Bab v

4
106 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil perhitungan perencanaan mikro gas turbin ini, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Ruang bakar - Tipe ruang bakar: Single Can Tubular - Laju aliran udara total: 0.257 kg/s - Laju aliran bahan bakar: 0,0166 kg bb/s - LHV bahan bakar: 18.167,6 kJ/kg - Diameter selubung (Casing): 0,0987 m - Diameter tabung api (Liner): 0,086 m - Panjang tabung api: 0,24 m - Tebal liner: 0.35 mm - Tebal selubung (Casing): 22,2 mm - Diameter efektif lubang (hole) pendinginan liner: 0,00119 m - Diameter aktual lubang (hole) pendinginan liner: 0,00147 m - Sudu jet laju aliran udara ke dalam liner: 78° - Efisiensi ruang bakar: 76 %

Transcript of Bab v

Page 1: Bab v

106

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan perencanaan mikro gas turbin ini, maka dapat dibuat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Ruang bakar

- Tipe ruang bakar: Single Can Tubular

- Laju aliran udara total: 0.257 kg/s

- Laju aliran bahan bakar: 0,0166 kg bb/s

- LHV bahan bakar: 18.167,6 kJ/kg

- Diameter selubung (Casing): 0,0987 m

- Diameter tabung api (Liner): 0,086 m

- Panjang tabung api: 0,24 m

- Tebal liner: 0.35 mm

- Tebal selubung (Casing): 22,2 mm

- Diameter efektif lubang (hole) pendinginan liner: 0,00119 m

- Diameter aktual lubang (hole) pendinginan liner: 0,00147 m

- Sudu jet laju aliran udara ke dalam liner: 78°

- Efisiensi ruang bakar: 76 %

Page 2: Bab v

107

- Material tabung api (Liner): Austenite stainless steel tipe AISI 310

- Material selubung (Casing): Martensintic stainless steel tipe 410

- Material transition pieces: Austenite stainless steel tipe AISI 310

2. Nozel Bahan Bakar

Diameter orifis/jet (do): 2,8 mm

3. Perpindahan Panas

- Laju perpindahan panas pada zona utama (Primary Zone) ke annulus =

620,52 W

- Laju perpindahan panas pada zona kedua (Secondary Zone) ke annulus =

139,71 W

- Laju perpindahan panas pada zona dilusi (Dilution Zone) = 592,62 W

4. Sistem Pelumas

- Diameter masuk pelumas ke turbocharge: 12,6 mm

- Diameter keluar pelumas dari turbocharge: 20 mm

- Volume pelumas: 701.660 mm3

= 0,7 Liter

- Putaran motor pompa: 1800 Rpm

5. Sistem Starter

- Putaran efektif sistem starter: 18392,38 Rpm

Page 3: Bab v

108

- Putaran aktual maksimum motor starter: 20.000 Rpm

- Jenis Motor Starter: Motor DC 12 Volt

6. Sistem Penyala

- Tipe Pembangkit: Sistem DC Mekanisme Trembler/Platina

- Tegangan input: 12 Volt

- Daya output busi: 0.027 Joule

- Frequensi penyala: 3 kali per detik

- Rasio reduksi: 1:10

- Jumlah gigi gear reduksi 1 (Driver):10 buah

- Jumlah gigi gear reduksi 2 (idle): 50 buah

- Jumlah gigi gear reduksi 3 (Driven): 100 buah

7. Daya Output Generator : 20 KW

5.2. Saran

1. Posisi penyala (spark plug) sangat berpengaruh dalam pembakaran, sebaiknya

dilakukan pengujian pada beberapa posisi penyala. Letak penyala secara

akurat didapat dari pengujian karena banyak faktor yang mempengaruhi posisi

terbaik penyala.

Page 4: Bab v

109

2. Pada proses produksi liner, mengingat jika disesuaikan dengan perhitungan.

Tebal liner hanya 0,35. Jika kemampuan produksi terbatas dapat dilakukan

perhitungan ulang yang disesuaikan dengan luasan ruang bakar.

3. Diperlukan analisa Computational Fluid Design (CFD) untuk menganalisa

lebih lanjut sebelum hasil perancangan ini dibuat guna mengevaluasi tiap titik

aliran terutama pada zona ruang bakar.

4. Untuk mengurangi tebal selubung dapat menggunakan Thermal Insulator

sebagai pengambat panas keluar dari ruang bakar ke lingkungan dan

pengurangan penggunaan material selubung.

5. Diperlukan perancangan lebih lanjut untuk sistem pembangkit pengapian yang

dapat disesuaikan putaran turbin yang berpengaruh pada flame speed.

6. Diperlukan pengujian kualitas dari turbocharge yang digunakan. Karena

turbocharge sangat berpengaruh dalam efisiensi siklus MGT. Terutama pada

kemungkinan gaya gesek poros.