BAB V Penelitian PSP
-
Upload
sherly-meygaretha -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
description
Transcript of BAB V Penelitian PSP
BAB V
Pembahasan
Pada sebaran pengetahuan (tabel 4.1) didapatkan sebagian besar responden
memiliki pengetahuan yang baik (41,6%) mengenai kanker payudara. Sisanya
adalah responden yang memiliki pengetahuan yang cukup (31,9%) dan pengetahuan
yang kurang (26,5%). Pada sebaran sikap didapatkan sebagian besar responden
memiliki sikap yang baik (47,8%) mengenai kanker payudara. Sisanya adalah
responden yang memiliki sikap yang kurang (21,2%) dan sikap yang cukup (31%).
Pada sebaran perilaku didapatkan sebagian besar responden memiliki perilaku yang
cukup (46%) mengenai kanker payudara. Sisanya adalah responden yang memiliki
perilaku kurang (35,4%) dan perilaku yang baik (18,6%).
Pada sebaran usia (tabel 4.2) didapatkan sebagian besar responden adalah
ibu yang berusia antara 41 sampai dengan 50 tahun (51,3%). Sisanya adalah ibu
yang berusia 51 sampai dengan 60 tahun (32,7%) dan 61 sampai dengan 70 tahun
(15,9%). Pada sebaran pendidikan didapatkan bahwa 48,7% ibu dengan pendidikan
rendah. Sisanya adalah ibu dengan pendidikan sedang (45,1%) dan pendidikan tinggi
(6,2%). Pada sebaran pendapatan keluarga dari responden sebagian besar responden
memiliki pendapatan keluarga di atas garis kemiskinan (55,8%). Sisanya adalah
pendapatan keluarga di bawah garis kemiskinan (44,2%).
Pada hubungan antara variabel usia ibu dengan pengetahuan mengenai
kanker payudara (tabel 4.3) melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa tidak
adanya hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan teori
dikatakan bahwa bertambahnya usia seseorang mempengaruhi bertambahnya
pengetahuan, tetapi pada hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah semakin
bertambahnya usia seseorang tidak mempengaruhi bertambahnya pengetahuan
mengenai kanker payudara. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kurang aktif untuk
mencari informasi mengenai kanker payudara.
Pada hubungan antara variabel pendidikan dengan pengetahuan mengenai
kanker payudara melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Hal ini sesuai dengan teori
(Irmayanti, 2007) bahwa semakin tinggi pendidikan, semakin mudah seseorang
menerima pengetahuan.
44
Pada hubungan antara variabel pendapatan keluarga dengan pengetahuan
mengenai kanker payudara melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Hal ini sesuai dengan teori
yakni besarnya kemampuan ekonomi berpengaruh pada kemampuan seseorang
untuk memperoleh pengetahuan.
Pada hubungan antara variabel usia ibu dengan sikap mengenai kanker
payudara (tabel 4.4) melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa tidak adanya
hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan teori
dikatakan bahwa semakin bertambahnya usia maka semakin baik pula ia bersikap
terhadap suatu stimulus yang didasari oleh pengetahuan yang dimilikinya. Akan
tetapi pada hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah semakin bertambahnya
usia seseorang tidak mempengaruhi sikapnya mengenai kanker payudara. Hal ini
dapat disebabkan oleh karena semakin bertambah usia seseorang menyebabkan
dirinya menjadi kurang aktif untuk mencari informasi. Kurangnya informasi
mengenai kanker payudara tersebut, menyebabkan seseorang memiliki keterbatasan
pengetahuan yang berakibat kepada rendahnya sikap orang terhadap kanker
payudara.
Pada hubungan antara variabel pendidikan dengan sikap mengenai kanker
payudara melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara kedua variabel tersebut. Hal ini sesuai dengan teori yang
mengatakan bahwa sikap tidak dibawa sejak lahir namun memerlukan proses
pembelajaran. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi
pula ia bersikap terhadap suatu stimulus.
Pada hubungan antara variabel pendapatan keluarga dengan sikap mengenai
kanker payudara melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut.
Pada hubungan antara variabel usia ibu dengan perilaku mengenai kanker
payudara (tabel 4.5) melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa tidak adanya
hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Hal ini berarti bahwa
semakin bertambahnya usia tidak mempengaruhi perilaku mengenai kanker
payudara. Hal ini dapat disebabkan oleh karena keterbatasan fisik yang dimilikinya
meskipun ia memiliki pengetahuan dan sikap yang baik.
Pada hubungan antara variabel pendidikan dengan perilaku mengenai
kanker payudara melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa tidak adanya
45
hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Hal ini berarti bahwa
semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang tidak mempengaruhi perilakunya
mengenai kanker payudara. Hal ini dapat disebabkan karena keterbatasan waktu
yang dimiliki meskipun ia memiliki pengetahuan dan sikap yang baik.
Pada hubungan antara variabel pendapatan keluarga dengan perilaku
mengenai kanker payudara melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa tidak
adanya hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Hal ini dapat
disebabkan karena penggunaan anggaran di masyarakat lebih difokuskan ke
sandang, pangan, pendidikan anak, dan tempat tinggal daripada untuk kesehatan.
Kebanyakan masyarakat tidak akan memeriksakan kesehatannya apabila belum
mengalami masalah yang benar-benar serius. Akibatnya perilaku sehat menjadi tidak
sejalan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh masyarakat.
Pada hubungan antara variabel pengetahuan dengan sikap mengenai kanker
payudara (tabel 4.6) melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Hal ini berarti semakin
baik pengetahuan yang dimilikinya maka semakin baik pula sikapnya memberi
respon mengenai kanker payudara.
Pada hubungan antara variabel pengetahuan dengan perilaku mengenai
kanker payudara (tabel 4.7) melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Hal ini berarti
bahwa perilaku responden didasari oleh pengetahuannya mengenai kanker payudara.
Semakin tinggi pengetahuan seseorang, semakin baik pula ia memberikan respons
maka semakin baik pula ia berperilaku.
Pada hubungan antara variabel sikap dengan perilaku mengenai kanker
payudara (tabel 4.8) melalui uji statistik Chi-Square, didapatkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Hal ini berarti bahwa
sikap responden mempengaruhi perilakunya mengenai kanker payudara.
46