Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN...

24
6-1 BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI 6.1 Kerangka Kelembagaan Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan. 6.1.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Infrastruktur Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan kabupaten/kota. 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Dalam UU 23/2014 disebutkan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota. PP 18/2016 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari bagian kesatu Pasal 15 ayat (2) dan (3) dan bagian kedua Pasal 37 ayat (2) dan (3), yang berbunyi: Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2) Urusan Pemerintahan Wajib Provinsi adalah yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat (3) meliputi: pekerjaan umum, perumahan rakyat dan kawasan permukiman. Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat (2) Urusan Pemerintahan Wajib Kabupaten/ Kota adalah yang Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN MAHAKAM ULU

Transcript of Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN...

Page 1: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 1BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

6.1 Kerangka KelembagaanDalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan

kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar dapat dikelola dengan baikdan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber dayamanusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga;tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan;dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untukmeningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secarabersamaan dan sebagai satu kesatuan.

6.1.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Infrastruktur

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatankapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan kabupaten/kota.1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Dalam UU 23/2014 disebutkan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintahdaerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan denganprinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat DaerahPP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadiurusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadappemerintah kabupaten/kota.PP 18/2016 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kotauntuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari bagian kesatuPasal 15 ayat (2) dan (3) dan bagian kedua Pasal 37 ayat (2) dan (3), yang berbunyi: Urusan wajib

sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2) Urusan Pemerintahan Wajib Provinsi adalah yang

berkaitan dengan pelayanan dasar. Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat (3)

meliputi: pekerjaan umum, perumahan rakyat dan kawasan permukiman. Urusan wajib sebagaimana

dimaksud dalam pasal 37 ayat (2) Urusan Pemerintahan Wajib Kabupaten/ Kota adalah yang

Bab 6KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI

KABUPATEN MAHAKAM ULU

Page 2: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 2BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

berkaitan dengan pelayanan dasar. Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada pasal 37 ayat (3)

meliputi: pekerjaan umum, perumahan rakyat dan kawasan permukiman.

Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yangmenjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya sebagai salahsatu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi danpemerintah kabupaten/kota.

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand DesignReformasi Birokrasi 2010-2025Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan AparaturNegara telahmengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor 30 Tahun 2012 tentangPedoman Pengusulan, Penetapan, dan PembinaanReformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah.Berdasarkan peraturan menteri ini,reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulaitahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengankemampuanpemerintah daerah.Permen ini memberikan panduan dan kejelasanmengenaimekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, danpembinaanpelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.Upaya pembenahan birokrasi dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telahdimulai sejak tahun 2005.Pembenahan yangdilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, danSumber Daya Manusia (SDM). Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perludilanjutkan dandisesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri darisembilan program, yaitu :a. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan dan

strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalamrangka reformasi birokrasi;

b. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturanperundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan olehK/L dan Pemda;

c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unitkerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik,kepagawaian dan diklat;

d. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, sertapembangunan dan pengembangan e-government;

e. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan system rekrutmen pegawai,analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiuberdasarkan kompetensi;

Page 3: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 3BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

f. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

g. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama(IKU);

h. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.

i. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.4. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan

NasionalDi dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh prosespembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansidan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untukmelaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan,pelaksanaan, pemantauan, danevaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yangberperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUGdalam tiap program/kegiatan Keciptakaryaan. Untuk itu perludi perhatikan dalam pengembangankelembagaan bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalampengelolaan RPIJM Bidang Cipta Karya.

6.1.2 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi

Dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Pemerintahan Daerahdan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Pemerintah KabupatenMahakam Ulu menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan danSusunan Perangkat Daerah, dan Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2016 tentang Susunan OrganisasiDan Tata Kerja Perangkat Daerah.

Susunan struktur organisasi Perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Mahakam Ulu yangberkaitan dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yaitu :

A. Badan Perencanan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan DaerahBadan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah merupakan unsur

Penunjang Urusan Pemerintahan dibidang perencana Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan

Page 4: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 4BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Daerah. Badan ini dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawabkepada Bupati melalui Sekda.

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah mempunyai tugasmembantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan dibidang perencanaanpembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya, BadanPerencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah mempunyai fungsi:1. penyusunan kebijakan teknis dibidang Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan

Daerah;2. pelaksanaan tugas dukungan teknis dibidang Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah;3. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis dibidang Perencanaan

Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah;4. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan dibidang

Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah;5. pelaksanaan adminstrasi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan

Daerah;6. pembinaan kelompok Jabatan Fungsional; dan7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (1) terdiri atas:1. Kepala Badan;2. Sekretariat, membawahkan:

a. Sub Bagian Perencanaan Program; danb. Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Keuangan.

3. Bidang Sarana Prasarana Wilayah membawahkan:a. Sub Bidang Pengembangan Wilayah;b. Sub Bidang Sarana Wilayah; danc. Sub Bidang Prasarana Wilayah.

4. Bidang Ekonomi, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pemerintahan dan Aparaturmembawahkan:a. Sub Bidang Perekonomian;b. Sub Bidang Pengembangan Sumber daya Manusia; danc. Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur.

Page 5: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 5BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

5. Bidang Pengendalian Pembangunan, Penelitian dan Kerjasama Pembangunan, dan Pendataanmembawahkan:a. Sub Bidang Pengendalian dan Pelaporan;b. Sub Bidang Penelitian dan Kerjasama Pembangunan; danc. Sub Bidang Pendataan.

6. Kelompok Jabatan Fungsional; dan7. Unit Pelaksana Teknis Badan.

Berikut adalah gambar 6.1 bagan struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan,Penelitian dan Pengembangan Daerah.

Page 6: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 6BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Gambar 6.1 Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Mahakam Ulu

Page 7: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 7BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

B. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan PermukimanDinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman merupakan

unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahandan Kawasan Permukiman yang mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusanpemerintahan dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukimandan tugas pembantuan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan danKawasan Permukiman mempunyai fungsi:1. perumusan kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, bidang Perumahan dan

Kawasan Permukiman;2. pelaksanaan kebijakan dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, bidang Perumahan dan

Kawasan Permukiman;3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, bidang

Perumahan dan Kawasan Permukiman;4. pelaksanaan administrasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

Permukiman;5. pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional;6. pembinaan kelompok Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan KawasanPermukiman terdiri atas:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Perencanaan Program; dan

3. Sub Bagian Informasi Publik.

c. Bidang Bina Marga dan Sumber Daya Air, membawahkan:

1. Seksi Perencanaan Teknik dan Evaluasi;

2. Seksi Pembangunan, Preservasi Jalan dan Jembatan; dan

3. Seksi Sumber Daya Air.

d. Bidang Cipta Karya, membawahkan:

1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian

Page 8: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 8BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

2. Seksi Pelaksanaan PLP dan Air Minum; dan

3. Seksi Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Bangkim.

e. Bidang Jasa Konstruksi, membawahkan:

1. Seksi Pengaturan;

2. Seksi Pemberdayaan; dan

3. Seksi Pengawasan.

f. Bidang Tata Ruang, membawahkan:

1. Seksi Pengaturan dan Pembinaan;

2. Seksi Pelaksanaan Penataan Ruang; dan

3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

g. Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, membawahkan:1. Seksi Perumahan; dan

2. Seksi Kawasan Permukiman.

h. Kelompok Jabatan Fungsional; dan

i. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

Berikut adalah gambar 6.2 bagan struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan PenataanRuang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mahakam Ulu.

C. Dinas Lingkungan HidupDinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan dibidang Lingkungan

Hidup. Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah danbertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekda. Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantuBupati melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang lingkungan hidup dan tugas pembantuan yangdiberikan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:1. perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup;2. pelaksanaan kebijakan dibidang lingkungan hidup;3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang lingkungan hidup;4. pelaksanaan administrasi Dinas Lingkungan Hidup;5. pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional;6. pembinaan kelompok Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Page 9: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 9BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Gambar 6.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang,Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Mahakam Ulu

Page 10: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 10BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1)terdiri atas:1. Kepala Dinas;2. Sekretariat, membawahkan :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; danb. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan.

3. Bidang Penataan dan Penaatan PPLH, membawahkan:a. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan; danb. Seksi Pengaduan, Penyelesaian Sengketa, dan Penegakan Hukum Lingkungan.

4. Bidang Pengelolaan Sampah , Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas, membawahkan :a. Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3; danb. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.

5. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, membawahkan:a. Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan; danb. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup dan Taman Hutan Rakyat.

6. Kelompok Jabatan Fungsional; dan7. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

Berikut adalah gambar 6.3 bagan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup KabuaptenMahakam Ulu.

D. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga BerencanaDinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana

urusan pemerintahan di bidang kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana. DinasKesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dipimpin oleh Kepala Dinas yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekda. Dinas Kesehatan,Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakanUrusan Pemerintahan dibidang Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan tugaspembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Page 11: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 11BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Gambar 6.3 Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mahakam Ulu

Page 12: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 12BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KeluargaBerencana mempunyai fungsi:1. perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;2. pelaksanaan kebijakan dibidang Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana;4. pelaksanaan administrasi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;5. pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional;6. pembinaan kelompok Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiriatas:1. Kepala Dinas;2. Sekretariat, membawahkan:

a. Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat; danb. Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum.

3. Bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahkan:a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;b. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga; danc. Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit.

4. Bidang Pelayanan, Promosi dan Sumber Daya Kesehatan, membawahkan:a. Seksi Pelayanan Kesehatan;b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; danc. Seksi Sumber Daya Kesehatan.

5. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, membawahkan:a. Seksi Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan;b. Seksi Keluarga Berencana; danc. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

6. Kelompok Jabatan Fungsional; dan7. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

Berikut adalah gambar 6.4 bagan struktur organisasi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk,dan Keluarga Berencana Kabuapten Mahakam Ulu

Page 13: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 13BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Gambar 6.4 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Mahakam Ulu

Page 14: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 14BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Tabel 6.1 Hubungan Penyelenggaraan Urusan Bidang Cipta KaryaKabupaten Mahakam Ulu

LEMBAGA

URUSAN

Pere

ncan

aan

Peng

enda

lian

Peng

emba

gan

Perm

ukim

an

Pena

taan B

angu

nan

Gedu

ng

Ruan

g Ter

buka

Hija

u

Air L

imba

h Dom

estik

Persa

mpah

an

Drain

ase

Air M

inum

Tata

Ruan

g

1. Badan Perencanaan, Penelitian, danPembangunan Daerah

2. Dinas Pekerjaan Umum dan PenataanRuang, Perumahan dan KawasanPermukiman

3. Dinas Lingkungan Hidup 4. Dinas Kesehatan

6.1.3 Potensi dan Permasalahan

Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian ini menguraikananalisis potensi dan permasalahan kelembagaan Pemerintah kabupaten Mahakam Ulu yang menanganibidang Cipta Karya.

6.1.3.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta KaryaTujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang

cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang CiptaKarya. Berdasarkan pengaturan organisasi penyelanggaraan bidang Keciptakaryaan dalam peraturan-peraturan Bupati Mahakam Ulu masih terdapat sejumlah masalah yang perlu dtangani untukmengoptimalkan kinerja pembangunan di bidang keciptakaryaan di Kabupaten Mahakam Ulu,permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:1. Belum adanya pembentukan Kelompok Kerja RPIJM sehingga akan kesulitan dalam melakukan

koordinasi terkait pembahasan pembangunan infrastrutkur bidang Cipta Karya.2. Tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-

masing instansi sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2016 tentang Susunan OrganisasiDan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Mahakam Ulu..

3. Pada aspek institusi, lemahnya koordinasi antar instansi dan antar daerah otonom telah menimbulkanpola pengelolaan kecitakaryaan yang kurang efisien, bahkan tidak jarang saling berbenturan. Padasisi lain, kesadaran dan partisipasi masyarakat, sebagai salah satu prasyarat terjaminnya

Page 15: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 15BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

keberlanjutan pola pengelolaan keciptakaryaan, masih belum mencapai tingkat yang diharapkankarena masih terbatasnya kesempatan dan kemampuan.

4. Berdasarkan kajian kelembagaan dapat dilihat bahwa dalam lingkup instansi keciptakaryaan masihdiketemukan beberapa hal diantaranya: lemahnya koordinasi, kelembagaan, dan ketatalaksanaan.Perubahan paradigma pembangunan sejalan dengan semangat reformasi mengindikasikan bahwadalam struktur organsasi dan ketatalaksanaan kelembagaan memerlukan beberapa langkahpenyesuaian terkait dengan tata kepemerintahannya, peran masyarakat dan swasta dalampengelolaan infrastruktur keciptakaryaan. Penguatan peran masyarakat, pemerintah daerah, danswasta diperlukan dalam rangka memperluas dan memperkokoh basis sumber daya.

6.1.3.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta KaryaTujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk

mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJMBidang Cipta Karya. Berikut ini akan dijelaskan analisis ketatalaksanaan bidang cipta karya di KabupatenMahakam Ulu.1. Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

masing-masing instansi yang ada dipemerintahan.2. Masih lemahnya koordinasi yang terjadi antar instansi yang terkait dalam bidang cipta karya.3. Belum jelas hubungan antara pengawasan dalam pengelolaan pengembangan permukiman,

penataan bangunan dan lingkungan, serta penyehatan lingkungan permukiman yang dilakukan olehberbagai SKPD.

4. Lemahnya koordinasi antar instansi dan antardaerah otonom telah menimbulkan pola pengelolaankecitakaryaan yang kurang efisien, bahkan tidak jarang saling berbenturan.

5. Kesadaran dan partisipasi masyarakat, sebagai salah satu prasyarat terjaminnya keberlanjutan polapengelolaan keciptakaryaan, masih belum mencapai tingkat yang diharapkan karena masihterbatasnya kesempatan dan kemampuan.

6.1.3.3 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta KaryaSementara itu pada aspek sumber daya manusia, dengan berdasarkan pada PP No. 18 tahun

2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka nampak bahwa dari proses penempatan pejabatstruktural kunci dalam penyelenggaraan urusan bidang keciptakaryaan di Kabupaten Mahakam Ulumasih terdapat sejumlah program pengembangan kapasitas SDM yang diperlukan. Kebutuhan ini munculkarena adanya beberapa hal berikut ini:

Page 16: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 16BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

1. Masih terdapatnya pejabat struktural yang belum menjalani proses penyesuaian kepangkatan sejalandengan tugas jabatan struktural yang diamanatkan kepada mereka.

2. Masih terdapatnya pejabat struktural yang belum dibekali dengan program pendidikan dan pelatihanyang sangat penting untuk mendukung terhadap pelaksanaan tugas dalam jabatan-jabatan strukturalyang diamanatkan kepada mereka.

Kondisi mutasi personil yang baru saja dijalankan di lingkungan Pemerintah Kabupaten MahakamUlu sebagai akibat penataan organisasi perangkat daerah pasca pemberlakuan PP No. 18 tahun 2016telah menjadi penyebab belum terpenuhinya hak pengembangan kapasitas pada personil-personilpejabat struktural tersebut di atas.

6.2 Analisis Kebutuan Sumber Daya ManusiaTujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM bidang cipta

karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang CiptaKarya. Adapun serangkaian program yang penting untuk dilaksanakan dalam rangka memperkuatsumber daya manusia penyelenggara urusan bidang keciptakaryaan adalah:1. Penyesuaian kenaikan pangkat untuk pejabat-pejabat yang telah memenuhi persyaratan2. Perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu dan kebutuhan organisasi.

Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian, maka perencanaan pegawai hendaknya mengacupada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.

3. Peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui pelatihan.Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang Cipta Karya, dalam rangka peningkatan kualitas SDMterdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUsebagai berikut :

Tabel 6.2 Pelatihan Bidang Cipta KaryaNo Jenis Pelatihan1 Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Pusat, Barat dan

Timur serta sertifikasi Pengelola Teknis2 Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara3 Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III4 Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan5 Training of Trainers (TOT) Sosialisasi Peraturan Perundangan-undangan Bangunan Gedung

dan Lingkungan6 Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dit. PBL7 Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi

dan Pelatihan Konstruksi8 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Keprotokolan

Page 17: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 17BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

9 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan10 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan Infrastruktur

Publik Bidang Cipta Karya11 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap Darurat

Bencana12 Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang Milik Negara13 Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN14 Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai15 Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai16 Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)17 Diklat Jabatan Fungsional

Tabel 6.3 Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas KelembagaanAspek

Kelembagaan Strategi Rencana Aksi

Organisasi

Mendorong koordinasi fasilitasipenyusunan RPIJM melalui sektorkeciptakaryaan.

Semua instansi yang menjadi SatgasRPIJM ikut berperan aktif dalamkoordinasi.

Melengkapi usulan dengan readinesscriteria agar dapat menyerap anggaranAPBN yang lebih banyak.

Melakukan penyusunan dokumenperencanaan yang belum disusun.

Menguatkan koordinasi antar instansi yangterkait keciptakaryaan untuk mencapaitujuan MDG’s dengan menghilangkan egopribadi.

Koordinasi yang melibatkanstakeholder yang terkaitkeciptakaryaan.

Mendorong komitmen yang kuat daripimpinan Dinas Pekerjaan Umum danBappeda untuk diteruskan kepada pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyusunanRPIJM

Peningkatan Tupoksi tugas dantanggung jawab untuk Bidang CiptaKarya, terutama untuk Seksi berkaitandengan pelaksanaan RPIJM ini.

Menjadwalkan pertemuan koordinasisecara berkala.

Turut serta secara aktif dalamkoordinasi

Tata Laksana

Penegasan kembali terhadap SK. SatgasRPIJM siapa saja yang terlibat dalampenyusunan.

Menindak lanjuti keikutsertaan siapasaja yang terlibat sesuai denganjabatan dalam kedinasan yangdisebutkan di SK. Satgas RPIJM

Memaksimalkan usulan program padakawasan strategis kabupaten

Usulan disertai dengan readinesscriteria

Sumber DayaManusia

Peningkatan kapasitas dan kesadaranakan pentingnya sistem kearsipan danpendokumentasian

Peningkatan kualitas SDM terdapatbeberapa pelatihan

Page 18: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 18BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

AspekKelembagaan Strategi Rencana Aksi

Memanfaatkan semaksimal mungkintenaga dan anggaran yang tersedia dalamproses fasilitasi penyusunan RPIJM

Peran aktif anggota Satgas dalamproses penyusunan dokumen RPIJM

Harus mampu menganalisis untuk dijadikanusulan progam pada kawasan-kawasanyang rawan air, sanitasi dan kawasankumuh di kawasan strategis.

Peningkatan kualitas SDM terdapatbeberapa pelatihan

6.3 Kerangka RegulasiKerangka Regulasi dalam hal ini berarti arah regulasi dan/atau kebutuhan regulasi yang bentuknya

dapat berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Instruksi Presiden atauPeraturan Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat. Kerangka regulasi diarahkan untukmemfasilitasi, mendorong dan/atau mengatur perilaku penyelenggara pembangunan serta masyarakattermasuk swasta dalam rangka pembangunan di bidang Cipta karya. Kerangka Regulasi juga disusunsebagai instrumen untuk memecahkan permasalahan yang penting, mendesak, dan merniliki dampakbesar terhadap pencapaian sasaran pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya mengacu pada Undang-Undang yangberlaku. Adapun amanat perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan antara lain:

Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

- Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, maka pemenuhankebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan pada: (1) peningkatankualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan air minum dan sanitasi; (2)pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat; (3)penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional; dan (4)penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagimasyarakat miskin.

- Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama antara pemerintahdan dunia usaha; Pengembangan perumahan dan permukiman.

- Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya penyediaan air minum untuk kebutuhandasar pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung pertanian; Pemenuhan kebutuhanhunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang; Terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh.

Page 19: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 19BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

- Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagiseluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang danberkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh.

Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

- Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) yang dioperasikandengan sistem pembuangan terbuka (open dumping) paling lama lima (5) tahun terhitung sejakdiberlakukannya UU ini.

- Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dilakukan denganpengurangan sampah, dan penanganan sampah. Upaya pengurangan sampah dilakukan denganpembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah.Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan,pengolahan dan pemrosesan akhir.

Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

- UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pencegahan danpeningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan & pembiayaan, dan peran masyarakat.

- Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya pencegahan, terdiri dari pengawasan,pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan kualitas permukiman,yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah SusunPeraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan, pembangunan, penguasaan, pemilikan, danpemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas, pengendalian, kelembagaan, tugas dan wewenang,hak dan kewajiban, pendanaan dan sistem pembiayaan, dan peran masyarakat.

Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

- Bangunan gedung harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung, ruangterbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Sistem penghawaan,pencahayaan, dan pengkondisian udara dilakukan dengan prinsip-prinsip penghematan energi(amanat green building).

- Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai denganperaturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.

- Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia merupakankeharusan bagi semua bangunan gedung.

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Page 20: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 20BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

- Infrastruktur air minum, air limbah permukiman, persampahan, merupakan bagian dari sistemjaringan prasarana yang mendukung sistem permukiman dan membentuk struktur ruang kota.

- Peraturan ini mengamanatkan penyediaan ruang terbuka hijau dengan proporsi paling sedikit 30(tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

- Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan Urusan Pemerintahan yang wajibdiselenggarakan seluruh Daerah dan bersifat Pelayanan Dasar untuk memenuhi kebutuhan dasarwarga negara. Pemda telah diamanatkan untuk memprioritaskan pelaksanaan UrusanPemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sehingga mendapat perlakuankhusus dalam penyusunan kelembagaan, perencanaan dan penganggaran di pusat dan di daerah.

- Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan denganPelayanan Dasar berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, sekaligusmendukung indikator kinerja utama kementerian dan kinerjanya akan dikontrol secara ketat olehberbagai stakeholders.

- Dalam pembangunan bidang infrastruktur permukiman, Pemerintah Pusat memiliki kewenanganuntuk mengembangkan sistem permukiman secara nasional, lintas provinsi, atau untukkepentingan strategis nasional. Pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Provinsi, danKabupaten/Kota ditunjukan pada tabel.Tabel 6.4 Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota

Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota

Permukiman a. Penetapan sistempengembanganinfrastrukturpermukiman secaranasional.

b. Penyelenggaraaninfrastruktur padapermukiman dikawasan strategisnasional

Penyelenggaraaninfrastruktur padapermukiman di kawasanstrategis Daerah Provinsi.

Penyelenggaraaninfrastruktur padapermukiman di Daerahkabupaten/kota

Bangunan Gedung a. Penetapan bangunangedung untukkepentingan strategisnasional

a. Penetapanbanguanna gedunguntuk kepentinganstrategis Daerahprovinsi

Penyelenggaraanbangunan gedung diwilayah Daerahkabupaten/kota, termasukpemberian IMB dan

Page 21: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 21BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota

b. Penyelenggaraanbangunan gedunguntuk kepentinganstrategis nasional danpenyelenggaraanbanguanna gedungfungsi khusus

b. Penyelenggaeaanbangunana geudnguntuk kepentiganstrategis Daerahprovinsi

sertifikat laik fungsibanguna

Penataan Bangunan danLingkungan

a. Penetapanpengembangan sistempenataan bangunandan lingkungan secaranasional

b. Penyelenggaraanpenataan bangunandanlingkungannya dikawasan strategisnasional

Penyelenggaraan penataanbangunan dan lingkungandi kawasan strategisDaerah provinsi danpenataan bangunan danlingkungan lintas daerah

Penyelenggaraan penataanbanguanan dan lingkungandi daerah kabupaten/kot

Air Minum a. Penetapanpengembangan SPAMsecara nasional

b. Pengelolaan danpengembanganSPAM lintas Daerahprovinsi, dan SPAMuntuk kepentinganstrategis nasional

Pengelolaan danpengembangan SPAMlintas daerahkabupaten/kota

Pengelolaan danpengembangan SPAM didaerah kabupaten/kota

Air Limbah a. Penetapanpengembangan sistempengelolaan air limbahdomestik secaranasional

b. Pengelolaan danpengembangansistem pengelolaan airlimbah domestik lintasdaerah provinsi, dansistem pengelolaan airlimbah domestik untuk

Pengelolaan danpengembangan sistem airllimbah domestik regional

Pengelolaan danpengembangan sistem airlimbah domestik dalamdaerah kabupaten/kota

Page 22: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 22BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota

kepentingan strategisnasional

Persampahan a. Penetapanpengembangansistem pengelolaanpersampahan secaranasional

b. Pengembangansistem pengelolaanpersampahan lintasdaerah provinsi dansistem pengelolaanpersampahan untukkepentingan strategisnasional

Pengembangan sistem danpengelolaan persampahanregional

Pengembangan sistem danpengelolaan persampahandalam daerah kabupaten/kota

Drainase a. Penetapanpengembangan sistemdrainase secaranasional

b. Pengelolaan danpengembangansystem drainase lintasdaerah provinsi dansistem drainase untukkepentingan strategisnasional

Pengelolaan danpengembangan sistemdrainase yang terhubungdengan sungai lintasdaerah kabupaten/kota

Pengelolaan danpengembangan sistemdrainase yang terhubungdengan sungai dalamdaerah kabupaten/kota

Sumber : Renstra Ditjen Cipta Karya Tahun 2015-2019

Di samping Undang-Undang tersebut, Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan tugas danfungsinya juga mengacu pada peraturan pelaksana dalam bentuk Peraturan Pemerintah, PeraturanPresiden, maupun Peraturan Menteri PUPR. Adapun peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya antaralain:

PP No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang BangunanGedung);

PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

Page 23: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 23BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah SejenisSampah Rumah Tangga;

PP No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan KawasanPermukiman;

PP No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air;

PP No. 122 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum;

Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha DalamPenyediaan Infrastruktur, dengan perubahannya Perpres No. 13 Tahun 2010 dan Perpres No. 56Tahun 2011;

Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;

Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca;

Perpres No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi;

Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun2015-2019;

Perpres No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalamPenyediaan Infrastruktur;

Permen PU No. 21/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan SistemPengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);

Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan danLingkungan;

Permen PU No. 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan GedungNegara;

Permen PU No. 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan SistemPengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP);

Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan BangunanGedung;

Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala BangunanGedung;

Permen PU No. 18/PRT/M/2012 Tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan PengembanganSistem Penyediaan Air Minum;

Permen PU No. 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahandalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga;

Page 24: Bab 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGUASI KABUPATEN …sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen... · 2018-07-06 · c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi:

6 - 24BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

Permen PU No. 13/PRT/M/2013 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan SistemPenyediaan Air Minum;

Permen PU No. 1/PRT/M/2014 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Permen PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan;

Permen PU No. 25/PRT/M/2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan SistemPenyediaan Air Minum;

Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau; Permen PUPR No.03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur;

Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat;

Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana TeknisKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan;

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan KualitasAir Minum.

Perda No. 1 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur

Perda No. 7 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ProvinsiKalimantan Timur

Tabel 6.5 Kebutuhan Kerangka Regulasi

NoARAH KERANGKA

DAN/ATAU KEBUTUHANREGULASI

URGENSI PEMBENTUKAN EVALUASIREGULASI EKSISTING, KAJIAN DAN

PENELITIAN

UNITPENANGGUNG

JAWAB

UNITTERKAIT/INSTITUSI

1 Peraturan Daerah TentangPencegahan DanPeningkatan KualitasPerumahan Kumuh &Permukiman Kumuh

Penguat /Turunan Dari UU No. 1/2011 DanUU No.20/2011 Dan UU No. 28/2002Ruag Lingkup :

a. Pencegahanb. Peningkatan Kualitas

Pengadaan Tanah Dan Pendanaan

Kabupaten/ Kota Bappeda,Dinas PU,BLH

2 Perda Pengelolaan AirLimbah

Rancangan Undang-Undang (RUU)Mandiri

Kabupaten/ Kota Bappeda,Dinas PU,BLH

3 Perda PengelolaanPersampahan

Rancangan Undang-Undang (RUU)Mandiri

Kabupaten/ Kota Bappeda,Dinas PU,BLH