

Masuk

Putus

Sisa

1.

Januari

15 9 10

2.

Pebruari

7 11 6

3.

Maret

9 10 5

4.

April

7 8 4

5.

Mei

6 5 5

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-26-

No

Bulan

Masuk

Putus

Sisa

6.

Juni

5 7 3

7.

Juli

4 5 2

8.

Agustus

9 6 5

9.

September

8 8 5

10

Oktober

8 9 4

11

November

10 6 8

12

Desember

9 10 7

Jumlah

97 94 7

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 5 bulan sebanyak 94 perkara dan yang dapat diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebanyak 94 perkara jadi capaiannya 96 %

dengan sisa perkara tahun 2014 adalah 4 perkara

Hal ini dikarenakan:

1. Permohonan yang diajukan Pemohon kebetulan mereka aktif dalam persidangan dan

bukti serta saksi-saksinya juga komplit sehingga persidangan berjalan lancar.

2. Perkara yang belum habis masa 5 bulan yaitu yang masuk di bulan Juli sampai

Desember berjumlah 48 perkara dan tinggal sisa 7 perkara yang masih berjalan.

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 5 bulan hanya bisa dibandingkan dengan Tahun 2014, dikarena SEMA

No.2 Tahun 2014 mulai berlaku tahun 2014 untuk penyelesaian perkara maksimal 5 bulan,

sebagai berikut:

Perkara Perdata

Tahun

2014 Capaian %

2015 Capaian %

Permohonan

95,37 %

96%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara

yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan yang diselesaikan dari capaian

tahun 2014 dengan capaian tahun 2015 sebanyak 0,5 %.

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-27-

KEADAAN PERKARA PIDANA BIASA/KHUSUS

YANG DISELESAIKAN DALAM JANGKA WAKTU MAKSIMAL 5 BULAN Tahun 2015

No

Bulan

Masuk

Putus

Sisa

1.

Januari

31 27 57

2.

Pebruari

28 30 55

3.

Maret

31 29 57

4.

April

32 26 63

5.

Mei

23 31 55

6.

Juni

19 23 51

7.

Juli

24 18 57

8.

Agustus

34 20 71

9.

September

32 28 75

10

Oktober

22 26 71

11

November

17 22 66

12

Desember

13 17 62

Jumlah

306 297 62

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 5 bulan sebanyak 297 perkara dan yang tidak dapat diselesaikan dalam

jangka waktu maksimal 5 sebanyak 62 perkara jadi capaiannya 82 %.

Hal ini dikarenakan:

1. Adanya kesiapan antara JPU, Barang bukti dan saksi-saksi dalam setiap sidang dan

pula memperhitungkan masa tahanan Terdakwa.

2. Perkara yang masuk di bulan Juli sampai Desember belum habis masa 5 bulan dan

dalam table sisa perkara yang masih berjalan tinggal 48 perkara .

Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 5 bulan hanya bisa dibandingkan dengan Tahun 2014, dikarena SEMA

No.2 Tahun 2014 mulai berlaku tahun 2014 untuk penyelesaian perkara maksimal 5 bulan,

sebagai berikut:

Perkara Pidana

Tahun

2014 Capaian %

2015 Capaian %

Biasa

81%

82%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada perkara

yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan yang diselesaikan dari capaian

tahun 2014 dengan capai tahun 2015 sebanyak 1 %

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-28-

Dari total semua tabel perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah perkara Gugatan, Permohonan dan Pidana

Biasa/Khusus yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan total sebanyak

560 perkara dan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

sebanyak 423 perkara jadi capaianya 75.55 %.

Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan.

Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

Bahwa perkara Gugatan Perdata yang belum terselesaikan dalam jangka waktu lebih

dari 5 bulan di Pengadilan Negeri Klaten ada 1 perkara dan untuk perkara Pidana

tidak ada perkara yang harus diselesaikan dalam waktu lebih dari 5 bulan, sehingga

prosentase akuntabilitasnya adalah jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 5 bulan

dibagi jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 5 bulan kali 99 % ,

berati perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan total sebanyak

1 perkara dan dibagi yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 1 bulan

sebanyak 161 perkara sehingga prosentasenya adalah 1 % dalam hal ini disebabkan

oleh dikarenakan :

1. Pihak Penggugat dan Tergugat ataupun Kuasanya sering tidak hadir dipersidangan

meskipun telah dipanggil secara patut oleh Jurusita.

2. Pihak yang beperkara berada di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri Klaten atau

tidak diketahui alamatnya yang pasti sehingga pemanggilannya memerlukan rentang

waktu yang lebih lama.

3. Karena Banyaknya saksi yang harus diperiksa.

Sasaran 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:

NO

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

CAPAIAN (%)

2.

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

100% 100% 100%

90% 33% 95%

90% 33% 95%

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

Banding.

Pada tahun 2014 jumlah perkara yang diputus terdiri dari:

- Perkara gugatan perdata yang diputus sebanyak 162 perkara dan yang mengajukan

upaya hukum banding sebanyak 30 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-29-

sebanyak 132 perkara.

- Perkara pidana yang diputus sebanyak 336 perkara dan yang mengajukan upaya

hukum banding sebanyak 15 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum

sebanyak 321 perkara.

Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepabilitas putusan hakim prosentase

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding yaitu jumlah putusan yang tidak

mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100 % , berarti putusan yang

tidak mengajukan upaya hukum banding sejumlah 453 dibagi jumlah putusan sebanyak

498 dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya yang tidak mengajukan upaya

hukum banding adalah 90,96 %.

PERKARA 2015

PUTUS

MENERIMA

BANDING

PERKARA PERDATA

162

132

30

PERKARA PIDANA

336

321

15

J U M L A H

498

454

45

Adapun hal - hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:

1. Para Pihak puas terhadap putusan Hakim.

2. Adanya keinginan untuk menyudahi perkara agar segera selesai.

Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

banding sebagai berikut:

.

Perkara

Tahun

2013 Capaian %

2014 Capaian %

2015 Capaian %

Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding

89,19 %

90,79 %

90,00%

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-30-

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada putusan

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capaian tahun 2013 dengan

capai tahun 202014 sebanyak 0,6 % dan capai tahun 2014 dengan capaian tahun

2015 sebanyak 0,7 % .

Kasasi

Pada tahun 2015 jumlah permohonan Kasasi yang masuk ke Pengadilan Negeri Klaten

terdiri dari:

- Putusan Banding perkara Perdata yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak

30 perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 20 perkara dan yang

tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 5 perkara.

- Putusan Banding perkara pidana yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak

15 perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 10 perkara dan yang

tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 5 perkara.

Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepbilitas putusan hakim prosentase

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi yaitu jumlah putusan yang tidak

mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100 % , berarti putusan yang

tidak mengajukan upaya hukum kasasi sejumlah 15 dibagi jumlah putusan yang

mengajukan banding sebanyak 45 dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya

yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi adalah 33 %

TAHUN 2015

PUTUS BANDING

MENERIMA

KASASI

PERKARA PERDATA

30

10

20

PERKARA PIDANA

15

5

10

J U M L A H

45

15

30

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-31-

Adapun hal -hal yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebagai berikut:

1. Para Pihak kurang puas terhadap putusan banding.

2. Adanya Upaya untuk menghindari kasasi Terhadap Putusan Banding.

Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Kasasi sebagai berikut:

Perkara

Tahun

2013 Capaian %

2014 Capaian %

2015 Capaian %

Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi

61,70%

34,88%

33 %

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada putusan

perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari capaian tahun 2013

dengan capaian tahun 2014 sebanyak 26,81 % dan capaian tahun 2014 dengan capaian

tahun 2015 sebanyak 1,8 %.

Peninjauan Kembali

Pada tahun 2015 jumlah permohonan Peninjauan Kembali yang masuk ke Pengadilan

Negeri Klaten, terdiri dari:

- Putusan Kasasi perkara Perdata yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak

20 perkara dan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali sebanyak 1

perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 20 perkara.

- Putusan Kasasi perkara pidana yang telah diberitahukan kepada para pihak sebanyak 0

perkara dan yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali sebanyak 0 perkara

dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 0 perkara.

Ukuran akuntabilitas pada kinerja peningkatan aksepbilitas putusan hakim prosentase

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali yaitu jumlah putusan

yang tidak mengajukan upaya hukum dibagi jumlah putusan dikalikan 100 % , berarti

putusan yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali sejumlah 19 dibagi

jumlah putusan sebanyak 20 dikalikan 100% sehingga prosentase akuntabilitasnya

yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali adalah 95 %.

TAHUN 2015

PUTUS KASASI

MENERIMA

PK

PERKARA PERDATA

20

19

1

PERKARA PIDANA

0

10

0

J U M L A H

20

29

1

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-32-

Adapun hal -hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:

1. Mereka Menerima putusan Kasasi Mahkamah Agung karena putusan kasasi

merupakan suatu putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

2. Para pihak saling menerima terhadap putusan tersebut.

3. Sudah tidak adanya lagi bukti baru terhadap perkara tersebut.

Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Peninjauan Kembali sebagai berikut:

Perkara

Tahun

2013 Capaian %

2014 Capaian %

2015 Capaian %

Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali

100%

100%

95%

Berdasarkan data tersebut di atas adanya capaian akuntabilitas kinerja pada putusan

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dari capaian tahun

2013 dengan capaian tahun 2014 sebanyak 100 % dan capaian tahun 2013 dengan

capaian tahun 2015 sebanyak masih sama jadi 5 %.

Sasaran 3 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

SASARAN

TARGET

REALISASI

CAPAIAN

%

100%

Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100%

100%

Persentase berkas yang diregister

dan siap didistribusikan ke Majelis

100%

100%

100%

Persentase penyampaian pemberitahuan

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-33-

SASARAN

TARGET

REALISASI

CAPAIAN

%

100%

relaas putusan tepat waktu, tempat

dan para pihak.

100%

100%

100%

Prosentase penyitaan tepat waktu

dan tempat

100%

67%

67%

Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Persentase responden yang

puas terhadap proses

peradilan

100%

100%

100%

a. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu.

Ukuran Prosentase berkas perkara yang diajukan Banding pada pengadilannegeri Klaten

tahun 2015 adalah jumlah berkas perkara yang diajukan Banding secara lengkap dibagi

jumlah berkas yang diajukan Banding kali 100%, di Pengadilan Negeri Klaten Banding

yang di ajukan baik ini perkara perdata sebanyak 3 0 maupun pidana sebanyak 1 5

perkara dan semuanya sudah lengkap sehingga capaiannya adalah 100 % .Ukuran

akuntabilitas Prosentase berkas perkara yang diajukan kasasi pada pengadilan negeri

Klaten tahun 2015 adalah jumlah berkas perkara yang diajukan kasasi secara lengkap

dibagi jumlah berkas yang diajukan kasasi kali 100%, di Pengadilan Negeri Klaten

Kasasi yang di ajukan baik ini perkara perdata sebanyak 20 maupun pidana sebanyak 10

perkara dan semuanya sudah lengkap sehingga capaiannya adalah 100 % . Sedangkan

Perkara yang diajukan Peninjauan kembali pada Pengadilan Negeri Klaten tahun 2015

dalam perkara perdata sebanyak 1 perkara dan perkara pidana sebanyak 0 Perkara dan

semua sudah lengkap sehingga capaian akuntabilitasnya sebesar 100 % , Berkas perkara

yang diajukan Kasasi, dan Peninjauan Kembali baik itu perkara perdata maupun perkara

pidana pada Pengadilan negeri Klaten secara administrasi perkara telah dilaksanakan

dengan benar dan berdasarkan undang-Undang hukum acara yang berlaku, hal tersebut

dibuktikan bahwa perkara yang diajukan Kasasi dan Peninjauan Kembali baik itu perkara

perdata maupun perkara pidana pada Pengadilan negeri Klaten setelah berkas dinyatakan

lengkap dan telah diregister pada buku register untuk itu maka berkas segera dikirim, pada

tahun 2015 ini semua berkas perkara sudah dikirim sehingga capaiannya dapat 100% hal

tersebut sesuai dengan target yang telah ditentukan yaitu 100% artinya Pengadilan Negeri

Klaten secara administrasi perkara, berkas perkara yang diajukan Kasasi dan Peninjauan

Kembali dapat disampaikan secara lengkap dan tepat waktu sudah berjalan dengan baik.

b. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis.

Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan

ke Majelis adalah perbandingan antara berkas yang didistribusikan ke Majelis Hakim baik

perkara perdata maupun perkara pidana di Pengadilan Negeri Klaten dengan berkas

perkara yang di Terima sehingga siap untuk dipersidangkan oleh majelis Hakim sesuai

dengan alur prosedur perkara perdata dan alur prosedur perkara pidana.

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-34-

Di Pengadilan Negeri Klaten jumlah seluruh berkas yang diterima tahun 2015 sebanyak

26.778 Berkas dan telah didistribusikan ke majelis Hakim sebanyak 26.778 Berkas Perkara

. Penyelesaian administrasi semua perkara yang masuk baik perkara pidana maupun

perkara perdata di Pengadilan Negeri Klaten pada tahun 2015 dapat diselesaikan

semuanya tanpa ada sisa sehingga akuntabilitas capaiannya 100 % hal tersebut sesuai

dengan target indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 100%. Semua berkas perkara

yang diterima secara lengkap di Pengadilan Negeri Klaten langsung dapat dirigester

didalam register buku bantu dan register buku induk perkara tanpa sisa sehingga semua

perkara dapat didistribusikan kepada Majelis Hakim dan siap untuk disidangkan sesuai

target yang telah ditentukan , hal tersebut dapat membuktikan bahwa rigester dan

pendistribuan perkara kepada Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Klaten sudah

berjalan dengan baik;

c. Prosentase Penyampaian Pemanggilan Sidang dan Pemberitahuan isi putusan tepat waktu , tempat dan para pihak.

Ukuran pencapian indikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang

tepat waktu adalah sejauh mana proses pemanggilan dapat dilaksanakan sesuai dengan

Undang –Undang Hukum acara yang berlaku. Di Pengadilan Negeri Klaten semua

semanggilan kepada para pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan sesuai

dengan undang-Undang Hukum Acara , sehingga dapat dikatakan bahwa Prosentase

Penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu capaiannya dapat 100 %

sesuai denga target indicator yaitu 100 %. Ukuran pencapian Indikator Prosentase

Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak sama

dengan idikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu

yaitu sejauh mana proses Pemberitahuan dapat dilaksanakan sesuai dengan Undang –

Undang Hukum acara yang berlaku. Di Pengadilan Negeri Klaten semua pemberitahuan

putusan kepada para pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, Tempat dan

para pihak juga sesuai dengan undang-Undang Hukum Acara , sehingga dapat dikatakan

bahwa prosentase pencapaian pemberitahuan putusan capaiannya dapat 100 % sesuai

dengan target indicator yaitu 100 %.

d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

Ukuran indikator Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat adalah sejauhmana

ketepatan tempat dan waktu penyitaan itu dilaksanaka oleh petugas jurusita di pengadilan

apakah sesuai dengan data dan apakah sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh

Undang-Undang , Di Pengadilan Negeri Klaten pelaksanakan penyitaan telah

dilaksanakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku sehingga penyitaan dapat

dilaksanakan 100 % tanpa ada kendala dan masalah. Dari 7 perkara yang diajukan

penyitaan semua telah dilaksanakan dengan baik dan tanpa ada kendala.

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-35-

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Pada tahun 2015 jumlah perkara yang ada di Pengadilan Negeri Klaten sebanyak

26.778 perkara dan diputus sebanyak 26.690 perkara, terdiri dari:

REKAP JUMLAH PERKARA PENGADILAN NEGERI KLATEN TAHUN 2015

NO

PERKARA

SISA TAHUN 2014

MASUK

PUTUS

SISA 2014

1

Perdata Gugatan

53

157

162

48

2 Perdata Permohonan 4 97 94 7

2

Pidana Biasa/Khusus

53

306

336

23

4

Pidana Pemilu

0

0

0

0

5

Pidana Cepat/Ringan

0

157

147

0

JUMLAH

110

717

739

88

Ukuran Ratio Majelis hakim terhadap perkara :

Perkara yang ada di Pengadilan Negeri Klaten pada tahun 2015 adalah 717 Perkara,

sedang Majelis Hakim yang ada di Pengadilan Negeri Klaten tahun 2014 terdiri dari 3

Majelis Hakim sehingga rasio majelis hakim terhadap perkara adalah perbandingan jumlah

Majelis Hakim dengan jumlah perkara yaitu 1 : 239.

f. Persentase Responden Yang Puas Terhadap Proses Peradilan

Pengadilan Negeri Klaten pada bulan Pebruari 2015 pernah melakukan pembagian

Quisoner kepada responden pencari keadilan sebanyak 100 responden yang terdiri dari 22

pertanyaan/pernyataan yang isinya:

Pertanyaan No. 1 s/d 4: Berkaitan dengan Bukti Fisik (Tangible) yaitu kemampuan dan sarana prasarana fisik Instansi Pengadilan Negeri Klaten yang dapat diandalkan misalnya gedung, gudang, peralatan dan perlengkapan serta penampilan karyawan. Pertanyaan No. 5 s/d 9: Berkaitan dengan keandalan (Reliabilitas) yaitu kemampuan Pengadilan Negeri Klaten dalam memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pencari keadilan dalam arti ketepatan waktu, pelayanan yang tidak membeda-bedakan, tanpa kesalahan dan sikap simpatik. Pertanyaan No. 10 s/d 13: Berkaitan dengan Daya Tanggap (Responsivinees) yang berkenaan dengan kesediaan para staf karyawan untuk membantu para pencari keadilan dan merespon permintaan mereka dan memberikan pelayanan dengan cepat. Pertanyaan No. 14 s/d 17 : Berkaita dengan Jaminan (Assurance) yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki oleh staf / karyawan Pengadilan Negeri Klaten bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Pertanyaan No. 18 s/d 22: Berkaitan Empati (Empathy) bisa memahami permasalahan masyarakat/pencari keadilan dan bertindak demi kepentingan masyarakat/pencari keadilan.

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-36-

Responden yang sudah telah menerima quisoner dari Pengadilan Negeri Klaten dari

100 responden yang dikembalikan 92 quisoner yang mana terdiri dari berbagai

umur, gender, pendidikan, pekerjaan dan dapat disimpulkan sebagai berikut:

KESIMPULAN

Bahwa dari 100 Kuisioner yang dibagikan kepada para pencari keadilan pada Pengadilan Negeri Klaten dalam bulan Februari 2015 dan yang kembali sejumlah 92 kuesioner dengan 22 Pernyataan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : KETERANGAN: SS : Sangat Setuju S : Setuju AS : Agak Setuju TT : Tidak Tahu ATS : Agak Tidak setuju TS : Tidak setuju STS : Sangat Tidak Setuju

NO

P E R N Y A T A A N

STS

TS

ATS

TT

AS

S

SS

k

Tot

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Jumlah

10

29

44

198

285

970

309

179

2024

Prosentase (%)

0,49

1,43

2,17

9,78

14,08

47,92

15,26

8,84

100

GENDER Laki-laki : 60

Perempuan : 29

Kosong : 3

UMUR 18-25 : 8

26-30 : 7

31-40 : 38

41-50 : 24

51-60 : 10

61-70 : 1 Kosong : 4

PEKERJAAN Advokat : 18

PNS/TNI/Polri/Pensi : 9

Wiraswasta : 5

Swasta : 39

Buruh : 4

Ibu Rumah Tangga : 6

Pelajar/Mahasiswa : 4

Kosong : 7

PENDIDIKAN SD : 4

SMP : 6

SMU/SMK :30

D2 : 1

D3 : 6 S1 : 26

S2 : 7

KOSONG : 12

Dilihat dari apa yang telah dilakukan dengan pengambilan pernyataan dari para pencari

keadilan tadi dan berdasarkan Surat Keputusan Mahkamah Agung

No.076/KMA/SK/VI/2009 tentang pedoman pelaksanaan penanganan pengaduan

dilingkungan lembaga peradilan , Bahwa Pengadilan Negeri Klaten pada tahun 2015

tidak pernah ada pengaduan , ini dapat disimpulkan bahwa para pencari keadilan

puas terhadap pelayanan hukum dan administrasi serta kinerja di Pengadilan Negeri

Klaten sehingga apa yang di kehendaki oleh semua pihak baik dari lingkup Internal

Pengadilan Negeri Klaten sendiri maupun Eksternal yaitu masyarakat atau para

pencari keadilan merasakan adanya rasa keadilan yang diperoleh khususnya dalam

proses peradilan oleh sebab itu yang menjadi target 100 % responden merasa puas

terhadap proses peradilan terpenuhi.

Page 41: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-37-

Sasaran 4 : Peningkatan aksesibilitas masyarakat

terhadap peradilan (acces to justice)

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

SASARAN

TARGET

REALISASI

CAPAIAN

% a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan

100%

nihil

nihil

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat)

yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak

diputus .

100%

100%

100%

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.

Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase perkara prodeo yang diselesaikan dibagi

jumlah perkara prodeo yang masuk dikalikan 100%. Di Pengadilan Negeri Klaten

pada tahun 2015 tidak ada perkara Prodeo yang masuk oleh karena itu tidak ada

perkara prodeo yang harus diselesaikan jadi nihil .

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat)

yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja

sejak diputus.

Di Pengadilan Negeri Klaten pada tahun 2015 dengan adanya Aplikasi CTS yang

telah diberikan oleh Mahkamah Agung RI telah melaksanakan dari apa yang diharapkan

adanya aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara yang mana setiap perkara dapat

dilihat/diakses secara on line oleh publik setiap saat. Oleh karena di Pengadilan Negeri

Klaten telah melaksanakan Sistem Informasi Penelusuran Perkara tersebut dan

setiap perkara yang telah diputus dan dalam waktu 1 x 24 jam wajib dimasukkan,

sehingga persentase (amar) putusan perkara semua dapat terakses secara on line

dalam waktu maksimal 1 hari sejak diputus sehingga target 100% telah dan dapat kita

penuhi.

Page 42: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-38-

Sasaran 5 : Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

SASARAN

TARGET

REALISASI

47,6 %

CAPAIAN

%

47,6 %

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang berkekuatan

hukum tetap yang ditindaklanjuti

100 %

Ukuran akuntabilitas meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan dalam indikator

persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap

yang ditindak lanjuti adalah jumlah permohonan eksekusi perkara perdata yang ditindak lanjuti

dibanding jumlah sisa permohonan eksekusi tahun sebelumnya ditambah permohonan

eksekusi perkara perdata tahun ini . Pengadilan Negeri Klaten pada tahun 2014 ada sisa 11

dan permohonan eksekusi yang diajukan adalah 23 perkara yang 4 sudah dicabut

sedangkan yang sudah di tindak lanjuti adalah 8 perkara sehingga pencapaian

akuntabilitasnya adalah

42,1 %.

Sasaran 6 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Sasaran Startegis

Indikator Kinerja

Target

Realisasi

%

Meningkatnya kualitas pengawasan berkualitas

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti

100 %

100 %

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Untuk mencapai sasaran Pengawasan yang berkualitas, digunakan 2 (dua) indicator kinerja

yaitu :

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti

a. Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah

pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai aparatur peradilan teknis dan non teknis dengan

jumlah pengaduan yang dilaporkan. Perlu diketahui bahwa Pengadilan Negeri Klaten

telah menyediakan sarana Pengaduan melalui kotak pengaduan dan saran.

Page 43: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-39-

Indikator kinerja persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti tahun 2015 yang

ditargetkan 100 %. Adapun data pengaduan tersebut adalah sebagai berikut :

NO

BULAN

PENGADUAN

MASUK

PENGADUAN TELAH

DITELAAH/PROSES

PENGADUAN BELUM

DITELAAH/BELUM DIPROSES

1

Januari

-

-

-

2

Pebruari

-

-

-

3

Maret

-

-

-

4

April

-

-

-

5

Mei

-

-

-

6

Juni

-

-

-

7

Juli

-

-

-

8

Agustus

-

-

-

9

September

-

-

-

10

Oktober

-

-

-

11

November

-

-

-

12

Desember

-

-

-

JUMLAH

N i h i l

N i h i l

N i h i l

Berdasarkan data pengaduan diatas, dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2014 tidak

ada pengaduan.

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti

Persentase Temuan pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti adalah

perbandingan jumlah temuan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti dari hasil

pengawasan internal dan eksternal dengan jumlah temuan internal dan eksternal yang

dilaporkan.

Persentase temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 mencapai target sebesar 100%.

Karena seluruh temuan yang diperoleh saat pengawasan internal dan eksternal pada tahun

2015, telah ditindaklanjuti.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN REALISASI ANGGARAN

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja

Page 44: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-40-

juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

tahun 2015 yang terdiri dari :

1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan

Belanja Modal pada awal tahun 2015, jumlah anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada

Penetapan KinerjaTahun 2015 adalah sebesar Rp.9.871.707.000,00 (Sembilan milyar delapan

ratus tujuh puluh satu juta tujuh ratus tujuh ribu rupiah) namunadanyarevisipadabelanja

pegawaiDIPA(01)BadanUrusanAdministrasi,sehinggajumlahanggaranDIPAtahun2015menjadi

Rp.9.810.707.000,00 (Sembilam milyar delapan ratus sepuluh juta tujuh ratus tujuh ribu rupiah)

2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang.

Pada awal tahun 2015, jumlah anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan

Kinerja Tahun 2015 adalah sebesar Rp.57.150.000,00 (Lima puluh tujuh juta seratus lima puluh

ribu rupiah), namun adanya revisi pada belanja pegawai DIPA (01) Badan Urusan

Administrasi, sehingga jumlah anggaran DIPA tahun 2015 menjadi Rp. Rp.

88.310.000,00(Delapan puluh delapan juta tiga ratus sepuluh ribu rupiah).

Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Negeri Klaten tahun anggaran 2015, rincian

pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan

DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut :

1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI

Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai

berikut :

NO

KEGIATAN

PAGU AWAL(Rp)

PAGU REVISI (Rp)

REALISASI

(Rp)

%

1

Belanja Pegawai

6.797.043.000

6.626.043.000

7.043.992.296

106.31%

2

Belanja Barang

554.664.000

554.664.000

543.822.430

99.00%

3

Belanja Modal

2.520.000

2.630.000

2.629.465.400

99.98%

J U M L A H

9.871.707.000

9.810.707.000

10.217.280.126

104.16%

1. Belanja Pegawai

Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang

penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan dan lembur.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2015 di lingkungan

Pengadilan Negeri Klaten sebesar sebesarRp. 6.797.043.000

(Enam milyar tujuh ratus sembilan puluh tujuh juta empat puluh tiga ribu rupiah)

kemudian direvisi menjadi menjadiRp. 6.626.043.000 (Enam milyar enam ratus dua

puluh enam juta empat puluh tiga ribu rupiah) untuk menambah pagu minus belanja

pegawai.

Page 45: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-41-

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2015 yang telah direvisi, anggaran belanja

pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 7.043.992.296,00 (Tujuh milyar

empat puluh tiga juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu dua ratus sembilan puluh

enam rupiah.

Total belanja pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 2015, dapat

kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah terserap sebesar 99,52 % dengan

rincian belanja sebagai berikut:

NO

KODE

AKUN

KEGIATAN

PAGU

REALISASI

%

1

511111

Belanja Gaji PokokPNS

3.090.023.000

3.438.387.880

111.27

2

511119

Belanja Pembulatan Gaji PNS

49.000

60.404

123.27

3

511121

Belanja Tunj. Suami/istriPNS

263.919.000

279.706.928

105.98

4

511122

Belanja Tunj. Anak PNS

76.523.000

81.128.905

106.02

5

511123

Belanja Tunj.StrukturalPNS

26.130.000

45.240.000

173.19

6

511124

Belanja Tunj.FungsionalPNS

1.825.005.000

2.070.575.000

113.46

7

511125

Belanja Tunj. PPh PNS

471.809.000

317.398.939

67.27

8

511126

Belanja Tunj. Beras PNS

223.258.000

205.139.240

91.88

9

511129

Belanja Uang Makan PNS

763.488.000

581.915.000

98.22

10

511151

Belanja Tunj. Umum PNS

56.839.000

24.440.000

43.00

Total Belanja Pegawai

6.797.043.000

7.043.992.926

106.31

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,

tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah Minus sebesar Rp.417.949.296,00

(Empat ratus tujuh belas juta sembilan ratus empat puluh sembilan ribu dua ratus

sembilan puluh enam rupaih)

2. Belanja Barang

Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam

kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan.

Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah

ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar

biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB).

Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat.

Page 46: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-42-

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun

Anggaran 2015 di lingkungan Pengadilan Negeri Klaten sebesar Rp. 554.664.000,00 (Lima

ratus lima puluh empat juta enam ratus enam puluh empat ribu rupaih).Dari keseluruhan

pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan

operasional satuan kerja Pengadilan Negeri Klaten.

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2014, anggaran belanja barang yang

terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 543.822.430,00 (Lima ratus empat puluh

tiga juta delapan ratus dua puluh dua ribu empat ratus tiga puluh rupiah). Total belanja

barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2014, dapat kita lihat pada pagu belanja

barang yang telah terserap 99,00 % , dengan rincian belanja barang sebagai beriku:

NO

KODE

AKUN

KEGIATAN

PAGU

(Rp.)

REALISASI

%

I

52

521111

Belanja Keperluan Perkantoran

163.950.000

158.121.050

96.44 521114

BelanjaPengirimanSuratDinasPos

Pusat

4.200.000

3.962.770

94.35

521115

BelanjaHonorOperasionalSatuan

Kerja

44.300.000

44.300.000

100.

521119

Belanja BarangOperasional Lainnya

4.550.000

4.549.350

99.99

522111

Belanja Langganan Listrik

103.800.000

103.643.929

99.85 522112

Belanja Langganan Telepon

8.160.000

7.949.491

97.42

522113

Belanja Langganan Air

7.800.000

7.691.550

98.51 523111

BelanjaBiayaPemeliharaanGedung

dan Bangunan

33.225.000

33.224.975

100

523121

Belanja Biaya Pemeliharaan

Peralatan dan Mesin

91.619.000

88.954.078

97.09

524111

Belanja PerjalananBiasa

48.900.000

48.889.211

99,94

524113

Belanja Perjalanan Dinas dalam

Kota

660.000

660.000

100

TotalBelanjaBarang

Rp. 511.164.000

Rp.501.946.404

98.9

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,

tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 3.072.800,00 (Tiga

juta tujuh puluh dua ribu delapan ratus rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja

barang sebesar 1 ,01 % dari total pagu yang tersedia.

3. Belanja Modal

Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan dan

prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non

fisik yang mendukung untuk tupoksi. Pada Tahun Anggaran 2015, Pengadilan Negeri

Klaten tidak mendapat PAGU untuk belanja modal.

Page 47: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-43-

2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM

Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai

berikut :

NO

KEGIATAN

PAGU

REALISASI

%

1

Belanja Barang

Rp. 88.310.000

Rp. 85.237.200

96.52

JUMLAH

Rp. 88.310.000

Rp. 85.237.200

Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang

kegiatan operasional persidangan peradilan, dan meningkatkan kualitas aparatur teknis

peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Umum.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran

2015 di lingkungan Pengadilan Negeri Klaten adalah Rp. 88.310.000,00 (Delapan puluh

delapan juta tiga ratus sepuluh ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima

tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk

satuan kerja Pengadilan Negeri Klaten.

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2014, anggaran belanja barang yang terserap

atau terealisasi adalah sebesar Rp. 40.647.300,00 (Empat puluh juta enam ratus empat

puluh tujuh ribu tiga ratus rupiah). Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun

Anggaran 2015, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 99,14 % ,

dengan rincian belanja barang sebagai berikut :

NO

KODE

AKUN

KEGIATAN

PAGU

REALISASI

%

1

521211

Belanja Bahan

650.000 650.000 100 % 5 2

521219

Belanja Barang Non Operasional

Lainnya

26.965.000 26.930.000 99.87%

Total Belanja Barang

27.615.000 27.580.000 99.87%

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,

tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 1.934.100,00 (Satu

juta sembilan ratus tiga puluh empat ribu seratus rupiah) dari Rp. 16.410.000,00.

Page 48: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-44-

C. AKUNTABILITAS KINERJA LAINNYA.

Peningkatan Sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja.

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana adalah

perbandingan jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang diusulkan dengan pengadaan

sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/direalisasikan.

Persentase pengadaan sarana dan prasarana di Pengadilan Negeri Klaten pada tahun

2015 adalah sebesar 0 %.

Berdasarkan DIPA 2015 pengadaan Sarana dan Prasarana Pengadilan Negeri Klaten

dapat disimpulkan persentase pengadaan sarana dan prasarana pada tahun 2015 yang

ditargetkan 100 %, ternyata Pengadilan Negeri Klaten tidak mendapatkan anggaran

pengadaan sarana dan prasarana NIHIL sehingga tidak ada capaian presentasi.

2. SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS

Untuk mencapai sasaran Sumber Daya Manusia yang berkualitas, digunakan 2

(dua) indikator kinerja yaitu :

a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat

b. Persentase pegawai yang mengikuti diklat

a. Indikator Kinerja Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pegawai yang diusulkan mengikuti diklat

adalah perbandingan Sumber Daya Manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan

jumlah yang mengikuti diklat. Indikator kinerja persentase pegawai pada Pengadilan

Negeri Klaten yang diusulkan mengikuti diklat tahun 2015 yang ditargetkan 100 %

ternyata dapat tercapai 100 %. Realisasinya, seluruh peserta yang diusulkan dapat

mengikuti diklat Bimbingan Teknis tersebut, sehingga persentase pegawai yang

diusulkan mengikuti diklat adalah 100 %.

Selama tahun 2015, Pengadilan Negeri Klaten telah menugaskan Hakim, Pejabat Struktural

dan Fungsional serta Pegawai untuk mengikuti Pelatihan / Sosialisasi sebagai berikut :

No

Pelatihan

Tempat / Tanggal

Pelaksanaan

Peserta

1. Sosialisasi Implem SPAN KPKN Klaten/13 Januari 2015 1.Mas Bambang AR,SH.

2. Sosialisasi Otoritas jasa Keuangan PT Semarang/2 Pebruari 2015

1.Purnomo H,SH. 2.Novi W,SH

3. Bintek Aplikasi Satker KPPN Klaten/9 Pebruari 2015

1.Mas Bambang AR,SH.

4. Bintek AplikasiSAIBA&Overvie mekanis Rekon

KPPN Klaten/6 April 2015 1.Ageng WW

5. Bintek Admin Jurusita Semarang/24 April 2015 1.Jumongkas LG,SH 2.Purwanto,SH 3.Sri Prih Utami,SH

Page 49: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-45-

6. Implementasi Rencana Penarikan dana

KPPN Klaten /20 Mei 2015 1.Ageng WW

7. Sosialisasi Aplikasi SIMPEG dan pemuthakhiran data (e-doc)

Pengadilan Tinggi Semarang/26 Mei 2015

1.Dra.Diah sri winarni 2.Pardiyo,SH.

8. Sosialisasi Aplikasi Siman Pengadilan Negeri Sragen/15-16 Juni 2015

1.Ageng WW 2. Walidi.

9. Mengikuti Pelatihan SIPP versi 3.0.1

Pengadilan Negeri Kartasura/17-18 Juni 2015

1.Ant Tri Atmodjo

10. Sosialisasi Monitoring Evaluasi data Kepegawaian

Semarang/24-25 Juni 2015 1.Pardiyo,SH

11. Bintek Penyusunan Standar Pelaporan dengan penggunaan keuangan perkara Perdata di Pengadilan

Jakarta/ 31-8-2015 s.d 2-9-2015

1.Sri Prih Utami,SH,MH

12. Bintek tentang Quality Assurance Peningkatan Akuntan Pengelola Keuangan Negara

Yogyakarta/8-10 Sept 2015

1.Sri Prih Utami,SH,MH 2.Jaka Purwanto,SH 3.Slamet 4.Wijaya Binu K,SH,MM

13. Diklat Sistem Akuntansi berbasis akrual

Yogyakarta/13-18 September 2015

1.Ageng WW

14. Bintek Administrasi Angk VIII T.A 2015

Jakarta/28-30 September 2015

1.Purwanto,SH 2.Purnomo H,SH

15. Bintek Profile Asessment Pan/ses Dirjen Badilum T.A 2015

Jakarta/5-8 Oktober 2015 1.Sri Prih Utami,SH

16. Bintek Peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum untuk Penyandang disabilitas

Yogyakarta/5-8 Oktober 2015

1.Wahyu Setia Adi,SH 2.Irawati,SH.Mkn

b. Indikator Kinerja Persentase Pegawai yang mengikuti diklat

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pegawai yang mengikuti diklat adalah

perbandingan Sumber Daya Manusia yang mengikuti diklat sehingga memperoleh

kelulusan/ bersertifikat diklat, dengan jumlah yang mengikuti diklat.

Selama tahun 2015, Pengadilan Negeri Klaten semua yang telah ditugaskan: Hakim,

Pejabat Struktural dan Fungsional serta Pegawai untuk mengikuti Pelatihan / Sosialisasi

semuanya dapat diikuti oleh Hakim, Pejabat Struktural dan Fungsional serta Pegawai

yang telah ditugaskan.

Persentase pegawai Pengadilan Negeri Klaten yang mengikuti diklat pada tahun 2015

mencapai target 100%, sesuai dengan pegawai yang diusulkan pada beberapa diklat

yang diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi Semarang ataupun oleh Mahkamah Agung

RI pada tahun 2015 adalah sebesar 100 %.

Page 50: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-46-

BAB IV – PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015 merupakan

gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat dipertanggung jawaban sekaligus

sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi melaksanakan amanah yang

diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku. Secara umum hasil capaian kinerja

Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015 telah dapat memenuhi target sesuai rencana

kinerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang belum mencapai target dan menjadi

bahan perbaikan untuk tahun 2015.

Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja di

Pengadilan Negeri Klaten pada tahun 2015 diuraikan sebagai berikut :

1. Keberhasilan

Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan adalah tidak

lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya. Keberhasilan tersebut

merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja yang berlaku dan didukung oleh

suasana kerja yang dinamis dan bersifat kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di

Pengadilan Negeri Klaten pada tahun 2015 adalah :

* Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi telah berhasil

dengan baik, kendati masih ada beberapa sasaran yang belum memenuhi target, namun

secara umum target kinerja telah terealisasi.

* Penyelesaian perkara pada tahun 2015 pada prinsipnya telah berjalan dengan baik.

Walaupun penyelesaian perkara belum mencapai target, namun sisa perkara ditahun

2013 dapat diselesaikan seluruhnya di tahun 2015 dan telah memenuhi target.

* Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Negeri Klaten tahun 2015 pada

umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai target.

* Dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pencapaian jumlah perserta yang

diusulkan mengikuti diklat dan jumlah peserta yang lulus diklat sudah mencapai target.

* Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan sudah memenuhi target.

* Target penyediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung tugas pokok dan fungsi

pengadilan pada tahun 2015 ini telah terealisasi seluruhnya.

2. Kendala atau Hambatan

Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan kerja tentunya

ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat menghambat proses pelaksanaannya.

Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan tersebut dapat langsung dicari jalan

Page 51: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 · Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badanbadan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan

LKjIP Pengadilan Negeri Klaten Tahun 2015

-47-

keluar atau solusinya. Kendala atau hambatan yang ditemui di Pengadilan Negeri Klaten

diantaranya perkara yang masuk pada akhir tahun dibulan September, Oktober

dan Desember khususnya perkara perdata cukup banyak menghambat pencapaian

target penyelesaian perkara tahun berjalan dan Perkara yang masuk pada akhir tahun

dibulan Desember khususnya perkara pidana cukup banyak, hal ini dapat disebabkan

pengiriman dari pihak Kejaksaan Negeri yang cenderung menghabiskan sisa

perkaranya di tahun berjalan.

B. SARAN - SARAN

Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut di atas, maka ada beberapa saran – saran

antara lain :

1. Untuk mendapatkan capaian kinerja dari hasil kajian, analisa dan evaluasi

perlu dilakukan standarisasi ukuran kinerja, sehingga ada keseragaman dalam

penilaian kinerja seluruh satker.

2. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk mencapai sasaran,

indicator kinerja sehingga nantinya akan tercapai visi misi yang telah ditetapkan.

3. Agar implementasi Sistem LAKIP benar-benar efektif, perlu adanya sinergi

antara laporan kinerja dan laporan keuangan sebagai satu kesatuan, sehingga

realisasi anggaran yang digunakan untuk melakukan kegiatan berbanding lurus

dengan output maupun outcomes kegiatan yang bersangkutan.

Klaten, 15 Februari 2016

WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI KLATEN

BONGBONGAN SILABAN, SH.,LLM NIP. 19681225 199212 1 001