PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM...

201
PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM (PERSIS) (Studi Kasus: Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut) Diajukan guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.sos) Oleh: Ihsan Kamaludin 1113111000017 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM...

Page 1: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN

ORGANISASI PERSATUAN ISLAM (PERSIS)

(Studi Kasus: Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut)

Diajukan guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.sos)

Oleh:

Ihsan Kamaludin

1113111000017

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

ISLAM (PERSIS) (Studi Kasus: Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut)

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) ) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hiadayatullah

Jakarta.

Jakarta, Februari 2018

Ihsan Kamaludin

NIM: 1113111000017

Page 3: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Ihsan Kamaludin

Nim : 1113111000017

Program Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

ISLAM (PERSIS) (Studi Kasus: Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut)

Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 15 Februari 2018

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing,

Dr. Cucu Nurhayati, M Si Muhammad Ismail, M.Si

Nip. 197609182003122003 Nip. 196803081997031002

Page 4: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI

PERSATUAN ISLAM (PERSIS) (Studi Kasus: Pimpinan Daerah Persis

Kab. Garut)

Oleh:

Ihsan Kamaludin

1113111000017

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Januari 2018. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada

Program Studi Sosiologi.

Ketua, Sekretaris,

Dr. Cucu Nurhayati, M Si Dr. Joharotul Jamilah, M Si

Nip. 197609182003122003 Nip. 196808161997032002

Penguji I, Penguji II,

Dr. M. Guntur Alting, M.Pd, M. Si Saifudin Asrori, M. Si

Nip. 197405121999031005 Nip. 197701192009121001

Ketua Program Studi Sosiologi

FISIP UIN Jakarta

Dr. Cucu Nurhayati, M Si

Nip. 197609182003122003

Page 5: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

iv

ABSTRAK

Penyebaran paham keagamaan Persis di Kab. Garut memiliki beberapa metode

pelanggengan sosial yang berbeda dengan daerah lain. Hal ini terlihat dari perkembangan

penyebaran paham dan pendirian beberapa lembaga Persis seperti pesantren, majelis taklim,

dan lain-lain yang lebih pesat dibandingkan dengan daerah lainnya. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui strategi pelanggengan paham keagamaan Persis di Kab. Garut,

penerapan strategi penerapan dan realita sosial serta dinamika sosial di dalam anggota Persis

dan masyarakat serta organisasi masyarakat lainnya. Teori yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teori fungsi manifest dan laten yang dipopulerkan oleh Robert King Merton yang

menyebutkan bahwa tujuan suatu institusi atau organisasi ada yang direncanakan da nada

yang tidak disadari.

Metode penelitian ini mengguanakan jenis penelitian kualitatif, yakni prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang menjelaskan secara ilmiah, rinci, dan

sistematis mengenai strategi bertahan hidup. Sumber data yang digunakan adalah sumber data

primer dan data sekunder.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian lapangan

yang terdiri dari observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan kepustakaan. Adapun

hasil temuan dalam penelitian ini terkait strategi pelanggengan paham keagamaan Persis di

Kab. Garut terdapat beberapa temuan diantaranya sebagai berikut. (1) pelanggengan paham

keagamaan Persis diantara anggota menggunakan beberapa strategi yaitu kekeluargaan dan

program pengkaderan berkala berupa pengajian serta kegiatan sosial lainnya. (2) dinamika

pelanggengan paham keagamaan Persis di Kab. Garut terjadi karena adanya disfungsi dan

kurang optimalnya program Persis.

Kata Kunci: Pelanggengan paham, strategi Persis, Merton

Page 6: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat

serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Puji dan salam juga

dihaturkan pada Rasulullah Muhammad SAW.

Tiada kata selain syukur yang dapat penulis ucapkan karena akhirnya penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis sering

mendaptkan kendala serta hambatan sehingga membutuhkan bantuan serta dukungan dari

segala pihak baik secara moril, arah maupun bimbingan. Oleh karena itu, sebagai rasa hormat,

maka penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Keluarga saya tercinta yang sudah mendukung dengan segenap tenaga terutama mama

dan ayah saya Gina Sumiati- Jajang Suryana. Beliau adalah sosok orang tua yang sudah

memberikan semangat untuk saya dan tak kenal lelah memberikan dukungan baik cinta

kasih maupun materil.

2. Dosen Pembimbing, Muhammad Ismail, M.Si yang sudah bersedia membimbing serta

memberikan arahan agar penulisan skripsi berjalan dengan baik dan benar. Tanpa

masukan dan arahan beliau, skripsi ini tidak akan selesai dengan baik sesuai harapan

penulis.

3. Prof. Dr. Zulkifli, MA selaku Dekan FISIP, beliau telah memberikan ilmu bermanfaat

dan memberikan saran yang sangat baik dalam pengambilan mata kuliah.

4. Dr. Cucu Nurhayati, M Si selaku Ketua Program Studi Sosiologi yang selalu

memberikan semangat serta bersedia memberikan bimbingannya.

5. Segenap Dosen Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN

Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis serta digunakan

kelak dimasa depan

Page 7: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

vi

6. Para informan yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman

terhadap saya meskipun dalam kesempatan ini tidak dapat saya sebutkan namanya.

7. Ahmad Rizaldi, Dita Rismayanti, dan Shofia Khoerunnisa, serta Nur Hasanah, empat

sahabat yang sudah membantu penulis melakukan riset, serta memberikan masukan,

dukungan dan meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama.

8. Zayyin Novia, Amelia Anwar, dan Wafiatul Azkia yang telah memberikan semangat dan

bantuannya dalam studi lapangan agar penulis dapat segera menyelesaikan skripsi.

9. Nida Shofiyah yang sudah banyak membantu memberikan semangat dan bantuan

kepenulisan dan wawasannya agar skripsi ini bisa segera selesai.

10. Serta teman-teman penulis yaitu Sosiologi A-B 2013 yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Pada akhirnya, penulis sadar bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari kata sempurna.

Sehingga saran dan masukan sangat penulis harapkan agar nantinya tulisan ini dapat

memberikan manfaat dan berguna bagi pengetahuan dibidang sosial.

Page 8: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

A. Pernyataan Masalah ................................................................................. 1

B. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 6

D. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 7

E. Kerangka Teori ...................................................................................... 15

F. Kerangka Konsep .................................................................................. 20

G. Metode Penelitian .................................................................................. 22

H. Sistematika Penulisan ............................................................................ 24

BAB II GAMBARAN UMUM ...............................................................................27

A. Persatuan Islam (Persis) ........................................................................ 27

B. Keanggotaan Persatuan Islam (Persis) .................................................. 31

C. Kegiatan Kegiatan Persatuan Islam (Persis) ......................................... 33

D. Persatuan Islam Kab. Garut ................................................................... 35

BAB III TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN ..........................................48

A. Pola Pelanggengan Paham Keagamaan di Anggota Persis Kab. Garut 48

1. Fungsi Manifes.................................................................................. 48

2. Fungsi Laten...................................................................................... 62

B. Dinamika Pelanggengan Paham Keagamaan Persis di Kab. Garut ....... 65

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 68

A. Kesimpulan 68

B. Saran 68

DAFTAR PUSTAKA 69

LAMPIRAN x

Page 9: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel I. 1 Tinjauan Pustaka 11

Tabel II. 1 Tabel Informan 44

Tabel III. 1 Tabel Ciri Khas Persis 48

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. 1 Kerangka pemikiran 20

Gambar II. 1 Struktur Organisasi Persatuan Islam (Persis) 30

Gambar II. 2 Struktur Organisasi PD. Persis Kab. Garut 35

Gambar II. 3 Persis Bentar 40

Gambar II. 4 Persis Rancabogo 42

Gambar II. 5 Persis Rancabango 42

Gambar III. 1 Penyaluran Zakat 52

Gambar III. 2 Aksi Peduli Muslim Rohingya 55

Gambar III. 3 STAI-Persis 57

Page 10: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Perbedaan kepercayaan dalam paham keagamaan di dalam masyarakat

sering kali menimbulkan konflik sosial termasuk di dalam agama Islam. Bentuk

konflik sosial yang terjadi hingga saat ini berawal pada abad ke-18 dan 19 di

provinsi kerajaan Turki Utsmani muncul gerakan fundamentalisdengan

merespon gerakan sufisme yang sangat dominan pada masa itu (Rahman, 2000:

282-283). Gerakan fundamentalis tersebut,berlandaskan kepada pengembalian

nilai-nilai ke-Islam-an yang asli dan keadaan sufistik di Turki hanyalah sebuah

penyelewengan dan perubahan nilai pengajaran Islam yang tidak benar.

Gerakan fundamentalis yang dilakukan Wahabi telah menyebar keberbagai

daerah termasuk Indonesia. Di Indonesia, terdapat perbedaan paham keagamaan

dalam mengimplementasikannilai-nilai Islam seperti, organisasi masyarakat

(Ormas) Muhammadiyah dan Persatuan Islam (Persis) pada tahun 1920-an.

Pemahaman keagamaannya menitikberatkan kepada purifikasi nilai keagamaan

yang bertentangan dengan Nahdhatul Ulama yang menganut islam tradisionalis

(menyatukan antara budaya dan agama) menjadi polemik besar di Masyarakat.

Kedua organisasi tersebut terus berkembang dan memiliki peran dalam

perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ada beberapa tokoh yang dekat dengan

Soekarno dan memiliki kapasitas dalam tata negara yang selanjutnya

mendapatkan posisi strategis di dalam pemerintahan Presiden Soekarno. Tokoh-

Page 11: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

2

tokoh Persis tersebut adalah M. Natsir yang menjadi Perdana Menteri Indonesia

pada tahun 1950-1951 (Kahin, 2012:63) dan Isa Anshary yang menjadi anggota

konstituante (persis.or.id). Sedangkan tokoh-tokoh Muhammadiyah yang

berkontribusi dalam kemerdekaan dan pemerintahan Soerkarno adalah Prof

Kahar Moezzakir, Ki Bagus Hadikusumo, dan Kasman Singodimedjo memiliki

peran dalam PPKI atau BPUPKI. Bahkan Kasman Singodimedjo menjadi Ketua

Komite Nasional Indonesia Pusat, lalu ada Buya Hamka yang berkecimpung di

dalam konstituante.

Persis dan Muhammadiyah merupakan gerakan tajdid atau pembaharu,

namun sering kali keputusan atau fatwa mereka berbeda. Muhammadiyah lebih

bersifat halus dalam penetapan dan penyampaian hukum atau aturan yang

dibuatnya dan lebih menekankan bidang pendidikan juga pelayanan masyarakat

(Federspiel, 1970:58). Sedangkan Persis lebih bersifat tegas dalam penentuan

dan penyampaian fatwa yang ditetapkan dan hal ini yang menjadi faktor

Muhammadiyah lebih diterima masyarakat dibandingkan Persis.

Pada waktu awal pembentukannya pun, Persis tidak menitik beratkan

kepada penambahan jumlah anggota namun lebih memfokuskan terhadap

penyebaran ajaran dan pemahaman. Hal ini sejalan dengan pendapat Nico J. G.

Kapten (2002:338), yaitu:

Although the number of followers of Persis has never been large, the

influence of this movement should not be underestimated, mainly as a

result of the uncompromizing and activist attitude of its members, who

have always shown a total commitment to the intensification of Islamic

faith and behaviour, as manifested in its many publications and its religious

educational institute.

Page 12: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

3

“Pada tahun 1983, anggota Persis mencapai 6000 orang, Persistri

(Persatuan Islam Istri) berjumlah 7000 orang sedangkan pemuda Persis

berjumlah 3000 orang” (Muchtar, 1998:227). Jumlah tersebut memang lebih

sedikit jika dibandingkan dengan anggota organisasi Muhammadiyah dan

Nahdlatul Ulama.Pada tahun 1925, anggota Muhammadiyah berjumlah 4000

orang namun sudah mengelola 55 sekolah, 4000 murid, 2 klinik kesehatan, panti

asuhan, dan panti jompo. Jumlah anggota Muhammadiyyah meningkat pada

tahun 1950 menjadi 159.000 orang. (baca juga Th. Petrus Blumberger,

"Moehammadijah," Encyclopaedit van Nederlandsch Oost-Indi', VI; Pusat

Pimpinan Muhammadijah, Suara Muhammadijah (Mendjelang Peringatan 40

Tahun Muhammadijah), 2T8, No. 27 (November 1952) dan TP, Makin Lama

Makin Tjinta...," Muhammadijah Setengah Abad 1912-1962 (Djakarta:

Departemen Penerangan Indonesia, 1963).

Penyebaran dakwah atau paham keagamaan yang dilakukan oleh Persis

mendapatkan berbagai macam reaksi dari masyarakat seperti penolakan dengan

cara pembedaan masjid Persis dan masjid NU. Kasus lain adalah penolakan

dengan cara pengusiran Ustaz Persis dari suatu daerah. Fenomena tersebut

menggambarkan kondisi sosial masyarakat menanggapi paham keagamaan

Persis yang dianggap tidak sesuai dengan kepercayaan masyarakat pada

umumnya. Namun tidak sedikit masyarakat di beberapa daerah yang menerima

Persis hadir di lingkungan sosialnya, bahkan mengakui atau menerima paham

keagamaan Persis dan menjalankan ajaran atau aturan keagamaan yang telah

Page 13: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

4

ditetapkan Persis dan menyebarkan paham keagamaan Persis tersebut kepada

masyarakat di lingkungannya tersebut.

Penerimaan dari beberapa kalangan tersebut karena salah satu strategi

Persis yang membangun sekolah berbasis Pesantren di beberapa daerah terpencil

atau daerah yang sulit mendapatkan akses Pendidikan. Hal tersebut membuat

para orang tua menyekolahkan anak-anak mereka ke Pesantren Persis yang

jaraknya lebih dekat dan mulai adanya interaksi antara orang tua dan paham

keagamaan Persis. Anak-anak yang bersekolah di pesantren Persis pun secara

tidak langsung mengkomunikasikan ajaran Persis kepada orang tua dan

lingkungannya, akhirnya orang tua dan masyarakat menerima kehadiran Persis

di lingkungan tempat tinggalnya.

Pro-kontra sosial yang terjadi di dalam masyarakat terjadi karena paham

keagamaan Persis berpandangan bahwa praktek-praktek keagamaan masyarakat

banyak menyimpang dari ajaran Islam dan telah bercampur dengan budaya

Hindu-Budha sebelum islam masuk ke Nusantara. Persis pun melakukan

gerakan anti TBC (Takhayul, Bid’ah, dan Khurafat) yaitu gerakan yang ingin

menghilangkan segala bentuk praktek keagamaan yang tidak berdasarkan Al-

qur’an dan Sunnah Nabi.

Gerakan tersebut membuat beberapa kalangan tradisionalis menjadi

khawatir jika nilai-nilai kebudayaan yang diturunkan oleh nenek moyang hilang.

Akhirnya beberapa kelompok menentang gerakan anti TBC tersebut dengan

berbagai cara agar nilai-nilai dan praktek keagamaan yang diturunkan nenek

moyang bias terus terjaga dan diajarkan kepada generasi selanjutnya. Namun

Page 14: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

5

ada beberapa juga kelompok yang menerima gerakan anti TBC tersebut karena

menilai agama harus terbebas dari nilai budaya yang diciptakan oleh manusia

karena agama Islam lahir langsung dari Allah. Pro-kontra gerakan ini pun terus

menyebar hingga kini dan sering kali membuat beberapa daerah menjadi basis

ormas tertentu.

Salah satu daerah yang menjadi basis Persis adalah Kabupaten Garut

Provinsi Jawa Barat. Persis mendirikan dua puluh lima sekolah menengah atas

dan sudah mendirikan tiga puluh dua kantor cabang yang hampir dapat

melingkupi seluruh wilayah Kabupaten Garut (Arsip sekretaris PD. Persis Kab.

Garut, 04-12-2016 pukul 16.27 WIB). Garut pun menjadi pendiri Pesantren

Persis dan lembaga Pendidikan Persis terbanyak diantara daerah-daerah lain.

Penelitian ini lebih berfokus pada pola dan strategi pelanggengan paham

keagamaan terhadap anggota Persis. Pimpinan Persis dan ustaz-ustaz Persis di

wilayah Kabupaten Garut diambil sebagai informan utama karena berkaitan

langsung dengan fokus penelitian ini. Ustaz-ustaz Persis adalah mereka yang

melakukan dakwah atau menyebarkan paham keagamaan sesuai dengan

keputusan atau fatwa dari pimpinan Persis. Mereka diasumsikan sebagai

penyebar utama dari penyebaran paham keagamaan yang diprogramkan atau

dibuat oleh Pimpinan Persis.

Atas dasar itulah peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana

“Pelanggengan Paham Keagamaan Organisasi Persatuan Islam (Persis) (Studi

Kasus: Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut)”.

Page 15: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

6

B. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana pola dan strategi pelanggengan paham keagamaan Persis di Kab.

Garut?

2. Bagaimana dinamika pelanggengan pemahaman keagamaan Persis di

anggota Persis Kabupaten Garut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat dalam penulisan yang mengacu dari pertanyaan

penelitian di atas, tujuan yang ingin diharapkan penulis yaitu:

1. Menjelaskan pola dan strategi pelanggengan paham keagamaan di Ormas Persis

Kab. Garut.

2. Menjelaskan dinamika pelanggengan paham keagamaan terhadap efektifitas

penyebaran paham keagamaan Persis Kab. Garut.

Dalam penelitian ini juga diharapkan dapat memperoleh manfaat, yakni:

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pada bidang

akademis sosiologi agama dan khususnya pada fokus analisis tentang Ormas

Persis.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti

lain yang akan meneliti masalah yang sama atau yang berkaitan dengan

penelitian ini.

Page 16: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

7

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah membaca beberapa referensi yang

terkait dengan masalah strukturasi dan paham keagamaan ormas Persatuan Islam

yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Howard M. Federspiel yang berjudul Islam

and Ideology in the Emerging Indonesian State: The Persatuan Islam (Persis)

1923-1957. Penelitian Federspiel ini adalah penelitian tertua tentang Persis dan

sering kali menjadi rujukan dari beberapa Penelitian tentang Persis. Penelitian ini

menjelaskan bagaimana Persis lahir dan situasi sosial politik keagamaan yang

dihadapi Persis pada kelahirannya tersebut.

Lahirnya Persis disebabkan oleh suatu kebutuhan muslim di daerah Bandung

yang memerlukan wawasan keagamaan dan ilmu pengetahuan. Persis pun mulai

terkenal di daerah Jawa Barat karena giat mengeluarkan berbagai copy majalah dan

artikel untuk masyarakat. Persis pun berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan

Indonesia.

Penelitian kedua adalah tesis yang dilakukan oleh Ahmad Ansari yang

membahas tentang Pendidikan Salafi Progresif: Studi Atas Pemikiran Pendidikan

Islam K.H Aceng Zakaria Pada Jam’iyyah Persatuan Islam.Penelitian ini melihat

bahwa Persis sebagai salah satu organisasi salafi progresif dan menitikberatkan

pada peran dari tokoh Persis yaitu K.H Aceng Zakaria (yang saat ini sedang

menjabat sebagai Ketua Umum Persis). K.H. Aceng Zakaria merupakan seorang

penulis dan kiai yang populer di organisasi Persis, hal ini dikarenakan ia telah

menulis lebih dari 50 buku. Buku-buku tersebut digunakan oleh Persis sebagai

bahan rujukan pembelajaran dan pengajaran di Pesantren-pesantren dan pengajian.

Page 17: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

8

Tinjauan selanjutnya adalah buku yang ditulis oleh R. Michael Feener yang

berjudul Muslim Legal Thought in Modern Indonesia. Dalam buku ini dijelaskan

bagaimana Persis lahir dan hadir diantara masyarakat serta memberikan corak

pemikiran keislaman yang besar. Buku ini menitikberatkan kepada tokoh Ahmad

Hassan yang menjadi guru dan memberikan sumbangsih besar kepada Persis.

Ahmad Hassan memberikan pengajaran-pengajaran keagamaan yang lebih

berfokus kepada aqidah dan fiqih (dasar kepercayaan atau pemahaman

keberagamaan dan sistem aturan hukum di dalam islam).

Ahmad Hassan pada waktu itu banyak mengkritik beberapa kelompok seperti

Ahmadiyyah Qadyan dan kebiasaan-kebiasaan tradisional yang mencampur aduk

budaya dan agama. Ahmad Hassan banyak menulis buku dan artikel serta skrip

dalam beberapa bahasa yang selanjutnya dijadikan bahan ajar utama di Persis dalam

dakwahnya. Persis pun banyak menerbitkan jurnal dalam bahasa Indonesia dan

Sunda dengan bantuan A. Hassan dan M. Natsir.

Persis pada awal kehadirannya berfokus mengeluarkan jurnal-jurnal ideologi

keislaman yang disebarkan ke berbagai daerah yaitu di Pulau Jawa, Kalimantan,

dan Sumatera khususnya Jawa Barat, Jawa timur dan Sumatera Selatan. Jurnal dan

tulisan keagamaan tersebut akhirnya menjadi salah satu media utama penyebaran

paham keagamaan Persis ke berbagai daerah.

Tinjauan selanjutnya adalah buku yang ditulis oleh K.H Abdul Latief

Muchtar yang berjudul Gerakan Kembali ke Islam: Warisan Terakhir A. Latief

Muchtar. A. Latief Muchtar atau biasa disebut Ustaz Muchtar adalah ketua umum

Persis periode 1983-1997, Ustaz Muchtar menjelaskan bagaimana kondisi sosial

Page 18: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

9

Persis pada awal pendiriannya dan hasil apa saja yang sudah dicapai oleh Persis

sampai tahun 1997 atau pada saat berakhirnya masa kepemimpinan K.H A. Latief

Muchtar.Buku ini menjelaskan bagaimana para kehidupan tokoh-tokoh pendiri

Persis seperti K.H Zamzam dan Junus serta A. Hassan sebagai guru utama Persis.

Titik fokus dalam buku ini adalah bagaimana kondisi sosial pendirian Persis dan

biografi tokoh serta usaha yang dilakukan oleh Persis dalam menanggapi atau

merespon permasalahan sosial anggotanya dan masyarakat.

Buku selanjutnya ditulis Toto Suharto yang berjudul Organic Community-

Based Education: Pesantren Persatuan Islam 1983-1997. Buku ini menjelaskan

tentang lahirnya ormas Persis yang berorientasi kepada pendidikan dan wawasan

keislaman. Persis dalam setiap kongres (Muktamar) selalu menekankan arah

gerakannya kepada pendidikan, kesejahteraan sosial berdasarkan nilai-nilai Al-

Quran dan Sunnah (ajaran) Rasul.

Buku ini menjelaskan proses pembentukan format atau acuan pengajaran di

Persis harus berdasarkan nilai-nilai qanun asasi-qanun dakhili (anggaran dasar-

anggaran rumah tangga) dan nilai-nilai jamiyah/ organisasi Persis. Hal ini

dimaksudkan agar progam pendidikan Persis bisa diimplementasikan dalam

dakwah di masyarakat. Buku ini pun menjelaskan peran dan kontribusi pendidikan

Persis dalam pendidikan nasional karena di dalam sistem pendidikan Persis tidak

membedakan antara nilai-nilai agama dan umum serta modifikasi kurikulum dalam

rangka pengajaran moral-moral keagamaan di masyarakat.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh George McT.

Kahin yang berjudul In Memoriam: Mohammad Natsir (1907-1993). Penelitian ini

Page 19: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

10

menjelaskan bagaimana riwayat hidup Natsir dan peran Natsir di Persis. Pada

awalnya M. Natsir adalah seorang pelajar perantauan dan sedang belajar di AMS

tetapi ia bertemu dengan A. Hassan dan akhirnya berguru kepadanya. Natsir selain

berguru kepada A. Hassan juga membantu A. Hassan dalam menulis dan

mempublikasikan beberapa jurnal tentang pemahaman keagamaan Persis.Natsir

merupakan tokoh penting di Persis karena Natsir berkontribusi terhadap penyebaran

nilai-nilai dan paham keagamaan Persis ke masyarakat. Natsir pun tidak hanya

membantu A. Hassan namun ia pun sering kali berdakwah dan berdiskusi dengan

berbagai kalangan dalam membahas nilai-nilai agama dan kemasyarakatan. M.

Natsir selanjutnya masuk ke dalam poros politik pemerintah Indonesia melalui

partai Masyumi dan menjadi Perdana Menteri Indonesia pada tahun 1949-1950

sambil membantu pengembangan dakwah Persis.

Penelitian yang terakhir adalah penelitian yang ditulis oleh Hamdani Hamid.

Penelitian ini menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan Persis lahir sebagai reaksi

sosial politik terhadap sistem pendidikan yang diterapkan oleh Pemerintah Kolonial

Belanda yang hanya bertujuan untuk melanggengkan kekuasaan dengan cara

mendidik masyarakat pribumi dengan sistem pendidikan struktural. Materi

pembelajaran pun diarahkan demi kepentingan penjajah kolonial.Akhirnya Persis

membuat suatu kurikulum yang lebih bersifat religius dan sosial agar masyarakat

terbebas dari belenggu sistem penjajahan Belanda.

Page 20: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

11

Tabel 1.D.1. Tinjauan Pustaka

No Data Penulis Teori Temuan/Hasil Persamaan Perbedaan

1. Penulis : Howard M.

Federspiel, 2001

Judul :

Islam and Ideology in the

Emerging Indonesian

State: The Persatuan Islam

(Persis) 1923-1957

Metode: Kualitatif

Tidak dijelaskan,

hanya

memaparkan

tentang kelahiran

dan

perkembangan

Persis

Kelahiran Persis disebabkan

karena kebutuhan masyarakat

terhadap paham keagamaan

yang tidak dicampur adukan

dengan budaya seperti

masyarakat pada umumnya

Membahas tentang

karakteristik gerakan

dan penyebaran paham

keagamaan Persis.

Penelitian Federspiel tidak

memaparkan penyebaran

paham keagamaan Persis

secara mendetail khususnya

bagaimana paham

keagamaan Persis bisa lebih

berkembang di Kab. Garut

dibanding di kota lain.

2. Penulis : Ahmad Anshari,

2008

Judul :

Pendidikan Salafi

Progresif: Studi Atas

Pemikiran Pendidikan

Islam K.H Aceng Zakaria

Pada Jam’iyyah Persatuan

Islam

Metode: Kualitatif

Tidak dijelaskan

hanya

memaparkan

peran pemikiran

K.H. Aceng

Zakaria terhadap

Pendidikan di

Persis

K.H. Aceng berperan penting

dalam pengembangan

Pendidikan di Persis dengan

membuat dan mengajarkan

buku Al-Hidayah. Buku

tersebut menjadi acuan dasar

pengajaran ilmu Pendidikan

keagamaan di berbagai

Pesantren Persis

Membahas peran

Pendidikan tokoh-

tokoh Persis

khususnya K.H. Aceng

Zakaria di dalam

penyebaran paham

keagamaan dan

Pendidikan Pesantren

Persis

Penelitian tersebut hanya

berfokus ke dalam peran

K.H. Aceng Zakaria dalam

bidang Pendidikan dan tidak

memaparkan penyebaran

paham keagamaan Persis di

dalam bidang lain

Page 21: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

12

3. Penulis :

R. Michael Feener, 2007

Judul :

Muslim Legal Thought in

Modern Indonesia

Metode: Kualitatif

Tidak dijelaskan

hanya membahas

peran A. Hassan

dalam pemikiran

dan penyebaran

paham

keagamaan Persis

Ahmad Hassan mengajarkan

dan mempublikasikan berbagai

jurnal ilmiah keagamaan yang

diminati dan menjadi daya

tarik masyarakat untuk belajar

di Persis

Membahas metode

penyebaran paham

keagamaan Persis

Penelitian ini

menitikberatkan peran A.

Hassan dalam metode

penyebaran paham

keagamaan namun kurang

membahas terkait

penyebaran Pesantren Persis

4. Penulis :

Abdul Latief Muchtar,

1998

Judul :

Gerakan Kembali Ke Islam

Metode: Kualitatif

Tidak dijelaskan,

hanya membahas

tentang

perkembangan

anggota dan

kegiatan Persis

Persis mengalami

pertumbuhan jumlah anggota

dan pesantren serta lembaga

lainnya. Hal ini dikarenakan

Persis mampu beradaptasi

dengan perkembangan isu-isu

masyarakat dan nasional tapi

tetap menjaga jati diri dan

paham keagamaannya.

Membahas strategi dan

perkembangan Persis

Penjelasan penulis masih

bersifat umum dalam ruang

lingkup nasional dan tidak

spesifik menjelaskan setiap

daerah

5. Penulis :

Toto Suharto, 2013

Judul:

Tidak dijelaskan

hanya

memaparkan

Peran Ormas

Pimpinan Persis pada setiap

muktamar membuat dan

memodifikasi sistem serta pola

pendidikan di Pesantren

Membahas stategi dan

pola pengembangan

paham keagamaan

Persis

Penelitian ini lebih

menitikberatkan peran

struktur dan agen di

Muktamar Persis serta tidak

Page 22: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

13

Organic Community-Based

Education: Pesantren

Persatuan Islam 1983-

1997

Metode: Kualitatif

Persis dalam

pendidikan

masyarakat dan

nasional

Persisagar mampu digunakan

di dalam kehidupan

masyarakat

membahas aspek non-

pendidikan atau non-

pesantren yang mampu

mempengaruhi paham

keagamaan dan eksistensi

Persis

6 Penulis :

George McT. Kahin, 1993

Judul :

In Memoriam: Mohammad

Natsir (1907-1993)

Metode: Kualitatif

Tidak dijelaskan

hanya

memaparkan

Biografi dan

Peran M. Natsir

dalam penyebaran

paham

keagamaan Persis

M. Natsir berperan aktif dalam

penyebaran paham keagamaan

Persis pada awal pendirian

Persis dan menjadi orang yang

masuk ke dalam Parlemen

Pemerintahan Indonesia untuk

memperjuangkan nilai-nilai

islam

Membahas strategi dan

peran tokoh Persis

yang melakukan

berbagai metode untuk

menyebarkan paham

keagamaan Persis

Penelitian ini lebih

menitikberatkan kepada satu

tokoh saja dan tidak

menjelaskan secara detail

perkembangan Persis setelah

Natsir berakhir di

pemerintahan

7 Penulis:

Hamdani Hamid, 1989

Judul:

Persatuan Islam dan Usaha

Berpijak di Bumi Indonesia

Metode:Kualitatif

Teori kurikulum

dan tujuan

kurikulum.

Persis membuat suatu

kurikulum keislaman dan

kemasyarakatan yang

merespon sistem pendidikan

Belanda yang menekankan

kepentingan struktur

Membahas strategi

Persis untuk

menyebarkan paham

keagamaan dan

sosialnya di

masyarakat

Penelitian ini lebih

menitikberatkan aspek

pendidikan dan kurikulum

sebagai faktor penguatan dan

penyebaran paham

keagamaan

Page 23: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

14

Dari beberapa literature review yang telah dijelaskan, pada umumnya

membahas mengenai awal berdirinya Persis dan kondisi sosialnya, Peran tokoh

K.H. Aceng Zakaria dalam pengajaran di Persis, Peran A. Hassan dalam awal

pendirian Persis, Pendirian Persis dan proses perkembangan Persis, Peran ormas

Persis dalam pendidikan dan kurikulum nasional serta Peran M. Natsir dalam

penyebaran paham keagamaan Persis.

Perbedaan dari masing-masing penelitian adalah pada penelitian pertama

lebih berfokus pada faktor sosio demografi yang mendorong pendirian Persis,

penelitian kedua berfokus pada analisis peran dalam kaitannya dengan sistem

pembelajaran serta penelitian ketiga berfokus kepada analisis peran A. Hassan

terhadap eksistensi Persis. Selanjutnya penelitian keempat lebih fokus kepada

proses perkembangan Persis sampai tahun 1993 dan penelitian kelima fokus

kepada peran ormas Persis dalam pendidikan nasional serta penelitian selanjutnya

fokus kepada Peran M. Natsir dalam penyebaran nilai pemahaman keagamaan

Persis dan peran Natsir di pemerintahan. Penelitian terakhir terakhir

menitikberatkan peran utama kurikulum dalam pendidikan masyarakat.

Berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumya yang lebih

berfokus kepada peran-peran dari struktur dan kebijakan serta peran tokoh-tokoh

Persis, penelitian kali ini peneliti akan menganalisis dan mendalami bagaimana

pola dan strategi pelanggengan paham keagamaan di Ormas Persis Kab. Garut,

dengan berfokus pada struktur dan agensi di dalam Persis yang dinilai sebagai

pihak utama penyebar dan pelanggeng paham keagamaan Persis. Penelitian ini

Page 24: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

15

mengunakan landasan teori dari Pierre Boudieu tentang habitus dan arena sebagai

faktor penyebar dan pelanggeng paham keagamaan Persis.

E. Kerangka Teori

1. Fungsionalisme

Fungsionalisme merupakan aliran yang melihat suatu fungsi individu di dalam

masyarakat (Robert K. Merton, 1968: 74) dan melihat bahwa masyarakat memiliki

bagian-bagian dan fungsi sosial yang saling melengkapi juga terhubung dalam satu

sistem (Ida Zahara Adibah, 2017: 173). Kebudayaan di dalam masyarakat

dipandang sebagai suatu kesatuan (yang disepakati bersama dan dijalankan) yang

menjadi kunci pemeliharaan atau keberlangsungan efisiensi, kebebasan konflik,

dan masyarakat yang damai. Durkheim bependapat bahwa kesepakatan antara

seluruh anggota masyarakat menciptakan nilai dan tujan sosial yang menjadi acuan

dalam hidup bermasyarakat (Mustafa Emirbayer, 2003: 60). Sedangkan individu

dipandang sebagai produk budaya yang harus mengikuti aturan yang telah

disepakati agar terjaganya keseimbangan masyarakat.

Tokoh Fungsionalisme pertama adalah Durkheim lalu dikembangkan oleh

Parsons dengan teori AGIL (assimilation, goal, integration, and latency). Namun

konsep Parsons yang paling terkenal yaitu AGIL nya sangat sulit diterapkan dalam

dunia nyata karena terlalu abstrak dan tujuan utama dari Parsons hanyalah asimilasi

“unequivocally universalistic terms, this serves as a protection against such

assimilation” (Talcott Parsons, 1991: 306). Tokoh lain yang mengkoreksi konsep

fungsionalisme yaitu Jeffry Alexander yang menyatakan bahwa Diferensiasi

merupakan proses dinamis dan tidak sama bergantung pada level inklusi sosial yaitu

solidaritas status. Inklusi etnis (dalam hal ini termasuk agama) bergantung pada

variabel enviromental (external: sistem ekonomi, politik, agama, dll) dan volitional

(internal: kultur masyarakat sendiri) (Sinisa Malasevic, 2004: 46).

Tokoh selanjutnya ialah murid Parson yaitu Robert K. Merton yang juga

mengkritik pemaparan Parson. Merton berpendapat bahwa teori-teori sosial yang

Page 25: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

16

ada haruslah bisa memaparkan peristiwa-peristiwa empiris di dalam masyarakat.

Teorinya yang paling terkenal adalah adanya fungsi manifes dan laten yang

menjelaskan proses menjaga keseimbangan di dalam masyarakat.

Ciri umum dari teori fungsionalisme tidak memandang perbedaan antara budaya

elit dan budaya populer. Hal ini juga menjadi ciri adanya generalisasi di dalam

fungsionalisme untuk melihat keseimbangan yang dibicarakannya sering kali

berbeda dengan kasus atau peristiwa yang ada di lapangan atau kehidupan

masyarakat. Hal ini menjadi probblematis karena konflik selalu hadir di dalam

masyarakat dan konflik juga tidak hanya memberikan dampak negatif namun juga

positif.

2. Fungsi Manifes dan Laten (Robert King Merton)

Teori Fungsi manifes dan laten lahir dari kritik Merton terhadap teori-teori

sosial yang terlalu abstrak dan sulit untuk menjelaskan fenomena empiris seperti

perubahan sosial atau perubahan interaksi sosial di dalam masyarakat. Merton

berpendapat bahwa teori-teori yang dikemukakan oleh sosiolog klasik lebih

mengedepankan generalisasi fenomena sosial sehingga tidak bisa menjelaskan

suatu fenomena secara mendalam (middle range theory). Merton mengkritik teori

Parson yang terlalu abstrak dan hanya mengedepankan asimilasi di dalam

masyarakat. Ia pun mengkritik teori Weber tentang birokrat ideal karena sulit

diterapkan dan setiap institusi sosial memiliki perbedaan sistem sesuai kebudayaan

dan tradisi masing-masing yang berbeda dengan institusi lainnya (Harry Cohen,

1970: 390). Ia pun mengkritik anomie yang dipaparkan oleh Durkheim hanya

sebagai sebuah fenomena sosial yang biasa karena ada anggota masyarakat yang

tidak bisa beradaptasi dengan sistem sosial yang sudah disepakati. Merton percaya

bahwa anomie sebagai suatu pemisahan atau penurunan antara tujuan masyarakat

dengan norma sosial masyarakat yang berujung pada tidak tercapainya tujuan

tersebut (Richard A. Hilbert, 1989:244).

Merton memang terkenal sebagai seorang kritikus sosiolog klasik karena ia

berpendapat bahwa fenomena sosial dan sistem relasi di dalam masyarakat

Page 26: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

17

memiliki ciri khas tertentu yang berbeda dengan fenomena lainnya bahkan terdapat

beberapa fenomena yang tidak pernah terjadi di masa sebelumnya. Hal tersebut

menuntut para sosiolog untuk dapat bisa menjelaskan fenomena tersebut dengan

mengaitkannya dengan teori-teori sosial dan tidak hanya sebatas normatif namun

juga deskriptif.

Teori Merton yang paling terkenal adalah fungsi manifes dan laten di dalam

institusi yang memiliki kesamaan nilai dan tradisi atau cara hidup (Charles

Crothers, 2004: 28). Fungsi manifest memiliki pengertian sebagai tujuan yang ingin

dicapai dan direncanakan dengan baik oleh masyarakat seperti yang dikatakan W.G

Sumner (dalam Robert K. Merton, 1968: 116) From the first acts by which men try

to satisfy needs, each act stands by itself, and looks no further than the immediate

satisfaction. Sedangkan fungsi laten merupakan tujuan atau hasil yang tidak

direncanakan bahkan tidak disadari saat menjalankan proses pencapaian tujuan

utama (Piotr Sztompka, 1986: 14). Hal tersebut sejalan dengan perkataan MacIvers

(R. M. MacIvers dalam Robert K. Merton, 1968: 116) yaitu In addition to the direct

effects of institutions, there are further effects by way of control which lie outside

the direct purposes of men. This type of reactive form of control. May though

unintended, be of profound service to society.

Menurut Merton hal tersebut merupakan suatu hal umum di dalam

masyarakat ketika ingin mencapai suatu tujuan pasti ada konsekuensi atau ada hal

lain yang bisa didapatkan pada proses pencapaian tersebut. Namun pada proses

manifes dan laten tersebut terdapat fungsi yang tidak berjalan dengan baik yang

disebut disfungsi sosial (Kathy S. Stoley, 2005: 24). Disfungsi tersebut yang coba

diperhatikan oleh Merton sebagai sesuatu yang harus diperbaiki agar fungsi sosial

bisa berjalan dengan lebih baik.

Contoh yang bisa dilihat di dalam masyarakat adalah kebijakan-kebijakan

pemerintah tentang pendidikan yang mewajibkan anak-anak pada usia tertentu

untuk masuk dan belajar di lembaga pendidikan yang dinamakan sekolah. Anak-

anak mendapatkan ilmu dan pelajaran di sekolah merupakan fungsi manifest tetapi

anak-anak pun pada proses tersebut berinteraksi dengan teman sebayanya di kelas

atau sekolah dan akhirnya memiliki jaringan sosial. Namun pada saat mendapatkan

Page 27: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

18

pelajaran di sekolah, sering kali pemahaman dan nilai yang dimiliki murid tidak

sama dengan yang diajarkan dan kedua nilai tersebut bisa bertabrakan yang

mengakitbakan proses penanaman nilai tidak berjalan dengan lancar.

Dalam teori manifes dan laten terdapat unsur role model atau orang yang

menjadi contoh dan diikuti oleh anggota masyarakat lain agar tujuan yang sudah

disepakati bisa tercapai. Hal ini merupakan sebuah hal yang harus ada karena tidak

semua anggota masyarakat bisa langsung beradaptasi dengan perubahan-perubahan

dan sistem sosial yang berbeda. Role model dipahami oleh Merton sebagai anggota

yang memiliki pengaruh lebih besar dibanding anggota lainnya karena dilihat dan

ditiru oleh anggota lainnya.

Tahap selanjutnya setelah role model diikuti oleh anggota yang lain maka

anggota tersebut nantinya akan bisa mengidentifikasi perangkat atau tradisi yang ia

miliki apakah sama dengan kelompok lain atau tidak. Jika kesamaan perangkat dan

tradisi tersebut sama maka anggota tersebut akan mengidentifikasi dirinya sebagai

bagian dari kelompok tersebut. Sebaliknya, jika ia memiliki perbedaan dengan

kelompok lain maka ia akan memisahkan diri atau menjaga jarak dengan kelompok

tersebut atau ia akan berusaha untuk memasukan tradisi dan perangkat sosialnya

tersebut serta menjadi role model di dalam kelompok baru tersebut (tentu saja jika

kelompok baru tersebut sudah sepakat untuk menggunakan tradisi dan perangkat

tersebut)

Penekanan role model yang dilakukan oleh Merton tersebut dikarenakan

Merton percaya bahwa anomie harus bisa diselesaikan karena hal tersebut menjadi

suatu penghambat dan bisa mengganggu fungsi sistem atau fungsi anggota lain di

dalam masyarakat (Ida Zahara Adibah, 2017: 176). Namun Merton juga

menegaskan bahwa anomie tersebut bisa juga terjadi karena masyarakat terlalu

baku dalam penerapan tradisi atau sistem yang baru dan tidak melihat nilai kultural

sebagai sesuatu yang bisa digunakan dalam memperlancar penerapan tradisi baru

tersebut (Ida Zahara Adibah, 2007: 176).

Bagi Merton, Teori Middle Range tersebut memiliki tiga kunci yaitu:

1. Fungsi manifes adalah fungsi yang ingin dicapai oleh masyarakat.

Page 28: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

19

2. Fungsi laten adalah fungsi yang didapatkan pada saat proses pencapaian

tujuan utama atau sesuatu yang didapat walau tidak ditargetkan.

3. Disfungsi sosial yang terjadi karena fungsi tidak berjalan dengan baik atau

konsekuensi dari proses pencapaian target.

3. Alasan Metodologis

Peningkatan jumlah Pesantren dan Pimpinan Cabang hingga Jamaah di

Kabupaten Garut memiliki strategi dan pola pengembangan dan penyebaran yang

berbeda dibanding dengan Persis di daerah yang lain. Strategi dan pola yang

digunakan PD Persis tersebut terus dilakukan dan dikembangkan ke berbagai daerah

di Kab. Garut hingga melanggengkan suatu ajaran atau paham kegamaan yang

diaplikasikan ke dalam kehidupan anggota, jamaah dan masyarakat. Pertimbangan

selanjutnya adalah strategi dan pola penyebaran serta pelanggengan nilai

keagamaan Persis Kab. Garut menyebar paling pesat dibandingkan dengan Persis di

daerah lain.

4. Alasan Teoretis

Penulis menggunakan teori Robert K. Merton dengan berlandaskan pada tiga

kunci utamanya. Pertama teori Merton menjelaskan adanya fungsi manifes di dalam

masyarakat. Dalam konteks penelitian ini, Pimpinan daerah melalui role model

(biasa disebut pimpinan atau ustaz) membawa nilai-nilai dan paham kegamaan

Persis ke berbagai daerah untuk diperkenalkan dan dilaksanakan oleh masyarakat,

khususnya anggota persis.

Kedua, teori Merton menjelaskan adanya fungsi tidak langsung atau laten

dalam proses dan hasil dari pencapaian tujuan masyarakat. Dalam konteks

Page 29: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

20

penelitian ini, Persis hadir dengan berbagai kegiatan seperti mengadakan pengajian

dan mendirikan sekolah Pst. Bentar agar ajaran dan paham keagamaan Persis di

Garut dan menghasilkan solidaritas sosial yang kuat karena persamaan ideologi

keagamaan diantara simpatisan dan anggota.

Gambar I.E.1 Kerangka Pemikiran

F. Kerangka Konsep

G. Kerangka Konsep

1. Pelanggengan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pelanggengan memiliki akar

kata langgeng yang berarti abadi atau kekal (Departemen Pendidikan Nasional,

2008: 873). Sedangkan pelanggengan merujuk kepada strategi untuk

melanggengkan suatu nilai atau paham di masyarakat. Konsep pelanggengan

yang penulis maksud adalah strategi sosialisasi dan pengukuhan nilai atau paham

Struktur Paham Keagamaan Role Model: Ustaz, Pimpinan

Persis

Berkembang

Fungsi Laten

- Solidaritas sosial

- Penyebaran paham keagamaan

berbasis sosial

Fungsi Manifes

- Purifikasi nilai

- Gerakan Pembaharu

- Pengadaan Kebutuhan

Masyarakat

Page 30: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

21

keagamaan Persis di Kab. Garut dengan berbagai praktek sosial yang dilakukan

sehari-hari atau disebut habitus.

2. Paham keagamaan

Paham merupakan suatu kepercayaan atau keyakinan individu atau

masyarakat terhadap suatu nilai tertentu (Departemen Pendidikan Nasional,

2008:1103). Sedangkan agama merujuk kepada ajaran, sistem yang mengatur tata

keimanan (kepercayaan) kepada Tuhan YangMahakuasa, tata peribadatan, dan tata

kaidahyg bertalian dng pergaulan manusiadan manusia serta lingkungannya

dengan kepercayaan itu (Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 17.

Maka dapat disimpulkan bahwa paham keagamaan adalah suatu keyakinan

atau kepercayaan terhadap suatu ajaran yang dinilai benar dan lurus untuk

mengabdi dan beribadah kepada Tuhan. Konsep paham keagamaan yang penulis

maksud adalah suatu nilai dan ajaran yang dipercaya dan digunakan serta

disebarkan oleh anggota dan simpatisan Persis kepada masyarakat di Kabupaten

Garut.

3. Organisasi masyarakat

Susunan atau kesatuan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga

merupakan kesatuan yg teratur (Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 1093).

Sedangkan organisasi masyarakat merujuk kepada organisasi yang bergerak dan

beraktivitas atas dasar kebutuhan masyarakat dan segala sesuatu yang ada di

organisasi tersebut diperoleh dari swadaya atau sumbangan masyarakat.

Pemerintah dalam hal ini memiliki sebagai pengawas saja. Organisasi masyarakat

yang penulis maksud ialah Organisasi Persis yang lahir dari inisiatif masyarakat

Page 31: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

22

dan terus berkembang dengan progam-progam sosial kemasyarakatan serta

menyebarkan nilai-nilai atau paham keagamaan yang dianut oleh Persis.

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan cara

penelitian lapangan yaitu wawancara dan observasi. Penelitian kualitatif

menurut Creswell adalah jenis penelitian yang berusaha menggali dan

memahami nilai atau sistem pemaknaan individua tau kelompok di dalam

masyarakat yang berasal dari persoalan sosial atau kemanusiaan (John W.

Creswell, 2009: 4). Sedangkan menurut Anselm C. Strauss, kualitatif merujuk

kepada penelitian tentang kehidupan manusia, pengalaman, kebiasaan, interaksi

sosial, budaya, gerakan sosial emosi dan perasaan individu atau kelompok

(Anselm C. Strauss dan Juliet M. Corbin, 1996:11). Metode ini dipilih agar

penulis mampu mendapatkan informasi tentang kondisi dan strategi Ormas

Persis dalam melanggengkan paham keagamaannya di Kab. Garut secara

mendalam.

2. Subjek penelitian

Ada tujuh belas informan yang penulis ambil, sesuai dengan kriteria-

kriteria yang telah diuraikan dalam pendekatan penelitian. Kriteria yang

dimaksud adalah mereka yang termasuk tokoh-tokoh yang mengembangkan

paham keagamaan Persis pada awal masuk ke Kab. Garut, tokoh-tokoh yang

Page 32: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

23

aktif di Ormas Persis, Pemimpin Pimpinan Daerah dan otonom Persis Kab.

Garut dan lembaga sosial yang berada dibawah kepemimpinan PD Persis Kab.

Garut.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan cara snowball dan purposive.

Cara ini diambil mengingat literature atau pustaka yang membahas sejarah

masuknya paham keagamaan Persis ke Kab. Garut masih minim dan mayoritas

berupa tuturan dari para tokoh sehingga penulis menggunakan metode snowball

dan purposiveagar informasi lebih mudah didapat dan penulis mampu

menjelaskan strategi dan pola pelanggengan paham keagamaan Ormas Persis di

Kab. Garut.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara dan observasi lapangan. Wawancara adalah komunikasi dua

arah untuk memperoleh informasi dan keterangan dari informan dengan

mengajukan bebeberapa pertanyaan. Wawancara yang penulis gunakan adalah

wawancara bebas atau wawancara informal agar penulis mampu mendapatkan

informasi yang mendalam,

Teknik observasi pun dipilih penulis untuk mendapatkan pemahaman

mendalam dari fenomena sosial yang terjadi di masyarakat dari sudut pandang

partisipan atau anggota sosial yang melakukan praktek sosial tersebut (Kathleen

M. DeWalt dan Billie R. DeWalt, 2011: IX). Alasan lain adalah agar hasil

didapatkan dari realitas objektif yang ada di masyarakat (John W. Creswell,

2003: 7).

Page 33: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

24

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Daerah penelitian penulis berada di Kab. Garut dengan alasan Persis di

Kab. Garut Karena Persis Garut mendirikan sekolah Persis paling banyak

diantara Persis di kota atau Kabupaten lainnya. Alasan lain adalah karena kader

Persis Kab. Garut banyak menempati posisi strategis di Pimpinan Wilayah atau

Pusat bahkan ketua umum Persis merupakan ulama dari Persis Kab. Garut.

Penulisan ini telah berlangsung sejak Januari 2014 hingga April 2017.

Untuk observasi ke di Pimpinan Daerah dan otonom Kab. Garut, penulis

menggunakan waktu pada saat hari-hari biasa serta waktu tertentu misalnya di

bulan Ramadhan Karena pada waktu itu acara dan kegiatan Persis Kab. Garut

meningkat.

5. Analisis Data

Analisis data dimulai dari penyeleksian atau pemilahan data untuk

membuat fokus penelitian lalu data tersebut disedarhanakan dan diabstraksikan.

Penyeleksian data dalam penelitian ini dimulai dari data yang diperoleh dari

wawancara dengan informan lalu disederhanakan dan dipilah agar

menggambarkan dan menjelaskan permasalahan yang penulis bahas. Setelah

pemilahan selesai, penulis mulai menyusun hasil penelitian agar dapat disajikan

secara lugas dan mudah dipahami.

6. Proses Penelitian

a. Tahap Pertama

Pada tahap awal penelitian, penulis meminta teman yang aktif di

organisasi otonom Persis untuk mengajak penulis ke dalam acara-acara

Page 34: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

25

yang diselenggarakan PD Persis Kab. Garut dan otonomnya. Pada beberapa

acara tersebut, penulis berkenalan dan berbincang dengan beberapa

Pimpinan Daerah Persis dan otonomnya serta membicarakan penelitian

yang akan penulis lakukan.

b. Tahap kedua

Pada tahap kedua, penulis dibantu teman mengikuti kegiatan

keagamaan dan belajar beberapa hukum fiqih atau aturan-aturan keagamaan

yang digunakan Persis lebih mendalam. Pada masa SMA penulis memang

bersekolah di sekolah Persis namun pada waktu itu kurang memahami dan

mengamalkan ajaran-ajaran Persis.

c. Tahap ketiga

Pada tahap ini penulis mulai mewawancara beberapa Pimpinan

Daerah Persis Kab. Garut dan mendatangi beberapa tokoh sejarah Persis

Kab. Garut yang direkomendasikan oleh beberapa Ustaz yang menjabat di

Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut.

d. Tahap keempat

Pada tahap ini, setelah penulis mendapatkan informasi dan data

mengenai sejarah, proses perkembangan dan strategi atau pola

pelanggengan paham keagamaan Persis, penulis mulai mengolah dan

menganalisa data dan informasi yang ada.

7. Keterbatasan Penelitian

Page 35: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

26

Pada penelitian ini penulis mendapatkan beberapa hambatan seperti

kurangnya informasi sejarah awal masuknya paham keagamaan Persis di Kab.

Garut Karena pendiri dan tokohnya sudah meninggal. Penulis akhirnya

mewawancarai murid-murid dari para tokoh tersebut yang disebut sebagai

generasi murid pertama.

I. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini berisi tentang pernyataan masalah,

pertanyaan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka

teoritis, definisi dan operasionalisasi konsep, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II Gambaran Umum. Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum

seperti Kondisi demografis Kab. Garut, Kondisi sosial Kab. Garut, sejarah

masuknya Persis ke Kab. Garut, gambaran kegiatan dan perkembangan persis di

Kab. Garut serta gambaran profil informan.

Bab III Temuan dan Analisa. Dalam bab ini berisi tentang hasil dari temuan-

temuan yang diperoleh di lapangan seperti, faktor-faktor pelanggengan paham

keagamaan di Kab. Garut, pola dan strategi pelanggengan paham keagamaan Persis

di Kab. Garut dan interaksi sosial antara anggota Persis dan masyarakat

Bab IV Penutup. Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari penulisan ini

dengan menjelaskan hasil-hasil lapangan yang didapat. Dan saran bagi penulisan

selanjutnya yang meneliti persoalan tentang Ormas Persis Kab. Garut.

Page 36: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

27

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Persatuan Islam (Persis)

Persatuan Islam lahir pada 12 September 1923 di Kota Bandung (Thomas J.

O'Shaughnessy, 1971: 740).Pada awalnya Ormas Persis hanyalah kumpulan orang-

orang yang mengkaji ilmu agama di masjid dan rumah anggota pengajian.

“Organisasi Persis dibentuk untuk mengefektifkan gerakan dan menyatukan

pandangan tentang islam dan masyarakat yang pada saat itu sedang merebak

penggabungan antara agama dan budaya (membuat nilai-nilai agama menjadi

tidak murni dan dipenuhi praktek baru yang disebut Bid’ah)” (Howard M.

Federspiel, 2001: 50-51).

Penggabungan nilai agama dan budaya dinilai Persis sebagai sebuah

penyimpangan nilai keagamaan dan gerakan Persis mulai berkembang dengan

berlandaskan pengembalian nilai agama kepada Al-Quran dan As-Sunnah tanpa

mengikuti satu madzhab atau aliran kepercayaan tertentu namun mengkaji semua

madzhabdan mengambil suatu keputusan dari hasil perbandingan tersebut dan

menumpas segala bid’ah, khurafat, dan tahayul (Martin van Bruinessen, 2003:

171).

Anggota Persis pada waktu itu memang tidak banyak dan kegiatan

keagamaannya pun tidak terlalu masif di masyarakat. Namun setelah kedatangan

A. Hassan yang memiliki pengetahuan keagamaan yang mumpuni dan sesuai

dengan visi-misi Persis maka Persis semakin berkembang.

Dakwah Persis selanjutnya tidak hanya menggunakan media tatap muka

seperti diskusi di pengajian dan pertemuan tapi pada tanggal 4 maret 1936

Page 37: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

28

mendirikan Pesantren supaya menjadi media sosialisasi paham keagamaan serta

menggunakan media cetak seperti tulisan di artikel dan jurnal ilmiah serta majalah

seperti Pembela Islam (1935), At-Taqwa (1937), Al-Hikam (1939), Aliran Islam

(1948) Iber (bahasa sunda), dan Ar-Risalah (1962) (Pimpinan Pusat Persatuan

Islam, 2015: 212).

Pada awal kemunculannya, Persis menggunakan metode shock therapy

dengan mengangkat isu-isu kontroversial dan menggugat kebiasaan-kebiasaan

ibadah di masyarakat (Robert W. Hefner, 2003: 335). Hal ini menjadi salah satu

faktor utama masyarakat menolak kehadiran dakwah dan paham keagamaan Persis.

Jumlah anggota Persis pun tidak terlalu meningkat secara signifikan namun paham

keagamaan Persis terus menyebar ke berbagai daerah hingga ke daerah Bangil,

Pasuruan.

Regenerasi kepemimpinan di Persis dari waktu ke waktu bergantung kepada

kaderisasi Pemuda Persis, hal ini terbukti bahwa Ketua Umum Persis dan jajaran

Pimpinan Pusat Persis merupakan alumni atau pernah aktif di Pemuda Persis seperti

KH. E. Abdurrahman, A. Latief Mukhtar, MA (1983-1997), dan K.H. Shiddiq

Amin (1997-2009). Pada masa kepemimpinan kaum muda tersebut, terdapat

pergeseran metode dakwah dari shock therapy menjadi metode persuasif dan

kekeluargaan ((Pimpinan Pusat Persatuan Islam, 2015:214).Metode baru tersebut

memberikan dampak signifikan terhadap keanggotaan dan penyebaran paham

keagamaan Persis.

“Pada masa kepemimpinan Ketua Umum K.H. Shiddiq Amin, Anggota

Persis tercatat sebanyak 3.000.000 orang yang tersebar di 14 wilayah.

Persis pun mendirikan 7 Pimpinan Wilayah, 33 Pimpinan Daerah, 258

Pimpinan Cabang, dan membawahi lima otonom yaitu Persatuan Islam

Page 38: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

29

Istri (Persistri), Pemuda Persis, Pemudi Persis, Himpunan Mahasiswa

Persis (Hima), dan Himpunan Mahasiswi Persis (Himi)” (Pimpinan Pusat

Persatuan Islam, 2015:214).

Pasca meninggalnya K.H. Shiddiq Amin, Persis dipimpin oleh K.H. Prof.

Maman Abdurrahman, MA (2010-2015). Pada masa ini, tantangan yang dihadapi

Persis semakin besar karena kebutuhan masyarakat yang semakin besar dan

berbeda-beda serta paham aliran seperti Syiah, Ahmadiyyah, kristenisasi dan

kelompok yang dianggap tidak sesuai jalan ahlus sunnah wal jamaah lainnya

semakin berkembang.

“Pada masa awal kepemimpinan K.H. Aceng Zakaria (2015-2020),

Persis sudah memiliki 19 Pimpinan Wilayah, 91 Pimpinan Daerah, 369

PimpinanCabang, dan 3 Pimpinan Cabang Istimewa di Mesir, Madinah,

dan Islamabad” (Pimpinan Pusat Persatuan Islam, 2015:215-216).

Jumlah tersebut semakin meningkat karena mayoritas Pimpinan Daerah

merencanakan untuk mendirikan minimal satu Pimpinan Cabang pertahun dan

mendirikan Pimpinan Ranting serta Pimpinan Jamaah. Kini Persis lebih

memfokuskan diri kepada permasalahan sosial, ekonomi, dan pendidikan.

Page 39: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

30

Gambar II.A.1 Struktur Organisasi Persatuan Islam (Persis)

Kabid Maliyah

dan Ijtimaiyah

Kabidgar

Pengembangan

Jamiyah

Kabidgar Sosial

Kabidgar Ekonomi

dan Keuangan

Kabidgar

Perwakafan

Kabidgar SDD Kabidgar Perzakatan

Kabidgar

Bimhajum

Kabidgar KD dan

K

Kabid Dakwah

Kabidgar PDK

dan PI

Kabid Tarbiyah

Kabidgar Pendidikan

Dasar, UD, & Khusus

Kabidgar Pendidikan

Dasar, Men, &

Umum

Kabidgar Pendidikan

Menengah

Kepesantrenan

Kabidgar Pendidikan

Tinggi &Mahad Aly

Kabid Jamiyah

Kabidgar Siyasah

Jamiyah

Kabidgar Pembinaan

SDI

Kabidgar Pembinaan

Jamiyah

Kabidgar

Pengembangan

Sarpras

Kabag Otonom

Bendahara Umum

Bendahara I

Bendahara II

Sekretaris Umum

Wakil Sekretaris Umum

Sekbid Jamiyah

Sekbid Tarbiyah

Sekbid Maliyah dan Utimaiyah

Sekbid Humas dan

Kelembagaan

Kepala Rumah Tangga

Dewan

Hisbah Dewan Hisab

dan Rukyat Dewan Tafkir

Ketua Umum

Majelis Penasehat

Wakil Ketua Umum

Kabidgar

Hubanlog

Kabidgar

Konbanhum

Kabidgar

Hubluneg

Kabid Humas dan

Kelembagaan

Kabidgar Kominfo

Page 40: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

31

(Sumber: Pimpinan Pusat Persis, 2015: 190)

B. Keanggotaan Persatuan Islam (Persis)

Syarat umum keanggotaan Persis menurut Qanun Asasi Qanun

Dakhili(Pimpinan Pusat Persatuan Islam, 2015: 9) adalah mereka yang sudah Aqil

Baligh (dewasa) dan bersedia mengikuti QA-QD, peraturan, dan keputusan Persis

dan memiliki kartu anggota Persis. Sedangkan keanggotaan di Persis memiliki tiga

macam (Pimpinan Pusat Persatuan Islam, 2015: 22), yaitu:

1. Anggota Biasa atau anggota yang tergabung di dalam Jamaah, Ranting, atau

Cabang di daerah tempat tinggalnya.

2. Anggota Tersiar atau anggota biasa yang di daerahnya belum ada Jamaah,

Ranting, atau Cabang.

3. Anggota Kehormatan adalah anggota yang dianggap penting oleh Pimpinan

Pusat dan diangkat sebagai anggota karena kegiatan-kegiatan, pemikiran, dan

wibawanya dalam menjunjung pencapaian tujuan jamiyah Persis

Adapun syarat dan prosedur untuk menjadi anggota Persis (Pimpinan Pusat

Persatuan Islam, 215: 22-24), adalah:

1. Calon anggota biasa dan tersiar harus berusia tiga puluh tahun atau lebih.

Namun bagi calon anggota yang berusia di bawah tiga puluh tahun

diperkenankan untuk menjadi anggota Persis apabila dipandang perlu.

2. Calon anggota biasa dan tersiar harus mengajukan permohonan keanggotaan

kepada Pimpinan Pusat melalui Pimpinan Cabang setempat dengan kesaksian

dari anggota Cabang dan mendapat persetujuan dari Pimpinan Cabang.

Page 41: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

32

3. Anggota biasa dan tersiar harus memperbaharui status keanggotaan setiap lima

tahun. Namun bagi anggota yang memiliki usia enam puluh tahun lebih,

keanggotaannya bersifat seumur hidup.

4. Status keanggotaan disahkan oleh Pimpinan Pusat dengan bukti kartu tanda

anggota bagi anggota biasa dan tersiar sedangkan anggota kehormatan melalui

surat keputusan Pimpinan Pusat.

Sedangkan hak dan kewajiban anggota Persis (Pimpinan Pusat Persatuan

Islam, 2015: 24-26) adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari, mengamalkan dan menyebarkan Al-Qur’an dan as-Sunnah

sebagai landasan kehidupan dan QA-QD sebagai landasan perjuangan.

2. Menjauhkan diri dari sifat munkarat, maksiat, bidah, dan kegiatan di luar

tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah.

3. Berperan aktif dalam kegiatan jamiyah Persis dan mengembangkan nama baik

jamiyah serta menjadi uswatun hasanah (contoh tauladan) bagi masyarakat.

4. Anggota harus mengusahakan keluarga dan kerabat serta orang lain untuk

menjadi anggota Persis dan aktif di dalam kegiatan jamiyah Persis serta masjid

atau lembaga pendidikan Persis.

5. Setiap anggota wajib membayar infaq, zakat, dan shadaqah melalui jamiyah

Persis.

6. Setiap anggota berhak mendapatkan pembinaan keagamaan dan ilmu

pengetahuan serta ilmu terapan dari jamiyah Persis.

7. Setiap anggota berhak mengemukakan pendapat (hak suara), dipilih, dan

memilih serta mendapatkan perlindungan hukum dari jamiyah Persis.

Page 42: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

33

C. Kegiatan Kegiatan Persatuan Islam (Persis)

Persis memiliki banyak kegiatan dan progam baik yang telah

dilaksanakan maupun yang masih dalam perencanaan. Progam dan kegiatan

Persis pada awal pembentukannya menitik beratkan kepada penyebaran paham

keagamaan. Namun seiring kebutuhan masyarakat semakin meningkat dan

meluas ke berbagai sektor, akhirnya Persis membuka beberapa bidang garapan

dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Progam-progam Persis pada

periode tahun 2015-2020 merujuk kepada hasil Muktamar Persis di Jakarta dan

dijelaskan di dalam Qanun Asasi-Qanun Dakhili Persis.

Di dalam bidang kesekretariatan, Persis terus berupaya meningkatkan

standar operasional prosedur sekretariat dari tingkat pusat hingga tingkat

jamaah serta mensosialisasikan aturan-aturan tersebut ke berbagai tingkat juga

otonom.Salah satu sosialisasi diadakan di Kab. Tasikmalaya untuk daerah

Priangan Timur (Kab. Garut, Kab-Kota Tasik, Kab. Banjar, dan Kab.

Pangandaran) pada bulan April dan dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Daerah

yang diundang.

Pada bidang keuangan Persis terus berupaya meningkatkan prosedur

penataan administrasi keuangan yang transparan dan efektif agar penggunaan

dan catatan keuangan dapat dipertanggung jawabkan kepada anggota dan

simpatisan Persis. Persis secara berkala mengunggah hasil audit keuangannya

ke website atau laman resminya di www.persis.or.id agar mampu dilihat oleh

anggota dan simpatisan.

Page 43: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

34

Bidang selanjutnya adalah bidang Jamiyah, bidang ini yang mengatur

dan mengembangkan pola kaderisasi di Persis dan serta memberikan nasihat

kepada otonom dalam rangka pengembangan kaderisasi. Bidang ini pun

bertanggung jawab dalam pengembangan pola pembinaan kader dan otonom

serta merumuskan paradigma politik Persis dari lokal hingga internasional

(Pimpinan Pusat Persatuan Islam, 2015: 169-170).

Bidang Dakwah merupakan bidang yang mengatur dan merumuskan peta

dakwah jamiyah, materi dakwah, pengiriman ustaz ke berbagai daerah dan

memantau aliran-aliran atau organisasi sosial keagamaan di masyarakat.

Bidang ini pun membawahi progam pembinaan dan pengembangan masjid,

mushalla, dan surau milik jamiyah atau binaan jamiyah. Bidang ini pun

bertanggung jawab dalam memberikan pembinaan dan bimbingan ibadah haji

dan umroh serta memberikan masukan kepada pemerintah dalam pelaksanaan

haji dan umroh (Pimpinan Pusat Persatuan Islam, 2015: 173-175).

Bidang Tarbiyah mengatur, merumuskan, dan mengembangkan program

pendidikan Persis (sistem pendidikan, kualitas infrastruktur pendidikan dan

tenaga pendidik, kurikulum, bahan ajar, dan standar penilaian) dari jenjang

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga Perguruan Tinggi (Pimpinan Pusat

Persatuan Islam, 2015: 176-178). Sedangkan bidang Maliyah dan Ijtima’iyah

bertanggung jawab dalam optimalisasi zakat, infaq, shodaqoh, ekonomi, sosial,

dan sarana prasarana.

Selanjutnya Bidang Hubungan Masyarakat dan Kelembagaan

bertanggung jawab dalam membangun jaringan dengan semua elemen

Page 44: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

35

masyarakat dan organisasi baik dalam maupun luar negeri serta memberikan

konsultasi dan bantuan hukum kepada anggota, simpatisan, dan otonom.

D. Persatuan Islam Kab. Garut

II.D.2 Struktur Organisasi Pimpinan Daerah Persatuan Islam Kab.

Garut

(Sumber: Pimpinan Pusat Persis, 2015: 192)

Berikut adalah hasil wawancara dari Yusuf Bashari

”Paham Persatuan Islam pertama kali masuk ke Kab. Garut pada tahun

1930-1940an yang di pimpin oleh Ustaz Maksum ke daerah Dangdeur,

Sucinaraja dan menghasilkan lima anggota” (wawancara dengan Yusuf

Bashari, 25 Maret 2017).

Ketua

Sekretaris

Wakil Sekretaris

Penaseha

Bendahara

Kabidgar

Binbang

SDM&O

Kabidgar

Dakwah Kabidgar

Bimhajum

Kabidgar

Pendidikan

Wakil Ketua

II

Wakil Ketua I Kabag HAL

Kabidgar

Sosial &

Ekonomi

Kabidgar

Perzakatan

Kabidgar

Perwakafan

Page 45: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

36

Para informan menjelaskan bahwa penelusuran sejarah pendirian dan

perkembangan Persis masa awal sangat sulit untuk didapatkan karena kondisi sosial

di dalam keanggotaan Persis yang kurang memerhatikan penulisan sejarah dan

keanggotaan namun lebih berfokus kepada penyebaran dan internalisasi paham

keagamaan di masyarakat. Hal ini dibenarkan oleh Pepen ketika diwawancara

“sebelum kemerdekaan akhir tahun 30-an sudah berdiri cabang Persis di

Leles dan sejak pertengahan tahun 30-an dekade 34 atau 35 ketika musim

perdebatan, di Wanaraja juga sudah ada”tokoh-tokohnya K.H. Zakaria

masih keluarga dekat Ustaz Aceng, termasuk K.H. Yusuf Bashari, tapi

tidak masuk Persis hanya Pahamnya saja, tokoh yang paling besarnya K.H.

Anwar Sanusi yang menjadi penerjemah bahasa Sunda Tuan Hassan”

(Wawancara dengan Pepen Irfan Fauzan, 10 Maret 2017).

Kondisi sosial masyarakat pun pada waktu itu memandang bahwa Persis

merupakan sebuah organisasi yang diisi oleh orang-orang Melayu dan bukan orang

Sunda. Maka, pada waktu itu paham Persis disebarkan dengan cara membuat suatu

pesantren tradisional yang tidak mengatasnamakan Persis namun bernama

Pesantren Cilame agar masyarakat mau mengamalkan ajaran-ajaran dan paham

keagamaan Persis. “Persis mementingkan penyebaran dibanding jumlah anggota

jadi yang pertama dilakukan adalah agar masyarakat mengetahui dan memahami

paham keagamaan Persis” (Wawancara dengan Pepen Irfan Fauzan, 10 Maret

2017).

Pada masa awal penjajahan Jepang di Nusantara, Persis dan berbagai ormas

lainnya dibubarkan oleh pemerintah kolonial Jepang dan baru hidup kembali pada

tahu 1948 ketika partai Masyumi dibentuk oleh berbagai tokoh keagamaan

Indonesia. “Banyak tokoh Persis yang aktif di Masyumi jadi pada saat

mengembangkan Masyumi, mereka sekaligus mengenalkan paham keagamaan

Page 46: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

37

Persis ke masyarakat” (Wawancara dengan Pepen Irfan Fauzan, 10 Maret 2017).

walaupun Persis lahir kembali namun penerimaan masyarakat terhadap paham

keagamaan Persis sangat minim, terbukti dengan banyaknya penolakan hingga

pengusiran terhadap tokoh dan beberapa keluarga anggota juga simpatisan Persis di

berbagai daerah karena pemahaman dan tata cara ibadah Persis berbeda dari

masyarakat muslim biasa atau karena Persis sering kali mengkritisi tata cara

masyarakat yang sudah ada sejak lama.

Paham Persis masuk ke Kab. Garut karena jarak demografis Kab. Garut

yang bersebelahan dengan kota Bandung dan pedagang dari Kab. Garut sering kali

menjual barang dagangannya di Kota Bandung. Paham Persis sudah menyebar di

beberapa tempat dan diterapkan oleh beberapa Kiai di Kab. Garut, namun pada saat

itu Kiai yang menjalankan paham keagamaan Persis tidak secara terang-terangan

mendeklarasikan bahwa mereka menjalankan paham keagamaan Persis karena

menurut Pepen, “waktu itu Persis identik dengan paham keagamaan orang melayu

(karena banyak anggota dan tokohnya orang Melayu, bukan sunda” (wawancara

dengan Pepen Irfan Fauzan, 10 Maret 2017). Alasan lainnya adalah tidak semua

golongan masyarakat mau menerima kehadiran Persis yang sifatnya

mendekonstruksi ajaran dan budaya keagamaan masyarakat yang sudah dijalankan

sejak lama.

Menurut Pepen, “pada tahun 1930-an Persis sudah mendirikan Pimpinan

Cabang di daerah Kec. Leles (sekarang setingkat dengan PD) (wawancara dengan

Pepen, 10 Maret 2017). Namun dikarenakan masyarakat sedang fokus melawan

penjajahan VOC dan keadaan masyarakat masih kurang memperhatikan agama

Page 47: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

38

serta lebih memprioritaskan ekonomi, maka pada saat itu paham keagamaan Persis

tidak terlalu berkembang. Hal tersebut diakui oleh Yusuf Bashari bahwa “saat itu

Persis tidak berkembang karena penjajahan jadi masyarakat serba kekurangan dan

fokus pada masalah ekonomi” (wawancara dengan Yusuf, 25 Maret 2017).

Paham Persis mulai masuk dan berkembang kembali di Kab. Garutpada tahun

1960-an yang dipimpin oleh Ustaz Zaenudin Al-Masdiani (Ust. Zae) dan didukung

oleh beberapa ulama dan tokoh lainnya yaitu Ustaz Shihabbudin (sekretaris),

ustazah Aminah (ketua Persistri), ustaz Komarudin dan ustaz Jamaludin.

“mereka dikenal sebagai empat Din (tidak termasuk ibu Aminah)karena

jasa dan peran besar mereka dalam penyebaran paham keagamaan Persis

di Kab. Garut” (wawancara dengan Mamat Abdul Rahman, 18 Maret

2017).

Tokoh penyebar paham keagamaan Persis tersebut memiliki keahlian dan

fokus masing-masing. Ustaz Zaenudin terkenal dengan keagamaan lalu ustaz

Komarudin lebih fokus ke dalam bidang kemasyarakatan, ustaz Shihabbudin fokus

ke dalam bidang pendidikan serta ustaz Jamaludin fokus ke dalam bidang

keorganisasian.

“Keempat ulama tersebut dibantu oleh beberapa pengusaha asal Kab.

Garut dan disebut sebagai golongan Haji karena para pengusaha tersebut

semuanya sudah melaksanakan ibadah haji” (wawancara dengan Kakah

Mustikah, 27 Maret 2017).

Ulama Persis pun memusatkan semua kegiatan sosial keagamaannya di

daerah Bentar (dahulu daerah tersebut adalah pusat pemerintahan dan

perekonomian di Kab. Garut sebelum Pemerintah Daerah pindah ke jalan

Pembangunan – jarak sekitar 5 KM) di sebuah masjid kecil yang dibangun oleh

anggota dan simpatisan Persis. Anggota dan ulama Persis pun mengadakan

pengajian rutin bulanan di masjid tersebut serta mengisi kajian dan tanya jawab di

radio Rugeri.”Ustaz Komar mengembangkan Persis melalui pengajian-pengajian

Page 48: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

39

rutin dan tanya jawab melalui radio yang bernama Mini BC(sekarang jadi Rugeri)“

(wawancara dengan Endut Saefudin, 23 Maret 2017).

Pada waktu itu paham keagamaan Persis banyak ditentang oleh masyarakat

khususnya Ulama Nahdiyyin hingga beberapa kali mengadakan debat dengan Ustaz

Zaenuddin dan tokoh Persis lainnya.”Ustazz Zaenudin mengadakan acara debat

sama pengajian-pengajiandengan tokoh-tokoh luar Persis dalam masalah qunut

dan lainnya” (wawancara dengan Yusuf Bashari, 25 Maret 2017).

Penolakan masyarakat pun banyak terjadi di beberapa daerah dari mulai

cemoohan, ancaman pembunuhan hingga pengusiran dari tempat tinggalnya. Hal

tersebut dikemukakan oleh beberapa orang tokoh Persis seperti Aep Ahmadin

menceritakan bahwa“saat pengajian, orang-orang mencemooh bahkan merusak

speaker masjid kami”(wawancara dengan Aep Ahmadin, 18 Maret 2017). Hal

tersebut sejalan dengan pernyataan Kakah Mustikah, “kami harus pindah rumah

karena dinilai tidak sejalan dengan nilai keagamaan masyarakat sekitar dan

diancam akan dibunuh” (wawancara dengan Kakah Mustikah, 27 Maret 2017).

Penolakan keberadaan paham keagamaan Persis pada waktu itu karena Persis

banyak mengkritik cara peribadatan masyarakat danmenggunakan speaker dan

sound system padahal masyarakat dari dulu menggunakan bedug dan kohkol

(sejenis pemukul yang digunakan untuk pertanda waktu sholat).”Persis melarang

penggunaan bedug karena dinilai sebagai budaya dan kan yang wajibnya pakai

adzan bukan bedug jadi karena sudah ada speaker jadi harusnya pakai speaker

bukannya bedug” (wawancara dengan Kakah Mustikah, 27 Maret 2017).

Ancaman dan penolakan masyarakat tersebut tidak terlalu berpengaruh besar

pada pengembangan paham keagamaan Persis. Anggota dan simpatisanPersis pun

Page 49: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

40

semakin berkeinginan agar anak-anak dan keluarganya mempelajari paham

keagamaan Persis dari dasar supaya bisa disebarkan di kampung halaman masing-

masing. Akhirnya dibukalah kelas sore bagi simpatisan dan orang-orang yang ingin

belajar dan selanjutnya dibuka kelas pagi sebagai bentuk sekolah formal Persis.

“sekolah pagi di Bentar dibangun tahun 1967 dan jumlah santri pada waktu

kelulusan berjumlah 12 orang. Awalnya banyak tapi karena ada yang kerja dan

menikah jadinya berjumlah 12 orang” (wawancara dengan Endut Saefudin, 23

Maret 2017)

Para tokoh dan beberapa kalangan di Persis pun memutuskan untuk

membangun Pesantren Persis 19 Bentar dan merenovasi masjid tersebut dengan

biaya swadaya dari seluruh anggota dan simpatisan Persis.

“Bentar tahun 1965 mulai direnovasi dan dibuka sekolah sore (sekolah

agama) lalu dibangunlah pesantren secara swadaya anggota dan

simpatisan. Pembangunan tersebut dipimpin oleh Ustaz Shihabudin”

(wawancara dengan Yusuf Bashari, 25 Maret 2017).

Gambar.II.D. 1 Persis Bentar

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2017)

Pembangunan Pesantren Bentar tidak hanya melibatkan anggota dan

simpatisan saja namun para murid yang belajar di Bentar dianjurkan untuk mencari

dana dan membantu proses pembangunan Pesantren.

Page 50: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

41

“anggota dan simpatisan Persis saling membantu secara swadaya dan

kami pun sebagai santri angkatan pertama sering kali mencari bantuan

dana dan ikut membangun Pesantren Bentar” (Wawancara dengan Endut

Saefudin, 23 Maret 2017).

Pembangunan Pesantren Persis di Bentar melalui banyak hambatan finansial

dan beberapa kalangan tidak menyukai pembangunan tersebut. Namun pada saat

itu penolakan paham keagamaan Persis di Bentar tidak lagi ditunjukan dengan

kekerasan atau hal fisik namun hanya sebatas cemoohan dan ancaman saja. “waktu

sekolah di Bentar, kami sering diejek dan dicemooh karena bersekolah di pesantren

Persis apalagi pakaian sekolah kami berbeda dengan pakaian sekolah umum”

(wawancara dengan Kakah Mustikah, 27 Maret 2017).

Pesantren Persis Bentar pun perlahan-lahan mulai diminati oleh berbagai

kalangan dan tidak bisa menampung siswa baru lagi. Akhirnya Persis dengan

bantuan dana dari pemerintah Saudi Arabia yang dibantu oleh M. Natsir (Mantan

Menteri Penerangan Indonesia dan Perdana Menteri Indonesia) membangun

Pesantren Persis 76 Rancabogo di daerah Tarogong Kidul (jarak Bentar dan

Rancabogo sekitar 4KM) yang dahulu sebenarnya pernah dibangun lembaga

Pendidikan Persis yang bernama At-Taqwa dan dipimpin oleh Ustaz Zaenudin.

“Ustaz Syihabuddin dan beberapa golongan haji Persis membeli tanah di sekitar

masjid At-Taqwa sekitar 6000 m2 lalu berkembang dengan dana bantuan Saudi

Arabia melalui dewan Dakwah yang diketuai oleh pak Natsir sebanyak 6000 m2

dan akhirnya Rancabogo memiliki tanah 1200 m2 (wawancara dengan Iqbal

Santoso, 25 Maret 2017).

Page 51: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

42

Gambar II.D. 2 Pesantren Persis Rancabogo

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2017)

Pembangunan Pesantren Rancabogo pun terbilang pesat dan mampu

menampung murid baru lebih banyak dibanding Pesantren Bentar. Namun karena

minat masyarakat dan anggota serta simpatisan Persis semakin meningkat, akhirnya

dibangun lah Pesantren Persis 99 Rancabango pada tahun 1986 di Kec. Tarogong

Kaler.

“Ustaz Jamal sendiri lah yang membangun Pesantren Rancabango dari mulai tahun

1986, tanah yang di bangun asalnya kebun jeruk milik beliau dan keluarganya

kemudian tahun 1988 diresmikan kebun jeruk tersebut dirubah menjadi Pesantren

dan ketika diresmikan memakai nama Yayasan Ihyaus Sunnah tidak memakai

nama Pesantren Persis karena masyarakat sekitar masih alergi terhadap Persis baru

ketika tahun 1991 Yayasan Ihyaus Sunnah diserahkan dan di wakafkan ke PP

Persis waktu itu Ketua Umumnya KH. Abdul Lathif Muchtar M A sejak saat itu

Yayasan Ihyaus Sunnah berubah menjadi Pesantren Persis 99 Rancabango yang

statusnya wakaf jam’iyyah Persatuan Islam” (wawancara dengan Luthfi Lukman

Hakim, 31 Maret 2017).

Gambar II.D. 3 Pesantren Rancabango

Page 52: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

43

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2017)

Persis pun membangun Pesantren keempat di Kab. Garut yaitu di daerah

Garogol, Pasirwangi. Saat itu pembangunan Pesantren Garogol tidak semulus

pembangunan Pesantren Persis Rancabogo dan Rancabango karena banyak

wargayang tinggal di daerah tersebut menolak kehadiran Persis. Namun hal tersebut

berubah ketika Pesantren Persis Pasirwangi Garogol yang pada awalnya

diperuntukkan bagi anak-anak simpatisan Persis mulai dimasuki juga oleh siswa-

siswa non simpatisan Persis.

“Pada waktu itu jarak sekolah terdekat dari Pasirwangi sulit untuk

diakses dan jaraknya sangat jauh maka akhirnya masyarakat

menyekolahkan anaknya ke Pesantren Persis” (wawancaran dengan Aep

Ahmadin, 18 Maret 2017).

Pesantren Persis Pasirwangi Garogol pun mulai diminati oleh masyarakat

sekitar dan stigma masyarakat terhadap Persis mulai berubah dan diterima oleh

masyarakat sekitar bahkan diminati oleh masyarakat daerah Garut Selatan (pesisir

pantai yang jaraknya 80KM). “waktu itu sekolah Persis yang paling dekat dari

Garut Selatan adalah Garogol jadi banyak anggota dan simpatisan yang

menyekolahkan ke Garogol” (wawancara dengan Kakah Mustikah, 27 Maret 2017).

Kab. Garut menjadi pusat paham keagamaan Persis pada saat ini, hal tersebut

disebabkan karena demografis Kab. Garut yang luas dan kebutuhan masyarakat

akan pendidikan yang besar berbanding terbalik dengan ketersediaan fasilitas

pendidikan dan keagamaan yang memadai. Hal tersebut menjadi salah satu modal

sosial Persis untuk mendirikan lembaga pendidikan berbasis keagamaan agar

kebutuhan masyarakat terpenuhi dan tujuan penyebaran paham keagamaan Persis

tercapai.

Page 53: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

44

Tabel II.D.1 Tabel Informan

No Nama Jabatan Materi wawancara

1 Yusuf Bashari Penasehat

Tokoh penyebaran paham

Sejarah Persis Garut

Tokoh penyebaran paham

Strategi pengembangan paham

2 Aep Ahmadin Anggota Pimpinan Daerah

Tokoh penyebaran paham

Sejarah Persis Garut

Tokoh Penyebaran paham

Strategi pengembangan paham

3 Mamat Abdul

Rahman

Penasehat

Tokoh penyebaran paham

Sejarah Persis Garut

Tokoh Penyebaran paham

Strategi pengembangan paham

4 Dede Sodikin Murid Pst. Bentar angkatan

pertama

Sejarah Persis Garut

Tokoh Penyebaran paham

Strategi pengembangan paham

5 Endut Saefudin Anggota Pimpinan Daerah

Murid Pst. Bentar angkatan

pertama

Sejarah Persis Garut

Tokoh Penyebaran paham

Strategi pengembangan paham

6 Pepen Irfan

Fauzan

Anggota Dewan Tafkir PP.

Persis

Ketua Bidgar SDM PD.

Persis Garut

Sejarawan Persis

Putra tokoh Persis

Sejarah Persis Garut

Tokoh Penyebaran paham

Strategi pengembangan paham

7 Muhammad Iqbal

Santoso

Pimpinan Pst. Rancabogo

Putra tokoh Persis

Sejarah Persis Garut

Sejarah pendirian sekolah

Page 54: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

45

Pola pengajaran dan

pengembangan pesantren

8 Lutfi Lukman

Hakim

Pimpinan Pst. Rancabango

Putra tokoh Persis

Sejarah Persis Garut

Sejarah pendirian sekolah

Pola pengajaran dan

pengembangan pesantren

9 Gungun Abdul

Basith

Wakil Rektor STAI-Persis

Garut

Sejarah pendirian STAI

Pola pengajaran dan

pengembangan STAI

10 Ena Sumpena Ketua PD. Persis Kab.

Garut

Srategi dan Kegiatan

pengembangan paham dan

organisasi

Dinamika kelompok dan sosial

11 Iyep Komarudin Ketua Bidgar Bimhajum

PD. Persis Kab. Garut

Mantan Ketua PD. Persis

Kab. Garut

Srategi dan Kegiatan

pengembangan paham dan

organisasi

Dinamika kelompok dan sosial

12 Andri Permana Anggota PZU PD. Persis

Kab. Garut

Srategi dan Kegiatan

pengembangan paham dan

organisasi

Dinamika kelompok dan sosial

13 Kakah Mustikah Ketua PD. Persistri Kab.

Garut

Putri tokoh Persis

Strategi dan Kegiatan

pengembangan paham dan

organisasi

Dinamika kelompok dan sosial

Page 55: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

46

14 Daden Robi

Rahman

Ketua PD. Pemuda Persis

Kab. Garut

Putra tokoh Persis

Strategi dan Kegiatan

pengembangan paham dan

organisasi

Dinamika kelompok dan sosial

15 Mochammad

Haris Romdoni

Ketua PD. HIMA Persis

Kab. Garut

Strategi dan Kegiatan

pengembangan paham dan

organisasi

Dinamika kelompok dan sosial

16 Rifki Rifyal

Rizaldi

Ketua PD. IPP Kab. Garut Strategi dan Kegiatan

pengembangan paham dan

organisasi

Dinamika kelompok dan sosial

17 Azkia Wafiatul

Wizdaniyah

Ketua Bidgar Keilmuan

PD. IPPI Kab. Garut

Strategi dan Kegiatan

pengembangan paham dan

organisasi

Dinamika kelompok dan social

Page 56: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

47

BAB III

TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan pencarian data kepada tokoh dan pemimpin

Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut. Awalnya peneliti tidak melakukan wawancara

langsung kepada informan, peneliti mencari data dengan berdiskusi dan mencari

tahu kepada beberapa anggota untuk mengetahui siapa saja tokoh dan pemimpin

Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut, kemudian merencanakan bertemu dengan

tokoh dan pemimpin Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut tersebut. Setelah

melakukan wawancara mendalam dengan informan dan melakukan observasi, ada

temuan-temuan yang menarik ditemukan oleh peneliti, yaitu:

A. Pola Pelanggengan Paham Keagamaan di Anggota Persis Kab. Garut

1. Fungsi Manifes

Fungsi maifes menurut Merton merupakan fungsi utama yang direncanakan dan

diusahakan oleh pimpinan maupun seluruh anggota yang tergabung dalam institusi

atau organisasi tersebut. Pada konteks ini, Persis bertujuan untuk melakukan

gerakan-gerakan purifikasi nilai dan gerakan pembaharuan di dalam masyarakat,

khususnya kepada anggota dan keluarganya. Hal ini bisa ditelusuri dari sejarah

pembentukan Persis yang sangat jelas melakukan berbagai upaya agar tujuan

purifikasi nilai tersebut tercapai.

Pemahaman keagamaan dan kegiatan-kegiatan Persis yang menjadi ciri khas

dan diajarkan serta direproduksi oleh tokoh dan anggota serta simpatisan Persis

adalah bacaan dan gerakan sholat yang berbeda dari masyarakat yang berpusat pada

Page 57: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

48

ajaran Syafi’iyah (salah satu madzhab atau aliran imam ahli fikih yang paling

populer digunakan di Indonesia). Pemahaman dan kegiatan keagamaan Persis

didapatkan setelah Persis melakukan berbagai penilaian dan perbandingan ushul

fiqh (sebab-sebab dan alasan pemberian hukum suatu perkara berdasarkan aturan-

aturan dan pedoman dari al-Qur’an, hadits, dan tuntunan ahli fiqh). Perbedaan-

perbedaan paham keagamaan Persis terutama dalam hal ibadah serta hukum suatu

masalah membuat Persis kurang disukai oleh masyarakat.

“Persis dijuluki Wahabi kering karena tujuannya adalah purifikasi nilai

keagamaan di dalam masyarakat dan menghilangkan praktek-praktek

yang bercampur dengan agama Hindu-Budha serta adat istiadat

masyarakat” (Wawancara dengan Pepen Irfan Fauzan, 10 Maret 2017).

Berikut ini merupakan perbedaan-perbedaan antara Persis dan masyarakat, yaitu:

Tabel III.A.1 Ciri Khas Persis

No Paham Praktek Cara Pelanggengan

1 Tidak melafalkan niat sholat,

cukup dengan berwudhu saja

dan bersiap melakukan

gerakan sholat

Dilakukan

sebelum sholat

Diajarkan oleh orang tua

yang berpaham Persis

Pengajian dan lingkungan

Persis

Sekolah Persis

2 Menggerak-gerakan jari

telunjuk ketika shalat dalam

posisi tahiyat

Dilakukan ketika

sholat

Diajarkan oleh orang tua

yang berpaham Persis

Pengajian dan lingkungan

Persis

Sekolah Persis

3 Berjama’ah kembali setelah

selesai berjama’ah dengan

mengangkat imam baru

ketika dua orang

makmum atau

lebih dalam

posisi masbuq

Diajarkan oleh orang tua

yang berpaham Persis

Pengajian dan lingkungan

Persis

Sekolah Persis

Page 58: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

49

4 Membid’ahkan atau

menyalahkan penggunaan

bedug karena dinilai sebagai

budaya Majusyi (non-

muslim)

Pelarangan

dalam kehidupan

sehari-hari

Diajarkan oleh orang tua

yang berpaham Persis

Pengajian dan lingkungan

Persis

Sekolah Persis

5 Membid’ahkan atau

menyalahkan praktek-praktek

doa dan kegiatan yang telah

bercampur dengan budaya

atau kebiasaan agama lain

seperti tahlil.

Pelarangan

dalam kehidupan

sehari-hari

Diajarkan oleh orang tua

yang berpaham Persis

Pengajian dan lingkungan

Persis

Sekolah Persis

Berbagai kesulitan dialami oleh Persis dan membuat paham keagamaan

Persis sulit berkembang di dalam masyarakat. Akhirnya tokoh-tokoh Persis

membuat suatu langkah yang dilakukan hingga sekarang yaitu penyebaran paham

keagamaan melalui tulisan-tulisan yang dicetak oleh biaya para tokoh serta

pendirian sekolah Persis Kab. Garut yang bernama Pesantren 19 Bentar yang

berlokasi di daerah pusat ekonomi Kab. Garut. Pesantren ini pada awalnya hanyalah

sebuah mushala yang menjadi tempat kajian keagamaan anggota Persis lalu

berubah menjadi Pesantren karena keinginan dari anggota untuk mengajarkan

paham keagamaan Persis yang lebih terstruktur.

Tokoh Persis pada awalnya ada empat orang yaitu Ustaz Syihabudin (fokus

dalam bidang pendidikan formal dan non-formal), Ustaz Komarudin (fokus di

bidang kemasyarakatan), Ustaz Jamaludin (fokus di bidang keorganisasian dan

pengembangan Persis), dan Ustaz Jaenudin (fokus di bidang keulamaan atau

keagamaan).“Keempat Din atau orang ini merupakan tokoh sentral dalam

Page 59: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

50

pengembangan paham keagamaan dan pendidikan Persis di Kab. Garut”

(wawancara dengan Mamat Abdul Rahman, 18 Maret 2017)

Tokoh-tokoh Persis dan murid-murid mereka pada awalnya mengembangkan

Pesantren Bentar hingga perluasan Pesantren tidak dapat dilakukan lagi dan

akhirnya dibangun Pesantren Persis yang kedua yaitu PPI 76 Rancabogo. Dalam

proses pengembangannya, Rancabogo membuat penyederhanaan kurikulum

keagamaan agar masyarakat awam semakin mudah memahami pelajaran dan

paham keagamaan Persis.

”Dalam aturan kurikulum Pesantren sebenarnya hanya bersifat umum,

adapun Pesantren lain yang mengajarkan mata pelajaran Bahasa Arab

yang begitu banyak macamnya hanyalah sebuah kebiasaan makanya kami

menyederhanakannya agar mudah dipahami oleh santri dan masyarakat”

(wawancara dengan Iqbal Santoso, 25 Maret 2017).

Paham keagamaan Persis semakin berkembang dan anggota Persis

mendirikan beberapa Pesantren di berbagai daerah di Kab. Garut. Tokoh dan ustaz

Persis pun semakin banyak hingga membuat masyarakat semakin tertarik dengan

Persis karena semakin banyaknya majelis taklim, Pesantren, dan keluarga Persis

yang beraktifitas di masyarakat.

Pemaparan tentang sejarah perkembangan Persis di Kab. Garut berkaitan

dengan pernyataan Merton tentang fungsi manifes di mana masyarakat khususnya

anggota Persis terus berusaha untuk mengamalkan pemahaman keagamaan dan cara

beribadahnya di dalam masyarakat. Pemahaman dan praktek keagamaan serta cara

hidup anggota Persis sampai saat ini dibentuk oleh beberapa tokoh yang giat

melakukan internalisasi nilai kepada anggota dan simpatisan Persis, hal ini

dilakukan agar anggota dan simpatisan tetap terikat ke dalam pandangan dan

Page 60: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

51

praktek keagamaan Persis dengan beberapa kegiatan seperti pengajian bulanan oleh

tokoh Persis di Bentar, pemaparan nilai-nilai keagamaan di radio Rugeri setiap

pekan, penyebaran stensil atau catatan ringkas tentang masalah keagamaan, dan

dikuatkan oleh pengajian rutin mingguan yang dilakukan anggota Persis di berbagai

daerah.

Penguatan-penguatan paham keagamaan dengan kajian dan kegiatan

keagamaan lainnya meningkatkan jumlah anggota dan simpatisan Persis serta

jumlah fasilitas Persis di berbagai daerah hingga pelosok Kab. Garut. Bahkan saat

ini PD. Persis memiliki tujuan untuk pendirian dua pesantren setiap tahunnya.“saat

ini baru dibangun pesantren Pasirkiamis, target kami sebagai dari bagian PD.

Persis adalah membangun dua pesantren baru setiap tahunnya (wawancara dengan

Ena Sumpena, 29 Maret 2017).

Dalam penelusuran peneliti, terdapat beberapa pola pelanggengan paham

keagamaan di anggota Persis dan calon anggota Persis yang membantu

melancarkan tujuan utama Persis yaitu:

a. Pusat Zakat Umat (PZU PD. Persis)

PZU PD. Persis Kab. Garut merupakan lembaga keuangan PD. Persis yang

bekerja dalam sektor penerimaan dana, pengelolaan, dan penyaluran kepada

anggota Persis dan masyarakat Kab. Garut agar dakwah paham keagamaan

Persis tetap berkembang serta kesejahteraan masyarakat bertambah.

ZIS keliling merupakan program PZU untuk memudahkan anggota dan

masyarakat dalam menyisihkan sebagian hartanya untuk dikelola dan diberikan

kepada anggota dan masyarakat yang membutuhkan. Progam ini mengandalkan

Page 61: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

52

anggota PZU untuk berkeliling dan mendatangi anggota Persis yang sudah

mendaftarkan diri untuk membayar ZIS bulanan kepada PZU PD. Persis.

Besaran uang yang diserahkan kepada PZU bervariasi dikarenakan perbedaan

kesediaan tiap anggota dalam progam ZIS keliling tersebut.

Pada tahun 2016, penerimaan ZIS dari anggota dan masyarakat kepada PD.

Persis Kab. Garut mencapai 600.000.000 lebih dan sudah disalurkan ke dalam

berbagai sektor sosial dan pendidikan anggota serta masyarakat (Arsip PZU PD.

Persis Kab. Garut, 14 Maret 2017). “Saat ini peserta progam ZIS keliling sudah

mencapai 30 orang pezakat rutin dan 150 orang yang memberikan infaq

bulanan serta 50 orang yang memberikan shadaqah bulanan” (wawancara

dengan Andri Permana, 14 Maret 2017). dan rata-rata pemasukan ZIS keliling

sekitar 50.000.000 hingga 60.000.000 pertahun (buku keuangan PZU PD. Persis

Kab. Garut, 14 Maret 2017).

Gambar III. A. 1 Penyaluran Zakat dan Infaq kepada Duafa

(sumber: Dokumen PZU Persis, 2017)

Page 62: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

53

Program ini memang tidak diikuti oleh seluruh anggota Persis Kab. Garut

namun program ini pun menjadi salah satu strategi yang mencoba memberikan

arahan bagi para anggota dan semakin terlibat ke dalam program-program yang

diselenggarakan oleh PD. Persis Kab. Garut. Anggota yang sebelumnya tidak

termasuk kedalam pemberi zakat rutin pun karena melihat program dan

bertambahnya jumlah pemberi zakat rutin menjadi terpengaruh untuk menjadi

bagian dari pemberi zakat.

b. Bantuan barang pokok bagi ustaz Persis

Progam ini dikelola oleh Pusat Zakat Umat PD. Persis berupa pemberian

kebutuhan sembako seperti beras atau bahan pokok lainnya untuk membantu

ustaz-ustaz dan beberapa da’i yang banyak menghabiskan waktunya untuk

berdakwah tentang paham keagamaan Persis di masyarakat. “Program ini

digagas oleh PZU PD. Persis Kab. Garut agar para ustaz bisa lebih fokus

dalam menyebarkan paham keagamaan Persis diantara anggota dan

masyarakat umum” (wawancara dengan Andri Permana, 14 Maret 2017).

Ustaz-ustaz yang mendapatkan bantuan sebelumnya diberikan pelatihan

dan harus melaporkan perkembangan kondisi jamaahnya secara berkala kepada

Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut. Ustaz tersebut juga harus siap untuk

mendapatkan jadwal tambahan dari PD. Persis jika hal tersebut diperlukan bagi

kelangsungan pengajian anggota dan masyarakat.

Page 63: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

54

c. Ambulan gratis dan santunan bencana

PZU PD. Persis Kab. Garut membeli satu mobil yang digunakan untuk

menjadi ambulan gratis bagi anggota Persis dan masyarakat yang

membutuhkan. Anggota Persis dan masyarakat yang ingin menggunakan

fasilitas ambulan gratis harus menghubungi PZU atau PD. Persis Kab. Garut

terlebih dahulu, selanjutnya keluarga korban pengguna ambulan gratis tidak

perlu membayar biaya sewa ambulan karena biaya operasional biasanya sudah

ditanggung oleh Pimpinan Persis (Pimpinan Jamaah/ Cabang/ Daerah Persis

Kab. Garut). Namun terkadang keluarga korban pun memberikan uang secara

sukarela untuk menambah biaya bahan bakar ambulan.

”karena merasa tidak enak jadi ada saja keluarga korban yang terkena

musibah menambah biaya bahan bakar Ambulan padahal kami dari awal

sudah menegaskan bahwa ini shadaqah dari Persis” (wawancara dengan

Andri Permana, 14 Maret 2017).

Adapun ketika bencana alam terjadi di wilayah Kab. Garut seperti banjir

di daerah Tarogong Kidul, Persis secara aktif menghimpun, mengelola, dan

menyalurkan bantuan dari berbagai pihak untuk korban bencana. Persis juga

menurunkan anggota SIGAB Persis (Siaga Bencana Persis) dan otonom untuk

membantu mengevakuasi korban dan barang-barang korban serta membantu

memenuhi kebutuhan pokok korban selama dalam masa bencana.

Page 64: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

55

Gambar III. A. 2 Aksi Peduli Muslim Rohingya

(Sumber: Dokumentasi Pemudi Persis, 2017)

Persis dan otonom di seluruh Kab. Garut juga ikut melakukan berbagai

aksi kemanusiaan bagi masyarakat dunia seperti Palestina dan Rohingya. Hal

tersebut merupakan manifestasi sosial organisasi Persis yang bertujuan untuk

membantu sesama muslim di seluruh dunia. Hal ini menjadi salah satu penarik

simpati masyarakat dimana ketika masyarakat khususnya keluarga anggota dan

simpatisan Persis berada dalam kesulitan, Persis hadir membantu

menyelesaikan permasalahan tersebut. Kegiatan-kegiatan bantuan tersebut

membuat masyarakat berinteraksi langsung dengan anggota Persis bahkan

tokoh dan menimbulkan hubungan keterkaitan atau minimal membuat

masyarakat awam lebih mengetahui kegiatan-kegiatan dan paham keagamaan

Persis.

d. Bimbingan Haji dan Umrah (Bimhajum)

Persis menyelenggarakan progam Bimbingan Haji dan Umrah serta

membuka agen perjalanan Haji dan Umrah bagi para anggota dan masyarakat

untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses dan pemahaman terhadap

Page 65: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

56

tata cara melaksanakan ibadah Haji dan Umrah. Peserta Haji dan Umrah akan

diberikan penjelasan dan praktek tentang tata cara ibadah Haji dan Umrah serta

diberikan berbagai fasilitas lainnya untuk memudahkan perserta dalam

memahami dan melaksanakan ibadah Haji dan Umrah.“Kurang lebih setiap

tahun ada 50 orang yang berangkat haji dari Kab. Garut melalui bimhajum

Persis Kab. Garut)(wawancara dengan Iyep Komarudin, 22 Maret 2017).

e. Pendirian Pesantren dan STAI Persis

Dalam rangka penguatan dan pengembangan paham keagamaan Persis

kepada anggota dan simpatisan serta masyarakat, Persis terus mendirikan

Pesantren dari biaya swadaya anggota dan donatur Persis. Hal ini semakin

berpengaruh kepada jumlah siswa atau santri yang belajar di Pesantren Persis.

Saat ini Persis sudah mendirikan tiga puluh enam Pesantren di berbagai

jenjang pendidikan dan satu Sekolah Tinggi di Kab. Garut (data rekapitulasi

lembaga pendidikan Persis Kab. Garut, 14 Maret 2017). Persis pun menargetkan

pendirian pesantren di Kab. Garut setidaknya dua pesantrensetiap tahunnya

karena jumlah sekolah pesantren di Kab. Garut masih sedikit dibanding jumlah

penduduk dan luas Kab. Garut.“kebutuhan umat masih banyak terhadap

pesantren Persis di Kab. Garut” (wawancara dengan Ena Sumpena, 29 Maret

2017)

Page 66: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

57

Gambar III. A. 3 Bangunan STAI-PI Kab. Garut (hasil swadaya

anggota dan simpatisan)

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2017)

Persis pada tahun 2004 membangun STAI Persis di daerah Ciateul, pada

awalnya Persis membangun asrama yang bernama Ma’had Ali untuk

menampung alumni Persis yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah

untuk fokus dalam pendalaman bidang agama khususnya Qur’an dan tafsir.

Namun setelah mendapat berbagai masukan dan saran dari anggota akhirnya

Persis mendirikan STAI Persis dengan dua fakultas yaitu keagamaan dan

pendidikan.

“Awalnya Persis bertujuan untuk memberikan pendalaman materi

bagi alumni namun besarnya keinginan anggota agar berdirinya

STAI Persis akhirnya dibangunlah STAI Persis dan sampai sekarang

masih dikembangkan terutama dalam penambahan jumlah fakultas

dan jurusan karena tujuan kami selanjutnya adalah mendirikan

universitas Persis” (wawancara dengan Gungun Abdul Basith, 28

Maret 2017).

Pendirian pesantren Persis dan STAI Persis tersebut bertujuan dalam

menunjang internalisasi paham keagamaan Persis dan penyebaran paham

keagamaan Persis diantara anggota dan simpatisan serta masyarakat. Pendirian

Page 67: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

58

pesantren tersebut membuat kaderisasi Persis antar generasi semakin mudah

dan pendirian pesantren di beberapa wilayah yang minim fasilitas pendidikan

pun menjadi daya tarik agar masyarakat bersekolah di pesantren Persis.

f. Progam Latihan Khidmat Jam’iyah (PLKJ)/ PKL

Program latihan Khidmat Jam’iyah atau sering disebut sebagai PLKJ (di

beberapa sekolah Persis ada yang menggunakan istilah PKKJ/ PKL) adalah

program pengabdian sosial ke dalam masyarakat pada masa sekolah SMA/ MA/

Muallimien selama empat belas hari sampai dua puluh satu hari (biasanya

dilakukan setelah Ujian Nasional namun ada beberapa sekolah yang

mengadakan program ini ketika santri berada di kelas sebelas). “Kegiatan yang

dilakukan oleh para santri adalah membantu pengembangan masjid dan

sekolah serta kegiatan massyarakat lainnya” (wawancara dengan Iqbal

Santoso, 25 Maret 2017).

Program ini adalah program wajib dan dilakukan di semua sekolah dan

otonom seperti Pemuda-Pemudi Persis, HIMA-HIMI Persis dan IPP-IPPi dalam

rangka memperkenalkan, menguatkan dan menyebarkan paham keagamaan

Persis ke berbagai daerah di wilayah Kab. Garut bahkan kadang dikirim ke

beberapa kabupaten lainnya. “Sebelum program ini dilaksanakan, peserta

program PLKJ biasanya dibekali oleh mata pelajaran dakwah dan retorika di

sekolah juga dikuatkan dengan mata pelajaran adab atau etika sosial yang

bersumber dari Al-Qur’an dan hadits”(wawancara dengan Luthfi Lukman

Hakim, 31 Maret 2017).

Page 68: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

59

Salah satu sekolah yang telah menyelenggarakan program PLKJ adalah

sekolah PPI 99 Rancabango dari tahun 1994. Program ini dilakukan selama tiga

minggu setelah Ujian Akhir di luar Kab. Garut dan setiap bulan Ramadhan di

wilayah pelosok Kab. Garut. “Program PLKJ Ramadhan biasanya dilakukan

oleh santri kelas sebelas sedangkan untuk PLKJ luar Kab. Garut dilakukan oleh

santri kelas dua belas” (wawancara dengan Luthfi Lukman Hakim, 31 Maret

2017).

Program ini sebenarnya adalah hasil dari kebiasaan para ustaz Persis

yang pada awalnya sering membawa santri-santri pilihan untuk ikut berdakwah

ke beberapa tempat dan masjid, mereka biasanya ditugaskan untuk

memperhatikan cara retorika dakwah hingga belajar untuk berdakwah di depan

masyarakat. Setelah proses pembelajaran dakwah dinilai cukup oleh ustaz yang

membimbingnya, santri pun diberikan izin untuk berdakwah bahkan diberikan

jadwal tetap untuk mengisi kajian di masjid-masjid.

Otonom-otonom seperti HIMA-HIMI Persis dan IPP-IPPi juga

melaksanakan program tersebut dalam rangka pengenalan dan pengembangan

dakwah otonom Persis. Setiap tahun dilaksanakan PLKJ bagi staf dan anggota

untuk bisa membantu masyarakat dalam hal sosial keagamaan. “kami

melaksanakan program PLKJ dua minggu pada bulan Ramadhan dan diisi

oleh mengajar serta memakmurkan masjid, ada seminar tentang pendidikan

juga”(wawancara dengan Azkia Wafiatul Wijdaniah, 22 Maret 2017).

Page 69: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

60

g. Pendirian masjid dan Majelis Taklim/ Pengajian rutin Persis

Persis pun mendirikan beberapa masjid yang dibiayai oleh anggota serta

simpatisan Persis di berbagai daerah di wilayah Kab. Garut. Persis

mempercayai bahwa masjid sebagai pusat penyebaran keilmuan dan keagamaan

dan menggunakan masjid yang mayoritas jamaah Persis untuk menguatkan dan

mengembangkan paham keagaam Persis kepada jamaah maupun masyarakat

umum.

Masjid yang diurus dan diisi oleh jamaah Persis biasanya mengadakan

pengajian rutin minimal seminggu dua kali (umum dan khusus ibu-ibu/ bapak-

bapak). Materi pengajian biasanya diambil dari kitab fiqh yang digunakan Persis

dan diisi oleh tokoh Persis setempat dan kadang diisi oleh ustaz PD. Persis yang

sudah diberikan jadwal.

Otonom pun menyelenggarakan pengajian rutin dan beberapa program

seperti yang disampaikan oleh Daden, “kami mengadakan kajian rutin dan

pelatihan da’i bagi anggota Pemuda Persis dan otonom yang ingin

memperdalam retorika penyampaian dakwah” (wawancara dengan Daden Robi

Rahman, 16 Maret 2017).

Program tersebut pun dimanfaatkan oleh otonom Persis lainnya seperti IPP

dimana mereka ikut serta dalam kegiatan-kegiatan peningkatan wawasan dan

dakwah tersebut. “kami meminta bantuan kepada HIMA dan Pemuda serta

Persis untuk membantu meningkatkan keilmuan dan kemampuan berorganisasi

serta bermasyarakat” (wawancara dengan Rifqi Rifyal Rizaldi, 22 Maret 2017).

Page 70: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

61

Dari berbagai program dan pembangunan fasilitas penunjang tersebut

dapat disimpulkan bahwa Persis berusaha untuk mengukuhkan dan memberikan

kemudahan bagi ustaz atau tokoh Persis untuk menyebarkan paham keagamaan

Persis di masyarakat khususnya anggota dan simpatisan.

Fasilitas penunjang tersebut berupa program-program peningkatan

keilmuan, keahlian, dan relasi agar dakwah paham keagamaan Persis semakin

mudah dilakukan oleh para ustaz dan anggota Persis. Program-program tersebut

terus dikembangkan dan dievaluasi oleh PD. Persis Kab. Garut supaya anggota

dan simpatisan semakin terikat ke dalam paham keagamaan Persis.

2. Fungsi Laten

Dari berbagai paham keagamaan dan praktek sosial yang dilakukan oleh

anggota dan simpatisan Persis tersebut. Terdapat berbagai konsekuensi tidak

terencana atau fungsi laten. Hal tersebut seperti yang dikatakan Merton bahwa

setiap usaha pencapaian target anggota masyarakat dan anggota kelompok akan

memberikan konsekuensi berupa hal-hal yang tidak terencana sebelumnya bahkan

tidak disadari (Merton, 1968: 116). Ada beberapa implikasi sosial dari beberapa

kegiatan atau strategi Persis tersebut yaitu:

a. Haji dan Umrah

Pasca pelaksanaan ibadah Haji dan Umrah, peserta dimasukan ke dalam

kelompok jejaring sosial Haji dan Umrah Persis dan Persis pun rutin

menyelenggarakan reuni serta pengajian berkala untuk membahas

permasalahan keagamaan serta sosial anggota Persis dan masyarakat Kab.

Garut.

Page 71: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

62

“Reuni alumni biasanya diadakan satu tahun sekali sedangkan pengajian

berkala biasanya digabungkan dengan pengajian mingguan PD Persis

Kab. Garut setiap hari selasa dan kamis” (wawancara dengan Kakah

Mustikah 27 Maret 2017 dan Ena Sumpena 29 Maret 2017).

Hal tersebut secara tidak langsung membentuk suatu sistem kekerabatan baru

dan salah satu strategi Persis dalam menjaga peserta ibadah Haji dan Umrah

Persis untuk terus aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh Persis.

Kegiatan-kegiatan tersebut pun dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan

peserta ibadah Haji dan Umrah untuk mempromosikan Bimhajum Persis kepada

keluarga dan kerabat serta masyarakat umum.

Bagi calon Jemaah Haji yang sedang mencari biro perjalanan pun sering kali

tertarik dengan biro perjalanan haji Persis karena melihat bahwa system

kekerabatan pasca pelaksanaan ibadah haji masih tetap terjaga dengan kegiatan-

kegiatan sosial keagamaan yang positif.

b.Bantuan bahan pokok kepada ustaz

Program ini pada dasarnya adalah suatu penguat fungsi sosial di dalam

anggota dan ustaz Persis untuk lebih giat dan bersemangat dalam menyebarkan

paham keagamaan Persis kepada masyarakat khususnya anggota dan simpatisan

Persis. Ustaz dan penyebar paham yang merupakan seorang role model diantara

anggota dan simpatisan Persis diberikan beberapa bantuan yang akan membuat

ustaz tersebut semakin terikat kepada Persis dan solidaritas sosial diantara

masyarakat semakin erat karena adanya timbal balik antara anggota dan ustaz.

c. PLKJ

Page 72: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

63

Program PLKJ HIMA-HIMI sendiri selain membantu masyarakat dalam

masalah sosial keagamaan juga mengadakan beberapa program keterampilan

agar bisa digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. “kami melakukan

pengabdian bagi masyarakat dan memberikan pelatihan juga fasilitas agar

mahir dalam literasi dan paham dalam bidang keagamaan, program ini

dimulai dari tingkat TK sampai SMA” (wawancara dengan Moch Haris

Romdoni, 20 Maret 2017).

Program ini sangat berdampak ke dalam penguatan paham keagamaan

diantara anggota Persis karena para anggota mendapatkan semangat baru dari

kader-kader Persis muda. Para santri pun secara tidak langsung terikat ke dalam

sistem sosial Persis dengan dikenalkan dan diberikan kesempatan untuk

mengaplikasikan wawasan keilmuannya serta menyebarkan paham keagamaan

Persis baik kepada anggota Persis maupun kepada masyarakat awam. Keluarga

anggota Persis pun pada akhirnya melihat Persis memiliki program yang tidak

dimiliki oleh sekolah biasa dan hal tersebut menjadi salah satu daya tarik

pesantren Persis kepada anggota dan simpatisan.

d. Bantuan Bencana Alam

Pada sisi internal, anggota dan simpatisan melakukan praktek-praktek

sosial sebagai impelementasi dari pemahaman keagamaan Persis yang sudah

diajarkan di dalam pesantren maupun pengajian Persis. Secara tidak langsung

mereka akan semakin terikat kepada Persis karena menguatnya kepercayaan

kepada ajaran dan kegiatan Persis yang bermanfaat bagi diri dan masyarakat

umum.

Page 73: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

64

Kegiatan-kegiatan swadaya seperti bantuan bencana dan bantuan

ambulance gratis memberikan dampak sosial kepada anggota dan simpatisan

karena anggota dan simpatisan merasa diperhatikan dan diberikan kemudahan

di saat kesusahan. Bantuan sosial tersebut berpengaruh terhadap solidaritas

sosial dan rasa ingin tahu anggota masyarakat awam untuk mengetahui ajaran-

ajaran Persis.

B. Dinamika Pelanggengan Paham Keagamaan Persis di Kab. Garut

Pada awal penyebaran paham keagamaan Persis, banyak masyarakat yang

menolak kehadiran Persis, penolakan tersebut berupa cemoohan, cacian, makian,

ancaman, hingga pelemparan barang dan pengusiran. Hal tersebut tidak

menyurutkan semangat anggota dan simpatisan Persis untuk terus menyebarkan

paham keagamaan Persis. “Karena aqidah sudah yakin bahwa ajaran Persis

merupakan ajaran yang membawa kepada al-quran dan as-sunnah, jadi tidak takut

mati, tapi tidak menantang“ (wawancara dengan Aep Ahmadin, 18 Maret 2017).

Paham keagamaan Persis pun semakin menyebar dan Garut menjadi

kabupaten dengan anggota dan jumlah sekolah Persis terbanyak diantara daerah

lain. Hal ini membuktikan bahwa eksistensi Persis di Kab. Garut semakin

berkembang dan arusnya tidak dapat dibendung oleh masyarakat atau organisasi

yang tidak sepaham dengan Persis. Jika dikaitkan dengan teori Bourdieu tentang

arena, Persis berhasil bersaing atau berkompetisi dengan organisasi lain yang tidak

sepaham dengan arah gerakan Persis. Masyarakat yang menolak kehadiran Persis

dengan ancaman fisik semakin berkurang dan berganti menjadi pembedaan tempat

sholat atau tempat ibadah. Namun hal tersebut tidak berakibat signifikan terhadap

Page 74: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

65

situasi sosial antar warga di berbagai daerah. Masyarakat saling bertoleransi dan

tidak melarang praktek-praktek sosial Persis walaupun tidak sepaham dengan

mayoritas masyarakat yang menjalankan paham tradisionalis.

Merton berpendapat dinamika sosial bisa terjadi karena disfungsi sosial yang

hadir dan mengganggu fungsi sistem sosial yang lain. Hubungannya dalam

penelitian ini adalah Persis mencoba menggunakan beberapa solusi alternatif untuk

memperbaiki disfungsi yang berupa penolakan masyarakat dan program kerja atau

dakwah yang kurang optimal karena hambatan-hambatan internal maupun

eksternal. Hambatan internal berupa perbedaan latar belakang antar anggota dan

keilmuan yang berbeda-beda dalam memahami ajaran Persis sedangkan hambatan

ekternal adalah penerimaan masayarakat terhadap ajaran dan aktifitas Persis.

Persis pun menopang penyebaran paham keagamaan tersebut dengan

kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat agar masyarakat semakin tahu dan mulai

menerima Persis. Kegiatan-kegiatan pengabdian pun memberikan dampak kepada

meluasnya penyebaran paham keagamaan Persis dan hadirnya beberapa lembaga

pendidikan atau pimpinan di bawah Pimpinan Daerah Persis Kab. Garut.

Persis terus melakukan berbagai inovasi dan gerakan untuk terus

menyebarkan paham keagamaannya. Namun, kontestasi sosial antar organisasi

keagamaan masih terus terjadi di dalam masyarakat khususnya antara Persis dengan

organisasi tradisional yang memegang erat nilai agama dan budaya. Hal tersebut

dapat terlihat di dalam keseharian masyarakat dalam hal ibadah khususnya dalam

shalat shubuh dan kematian.

Page 75: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

66

Persis tidak menggunakan gerakan qunut dalam shalat shubuhnya sedangkan

mayoritas masyarakat menggunakan gerakan qunut. Hal tersebut merupakan

perbedaan yang mudah dilihat dan menjadikan Persis dan masyarakat tradisionalis

yang melakukan shalat di beda masjid (sering kali Persis mendirikan masjid agar

dapat beraktifitas sesuai dengan ajaran mereka). Hal selanjutnya ialah masalah

kematian dimana masyarakat tradisionalis biasanya melakukan kegiatan

pembacaan doa dan Surat Yasinsecara bersama-sama untuk mendoakan mayat yang

telah meninggal. Namun Persis menentang kegiatan tersebut dan tidak pernah

menghadiri acara-acara semacam hal tersebut.

Perbedaan-perbedaan paham keagamaan Persis dan masyarakat tradisionalis

menyebabkan perbedaan pendapat yang sering kali berujung kepada pemisahan diri

atau kelompok dari anggota atau simpatisan Persis. Memang pada awalnya

perbedaan tersebut dapat menimbulkan konflik fisik dan sekarang hanya berada

pada tahap perbedaan pendapat. Namun dari perbedaan pendapat tersebut sering

kali Persis atau masyarakat tradisionalis saling menjelek-jelekan atau menyalahkan

pola peribadatan satu sama lain di dalam kegiatan masing-masing dan membuat

jarak sosial diantara keduanya.

Page 76: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

67

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Persis menggunakan berbagai strategi kemasyarakatan agar bisa

mengoptimalkan penyebaran paham keagamaan Persis di anggota dan

masyarakat. Persis membagi Pimpinan daerah ke dalam beberapa divisi atau

bidang garapan untuk fokus dalam program pendidikan dan keagamaan serta

kemasyarakatan seperti bantuan bencana, bantuan ekonomi, bantuan

pendidikan, bantuan dakwah, dan bantuan kesehatan.

2. Pada saat ini Persis menggunakan strategi yang lebih halus yaitu memanfaatkan

jaringan keluarga dan kekerabatan untuk menyebar luaskan ajaran, program-

program kemasyarakatan untuk memperbaiki disfungsi sosial dan

mengoptimalkan program Persis agar dinamika sosial bisa diredam.

B. Saran

Terkait dengan penelitian ini, maka terdapat beberapa saran yang perlu

diperhatikan yaitu penelitian ini memiliki kontribusi informasi terhadap strategi

penyebaran paham keagamaan Persis. Maka dari itu, saran untuk penelitian

selanjutnya penulis berharap lebih berfokus kepada dinamika konflik sosial yang

terjadi antara ormas islam di Kab. Garut dan pengaruhnya terhadap kehidupan

sosial masyarakat serta perbedaan pemahaman terhadap hubungan sosial

masyarakat. Dengan demikian semoga penelitian ini memberikan manfaat terhadap

pembaca dan penulis memohon maaf terhadap segala kekurangan yang masih ada.

Page 77: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

68

Daftar Pustaka

Buku

Ansari, Ahmad. 2008.Pendidikan Salafi Progresif: Studi Atas Pemikiran

Pendidikan Islam K.H Aceng Zakaria Pada Jam’iyyah Persatuan Islam.

Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Creswell, John W, ed. 2009.Research Design. 3rd ed. California: Sage Publications.

_______, ed. 2003. Research Design. 2nd ed. California: Sage Publications.

DeWalt, Kathleen M. dan Billie R. DeWalt. 2011. Participant observation: a guide

for fieldworkers. Plymouth: Altamira Press.

Emirbayer, Mustafa, ed. 2003. Emile Durkheim: Sociologist ofModernity. Maldern:

Blackwell Publishing Ltd.

Federspiel, Howard M. 2001. Islam and Ideology in the Emerging Indonesian State:

The Persatuan Islam (Persis) 1923-1957. Leiden: Brill.

______, 1970. The Muhammadijah: A Study of an Orthodox Islamic Movement in

Indonesia. Indonesia. New York: Southeast Asia Program Publications at

Cornell University.

Feener, R. Michael. 2007. Muslim Legal Thought in Modern Indonesia. New York:

Cambridge University Press.

Hamid, Hamdani. 1989. Persatuan Islam dan Usaha Berpijak di Bumi Indonesia:

Perubahan Kurikulum dalam Pendidikan Pesantren (thesis). Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah.

Kahin, Audrey R. 2012.Islam, Nationalism and Democracy: A Political Biography

of Mohammad Natsir. Singapore: NUS Pres.

Malasevic, Sinisa. 2004. The sociology of ethnicity. India: Sage Publications.

Merton, Robert K. 1968. Social Theory and Social Structure. London: Collier

Macmillan Publishers.

Muchtar, Abdul Latief. 1998. Gerakan Kembali Ke Islam: Warisan Terakhir K.H

A. Latief Muchtar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 78: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

69

Parsons, Talcott. 1991. The Social System. London: Routledge.

Rahman, Fazlur. 2000. Islam. Bandung: Pustaka.

Strauss, Anselm C. dan Juliet M. Corbin. 1996. Basics of Qualitative Research:

Techniques and Procedures for Developing Grounded Theory. 2nd ed.

London: Sage Publications.

Stoley, Kathy S. 2005. The Basic of Sociology. Westport: Greenwood press.

Sugono, Dendy., ed. 2008. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Bahasa

Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Suharto, Toto. 2013. Organic Community-Based Education: Pesantren Persatuan

Islam 1983-1997. Surakarta: Fataba Press.

Sztompka, Piotr. 1986. Robert K. Merton: Intellectual profile. London: MacMillan

Education

Zakaria, Aceng, ed. 2015. Pimpinan Pusat Persatuan Islam. Qanun Asasi Qanun

Dakhili. Bandung: Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis).

Jurnal

Adibah, Ida Zahara. 2017. “Struktural Fungsional Robert K. Merton” Vol. 1 No. 1.

Semarang: Inspirasi.

Bruinessen, Martin van. 2003. “Review Islam and ideology in the emerging

Indonesian state; The Persatuan Islam (PERSIS), 1923 to 1957 by Howard

M. Federspiel”.International Journal of Middle East Studies. 35: 1.

Cambridge: Cambridge University Press. Diunduh pada tanggal 06-05-

2017 pukul 15:16 UTC. (http://www.jstor.org/stable/3879947)

Cohen, Harry. 1970. “Bureaucratic Flexibility: Some Comments on Robert

Merton's 'Bureaucratic Structure and Personality'” Vol. 21, No. 4. London:

The British Journal of Sociology. Diunduh pada 26-03-2018 07:55 UTC.

(http://www.jstor.org/stable/588494)

Crothers, Charles. 2004. “Merton as a General Theorist: Structures, Choices,

Mechanisms, and Consequences” Vol. 35, No. 3. Amerika: Springer.

Diunduh pada tanggal 26-03-2018 07:55 UTC

(http://www.jstor.org/stable/27700393)

Hefner, Robert W. 2003. “Islam and Ideology in the Emerging Indonesian State:

The Persatuan Islam (PERSIS), 1923-1957 by Howard M. Federspiel”The

Page 79: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

70

Journal of Asian Studies, 62: 1. Association for Asian Studies. Diunduh

pada tanggal 06-05-2017 pukul 15:16 UTC.

(http://www.jstor.org/stable/3096226)

Hilbert, Richard A. 1989. “Durkheim and Merton on Anomie: An Unexplored

Contrast and Its Derivatives” Vol. 36, No. 3. London: Oxford University

Press on behalf of the Society for the Study of Social Problems. Diunduh

pada tanggal 26-03-2018 07:54 UTC.

(http://www.jstor.org/stable/800693)

Kahin, George McT. 1993. “In Memoriam: Mohammad Natsir (1907-

1993)”Indonesia56. Diunduh pukul 28-10-2016 14:14 UTC.

(http://www.jstor.org/stable/3351203)

Kapten, Nico J. G. 2002. “Review Islam and ideology in the emerging Indonesian

state; The Persatuan Islam (PERSIS), 1923 to 1957 by Howard M.

Federspiel”. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 158: 2. Leiden:

Brill. Diunduh pada 28-10-2016 pukul 14:10 UTC

(http://www.jstor.org/stable/24026068).

Nash, Roy. 1999. “Bourdieu, 'Habitus', and Educational Research: Is It All Worth

the Candle?”British Journal of Sociology of Education, 20: 2. New York:

Taylor & Francis. Diunduh pada tanggal 11-02-2017 pukul 04:36 UTC.

(http://www.jstor.org/stable/1393107)

O'Shaughnessy, Thomas J. 1971. “Indonesian Islamic Reform. Review Islam and

ideology in the emerging Indonesian state; The Persatuan Islam (PERSIS),

1923 to 1957 by Howard M. Federspiel”Philippine Studies, 19: 4. Manila:

Ateneo de Manila University. Diunduh pada tanggal 06-05-2017 15:15

UTC. (http://www.jstor.org/stable/42632136)

Internet dan Arsip

Arsip Sekretaris Pimpinan Daerah Persis Kabupaten Garut. Diambil pada 04

desember 2016

Page 80: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

71

Tim Redaksi, Muhammad Isa Anshary [Database on-line]; tersedia di

http://persis.or.id/muhammad-isa-anshary/. Diunduh pada 11 August

2015.

Wawancara

Wawancara dengan Aep Ahmadin, 18 Maret 2017.

Wawancara dengan Andri Permana, 14 Maret 2017

Wawancara dengan Azkia Wafiatul Wijdaniah, 22 Maret 2017

Wawancara dengan Daden Robi Rahman, 16 Maret 2017

Wawancara dengan Dede Sodikin, 23 Maret 2017.

Wawancara dengan Ena Sumpena 29 Maret 2017.

Wawancara dengan Endut Saefudin, 23 Maret 2017.

wawancara dengan Gungun Abdul Basith, 28 Maret 2017

Wawancara dengan Iyep Komarudin, 22 Maret 2017.

wawancara dengan Moch. Haris Romdoni, 20 Maret 2017

Wawancara dengan Kakah Mustikah, 27Maret 2017.

Wawancara dengan Lutfi Lukman Hakim, 31 Maret 2017.

Wawancara dengan Mamat Abdul Rahman, 18 Maret 2017.

Wawancara dengan M. Iqbal Santoso, 25 Maret 2017.

Wawancara dengan Pepen Irfan Fauzan, 10 Maret 2017.

Wawancara dengan Rifqi Rifyal Rizaldi, 22 Maret 2017.

Wawancara dengan Yusuf Bashari, 25 Maret 2017.

Page 81: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

72

Page 82: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

vii

Lampiran

Matriks Pertanyaan I

Nama :

Usia :

Pekerjaan :

Alamat :

No Teori Habitus Pierre

Bourdieu

Pertanyaan-Pertanyaan: Jawaban

1. Habitus merupakan

produk sejarah

1. Bagaimana paham Persis masuk ke

garut?

2. Siapa Tokoh Persis yang membawa

masuk ajaranan Persis ke garut?

3. Bagaimana proses penyebaran paham

keagamaan Persis di garut?

4. Apa faktor pendukung dalam

penyebaran paham keagamaan Persis di

garut?

5. Bagaimana hambatan yang dialami

tokoh Persis dalam penyebaran paham/

ajaran Persis tersebut??

6. Berapa Anggota awal/ simpatisan yang

aktif di Persis pada masa awal

penyebaran paham keagamaan Persis

garut?

7. Bagaimana Persis menjaga kader/

anggotanya agar tetap aktif di Persis?

8. Apa saja progam/ hasil yang

dipublikasikan oleh Persis dalam rangka

menjaga dan memelihara kader/anggota

Persis?

9. Bagaimana Perkembangan penyebaran

paham keagamaan Persis hingga

sekarang?

2. Struktur yang

distrukturkan oleh

lingkungan

1. Bagaimana anda mengenal Persis

dan mengapa tertarik masuk/ aktif di

Persis?

2. Sudah berapa lama/ Durasi anda

aktif di Persis dan dari jenjang mana

mulainya? (otonom apa)

3. Bagaimana kondisi keluarga dan

lingkungan serta hubungannya

dengan Persis

4. Siapa yang paling awal mengajarkan

paham keagamaan Persis

Page 83: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

viii

3. kerangka yang

mereproduksi

kepercayaan hingga

tindakan sosial

1. Bagaimana Pimpinan Daerah menjaga

kualitas dan kuantitas anggota?

2. Apa saja kegiatan rutin yang dilakukan

oleh anggota Persis?

3. Bagaimana partisipasi anggota dalam

kegiatan tersebut?

4. Bagaimana hasil dari kegiatan tersebut?

5. Bagaimana pandangan Masyarakat dan

lingkungan terhadap eksistensi dan

progam dari PD

Pertanyaan tambahan:

1. Apa Pendidikan terakhir

2. Apakah anda pernah sekolah di pesantren Persis?

3. Apa Jabatan anda di Persis?

Page 84: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

ix

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Yusuf Bashari

Usia : 79 tahun

Pekerjaan : Pengajar dan penceramah

Tanggal : 25 Maret 2017

Tempat : Komplek Pesantren Persis Rancabogo

Jabatan : Penasehat PC. Persis Tarogong Kidul dan Pst Persis Rancabogo

P : Mohon maaf Ustaz, apa benar anda ustaz Yusuf Bashari?

I : oh iya betul, ada keperluan aya ya?

P : saya dengar ustaz adalah salah satu murid awal dari ustaz-ustaz yang

menyebarkan paham keagamaan Persis, bisa diceritakan ustaz?

I : pada jaman dulu saat masih pemuda terus Ngaji di NU, SI, Muhammadiyah, dan terakhir di

Persis kemudian tertarik ke Persis. Kemudian dengan Persis melakukan debat dan sangat kuat

hujjahnya dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Dan akhirnya aktif di Persis pada tahun 60-an.

Namun formalnya pada tahun 64 yang di lantik menjadi ketua pemuda cabang Garut. Terus

melakukan tablig kesana kemari. Jadi para mubaligh nya disebar dari tiap daerah dan mengaji

di kota, kemudian setelah dari kota di dakwah kan lagi ke tiap daerah masing-masingnya. Juga

ada musyawarah dan diskusi dengan ulama di luar Persis yaitu di Bentar, Babakan Falah pada

tahun 60-an masalah qunut, sampai dengan banyak dari para tokoh nya yang meninggalkan

qunut setelah debat dengan Persis, yang debatnya seminggu 1x

P : Bagaimana awal mula Persis masuk ke Kab. Garut?

I : pada periode pertama masih zaman dijajah oleh Walanda tahun 1945 ke bawah. Jadi

masih tahun 30/40 kesana. Ada Persis yang ketuanya oleh Ustaz Maksum di Dangdeur Suci

Garut dekat Sukaregang, anggotanya ada 5 yang 1. Mang Eon, 2. Mang Udin, 3. Mang Hafiz,

4. Mang Maksum yang terakhir lupa lagi namanya. Dan ditmbah ketuanya menjadi 6 orang.

Setelah itu Persis tidak berkembang Karena tidak berkembang segala sesuatu disebabkan oleh

serba kekurangan.

Periode kedua tahun 60-an, yang ketuanya al-Ustaz Zaenudin Masdiani (Alm),

Sekretaris umumnya al-Ustaz Shihabbudin (Alm). Ketua Persistrinya Ibu Aminah Dahlan

istrinya Ustaz Shihab (Almh), sekretarisnya Ibu Syariah istrinya ustaz Maman Nurjaman

(Almh). Ketua pemudanya dilantik pada bulan Juli tahun 1964 namanya Yusuf Bashari,

Sekretarisya Heriyana tahun 64 kalau tidak salah tanggal 1 Juli 1964 dan ada di risalah juga,

sekretaris bernama Oom Suryana. Sedangkan jamiyyatul banat oleh Hj. Iat Sholihat istrinya

Yusuf Bashari. Sejak darisitu mulai ada pengajian-pengajian di Rancabogo yang dihadiri oleh

kaum muslimin dan musimat di sekitar Garut kota. Yang pusatnya di Rancobogo. Terus ada

pesantren At-Taqwa dan diantara yang sekolah di Pesantren at-Taqwa adalah Ustaz Entang

Mukhtar (Alm), tapi kalau saya sudah megajar di at-Taqwa yang mudirnya oleh Ustaz

Zaenudin.

Ustaz Zaenudin mengadakan acara debat sama pengajian-pengajian. Sudah ada debat

masalah qunut di Pesantren Al-Falah oleh Ustaz Badruzaman pada zaman dulu. Terus ada

yang pengajian di Bentar yaitu Ustaz Jamaludin (Alm) mertuanya Ustaz Aceng, kemudian

Ustaz Qamarudin AS (Alm), Ustaz Yusuf Hidayat, kemudian Ustaz yang lainnya seperti H.

Dahlan, H. Sarif, H. Salimun, H. Zaenul, H. Zenal dari Tasik. Kemudian masuk ke Persis dan

membuat Mesjid di Bentar dan membangung Pesantren di Bentar yang pimpinannya oleh Ustaz

Shihabbudin, setelah itu Ustaz Shihabbudin pindah ke Rancabogo. Kebetulan bisa membeli

Page 85: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

x

tanah terus membangun madrasah yang awalnya jenjang Muallimin, di Rancabogo dan di

Bentar.

Sesudah itu Persis bisa menyebar ke luar Garut Kota ada pengajian Shubuh di radio,

Karena dahulu belum ada tv. Yang pematerinya adalah Ustaz Qamarudin AS, setelah

pengajian ada tanya-jawab. Jadi dari setiap daerah itu mendengarkan tablig tersebut

kemudian memberikan surat pertanyaan dan langsung di jawab pada saat siaran Radio.

Masyarakat tertarik dengan tablig di Radio, kemudian masuk Persis Mengadakan Jamiyyah,

Pesantren disetiap daerah-daerah. Yaitu di Pameungpeuk, Cisompet, Cikajang, Cisurupan,

Bayongbong, Samarang, Cibatu, dan di Leles. Maka dirikanlah cabang-cabang Persis.

Berkembang sampai sekarang Alhamdulillah Persis di Garut tidak asing lagi, yang awalnya

nya asing, tapi sekarang sudah tidak asing lagi. Sudah banyak yang mengetahui Persis.

Nama : Aep Ahmadin

Usia : 68 tahun

Pekerjaan : Pengajar dan penceramah

Tanggal : 18 Maret 2017

Tempat : Kampung Baros Tonggoh

Jabatan : Demisioner Ketua Bidgar Wakaf

P : Ustaz, maaf saya mengganggu. Apakah saya bisa minta waktunya untuk wawancara?

I : Oh iya silahkan.

P : Kegiatan Ustaz sekarang apa?

I : Ngajar di Pesantren Persis 73 Garogol Pasir Wangi, saya termasuk Asatidz awal di

Garogol dari tahun 1973. Saya mengajar di Pesantren memegang 6 mata pelajaran

karena memang saya lulusan Pesantren dan mengajar juga di Pesantren, sebelumnya

saya mengajar Alm. Ustaz Fatah di Campedak teman saya dulu dari Pesantren juga

mengajar disini, Ustaz Fatah dari tahun 1963 sampai 1969. Ustaz Alam belajar buka

kitab Bukhori dan Bulughul Marom di Al-Binaa saya yang mengajarkan kitabnya. Di

PD sudah 2 periode menjadi staf

P : Bagaimana Ustaz mengenal ajaran Persis?

I : Awalnya dari Paman saya eyang nya Pak Ramdan mertua Ustaz Yusuf, setiap libur

hari Jum’at Paman saya datang kesini untuk menyebarkan ajaran Persis, ada

pengajian bulanan di Garut yang dari Pesantren pun mengikutinya, di Bentar juga ada

pengajian di Masjid yang dipakai sekarang yang sudah dua kali di renovasi. Pada

tahun 1965 sudah mengenal Persis, berawal dari Pesantren ada bahan pertanyaan

Page 86: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xi

kepada Kiyai, kenapa pada saat hendak shalat ada usholi kan itu termasuk bid’ah?,

iya itu tidak terdapat keterangan yang jelas, masyarakat pun resah. Tapi Kiyai yang

menjadi Guru saya sudah loyal, kalau di Muhamadiyah disebut dengan anggota Tarjih

di Andir yang sekarang sudah ada Tsanawiyyah dan Aliyah

P : Bagaimana awal mula Persis masuk ke daerah ini?

I : Pada tahun 1971 di Samarang, dibina oleh Cabang Garut Kota. Pada tahun 1971

saya masih Pemuda karena saya lahir pada tahun 1950, jadi usia saya masih berusia

21 tahun pada saat masuk ajaran Persis dengan mengikuti kegiatan Persis yang di bina

oleh pengisi pengajian yaitu Ustaz Jaenudin yang membawa ajaran Persis kesini,

Ustaz Yusuf Bashari dari Rancabogo. Saya sudah mengenal ajaran Persis dari tahun

1965.

P : Kenapa pada akhirnya Ustaz tetarik untuk masuk Persis?

I : Pada awalnya saya terpaksa masuk Persis kerena Paman saya sendiri yang

menyebarkan ajaran Peris sehingga mau tidak mau saya sebagai kelurganya juga ikut

masuk Persis, bahkan tidak ada ketertarikan yang ada ketidaksukaan terhadap Persis,

ketika Paman saya datang kesini saya orang yang diharapkan untuk memimpin

marhaba dan tahlilan, usholi dan sebagainya. Paman saya bukannya membimbing

saya memimpin marhaba malah memberantas marhaba, bukannya saya mendapat

dukungan justru mendapat ancaman.

P : Setelah Ustaz tidak bersama Paman Ustaz, kenapa Ustaz masih tetap bertahan di

Persis?

I : Karena saya selalu mengikuti pengajian-pengajian yang adakan oleh Persis, saya di

Persis 6 tahun dari tahun 1965 sampai 1971, shalatpun kalau munfarid tidak dengan

usholi ataupun qunut, kalau shalat berjama’ah menggunakannya karena menyesuaikan

dengan masyarakat disini, saya pun berfikir kenapa saya memiliki ketauhidan terhadap

Allah. Dibukalah pengajian Persis tahun 1971.

P : Bagaimana awal mula Persis masuk ke Garut?

I : Diterima oleh Ustaz Jaenudin, Ustaz Komarudin, Ustaz Jamaludin yang menjadi

Ketua Cabang di Garut Kota, Ustaz Syihab. Di Garut belum ada Cabang Daerah masih

Priangan Timur yang berpusat di Tasik, seiring berjalannya waktu program Persis

terus mengalami perubahan dan membuat program untuk membuat cabang Persis di

setiap daerah maka dibentuklah Pimpinan Daerah di Garut yang diketuai oleh Ustaz

Komar, Ustaz Jamaludin di Pimpinan Cabang dan merangkap dengan Pimpinan

Pesantren. Perkembangan cabang Persis di daerah Garut terjadi pada masa Ustaz

Page 87: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xii

Komar, Ustaz Komarudin salah satu binaan Ustaz Jaenudin. Pada masa

kepemimpinannya Ustaz Komar banyak menarik perhatian masyarakat dengan

mendirikan 27 cabang.

P : Bagaimana cara Ustaz Komar sehingga dapat mendirikan 27 Cabang Persis?

I : Dengan cara mengisi siaran di radio Rugeri yang memuat tanya jawab seputar Persis

karena radio dari kampung ke kampung masih dapat dihitung oleh jari sehingga alat

hiburan masyarakat tidak ada lagi kecuali radio yang pada akhirnya muncul ajaran

al-quran dan as-sunnah dari daerah-daerah sehingga ketika mengadakan pengajian

pun sering timbul pertanyaan mereka dari radio dan akhirnya ajaran Persis berkenan

dihati, di amalkan, dan dari berbagai daerah sengaja mengunjungi Ustaz Komar untuk

bersilaturahmi serta meminta penjelasan dasar. Didirikanlah cabang, sebelum ada

cabang Persis di Garut kota ada cabang di Samarang, Wanaraja, Cikajang,

Pameungpeuk, Cisompet, Cikelet. Cabang pertamanya di Samarang.

P : Penyebaran ajaran Persis selain lewat siaran radio, dilakukan melalui cara apa?

I : Melalui pengajian bulanan di Garut kota yang dihimbau lewat siaran radio supaya

masyarakat menghadiri pengajian yang Persis adakan di mesjid yang awalnya

berukuran 6x9. Kepemimpinan cabang di daerah Garut kota setelah Ustaz Komar

digantikan oleh Ustaz Mamat kemudian Ustaz Iyep dan sekarang oleh Ustaz Ena.

P : Ketika masyarakat dihimbau untuk mengahadiri pengajian Persis apakah ada

masyarakat lain yang menghambat atau bahkan menentang penyebaran ajaran Persis?

I : Yang menghambat selalu ada dan yang berargumentasi pun ada lalu melakukan dialog

tapi akhirnya mereka menerima, sebab mereka menerima dan meyakini ajaran Persis

maka memaksakan mendirikan cabang, kebanyakan yang kembali kepada al-quran dan

as-sunnah adalah kalangan SI, pimpinan cabang di Cikajang merupakan pengurus SI

kemudian langsung masuk Persis, di Singajaya merupakan bos besar SI, Pakenjeng juga

mayoritas orang SI yang politisnya Masyumi, serta PII baru pendekatan sekarang sudah

mengalami perkembangan saling memaklumi dan tidak saling menghantam. Setiap

mendirikan cabang selalu ada aksi dan reaksi dari masyarakat, di Wanaraja misalnya

terjadi saling todong.

P : Apakah ada yang sampai meninggal?

I : Tidak ada, hanya patah gigi dan kaca pecah karena saling pukul.

P : Kenapa meskipun masyarakat sering menghantam dan sudah berdarah-darah tapi

Ustaz tetap bertahan di Persis?

Page 88: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xiii

I : Karena aqidah sudah yakin bahwa ajaran Persis merupakan ajaran yang membawa

kepada al-quran dan as-sunnah, jadi tidak takut mati, tapi tidak menantang. Mungkin

karena saya Ustaz jadi ada masyarakat yang sampai menjaga rumah saya, ada

pengamanan. Masyarakat pun sering berulah seperti menggunting kabel speaker,

menyalakan petasan ketika sedang ada tadarusan dan melempar petasan ke dalam

mesjid, meskipun seperti itu yang namanya aqidah mau benar ataupun salah seperti

paku yang sudah menancap sangat kuat. Aqidah sudah mantap dan kuat sudah menjadi

pondasi meskipun dihadang oleh angin beliung ataupun angin topan akan tetap teguh

pada pendirian

P : Apakah dalam menyebarkan ajaran Persis dilakukan dengan cara mengeluarkan

tulisan atau semacamnya?

I : Ada, namanya stensilan. Di pimpin oleh Ustaz Aceng, Ustaz Aceng datang ke Garut

pada tahun 1974. Setelah Ustaz Jaenudin, Ustaz Aceng lah penggantinya, yang

menangani masalah ilmu. Ustaz Aceng Mu’alliminnya dari Pesantren yang merupakan

santri kesayangan Ustaz Abdul Rohman, Ustaz Aceng setiap minggu membuat stensilan

sebagai bahan dakwah mencakup fiqih, ushul fiqih, mustholah, nahwu, dan shorof

dengan cara di tulis tangan karena kalau belum ada foto copy mesti foto copy ke

Bandung. Karya Ustaz Aceng yang sudah dibukukan adalah Alhidayah, yang

merupakan gabungan dari selembaran stensilan. Buku yang pertama Ustaz Aceng buat

Alhidayah kemdian Almuyasar juga merupakan kumpulan dari stensilan. Setiap kali

pengajian mingguan pada malam Jum’at stensilan tersebut dibagikan dan disebarkan

kepada masyarakat, jama’ah dari Bayongbong, Cikajang serta daerah-daerah yang

lainnya mendapatkan dasar dari stensilan. Pengajian dimulai setelah shalat maghrib

sampai jam 22.00 menginap di mesjid dan dilanjutkan dengan pengajian shubuh paling

lama sampai jam 06.30. Kendaraan umum yang digunakan adalah oplet karena belum

ada angkot, ongkos ke Garut Rp. 20 ongkos ke Bandung naik bus Rp. 45. Saya kalau

datang ke Garut selalu diberi ongkos oleh jama’ah

P : Jadi jama’ah sengaja memberi Ustaz ongkos supaya Ustaz bisa mengadiri pengajian?

I : Iya supaya saya bisa ikut pengajian dan menjadi lahan infaq bagi mereka.

P : Bagaimana Persis masuk dan berkembang di daerah Samarang?

I : Awalnya masyarakat menolak, karena Ustaz Jaenudin dan Ustaz Yusuf kebetulan

sedang menerangkan masalah Fiqih, akhlak, tauhid.Tapi mereka lebih dulu melakukan

pengajian, mewanti-wanti masyarakat agar jangan ikut pengajian di Persis yang akan

melarang kita untuk melakukan tahlilan, marhaba. Hanya 3 kali pengajian yang terjadi

Page 89: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xiv

kekompakkan, belum sempat menerangkan usholi itu bid’ah secara terbuka, maulid,

marhaba, tahlilan, masalah agama, masalah kembali pada al-quran dan as-sunnah,

akhlak, masalah tauhid, dan akhirnya pengajian Persis pun bubar.

P : Sesudah itu lalu bagaimana, Ustaz?

I : Pada tahun 1979 pengajian berjalan kembali dan dibentuklah cabang Persis di Garut

daerah Samarang dan Sekretariatnya berada di Garogol. Pada tahun 1979 selain

membentuk Cabang Persis juga langsung membentuk Persistri, Pemuda Persis,

Pemudi Persis serta memberi nomor Pesantren Persis di Garogol saat pentikan

Mudir’am dan serah terima wakaf. Pada saat itu Ketua Cabang Persis di pimpin oleh

Pak Abidin S.M sedangkan Mudir’am nya di pimpin oleh Allohu yarham Muhammad

Ridwan Afandi. Tasykil Cabang Persis beranggotakan Pak Abdullah, Pak Aji

Suparman, Pak Abidin E, Ustaz Abdul Fatah, Ustaz Isa, dan saya sendiri. Pada

awalnya hanya terdiri dari 5 Cabang kemudian terus mengalami perkembangan yang

cukup pesat dengan bertambahnya 5 jama’ah, pada tahun 1971 hingga tahun1976 di

Cabang Samarang yang berkumandang suara adzan hanya di 5 kampung antara lain

Baros tonggoh dan Baros lebak, Syarifuloh, Cikaso, Garogol serta Pasir Kiamis.

Dari satu kecamatan yang terdengar suara adzan shubuh, dzuhur, ashar,

maghrib dan isya hanya 5 kampung tersebut daerah yang lainnya hanya dengan

memukul bedug, karena pada saat itu speaker pun masih terbatas. Setelah mendengar

suara adzan lewat speaker mereka pun mulai meniru, karena sebelumnya hanya

menggunakan bedug. Kemudian nyanyian shalawatan menjadi ramai bergerombol,

kalau Persis cukup dengan adzan tapi mereka dengan memukul bedug, adzan seta

nyanyian shalawatan, sehingga pada akhirnya yang memukul bedug hilang, yang

menyanyikan shalawatan pun tidak ada, jadi hanya terdengar suara adzan.

Sekarang tinggal di saat shalat shubuh, masih ada yang melakukan tahrim.

Yang pertama kali mengumandangkan adzan dengan menggunakan speaker,

melaksanakan shalat gerhana bulan dan gerhana matahari adalah Persis, dan pada

akhirnya mereka pun mengikuti ajaran yang kami lakukan, pengembangan fitrah yang

asalnya di sebar dengan cara berkeliling sekarang alhamdulillah pembagiannya sudah

tertib, pada saat itu juga masalah qurban dari kampung ke kampung masih langka,

alhamdulillah Persis setiap tahun selama kita mampu, kita melaksanakan qurban.

Tetangga yang jarak rumahnya berdekatan alhamdulillah mereka mengikuti

pelaksanaan qurban berbeda pada saat sebelum ada Persis. Yang masih ngajar dari

Page 90: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xv

awal, saya, Ibu Kakah, Ibu Empat, sedangkan Ustaz Mamat mulai mengajar pada

tahun 1982.

Pada tahun 1979 sampai tahun 1982 masih dibiayai donatur, Pesantren

Garogol dibiayai oleh donatur pasar, yang memberi ganti uang ongkos dari pasar,

Ustaz Mamat pun masih ada di pasar. Awalnya Pesantren Garogol terdiri dari 8 santri

Tsanawiyyah dan 12 santri Tajijiyah, termasuk Ustaz Aslam dan Ustaz Aslam

merupakan murid awal di Tsanawiyyah. Pengorbanan dan perjuangan para sesepuh

dalam mempertahankan dan mengembangkan ajaran Persis, di Garut Pesantren

Bentar misalnya, Pesantren Garogol semula masih darurat dan di dirikannya

Pesantren untuk penampungan murid yang tidak tertampung oleh Bentar dan

Rancabogo serta Raancabango.

Bagi santri yang tidak mampu masuk ke Pesantren Bentar maka di tampung di

Pesantren 73 Garogol, putra-putra aktivis yang telah lulus Tsanawiyyah seharusnya

melanjutkan ke PGA atau ke Aliyyah, justru kembali lagi ke kelas 1 Tsanawiyyah, murid

dari SMP pun sama. Tujuannya untuk memajukan Pesantren dan supaya menjadi kader

Persis. Ada 8 santri yang mengikuti ujian negeri, ternyata Pesantren Garogol yang

menjadi juara umum se-Kabupaten Garut, sebenarnya sedikit menyeleweng dari Ustaz

Abdul Rahman karena Ustaz Abdul Rahman tidak membolehkan dan tidak mengadakan

ujian negeri, saat itu menjadi catatan sejarah karena merupakan pertama dan terakhir

kalinya Pesantren Garogol mengikuti ujian negeri. Karena tidak mau terikat, ada yang

memberi dana pun langsung dikembalikan.

Nama : Mamat Abdul Rahman

Usia : 65 tahun

Pekerjaan : Pengajar dan penceramah

Tanggal : 18 Maret 2017

Tempat : Kampung Garogol

Jabatan : Demisioner Ketua PD. Persis Kab. Garut dan Penasehat PD. Persis Kab. Garut

P : Ustaz, maaf saya mengganggu. Apakah saya bisa minta waktunya untuk wawancara?

I : Oh iya silahkan, tidak apa-apa.

Page 91: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xvi

P : Sejak kapan ustaz mengenal Persis?

I : Sejak Tajiziyah di Pesantren Bentar tahun 1967 dan disekolahkan oleh kakak saya,

ustaz Abidin. Dulu jumlah santri Tajijiyah itu hanya sebelas orang, santrinya sudah

berusia 20 tahun, ketika kelas 2 tsanawiyyah bubar karena sudah pada pindah

P : Kenapa bubar, Ustaz?

I : Karena sudah pada dewasa, Ustaz yang mengajar nya juga pindah ke Bandung

karena terganggu mencari uang menunggu tahun ajaran tapi akhirnya tidak jadi ke

Bangil, tahun 1967.

P : Ustaz aktif di Persis sudah berapa lama?

I : Dari sejak sekolah di Pesantren, meskipun waktu dulu keanggotaannya belum ada,

pengajian-pengajian Persis pun saya ikuti.

P : Kenapa Ustaz terus tertarik aktif di Persis?

I : Karena gerakannya yang memang bisa diterima yaitu dengan mengembalikan al-

quran dan as-sunnah pada aslinya

P : Apakah keluarga ustaz aktif di Persis?

I : Iya aktif, Iya aktif, sebenarnya yang lebih dulu aktif di Persis itu Paman saya, kakak

nya ayah saya. Paman saya yang membawa keluarga saya menjadi Persis karena

Paman saya jadi kiyai yang lebih paham tentang Persis, dari tahun 60-an Paman saya

sudah masuk Persis.

P : Salah satu tokoh yang membawa Persis ke Garut siapa?

I : Para pedagang yang berdagang di Bandung, awalnya para pedagang itu mengikuti

pengajian bersama Ustaz Abdul Rahman di Pajagalan Bandung, kemudian setelah itu

para pedagang tersebut menyebarkannya ke beberapa daerah yang ada di Garut, mulai

dari Wanaraja, yang jadi Pusat nya pada tahun 1965 di Pesantren Bentar

P : Kalau tokoh utamanya yang membawa Persis ke Garut siapa?

I : Banyak, seperti Ustaz Mu’alim Anshor, serta empat tokoh yang menjadi kekuatan dan

pengembang Persis di Garut yang saya tahu Ustaz Syihabudin, Ustaz Komarudin,

Ustaz Jamaludin, Ustaz Jaenudin, dan mereka mempunyai kelebihannya masing-

masing, Ustaz Syihabudin dan Bu Aminah di bidang pendidikan, Ustaz Komarudin di

bidang kemasyarakatan, Ustaz Jamaludin di bidang keorganisasian, dan Ustaz

Zaenudin di bidang keulamaan. Dari tahun 65-an, pada tahun 1973 Ustaz Jaenudin

pindah keTasik otomatis terjadi kekosongan di bidang keulamaan di Garut sehingga

Ustaz Aceng ditarik dan dipilih menjadi pengganti di bidang keulamaan

P : Proses penyebarannya bagaimana?

Page 92: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xvii

I : Empat ulama yang menjadi tokoh utama pembawa Persis ke Garut mereka

menyebarkan Persis di Garut dengan cara terus menemui dan mencari orang-orang

dari berbagai daerah sehingga mereka menjadi jama’ah yang ikut serta dalam

pengajian yang di adakan di daerah setempat, setelah ada jama’ah peralatan

pengajian seperti load speaker yang masih jarang jadi membawa persiapan dari Garut

ke tempat tujuan, jadi ketika mengadakan pengajian masyarakat pun berdatangan

meskipun harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh. Jama’ah pengajian yang

mempunyai anak, anak nya juga di suruh untuk sekolah di Pesantren seperti ke Bentar,

ketika sekolah di Bentar di sambut oleh Ustaz Syihab dan Bu Aminah silaturahmi ke

orangtua nya, kalau terjadi apa-apa juga selalu diperhatikan sehingga ketika sakit pun

para santri dan Bu Aminah mengantarkan ke rumah orangtuanya.

P : Jadi dengan metode kekeluargaan?

I : Iya dengan metode dakwah kekeluargaan.

P : Apakah profesi sesama pedagang atau orang lain juga diajak?

I : Iya diajak, dulu meskipun dalilnya hanya satu. Mereka bilang mana perintahnya, jadi

ketika satu orang sudah kembali kepada al-quran dan as-sunnah padahal dalil yang

dimiliki hanyalah satu-satunya yang hafal, nah sekarang ketika ajengan Persis ada

yang bertanya kenapa harus seperti itu, mana dalilnya, mana perintahnya, orang yang

di tanya pun memang tidak mengetahuinya, dalil dan perintahnya juga mereka tidak

tahu, seperti kata Rasul itu ditolak, Persis berani seperti itu.

P : Jadi Persis berani menentang?

I : Iya, berani. Maka tak heran jika tantangannya tidak sedikit, ada yang dilempari batu,

di boikot, tidak ditanya dan lain sebagainya

P : Apa saja faktor yang pendukung Persis bisa menyebar di Garut?

I : Kalau pendukung secara material tidak ada, yang jadi faktor pendukung nya karena

setiap jama’ah yang mengikuti pengajian Persis terus berkoar di kampungnya

mengenai paham Persis sehingga Persis pun dapat tersebar.

P : Adakah ulama atau kiyai dari NU yang pada akhirnya masuk Persis?

I : Banyak

P : Itu penyebabnya karena apa?

I : Yang intinya mereka mendapat hidayah, mereka sekolah di pesantren mendapatkan

ilmunya, ketika saya berdialog dengan mereka, mereka berpikir ternyata memang

benar harus seperti itu, sekarang juga ada yang kembali, ada yang sekedar

membenarkan.

Page 93: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xviii

P : Oh jadi karena ajaran Persis dinilai benar dan masuk akal?

I : Iya, itu yang menjadi faktor pendukung

P : Untuk hambatannya sendiri bagaimana?

I : Metodelogi, dikarenakan orang Persis yang mengerti nya tidak berilmu, dari

metodelogi nya yang salah, akhirnya benci terlebih dahulu.

P : Tindak lanjut nya seperti apa?

I : Dihadang

P : Ada yang sampai terjadi bentrok?

I : Banyak terjadi bentrok, seperti di Ci Oyod, Wanaraja.

P : Apakah ada yang sampai meninggal?

I : Oh kalau itu, tidak. Hanya sekedar hoax, intimidasi, dan lain sebagainya

P : Walaupun ada hambatan seperti itu apakah membuat Persis menjadi terbelakang?

I : Justru Persis menjadi semakin kuat

P : Waktu dulu jumlah simpatisan atau anggotanya kira-kira ada berapa?

I : Karena waktu dulu tidak ada sistem keanggotaan, hanya dengan mengikuti pengajian

Persis, jama’ahnya pun sudah di cap sebagai orang Persis

P : Rata-rata jama’ah yang mengikuti pengajian ada berapa?

I : Banyak, semakin bertahap dengan cara berdakwah. Pada awalnya hanya beberapa

orang tapi seiring dengan berjalannya waktu pada akhirnya jama’ah pun terus

bertambah. Sekarang Persis sudah ada di 33 Kecamatan dari 42 Kecamatan yang ada

di Garut yang sudah resmi menjadi anggota belum lagi di tambah dengan simpatisan

P : Ketika Persis berdiri, apa program-program awal yang dilakukan?

I : Programnya hanya mengembalikan ummat kepada ajaran al-quran dan as-sunnah

pada aslinya, tidak ada program yang lain

P : Persis mengadakan pengajian setiap berapa kali seminggu?

I : Persis mengadakan pengajian harian, mingguan, bulanan, untuk pengajian harian

dilakukan di tiap daerah jama’ah masing-masing. Dengan melakukan tata cara shalat

dan tata cara wudhu yang baik, yang ditekankannya dalam bidang fiqih, seperti fiqih

ibadah, fiqih muamalah dan fiqih siyasah. Karena waktu dulu Persis berkecimpung di

fiqih siyasah, fiqih ibadah yang lebih diutamakan.

P : Apakah Persis yang telah berada di 33 Kecamatan merupakan program setelah Persis

berkembang di Bentar?

I : Iya. Pada awalnya Persis hanya memliki cabang di Bentar pada tahun 1978, karena

yang datang ke Bentar dari berbagai daerah sehingga Persis dapat menyebar ke 33

Page 94: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xix

Kecamatan yang ada di Garut. Saya pun tidak mempunyai kartu anggota, yang disebut

cabang adalah tempat pengajian di tingkat Kabupaten, pada tahun 1979 barulah

membuat cabang di Garogol, Samarang. Kemudian pada tahun 1981 membuat cabang

di Tarogong, karena perkembangan Persis di Bentar sudah tidak ada tempat maka di

kembangkan di Rancabogo, Tarogong. Tanah pun dilelang oleh anggota dan mendapat

bantuan dari Timur Tengah dalam mendirikan Pesantren yang merupakan hasil jerih

payah Ustaz Natsir. Kerja bakti pun dilakukan dari tiap pelosok se-Kabupaten tahun

80-an membangun Rancabogo setelah Bentar di bangun. Setelah pembangunan

Pesantren Rancabogo selesai, Bentar masuk ke Garut Satu dan Rancabogo masuk ke

Garut Dua. Kemudian berkembang seiring bertambahnya jam’iyyah, di buatlah

ketentuan bahwa cabang di tingkat Kecamatan, oleh karena itu Tarogong membuat

cabang, dan cabang nya adalah Pesantren Rancabogo, di Bentar Garut kota, di

Garogol Samarang, di Wanaraja mereka pun membuat cabang, di Cisurupan,

Kecamatan yang telah memenuhi syarat menjadi cabang maka di bentuklah Cabang.

Dari tahun 80-an mulai ada Organisasinya yang asalnya satu di Garut kota sekarang

sudah ada di 33 Kecamatan

P : Untuk sekarang yang Ustaz ketahui anggota dan simpatisan Persis ada berapa?

I : Banyak, kira-kira lebih dari 100.000 orang simpatisan dari tiap lapisan juga sudah

ada banyak, sekarang tempat shalat ied saja sudah mencapai 170 tempat di Garut,

padahal jam’iyyah yang masuk jadi anggota Persis di tempat tersebut tidak semuanya,

tapi sudah memintai jadwal khotib untuk pelaksanaan shalat ied nya di 170 tempat

P : Proses pembentukan PD nya bagaimana?

I : Pada tahun 80-an PD di bentuk oleh PP Periangan Timur yang berlokasi di Tasik,

Priangan Timur mencakup Garut, Sumedang, Tasik dan Ciamis, Sekretariatnya di

Tasik. Setelah beberapa tahun, dikembangkan lagi jadi PD tingkat Kabupaten, Garut

menjadi Kabupaten asalnya termasuk Priangan Timur. Setelah itu sesuai dengan

perkembangan maka dibentuklah di setiap Kabupaten PD, di setiap Kecamatan PC.

PD Garut pada tahun 1980-1999 di pegang oleh Ustaz Komarudin, setelah tahun 1999

saya mendapat kepercayaan untuk memegang PD Garut. Berkat rahmat Allah Swt.

Persis terus berkembang, wujud kantor, dari situ kepercayaan ummat terhadap Persis

semakin yakin, setelah 2 periode di gantikan oleh Ustaz Iyep, saya tidak berhenti tapi

masuk di bidang dakwah kemudian saya menjadi penasehat, setelah 2 periode Ustaz

Iyep, sekarang Ustaz Ena

P : Ketika Ustaz menjadi Ketua PD program apa saja yang Ustaz lakukan?

Page 95: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xx

I : Di bidang segala hal, diupayakan dalam bidang pendidikan, mulai dirintis supaya

ada keseragaman dan ada standar di tingkat Kabupaten. Pendidikan Persis UAS

dikoordinir oleh PD, ujian, sampai kegiatan akhir kelas 3 Mu’allimin PLKJ, se-

Kabupaten di gabung, wisuda nya juga seluruh Mu’allimin, mengundang pemerintah

pusat, gerakan dakwah dari Dewan Dakwah, yang mengisi materi nya

P : Tempatnya dimana?

I : Di Alun-alun, di gebyarkan. Karena digabung dan di atur oleh PD, diambil beberapa

Kabupaten seperti Bandung, Ciamis, Tasik. Nanti semua Pimpinan Pesantren

mengontrol. Selain di bidang pendidikan, juga di bidang sosial dan ekonomi, bidang

ekonomi sudah beberapa rintisan yang dicoba, ketika qurban, jualan sapi, menjual

sembako, ingin mempunyai keuntungan yang besar tapi SDM nya yang kurang. Sapi

sampai habis 120 ekor per tahun setiap iedul adha, awalnya kantor itu tempatnya di

pinjam oleh pemiliknya untuk dagang sapi, setelah dipinjam pemiliknya

mempersilahkan tempatnya untuk dipakai, ketika sedang dipakai, pemiliknya bilang

kalau dia mau menjualnya, oleh pihak PD pun tempat itu dibeli. Dalam bidang dakwah

juga terus melakukan strategi supaya Persis terus berkembang sesuai dengan

perkembangan zaman, kembali lagi kalau Persis itu mengaji dan kalau ada anggota

yang tidak mengikuti pengajian berarti salah, program dakwah di setiap PC diadakan

semacam tamhid yang pemateri nya ditentukan dan ditunjuk langsung oleh PD, itulah

beberapa langkah dalam upaya mengembangkan paham Persis.

P : Untuk program PLKJ, kenapa harus ada program tersebut dan sejak kapan?

I : Sejak dulu Mu’allimin itu ditekankan untuk menjadi seorang guru, ada Tsanawiyyah

juga ada PGA (Pendidikan Guru Agama) oleh Pemerintah untuk waktunya PGA 4

tahun dan untuk PGAA yang atasnya 2 tahun jadi 6 tahun, guru-guru Agama yang dulu

juga merupakan lulusan PGA yang dari KEMENAG. Kalau di Persis namanya bukan

PGA tapi Mu’allimin maka santrinya dipersiapkan untuk menjadi seorang pengajar

dan dakwah, intinya itulah garapan Persis di bidang pendidikan dan dakwah. Santri

nya ditugaskan untuk mengajar juga ditugaskan untuk berpidato, itu akarnya.

Sebenarnya kalau Mu’allimin dulu itu sama seperti S2, santri yang telah lulus

Mu’allimin berarti telah siap mengayomi masyarakat di bidang pendidikan dan

dakwah di tempat asalnya masing-masing, itu tujuannya. Kalau sekarang Mu’allimin

seperti itu sudah mulai pudar, ditambah waktu dulu santri Mu’allimin nya memang

sudah tua usianya

P : Apa yang menyebabkan Mu’allimin seperti dulu mulai pudar?

Page 96: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxi

I : Karena berbagai hal, salah satunya faktor eksternal karena desakkan budaya. Santri

Mu’allimin sekarang sudah tidak bisa diharapkan sebagaimana tujuan awal, akibatnya

bukan dari mata pelajaran yang berubah melainkan kondisi orang yang mengajarnya

yang berbeda akibat faktor eks. Keluar Mu’allimin yang penting memiliki kesetaraan

ijazah dari pemerintah untuk bekerja, kalau dulu tidak seperti itu. Keluar Mua’allimin

diperuntukkan menjadi pengajar dan mubaligh, kalau sekarang di arahkan kembali

seperti dulu mungkin agak sulit karena terjadi pergeseran. Sesuai dengan

perkembangan, Persis memperhatikan tidak cukup malah sangat kurang sekarang jika

santri disekolahkan hanya sampai Mu’allimin, jadi tingkat Pusat mendirikan

perguruan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI Persis).

P : Kapan STAI Persis dibangun?

I : Pada tahun 1990. Karena lulusan Mu’allimin dianggap sudah tidak bisa diharapkan,

maka harus ada sekolah yang lebih tinggi lagi tingkatannya yang disesuaikan dengan

sistem akademis, sehingga dibentuklah STAI Persis.

P : Jadi awal mula dibentuknya STAI Persis guna untuk apa?

I : Memenuhi terhadap lanjutan dari Mu’allimin, STAI Persis di Garut oleh Ustaz Aceng

membuat program tafsir hadits, kalau dulu program tersebut ada di Mu’allimin, seperti

dakwah mengenai kristenisasi di daerah Caringin. Jika mengambil program tafsir

hadits maka harus menjalani khidmat selama satu tahun dan ditugaskan ada yang

sampai keluar Jawa, lulusan tafsir hadits memang diwajibkan pengabdian terlebih

dahulu ada yang ke Ambon, Maluku, Sumatera. Di STAI Persis Garut diadakan setiap

tahun.

P : Berarti harapan Persis sekarang kepada lulusan tafsir hadits?

I : Iya. Seperti tujuan awal, tapi sesuai dengan perkembangan zaman sekarang mesti

semuanya diurus. Di bidang sosial ekonomi sekarang sudah mulai baik dengan adanya

Lembaga PZU sehingga gerakan yang dilakukan Persis juga terlihat bagus dan

berkembang, dari segi kuantitas sudah dapat mengimbangi. Di bidang sosial Lembaga

PZU menyediakan ambulance gratis, memberikan santunan kepada anak yatim dan

dhuafa.

Nama : Pepen Irfan Fauzan

Usia : 38 tahun

Page 97: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxii

Pekerjaan : Dosen STAI-Persis dan Peneliti

Tanggal : 10 Maret 2017

Tempat : Jl. Merdeka, Tarogong Kidul

Jabatan : Dewan Tafkir PP. Persis

P : Assalamualaikum, Ustaz. Mohon maaf boleh mengobrol sebentar?

I : Waalaikumsalam, iya silahkan.

P : Ustaz aktif di Persis sudah berapa lama?

I : Dihitung dari semenjak di Pesantren berarti dari tahun 1997, karena jadi Ketua

Rijalul Ghad Pesantren Persis. Tapi, kalau dihitung dari Organisasi Otonom Pemuda

Persis terhitung dari tahun 1999 jadi anggota Pemuda Persis di Tanjung Sari,

Sumedang

P : Di Persis sendiri sudah berapa lama?

I : Kalau di Persis baru, karena baru transisi dari Pemuda Persis dari tahun 1999

sampai tahun 2014. Pindah ke Persis karena dari segi usia juga sudah bisa masuk

Persis, itu baru satu tahun dari sejak akhir 2015

P : Kondisi keluarga Ustaz, apakah pendidikannya pendidikan Persis atau tidak?

I : Latar belakang keluarga saya NU, tapi kemudian sudah dari sejak Pemuda keluarga

saya menjadi Persatuan Islam Bapak saya jadi Ketua Cabang kalau Ibu sudah

meninggal,kakak rata-rata ada yang di Persistri, di Pemudi dan termasuk di Pemuda.

P : Latar belakang Bapak Ustaz masuk Persis itu kenapa?

I : Karena Bapak saya kuliah di Bogor, beliau dapat beasiswa tahun 60-an suka

pengajian dengan Buya Hamka dari situlah kemudian ada pikiran-pikiran Persis.

Waktu itu pikirannya istilahnya Quran Sunnah karena tidak dianggap perlu masuk

anggota yang penting Quran Sunnah. Waktu ke Sumedang bertemu lagi dengan

masyarakat Persis langsunglah jadi anggota Persis

P : Dulu lingkungan masyarakatnya mayoritas NU tapi kenapa Ustaz berani untuk

mendekalarasikan atau memPersiskan?

I : Karena keluarga saya merupakan kelompok terdidik. Karena Bapak saya kuliah jadi

melihat respon yang baru justru semangat terhadap isu-isu yang baru, karena terdidik

dan keluar dari lingkungan Bapak saya dari kampung ke Bogor itu masuk kota, ketika

itu Bapak saya kemudian terbuka pikirannya

P : Respon masyarakat pada awalnya bagaimana?

Page 98: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxiii

I : Ada yang melempari batu, melaporan PKI ke KORAMIL karena pada tahun 60-an

atau 70-an mau jadi Persis itu sangat berat

P : Tapi kenapa bisa konsisten disitu?

I : Karena yakin, karena itu masalah aqidah. Persis itu gerakannya mengutamakan

faktor aqidah

P : Mulai bertransformasi jadi masyarakat Persis kira-kira kenapa?

I : Karena kakek saya Kiyai di kampung, jadi ketika kakek saya berubah haluan maka

semua juga ikut berubah. Ketika Bapak saya setelah menikah membawa aliran baru,

bentrok dengan mertua sendiri tapi karena mertua juga lulusan Pesantren di baca

buku-buku Persis dan ternyata kemudian jadi tertarik masuk Persis, ketika mertua saya

masuk Persis satu desa juga jadi masuk Persis. Sampai sekarang di kampung saya

menjadi jumlah anggota Persis terbesar di Sumedang, karena faktor yang masuknya

Persis nya adalah Kiyai

P : Paham Persis sendiri masuk ke Garut kira-kira kapan?

I : Sebetulnya lebih dulu masuk ke Garut, sebelum kemerdekaan akhir tahun 30-an sudah

berdiri cabang Persis di Leles dan sejak pertengahan tahun 30-an dekade 34 atau 35

ketika musim perdebatan, di Wanaraja juga sudah ada paham Persis, tokoh-tokohnya

K.H. Zakaria masih keluarga dekat Ustaz Aceng, termasuk K.H. Yusuf Bashari, tapi

tidak masuk Persis hanya Pahamnya saja, tokoh yang paling besarnya K.H. Anwar

Sanusi yang menjadi penerjemah Tuan Hassan karena ketika terjadi perdebatan atau

dakwah Tuan Hassan tidak bisa menggunakan bahasa Sunda

P : Jadi baru simpatisan bukan jadi anggota tetap?

I : Karena pada saat itu menjadi anggota resmi tidaklah penting, yang penting paham,

waktu sebelum kemerdekaan anggota resmi hanya puluhan tapi secara paham sudah

kemana-mana. Masalahnya pada tahun 1942 Persis dibubarkan termasuk di Garut,

baru berdiri lagi tahun 1948, secara otomatis di Garut juga mulai lagi dari awal,

adanya baru sekitar tahun 50-an berbarengan dengan kampanye Masyumi.

Sebenarnya tokoh-tokoh yang memPersiskan ke Garut periode ke dua itu setelah

kemerdekaan saat kampanye Masyumi, orang-orang seperti PII, Gerakan Pemuda

Islam yang sudah bergabung dengan Masyumi kemudian sering berinteraksi dan malah

menyebarkan paham Persis. Yang tau awal mulanya yaitu K.H. Yusuf Bashari awal

mulanya ada pengajian di Masjid At-Taqwa di Tarogong Kidul termasuk pengajian di

daerah Leuwi daun, karena Masjid At-Taqwa kecil kemudian terpikir untuk

melebarkan sayap ke daerah yang mempunyai tanah yang luas dibeli lah tanah yang

Page 99: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxiv

ada di Bentar sekitar tahun 40-an didirikanlah Pesantren Persis 19 Bentar, akhir tahun

70-an atau awal tahun 80-an melebar lagi dengan dibentuknya Pesantren baru yaitu

Pesantren Persis 76 Tarogong, kembali lagi ke Tarogong. Tokoh-tokohnya Ustaz

Zaenudin, Ustaz Komarudin, termasuk Ustaz Yusuf Bashari, yang di Wanaraja Ustaz

Enut guru besar di Pesantren Lempong, sebetulnya keluarga besar Ustaz Enut sebelum

mengenal Ustaz Komarudin juga sudah mengenal paham Persis karena tokoh yang di

Wanaraja sering datang ke Lempong namanya Ustaz Mu’alin Anshor, ketua umum

Persis di Pesantren Lempong, sedangkan Ustaz Lathif Muhtar dan Ustaz Entang

menjadi tokoh di Pimpinan Pusat tahun 60-an, setelah berkembang di Tarogong

berkembang juga di Bentar yang dimulai dari pengajian kemudian mendirikan

Pesantren Persis

P : Tokoh-tokoh yang pertama berkonstribusi dalam penyebaran paham Persis seperti

apa?

I : Membuat pengajian yaitu holaqoh di masji-masjid, belum ada tabligh akbar seperti

sekarang karena yang pertama sistem keanggotaannya yang masih cair, yang kedua

targetnya tidak mementingkan memiliki banyak anggota, keuntungannya supaya

hubungan antar anggotanya rekat ditambah daya pikatnya adalah aqidah dan ideologi,

walaupun sedikit tapi kuat sekali

P : Bagaimana awal penerimaan tentang paham Persis di kalangan masyarakat?

I : Masyarakat menolak, yang pertama karena Persis itu dianggap membawa Agama

Baru, yang kedua Persis itu disebut sebagai Wahabi Kering, istilah Agama Baru masih

ada pada tahun 60 atau tahun 70 bahkan sekitar tahun 90 juga masih ada tapi istilah

Wahabi Kering sudah tidak ada, disebut Wahabi karena Persis gerakannya Ishlahul

Aqidah yang dianggap sebagai gerakan pembawa ajaran wahabi, wahabi itu

musuhnya NU, disebut Kering karena Persis menolak hal-hal yang sifatnya ritual yang

disenikan seperti sholawatan, syukuran-syukuran, muludan, ada instrumen seni Islami,

Persis menganggap itu semua selain aqidah itu adalah bagian dari bid’ah, ketika

melihat ritual ibadah di Persis tidak ada atau kering, maka disebutlah kering. Jadi ada

istilah Wahabi dan Kering, Wahabi Kering

P : Respon dari masyarakatnya sendiri seperti apa?

I : Kemungkinan besar ada yang melempar batu, walaupun saya sendiri belum pernah

mengkaji secara pribadi langsung ke Garut hanya pendataan-pendataan terkait

masuknya Persis. Tapi pernah baca ada disertasi Persis di Cikajang terjadi distertasi

yang membahas konflik sosial antara orang Persis dan orang NU, yang awalnya

Page 100: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxv

saudara sering bareng-bareng gara-gara ada satu orang yang masuk Persis jadi pisah,

jadi ada kelompok Persis dan kelompok non Persis, tapi sampai ada korban jiwa atau

tidak saya tidak tahu

P : Bagaimana cara Ustaz-ustaz untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan

Persis?

I : Yang pertama karena keyakinan ideologi bahwa gerakan yang hendak mengatasi

kejumudan itulah yang membuat masyarakat menjadi terbelakang, karena dengan

keyakinan bahwa gerakan ini yang benar untuk mengembangkan masyarakat Islam

kemudian ada istilah mati pun berani untuk memperjuangkan Agama Islam, para

Ulama pun berani mati karena dianggap matinya pun mati syahid, yang kedua karena

argumentasi dari Persis itu kuat dan rasional, kuat dalam artian karena justru yang

diambil adalah hadits-hadits shahih, dan rasional karena menganjurkan kemajuan,

contohnya mengganti bedug dengan load speaker ini kemajuan merupakan

rasionalisasi, yang diambil bukan berarti harus selalu menggunakan bedug justru

bedug dianggap sebagai bid’ah karena diyakini tanpa bedug jadi seolah tidak sah

sholatnya, padahal bedug hanya untuk alat pemberitahuan kepada orang saja jadi

ketika diganti oleh load peaker sah-sah saja, karena yang jadi syari’at adalah

adzannya bukan masalah bedug atau speaker nya, jadi jelas gerakan Persis itu untuk

kemajuan ummat yaitu rasionalisasi, itulah yang membuat Persis tetap bertahan

bahkan semakin berkembang

P : Sebelum mendirikan Pesantren Bentar apakah ada Pesantren yang pahamnya Persis

tapi tidak mengaku dari Persis?

I : Dari penelitian yang saya lakukan majelis ahli sunnah ada Pesantren Cilame

namanya itu pahamnya Persis tapi tidak secara langsung menyatakan sebagai

organisasi Persis namanya majelis ahli sunnah Cilame, sekarang sudah tidak ada.

Sudah di teliti pahamnya sudah paham Persis bisa dibuktikan di majalah Cahaya Islam

dikeluarkan oleh Pesantren Cilame, Cahaya Islam pokok pikiran terutama pokok fiqih

nya Persis banget, itu kelompok Ustaz Anwar Sanusi, Ustaz Zakaria, tapi tidak

disebutkan bahwa itu adalah resmi sebagai bagian dari Persis

P : Kenapa Ustaz?

I : Karena memang Persis sendiri memang tidak mengharuskan untuk menjadi anggota

Persis yang penting pahamnya adalah paham Persis

Page 101: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxvi

P : Yang saya pahami A. Hassan dan M. Natsir itu merupakan orang Melayu, ketika

paham Persis datang ke masyarakat Sunda apakah ada penolakan karena merupakan

bagian dari orang melayu?

I : Dari orang Sunda sendiri waktu itu cenderung tidak menolak tapi juga tidakmau

mengganti makanya pada tahun 1924 sementara Persis berdiri pada tahun 1923 orang

Sunda membuat permufakatan Islam yang dimaksudkan untuk merangkul Persis juga

merangkul yang tradisional, permufakatan Islam terdiri dari dua yaitu komisaris kaum

muda dan ada komisaris golongan tua, Komisaris golongan muda di isi oleh tokoh-

tokoh dari Persis seperti K.H. Zam zam, Tuan Hassan, Komisaris tua di isi oleh tokoh

Kiyai-kiyai walaupun dengan istilah nama daerah, seperti Kiyai Cibaduyut, Kiyai

Dayeuh Kolot. Jadi yang saya tafsirkan orang Sunda itu relatif tidak menolak tapi juga

menginginkan golongan tradisional tetap diakui juga walaupun pada waktu itu NU

belum muncul, munculnya tahun 1936 jauh setelah Persis berdiri, maka kemudian

didirikanlah pemufakatan Islam, tapi gerakan pemufakatan Islam gerakannya jadi

repot karena dia itu mendua dan akhirnya menghilang tidak jelas, tapi saya

menafsirkan bahwa sebenarnya orang Sunda itu pemikirannya terbuka tidak seperti

orang NU yang dari Jawa Timur yang langsung mendirikan Organisasi sebagai

tandingan dari gerakan kaum reformis baik Muhammadiyah maupun Persis. PUI

(Persatuan Ummat Islam) di Majalengka dan di Sukabumi itupun sebagian

mengkategorikannya sebagai kelompok tradisionalis tapi sebenarnya pemikiran-

pemikirannya itu reformis dulu namanya Al-Ittihad Al-Islamiyyah sebetulmya hampir

mirip dengan Persis tapi kemudian supaya tidak terlalu mirip dengan Persis

(Persatuan Islam) kalau itu PUI (Persatuan Ummat Islam) sebenarnya pikiran

kelompok tradisional sebelum ada cabang NU yang disebut di Sunda justru pikirannya

terbuka tidak seperti kelompok Nahdotul Ulama pada umumnya, misalnya K.H. Halim

yang di Majalengka tetap di kelompokkan sebagai kelompok tradisionalis tapi

sebenarnya pemikiran-pemikirannya terbuka

P : Program-program awal yang membuat pengajian dan mendirikan Pesantren apakah

ada majalah atau selembaran?

I : Setelah kemerdekaan gerakan awalnya tidak ada, tapi sebelum kemerdekaan ada

majalah Cahaya Islam disitu di munculkan masalah tentang perdebatan antara Persis

dengan non Persis. Gerakan yang dilakukan banyak dari mimbar ke mimbar bukan

dari segi menulis, kelebihannya dengan mendirikan lembaga Pendidikan yaitu

Pesantren, sedangkan gerakan tulis-menulis tidak ada, kecuali setelah munculnya

Page 102: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxvii

Kiyai seperti K.H. Aceng Zakaria mulai ada tradisi baru yaitu menulis kitab terutama

kitab yang terkenal itu Al-Hidayah dengan sistem tamhid, jadi orang-orang yang

belajar kitab Al-Hidayah datang ke Pesantren asalnya di Pesantren Bentar tapi karena

Ustaz Aceng pindah membuat Pesantren baru di Rancabango jadi ke Rancabango

seminggu sekali mengadakan pengajian yang sifatnya mengkaji kitab yang namanya

tamhid sayangnya sekarang jadi terhenti. Saya ketika menjadi santri tahun 1995 setiap

malam sabtu orang-orang yang ikut pengajian selalu ramai karena dari daerah mana-

mana berdatangan. Setelah Ustaz Aceng hadir gerakan tidak hanya dari mimbar ke

mimbar namun juga melalui tulisan, Ustaz Aceng orang yang sangat produktif banyak

menulis kitab

P : Kalau sekarang penerimaan masyarakat Garut terhadap Persis bagaimana?

I : Pada umumnya sudah menerima karena sudah jelas sebagai Ormas, walaupun kalau

masuk ke daerah-daerah terpencil orang-orang masih menganggap Persis sebagai

sebuah ancaman, seperti membuat cabang di Cisewu selalu ada informasi jangan dulu

karena masih resisten masyarakatnya karena ada di pinggiran sekali, kemudian di

Rancabuaya ketika ada pengajian Persis disitu sering ramai diperbincangkan, tapi itu

relatif tidak seperti dulu yang sampai bertengkar hanya terjadi perdebatan saja

P : Usaha Persis sendiri untuk masuk ke daerah-daerah terpencil supaya tidak terjadi

resisten dimasyarakat seperti apa?

I : Yang pertama melalui cara pengiriman da’i, yang kedua dari daerah terpencil yang

belum ada Persis nya di minta salah seorang untuk menjadi santri di Pesantren Persis

dan kemudian anak itu di suruh kembali lagi ke daerahnya untuk mengembangkan

Persis disana. Jadi kecenderungan Persis dari sejak tahun 70-an sejak berdirinya

Pesantren adalah adanya jaringan burung nurin karena dia sekolah di Persis

kemudian dia kembali ke kampungnya untuk menyebarkan paham Persis di

kampungnya, rata-rata pola penyebaran Persis nya seperti itu

P : Dari sekolah-sekolah sendiri apakah ada program khusus untuk ke daerah terpencil

seperti itu?

I : Dari Pesantren namanya program latihan khidmat jam’iyyah seluruh Pesantren pasti

mempunyai program ini meskipun namanya berbeda-beda, santri di terjunkan ke

daerah-daerah tertentu yang Persis nya masih minim, misalnya ketika akan dibentuk

rintasan baru Persis di Kecamatan Banjarwangi yang dekat Singajaya anak-anak di

terjunkan kesana melalui program khidmat jam’iyyah, khususnya untuk santri kelas

tiga Mu’allimin

Page 103: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxviii

P : Untuk pelaksanaannya berapa lama?

I : Rata-rata seminggu atau sepuluh hari tapi ada yang sampai tiga minggu

P : Program-programnya kebanyakan seperti apa?

I : Santrinya itu mengajar, mengisi pengajian di masjid-masjid, termasuk di Kampus

STAI Persis, namun di STAI Persis pengirimannya tidak hanya di Garut tapi sampai ke

luar Garut, misalnya ke Kalimantan, Sulawesi, Maluku karena di Maluku kurang da’i

P : Waktunya berapa lama?

I : 4 bulan bahkan ada yang sampai 1 tahun

P : Pembedaan waktunya dilihat dari apa?

I : Karena terjadi kecocokan antara yang dikirim dengan yang menerima sehingga

kalaupun tugasnya sudah selesai dia tetap ditempat itu, tapi kemudian dananya

ditanggung oleh orang setempat, kalau untuk yang ditugaskan sekian bulan dananya

ada istilah uang bulanan yang dikirim ke dia, tapi kalau mau terus lanjut berarti

dibiayai oleh setempat

P : Apakah ada perbedaan penempatan daerah antara Akhwat dan Ikhwan?

I : Tidak ada, hanya tetap dijaga jangan sampai terjadi khalwat

P : Kalau untuk Akhwat bisa dikirimkan ke Maluku juga?

I : Iya, tapi untuk Akhwat biasanya yang sudah menikah sehingga nanti dikirim juga

bersama suaminya ditempat yang sama

P : Kalau Akhwatnya belum menikah bagaimana?

I : Ya biasanya dikirimnya ke tempat yang dekat

P : Daerah mana kira-kira?

I : Kalau itu saya kurang tau karena ada programnya sendiri, yang saya tahu ada

programnya anak-anak dikirim karena mereka kuliah disini gratis di biayai oleh

Jam’iyyah kerjasama antara pimpinan daerah dengan kampus bahkan kalau dulu

anak-anak itu beras pun dikasih, tapi setelah mereka lulus harus ada program

pengabdian sebagai da’i, termasuk di daerah Garut pinggiran seperti Talegong,

Caringin, daerah yang pelosok, setiap bulan ramadhan mereka pasti dikirim ke

daerah-daerah pelosok selama 20 hari, tapi yang lebih tahu mengenai hai itu Ustaz

Yusuf karena beliau Pimpinan Dakwah di Jam’iyyah

Nama : Endut Saefudin

Usia : 66 tahun

Page 104: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxix

Pekerjaan : Kepala Sekolah

Tanggal : Maret 2017

Tempat : Kantor PD. Persis Kab. Garut

Jabatan : Penasehat PD. Persis Kab. Garut

P : Assalamualaikum, ustaz. Maaf mengganggu waktunya, apakah saya bias

mewawancarai ustaz terkait Persis Kab. Garut?

I : Iya silahkan

P : Ustaz Tsanawiyyah di mana?

I : Di Rancabogo tahun 1964, pada tahun 1967 saya pindah ke Bentar dan saya lah santri

pertama Bentar santrinya pun hanya ada 9 orang kemudian tahun 1969 saya pindah ke

Bandung di Pesantren Pajagalan lalu melanjutkan Mu’allimin di Bandung.

P : Sejak kapan Ustaz aktif di Persis?

I : Setelah lulus dari Persis ketika mendirikan Pesantren tahun 1989 dan pada tahun

1992 sampai tahun 2000 saya menjabat sebagai ketua Cabang Persis serta menjadi

pimpinan Pesantren sampai sekarang.

P : Bagaimana awal mula Ustaz mengenal Persis?

I : Sudah semenjak saya lahir Persis telah ada dan saya pun dari kecil di sekolahkan ke

Pesantren Persis

P : Apakah latar belakang keluarga Ustaz dari Persis?

I : Iya, semua anggota keluarga saya Persis

P : Dari mana awal mula keluarga Ustaz mengenal Persis?

I : Saya kurang tahu sejarahnya tapi mereka sering mengikuti pengajian. Orang yang

menyebarkan Persis adalah Mu’alin Anshor tokoh Persis dari Wanaraja kemudian

mengadakan pengajian di Rancabogo oleh Ustaz Zaenudin, dari situlah Persis mulai

berkembang. Ustaz Zaenudin yang mempunyai ilmu juga termasuk tokoh Persis yang

berasal dari Garut.

P : Apakah di lingkungan tempat tinggal Ustaz merupakan orang-orang Persis?

I : Di kampung saya memang tidak semua Persis namun mayoritas Persis, meskipun

mereka bukan Persis tapi mereka tidak melaksanakan perkara bid’ah

P : Bagaimana penyebaran Persis di Kab. Garut?

I : Ustaz Komar mengembangkan Persis melalui pengajian-pengajian dan tanya jawab

melalui radio yang bernama Mini BC, Ustaz yang sering menjawab pertanyaan-

pertanyaan adalah Allahu Yarham Ustaz Komarudin. Radio Mini BC di Pasar baru

Page 105: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxx

kalau sekarang dikenal dengan Radio Rugeri. Selain itu juga ada Radio Pelangi yang

berlokasi di Leuwi Daun yang sekarang di isi oleh orang-orang SI

P : Bagaimana keadaan awal Pesantren Rancabogo ketika Ustaz sekolah disana?

I : Di Rancabogo ketika sekolah sore muridnya banyak namun terjadi penurunan jumlah

santri maka untuk mengatasinya pada tahun 1965 membuka sekolah pagi yang

santrinya kurang lebih berjumlah 12 orang, tahun 1967 semua santri yang ada di

Rancabogo dipindahkan ke Bentar oleh Ustaz Zaenudin dan di Bentar hanya tersisa 11

orang yang terdiri dari sembilan orang RG dan dua orang UG dan mereka menjadi

santri angkatan pertama di Bentar

P : Bagaimana proses pendidikan yang dilakukan oleh Ustaz Zaenudin?

I : Mengajarnya sudah praktis dan bagus bahkan yang memimpin Bentar adalah Ustaz

Zaenudin setelah itu saya kurang tahu karena Ustaz Zaenudin pindah ke Bandung saya

pun ikut pindah dan melanjutkan sekolah di Bandung kemudian perjuangan di

lanjutkan oleh Ustaz Syihab dan Ibu Aminah lalu oleh Ustaz Jamal

P : Bagaimana teknis dan pembelajaran di Bentar?

I : Pada awal pendirian Pesantren Guru nya masih sedikit dan terkadang di kelas pun

tidak ada Guru namun karena para santri memang sudah berniat untuk belajar maka

ada atau tidaknya Guru mereka tetap berada di kelasnya masing-masing, ukurannya

dengan sekarang sangat jauh berbeda. Kalau sekarang sudah resmi di program dan

mempunyai jadwal pelajaran sedangkan waktu dulu belum terprogram jadi santri pun

membawa semua buku pelajaran dan setiap hari belajar nahwu shorof

P : Apa saja yang santri pelajari?

I : Bahasa Arab yang terbagi kepada beberapa bagian dan kesemuanya dihafal oleh

para santri, mulai dari 4 bab sampai 5 bab dan hampir semua pelajaran di hafal oleh

santri

P : Sekolah dimulai dari jam berapa?

I : Untuk sekolah pagi dimulai dari jam 07.00 sampai dzuhur sementara sekolah sore

dimulai dari jam 13.00 sampai jam 16.00

P : Keadaan awal bangunan dan sosialnya di Pesantren Bentar seperti apa?

I : Dari segi bangunan belum permanen seperti sekarang masih satu lantai belum ada

dua lantai karena santrinya masih sedikit sedangkan dari segi sosialnya sudah baik

karena pembangunan Pesantren di bangun oleh para tokoh Persis bukan bantuan dari

pemerintah serta hasil swadaya masyarakat dan para jama’ah yang saling bekerja

sama, kerja bakti dan gotong royong

Page 106: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxxi

P : Bagaimana Persis bisa maju sebelum ada Pesantren Bentar?

I : Melalui dakwah mengadakan pengajian-pengajian jadi Persis mencari tempat

pengajian dan para tokoh Persis ketika berdakwah mereka tidak memikirkan urusan

harta serta dakwah mereka pun tidak untuk dibayar, perkembangan Persis pun maju

melalui dakwah yang dilakukan seperti itu

P : Di Persis Bentar selain program belajar apakah ada program lain?

I : Tidak ada, hanya program belajar saja

P : Apakah ada ujian praktek?

I : Saya pun sering dibawa pengajian oleh Bu Aminah ke jama’ah umum ataupun

jama’ah setempat dan tak jarang juga dihadiri oleh jama’ah selain Persis serta

mubaligh nya pun campur dengan mubaligh NU ataupun Muhammadiyah karena

merupakan masjid umum kebetulan dari jama’ah tersebut ada anggota Persis

P : Bagaimana respon masyarakat terhadap Ustaz atau da’i-da’i lain yang datang ke

mesjid atau kepada jama’ah?

I : Terkadang ramai terjadi bentrok

P : Bentrok yang seperti apa Ustaz?

I : Tidak sampai terjadi perkelahian hanya sering terjadi perbedaan pendapat saja

namun setelah pengajian selesai mereka pun biasa saja tidak ada permusuhan dan

tidak ada rasa benci satu sama lain

P : Apakah pernah terlibat perdebatan dengan mereka?

I : Untuk saya sendiri belum pernah, tapi saat saya masih kecil pada zaman Ustaz

Zaenudin pernah ada perdebatan mengenai masalah fikih ibadah dengan Kiyai biru

yang disponsori oleh KORAMIL dan Camat dan sengaja dilakukan secara terbuka

selain itu Ustaz Zaenudin juga pernah debat dengan Ahmadiyah. Debat dengan

Ahmadiyah bukan hanya sekarang, tapi pada tahun 1967 Ustaz Zaenudin juga tidak

menyukai mereka ketika di Garut

P : Bagaimana cara Persis dalam mengadapi hal tersebut?

I : Masalah urusan dengan Ahmadiyah masalah khotamul anbiya. Persis juga

mengahadapi PKI namun tidak dengan berdebat, terhitung keras karena PKI tidak

berani mengahadapi Persis dengan baik

P : Bagaimana Garut dalam menghadapi dan melawan PKI?

I : Setelah G30SPKI rumah-rumahnya dihancurkan

P : Apakah Persis ikut serta dalam penghancuran rumah tersebut?

Page 107: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxxii

I : Iya, bukan hanya Persis melainkan gabungan atas nama seluruh Ormas Islam dan

yang terjun di dalamnya adalah para mahasiswa dan anak SMA

P : Bagaimana proses awal perkembangan PD Persis Garut?

I : Pembentukan PD Persis Garut saya kurang tahu karena saat itu yang menjadi Ketua

PD adalah allahu yarham Ustaz Komarudin dan saya sendiri juga belum aktif di PD.

Pada tahun 2000 Ustaz Mamat yang menjadi Ketua PD barulah para sesepuh seperti

Ustaz Entang, Ustaz Aceng, Ustaz Komar yang menjadi Penasehat saya juga pernah

menjadi Wakil Ketua dan Bendahara di PD Persis tapi karena sekarang saya sudah

mulai tua saya ditempatkan di bidang Penasehat

P : Apa saja program kerja yang dilakukan oleh Ustaz Mamat?

I : Meningkatkan dakwah dan mendirikan perkantoran. Membuat kantor PD yang

semula tidak disengaja, saat itu pemilik tanah adalah seorang penjual sapi dia

menawarkan kepada Persis untuk membeli tanah seluas 65 ha. Persis sedang tidak

mempunyai uang untuk membeli tanah tersebut kebetulan saat itu juga Ustaz Manan

membutuhkan tanah dia pun membeli tanah tersebut seluas 30 ha secara tunai namun

Persis membeli tanah seluas 35 ha secara kredit tapi alhamdulillah tidak sampai satu

tahun tanah itu lunas bahkan ada uang lebih kemudian uang lebih tersebut dibelikan

besi, setiap hari para Ustaz setelah pulang dari mengajar mereka memotong besi dan

alhamdulillah berkat kerja sama jama’ah jam’iyyah Persis bangunan pun terwujud

sebagai kantor PD

P : Bagaimana teknis dari program kerja yang dilakukan oleh Ustaz Mamat?

I : Program kerja yang pokok adalah meningkatkan dakwah, setiap hari Selasa dan

Kamis membahas qiroatul kutub yang mengundang para Mubaligh untuk hadir ke

Cabang-cabang dari jam 14.00 sampai 16.30, program tersebut sudah berjalan setelah

Ustaz Mamat menjadi Penasehat yang sebelumnya sempat menjabat sebagai Ketua PD

selama 2 periode dan tidak hanya disini Ustaz Mamat pun mengirimkan para Mubaligh

ke Cabang-cabang untuk membahas qiroatul kutub, alhamdulillah saya membahas

qiroatul kutub di Cabang Leles sudah hampir 10 tahun setiap hari Jum’at dari jam

14.00 sampai jam 16.00

P : Dakwah pada hari Selasa dan Kamis rata-rata berapa orang yang hadir?

I : 30 sampai 50 orang

P : Biasanya membahas tentang apa Ustaz?

I : Sekarang sedang membahas Ibnu Katsir, Syarah Riyadhus Shalihin, Syarah Urdatul

Ahkam, Taysir Alam dan Isnul Muslim. Untuk Isnul Muslim sebentar lagi tamat

Page 108: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxxiii

P : Apakah yang menghadiri kajian tersebut adalah simpatisan atau khusus hanya untuk

anggota?

I : Terbuka untuk umum tapi lebih banyak dihadiri oleh para anggota, baik Pemuda

Persis atau siapapun boleh mengikuti kajian karena tidak dibatasi. Bahkan sudah

tamat 40 kitab, saya pun di Leles sudah tamat 40 kitab dan sekarang di Leles sedang

mengkaji kitab Qiyamul Kubro dan Isnul Muslim

P : Apakah para Mubaligh dikirimkan ke semua Cabang?

I : Sebelumnya dikirimkan ke semua Cabang namun ada yang berjalan dan ada yang

sudah berhenti, alhamdulillah saya masih berjalan

P : Cabang yang sudah berhenti berapa banyak?

I : Banyak, lebih banyak dari cabang yang masih berjalan. Mungkin karena para ustaz

sibuk dengan kegiatan mengajar sampai jam 14.00, kajian di Leles pun yang

menghadirinya bukan dari Ustaz-ustaz melainkan hanya masyarakat setempat tapi

mereka dibagi kitab masing-masing satu dan mereka juga hanya menjadi mustami’

P : Berapa jumlah sekolah-sekolah Persis yang ada di Garut?

I : Saya kurang tahu, Tsanawiyyah dan Mu’allimin ada lebih dari 20 Pesantren

P : Apakah pembagian Pesantren di Garut dibawahi oleh PC atau PD?

I : Memang PC namun dibawahi oleh PD, dan di kontrol khusus oleh bidang garapan

Pendidikan sementara Pesantren dimiliki dan dikelola oleh Cabang. Bidang garapan

Pendidikan PD terbagi dua salah satunya ke STAI Persis

P : Pada masa kepemimpinan siapa ada Bidgar Pendidikan ke STAI Persis?

I : Ustaz Mamat

P : Bagaimana awal STAI Persis didirikan?

I : Awalnya merupakan tanah wakaf dari Ustaz Zaenal. Ustaz Zaenal berpesan bahwa

tanah ini harus digunakan untuk jalan dakwah, Ustaz Zaenal pun memberikan tanah

tersebut kepada Persis. Ustaz Entang sebulan sekali mengadakan pengajian, ada yang

berpendapat bahwa buka saja Ma’had Ali maka dibukalah Ma’had Ali dan

berkembang sampai menjadi STAI Persis

P : Apa saja program Ma’had Ali?

I : Awalnya untuk menampung dan mewadahi santri lulusan Mu’allimin selama 3 tahun

tapi karena kebutuhan dan tuntutan lain akhirnya menjadi STAI Persis bukan lagi

Ma’had Ali, karena saya tidak terjun langsung dan tidak ikut serta dalam

pembangunan STAI Persis mungkin Ustaz Ena yang lebih mengetahuinya secara detail

Page 109: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxxiv

Nama : Dede Sodikin

Usia : 64 tahun

Pekerjaan : Pengajar

Tanggal : 23 Maret 2017

Tempat : Pesantren Persis 96 Lempong

Jabatan : Penasehat PC Persis Lempong, Murid Pertama Pst. Bentar

P : Mohon maaf saya mengganggu waktu Ustaz. Saya dari UIN Jakarta sedang ada tugas

terkait sejarah Persis di Garut yang saya ketahui Ustaz adalah salah satu santri pertama

di Bentar, apakah benar?

I : Iya benar.

P : Bisakah saya meminta waktu Ustaz untuk berdiskusi?

I : Iya bisa.

P : Dari jenjang apa saja Ustaz sekolah di Persis?

I : Dari Tajijiyah, Tsanawiyyah, sampai Mu’allimin. Tajijiyah dan Tsanawiyyah di

Pesantren Persis 19 Bentar Garut dan Mu’allimin di Pesantren Persis 01 Pajagalan

Bandung

P : Pada tahun berapa Ustaz Tajijiyah?

I : Tahun 1967

P : Ustaz Tajijiyah angkatan berapa?

I : Angkatan pertama yang sekolah pagi

P : Kalau sekolah sorenya Ustaz?

I : Sekitar awal tahun 1967 yang berbentuk Madrasah Diniyyah

P : Sejak kapan Ustaz aktif di Persis?

I : Dari Tsanawiyyah pun selain belajar saya juga mengajar di Madrasah Salah Gedang

maupun di kampung Lempong

P : Apakah Madrasah itu merupakan Madrasah Persis?

I : Madrasah Persis, sebab Persis sudah masuk di Salah Gedang dan di kampung

Lempong dari tahun 1960

P : Apakah Ustaz pernah menjabat di Persis?

Page 110: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxxv

I : Pernah menjabat di Cabang Banyuresmi sebagai Bidgar Pendidikan tahun 1989-1995

selama 2 periode

P : Apa kegiatan yang Ustaz lakukan setelah lulus dari Pesantren Persis 19 Bentar dan

Mu’allimin di Pesantren Persis 01 Pajagalan?

I : Saya arahkan ke bidang pendidikan dan dakwah, untuk pendidikan mengajar di

Madrasah dan dakwah ke tiap-tiap jama’ah yang ada di lingkungan Banyuresmi

P : Bagaimana latar belakang pendidikan keluarga Ustaz, apakah di Persis?

I : Iya alhamdulillah selama saya tinggal di kampung Lempong keluarga saya sudah

menjadi simpatisan Persis kalau saya sudah menjadi anggota. Kebetulan keturunan

keluarga saya dan keluarga istri saya juga merupakan orang-orang Persis sehingga

untuk pendidikan di sekolahkan ke Pesantren Persis

P : Saat Ustaz masih kecil apakah lingkungannya merupakan lingkungan Persis?

I : Sebelum Persis masuk ke wilayah saya di Kp. Lempong masyarakat disini dalam hal

beribadah dan yang lainnya mereka masih melakukan syirik, khurofat, tahayul dan

sebagainya

P : Bagaiman reaksi masyarakat setelah Ustaz dan keluarga masuk Persis?

I : Alhamdulillah karena di daerah hampir semua satu keturunan jadi tidak terlalu

banyak halangan dan rintangan bahkan dari pemahaman tiga orang yang masih

menggunakan pemahaman yang lama itupun tidak terlalu menghalangi dan tidak

mengganggu aktivitas kita saat menerangkan al-quran dan as-sunnah dan ada

halangan pun halangan yang tidak berarti

P : Karena motif apa Ustaz dan keluarga memutuskan untuk masuk Persis?

I : Karena setelah dipahami dan diperdalam ternyata saat itu kami dan para jama’ah

melakukan hal-hal yang menyimpang dari al-quran dan as-sunnah kami pun sedikit

demi sedikit mengetahui dan mulai berubah dari melakukan perkara yang menyimpang

dari al-quran dan as-sunnah menjadi kembali kepada al-quran dan as-sunnah

P : Bagaimana proses awal Persis masuk ke Garut?

I : Ada Ustaz-ustaz yang datang ke masjid-masjid dan menemui para jama’ah kami yang

pemahamannya masih kurang setelah itu kami pun mengalami perubahan-perubahan

dan para jama’ah pun sudah mengerti mana yang harus di ambil atau di amalkan dan

mana yang harus di tinggalkan. Yang pertama di masuki oleh paham Persis adalah

kampung Salah Gedang diperkirakan pada tahun 1957 setelah itu barulah masuk ke

kampung Lempong pada tahun 1960

P : Bagaimana kondisi awal Pesantren Persis 19 Bentar ketika Ustaz sekolah disana?

Page 111: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxxvi

I : Sebetulnya saya pun disuruh oleh sesepuh disini untuk sekolah dan memperdalam

ilmu di Bentar yang sesuai dengan al-quran dan as-sunnah. Kondisi awal di Bentar

cukup berat karena jarak antara Pesantren Lempong dengan Pesantren Bentar sejauh

10 km terkadang saat kami tidak mempunyai uang kami berjalan untuk menuju Bentar

karena pada saat itu kehidupannya masih mengalami kesulitan dan serba kekurangan

tapi dengan tekad yang sangat kuat alhamdulillah dari mulai Tajijiyah sampai

Mu’allimin tamat dan bisa melanjutkan ke Pajagalan Bandung. Adapun kondisi

Pesantren Bentar saat itu bangunannya belum permanen dan kami pun terkadang

menggunakan Masjid sebagai tempat untuk belajar dengan peralatan yang seadanya

selain Masjid kami juga pernah belajar di tempat yang sangat sempit hanya bisa masuk

2 meja yang sekarang digunakan untuk kegiatan RG-UG 2 meja dan 3 meja untuk Ustaz

yang mengajar itulah yang pernah saya alami ketika mengajar karena pada saat itu

Persis belum dikenal jumlah santri awal hanya 41 orang dari usia santri pun ada yang

masih belia dan ada juga santri yang sudah tua sehingga bagi santri yang sudah beusia

lanjut mereka tidak melanjutkan ke Mu’allimin karena faktor usia dan ada yang yang

berdagang

P : Seperti apa cara atau teknis pembelajaran di Pesantren Bentar?

I : Santri masuk sekolah jam 07.00 dan pulang sekolah jam 13.00 namun terkadang

pulang jam 15.00. Adapun pelajaran-pelajaran yang kami berikan kepada santri

berpariasi dan yang menjadi titik berat atau penekanan nya adalah hafalan. Pelajaran

yang diutamakan pelajaran agama, seperti qiroatul quran, ubudiyah masalah ibadah,

akhlak. Sehingga kami masih ingat pelajaran awal sampai sekarang dan setelah kami

menjadi Guru pun masih hafal

P : Apakah proses pembelajaran yang dilakukan secara formal?

I : Iya belajar formal. Jam 07.00 masuk sekolah, jam 09.40-10.00 istirahat, jam 12.00

shalat dzuhur berjama’ah, belajar lagi satu jam, jam 13.00 pulang sekolah

P : Apakah santri berkewajiban untuk melakukan praktek dakwah?

I : Iya, pesan dari Guru-guru bahwa kami hidup bermasyarakat, kami diajarkan untuk

bersilaturahim, kami belajar untuk saling mengenal sehingga ketika belajar di

Tsanawiyyah kami sudah dibiasakan untuk berdakwah, dan diajak berdakwah sampai

ke Cisurupan, Cikajang, Samarang, Pasir Wangi, Kp. Malati, dan Pasir Kiamis.

Karena saat itu masih ada kereta api kami pun naik kereta api ke Cisurupan, Cikajang,

dan daerah Wanaraja tapi kami lebih sering berjalan kaki

P : Seperti apa teknis para santri dalam berdakwah ke daerah-daerah tersebut?

Page 112: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxxvii

I : Kami diarahkan terlebih dahulu oleh Ustaz dan para Ustaz pun mengukur dari

kemampuan kami. Teknisnya kami berangkat 4 atau 5 orang yang dijadikan sebagai

moderator, pembaca tilawah al-quran, dan 1 atau 2 orang yang berdakwah. Ada

pengalaman yang masih saya ingat mungkin karena kami masih di tingkat

Tsanawiyyah kelas satu sudah dihadapkan oleh masyarakat yang berpengalaman kami

terkadang lupa dengan apa yang akan kami sampaikan dalam dakwah tersebut tapi

alhamdulillah itu merupakan pelajaran dan menjadi tuntutan bagi kami agar terbiasa

berbicara di depan banyak orang, ada masukkan juga dari Guru kalau ingin terbiasa

berbicara di depan kami harus sering membaca buku dan sering belajar alhamdulillah

kami dapat mengikuti nasehat mereka sampai sekarang

P : Seperti apa respon masyarakat setelah para santri dakwah disana?

I : Alhamdulillah respon masyarakat disana sangat luar biasa mereka tidak menyangka

santri yang masih duduk di Tsanawiyyah sudah bisa berdakwah walaupun kami

melakukannya dengan keterbatasan ilmu dan keterbatasan mental sudah bisa tampil di

halayak umum, masyarakat sangat antusias bahkan masyarakat menyuruh kami untuk

datang lagi berdakwah sehingga akhirnya kami bisa bergantian untuk berdakwah ke

tiap jama’ah di berbagai daerah

P : Apakah praktek dakwah hanya dilakukan khusus untuk jama’ah?

I : Pada saat itu kami hanya di tugaskan ke tiap-tiap jama’ah mungkin dengan

pertimbangan Asatidz juga kalau untuk ke masjid-masjid non Persis tidak dilakukan

karena kami masih-masih anak-anak takut ada pembicaraan yang salah jadi kami

hanya praktek dakwah di lingkungan Persis

P : Bagaimana proses pembangunan Pesantren Persis di Bentar?

I : Yang saya ingat sejak tahun 1967 awalnya sudah ada 3 lokal dipinggir sawah dan

dibelakang kolam karena 3 lokal tersebut tidak cukup sehingga kalau kelas tidak cukup

kami menggunakan mesjid dan halaman mesjid untuk belajar kemudian pada tahun

berikutnya pengurus Pesantren disana membangun bangunan yang berada di sebelah

baratnya dengan bangunan yang ditingkat dua

P : Untuk dananya sendiri dari mana Ustaz?

I : Dana-dana untuk pembangunan baik pembelian tanah wakafnya maupun sarana-

sarana bangunannya. Mengumpulkan uang dari para anggota, simpatisan serta para

pedagang pasar terutama tokoh-tokoh yang membangun dalam bidang sarana dan

prasarana diantaranya Bapak H. Udung, Bapak H. Ubed, Bapak H. Syarif, Bapak H.

Salimun, Bapak H. Dahlan, Bapak H. Warmo, Ustaz Azis, Alm. Ustaz Komarudin dan

Page 113: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxxviii

yang lainnya. Dan kami pun sebagai santri dilibatkan untuk mencari dana kepada

donatur terutama yang ada di pasar

P : Jadi pembangunan Pesantren lebih di tekankan oleh para pedagang?

I : Iya memang seperti itu. Saya titip pesan yang tidak boleh di lupakan oleh pengurus

Pesantren Bentar bahwa pembangunan Pesantren juga melibatkan para jama’ah yang

ada di wilayah Kabupaten Garut baik dari tenaga kasar seperti menguras air kolam,

menimbun sawah, penebangan pohon kelapa, yang dilakukan oleh masyarakat Salah

Gedang, ... , Lempong, disamping tenaganya juga pemikirannya. Jangan melupakan

pengabdian masyarakat dan jama’ah terhadap jam’iyyah Persis

P : Bagaimana perkembangan Persis di Bentar setelah melakukan kerjasama dalam

pembangunan Pesantren?

I : Persis mulai berkembang di kota. Ketika di Bentar sudah muncul Pesantren Persis

para Ustaz yang ada di Bentar selain mengajar di Pesantren juga dakwah ke jam’ah-

jama’ah di Kecamatan Banyuresmi seperti Ustaz Komar, Ustaz Syihab, Ibu Aminah,

dan Ustaz yang lainnya datang untuk menyebarkan Persis sehingga Persis bergerak

dan berkembang

P : Kenapa Bentar di jadikan sebagai daerah awal yang dipilih untuk mengembangkan

Persis?

I : Mungkin karena daerah Bentar merupakan tempat yang strategis, mungkin karena

orang-orang di daerah Bentar merupakan orang yang berada sehingga dapat

berkorban dengan memberikan sebagian hartanya untuk jam’iyyah karena mereka

termasuk pedagang-pedagang yang maju dan sukses atau mungkin juga karena

keturunan atau adanya hubungan keluarga

P : Kegiatan apa yang dilakukan oleh angkatan Ustaz setelah lulus dari Tsanawiyyah?

I : Ada yang berdagang, menjadi Ustaz, ada yang ngambil profesi masing-masing, yang

melanjutkan sekolah ke Pajagalan hanya saya, Ustaz Dayat, Ustaz Rohmadin, dan

Ustaz Mamat adapun Ustaz Entang dan Ustaz Endut mereka Kakak kelas saya. Ustaz

Entang sebelumnya Tajijiyah di Rancabogo yang sekarang dipake jalan yang di pimpin

oleh Ustaz Zaenudin. Ustaz Endut masuk ke Bentar ketika saya masih Tajijiyah tapi

saat sekolah di Pajagalan kami satu kelas

P : Selain Ustaz apakah ada juga rekan-rekan lain yang mendakwahkan Persis?

I : Dari angkatan saya sendiri yang juga mendakwahkan Persis ada sebagian karena

mungkin beda daerah, beda lingkungan, dan beda pengajaran tapi mayoritas

mendakwahkan kembali pemahaman Persis

Page 114: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xxxix

P : Setelah Ustaz terbiasa berdakwah ke jama’ah, apa dampak yang Ustaz rasakan setelah

lulus?

I : Alhamdulillah setelah saya lulus dari Pesantren Pajagalan selain di bidang tarbiyyah

saya juga mengisi waktu dengan rutin mendatangi jama’ah ke berbagai daerah

alhamdulillah waktu luang untuk berdakwah sangat banyak dan kondisi tubuh saya pun

saat itu masih kuat. Fokus di bidang tarbiyyah namun dakwah pun tetap berjalan, harus

pandai mengatur waktu saja

Nama : Iqbal Santoso

Usia : 60 Tahun

Pekerjaan : Mudir AM PPI 76 Rancabogo, Pengajar

Tanggal : 25 Maret 2017

Tempat : Kompleks Pesantren Persis Rancabogo

Jabatan : Ketua Dewan Hisab dan Rukyat PP. Persis

P : Ustaz, maaf saya mengganggu. Apakah saya bisa minta waktunya untuk wawancara?

I : Oh iya silahkan

P : Bagaimana Ustaz mengenal Persis?

I : Ustaz dulu mengenal Persis dari kedua orang tua sejak lahir, yang memang kedua

orang tua aktivis Persis

P : Bagaimana kedua orang tua Ustaz bisa mengenal Persis?

I : Ada dua hal, yang pertama Ibu Aminah dulu dia pertama sekolah di Persis di

Muallimin. Ibu Aminah itu adalah angkatan pertama mualimin dari Persis Pajagalan,

dan yang kedua ialan Bapak Syihabudin dia dari jogja dan menjadi PNS, kemudian di

tempatkan di Jawa Barat dan suatu saat di tempatkan untuk mengajar di Pesantren

Persis Pajagalan tahun 1955, kemudian bertemu dengan Ibu Aminah dan menikah.

P : Ibu Aminah dan pak Syihabudin pindah ke garut itu bagaimana?

I : iya, karena Ibu Aminah memang asli orang garut, dan sudah mempunyai dua orang

anak biar tidak repot, dan Pak Syihabudin pindah PNS nya ke garut mulai dari tahun

1960

Page 115: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xl

P : Terus, awal mula ustaz Syihabudin dan Ibu Aminah aktif di Persis Garut teh

bagaimana ustaz?

I : ya pertama Ngajar di Pesantren Persis At Taqwa Rancabogo

P : Jadi, sebelumnya Racabogo teh At-Taqwa dulu?

I : Dulu teh ada Pak Haji Memeh Abdurrahman dia mewakafkan Pesantren At Taqwa

kepada Rancabogo, kemudian Pak Syihabudin bertemu dengan Ustaz Zaenudin, Ustaz

Zaenudin yang sebenernya pertama kali membawa Persis ke Garut dengan Pak Haji

Memeh, kemudian bergabung di Rancabogo menjadi guru di At Taqwa, salah satu

muridnya adalah Ustaz Endut, Ustaz Maman Saepurrahman itu murid di At Taqwa

P : Terus, Waktu Program di At Taqwa itu sendiri bagaimana ustaz?

I : Ya di Pesantren mengajar madrasah.

P : terus, apakah pesantren At taqwa itu masih ada atau sudah berubah?

I : At Taqwa itu dulu dipimpin oleh ustaz Zaenudin Masdiani almarhum, dan dibantu

untuk mengajar di At Taqwa oleh Pak Syihabudin dan Ibu aminah, walapun sebenarnya

yang mengajar itu adalah Ibu Aminah, karena Pak syihabudin PNS menjadi guru di

SMP 2 Garut dan Ibu Aminah mengajar di At Taqwa. Tapi dulu sebenanya Ibu Aminah

tinggal di Nagrak Tarogong dekat Al Huda, yang sekarang menjadi pasar ikan yang

dulu menjadi rumah Ibu Aminah dan disana ada Mushola lalu mengajar madrasah

disana yang muridnya hanya beberapa orang dan juga mengajar di At Taqwa

P : Ustaz sepengetahuan saya ada beberapa murid yang dipindahkan ke Bentar itu kenapa

Ustaz?

I : Karena kan di Bentar membangun Madrasah, dulu di Bentar Pesantren mulai dirintis

tahun 1965 di Mesjid, dulu yang pertama kali didirkan adalah Mesjid. Kemudian tahun

67 ada bangunan ada 3 lokal. Karena Ustaz Syihabudin pindah ke Garut untuk

memimpin pesantren bersama Ibu Aminah. Karena Ustaz Syihabudin pindah ke Bentar,

Ustaz Zaenudin pindah ke Bentar Bubarlah di At Taqwa karena tidak ada guru nya,

karena bubar pindahlah murid-muridnya ke Bentar

P :Terus awal mula didirikannya membangun Rancabogo sendiri bagaimana?

I : pada tahun 65 pesantren sudah ada di bentar kemudian berkmebanglah pesanten di

Bentar, pada tahun 75 Bentar susah untuk berkembang karena lokasi nya yang berada

di kota, santri sudah mulai menambah, lalu ingat ke Rancabogo yang di tinggalkan

tahun 67, nah tahun 75 berdiri di bawah Persis cabang Garut, mengajukan kembali ke

Persis Cabang garut untuk dibangun kembali Pesantren At Taqwa, karena dulu pas

sudah lama di tinggalkan pesantren At Taqwa ini menjadi tempat peternakan Ulat

Page 116: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xli

Sutra oleh pak Aman madrasaha tersebut. Pesantren At Taqwa ini kan pernah terjadi

kebakaran karena saat peternakan ulat surta menghangatkanyya dengan cempor,

cempornya jatuh kemudian terjadi kebarakan sampai hangus yang sekarang menjadi

tempat bengkel sekarang ini. Kemudian ke Persis cabang Garut mengajukan untuk

supaya dibangun kembali Pesantren At Taqwa ini, namun Persis cabang Garut tidak

sanggup, karena yang di Bentar pun sangat kekurangan.

Kemudian berinisiatiflah ustaz Shihabudin untuk membeli tanah, karena tanah

di At Taqwa kecil. Kemudian berhasilah tanah yang dibeli sekitar 6000 meter,

tanahnya dari mana? Ya tentu iuran dari Bapak Syihabudin, kemudian Bapak Yusuf

Hidayat, Bapak Abdul Majid (Pak Abdul Majid adalah Bapaknya Ustaz Gungun) dan

iuran, setelah ada iuran, membayar untuk uang muka tidak langsung tunai tanah 6000

m itu (dari pak Mangkuner namanya itu). Yang sekarang menjadi asrama putri yang

6000 m itu.belakangan Pak sopandi ikutan (yang rumahnya di samping Dr. Hibban).

Sudah lunas tanah yang di kredit tersebut maka punyalah tanah yang 6000 m,

kemudian mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah Saudi Arabia melalui

dewan dakwah yang di bantu oleh pak Natsir, kemudian mengajukan bantuan ke

pmerintah Saudi Arabi. Sekitar tahun 78 adalah bantuan itu senilai 100 ribu dolar,

kemudian di bangun lah Pesantren Rancabogo ini tahun 78-79, dan diresmikan pada

awal tahun 80 Pesantren Persis Tarogong

P : Untuk strategi supaya santri masuk ke Rancbogo itu seperti apa ustaz?

I : tidak ada strategi, tapi kan di Pesantren Bentar itu penuh sehingga sebagian dari

Bentar santri ke Rancabogo, kemdian diresmikan yang saat peresemiannya itu besar-

besaran. Setelah 600 m, kemudian beli tanah lagi setelah ada bantuan dari Saudi beli

tanah 400 m jadi luas tanahnya menjadi 1000 m, yang sekarang menjadi kantor. Yang

luasnya dari koperasi ke jalan. Yang pertama kali dibangun justru yang dibeli terakhir

karena yang di bawah saawah dan tanah yang di atas adalah daratan.

P : pembeda pendidikan di Rancabogo dan di Bentar, ada tidak ustaz?

I : ya secara pendidikan sama, dulu sebagian murid ke seni

P : tapi untuk saat ini kan yang lebih terkenal di Garut itu kan Rancabogo ya ustaz, apa

sih strategi nya supaya lebih dikenal seperti itu ustaz?

I : ya tidak kenal, tapi kita kan sama saja, sebenarnya Rancabogo dan Bentar itu sama,

dulu cabang Garut ini sabang kemudia dimekarkan menjadi 4 cabang. Kemudian

rancbogo ini dibawah cabang Persis Tarogong , dulu di garut nama Peris tarogong ini

Persis Garut 1, dan yang di Bentar Persis Garut 2, nah kemudia setelah dimekarkan

Page 117: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xlii

menjadi 4 cabang tahun 84, jadi namanya Persis Tarogong. Yang membedakan saat

dulu Bentar di Kota Rancabogo di Kampung belum ada Simpang Lima, belum ada

Komplek Pemda, jalan pembangunan dulu pun masih jalan tanah. Tahun 80an antara

85/86 Pemda pindah kesini yang pada awalnya dari alun-alun, setelah pemda pindah

maka ada Simpang Lima,Jalan yang dibangun, kemudian datanglah komplek-komnplek

perumahan. Pada zaman dulu susah untuk menuju rancabogo tidak ada delman

ataupun angkot

P : jadi sekarang mah lokasi Rancabogo menjadi strategis.

I : ya saat dulu Rancabogo ini pinggiran kota

P : jadi yang membuat Rancabogo terkenal adalah strategisnya ya ustaz?

I : mungkin, ya karena ada Simpang Lima dan sebagainya, tapi sebenarnya kita

melakukan pembaharuan, karena salah satu ciri Persis itu adalah Harokah Tajdid

(Gerakan Pembaharuan), pembaharuannya sebenarnya tidak dramatis,

pembaharuannya pembaharuan biasa. Pertama kita ada asrama yang daya tampung

kita lebih banyak dari pada di Bentar, baik daya tampung asrama maupun daya

tampung kelas. Yang kedua Guru-guru di kita lebih banyak, karena dulu pak

Syihabudin guru di SMP kemudian dia pindah menjadi guru di SPG, maka ustaz

Shihabudin mengambil teman-teman guru disana. Mengambil dari SMP 2 dan SPG

teman-teman disana. Yang ketiga dulunya ada kegalauan sekitar tahun 85an,

kegalauanya itu saat ujian mau ikut ke negeri atau tidak. Dulu di Rancabogo ikut Ujian

Negeri dapat ijazah, ada ijazah Tsanawiyah, Mualimin. Sedangkan di Bentar anti

ijazah jadi kadang-kadang tahun 85 itu ada gerqakan di Bentar tidak mau ikut ujian

negeri dari ijazahnya pesantren, dan orang-orang yang ingin ijazah negeri ya pindah

ke Rancabogo jadi kita banyak santri

P : Penekanan pelajaran di rancabogo itu sendiri seperti apa?

I : ya sebetulnya kan kita dibawah jamiyyah Persis, tentu saja sebagai lembaga

pendidikan yang ada di jamiyyah Persis harus menjabarkan visi, misi dan tujuan,

kemudian dibacalah aturan-aturan jamiyyah Persis, kita sesuaikan dengan kurikulum

pesantren saja, kemudian tahun 90an kita mengadakan penyederhanaan kurikulum,

dulu kan banyak kurikulumnya terutama dalam muatan itu sampai 30 pelajaran

kemudian disutkan menjadi 20 pelajaran atau 16 pelajaran, sementara kelompok

pesantren menjadi 6 mata pelajaran kepesantrenan, ada menyebutnya mata pelajaran

agama yang hanya 6, yaitu Quran, Hadits, Syariah/Fiqh, Aqidah Akhlak, Tarikh/SKI,

dan Bahasa Arab. Dulu Bahasa Arab ada 10 yaitu, Nahwu, Syorof, Inna, Imtsa, I’rob,

Page 118: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xliii

dsb. Terus Syariah disederhanakan kurikulum yang dulu itu ada Bulughal Maram,

Ushul Fiqh, Faraidh, dsb. Kita dikelompokan menjadi Syari’ah.

P : mengenai dampak penyederhanaan kurikulum, apakah ada dampak negatif dari

pimpinan pusat atau dari masyarakat?

I : kalau dari pimpinan pusat tidak ada, karena memang di dalam aturan hanya yang 6

kelompok pelajaran itu, tapi di dalam praktek kita menyesuaikan yang ada dalam

aturan, karena kan kita dibawah Persis, di Persis kurikulum hanya itu. Di dalam ijazah

oleh ysng di keluarkan PP tidak ada I’rab, Imtsa, maka disesuiakan dengan yang ada

di ijazah maka dulu mata pelajaran yang ada di kelas dengan mata pelajaran ijazah

tidak sama, di kalam kelas itu sampai 30 mata pelajaran seperti bahasa arab saja, tidak

ada bulugal maram, tidak ada Bukhari, padahal kan dulu tidak efisien contoh nya

dalam bab shalat yang di kitab Bukhari dibahas, di kitab Bulughal maram dibahas jadi

bulughal maram tidak pernah selesai-selesai di Tsanawiyah hanya sampai bab Shalat,

shalat juga sampai shalat jum’at. Setelah ada penyederhanaan kurikulum maka

mengajar lebih efektif

P : Ustaz, kalau jumlah murid Rancabogo sendiri jumlahnya ada berapa?

I : ya sekitar 100 santri

P : kalau sekarang ustaz?

I : ya, sekarang sampai 3600 santri

P : srtiap tahun yang daftar itu ada berapa?

I : ya setiap tahun itu tidak tetap, ada naik dan ada turun.

P : kalau rata-ratanya ustaz?

I : kalau tahun lalu ada 1000, kalau sekarang ada kurang sedikit antara Tsanawiyah

dan Muallimin ada 900an.

P : yang diterima dari 1000 orang itu ada berapa ustaz?

I : yang diterima sebenernya tiap tahun naik, kalau yang diterimanya naik sampai

kemarin tahun lalu, sekarang di tahun ini ada kurang sedikit. Karena memang kita

agak ketat dan di awalkan. Kalau dulu yang daftar di muallimin 310 orang paling yang

tidak diterima 10. 20 orang untuk sekarang di tahun ajaran baru dan dimajukan yang

sudah tahun dimulai dari tahun 2016 dan sekarang, kalau di tahun 2016 itu Februari-

Maret, sedangkan untuk sekarang Maret-April. Dan sekarang bulan Maret sudah

selesai penerimaan santri baru. Kalau dulu bulan Juni kemudian menjadi turun

menjadi Februari/Maret. Dan yang diterima ini sekitar 50%-60% jadi yang 40% tidak

diterima untuk tingkat Tsanawiyah dan Muallimiin/Aliyah, untuk SD yang daftar

Page 119: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xliv

sekitar 200 , karena untuk SD ada seleksi yang daftar hanya boleh dari TK saja, dari

Tk Persis, dari TK Persis pun ada sekitar 200 yang daftar, yang diterima sekitar 150

yaitu 80% yang diterima, begiru juga Tsanawiyah. Tsanawiyah ini yang daftar dan

diterima sekitar 360/400 ya ssekitar 60/70% yang diterima. Nah mualimin presentasi

nya semakin diperkecil yang diterima

P : Kalau yang SDIT, mengapa yang diterima hanya dari Tk pesis ini?

I : karena TK Persis saja yang usia SD lebih besar dari daya tampung. Misalnya gini,

Tk Persis itu yang usia sd nya sekitar 250 sedangkan daya tampugnya hanya 150, kalau

kita membuka dari Tk lain tentu yang daftarnya jauh lebih banyak

P : untuk dari Rancabogo banyak tidak yang dari lulusan muallimin untuk melanjutkan

ke Perguruan Tinggi?

I : ya banyak, tentu setiap tahun kita ada peningkatan baik ke perguruan tinggi umum

Negeri maupun Swasta, juga ke timur tengah ke Saudi Arabia, Mesir lebih dari 30

orang, Libya, Pakistan, ke Malasyia dsb

P : Kalau fakultas di dalam negeri sendiri kemana aja kira-kira ustaz?

I : kalau di dalam negeri ya ke Unpad, UIN, UPI, ITB, UI dsb sampai ke Jawa Timur

Unair dan ITS sudah ada

P :Berarti setiap tahun ke perguruan/non perguruan tinggi tiap tahun itu semakin

meningkat?

I : Ya sama, dikarenakan jumlah nya semakin nambah maka presentase nya pun

bertambah dengan berbagai macam jalur ada jalur beasiswa, Mandiri, dan berbagai

macam jalur.

P : dari banyak lulusan Persis lalu melanjutkan ke perguruan tinggi, masih banyak tidak

yang berkomunikasi dengan Rancabogo?

I : ya banyak, terutama yang jalur beasiswa. Kalau yang beasiswa kan dia ada

kewajiban kalau lulus harus ngabdi ke Pesantren, hampir 90% yang lulus jalur

beasiswa dan mengabdi ke Pesantren, karena wajib 3 tahun mengabdi di pesantren.

Kemudian ada program ikatan alumni, Reuni dsb.

P : kalau ustaz kan presentasi murid ini kan semakin banyak yang dapat beasiswa pun

semakin banyak

I : ya sebenrnya ada banyak juga, ya setiap tahun ada sekitar di bawah 10 atau 1-6-10

orang, terutama jatah dari pemerintahnya pun hanya sedikit dan presentase pun

sedikit, tapi kalau dibandingkan dengan pesantren yang lain kita paling tinggi

Page 120: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xlv

P : kalu ini kan wajib mengabdi 3 tahun ustaz, pernah tidak kelebihan pengajar gara-gara

pengabdian?

I : ya kita masih kurang, karena kita ini kemudian mengembangkan juga untuk asrma,

ya kemudian yang tidak ngajar disuruh mengabdi di asrama. Kita sebenarnya masih

banyak kekurangan tenaga-tenaga pengajar.

Nama : Lutfi Lukman Hakim

Usia : 39 tahun

Pekerjaan : Mudir AM PPI 99 Rancabango, Pengajar, Dosen

Tanggal : 31 Maret 2017

Tempat : STAI-Persis Kab. Garut

Jabatan : Sekretaris Dewan Tafkir PP Persis

P : Assalamualaikum, ustaz. Boleh saya meminta waktu untuk mewawancarai ustaz?

I : Boleh silahkan.

P : Apakah ustaz pernah sekolah di Persis?

I : Iya sejak saya ibtidaiyyah

P : Sudah berapa lama ustaz aktif di organisasi Persis?

I : Sejak saya keluar dari pesantren masuk ke Pemuda Persis

P : Bagaimana ustaz mengenal Persis?

I : Saya Persis kultural yaitu dari orang tua

P : Apakah keluarga ustaz aktif di Persis?

I : Iya, ayah saya sekarang menjabat ketua PP. Persis.

P : Apakah ustaz sering diajak ke dalam acara-acara Persis?

I : Sering diajak

P : Bagaimana proses pembentukan Pesantren Rancabango?

I : Berdirinya Rancabango itu merupakan pelebaran atau perluasan dari PPI 19 Bentar

di Garut Kota karena dianggap santri sudah banyak dan tempat sudah tidak

memungkinkan maka didrikanlah Pesantren Persis di Rancabango jaraknya kurang

lebih 4 km dari Pesantren Persis Bentar

P : Pada tahun berapa Pesantren Rancabango didirikan?

I : Di resmikan oleh Bupati Garut Drs. H. Mumun Ganda Sasmitha pada tahun 1988

Page 121: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xlvi

P : Siapa saja tokoh Persis yang membangun Pesantren Rancabango?

I : Alm. H. Jamaludin Makmun yang jadi pimpinan Pesantren Persis 19 Bentar setelah

selesai membangun Pesantren di Bentar Ustaz Jamal melebarkan sayap Persis dengan

membangun Pesantren di Rancabogo Tarogong kemudian melebarkan sayap Persis di

Rancabango. Ustaz Jamal sendiri lah yang membangun Pesantren Rancabango dari

mulai tahun 1986, tanah yang di bangun asalnya kebun jeruk milik beliau dan

keluarganya kemudian tahun 1988 diresmikan kebun jeruk tersebut dirubah menjadi

Pesantren dan ketika diresmikan memakai nama Yayasan Ihyaus Sunnah tidak

memakain nama Pesantren Persis karena masyarakat sekitar masih alergi terhadap

Persis baru ketika tahun 1991 Yayasan Ihyaus Sunnah diserahkan dan di wakafkan ke

PP Persis waktu itu Ketua Umumnya KH. Abdul Lathif Muchtar M A sejak saat itu

Yayasan Ihyaus Sunnah berubah menjadi Pesantren Persis 99 Rancabango yang

statusnya wakaf jam’iyyah Persatuan Islam

P : Untuk biaya pembangunan Pesantren didapat dari mana?

I : Seluruh biaya pembangunan Pesantren Rancabango di tanggung oleh Alm. Ustaz

Jamaludin

P : Apakah tidak ada bantuan dari simpatisan?

I : Tidak ada, karena Ustaz Jamaludin kebetulan berdagang di pasar dan juga usaha di

bidang perikanan dan pertanian wallahua’lam bisa jadi ada juga bantuan dana dari

luar tapi setahu saya sampai diserahkan ke PP Persis dana pembangunan Pesantren

Rancabango murni dana pribadi Ustaz Jamal

P : Berapa jumlah santri awal di Pesantren Rancabango?

I : Santri nya di ambil dari santri Pesantren Persis 19 Bentar, kalau tidak salah santri

awalnya 20 orang. Di umumkan kepada santri, siapa saja yang mau pindah ke

Pesantren Persis 99 Rancabango

P : Pada awal pembangunan Pesantren Persis Rancabango pada tingkat apa?

I : Tingkat Tsanawiyyah. Ada Tajijiyah terlebih dahulu selama satu tahun persiapan

sebelum masuk ke Tsanawiyyah, yang asalnya Pesantren Bentar mengumumkan siapa

yang siap dan ridha untuk pindah ke Rancabango jadi 20 atau 40 orang pindah ke

Rancabango dengan kondisi fisik yang jauh dari Yaman karena belum ada listrik dan

belum ada air disebabkan Pesantren berdiri ditengah hamparan sawah, ketika malam

menggunakan petromak, dan kalau mau mandi harus berjalan ke danau

P : Tenaga pengajarnya ada berapa orang?

Page 122: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xlvii

I : Tenaga pengajarnya pun diambil dari Pesantren Bentar, mengajar di Bentar juga

mengajar di Rancabango dan ada tenaga pengajar juga dari Rancabogo

P : Pada saat penyerahan tanah wakaf ke PP Persis, apakah ada hambatan?

I : Hambatan pasti ada. Sebelumnya Pesantren seolah-olah tidak diharapkan karena

kondisi masyarakat di Rancabango masih awam dan jauh dari agama, mereka bilang

untuk apa ada pesantren belum ada jalan untuk masuk mobil ataupun motor hanya

jalan setapak. Dengan adanya Pesantren Rancabango kebetulan Ustaz Jamal asli dari

Rancabango dan cukup berpengaruh di kampung dan di desa alhamdulillah pendirian

Pesantren berbarengan dengan pelebaran jalan yang asalnya jalan setapak jadi bisa

masuk mobil tidak ada jembatan dan jadilah jalan baru makanya jalan nya disebut

dengan Kudang Sari

P : Kalau hambatan dari masyarakatnya seperti apa?

I : Ketika itu ada santri Rancabango yang mukim di Pesantren Rancabango dan ada

juga santri yang mukim di Bentar. Santri yang mukim di Bentar setiap hari diantar

jemput ke Pesantren Rancabango dalam proses antar jemput tersebut terkadang

dijalan menuju ke Pesantren mengalami halangan dan rintangan dari masyarakat

seperti melempar batu atau kayu di tengah jalan jadi sebelum melintasi jalan kami

harus menyingkirkan benda-benda tersebut ke tepi jalan baru kami bisa melanjutkan

perjalanan

P : Dari kapan masyarakat mulai menerima keberadaan Pesantren Rancabango?

I : Sebenarnya pada waktu itu sudah ada yang menerima walaupun jumlahnya

minioritas tetapi dikategorikan sesepuh kampung yang secara kebetulan sebelumnya

pernah kenal dengan paham Persatuan Islam karena ada sesepuh disana sehingga

penyebaran paham Persis dapat terbantu

P : Dilihat dari Perkembangan Pesantren, kapan Mu’allimin dan Tsanawiyyah didirikan?

I : Mu’allimin pertama kali berdiri tahun 1992

P : Santrinya ada berapa orang?

I : Kurang lebih hanya 12 orang, masih sedikit karena tidak semua alumni Tsanawiyyah

melanjutkan ke Mu’allimin di Rancabango

P : Apakah mata pelajaran di Ihyaus Sunnah dengan di Rancabango mempunyai

kesamaan?

I : Ketika Ihyaus Sunnah dan Pesantren Persis Rancabango mata pelajarannya relatif

sama tidak ada yang dirubah hanya terjadi perubahan nama Pesantren

P : Karena faktor apa Rancabango mulai dikenal oleh masyarakat dan dapat berkembang?

Page 123: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xlviii

I : Dulu masih banyak yang ingin sekolah di Pesantren khususnya orangtua dan juga

anak-anaknya tapi sudah 5 tahun berdiri kebanyakan yang masuk ke Rancabango itu

merupakan lemparan dari Pesantren Bentar, di Bentar sudah penuh di rujuk ke

Rancabango. Setelah Ustaz Jamal menjadi pimpinan Pesantren di Bentar kemudian di

gantikan oleh Ustaz Aceng dan ketika Ustaz Aceng pindah ke Rancabango maka

Rancabango lah yang menjadi tujuan utama karena rata-rata santri ingin diajarkan

oleh Ustaz Aceng kira-kira pada tahun 1993

P : Apa alasan mereka ingin diajarkan oleh Ustaz Aceng?

I : Karena pada saat itu Ustaz Aceng sudah mempunyai buku diantaranya Bahasa Arab,

Nahwu Shorof, Fiqih, Tauhid, dan Ustaz Aceng juga sering mengadakan pengajian di

berbagai daerah

P : Apakah Ustaz Aceng selain membuat buku juga membuat selembaran?

I : Itu berlangsung selama 10 tahun dengan membuat stensilan setiap mengadakan

pengajian kalau sekarang hanya mengadakan pengajian dan membahas buku karya

Ustaz Aceng, di Rancabogo juga pernah mengadakan pengajian khusus namanya

Tamhidul Mubalighin yang dilaksanakan setiap malam Sabtu. Jama’ah yang datang

awalnya 30 orang terus bertambah menjadi 50 orang dan yang awalnya satu kelas

bertambah sampai empat kelas, dan bertahan terus sampai empat kelas satu meja nya

di isi oleh tiga orang yang mereka kaji dan pelajari adalah buku Al hidayah dan Masail

Fiqih

P : Pada tahun berapa Tamhidul Mubalghin dimulai?

I : Tahun 1993

P : Peserta nya berusia berapa tahun dan berprofesi sebagai apa?

I : Peserta nya relatif dan mereka datang dari berbagai daerah yang ada di Garut mulai

dari radius 3 km sampai radius 30 km sengaja datang ke Pesantren Rancabango untuk

belajar langsung dari Ustaz Aceng dan secara tidak langsung memberikan publikasi

juga sebagai bentuk promosi Pesantren Rancabango

P : Apakah buku Al hidayah juga diajarkan di Pesantren Rancabango?

I : Iya tentu saja diajarkan karena peserta tamhid itu bukan santri, santri hanya

dikaryakan untuk mempersiapkan ruangan, meja, atau untuk membagikan konsumsi

P : Dari tahun berapa santri mulai khusus mempelajari buku Al hidayah?

I : Ketika Mu’allimin berdiri tahun 1992 sudah diajarkan sampai sekarang, tidak

diajarkan di tingkat Tsanawiyyah tapi di tingkat Mu’allimin

Page 124: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xlix

P : Program di Rancabango selain program keagamaan apakah ada program

kemasyarakatan atau yang lainnya?

I : Ada program kemasyarakatan setiap tahun kami menyelenggarakan kegiatan amal

yang di khususkan untuk masyarakat sekitar, ada pengobatan gratis, pembagian

sembako, khitanan masal, pengajian umum, dan sejak tahun 1991 pengajian mingguan

setiap hari Kamis ba’da ashar di isi oleh Ustaz Jamal biasanya didahului oleh kultum

para santri baik dari Tsanawiyyah ataupun Mu’allimin kalau tamhid setiap hari Sabtu

ba’da maghrib dan sampai sekarang program kemasyarakatan masih tetap berjalan

P : Berapa orang jumlah rata-rata jama’ah yang ikut pengajian?

I : Kalau pengajian Kamis ada sekitar 60 sampai 90 jama’ah warga sekitar dari

kampung Rancabango dan kampung Kudang Sari, dari Pesantren Rancabango

kegiatan sosial kemasyarakatannya seperti itu. Selain itu ada juga kegiatan

pengabdian santri kepada masyarakat ditujukan bukan hanya kepada masyarakat

sekitar namun kepada masyarakat Garut dan diluar Garut biasanya pengabdian

dilakukan oleh para santri diakhir tahun kelas 3 Mu’allimin ketika Ramadhan, santri

diutus untuk pengabdian Ramadhan santri Rancabango di tempat-tempat pelosok

daerah Garut kurang lebih selama 3 minggu kalau yang diluar Garut dilakukan setelah

ujian akhir santri di tugaskan ke berbagai daerah diluar Kabupaten Garut untuk

melaksanakan praktek mengajar, praktek dakwah, kegiatan bakti sosial, dan masih

dilakukan sampai sekarang

P : Dari tahun berapa pengabdian mulai dilakukan?

I : Tahun 1994 ketika saya kelas 3 Mu’allimin baru pertama kali ada pengabdian

P : Untuk pengabdian atau dakwah tersebut apakah sebelumnya diadakan pelatihan

khusus terlebih dahulu dari Pesantren?

I : Untuk dakwah kan ada pelajarannya di kelas yaitu pelajaran ilmu dakwah dan

sebelum di terjunkan ke masyarakat biasanya ada training atau pembekalan untuk

membekali para santri

P : Apakah untuk melakukan program ini Pesantren Rancabango mengirimkan surat

kepada KesBangPol setiap tahun untuk meminta izin atau langsung saja?

I : Terkait dengan KesBangPol kami tidak pernah melakukan hal itu karena ini tidak

berkaitan dengan wilayah negara tapi wilayahnya jam’iyyah makanya biasanya

pengabdian masyarakat di Garut kita kordinasi langsung dengan pimpinan cabang

yang ada di Kabupaten Garut dan juga Pimpinan daerah kami beritahukan dan kami

juga mencari Pimpinan Cabang yang siap menampung para santri kemudian kami

Page 125: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

l

menitipkan santri disana agar santri pun dapat belajar memasak sendiri dan

melakukan hal lainnya secara mandiri, biasanya ketika kita mengutus santri ke tempat

pelosok di Garut atau ke tempat di luar Garut ke aparat setempat seperti RT, RW,

ataupun Desa untuk konfirmasi saja karena kami tamu dan kami menitipkan para santri

kepada penanggungjawab jam’iyyah setempat

P : Apakah ketika pengabdian di bulan ramadhan Pesantren Rancabango mengadakan

acara khusus untuk santri atau juga masyarakatnya?

I : Iya pengabdian santri ke daerah-daerah yang ada di Garut

P : Jadi pengabdiannya dilaksanakan pada bulan Ramadhan?

I : Iya, pengabdiannya ada dua kali yaitu pada bulan Ramadhan dan setelah

melaksanakan ujian akhir

P : Selama berapa minggu pengabdian pada bulan ramadhan dilakukan?

I : Rata-rata selama 3 minggu, ada yang selama 18 hari dan ada juga selama 20 hari

setiap tiga kali Jum’at berangkat hari Rabu pulang hari Sabtu atau Ahad

P : Apakah ada konflik dari masyarakat terkait program pengabdian ini?

I : Untuk konflik saya tidak pernah menemukannya. Justru masyarakat merasa terbantu

karena masjid, sekolah, dan madrasah ibtida’iyyah menjadi ramai karena keberadaan

para santri dan ketika santri sudah terjun ke masyarakat, masyarakat tidak melihat

mereka santri Persis atau bukan tetapi jelas terasa manfaatnya oleh masyarakat sekitar

P : Apakah dampak setelah pengabdian ada masyarakat yang akhirnya menyekolahkan

anaknya ke Rancabango?

I : Ada sebagian. Setelah pengabdian yang dilakukan oleh para santri banyak

masyarakat yang tertarik ingin melakukan pengabdian juga dan akhirnya

menyekolahkan anak mereka ke Rancabango. Sejak 8 tahun yang lalu selain

pengabdian ke pelosok Garut pada bulan ramadhan kami juga mempunyai masyarakat

binaan di perbatasan Garut-Bandung di Geothermal Pertamina Kamojang yang

meminta santri Rancabango untuk pengabdian disana, jadi santri yang diutus ke

Kamojang dan yang diutus ke pelosok Garut merupakan santri yang berbeda. 8 tahun

terakhir ada 2 rombongan yang pengabdian di Kamojang namun tidak terlalu banyak

sekitar 8 orang yang disesuaikan dengan jumlah masjid yang terdiri dari 4 laki-laki

dan 4 perempuan terkadang juga 5 lak-laki dan 3 perempuan karena ada beberapa

masjid yang harus diisi dengan kegiatan khusus ramadhan seperti tarawih, tadarus,

dan yang lainnya

P : Apakah santri yang pengabdian di Kamojang merupakan santri yang lebih berkualitas?

Page 126: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

li

I : Kami memilih santri yang menganggur karena santri yang diberangkatkan

pengabdian di pelosok Garut rata-rata dilakukan oleh santri kelas 3 Mu’allimin

sementara pengabdian di Kamojang rata-rata dilakukan oleh santri kelas 2 Mu’allimin

dan pernah juga melibatkan alumni yang baru 1 atau 2 bulan lulus dari pesantren kita

utus kesana tapi tidak semuanya yang digabungkan dengan santri kelas 2 Mu’allimin

P : Apakah pengabdian di desa tempat pembinaan hanya dilakukan pada bulan ramadhan?

I : Di Kamojang sendiri memang meminta kami melakukan pengabdian pada bulan

ramadhan karena terkait dengan ta’mir masjid menyemarakan bulan ramadhan dan

menghidupkan masjid karena pada bulan ramadhan tidak mungkin ada masjid yang

libur dan juga karena di Kamojang belum ada organisasi ataupun PC Persatuan Islam

mungkin karena kedekatan mereka meminta khusus ke Pesantren Rancabango

P : Ada berapa jumlah santri yang lulus dari Rancabango setiap tahunnya?

I : Rata-rata 80-90 santri walaupun pernah juga 60 santri bahkan sampai 100 santri

karena terbatas oleh tempat baik asrama ataupun ruang kelas

P : Apakah santri tersebut hanya lulusan dari tingkat Mu’allimin?

I : Iya itu lulusan Mu’allimin

P : Untuk jumlah santri lulusan Tsanawiyyah dan Ibtida’iyyah nya sendiri ada berapa

orang?

I : Lulusan Tsanawiyyah biasanya lebih banyak tapi lulusan Ibtida’iyyah lebih sedikit

karena hanya penduduk sekitar

P : Apa yang akan dilakukaan Pesantren Rancabango kedepannya dalam peningkatan

infastruktur atau kurikulum nya?

I : Kami menyesuaikan dengan SDM dan SDA. Sejak tahun 1988 sampai saat ini kami

hanya satu kali menerima sumbangan dari Pemerintah untuk membangun kelas

selebihnya dari swadaya masyarakat, pada tahun 2012 kami mendapatkan bantuan

ruang kelas baru dari Gubernur Jawa Barat sebanyak 4 lokal dan kami membuatnya

menjadi 6 lokal dan alhamdulillah kami dapat melakukannya secara swadaya

P : Apakah Pesantren Rancabango pernah membuat koran, bulletin, atau blog?

I : Untuk koran, bulletin, majalah belum pernah kalau blog ada dulu pernah aktif

kemudian sempat mandeg dan sekarang diaktifkan kembali alamat web nya

www.Persis99.com

P : Apakah dalam penerimaannya tidak ada hambatan dari masyarakat?

I : Ada hambatan yang bersifat aktif dan ada juga hambatan yang bersifat pasif. Untuk

hambatan aktif sampai sekarang tidak ada tapi untuk hambatan pasif masih sering

Page 127: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lii

terjadi meskipun indikatornya sederhana salah satunya penduduk sekitar yang

menyekolahkan anaknya ke Pesantren Persis Rancabango masih minim padahal

Pesantren sudah membuat ketetapan bahwa penduduk di sekitar Rancabango masuk

ke Pesantren dengan gratis tanpa dipungut biaya apapun, biaya sekolah dan biaya

asrama walaupun sudah di gratiskan namun tetap saja santri yang mendaftar masih

minim

P : Berapa rata-rata per tahunnya?

I : Dari masyarakat sekitar 5 atau 10

P : Apa strategi Rancabango dalam mengahadapi hal tersebut?

I : Ketika yang ditawarkan dalam bentuk ajaran mereka merasa tidak menerima tapi

dalam bentuk pengabdian sosial masyarakat meresponnya dengan baik seperti pada

saat pembagian zakat fitrah banyak masyarakat yang datang bahkan ketika qurban

idul adha pun hampir 1500 bingkisan yang kami bagikan kepada masyarakat. Yang

perlu kami tingkatkan adalah pelayanan sosial kepada masyarakat karena pelayanan

sosial tidak mengenal lintas agama

Nama : Gungun Abdul Basith

Usia : 43 tahun

Pekerjaan : Pengajar dan Dosen

Tanggal : 28 Maret 2017

Tempat : STAI-Persis Kab. Garut

Jabatan : Pudek STAI-PI

P : Ustad maaf, saya minta waktunya sebentar ya untuk wawancara..

I : Iya silahkan.

P : Pekerjaan ustaz apa?

I : Pekerjaan mah tetap menjadi dosen di STAI-PI Garut dari tahun 2004 hingga

sekarang.

P : Selain dosen di STAI-PI ada lagi ustaz?

I : Selain dosen, saya juga guru di PERSIS Tarogong di tingkat mualimin sejak tahun

1999 sampai sekarang

P : Ngajar apa ustaz?

Page 128: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

liii

I : Ngajarnya antara Fiqih, kemudiah tafsir Hadist. Namun beberapa tahun terakhir ini

ngajar Fiqih

P : Kalau di STAI-PI mengajar apa?

I : di STAI-PI mengajar Ilmu Hadist

P : Apa ustaz pernah sekolah di sekolah Persis?

I : Di sekolah Persis 11 tahun. 11 tahunya di Bentar, sampai kelas 4 diniyah, lalu

tajiziyah, tsanawiyah, mualimin jadi 11 tahun di Bentar.

P : Jabatan Ustaz di Persis apa?

I : Kalau di Persis saya adalah ketua di PC Persis Tarogong Kidul, PC Persis Tarogong

Kidul lingkupnya kecamatan, dan di pimpinan daerah menjadi sekretaris.

P : Kalau di STAI-PI ustaz?

I : Di STAI-PI wakil ketua II bidang Administrasi dan Keuangan.

P : Sudah berapa lama aktif di PERSIS?

I : Aktif di PERSIS awal karir itu dahulu di awali di pemuda PERSIS tahun 1996.

P : Sebelumnya pernah ada di RG-UG?

I : Di RG di Bentar waktu mualimin 2 di RG bidang dakwah. Kemudian selama jadi

mahasiswa aktif di himaPersis menjadi sekretaris himaPersis Komasariat Jogja. Terus

di HMI Jogja

P : Awalnya mengenal PERSIS itu bagaimana?

I : Saya mengenal PERSIS sejak kecil karena kebetulan orang tua saya aktifis PERSIS.

Sehingga ketika orang tua juga aktif di PERSIS di PD, kemudi an juga mubalig. Jadi,

sejak kecil saya sudah terbiasa ikut orang tua ke pengajian-pengajian sehingga jadi

sudah taulah kondisi PERSIS, terlebih juga karena pendidikan dari sejak kelas 3 SD

masuk Diniyah. Jadi sejak kecil sudah mengenal PERSIS lah.

P : Kalau latar belakang pendidikan orang tua ustaz bagaimana?

I : Pendidikan orang tua kalau Bapak saya S1 di STAIS Siluang Leles, Ibu saya SMP.

Lalu, orang tua saya PNS. Almarhum adalah guru PNS. Guru Agama di SMP. Kalau

Ibu saya, ibu rumah tangga.

P : Pernah aktif di ranah apa saja orang tua ustaz?

I : Kalau orang tua, aktif di PERSIS mah dulu menjadi sekretaris PERSIS PD Garut

tahun 1988- 1992an. Karena orang tua meninggal tahun 1992 posisi terakhir sebagai

sekretaris PD PERSIS kabupaten Garut. Sementara ibu hanya sebatas aktif di

pengajian-pengajian saja. Tidak masuk ke struktur.

Page 129: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

liv

P : Ustaz pertama mulai di ajak ke pengajian-pengajian atau acara PERSIS itu diumur

berapa?

I : Dulu ketika usia kelas 5 SD sudah terbiasa ikut bapak menghadiri pengajian-

pengajian, sejak kecil sudah terbiasa. Kemudian sejak kelas 2 Tsanawiyah belajar jadi

protocol, kemudian sejak kelas 1 Mualimin sudah belajar ceramah-ceramah ke masjid-

masjid sampai sekarang.

P : Kalau lingkungan rumah waktu kecil itu orang-orang PERSIS atau bagaimana?

I : Kalau waktu kecil itu di Sukadana. Tantangan Bapak saya mendirikan Persis di

Sukadana sangat luar biasa, sampai sempat dianggap sebagai agama baru, kemudian

pernah juga dituduh Ahmadiyah. Tantanganya luar biasa, jadi mayoritas memang di

daerah Sukadana daerah yang ketika itu tidak mengenal PERSIS, tidak mengenal

organisasi jadi tantanganya sangat luar biasa. Meskipun dalam perkembanganya saat

ini akhirnya mereka sudah mengenal PERSIS dan simpatisan juga sudah lumayan

bertambah.

P : Waktu dulu saat orang tua ustaz mendirikan jamaah PERSIS disana, sikap dari

masyarakat itu sendiri seperti apa?

I : Mayoritas saat awal-awal itu menolak, karena memang gerakan PERSIS berbeda

dengan yang lain, karena dengan gaya khas yang memang dulu doktrinnya itu ketika

melihat perbedaan sedikit-sedikit konsep bit’ah itu keluar. Masyarakat seperti tidak

bisa menerima itu sehingga sempat ada tuduhan agama baru seperti Ahmadiyah dan

lain sebagainya mayoritas menolak lah. Sampai untuk meyakinkan masyarakat bahwa

ini bukan agama sesat atau ajaran sesat itu membutuhkan waktu bertahun-tahun

sampai akhirnya masyarakat yang tadinya menolak keras kemudian pada akhirnya

bersikap apriori dan kalau sekarang Alhamdulillah generasi mudanya banyak yang

sholat dan mengaji di masjid Sukadana itu.

P : Langkah-langkah yang dilakukan oleh orang tua ustaz sendiri untuk meyakinkan

masyarakat sendiri seperti apa?

I : Langkah-langkahnya itu kalau dulu yang dilakukan dengan pengajian, pengajian

sendiri itu dahulu ada pengajian rutin, pertama ngaji yang dilakukan setiap subuh,

kajian-kajian tafsir rutian setiap subuh. Kemudian merekrut generasi muda, anak-anak

itu ada kajian ba’da maghrib. Dan ternyata sasaran dia itu mulai bisa merangkul dari

generasi muda seperti pemuda-pemudi kemudian anak-anak. Sementara merangkul

orang tua itu luar biasa beratnya. Pendekatan itu lebih banyak ke anak-anak muda

dulu itu, Alhamdulillah secara bertahap sudah ada kemajuan.

Page 130: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lv

P : Sikapnya sendiri terutama dari masyarakat kalangan tua, apakah pernah sampai fisik?

I : Kalau dulu yang saya tahu, masjid bagian gentingnya dilempari batu ketika pengajian

subuh. Kemudian juga pernah bapak di intrograsi di RW oleh pengurus RW dan

keamanan, di intrograsi awal membuka pengajian karena sempat ada anggapan bahwa

ajaran yang disampaikan oleh PERSIS berbeda dari yang biasa mengamalkan

masyarakat. Itu saja yang saya tahu. Setelah diyakinkan, ternyata mereka juga pada

akhirnya mengenal bahwa PERSIS itu ormas bagaimana seperti NU dan

Muhammadiyah.

P : Kalau pengajianya sendiri, mulanya itu tempatnya di jamaah atau membangun

masjid sendiri?

I : Awalnya bapak itu membeli rumah bangunan lama, bangunan Belanda. Dibeli,

kemudian difungsikan sebagai masjid. Itu sekitar taun 1982-an, kemudian

dilaksanakan kegiatan. Rumah itu difungsikan seperti masjid, namun bangunanya tidak

seperti masjid. Baru ketika tahun 1997 dapat bantuan dari Kuwait untuk membangun

masjid. Jadi dari tahun 1982 -1997 bangunan biasa seperti rumah tapi difungsikan

sebagai masjid ada pengeras suara, namun bangunannya tidak mencerminkan masjid.

P : Jadi, berapa tahun kira-kira setelah orang tua Ustaz meyakinkan masyarakat bahwa

PERSIS bukan agama yang sesat?

I : Kalau dulu misalnya tahun 1982 mulai membuka disitu kegiatan pengajian, membuka

masjid dari tahun 1982 itu paling tidak sekitar 5 tahunan lah. Itu tantangan disitu yang

terasa berat. Baru ketika saya menginjak ke tingkat Tsanawiyah, mulai dirasakan

ternyata yang tadinya jumlah pengajian subuh atau jumlah pengajian rutin yang

tadinya hanya beberapa orang jadi beberapa puluh orang termasuk kalangan muda

dan kalangan orang tua yang akhirnya terbuka. Dan rata-rata orang tua yang

mengikuti pengajian rata-rata pendatang, bukan penduduk asli. Yang pendatang dari

mana, yang dia katanya aslinya tentara. Justru para pendatang yang merasa tertarik

dan mengikuti acara pengajian dan sebagainya. Sementara yang penduduk asli justru

yang sedikit terlibat.

P : Masuk soal STAI-PI ya ustaz. Latar belakang berdirinya STAI-PI sendiri seperti apa

ya?

I : Sebetulnya, saya bukan pelaku sejarah STAI-PI. Jadi, saya bergabung di STAI-PI

tahun 2004. Secara formalnya 2004, kemudian kalau secara historisnya STAI-PI itu

berdiri di tahun 2001. Itu dahulu masih kelas jauh dari STAI-PI Bandung. Sambil kita

memproses perijinan, dan tahun 2003 kita mendapatkan SK ijin operasional, selama 2

Page 131: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lvi

tahun kita kelas jauh dari STAI-PI Bandung, baru 2003 kita mandiri. Nah ketika itu

posisi di STAI-PI ini berbeda dengan STAI-PI Bandung. kalau posisi di STAI-PI

Bandung langung dibawa tokoh PERSIS, sementara STAI-PI Garut dibawah PERSIS

kabupaten Garut. PD Persis ketika itu melihat bahwa adanya pendidikan tinggi ini

menjadi sebuah kebutuhan makanya para orang tua kala itu bermusyawarah sehingga

disepakati untuk mendirikan STAI-PI. Kemudian awalnya dulu masih dua prodi. Yaitu

prodi Tafsir Hadist dan PAI. Sementara sekarang berkembang menjadi lima prodi.

P : Dulu kira-kira ada berapa mahasiswa awalnya?

I : Dulu ketika dibuka kita mendapat ijin operasional dua prodi Tafsir Hadist dan PAI,

karena dulu itu belum ramai dengan istilah sertifikasi guru, sehingga PAI itu dulu

belum laku. Yang laku dulu itu Tafsir Hadist, kemudian yang jadi sasaran Tafsir Hadist

itu adalah asatid-asatid di pesantren-pesantren yang belum S1, yang saya tau, ketika

STAI-PI dibuka tahun 2001 kurang lebih 60 orang yang terdaftar di mahasiswa STAI-

PI jurusan Tafsir Hadist meskipun dari enam puluh orang tersebut yang bisa

menyelesaikan sampai di wisuda tahun 2007 hanya 18 orang dari 60 orang itu.

P : Kalau penggagasnya sendiri siapa ya ustaz?

I : Kalau penggagasnya sebetulnya ini ide yang menggulirkan pentingnya pendidikan itu

ustaz Aceng Zakaria. Kebetulan yang saya tahu ustaz Aceng Zakaria tahun 2001 itu di

PD PERSIS sebagai Bidgar pendidikan. Jadi karena beliau sebagai bidgar pendidikan,

puny aide untuk membangun pendidikan tinggi maka si musyawarahkan di pimpinan

daerah, dan pimpinan daerah akhirnya mengeluarkan surat keputusan pendirian STAI-

PI itu dalam 2001. Jadi penggagasnya dari ust. Aceng Zakaria sebagai bidgar

pendidikan, kemudian di sahkan oleh pimpinan daerah.

P : Pemilihan tempatnya sendiri, kenapa disini ustaz?

I : Dulu STAI-PI dari 2001-2007 kampusnya di pesantren Rancabango. Karna yang

mempunyai semangat membentuk pendidikan tinggi ini ust. Aceng, maka beliau

merelakan sebagian sarana yang ada di pesantren PERSIS 99 Rancabango untuk

dijadikan kegiatan STAI-PI. Ada aula, kemudian ruang TU digunakan itu selama ya

dari 2001-2007. Kemudian ternyata di rentan waktu itu kita mendapatkan wakaf, tanah

± 1 hektar disini sekitar tahun 2004 dari pak haji Eman. Kemudian setelah kita

melakukan wisuda perdana tahun 2007 di Rancabango, maka awal 2008 semua

kegiatan perkuliahan dipindahkan ke kampus yang baru di Ciawitali berdasarkan ada

tanah wakaf itu. Kemudian proses pembangunan ini berdasarkan dari muwakif dan

juga dari donatur Persis. Rencana awal pembangunan yang awalnya hanya dari

Page 132: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lvii

beberapa lokal kemudian Alhamdulillah sekarang kita sudah mempunyai dua lantai

dengan kelas sementara ada 10 ruang kelas, ada kantor, ruang dosen, ruang pimpinan,

perpustakaan, dan kita pun sedang mengembangkan untuk penambahan sarana

bangunan untuk kedepanya dengan sebelah utara 3 lantai masing-masing lantai

kurang lebih lima ruang. Itu untuk pengembangan kedepannya.

P : Kebanyakan yang mewakafkan hartanya atau tenaganya untuk pembangunan STAI -

PI ini dari mana ?

I : Mayoritas yang menjadi donaturdan muwakif, kalau muwakif tanah berasal dari

H.Eman, beliau itu bukan anggota PERSIS tapi mungkin simpati dengan PERSIS

sehingga beliau mewakafkan tanah yang ± 1 hektar tersebut ke PERSIS untuk dijadikan

lembaga pendidikan. Sementara untuk bangunan ini meskipun ada bantuan dari

pemerintah tapi tidak seberapa, yang paling besar itu dari para donatur. Dan donatur

ini kebanyakan dari anggota simpatisan PERSIS yang ada di Kabupaten Garut, terus

ada agniya-agniya yang diluar garut yang mereka memberikan kepercayaan dan

mewakafkan hartanya ke STAI-PI.

P : Apakah agniya itu anggota-anggota PERSIS juga ?

I : Ada agniya yang memang anggota PERSIS atau aktivis PERSIS, ada juga agniya

yang dia itu alumni jamaah haji. Jamaah haji juga ada yang anggota PERSIS ada

jamaah haji yang kebetulan dia ikut hajianya ke Persis, tapi tidak ikut menjadi anggota.

Dan tidak sedikit diantara mereka juga yang jadi donatur pengembangan STAI-PI

P : Apakah waktu itu publikasi ustaz, mempublikasikan STAI-PI membutuhkan dana atau

mereka langsung memberikan dananya sendiri?

I : Kebetulan kalau untuk sarana pra sarana ini dalam rangka penggalian dana itu kita

bekerja sama dengan orang tua, dala hal ini PD PERSIS. Terusterang misal sebagai

pengelola kami di generasi muda, pengelola di STAI-PI ini sebatas menejerial lebih

dalam, sementara untuk sarana pra sarana itu yang mencari dana itu orang tua

PERSIS, karena mereka relasinya lebih banyak, ternyata Alhamdulillah luar biasa

hasilnya dari usaha orang tua itu.

P : Mulai merambah ke mahasiswa-mahasiswa muda, itu mulai kapan ya?

I : Kalau dulu, dari sejarah STAI-PI berdiri sampai mungkin 2012 yang jadi sasaran itu

adalah asatin-asatin yang belum S1. Nah dari mulai 2012 sampai sekarang relative

banyak mahasiswa yang regular dalam artian mereka itu lulusan SMA atau mualimin.

Otomatis kan berbeda dengan sebelumnya yang sudah tua-tua, sudah menjadi ustaz,

sudah jadi guru karena belum s1, kemudian kuliah di STAI-PI. Jadi kalau sejak tahun

Page 133: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lviii

2012 mayoritas sekarang itu menjadi mahasiswa regular yang memang mereka masih

muda-muda lulusan dari SLTA atau sederajat.

P : Dosen-dosennya sendiri ada berapa jumlahnya saat ini?

I : Sekarang dosen jumlah totalnya kurang lebih ada 43. Dari 43 itu, dosen tetap atau

dalam artian yang sudah punya NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) ada sekitar 13

orang, dan ada beberapa orang yang sedang diproses, dan masih banyak ini dosen

yang tidak tetap.

P : Predikat atau gelar mereka sendiri apa semuanya sudah rata minimal S2 atau

bagaimana?

I : Alhamdulillah di STAI-PI ini sekarang kita dari 43 dosen itu sudah delapan Doctor,

kemudian delapan orang yang sedang menempuh S3, dan sisanya semuanya 100 persen

kita minimal S2. Jadi sudah tidak ada lagi dosen yang s1 di STAI-PI Garut ini. Kalau

beberapa tahun kebelakang mungkin sampai tahun 2013-an masih ada yang S1. Tapi

seiring dengan waktu yang S1 itu dikuliahkan dan Alhamdulillah sekarang mereka

semuanya minimal bergelar S2.

P : Dikuliahkan itu oleh PERSIS atau bagaimana ustaz?

I : Secara umum dikuliahkan itu ada yang kita kerjasama denga Kemenag, jadi

mendapatkan beasiswa dari Kemenag, ada juga yang memang di lembaga hanya

sebatas mendorong, silahkan kuliah, didorong. Kemudian ketika ada beasiswa on

going, diperjalanan beasiswa itu dip roses. Jadi rata-rata meskipun awalnya biaya

sendiri tapi ditengah-tengah rata-rata mereka mendapat beasiswa dari pemerintah.

Jadi tidak langsung lembaga yang menguliahkan membiayai langsung.

P : Kalau program studinya sendiri sekarang bagaimana?

I : Sekarang program studinya ada lima. Kalau yang dulu Tafsir Hadist sekarang dipisah

menjadi pertama ilmu al-quran dan tafsir, prodi yang kedua ilmu hadist,prodi yang

ketiga pendidikan agama islam (PAI), prodi yang keempat PGMI (pendidikan Guru

Madrasah ibtida’iyah dan yang kelima prodi ekonomi syariah. Nah dari lima prodi itu

terbagi dalam 3 fakultas, tarbiyah, ushuluddin dan ekonomi islam. Kalau melihat dari

aturan, kita hanya perlu menambah 1 prodi untuk alih status menjadi Instutut. Dan

kita sekarang sedang mempersiapkan diri mengajukan lima prodi baru, agar kita

prodinya semakin banyak juga alih status dari Sekolah Tinggi menjadi institut.

P : Prodi apa saja yang baru ustaz?

I : Yang sudah saya siapkan pertama BKI (bimbingan Konseling Islam), kemudian prodi

Pendidikan Bahasa Arab, yang ketiga IPA, yang keempat Perbandingan Hukum dan

Page 134: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lix

Mazhab, dan satu lagi Pendidikan Bahasa Iggris. Jadi total ada lima yang kita sedang

persiapkan proposalnya.

P : Kira-kira kapan itu bisa goal?

I : Sebagaimana kita seperti tahun-tahun sebelumnya ketika mengajukan prodi baru, kita

punya pengalaman tahun kemarin mengajukan prodi baru, kita mengajukan bulan

maret lalu di visitasi bulan juli, kemudian SK keluar bulan September. Untuk tahun

sekarang karena tim sedang bekerja, ditargetkan pertengahan april proposal itu bisa

selesai, dan kita mendapatkan rekomendasi dari Kepertais paling tidak akhir april atau

awal mei kita sudah mengajukan proposal tersebut ke Diktis (pendidikan tinggi Islam)

di Kemenag RI, mudah-mudahan mungkin sekitar bulan Juli- September kita bisa

mendaparkan SK baru untuk prodi yang baru tersebut.

P : Dengan kata lain diusahakan akan dibuka tahun ajaran baru?

I : Ya diusahakan, ya kemarin juga kan kita sosialisasi untuk penerimaan mahasiswa

baru, dari mulai febuari sampai agustus. Kemudian perkuliahan September. Tahun

kemarin itu kita di visitasi juli, SK turun September. Karena kita sudah merasa

divisitasi, pas agustus di sosialisasikan langsung, padahal SK belum dapat.

Alhamdulillah dapat mahasiswa meskipun SK dapatnya kita bulan September. Kalau

sekarang kita tidak berani mempromosikan prodi baru karena divisitsi belum, proposal

belum, tetapi ketika sudah ada visitasi inshaAllah tahun ini mudah-mudahan prodi

baru bisa dibuka, untuk tahun Akademik sekarang.

P : Kalau dulu sendiri kan hanya berjumlah 60 mahasiswa ya, kalau sekarang berapa ya

ustaz?

I : Saat ini total mahasiswa jadi sepuluh kali lipatnya. Sekarang itu kurang lebih 600-

an lah. Dari mulai semester genap 2,4,6,8 sampai beberapa orang yang masih

menyusun skripsi. Kurang lebih totalnya ada 600 orang.

P : Tahun ini / tahun ajaran ini berapa orang yang diterima oleh STAI-PI?

I : Karna baru ada lima prodi kita mentargetkan kita bisa menerima sekitar 300 orang.

Tahun kemarin kita mahasiswa baru itu sekitar 210 itu dengan dua prodi yang lama.

Kemudian tiga prodi itu mepet waktunya menjelang perkuliahan. Sementara sekarang

karena waktunya agak leluasa untuk sosialisasi kita mentargetkan mahasiswa baru

bisa di jaring sekitar 300 orang.

P : Program-program yang membedakan STAI-PI dengan Perguruan Tinggi Islam Negeri

lainnya itu seperti apa ya?

Page 135: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lx

I : Pertama dari input, mungkin bisa dikatakan 80% yang masuk ke STAI-PI ini adalah

lulusan dari mualimin PERSIS. Itu pertamanya jadi modalnya tuh dari Mualimin

PERSIS. Kedua, pembedanya adalah untuk program studi hadist dan Ilmu Al-Qur’an

Tafsir kita membuka program beasiswa dengan kuota kurang lebih sekitar 25 orang.

Beasiswa full dan dari tahun ketahun yang daftar ke program beasiswa ini rata-rata

yang di Mualiminya itu mereka punya prestasi. Ranking misalnya minimal 5 besar

sampai 10 besar. Jadi, modal mereka sudah sangat baik. Kemudian juga dengan prodi

yang lain dikita sekarang sedang dikembangkan kaitan dengan kualitas tahpid, tahsin,

dan qiraat mahasiswa. Kita sudah mendirikan LPTHQ sudah berjalan beberapa tahun

kalau itu mungkin 3 tahun. Jadi disyaratkan mahasiswa ini dari setiap semester ada

pembinaan Tilawah dan Tahpid. Dan disyaratkan nanti menjelang siding skripsi bisa

hafal beberapa juz. Kalau tidak salah dulu pernah diberlakukan awal-awal itu 1 juz

untuk PAI, kemudian 4 juz untuk Tafsir Hadist, sekarang ini untuk jurusan PAI atau

yang pendidikan 4 juz. Sedangkan yang jurusan Hadist dan jurusan Al-Quran itu

disyaratkan 8 juz minimal ketika mereka akan menyelesaikan perkuliahan atau

menjelang ujian skripsi. Kemudian hal lainnya juga dikita juga sekarang

dikembangkan ada program bahasa. Kita sudah membuka lembaga bahasa, ada

Bahasa Arab, Bahasa Inggris terutama kita mempunyai misi agar mahasiswa ini dari

sisi Bahasa Arab khususnya itu bisa ada lebihnya di bandingkan dengan mahasiswa

lain, diperguruan tinggi lain yang ada di sekitar Garut. Dan itu pembinaanya

InshaAllah dilakukan secara rutin. Mungkin itu diantara kelebihan-kelebihan yang kita

siapkan. Punya daya tawar atau kualitas di masing-masing STAI-PI.

P : Kalau pembinaanya sendiri itu berapa kali ya?

I : Kalau khusus untuk LPTHQ itu tiap minggu. Tiap hari ahad, itu hari tilawah, hari

tahpid itu pembinaanya secara langsung dilakukan rutin. Kemudian itu ada

jenjangnya, dari level 1, level 2 sampai dengan level 4. Sementara untuk bahasa

Inggris, sudah diprogramkan tapi memang kegiatannya belum semarak yang dilakukan

oleh tim LPTHQ. Untuk yang bahasa memang belum terlalu dominan. Sementara

LPTHQ berjalan tiap minggu. Kalau pengembangan bahawa kita memang baru ada

qiratul kitab, kemudian kita untuk bahasa ini tidak kepada conversation tapi lebih ke

pemahaman teks secara grammar.

P : Ustaz kalau pembinaan ini sifatnya wajib atau hanya sebagai pendamping untuk

mahasiswa agar bias lulus demi skripsi gitu?

Page 136: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxi

I : Kalau di STAI-PI ini wajib. Jadi nanti yang mengikuti khususnya LPTHQ itu wajib

diikuti semua karena nanti ketika mereka menjelang siding, harus dibuktikan dengan

adanya sertifikat LPTHQ, bahwa yang bersangkutan telah mengikuti proses

pendidikan di LPTHQ baik tilawahnya maupun ibdil qurannya. Tadi ada yang terlewat,

sementara untuk bahasa Arab khususnya nanti untuk program beasiswa ini begitu

mereka di terima di semester 1 sebelum mereka kuliah selama dua bulan mereka

mengikuti mata kuliah martikulasi bahasa, terutama bahasa arab. Bahasa Arab itu dari

nahwu sharaf kemudian juga kaitan dengan qiratul kitab. Dan hasilnya luar biasa dari

martikulasi itu berbekas hasilnya.

P : Kewajiban-kewajiban sendiri dari penerima beasiswa itu sendiri seperti apa ya ustaz?

I : Karena penerima beasiswa ini khusus mahasiswa tafsir dan mahasiswa hadist,

diantaranya mereka wajib tinggal di asrama meskipun dengan sarana yang terbatas,

kemudian selama perkuliahan mereka tidak boleh menikah dulu, kemudian setelah

mereka selesai kuliah, mereka diwajibkan mengabdi kelapangan untuk berdakwah,

selama satu tahun. Dan itu rata-rata ditempatkan di pelosok ada yang di pulau jawa

ada yang di luar pulau jawa. Ada yang di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi bahkan

sampai ke Maluku. Itu sudah diterjunkan menjadi kader-kader da’i dari Persatuan

Islam yang mereka adalah alumni dari STAI-PI.

P : Konsekuensi dari pelanggaran aturan tersebut seperti apa?

I : Kalau ada mahasiswa yang mendapatkan beasiswa yang melanggar aturan yang

telah disepakati, maka sebagai konsekuensi mereka harus memberikan ganti rugi dan

itu sudah sejak awal dikomunikasikan. Jadi ganti ruginya itu sebesar 2,5 juta per

semester. Sesuai dengan apa yang mereka terima. Beban kuliah, beban fasilitas di

asrama itu ya rata-rata 2,5 juta persemester. Meskipun tidak banyak dan hanya

beberapa kasus mahasiswa yang nikah misalnya, sehingga dia harus pindah dari

program beasiswa ke program regular. Terus mereka membayar dana honor

persemester tadi sebesar 2,5 juta. Kemudian konsekuensi lain mereka tidak wajib

mengabdi yang satu tahun itu. Karena pindah dari program mahaiswa itu ke program

regular.

P : Kalau yang tidak mengikuti pengabdian sanksi seperti apa ustaz?

I : Andaikan ada, meskipun belum terjadi. Ada mahasiswa selama perkuliahan

mendapatkan beasiswa tapi pas selesai kuliah tidak mau terjun melakukan pengabdian,

maka selama mereka kuliah misal 4 tahun, 8 semester berate harus mengembalikan

Page 137: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxii

konpensasi tadi, jadi 2,5 juta dikali 8 semester. Itu sudah di sosialisasikan sebagai

konsekuensi ketika mereka tidak mau mengabdi di terjunkan ke daerah-daerah.

P : Beasiswa ini mulai kapan ya di berlakukan?

I : Beasiswa ini sejak 2008 itu khusus untuk Tafsid Hadist. Jadi dulu awalnya Tafsir

Hadist itu murni program beasiswa dari 2008-2012. Sejak 2013 sampai sekarang,

dibuka dua program, ada program beasiswa ada program non-beasiswa. Maka yang

non-beasiswa ini otomatis tidak ada prosedur seperti tadi. Tidak wajib tinggal di

asrama, juga tidak ada kewajiban pengabdian diterjunkan untuk dakwah ke

masyarakat.

P : Syarat untuk mendapatkan beasiswa sendiri itu seperti apa ya?

I : Untuk mendapatkan beasiswa di kita termasuk ketat, karena dengan kuota antara 20

sampai 25 orang, syarat yang utama adalah mereka dasar untuk nahwu shorofnya

harus kuat. Jadi ketika mereka nahwu shorof kuat, insha Allah itu bisa di

pertimbangkan untuk diterima di program beasiswa dan kita tiap tahun ada yang daftar

untuk program beasiswa dan ada sebagian yang tidak bisa diterima, karena memang

dari standart tidak tercapai. Ketika mereka mendaftarkan untuk program beasiswa

ternyata tidak lulus, maka mereka dialihkan ke program regular atau program non

beasiswa.

P : Untuk masuk STAI-PI sendiri, apakah ada tesnya atau langsung masuk?

I : di STAI-PI sebagaimana seperti perguruan tinggi yang lain, ya ada tes masuk untuk

mengetahui kemampuan dasar dari si calon mahasiswa.

P : untuk tahun terakhir ini sudah ada berapa orang yang mendaftar tapi tidak diterima?

I : Terus terang karena kita swasta, kemudian kita juga bersaing dengan Perguruan

Tinggi lain, secara umum untuk yang program beasiswa itu yang diperketat, sementara

yang non-beasiswa selama mereka daftar kita terima tetapi kita peta-petakan, melalui

tes yang tadi kita bisa menentukan mana mahasiswa yang bagus, mana yang sedang,

mana yang kurang. Nah yang kurang tersebut nanti ada program tambahan misal untuk

tilawah qur’annya yang dasar aja dan bahasa inggris biasa ada diawal-awal semester

ada program tambahan.

P : Sudah ada berapa pelanggar yang melanggar program beasiswa tersebut?

I : Kasusnya tidak banyak, mungkin itungan tiga atau empat orang. Tidak terlalu banyak

kasusnya itu, jadi kalau di presentasikan tidak signifikan. Tapi pernah ada kejadian

yang saya tahu mungkin antara tiga atau empat orang.

P : Itu alasanya kenapa ya melakukan pelanggaran?

Page 138: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxiii

I : Kalau yang perempuan rata-rata mereka menikah, satu orang laki-laki itu kaitanya

dengan karena tidak betah atau mungkin faktor pribadi yang saya tidak tahu lalu dia

keluar.

P : Untuk aturan – aturan di lingkungan STAI-PI sendiri seperti apa ya?

I : Aturan lingkungan di STAI-PI karena kita mahasiswa-mahasiswanya dibawah

naungan jamiah PERSIS maka kita menerapkan aturanya itu diantaranya mahasiswa

di STAI-PI ini harus menjadi kader PERSIS. Selama mereka kuliah, harus aktif juga di

HIMA-HIMI PERSIS, kemudian menjelang mereka selesai kuliah juga mereka

diarahkan untuk aktif di pemuda- pemudi PERSIS. Kemudian dari sisi etika, kita

Alhamdulillah terus dipantau oleh orang tua, oleh pimpinan daerah, Alhamdulillah

hingga saat ini terjaga dari segi morilnya, dari segi akhlaknya itu inshaAllah masih

terkendali. Tidak memalukan tapi dalam koridor akhlakul islami.

P : Kalau presentase yang masuk kedalam HIMA dan juga pemuda itu berapa kira-kira?

I : Prinsipnya, karena kita mewajibkan masuk ke HIMA-HIMI, yang saya tahu hampir

mayoritas mereka yang mengikuti meskipun hanya sebatas sebagai anggota. Adapun

yang menjadi aktifis, yang menjadi pengurus itu sedikit. Saya kalau bicara presentase

belum bisa mengatakan tapi kalau aktif, dan masuk sebagai anggota banyak. Signifikan

lah. Tapi kalau yang betul-betul aktif sebagai pengurus atau aktif dalam berbagai

kegiatan PERSIS itu memang tidak semua memiliki kesadaran yang sama.

P : untuk program keagamaan sendiri disini apakah ada aturan-aturan bahwa tidak boleh

merokok misalnya, atau seperti apa ustaz?

I : yak arena kita di pendidikan tinggi, karena mahasiswanya sudah dianggap dewasa,

kita paling menekankan andaikan itu dilakukan harus dengan etika, tidak didepan

umum, kemudian tidak sambil berjalan, tidak dengan tangan kiri, dan Alhamdulillah

sampai sekarang saya belum pernah melihat ada mahasiswa yang berani merokok di

depan kampus dengan terang-terangan. Andaikan mereka merokok paling di pojok,

diwarung, atau di belakang ya sembunyi-sembunyi. Jadi mereka masih menghargai

aturan tadi, meskipun aturan tadi tidak tertulis.

P : kalau dosen-dosenya sendiri, apakah aturan tersebut juga berlaku untuk dosen, atau

ada pengecualian?

I : ya sekali lagi itukan aturan tidak tertulis ya, apalagi ini menyangkut dosen. Dosen

juga sudah orang tua, mereka punya latar belakang yang berbeda-beda, yang hobbinya

macam-macam termasuk ada yang suka merokok ada yang tidak. STAPI-PI tidak

Page 139: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxiv

membatasi, yang merokok silahkan ditempatnya tapi menyediakan asbak dan

sebagainya dan tidak mengganggu dosen yang memang tidak suka merokok.

P : kalau program kemasyarakatannya sendiri seperti apa ya STAI-PI?

I : kalau program kemasyarakatan yang sudah kita lakukan, kalau yang rutin

sebagaimana perguruan tinggi yang lain kan KKN kita lakukan itu setiap mahasiswa

semester 6 menjelang semester 7. Kemudian kitapun setiap ramadhan menerjunkan

mahasiswa khususnya yang di asrama tafsir hadist untuk mengapdi kepada jamaah-

jamaah tertinggal seperti yang sudah dilakukan di daerah Garut Utara kemudian di

Garut Selatan. Selama Ramadhan mereka tinggal disana, itu yang dilakukan.

Kemudian juga dalam keseharian banyak mahasiswa yang disini yang aktif di

masyarakat menjadi pengajar, mengajar madrasah diniyah atau privat-privat

dirumah-rumah, termasuk juga yang ceramah dari masjid ke masjid.

P : kalau untuk Ramadha sendiri, itu wajib dan bagaimana teknisnya?

I : ya kalau untuk Ramadhan beberapa tahun ini kita sudah mewajibkan mahasiswa

tafsir hadist diwajibkan mereka terjun selama ramadhan di daerah-daerah, yaitu kita

kerjasama dengan pimpinan daerah PERSIS kabupaten Garut. PD PERSIS

merekomendasikan cabang anu-cabang anu maka kita datang kesana. Dan selama

satu bulan full mereka mengabdi disana untuk ramadhan.

P : untuk di kuliahanya sendiri mereka harus tinggal di jamaah-jamaah tersebut? Lalu

bagaimana dengan perkuliahanya sendiri?

I : ya, karna ramadhan ini, kalau ramadhan kemarin kan terjadi bulan agustus dan

bulan juli, itu pada posisi kuliah sedang libur. Jadi tidak mengganggu perkuliahan.

Kalau untuk tahun ini kan ramadhan diperkirakan bulan juni, ya itu kita belum ada

obrolan atau rapat. Kalau dilihat dari agenda perkuliahan kita berakhir di awal juni

kemudian langsung melaksanakan UAS andaikan mau terjun sebagaimana tahun-

tahun sebelumnya, kita nanti akan mendapatkan bagaimana teknis untuk kegiatan

mahasiswa pada bulan ramadhan. Kita belum menentukan.

P : kalau program-program outputnya sendiri seperti apa? dari mahasiswa PERSIS atau

dari STAI-PI? Maksud saya, misalnya seperti lulusan STAI-PI banyak yang

melanjutkan ke S2 misalnya atau di DPR misalnya.

I : kalau profil lulusan STAI-PI memang terbagi-bagi apalagi kalau dulu generasi awal

STAI-PI mahasiswa-mahasiswa yang lama itu sebelum kuliah rata-rata mereka Asatis

sudah mengajar di pesantren jadi mereka sudah mengabdi, sudah bekerja sebelum

menjadi mahasiswa. Setelah menjadi mahasiswa mereka kembali ke tempat mereka

Page 140: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxv

semula. Sementara untuk belakangan ini, beragam profil lulusan ada yang melanjutkan

S2 beberapa orang rata-rata ke UIN Bandung yang terdekat, ada juga yang ke UPI,

melanjutkan S2, ada yang langsung bekerja di swasta, ada juga beberapa orang yang

diterima jadi PNS, dan ada juga alumni kita yang pernah aktif di partai politik, jadi

pengurus di partai politik islam, kemudian pernah juga mencalonkan diri sebagai calon

Wakil Bupati Garut meskipun gagal.

P : untuk alumni sendiri apakah pernah ada yang kuliah di luar negeri?

I : untuk lulusan STAI-PI sampai sekarang belum ada yang melanjutkan keluar negeri.

P : tapi apakah STAI-PI sendiri melalui asatid-asatid atau dosen-dosennya memiliki

koneksi untuk membantu kuliah diluar negeri?

I : yak karena dosen kita ini ada yang lulusan Timur Tengah, lulusan Madinah,

kemudian lulusan Khairo, ada juga lulusan dari Malaysia. Kalau sebatas informasi

kita sering menyampaikan kepada mahasiswanya peluang-peluang untuk melanjutkan

ke luar negri dsb. Tapi yang sekarang sudah berjalan ini karena koneksi itu ada dengan

luar negeri, tapi biasanya koneksi itu berkaitan dengan sarana-prasarana bantuan,

kemudian yang kedua kaitan dengan kajian-kajian, kita mendatangkan tamu dari

Malaysia pernah, dari Mesir, kemudian dari Saudi untuk memberikan pencerahan

kepada mahasiswa khusunya kaitanya dengan keilmuan.

P : kalau untuk yang pengabdian di bulan Ramadhan itu sendiri teknisnya seperti KKN

atau seperti apa?

I : jadi rata-rata itu satu orang ke satu masjid, ke satu Jamaah. Kalau KKN kan

kelompok, misalnmya ke satu kecamatan, diberangkatkan sekian puluh orang

kemudian dibagi-bagi ke desa-desa. Jadi intinya setiap desa itu perkelompok beberapa

orang. Sementara untuk Ramadhan itu satu orang membina satu masjid yang memang

membutuhkan binaan. Yang kader mubalighnya di rasa masih kurang.

P : itu dari semester berapa ya?

I : yang sudah berjalan itu semester 4 dan semester 6.

P : kalau semester 2 dan semester 8?

I : semester 8 mereka fokus menyusun skripsi. Kemudian semester dua mereka masih

baru, mereka masih butuh pembinaan jadi mereka lebih banyak kegiatan dikampus,

tidak langsung diterjunkan.

P : konsep atau pelatihan mahasiswa tafsir hadist ini sendiri untuk bisa menjadi mubaligh

itu seperti apa ya?

Page 141: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxvi

I : untuk tafsir hadist yang program beasiswa karena mereka tinggal di asrama maka

ada kegiatan yang ekstra. Diantaranya di asrama itu ada kegiatan kajian ba’da subuh.

Kemudian ada kajian ba’da isya. Jadi rata-rata kajian itu qiratul kitab. Meskipun

dengan beragam materi atau tafsir hadist, fiqih, aqidah, termasuk ya tilawah qiraat.

Jadi karena ada materi tambahan itulah mereka wawasanya relatif lebih luas

dibandingkan yang non-beasiswa.

P : kalau untuk segi pidatonya sendiri ada segi pelatihannya tidak?

I : kalau dimata kuliah ada, kalau tidak salah mata kuliah antara trategi dakwah atau

ilmu dakwah atau metodologi dakwah. Kalau secara praktik di asrama mereka

memang sekaligus juga membina masjid dikampus, dan mereka ada pembagian tugas

untuk menjadi pemateri mengisi pengajian yang dihadiri oleh masyarakat sekitar. Ada

pengajian umum, bapak-bapak, pengajian ibu-ibu khusus dan juga ada pengajian

anak-anak. Jadi ada yang sifatnya membimbing mengajian ada yang sifatnya ceramah

pengajian. Nah itu digilir antara mehasiswa menjadi pemateri.

P : itu teknisnya seminggu sekali atau bagaimana?

I : rata-rata rutin. Pengajian rutin, jadi kalau pengajian anak-anak setiap malam setiap

hari. Kalau pengajian yang diikuti oleh ibu-ibu dan bapak-bapak itu pengajian rutin

mingguan. Selain itu juga ada pengajian bulanan.

P : pertanyaan terakhir, kedepanya STAI-PI selain untuk membuka jurusan-jurusan baru

yang 5 tersebut, apalagi langkah STAI-PI untuk bisa memajukan STAI-PI ini?

I : di antara cita-cita PERSIS yang sampai sekarang belum terwujud adalah PERSIS

ingin memiliki Universitas- Universitas. Ternyata itu sudah digagas sejak mukhtamar

tahun 2000 tapi sampai sekarang belum terwujud. Nah itu tadi, diharapkan di

Bandung, tapi karena dibandung juga dengan tantangan yang lumayan berat, memang

tidak sedikit ada juga orang tua dari tokoh PERSIS yang melirik peluang dan

kemungkinan dibukanya Universitas di Garut. Tapi paling tidak kita sebelum

melangkah jauh kesana, ke Universitas, kita melangkah tahap demi tahap dalam waktu

dekat, atau dalam jangka pendek kita ingin alih status dari Sekolah Tinggi menjadi

Institut. Dan kalau Insitut tadi nanti dikemudian hari memungkinkan untuk dibuka

Universitas, ya kita lihat SDM kalau SDMnya memungkinkan dengan tenaga-tenaga

pengajat kenapa tidak itu dipersiapkan. Tapi kalau sekarang kita focus untuk alih status

ke Institut. Dengan konsentrasi keagamaan. Sementara kalau Universitas ka nada

fakultas Umumnya baik sosial maupun eksak.

Page 142: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxvii

P : kalau dari segi pengajar sendiri apakah diharapkan untuk menjadi S3 semua atau

bagaimana?

I : yah karena kan kebetulan sudah berjalan tiga tahun program 5000 doctor dari

kemenag, Alhamdulillah tiap tahun kita ada dosen yang mengkuti program itu dan

Alhamdulillah lulus, ada yang di UIN Bandung, ada yang di UIN Jakarta, dan kita tiap

tahun mengosialisasikan ke setiap dosen setiap ada peluang melanjutkan S3.

Alhamdulillah setiap tahun kita bisa mengikuti.

Nama : Ena Sumpena

Usia : 53 tahun

Pekerjaan : Pengajar dan Dosen

Tanggal : 29 Maret 2017

Tempat : STAI-Persis Kab. Garut

Jabatan : Ketua PD. Persis Kab. Garut

P : Ustaz pernah sekolah di pesantren Persis?

I : Pernah di Bentar, di tsanawiyah dari 1979-1982. Mulai dari tahun 1982-1985 di

pesantren Persis

P :Sebelum menjabat sebagai ketua PD, ustaz pernah menjabat sebagai apa saja?

I : Tahun 2004 sampai 2008 di PD menjadi staf bidang pendidikan, 2008 sampai 2012

pernah di bidang sos eko sampai menghasilkan beberapa hektar tanah wakaf membeli

dari hasil umat. 2012 sampai 2016 ketua 1, wakil ketua di bidang dakwah. Feb 2016

sampai sekarang sebagai ketua PD

P : Apa dulu ustaz pernah aktif juga di otonom?

I : Dulu tidak langsung di otonom, karena masuk Persis tahun 1987 di daerah Lembang,

Bandung. Belum ada otonom, jadi langsung terlibat di Persisnya. Jadi tahun 1987

sampai tahun 1990, terus sampai tahun 1992 masih di Bandung jadi langsung cabang,

tidak ke otonom jadi langsung ke Persisnya tahun 1987

P : Bagaimana ustaz pertama kali mengenal Persis?

I : Pertama dari lingkungan keluarga, paman, ayah, sudah simpati kepada Persis

walaupun tidak menjadi anggota Persis. Kemudian, didukung dengan literatur bacaan

Page 143: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxviii

yang dipakai oleh jamiah Persis sehingga oleh mereka yang memahami ajaran Quran

Sunnah di lingkungan keluarga

P : Sejak kapan ustad jadi simpatisan?

I : Jadi simpatisan sejak dari SD sudah jadi simpatisan, sekitar tahun 1975 terus ya

sampai lulus mualimin kemudian tahun 1987 jadi anggota

P : Bagaimana orang tua ustaz mengenal Persis?

I : Awalnya kalau dari oranganisasi dari PSII (Partai Serikat Islam Indonesia) sesuai

pergolakannya, maka SI seiring dengan tidak ada kader dan perjuangan SI sudah tidak

pada tempatnya di politik pada saat itu, kemudian kakek yang di Bandung Kyai Romli

mengenal Persis kembali di Bojongloa Bandung, ketika kakek pulang menyampaikan

ke bapak ataupun orangtua. Jadi bermula dari lingkungan keluarga.

P : Ketika masih kecil, apa ustaz pernah diajak ke acara Persis sama orang tua?

I : Tidak pernah ketika masih kecil mah. Kalau sering ketemu tokoh-tokoh Persis itu

ketika sekolah di Bentar, sering tokoh-tokoh Persis pusat adain pengajian di Bentar.

Pas di Tsanawiyah juga sering ikut ngaji bersama para orang tua.

P : Kalau lingkungan rumah ustaz sendiri ketika ustad kecil itu gimana? Apakah

mayoritas Persis atau bukan?

I : NU keluarga saya mah, paman-paman juga NU

P : Apakah pernah ada pertikaian?

I : Secara ukhuwah tetap terjaga karena saling menghargai paham bebeda tapi

kekeluargaan tetep dijaga artinya masing2 pemahaman saling menghargai, tidak

saling mencela, dan tidak saling memojokan

P : Bagaimana dengan masyarakatnya?

I : Masyarakat sendiri terhadap paham Persis mah agama yang dianggap menyesatkan,

terlalu banyak usil terhadap amalan-amalan yang di lakukan oleh saudara-saudara

kita yaitu diangap sering melakukan mencaci maki terhadap tradisi mereka dan saya

juga pernah diancam ketika masih Tsanawiyah ngajar di Ibtidaiyah, hanya karena

mengajarkan dengan meniadakan usholli fardhu dzuhri dan mengganti doa iftitah itu

dianggap mengganggu kebiasaan mereka dan diancam akan diberhentikan saya

mengajar dan saya tetap ngajar.

P : Tapi tidak pernah ada ancaman fisik ?

I : Tidak, hanya mengancam tadi

P : kalau di PD Persis, masa kepemimpinan ustad dimulai sejak kapan?

Page 144: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxix

I : 24 februari 2016 saya sebagai ketua PD hasil formatur yang telah memilih calon

formatur itu dan memang saya termasuk suara terbanyak dari pilihan suara maka

akhirnya hasil formatur yang dipilih 4 orang. Taskil yang sudah ada 3 orang, ketua,

sekretaris, dan penasehat tidak dipilih. Jadi 7 orang

P : Ketika Ustaz menjabat sebagai ketua, berapa anggota awalnya ?

I : Anggota awal ketika itu 2011 an itu belum di cek yang sudah meninggal.. tapi ketika

saya cek lagi ternyata banyak anggota yang sudah meninggal dan masih terdaftar. Jadi

kalau anggota secara konkretnya sekitar 1900an lah

P : Program-program di masa kepemimpinan Ustaz sendiri seperti apa ya ?

I : Pertama, dari forum amanat musyawarah daerah 2016 itu adalah untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota, kualitas anggota sedang di arahkan ke

pembinaan anggota khusus. Jadi selain ada pengajian untuk umum, ada pengajian juga

khusus untuk anggota. Paling tidak, anggota itu memahami atau selamet aqidah

dimana muamalah untuk fiqih ibadah ya saya menganjurkan kepada seluruh anggota

di cabang-cabang untuk kembali mengkaji lagi yang belum kita tamatkan untuk akidah

ilmu tauhid atau akidah wa satiyah salafiyah

P : Teknisnya sendiri seperti apa antara anggota yang umum dengan yang khusus?

I : Untuk periode ini sedang dilakukan pembinaan-pembinaan, kemarin dari SDMO

sedang dibentuk semacam tutor untuk melakukan pembinaan intensif baik untuk

anggota maupun lembaga pendidikan dibawah jamiah Persis, sebab banyak yang

ngajar di Persis tapi tidak jadi anggota Persis. Maka salah satu syarat di program PD

yang periode ini adalah bagi asatidz yang ngajar di Persis, mau jadi guru tetap Persis

itu harus jadi anggota, kalau tidak mau jadi anggota Persis tapi tetap mau ngajar

Persis itu tidak bisa jadi guru tetap. Kalaupun ada hak dari negara untuk mendapatkan

sertifikasi untuk guru tidak tetap, tidak berkenan diajukan untuk sertifikasi. Itu dalam

rangka kaitan dengan peningkatan kuantitas, penambahan jumlah karena banyak

calon anggota Persis yang ngajar di Persis tapi tidak jadi anggota Persis.

P : Kalau bagi yang belum cukup umur bagaimana ?

I : Yang belum cukup umur ya itu di kader melalui yang di RGUG atau yang sekarang

ada di IPP dan IPPI itupun untuk melakukan peningkatan dan pengkaderan generasi

selanjutnya

P : Kalau teknis untuk pelatihan dan pengembangan anggota sendiri a ah ada acara-acara

rutin dan sebagainya?

Page 145: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxx

I : Secara garis besar, di tiap jamiah atau cabang dianjurkan untuk melakukan

pengkajian baik yang berkaitan dengan fikih ibadah maupun berkaitan dengan

kejamiahan, karena kalau hanya mengkaji fikih ibadah saja, penguatan lalu jamiahnya

lemah itu gerakan pengembangan Persisnya terhambat. Makanya di cabang-cabang

dianjurkan untuk disamping mengkaji keilmuan juga supaya kembali mempelajari

panduan dalam hidup berjamiah

P : kalau di cabang, anggota melakukan kajiannya berapa kali dalam seminggu?

I : ya minimal seminggu sekali

P : Bagaimana kalau di PD Ustaz ?

I : kalau di PD itu diadakan seminggu 2x bagi taskil PD juga anggota yang di cabang.

Hari selasa itu mengkaji doa-doa dan ibnu kasir. Hari kamis dari jam 2 mengkaji kitab-

kitab panduan akhlak bagi kaum muslim

P : Berapa banyak rata-rata peserta yang ikut Ustaz?

I : kisaran 30 orang ada

P : Bagaimana untuk program yang lain Ustaz?

I : Untuk program yang lain salah satunya karena yang menjadi ujung tombak dakwah

jamiah itu pendidikan dan dakwah maka program PD periode sekarang ini lebih

memaksimalkan untuk bidang itu. Bidang pendiidkan lebih ditertibkan, dalam arti baik

secara jamiah maupun secara kenegaraan ttp kita menjalin artinya ada hak-hak

anggota Persis dr pemerintah yang bisa kita ambil ya diambil saja. Tapi dengan

dikuatkan yaitu dengan menyadarkan diri bahwa kita berada di lingkungan jamiah

maka harus sama pengabdiannya kepada jamiah dan kepada negara sebab secara

sunatullah kalau berkaitan dgn panggilan negara itu ada kucuran uang dengan adanya

sertifikasi itu lebih direspon, sementara panggilan jamiah tidak mendapatkan uang

justru mengeluarkan uang itu kurang di respon. Maka oleh karena itu didorong setiap

kesempatan ada pertemuan baik dengan guru atau dengan mubalig-mubalig kita lebih

memaksimalkan panggilan dakwah dari Allah melalui jamiah ini paling tidak sebagai

kifarat dosa, karena jabatan itu bukan kehormatam tapi sebuah amanat

P : Kalau sekolah Persis yang ada di Garut ada berapa banyak ya ?

I : Tingkat Tsanawiyah berdasarkan data dari yang dihimpun di PD, tingkat Tsanawiyah

itu ada 26 pesantren Persis, tingkat mualimin ada 12, kemudian SMAI SMA Persis ada

2, SMK Persis 1 tapi yang SMK ini masih proses naik turun karena memang jurusannya

kurang diminati masyarakat kalau ga salah jurusannya kelautan padahal hidup di

Page 146: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxi

darat jadi secara umum tingkat SLT ada 15, tingkat Tsanawiyah ada 26, tingkat sekolah

dasar SDIT dan sebagainya baru 5 yang sudah resmi

P : kalau yang tidak resminya ada berapa ustaz?

I : Kalau di dalam daftar catetan banyak nama Ibtidaiyah dan Diniyah Takmiliyah itu

banyak. Artinya lebih dari 50 walaupun secara kelembagaan di negara tidak terdaftar

tapi di jamaah-jamaah itu yang disebut sekolah agama itu mayoritas ada pendidikan

rata-rata walaupun bentuknya masih belum di resmikan. Tapi sekarang sedang di

dorong dengan adanya di PD ada dikdas dulu hanya dikmen. Pendidikan menengah,

sekarang di PD Persis itu ada 3 bidang, yaitu bidang dikdas lebih mendorong

pendidikan dasar, dikmen tingkat Tsanawiyah dan aliyah, dan dikti. Itu yang ada dikti

PD Persis se jawa barat baru ada di Garut seperti STAI-PI

P : Dibanding masa kepemimpinan yang lalu apa di masa kepemimpinan Ustaz ada

peningkatan jumlah sekolah?

I : Tidak begitu signifikan peningkatannya, tapi ya setiap tahun ada penambahan baik

jenjang pendidikan yang mulanya Tsanawiyah saja kemudian beranjak menjadi

adanya mualimin atau aliyah dan juga yang tadinya ibtidaiyah saja sekarang sudah

ditigkatkan sampai Tsanawiyah. Secara rata-rata paling pertahun 2 pesantren

P : Kalau cabangnya apa ada peningkatan juga?

I : Cabang udah ada peningkatan dari periode kemarin tahun 2012-2016 dari 31 cabang,

sekarang sudah menjadi 34. Jadi masa kepemimpinan saya sudah membentuk 2

cabang, satu cabang Caringin Rancabuaya yang kedua cabang Banjarwangi

Singajaya. Itu baru 2, targetnya dalam satu periode itu menambah 4 cabang, jadi sudah

50% tercapai. Kemudian seiring penambahan cabang juga, amanat dari ketua itu

adalah diberi target penambahan anggota 2000 per 4 tahun

P : lalu penambahan anggotanya sudah terecapai berapa % ustaz?

I : penambahan anggota dari target 2000 per 4 tahun yang sudah tercatat resmi itu

sekitar 200an, jadi baru 10%. Sebelum menjadi anggota Persis itu agak cukup sulit,

kalau paham "yes" jadi anggota "no". Jadi rata-rata jawabannya "ah biar saja saya

asal paham Qur’an sunnah aja, gamau jadi anggota" . Ini yang sedang di garap, bahwa

hidup berjamaah juga sebagai Qur’an sunnah, hidup berjamah juga tuntutan sunnah

Rasul.

P : Alasan tidak mau jadi anggota Persis itu bagaimana Ustaz?

I : Alasannya kan klasikal secara manusiawi, prinsipnya orang itu tidak mau terlalu

terikat, kalau jadi anggota kan terikat ada banyak kewajiban yang harus ditunaikan

Page 147: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxii

sehingga untuk terlibat didalam keterikatan mereka lebih memilih menjadi yang tidak

terikat. Padahal hidup mah secara objektif tidak ada yang tidak terikat, cuma yang

terikat oleh kebaikan dan terikat oleh ketidak baikan. secara umum kan yang tidak mau

terikat itu berarti tidak punya imam, namun seiring dengan pengetahuam masyarakat

yang menyimpulkan yang penting Quran sunnah terhadap melangkah hidup

berimamah mereka masih menganggap bukan Quran Sunnah

P : Apakah ada program selain pengajian? misalnya seminar atau pelatihan?

I : Ada, baik seminar-seminar yang berkaitan dengan kependidikan nanti digagas oleh

bidang kependidikan. Baik dikti maupun dikmen. Kemarin dikti mengadakan seminar

penelitian living hadist diadakan oleh STAIPI mengundang ketua assosiasi ilmu hadist

Indonesia. Mendatangkan Dr. Surya Dilaga waktu minggu kemarin tanggal 16.

Kemudian juga di bidang dakwah mengadakan pelatihan-pelatihan metode dakwah

dan sebagainya. Walaupun sifatnya tidak rutin perbulan tetapi per event itu ada

sehubungan dengan kegiatan-kegiatan itu banyak membutuhkan pendanaan. Jadi kita

kalau tidak ada kerjasama dengan pihak lain, berarti PD itu sendiri yang harus

memberikan konsumsi dan sebagainya sehingga sering dibatasi karena di PD tidak

punya dana khusus tiap bulan yang masuk, dari anggota juga jarang yang masuk, dari

pesantren juga tidak ada kesadaran untuk membantu jamiah makanya dari peraturan

PD sekarang adalah lebih diarahkan ada infak wajib dari santri nanti dikelola oleh

PD untuk difungsikan sebagi subsidi silang. Jadi untuk pesantren yang kekurangan

bisa dibantu dengan dana subsidi silang. Kalaupun kisarannya persantri hanya 2000,

asatid juga sama. Asatid aliyah atau mualimin 5000 dan dosen 10.000 untuk infak itu

P : Selain itu, jumlah seminar atau workshop yang pernah diadakan di periode ustaz sudah

berapa kali?

I : sekarang kalau dengan otonom dengan yang lainnya mah udah banyak, artinya lebih

dari 3 kali. Baik yang diadakan oleh HIMA atau diadakan oleh HIMI dan itu tetap

dibawah pengawasan pimpinan daerah dan didukung oleh pimpinan daerah baik

pembinaan perekrutan anggota di HIMA dengan istilah Kabah dan sebagainya

ataupun pemuda dari berbagai otonom mereka lebih banyak melakukan seminar-

seminar. Orang tua hanya mensupprot saja.

P : Konsolidasi dengan pesantren dan para otonom itu seperti apa ya Ustaz?

I : Satu, konsolidasinya bahwa keterlibatan pesantren dengan unsur jamiah sekaligus

included bahwa mayoritas yang aktif di jamiah itu aktif di pesantren-pesantren. Dalam

arti dia yang kadang sebagai ketua cabang tapi dia juga sebagai ustaz padahal kalau

Page 148: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxiii

dilihat dari struktur bahwa ketua cabang itu sebagai dinas di kecamatannya tapi dia

merangkap. Sehingga kegiatan secara struktural, kegiatan cabang itu hampir menyatu

dengan kegiatan di pesantren. Perhatian secara khusus di cabang tuh untuk saat ini

masih belum maksimal masih standar sah asal ada lah, sebab belum bisa berperan

secara maksimal dimana jamiah itu berkedudukan sebagai payung terhadap lembaga-

lembaga pendidikan di cabangnya. Ini sedang difungsikan bahwa keberadaan para

ketua dan taskil cabang yang ada lembaga itu untuk dilibatkan pembinaan pada

pesantren-pesantren

P : Bagaimana dengan otonomnya ustaz?

I : Kalau otonom juga jalan secara program mereka tetap berjalan tapi tidak lepas dari

koordinasi dengan pimpinan.

P : Apakah pernah ada acara resmi koordinasi bersama?

I : ada, melalui pimpinan daerah kan banyak bidang. Maka koordinasi perotonom itu

dibawah SDMO (sumber daya manusia dan oranganisasi) dan itu pembinaan kepada

HIMA HIMI, kepada pemuda pemudi Persis. Untuk HIMA itu kadang tiap sabtu, HIMA

HIMI akan dilibatkan untuk pembinaan santri mualimin yang diharapkan jadi anggota

Persis. Itu tenaganya dari anak-anak HIMA

P : Bagaimana dengan pemuda sendiri Ustaz? Rutin tidak?

I : Kalau pemuda rutin tiap rabu ada kajian, disamping kajian keilmuan ada latihan bela

diri tiap rabu malem kamis

P : Kalau sistem publikasinya, PD mempublikasikan lewat mana? Buletin atau media

sosial misalnya?

I : PD kemarin punya risalah dakwah, tapi terbitnya baru satu kali karena memang kita

tidak bisa merekrut buletin itu sulit. Kalau yang di PD diberikan ke cabang itu untuk

diperjual belikannya sulit. Karena kebiasaan cabang dikasih oleh PD. Sehingga

buletin tidak ada input masuk lagi jadi murni dari PD. Walaupun PD secara sumber

dana tidak ada dana masuk yang rutin tetapi bila ada kegiatan biasanya kita cari

secara mendadak, jadi sumber masukan tidak rutin tapi pengeluaran sudah pasti.

P : Kemudian langkah-langkah kedepannya yang akan dilakukan oleh PD seperti apa ya?

I : ya sederhana, artinya PD Persis tidak melakukan terobosan tanpa amanat MUSYDA,

jadi amanat MUSYDA itu merekomendasikan ini yang harus dilakukan. Seperti pada

sisi ekonomi, kenapa Persis tidak mempublikasikan ekonomi secara gamblang, selagi

baca beberapa pengalaman. Mental rasa tanggung jawab untuk usaha jamiah itu agak

kurang. Maka untuk periode ini hasil dari pengamatan di perjalanan, itu lebih

Page 149: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxiv

mendorong untuk lebih ke usaha perseroangan tidak lupa dimana hasilnya tidak lupa

operan pada jamiyah melalui zakat atau infak. Artinya secara kelembagaan tidak

dikelola secara lembaga karena mentalnya dalam rugi tidak tanggung jawab tidak

untung merasa milik bersama. Itu salah satunya. Sehingga PD ada sebagai aplikator

dari amanat muslim, jadi di luar itu tidak sekalipun kalau tidak ada amanat itu tidak

dilakukan.

Nama : Iyep Komarudin

Usia : 59 tahun

Pekerjaan : Guru

Tanggal : 22 Maret 2017

Tempat : Kantor PD. Persis Kab. Garut

Jabatan : Ketua Bidgar Bimhajum (Demisioner Ketua PD. Persis Kab. Garut)

P : Dimana saja riwayat pendidikan Ustaz?

I : Di Tsanawiyah tahun 1973-1978 di Pesantren Persis 19 Bentar dan di Muallimin

tahun 1980 di Pesantren Persis 01 Pajagalan

P : Jabatan Ustaz sekarang sebagai apa?

I : Sebagai Ketua Bidgar BIMHAJUM PD Persis Garut

P : Sebelum menjabat sebagai Ketua Bidgar BIMHAJUM, apakah Ustaz sudah

menjabat di PD Persis?

I : Sebelumnya Saya menjabat sebagai Sekretaris kemudian wakil ketua lalu menjad

Ketua

P : Sejak kapan Ustaz aktif di Persis?

I : Dari sejak sekolah saya sudah aktif di PC Garut Kota

P : Bagaimana awal mula Ustaz mengenal Persis?

I : Saya mengenal Persis karena saya sekolah di Pesantren Peris Bentar padatahun

1974, dari sanalah saya mulai mengenal Persis

P : Apakah latar belakang keluarga Ustaz berasal dari Persis?

I : Keluarga saya bukan berasal dari Persis dan dahulu juga belum mengenal organisasi,

tapi Bapak saya berdagang di Bandung, jadi dari sanalah keluarga Saya mulai

Page 150: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxv

mengenal Persis. Setelah bapak saya meninggal saya pun di sekolahkan di Pesantren

Persis 19 Bentar

P : Apakah sebelum Ustaz ada keluarga yang pernah aktif di Persis?

I : Tidak ada, tetapi Bapak saya waktu itu sering mengikuti pengajian-pengajian yang

diadakan oleh Persis

P : Saat Ustaz masih kecil, apakah Ustaz pernah diajak ke pengajian-pengajian Persis?

I : Tidak pernah

P : Kondisi sosial di lingkungan Ustaz saat masih kecil apakah merupakan orang-orang

Persis?

I : Bukan, karena dahulu belum ada Persis di kampung saya

P : Kenapa orangtua Ustaz menyekolahkan Ustaz di Pesantren Persis?

I : Karena pada saat itu Bapak saya berdagang dan mengikuti pengajian-pengajian di

Persis kemudian banyak mengenal orang-orang Persis. Setelah Bapak saya meninggal,

saya di sekolahkan ke Pesantren Persis 19 Bentar oleh teman Bapak saya

P : Setelah Ustaz tamat sekolah kemudian Ustaz kembali ke kampung halaman, apakah

ada sindiran dari masyarakat sekitar karena Ustaz bersekolah di Persis?

I : Tidak ada, karena warga di kampung saya itu tidak fanatik terhadap suatu organisasi

P : Bagaimana pembentukan BIMHAJUM di Garut?

I : Untuk awal pembentukan saya kurang tahu tapi setelah saya aktif di Cabang dan di

PD, sudah ada BIMHAJUM dan saya pun tinggal melanjutkan bidang garapan yang

sebelumnya

P : Apa saja program kerja dari BIMHAJUM?

I : Program sesuai dengan slogan atau motto BIMHAJUM Pusat yaitu menyelamatkan

ummat dalam ibadah dan menyelamatkan ibadah ummat khususnya dalam

pelaksanaan haji dan umrah.

P : Bagaimana Teknis dalam program kerja BIMHAJUM ?

I : Mengajak dan menghimpun orang yang akan melaksanakan haji dan umroh,

kemudian kami mendatanya dan untuk kebrangkatan digabung dengan pusat di

Bandung

P : Untuk manasik haji dan umroh apakah dilaksanakn di PD?

I : 10 tahun kebelakang ini untuk manasik dasar dilaksanakan di daerah sedangkan

manasik lanjutannya dilaksanakan di pusat.

P : Kira-kira 10 tahun kebelakang di setiap sakali pemberangkatan ada berapa Jama’ah

yang berangkat?

Page 151: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxvi

I : Kurang lebih setiap tahun ada 50 orang

P : Paling sedikit ada berapa jama’ah yang berangkat?

I : Waktu itu pernah sekitar 20 jama’ah dan itu terjadi pada saat terjadi krisis moneter

tahun 1998

P : Untuk tahun ini sudah ada berapa jama’ah yang mendaftar?

I : Karena porsi haji pada tahun ini belum pasti, menurut informasi masih ada tingkat

tanwil, belum lagi di bagi secara pasti ke daerah-daerah maka ada kemungkinan untuk

bertambah. Sampai sekarang sudah ada 76 orang yang mendaftar sebagai jama’ah

haji

P : Kalau untuk tahun kemarin bagaimana Ustaz?

I : Kurang lebih sama, hampir tujuh puluh lebih jama’ah

P : Apakah ada keluhan-keluhan dari jama’ah kepada PD terkait bimbingan haji dan

umroh ini?

I : Sampai saat ini belum ada keluhan dari jama’ah padahal kami telah meminta kepada

mereka jikalau ada kekurangan dari pihak kami mohon beritahukan supaya menjadi

pembelajaran untuk kami kedepannya tapi sampai saat ini belum ada yang mengeluh

tentang itu. Yang kami terima dalam pelaksanaan mereka bisa melakasanakan ibadah

haji dan umroh sesuai dengan sunnah Rasulullah, hanya saja dalam akomodasi dan

konsumsi sering ada keluhan tapi bukan tanggung jawab pihak PD

P : Bagaimana publikasi untuk mengajak masyarakat masuk ke KBIH yang di pegang

oleh PD Persis?

I : Melalui PC yang ada di jam’iyyah, mubaligh dan juga dari para alumni yang pernah

mengikuti bimbingan haji kita

P : Apa harapan Ustaz untuk BIMHAJUM kedepannya?

I : Untuk harapannya kami ingin tahun depan kami bisa mandiri dalam bimbingan haji

nya dengan melakukan bimbingan haji oleh tingkat PD karena sampai saat ini kami

masih sebagai kolektor sehingga segala hal yang berkaitan dengan bimbingan haji

harus di setorkan kepada pusat

Page 152: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxvii

Nama : Andri Permana

Usia : 45 Tahun

Pekerjaan : Guru dan Dosen

Tanggal : 14 Maret 2017

Tempat : Kantor PD. Persis Kab. Garut

Jabatan : Anggota Bidgar PZU PD. Persis Kab. Garut

P : Assalamualaikum, ustaz. Maaf menganggu waktunya, bisa saya meminta waktunya

untuk wawancara?

I : Iya silahkan.

P : Pernah sekolah di pesantren PERSIS?

I : Kalau di pesantren PERSIS mah paling di tingkat ibtidaiyyah sampai kelas 2. SD,

SMP, SMA semuanya di Umum. Masuk sekolah perguruan tinggi di umum, dulukan

pernah di IPB dilanjut ke sekolah ekonomi, jadi secara formal mah di pesantren

PERSIS madsrasah ibtida’iyah sampai kelas 2.

P : Jabatan saat ini di PERSIS apa?

I : Sebagai manajer disitu. Lalu di taskil di staf SDMO.

P : Sudah berapa lama aktif di PERSIS?

I : Aktif di PERSIS itukan awal karir dari pemuda, tahun 1997. Tahun 1997 aktif di

pemuda di cabang Garut kota sampai tahun 2006. Terus pernah juga di IPW tahun

2003-an. Saat ini ya aktifis PERSIS merangkap jabatan karena mungkin SDM kan

masih banyak di butuhkan.

P : Bagaimana awal mengenal PERSIS?

I : setelah lulus dari IPB saya bekerja di Garut yang pemiliknya orang Persis dan

akhirnya mendalami Persis dari situ.

P : Masuk ke pembahasan PZU, kalau PZU sendiri kapan mulai berdirinya?

I : PZU yang digarut ini kan perwakilan, perwakilan ke pusat. Kalau di pusat kan

berdasarkan SK, itukan dahulu SKnya itu nomor 552 tahun 2001. Ketika resmi

berdirinya tahun 2001. Kalau di Garut sendiri itu tahun 2004. Jadi tiga tahun setelah

dipusat berdiri. Tapi di PERSIS sebelum ada PZU kan ada bidgar zakat. Jadi

pengelolaan zakat itu dari sejak dulu sudah ada lembaga pengelola zakat, infaq

shadaqah.

P : Proses pembentukannya sendiri bagaimana?

Page 153: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxviii

I : Jadi dari pimpinan daerah, itu mengadakan musyawarah dengan pimpinan daerah.

Jadi pemilihan pengurus itu dari pimpinan daerah. Lalu dibuatlah SK, jadi nanti kalau

SK nya habis, jadi yang rapat itu pimpinan daerah. Apakah ini mau dipertahankan,

atau diserahkan ke pimpinan pusat. Ini sangat berbeda dengan Lazis yang ada di luar

ormas

P : Kalau yang memprakarsai pendirian PZU siapa?

I : Nah dulukan pembentukan PZU berada di Pimpinan Daerah. Nah kebetulan, yang

menjabat tahun 2004 itu ustaz Eminurdin nah diakan sebagai Bidgar Zakat. Ketika SK

pertama ada, dia yang menjadi kepalanya (PZU) dan sampai sekarang pun kalau ada

hak penting misalnya urusan-urusan kebijakan strategis yang harus ke beliau.

P : Kalau program-program PZU sendiri bagaimana ustaz?

I : Ya kalau programnya itukan kita mengikuti kebijakan pusat saja, sebenarnya yang

namanya pengelola zakat baik yang baznas maupun swasta tidak akan beda, cuma beda

penamaan saja. Bantuan pangan, bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, bantuan

zakat, bantuan ekonomi, ditambah kegiatan kemanusiaan. Cuma namanya yang

berbeda-beda. Kalau di PZU namanya dikemas untuk bantuan pangan, itu namanya

pra sejahtera, untuk bantuan pendidikan namanya anan pintar atau anak cerdas. Untuk

kesehatan, rumah sehat. Untuk bantuan dakwah namanya rumah soleh, untuk bantuan

ekonomi pengusaha mandiri. Untuk program kemanusiaan mah namanya program

kemanusiaan juga.

P : Kalau seluruh anggota PD PERSIS ini semuamnya mengikuti PZU atau tidak? Ikut

membayar pajak di PZU juga?

I : Yang namanya lembaga ormas, kan sebelum ada PZU, dulu pengelolaan zakat sudah

ada, sudah mapan kan. Ada Bidgar zakat. Nah bagaimana sekarang apakah setiap

anggota semuanya masuk PZU? Jawabannya ya belum semuanya. Karena zakat kan

urusannya trust ya dan kalau dia sudah percaya dengan lembaga tertentu atau lain

sebagainya, jadi di PZU PERSIS cikarang ada yang sudah zakatnya via PZU. Ada yang

masih memberikian zakatnya masing-masing. Tetapi saat administrasi kita cetak,

Cuma yang dilakuakn secara riilnya masih dikelola oleh lembaga zakat. Namun soal

administrasi kita catat saja, jadi kalau dipaksakan harus langsung pindah ke sini itu

juga kadang-kadang ya kurang tertib juga. Karena kan masalah zakat itu kan soal

kepercayaan, karena dia kepercayaanya kesana, ya biarkan saja, yang peting

administrasinya tetap kita catat, tetapi upaya mah harus tetap dilakukan. Pada

akhirnya jamnya tetap harus mengakui kalau memang salah satu lembaga di

Page 154: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxix

Tsanawiyah yang berhak mengelola zakat itu sendiri adalah PZU. Tetapi itukan step

by step ya.

P : Saat ini berapa orang yang ikut ke PZU?

I : Saat ini ada yang rutin, ada yang sebentar. Yang rutin juga sebenarnya belum terlalu

banyak, yang rutin ini zakatnya ini sampai ada 30 orangan yang rutin. Infaqnya

lumayan besar, Infaq itu ada yang langsung ada lewat barang dan sebagainya. Kalau

infaq sendiri sudah mencapai sekitar 150 orang. Kalau sodaqoh total dengan berbagai

program itu ya adalah sekitar 50 orangan. Namun kalau yang tidak tetap tidak ada

datanya secara detail. Jadi begini, kalau ramadhan kan banyak orang zakatnya

tahunan. Kalau dibarengkan bulan ramadhan itu ya mencapai sekitar 500an, tapi itu

tidak rutin, hanya pada saat ramadhan saja. Apalagi kalau dihitung dengan

keseluruhan yang menyetor itu ke cabang atau PZU, anggota PERSISnya kan sudah

ada sekitar 4000. Kalau zakat di kas saja dihitung itu sudah ada 20.000 dengan

keluarganya. Kurban saja kemarin ketika di hitung di jamaah, yang kurban lewat

pimpinan jamaah PERSIS itu, dijumlahnya ternyata secara hitung-hitungan ada 10

milyar kurban itu, sekian ratus sapi.

P : Lalu upaya untuk membuat orang-orang pindah ke PZU apa saja ustaz?

I : Kami melakukan sosialisasi diantara anggota dan simpatisan serta jamaah tempat

ustaz-ustaz mengisi ceramah lalu tahap kedua adalah sentralisasi dari cabang ke PZU

di kantor PD. Persis Kab. Garut.

P : Kalau di presentasikan berapa persen yang sudah membayar ke PZU dari anggota?

I : Dari anggota, jadi begini. Kalau di PERSIS kan ada 34 cabang. Jaringan PZU itu di

Garut, satu perwakilan di PD Garut. Yang dicabang itu ada Sembilan kantor unit.

Kalau dihitung dari jumlah kantor-kantor unit dengan PD, muzaqi yang menyetor ke

kantor PZU ya 10/34 ya sekitar 30%-an. Yang dari jamiah sudah dikelola oleh PZU

sekitar 30%.

P : Kalau untuk sadaqoh sendiri, apa itu rutin atau tidak?

I : Biasanya sadaqoh juga menjadi rutin. Jadi begini, sadaqoh pendidikan, sadaqoh

kesehatan, sadaqoh dakwah. Karena ada penyalurannya yang rutin tiap bulan. Kalau

pendidikan ada yang diberi beasiswa, ada santri yang belajar di pesantren, ada juga

siswa yang belajar diluar pesantren. Itu tidak terus menerus hanya anggota PERSIS

saja, yang penting kan standardnya bukan anggota PERSIS tetapi memang mustahid.

Cuma yang merekomendasikan, dari jamaat PERSIS.

P : Ada berapa orang yang di pendidikan?

Page 155: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxx

I : Kalau dipendidikan itu saat ini yang rutin sekitar 110. Itu dari level madrasah

diniyah, sampai ke level mahasiswa.

P : Kalau sadaqoh yang kedua ustaz?

I : Sodaqoh dakwah, ada juga kita mengembangkan sadaqoh dakwah, itu untuk para

muad. Itu berupa partisipasi ada para agniya yang ingin sebagian hartanya dipakai

untuk kegiatan dakwahnya cuma dalam bentuk satu, untuk sadaqoh transportasi muad

mengisi di daerah terpencil, asa juga berupa santutan kesejahteraan muad. Dalam

bentuk itu, dari akadnya “saya ingin memberikan santunan kesejahteraan muad”.

Karena rata-rata muad itu konsentrasi di dakwah, pekerjaanya sering terabaikan, ada

santunan-santunan pemberian bahan makanan pokok tiap bulan rutin. Bahan pokok

seperti beras. Jadi kita rutin mengasih beras tiap bulan. Diutamakan kepada ustad-

ustad yang aktif berdakwah.

P : Kalau itu, dakwahnya ke daerah terpencil memang khusus jamaah PERSIS atau

bagaimana?

I : Ya sementara inikan masih pembinaan ke internal, walaupun ada juga program-

program tertentu yang di didik ke bukan internal, tetapi itu tidak rutin. Seperti

ramadhan kemarin itu kebanyakannya mahasiswa. Untuk mahasiswa tafsir hadist,

karjasama dengan pimpinan daerah ikut serta dalam pembiayaanya. Itu disebar ke

pada jamiah, itu benar-benar membuka lahan baru.

P : Kalau yang ketiga sadaqahnya ustaz?

I : Ketiga adalah sadaqoh kesehatan, detailnya ini kan dananya mula-mula dari para

agniya. Ya kita tawarkan program sadaqoh kemudian ambulance dan perawatan

perbulan. Karena kita melayani pasiennya gratis. Kenapa gratis, karena pemeliharaan

dan pembelian ambulance sendiri kan dari agniya, kecuali kalau ada pasien yang ingin

berpartisipasi ikut infak ya silahkan. Karena kan untuk perawatan ambulance, untuk

pembelian ambulancenya.

P : Pernah sampai mengantar kemana saja ambulannya?

I : Kalau ambulance paling jauh luar kota ke daerah Bekasi. Kalau disini juga rata-rata

ke daerah Pakidulan. Kalau disikan bensr-benar kontraknya angkanya geratis, kecuali

dari pihak keluarga, atau pihak jamaahnya yang menanggung beban si keluarga.

Kalau dari keluarganya kan kita juga tidak sanggup. Kalau pajaknya paling

ditanggung misalnya oleh pimpinan jamaah, masjid yang ikut partisipasi dari warga

untuk membantu itu. Karna kalau rumah sakit saja kan kalau jarak dekat saja udah

300.

Page 156: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxxi

P : Kalau yang ke empat ustaz?

I : Itu sadaqoh ekonomi, jarang-jarang lah. Paling sadaqoh program kemanusiaan. Itu

mah program yang sifatnya charity. Tidak masuk sadaqoh. Karena kan kalau program

kemanusiaan bisa dating dari mana saja. Ada dari umat Islam dll. Seperti program

kemanusiaan saat banjir, kan itu termasuk charity. Dari siapa saja kan tidak bisa

ditolak.

P : Kalau untuk iuran resminya atau iuran rutin sadaqohnya kisaran berapa sampai dengan

berapa?

I : Tidak ada sih, jadi kalau saqadoh program itu ada yang pakai nominal, ada yang

tidak pakai nominal. Tapi misalnya yang nominal itu sadaqoh pendidikan, kan ada

biaya-biaya yang harus di tanggung oleh masing-masing siswa. Misalnya gini, untuk

sadaqoh ibtida’iyah kan hanya 25ribu rupiah, sadaqoh Tsanawiyah dan mualimin

misalnya, itu seratus ribu.untuk sadaqoh mahasiswa, itu Sekitar sebesar SPP yang

ditanggungnya, yaitu 200 ribu perbulan. Itu masih jarang-jarang karena lebih banyak

memilih anak yang kecil karena ini sifatnya rutin, mereka juga mengukur kemampuan

kita. Kalau mahasiswa nanyaknya sekitar kurang lebih 10 orang.

P : Kalau yang non anggota ada tidak yang membayar?

I : Jadi itu yang dihitung dari anggota yang 30%. Alhamdulillah ini yang dianggota

tidak bisa di maksimalkan, ya kita menggali potensi-potensi dari luar anggota ya

inilah, kita kalau justru menghitung jumlah muzaki anggota dan luar anggota itu

hampir seimbang. Jadi yang diluar anggota sekarang Alhamdulillah sudah banyak

yang mempercayai PZU. Kalau dilihat jumlah antara anggota dan non-anggota juga

ini seimbang.

P : Tanggapan masyarakat sendiri yang non anggota terhadap PZU seperti apa?

I : Belum ada riset ilmiah, Cuma yang menjadi ukurannya mah ketika mereka masih

tetap menjadi muzaqqi menerima tiap tahun bertambah dari tahun ke tahun. Ya saya

pikir itu mereka cukup puas lah, karena kalau tidak puas kan pasti pindah akhirnya,

waalupun pertambahannya tidak signifikan Cuma yang ada mujati tetap setia lah

sampai sekarang tahu 2004 sampai 2016 sudah 12 tahun masih setia bahkan terus

bertambah dan kitajuga senantiasa menjaga trust mereka bagaimana caranya kita

dengan segala keterbatasan dan juga menjaga silaturahmi. Karena lembaga kita kan

bukan hubungan antara lembaga dengan muzaqi saja, tetapi hubungan kekeluargaan

sesama muslimnya dijaga.

Page 157: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxxii

Nama : Kakah Mustikah

Usia : 57 tahun

Pekerjaan : Guru

Tanggal : 27 Maret 2017

Tempat : Komplek Pesantren Garogol, Pasirwangi

Jabatan : Ketua PD. Persistri Kab. Garut

P : Sebelum jadi ketua PD Persistri, ibu menjabat sebagai apa?

I : Sebelumnya jadi wakil ketua periode tahun 2012-2016, sebelumnya itu tahun 2000-

2004, wakil ketua waktu periodenya Bu Ai. Tahun 2012-2016 mah periodenya bu Ela,

ibu Dra. Nurlela. 2000-2004 wakil ketua waktu ketuanya Ai Nurjanah. Terus sebelum

itu jadi ketua Persistri di cabang pasir wangi. Sebelum tahun 2000, 1980an jadi ketua

PC Persistri Samarang. diperluas kemudian ada juga yang di pasir wangi, jadi dua.

Otomatis jadi ketua Persis di pasir wangi. Kebelakangnya itu pendidikan multi Persis

P : sejak kapan ibu menjadi bagian dari Persis?

I : dimulai dari kelas 1 sd, di Persisnya tahdiri A. Kalau sekarang itu ibtidaiyah kelas 1.

Kalau dulu tuh kan ada tahdiri A, tahdiri B. Yang B kalo di Ibtidaiyah itu udah kelas

4. Jadi pas ibu sekolah itu pas diselenggarakan pendidikan Persis di Bentar. Jadi mulai

masih di Ibtidaiyah

P :setelah lulus dari dari ibtidaiyah ibu lanjut kemana?

I : ke tsanawiyah di Bentar

P : kemudian mualiminnya dimana ibu?

I : kalau mualiminnya karena keburu menikah setelah mengikuti ujian masuk.

P : bagaimana ibu pertama kali mengenal Persis?

I : kenalnya itu dari bapak, namanya itu pak Abidin. Ketika ibu kelas 1, dia sudah paham

Persis. Jadi mengenal Persisnya dari bapak, tapi waktu bapak masih kecil mah bukan

Persis.

P : bagaimana orang tua ibu mengenal Persis?

I : jadi awalnya karena bapak dulu sering solat jumat ke Muhamadiyah, ke LIO, setelah

bapak nikah di Garut, jadi sering jumatan ke muhammadiyah sama sering jumatan

juga ke Persis di Bentar. Bapak juga pernah cerita “kenapa ya kan NU ini banget

sama Quran, ustaz-ustaz itu bukannya baca Quran malah baca koran” nah terus

ngedengerin jumatan. Mungkin sudah sudah hidayahnya, mungkin sudah tiba kepada

Page 158: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxxiii

dia. Paham terhadap Sunnah Al-Quran . Kalau sekalinya disini juga mulai. Pamannya,

pamannya yang mulai paham terhadap Sunnah Al-Quran. Eyangnya ibu Siti Parida

P : muhun

I : nah yang bawa Sunnah Al-Quran diawal itu dia. Yah bapak saya pun belum nerima.

Yah sudah nerimanya itu sudah dia mendengarkan khutbah - khutbah di

muhammadiyah dan di bentar dan dia mungkin lebih memilih ke Persis

P : sepengetahuan ibu, kenapa kok sekarang jadi lebih menerima ke Persis?

I : nggak tau kalau sekarang mah, Cuma kata dia memang kalau berdasarkan dalil, apa

yang diterangkan itu ada dalilnya, ada buktinya. Bukan kayak sekarang, hanya

menurut ulama ini, misalnya seperti itu. Malahan anaknya yang kelima, kemaren sudah

total mengakui Qur'an-sunnahnya di namakanlah Aslam Mukhsin.

P :Apa ibu berada di lingkungan Persis sejak kecil?

I : Bukan, dulu tuh di cibalen di sasak gantung. Sekolahnya di SD Guntur, jadi dulu kalau

denger Persis itu serasa mau diintimidasi.

P : Oh jadi dulu anggota Persis termasuk keluarga ibu itu diintimidasi?

I : Iya, habis itu pindah ke Sukaregang waktu kelas 5. Sama juga di sukaregang gak

diterima

P : saat itu kira-kira tahun berapa bu?

I : Ibu tuh masuk SD tahun 1966 sampai tahun 1972

P : Jadi ibu dan keluarga pindah ke sukaregang itu karena diintimidasi?

I : Tidak, itu mah karena rumahnya masih nyewa, ngontrak jadi pindah ke sukaregang,

bukan karena di intimidasi

P : Lalu bagaimana ketika di sukaregang?

I : Sama aja.

P : Diintimidasi juga?

I : Iya, sekolah SD sampai jam 2 kemudian lanjut sekolah agama di Bentar

P : Apakah ada seragam khusus ketika sekolah agama dulu di Bentar ?

I : Sebelumnya pakai sarung. Anak anak nya pake sarung. Tahun 1970an ditentuin oleh

MAXI

P : Sadi itu ciri khusus bahwa itu orang Persis gitu?

I : Iyah, yang lainnya tidak ada, belum ada. Padang baju padang, sewa saja maksi.

Sebelumnya kalau seragam sampai sekarang tetap pakai warna hitam dan crem itu

buat ibtidaiyah sama tsanawiyah. Kalau mualimin sebelumnya pakai kain sarung, kain

Page 159: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxxiv

sarung merah dari songket keatasnya warna crem. Kesininya diganti jadi warna crem

sama putih

P : itu yang dimarahin gimana bu?

I : Cuma marahin gitu aja, Cuma ngelemparin aja. Karena mereka benci sama Persis,

sambil nyanyiin “cis kacang buncis” karena saking antinya. Saya juga nggak tahu

alasannya karena saya dulu juga masih kecil. Sama ketika bapak pindah ke sini juga.

Pas bapak pindah kesini juga tahun 1973, kalau ibumah terus saja di Asrama

sekolahnya kalau bapakmah pindah ke sini. Ada intimidasi berupa surat kaleng, kalau

saja tetap tidak berhenti, liat aja tau nenggak aja itu leher. Tidak saja berhenti, tahu

duduk sila. Tidak boleh adzan.

P : Adzan awal bu?

I : Adzan apa aja tidak boleh. Kan karena ngegunain bedug.

P : ohhh ada bedug, jadi adzan menggunakan speaker kali ya bu?

I : Iya, ngga boleh itu.

P : Sejak kapan perubahannya itu bu?

I : kalau bapak mah tidak takut tidak apa, terus aja. Karena juga dulu kalau dakwah-

dakwah ke luar Kota, seperti sekarang itu ke Wanaraja terus Sukarendah. Kan bapak

punya mobil di Garut . punya mobil sebelumnya dibawa kesini dibawa kesana. Punya

mobil dulu itu kalau dakwah di cabang-cabang, ke jamaah-jamaah. Terus ketika

pindah ke sini, disini mengadakan pengajian, bukan hanya orang lain yang ga pro

sama bapak. Warga di sini juga ada yang ga pro sama bapak. Cuman bapak mah

nganggepnya ya kayak anjing menggonggong atau angin berlalu.

P : Kalau masyarakat di sini sejak kapan perubahannya bu?

I : Kalau yang ini warga, tidak seperti itu. Orang luar, orang luar kalau sebelum

sebelumnya terlalu memperlihatkan kebenciannya. Setelah kesininya sekolah ada

ibtidaiyah disini itu. Mulai menyekolahkan sekitar tahun 80an kalau tidak salah. Kalau

sekarang sudah biasa

P : Sebelum ibu disini, apakah hanya ada satu-satunya ibtidaiyah daerah sini atau ada

lagi?

I : sebelumnya yang pertama, yang merintis yang mengajari pertama ustad Abdul Fatah.

memang bapak saya sekarang maksudnya mengadakan sekolah disini itu mau warga -

warga mau sekolah soalnya sebelumnya masih daerah terbelakang gitu. Pertama kalau

ke kota itu biayanya terus sebelumnya Sekolah Dasar pun orang sini soalnya tidak

tamat, soalnya tidak mengerti terhadap pendidikan jadi ayah saya itu mau

Page 160: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxxv

meningkatkan pendidikan keluarga yang utama dari ibtidaiyah dulu ya Alhamdulillah

terus assaidiyah inget bagaimana kalau sekarang sudah dari ibtidaiyah ke tsanawiyah

tetap saja tidak akan mampu biaya buat keluarga lanjut ke tsanawiyah gitu. Di adakan

ya mulai dari warga yang jamaah yang tokoh - tokoh jamaah. Putra putra tokoh - tokoh

yang sekolah disini buat modal awal tsanawiyah kalau ibtidayahkan banyak disini

juga. Alhamdulillah terus bapak saya ingat lagi mualiminnya bagaimana terus minta

lagi ke PT alhamdulillah.

P : kemudian pada akhirnya, setelah itu masyarakat menjadi terbiasa?

I : ya mulainya dari ibtidaiyah dulu ikutannya kalau tsanawiyah tidak, bertahap begitu

ya alhamdulillah bertambah jemaahnya. Soalnya begitu bapak saya itu tidak takut

sama ancaman atau sama apapun terus aja. Termasuk ancaman dari adiknya.

P : ohh masih adik kandungnya ibu?

I : iya adik dari bapak. Kalau sekarang ramanya ayahnya bu ida. Awalnya belum

menerima. Tapi sekarang dia awalnya yang memahami keluarga ini. Ketika bapak

pindah ke Garut. Awalnya mah gak menerima. Karena kalau mengubah sesuatu yang

sudah biasamah susah, karena memang sudah mengakar daging seperti ibadah yang

sudah khusuk, contoh nya seperti tahlilan, tujuhnya, tiganya. Alhamdulillah bapak

punya prinsip 'mau meningkatkan pendidikan keluarga awalnyamah.. Alhamdulillah

sekarang mah. Kalau dulumah susah mau tamat SD aja. Alhamdulillah sekarang udah

ada yang sekolah ke Madinah, putra ustad Anang.

P : Apakah kegiatan ibu setelah menikah? Langsung aktif di Persis atau tidak?

I : Alhamdulillah yah. Kalau pas masih kecil masih biasa aja. Tapi ketika pas masuk

sekolah saya disekolahkan ke Persis. Pas di Tsanawiyah sudah ada RGUG.

Alhamdulillah giat di organisasi RGUG. Kemudian tahun 1975 jadi ketua UG di

Tsanawiyah ketika belum ada mualimin.

P : apakah ibu sudah ikut ke Pemudi bu?

I : kalau pemudi ketika itu di Garut. Sama bu Aminah di adakan Pemudi di Garut. Dulu

sih belum signifikan, jadi ikut aja buat nambah-nambahin ilmu, tamhid oleh ustad

Aceng. Sekitar tahun 1980. Setelah itu, disini terus, kan ada Persistri dan Pemudinya.

Jadi ketua Pemudi di Samarang. Kalau ibumah mulai dari sekolah yaaa diserahkan ke

pemudi sama Persistri aja di Samarang. Di lalui semuanya sama Ibu. Setelah itu kan

Persistri di mekarkan. Sebelumnya itu kan ketua Persistri di Samarang itu kan bapak.

Kalau sekarang ibu jadi ketua, itu juga yaaa karena kepaksa. Kalau udah tua sih iya

udah, tapi kalau soal ilmu saya rasa masih belum mumpuni saya. Karena yaaa saya

Page 161: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxxvi

yang paling tua. Jadi yaaa yang dijadikan tetuanya ya ibuu. Tapi yaaa prinsip ibu itu,

walaupun ilmu sedikit yaaa tetap harus di sumbangkan. Sambil menambah ilmu,

pengalaman, sama nambah segalanya. Khususnyamah supaya kita bisa meningkatkan

keimanan.

P : Mengenai sejarah Persis yang di Garut, apakah ibu mengetahui bagaimana

sejarahnya?

I : kalau penggagasnya Ibu Aminah di Garutmah. Mulainya dari mengadakan pengajian

setiap minggu ke 3.

P : dalam pengajian tersebut, apa saja yang dibahas bu?

I : membahas tentang Aqidah, ibadah, seperti solat, berwudhu, pengurusan jenazah. Di

bidang sosialnya berkenaam dengam donatur.

P : sejak kapan mulai aktifnya bu?

I : ketika ibu sekolah juga sudah aktif, tahun 1970 an. Kalau PD mah belum. Belum ada

PD, cuman baru ada PC. Terus kegiatannya juga membangun masjid. Dijadwal.

Santrinya juga ga kayak zaman sekarang. Tidak dilibatkan. Kalau dulu itu dilibatkan.

P : kemudian selain kegiatan pengajian 3 minggu sekali. Apakah ada kegiatan rutin

lainnya?

I : apa lagi yaaa. Setiap minggu dua, persiapam buat minggu ke tiga. Kalau dulu itu mah

ngisi dakwah-dakwah ke cabang-cabang, ke jemaah-jemaah. Melalui Wakil sekolah,

ke Sukarenda, ke Wanaraja. Kalau bu Aminah itu punya komunikasi yang bagus,

pengajian-pengajian itu melalui sekolah, yang ngembangin di Garut itu bu Aminah.

P : hanya untuk remaja aja atau bagaimana bu ?

I : ohhh ngga. Itu buat semuanya aja.

P : kalau yang masalah lewat sekolah itu bagaimana bu maksudnya?.

I : ohhh itu Asrama, jadi melalui Asrama. Untuk aset. Jadi untuk mengadakan dakwah-

dakhwah. Kan kalau Asrama itu banyak yang dari luar daerah. Ada yang dari Pasir

Salak, Bojong Salak, di Cimanganten, bagendit.terusnya di sini yah. Di Samarang,

jeung sajabana. Kalau mereka pulang di kasih wasilah untuk berdakwah.

P : jadi teknisnya itu ketika mereka pulang, mereka mengadakan pengajian?

I : tidak. Mau yang pulang ataupun ngga juga tetep di kasih wasilah. Orangtuanya juga

di kasih dakwah. Jadi baik yang asrama atau tidak, ketika mereka pulang sekolah,

sambil dakwahin orangtuanya. Supaya tetep mengadakan pengajian.

P : apakah pengajian itu hanya untuk ibu-ibu saja?

Page 162: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxxvii

I : biasanya ibu-ibu aja. Kalau perintisnya ustad Sihad, ustad Jamal, kemudian dari

dewan hajinya, haji Sahid, haji Salimun.

P : dewan haji itu orang-orang Persis yang sudah naik haji?

I : iya betul. Di sebutnya dewan Haji.

P : kenapa di sebutnya dewan Haji?

I : kurang tau tuh. Ibu dengernya aja begitu.

P : mohon maaf bu. Jadi ketika di dakwahin itu, ada aja ya pengajian itu?

I : iya, jadi berdiri aja gitu

P : Apa aja tantangan yang dialami oleh Ibu Aminah menurut sepengetahuan ibu?

I : tidak ada yang signifikan.

P : tidak ada yang sampai fisik bu?

I : tidak ada, tidak ada setau saya. Pas bapak juga cuman sekedar ancaman

P : Pada masa bu Aminah ada berapa cabang bu yang ibu ketahui?

I : saya juga kurang tau. Karena waktu itu Ibu belum dewasa. Dari masa bu Aminah

terus ke masa ibu Hasmaya. Nah dari situ ibu kurang tau, terus aja sama bu Ai.

P : apa saja program-program bu Ai sama dengan Ibu Aminah? Atau ada yang di

tambahin?

I : kalau dulu mah persoalan program kiakidah itu kurang di dalami, cuman sekedar

ada pengajian. Nah ketika masa bu Ai peraturan jadi berubah. Berdasarkan kiakidah.

Tapi tidak semuanya berubah, hanya berupa penyegaran. Sistem birokrasi juga dapat

penyegaran. Kalau dulu catatan keuangan keluar nya sangat sedikit. Jadi hal ini

diperhatikan dan di pelajarin lebih dalam pada masa bu Ai.

P : itu pembahasan kiakidah dibahasnya seminggu sekali atau sebulan sekali?

I : ohh nggak, inimah kalau di PP nya sudah Muktamar. Kan tiap muktamar ada

perubahan. Nanti di sosialisasikan sama PP.

P : ketika bu Ai mempelajari akidah. bagaimana teknisnya bu?

I : sebab musabab adanya, ketika ada perlu apa gitu. Jadi nanti mungkin seminggu sekali

ada pengajian supaya mengerti apa itu kiakidah itu. Alhamdulillah lah sekarang mah

udah pada ngerti PC-PC juga.

P : kalau PC dimasa ke pemimpinan ibu ada berapa bu?

I : kalau sekarang ada 26. Program ayeuna teh di bidang Jamiyah teh maunya ada

pengembangan, cabang di PD garut itu mau ada 30 an. Jadi nambah 4. Untuk

pengembangan Cabang di Kabupaten Garut. Sekarang sedang mau diadakan

Page 163: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxxviii

pengajian-pengajian untuk calon cabang. Yaitu Kecamatan Sukaresmi, sareng

kacamatan Banjar wangi

P : kapan Persis terbentuk dan mempunyai kantor?

I : tahun 2000 an.

P : ketika pada masa ibu. Program-program nya bagaimana bu?

I : sekarang itu maunya. Dibidanga sekretariatan maunya maju. Kedua mau ada

efektifitas waktu. Maunya sekarang ada database. Supaya orang-orang yang ada di

sekretariat PC itu bisa komputer.. Supaya di setiap laporan juga berbasis komputer.

Sedangkan di bidang Jamiyah maunya ada penambahan PC-PC. Dan juga anggota

supaya sekarang mengerti pada Qur'an sunnah mangkanya diadakan pengajian.

Minggu ke satu. Minggu ke tiga, dan juga seminar-seminar. Terus hubungan dengan

keluarga juga di adakan seminar. Sama pendidikan keluarganya. Terus di paud ingin

juga guru-guru nya itu profesional. Maunya itu paud ada peningkatan. Kedepannya itu

maunya ada kurikulum khusus Persis. Sama mau ada peningkatan di bidang Ekonomi.

Anggota Persistri mau mengadakan asosiasi pengusaha Persistri. Mau saling

membantu atau saling tukar pengalaman.

P : apa saja syarat-syarat yang harus dikerjakan bu?

I : pertama muslim, kedua usianya minimal 30 tahun, bersedia mengikuti peraturan

Persistri, ada kemauan memahami qur'an Sunnah.

P : apakah harus mengikuti acara apa gitu?

I : ohhh ngga. Asalkan islam, umurnya 30 tahun, dan memang mau bergabung dengan

Persistri. Nanti juga dibina. Dan nanti juga ga langsung dj terima, tapi dulihat dulu.

Apakah dia benar-benar mau masuk Persistri atau ada niatan lain. Jadi nanti dari

Jamaah, dari Jamaah kemudian mengajukan ke Cabang.

P : apakah ada kartu anggota nya bu?

I : ada dan itu di perbaharui setiap 5 tahun sekali.

P : terus kalau soal publikasi, ada bidang informasi dan komunikasi tidak bu?

I : itumah ditanganin sama bidang sekretaris. Tidak ada bidang khususnya

P : kalau di pc ada pengawasan berapa kali seminggu bu?

I : itu tergantung, ada yang sehari sekali, seminggu sekali, sebulan sekali.

P : kalau jumlah anggota di masa kepemimpinan ibu, ada berapa ya?

I : 2000-an

P : jadi 26 cabang?

I : iya.

Page 164: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

lxxxix

P : Terus berapa cabang yang ibu bina sekarang supaya nanti jadi PC baru?

I : dua kalau tahun ini itu, tapi selama masa kepemimpinan saya maunya 4. Yang di rintis

baru 2, kecamatan Sukaresmi sareng Kecamatan Banjarweungi. Tapi kedepan itu

sudah ada gambaran. Yaitu Kadu Ngora sama Caringin, sama Cikoneng.

P : itu kira-kira direncakan, akan dibentuk PC tahun sekarang?

I : iya. Diantara dua itu, satu tahun sekarang. Tahun kedua baru dua. Kalau tahun

sekarang anggota nya sudah cukup, satu terbentuk paling tidak.

P : di satu Cabang, paling sedikit ada berapa anggotanya?

I :paling sedikit 25. Tapi suka ada kelonggaran jadi 20 orang.

P : bagaimana dengan Jamaah ibu?

I : jamaah paling sedikit 3

P : selain rencana mengembangkan cabang. Apakah ada rencana lain ?

I : maunya mengembangkan RA Persis unggulan. Mau merintis pengusaha-pengusaha

Persis yang tidak menggunakan system riba.

P : teknisnya bagaimana bu? Apa mengadakan pelatihan ?

I : iya diadakan pelatihan.

P : di masa kepemimpinan ibu. Sudah berapa kali mengadakan workshop/pelatihan?

I : baru tahun pertama kali ini

P : apakah sudah pernah mengadakan seminar bu?

I : belum

P : apa di tahun ini ada rencana mengadakan seminar?

I : kalau tahun sekarang seperti nya tidak akan terlaksana. Karena ada acara di bulan

Ramadhan.

P : kalau di bulan Ramadhan kegiatan nya apa saja bu?

I : kajian Ramadhan 3 hari. Rutin setiap tahun.

P : pembahasan nya apa saja bu?

I : berkenaan dengan akidah, ibadah, muamalah, keluarga,

P : kalau teknisnya, Itu nginep di tempat atau bagaimana?

I : tidak nginep. Dateng jam 11 gitu.

Page 165: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xc

Nama : Daden Robi Rahman

Usia : 33 tahun

Pekerjaan : Guru dan Dosen

Tanggal : 16 Maret 2017

Tempat : Pesantren Persis 96 Lempong

Jabatan : Ketua PD. Pemuda Persis Kab. Garut

P : Ustaz sekolah di PERSIS dari jenjang apa saja?

I : Dari TK. TK PERSIS Garut, Madrasah Diniyyah PERSIS Darut Tholibin, Tajijiyyah

PERSIS Izharul Haq, Tsanawiyyah dan Mu’allimin di PERSIS Bentar, S1 STAI PERSIS

Bandung dan S2 di utus oleh PERSIS ke UNIDA Gontor

P : Di PERSIS Ustaz pernah menjabat sebagai apa?

I : Di RG organisasi sekolah PERSIS menjadi Sekretaris Umum, di HIMA menjadi

anggota, kemudian di PERSIS pernah menjadi staf Bidang Dakwah, di Pemuda di

Bidgar. Pendidikan, dan sekarang menjadi ketua di PD Pemuda PERSIS Garut.

P : Sekarang selain menjadi Ketua di Pemuda tapi menjadi staf di PERSIS juga?

I : Iya pernah, saat periode tahun kemarin di Lintas Otonom.

P : Berarti Ustaz aktif di PERSIS sudah dari kecil?

I : Iya, karena Ayah saya juga aktivis PERSIS

P : Apakah latar belakang orangtua Ustaz juga dari PERSIS?

I : Iya dari PERSIS, Mu’allimin di Pajagalan Bandung.

P : Apakah orangtua Ustaz juga aktifis PERSIS atau hanya menjadi anggota?

I : Iya mereka juga seorang aktivis sejak masih muda. Sekarang jabatan terakhirnya

sebagai penasihat di PD PERSIS Garut, sebelumnya di bidang Dakwah.

P : Apakah lingkungan tempat Ustaz tinggal merupakan lingkungan PERSIS?

I : Majemuk. Ada PERSIS, NU, Muhamadiyyah serta SI. Di NU juga macam-macam,

karena ada beberapa tarekat.

P : Sejak kapan Pemuda PERSIS mulai aktif di Garut?

I : Oleh Ustaz Ade Idad. Pemuda PD PERSIS lahir tahun 1936, tapi kepemimpinan

formal Pemuda PERSIS di Garut pada tahun 1997.

P : Pada saat itu apakah sudah memiliki kantor?

I : Iya, sudah

P : Awalnya berada dimana?

Page 166: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xci

I : Kantor PD pertama Pemuda PERSIS berada di Guntur Melati. Pembangunan kantor

dilakukan setelah adanya tasykil PERSIS dan Pemuda.

P : Bagaimana proses pembentukan Pemuda PERSIS di Garut?

I : Dengan mengikuti kepemimpinan yang di atas, berawal dari tuntutan PP dan PW

bahwa Garut sudah sangat layak mempunyai Otonom Pemuda. Garut hadir pada tahun

1990. Itu merupakan aturan dari PP untuk mengembangkan otonom, ketika ada

orangtua maka Pemuda harus ada. Kader pemuda di Garut sudah cukup banyak,

karena keberadaan PERSIS di Garut sudah lama dari tahun 1960. Ketika PD Pemuda

didirikan pada tahun 1990 itu sudah sangat layak. Karena pengkaderan di PERSIS itu

lewat pendidikan, dari pesantren-pesantren PERSIS di Garut yang cukup banyak.

P : Siapa saja tokoh yang memprakarsai berdirinya Pemuda PERSIS di Garut?

I : Yang memprakarsai adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda PERSIS yang rata-

rata berasal dari Garut. Periode Ustaz Lathif ke dua, digantikan oleh Ustaz Ikin, Ustaz

Entang dan kepemimpinan Ustaz Uus, mereka berasal dari Garut. PD Pemuda PERSIS

hadir di Garut pada masa kepemimpinan Pusat di pegang oleh Ustaz Entang. Ketika

PP di ketuai oleh orang Garut, otomatis ada dorongan dari beliau-beliau ke Garut

sekaligus memprakasai berdirinya PD Pemuda PERSIS di Garut. Kemudian anak-anak

mudanya seperti Ustaz Ade Idad, Ustaz Asep Rahmat, kemudian Ustaz Dadan

Munawar

P : Berapa jumlah anggota saat pembentukan PD Pemuda PERSIS?

I : Saya tidak tahu secara pasti jumlah awalnya ada berapa.

P : Kalau anggota sekarang di masa Ustaz sendiri ada berapa?

I : Kalau sekarang yang terdata, di pemuda itu masuk keanggotaan melalui Ma’ruf.

Ma’ruf yang terakhir kemarin yang ke 12. Sedikit anggotanya, sedangkan Ma’ruf yang

ke 12 ada 270-an untuk anggota baru dalam satu tahun lebih. Sebelumnya ada 200-an

jadi sekarang ada 450-an anggota, karena yang 200 orang di tahun sebelumnya

mungkin sudah berganti keanggotaan menjadi PERSIS bukan Pemuda lagi.

P : Jenjang untuk masuk ke Pemuda dan Kaderisasi di PERSIS itu seperti apa?

I : Pemuda PERSIS dibatasi oleh umur. Batas minimalnya 16 tahun dan batas

maksimalnya 40 tahun. Untuk memasuki pemuda ada proses kaderisasi training

formal, training formal terdapat beberapa tahapan, yang pertama Ma’ruf atau Masa

Ta’aruf. Seseorang bisa dikatakan pemuda kalau sudah Ma’ruf, kalau tidak Ma’ruf

belum menjadi Pemuda PERSIS. Ada 4 materi wajib, kalau dulu ada 6 materi wajib,

terkadang kita juga memakai muatan lokal tentang konteks kegarutan. Ma’ruf ini

Page 167: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xcii

training formalnya, setelah Ma’ruf ada masa pembinaan pasca Ma’ruf, dan pembinaan

merupakan kewajiban cabang. Dalam bentuk halaqoh, muhadhoroh mubahasah atau

muqoyyam. Ini ada di silabus, ada kurikulumnya tentang pembinaan pasca Ma’ruf.

Minimal 4 tahun pembinaan maka alumni Ma’ruf yang dibina itu berhak mengikuti

training Ma’ruf formal yang kedua, namanya tajwid fi janil quran, tafiq uula.Tafiq

pertama yang diselenggarakan oleh PD. Kalau tafiq uula sudah dilaksanakan,

nantinya ada pembinaan pasca tafiq, minimal 4 bulan, bagi yang sudah melaksanakan

pembinaan tafiq satu, dia berhak mengikuti tafiq kedua yang diselenggarakan oleh

wilayah. Setelah tafiq dua dibina lagi oleh wilayah sekurang-kurangnya 4 bulan, kalau

dulu enam bulan, sesudah itu berhak mengikuti tafiq ketiga yang di selenggarakan oleh

pusat.

P : Apa tujuan dari materi-materi tersebut?

I : Ma’ruf hanya gerbang awalnya saja, gerbang untuk memperkenalkan bahwa inilah

Pemuda, maka yang di sampaikan itu pertama tauhid sebagai asas pergerakan, ke dua

fiqih jam’iyyah yang masih bersifat umum, yang ketiga sejarah Pemuda PERSIS,

keempat ada wajah dan wijhah, ini yang wajibnya kemudian ada muloknya di

kurikulum dari pusat yang berisi tentang karakteristik dan profil Pemuda PERSIS

kemudian tipe ideal Pemuda PERSIS. Disini kita akan tambah muloknya, karena

kemarin pemuda PERSIS ada MoU dengan sufu taisyukan, amanat dari muktamar

Pemuda dan amanat juga dari Musyda tahun kemarin di Garut bahwa Pemuda harus

mengadakan bela diri formal dan mendatangani MoU dengan sufu taisyukan. Maka in

syaa Alloh untuk kali ini ada penyampaian tentang pentingnya beladiri bagi Pemuda

PERSIS. Tafiq satu merupakan kader inti di daerah dan tafiq dua kader inti di wilayah

yang nantinya akan menjadi tasykil. Dan seterusnya seperti itu.

P : Itu materi untuk Ma’ruf, kalau materi di tafiq satu apa saja?

I : Di tafiq satu ada 12 materi, dari hasil kepemimpinan yang dulu ada dua belas, tapi

sekarang di padatkan menjadi 7 materi wajibnya. Menjadi kader inti terlebih dahulu,

bahasannya sama ada tentang tauhid, tapi lebih dalam lagi. Kemudian tentang fiqihnya

juga lebih dalam lagi. Dan materi-materi tambahan lain yang diarahkan untuk

loyalitas terhadap Islam dan kemudian Jam’iyyah.

P : Apa saja program PD di masa sekarang?

I : Kebetulan kita baru tiga bulan yang lalu Musykerda, untuk programnya banyak

sekali, tapi intinya kita cukup memfokuskan untuk mengaktualisasikan dan

memaksimalkan peran jam’iyyah pada aksi keumatan, nanti alur kerjanya sesuai QA

Page 168: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xciii

QD (Qoidah Asasi dan Qoidah Dakhili), ujung tombaknya adalah bidang jam’iyyah

untuk mengkondisikan membentuk cabang baru. Sudah ada 21 cabang Pemuda dari 42

kecamatan baru 21 kecamatan yang ada perwakilan Pimpinan Cabangnya. Bidang

jam’iyyah ini punya tugas, yang pertama menghidupkan secara maksimal cabang yang

sudah berdiri, yang kedua melakukan persiapan perencanaan untuk mendrirkan

cabang baru, nanti kalau jam’iyyah sudah bisa membentuk cabang yang baru, cabang

yang bersangkutan mempunyai kewajiban utuk kaderisasi, bidang yang kedua

kaderisasi bertujuan untuk mendorong cabang melaksanakan Ma’ruf dan PD sendiri

mengadakan tafiq satu. Hasil dari pengkaderan yang dilakukan di training formal

selanjutnya disambut oleh bidang yang ke tiga yaitu pendidikan, pendidikan untuk

melakukan pembinaan pasca Tafiq atau pasca Ma’ruf. Bidang pendidikan di cabang

melakukan pembinaan pasca Ma’ruf, di daerah melakukan pembinaan pasca Tafiq

satu, dan wilayah melakukan pembinaan pasca Tafiq dua dan seterusnya. Intinya

pendidikan itu untuk lebih menguatkan internal, menguatkan apa yang sudah ada di

dalam. Untuk keluarnya ada bidang dakwah, bidang dakwah dari kader-kader terbaik

dengan program-programnya diantarnya adalah pemerataan dakwah di Garut, objek

dakwah tantangannya apa saja, kemudian memakai analisis SWOT, kekuatan kita

seberapa banyak, da’i kita seberapa banyak, masjid binaan kita seberapa banyak,

kemudian kelemahan kita seperti apa, kemudian peluang dakwah kita seperti apa,

pokoknya tentang pemetaan dakwah. Kita di PD sendiri sudah membuat form tentang

format item-item untuk pemerataan dakwah tersebut, termasuk dakwah programnya

ada Ma’had atau Majlis Ahad kajian dua pekanan, untuk umum silahkan saja bebas,

memang dakwah itu keluar, bahkan ada permintaan untuk mengisi masjid-masjid yang

butuh pembinaan kajian. Adalagi kajian peradaban yaitu program dakwah yang

sinergi dengan program pendidikan satu pekan sekali, untuk merespon is-isu hangat

jaman sekarang. Di bidang olahraga dan seni sistemnya ke dalam untuk menguatkan

dan membangun loyalitas komitmen dalam jam’iyyah, olahraga itu dikondisikan

diantaranya ada bela diri formal latihan di PD ada satu bulan sekali setiap malam

Kamis. Di cabang juga sudah dikondisikan untuk mengadakan lanah sedang

berlangsung kompetisi futsal, itu pemuda yang mengadakan, cabang kita yang

mendorong. Acara tersebut namanya AZKACUP Aceng Zakariya Cup yang diikuti oleh

24 sekolah yang ada di Garut, termasuk seninya juga. Kemudian nanti ada Bidang

Sosek atau Sosial dan Ekonomi untuk menguatkan kedalam dan keluar, untuk program

yang berjalan dengan membentuk pasar Pemuda PERSIS, Sosek berfungsi untuk

Page 169: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xciv

memetakan para pengusaha Pemuda PERSIS dan memasarkan ke jam’iyyah di Garut.

Ada pengusaha ayam goreng, kripik, kentang, gula merah, dan macam-macam. Setelah

dipetakan ternyata banyak pengusaha dari Pemuda PERSIS. Bahkan kemarin kita

mengadakan kajian oleh bidang dakwah namanya BMT, wallohu’alam bagaimana

kedepan nantinya. Kemudian kita ada bidang HAL Hubungan Antar Lembaga untuk

mengkondisikan komunikasi dengan lembaga yang lain. Kemarin kita bersilautrahmi

dan sharing ke tokoh NU di Garut, 2 orang perwakilan tasykil Pemuda mengahadiri

pelantikan Muhamadiyah, kemudian ada KOMINFO untuk mengurus panpage, grup

whatsapp, website, menginformasikan kedalam dan keluar

P : Kira-kira ada berapa persen partisipasi kader atau simpatisan ketika Ma’ruf di

Pesantren PERSIS?

I : Setahun pertama sampai sekarang, tahun kedua dibulan Maret kita baru mengadakan

di 12 cabang dari 12 cabang yang ada mengadakan Ma’ruf ini diantaranya juga ada

Pesantren karena Pesantren PERSIS yang ada di Garut kebetulan ada sinergitas

program dari PD PERSIS, PP Pemuda PERSIS dan juga jadi bahan dan rekomendasi

Musyawarah Kerja Daerah kemarin, Pesantren untuk kelas 2 dan kelas 3 Mu’allimin

untuk RG nya dihimbau untuk mengikuti Ma’ruf, alhamdulillah. Kemudian kemarin

semua kelas 3 Mu’allimin di Pesantren Pangatikan sudah di Ma’ruf kan kemudian

sebelumnya di Karang Tengah juga seperti itu jadi Pesantren juga sangat mendorong

sekali, Mudir’am ikut membuka acara itu dan santri pun di kondisikan, karena mungkin

tidak maksimal. Kalau di persentasikan wallahua’lam berapa, tapi kalau melihat dari

21 cabang ada 12 Cabang berarti sudah 50% ditahun kedua awal, targetannya

dipertengahan tahun kedua ini semua cabang sudah Ma’ruf di masa kepimpinan

sekarang, berarti tinggal 9 cabang lagi

P : Ma’ruf langsung masuk pembinaan oleh Bidgar. Pendidikan, apakah seluruh orang

yang di Ma’ruf ini ikut sampai selesai dibina atau ada yang keluar di tengah jalan?

I : Karena Ma’ruf ini adalah gerbang pertama, maka terjadi seleksi alam yang ujung-

ujungnya orang-orang yang ingin meneruskan dan loyal terhadap jam’iyyah mereka

mengikuti pembinaan yang dilakukan oleh cabang pasca Ma’ruf, oleh PD pasca tafiq

meskipun tidak banyak yang ikut Ma’ruf

P : Kira-kira berapa persen, Ustaz?

I : Yang mengikuti pembinaan 30% sampai 50%. Ada pembinaan pasca tafiq satu

minimal 16 kali pertemuan, di luar Ma’had khusus untuk internal, tidak sampai 50%.

Kebetulan untuk kepemimpinan sekarang kita belum melakukan tafiq seharusnya tahun

Page 170: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xcv

kemarin ada tafiq tapi karena banyak cabang yang belum Ma’ruf termasuk calon

tasykilnya juga belum Ma’ruf harus kita Ma’ruf dulu, minimal 4 bulan pembinaan baru

kita tafiq

P : Dari orang-orang yang berguguran, apakah Ustaz bisa memperkirakan alasan-alasan

mereka?

I : Karena aktivitas, kerja, kuliah yang terkadang diluar kota. Yang kedua terkendala

aktivitas ekonomi atau hanya asik dengan pengajian-pengajian yang diselenggarakan

oleh PERSIS. Kalau di singgung tentang mereka aktif di ormas lain, menurut saya tidak

ada

P : Hasil dari pembinaan, apakah ada indikator pencapainnya?

I : Sebetulnya ada di kurikulum pembinaan, kurikulum kaderisasi itu ada standar

keberhasilan pembinaan, diantaranya adalah secara kelimuan tafiq satu itu jauh lebih

daripada yang baru Ma’ruf, secara kepribadian juga jauh, dan yang paling penting

dari perspektif jam’iyyah itu loyalitas, diantaranya juga orang-orang yang sudah

mengikuti pembinaan sangat mungkin kita tarik ke PD atau kita rekomendasikan ke

PW karena PW meminta dari tiap kota untuk merekomandasikan orang yang

mempunyai loyalitas yang bagus, indikator yang paling utama adalah aktif di

jam’iyyah dan ditempatkan minimal di Cabang

P : Untuk Ma’had persentase yang ikut dan menjadi anggota berapa persen dan yang tidak

ikut berapa persen?

I : Kalau diperkirakan yang ikut Ma’had dari anggota sekitar 60% sampai 70% dan

sisanya yang tidak ikut

P : Rata-rata berapa orang?

I : Ma’had kadang penuh kadang kosong sekitar 50 orang pernah 200 orang lebih paling

sedikit 30 orang.

P : Bahasan apa yang sering dijadikan materi waktu Ma’had?

I : Ma’had pematerinya bukan pemateri biasa, pemateri internasional, tapi kebanyakan

tokoh-tokoh atau cendikiwan dari PERSIS sendiri. Bahasannya aktual yang sedang

ramai dibicarakan. Kalau kemarin ada aksi bela Islam, kebetulan aksi 112 kita tidak

turun tapi aksi 212 kita turun. Ramai kita bahas karena Muhamadiyyah tidak turun

atas nama jam’iyyah dan PERSIS juga tidak turun atas nama jam’iyyah. Kita

membahas tentang Imamah dan Imaroh, ketika ramai tentang Syi’ah kita bahas Syi’ah,

ramai tentang Syuriah kita bahas Syuriah. Dan besok kita akan membahas Quran

Page 171: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xcvi

Hiling, yang mengisi juga bukan orang biasa, seperti Ustaz Lathif, Ustaz Jeje, Ketua

Umum tujuannya untuk menjadi daya tarik masyarakat

P : Apakah hasil dari Ma’had dipublikasikan?

I : Dulu kita rekam kemudian di upload ke youtube dan terkadang tidak di publikasikan

seperti kajian kecil yang internal

P : Pandangan masyarakat atau orang-orang non anggota terhadap program-program

Pemuda seperti apa, apakah ada yang negatif?

I : Kalau masalah negatif, baik internal ataupun eksternal tidak ada. Dari pihak PERSIS

tidak ada dan dari luar sampai sekarang juga alhamdulillah tidak ada. Mungkin dulu

pernah ada gesekan Pemuda PERSIS dengan Syi’ah, Pemuda PERSIS cukup terdepan

tapi tidak sampai bagaimana. Bukan berarti kita berteman dengan Syi’ah tapi mereka

tidak terlalu seperti dulu lagi, sampai mendatangani tokoh-tokoh kita. Ada sedikit

gesekkan lewat media, via elektronik, SMS tapi tidak sampai dilapangan

P : Untuk publikasinya sendiri, nama media sosialnya apa saja?

I : Kita punya blog Pemuda PERSIS Garut, panpage juga ada, Whatsapp yang paling

banyak, diantaranya Pemuda PERSIS Garut, pasar Pemuda PERSIS, untuk website

dan blog belum maksimal karena staf KOMINFO baru di angkat, kalau instagram

belum ada

P : Terkait Bidgar HAL ke tokoh-tokoh NU dan konsolidasi dengan yang lain, lalu

tanggapan dari masyarakat dan lembaga itu sendiri bagaimana?

I : Welcome, dulu kita pernah ke berbagai daerah, kita kirim surat, silaturahmi, sharing

tentang kepemudaan kemudian termasuk ke tokoh NU Ustaz Cecep ketika ada isu

tentang aksi bela Islam misalnya, kemudian dulu ada kasus tokoh Muhamadiyyah di

Garut katanya ada teror dari pihak yang tidak betanggungjawab, kita langsung

berkomunikasi dengan Muhamadiyyah dan ANAS Aliansi Nasional Anti Syi’ah

bahkan ada kerjasama untuk seminar kesyi’ahan

Page 172: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xcvii

Nama : Moch Haris Romdoni

Usia : 21 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa STAI-PI Garut

Tanggal : 20 Maret 2017

Tempat : STAI-PI Garut

Jabatan : Ketua PD. Hima Persis Kab. Garut

P : Apakah sebelumnya pernah sekolah di Pesantren PERSIS?

I : Ya pernah, di Pesantren PERSIS 19 Bentar dan lulus tahun 2013

P : Dari jenjang apa sekolah di PERSIS?

I : Dari Ibtida’iyyah sampai Mu’allimin PPI 19 Bentar

P : Sekarang jabatan akang di PD sebagai apa?

I : Menjadi ketua PD HIMA PERSIS Garut

P : Sudah berapa lama aktif di HIMA?

I : Dari semenjak masuk kuliah

P : Sebelum menjadi Ketua, pernah menjabat sebagai apa?

I : Anggota dan sekretaris PK

P : Sebelum aktif di HIMA akang aktif dimana?

I : Di Pemuda PERSIS

P : Bagaimana awalnya akang mengenal PERSIS?

I : Saya mengenal PERSIS dari sejak awal masuk sekolah dan langsung bersentuhan

dengan realitas PERSIS

P : Apakah latar belakang keluarga akang orang PERSIS?

I : Kalau dari keturunan bisa dikatakan yang bersentuhan langsung dengan PERSIS

karena Ibu saya merupakan salah satu tenaga pengajar di PERSIS Bentar

P : Sudah berapa lama Ibu aktif di PERSISTRI?

I : Sudah dari tahun 2006 semenjak masjid Al-Qolam berdiri.

P : Selain akang di sekolahkan ke PERSIS, apakah saat akang masih kecil pernah diajak

oleh orangtua ke acara-acara PERSIS lainnya?

I : Hanya mengikuti pengajian yang ada di Bentar dan ketika Ustaz Sidiq Amin menjadi

pemateri di Bentar pun saya ikut tapi karena ketika itu saya masih kecil, jadi tidak tahu

beliau itu siapa dan bersikap biasa saja

P : Bagaimana kondisi lingkungan akang apakah mayoritas orang PERSIS?

Page 173: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xcviii

I : Ada PERSIS tapi secara kultural NU lah yang lebih kuat, ada juga Muhammadiyah.

Bahkan saya sendiri pun dari pada shalat di masjid NU saya lebih sering sholat di

masjid Muhammadiyah karena masjidnya cukup besar namun jumlah ma’mum nya

sedikit, meskipun jarak masjid PERSIS juga dekat

P : Di lingkungan akang mayoritas NU dan Muhammadiyah tapi kenapa keluarga akang

mau masuk PERSIS?

I : Bahkan Ibu saya berani untuk terjun mengisi pengajian di lingkungan NU dan

Muhammadiyah meskipun beliau sendiri merupakan orang PERSIS.

P : Penerimaan dari masyarakat sendiri terhadap keluarga akang bagaimana?

I : Alhamdulillah baik, karena melakukan secara persuasif meskipun sebelumnya ada

sentimentil dari masyarakat sekitar karena pandangn masyarakat terhadap PERSIS itu

terkenal keras

P : Sikap sentimentilnya bagaimana?

I : Seperti masalah bid’ah dan yang semacamnya, meskipun akhirnya menyadari bahwa

itu hanya merupakan cabang bukan prinsipil

P : Sikap masyarakat terhadap keluarga akang awalnya seperti apa?

I : Hanya cemoohan

P : Untuk PD HIMA kapan resmi berdiri di Garut?

I : Peresmian awalnnya tahun 2007 yang pertama kali di pimpin oleh kang Dzikri

Saparudin yang sekarang menjadi Staf TU di STAI PERSIS Garut

P : Proses pembentukannya seperti apa?

I : Pembentukannya memang cukup alot, karena sebelum ada komunitas oraganisasi

HIMA PERSIS ada juga kumpulan lain yang mengakomodir para alumni PERSIS.

Namun setelah menemukan kesepemahaman antara alumni PERSIS seperti kang Dzikri

Saparudin, Reza Anshori, Jajang Suhendar dan yang paling signifikan pergerakannya

M Natsir yang sering kita sebut Mang Achil. Merekalah yang memiliki peranan penting

dalam pendirian HIMA PERSIS yang awalnya merupakan PJM (Pimpinan Jaringan

Madinah)

P : Tokoh-tokoh tersebut berasal dari mana?

I : Dari Garut

P : Anggota atau simpatisan dari PD HIMA pada awalnya ada berapa?

I : Berangkat dari yang kecil seperti diskusi kalau sekarang ada kenaikan yang

Signifikan terlebih setelah adanya kampus STAI PERSIS Garut yang menjadi basis PD

HIMA PERSIS Garut karena sebelumnya tahun 2007 kang Dzikri merupakan

Page 174: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

xcix

mahasiswa dari STAIDA bahkan selanjutnya bukan dari kampus yang berbasis PERSIS

justru ada dari STAIDA, STIE YASA ANGGANA kemudian langsung ada kampus STAI

PERSIS pada jaman kang Alvin, jadi lebih dahulu mendirikan HIMA PERSIS

dibandingkan dengan STAI PERSIS

P : Bagaimana gerakan atau program awal HIMA sebelum ada STAI PERSIS?

I : Gerakannya berbasis di kampus luar yang ada di Garut meskipun mahasiswa dari

PERSIS nya masih sedikit dan mulai mengalami peningkatan yang masih dalam proses

perintisan berbeda dengan sekarang yang sudah mapan dari segi kualitas mahasiswa

nya yang sudah mapan dari banyaknya mahasiswa lain

P : Program awal sebelum adanya STAI PERSIS lebih condong kemana?

I : Kajian dan menyikapi terkait kebijakan pemerintah dan sosialnya

P : Contohnya seperti apa?

I : Saat kebijakan pemerintah ada respon terhadap mobil dinas yang tidak disetujui oleh

PD HIMA PERSIS

P : Alasannya kenapa kang?

I : Karena memboroskan anggaran sehingga kami mengadakan aksi mengumpulkan koin

untuk membeli mobil dinas sebagai sindiran bagi mereka

P : Sebelum adanya STAI PERSIS program dari bidang sosialnya seperti apa?

I : Mengabdi kepada masyarakat dengan mengadakan pengajian

P : Dari masa kepeminpinan akang sendiri akang menjabat dari tahun berapa?

I : Dari tahun 2015 sampai tahun 2017

P : Apa saja program kerja yang dilakukan selama masa kepemimpinan akang?

I : Menyesuaikan dengan kebutuhan dengan mengadakan banyak pelatihan-pelatihan

dan memberikan pemahaman mengenai keorganisasian juga ada workshop organisasi

bahkan kami juga memberikan fasilitas terhadap kader untuk aktif dan semangat untuk

berliterasi sehingga diadakan pelatihan jurnalistik tak lupa juga ada Madrasah

Siyasah untuk memfasilitasi kader mengenai pemahaman terhadap politik serta ada

pengabdian ke Cibuluh memberikan pemahaman al-quran dan hadits kepada anak-

anak mulai dari TK sampai SMA yang bertujuan untuk mendapatkan kader supaya ada

aktifis baik di Pemuda maupun Pemudi yang cinta terhadap mesjid

P : Bagaimana reaksi masyarakat terhadap program pengabdian tersebut?

I : Alhamdulillah diterima meskipun sebelumnya sempat ada penolakan bahkan sampai

ada ungkapan yang cukup menggelikan, itu merupakan indikator kesuksesan kami

Page 175: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

c

dalam mensosialisasikan mengenai PERSIS bahwa PERSIS bukanlah seperti yang

dipandang negatif oleh masyarakat

P : Apakah ada program pengabdian sebelum masa kepemimpinan sekarang?

I : sebelumnya pernah, jadi sekarang melanjutkan

P : Untuk Literasi teknisnya itu seperti apa?

I : untuk konsepnya kami memberika beberapa kajian, Karena dalama Hima Persis itu

sendiri kan ada trilogi Hima Persis : 1. Peningkatan intelektualitas 2.Tranformasi

sosial 3. Perubahan iklim politik. Jadi kita memprogramkan kajian kajian, baik berupa

aqidah, pemikiran, maupun politik dan hasil dari kajian itu kesimulannya ditulis oleh

kader untuk diterbitkan dalam bulletin.

P : Buletin itu permingu atau perbulan?

I : ini masih menjadi tugas PD Hima Persis yang awalnya diterbitkan perbulan dengan

nama radikal, namun dalam rangka perumusan revisi konsep buletin PD Hima Persis

P : yang berpatisipasi dalam literasi ini berapa orang?

I : memang cukup mendapatkan tantangan dan tidak banyak kader yang berpatisipasi

mengenai literasi ini, atau Karena masanya ini yang berbeda dengan dahulu, Karena

pergerakan mahasiswa hari ini banyak yang beranggapan lagi redup-redupnya baik

dari segi literasi maupun aksinya

P : Kalau yang diperkirakan yang berpatisipasi mengirimkan tulisan untuk program ini

ada berapa orang?

I : sekitar 20 orang.

P : Apakah rutin yang 20 orang ini?

I : ya, perbulannya rutin

P : jadi yang 20 orang ini masih ada yang harus di revisi?

I : ya, baik dalam namanya yang sedikit radikal, yang rencananya sekarang akan diganti

oleh buletin tinta merah

P : maaf tadi lupa menanyakan kang, kalau untuk program pengabdian itu berapa lama

dan berapa orang kang?

I : programnya bersifat berkesinambungan/continue, selama masa kepemimpinan saya.

Ketika di PK dilanjutkan di PD, Karena memang ada potensinya pengabdian di

Cubuluh itu, sehingga ada yang melanjutkan ke Staipi dari masyarakat Cibuluh

tersebut

P : Untuk teknis pengabdian itu sendiri seperti apa?

Page 176: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

ci

I : Karena untuk hari ini mempunyai kesibukan masing-masing, tapi mudah-mudahan

konsiten dalam satu minggu itu 2x pertemuan hari Sabtu dan Ahad ba’da Ashar.

P : Itu membahas apa saja kang?

I : membahas seluk beluk al-Quran dan al-Hadits, Karena memang setelah berbicara

dengan tokoh setempat untuk masalah fiqh jangan dulu, Karena memang basisnya

Cibuluh sangat kuat dengan NU nya yang ortodoks

P : jadi lebih ketauhidan. Untuk pesertanya yang kebanyakan dari anak-anak itu ada

berapa orang?

I : kemarin bahkan sampai 35 orang

P : pada awalnya berapa orang?

I : pada awalnya SMA ada 5 orang, SMP 4 orang dan yang paling banyak anak-anak

P : jadi pada waktu awal itu masih kisaran 9/10 orang tapi sekang sudah smpai 35 orang.

Sebenarnya akang sendiri melalukan hal tersebut dari kapan?

I : dari semenjak tahun 2014

P : bagaimana cara merubah persepsi masyarakat yang pada awalnya sempat menolak

sampai akhirnya sekarang menerima?

I : pada awalnya ada kajian dengan anak-anak namun ada momentum yang salah

satunya adalah tablig akbar dengan mengudang para senior Persis untuk mengisi

tablig akbar tersebut. Sebetulnya secara prinsip kita tidak berbeda, yang menjadi

pembahasan yang alot adalah cabangnya, jadi pencerdasan terhadap itu. Terlebih ada

juga program mengenai penyebaran al- Quran, nah disitu ada ungkapan bahwa

‘Gening Persis teh al-Quran na sarua’

P : berarti dari tablig akbar dan penyebaran al Quran itu mulai ada perubahan dari sikaf

masyarakat. Kalau untun internal/ kajian apa yang khusus untuk anggotanya selain

literasi?

I : paling kita papasakan, bersilaturahmi, dan ke gunung

P : kalau untuk kajian itu sendiri seperti apa?

I : sebenarnya untuk kajian itu ada program yang digurlikan, kan ada sosialisasi

kesesatan anti syi’ah, kajian tentang Syi’ah. Jadi kader spesialis anti syi’ah dan dari

kajian itu disalurkan untuk sosialisasi anti syi’ah yang dulu hanya ke pesantren namun

sekarang bertekad untuk masuk ke ranah umum baik SMA/SMK itu yang pertama,

kemudian ada juga kajian mengenai cabang ilmu kekiriaan tokohnya bersama Ustaz

Pepen, dan juga mengenai social, budaya dan sejarah Karena beliau basis nya disana.

Page 177: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cii

Kalau sekarang akan membahas satu buku mengenai Nusajawa silang budaya bersama

beliau tersebut 1 minggu 1x.

P : Di hari apa ya kang?

I : di hari Sabtu

P : Sejak kapan dimulainya kang?

I : dimulainya sejak masa jabatan saya ada agenda khusus bersama beliau

P : lalu peserta yang ikut ada berapa orang kang?

I : Alhamdulillah ada 40 orang, bahkan 5 orang.

P : jadi kajian itu tetap berlangsung walaupun 5 orang ?

I : walaupun 5 orang tetap berlangsung tidak menjadi persoalan untuk pematerinya juga

Karena tugasnya kan memang mengkader. Juga ada halaqah Filsafat bersama dua

dosen di Staipi dan juga lulusan Filsafat dari UGM Ustaz Heri M. Tohari juga Ustaz

Hendra pakar dalam ilmu kalam jadi menyoroti halaqah filsafat itu pada malam Jum’at

2x pertemuan. Di malam jum’at itu 2x bersama beliau halaqah Fisafat dan 2 malam

Jumat sisinya kajian turats. Mengikuti arahan dari kebijakan PP yang disebutkan

dalam trilogy Hima Persis yaitu perubahan iklim politik yang dimana kita bisa

memberikan peruahan dalam iklim politik, kalau belum ada mengenai ilmu poitiknya.

Segingga PP menyerankan untuk PD mengkaji kitab al-Mawardi, kitab al-Ahkam

sultaniyah, dan untuk PK menggarap kitab Ibnu Taimiyah siyasah syar’iyyah.

Alhamdulillah 2 malam jum’at sisanya melakukan kajian kitab al-Ahkam sultaniyah

dengan pemateri dari Hima Persis sendiri yang memiliki keilmuan dalam pembacaan

kitab turats

P : jadi lebih ke siyaha atau politik untuk turats. Kalau untuk fisafat sendiri berapa orang

yang ikut kajiannya?

I : sama seperti tadi, sekaligus kami juga mengundang kepada aktifis pergerakan yang

lain.

P : jadi bukan hanya untuk internal saja hari jum’at dimana kang?

I : iya, di PD

P : biasanya dari jam berapa sampai jam berapa kang?

I : ba’da Isya sampai jam 10 malam

P : itu kan mengundang dari luar. Kira-kira untuk anggotanya sendiri berapa orang dan

dari luar berapa orang?

I : kan memang waktunya malam, jadi tidak terlalu banyak kadang 15 orang, 10 orang

tapi tetap berlangsung Karena sifatnya halaqah, bukan seminar ataupun workshop

Page 178: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

ciii

P : kalau untuk turats juga itu untuk umum atau khusus?

I : khusus secara internal

P : itu biasanya berapa orang kang?

I : pernah ada banyak dengan melibatkan PK, ada sampai 40 orang

P : paling sedikit itu berapa orang?

I : paling sedikit ada 4 orang tapi tetap berjalan

P : jadi pembagiannya minggu pertama dan kedua itu filsafat atau bagaimana kang?

I : ya minggu ke 1 dan ke 3 halaqah filsafat, minggu ke 2 dan ke 4 kajian turats

P : kalau dari hasil kajian ini ada yang di publikasikan atau tidak kang?

I : rencananya di publikasikan dalam tulisan sehingga terbit dalam buletin Karena

memang responsive dari kadernya agak sedikit kurang sehingga menjadi terhambat

juga. Ketika beres kajian beres weh. tapi harapannya masih ada tapi ketika di pancing

bahkan juga ada arahan supaya sudah kajian itu menulis tapi tetap tidak ada

P : untuk alur kaderisasi itu sendiri, bagiamana supaya bisa masuk ke dalam Hima Persis

dan program apa saja yang didapat untuk orang-orang baru?

I : sebetulnya aktif di Hima Persis itu bukan hanya sebatas masuk saja, melainkan ada

nilai lebih. Katakanlah kecil kita dibina di Persis masa kita tidak mengaktifkan ikut

terlibat menghidupkan jamiyyah maka di Staipi ada yang sifat wajib untuk aktif di Hima

Persis dan menjadi syarat kelulusan. Tahapannya yang pertama interview sekaligus

mengetahui kualitas calon kader di mulai dari pemahaman Hima Persis, kemudian

kalau masuk tujuannya apa. Kalau sudah ada tujuannya sehingga kita menyesuaikan,

setelah inview ada KABAH (kaderisasi anggota baru Hima Persis) kalau di pemuda

MA’RUF, kalau selesai KABAH ada jenjang 6 bulan atau 1 tahun dilanjutkan dengan

MAKKAH (Masa Kualifikasi Anggota Hima Persis) kalau di pemuda Persis setara

dengan Tablig 1, setelah MAKKAH tidak lupa juga ada Upgreading pasca Makkah

atau Kabah dan yang paling tinggi jenjang nya ada MADINAH (Masa Dinamisasi

Anggota Hima Persis)

P : kalau untuk materi kabah itu sendiri materinya seperti apa?

I : materi nya mengenai doktrinasi, dari ideologi hima persis sekaligus ada manajemen

aksi, teknik persidangan, ideologi-ideologi yang sifatnya dasar

P : kalau untuk di makkah nya sendiri?

I : kalau di makkah berbeda dengan di kabah, di makkah ada tuntutan juga untuk menulis

tulisan kalau di kabah hanya mendengarkan kemudian mengikuti arahan dari panitia,

berbeda dengan di makkah kalau di makkah kader dituntut untuk dewasa tidak dituntun

Page 179: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

civ

oleh panitia, lebihnya itu tadi dituntut untuk suatu ada tulisan cuman tema temanya

disiapkan oleh panitia.

P : kalau untuk materinya sendiri kan kabah lebih ke doktrinisasi, kalau untuk di makkah?

I : lebih ke pengayaan supaya dapat beraktualisasi semisal manajemen konflik, sekaligus

ada teknik lobbying dan komunikasi politik

P : kalau untuk di madinah sendiri satahu akang bagaimana?

I : kalau di madinah nya saya belum tahu, namun madinah lebih tinggi dari makkah

jenjang paling tinggi kaderisasi dari Hima Persis

P : jadi, kalau PD Persis ini memiliki hak untuk melakukan kabah atau makkah kang?

I : makkah dan juga kabah

P : jadi dua-duanya, kalau madinah berarti yang diatasnya oleh PW atau PP. akang sendiri

di masa kepemimpinan akang sudah berapa kali melakukan kabah dan makkah?

I : iya oleh PP, kabah 2x kalau makkah insyaalah akan digelar pada bulan ini, akhir

Maret

P : kalau untuk kabah kira-kira kapan dan berapa waktu itu yang ikut serta?

I : yang kabah 1x ada 21 orang di Staipi sekaligus mengakomodir dari kampus lain dan

insyaallah pada minggu sekarang bulan Maret tanggal 25-26 kabah jilid 2 yang baru

terakomodasi calon kader 20

P : berarti sentralnya Hima adalah Staipi?. Kalau kabah sendiri mengapa baru dilakukan

tahun ini padahal akang sendiri sudah menjabat 3 tahun?

I : iya di Staipi. Sebetulnya kan ini pergantian kepemimpinan ketua Pk dan sekaligus ada

mahasiswa baru namun belum terakomodir, sebelumnya ada kabah oleh kempimpinan

Firman, itu juga masa kepemimpinan saya juga kalau tidak salah, dan sekarang adalah

kepemimpinan Zamzam yang hendak menggulirkan acara kabah. Karena memang

dalam prokernya ada kabah

P : jadi kalau kabah ini lebih kepada pimpinan komisariat. Terus untuk kabah sendiri akan

dilakukan dimana dan estimasinya berapa orang kang?

I : ya lebih ke Pk. Diadakan di Rancabango estimasinya 30 orang

P : itu durasinya berapa lama kang untuk makkah?

I : kalau untuk makkah itu 3 hari

P : kalau untuk kabah?

I : kalau untuk kabah juga sama 3 hari

P : oh sama, hanya kontennya yang berbeda mungkin. Lalu, langkah akang selanjutnya

untuk pergerakan Hima di Garut ini seperti apa ya kang?

Page 180: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cv

I : iya. Langkahnya adalah dapat meberikan kontribusi untuk kemajuan Kab. Garut dan

mendorong pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan dengan semestinya itu

yang pertama. Kemudian yang kedua , berharap adanya kader yang militan yang loyal

dan totalitas. Karena memang duka yang diungkapkan oleh Mahfud MD ‘bahwa

mahasiswa hari ini lebih fokus kepada KRS dan IPK bagus dan kuliah tuntas beres’.

Dan hari ini sangat krisis aktivis pergerakan, mungkin barangkali permasalahan

bersama organisasi mahasiswa yang lain. Karena kalau dilihat yang lain juga sama

minim kader dan harapannya ada kader yang militan, loyal dan totalitas. Tidak

menemukan kembali alasan ‘maaf tidak bisa mengikuti lagi mengerjakan tugas, duh

maaf tidak bisa ikutan ada kuliah. Pasti ada saja alasan seperti itu. Alasan biasa oleh

aktivis mah yang bisa ditinggalkan dan katakanlah hari ini membutuhkan kader yang

tubruk. Kuliah mengganggu organisasi mah tinggalkan kuliah

P : untuk saya yang tahu sendiri bahwa Hima itu adalah jenjang dari pengakaderan Hima

persis, dan pernah gak hima ini workshop/pengenalan ke sekolah-sekolah Persis?

I : pernah, ada LDK yang fokusnya dalam kegiatan itu

P : jadi yang mengakomodir itu adalah Hima?.

I : iya. LDK di Rancabango, dan tadi melalui sosialisasi. Sekaligus memberikan

tranformasi ilmu mengenai Syi’ah sekaligus kita ada waktu untuk sosialisasi

P : berarti sosialisasi dalam bentuk sekolah itu baru 1x?. berarti kalau untuk acara Syiah

sama 1x juga?. Apakah ada langkah (kan sekarang banyak kelas 3 yang mau lulus)

rencana untuk melakukan workshop kembali?

I : iya. Ada rencananya mengadakan yang sifat jerumuskan mengenai konfrensi pers

santri di Garut jadi mengumpulkan santri khusunya ketua RG dan sekerataris untuk

menyamakan persepsi administrasi RG-UG di Kab. Garut. Sebetulnya sudah diamini

oleh PD. Persis Kab. Garut tinggal kita mengeksekusinya. Sekaligus ada juga yang

hendak digelar mengenai THOWAF di masa ta’aruf/ ta’aruf Hima Persis terhadap

santri Karena kan sebetulnya kader dari Hima Persis itu banyak, santri juga dapat kita

klaim sebagai kader Hima Persis. Namun dalam QA-QD pasca muktamar kemarin

bahwa pelajar ataupun santri itu sudah bisa untuk menjadi anggota Hima Persis.

Namun anggota, anggotanya tunas. Jadi kalau ditanya ada berapa kader Hima Persis?

Kita bisa mengatakan 1000 orang

P : kalau yang saya ketahui kan sekarang ada IPP tempat berkumpulnya santri-santri, lalu

langkah komunikasi apa yang dilakukan oleh Hima Persis terhadap IPP untuk

konsilidasi dan penjaringan kader?

Page 181: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cvi

I : iya, kami telah merumuskan bahkan telah membentuk grup di WA, komunikasi lintas

kader yang di dalamnya ada IPP, IPPI, Hima, Himi, supaya ada kedekatan antara IPP

dan Hima, maupun IPPI dan Himi. Karena secara ideologis yang sama-sama mengutif

gagasan dalam ayat al-Qur’an Arrasikhuna fil ilmi kan dalam ideologi IPP dan

kelanjutannya itu ada wama yadzakaru illa ulul albab. Nah secara ideologi seharusnya

IPP itu setelah beres sekolah itu melanjutkan ke Hima Persis dan dari kita juga ada

kominikasi. Kan IPP di PD itu hari Rabu, kita juga ada pembinaan komunikasi dengan

IPP

P : kader IPP itu kan sudah banyak yang lulus sekolah, berapa banyak IPP yang sudah

lulus masuk ke Hima khususnya di Garut?

I : Karena memang kebanyakan IPP nya di Garut. Kebanyakannya di luar jadi tidak

tahu terakomodir atau tidaknya oleh Hima persis di luar Garut

P : kalau yang di Garut sendiri bagaimana kang?

I : kalau di Garut sendiri tidak terdeteksi Karena ada kader IPP yang kuliahnya selain

dari Staipi

P : kalau di Staipi sendiri ada tidak kader yang dari IPP?

I : kadang-kadang, Karena IPP kebanyakan dari Rancabogo. Dan santri Rancabogo

biasanya kebanyakan kuliah ke luar Staipi. Tapi kalau ke Himi ada. Bahkan yang loyal

di IPPI loyal juga di Himi Persis

P : jadi kalau IPPI banyak yang kuliah di Staipi dan akhirnya loyal dan kalau untuk IPP

sedikit.

Nama : Rifqi Rifyal Rizaldi

Usia : 17

Pekerjaan : Pelajar

Tanggal : 22 Maret 2017

Tempat : PD. Persis Kab. Garut

Jabatan : Ketua IP-Persis Kab. Garut

P : Dari jenjang apa akhi sekolah di PERSIS?

I : Kalau di PERSIS dari jenjang MTs

P : MTs nya dimana?

I : Di PPI 153 Al-Firdaus Cipatat Bandung

Page 182: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cvii

P : Sebelum akhi menjabat sebagai ketua, apa jabatan sebelumnya?

I : Saya di IPP belum pernah menjabat sebelumnya

P : Aktif di PERSIS sendiri dari kapan?

I : Semenjak Aliyah dari tahun kemarin, awal tahun 2016

P : Sebelum itu apakah pernah aktif di organisasi lain?

I : Di organisasi RG sudah aktif dari Tsanawiyyah kelas dua

P : Dari mana akhi mengenal PERSIS?

I : Saya mengenal PERSIS dari keluarga saya

P : Apakah latar belakang pendidikan keluarga akhi dari PERSIS juga?

I : Iya, dari PERSIS. Bapak saya alumnus dari Pesantren Bentar dan Ibu saya alumnus

dari Pesantren Pajagalan

P : Apakah pernah di ajak ke acara-acara PERSIS?

I : Di ajak ke acara pengajian PERSIS, pengajian bulanan, rutinan.

P : Apakah lingkungan tempat akhi tinggal merupakan lingkungan PERSIS?

I : Kalau di lingkungan rumah iya

P : Apakah ada yang selain PERSIS?

I : Selain PERSIS ada, seperti NU

P : NU sendiri apakah berhubungan baik dengan PERSIS?

I : Hubungannya alhamdulillah baik, tidak sampai menimbulkan banyak perdebatan,

bahkan kalau ada apa-apa yang dari NU juga sering datang menemui Bapak saya

untuk meminta konsultasi tentang masalah keagamaan.

P : Jadi kerjasama dan toleransinya masih terjaga?

I : Iya masih, bahkan yang dari luar PERSIS pun sering ada

P : Kapan IPP pertama kali di bentuk di Garut?

I : Tanggal 23 September tahun 2010

P : Tokoh-tokoh perintis IPP di Garut siapa saja?

I : Dari HIMA terutama mahasiswa sedangkan dari pelajarnya sendiri ada Kang Alvin,

Kang Komar, Kang Fajar Gumelar dan lain-lain.

P : Proses pembentukan IPP ini seperti apa?

I : Dulu ada musyawarah akbar seluruh Pesantren PERSIS khususnya yang ada di Garut

membicarakan tentang bagaimana kegelisahan para mahasiwa tentang kondisi pelajar

pada waktu itu, sehingga para pelajarpun di sokong oleh para mahasiwa untuk

melakukan suatu tindakan yang lebih, pada akhirnya mengadakan suatu musyawarah

yang menciptakan Ikatan Pelajar PERSIS

Page 183: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cviii

P : Apa faktor pendukung IPP bisa ada di Garut?.

I : Kalau di lihat dari daerah Garut sendiri sudah terkenal dengan sebutan Kota Santri,

dan jika dibandingkan dengan daerah yang lain Pesantren PERSIS di Garut adalah

yang terbanyak. Sehingga apabila tidak ada yang mewadahi pelajar tersebut,

ditakutkan pelajar berceceran kemana-mana, nantinya belepotan maka kita kumpulkan

saja di suatu wadah yaitu Ikatan Pelajar PERSIS

P : Apa saja hambatan awal yang dialami oleh tokoh-tokoh yang memprakarsai adanya

IPP di Garut?

I : Ketakutan dari para pendahulu IPP ialah takutnya daerah atau ranah kekuasaan RG-

UG terambil oleh Ikatan Pelajar PERSIS sehingga kalau secara kasarnya nanti RG-

UG setelah adanya IPP-IPPi mau dibawa kemana sedangkan kita tahu bahwa RG-UG

sudah dari dulu lebih senior dari IPP. IPP hadir sebagai wadah dari RG-UG supaya

dapat bersilaturahmi antar Pesantren, ternyata setelah dilihat oleh para tokoh

kemudian di tela’ah oleh para sesepuh di PERSIS memang tidak ada, justru ikatan tali

silaturahmi menjadi kuat antara IPP-IPPi dan RG-UG.

P : Untuk anggota awal di IPP ada berapa?

I : Kira-kira ada 7 orang, baru sedikit.

P : Program awal yang di bangun oleh IPP lebih fokus kemana dan teknisnya seperti apa?

I : IPP itu lebih terfokus kepada dunia kepelajaran, karena memang kita tidak ingin

keluar dari ranah pelajar. Sehingga dari kegiatan pun kita lebih mengedepankan

kegiatan-kegiatan yang berbau tentang edukasi atau pembelajaran, seperti turots.

Sekarang turots sudah jarang ditemukan bahkan di Pesantren PERSIS sudah mulai

lenyap kemudian IPP itu kita hidupkan kembali.

P : Dulu ada berapa sekolah yang ikut ke IPP?

I : Kurang lebih ada lima Pesantren

P : Pada masa kepemimpinan Rifqi sendiri, program apa saja yang telah di jalankan?

I : Dari bidang Kajian Intelektual Islam atau KII dengan mengadakan turots dan

diskusi, sharing keilmuan atau informasi oleh setiap anggota untuk membiasakan

kader IPP terbiasa berbicara di depan orang banyak dan program tahunan dari KII di

angkatan saya adalah program semacam pra PLKJ namanya PKKJ Program Kerja

Khidmat Jam’iyyah, yang berfungsi supaya Ikatan Pelajar PERSIS menimba ilmu dan

melakukan follow up dari ilmu yang telah kita dapatkan di Pesantren.

P : Bagaimana teknis PKKJ sendiri?

Page 184: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cix

I : Tempatnya di Cisero, disana kita mengajar santri Tsanawiyyah di Pesantren dan

Diniyyah ke masjid-masjid. Ketika datang waktu sholat, IPP mempunyai jadwal

menjadi Imam di 5 masjid dan pembagian jadwal Imam dibagi-bagi. Tidak hanya

menjadi Imam tapi khutbah juga, jadi lebih mengabdi ke masyarakat, praktek menjadi

da’i

P : Kapan kumpul IPP dilakukan?

I : Diagendakan setiap hari rabu jam 14.00 tapi pada kenyataannya dimulai setelah

sholat ashar sampai jam 17.00

P : Selain KII ada Bidgar. apa lagi?

I : Kaderisasi yang mempunyai program mengadakan ROF’I 1 singkatan dari

Arrosikhuna fil ‘Ilmi semacam latihan dasar kepemimpinan. Acaranya tentang

mengenalkan Ikatan Pelajar PERSIS kepada para peserta kader IPP, IPP itu seperti

apa kemudian PESIS itu seperti apa dan menjadi pelajar harus seperti apa. Kemudian

kita mengkorelasikannya supaya kegiatan belajar dengan organisasi tidak terganggu,

salah satunya melalui pembinaan di ROF’I 1 jadi lebih ke acara pengkaderan.

P : Apa yang peserta dapatkan setelah ROF’I 1?

I : Yang di dapatkan oleh mereka adalah hak menjadi anggota resmi IPP dan hak mereka

menjadi pengurus IPP nantinya, yang menjadi pengurus IPP Daerah Garut ialah para

kader yang telah mealakukan ROF’I 1

P : Apakah ada jenjang pengkaderan lagi setelah ROF’I 1?

I : Ada, yaitu ROFI 2 untuk IPP di tingkat Pusat dan acaranya pun diselenggarakan oleh

Pusat.

P : Setelah PD IPP mengirimkan kader untuk mengikuti ROFI 2, bagaimana output nya?

I : Output dari ROFI 2 mereka mendapat hak untuk memimpin di pusat.

P : Setelah ROFI 1, apakah ada program pembinaan yang lainnya?

I : Melakukan kajian rutin setiap hari Rabu di PD. Karena pelajar itu mempunyai waktu

yang terbatas berbeda dengan mahasiswa. Kita hanya libur di hari jumat dan sengaja

kita tidak menjadwalkan rutin di hari jumat karena supaya para pelajar mempunyai

waktu untuk istirahat.

P : Apakah ada program yang lain setelah itu?

I : Dengan melakukan silaturahmi dan dakwah keliling ke setiap Pesantren. Kami juga

bersosialisasi tentang IPP, bagaimana IPP, pelajar itu bagaimana kalau ada

tambahan juga masih tentang dunia peljar.

P : Setelah sosialisasi sendiri ada berapa anggota yang IPP punya?

Page 185: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cx

I : Kalau Anggota yang dimiliki sekarang itu 11 orang

P : Partisipannya berapa orang?

I : Kalau partisipan itu banyak, kadang turots sampai 20 orang, kalau acara besar

seperti Seminar, Musyda mencapai 60-70 orang.

P : Jadi lebih banyak partisipan daripada anggota?

I : Iya, anggota masih sedikit.

P : Apa langkah-langkah yang diambil oleh IPP dalam menyikapi hal tersebut?

I : Kami berusaha untuk tetap menyampaikan atau mensosialisasikan IPP karena

kekurangan dari kami adalah masalah follow up setiap acara, yang sudah kita sadari

bahwa kekurangan kita disana. Ketika ada undangan, khususnya ke orang-orang yang

telah ROF’I 1 terkadang sulit dihubungi sehingga mereka tidak menhadiri kajian

ataupun kegiatan IPP yang lain mungkin karena ada kepentingan yang lain. Kami

sudah berusaha menyikapi masalah tersebut dengan mengadakan SVJMSC atau Swiss

Van Java Moeslim Students Conference

P : Seperti apa acara tersebut?

I : Kalau di daerah Garut cakupan tiap Pesantren itu jaraknya jauh, sehingga tidak

semua Pesantren dapat mengikuti kegiatan di PD dengan normal setiap hari Rabu.

Untuk menyikapinya kami mencoba untuk membuat penanggung jawab di dua daerah,

di Garut barat dan di Garut selatan. Kemarin juga alhamdulillah sudah terpilih dari

Garut Selatan yaitu Pesantren Pakenjeng yang menjadi penanggung jawab yang

merupakan salah satu bentuk follow up dari kami meskipun secara dzahir anggota kami

sedikit karena memang mereka terhambat oleh jarak

P : Pada masa kepemimpinan Rifqi sudah berapa kali mengadakan ROF’I 1?

I : Satu kali

P : Ada berapa peserta?

I : Dari IPP ada 30 orang

P : 11 orang tadi berarti orang yang aktif di IPP?

I : Iya, itu yang menjadi Staf di PD IPP Garut

P : Tapi sebenarnya anggotanya lebih dari itu?

I : Iya ada 35 orang

P : Untuk daerah Pakenjeng follow up dari PD seperti apa?

I : Kami serahkan kepada mereka untuk mengadakan acara rutinan yang bentuk

acaranya tidak kami tentukan agar kumpul tidak sekedar kumpul, untuk turots kita

samakan yaitu mengkaji kitab Al-kabair, untuk diskusi disesuaikan dengan kebutuhan

Page 186: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxi

daerahnya masing-masing dan untuk masalah waktu kami tidak tentukan yang penting

dalam sebulan harus ada acara kumpul setiap Pesantren minimal satu kali

P : Berapa orang yang sudah aktif disana?

I : Saya belum mendapatkan data mengenai hal itu, ketika dilihat kemarin yang datang

ke PD saat acara SVJMSC itu menjadi gambaran berapa orang yang datang. Dari

Garut selatan hanya 2 orang karena yang datang hanya dari pesantren Pakenjeng dan

untuk Pesantren 97 dan 104 tidak ada perwakilan dari mereka yang menghadiri acara

tersebut

P : Pada awalnya sudah ada 5 Pesantren yang aktif di PD, kalau sekarang ada berapa

Pesantren yang aktif?

I : Garogol, Pasir Jeungjing, dan Rancabogo. 3 Pesantren yang sering datang ke PD,

tapi karena adanya pembagian wilayah bertambah Rancapandan, Cikandang, dan

Pakenjeng

P : Kalau dari daerah yang lain tidak ada?

I : Yang lain hambatannya karena jarak, paling mereka datang ke PD ketika kami

melaksanakan Seminar, Musyda, dan acara besar lainnya

P : Berarti sebenarnya mereka menginginkan hadir, namun terbentur oleh jarak. Seperti

itu?

I : Iya, ketika Sosialisasi pun banyak keluhan dari santri dan Ustaz. Bukan karena tidak

mau mengikuti acara IPP tapi jarak yang menghalangi

P : Lalu setelah acara PKKJ harapan kedepannya seperti apa?

I : Harapannya, ketika mereka keluar dari IPP mereka siap untuk terjun ke masyarakat

dan ketika ditanya oleh masyarakat mereka siap menjawab

P : Contohnya seperti apa?

I : Contohnya ketika ditanya mengenai bab fiqih tuntutannya orang tersebut harus bisa

menjawab pertanyaan dari masyarakat karena tidak selamanya kita diam di sekolah

ada saatnya kita terjun ke masyarakat dan masyarakat pun lebih membutuhkan santri

secara nalar daripada siswa biasa

P : Apakah ada program yang belum terlaksana?

I : Pembuatan PC di daerah Garut selatan karena tidak mendapat izin dari pusat

sehingga kita berfikir lagi untuk membuat penanggung jawab

P : Kalau di publikasi apakah ada program seperti buletin?

Page 187: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxii

I : Alhamdulillah kami sudah membuat 2 buletin namun belum sempat di terbitkan dan

ada E-dakwah ada di Facebook, BBM, dan Whatsapp, disana materinya sama seperti

buletin yaitu menyampaikan suatu tausyiah

P : Apakah buletin pernah terbit di angkatan sebelumnya?

I : Pernah, di angkatan satu dan di angkatan lima

P : Untuk IPP sendiri harapannya seperti apa?

I : Untuk harapan dari IPP Rizal pemimpin, percuma cerdas di intelektual tapi tidak

mempunyai kepekaan sosial, kami harap setelah lulus Mu’allimin bisa berguna untuk

masyarakat, keluarga, dan juga lingkungannya

Nama : Azkia Wafiatul Zidaniyah

Usia : 18 tahun

Pekerjaan : Pelajar

Tanggal : 22 Maret 2017

Tempat : PD. Persis Kab. Garut

Jabatan : Ketua Bidgar SDMO PD. IPP Kab. Garut.

P : Kenapa bisa masuk ke Tsanawiyah PERSIS?

I : Awalnya tuntutan orang tua.

P : Oh jadi awalnya orang tua yang memasukkanya ke situ?

I : Iya.

P : Kalau jabatannya di PERSIS sendiri atau di IPP sendiri itu awalnya dari apa ya?

I : Awalnya jadi kader, suka ikut-ikutan kajian-kajian tapi sekarang dilantik. Jadi,

kordinator kajian intelektual Islam.

P : Berapa lama aktif di IPP?

I : Kurang lebih satu tahun setengah.

P : itu awal mulai ikut acara-acara IPP itu bagaimana?

I : Awalnya, melihat teman suka ikut-ikutan melihat seminar. Coba ikut seminar, nah

waktu ikut seminar itu ada tragedi, pokoknya mah gagal tidak jadi ikut seminar. Tapi,

Page 188: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxiii

ada lagi. Jadi setiap rabu itu suka ada kajian, dan selalu ikutin kajian-kajian itu. Jadi

lama-lama masuk.

P : Kajian seperti apa?

I : Yang saya ikuti saat itu dispaper dan turos. Dispaper itu diskusi pelajar PERSIS,

kalau turos itu membahas kitab gundul, yang dibahasnya kitab al-kaba’ir.

P : Jadi, mengapa anda tertarik masuk IPP dan menjabat di IPP?

I : kenapa tertarik, karena ada sesuatu hal yang tidak bisa didapatkan di sekolah, seperti

itu.

P : kalau latar belakang keluarga sendiri orang PERSIS atau bukan?

I : latar belakang keluarga sendiri macam-macam. Kalau Ayah saya sendiri NU, tapi

kalau keluarga dari Ibu saya Muhammadiyah, tapi Paman saya PERSIS.

P : Lalu, mengapa bisa di masukkan ke sekolah PERSIS?

I : Karena, kata orang tua sekarang yang paling bersinar atau yang paling cocok untuk

mendidik saya itu ya lingkungan PERSIS.

P : Alasannya seperti apa ya?

I : Mungkin karena mereka melihat akhlak-akhlak orang PERSIS yang dianggap lebih

baik daripada orang-orang Muhammadiyah atau NU.

P : Berarti orang tua tidak pernah ikut atau aktif di PERSIS?

I : Tidak pernah.

P : Tetapi mereka percaya bahwa PERSIS bisa mendidik anda untuk menjadi lebih baik?

I : Iya, karena melihat dari pengalaman paman saya.

P : Orang tua pernah ikut acara-acara PERSIS?

I : Sepertinya tidak pernah.

P : Tapi apakah anda sendiri pernah mengajak orang tua anda untuk emngikuti acara di

PD PERSIS atau di acara-acara PERSIS?

I : Belum pernah.

P : Kalau IPP sendiri di Garut seperti apa awalnya? Bagaimana awal terbentuknya IPP

Garut?

I : IPP di Garut terbentuk karena usulan-usulan dari berbagai orang, dari berbagai

pesantren. Dan orang-orang itu kalau di Rancabogo ada Aa’ Komar dan teh Indah

Rubariyah. Kalau di Garogol, ada Aa’ Aceng tapi tidak tahu nama aslinya siapa, dan

sama Aa’ Fajar. Kalau dari Pasirjenjing ada Aa’ Fajar Gumelar. Lalu ada Aa’ Alvin,

Aa’ labib Mufid dan Aa’ usamah. Segitu yang saya ingat. Mereka itu berembuk dan

mengusulkan suatu ide. Kalau misalnya seperti di Muhammadiyah, ada organisasi

Page 189: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxiv

pelajar IPM. Nah kalau di PERSIS mana? Tidak ada. Jadi mereka ingin ada organisasi

yang menampung pelajar. Lalu mereka membuat bagaimana kalau ada Ikatan Pelajar

Persis. Meskipun pada awal masanya, itu banyak orang yang menolak karena pelajar

itu masuknya ke HIMA kalau tidak salah. Kan sekarang HIMA itu ada kebijakan. Kan

HIMA itu ada Ka’bah, ada Makkah sekarang ada namanya Tawaf. Nah Tawaf itu

untuk pelajar.

P : Jadi proses pembentukan IPP sendiri seperti apa ya?

I : Prosesnya ya awalnya hanya obrolan-obrolan seperti itu, lalu disepakati dan

langsung di ajukan kepada pusat. Tapi pusat menolak untuk dijadikan otonom Ikatan

Pelajar Persis sampai sekarang. Sampai sekarang IPP belum di jadikan otonom.

P : Lalu IPP itu sendiri pada awalnya ketika di tolak menjadi otonom apa yang mereka

lakukan?

I : Mereka berusaha meyakinkan sesepuh atau otonom-otonom lain, bahwa Ikatan

Pelajar Persis itu memiliki rahanya sendiri dan berguna untuk kaderisasi PERSIS

kedepannya.

P : Cara membuktikannaya sendiri seperti apa ya waktu dulu?

I : Cara membuktikannya waktu dulu itu mereka ada kajian-kajian seperti itu kalau di

PD PERSIS Garut. Kajiannya sama membahas kitab gundul. Terus ada sosialisasi-

sosialisasi ke pesantren juga waktu angkatan dua. Saat ke pesantren mereka tidak

hanya sosialiasi, tapi mereka juga mengajak tukar pikiran pelajar yang ada di

pesantren tersebut tentang keilmuwan, seperti itu.

P : Saat ini sudah angkatan ke berapa ya?

I : Sekarang sudah angkatan ke-6.

P : Lalu program-program di angkatan 6 sendiri seperti apa?

I : Program kerja di angkata 6 itu banyak, dimulai dari Kajian Intelektual Islam sendiri

itu yang pertama kalau setiap mingguan pasti kajian. Kajiannya ada turos membahas

kitab-kitab, terus ada disappear (diskusi pelajar persis) ada halaqoh. Nah itu setiap

minggunya. Kalau untuk seminar, itu di kondisionalkan, kita sudah mengadakan 4

sampai 5 kali seminar dalam satu periode ini. Terus ada program kita di sosial media

itu e-dakwah (elektronik dakwah) via whatsapp, BBM, dan Facebook. Selain itu, e-

dakwah ada bulletin tetapi sayangnya kalau bulletin belum terlaksana diangkatan ini.

P : Kalau untuk di KII sendiri kan ada holaqoh, ada turos, ada dispeper, itu teknisnya

sepertiapa ya?

Page 190: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxv

I : Tekniknya kita bagi-bagi waktu, jadi kaya sebulan sekali. Terus untuk IPP dan IPI

karena turos itu kita punya gurunya dan gurunya hanya 1 tidak mungkin bisa dibagi

dua jadi kita antara IPP dan IPI itu di satuin. Tapi untuk dispeper sama holaqohnya di

pisah.

P : Jadi dalam satu bulan ini satu kali dispeper, satu kali holaqoh dan satu kali turos?

I : Bisa dikondisionalkan ka nada 4 minggu, nah karena Cuma ada 3 program setiap

minggunya, yang satu minggunya itu tergantung kita maunya apa. Turos,holaqoh,atau

dispeper.

P : Itu di hari apa dan jam berapa?

I : Setiap hari Rabu jam 3 setelah solat Ashar di PD PERSIS.

P : Kalau kajian turosnya sendiri, lebih membahas tentang apa ya?

I : Membahas tentang hukum alat. Seperti nahwu-shorof, yang seperti itunya.

P : Kalau dispeper sendiri?

I : Dispeper pertama seperti isu-isu terkini, jadi itu mah seperti untuk melatih wawasan

kader saja.

P : Kalau Halaqoh?

I : Halaqoh itu untuk menampilkan bahwa IPP bisa menjadi pemateri. Dilatih untuk

berbicara di depan.

P : Kan sudah 5 kali seminar, itu seminar apa saja yang sudah dilakukan?

I : Biasanya seminarnya terkait tentang pendidikan dan remaja.

P : Jadi, setiap seminar itu selalu terkait dengan pendidikan dan remaja?

I : Ada satu seminar saat itu ketika kita ada program PKKJ atau pelatihan kerja jamiah,

waktu di Cisero saat bulan Ramadhan, kita juga mengadakan seminar atau tabligh

akbar itu temanya tentang ramadhan. Cuma sekali.

P : Lalu di kaderisasi sendiri bagaimana jenjang pengkaderan di IPP, juga berapa anggota

yang sekarang dimiliki oleh IPP?

I : Syarat dikatakan menjadi anggota IPP itu harus telah melakukan rofi. Rofi satu. Nah

ada training kepemimpinan gitu di Ikatan Pelajar Persis. Nah, itu sudah kita lakukan,

terus ketika ini rofi dan aktif, mengikuti kegiatan-kegiata IPP dan Ikatan Pelajar Persis

Putri baru itu bis di anggap anggota. Lalu, kalau dari awal perkembangan dari

angkatan satu sampai angkatan tiga itu kader yang dating setiap minggunya ke PD

tidak lebih dari 10 orang. Tapi sekarang bisa lebih dari 30 orang. 30 orang itu yang

aktif di PDnya. Kalau yang tidak aktifnya bisa mencapai 70 orang-an.

P : Bagaimana cara untuk memperbanyak kader?

Page 191: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxvi

I : Kita lebih sering sosialisasi kalau diangkatan kita sendiri, jadi kita pernah melakukan

sosialisasi ke 25 pesantren PERSIS yang ada di Garut. Kita sosialisasikan IPP-IPI itu

seperti apa, lalu akhirnya mereka penasaran dan ingin mengikuti IPP.

P : Apakah karna hanya sosialisasi atau ada hal lain yang mungkin bisa di jual oleh IPP

untuk membuat kader datang?

I : Yang bisa dijual IPP, mungkin karena ketenaran. Untuk angkatan ini ketenarannya

di Facebook. Sosial media bermain disini.

P : Jadi untuk program yang lain selain kaderisasi dan selain KII ada lagi atau tidak?

I : Tadi yang dikaderisasikan kan yang di sebutin baru rofi, nah ada lagi kalau

kaderisasi, kaderisasi itu sendiri kemarin melakukan seminar se-Priyangan Timur.

Jadi, antara Ciamis, Banjar, dan Garut, kita kerjasama mengadakan seminar. Itu

dilaksanakanya di Tasik. Itu yang pertama, lalu yang kedua ada PKKJ. PKKJ itu

pelatihan kerja seperti KKN kalau dikalangan mahasiswa.

P : Jadi IPP-IPPI melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat?

I : Ya kita mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama kurang lebih

Sembilan hari.

P : Dimana pelaksanaanya?

I : Di desa Cisero, kecamatan Cisurupan.

P : Itu kegiatanya seperti apa?

I : Kegiatannya jadi dari jam 5 subuh kita sudah solat berjamaah, dari jam 5 sampai

jam 6 pagi. Lalu dari jam 6 sampai jam 7 atau jam 8 kita diskusi dengan para remaja

yang ada disana. Lalu dari jam 8 – 12 siang kita mengajar anak- anak MTS soal

keagamaanya. Dari jam 3 sore sampai jam 5 kita mengajar anak-anak diniyah atau

TK. Setelah itu, kita mencar kemasjid-masjid. Untuk yang ikhwan ada pembagian

untuk jadi imam kotbah.

P : Oh sampai ada kotbahnya?

I : Iya, jadi kita itu tidak hanya ingin pengabdian masyarakat sebatas mengajar, tetapi

ingin mensosialisasikan PERSIS juga disana. Bahwa ada organisasi pelajar

PERSISnya.

P : Inikan ranahnya pelajar dan anda inikan masih pelajar, dari kelima seminar juga

adanya PKKJ juga ada seminar Ramadhan apakah tidak mengganggu jam pelajaran?

I : Kalau untuk waktu tidak, tetapi kalau untuk persiapan-persiapan acaranya itu

mungkin iya mengganggu tapi tidak terlalu sampai kita meninggalkan pelajaran kita

atau sekolah kita.

Page 192: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxvii

P : Jadi untuk me-manaje waktu itu seperti apa?

I : kita mencari-cari waktu di libur sekolah. Missal tentang kegiatan-kegiatan seperti

itu, yang PKKJ kita mencari waktunya saat libur panjang, lalu kalau ada seminar pasti

setiap hari jum’at.

P : Jadi liburnya hari jum’at?

I : Iya hari jum’at.

P : Jadi acara persiapanya ini biasanya diadakan setiap kamis sore?

I : Iya, setiap kamis sore kita langsung beres-beres PD dari pulang sekolah, lalu

jum’atnya pagi-pagi kita langsung acara.

P : Lalu dari acara-acara kalian sendiri, cara publikasi apa saja yang kalian gunakan?

I : Biasanya, kalau tidak di sosmed kita langsung mengirim surat-surat ke setiap

pesantren untuk menghadiri acara itu.

P : jadi acara-acara tersebut pasti mengirimkan surat?

I : Iya, pasti selalu mengirimkan surat ke setiap pesantren.

P : Untuk pengiriman suratnya sendiri manual atau via elektronik?

I : Manual, karena kalau manual itu lebih formal daripada via elektronik.

P : Pengiriman suratnya sendiri dilakukan sepulang sekolah atau kadang ada yang

mengganggu jam pelajaran?

I : Tidak, kita tidak pernah izin untuk mengirim surat. Jadi, setiap pulang sekolah kita

baru ngirim surat.

P : Berarti semua kegiatan Ikatan Pelajar Persis itu tidak ada yang mengganggu waktu

belajar disekolah?

I : Iya, betul.

P : Lalu dari PD PERSIS sendiri apakah ada perubahan sikap dari awal, misalnya kan

saya ketahui di sebutkan bahwa ditolak oleh PP untuk menjadi otonom. Tapi sekarang

diangkatan 6 sendiri apakah ada perlakuan yang berbeda daripada sebelumnya?

I : kalau mendengar dari cerita-cerita para sesepuh atau demisoner dari angkatan

pertama hingga angkatan ke lima, memang ada perlakuan berbeda dari PD Persis.

Kan PD PERSIS juga ketuanya berganti-ganti, pasti berubah. Nah, kalau diangkatan

6 sendiri, kita itu lebih dekat ke ketua PD PERSISnya. Angkatan satu sampai angkatan

lima belum ada kantor di PD PERSIS. IPP itu belum punya kantor di PD PERSIS, tapi

saat angkatan 6 baru kita dikasih kantor oleh ketua Ustaz Ena. Karena itu, kenapa kita

bisa dikasih kantor sama ustaz Ena, karena ustaz Ena itu bangga dengan kinerja IPP.

Kita kan sudah mensosialisasikan PERSIS ke semua pesantren, lalu kita ada program

Page 193: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxviii

PKKJ, awalnya itu kita melaporkan bahwa kita itu ingin melaksanakan PKKJ dan

Ustaz Ena merespon baik.

P : Kerarti dari angkatan 1 -5 dimana kantor atau tempat mereka berkumpul?

I : Katanya mereka nebeng dikantor HIMA, atau numpang di aula PD PERSIS disana.

P : jadi tidak punya kantor sendiri, jadi bersama dengan HIMA berkumpul disitu?

I : Iya.

P : Lalu untuk kedepannya sendiri apakah ada program-program yang belum di

laksanakan atau ingin dicanangkan supaya IPP ini lebih terkenal atau dikenal oleh

santri- santri yang ada di Garut?

I : Mungkin angkatan 6itu, yang sudah dilihat oleh demisioner-demisioner program-

program kita itu sudah bagus. Tinggal dipertahankan ke angkatan 7 nantinya. Dan ada

yang kita inginkan itu, yang belum terlaksana dari angkatan 6 ialah mensosialisasikan

otonom – otonom lain seperti HIMA-HIMI, Pemuda –pemudi ke pelajar. Seperti itu.

P : Lalu yang saya dengar sendiri, apa perbedaan dari rizalulgod dan Ikatan Pelajar

Persis? Lalu rizalulgod itu apa artinya?

I : Rizalul ghod itukan artnya bapak-bapak yang akan mendatang, nah perbedaanya

dengan IPP ada diranah kerja mereka. Kalau rizalul ghod itu ranahnya sekolah, kalau

IPP ranahnya se beberapa sekolah jadi kalau misalnya Tarogong kan cuma satu

sekolah, sekolahan dia saja. Kalau IPP mengurus semua sekolah yang ada di

kawasannya. Kalau di PD berati yang ada dikabupaten.

P : Berarti IPP ini ialah yang mengumpulkan selutuh RG dan UG yang ada di garut?

I : Iya.

P : Lalu respon dari RG-UG sendiri terhadap IPP seperti apa?

I : Respon RG-UG sendiri baik, karena setiap RG-UG pasti ada yang aktif di IPP harus

merakap dua jabatan, tapi ketika mereka disekolah, mereka fokus dengan jabatan

mereka sebagai RG. Nah kalau misalkan mereka sudah keluar dari sekolah ke PD

mereka fokus dengan jabatan mereka sebagai Ikatan Pelajar Persis pimpinan

daerahnya.

Lampiran

Tasykil Majlis Penasihat Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) (2015-2020)

1. Prof. Dr. KH. M. Abdurrahman, MA.

2. KH. Muhammad Romli

Page 194: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxix

3. H. Md. Idad Soemarta

4. KH. Rahmat Najib, S.Pd.

5. Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M.Hum.

6. Ir. H. S. Kahfi Amin

7. H. Toha Kahfi

8. KH. Ad-Daelami Abu Hurairah

9. H.M. Latif Nurdin

Tasykil Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) (2015-2020)

Para Ketua

1. Ketua Umum : KH. Aceng Zakaria

2. Ketua Bidang Jamiyah : Dr. H. Jeje Jaenudin, M.Ag.

3. Ketua Bidang Tarbiyah : H. Ihsan Setiadi Latif, M.Si.

4. Ketua Bidang Dakwah : KH. Zae Nandang

5. Ketua Bidang Maliyah : Drs. H. Uyun Kamiludin, SH.

6. Ketua Bidang Hubungan

Masyarakat dan Kelembagaan : Dr. H. Dody S Truna, MA.

Para Sekretaris

1. Sekretaris Umum : H. Haris Muslim, Lc.

2. Wakil Sekretaris Umum : Aay Muhammad Furqon, M.Si.

3. Sekretaris Bidang Jamiyah : H. Erdian, S.Ag.

4. Sekretaris Bidang Tarbiyah : Drs. H. Asep Saefudin Badru

5. Sekretaris Bidang Dakwah : H. Supriatna, S.Pd, M.Pd.I.

6. Sekretaris Bidang Maliyah : H. Latif Nasharuddin, ST, MM.

7. Sekretaris Bidang Hubungan

Masyarakat dan Kelembagaan : Drs. H. Komarudin S., M. Pd. I.

Page 195: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxx

Para Bendahara

1. Bendahara Umum : H. Andi Sugandi

2. Bendahara I : H. Ruspendi

3. Bendahara II : H. Rasyid Sukarya

Para Ketua Bidang Garapan (BIDGAR)

1. Bidang Jamiyah

1. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Insani : H. Sulwan Kosasih, SH.

2. Pembinaan Jamiyah : Drs. H. Uu Suhendar,

M.Ag.

3. Pengembangan Jamiyah : H. Salam Rusyad

4. Siyasah Jamiyah : Dr. Asep Saeful

Mimbar, M.Ag

2. Bidang Tarbiyah

5. Pendidikan Tinggi dan Ma’had Aly : Dr. Badri Khaeruman, M.Ag

6. Pendidikan Menengah dan Kepesantrenan : Dr. H. Dedeng Rosyidin, M.Ag

7. Pendidikan Dasar dan Menengah Umum : Dr. H. Darwis, M.Pd

8. Pendidikan Dasar, Usia Dini dan Khusus : H, Hasan Natsir

3. Bidang Dakwah

9. Pengembangan Dakwah dan Kajian Keislaman : Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.

Hum

10. Sumber Daya Dakwah : Drs. H. Uus M. Ruhiat

11. Komunikasi Dakwah dan Kemesjidan : H. Nurmawan, M.Ag

12. Bimbingan Haji dan Umroh : Drs. H. Anwarudin, M.Ag

4. Bidang Maliyah

13. Perwakafan : H. Ikun Suharyadi, SH

Page 196: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxxi

14. Perzakatan : Dr. H. A. Hasan Ridwan, M.Ag

15. Ekonomi dan Keuangan : Latif Awaludin, S.Ag, MA, MH

16. Sosial : Ir. H. M. Faisal Nursyamsi,

MBA

17. Pengembangan Sarana Fisik : H. Ahmad Husein

18. Kepala Rumah Tangga : Ir. H. Tanuwidjaya

5. Bidang Hubungan Masyarakat dan Kelembagaan

19. Komunikasi dan Informasi : H. Jejen Jaenudin, M.Pd.I

20. Hubungan antar lembaga dan Organisasi : Drs. H. Nanang H, M.Pd

21. Hubungan Luar Negeri : H. Yusuf Burhanudin, Lc.

M.Pd.I

22. Konsultasi dan Bantuan Hukum : H. Yudi Wildan Latif, SH. MH

6. Dewan-Dewan

Dewan Hisbah

Ketua : KH. M. Romli

Sekretaris : KH. Zae Nandang

Wakil Sekretaris : H. Wawa Suryana Hidayat

Anggota

1. Prof. Dr. KH. M. Abdurahman, MA

2. KH. Aceng Zakaria

1. KH. Ad-Dailamy Abu Hurairah

2. KH. Lutfi Abdullah Ismail, Lc.

3. KH. Ahmad Mubin, Lc.

4. KH. Taufiq Rahman Azhar, S.Ag.

5. KH. Rahmat Najib, M.Pd.

Page 197: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxxii

6. KH. Drs. Uus Muhammad Ruhiyat

7. KH. Ade Abdurrahman, Lc.

8. KH. Drs. U Jalaluddin, M.Ag.

9. KH. Drs. A. Daeroby, M.Ag.

10. Dr. KH. Jeje Jaenudin, M.Ag.

11. KH. Salam Rusyad

12. Drs. H. Uu Suhendar, M.Pdl.

13. Dr. Nasrudin Syarif, M.Pdl.

14. Drs. H. Hamid Shiddiq, M.Ag.

15. Dr. KH. Dedeng Rosyidin, M.Pd.

16. Amin Mukhtar

17. H. Husen Zaenal M., Lc, M. Pdl.

18. H. Haris Muslim, Lc, MA

19. H. Teten Romli Qomaruddin

20. Fatahillah, Lc. MA

21. Suud Hasanudin, Lc. MA

Dewan Tafkir

Ketua : Dr. Amin Fauzi, M.Si

Wakil Ketua : Dr. H. Rahmat Efendi, M.Pd.I.

Sekretaris : H. Lutfi Lukman Hakim, Lc. M.HI.

Anggota :

1. H. Yusuf Badri, M.Ag.

2. Lam-Lam Pahala, M.Ag.

3. Drs. H. M. Amin Jamaludin

4. Dr. H. Hamdani Hamid, MA

Page 198: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxxiii

5. Drs. H. Syamsul Falah, M.Ag.

6. Yusep Sholehudi, M.Pd.I.

7. Drs. Asep Saeful Mimbar, M.Ag.

8. Drs. Amad Agus Sulthoni, M.Ag.

9. H. Danis Wijaksana, Lc., M.Si.

10. H. Arif Rahman Hakim, Lc., M.Ag.

11. Uus Rustiman, Lc., M.Hum.

12. Latif Awaludin, MH., MA.

13. Tatang Muttaqin, M.Sc.

14. Dr. Malki Ahmad Nasir.

15. Dr. Khoerul Fuad

16. H. M. Yamin, SH., MH.

17. Dr. Muslim Mufty

18. Dr. Ulil Amri Syafri

19. Nurkholis Ridwan, Lc.

20. H. Akmal Burhanuddin, Lc., MM.

21. Wildan Hasan, M.Pd.I.

22. Zaki Mubarak, M.Ag.

23. Pepen Irfan Fauzan, M.Si.

24. Arta Wijaya

25. Cedin Rosyad Nurdin, M. Kom.

26. Dr. H. Jajang Sobari

27. Nurhakim Zaki, Lc.

28. Dr. Maman Sumpena

Dewan Hisab dan Rukyat

Page 199: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxxiv

Ketua : H. M. Iqbal Santoso

Wakil Ketua : H. Syarif Ahmad Hakim, MH.

Sekretaris : Drs. H. Acep Saefudin Maksum, M.Ed.

Anggota

1. KH. M. Abdurrahman Ks.

2. Hilman Syaukani, M.Pd.

3. H. Hasan Natsir

4. Dindin Syawaludin, M.Ag.

5. Usman Burhanudin

6. Agus Salim

Para Ketua Badan Otonom

PP Persistri : Dra. Lia Yuliani, M.Ag.

PP Pemuda Persis : H. Eka Permana Habibillah

PP Pemudi Persis : Hj. Gyan Puspa Lestari, Lc., M.Pd.

PP HIMA Persis : Nizar Saputra, S.Pd.

PP HIMI Persis : Lida Maulida, S.Kom

Susunan Tasykil dan Staff Pimpinan Daerah Persatuan Islam Masa Jihad 2016-2020

Penasehat : H. Mamat Abdurrahman

H. E. Saepudin

H. Maman Saeful Rahman

Ketua : H. Ena Sumpena, M.Pd.I

Wakil Ketua I : H. Ruhyat Syadili, M.Pd.I

Wakil Ketua II : H. Cecep Nurcholis, S.Pd.I

Sekretaris : Edi Surahman

Wakil Sekretaris Gungun Abdul Basith M.Ag

Page 200: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxxv

Bendahara : H. Eman Sulaeman

Kabidgar Binbang SDM & O : Pepen Irfan Fauzan

Staff Heri M. Tohari, M.Pd

Nurul Irfan, M.Ag

Kabidgar Dakwah : Ade Kusnadi

Staff H. Husen Z. Muttaqin, Lc, M.Pd.I

H. Azis Asmana, Lc, M.Ag

Kabidgar Pendas : Isa Anshari, M. M.Pd

Staff Drs. Rahman Jaenudin, M.Pd

Dudi Supriadi. S.Th.i

Iwan Wahyudin, M.Ud

Kabidgar Dikmen : Suganda MA

Staff Drs. Saeful Hayat

Iwan Ridwan, M.Pd.I

Kabidgar Dikti : Drs. H. Uus Kusnawan, MBA. M.Pd

Staff Ajat Supriatna, M.Pd

Hendris Tohari, M.Ag

Kabidgar Bimhajum : H. Iyep Komarudin

H. Kuman

Mulyana, BA

Hari Ramlan

Dasep Haris

Kabag HAL : H. Hudan Mushafudin, S.Th.I

Staff Imam Fathurrahman, S.Pd

Kabidgar Perwakafan : Fahmi Idris, SH

Page 201: PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43058/1/IHSAN... · PELANGGENGAN PAHAM KEAGAMAAN ORGANISASI PERSATUAN

cxxvi

Staff H. Aep Ahmadin

Ruston Arrasyid, S.Ag

Kabidgar Perzakatan : Asep Suparman, S.Pd.I

Staff Ismail Hasyim, S.Pd.I

Jajang Sholih, S.Ag

Alamsyah, S.Pd.I

Kabidgar SosEk : Agus Soleh Muslim, S.Pd.I

Staff Aip Zaenal Muttaqin, SE

H. Asun Sunjana

Staff Kesekretariatan : Dayat S.Pd.I