BAB V ari

download BAB V ari

of 42

Transcript of BAB V ari

BAB V PENGOLAHAN DATAV.I. Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan analisa lingkungan dari perusahaan. Analisa SWOT terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam perusahaan, yang terdiri dari kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Faktor eksternal berasal dari lingkungan luar perusahaan yang dapat berpengaruh memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk bertahan maupun mengembangkan bisnisnya. Faktor eksternal terdiri dari peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Strength merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dalam bersaing dan mempertahankan bisnisnya. Dibawah ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh PT. Hutama Karya, berdasarkan hasil interview yang telah dilakukan dengan pembimbing perusahaan : 1. Lokasi sangat strategis 2. Menggunakan teknologi-teknologi canggih 3. Adanya pengechekan ulang untuk setiap material yang akan digunakan. 4. Adanya pengontrolan ulang untuk setiap proyek yang dikerjakan. 5. Adanya standarisasi khususnya dalam hal finansial saat melakukan kerja sama. 6. Adanya penilaian supplier yang dilakukan. 7. Sangat mementingkan mutu dalam setiap material yang digunakan. 8. Area parkir luas.

Weakness merupakan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dan diusahakan untuk menghilangkannya, atau sedapat mungkin untuk diperbaiki. Berikut ini merupakan kelemahan yang dimiliki oleh PT. Hutama Karya, berdasarkan hasil interview yang telah dilakukan dengan pembimbing perusahaan : 1. Banyak karyawan yang merangkap 2. Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang baik. 3. Sering terjadinya pergantian karyawan. 4. Sering terjadinya miss komunikasi antara kantor pusat dan kantor divisi jalan dan jembatan. 5. Sistem managemant yang dikelolah kurang baik. 6. Sistem kerja perusahaan pemerintah/BUMN sering kali tidak jujur.

Oppurtunity merupakan sebuah kesempatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengembangkan dan meningkatkan bisnisnya. Dibawah ini merupakan peluang yang dimiliki oleh PT. Hutama Karya, berdasarkan hasil interview yang telah dilakukan dengan pembimbing perusahaan : 1. Memiliki banyak supplier yang berkualitas. 2. Memiliki banyak proyek yang dikerjakan. 3. Memiliki kerja sama yang relatif meningkat tiap tahunnya. 4. Memiliki teknologi yang lebih canggih. 5. Adanya proyek-proyek besar yang ditangani, khusunya nilai nominal kontrak dalam proyek tersebut. Threat merupakan ancaman yang dapat mengancam atau menghambat perusahaan dalam mengembangkan dan meningkatkan bisnisnya. Berikut merupakan ancaman yang dimiliki oleh PT. Hutama Karya, berdasarkan hasil interview yang telah dilakukan dengan pembimbing perusahaan : 1. Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. 2. Kualitas pesaing yang semakin meningkat. 3. Perusahaan atau pesaing yang menggunakan teknologi-teknologi yang lebih canggih. 4. Berkurangnya rasa kepercayaan klien terhadap hasil kerja PT. Hutama Karya.

V.2. Analisa Faktor Internal Analisa yang dilakukan pada faktor internal adalah antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh PT. Hutama Karya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui bahwa kriteria-kriteria mana saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi PT. Hutma Karya dalam mengembangkan dan meningkatkan bisnisnya.

Tabel 5.2.1. Ranking Strength

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8

STRENGTH Lokasi sangat strategis Menggunakan teknologi-teknologi canggih Adanya pengechekan ulang untuk setiap material yang akan digunakan Adanya pengontrolan ulang untuk setiap proyek yang dikerjakan. Adanya standarisasi khususnya dalam hal finansial saat melakukan kerja sama. Adanya penilaian supplier yang dilakukan. Sangat mementingkan mutu dalam setiap material yang digunakan. Area parkir luas Total X Total O Subtotal Ranking

S1

S2 x

S3 x o

S4 x o o

S5 x o o o

S6 x o o o x

S7 x o x x x x

S8 x o o o o o o 1 0 1 VII

Total O 0 6 4 3 1 1 0 0

0 0 0 VIII

1 6 7 I

1 4 5 II

1 3 4 IV

1 1 2 VI

2 1 3 V

5 0 5 III

Dari hasil perhitungan ranking diatas maka didapatkan prioritas/ranking strength mana yang dimiliki oleh PT. Hutama karya adalah : I = Menggunakan teknologi-teknologi canggih

II = Adanya pengechekan ulang untuk setiap material yang digunakan. III = Sangat mementingkan mutu dalam setiap material yang digunakan. IV = Adanya pengontrolan yang dilakukan untuk setiap proyek yang dikerjakan. V = Adanya penilaian supplier yang dilakukan.

VI = Adanya standarisasi khusunya hal finansial dalam melakukan kerjasama. VII = Area parkir luas. VIII = Lokasi sangat strategis.Tabel 5.2.2. Ranking Weakness

WEAKNESS W1 W2 W3 W4 W5 W6 Banyak karyawan yang merangkap Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang baik. Sering terjadinya pergantian karyawan. Sering terjadinya miss komunikasi antara kantor pusat dan kantor divisi jalan dan jembatan. Sistem managemant yang dikelolah kurang baik. Sistem kerja perusahaan pemerintah/BUMN sering kali tidak jujur. Total X Total O Subtotal Ranking

W1

W2 x

W3 o o

W4 x o x

W5 x x x x

W6 o o o o o 0 0 0 VI

Total O 2 3 1 1 1 0

0 2 2 IV

1 3 4 III

0 1 1 V

3 1 5 I

4 1 5 II

Dari hasil perhitungan ranking diatas maka didapatkan weakness point mana yang dimiliki oleh PT. Hutama karya adalah : I = Sering terjadinya miss komunikasi antara kantor pusat dengan kontor divisi j alan dan jembatan. II = Sistem management yang dikelolah kurang baik. III = Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang baik. IV = Banyaknya karyawan yang merangkap.

V = Sering terjadinya pergantian karyawan. VI = Sistem kerja perusahaan pemerintah/ BUMN sering sekali tidak jujur..

V.3. Analisa Faktor Eksternal Sama dengan analisa faktor internal, analisa faktor eksternal juga dilakukan untuk mengetahui bahwa kriteria-kriteria mana saja yang menjadi kesempatan yang baik bagi PT. Hutama Karya serta ancaman bagi PT. Hutama karya dalam mengembangkan dan meningkatkan bisnisnya.Tabel 5.3.1. Ranking Oppurtunity

O1 O2 O3 O4 O5

OPPURTUNITY Memiliki banyak supplier yang berkualitas. Memiliki banyak proyek yang dikerjakan. Memiliki kerja sama yang relatif meningkat tiap tahunnya. Memiliki teknologi yang lebih canggih. Adanya proyek-proyek besar yang ditangani, khusunya nilai nominal kontrak dalam proyek tersebut. Total X Total O Subtotal Ranking

O1

O2 x

O3 x x

O4 x o o

O5 x x x x

Total O 0 1 1 0 0

0 0 0 V

1 1 2 II

2 1 3 III

1 0 1 IV

4 0 4 I

Dari hasil tabel ranking diatas, didapatkan kriteria-kriteria yang menjadi oopurtunity yang bagi baik PT. Hutama Karya dalam mengenbangkan dan meningatkan bisnisnya. Dibawah ini merupakan kesimpulan prioritas/ranking oppurtunity dari kriteria-kriteria tersebut : I = Adanya proyek-proyek besar yang ditangani, khusunya nilai nominal kontrak dalam proyek tersebut. II = Memiliki banyak proyek yang dikerjakan. III = Memiliki kerja sama yang relatif meningkat tiap tahunnya. IV = Memiliki teknologi yang lebih canggih. V = Memiliki banyak supplier yang berkualitas.

Tabel 5.3.2. Ranking Threat

T1 T2 T3 T4

THREAT Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. Kualitas pesaing yang semakin meningkat. Perusahaan atau pesaing yang menggunakan teknologi-teknologi yang lebih canggih. Berkurangnya rasa kepercayaan klien terhadap hasil kerja PT. Hutama Karya. Total X Total O Subtotal Ranking

T1

T2 x

T3 x o

T4 x o o

Total O 0 2 1 0

0 0 0 IV

1 2 3 I

1 1 2 II

1 0 1 III

Dari hasil tabel ranking diatas, didapatkan kriteria-kriteria yang menjadi threat/ancaman bagi PT. Hutama Karya dalam mengenbangkan dan meningatkan bisnisnya. Dibawah ini merupakan kesimpulan ranking threat/ancaman dari kriteria-kriteria tersebut : I = Kualitas pesaing yang semakin meningkat.

II = Perusahaan atau pesaing yang menggunakan teknologi-teknologi yang lebih canggih. III = Berkurangnya rasa kepercayaan klien terhadap hasil kerja PT. Hutama Karya. IV = Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

V.3. Hubungan SWOT V.3.1. Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dalam hubungan faktor internal dan faktor eksternal dalam sebuah penilaian kinerja adalah hal yang perlu dilakukan, karena hal tersebut berfungsi untuk mengetahui setidaknya kriteri-krieteria yang terdapat pada masing-masing faktor memiliki hubungan atau tidak. Apabila kriteria tiap faktor memiliki hubungan maka diberi tanda (), apabila tidak maka kosongkan. Dibawah ini merupakan tabel hubungan kriteria-kriteria pada faktor internal dan faktor eksternal yang didapat berdasarkan hasil interview yang dilakukan oleh pembimbing perusahaan :

Tabel 5.3.1.1. Hubungan Faktor Internal (Strength) dan Faktor Eksternal (Oppurtunity)

O1

O2

OPPURTUNITY O3 O4 Memiliki teknologi yang lebih canggih.

O5 Adanya proyekproyek besar yang ditangani, khusunya nilai nominal kontrak dalam proyek tersebut.

Memiliki Memiliki Memiliki banyak kerja sama banyak proyek yang relatif supplier yang yang meningkat tiap berkualitas. dikerjakan. tahunnya. S1 Lokasi sangat strategis S2 Menggunakan teknologi-teknologi canggih S3 Adanya pengechekan ulang untuk setiap material yang akan digunakan S4 Adanya pengontrolan ulang untuk setiap proyek yang dikerjakan. STRENGTH S5 Adanya standarisasi khususnya dalam hal finansial saat melakukan kerja sama. S6 Adanya penilaian supplier yang dilakukan. S7 Sangat mementingkan mutu dalam setiap material yang digunakan. S8 Area parkir luas

Tabel 5.3.1.2. Hubungan Faktor Internal (Weakness) dan Faktor Eksternal (Oppurtunity)

O1

O2

OPPURTUNITY O3 O4

Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki banyak kerja sama banyak teknologi proyek yang relatif supplier yang yang lebih yang meningkat tiap berkualitas. canggih. dikerjakan. tahunnya. Banyak karyawan yang merangkap Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang baik. Sering terjadinya pergantian karyawan. WEAKNESS Sering terjadinya miss komunikasi antara kantor pusat dan kantor divisi jalan W4 dan jembatan. W5 Sistem managemant yang dikelolah kurang baik. W6 Sistem kerja perusahaan pemerintah/BUMN sering kali tidak jujur. W1 W2 W3

O5 Adanya proyekproyek besar yang ditangani, khusunya nilai nominal kontrak dalam proyek tersebut.

Tabel 5.3.1.3. Hubungan Faktor Internal (Strength) dan Faktor Eksternal (Threat)

THREAT T1 Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 Lokasi sangat strategis Menggunakan teknologi-teknologi canggih Adanya pengechekan ulang untuk setiap material yang akan digunakan Adanya pengontrolan ulang untuk setiap proyek yang dikerjakan. Adanya standarisasi khususnya dalam hal finansial saat melakukan kerja sama. Adanya penilaian supplier yang dilakukan. Sangat mementingkan mutu dalam setiap material yang digunakan. Area parkir luas T2 Kualitas pesaing yang semakin meningkat. T3 Perusahaan atau pesaing yang menggunakan teknologiteknologi yang lebih canggih. T4 Berkurangnya rasa kepercayaan klien terhadap hasil kerja PT. Hutama Karya.

STRENGTH

Tabel 5.3.1.4. Hubungan Faktor Internal (Weakness) dan Faktor Eksternal (Threat)

THREAT T1 Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 Banyak karyawan yang merangkap Kekurangan Sumber Daya Manusia, dalam hal ini karyawan. Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang baik. Sering terjadinya pergantian karyawan. Sering terjadinya miss komunikasi antara kantor pusat dan kantor divisi jalan dan jembatan. Sistem managemant yang dikelolah kurang baik. Sistem kerja perusahaan pemerintah/BUMN sering kali tidak jujur. T2 Kualitas pesaing yang semakin meningkat. T3 Perusahaan atau pesaing yang menggunakan teknologiteknologi yang lebih canggih. T4 Berkurangnya rasa kepercayaan klien terhadap hasil kerja PT. Hutama Karya.

WEAKNESS

V.3.2. Rekapitulasi Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dari hasil yang telah didapat mengenai ada tidaknya hubungan antara tiap kriteria pada faktor internal dan eksternal, maka langkah selanjutnya dengan merekapitulasi matrix yang kemudian disusun dengan memberi simbol. Tabel rekapitulasi matrix sebagai berikut

Tabel 5.3.2.1. Rekapitulasi Matrix Faktor Internal dan Faktor EksternalFAKTOR EKSTERNAL O5 T1 T2 Adanya proyekSemakin proyek besar Memiliki Memiliki Memiliki kerja Memiliki yang ditangani, banyaknya Kualitas pesaing banyak supplier banyak proyek sama yang teknologi yang khusunya nilai perusahaan yang yang semakin yang yang relatif meningkat lebih canggih. nominal kontrak bergerak dibidang meningkat. berkualitas. dikerjakan. tiap tahunnya. dalam proyek konstruksi. tersebut. F A K T O R I N T E R N A L S1 Lokasi sangat strategis S2 Menggunakan teknologi-teknologi canggih S3 Adanya pengechekan ulang untuk setiap material yang akan digunakan S4 Adanya pengontrolan ulang untuk setiap proyek yang dikerjakan. STRENGTH S5 Adanya standarisasi khususnya dalam hal finansial saat melakukan kerja sama. S6 Adanya penilaian supplier yang dilakukan. S7 Sangat mementingkan mutu dalam setiap material yang digunakan. S8 Area parkir luas W1 Banyak karyawan yang merangkap W2 Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang baik. W3 Sering terjadinya pergantian karyawan. WEAKNESS Sering terjadinya miss komunikasi antara kantor pusat dan kantor divisi jalan dan W4 jembatan. W5 Sistem managemant yang dikelolah kurang baik. W6 Sistem kerja perusahaan pemerintah/BUMN sering kali tidak jujur. O1 O2 OPPURTUNITY O3 THREAT O4 T3 T4 Berkurangnya Perusahaan atau rasa pesaing yang kepercayaan menggunakan klien terhadap teknologi-teknologi hasil kerja PT. yang lebih canggih. Hutama Karya.

Setelah melakukan rekapitulasi pada tabel diatas, maka tahap berikutnya adalah dengan memperhitungkan banyaknya sel yang menunujukkan hubungan antar kriteria pada faktor internal dan faktor eksternal. Hasil rekapitulasi kriteria pada faktor eksternal adalah sebagai berikut :Tabel 5.3.2.2. Hasil Rekapitulasi Faktor Eksternal (Oppurtunity) dan Internal (Strength & Weakness) Oppurtunity O1 O2 O3 O4 O5 Strength 1 4 4 1 4 Weakness 0 0 0 0 0

Tabel 5.3.2.3. Hasil Rekapitulasi Faktor Eksternal (Threat) dan Internal (Strength & Weakness) Strength 0 2 1 3 Weakness 0 3 0 1

Threat T1 T2 T3 T4

Dari tabel diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan yang dapat mengetahui seberapa tinggirendahnya oppurtunity/ kesempatan dan threat/ancaman yang dimiliki PT. Hutama Karya dalam meningkatkan dan mengembangkan bisnisnya. Kesimpulan yang diperoleh adalah : Oppurtunities : High/Tinggi Medium : Strength > Weakness = O1, O2, O3, O4 : Strength = Weakness = -

Low/Rendah : Strength < Weakness =

Threats : Serius Medium : Weakness > Strength = T2 : Weakness = Strength = T1

Low/Rendah : Weakness < Stregnth = T3, T4

Sama dengan pada faktor eksternal, faktor internal juga dapat ditarik kesimpulan yang dapat digunakan PT. Hutama Karya dalam menganalisa apakah strength/kekuatan dan weakness/kelemahan yang dimiliki PT. Hutama Karya sekarang benar-benar tidak akan menjadi ancaman dalam meningkatkan dan mengembangkan bisnisnya. Dibawah ini merupakan hasil rekapitulasi faktor internal :Tabel 5.3.2.4. Hasil Rekapitulasi Faktor Internal (Strength) dan IEksternall (Oppurtunity & Threat) Strength S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 Oppurtunity 0 4 3 3 0 1 3 0 Threat 0 1 1 1 0 0 3 0

Tabel 5.3.2.4. Hasil Rekapitulasi Faktor Internal (Weakness) dan IEksternall (Oppurtunity & Threat) Weakness Oppurtunity W1 0 W2 W3 W4 W5 W6 0 0 0 0 0 Threat 0 0 2 0 0 0

Dari hasil rekapitulasi diatas, dapat disimpulkan bahwa : S7 berkaitan dengan 3 kriteria pada faktor threat/ancaman yaitu T2, T3, T4 S2, S3 dan S4 berkaitan dengan 1 kriteria pada faktor threat/ancaman. W3 berkaitan dengan 2 kriteria pada faktor threat/ancaman.

V.4. Weighting Faktor Internal dan Eksternal Dengan mengevaluasi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal, hal tersebut berfungsi untuk mengetahui kriteria mana yang menjadi patokan utama bagi PT. Hutma Karya dalam mengembangkan dan meningkatkan bisnisnya. Setelah mengetahui prioritas dari

faktor internal dan eksternal, langkah selanjutnya yaitu dengan membuat weighting sistem dari faktor internal dan faktor eksternal yang terdiri dari bobot dan peringkat dari masingmasing faktor. Dimana hasil yang didapat akan menunujukan posisi dari PT. Hutama Karya itu sendiri. Dibawah ini merupakan tabel perhitungan bobot dan peringkat faktor internal dan faktor eksternal :Tabel 5.3.1. Weighting Sistem Faktor Internal

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8

W1 W2 W3 W4 W5 W6

STRENGTH Lokasi sangat strategis Menggunakan teknologi-teknologi canggih Adanya pengechekan ulang untuk setiap material yang akan digunakan Adanya pengontrolan ulang untuk setiap proyek yang dikerjakan. Adanya standarisasi khususnya dalam hal finansial saat melakukan kerja sama. Adanya penilaian supplier yang dilakukan. Sangat mementingkan mutu dalam setiap material yang digunakan. Area parkir luas total WEAKNESS Banyak karyawan yang merangkap Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang baik. Sering terjadinya pergantian karyawan. Sering terjadinya miss komunikasi antara kantor pusat dan kantor divisi jalan dan jembatan. Sistem managemant yang dikelolah kurang baik. Sistem kerja perusahaan pemerintah/BUMN sering kali tidak jujur. Total Sub total

Bobot 0,025 0,100 0,090 0,075 0,045 0,055 0,088 0,035 0,513 0,063 0,07 0,054 0,088 0,08 0,04 0,395 1

Rating Peringkat 2 0,050 5 0,500 5 0,450 3 0,225 3 0,135 4 0,220 4 0,352 2 0,070 2,002 2 4 3 5 4 2 0,126 0,28 0,162 0,44 0,32 0,08 1,408 0,594

Dari tabel analisa sistem diatas, dapat disimpulkan bahwa total dari faktor internal adalah 0,134. Dengan begitu kekuatan yang dimiliki oleh PT. Hutama Karya lebih unggul dibandingkan dengan kelemahan yang ada pada PT. Hutama Karya.

Tabel 5.3.2. Weighting Sistem Faktor Eksternal

O1 O2 O3 O4 O5

T1 T2 T3 T4

OPPURTUNITY Memiliki banyak supplier yang berkualitas. Memiliki banyak proyek yang dikerjakan. Memiliki kerja sama yang relatif meningkat tiap tahunnya. Memiliki teknologi yang lebih canggih. Adanya proyek-proyek besar yang ditangani, khusunya nilai nominal kontrak dalam proyek tersebut. Total THREAT Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. Kualitas pesaing yang semakin meningkat. Perusahaan atau pesaing yang menggunakan teknologi-teknologi yang lebih canggih. Berkurangnya rasa kepercayaan klien terhadap hasil kerja PT. Hutama Karya. Total Subtotal

Bobot 0,088 0,15 0,095 0,09 0,1 0,523 0,085 0,18 0,12 0,092 0,477 1

Rating Peringkat 3 0,264 5 0,75 4 0,38 4 0,36 5 0,5 2,254 3 5 5 4 0,255 0,9 0,6 0,368 2,123 0,131

Pada tabel analisa sistem untuk faktor eksternal diatas, dapat disimpulkan bahwa total nilai dari faktor eksternal adalah 0,131 yang berarti PT. Hutama Karya memiliki peluang dalam mempertahankan dan meningkatkan bisnisnya. Posisi dari PT. Hutama Karya, digambarkan dibawah ini :

Peluang/ Oppurtunity

Kuadran I/ Growth Kuadran III/ Stability Posisi PT. Hutama Karya (0,594;0,131)

Kelemahan/ WeaknessKuadran IV/ Survival Kuadran II/ Diversification

Kekuatan/ Strength

Ancaman/ Threat

Gambar 5.3.1. Posisi PT. Hutama Karya

V.5. Matrix SWOT Setelah melakukan proses weighting sistem untuk proses internal dan eksternal, maka diketahui bahwa posisi dari PT. Hutama Karya berada di kurva I yaitu Strength Opprtunity. Dimana posisi Strength Opprtunity ini memiliki arti bahwa PT. Hutama Karya berada di posisi yang Growth / bertumbuh, sehingga posisi ini mengandung berbagai alternatif strategi yang bersifat memanfaatkan peluang dengan mendayagunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki oleh PT. Hutama Karya. Dengan itu dibuatlah sebuah matrix SWOT yang berfungsi untuk memberikan strategi-strategi yang akan membantu PT. Hutama Karya dalam mengembangkan dan meningkatkan bisnisnya sesuai dengan posisi yang telah didapatkan. Dibawah ini merupakan matrix SWOT untuk PT. Hutama Karya berdasarkan hasil interview dengan pembimbimg perusahaan :

Tabel 5.5.1. Matrix SWOT Strength : 1. Lokasi sangat strategis 2. Menggunakan teknologiteknologi canggih 3. Adanya pengechekan ulang untuk setiap material yang akan digunakan. 4. Adanya pengontrolan ulang untuk setiap proyek yang dikerjakan. 5. Adanya standarisasi khususnya dalam hal finansial saat melakukan kerja sama. 6. Adanya penilaian supplier yang dilakukan. 7. Sangat mementingkan mutu dalam setiap material yang digunakan. 8. Area parkir luas. Weakness : 1. Banyak karyawan yang merangkap 2. Kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang baik. 3. Sering terjadinya pergantian karyawan. 4. Sering terjadinya miss komunikasi antara kantor pusat dan kantor divisi jalan dan jembatan. 5. Sistem manajemen yang dikelolah kurang baik. 6. Sistem kerja perusahaan pemerintah/BUMN sering kali tidak jujur.

MATRIX SWOT

Oppurtunity :

1. Memperbaiki sistem manajemen PT. Hutama pendapatan. 1. Memiliki banyak supplier Karya. 2. Menjaga hubungan baik yang berkualitas. 2. Meningkatkan kualitas dengan para klien. 2. Memiliki banyak proyek Sumber Daya Manusia 3. Mengikuti perkembangan yang dikerjakan. (karyawan). teknologi yang selalu 3. Memiliki kerja sama yang 3. Meningkatkan kinerja modern dan canggih. relatif meningkat tiap karyawan. 4. Meningkatkan tahunnya. pengontrolan pada proyek4. Memiliki teknologi yang proyek yang dikerjakan lebih canggih. maupun yang sudah 5. Adanya proyek-proyek dikerjakan (sesuai dengan besar yang ditangani, kontraknya). khusunya nilai nominal

1. Meningkatkan

kontrak tersebut

dalam

proyek 5. Melakukan penyeleksian supplier-supplier untuk melakukan kerja sama.

Threat : 1. Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. 2. Kualitas pesaing yang semakin meningkat. 3. Perusahaan atau pesaing yang menggunakan teknologi-teknologi yang lebih canggih. 4. Berkurangnya rasa kepercayaan klien terhadap hasil kerja PT. Hutama Karya.

1. Meningkatkan

sistem kualitas 1. Memperkuat manajemen dan kinerja kinerja PT. Hutama PT. Hutama Karya. Karya. (seluruh aspek yang ada pada PT. Hutama Karya, baik dari karyawan, sistem, dan teknologi)

Dari hasil tabel diatas didapatkan strategi-strategi yang cocok dan pas untuk PT. Hutama Karya berdasarkan posisinya, Dimana strategi-strategi tersebut digunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis PT. Hutama Karya. Strategi-strategi tersebut adalah sebagai berikut : Untuk Faktor Strength-Oppurtunity :

1. Meningkatkan pendapatan. 2. Menjaga hubungan baik dengan para klien. 3. Mengikuti perkembangan teknologi yang selalu modern dan canggih. 4. Meningkatkan pengontrolan pada proyek-proyek yang dikerjakan maupun yang sudah dikerjakan (sesuai dengan kontraknya). 5. Melakukan penyeleksian supplier-supplier untuk melakukan kerja sama. Untuk Faktor Strength-Threat :

1. Meningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Karya. (seluruh aspek yang ada pada PT. HutamaKarya, baik dari karyawan, sistem, dan teknologi.

Untuk Faktor Weakness- Oppurtunity :

1. Memperbaiki sistem manajemen PT. Hutama Karya. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (karyawan). 3. Meningkatkan kinerja karyawan. 4.

Untuk Faktor Weakness- Threat :

1. Memperkuat sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya.Setelah menemukan strategi-strategi tersebut, maka langkah selanjutnya dengan menentukan strategi yang cocok dan pas yang dapat mendukung untuk 4 perspektif Balanced Scorecard dalam peniliaian kinerja PT. Hutama Karya yaitu perspektif finansial, perspektif konsumen, perspektif binis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dibawah ini merupakan tabel strategi untuk tiap perspektif Balanced Scorecard yang didapat berdasarkan hasil interview dengan pembimbing perusahaan :

Tabel 5.5.2. Strategi 4 perspektif Balanced Scorecard Dalam Penilaian Kinerja PT. Hutama Karya4 Perspektif Balanced Scorecard No Strategi Sasaran Strategis Finansial Meningkatkan pendapatan Jumlah proyek yang dikerjakan Menciptakan image yang baik Meningkatkan teknologi dalam perusahaan Konsumen Proses Bisnis Internal Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan

1.

Meningkatkan pendapatan

Meningkatkan pendapatan tiap tahunnya Meningkatkan Kepuasan Konsumen Pencitraan Kecanggihan Alat-Alat yang digunakan Mengontrol proyek yang yang sedang dilakukan maupun yang sudah dilakukan.

Menjaga hubungan baik dengan para klien.2.

S-O

Mengikuti perkembangan teknologi yang selalu modern dan canggih. Meningkatkan pengontrolan pada proyek-proyek yang dikerjakan maupun yang sudah dikerjakan (sesuai dengan kontraknya).

3.

Meningkatkan pengontrolan proyek

4.

Melakukan penyeleksian suppliersupplier untuk melakukan kerja Mencari supplier yang berkualitas samaMeningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Karya. (seluruh aspek yang ada pada PT. Hutama Karya, baik dari karyawan, sistem, dan teknologi. Memperbaiki sistem manajemen PT. Hutama Karya. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (karyawan).

Memberikan berkasberkas secara transparansi saat melakukan kerja sama Pemutusan hubungan kerja sama Adanya mutasi karyawan proyek Adanya Pelatihan Karyawan Sistem pengupahan yang baik Adanya penghargaan bagi karyawan Menciptakan lingkungan kerja yang ideal Terus meningkatkan dan mengembangkan sistem manajemen dan

5.

Meningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Karya. Memperbaiki sistem manajemen SDM Meningkatkan kualitas karyawan Meningkatkan kepuasan kerja karyawan

S-T

6. 7.

W-O

8.

Meningkatkan kinerja karyawan

Peningkatan motivasi kerja Meningkatkan produktivitas karyawan

9.

Memperkuat sistem manajemen dan Memperkuat sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya kinerja PT. Hutama Karya

W-T

5.5. Peta Strategi Balanced Scorecard ( Strategy Map ) Dengan adanya sasaran strategis (Key Succsess Factor) dan tolak ukur (Key

Performance Indicator) yang telah diperoleh dari tabel diatas, maka untuk memperjelaskan hubungan antar KPI dalam tiap perspektif tersebut dibuatlah sebuah peta strategi (Strategy Map). Dimana peta strategi (strategy map) menunjukkan secara jelas hubungan sebab akibat dari visi-misi, dengan berbagai sasaran strategis (Key Succsess Factor) dan tolak ukur (key performance indicator) untuk setiap perspektif dalam balanced scorecard. Dibawah ini merupakan strategy map (peta strategi ) PT. Hutama Karya :

VISI

Menjadi Kontraktor Handal di dalam negeri, sekaligus kontraktor yang diakui di luar negeri

MISI

Menjadikan Perusahaan PT.Hutama Karya (Persero) sebagai Perusahaan Jasa Konstruksi professional, berteknologi tinggi, mampu menghasilkan laba dan pertumbuhan usaha yang menjamin exsistensi perusahaan melalui penguasaan pasar nasional dan internasional, dan mampu memenuhi kewajiban kepada state holder

FINANSIALMeningkatkan Kepuasan Meningkatkan Kepuasan Konsumen Konsumen meningkatkan pendapatan meningkatkan pendapatan tiap tahunnya tiap tahunnya

KONSUMENPencitraan Pencitraan Mengontrol proyek yang yang sedang Mengontrol proyek yang yang sedang dilakukan maupun yang sudah dilakukan. dilakukan maupun yang sudah dilakukan.

PROSES BISNIS INTERNAL

Memperbaiki sistem Memperbaiki sistem manajemen SDM manajemen SDM

Memperkuat sistem manajemen dan Memperkuat sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya kinerja PT. Hutama Karya

Mencari supplier yang berkualitas Mencari supplier yang berkualitas

Meningkatkan kualitas kinerja PT. Meningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Karya. Hutama Karya.

PROSES PERTUMBUHAN dan PEMBELAJARAN

Meningkatkan kepuasan kerja Meningkatkan kepuasan kerja karyawan karyawan Meningkatkan kualitas karyawan Meningkatkan kualitas karyawan

Peningkatan motivasi kerja Peningkatan motivasi kerja

Meningkatkan produktivitas Meningkatkan produktivitas karyawan karyawan

Kecanggihan Alat-Alat Kecanggihan Alat-Alat yang digunakan yang digunakan

Gambar 5.5.1. Strategy Map

Dari hasil Strategy Map yang diperoleh untuk 4 perspektif pada Balanced Scorecard, memiliki pengaruh pada kesuksesan pencapaian visi misi dari PT. Hutama Karya yang telah ditetapkan. KSF pada 4 perspektif Balanced Scorecard yang diperoleh untuk PT. Hutama Karya adalah sebagai berikut: 1. Perspektif Finansial. KSF (Key Success Factor) yang diperoleh untuk perspektif finansial adalah sebagai berikut :Tabel 5.5.1. KSF Perspektif Finansial Perspektif Finansial

Meningkatkan pendapatan tiap tahunnya Meningkatkan Kepuasan Konsumen

-

Meningkatkan Pendapatan Tiap Tahunnya. Meningkatkan Pendapatan Tiap Tahunnya dimaksud disini adalah terus meningkatkan pendapatan PT. Hutama Karya tanpa mengalami kerugian yang akan mengurangi kualitas PT. Hutama Karya itu sendiri, karena dengan masuknya pendapatan yang tinggi tanpa adanya kerugian maka PT. Hutama Karya akan mampu mencapai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.

-

Meningkatkan Kepuasan Konsumen. Sama dengannya pendapatan, kepuasan konsumen juga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan PT. Hutama Karya dalam mencapai visi dan misinya. Dengan meningkatnya kepuasan konsumen pada PT. Hutama Karya maka pendapatan yang dihasilkan juga akan meningkat dan kepercayaan yang diperoleh juga akan terus meningkat. sehingga PT. Hutama Karya akan terus berkembang dalam mencapai tujuannya.

2. Perspektif Konsumen. KSF (Key Success Factor) yang didapat untuk perspektif konsumen adalah sebagai berikut :Tabel 5.5.2. KSF Perspektif Konsumen Perspektif Konsumen

Pencitraan Mengontrol proyek yang yang sedang dilakukan maupun yang sudah dilakukan. Pencitraan. Pencitraan bagi sebuah perusahaan juga merupakan salah satu faktor penting, karena sebuah pencitraan/image merupakan jati diri bagi perusahaan itu sendiri. Apabila perusahaan tersebut memiliki pencitraan yang kurang baik maka kepercayaan konsumen terhadap perusahaan itu juga akan hilang. Dengan hilangnya kepercayaan konsumen maka perusahaan tidak akan mampu mencapai tujuannya. Maka dari itu pencitraan PT. Hutama Karya harus dijaga dengan baik.

-

Pengontrolan Proyek. Aksi pengontrolan proyek harus dilakukan agar tanggung jawab yang dilakukan PT. Hutama Karya benar-benar dipegang teguh, sehingga konsumen pun akan dengan senang hati melakukan kerja sama dengan PT. Hutama Karya. Dengan syarat, pengontrolan proyek dilakukan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, apabila kerusakkan proyek terjadi dimasa habisnya kontrak maka hal tersebut bukan merupakan tanggung jawab PT. Hutama Karya lagi.

3. Proyek Proses Bisnis Internal. KSF (Key Success Factor) yang diperoleh untuk perspektif proses bisnis dan internal adalah sebagai berikut :Tabel 5.5.2. KSF Perspektif Proses Bisnis Internal KSF

Mencari supplier yang berkualitasMeningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Karya. Memperbaiki sistem manajemen SDM Memperkuat sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya

-

Mencari supplier yang berkualitas. Mencari supplier yang berkualitas hal ini dimaksudkan bahwa apabila supplier ingin melakukan kerja sama dengan PT. Hutama Karya, maka supplier memang harus diseleksi secara ketat dengan membawa berkas-berkas penting bagi supplier itu sendiri baik dari sertifikat-sertifikat hingga jenis peralatan yang dimiliki dll. Karena dengan adanya transparansi berkas-berkas tersebut, PT. Hutama Karya dapat melihat apakah supplier tersebut dapat berkompeten dan berkontribusi secara baik dengan PT. Hutama Karya itu sendiri atau tidak. Untuk itulah sebuah transparansi berkas-berkas perlu dilakukan PT. Hutama Karya dalam melakukan kerja sama.

-

Meningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Karya. Meningkatkan kualitas kinerja PT. Hutma Karya merupakan tindakan yang akan menjadi salah satu faktor penting PT. Hutama Karya dalam mencapai tujuannya, karena kualitas kinerja sangat menentukan kesuksesan perusahaan tersebut. Maka dari itu kualitas kinerja pada PT. Hutama Karya harus diperhatikan dan ditingkatkan terusmenerus.

-

Memperbaiki Sistem Manajemen SDM. Sistem manajemen SDM merupakan faktor yang perlu diperhatikan, karena sistem manajemen SDM yang baik akan berpengaruh terhadap kinerja SDM itu sendiri dan

hasil kerja SDM terhadap sebuah proyek yang dikerjakan. Karena dari itu faktor ini merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan secara serius oleh PT. Hutama Karya dalam mencapai tujuannya.

-

Memperkuat sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya. Sama dengan faktor-faktor lainnya sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya juga merupakan faktor kesusksesan, karena dengan memperkuat sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya secara jelas pencapaian tujuan dari PT. Huta,ma Karya akan dapat tercapai.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. KSF (Key Success Factor)yang didapat untuk perspektif fpembelajaran dan pertumbuhan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.5.4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kecanggihan Alat-Alat yang digunakanMeningkatkan kualitas karyawan Meningkatkan kepuasan kerja karyawan Peningkatan motivasi kerja Meningkatkan produktivitas karyawan

-

Kecanggihan Alat-Alat. Salah satu faktor pendukung dalam keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah peralatan-peralatan dan teknologi yang digunakan. Karena jika faktor pendukung ini tidak sesuai dengan perkembangan zaman, maka perusahaan itu pun yang akan mengalami kerugian besar bukan dari faspek inansial maupun aspek konsumen sehingga perusahaan tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama. Untuk itu PT. Hutama Karya sangat memperhatikan dan mengikuti perkembangan teknologi dalam penggunaan alatalatnya, karena teknologi sangat berperan penting dalam segala proyek yang dikerjakan.

-

Meningkatkan Kualitas Karyawan. Kualitas karyawan merupakan faktor penting yang perlu dikembangkan dan

ditingkatkan, karena kualitas karyawan memiliki pengaruh besar terhadap pencapaian visi dan misi dari PT. Hutama Karya.Salah satu meningkatkan kualitas karyawan yaitu dengan sering mengikuti seminar-seminar yang berkaitan dengan konstruksi, sehingga pengetahuan karyawan pun juga akan meningkat.

-

Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan. Faktor Kepuasan Kerja Karyawan memang perlu diperhatikan dengan seksama karena faktor ini sangat berkait dengan sistem pengupahan. Jika sistem pengupahan yang dilakukan kurang baik maka kualitas dari karyawan itu sendiri juga akan menurun dan sebaliknya apabila sistem pengupahan yang dilakukan sangat baik maka kualitas karyawan secara otomatis akan meningkat.

-

Peningkatan Motivasi kerja. Faktor Motivasi Kerja dimaksud disini adalah dengan memberikan kenaikan gaji bagi karyawan yang berprestasi. Karena dengan adanya kenikan gaji bagi karyawan, maka disiplin karyawan juga akan meningkat.

-

Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Faktor Produktivitas Kerja berkaitan dengan kedisiplinan karyawan. Kedisiplinan karyawan memang perlu diperhatikan dan ditingkatkan karena disiplin seorang karyawan akan berpengaruh terhadap kualitas kinerja PT. Hutama Karya itu sendiri, maka itu perlu ditingkatkan.

5.6. Identifikasi Indikator Keberhasilan / Key Performance Indicator (KPI) Setelah mendapatkan Key Success Fakctor (KSF) maka hasil yang akan didapatkan adalah KPI atau Key Performance Indicator. Dimana Penentuan indicator kberhasilan (Key Performance Indicator / KPI ), dilakukan dengan cara interview dan wawancara dengan pembimbing perusahaan yang sudah berpengalaman di PT. Hutama Karya. Hasil KPI yang diperoleh untuk 4 perspektif Balanced Scorecard di PT. Hutama Karya adalah sebagai berikut:

1.

Perspektif Finansial

Tabel 5.6.1. KPI Perspektif Finansial Perspektif Finansial KPI Presentase kenaikan pendapatan Jumlah Proyek yang dikerjakan.

Meningkatkan pendapatan tiap tahunnya Meningkatkan Kepuasan Konsumen

1) KSF : Pendapatan. KPI : Presentase Kenaikan Pendapatan. Meningkatkan pendapatan diusulkan sebagai KPI untuk KSF karena pendapatan merupakan keuntungan yang akan diperoleh PT. Hutama Karya untuk dapat mencapai tujuannya. Bila pendapatan yang diperoleh PT. Hutama Karya pada tiap tahunnya mengalami kenaikan maka hal tersebut secara jelas menjelaskan bahwa PT. Hutama Karya sudah mendekati pencapaian targetnya.

2) KSF : Kepuasan Konsumen. KPI : Jumlah Proyek Yang Dikerjakan. Menciptakan hasil kerja yang berkualitas, merupakan salah satu kunci kesusksesan yang penting khususnya untuk perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. Maka itu PT. Hutama Karya terus melakukan berbagai cara untuk menghasikan dan meningkatkan hasil kerjanya agar kepuasan konsumen juga meningkat.. Kepuasan konsumen terhadap hasil kerja PT. Hutama Karya dapat dilihat dari seberapa banyak proyek yang dikerjakan oleh PT. Hutama Karya. Semakin banyak proyek yang dipegang maka kepuasan konsumen terhadap kinerja PT. Hutama Karya juga meningkat.

2.

Perspektif KonsumenTabel 5.6.2. KPI Perspektif Konsumen KSF KPI Menciptakan image yang baik Presentase pengontrolan proyek

Pencitraan Mengontrol proyek yang yang sedang dilakukan maupun yang sudah dilakukan. 1) KSF :Pencitraan. KPI : Menciptakan image yang baik.

Sebuah pencitraan bagi perusahaan merupakan hal yang perlu dikelolah dan dibentuk dengan sangat baik. Karena dengan pencitraan yang buruk pencapaian tujuan perusahaan pun akan terhambat. Maka itu PT. Hutama Karya terus bekerja keras dengan segala bentuk usahanyanya agar image yang dihasilkan akan baik dimata para konsumen dan supplier.

2) KSF : Pengontrolan Proyek. KPI : Presentase Pengontrolan Proyek Pengontrolan proyek juga merupakan kunci kesuksesan pada PT. Hutama Karya yang perlu ditingkatkan khususnya untuk perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. Karena dengan meningkatkan pengontrolan proyek maka pencapaian target PT. Hutama Karya juga akan mudah tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu PT. Hutama Karya terus berusaha sebaik-baiknya dalam melakukan pengontrolan sebuah proyek.

3.

Perspektif Proses Bisnis InternalTabel 5.6.3. KPI Perspektif Proses Bisnis Internal

KSF

Mencari supplier yang berkualitasMeningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Karya. Memperbaiki sistem manajemen SDM

KPI Presentase transparansi berkas saat melakukan kerja sama Presentase Pemutusan Hubungan Kerja sama Presentase mutasi karyawan proyek Presentase Peningkatan dan Pengembangan sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya

Memperkuat sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya

1) KSF : Supplier Berkualitas. KPI : Presentase Transparansi Berkas Saat Melakukan Kerja Sama. Transparansi berkas merupakan hal yang perlu dilakukan saat melakukan kerja sama, hal tersebut dikarenakan PT. Hutama Karya tidak ingin mengambil resiko bila supplier yang ingin bekerja sama memiliki masalah-masalah dalam perusahaannya khususnya pada bidang finansial serta dengan transparansi itu sendiri PT. Hutama Karya dapat menyeleksi supplier mana yang memiliki persyaratan yang sesuai dengan standart PT. Hutama Karya itu sendiri. Maka itu transparansi berkas memang perlu dilakukan sebagai kunci kesuksesan PT. Hutama Karya.

2) KSF : Kualitas Kinerja PT. Hutama Karya. KPI : Jumlah Pembatalan hubungan Kerja Sama. Kualitas kinerja memang perlu diperhatikan, karena apabila kualitas kinerja PT. Hutma Karya berkurang maka akan berdampak pada berkurangnya hubungan kerja sama. Dengan begitu pencapaian tujuan PT. Hutama Karya juga akan terhambat.

3) KSF : Sistem Manajemen SDM. KPI : Presentase Pergantian Karyawan Proyek. Sistem Manajemen SDM juga merupakan faktor kunci kesusksesan, karena bila sistem manajemen yang dikelolah tidak baik maka kualitas pekerja juga tidak baik.

Untuk itu PT. Hutama terus berusaha mengurangu terjadinya mutasi karyawan proyek. Karena efek yang disebabkan oleh mutasi karyawan proyek adalah kualitas kerja karyawan tersebut berkurang karena karyawan tersebut perlu melakukan adaptasi dengan segala faktor dari proyek tersebut baik dari lingkungan proyek, para karyawan serta lokasi proyek tersebut. Sehingga kinerja dari karyawan tersebut akan menurun.

4) KSF : Memperkuat Sistem SDM. KPI : Peningkatan dan Pengembangan Sistem Manajemen dan Kinerja PT. Hutama Karya. Dengan meningkatkan dan mengembangkan terus sistem manajemen dan kinerja dari PT. Hutama Karya, maka target yang akan dicapai lambat laun akan tercapai.

4.

Perspektif Pembelajaran dan PertumbuhanTabel 5.6.4. KPI Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan KSF KPI Meningkatkan teknologi dalam perusahaan adanya Pelatihan Karyawan Sistem pengupahan yang baik Adanya penghargaan bagi karyawan Menciptakan lingkungan kerja yang ideal

Kecanggihan Alat-Alat yang digunakanMeningkatkan kualitas karyawan Meningkatkan kepuasan kerja karyawan Peningkatan motivasi kerja Meningkatkan produktivitas karyawan

1) KSF : Kecanggihan Alat-Alat. KPI : Meningkatkan Teknologi Dalam Perusahaan. Faktor pendukung yang diperlukan agar pencapaian target dapat direalisasikan salah satunya adalah kecanggihan alat-alat yang digunakan. Karena ada beberapa proyek baik yang besar maupun kecil dituntut untuk menyelesaikan proyek tersebut dengan menggunakan alat-alat dan teknologi yang canggih. Karena dengan mengikuti perkembangan teknologi, PT. Hutama Karya sering kali mendapat kepercayaan dari pemilik proyek sehingga menjadi pemenang dari tender atas suatu proyek. Maka dari itu perkembangan teknologi perlu diikuti agar pencapaian target pun akan tercapai.

2) KSF : Kualitas Karyawan. KPI : Adanya Pelatihan Karyawan Kualitas karyawan memang faktor penting dari kesuksesan sebuag perusahaan termasuk juga dengan PT. Hutama Karya. Maka itu PT. Hutama Karya sering melakukan pelatihan bagi karyawan, dimaksudkan agar kualitas pekerja akan terus berkembang dan meningkat.

3) KSF : Kepuasan Kerja Karyawan. KPI : Sistem Pengupahan Yang Baik. PT. Hutama Karya harus melakukan berbagai strategi agar seluruh pekerjanya akan merasa puas bekerja di PT. Hutma Karya. Salah satu cara yang dilakukan PT. Hutama Karya adalah dengan melakukan sistem pengupahan yang baik, karena dengan sistem pengupahan yang baik kepuasan kerja karyawan akan ikut meningkat.

4) KSF : Motivasi Kerja. KPI : Adanya Penghargaan Bagi Karyawan PT. Hutama Karya melakukan berbagai strategi agar para pekerjanya loyal, salah satu caranya dengan memberikan penghargaan bagi seluruh karyawan, baik bagi karyawan yang baru bekerja maupun karyawan yang sudah berpuluh-puluh tahun bekerja pada PT. Hutama Karya. Penghargaan yang diberikan PT. Hutama Karya adalah berupa bonus uang. Dimana nominal yang didapatkan bagi karyawan berkisar antara 1 juta hingga 2,5 juta. Dan penghargaan karyawan ini hingga sekarang masih dilaksanakan dengan baik. Maka dari itu, secara otomatis akan memberikan motivasi yang lebih bagi seluruh pekerja untuk menjadi pekerja yang loyal dan berprestasi.

5) KSF : Produktivitas Karyawan. KPI : Menciptakan Lingkungan yang Ideal. Menciptakan lingkungan yang ideal merupakan salah satu kunci kesuksesan yang perlu diperhatikan, karena dengan lingkungan kerja yang ideal maka karyawan akan mendapatkan pengaruh yang positif, baik dari kinerja dan kualitas karyawan itu sendiri. Untuk itu lingkungan kerja yang ideal harus diciptakan dan dipelihara sebaik mungkin.

5.7. Rekapitulasi Key Success Faktor (KSF) dan Key Performance Indicator (KPI) Pada PT. Hutama Karya.

Tabel 5.7.1. Rekapitulasi KSF dan KPI PT. Hutama Karya

PerspektifPerspektif Finansial

KSF

KPI Presentase kenaikan pendapatan Jumlah proyek yang dikerjakan. KPI Menciptakan image yang baik Presentase pengontrolan proyek KPI Presentase transparansi berkas saat melakukan kerja sama Presentase Pemutusan Hubungan Kerja sama Presentase mutasi karyawan proyek Presentase Peningkatan dan Pengembangan sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya KPI Meningkatkan teknologi dalam perusahaan adanya Pelatihan Karyawan Sistem pengupahan yang baik Adanya penghargaan bagi karyawan Menciptakan lingkungan kerja yang ideal

Meningkatkan pendapatan tiap tahunnya

Meningkatkan Kepuasan KonsumenKSF

Perspektif Konsumen

Pencitraan Mengontrol proyek yang yang sedang dilakukan maupun yang sudah dilakukan.KSF

Perspektif Proses Bisnis dan Internal

Mencari supplier yang berkualitasMeningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Karya. Memperbaiki sistem manajemen SDM

Memperkuat sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya

` Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kecanggihan Alat-Alat yang digunakanMeningkatkan kualitas karyawan Meningkatkan kepuasan kerja karyawan Peningkatan motivasi kerja Meningkatkan produktivitas karyawan

5.8. Penentuan Target Masing-Masing KPI Penentuan target untuk masing-masing KPI dilakukan dengan menggunakan hipotesis dan hasil interview, karena perancangan sistem penilaian kinerja ini dilakukan ketika perusahaan sudah berjalan. Penentuan target dengan hipotesis dan interview untuk setiap KPI dilakukan berdasarkan data historis dari PT. Hutama Karya pada tahun berikutnya. Dibawah ini merupakan penetuan target untuk masing-masing KPI untuk PT. Hutama Karya :Tabel 5.8.1. KPI dan Target PT. Hutama Karya

Tahun

PerspektifPerspektif Finansial

KSF (Strategy Objective )

ID KPI

KPI Presentase kenaikan pendapatan Jumlah proyek yang dikerjakan. Menciptakan image yang baik Presentase pengontrolan proyek Presentase transparansi berkas saat melakukan kerja sama Presentase Pemutusan Hubungan Kerja sama Presentase mutasi karyawan proyek Presentase Peningkatan dan Pengembangan sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya Meningkatkan teknologi dalam perusahaan Adanya Pelatihan Karyawan

2008 5% 8 90% 100%

2009 10% 10 93% 100%

2010 12% 16 95% 100%

2011 15% 22 98% 100%

Meningkatkan pendapatan tiap tahunnya Meningkatkan Kepuasan Konsumen Pencitraan

F-1 F-2 C-1

Perspektif Konsumen Perspektif Proses Bisnis Internal

Mengontrol proyek yang yang sedang C-2 dilakukan maupun yang sudah dilakukan. Mencari supplier yang berkualitasMeningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Karya. PB-3 PB-4

100% 0,02% 10%

100% 0,01% 5%

100% 0% 2%

100% 0% 1%

Memperbaiki sistem manajemen SDM PB-5 Memperkuat sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya

PB-6

100%

100%

100%

100%

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kecanggihan Alat-Alat yang digunakan LG-1Meningkatkan kualitas karyawan LG-2

100% 100% 100% 100% 90%

100% 100% 100% 100% 90%

100% 100% 100% 100% 90%

100% 100% 100% 100% 90%

Meningkatkan kepuasan kerja karyawan LG-3 Sistem pengupahan yang baik Adanya penghargaan bagi karyawan Menciptakan lingkungan kerja Meningkatkan produktivitas karyawan LG-5 yang ideal Peningkatan motivasi kerja LG-4

5.9. Penyusunan Strategy Initiatives dan Action Plan Strategy Initiatives adalah strategi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan untuk mencapai target yang telah ditentukan. Strategy initiatives ini ditentukan untuk masingmasing KPI yang telah dipilih, maka itu strategy initiatives perlu diperhatikan karena merupakan faktor pendukung dalam pencapaian tujuan dari PT. Hutama Karya itu sendiri. Strategy Initiatives ini memiliki sifat yang belum operasional, memiliki maksud bahwa strategy initiatives hanya sebagai rancangan awal yang perlu dilakukan dalam menunjang pencapaian tujuan PT. Hutama Karya. Oleh karena itu untuk dalam pelaksanaannya strategy initaitives tersebut perlu dilakukan sebuah rencana-rencana kerja (action plan) yang bersifat operasional dengan mempertimbangkan segala aspek baik dari pendapatan, hingga sarana yang dimiliki oleh PT. Hutama Karya. Dalam menyusun strategy initiatives dan action plan untuk perancangan sistem pengukuran kinerja dilakukan secara hipotesis dan interview dengan pembimbing perusahaan. Berikut merupakan Strategy Initiatives dan Action Plan pada PT. Hutama Karya :

Tabel 5.9.1. Strategy Initiatives

PerspektifPerspektif Finansial

KSF (Strategy Objective )

KPI Presentase kenaikan pendapatan Jumlah proyek yang dikerjakan. Menciptakan image yang baik

Target

Strategy Initiatives

Need Support From Bagian Keuangan

Meningkatkan pendapatan tiap tahunnya Meningkatkan Kepuasan Konsumen Pencitraan

15%Meningkatkan Laba

22 98%

Bagian Produksi Menciptakan Relationship Kantor Pusat dan Divisi Building Jalan dan Jembatan

Perspektif Konsumen Perspektif Proses Bisnis Internal

Mengontrol proyek yang yang sedang Presentase pengontrolan Kantor Pusat dan Divisi 100% Mengevaluasi Hasil Kerja proyek Jalan dan Jembatan dilakukan maupun yang sudah dilakukan.Presentase transparansi Mencari supplier yang berkualitas berkas saat melakukan kerja sama Meningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Presentase Pemutusan Karya. Hubungan Kerja sama Presentase mutasi Memperbaiki sistem manajemen SDM karyawan proyek Presentase Peningkatan dan Memperkuat sistem manajemen dan Pengembangan sistem kinerja PT. Hutama Karya manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya Meningkatkan teknologi Kecanggihan Alat-Alat yang digunakan dalam perusahaan Meningkatkan kualitas karyawan

100% 0% 1%

Penyeleksian Hubungan Kerja Sama

Bagian HRD Bagian Teknik

Meningkatkan Kualitas Kerja PT. Hutama Karya

Bagian HRD

100%

Keseluruhan Divisi Meningkatkan Kemenangan Kantor Pusat dan Divisi Tender Jalan dan Jembatan

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

100%

adanya Pelatihan Karyawan 100% Sistem pengupahan yang 100% baik Adanya penghargaan bagi 100% karyawan Menciptakan lingkungan kerja yang ideal

Meningkatkan kepuasan kerja karyawan

Peningkatan motivasi kerja

Meningkatkan dan Mengembangkan Kemampuan Pekerja

Kantor Pusat dan Divisi Jalan dan Jembatan

Meningkatkan produktivitas karyawan

90%

Tabel 5.9.2. Action PlanPerspektifKSF (Strategy Objective ) KPI Target Strategy Initiatives/Improvement Detail Kegiatan/Action Plan Memperbanyak ProyekProyek konstruksi dalam jumlah besar. Meningkatkan Kualitas Kerja Karyawan. Menciptakan hasil proyek yang terus konsisten baik.

Perspektif Finansial

Meningkatkan pendapatan tiap tahunnya Presentase kenaikan pendapatan Meningkatkan Kepuasan Konsumen PencitraanJumlah proyek yang dikerjakan. Menciptakan image yang baik

15%Meningkatkan Laba

22 98%Menciptakan Relationship Building

Perspektif Konsumen

Mengontrol proyek yang yang sedang Presentase pengontrolan proyek dilakukan maupun yang sudah dilakukan.

100%

Perspektif Proses Bisnis Internal

Mencari supplier yang berkualitas

Presentase transparansi berkas saat melakukan kerja sama

100%

Setiap 3 bulan sekali dilakukan pengechekan Mengevaluasi Hasil Kerja sampai dengan batas perjanjian yang sudah disepakati. Adanya tahapan Penyeleksian Hubungan pengechekan yang harus Kerja Sama dilakukan saat melakukan kerja sama.

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Meningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Presentase Pemutusan Hubungan Karya. Kerja sama Presentase mutasi karyawan Memperbaiki sistem manajemen SDM proyek Presentase Peningkatan dan Memperkuat sistem manajemen dan Pengembangan sistem kinerja PT. Hutama Karya manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya

0% 55%Melakukan evaluasi kerja Meningkatkan Kualitas PT. Hutama Karya untuk Kerja PT. Hutama Karya setiap tahunnya

100%

Kecanggihan Alat-Alat yang digunakanMeningkatkan kualitas karyawan Meningkatkan kepuasan kerja karyawan Peningkatan motivasi kerja Meningkatkan produktivitas karyawan

Meningkatkan teknologi dalam perusahaan adanya Pelatihan Karyawan Sistem pengupahan yang baik Adanya penghargaan bagi karyawan Menciptakan lingkungan kerja yang ideal

100% 100% 100% 100% 90%

Meningkatkan Kemenangan Tender

Selalu memperbaharui alat-alat yang digunakan.

Meningkatkan dan Mengembangkan Kemampuan Pekerja

Adanya seminar-seminar dan test yang diikuti bagi seluruh pekerja

Dari hasil hipotesis dan interview yang dilakukan maka strategy initiatives dan action plan yang tepat dilakukan untuk masing-masing perspektif pada PT. Hutama Karya adalah sebagai berikut :

1. Perspektif Finansial.

Tabel 5.9.3. Strategy Initiatives dan Action Plan Perspektif FinansialPerspektifPerspektif Finansial

KSF (Strategy Objective )

KPI

Target

Meningkatkan pendapatan tiap tahunnya Presentase kenaikan pendapatan Meningkatkan Kepuasan KonsumenJumlah proyek yang dikerjakan.

15% 22

Strategy Detail Kegiatan/Action Initiatives/Improvement Plan Memperbanyak ProyekProyek konstruksi dalam Meningkatkan Laba jumlah besar. Meningkatkan Kualitas Kerja Karyawan.

Strategy Initiatives : a. Meningkatkan Laba. Action Plan : Memperbayak Proyek-Proyek Konstruksi Dalam Jumlah Besar. Proyek-Proyek yang dimaksud dalam hal ini, adalah proyek yang dilakukan dalam jumlah nominal besar (Miliyar bahkan Triliun). Karena dengan memiliki proyek dengan jumlah nominal besar secara pasti PT. Hutama Karya juga akan mendapatkan keuntungan yang besar.

-

Meningkatkan Kualitas Kerja Pekerja. Kualitas kerja dari pekerja merupakan hal yang perlu diperhatikan dan sangat fatal dalam keberhasilan sebuah prusahaan. Maka dari itu dengan meningkatkan kualitas kerja seluruh pekerja pada PT. Hutama Karya, secara perlahan PT. Hutama Karya akan dapat mencapai tujuannya sesuai dengan visi dan misi yang dipegangnya.

2. Persepektif Konsumen.

Tabel 5.9.4. Strategy Initiatives dan Action Plan Perspektif KonsumenPerspektifPerspektif Konsumen

KSF (Strategy Objective )

KPI Menciptakan image yang baik

Target

Strategy Detail Kegiatan/Action Initiatives/Improvement Plan Menciptakan Menciptakan hasil proyek Relationship Building yang terus konsisten baik.

Pencitraan

98%

Mengontrol proyek yang yang sedang Presentase pengontrolan proyek dilakukan maupun yang sudah dilakukan.

Setiap 3 bulan sekali dilakukan pengechekan 100% Mengevaluasi Hasil Kerja sampai dengan batas perjanjian yang sudah disepakati.

Strategy Initiatives : a. Menciptakan Relationship Building. Action Plan : Menciptakan Hasil Proyek Yang Terus Konsisten Baik. Dari awal berdirinya PT. Hutama Karya hingga sekarang, PT. Hutama Karya terus berusaha untuk memberikan hasil yang terbaik dari setiap proyek yang dikerjakan, baik proyek kecil maupun proyek besar.

b. Mengevaluasi Hasil Kerja. Action Plan : Adanya Pengechekan Ulang Proyek (3 bln sekali hingga batas perjanjian). Pengechekan ulang proyek memang hal yang memang harus dilakukan terutama diperusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. Maka dari itu PT. Hutama Karya melakukan pengechekan ulang proyek sebagai tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan oleh klien terhadap PT. Hutama Karya. Dengan syarat pengechekan ulang proyek dilakukan 3 bulan sekali hingga batas perjanjian yang sudah disepakati. Dengan kata lain apabila poyek tersebut sudah melewati batas perjanjian dan proyek tersebut mengalami kerusakan maka PT. Hutama Karya tidak bertanggung jawab atas kerusakan proyek tersebut.

3. Perspektif Proses Bisnis dan Internal.Tabel 5.9.5. Strategy Initiatives dan Action Plan Perspektif Proses Bisnis dan

InternalPerspektifPerspektif Proses Bisnis Internal

KSF (Strategy Objective )

KPI Presentase transparansi berkas saat melakukan kerja sama

Target

Mencari supplier yang berkualitas

100%

Strategy Detail Kegiatan/Action Initiatives/Improvement Plan Adanya tahapan Penyeleksian Hubungan pengechekan yang harus Kerja Sama dilakukan saat melakukan kerja sama.

Meningkatkan kualitas kinerja PT. Hutama Presentase Pemutusan Hubungan 0% Karya. Kerja sama Presentase mutasi karyawan Melakukan evaluasi kerja Memperbaiki sistem manajemen SDM 55% Meningkatkan Kualitas proyek PT. Hutama Karya untuk Kerja PT. Hutama Karya Presentase Peningkatan dan setiap tahunnya Memperkuat sistem manajemen dan Pengembangan sistem 100% kinerja PT. Hutama Karya manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya

Strategy Initiatives : a. Penyeleksian hubungan Kerja Sama. Action Plan : Adanya Tahapan Pengechekan Dalam Bekerja Sama. Dalam melakukan hubungan kerja sama dengan PT. Hutama Karya salah satu tahapan yang harus dilakukan yaitu dengan adanya transparansi berkas-berkas dari perusahaan tersebut. Baik dari hutang-hutang yang dimiliki hingga kecanggihan peralatan-peralatan yang dimiliki serta sertifikat yang dimiliki. Tujuan dengan adanya transparansi ini yaitu, PT. Hutama Karya dapat menyeleksi perusahaan mana yang competen dalam melakukan kerja sama serta menghindari timbulnya masalah saat melakukan hubungan kerja sama. Karena dengan adanya masalah tersebut, PT. Hutama Karya tidak akan bekerja secara maksimal.

b. Meningkatkan Kualitas Kerja PT. Hutama Karya. Action Plan : Melakukan Evaluasi Kerja PT. Hutama Karya Setiap Tahun. Sebuah evaluasi kerja berfungsi untuk mengetahui apakah kualitas kinerja yang dilakukan selama ini sudah memiliki kemajuan atau kemunduran. Apabila kualitas kinerja tersebut mengalami kemunduran maka harus

dilakukan sebuah cara agar dapat ditingkatkan, sedangkan apabila mengalami kemajuan maka harus dipertahankan bahkan ditingkatkan terus. Dalam hal ini evaluasi yang dilakukan PT. Hutama Karya mencakup keseluruhan baik dari bagian keuangan hingga bagan HRD. Semua dilakukan agar kualitas kinerja PT. Hutama Karya dapat terus berkembang secara berkala.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Tabel 5.9.6. Strategy Initiatives dan Action Plan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

PerspektifPerspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

KSF (Strategy Objective )

KPI Meningkatkan teknologi dalam perusahaan adanya Pelatihan Karyawan Sistem pengupahan yang baik Adanya penghargaan bagi karyawan Menciptakan lingkungan kerja yang ideal

Target

Strategy Detail Kegiatan/Action Initiatives/Improvement Plan Meningkatkan Kemenangan Tender Selalu memperbaharui alat-alat yang digunakan.

Kecanggihan Alat-Alat yang digunakanMeningkatkan kualitas karyawan Meningkatkan kepuasan kerja karyawan Peningkatan motivasi kerja Meningkatkan produktivitas karyawan

100% 100% 100% 100% 90%

Meningkatkan dan Mengembangkan Kemampuan Pekerja

Adanya seminar-seminar dan test yang diikuti bagi seluruh pekerja

Strategy Initiatives : a. Meningkatkan Proyek Yang Dikerjakan. Action Plan : Selalu Mempaharui Alat-Alat/ Mesin Yang Digunakan. Kecanggihan alat-alat merupakan faktor pendukung dalam keberhasilan sebuah perusahaan terutama perusahaan konstruksi. Hal tersebut

disebabkan karena dalam mendapatlan kepercayaan mengerjakan sebuah proyek, kecanggihan alat menjadi sebuah faktor penting dalam menyelesaian proyek tersebut. Maka dari itu perkembangan sebuah alat/mesin sangat diperlukan. Oleh karena itu PT. Hutama Karya selalu terus memperbaharui peralatan-peralatan atau mesin-mesin yang digunakan maupun kecanggihan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman.

b. Meningkatkan dan Mengembangkan Kemempuan Pekerja. Action Plan : Adanya Seminar dan Test Yang Diikuti Seluruh Pekerja. Salah cara yang dilakukan PT. Hutama Karya dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pekerjanya adalah dengan mengadakan seminar-seminar yang berkaitan dengan dunia konstruksi maupun berkaitan dengan software terbaru dll. Karena dengan adanya seminar ini, pekerja yang masih memiliki pengetahuan kurang dapat terus mengasah pengetahuan mengenai konstruksi agar terus meningkat. Begitu pula dengan pekerja yang memiliki pengetahuan yang cukup bahkan lebih dalam dunia konstruksi, seminar ini juga akan membantu mereka agar terus mengembangkan pengetahuannya mengenai konstruksi. Tidak hanya adanya seminar, dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pekerja PT. Hutama Karya juga memberlakukan test bagi seluruh karyawan.

5.9. Diagram Ichikawa Pada Perspektif Proses Bisnis Internal Diagram Ichikawa ini merupakan suatu rancangan yang menggambarkan flow proses chart/ urutan proses untuk masing-masing key performance indicator. Dimana subprosessubproses tersebut bisa menjadi faktor penting dalam meningkatkan key performance indicator dari perspektif Balanced Scorecard. Dalam pelaksanaannya rancangan diagram Ichikawa ini hanya dilakukan unruk perspektif proses bisnis dan internal, hal ini disebabkan karena perspektif proses bisnis internal memiliki pengaruh besar tehadap 3 persepktif lain yaitu perspektif finansial, perspektif konsumen, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Maka dari itu rancangan diagram Ichikawa hanya direkomendasikan untuk perspektif proses bisnis internal. Dibawah ini merupakan rancangan Ardiagram Ichikawauntuk perspektif proses binis dan internal pada PT. Hutama Karya : Perspektif Proses Bisnis dan Internal 1) KPI : Transparansi Berkas

2) KPI : Pemutusan Hubungan Kerja Sama

Klient Memberikan Surat Pemberitahuan Pemutusan Kerja Sama Kepada PT. Hutama Karya

Pemutusan Hubungan Kerja Sama

PT. Hutama Karya Membalas Surat Pemberitahuan Pemutusan Kerja Sama Klient

Melihat Batas Jangka Waktu Perjanjian Kerja Sama.

Gambar 5.9.2. Diagram Ichikawa Perspektif Proses Bisnis dan Internal (Sumber : PT. Hutama Karya) Langkah atau prosedur yang diberlakukan oleh PT. Hutama Karya dalam melakukan pemutusan hubungan kerja sama adalah sebagai berikut :

I.

Melihat Batas Jangka Waktu Perjanjian. Hal ini dimaksudkan agar klient tidak melewati batas jangka perjanjian dalam hubungan kerja sama. Karena apabila klient melewati batas jangka waktu, maka pemutusan hubungan kerja sama akan dilakukan oleh sebelah pihak dan berakibat hubungan antar ke-dua belah pihak tidak akan berjalan dengan baik.

II.

Klient Memberikan Surat Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja Sama. Ini juga merupakan langkah yang perlu dilakukan agar ke-dua belah pihak dapat memilki hubungan kerja sama yang baik.

III.

PT. Hutama Karya Membalas Surat Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja Sama. Disiniah etiket PT. Hutama Karya dilihat, karena adanya pembalasan pemberitahuan pemutusan hubungan kerja sama maka kesalahan komunikasi tidak akan terjadi dan

hubungan ke-dua belah pihak yang yang melakukan hubungan kerja sama dapat terjalin dengan sangat baik.

3) Mutasi Karyawan Proyek.

Bagian HRD Membuat Surat Keputusan Mutasi Yang Ditunjukkan Kepada Karyawan Yang Akan Dimutasi Dengan Tebusan Kebagian Yang Berkaitan. Bagian HRD Mempersiapkan Surat Jalan Mutasi Dengan Rincian Pekerjaan dan Biaya-Biaya Mutasi.

Mutasi Karyawan Proyek.

Bagian HRD Membuat Surat Pemberitahuan Yang Berisi Mutasi Atas Karyawan Tersebut Ke Bagian Atau Divisi Yang Berkaitan.

Memberikan Surat Pemberitahuan Kepada Karyawan Bersangkutan Dalam Hal Akan Dimutasi.

Gambar 5.9.3. Diagram Ichikawa Perspektif Proses Bisnis dan Internal (Sumber : PT. Hutama Karya) Langkah atau prosedur yang diberlakukan oleh PT. Hutama Karya dalam melakukan mutasi karyawan proyek adalah sebagai berikut :

I.

Memberikan Surat Pemberitahuan Kepada Karyawan yang Bersangkutan Dalam Hal Akan Dimutasi. Dengan Adanya surat pemberitahuan ini maka karyawan yang akan dimutasi, sudah dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi hal tersebut.

II.

Bagian HRD Membuat Surat Keputusan Mutasi Yang Ditunjukkan Kepada Karyawan Yang Akan Dimutasi Dengan Tebusan Kebagian Yang Berkaitan.

Dengan adanya surat keputusan mutasi, maka karyawan tersebut secara resmi akan dilakukan mutasi ke proyek yang sudah ditentukan. III. Bagian HRD Membuat Surat Pemberitahuan Yang Berisi Mutasi Dari Karyawan Ke Bagian/Divisi Yang Bersangkutan. Dengan adanya surat pemberitahuan ke bagian atau divisi dari karyawan tersebut, bertujuan agar bagian atau divisi dari karyawan tersebut mengetahui bahwa salah satu karywan pada bagian atau divisi tersebut akan dimutasi. IV. Bagian HRD Mempersiapkan Surat Jalan Mutasi Dengan Perincian Kerjaan dan Biaya-Biaya Mutasi. Dengan segala prosedur yang dilakukan, maka surat jalan merupakan langkah terakhir sehingga karyawan tersebut dapat dimutasi. Maka sesuai tanggal dari surat jalan tersebut karyawan tersebut sudah harus mutasi sesuai dengan proyek dan tempat yang telah ditetapkan.

4) Peningkatan dan Pengembangan sistem manajemen dan kinerja PT. Hutama Karya.