BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

12
V GAMBARAN UMUM AUCTION TEH JAKARTA COLOMBO, DAN GUWAHATI 5.1. Jakarta Tea Auction 5.1.1. Sejarah Jakarta Tea Auction Jakarta Tea Auction mulai dibentuk pada tahun 1973. Awalnya pelelangan komoditi teh Indonesia dilakukan di Amsterdam (Belanda), lalu berpindah ke ke Anterwerpen (Belgia), hingga terakhir diadakan di London (Inggris). Dikarenakan kurang efektifnya kegiatan pelelangan teh di London Tea Auction pasca perang dunia kedua, dan jarak yang terlalu jauh sehingga pengawasan terhadap pemasaran menjadi sulit serta atas pertimbangan akan lebih baik jika komoditi teh Indonesia dikumpulkan di sebuah wadah sebelum diekspor ke luar negeri. Dibentuklah Jakarta Tea Auction yang diadakan di Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PTPN yang terletak di Jakarta. Pada tahun 2010, KPB berubah menjadi perseroan terbatas dan mengganti namanya menjadi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPB Nusantara), melalui Akta Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H. No. 4 tanggal 16 November 2009, yang disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. AHU-60488.AH.01.01. Tahun 2009 pada tanggal 11 Desember 2009. 5.1.2. Mekanisme Pelelangan Jakarta Tea Auction Pelelangan di Jakarta Tea Auction, biasanya dilakukan pada hari Rabu setiap minggunya. Pelelangan dimulai pada pukul sepuluh pagi hingga pukul satu siang, atau dapat berlangsung lebih lama jika jumlah teh yang dilelang sedang banyak. Saat ini Jakarta Tea Auction diketuai oleh Dadang Juanda, sebagai pemimpin jalannya pelelangan di Jakarta Tea Auction. Adapun mekanisme dari Jakarta Tea Auction, seperti yang dijelaskan oleh PT. KPB Nusantara, adalah sebagai berikut: 1. Teh yang akan di-auction/lelang disusun dalam katalog dengan nomor urut berupa nomor lot dan nomor chop. Teh dikemas dalam paper sack atau karung. Chop-chop yang sudah dimasukkan ke dalam katalog dan telah disampaikan kepada pembeli tidak dapat dibatalkan.

description

Penjelasan singkat cara auction teh di Indonesia

Transcript of BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

Page 1: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

V GAMBARAN UMUM AUCTION TEH JAKARTA

COLOMBO, DAN GUWAHATI

5.1. Jakarta Tea Auction

5.1.1. Sejarah Jakarta Tea Auction

Jakarta Tea Auction mulai dibentuk pada tahun 1973. Awalnya pelelangan

komoditi teh Indonesia dilakukan di Amsterdam (Belanda), lalu berpindah ke ke

Anterwerpen (Belgia), hingga terakhir diadakan di London (Inggris). Dikarenakan

kurang efektifnya kegiatan pelelangan teh di London Tea Auction pasca perang

dunia kedua, dan jarak yang terlalu jauh sehingga pengawasan terhadap

pemasaran menjadi sulit serta atas pertimbangan akan lebih baik jika komoditi teh

Indonesia dikumpulkan di sebuah wadah sebelum diekspor ke luar negeri.

Dibentuklah Jakarta Tea Auction yang diadakan di Kantor Pemasaran Bersama

(KPB) PTPN yang terletak di Jakarta. Pada tahun 2010, KPB berubah menjadi

perseroan terbatas dan mengganti namanya menjadi PT. Kharisma Pemasaran

Bersama Nusantara (PT. KPB Nusantara), melalui Akta Notaris N.M. Dipo

Nusantara Pua Upa, S.H. No. 4 tanggal 16 November 2009, yang disahkan oleh

Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. AHU-60488.AH.01.01.

Tahun 2009 pada tanggal 11 Desember 2009.

5.1.2. Mekanisme Pelelangan Jakarta Tea Auction

Pelelangan di Jakarta Tea Auction, biasanya dilakukan pada hari Rabu

setiap minggunya. Pelelangan dimulai pada pukul sepuluh pagi hingga pukul satu

siang, atau dapat berlangsung lebih lama jika jumlah teh yang dilelang sedang

banyak. Saat ini Jakarta Tea Auction diketuai oleh Dadang Juanda, sebagai

pemimpin jalannya pelelangan di Jakarta Tea Auction. Adapun mekanisme dari

Jakarta Tea Auction, seperti yang dijelaskan oleh PT. KPB Nusantara, adalah

sebagai berikut:

1. Teh yang akan di-auction/lelang disusun dalam katalog dengan nomor urut

berupa nomor lot dan nomor chop. Teh dikemas dalam paper sack atau

karung. Chop-chop yang sudah dimasukkan ke dalam katalog dan telah

disampaikan kepada pembeli tidak dapat dibatalkan.

Page 2: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

39

2. Tiap chop dalam katalog terdiri atas sampel/contoh yang mewakili jumlah

yang akan dijual dan diserahkan kepada pembeli beserta katalognya,

selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum auction dimulai.

3. Pada hari auction, pembeli mengajukan penawarannya secara langsung dan

terbuka kepada pelaksana auction, dalam suatu persaingan yang sehat untuk

setiap chop.

4. Penawaran diajukan dalam USD Cents/Kg dengan kondisi penyerahan Free

Carrier-Container Yard origin (FCA-CY origin) pelabuhan muat. Tanggung

jawab penjual terbatas sampai penyerahan barang dalam katalog di Container

Yard (CY) pelabuhan muat sesuai yang dicantumkan didalam katalog. Karena

tanggung jawab penjual hanya sampai penyerahan di Container Yard (sesuai

incoterms), maka Terminal Handling Charge origin (THC origin) dan

Document Fee sudah termasuk di dalam Freight dan menjadi beban pembeli.

Dalam hal penyerahan barang berbeda dengan ketentuan tersebut diatas

(untuk Blending Tea dan lain-lain), akan diberlakukan ketentuan khusus

melalui kontrak atau amandemen kontrak berdasarkan kesepakatan antara

pembeli dan penjual. Pengapalan barang yang tidak menggunakan pallet tidak

diberikan penggantian biaya pallet.

5. Penawaran dilakukan secara kompetitif dengan kenaikan minimal 1(satu)

USD Cents.

6. Penawar tertinggi akan ditetapkan sebagai pemenang jika menurut pelaksana

auction harga tersebut seimbang dengan harga limit yang ditetapkan oleh tim.

7. Kepada penawar tertinggi untuk partai yang tidak dilepas saat auction dapat

diberikan hak opsi untuk melakukan negoisasi setelah auction sampai jam

12.00 WIB hari berikutnya. Bila hak opsi telah dilalui maka kesempatan

dapat diberikan kepada pembeli lain yang berminat.

8. Partai teh yang tidak terjual dalam auction dapat ditawarkan kembali melalui

auction yang dilaksanakan pada minggu berikutnya, atau dijual secara free

sales.

Biasanya setengah jam sebelum lelang dimulai, panitia lelang bersama

dengan perwakilan dari PT. Perkebunan Nusantara akan mendiskusikan harga

price limit yang diinginkan. Price limit ditentukan berdasarkan record harga

Page 3: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

40

terendah yang pernah dialami oleh grade dan kebun yang bersangkutan. Dalam

jalannya pelelangan, jika terdapat beberapa chop yang mengalami withdrawn,

maka akan didiskusikan kembali setelah auction apakah barang tersebut akan

dilepas atau tidak dengan harga negosiasi antara buyer dengan pihak

penyelenggara lelang. Jika masih belum terdapat kesepakatan, maka chop tersebut

akan dijual secara private sales.

5.1.3. Peserta Jakarta Tea Auction

Jakarta Tea Auction diikuti oleh beberapa peserta yang terdiri atas

beberapa perusahaan yang bergerak di bidang teh, baik industri pengolahan teh

dan tea traders. Mayoritas peserta yang terdaftar dalam Jakarta Tea Auction

merupakan perusahaan tea traders, yakni perusahaan yang bergerak sebagai

perantara pembelian teh di Jakarta Tea Auction dengan pabrik pengolahan teh di

luar negeri, sebagai contoh; Vanrees, Finlays, dan Yoosuf Akbani. Menurut

wawancara dengan Ketua Jakarta Tea Auction, Dadang Juanda, hal ini

disebabkan karena pabrik pengolahan teh luar negeri lebih mempercayai traders

dalam membeli teh untuk bahan baku perusahaannya, jika dibandingkan dengan

membuka agen di Indonesia yang memerlukan biaya lebih banyak.

Tabel 7. Daftar Anggota Jakarta Tea Auction No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan

1 PT. Unilever Tbk. 11 PT. Jakarta Tea Traders

2 Van Rees (Thee) BV 12 CV. Rajawali Cocofibre

3 L. Elink Schuurmaan (Thee) BV 13 CV. Padekersa

4 PT. Sariwangi A.E.A. 14 UD. Intraco

5 PT. Trijasa Prima Sejati 15 Yoosuf Akbani

6 PT. Agropangan Putra Mandiri 16 CV. Surya Kencana

7 PT. Pucuk Mas Tigadaun 17 S. St. Clair Teas Indonesia

8 PT. Tea Expertindo 18 Suruci Enterprises, PTE Ltd

9 PT. Pacific Agritama Comodity 19 Finlays Beverage

10 PT. Kabepe Chakra

Sumber : Data Primer PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPB Nusantara) (2011)

Page 4: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

41

Jumlah peserta lelang pada Jakarta Tea Auction juga cenderung tetap,

sejak tahun 2001, Jakarta Tea Auction hanya diikuti oleh segelintir peserta.

Sedikitnya jumlah peserta pada Jakarta Tea Auction disebabkan oleh

diperlukannya beberapa syarat pendaftaran terlebih dahulu untuk menjadi peserta

lelang, sehingga hanya anggota yang memenuhi syarat yang diajukan oleh PT.

KPB Nusantara sebagai peserta lelang yang bisa mengikuti proses pelelangan di

Jakarta Tea Auction. Adapun beberapa syarat yang diajukan oleh PT. KPB

Nusantara agar seseorang atau sebuah perusahaan dapat menjadi peserta lelang di

Jakarta Tea Auction adalah sebagai berikut:

1. Company Profile.

2. Akte Pendirian Perusahaan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman.

3. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).

4. Surat Ijin Tempat Usaha (SITU).

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

6. Perusahaan Kena Pajak (PKP).

7. Laporan Keuangan Perusahaan tahun terakhir dan setiap tahun diperbaharui.

8. Surat Penunjukan sebagai agen pembelian (buying agent) dari Principal di

Luar Negeri. Principal tersebut adalah Perusahaan yang telah terdaftar pada

Kedutaan Besar Republik Indonesia. (KBRI) dan memiliki referensi bank

setempat.

9. Surat jaminan yang menyatakan bahwa teh yang dibeli pasti akan dibayar

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dan dikapalkan selambat-lambatnya

45 (empat puluh lima) hari setelah tanggal kontrak.

10. Jaminan dalan bentuk Bank Garasi atau Bank Deposit senilai minimal US$.

10.000.

5.1.4. Grade Teh Hitam & Destinasi Ekspor Jakarta Tea Auction

Mayoritas teh yang dilelang di Jakarta Tea Auction merupakan teh yang

diproduksi oleh PT. Perkebunan Nusantara. Dikarenakan fungsi awal dari PT.

KPB Nusantara, adalah sebagai pemasar dari produk yang dihasilkan oleh PT.

Perkebunan Nusantara. Hingga saat ini di Jakarta Tea Auction, perkebunan rakyat

Page 5: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

42

dan perkebunan swasta belum memiliki peran dalam pelelangan, sehingga belum

semua teh yang dihasilkan di Indonesa dilelang di Jakarta Tea Auction.

Tabel 8. Jumlah Teh yang Dilelang di Jakarta Tea Auction Menurut Jenis Teh

Tahun 2008-2010 (dalam kilogram)

Jenis Teh Tahun

2007 2008 2009 2010

Ortodoks

BOPI 253.320 557.880 432.200 213.320

BOP 2.917.360 2.774.040 1.495.000 2.286.460

BOPF 4.070.080 2.494.660 1.614.300 3.264.920

PFANN 7.462.420 5.613.640 3.849.540 5.874.580

DUST 5.198.200 4.526.980 3.335.160 4.106.360

BT 2.965.320 2.804.920 1.677.560 3.030.760

BP 1.224.820 1.375.300 914.100 1.084.940

PFANN II 2.411.840 2.647.000 2.025.100 2.744.380

DUST II 1.885.620 1.947.300 1.441.620 2.114.840

BT II 1.481.720 1.792.700 1.270.400 2.366.880

BP II 529.700 773.420 575.300 523.800

DUST III 1.125.300 1.364.220 827.800 1.477.660

DDUST IV - - - 70.000

FANN III - - - 340.440

Total Othodox 31.525.700 28.672.060 19.458.080 29.499.340

CTC

BP1 963.000 785.980 563.520 773.360

PF1 1.593.340 1.705.760 1.291.710 1.552.260

PD 1.275.820 1.321.600 1.163.430 1.479.580

FANN 2.563.120 2.220.780 2.166.340 2.532.480

D1 1.308.760 1.342.640 1.206.000 1.434.220

D2 1.045.980 995.620 1.044.720 1.070.860

D3 20.800 18.200 - 15.600

PWD - - - -

MB - - - -

Total CTC 8.770.820 8.390.580 7.435.720 8.858.360

Total Lelang 40.296.520 37.062.640 26.893.800 38.357.700

Keterangan : - ) data tidak tersedia

Sumber : Data Primer PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPB Nusantara) (2011)

(diolah)

Page 6: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

43

Jenis teh yang dilelang di Jakarta Tea Auction mayoritas merupakan teh

hitam Ortodoks dan CTC (Crush, Tearing, dan Curling), dengan proporsi jumlah

teh hitam ortodoks yang dilelang tiga kali lebih banyak jika dibandingkan dengan

teh hitam jenis CTC (Tabel 8). Jumlah volume lelang teh ortodoks di Jakarta Tea

Auction pada tahun 2010 berjumlah 29.499.340 kg, sedangkan volume lelang

CTC hanya sekitar 8.858.360 kg. Hal ini disebabkan mayoritas pabrik pengolahan

teh milik PT. Perkebunan Nusantara merupakan pabrik pengolahan teh ortodoks.

Pada tabel 8, grade Dust mutu I menempati urutan kedua dari jenis grade yang

dilelang terbanyak sesudah Fanning.

Teh yang sudah dilelang akan dikirm ke pelabuhan untuk dikirimkan ke

gudang milik tea traders sebelum dikirimkan ke luar negeri, atau ada juga yang

langsung dikirimkan ke luar negeri. Mayoritas teh hasil pelelangan teh di Jakarta

Tea Auction diekspor ke Rusia, yakni berjumlah 8.282.100 kg pada tahun 2010.

Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup banyak jika dibandingkan negara-

negara lain. Hal ini disebabkan fokus dari pasar ekspor teh Indonesia difokuskan

kepada Rusia.

Tabel 9. Volume dan Negara Tujuan Ekspor Teh Indonesia Tahun 2007-2010

(dalam kilogram)

Negara Tujuan

Tahun

2007 2008 2009 2010

Rusia 7.769.440 11.400.555 9.884.800 8.282.100

Malaysia 5.397.440 4.877.740 4.187.100 4.830.160

Pakistan 4.919.720 5.784.127 4.771.225 3.858.180

Inggris 8.608.220 4.731.380 5.049.100 3.480.920

Jerman 2.989.200 4.019.640 3.308.063 2.861.880

AS 3.365.140 3.131.600 2.668.340 2.458.400

Belanda 2.158.950 3.319.700 2.699.758 2.083.760

U.E.A 1.204.490 3.084.140 3.442.280 1.601.788

India 2.063.760 2.547.320 2.236.640 1.106.104

Mesir 742.880 969.720 755.260 590.700

Polandia 290.180 291.040 146.160 548.900

Lainnya 3.309.770 3.169.544 2.424.120 3.138.600

Total Ekspor 42.819.190 47.326.506 41.572.846 34.841.492

Sumber: Data Primer PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPB Nusantara) (2011)

(diolah)

Page 7: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

44

Berdasarkan hasil penelitian dari PPTK (Pusat Penelitian Teh dan Kina),

Rusia memiliki tren permintaan teh hitam curah yang meningkat pada awal 2002.

Selain permintaan yang meningkat jenis grade yang diminta oleh pasar Rusia

(yakni leafy dan broken grade) dan persyaratan jenisnya sesuai dengan standar teh

Indonesia (medium dan low gown tea). Sehingga untuk jangka waktu tahun 2003 -

2010, Indonesia menjadikan Rusia sebagai salah satu target pasarnya.

Selain Rusia, Indonesia juga mengekspor teh dengan grade, broken dan small

grade (grade Dust termasuk ke dalam small grades) ke negara-negara seperti

Malaysia, Pakistan, Inggris, Jerman, AS, dan Belanda. Dikarenakan preferensi

jenis teh yang diminta sesuai dengan jenis teh yang ditanam di Indonesia (medium

dan low gown), dengan standar mutu yang sedan, sehingga dengan mudah

Indonesia dapat memasuki pasar di Eropa Timur dan Amerika Serikat.

5.2. Teh di Sri Lanka dan Colombo Tea Auction

Sri Lanka merupakan salah satu negara penghasil teh terbesar di dunia,

dimana untuk nomor satu dipegang oleh Cina, hal ini dapat dilihat pada tahun

2010, yang mana produksi teh Sri Lanka mencapai 331.426.287 kg dengan luasan

area tanam mencapai 221.969 Ha Tanaman teh mulai ditanam di Sri Lanka

menggantikan tanaman kopi pada periode 1880-an. Hal ini dilakukan untuk

menghadapi permintaan terhadap teh dunia yang meningkat setiap tahunnya.

Hingga saat ini tanaman teh terus berkembang di Sri Lanka, menjadi salah satu

komoditi unggulan dalam bidang pertanian.

Jenis teh yang ditanam di Sri Lanka mayoritas antara lain; high gown,

medium gown, dan low gown tea. Mayoritas teh yang diproduksi di Sri Lanka

merupakan teh ortodoks dengan jumlah produksi pada tahun 2010 sebesar

309.703.394 kg, jika dibandingkan dengan CTC sebesar, 18.385.666 kg. Metode

pengolahan teh CTC sendiri baru dilakukan di Sri Lanka pada tahun 1983.

Colombo Tea Auction dibuka pada tahun 1883 oleh Ceylon Chamber of

Commerce, sebagai salah satu pusat perdagangan teh yang produksi Sri Lanka.

Awalnya fokus Colombo Tea Auction pada tahun 1947 adalah Colombo Tea

Auction menjadi salah satu pusat pelelangan teh pusat di dunia, karena London

Page 8: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

45

Tea Auction dialihkan menuju Colombo dan Kolkata. Hingga pada akhirnya

London Tea Auction tutup pada tahun 1998 dan Colombo Tea Auction

berkembang menjadi salah satu auction teh kedua terbesar di dunia, dimana

urutan pertama dipegang oleh Mombasa Tea Auction (Kenya)

Tabel 10. Produksi Teh Sri Lanka Tahun 2006-2010 (dalam kilogram)

Tahun Jenis Teh

Ortodoks CTC

2006 288.000.000 19.000.000

2007 285.000.000 16.000.000

2008 298.949.958 16.532.846

2009 272.986.931 13.628.518

2010 309.730.394 18.385.666

Sumber : International Tea Committee (2009)

Sri Lanka Tea Board (2009,2010, & 2011) (diolah)

Hingga saat ini, Colombo Tea Auction menjadi salah satu auction tertua

yang masih berjalan di dunia. Beberapa jenis grade teh yang dilelang di Colombo

Tea Auction yakni; BOP (Broken Orange Pekoe), BOPF (Broken Orange Pekoe

Fanning),OP (Orange Pekoe), BP (Broken Pekoe), dan Dust. Dalam pelelangan

biasanya grade teh dikategorikan kembali berdasarkan daerah tanam dan jenis

tehnya.

Pemegang otoritas tertinggi pada Colombo Tea Auction saat ini dipegang

oleh Sri Lanka Tea Board yang dibentuk pada tahun 1976, tugas utama dari Sri

Lanka Tea Board adalah mengatur jalannya kegiatan perindustrian teh di Sri

Lanka. Hingga saat ini Colombo Tea Auction diikuti oleh hampir 200 perusahaan,

yang terdiri atas perusahaan pengolahan teh dan eksportir.

Melalui Tabel 11, dapat dilihat bahwa setiap tahunnya Sri Lanka mampu

mengekspor teh rata-rata sekitar 290.000.000 kg/tahunnya dengan jumlah yang

dijual pada pelelangan rata-rata sekitar 265.000.000 kg/tahunnya, hampir 75

persen dari teh yang diekspor merupakan hasil dari pelelangan. Hal ini membuat

Colombo Tea Auction menjadi tempat pelelangan teh terbesar kedua di dunia

setelah Mombasa Tea Auction.

Page 9: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

46

Tabel 11. Presentase Auction Terhadap Ekspor Teh di Sri Lanka Tahun 2006-

2009 (dalam kilogram)

Tahun

Jumlah

Ekspor Auction Persentase

auction terhadap ekspor

2006 311.402.000 265.911.000 85,39 %

2007 290.794.000 241.998.000 83,22 %

2008 293.538.000 264.865.000 90,23 %

2009 289.652.286 283.208.272 97.77 %

Sumber : International Tea Committee (2009) dan Forbes Tea Portal (2009 dan 2010) (diolah)

Teh yang dijual di pelelangan akan diekspor kepada negara pembelinya,

mayoritas teh Sri Lanka diekspor ke Rusia dan negara-negara timur tengah. Hal

ini disebabkan oleh masyarakat Rusia dan negara timur tengah yang menyukai teh

broken grade BOP (Broken Orange Pekoe) dan BOPF (Broken Orange Pekoe

Fanning) dengan mutu tinggi, yang mayoritas dijual pada Colombo Tea Auction,

biasanya teh tidak hanya diekspor dalam bentuk curah (bulk), namun juga dapat

diekspor melalui kemasan (pack) dan kantung (bag).

Tabel 12. Volume dan Negara Tujuan Ekspor Teh Sri Lanka Tahun 2006-2009

(dalam metrik ton)

Negara Tujuan

Tahun

2006 2007 2008 2009

Federasi Rusia 58.041 47.561 43.896 45.581

UEA 43.743 43.566 44.945 30.931

Syria 30.573 27.288 26.114 29.207

Iran 27.838 31.716 31.027 28.606

Turki 13.344 14.459 15.858 15.751

Jordania 9.473 5.865 14.290 13.293

Jepang 10.894 10.243 10.189 9.500

Iraq 12.066 8.970 11.597 9.037

Ukraina 7.835 6.821 7.240 8.764

Saudi Arabia 7.292 8.436 7.218 4.716

Sumber : International Tea Committee (2009) dan Forbes Tea Portal (2009), (diolah)

Mayoritas grade teh yang diproduksi di Sri Lanka adalah grade BOP

(Broken Orange Pekoe) dan BOPF (Broken Orange Pekoe Fanning), yang

Page 10: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

47

diminati oleh pasar Rusia dan Timur Tengah, untuk masalah mutu tidak menjadi

masalah karena Sri Lanka teh di Sri Lanka dikenal dengan teh yang memiliki

mutu baik, disebabkan oleh elevasi penanamannya. Untuk small grades proporsi

ekspornya lebih kecil. hal ini disebabkan small grades tea (seperti Dust) lebih

banyak dikonsumsi domestik di Sri Lanka.

5.3. Teh di India dan Guwahati Tea Auction

India mulai memproduksi teh pada tahun 1883, industri teh di India mulai

berkembang sejak jaman pendudukan Inggris. Hingga kini India telah

berkembang menjadi salah satu negara penghasil teh terbesar di dunia. Pada tahun

2008, India memproduksi sebesar 980.818 ton. India menjadikan teh sebagai salah

satu sektor andalannya di bidang pertanian, sama seperti Sri Lanka dan Kenya.

Dalam produksinya India memproduksi mayoritas teh berjenis CTC

(Crush, Tearing, and Curling) dan sedikit ortodoks. Disebabkan mayoritas negara

di India memproduksi tehnya dengan metode CTC (Crush, Tearing, and Curling).

Perbandingan produksi teh di India dapat dilihat melalui tabel 13.

Tabel 13. Produksi Teh India Tahun 2004-2008 (dalam kilogram)

Tahun Jenis Teh

Ortodoks CTC

2006 72.000.000 815.000.000

2007 87.000.000 849.000.000

2008 78.000.000 893.000.000

2009 84.000.000 850.000.000

2010 92.000.000 878.000.000

Sumber : International Tea Committee (2009)

Guwahati Tea Auction dilaksanakan pertama kali pada 25 September 1970

oleh Guwahati Tea Auction Committee. Guwahati Tea Auction dibentuk karena

provinsi Assam menyumbang sekitar 55 persen dari total produksi teh India dan

80 persen dari total teh yang diekspor oleh India6. Namun kontribusi perkebunan

teh pada sektor ekonomi regional sangatlah kecil, sehingga diputuskan untuk

6 [GTAC] Guwahati Tea Auction Centre. 2008. History of GTAC.

http://www.assamteaxchange.com/aboutgtac/history.asp [ 21 September 2011]

Page 11: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

48

menumbuhkan perekonomian provinsi Assam dibuatlah sebuah auction baru yang

diberi nama Guwahati Tea Auction.

Tabel 14. Volume Teh yang Dilelang di Guwahati Tea Auction Tahun 2008-2010

(dalam kilogram)

Negara Tahun

2008 2009 2010

Januari – Maret 20.509.952 23.075.661 25.908.728

April – Juni 26.549.726 24.234.743 23.252.766

Juni – September 46.109.305 45.683.269 34.578.823

Oktober – Desember 42.572.681 42.398.317 37.631.819

Sumber : Guwahati Tea Auction Centre (2011)

Saat ini Guwahati Tea Auction merupakan auction terbesar ketiga di dunia

setelah Colombo dan Mombasa. Pada tahun 2008, jumlah peserta dari Guwahati

Tea Auction ada sekitar 665 penjual, 247 pembeli terdaftar, 9 broker and 34

gudang7. Beberapa negara tujuan ekspor teh yang berasal dari India dapat dilihat

pada tabel 15.

Tabel 15. Volume dan Negara Tujuan Ekspor India Tahun 2005-2007

(dalam metrik ton)

Negara Tujuan 2005 2006 2007

CIS 48.130 49.100 53.496

Uni Emirat Arab 26.540 21.882 24.551

Inggris 21.220 23.132 17.856

Iran 6.620 8.667 13.139

Afganistan 3.060 7.411 8.264

Amerika Serikat 7.345 6.893 7.968

Jerman 4.794 4.309 5.682

Pakistan 11.000 14.732 5.477

Mesir 370 2.751 5.144

Australia 4.904 4.451 4.864

Sumber : International Tea Committee (ITC) (2009)

7 Hazarika K. 2008. Tea Auction Market; with a special reference to Guwahati Auction Centre.

www.nits.ac.in/department/Humanities%20new/new_hum/ social_scanner/9.doc. [03 Juli

2011]

Page 12: BAB v Gambaran Umum Auction Teh Jakarta Colombo, Dan Guwahati

49

Pasar yang menjadi tujuan pemasaran pada auction di India (termasuk

Guwahati Tea Auction) tidak hanya pasar ekspor tetapi juga pasar domestik.

Dikarenakan selain India merupakan negara pengekpor teh di dunia, India juga

termasuk salah satu negara pengkonsumsi teh terbesar di dunia. Negera

pengekspor utama dari India adalah CIS, Uni Emirat Arab, dan Inggris. Untuk

grade Dust mayoritas digunakan untuk konsumsi lokal di India8.

8 Suprihatini R et al.. 2004. Peta Selera Pasar Teh Dunia. Jurnal Manajemen dan Agribisnis

Vol.1. No.2. Oktober 2004: 103-112.