BAB V KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN...
Transcript of BAB V KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN...
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-1
V-1
BAB V
KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN
5.1. ARAHAN RTRW KOTA SALATIGA
Kebijakan strategis Kota Salatiga berdasarkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010 – 2030 yang terkait
dengan Penyusunan RPI2JM Kota Salatiga sebagai berikut :
A. Tujuan Penataan Ruang
Penataan ruang Kota Salatiga bertujuan mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat pendidikan
dan olahraga di kawasan Kendal–Ungaran–Semarang–Salatiga–Purwodadi (Kedungsepur)
yang berkelanjutan didukung sektor perdagangan dan jasa yang berwawasan lingkungan.
B. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang
a. Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang;
1). Strategi pemantapan pusat pelayanan kegiatan sesuai dengan fungsinya
a). Menetapkan hirarki sistem pusat pelayanan secara berjenjang;
b). Mengembangkan pusat perdagangan berskala regional;
c). Mengembangkan kegiatan pendidikan menengah kejuruan, akademi, dan
perguruan tinggi hingga ke skala pelayanan regional;
d). Mengembangkan pusat kegiatan olah raga;
e). Mengembangkan kegiatan wisata budaya, wisata alam dan wisata buatan; dan
f). Mengembangkan kegiatan jasa pertemuan dan jasa pameran.
2). Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem prasarana dan sarana
umum meliputi:
a). Mengembangkan prasarana telekomunikasi nirkabel berupa tower BTS bersama;
b). Mengembangkan prasarana listrik dengan sumber energi alternatif;
c). Meningkatkan dan mengembangkan ketersediaan air baku; dan
d). Meningkatkan kualitas jaringan irigasi dan distribusi air.
3). Strategi pengembangan sistem jaringan transportasi jalan yang memperlancar
pergerakan antarpusat kegiatan meliputi:
a). Mengembangkan jaringan jalan lingkar;
b). Menata fungsi jaringan jalan; dan
c). Mengembangkan terminal tipe A, tipe C, dan terminal angkutan kota (angkota).
b. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang; dan
1). Strategi peningkatan fungsi kawasan lindung meliputi:
a). Menetapkan kawasan lindung;
b). Menjaga kelestarian kawasan lindung;
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-2
V-2
c). Mengembalikan dan mengatur pemanfaatan tanah sesuai peruntukan fungsi
lindung;
d). Melestarikan kawasan lindung cagar budaya; dan
e). Melakukan rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung yang telah menurun
fungsinya.
2). Strategi penyediaan RTH kota yang proporsional meliputi:
a). Meningkatkan kuantitas RTH hingga 30 (tiga puluh) persen;
b). Mengembalikan RTH sesuai fungsinya; dan
c). Mempertahankan RTH yang telah ada.
3). Strategi perwujudan pengembangan kegiatan budi daya yang optimal dan efisien
meliputi:
a). Menetapkan kawasan budi daya sesuai daya dukung dan daya tampung
lingkungan;
b). Mengarahkan pengembangan kawasan industri di bagian Selatan kota;
c). Mengarahkan pengembangan kawasan pertanian lahan basah di bagian Timur
kota;
d). Mendorong pengembangan kawasan budi daya secara vertikal di kawasan
kepadatan tinggi;
e). Memperhatikan keterpaduan antar kegiatan budi daya; dan
f). Mengembangkan fasilitas olah raga berskala nasional dan internasional.
4). Strategi perwujudan peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
negara meliputi:
a). Mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;
b). Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak terbangun
disekitar kawasan strategis nasional yang mempunyai fungsi khusus pertahanan
dan keamanan dengan kawasan budi daya terbangun; dan
c). Menjaga dan memelihara aset–aset pertahanan dan keamanan.
c. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis.
1). Strategi pengembangan kawasan strategis sosial budaya meliputi:
a). Menetapkan kawasan strategis kota dengan fungsi pendidikan berskala
internasional;
b). Meningkatkan prasarana dan sarana pendidikan tinggi di kawasan strategis; dan
c). Meningkatkan prasarana dan sarana pusat pendidikan dasar dan pusat
pendidikan menengah di kawasan strategis.
2). Strategi pengembangan kawasan strategis ekonomi meliputi:
a). Menetapkan kawasan strategis kota dengan fungsi perdagangan dan jasa;
b). Meningkatkan prasarana dan sarana perdagangan dan jasa berskala regional; dan
c). Meningkatkan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan perdagangan
dan jasa.
C. Rencana Struktur Ruang
Rencana struktur ruang wilayah Kota Salatiga meliputi :
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-3
V-3
1). Rencana sistem pusat pelayanan terdiri atas :
a) Pusat pelayanan kota terdiri atas:
Kelurahan Salatiga;
Kelurahan Kutowinangun;
Kelurahan Gendongan; dan
Kelurahan Kalicacing.
Pusat pelayanan kota memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan jasa dan
perkantoran.
b) Subpusat pelayanan kota, meliputi :
Kelurahan Sidorejo Lor di Kecamatan Sidorejo;
Kelurahan Mangunsari di Kecamatan Sidomukti;
Kelurahan Randuacir di Kecamatan Argomulyo; dan
Kelurahan Sidorejo Kidul di Kecamatan Tingkir.
Subpusat pelayanan kota, meliputi:
Subpusat pelayanan kota Sidorejo sebagai pusat pengembangan pendidikan tinggi
dan pariwisata;
Subpusat pelayanan kota Sidomukti sebagai pusat pengembangan pelayanan
kesehatan dan pemukiman;
Subpusat pelayanan kota Argomulyo sebagai pengembangan kegiatan industri
dan kegiatan berbasis pertanian meliputi Agrowisata dan Agroindustri; dan
Subpusat pelayanan kota Tingkir sebagai pengembangan kegiatan industri dan
kegiatan berbasis pertanian lahan basah.
c) Pusat lingkungan
Kelurahan Blotongan;
Kelurahan Bugel;
Kelurahan Kauman Kidul;
Kelurahan Pulutan;
Kelurahan Kalibening;
Kelurahan Tingkir Lor;
Kelurahan Tingkir Tengah;
Kelurahan Noborejo;
Kelurahan Ledok;
Kelurahan Tegalrejo;
Kelurahan Kumpulrejo;
Kelurahan Cebongan;
Kelurahan Kecandran; dan
Kelurahan Dukuh.
Pusat lingkungan sebagai pusat pelayanan lokal meliputi pelayanan ekonomi, sosial
dan/atau administrasi.
2). Rencana sistem jaringan prasarana wilayah di Kota Salatiga meliputi :
Rencana sistem jaringan transportasi;
Rencana sistem jaringan energi/kelistrikan;
Rencana sistem jaringan telekomunikasi;
Rencana sistem jaringan sumber daya air; dan
Rencana infrastruktur perkotaan.
Secara spasial rencana struktur ruang Kota Salatiga dapat dilihat pada Peta Rencana Struktur
Ruang Kota Salatiga.
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-4
V-4
Peta 5. 1 Peta Rencana Struktur Ruang Kota Salatiga
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-5
V-5
D. Rencana Pola Ruang
Rencana pola ruang wilayah Kota Salatiga meliputi :
1). Kawasan lindung
a) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, meliputi :
(1) Kawasan lindung yang dikelola oleh masyarakat terletak di sebagian Kelurahan
Bugel, sebagian Kelurahan Blotongan, sebagian Kelurahan Sidorejo Kidul,
sebagian Kelurahan Kutowinangun, dan di ruas Jalan Lingkar Salatiga di Kelurahan
Kumpulrejo dan Kelurahan Dukuh.
(2) Kawasan resapan air terletak di Kelurahan Randuacir, Kelurahan Kumpulrejo,
Kelurahan Bugel, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Kidul, dan Kelurahan
Kutowinangun.
b) Kawasan perlindungan setempat, meliputi :
(1) Kawasan sempadan sungai, terdiri atas :
Sungai Senjoyo di Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan
Sidorejo Kidul, dan Kelurahan Kutowinangun;
Sungai Setro di Kelurahan Kauman Kidul;
Sungai Jetis di Kelurahan Randuacir, Kelurahan Noborejo, Kelurahan
Cebongan, Kelurahan Ledok, Kelurahan Sidorejo Kidul, dan Kelurahan
Kutowinangun;
Sungai Ngaglik di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Randuacir, Kelurahan
Tegalrejo, Kelurahan Ledok, Kelurahan Gendongan, dan Kelurahan
Kutowinangun;
Sungai Nanggulan di Kelurahan Kutowinangun;
Sungai Ngawen di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Tegalrejo, dan Kelurahan
Mangunsari;
Sungai Sraten di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan
Dukuh, dan Kelurahan Kecandran;
Sungai Sawahan di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Dukuh, dan Kelurahan
Kecandran; dan
Sungai Ngemplak di Kelurahan Dukuh dan Kelurahan Kecandran.
(2) Kawasan sekitar mata air, meliputi :
Mata air Kalitaman;
Mata air Kalisombo;
Mata air Benoyo;
Mata air Siluwing; dan
Mata air Kaligethek.
(3) Kawasan sekitar embung atau waduk terletak di kawasan embung atau waduk di
Kecamatan Argomulyo.
(4) RTH kota, meliputi :
RTH publik eksisting seluas kurang lebih 260 (dua ratus enam puluh) hektar
atau kurang lebih 4,6 (empat koma enam) persen dari luas wilayah meliputi:
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-6
V-6
Hutan kota seluas kurang lebih 29 (dua puluh sembilan) hektar terdapat
di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Tegalrejo,
Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kumpulrejo, dan Kelurahan Dukuh;
Taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang lebih 26 (dua puluh
enam) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga;
Pemakaman seluas kurang lebih 52 (lima puluh dua) hektar yang tersebar
di wilayah Kota Salatiga;
Kawasan lindung bawahannya seluas kurang lebih 50 (lima puluh) hektar
Kelurahan Bugel, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Kidul,
Kelurahan Kutowinangun;
Jalur hijau seluas kurang lebih 24 (dua puluh empat) hektar tersebar di
wilayah Kota Salatiga; dan
Taman wisata seluas kurang lebih 79 (tujuh puluh sembilan) hektar di
Kelurahan Kumpulrejo.
RTH privat eksisting seluas 365 (tiga ratus enam puluh lima) hektar atau
kurang lebih 6,4 (enam koma empat) persen dari luas wilayah meliputi:
RTH pekarangan rumah seluas kurang lebih 340 (tiga ratus empat puluh)
hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga; dan
Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha seluas kurang lebih
25 (dua puluh lima) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga.
c) Kawasan Cagar Budaya, meliputi :
(1) Prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul seluas kurang lebih 0,3 (nol
koma tiga) hektar; dan
(2) Bangunan bersejarah di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kalicacing, Kelurahan
Kutowinangun, dan Kelurahan Sidorejo Lor.
d) Kawasan Rawan Bencana Alam merupakan kawasan rawan longsor.
Kawasan rawan longsor, meliputi :
sebagian Kelurahan Blotongan;
sebagian Kelurahan Sidorejo Kidul;
sebagian Kelurahan Kutowinangun;
sebagian Kelurahan Bugel;
sebagian Kelurahan Randuacir; dan
sebagian Kelurahan Kumpulrejo.
e) Kawasan lindung geologi merupakan kawasan imbuhan air.
Kawasan imbuhan air berupa cekungan air tanah Salatiga dan cekungan air tanah
Rawapening meliputi:
Kecamatan Argomulyo;
Kecamatan Tingkir;
Kecamatan Sidorejo; dan
Kelurahan Sidomukti.
f) Kawasan Lindung Lainnya
Kawasan lindung lainnya berupa kawasan perlindungan plasma nutfah. Kawasan
perlindungan plasma nutfah. Plasma Nutfah, meliputi :
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-7
V-7
Gandaria (buvca macrophilla) di Kelurahan Mangunsari;
Kesambi (scleichera oleosa) di Kelurahan Kalicacing;
Rejasa (elaecanpur grandiflora) di Kelurahan Kalicacing; dan
Pule (alstonia scholaris) di Kelurahan Mangunsari.
2). Kawasan budidaya
a) Kawasan peruntukan perumahan, meliputi :
(1) Perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu lebih besar dari 5336 jiwa per
kilometer persegi, terdapat di :
Kelurahan Kutowinangun;
Kelurahan Gendongan;
Kelurahan Ledok;
Kelurahan Tegalrejo;
Kelurahan Kalicacing; dan
Kelurahan Salatiga.
(2) Perumahan dengan kepadatan sedang yaitu antara 2668 hingga 5336 jiwa per
kilometer persegi, terdapat di :
Kelurahan Tingkir Tengah;
Kelurahan Cebongan;
Kelurahan Mangunsari; dan
Kelurahan Sidorejo Lor.
(3) Perumahan dengan kepadatan rendah yaitu kurang dari 2668 jiwa per kilometer
persegi, terdapat di :
Kelurahan Sidorejo Kidul;
Kelurahan Kalibening;
Kelurahan Tingkir lor;
Kelurahan Kumpulrejo;
Kelurahan Noborejo;
Kelurahan Randuacir;
Kelurahan Kecandran;
Kelurahan Dukuh;
Kelurahan Blotongan;
Kelurahan Bugel;
Kelurahan Kauman Kidul; dan
Kelurahan Pulutan.
b) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa, meliputi :
(1) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa pasar tradisional, meliputi :
Kecamatan Sidorejo;
Kecamatan Tingkir;
Kecamatan Argomulyo; dan
Kecamatan Sidomukti.
(2) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa pusat perbelanjaan, meliputi :
Kelurahan Salatiga;
Kelurahan Kutowinangun; dan
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-8
V-8
Kelurahan Kalicacing.
(3) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa toko modern terdapat di:
Kecamatan Sidorejo;
Kecamatan Tingkir;
Kecamatan Argomulyo; dan
Kecamatan Sidomukti.
c) Kawasan peruntukan perkantoran, meliputi :
(1) Kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan, terdapat di :
Pusat pemerintahan kota di Jalan Letjend. Sukowati Kelurahan Kalicacing;
Jalan Ki Penjawi di Kelurahan Sidorejo Lor;
Jalan Hasanudin di Kelurahan Mangunsari;
Jalan Marditomo di Kelurahan Sidorejo Kidul; dan
Jalan Argo Boga di Kelurahan Randuacir.
(2) Kawasan peruntukan perkantoran swasta, terdapat di :
Kelurahan Salatiga;
Kelurahan Kutowinangun;
Kelurahan Kalicacing;
Kelurahan Gendongan;
Kelurahan Sidorejo Lor;
Kelurahan Mangunsari;
Kelurahan Sidorejo Kidul; dan
Kelurahan Randuacir.
d) Kawasan peruntukan industri, meliputi :
(1) Kawasan peruntukan industri kecil, ditetapkan di:
Kelurahan Kutowinangun;
Kelurahan Gendongan;
Kelurahan Tingkir Lor; dan
Kelurahan Tingkir Tengah.
(2) Kawasan peruntukan industri menengah, ditetapkan di:
Kelurahan Sidorejo Kidul; dan
Kelurahan Noborejo.
(3) Kawasan peruntukan industri besar non polutan, ditetapkan di:
Kelurahan Kutowinangun;
Kelurahan Ledok;
Kelurahan Mangunsari;
Kelurahan Cebongan;
Kelurahan Randuacir; dan
Kelurahan Noborejo.
e) Kawasan peruntukan pariwisata, meliputi:
(1) Kawasan peruntukan pariwisata budaya, meliputi :
Pariwisata budaya Batu Prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul;
Pariwisata budaya Goa Asmorodono di Kelurahan Kecandran; dan
Pariwisata budaya Sumur Wali di Kelurahan Randuacir.
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-9
V-9
(2) Kawasan peruntukan pariwisata alam, meliputi :
Wisata Agro Salib Putih di Kelurahan Kumpulrejo;
Wisata Hutan Karet di Kelurahan Bugel; dan
Wisata Agro Salak di Kelurahan Kecandran.
(3) Kawasan peruntukan pariwisata buatan, meliputi :
Pariwisata buatan wisata air dan permainan di Kelurahan Cebongan; dan
Pariwisata buatan wisata kuliner di Kelurahan Sidorejo Lor dan Kelurahan
Blotongan.
f) Kawasan RTNH untuk menampung kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
kota, meliputi :
(1) Alun–alun kawasan pemerintahan meliputi lapangan Pancasila terdapat di
Kelurahan Kalicacing yang berfungsi sebagai kegiatan rakyat dan rekreatif.
(2) Lokasi plasa bangunan ibadah tersebar pada setiap pembangunan prasarana
ibadah yang terdapat di wilayah kota.
(3) Lokasi lahan parkir yang terdapat di wilayah kota meliputi area permukiman dan
pusat–pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pariwisata dan pemerintahan.
(4) Pengembangan lapangan olah raga di Kota Salatiga meliputi:
Rencana pembangunan Sport and Youth Center di Kelurahan Kecandran dan
Kelurahan Sidorejo Lor;
Lapangan olah raga di tiap kecamatan; dan
Stadion Kridanggo.
g) Kawasan ruang evakuasi bencana, meliputi :
(1) Kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan Blotongan dan Kelurahan Bugel di
lapangan Prampelan Blotongan dan halaman atau gedung pertemuan Kecamatan
Sidorejo;
(2) Kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan Sidorejo Kidul dan Kelurahan
Kutowinangun di lapangan sepak bola Sidorejo Kidul dan gedung pertemuan
Kecamatan Tingkir; dan
(3) Kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan Randuacir dan Kelurahan
Kumpulrejo di halaman dan gedung pertemuan Kecamatan Argomulyo dan
lapangan sepak bola Randuacir.
h) Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal adalah area khusus untuk
Pedagang Kaki Lima (PKL), terdapat di :
Kawasan PKL Kridanggo di Kelurahan Kalicacing;
Kawasan PKL Lapangan Pancasila di Kelurahan Kalicacing;
Kawasan PKL Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kutowinangun
dan Kelurahan Kalicacing;
Kawasan PKL Pasar Andong di Kelurahan Mangunsari; dan
Kawasan PKL Margosari di Kelurahan Salatiga.
i) Kawasan peruntukan lainnya, meliputi :
(1) Kawasan peruntukan pertanian
(a). Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan, meliputi :
Kawasan peruntukan pertanian lahan basah, meliputi:
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-10
V-10
sawah beririgasi teknis ditetapkan sebagai kawasan lahan pertanian
pangan berkelanjutan dengan luas kurang lebih 274 (dua ratus tujuh
puluh empat) hektar terletak di sebagian Kelurahan Ledok, Kelurahan
Tingkir Tengah, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Kalibening,
Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Salatiga,
dan Kelurahan Kauman Kidul;
sawah beririgasi setengah teknis terletak di sebagian Kelurahan
Tingkir Tengah, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kecandran,
Kelurahan Pulutan, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Bugel, dan
Kelurahan Kauman Kidul; dan
sawah beririgasi sederhana terletak di sebagian Kelurahan Ledok,
Kelurahan Pulutan, Kelurahan Blotongan, dan Kelurahan Kauman
Kidul.
Kawasan peruntukan pertanian lahan kering ditetapkan sebagai kawasan
lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan luas kurang lebih 205 (dua
ratus lima) hektar, meliputi:
sebagian Kecamatan Sidorejo;
sebagian Kecamatan Tingkir;
sebagian Kecamatan Argomulyo; dan
sebagian Kecamatan Sidomukti.
(b). Kawasan peruntukan holtikultura meliputi:
sebagian Kecamatan Argomulyo; dan
sebagian Kecamatan Sidomukti.
(c). Kawasan peruntukan perkebunan, meliputi :
sebagian Kelurahan Bugel;
sebagian Kelurahan Blotongan; dan
sebagian Kelurahan Kauman Kidul.
(d). Kawasan peruntukan peternakan meliputi peternakan ternak besar, ternak
kecil dan unggas ditetapkan di sebagian Kecamatan Argomulyo dan sebagian
Kecamatan Sidomukti.
(2) Kawasan peruntukan perikanan meliputi perikanan budi daya air tawar terdapat
di:
Kelurahan Kauman Kidul;
Kelurahan Pulutan; dan
Kelurahan Tingkir Tengah.
(3) Kawasan peruntukan hutan rakyat, meliputi:
sebagian Kelurahan Blotongan;
sebagian Kelurahan Sidorejo Lor;
sebagian Kelurahan Kauman Kidul;
sebagian Kelurahan Pulutan;
sebagian Kelurahan Kutowinangun;
sebagian Kelurahan Sidorejo Kidul;
sebagian Kelurahan Tingkir Lor;
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-11
V-11
sebagian Kelurahan Noborejo;
sebagian Kelurahan Ledok;
sebagian Kelurahan Tegalrejo;
sebagian Kelurahan Kumpulrejo;
sebagian Kelurahan Randuacir;
sebagian Kelurahan Cebongan;
sebagian Kelurahan Kecandran; dan
sebagian Kelurahan Dukuh.
(4) Kawasan pelayanan umum, meliputi :
(a). Kawasan pelayanan umum pendidikan, meliputi:
Pendidikan dasar tersebar di Kota Salatiga;
Pendidikan menengah terdapat di subpusat pelayanan kota;
Pendidikan tinggi terdapat di subpusat pelayanan kota; dan
Pendidikan luar sekolah.
(b). Kawasan pelayanan umum meliputi tempat ibadah keagamaan yang tersebar
di Kota Salatiga.
(c). Kawasan pelayanan umum kesehatan, meliputi:
Pelayanan kesehatan dasar, meliputi:
Puskesmas pembantu meliputi Kelurahan Blotongan, Kelurahan
Sidorejo Lor, Kelurahan Salatiga, Kelurahan Bugel, Kelurahan Kauman
Kidul, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan
Gendongan, Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Noborejo,
Kelurahan Ledok, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Randuacir,
Kelurahan Dukuh, dan Kelurahan Mangunsari; dan
Puskesmas meliputi Kelurahan Kalicacing, Kelurahan Tegalrejo,
Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Sidorejo Lor, dan Kelurahan
Sidorejo Kidul.
Pelayanan kesehatan rujukan, meliputi:
Rumah sakit umum daerah tipe B terdapat di Kelurahan Mangunsari;
Rumah sakit umum dr. Ario Wirawan terdapat di Kelurahan
Mangunsari;
Rumah sakit umum dr. Asmir terdapat di Kelurahan Kutowinangun;
Balai pengobatan penyakit paru-paru terdapat di Kelurahan
Kalicacing; dan
Puskesmas rawat inap terdapat di Kelurahan Cebongan.
(5) Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan, meliputi:
Korem di Kelurahan Salatiga;
Kodim di Kelurahan Salatiga;
Koramil di Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan
Randuacir dan Kelurahan Mangunsari;
Yonif 411 Kostrad di Kelurahan Kalicacing, Kelurahan Gendongan, Kelurahan
Mangunsari dan Kelurahan Tegalrejo;
Polres Kota Salatiga di Kelurahan Kalicacing;
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-12
V-12
Satlantas Kota Salatiga di Kelurahan Salatiga; dan
Polsek di Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan
Randuacir, dan Kelurahan Mangunsari.
(6) Kawasan peruntukan olah raga dan rekreasi meliputi:
Rencana Sport and Youth Center di Kelurahan Kecandran dan Kelurahan
Sidorejo Lor;
Lapangan olahraga di tiap Kecamatan;
Gelanggang Olah Raga (GOR) dan Stadion Kridanggo; dan
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Secara spasial rencana pola ruang Kota Salatiga dapat dilihat pada Peta Rencana Pola Ruang
Kota Salatiga.
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-13
V-13
Peta 5. 2 Peta Rencana Pola Ruang Kota Salatiga
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-14
Arahan RTRW Kota Salatiga dalam bidang Cipta karya berdasarkan Perda Kota Salatiga No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030, diuraikan pada tabel berikut.
TABEL V. 1 ARAHAN RTRW KOTA SALATIGA UNTUK BIDANG CIPTA KARYA
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
KAWASAN LINDUNG (1) RTH kota, meliputi :
RTH publik eksisting seluas kurang lebih 260 (dua ratus enam puluh) hektar atau kurang lebih 4,6 (empat koma enam) persen dari luas wilayah meliputi:
Hutan kota seluas kurang lebih 29 (dua puluh sembilan) hektar terdapat di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kumpulrejo, dan Kelurahan Dukuh;
Taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang lebih 26 (dua puluh enam) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga;
Pemakaman seluas kurang lebih 52 (lima puluh dua) hektar yang tersebar di wilayah Kota Salatiga;
Kawasan lindung bawahannya seluas kurang lebih 50 (lima puluh) hektar Kelurahan Bugel, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kutowinangun;
Jalur hijau seluas kurang lebih 24 (dua puluh empat) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga; dan
Taman wisata seluas kurang lebih 79 (tujuh puluh sembilan) hektar di Kelurahan Kumpulrejo.
RTH privat eksisting seluas 365 (tiga ratus enam puluh lima) hektar atau kurang lebih 6,4 (enam koma empat) persen dari luas wilayah meliputi:
RTH pekarangan rumah seluas kurang lebih 340 (tiga ratus empat puluh) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga; dan
Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha seluas kurang lebih 25 (dua puluh lima) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga.
(2) Kawasan Cagar Budaya, meliputi : Prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul seluas kurang lebih 0,3 (nol
koma tiga) hektar; dan Bangunan bersejarah di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kalicacing, Kelurahan
Kutowinangun, dan Kelurahan Sidorejo Lor. KAWASAN BUDIDAYA (1) Kawasan peruntukan perumahan, meliputi :
a) Perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu lebih besar dari 5336 jiwa per
1). RENCANA SISTEM PUSAT PELAYANAN TERDIRI ATAS : a) Pusat pelayanan kota terdiri atas:
Kelurahan Salatiga; Kelurahan Kutowinangun; Kelurahan Gendongan; dan Kelurahan Kalicacing. Pusat pelayanan kota memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan jasa dan perkantoran.
b) Subpusat pelayanan kota, meliputi : Kelurahan Sidorejo Lor di Kecamatan Sidorejo; Kelurahan Mangunsari di Kecamatan Sidomukti; Kelurahan Randuacir di Kecamatan Argomulyo; dan Kelurahan Sidorejo Kidul di Kecamatan Tingkir. Subpusat pelayanan kota, meliputi: Subpusat pelayanan kota Sidorejo sebagai pusat pengembangan pendidikan tinggi
dan pariwisata; Subpusat pelayanan kota Sidomukti sebagai pusat pengembangan pelayanan
kesehatan dan pemukiman; Subpusat pelayanan kota Argomulyo sebagai pengembangan kegiatan industri dan
kegiatan berbasis pertanian meliputi Agrowisata dan Agroindustri; dan Subpusat pelayanan kota Tingkir sebagai pengembangan kegiatan industri dan
kegiatan berbasis pertanian lahan basah. c) Pusat lingkungan
Kelurahan Blotongan; Kelurahan Bugel; Kelurahan Kauman Kidul; Kelurahan Pulutan; Kelurahan Kalibening; Kelurahan Tingkir Lor; Kelurahan Tingkir Tengah; Kelurahan Noborejo; Kelurahan Ledok; Kelurahan Tegalrejo; Kelurahan Kumpulrejo; Kelurahan Cebongan;
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-15
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
kilometer persegi, terdapat di : Kelurahan Kutowinangun; Kelurahan Gendongan; Kelurahan Ledok; Kelurahan Tegalrejo; Kelurahan Kalicacing; dan
Kelurahan Salatiga. b) Perumahan dengan kepadatan sedang yaitu antara 2668 hingga 5336 jiwa per
kilometer persegi, terdapat di : Kelurahan Tingkir Tengah; Kelurahan Cebongan; Kelurahan Mangunsari; dan Kelurahan Sidorejo Lor.
c) Perumahan dengan kepadatan rendah yaitu kurang dari 2668 jiwa per kilometer persegi, terdapat di : Kelurahan Sidorejo Kidul; Kelurahan Kalibening; Kelurahan Tingkir lor; Kelurahan Kumpulrejo; Kelurahan Noborejo; Kelurahan Randuacir; Kelurahan Kecandran; Kelurahan Dukuh; Kelurahan Blotongan; Kelurahan Bugel; Kelurahan Kauman Kidul; dan Kelurahan Pulutan.
Kelurahan Kecandran; dan Kelurahan Dukuh. Pusat lingkungan sebagai pusat pelayanan lokal meliputi pelayanan ekonomi, sosial dan/atau administrasi.
2). RENCANA PENGEMBANGAN AIR MINUM a) Sistem penyediaan air minum, meliputi :
(1) Sistem jaringan perpipaan, meliputi: Rencana peningkatan jaringan perpipaan yang dikelola oleh PDAM meliputi
Kelurahan Kalibening, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kecandran, Kelurahan Dukuh, Kelurahan Salatiga, Kelurahan Bugel, Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Randuacir dan Kelurahan Noborejo.
Rencana peningkatan jaringan perpipaan yang dikelola oleh kelompok masyarakat meliputi Kelurahan Bugel, Kelurahan Kauman Kidul, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kalibening, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Cebongan dan Kelurahan Mangunsari.
(2) Sistem jaringan non perpipaan, meliputi: Rencana peningkatan jaringan non perpipaan dikelola oleh penduduk sendiri
meliputi Kelurahan Blotongan, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kecandran, Kelurahan Pulutan dan Kelurahan Salatiga.
Rencana peningkatan hidran umum bagi penduduk yang tidak mampu meliputi Kelurahan Bugel, Kelurahan Cebongan, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Randuacir, Kelurahan Kumpulrejo dan Kelurahan Sidorejo Kidul.
b) Rencana sistem penyediaan air minum Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta Rencana Jaringan Prasarana Air Minum sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.5 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.
c) Pengembangan sistem pelayanan air minum non perpipaan akan diatur lebih lanjut oleh peraturan walikota.
3). RENCANA PENGEMBANGAN AIR LIMBAH KOTA a) Rencana sistem pengelolaan air limbah kota
(1) Rencana sistem pembuangan air limbah setempat meliputi: Peningkatan kualitas septictank dan/atau cubluk; Peningkatan kualitas pengumpulan/pengangkutan lumpur tinja; dan Peningkatan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Kelurahan Kumpulrejo.
(2) Rencana sistem pembuangan air limbah terpusat meliputi: Sistem air limbah mandiri skala kawasan di Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-16
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
Salatiga, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Kecandran, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Tingkir Lor dan Kelurahan Tingkir Tengah; dan
Pembangunan IPAL skala kawasan. b) Rencana sistem pengelolaan air limbah Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta
Rencana Jaringan Prasarana Air Limbah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.6 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.
4). RENCANA PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN a) Sistem persampahan kota
(1) Rencana pengembangan TPA, meliputi : Peningkatan kinerja TPA Ngronggo di Kelurahan Kumpulrejo dengan
menggunakan sistem controlled landfill; Pengembangan TPA Ngronggo di Kelurahan Kumpulrejo dengan menggunakan
sistem saniter; dan Peningkatan teknologi pengolahan sampah dengan composting dan daur ulang.
(2) Rencana pengembangan TPS meliputi: Peningkatan kinerja TPS di Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Lor,
Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Gendongan, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Ledok, Kelurahan Tegalrejo dan Kelurahan Mangunsari; dan
Pengembangan TPS di pusat-pusat permukiman baru. (3) Rencana pengembangan TPST meliputi:
Peningkatan kinerja TPST di Kelurahan Dukuh; dan Pengembangan TPST di Kelurahan Tingkir Lor dan Kelurahan Mangunsari.
b) Rencana pengembangan sistem persampahan Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta Rencana Jaringan Prasarana Persampahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.7 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.
5). RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA DRAINASE KOTA a) Sistem drainase kota, meliputi :
(1) Jaringan drainase primer meliputi: Saluran Kalitaman; Saluran Kalioso; Sungai kedungringis; Saluran Kutowinangun; Sungai Tugu; Sungai Jaten; Sungai Jurang Buntung;
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-17
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
Saluran Bugel Timur; Saluran Bugel Barat; Saluran Sarirejo; Saluran Tapen; Saluran Kauman; Saluran Sucen; Saluran Kalisawo; Sungai Gandu; Sungai Ngemplak; Sungai Sawahan; Sungai Sraten; Sungai Ngawen; Sungai Andong; Sungai Jetis; Sungai Ngaglik; Saluran Cebongan; Sungai Nanggulan; Sungai Ngaglik; Sungai Jetis; Sungai Setro; dan Sungai Senjoyo.
(2) Jaringan drainase sekunder, meliputi: Saluran Andong; Saluran Sidenan; Saluran Kalicacing; Saluran Karanganyar; Saluran Progo; Saluran Jalan Jend. Sudirman; Saluran Tugu Barat; Saluran Tugu Timur; Saluran Andong; Saluran Kedung Kopyah; Saluran Kebon Samas; Saluran Kalipancur; Saluran Bulu; Saluran Pabelan; Saluran Blotongan; Saluran Banyuputih;
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-18
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
Saluran Banjaran; Saluran Jalan Veteran; Saluran Kenteng; Saluran Cabean; Saluran Bendosari; Saluran Warak; Saluran Klampean; Saluran Noborejo; Saluran Brajan; Saluran Tegalrejo; Saluran Nanggulan; Saluran Benoyo; Saluran Gendongan; Kalisari; Saluran Druju; Saluran Jamban; Saluran Tambak Boyo; Saluran Siluwing; Saluran Kalilondo; Saluran Sidali; Saluran Tingkir Tengah; Saluran Cengek; dan Saluran Isep-isep.
(3) Jaringan drainase tersier meliputi saluran drainase di kawasan perumahan tersebar di wilayah Kota Salatiga.
b) Rencana sistem drainase Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta Rencana Jaringan Prasarana Drainase sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.8 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.
INDIKASI PROGRAM POLA RUANG BIDANG CIPTA KARYA INDIKASI PROGRAM STRUKTUR RUANG BIDANG CIPTA KARYA
1. Ruang Terbuka Hijau Kota Indikasi program dalam perwujudan Ruang Terbuka Hijau Kota, meliputi : Pengembangan RTH Publik
Pembangunan taman RT, taman RW Taman Lingkungan, taman Kecamatan dan taman kota
Pembangunan hutan kota (arboretum)
Pembangunan taman turus jalan
Pembebasan tanah di sempadan sungai untuk RTH Publik
1. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Indikasi program dalam perwujudan Pengembangan Sisitem Penyediaan Air Minum, meliputi: Peningkatan penyediaan air minum Pengembangan SPAM Kel.Kalibening, Tingkir Lor Pengembangan SPAM Kel.Pulutan, Tegalrejo, Sidorejo Pengembangan SPAM Kel.Blotongan, Noborejo, Mangunsari, Kecandran Pengembangan SPAM Kel.Dukuh, Salatiga, Bugel Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap I
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-19
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
Pembangunan pemakaman terpadu di tiap kecamatan sebagai RTH Publik
Pembebasan tanah di sempadan SUTET untuk RTH Publik
Pembangunan Hutan Kota 2. Kawasan peruntukan perumahan
Indikasi program dalam perwujudan kawasan peruntukan perumahan, meliputi : Pengembangan Kasiba lisiba Peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan Peningkatan kualitas hunian di kawasan kumuh dan rumah tangga miskin Pembangunan RUSUNAWA
Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap II Pengembangan SPAM Kel.Kumpulrejo, Randuacir, Noborejo Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap III dan IV
2. Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase) a. Air Limbah
Pengembangan sistem pengelolaan air limbah kota, meliputi : Peningkatan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Peningkatan instalasi pengolahan air limbah industri bahan berbahaya Pembangunan IPAL komunal (sewerage)
b. Persampahan Pengembangan sistem persampahan kota, meliputi : Pengembangan TPS di pusat-pusat permukiman baru Peningkatan kinerja TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu) Pengembangan 3R dan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu) Revitalisasi TPA dari open dumping menjadi sanitary landfill
c. Drainase Pengembangan sistem drainase kota, meliputi : Pemeliharaan jaringan drainase primer dan drainase sekunder Peningkatan jaringan drainase tersier di kawasan perumahan
Sumber: Perda No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-20
V-20
Identifikasi Kawasan Strategis Kota (KSK) Perda Kota Salatiga No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW
Kota Salatiga Tahun 2010-2030, diuraikan pada tabel berikut.
TABEL V. 2 IDENTFIKASI KAWASAN STRATEGIS KOTA (KSK) BERDASARKAN RTRW KOTA SALATIGA
Kawasan Strategis Kota Salatiga Sudut Kepentingan Lokasi/ Batas Kawasan
a. Kawasan strategis pendidikan dasar dan menengah (learning center) di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor; dan
b. Kawasan strategis pendidikan tinggi di Kelurahan Blotongan dan Kelurahan Pulutan.
Kawasan strategis sosial budaya
a. Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor. b. Kelurahan Blotongan dan Kelurahan Pulutan.
Kawasan strategis perdagangan dan jasa di Jalan Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Kutowinangun.
Kawasan strategis ekonomi
Jalan Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Kutowinangun.
Sumber: Perda No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030
Sedangkan identifikasi indikasi program RTRW Kota Salatiga terkait pembangunan infrastruktur
Bidang Cipta Karya berdasarkan Perda Kota Salatiga No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota
Salatiga Tahun 2010-2030, diuraikan pada tabel berikut.
TABEL V. 3 IDENTIFIKASI INDIKASI PROGRAM RTRW KOTA SALATIGA TERKAIT PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
No Usulan Program Utama Lokasi Merupakan
KSK (YA/TIDAK)
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
1. Pengembangan RTH Publik
Pembangunan taman RT, taman RW Taman Lingkungan, taman Kecamatan dan taman kota
Kota Salatiga Tidak APBD/APBN DTK
Pembangunan hutan kota (arboretum) Kelurahan Mangunsari, Kumpulrejo
Tidak APBD/APBN KLH
Pembangunan taman turus jalan Kota Salatiga Tidak APBD/APBN DTK
Pembebasan tanah di sempadan sungai untuk RTH Publik
Kota Salatiga Tidak APBD Tapem
Pembangunan pemakaman terpadu di tiap kecamatan sebagai RTH Publik
Kota Salatiga Tidak APBD/APBN DTK
Pembebasan tanah di sempadan SUTET untuk RTH Publik
Kota Salatiga Tidak APBD PLN/Tapem
Pembangunan Hutan Kota Kota Salatiga Tidak APBD/APBN KLH
2. Pengembangan kawasan peruntukan perumahan
Pengembangan Kasiba lisiba Tidak APBD/APBN DTK
Peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan
Tidak APBD/APBN DTK
Peningkatan kualitas hunian di kawasan kumuh dan rumah tangga miskin
Tidak APBD/APBN DTK
Pembangunan RUSUNAWA Kecamatan Argomulyo
Tidak APBD/APBN DTK
3. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Peningkatan penyediaan air minum
Pengembangan SPAM Kelurahan Kalibening, Tingkir Lor
Kelurahan Kalibening, Tingkir
Tidak APBD/APBN PDAM
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-21
V-21
No Usulan Program Utama Lokasi Merupakan
KSK (YA/TIDAK)
Sumber Pendanaan
Instansi Pelaksana
Lor
Pengembangan SPAM Kelurahan Pulutan, Tegalrejo, Sidorejo
Kelurahan Pulutan, Tegalrejo, Sidorejo
Tidak APBD/APBN PDAM
Pengembangan SPAM Kelurahan Blotongan, Noborejo, Mangunsari, Kecandran
Kelurahan Blotongan, Noborejo, Mangunsari, Kecandran
Tidak APBD/APBN PDAM/DTK
Pengembangan SPAM Kelurahan Dukuh, Salatiga, Bugel
Kelurahan Dukuh, Salatiga, Bugel
Tidak APBD/APBN PDAM/DTK
Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap I
Rawa Pening
Tidak APBD/APBN PDAM
Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap II
Rawa Pening
Tidak APBD/APBN PDAM
Pengembangan SPAM Kelurahan Kumpulrejo, Randuacir, Noborejo
Kelurahan Kumpulrejo, Randuacir, Noborejo
Tidak APBD/APBN PDAM
Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap III dan IV
Rawa Pening
Tidak APBD/APBN PDAM
4. Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
Air Limbah
Peningkatan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)
Kelurahan Kumpulrejo
Tidak APBD/APBN DTK
Peningkatan instalasi pengolahan air limbah industri bahan berbahaya
Kelurahan Mangunsari, Ledok, Cebongan dan Noborejo
Tidak APBD/APBN DTK/KLH
Pembangunan IPAL komunal (sewerage)
Kelurahan Kutowinangun, Salatiga, Pulutan, Kecandran, Noborejo, Tingkir Lor dan Tingkir Tengah.
Tidak APBD/APBN DTK
Persampahan
Pengembangan TPS di pusat-pusat permukiman baru
Kota Salatiga
Tidak APBD/APBN DTK
Peningkatan kinerja TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu)
Kelurahan Dukuh
Tidak APBD/APBN DTK
Pengembangan 3R dan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu)
Kelurahan Tingkir Lor, Mangunsari dan Kutowinangun
Tidak APBD/APBN DTK
Revitalisasi TPA dari open dumping menjadi sanitary landfill
Kelurahan Kumpulrejo
Tidak APBD/APBN DTK
Drainase
Pemeliharaan jaringan drainase primer dan drainase sekunder
Kota Salatiga
Tidak APBD/APBN DPU
Peningkatan jaringan drainase tersier di kawasan perumahan
Kota Salatiga
Tidak APBD/APBN DPU/DTK
Sumber: Perda No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-22
V-22
5.2. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan
pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung
sejak Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2016 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam
RKPD. Beberapa substansi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun
2011 – 2016 sebagai berikut :
5.2.1. Visi Kota Salatiga Tahun 2011 – 2016
Visi Kota Salatiga Tahun 2011 – 2016 adalah:
“Salatiga yang Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat“
SEJAHTERA mempunyai arti meningkatkan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas
umum, pelayanan publik dan pembangunan berwawasan lingkungan;
MANDIRI mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat
yang berkemampuan serta berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan
semangat kewirausahaan untuk meningkatkan potensi dan daya saing daerah. Sehingga dapat
diharapkan akan tercipta kehidupan masyarakat yang mandiri atau berdikari di bidang ekonomi,
yang didasarkan pada tujuan akhirnya yaitu untuk mensejahterakan rakyat. Kemandirian inilah
yang mendasari segala kebijakan Pemerintah Daerah yang akan selalu berorientasi pada
kesejahteraan rakyat tanpa membedakan suku, agama, golongan maupun konstituen/basis
politik;
BERMARTABAT bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat
penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip prinsip tata pemerintahan yang bersih,
profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan
yang tinggi terhadap hak asasi manusia.
Penjabaran visi tersebut diatas dapat dilihat dalam tabel berikut:
TABEL V. 4 PENJELASAN VISI
Visi Penjelasan Visi Pokok-pokok Visi
“Salatiga yang Sejahtera, Mandiri dan
Bermartabat”.
Sejahtera Mempunyai arti meningkatkan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan pembangunan berwawasan lingkungan.
1. Tersedianya fasilitas dan layanan kesehatan yang memadai utamanya bagi warga kurang mampu.
2. Tersedianya pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pemerataan akses pendidikan.
3. Tersedianya fasilitas publik seperti sarana-prasarana jalan, jembatan dan lingkungan yang nyaman untuk setiap aktivitas masyarakat.
Mandiri Mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan potensi dan daya saing daerah. Di dalam keseluruhan makna dimaksud, mandiri juga mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan mengutamakan keselarasan pembangunan, toleransi, dan hubungan antar pemangku
1. Meningkatnya pemberdayaan perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan.
2. Meningkatnya peran serta seluruh anggota masyarakat dalam kegiatan pembangunan.
3. Meningkatnya kreativitas dan kemampuan inovasi dalam menghadapi persaingan global berbasis nilai-nilai kearifan lokal.
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-23
V-23
Visi Penjelasan Visi Pokok-pokok Visi
kepentingan.
Bermartabat Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip prinsip tata pemerintahan yang bersih, profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia.
1. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
2. Pelayanan publik yang profesional. 3. Menjunjung tinggi supermasi hukum.
Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016
5.2.2. Misi Kota Salatiga Tahun 2011–2016
Misi Kota Salatiga untuk periode tahun 2011-2016 dirumuskan sebagai berikut:
1. Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar
2. Mengelola Tata Ruang Kota yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
3. Mengembangkan penanganan atas penyandang masalah kesejahteraan sosial
4. Meningkatkan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan dan partisipasi masyarakat
dalam proses pembangunan
5. Melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dalam rangka memperkuat identitas dan jati diri daerah
6. Mengembangkan Hubungan yang Sinergis Antara Pemangku Kepentingan Pembangunan
7. Meningkatkan tata kelola pemerintahan dengan prinsip-prinsip good governance
8. Mengembangkan pemahaman politik melalui budaya politik demokratis yang santun dan
mengedepankan supremasi hukum
9. Mengembangkan pengarusutamaan Gender dalam berbagai bidang kehidupan dan
perlindungan anak, remaja, serta perempuan dalam segala bentuk diskriminasi dan eksploitasi
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-24
5.2.3. Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan Kota Salatiga secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
1. MISI 1 : Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1) Mengembangkan pemerataan akses dan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan PAUD,SD-MI,SMP-MTS, SMU/SMK/MA
1) Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pada semua jenjang pendidikan dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat
2) Meningkatnya keterjangkauan pelayanan pendidikan pada semua jenjang pendidikan bagi segenap lapisan masyarakat
3) Meningkatnya kelayakan dan sertifikasi tenaga pendidik dan kependidikan
4) Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan pada semua jenjang pendidikan termasuk kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
5) Meningkatnya kesesuaian kurikulum dan kebutuhan dunia kerja
6) Meningkatnya pembinaan dan pemasyarakatan olahraga dan kepemudaan
1) Meningkatkan kualitas aparatur pendidikan untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)di bidang pendidikan
2) Memantapkan komitmen dan sinergitas peningkatan mutu pendidikan melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pembangunan pendidikan antara Pemerintah Kota dan pemangku kepentingan pendidikan Kota Salatiga
3) Kemitraan dan Kerjasama Membangun kemitraan dan kerjasama dengan stakeholder guna menjamin relevansi dan daya saing pendidikan
4) Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
5) Pemberdayaan Satuan Pendidikan Sekolah sebagai pelaku utama proses pembelajaran diberi kewenangan dan otoritas lebih luas dalam menentukan cara-cara pencapaian target dan output yang ingin dicapai berkaitan dengan manajemen yang akan dikembangkan, penggalian potensi sumber daya, jalinan hubungan dengan instansi vertikal serta kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang berda dalam koridor dan kerangka regulasi yang berlaku. Hal ini merupakan implementasi dari Misi Pertama, yaitu mewujudkan sistem pendidikan yang demokratis dan bermutu
6) Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan Peningkatan kualitas hasil pendidikan merupakan tuntutan mendesak dalam mempersiapkan output seiring dengan
1) Meningkatkan pemerataan dan mutu serta pemerataan akses penyelenggaraan PAUD
2) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar
3) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah
4) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal
5) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan khusus
6) Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal
7) Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan pendidikan
8) Meningkatkan prestasi keolahragaan 9) Meningkatkan wawasan kebangsaan,
kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pendidikan
10) Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran
11) Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur
12) Meningkatkan disiplin aparatur 13) Meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia aparatur 14) Meningkatkan Pengembangan Sistem
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-25
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
marakkan persaingan keunggulan sumber daya manusia baik pada tataran lokal, regional maupun global. Kondisi ini berkaitan dengan kualitas lulusan pendidikan yang tidak dapat ditawar lagi. Persoalan pembangunan mentalitas kemandirian sangat penting untuk dapat diwujudkan karena akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan individu yang bersangkutan di masyarakat
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
2) Meningkatkan cakupan, jenis dan kualitas layanan kesehatan masyarakat dan kelurga berencana
1) Meningkatnya kualitas dan kapasitas pelayanan kesehatan masyarakat baik pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan mengoptimalkan peran pelaksana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di tingkat puskesmas, puskesmas pembantu maupun RSUD
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan klinis
2) Mendorong pemerataan, jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan secara menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) terpadu, berkesinambungan sesuai standar pelayanan minimal
Meningkatkan pelayanan prima kepada mayarakat
2) Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau
Mengembangkan model pelayanan strategis dan unggulan untuk upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
Memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan rentan
3) Terlaksananya Pembinaan di bidang kesehatan dan keluarga berencana
1) Peningkatan pembinaan kesehatan dan keluarga berencana kepada masyarakat termasuk keluarga miskin dan rentan
2) Meningkatkan perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan keluarga dan kemitraan menuju kemandirian masyarakat
3) Mendorong peningkatan kondisi kesehatan lingkungan melalui pengendalian kualitas lingkungan
Mengembangkan model pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta meningkatkan kemitraan dalam upaya mndorong kemandirian perilaku hidup bersih dan sehat
4) Tersedianya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana bagi warga miskin/kurang mampu
1) Pengembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin dan rentan
Memberikan subsidi pembiayaan kesehatan bagi masyarakat msikin dan rentan
2) Mendorong dan mendukung Meningkatkan pembinaan keluarga berencana
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-26
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
ketersediaan,pemerataan,mutu dan pelayanan keluarga berencana
dan pelayanan keluarga berencana serta pemasangan alat kontrasepsi, termasuk bagi keluarga miskin
5) Peningkatan kualitas SDM tenaga kesehatan dan keluarga berencana
1) Pengembangan dan pemantapan manajemen SDM kesehatan
2) Peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM kesehatan melalui kemitraan dengan organisasi profesi dan lembaga terkait untuk memenuhi kebutuhan DN dan peluang pasar LN
Pengembangan mutu SDM Kesehatan melalui peningkatan kualitas institusi pendidikan kesehatan dan pelatihan SDM
6) Pengendalian penyebaran HIV AIDS dan penyakit menular lain
1) Peningkatan Upaya Pencegahan HIV AIDS dan Penyakit Menular Lainnya
Peningkatan dan Perluasan upaya pencegahan untuk pengguna narkoba suntik, penularan melalui hubungan seksual tidak aman dan melalui ibu ke bayi
2) Meningkatkan dan memperluas cakupan perawatan, dukungan dan pengobatan
3) Penguatan Kemitraan, Sistem Kesehatan dan Sistem Masyarakat
4) Meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan
Peningkatan upaya perawatan dan dukungan pengobatan
7) Peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita
1) Penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita
2) Mengembangkan kemitraan dan meningkatkan mutu perbaikan gizi masyarakat dan institusi
Mendorong peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, kesehatan sekolah, kesehatan kerja dan asusila
8) Menurunnya angka kesakitan Meningkatkan Surveilance penyakit dan kualitas kesehatan lingkungan
Memutus mata rantai penularan penyakit menular dan menekan angka kematian akibat penyakit menular,KLB/wabah dan bencana
9) Peningkatan status gizi masyarakat Pemberdayaan masyarakat, LSM, swasta dan sektor terkait dalam upaya penanggulangan masalah gizi dan pencapaian keluarga sadar gizi
Pemenuhan makanan tambahan dan suplemen gizi bagi ibu hamil,ibu nifas,bayi,balita,anak sekolah dasar dari keluarga kurang mampu atau bermasalah gizi
10) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan menitikberatkan pada pelayanan prima
11) Meningkatnya sarana dan jangkauan KIE bidang kesehatan kepada masyarakat
Meningkatkan pemahaman terhadap KIE Mendorong pemahaman tentang KIE dan kesehatan rproduksi remaja melalui peningkatan dukungan dan partisipasi
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-27
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
masyarakat
3) Meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan akte catatan sipil(Akte Kelahiran, KTP) dan dokumen administrasi kependudukan lainnya (Surat Keterangan Domisili, Surat Keterangan Pindah, Kartu Keluarga)
Peningkatan mutu pelayanan dokumen catatan sipil dan dokumen administrasi kependudukan lainnya
1) Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil melalui pengembangan database kependudukan dan catatan sipil dengan mengoptimalkan peran pelaksana pelayanan di tingkat kelurahan dan kecamatan
2) Meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan dan catatan sipil melalui pemanfaatan peran aparat pemerintah desa dalam peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan dan catatan sipil
Peningkatan kerjasama, koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
4) Menciptakan kemandirian dalam bidang ketahanan pangan
1) Meningkatkan penyediaan sumber pangan alternative
Mendorong penyediaan sumber pangan alternatif
Peningkatan sumber pangan alternatif
2) Tercapainya analisis pola pangan harapan masyarakat
Mendorong Pola Pangan Harapan masyarakat Meningkatkan Pola Pangan Harapan masyarakat
5) Meningkatkan layanan dan fasilitas serta akses masyarakat terhadap kesediaan sanitasi dan air bersih
Tersedianya sanitasi dan air bersih
Optimalisasi akses masyarakat terhadap sanitasi dan air bersih
Pengembangan jaringan air limbah rumah tangga
Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016
2. MISI 2 : Mengelola Tata Ruang Kota yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1) Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya ungkit terhadap pembangunan ekonomi dan sosial dengan mengutamakan kepentingan masyarakat luas
Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak ekonomi sosial, transportasi, komunikasi dan informatika, tata kota, perumahan dan pemukiman
1) Optimalisasi pembangunan infrastruktur potensial berdaya dukung transportasi
Peningkatan peningkatan sarana dan prasarana transportasi
2) Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar masyarakat
1) Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar masyarakat
2) Pembangunan sarana prasarana/infrasturktur yang fundamental, memiliki asas manfaat yang luas dengan perancanaan yang matang
2) Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup untuk mendukung pertumbuhan
1) Menurunnya pencemaran lingkungan
Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pencemaran/ perusakan LH serta koordinasi pengelolaan LH dengan seluruh Stakeholders
1) Meningkatkan upaya konservasi dan rehabilitasi SDA serta pengendalian kerusakan LH
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-28
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
ekonomi 2) Meningkatkanpemberdayaan /partisipasi masyarakat dalam pelestarian LH
2) Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air dan pemanfaatan lingkungan hidup
Optimalisasi Konservasi sumber daya alam Revitalisasi
3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan limbah padat dan cair serta pelayanan penanganan sampah
Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengelolaan limbah padat, limbah cair dan sampah
Optimalisasi pengelolaan sampah Peningkatan kinerja TPA Ngronggo, peningkatan TPS dan pengembangan TPST
Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016
3. MISI 3 : Mengembangkan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas rehabilitasi dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
1) Menurunnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial
2) Terciptanya peningkatan pembinaan terhadap para penyandang masalah kesejahteraan sosial
3) Terwujudnya jaminan dan perlindungan Sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
4) Terlaksananya pelayanan rehabilitasi dan sarana prasarana kesejahteraan sosial
1) Peningkatan akses penduduk terhadap lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha bagi penduduk
2) Jaminan dan perlindungan sosial pagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
3) Pembinaan dan Pelatihan Bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial
1) Memperbaiki program perlindungan sosial dan meningkatkan akses pelayanan dasar
2) Peningkatan kesejahteraan sosial melalui penanganan, perlindungan jaminan sosial dan rehabilitasi bagi PMKS
1) Menurunnya Prosentase Rumah tangga Miskin
1) Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin
2) Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin
3) Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil
4) Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan
1) Memperbaiki program perlindungan social 2) Meningkatkan akses pelayanan dasar 3) Pemberdayaan kelompok masyarakat
miskin 4) Menciptakan pembangunan yang inklusif
2) Meningkatkan upaya penanganan mitigasi bencana dan penanganan keluarga korban paska bencana
1) Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam meminimalkan potensi terjadinya bencana
2) Meningkatnya keahlian dan
Memasyarakatkan bahaya bencana
Peningkatan fasilitas penanganan bencana
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-29
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
keterampilan anggota masyarakat dalam menanggulangi bencana untuk meminimalkan dampak bencana
Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016
4. MISI 4 : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pembangunan
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1) Meningkatkanjumlah UMKM, koperasi, dan sentra-sentra perekonomian rakyat yang produktif
1) Meningkatnya jumlah UKM yang produktif
Meningkatkan jml UKM, IKM dan pengusaha melalui pendidikan, pelatihan, pendampingan, motivasi, bantuan dan keterampilan dasar dengan didukung database yang kuat
Pengembangan produk UKM menjadi produk yang berkualitas, inovatif dan kreatif untuk meningkatkan pemasaran produk
2) Meningkatnya jumlah koperasi yang produktif
1) Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi melalui penataan kelembagaan koperasi, baik dalam arti legal formal maupun peningkatan akuntabilitas pengelolaan kelembagaan Koperasi
Peningkatan kualitas dan kuantitas koperasi
2) Meningkatkan kapasitas SDM Koperasi melalui pengembangan keahlian dan keterampilan teknis (alih teknologi dan inovasi produk) dan penerapan manajemen modern
Peningkatan pelatihn SDM koperasi dan pra koperasi
3) Meningkatnya jumlah sentra perekonomian rakyat yang produktif
Meningkatkan jumlah sentral perekonomian rakyat melalui pelatihan dan pendampingan
Peningkatan jumlah demplot buah-buahan dan kegiatan bimbingan kampung buah unggulan
4) Meningkatnya produksi dan produktifitas hasil perikanan dan pertanian dalam arti luas
Meningkatnya produksi dan produktifitas hasil perikanan dan pertanian dalam arti luas
Peningkatan dan pengembangan komoditas buah unggulan, unit pembenihan rakyat, unit pengolah ikan (UPI), konfeksi, one produk one village (OPOV)
5) Meningkatnya keberdayaan kelompok masyarakat kurang mampu
1) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
Pemberdayaan masyarakat baik langsung ataupun melalui kelembagaan masyarakat
2) Merubah pola pikir masyarakat kurang mampu
Pembinaan terhadap pedagang asongan dan PKL
6) Meningkatnya produksi dan produktivitas UKM, Koperasi dan Sentra Perekonomian
Menguatkan peran masyarakat dalam dan ketrampilan Teknis (alih teknologi dan inovasi produk) dan penerapan manajerial modern
Pengembangan produk UKM menjadi produk yang berkualitas, inovatif dan kreatif untuk meningkatkan pemasaran produk
2) Meningkatkan daya dukung pemangku kepentingan bagi pengembangan UKM dan koperasi
1) Meningkatnya daya dukung dan kerjasama antara pelaku usaha kecil dan mikro dengan para pemangku kepentingan
Meningkatkan jumlah koperasi dan UKM yang berbadan hukum melalui pengembangan kebijakan yang berpihak pada tumbuh kembangnya Koperasi dan UKM
Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UKM untuk mewujudkan pemberdayaan Koperasi dan UKM yang lebih koordinatif dan partisipatif
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-30
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
2) Meningkatkan pembinaan dan pendampingan terhadap para pelaku UKM dan koperasi
1) Meningkatkan wirausahawan baru melalui pengembangan lembaga diklat untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreatifitas bisnis, keahlian teknis dan keterampilan dasar
Peningkatan kapasitas dan produktivitas Koperasi dan UKM untuk meningkatkan daya saing SDM Koperasi dan UKM
2) Meningkatkan kapasitas SDM Koperasi dan UKM melalui pengembangan keahlian dan keterampilan teknis (alih teknologi dan inovasi produk) dan penerapan manajemen modern
Pengembangan produk Koperasi dan UKM menjadi produk yang berkualitas, inovatif dan kreatif untuk meningkatkan pemasaran produk
3) Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi melalui penataan kelembagaan koperasi, baik dalam arti legal formal maupun peningkatan akuntabilitas pengelolaan kelembagaan Koperasi
1) Penguatan kelembagaan Koperasi untuk mengembangkan koperasi sesuai nilai, jati diri, prinsip dan asas Koperasi dan meningkatkan peran koperasi dalam peningkatan kesejahteraan anggota
2) Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana usaha bagi UKM/PKL
3) Meningkatnya akses permodalan usaha bagi koperasi, dan UKM
Meningkatkan akses permodalan bagi Koperasi dan UKM yang sesuai dengan kebutuhan
1) Peningkatan akses Koperasi dan UKM terhadap sumber pembiayaan, teknologi, dan pemasaran
2) Operasionalisasi Bantuan Langsung Usaha Dana Bergulir (BLUDB)
4) Operasionalisasi Bantuan Langsung Usaha Dana Bergulir (BLUDB)
Meningkatkan jumlah KSP / USP, koperasi dan UKM
Pembinaan terhadap KSP/USP, Koperasi dan UKM
3) Meningkatkan potensi dan daya saing daerah melalui peningkatan investasi
1) Meningkatnya daya saing daerah Meningkatkan fasilitasi saranan prasarana pariwisata
Peningkatan fasilitasi pengelolaan sumber daya pariwisata
2) Meningkatnya pelayanan dan perijinan investasi
Melakukan evaluasi prosedur dan persyaratan perijinan investasi untuk meningkatkan pelayanan perijinan
Penyederhanaan perijinan dan peningkatan pelayanan publik
3) Meningkatnya promosi peluang investasi
Meningkatkan upaya kegiatan promosi bagi peningkatan penanaman modal
Peningkatan kegiatan promosi penanaman modal
4) Terjaminnya keamanan berusaha Meningkatkan jumlah MOU kerjasama antar daerah dalam rangka promosi investasi, baik dengan pemerintah dan kalangan dunia usaha
Peningkatan kerjasama antar daerah, baik dengan pemerintah daerah dan dunia usaha dalam rangka promosi investasi
4) Meningkatkan kualitas dan penyerapan tenaga kerja
1) Meningkatkan ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat
Meningkatkan dan perluasan lapangan pekerjaan di berbagai sektor
Pembangunan infrastruktur pendidikan untuk penyediaan fasilitas pendidikan dan biaya pendidikan yang terjangkau
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-31
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
2) Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Meningkatkan ketrampilan, kompetensi dan produktivitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
1) Penyediaan lembaga-lembaga pelatihan yang kurikulum pelatihannya berorientasi pada dunia kerja
2) Menumbuhkan profesionalisme tenaga kerja sebagai upaya meningkatkan kompetisi tenaga kerja, memberikan pelatihan dan keterampilan tenaga kerja untuk mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas, maju, produktif dan profesional
3) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja
Meningkatkan akses informasi tenaga kerja bagi pencari kerja
Peningkatan akses informasi pasar kerja
4) Terwujudnya perlindungan ketenagakerjaan
1) Melaksanakan penegakan Hukum dan Perlindungan Tenaga Kerja
Mendorong terwujudnya perlindungan bagi tenaga kerja yang komprehensif
2) Meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan tenaga kerja dengan perusahaan di wilayah Salatiga
Mendorong terwujudnya kerjasama antara lembaga-lembaga pendidikan tenaga kerja baik formal maupun informal dengan perusahaan-perusahaan di lingkungan wilayah Salatiga maupun di luar wilayah Salatiga yang membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi (kebijakan link and match)
5) Terwujudnya fasilitasi ketransmigrasian
1) Melaksanakan Peyuluhan, bimbingan dan pelatihan kewirausahaan bagi calon transmigran
Penyuluhan dan bimbingan serta pelatihan kewirausahaan bagi calon transmigran
2) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam penempatan transmigran
Mendorong terwujudnya koordinasi dan kerjasama serta penempatan bagi pelaku transmigrasi
5) Meningkatkan sumber-sumber penerimaan daerah untuk mendukung kemandirian keuangan daerah
1) Meningkatnya sumber-sumber penerimaan daerah
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber-sumber penerimaan daerah
Melaksanakan pembangunan dan peningkatan kualitasa dan kuantitas sarana prasarana sumber-sumber penerimaan daerah
2) Meningkatnya kemandirian keuangan daerah
Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD dan PBB
Meningkatkan penerimaan PAD dan pengelolaan PPB secara mandiri
6) Meningkatkan pengelolaan pasar tradisional yang representatif
1) Terwujudnya pengelolaan pasar tradisional yang representatif
Meningkatkan sarana prasaran pasar tradisional
Meningkatkan sarana prasarana pasar tradisional
2) Terwujudnya jaminan dan perlindungan keberadaan pasar
Melaksanakan pembangunan pasar tradisional Melaksanakan pembangunan pasar tradisional
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-32
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
tradisional
7) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan daerah
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan daerah melalui berbagai forum
Meningkatkan peran masyakat dalam pembangunan
Peningkatan peran masyarakat secara efektif dan efisien dalam pembangunan
Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016
5. MISI 5 : Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Rangka Memperkuat Identitas dan Jati Diri Daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1) Mengembangkan budaya lokal di masyarakat
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal dalam kegiatan masyarakat
Menginventarisasi dan melestarikan seni budaya lokal
Membina padepokan seni dan mengembangkan budaya lokal
2) Melestarikan nilai-nilai kepahlawanan
Meningkatnya pemahaman tentang nilai-nilai nasionalisme, kepahlawanan dan terwujudnya aktualisasi kesetiakawanan sosial
1) Menyelenggarakan Sarasehan nilai kepahlawanan dan peringatan hari pahlawan
Melaksanakan sarasehan nilai kepahlawanan dan ziarah wisata
2) Meningkatkan sarana dan prasarana TMP Menciptakan kenyamanan untuk masyarakat dan peziarah di TMP
3) Melestarikan benda cagar budaya Terjaganya benda cagar budaya Melakukan inventarisasi cagar budaya Pelestarian dan pemeliharaan cagar budaya
4) Mengembangkan produk ciri khas kota
Terwujudnya produk ciri khas Kota Salatiga
Mengindentifikasi produk unggulan untuk menjadi ciri khas Kota Salatiga
Menciptakan produk unggulan Kota Salatiga
Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016
6. MISI 6 : Mengembangkan Hubungan yang Sinergis antara Pemangku Kepentingan Pembangunan
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1) Meningkatkan koordinasi antara lembaga eksekutif dan legislatif
Terwujudnya peningkatan koordinasi antara eksekutif dan legislatif
Optimalisasi koordinasi kegiatan legislatif dan eksekutif
Peningkatan komunikasi dan pelayanan
2) Meningkatkan koordinasi antar pemerintah daerah dengan instansi vertikal
Meningkatnya koordinasi pemerintah Kota Salatiga dengan instansi vertikal
Meningkatkan koordinasi untuk optimalisasi kelancaran proses pembangunan
Peningkatan peran pemerintah dalam proses koordinasi dengan instansi vertikal
3) Meningkatkan kerukunan antara pemeluk agama, penganut kepercayaan, suku dan etnis
1) Meningkatnya kualitas kehidupan beragama secara harmonis, saling menghormati dengan semangat kekeluargaaan
2) Meningkatnya kualitas hubungan antar umat beragama, suku dan etnis
Optimalisasi fungsi lembaga religi dalam mengembangkan kerukunan hidup antar umat beragama
Peningkatan peran lembaga religi bagi kerukunan masyarakat
4) Meningkatkan stabilitas hubungan antar partai politik dan organisasi
Terciptanya stabilitas hubungan antar politik dan organisasi masyarakat
Stabilisasi antar partai politik dan ormas Fasilitasi dan pembinaan kepada ormas
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-33
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
masyarakat Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016
7. MISI 7 : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan dengan Prinsip-Prinsip Good Governance
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1) Meningkatkan kualitas SDM Aparatur Pemerintah
Terwujudnya aparatur yang kompeten profesional
Optimalisasi kualitas SDM Aparatur Pemerintah
Fasilitasi SDM Aparatur Pemerintah berkualitas
2) Meningkatkan kinerja Aparatur Pemerintah dalam memberikan pelayanan publik
1) Meningkatkan Pengguna Perpustakaan
2) Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah
3) Terwujudnya transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
4) Meningkatnya kinerja pelayanan publik yang responsif, efektif dan efisien
Optimalisasi kinerja aparatur pemerintah 1) Peningkatan kinerja aparatur pemerintah dalam pelayanan publik
2) Fasilitasi SDM Aparatur Pemerinrahuntuk meningkatkan kualitas
3) Meningkatnya kapasitas dan keberpihakan kelembagaan pemerintahan kepada masyarakat
1) Menguatnya kapasitas kelembagaan masyarakat
2) Meningkatnya keberpihakan pemerintah kepada masyarakat
Optimalisasi Peran Lembaga dalam memihak kepentingan masyarakat
Peningkatan Keberpihakkan Lebaga Pemerintah pada Masyarakat
4) Menyelenggarakan pemerintahan yang akuntabel
1) Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang visioner, ramah lingkungan dan sustainable
2) Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah
3) Terwujudnya akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Optimalisasi akuntabilitas pemeritahan Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang transparan
Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016
8. MISI 8 : Mengembangkan Pemahaman Politik Melalui Budaya Politik Demokratis yang Santun dan Mengedepankan Supremasi Hukum
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1) Meningkatkan nilai-nilai demokratis di masyarakat
2) Meningkatkan ketentraman dan ketertiban di masyarakat
3) Meningkatkan pemahaman dan
1) Meningkatnya partisipasi dan keterwakilan masyarakat dalam politik
2) Meningkatnya ketentraman dan ketertiban masyarakat
3) Meningkatnya pemahamam masyarakat
1) Pembinaan masyarakat dalam pendidikan politik
2) Optimalisasi sistem keamanan lingkungan
3) Pemahaman dan kesadaran
1) Peningkatan pemahaman masyarakat dalam pendidikan politik
2) Peningkatan fungsi pengamanan dan penertiban lingkungan
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-34
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
kesadaran masyarakat terhadap produk hukum
4) Meningkatkan penegakan produk hukum
terhadap produk hukum 4) Meningkatnya ketaatan terhadap
produk hukum
masyarakat terhadap produk hukum 4) Pelaksanaan sosialisasi produk hukum
dan melengkapi peraturan perundangan
3) Memasyarakatkan lembaga penegak hukum
4) Sosialisasi dan peningkatan kelengkapan produk hukum
Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016
9. MISI 9 : Mengembangkan Pengarusutamaan Gender dalam Berbagai Bidang Kehidupan dan Perlindungan Anak, Remaja, serta Perempuan dalam
Segala Bentuk Diskriminasi dan Eksploitasi
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
1) Meningkatkan jaminan dan kepastian hukum terhadap perlindungan hak anak dan perempuan
1) Meningkatnya jaminan dan kepastian hukum terhadap perlindungan hak anak
1) Advokasi tentang Instrument Internasional maupun nasional Hak-hak Anak
2) Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
Penyusunan regulasi yang mengatur perlindungan anak dan perempuan
2) Meningkatnya jaminan dan kepastian hukum terhadap perlindungan hak perempuan
1) Advokasi tentang Instrument Internasional maupun nasional Hak-hak Perempuan
2) Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
Penyusunan regulasi yang mengatur perlindungan anak dan perempuan
3) Meningkatnya Pemahaman Aparat terhadap Instrument-instrumen HAM
Advokasi dan Diseminasi Instrumen HAM pada aparatur
Penyusunan RAD HAM
4) Terjaminnya Hak Sipil dan Hak Politik Warga Negara
Meningkatnya pemahaman warga negara terhadap hak politik
Peran serta dalam proses demokrasi
2) Menurunkan prosentase Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Turunnya prosentase kekerasan dalam rumah tangga
Sosialisasi dan Pendampingan terhadap Perempuan Korban Kekerasan dalamrumah tangga
1) Pelaksanaan perlindungan perempuan
2) Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan
3) Mewujudkan Kota Layak Anak Terwujudnya Kota Layak Anak 1) Advokasi dan Diseminasi Kota Layak Anak
2) Koordinasi dengan pemangku kepentingan
1) Pembentukan Gugus Tugas Kota Layak Anak, dan Forum Anak
2) Pelibatan/Peran serta Anak dalam Proses Pengambilan Kebijakan
Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-35
V-35
5.2.4. Indikasi Rencana Program Prioritas
Indikasi rencana program prioritas pembangunan daerah Kota Salatiga Tahun 2011-2016
secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
1) Urusan Pendidikan :
a) Program Pendidikan Anak Usia Dini;
b) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
c) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;
d) Program Pendidikan Menengah;
e) Program Pendidikan Non Formal;
f) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan
g) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga.
2) Urusan Kepemuda dan Olah Raga :
a) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan; dan
b) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga.
3) Urusan Kesehatan :
a) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
b) Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
c) Program Pengawasan Obat dan Makanan;
d) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
e) Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
f) Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
g) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
h) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
i) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;
j) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana Prasarana Puskesmas;
k) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;
l) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita;
m) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;
n) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak;
o) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata; dan
p) Program Peningkatan Mutu Layanan Kepada Masyarakat.
4) Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah :
a) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif;
b) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM; dan
c) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
5) Urusan Perdagangan :
a) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;
b) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;
c) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;
d) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan; dan
e) Program Pembangunan Pasar Tradisional/Penataan Tempat Usaha Bagi Pedagang.
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-36
V-36
6) Urusan Industri :
a) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;
b) Program Penataan Struktur Industri; dan
c) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
7) Urusan Perpustakaan :
a) Program Pengembangan Koleksi Perpustakaan;
b) Program Pengembangan Sarana Prasarana Perpustakaan; dan
c) Program Koleksi Perpustakaan.
8) Urusan Kearsipan :
a) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan;
b) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen Arsip Daerah;
c) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Prasarana Kearsipan; dan
d) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi.
9) Urusan Pekerjaan Umum :
a) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
b) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;
c) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan
Lainnya;
d) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong;
e) Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong; dan
f) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku.
10) Urusan Penataan Ruang :
a) Program Perencanaan Tata Ruang;
b) Program Pemanfaatan Ruang; dan
c) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
11) Urusan Lingkungan Hidup :
a) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
b) Program Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan;
c) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);
d) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;
e) Program Kerjasama Pembangunan;
f) Program Peningkatan Pengendalian Polusi;
g) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;
h) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
i) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alat; dan
j) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan.
12) Urusan Perumahan Rakyat :
a) Program Pengembangan Perumahan;
b) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan; dan
c) Program Lingkungan Sehat Perumahan.
13) Urusan Perencanaan Pembangunan :
a) Program Pengembangan Data/Informasi;
b) Program Perencanaan Pengembangan Kota Menengah dan Besar;
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-37
V-37
c) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan;
d) Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
e) Program Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat;
f) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; dan
g) Program Perencanaan Sosial Budaya.
14) Urusan Perhubungan :
a) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
b) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
c) Program Pengendalian Lalu Lintas; dan
d) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan.
15) Urusan Kebudayaan :
a) Program Pengembangan Nilai Budaya;
b) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
c) Program Pengelolaan Keragaman Budaya; dan
d) Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya.
16) Urusan Pariwisata :
a) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
b) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; dan
c) Program Pengembangan Kemitraan.
17) Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil :
Program Penataan Administrasi Kependudukan.
18) Urusan Ketenagakerjaan :
a) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja;
b) Program Pendataan Lowongan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja;
c) Program Monitoring dan Evaluasi ;
d) Program Peningkatan Kesempatan Kerja; dan
e) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
19) Urusan Ketransmigrasian :
a) Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi; dan
b) Program Transmigrasi Regional.
20) Urusan Sosial :
a) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
b) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
c) Pembinaan Panti Asuhan dan Panti Jompo;
d) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan/Jompo;
e) Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
f) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan
Penyakit Sosial Lainnya);
g) Program Pembinaan Anak Terlantar;
h) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); dan
i) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-38
V-38
21) Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa :
a) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;
b) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa; dan
c) Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa.
22) Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak :
a) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan;
b) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; dan
c) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak.
23) Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera :
a) Program Keluarga Berencana;
b) Program Pelayanan Kontrasepsi;
c) Program Kesehatan Reproduksi Remaja; dan
d) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR Mandiri.
24) Urusan Ketahan Pangan :
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
25) Urusan Penanaman Modal :
a) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
b) Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Daerah; dan
c) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
26) Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri :
a) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;
b) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
c) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT);
d) Program Pendidikan Politik Masyarakat;
e) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam; dan
f) Program Pemberdayaan Masyarakat Menjaga Ketertiban dan Keamanan.
27) Urusan Pertanahan :
a) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah; dan
b) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan.
28) Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian :
a) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH;
b) Program Penataan Daerah Otonomi Baru;
c) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;
d) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi;
e) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;
f) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan;
g) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;
h) Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
i) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;
j) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan;
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-39
V-39
k) Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS;
l) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;
m) Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
n) Program Pendidikan Kedinasan; dan
o) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.
29) Urusan Komunikasi dan Informatika :
a) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi;
b) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi;
c) Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa; dan
d) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa.
30) Urusan Pertanian :
a) Program Peningkatan Kesejahteraan Lembaga Petani;
b) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan;
c) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan;
d) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;
e) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan;
f) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian;
g) Program Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Ternak;
h) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
i) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan; dan
j) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan.
31) Urusan Kelautan dan Perikanan :
a) Program Pengembangan Budidaya Perikanan; dan
b) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan.
5.3. PERDA BANGUNAN GEDUNG (BG)
5.3.1. Ketentuan Fungsi Bangunan Gedung
A. Penetapan fungsi bangunan gedung, meliputi :
a. Fungsi hunian
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat tinggal manusia yang meliputi rumah tinggal
tunggal, rumah tinggal deret, rumah tinggal susun, dan rumah tinggal sementara.
b. Fungsi keagamaan
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan ibadah meliputi Bangunan masjid
termasuk mushola, Bangunan gereja termasuk kapel, Bangunan pura, Bangunan vihara,
dan Bangunan kelenteng.
c. Fungsi usaha
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan usaha yang meliputi
Bangunan Gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan
rekreasi, terminal, dan Bangunan Gedung tempat penyimpanan.
d. Fungsi sosial dan budaya
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya yang
meliputi Bangunan Gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan,
laboratorium, dan Bangunan Gedung pelayanan umum.
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-40
V-40
e. Fungsi khusus
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat
kerahasiaan tinggi tingkat nasional atau yang penyelenggaraannya dapat membahayakan
masyarakat di sekitarnya dan/atau mempunyai risiko bahaya tinggi yang meliputi
Bangunan Gedung untuk instalasi pertahanan dan keamanan, dan Bangunan sejenis yang
ditetapkan oleh Menteri.
B. Perubahan Fungsi Bangunan Gedung, meliputi :
a. Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung dapat diubah melalui permohonan baru IMB.
b. Perubahan fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung diusulkan oleh pemilik dalam bentuk
rencana teknis Bangunan Gedung sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam
RTRWK, RDTRK, dan/atau RTBL.
c. Perubahan fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung harus diikuti dengan pemenuhan
persyaratan administratif dan persyaratan teknis Bangunan Gedung.
d. Perubahan fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung ditetapkan oleh Walikota dalam IMB,
sesuai dengan kewenangannya.
C. Prasarana Bangunan Gedung, meliputi :
a. Konstruksi pembatas/penahan/pengaman;
b. Konstruksi penanda masuk;
c. Konstruksi perkerasan;
d. Konstruksi penghubung;
e. Konstruksi kolam/reservoir bawah tanah;
f. Konstruksi menara;
g. Konstruksi monumen;
h. Konstruksi instalasi; dan
i. Konstruksi reklame/papan nama.
5.3.2. Persyaratan Bangunan Gedung
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh bangunan gedung yaitu harus memenuhi
persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi Bangunan Gedung, sebagai
berikut.
A. Persyaratan administratif
a. Status kepemilikan tanah
Setiap Bangunan Gedung harus mempunyai kejelasan status kepemilikan tanah berupa:
Hak atas tanah untuk tanah yang dimiliki/dikuasai sendiri; atau
Izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah untuk tanah yang dimiliki/dikuasai
pihak lain.
Izin pemanfaatan dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis antara pemegang hak atas
tanah dengan Pemilik Bangunan Gedung. Perjanjian tertulis paling sedikit memuat
mengenai hak dan kewajiban para pihak, luas, letak, dan batas-batas tanah, serta fungsi
Bangunan Gedung dan jangka waktu pemanfaatan tanah.
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-41
V-41
b. Status kepemilikan bangunan gedung
Status kepemilikan Bangunan Gedung dibuktikan dengan surat bukti penghunian
Bangunan Gedung yang diterbitkan oleh Walikota, berdasarkan hasil kegiatan pendataan
Bangunan Gedung.
c. IMB
Setiap orang atau Badan yang akan mendirikan, mengubah atau merobohkan Bangunan
Gedung dan/atau prasarana Bangunan Gedung wajib mendapatkan IMB. Untuk
mendapatkan IMB pemohon mengajukan permohonan IMB kepada Walikota atau pejabat
yang ditunjuk dilengkapi dengan persyaratan dokumen administrasi dan perstaratan
dokumen rencana teknis. Persyaratan dokumen administrasi meliputi:
Tanda bukti status kepemilkan hak atas tanah atau perjanjian pemanfaatan tanah;
Data kondisi/situasi tanah (letak/lokasi dan topografi);
Data pemilik bangunan;
Surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam status sengketa;
Surat pemberitahuan pajak terhutang bumi dan bangunan (SPPT-PBB) tahun
berkenaan; dan
Dokumen analisis mengenai dampak dan gangguan terhadap lingkungan, atau upaya
pemantauan lingkungan (UPL)/upaya pengelolaan lingkungan (UKL) bagi yang terkena
kewajiban.
Persyaratan dokumen rencana teknis meliputi:
Gambar rencana/arsitektur bangunan;
Gambar sistem struktur;
Gambar sistem utilitas;
Perhitungan struktur dan/atau bentang struktur bangunan disertai hasil penyelidikan
tanah bagi bangunan 2 (dua) lantai atau lebih;
Perhitungan utilitas bagi bangunan gedung bukan hunian rumah tinggal; dan/atau
Data penyedia jasa perencanaan.
Walikota memanfaatkan pemberian IMB untuk:
Pengawasan, pengendalian, dan penertiban bangunan;
Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan yang menjamin keandalan bangunan
dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan;
Mewujudkan bangunan yang fungsional sesuai dengan tata bangunan dan serasi
dengan lingkungannya; dan
Syarat penerbitan sertifikasi laik fungsi bangunan.
Pemilik IMB mendapat manfaat untuk:
Pengajuan sertifikat laik jaminan fungsi bangunan; dan
Memperoleh pelayanan utilitas umum seperti pemasangan/penambahan jaringan
listrik, air minum, hidran, telepon, dan gas.
B. Persyaratan Teknis Bangunan
Persyaratan teknis Bangunan Gedung terdiri dari:
a. Persyaratan tata bangunan Gedung ; dan
Persyaratan tata Bangunan Gedung meliputi:
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-42
V-42
Persyaratan peruntukan lokasi;
Setiap mendirikan Bangunan Gedung, fungsinya harus sesuai dengan peruntukan
lokasi yang ditetapkan dalam RTRWK, RDTRK, dan/atau RTBL.
Persyaratan intensitas Bangunan Gedung;
Persyaratan intensitas Bangunan meliputi:
Persyaratan kepadatan;
Persyaratan ketinggian; dan
Persyaratan jarak bebas.
Persyaratan arsitektur Bangunan Gedung; dan
Persyaratan arsitektur Bangunan Gedung meliputi:
Persyaratan penampilan;
Persyaratan tata ruang-dalam; dan
Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
Persyaratan pengendalian dampak lingkungan.
Persyaratan pengendalian dampak lingkungan hanya berlaku bagi Bangunan Gedung
yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.
b. Persyaratan keandalan bangunan Gedung.
Persyaratan keandalan Bangunan Gedung meliputi:
Persyaratan keselamatan;
Persyaratan keselamatan meliputi:
Persyaratan kemampuan Bangunan Gedung untuk mendukung beban muatan;
dan
Persyaratan kemampuan Bangunan Gedung dalam mencegah dan menanggulangi
bahaya kebakaran dan bahaya petir.
Persyaratan kesehatan;
Persyaratan kesehatan meliputi:
Persyaratan sistem penghawaan;
Persyaratan pencahayaan;
Persyaratan sanitasi; dan
Persyaratan penggunaan bahan.
Persyaratan kenyamanan; dan
Persyaratan kenyamanan meliputi:
Kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar ruang;
Kenyamanan kondisi udara dalam ruang;
Kenyamanan pandangan;
Kenyamanan tingkat getaran; dan
Kenyamanan tingkat kebisingan.
Persyaratan kemudahan.
Persyaratan kemudahan meliputi:
Kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam Bangunan Gedung;
Kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan Bangunan Gedung.
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-43
V-43
5.3.3. Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Pembangunan Bangunan Gedung diselenggarakan melalui tahapan Perencanaan Teknis
dan pelaksanaan beserta pengawasannya, yang dijelaskan sebagai berikut.
Perencanaan Teknis
Perencanaan Teknis Bangunan Gedung dilakukan oleh penyedia jasa perencanaan Bangunan
Gedung yang memiliki sertifikat sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
Lingkup pelayanan jasa Perencanaan Teknis Bangunan Gedung meliputi:
Penyusunan konsep perencanaan;
Prarencana;
Pengembangan rencana;
Rencana detail;
Pembuatan dokumen pelaksanaan konstruksi;
Pemberian penjelasan dan evaluasi pengadaan jasa pelaksanaan;
Pengawasan berkala pelaksanaan konstruksi Bangunan Gedung; dan
Penyusunan petunjuk pemanfaatan Bangunan Gedung.
Pelaksanaan Konstruksi
Pelaksanaan konstruksi Bangunan Gedung dimulai setelah Pemilik Bangunan Gedung
memperoleh IMB. Pelaksanaan konstruksi Bangunan Gedung harus berdasarkan dokumen
rencana teknis yang telah disetujui dan disahkan.
Pelaksanaan konstruksi Bangunan Gedung berupa pembangunan Bangunan Gedung baru,
perbaikan, penambahan, perubahan dan/atau pemugaran Bangunan Gedung dan/atau
instalasi, dan/atau perlengkapan Bangunan Gedung.
Pengawasan Konstruksi
Pengawasan konstruksi Bangunan Gedung berupa kegiatan pengawasan pelaksanaan
konstruksi atau kegiatan manajemen konstruksi pembangunan Bangunan Gedung.
Kegiatan pengawasan pelaksanaan konstruksi Bangunan Gedung meliputi pengawasan
biaya, mutu, dan waktu pembangunan Bangunan Gedung pada tahap pelaksanaan
konstruksi, serta pemeriksaan kelaikan fungsi Bangunan Gedung.
Kegiatan manajemen konstruksi pembangunan Bangunan Gedung meliputi pengendalian
biaya, mutu, dan waktu pembangunan Bangunan Gedung, dari tahap Perencanaan Teknis
dan pelaksanaan konstruksi Bangunan Gedung, serta pemeriksaan kelaikan fungsi
Bangunan Gedung.
5.3.4. Peran Masyarakat
Pemantauan
Dalam penyelenggaraan Bangunan Gedung, masyarakat dapat berperan untuk memantau dan
menjaga ketertiban, baik dalam kegiatan pembangunan, pemanfaatan, Pelestarian, maupun
kegiatan pembongkaran Bangunan Gedung.
Pemberian Masukan terhadap Penyusunan dan/atau Penyempurnaan Peraturan, Pedoman
dan Standar Teknis
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-44
V-44
Masyarakat dapat memberikan masukan terhadap penyusunan dan/atau penyempurnaan
Peraturan, pedoman, dan Standar Teknis di bidang Bangunan Gedung kepada Pemerintah
Daerah.
Masukan masyarakat disampaikan baik secara perorangan, kelompok, organisasi
kemasyarakatan, maupun melalui Tim Ahli Bangunan Gedung dengan mengikuti prosedur
dan berdasarkan pertimbangan nilai-nilai sosial budaya setempat.
Penyampaian Pendapat dan Pertimbangan
Masyarakat dapat menyampaikan pendapat dan pertimbangan kepada SKPD yang
membidangi Bangunan Gedung terhadap penyusunan rencana tata Bangunan dan
lingkungan, rencana teknis Bangunan Gedung Tertentu dan/atau kegiatan
penyelenggaraan yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan agar
masyarakat yang bersangkutan ikut memiliki dan bertanggung jawab dalam penataan
Bangunan dan lingkungannya.
Pendapat dan pertimbangan masyarakat disampaikan baik secara perorangan, kelompok,
organisasi kemasyarakatan, maupun melalui Tim Ahli Bangunan Gedung dengan
mengikuti prosedur dan dengan mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya setempat.
Pelaksanaan Gugatan Perwakilan
Masyarakat dapat mengajukan Gugatan Perwakilan ke pengadilan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan. Masyarakat yang dapat mengajukan Gugatan Perwakilan adalah:
Perorangan atau kelompok orang yang dirugikan, yang mewakili para pihak yang
dirugikan akibat adanya penyelenggaraan Bangunan Gedung yang mengganggu,
merugikan, atau membahayakan kepentingan umum; atau
Perorangan atau kelompok orang atau organisasi kemasyarakatan yang mewakili para
pihak yang dirugikan akibat adanya penyelenggaraan Bangunan Gedung yang
mengganggu, merugikan, atau membahayakan kepentingan umum.
5.3.5. Pembinaan Dan Pengawasan
Pembinaan penyelenggaraan Bangunan Gedung dilakukan oleh Pemerintah Daerah
melalui kegiatan pengaturan, pemberdayaan, dan pengawasan agar penyelenggaraan Bangunan
Gedung dapat berlangsung tertib dan tercapai keandalan Bangunan Gedung yang sesuai dengan
fungsinya, serta terwujudnya kepastian hukum.
Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh SKPD yang
membidangi bangunan melalui mekanisme penerbitan perizinan dan sertifikasi kelaikan fungsi
bangunan gedung serta penetapan persetujuan pembongkaran bangunan.
5.4. RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM) 5.4.1. Rencana Sistem Pelayanan
Rencana sistem pelayanan penyediaan air minum, berdasarkan dokumen Rencana Induk
Penyedian Air Minum Kota Salatiga tahun 2013 meliputi :
A. Pengembangan Wilayah/Daerah Pelayanan
Masterplan Air Minum Kota Slatiga mencakup wilayah pelayanan air minum melalui jaringan
perpipaan dan bukan jaringan perpipaan yang terdapat di dalam satu wilayah administrasi
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-45
V-45
Kota Salatiga. Rencana pengembangan SPAM Kota Salatiga disusun dalam 2 wilayah
pelayanan, yaitu wilayah pelayanan PDAM dan wilayah pelayanan Non PDAM.
1) Sistem Pelayanan PDAM
Wilayah Kota Salatiga yang ditetapkan sebagai wilayah pelayanan PDAM adalah wilayah
teknis eksisting PDAM. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) wilayah PDAM menjadi
tanggung jawab PDAM Tirta DarmaKota Salatiga. Pemenuhan kebutuhan air wilayah
pelayanan PDAM saat ini dilakukan dengan jaringan perpipaan (JP) maupun bukan
jaringan perpipaan (BJP). Pada saat ini jaringan perpipaan yang ada meliputi jaringan
PDAM dan non PDAM. Namun di masa yang akan datang seluruh wilayah PDAM
direncanakan dapat terlayani jaringan perpipaan PDAM. Diharapkan pada akhir tahun
tahap ketiga perencanaan yaitu 2033, cakupan pelayanan Jaringan Perpipaan PDAM
dapat mencapai target 90% dari wilayah pelayanan teknis Kota Salatiga. Wilayah
pelayanan PDAM Kota Salatiga terbagi dalam 4 kecamatan yang terdiri dari 22 kelurahan
di Kota Salatiga. Pengembangan SPAM yang disusun dalam Masterplan Air Minum Kota
Salatiga dibatasi pada lingkup wilayah administratif Kota Salatiga.
Wilayah teknis PDAM hanya setengah dari cukupan luas wilayah kota salatiga. Wilayah
teknis yang belum terlayani PDAM menjadi target pengembangan jaringan yang dilakukan
secara bertahap sesuai dengan tingkat prioritasnya. Selain mengembangkan wilayah
pelayanan, PDAM juga masih memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan cakupan
pelayanan di wilayah teknis eksisting. Oleh karena itu, rencana sistem pelayanan PDAM
difokuskan pada pengembangan sistem eksisting Kota Salatiga. Pengembangan sistem
dapat berupa penambahan jumlah sambungan, penurunan kebocoran, penambahan
sumber air baku dan perluasan wilayah teknis pelayanan.
2) Sistem Pelayanan Non PDAM
Wilayah pelayanan Non PDAM meliputi desa/kelurahan yang secara teknis dilayani oleh
pelayanan DAK. Akses air minum masyarakat untuk daerah ini sebagian berupa Bukan
Jaringan Perpipaan (BJP dan Jaringan Perpipaan (JP). Pengembangan akses air minum
khusus wilayah DAK direncanakan dengan peningkatan cakupan layanan Jaringan
Perpipaan sebesar 10 % dari wilayah teknis Kota Salatiga.
Jaringan perpipaan yang direncanakan untuk wilayah Non PDAM adalah satu sistem untuk
cakupan wilayah skala kelurahan, sehingga debit dan kebutuhan sistem tidak terlalu
besar. Sistem yang paling sesuai dengan jaringan perpipaan ini adalah dengan sistem
gravitasi, karena lebih murah dan mudah dalam operasional jaringan. Pengelolaan
jaringan perpipaan DAK dilakukan oleh BLUD atau masyarakat. Sistem pelayanan meliputi
11 desa/kelurahan. Pembangunan sistem dilaksanakan secara bertahap berdasarkan
desa/kelurahan prioritas. Seluruh wilayah teknis DAK cakupan pelayanannya masih sangat
rendah, yaitu hanya 3,93 % dari jumlah penduduk wilyah tersebut. Peningkatan cakupan
pelayanan di wilayah ini dapat dilakukan dengan Jaringan Perpipaan maupun Bukan
Jaringan Perpipaan.
B. Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan PDAM Kota Salatiga secara keseluruhan saat ini sebesar 74,83 %. Dalam
perencanaan ini, peningkatan tingkat pelayanan air minum dibuat meningkat 100 % secara
bertahap hingga Tahun 2033. Untuk Pelayanan PDAM tingkat Pelayanan sebesar 90% dan
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-46
V-46
untuk Pelayanan Non PDAM sebesar 10 % dari seluruh penduduk Kota Salatiga. Pada sistem
eksisting PDAM Kota Salatiga terdapat daerah yang belum terlayani jaringan air bersih
sebanyak 3 kelurahan.
Dengan sistem interkoneksi yang digunakan, seluruh wilayah Kota Salatiga dapat terlayani
namun dibutuhkan biaya yang sangat besar karena letak sumber air yang jauh dari daerah
pelayanan yaitu di luar wilayah Kota Salatiga.
5.4.2. Rencana Pengembangan SPAM
Rencana pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM), berdasarkan dokumen
Rencana Induk Penyedian Air Minum Kota Salatiga tahun 2013 sebagai berikut.
a. Strategi rencana pengembangan SPAM Kota Salatiga adalah :
Optimalisasi kapasitas yang tidak termanfaatkan
Peningkatan pelayanan air bersih dengan penambahan sambungan rumah disetiap
tahunya
Pengendalian kebocoran yaitu sebesar 4,67% sampai akhir tahun perencanaan, sehingga
diharapkan angka kebocoran yang sekarang tercatat 24,67% dapat ditekan menjadi 20%
pada Tahun 2033. Penurunan kebocoran dilakukan secara bertahap
Penghijauan daerah tangkapan air untuk mengendalikan penurunan debit mata air.
Pemanfaatan air baku untuk pengembangan SPAM Kota Salatiga meliputi pemanfaatan
kapasitas yang belum termanfaatkan, pemanfaatan sumber mata air dan pemanfaatan
sumber air air tanah. Masing – masing sumber air baku dimanfaatkan secara bertahap.
b. Prioritas wilayah pengembangan SPAM Perkotaan
Pengembangan SPAM disusun dengan memperhatikan fungsionalisasi program yang akan
dilaksanakan, disusun berdasarkan urutan prioritas penanganan, sehingga diperoleh paket-
paket program yang fungsional yang dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu :
Rencana Tahap I (2014-2018)
Rencana Tahap II (2019-2023)
Rencana Tahap III (2024-2028)
Rencana Tahap IV (2029-2033)
Berikut ini hasil prioritas wilayah pelayanan PDAM Kota Salatiga.
TABEL V. 5 PRIORITAS WILAYAH PENGEMBANGAN SPAM PERKOTAAN
No Kecamatan
Kategori Pembobotan
Total Skor
Rangking Keterse-
diaan Sumber
Minat Pelanggan
% Pelayanan
Kategori rawan air
1 Sidorejo 2 2 26,43 0 30,43 1
2 Tingkir 2 2 25,57 0 29,57 2
3 Sidomukti 1 2 25,54 0 28,54 3
4 Argomulyo 1 2 23,16 0 26,16 4 Sumber : Dokumen RISPAM Kota Salatiga, 2013
5.4.3. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum
Rencana penurunan kebocoran air perpipaan Kota Salatiga dapat dilakukan dengan cara
berikut:
Analisis hidrolika jaringan perpipaan
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-47
V-47
Rehabilitasi atau perbaikan jaringan pipa distribusi
Melakukan pemeliharaan jaringan pipa distribusi sesuai dengan SOP
Melakukan sweeping sambungan gelap secaraberkala
Melakukan rotasi pembaca meter air setiap tahun
Melakukan kalibrasi meter air secara berkala
Pendeteksian kebocoran fisik dan melakukan pemeliharaan pipa / instalasi
Penggantian sebagian pipa asbes di daerah yang rawan bocor.
Penggantian katup udara yang tidak berfungsi pada jalur transmisi.
Pengadaan alat ukur kapasitas aliran dalam pipa yakni ” Ultra Sonic Flow Meter.
Pengadaan alat pengetesan kebocoran ” Water Leak Detector “.
Penggantian meter pelanggan sebanyak 1.000 unit pertahun,
Pembenahan pipa dinas (pipa yang menghubungkan antara pipa distribusi dengan meter
pelanggan) sebanyak 100 unit per tahun.
5.5. STRATEGI SANITASI KOTA (SSK)
5.5.1. Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi
5.5.1.1. Visi dan Misi Sanitasi Kota Salatiga TABEL V. 6
VISI MISI SANITASI KOTA SALATIGA Visi Walikota Salatiga
Dituangkan Dalam RPJMD Tahun 2013-2017
Misi Walikota Salatiga (Terkait Sanitasi)
Visi Sanitasi Kota Salatiga
Misi Sanitasi Kota Salatiga
Salatiga yang Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat
1. Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar
2. Mengelola Tata Ruang Kota yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
Kota Salatiga bersih dan sejahtera dengan sanitasi yang sehat tahun 2017
Misi Air Limbah Domestik 1. Meningkatkan kuantitas dan
kualitas sarana dan prasarana air limbah
2. Menurunkan risiko pencemaran lingkungan
Misi Persampahan 1. Meningkatkan sarana dan
prasarana pengelolaan persampahan.
2. Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
Misi Drainase 1. Meningkatkan kuantitas dan
kualitas sarana dan prasarana drainase
2. Meningkatkan fungsi SPAL untuk mengurangi pencemaran drainase
Misi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Meningkatkan kuantitas dan
kualitas sarana dan prasarana PHBS mendukung tercapainya 5 pilar STBM
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber PHBS
3. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan swasta
Sumber : Dokumen SSK Kota Salatiga, 2012
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-48
V-48
5.5.1.2. Tahapan Pengembangan Sanitasi
A. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik
Tahapan perencanaan penanganan air limbah domestik di Kota Salatiga ke depan sebagai
berikut:
Zona 1, Merupakan area dengan pengolahan limbah domestik dengan menggunakan
sistem off-site medium yang juga merupakan kawasan bisnis (Central Business District)
yang harus diatasi dalam jangka menengah dan jangka panjang mencakup 11 kelurahan
yaitu: Sidorejo Lor, Salatiga, Kutowinangun, Gendongan, Tingkir Lor, Tegalrejo, Tingkir
Tengah, Ledok, Cebongan, Mangunsari dan Kalicacing.
Zona 2, Merupakan area dengan pengolahan limbah domestik melalui sistem STBM, serta
penyediaan MCK++ bagi keluarga yang tidak memiliki jamban pribadi. Daerah yang seperti
ini dapat diatasi dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang mencakup 10
kelurahan yaitu: Bugel, Kauman Kidul, Pulutan, Sidorejo Kidul, Dukuh, Kalibening,
Noborejo, Kumpulrejo, Randuacir, dan Kecandran.
Zona 3, Merupakan area dengan pengolahan limbah domestik on-site individual yang
mempunyai tingkat resiko yang relative kecil yang dapat diatasi dalam jangka panjang
mencakup 1 kelurahan yaitu : Kelurahan Blotongan.
B. Tahapan Pengembangan Persampahan
Tahapan perencanaan penanganan persampahan di Kota Salatiga ke depan sebagai berikut:
Zona 1, merupakan area yang cukup padat, kawasan bisnis dan tempat umum yang harus
terlayani secara penuh 100% (Full coverage) dan continue selection. Daerah yang seperti
ini dapat diatasi dalam jangka waktu pendek menengah dengan sistem layanan langsung
dari TPS ke TPA dan sebagian terlayani oleh pelayanan penyapuan jalan. Juga sosialisasi
dan penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat mengelola sampah dengan baik sesuai
dengan syarat kesehatan serta konsep 3 R (reduce, reuse, recycle). Terdapat di 11
kelurahan dalam zona ini yaitu Sidorejo Lor, Salatiga, Kutowinangun, Gendongan, Tingkir
Lor, Tingkir Tengah, Ledok, Cebongan, Kecandran, Mangunsari dan Kalicacing.
Zona 2, merupakan area yang harus terlayani minimal 70% dengan sistem secara langsung
dari TPS ke TPA dan juga sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk dapat
mengelola sampah dengan baik sesuai dengan syarat kesehatan serta konsep 3 R (reduce,
reuse, recycle). Cakupan layanan wilayah yang seperti ini dapat diatasi dalam dalam
jangka menengah (5 tahun) ke depan. Terdapat di 3 Kelurahan dalam zona ini yaitu:
Blotongan, Tegalrejo, Dukuh.
Zona 3, merupakan area yang tidak terlalu padat penduduknya, area ini dilayani secara
lokal baik individual maupun komunal, Wilayah yang seperti ini dapat diatasi dalam jangka
pendek sampai panjang. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah penyuluhan kepada
masyarakat untuk dapat mengelola sampah dengan baik sesuai dengan syarat kesehatan
serta konsep 3 R (reduce, reuse, recycle) dan pembangunan TPST. Terdapat 8 kelurahan
dalam zona ini yaitu: Bugel, Kauman Kidul, Randuacir, Pulutan, Noborejo, Sidorejo Kidul,
Kalibening dan Kumpulrejo.
C. Tahapan Pengembangan Drainase
Tahapan perencanaan penanganan drainase di Kota Salatiga ke depan sebagai berikut:
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-49
V-49
Zona 1, Merupakan area dengan tingkat resiko relatif tinggi karena merupakan kawasan
padat dan kawasan bisnis (Central Business District) dan juga kawasan/wilayah dataran
rendah yang merupakan daerah kiriman dari wilayah atas. Wikayah yang seperti ini dapat
diatasi dalam jangka pendek dan menengah mencakup 8 Kelurahan yaitu: Sidorejo Lor,
Salatiga, Kutowinangun, Gendongan, Blotongan, Cebongan, Mangunsari dan Kalicacing.
Zona 2, Merupakan area dengan tingkat resiko menengah dengan kepadatan kurang dari
25 orang/ha yang dapat diatasi dalam jangka menengah dan panjang mencakup 9
Kelurahan yaitu: Bugel, Kauman Kidul, Pulutan, Sidorejo Kidul, Kalibening, Noborejo,
Kumpulrejo, Randuacir, dan Kecandran.
Zona 3, Merupakan area dengan tingkat resiko yang relative kecil yang dapat diatasi
dalam jangka panjang mencakup 5 Kelurahan yaitu: Tingkir Lor, Tingkir Tengah, Ledok,
Tegalrejo, dan Dukuh.
5.5.2. Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitasi
5.5.2.1. Sub Sektor Air Limbah
Tujuan, sasaran dan strategi pengembangan air limbah Kota Salatiga secara rinci dapat
dilihat pada tabel berikut.
TABEL V. 7 TUJUAN, SASARAN, DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK
Tujuan Sasaran
Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Menyusun masterplan air limbah
Masterplan air limbah disusun pada Tahun 2014
Dokumen MP air limbah Optimalisasi SKPD yang menangani pengelolaan air limbah untuk menyusun masterplan air limbah
Menyusun perda pengelolaan air limbah
Perda pengelolaan air limbah disusun pada Tahun 2015
Perda pengelolaan air limbah (naskah akademis, raperda pengelolaan air limbah)
Optimalisasi SKPD yang menangani pengelolaan air limbah untuk menyusun Perda pengelolaan air limbah
Meningkatkan fungsi sarana dan prasarana pengelolaan air limbah yang telah dimiliki
Rehabilitasi dan operasionalisasi IPLT tahun 2013 (kapasitas IPLT = 360 m
3)
IPLT dapat dioperasikan berapa % dari kapasitas peningkatan kapasitas terpakai per tahun
Penguatan kapasitas SDM di UPT TPA Sampah
Meningkatkan pembiayaan subsektor air limbah melalui kemitraan pemerintah, swasta, dan swadaya masyarakat
Mewujudkan kerjasama kemitraan pemerintah daerah dengan swasta minimal 2 perusahaan mulai tahun 2014
Adanya kerjasama antara pemerintah dengan swasta
Optimalisasi peran Pokja PPSP/AMPL untuk meraih peluang dan swasta dan hibah sanitasi
Mewujudkan program kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat mulai tahun 2013. Contoh : SLBM, USRI
Program kegiatan yang melibatkan masyarakat. Kriteria keterlibatan masyarakat : tenaga, swadaya
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana pengolahan air limbah
Menurunkan angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan
Meningkatkan fungsi tangki septik dari 37,2% di tahun 2012 menjadi 62% pada tahun 2017 (individu)
Persentase tangki septik aman meningkat
Optimalisasi program pengelolaan air limbah untuk meningkatkan fungsi tangki septik yang aman
Meningkatkan akses jamban individu dari 3,2% yang BAB di MCK komunal dan 3,8% yang
Persentase akses jamban individu meningkat
Optimalisasi program dari pusat dan provinsi untuk penyediaan sarana dan prasarana air limbah
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-50
V-50
Tujuan Sasaran
Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran
BAB di sungai, kebun, parit, di tahun 2012 menjadi 0% pada tahun 2017
Meningkatkan kapasitas KSM pengelola air limbah 10% tiap tahun (mulai tahun 2010 setiap tahun membangun 4 unit SLBM dan dilaksanakan pelatihan KSM/tahun
Persentase kapasitas KSM meningkat
Optimalisasi APBD kota sub sektor air limbah untuk peningkatan kapasitas KSM pengelola air limbah
Meningkatkan cakupan SPAL rumah tangga dari 56,5% menjadi 70% pada tahun 2017
Persentase cakupan SPAL rumah tangga berkualitas meningkat
Optimalisasi media untuk advokasi dan sosialisasi pengelolaan air limbah rumah tangga yang aman
Penyediaan sarana prasarana off site komunal dari 0,36% menjadi 15% pada Tahun 2017
Persentase cakupan off site komunal meningkat
Optimalisasi SKPD yang menangani pengelolaan air limbah untuk meraih dana hibah dan program kegiatan pengelolaan air limbah dari pusat dan provinsi
Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana pengolahan limbah industri rumah tangga sebesar 2% pada tahun 2012 menjadi 7% pada tahun 2017
Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana pengolahan limbah industri rumah tangga
Optimalisasi program dari pusat dan provinsi untuk penyediaan sarana dan prasarana air limbah/DAKLH
Meningkatkan cakupan layanan jamban dari 76,6% tahun 2011 menjadi 82% pada tahun 2017
Meningkatnya jumlah jamban individu
Optimalisasi petugas sanitarian untuk meningkatkan cakupan kepemilikan jamban rumah tangga
Meningkatkan sarana dan prasarana sanitasi sekolah dari kondisi tahun 2012 : 1) SD/MI, rasio siswa : taoilet, perempuan = 1:71, laki-laki = 1 : 74. 2). SMP/MTs, perempuan = 1 : 84, laki-laki = 1:86, 3). SMA/MA, perempuan = 1:136, laki-laki = 1:102. Setiap tahun meningkat 1.
Meningkatkan cakupan layanan sanitasi sekolah
Optimalisasi SKPD pengampu untuk meningkatkan cakupan layanan sanitasi sekolah
Sumber : Dokumen SSK Kota Salatiga, 2012
5.5.2.2. Sub Sektor Persampahan
Tujuan, sasaran dan strategi pengembangan persampahan Kota Salatiga secara rinci dapat
dilihat pada tabel berikut.
TABEL V. 8 TUJUAN, SASARAN, DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN
Tujuan Sasaran
Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Meningkatkan cakupan layanan pengelolaan sampah
Tingkat layanan pengelolaan sampah meningkat dari 50%
Peningkatan dana pengelolaan sampah
Optimalisasi komitmen pimpinan untuk meraih dana APBN dan APBD I dalam
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-51
V-51
Tujuan Sasaran
Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran
menjadi 80% se Kota Salatiga tahun 2017
upaya penerapan UU no.18/2008 tentang pengelolaan sampah
Pemberdayaan UPT TPA Sampah
layanan pengelolaan sampah meningkat dari 23,75% tahun 2012 menjadi 27% se Kota Salatiga tahun 2017
Meningkatkan layanan pengelolaan sampah dengan sistem langsung - kawasan komersial 5%
menjadi 10 % - Kawasan permukiman 0%
menjadi 0% - Kawasan jalan 15 % menjadi
20%
Mempercepat penyediaan sarana prasarana pengelolaan sampah
Peningkatan layanan pengangkutan sampah dari rumah tangga ke TPS/TPST oleh swasta karena lokasi TPA jauh dari permukiman
layanan pengelolaan sampah meningkat dari 32,75 % tahun 2012 menjadi 41,25 % se Kota Salatiga tahun 2017
Meningkatkan layanan pengelolahan dengan sistem tidak langsung - kawasan komersial 21%
menjadi 25 % - Kawasan permukiman 50%
menjadi 70% - Kawasan jalan 35 % menjadi
40% - Kawasan Taman 25%
menjadi 30 %
Mempercepat penyediaan sarana prasarana pengelolaan sampah
Menyusun master plan persampahan
Master plan persampahan disusun tahun 2014
Dokumen MP Persampahan (naskah akademis, raperda pengelolaan sampah)
Optimalisasi komitmen pimpinan untuk tersusunnya master plan persampahan
Optimalisasi komitmen pimpinan untuk meraih APBD I penyusunan master plan persampahan
Menyusun Perda pengelolaan sampah di Kota Salatiga
Perda pengelolaan sampah disusun di Kota Salatiga tahun 2015
Perda pengelolaan sampah di Kota Salatiga
Optimalisasi komitmen pimpinan untuk penyusunan/pengesahan Perda pengelolaan sampah
Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam mempraktikan pemilahan sampah rumah tangga meningkat dari 12,5% menjadi 50% pada tahun 2017
Penanganan sampah 3R di lingkungan masyarakat
Penyampaian informasi & edukasi tentang persampahan melalui media massa
Pemberdayaan masyarakat peduli sampah
Sumber : Dokumen SSK Kota Salatiga, 2012
5.5.2.3. Sub Sektor Drainase
Tujuan, sasaran dan strategi pengembangan drainase Kota Salatiga secara rinci dapat
dilihat pada tabel berikut.
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-52
V-52
TABEL V. 9 TUJUAN, SASARAN, DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN DRAINASE
Tujuan Sasaran
Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran
1. Meningkatkan fungsi drainase sebagai jaringan pembuangan dan resapan air hujan
layanan pengelolaan drainase meningkat dari 50 % tahun 2012 menjadi 57,5 % se Kota Salatiga tahun 2017
Adanya kenaikan prosentase terbangunnya jaringan drainase detilkan sesuai zona yg tidak langsung
Optimalisasi SKPD pengampu drainase untuk meraih peluang dana APBN dan APBD I
Optimalisasi media untuk advokasi dan sosialisasi pengelolaan drainase
Peningkatan jumlah sumur resapan dari 600 unit di tahun 2012 menjadi 1000 Unit di tahun 2017.
Adanya kenaikan persentase terbangunnya sumur resapan
Optimalisasi anggaran dan program pusat serta provinsi untuk pembangunan sumur resapan
Peningkatan cakupan resapan pada kawasan selatan wilayah kota
Penyediaan sarpras SPAL pada permukiman di bantaran sungai/drainase sebesar 15% pada tahun 2017. Cat: target dimulai th 2015 (MP disusun 2014)
Terbangunnya sarpras SPAL pada permukiman di bantaran sungai/ drainase - Saluran langsung ke sungai - Saluran tidak langsung ke sungai
Optimalisasi program dari pusat dan provinsi untuk penyediaan sarpras SPAL/Drainase. DAK Perkim
Terbangunnya sarana dan prasarana pembuangan air limbah rumah tangga yang tidak mencemari drainase - Saluran langsung ke sungai - Saluran tidak langsung ke sungai
Pengembangan kampanye peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan air limbah rumah tangga (grey water).
Optimalisasi peran SKPD pengelola air limbah rumah tangga (grey water)
2. Meningkatkan koordinasi antar SKPD pengampu subsektor drainase (permasalahan 1,2)
Koordinasi antar SKPD pengelola subsektor drainase mulai tahun 2013
Adanya koordinasi SKPD terkait (DBM-PSDA, KLH, DCKTR, BAPPEDA) pada perencanaan dan pengelolaan drainase
Peningkatan koordinasi antar SKPD pengampu subsektor drainase
3. Meningkatkan jaringan drainase kota yang terpadu dan penyusunan master plan sistem drainase (permasalahan 5,6)
Master plan drainase kota tahun 2014
Dokumen MP Drainase (naskah akademis, raperda pengelolaan drainase)
Optimalisasi SKPD pengampu drainase untuk menyusun master plan drainase
Outline plan sistem drainase kawasan
Optimalisasi SKPD pengampu drainase untuk meraih dana APBD I penyusunan MP drainase
Penyusunan data base infrastruktur kota
4. Menyusun perda (peraturan) pengelolaan drainase (permasalahan 7)
Perda dan perwali pengelolaan Drainase disusun pada tahun 2015
Perda dan perwali Pengelolaan Drainase
Optimalisasi SKPD pengampu drainase untuk menyusun Perda pengelolaan drainase
Optimalisasi SKPD pengampu drainase untuk menyusun SOP pengelolaan drainase
Sumber : Dokumen SSK Kota Salatiga, 2012
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-53
V-53
5.5.2.4. Sub Sektor Aspek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Tujuan, sasaran dan strategi pengembangan aspek higien/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Kota Salatiga secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL V. 10 TUJUAN, SASARAN, DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN ASPEK HIGIENE/PHBS
Tujuan Sasaran
Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Meningkatkan cakupan rumah tangga yang ber PHBS
Persentase PHBS tatanan rumah tangga meningkat dari 53,5% menjadi 80% tahun 2017
Jumlah rumah tangga yang CTPS di 5 waktu penting meningkat
Optimalisasi promosi PHBS
Optimalisasi petugas sanitarian dan kader keluarahan siaga
Optimalisasi anggaran yang mengarah pada kegiatan MDGs untuk melakukan pembinaan PHBS di rumah tangga
Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam perencanaan sektor sanitasi
Perencanaan sektor sanitasi menjadi lebih komprehensif. Ukurannya : frekuensi rakor, masuk ke renja
Perencanaan sektor sanitasi menjadi lebih komprehensif
Optimalisasi peran Pokja PPSP/AMPL untuk meingkatkan koordinasi dalam perencanaan sanitasi
Membentuk tim PHBS tingkat kota
Tim PHBS Kota Salatiga dibentuk Tahun 2013
Tertib SK Tim PHBS tingkat kota
Optimalisasi SKPD pengampu mewujudkan SK TIM PHBS
Mewujudkan masyarakat yang memiliki kesadaran PHBS
Kelurahan yang masih BABS berkurang jumlahnya setiap tahun
Jumlah kelurahan yang BABS berkurang dari 15 menjadi 13 kelurahan pada tahun 2017
Optimalisasi anggaran yang mengarah pada kegiatan MDGs untukmengurangi jumlah kelurahan yang BABS
Peningkatan cakupan layanan air bersih pada kelurahan yang kesulitan air bersih
meningkatkan pengembangan media informasi dan komunikasi tentang PHBS
Meningkatkan promosi kesehatan tentang PHBS mulai tahun 2013
Promosi kesehatan tentang PHBS meningkat
Optimalisasi peran media Pemkot dan swasta untuk peningkatan promosi kesehatan tentang PHBS
Meningkatkan keterlibatan berbagai lembaga dan swasta dalam pengelolaan PHBS
Meningkatkan kerjasama Pemkot dengan lembaga penyandang dana CSR dalam kegiatan PHBS mulai tahun 2014 (jumlah perusahaan yang bekerjasama)
Kerjasama Pemkot dengan lembaga penyandang dana CSR dalam pengelolaan PHBS meningkat. Tahun 2014 : 2 kerjasama, tahun 2017 : 5 kerjasama
Pendayagunaan dana PHBS untuk meraih peluang anggran pusta, provinsi dan swasta
Sumber : Dokumen SSK Kota Salatiga, 2012
5.6. INTEGRASI STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA SALATIGA DAN SEKTOR
Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat disusun
matriks strategi pembangunan pada skala Kota Salatiga yang meliputi:
a. RTRW Kota Salatiga sebagai acuan arahan spasial;
b. RI-SPAM Kota Salatiga sebagai arahan pengembangan air minum; dan
c. SSK sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi.
Integrasi strategi pembangunan Kota Salatiga dan sektor bidang Cipta Karya secara rinci diuraikan
sebagai berikut.
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-54
TABEL V. 11 MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA KOTA SALATIGA
No Produk Rencana Status
(Ada/Tidak) Arahan
Pembangunan Program/Kegiatan Lokasi Sektor
1 Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRW Kota)
Ada Kawasan Strategis Kota
Kawasan strategis sosial budaya : a. Kawasan strategis pendidikan dasar dan menengah (learning
center) di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor; dan b. Kawasan strategis pendidikan tinggi di Kelurahan Blotongan
dan Kelurahan Pulutan.
Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor.
Air Minum/Penyehatan Lingkungan Permukiman/ Pengembangan Permukiman/Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kawasan strategis ekonomi : Kawasan strategis perdagangan dan jasa di Jalan Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Kutowinangun.
Jalan Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Kutowinangun.
Air Minum/Penyehatan Lingkungan Permukiman/ Pengembangan Permukiman/Penataan Bangunan dan Lingkungan
Indikasi Program Bidang Cipta Karya
Kawasan peruntukan perumahan Indikasi program dalam perwujudan kawasan peruntukan perumahan, meliputi : Pengembangan Kasiba lisiba Peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan Peningkatan kualitas hunian di kawasan kumuh dan rumah
tangga miskin Pembangunan RUSUNAWA
Kota Salatiga
Kecamatan Argomulyo
Pengembangan Permukiman
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Indikasi program dalam perwujudan Pengembangan Sisitem Penyediaan Air Minum, meliputi: Peningkatan penyediaan air minum Pengembangan SPAM Kel.Kalibening, Tingkir Lor Pengembangan SPAM Kel.Pulutan, Tegalrejo, Sidorejo Pengembangan SPAM Kel.Blotongan, Noborejo, Mangunsari,
Kecandran Pengembangan SPAM Kel.Dukuh, Salatiga, Bugel Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap I Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap II
Kel.Kalibening, Tingkir Lor,
Kel.Pulutan, Tegalrejo, Sidorejo
Kel.Blotongan, Noborejo, Mangunsari, Kecandran
Kel.Dukuh, Salatiga, Bugel
Pengembangan Penyediaan Air Minum
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-55
No Produk Rencana Status
(Ada/Tidak) Arahan
Pembangunan Program/Kegiatan Lokasi Sektor
Pengembangan SPAM Kel.Kumpulrejo, Randuacir, Noborejo Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap III dan IV
Rawa Pening
Rawa Pening
Kel.Kumpulrejo, Randuacir, Noborejo
Rawa Pening
a. Prasarana Air Limbah Pengembangan sistem pengelolaan air limbah kota, meliputi : Peningkatan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Peningkatan instalasi pengolahan air limbah industri bahan
berbahaya Pembangunan IPAL komunal (sewerage)
Kelurahan Kumpulrejo
Kelurahan Mangunsari, Ledok, Cebongan dan Noborejo
Kel. Kutowinangun, Salatiga, Pulutan, Kecandran, Noborejo, Tingkir Lor dan Tingkir Tengah.
Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
b. Prasarana Persampahan Pengembangan sistem persampahan kota, meliputi : Pengembangan TPS di pusat-pusat permukiman baru Peningkatan kinerja TPST (Tempat Pembuangan Sampah
Sementara Terpadu) Pengembangan 3R dan TPST (Tempat Pembuangan Sampah
Sementara Terpadu) Revitalisasi TPA dari open dumping menjadi sanitary landfill
Kota Salatiga
Kelurahan Dukuh
Kelurahan Tingkir Lor,
Mangunsari dan
Kutowinangun
Kelurahan Kumpulrejo
Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
c. Prasarana Drainase Pengembangan sistem drainase kota, meliputi : Pemeliharaan jaringan drainase primer dan drainase sekunder
Peningkatan jaringan drainase tersier di kawasan perumahan
Kota Salatiga Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
Ruang Terbuka Hijau Kota Indikasi program dalam perwujudan Ruang Terbuka Hijau Kota, meliputi : Pengembangan RTH Publik
Pembangunan taman RT, taman RW Taman Lingkungan, taman Kecamatan dan taman kota
Pembangunan hutan kota (arboretum)
Kota Salatiga
Kelurahan Mangunsari,
Kumpulrejo
Penataan bangunan dan Lingkungan
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-56
No Produk Rencana Status
(Ada/Tidak) Arahan
Pembangunan Program/Kegiatan Lokasi Sektor
Pembangunan taman turus jalan
Pembebasan tanah di sempadan sungai untuk RTH Publik
Pembangunan pemakaman terpadu di tiap kecamatan sebagai RTH Publik
Pembebasan tanah di sempadan SUTET untuk RTH Publik
Pembangunan Hutan Kota
2 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) Kota Salatiga
Ada Indikasi Program Pengembangan Air Minum (RISPAM)
Rencana Sistem Pelayanan
Pengembangan Wilayah/Daerah Pelayanan
Tingkat Pelayanan
Kota Salatiga Pengembangan Air Minum
Rencana Pengambangan SPAM
Optimalisasi kapasitas yang tidak termanfaatkan
Peningkatan pelayanan air bersih dengan penambahan sambungan rumah disetiap tahunya
Pengendalian kebocoran yaitu sebesar 4,67% sampai akhir tahun perencanaan, sehingga diharapkan angka kebocoran yang sekarang tercatat 24,67% dapat ditekan menjadi 20% pada Tahun 2033. Penurunan kebocoran dilakukan secara bertahap
Penghijauan daerah tangkapan air untuk mengendalikan penurunan debit mata air.
Pemanfaatan air baku untuk pengembangan SPAM Kota Salatiga meliputi pemanfaatan kapasitas yang belum termanfaatkan, pemanfaatan sumber mata air dan pemanfaatan sumber air air tanah. Masing – masing sumber air baku dimanfaatkan secara bertahap.
Kota Salatiga Pengembangan Air Minum
Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum
Analisis hidrolika jaringan perpipaan
Rehabilitasi atau perbaikan jaringan pipa distribusi
Melakukan pemeliharaan jaringan pipa distribusi sesuai dengan SOP
Melakukan sweeping sambungan gelap secaraberkala
Melakukan rotasi pembaca meter air setiap tahun
Melakukan kalibrasi meter air secara berkala
Pendeteksian kebocoran fisik dan melakukan pemeliharaan pipa
Kota Salatiga Pengembangan Air Minum
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-57
No Produk Rencana Status
(Ada/Tidak) Arahan
Pembangunan Program/Kegiatan Lokasi Sektor
/ instalasi
Penggantian sebagian pipa asbes di daerah yang rawan bocor.
Penggantian katup udara yang tidak berfungsi pada jalur transmisi.
Pengadaan alat ukur kapasitas aliran dalam pipa yakni ” Ultra Sonic Flow Meter.
Pengadaan alat pengetesan kebocoran ” Water Leak Detector “.
Penggantian meter pelanggan sebanyak 1.000 unit pertahun,
Pembenahan pipa dinas (pipa yang menghubungkan antara pipa distribusi dengan meter pelanggan) sebanyak 100 unit per tahun.
Rencana Pengembangan SDM
Pelaksanaan Program Pelatihan Dengan Lembaga Pendidikan Khusus Di Bidang Operasional Atau Teknik Pelaksanaan air minum
Pelaksanaan Program Pelatihan Dengan Lembaga Pendidikan Khusus Pada Bidang Manajemen Atau Akuntasi
Pelaksanaan Program Pelatihan Autocad, efanet
Pelaksanaan Program Pendidikan Dan Latihan Untuk Pegawai Dengan Materi Pelayanan Dan Pemasaran
Pelaksanaan Program Pelatihan Dengan Lembaga Pendidikan Khusus Di Bidang Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Air Minum Pamdes
Kota Salatiga Pengembangan Air Minum
3 Strategi Sanitasi Kota SSK) Kota Salatiga
Ada Sub Sektor Air Limbah
Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
Program penyusunan perda pengelolaan air limbah
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa/ kelurahan
Program lingkungan sehat perumahan
Program Pengembangan Perumahan
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Kota Salatiga Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014 V-58
No Produk Rencana Status
(Ada/Tidak) Arahan
Pembangunan Program/Kegiatan Lokasi Sektor
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan/ Perkotaan
Program kerjasama informasi dan media massa
Pembangunan IPAL komunal/ tangki septik komunal
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Program pendidikan menengah
Sub Sektor Persampahan
Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Program kerjasama informsi dan media massa
Kota salatiga Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
Sub Sektor Drainase
Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Program kerjasama informsi dan media massa
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Program Pembangunan turap/talud/brojong
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Program Kerjasama Pembangunan
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kota salatiga Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
Aspek PHBS
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Pembinaan PHBS Tatanan Rumah Tangga
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Program kerjasama informasi dan media massa
Program Kerjasama Pembangunan
Kota salatiga Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)
Sumber: Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010 – 2030, Dokumen SSK Kota Salatiga Tahun 2012; dan RISPAM Kota Salatiga Tahun 2013