BAB V HASIL PENELITIAN 5.1.eprints.umm.ac.id/43058/6/BAB V.pdfsebagai jamur patogen pada manusia....

5
41 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Hasil Uji Aktivitas Anti Jamur Pada penelitian ini dilakukan pengujian anti jamur fraksi etil-asetat kulit buah Citrus reticulata dengan menggunakan metode difusi cakram. Pengujian anti jamur ini menggunakan mikroba uji yaitu, Candida albicans yang memiliki aktivitas sebagai jamur patogen pada manusia. Jamur Candida albicans akan diuji dengan ekstrak dari fraksi etil-asetat yang konsentrasinya berbeda, yaitu 2%, 3%, dan 5%. Hal ini untuk mendapatkan zona hambat yang berbeda dari pengujian yang dilakukan. Dalam metode difusi cakram penggunaannya dengan mentetesi (penetrasi) larutan ekstrak pada kertas cakram hingga jenuh dengan jumlah 80 μL. Hasil pengujian anti jamur dengan metode difusi cakram dapat dilihat pada Tabel V.1 5.1.1. Hasil Pengecekan Pewarnaan Jamur Uji Sebelum dilakukan uji aktivitas anti jamur dengan menggunakan difusi cakram, harus dilakukan pewarnaan jamur uji terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar menjamin tidak terjadinya kontaminasi dari bakteri maupun jamur lain pada jamur uji yang dipakai selama pengujian. Berdasarkan pewarnaan yang telah dilakukan didapat hasil menunjukkan bahwa jamur tersebut adalah jamur Candida albicans yang memiliki ciri morfologi berbentuk bulat lonjong, terdapat pseudo hifa dan berwarna biru. Lihat Gambar 5.1 Gambar 5.1 Pewarnaan Jamur Candida albicans sebelum digunakan untuk pengujian dengan perbesaran 10x100

Transcript of BAB V HASIL PENELITIAN 5.1.eprints.umm.ac.id/43058/6/BAB V.pdfsebagai jamur patogen pada manusia....

Page 1: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1.eprints.umm.ac.id/43058/6/BAB V.pdfsebagai jamur patogen pada manusia. Jamur Candida albicans akan diuji dengan ekstrak dari fraksi etil-asetat yang konsentrasinya

41

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Hasil Uji Aktivitas Anti Jamur

Pada penelitian ini dilakukan pengujian anti jamur fraksi etil-asetat kulit buah

Citrus reticulata dengan menggunakan metode difusi cakram. Pengujian anti jamur

ini menggunakan mikroba uji yaitu, Candida albicans yang memiliki aktivitas

sebagai jamur patogen pada manusia. Jamur Candida albicans akan diuji dengan

ekstrak dari fraksi etil-asetat yang konsentrasinya berbeda, yaitu 2%, 3%, dan 5%.

Hal ini untuk mendapatkan zona hambat yang berbeda dari pengujian yang

dilakukan. Dalam metode difusi cakram penggunaannya dengan mentetesi

(penetrasi) larutan ekstrak pada kertas cakram hingga jenuh dengan jumlah 80 µL.

Hasil pengujian anti jamur dengan metode difusi cakram dapat dilihat pada Tabel

V.1

5.1.1. Hasil Pengecekan Pewarnaan Jamur Uji

Sebelum dilakukan uji aktivitas anti jamur dengan menggunakan difusi

cakram, harus dilakukan pewarnaan jamur uji terlebih dahulu. Hal ini bertujuan

agar menjamin tidak terjadinya kontaminasi dari bakteri maupun jamur lain pada

jamur uji yang dipakai selama pengujian. Berdasarkan pewarnaan yang telah

dilakukan didapat hasil menunjukkan bahwa jamur tersebut adalah jamur Candida

albicans yang memiliki ciri morfologi berbentuk bulat lonjong, terdapat pseudo hifa

dan berwarna biru. Lihat Gambar 5.1

Gambar 5.1 Pewarnaan Jamur Candida albicans sebelum digunakan untuk

pengujian dengan perbesaran 10x100

Page 2: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1.eprints.umm.ac.id/43058/6/BAB V.pdfsebagai jamur patogen pada manusia. Jamur Candida albicans akan diuji dengan ekstrak dari fraksi etil-asetat yang konsentrasinya

42

5.1.2. Hasil Pengujian Difusi Cakram

Data hasil yang diperoleh dari pengukuran diameter zona hambat fraksi etil-

asetat kulit buah Citrus reticulata pada jamur Candida albicans adalah, sbb:

Tabel V.1 Hasil rata-rata diameter zona hambat Aktivitas Antibakteri

terhadap Jamur Candida albicans

Hasil rata-rata diameter zona hambat (mm)

Konsentrasi

Tanaman Replikasi 1600

µg/disk

2400

µg/disk

4000

µg/disk

Nistatin

1647,79

µg/disk

Fraksi Etil-

Asetat kulit

buah Citrus

reticulata

1

2

3

6,50

7,00

6,50

7,00

7,50

7,50

7,50

7,50

7,50

8,00

9,00

9,00

Rata-rata

± SD

6,67 ± 0,29 7,33 ± 0,29 7,5 ± 0 8,67 ± 0,58

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kontrol positif (nistatin) memiliki

aktivitas antijamur yang besar ketimbang ekstrak sampel dengan konsentrasi

berbeda. Diameter zona hambat yang di dapatkan sebesar 8,67mm (rata-rata)

dengan penyimpangan ketelitian 0,29. Sedangkan untuk hasil perbandingan dari

ketiga konsentrasi sampel didapatkan bahwa, konsentrasi 4000µg/disk memiliki

diameter zona hambat yang lebih besar dibanding konsentrasi 2400µg/disk dan

1600µg/disk. Konsentrasi 4000µg/disk memiliki zona hambat 7,5mm (rata-rata)

sedangkan 1600µg/disk dan 2400µg/disk memiliki zona hambat masing-masing,

yaitu 6,67mm dan 7,33mm.

Berdasarkan data yang telah diperoleh diatas, apabila di buat dalam bentuk

diagram batang untuk melihat tingkatan daya hambat tertinggi dari masing-masing

konsentrasi. Maka data yang digunakan merupakan nilai rata-rata zona hambatnya,

agar mudah dalam membandingkan nilai diameter zona hambatnya. Diameter zona

hambat didapatkan dari perhitungan rata-rata zona hambat dari kertas cakram uji

pada 3 kali replikasi (plat).

Page 3: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1.eprints.umm.ac.id/43058/6/BAB V.pdfsebagai jamur patogen pada manusia. Jamur Candida albicans akan diuji dengan ekstrak dari fraksi etil-asetat yang konsentrasinya

43

Gambar 5.2 Diagram diameter zona hambat pada tiap konsentrasi

larutan uji 1600 µg/disk, 2400 µg/disk, dan 4000µg/disk.

6,677,33 7,5 7,67

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

konsentrasi 1600

µg/disk

konsentrasi 2400

µg/disk

konsentrasi 4000

µg/disk

Nistatin 1647,79

µg/disk

Dia

met

er z

ona

ham

bat

(m

m)

rata-rata zona hambat (mm)

Replikasi 1

Page 4: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1.eprints.umm.ac.id/43058/6/BAB V.pdfsebagai jamur patogen pada manusia. Jamur Candida albicans akan diuji dengan ekstrak dari fraksi etil-asetat yang konsentrasinya

44

Gambar 5.3 Hasil Pengujian Difusi Cakram terhadap Jamur Candida albicans;

replikasi 1, 2, dan 3

Keterangan : 1 = Kontrol positif; 2 = Kontrol Negatif; 3 = Kons. 1600µg/disk;

4 = Konsentrasi 2400µg/disk; 5 = Konsentrasi 4000µg/disk

Replikasi 2

Replikasi 3

Page 5: BAB V HASIL PENELITIAN 5.1.eprints.umm.ac.id/43058/6/BAB V.pdfsebagai jamur patogen pada manusia. Jamur Candida albicans akan diuji dengan ekstrak dari fraksi etil-asetat yang konsentrasinya

45

Aktivitas anti jamur dari senyawa aktif yang terkandung dalam kulit buah

Citrus reticulata ditunjukan dengan adanya zona bening di sekitar kertas cakram

uji pada cawan petri. Diameter zona hambat yang didapatkan beragam pada

masing-masing konsentrasi larutan uji. Pada konsentrasi 4000µg/disk zona hambat

terlihat jelas dengan adanya bagian yang bersih dan bening disekitar kertas cakram

namun tidak terlalu besar. Sedangkan pada konsentrasi 2400µg/disk zona

hambatnya terlihat agak buram dan tidak seperti pada konsentrasi 4000µg/disk

karena konsentrasinya berbeda sehinggan kekuatan menghasilkan zona bening

kurang optimal, begitu juga pada konsentrasi 1600 µg/disk zona hambatnya hampir

mirip dengan konsentrasi 2400µg/disk yang terlihat agak buram.