BAB V

8
BAB V UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Secara umum, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) yang dilaksanakan oleh PT ‘X’ adalah sebagai berikut: 5.1. Pengelolaan Air Limbah Domestik Limbah cair yang berasal dari buangan limbah domestik (mess) seperti buangan air dari musholla terlebih dahulu dialirkan ke septic tenk, kemudian ditampung dalam kolam penampungan sementara sebagai perlakukan awal (preliminary treatment) untuk menstabilkan kondisi air limbah serta menurunkan kadar parameter kunci dari polutan air limbah. Air limbah kemudian dualirkan ke open drain/ saluran drainase terbuka yang berada disekitar pabrik. Air limbah tersebut terlebih dahulu melalui penyaringan atau pengendapan secara alamiah pada saluran drainase yang telah dibangun disekitar pabrik. Dalam melakukan pengelolaan air limbah tersebut dilakukan pengawasan harian untuk memastikan bahwa tidak ada terdapat limbah sisa makanan yang terbuang ke septic tank. 5.2. Pengelolaan Limbah Cair Industri Limbah cair industri yang dihasilkan kegiatan dari maintenance termasuk kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu : Solar/oli/minyak pelumas dari operasional PT ‘X’ ditampung di dalam drum kemudian dikelola berdasarkan peraturan yang berlaku serta diangkut setiap tiga bulan sekali, ke …….. untuk dikelola dengan menggunakan transporter ……… . Limbah cair dari proses produksi dialirankan ke Waste Water Treatment Plant (WWTP) untuk diproses lebih lanjut. 5.3. Pengelolaan Limbah Padat Domestik dan Non B3 Limbah padat domestik dan non B3 berupa kertas, karton, pallet, plastik pembukus, buangan botol plastic/gelasl (loctate), sarung tangan karet dan lain-lain dengan cara membuat program pemisahan yang bisa dipakai ulang

description

tepung ikan

Transcript of BAB V

Page 1: BAB V

BAB VUPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

 Secara umum, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) yang dilaksanakan oleh PT ‘X’ adalah sebagai berikut: 5.1. Pengelolaan Air Limbah DomestikLimbah cair yang berasal dari buangan limbah domestik (mess) seperti buangan air dari musholla  terlebih dahulu dialirkan ke septic tenk, kemudian ditampung dalam kolam penampungan sementara sebagai perlakukan awal (preliminary treatment) untuk menstabilkan kondisi air limbah serta menurunkan kadar parameter kunci dari polutan air limbah. Air limbah kemudian dualirkan ke open drain/ saluran drainase terbuka yang berada disekitar pabrik. Air limbah tersebut terlebih dahulu melalui penyaringan atau pengendapan secara alamiah pada saluran drainase yang telah dibangun disekitar pabrik. Dalam melakukan pengelolaan air limbah tersebut dilakukan pengawasan harian untuk memastikan bahwa tidak ada terdapat limbah sisa makanan yang terbuang ke septic tank. 5.2. Pengelolaan Limbah Cair IndustriLimbah cair industri yang dihasilkan kegiatan dari maintenance termasuk kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu :Solar/oli/minyak pelumas dari operasional PT ‘X’ ditampung di dalam drum kemudian dikelola berdasarkan peraturan yang berlaku serta diangkut setiap  tiga bulan sekali, ke …….. untuk dikelola dengan menggunakan transporter ………  .Limbah cair dari proses produksi dialirankan ke Waste Water Treatment Plant (WWTP)  untuk diproses lebih lanjut. 5.3. Pengelolaan Limbah Padat Domestik dan Non B3Limbah padat domestik dan non B3 berupa kertas, karton, pallet, plastik pembukus, buangan botol plastic/gelasl (loctate), sarung tangan karet dan lain-lain dengan cara membuat program pemisahan yang bisa dipakai ulang dengan yang tidak bisa dipakai ulang.  Selanjutnya bagi limbah yang tidak bisa dipakai ulang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh subkontraktor. Limbah scrap seperti scrap besi dikumpulkan di tempat tersendiri. 5.4. Pengelolaan Limbah Padat B3Limbah padat B3 dari proses produksi berupa kain lap terkontaminasi, sarung tangan terkontaminasi, tisu/bemcot terkontaminasi serta kemasan bekas bahan baku & penolong (jirigen, drum). Pengelolaan yang dilakukan dengan membuat program pemisahan sejak dari line produksi antara limbah B3 dan limbah Non B3.  Limbah yang telah dipisahkan ditempatkan ke dalam wadah yang diberi label kategori B3 atau Non B3. Selanjutnya bagi limbah yang Non B3 akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh subkontraktor.Sedangkan limbah B3 akan dikumpulkan di tempat khusus dan diberi label serta simbol sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 dan Keputusan Kepala Bapedal Nomor 01 

Page 2: BAB V

Tahun 1995, kemudian akan diangkut oleh Transporter Limbah B3 yang memiliki ijin pengangkutan limbah padat dari instansi yang berwenang.5.5. Pengelolaan Kualitas Udara5.5.1. Udara Dalam Ruangan (Indoor)Mutu udara dalam ruangan (indoor) sangat dipengaruhi oleh berbagai aktivitas yang berasal dari area produksi beserta bahan baku dan bahan penolong yang dipakai dalam aktivitas tersebut. Untuk itu perusahaan telah melakukan preventif dengan menyediakan ventilasi secara general, pemasangan exhause fan dan blower pada ruangan yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan baku dan bahan penolong.5.5.2. Udara Luar Ruangan (Ambien)Mutu udara ambien sangat dipengaruhi oleh proses pengoperasian mesin, lalu  lalang  kendaraan umum dan aktivitas perusahaan tetangga  PT ‘X’. Perusahaan telah melakukan perawatan preventif (Preventive Maintenance) secara berkala untuk mesin-mesin produksi, serta penanaman pohon dan penghijauan disekitar pabrik.5.6. Pengelolaan Kebisingan5.6.1. Kebisingan Dalam RuangSumber kebisingan di dalam rungan pabrik berasal dari water pum room dan kompressor room dengan tingkat kebisingan yang cukup tinggi tetapi masih dibawah ambang batas yang telah ditetapkan.  Pengelolaan tingkat kebisingan yang telah dilakukan oleh PT. ‘X’ di dalam ruangan kerja yaitu :–  Dengan menyediakan alat pelindung diri (ear plug) untuk karyawan yang bekerja di area yang menimbulkan kebisingan terutama karyawan yang bertugas di rumah generator.–  Menutup pintu ruang mesin generator.5.6.2. Kebisingan Di luar Ruangan (Ambien)Kebisingan ambien sangat dipengaruhi oleh proses pengoperasian mesin, mobilitas kendaraan umum serta aktivitas perusahaan sekitar  PT ‘X’.  Kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan arahan dokumen UKL dan UPL yang telah disyahkan yakni dengan penanaman pohon dan penghijauan disekitar pabrik guna mengurangi perambatan bunyi.5.7. Pengelolaan Kesehatan Keselamatan KerjaUntuk menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi karyawan, maka PT ‘X’ telah melaksanakan hal-hal seperti di bawah ini:–          Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas yang melaksanakan pekerjaan beresiko (seperti kacamata bagi petugas soldering)–          Pelatihan pengenalan dan penerapan K3 bagi seluruh karyawan–          Menyediakan peralatan penanganan kebakaran seperti : Alat pemadam api ringan, hose reel dan pintu/tangga kebakaran–          Penyediaan fasiltas kesehatan

Page 3: BAB V

Untuk lebih jelasnya, Upaya Pengelolaan Lingkungan yang dilakukan oleh PT ‘X’ dapat dilihat pada Tabel 5.1.. Matriks Pengelolaan Limbah/Cemaran. Tabel 5.1.  Matrik  Upaya Pengelolaan Lingkuangan (Limbah/Cemaran) KOMPONEN LINGKUNGAN

DAMPAK YANG TERJADI

UPAYA PENGELOLA

INSTANSI PELAPOR

INSTANSI PENGAWAS

1. LIMBAH PADAT

a. Palet Bekas Estetika

Dikumpulkan sementara, kemudian dijual ke pengumpil palet bekas PT. ‘X’

Dinas Perekonomian dan Promosi daerah,Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

b. Drum sisa oli Estetika

Drum sisa oli yang masih bagus, digunakan kembali untuk menempung oli bekas pemeliharaan mesin (maintenance) dan sisa drum yang rusak diangkut transporter limbah berlisensi. PT. ‘X’

Pengendalian Lingkungan Hidup

c. Kain lap dan sarung tangan bekas

Estetika dan kebersihan

Dikumpulkan di tempat penampungan sementara untuk dikirim ketempat pembuangan sampah PT. ‘X’

Pengendalian Lingkungan Hidup

d. Kemasan karton

Estetika dan kebersihan

Disimpan di dalam gedung untuk kemudian 

PT. ‘X’ Pengendalian Lingkungan Hidup

Page 4: BAB V

dijual pada pengumpul karton bekas

2. LIMBAH CAIR

a. Air limbah domestik

Pencemara air tanah, air permukaan dan sumber hidup bakteri E. coli

Dialirkan menuju aliran drainase sekitar pabrik PT. ‘X’

Pengendalian Lingkungan Hidup

b. Oli bekas

Pencemaran air tanah dan air permukaan

Dikumpulkan ke dalam drum kemudian diangkut oleh transporter PT. ‘X’

Pengendalian Lingkungan Hidup

3. KUALITAS UDARA

a. ambientPenurunan kualitas udara

Pengawasan berkala terhadap kualitas ambien PT. ‘X’

Pengendalian Lingkungan Hidup

b. Kebisingan

Gangguan terhadap pendengaran dan kenyamanan

Melakukan pengawasan terhadap seluruh karyawan yang bekerja pada pusat pembangkit agar senantiasa menggunakan ear pludge yang telah disediakan PT. ‘X’

Pengendalian Lingkungan Hidup

 Tabel 5. 2  Kegiatan Minimalisasi Limbah / Cemaran

No Jenis Program

Ada / Tidak

Bila ada kapan

Alasan dilaksanakan / tidak

Keterangan Singkat

1. Penggantian mesin / peralatan

Tidak – Mesin-mesin produksi mengeluarkan 

Page 5: BAB V

dampak kebisingan yang masih dibawah baku mutu yang berlaku

2.

Penggantian proses produksi Tidak –

Proses produksi mengeluarkan dampak lingkungan yang masih dapat dikelola, sebagian dampak masih dibawah baku mutu yang dipersyaratkan –

3.

Penggantian bahan baku / penolong Tidak –

Bahan penolong berdampak sangat kecil terhadap lingkungan / masih dibawah baku mutu dan masih dapat dikelola –

4.Diversifikasi produk Tidak –

Produk yang diproduksi sesuai surat izin usaha –

5.

Penerapan recycling, reuse & recovery Ada

Sejak perusahaan berdiri

Untuk mengoptimalkan dan efisiensi penggunaan material (bahan baku) dan pemanfaatan limbah menjadi bahan yang lebih bernilai –

6.Jenis diklat yang diikuti Ada    

Interpretasi tentang Standar

7. Penerapan hasil diklat pada 

Ada   Mempersiapkan system Manajemen Lingkungan dan 

Page 6: BAB V

perusahaan

untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan

8.

Program sertifikasi ISO 14001 Tidak  

Menggunakan corporate standard. Sertifikasi menunggu persetujuan dari korporat