pertamina fasilitasi penyaluran selang & regulator sesuai sni
BAB LISTRIK DINAMIS - atophysics.files.wordpress.com · • Dari t = 3 sampai t = 5, diperoleh t2 =...
Transcript of BAB LISTRIK DINAMIS - atophysics.files.wordpress.com · • Dari t = 3 sampai t = 5, diperoleh t2 =...
1
http://atophysics.wordpress.com
BAB
LISTRIK DINAMIS
Contoh 11.1
Kuat arus listrik yamg mengalir pada suatu kabel yang luas penampang kawatnya 0,2
mm2 dalam suatu rangkaian elektronika adalah 0,17 mA. Berapakah (a) rapat arusnya ? (b)
Dalam satuan jam, berapakah besar muatan yang melalui kabel tersebut? (c) Bila muatan
electron -1,6x10-19
C, berapa banyak electron yang mengalir dalam 1 jam?
Penyelesaian :
(a) Rapat arus dapat dihitung dengan persamaan berikut :
226
3
850102,0
1017,0
m
A
m
A
A
IJ =
×
×==
−
−
(b) Untuk selang waktu t = 1 jam = 3600 s, muatan yang melalui kabel tersebut diperoleh
dengan persamaan :
CItq 61,036001017,0 3 =××== −
(c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah
buahe
qn 18
191081,3
106,1
61,0×=
×==
−
Contoh 11.2
Grafik di atas menunjukkan kuat arus yang
mengalir dalam suatu hambatan R sebagai fungsi waktu.
Banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam hambatan
tersebut selama 6 sekon dalam colomb adalah......
Penyelesaian :
Dengan persamaan :
tIqt
qI ∆=∆→
∆
∆=
• Dari t = 0 sampai t = 3, diperoleh t1 = 3-0 = 3 s. Arus pada selang waktu ini adalah
tetap, yaitu I1 = 4 A. Oleh karena itu.
q1 = I1. t1 = 4 x 3 = 12 C
2
http://atophysics.wordpress.com
• Dari t = 3 sampai t = 5, diperoleh t2 = 5-3 = 2 s. Arus pada selang waktu ini tidak
konstan, tetapi berkurang secara linear. Oleh karena itu, kita ambil nilai rata-ratanya.
AAAII
II maks
ratarata 32
24
2
min
2 =+
=+
== −
Jumlah mutan yang mengalir selama selang waktu t2 adalah
q2 = I2 . t2 = 3 x 2 = 6 C
• Dari t = 5 sampai t = 6, diperoleh t3 = 6-5 = 1 s. Arus pada selang waktu ini tetap,
yaitu I3 = 2 A. Oleh karena itu,
q3 = I3 . t3 = 2 x 1 = 2 C
Jadi, muatan yang melalui hambatan R selama 6 sekon adalah :
q = q1 + q2 + q3 = 12 + 6 + 2 = 20 Coulomb
Contoh 11.3
Filamen lampu pijar adalah sebuah resistor yang
terbuat dari konduktor tipis dan kuat. Filamen akan
bercahaya setelah cukup panas akibat dari arus listrik.
Gambar menunjukkan sebuah senter yang menggunakan
dua buah baterai 1,2 V untuk mensuplai arus 0,40 A
kepada filamen lampu! Tentukan besar hambatan filamen
lampu.
Penyelesaian :
Hambatan filamen dapat di hitung dengan persamaan :
Ω=×
== 5,740,0
5,12
I
VR
Contoh 11.4
Berapakah hambatan sebuah kawat besi yang memiliki panjang 0,5 cm dan diameter 1,3
mm jika hambatan jenis kawat besi 9,7 x 10-8 .m?
Penyelesaian :
Luas penampang kawat adalah
( ) 26
232
1033,14
103,1
4m
dA
−−
×=×
==ππ
Hambatan kawat dihitung dengan menggunakan persamaan :
3
http://atophysics.wordpress.com
Ω=×
××==−
− 037,01033,1
50,0107,9
6
8
A
lR ρ
Contoh 11.5
Sebuah kawat yang panjangnya 90 m mempunyai diameter 3 mm dan hambatan jenis
6,28 x 10-8 .m. Berapakah (a) hambatan kawat pertama dan (b) hambatan kawat kedua yang
bahan dan beratnya sama dengan yang pertama, akan tetapi diameternya tiga kali diameter
kawat pertama?
Penyelesaian :
(a) Luas penampang kawat
( ) 26
232
1025,24
103
4m
dA
−−
××=×
×== πππ
Hambatan kawat pertama adalah
Ω=××
××==−
− 8,01025,2
901028,6
6
8
1π
ρA
lR
(b) Karena d2 = 3d1, maka r2 = 3r1. Berat kedua kawat adalah sama, sehingga
1212 VVgmgm ρρ =→=
Jika sama untuk kedua kawat,
( ) ( ) 21112
2
11
2
12
2
2 33 lllrlrataulrlr =→== ππ
Perbandingan luas penampang kedua kawat adalah
( ) 2
1
2
1
2
2
2
1
2
1 39
1
3lA
r
r
r
r
A
At =→===
π
π
Perbandingan hambatan kedua kawat
1
2
1
1
22
1
1
2
2
1
2 RA
A
l
lR
A
l
A
l
R
R××=→=
ρ
ρ
Ω=××=××= 03,08,09
1
3
18,09
1
3 2
2
2
22
A
A
l
lR
Jadi, hambatan kawat kedua adalah 0,03
4
http://atophysics.wordpress.com
Contoh 11.6
Sebuah termometer hambatan logam memiliki hambatan 60,0 sewaktu dicelupkan
kedalam es yang sedang melebur, dan memiliki hambatan 80,0 sewaktu dicelupkan kedalam
air yang sedang mendidih. Tentukan suhu yang ditunjukkan oleh termometer tersebut ketika
hambatan logam bernilai (a) 75,0 (b) 50,0 !
Penyelesaian :
Data pada soal :
Es melebur : t0 = 00C, hambatan R0 = 60,0
Air mendidih : t = 1000C, hambatan Rt = 80,0
( )CtR
RtRR
03
0
0 103,310060
6080 −×=×
−=
∆
∆=→∆=∆ αα
(a) Ketika hambatan termometer 75 , diperoleh
α0R
Rt
∆=∆
CtCt00
37575075
103,360
6075=+=→=
××
−=∆
−
Jadi, suhu yang ditunjukkan termometer adalah 750C.
(b) Ketika hambatan termometer 50,0 , diperoleh
CtCR
Rt 00
3
0
5050050103,360
6050−=−=→−=
××
−=
∆=∆
−α
Jadi , suhu yang ditunjukkan termometer adalah -500C.
Contoh 11.7
Perhatikan titik simpul A dari suatu rangkaian listrik seperti
tampak dalam gambar. Kuat arus I1 = 10 A, I2 = 5 A, dan I3 = 7 A.
Berapa kuat arus I4 ?
Penyelesaian :
Menurut hukum I kirchof: = keluarmasuk ,
AIIIIII 27510 444241 =→+=+→+=+
Kuat arus I4 adalah 2A menuju titik simpul A.
5
http://atophysics.wordpress.com
Contoh 11.8
Dua buah resistor masing-masing R1 = 6,00 dan R2 = 3,00 disusun seri dan
dihubungkan dengan baterai 12,0 volt. Tentukan (a) kuat arus yang melalui setiap resistor dan
(b) tegangan pada setiap resistor.
Penyelesaian :
(a) Hambatan gabungan untuk hubungan seri
Ω=+=+= 00,900,300,621 RRRs
Dengan menggunakan hukum ohm diperoleh
AR
VI
s
33,100,9
0,12===
Kuat arus yang melalui R1 sama dengan yang melalui R2, yaitu 1,33 A.
(b) Tegangan pada R1 adalah
VIRV 0,800,633,111 =×==
Tegangan pada R2 adalah
VIRV 0,4333,122 =×==
Contoh 11.9
Tentukan semua kombinasi yang mungkin diperoleh dari tiga buah resistor 2,0 !
Penyelesaian :
Gambar (a),(b),(c),dan (d) memperlihatkan semua
kombinasi yang mungkin.
• Kombinasi (a) adalah semua resistor dihubungkan seri,
Ω=++= 6222seriR
• Kombinasi (b) adalah semua resistor dihubungkan
paralel,
Ω=== 67,03
2
n
RRparalel
• Kombinasi (c) gabungan seri dan paralel. Dua buah resistor dihubungkan secara seri,
menghasilkan Rseri = 4 . Rseri ini dihubungkan paralel dengan sebuah resistor 2,
sehingga
Ω=+
×=
+
×= 33,1
24
24
RR
RRR
zeri
seri
total
• Kombinasi (d) gabungan paralel dan seri. Dua buah resistor dihubungkan secara
paralel, menghasilkan Ω=== 12
2
n
RRparalel . Rparalel ini dihubungkan seri dengan
sebuah resistor 2,0, sehingga
Ω=+=+= 321RRR paraleltotal
6
http://atophysics.wordpress.com
Dengan demikian, nilai hambatan yang mungkin diperoleh dari ketiga resistor 2
bervariasi dari 0,67 hingga 6,0 .
Contoh 11.10
Pada rangkaian seperti gambar, berapakah arus
listrik yang mengalir masing-masing pada (a) hambatan 1,0
, (b) hambatan 2,0 , dan (c) hambatan 4,0 ?
Penyelesaian :
Gambar (a),(b), dan (c) memperhatikan langkah-langkah yang dilakukan dalam
menyederhanakan rangkaian.
• Gambar (a) menjadi (b)
Hambatan 2,0 dan 4,0 disusun secara paralel sehingga
Ω=×
= 33,10,6
0,40,2pR
• Gambar (b) menjadi (c)
Tiga buah resistor disusun secara seri sehingga menghasilkan.
Ω=++= 33,50,333,10,1sR
(a) Arus listrik yang maengalir melalui hambatan 1,0
adalah
AR
Is
25,233,5
12===
ε
(b) Beda potensial pada hambatan Rp = 1,33 diperoleh
dari
VIRV p 0,333,125,2 =×==
Beda potensial pada hambatan 2,0 v sama dengan beda
potensial pada hambatan 4,0 , yaitu 3,0 V sehingga arus
listrik pada hambatan 2,0
AR
VI 5,1
0,2
0,3===
(c) Arus listrik yang mengalir pada hambatan 4,0
AR
VI 75,0
0,4
0,3===
Contoh 11.11
Perhatikanlah gambar ! Jika kuat arus listrik I = 6 A,
hambatan R1 = 2 , R2 = 3 , dan R3 = 5 tentukanlah kuat arus
I1,I2,dan I3 !
7
http://atophysics.wordpress.com
Penyelesaian :
Dengan menggunakan prinsip pembagi arus, diperoleh
321
321
1:
1:
1::
RRRIII =
Karena jumlah perbandingan
321
111
RRR++= dan jumlah arus =I, maka
AI
RRR
RI 9,26
5
1
3
1
2
12
1
111
1
321
11 =×
++
=×
++
=
AI
RRR
RI 9,16
5
1
3
1
2
13
1
111
1
321
12 =×
++
=×
++
=
AI
RRR
RI 2,16
5
1
3
1
2
15
1
111
1
321
11 =×
++
=×
++
=
Contoh 11.12
Tentukan hambatan ekuivalen antara titik A dan B pada
rangkaian seperti tampak pada gambar !
Penyelesaian :
• Gambar (a) menjadi (b)
Arus yang mengalir pada kedua hambatan 3 dalah sama, berarti hubungannya seri
sehingga hambatan penggantinya menjadi
Ω=+= 6331sR
• Gambar (b) menjadi (c)
Kedua ujung hambatan 6 dan 4 saling dihubungkan, berarti kedua hambatan
terangkai secara paralel sehingga hambatan penggantinya
Ω=+
×= 4,2
46
461pR
8
http://atophysics.wordpress.com
• Gambar (c) menjadi (d)
Arus yang mengalir pada hambatan 2,4 dan 2 yang berada pada garis putus-putus
adalah sama sehingga keduanya terhubung seri.
Hambatan penggantinya adalah
Ω=+= 4,424,22sR
• Gambar (d) menjadi (e)
Kedua ujung hambatan 4,4 dan 1 saling dihubungkan, berarti keduanya paralel.
Hambatan penggantinya adalah
Ω=+
×= 4,2
14,4
14,42pR
• Gambar (e) menjadi (f)
Hambatan 2 , 0,8 , dan 5 terhubung secara seri sehingga hambatan ekivalennya
Ω=++= 8,758,02ABR
Contoh 11.13
Dari rangkaian seperti pada gambar, tentukanlah
a) Hambatan listrik antara titik A dan B.
b) Hambatan lirtrik antara titik A dan D.
Penyelesaian :
(a) Hambatan listrik anatara A dan B artinya hambatan pengganti apabila titik A dan B
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan. Hambatan yang diperhitungkan adalah
hambatan yang dilalui arus listrik sedangkan Hambatan yang tidak dilalui arus dapat
dikeluarkan dari rangkaian. Mengingat arus listrik hanya dapat maengalir pada
rangkaian tertutup, maka R9 dan R10 tidak dilalui arus karena terputus dititik C dan D
seperti pada gambar, sehingga dikeluarkan dari rangkaian.
• Rangkaian (a) ke rangkaian (b)
Hambatan R4 = 2, R5 = 2 , R8 = 4 , R7 = 2 , dan R6 = 2 dialiri arus yang sama
(I2) sehingga hubungannya adalah seri. Hambatan penggantinya menjadi
Rs = 2 + 2 + 4 + 2 +2 =12
• Dengan memperhatikan rangkain (b), tampak bahwa hambatan R3 terhubung paralel
dengan Rs sehingga hambatan penggantinya
Ω=+
×=
+= 4
126
126
3
3
s
s
pRR
RRR
Hambatan ekivalen antara titik A dan B akhirnya diperoleh dari hubungan seri R1,
Rp,dan R2 sehingga
RAB = R1 + Rp + R2 = 2 + 4 + 2 =8
9
http://atophysics.wordpress.com
(b) Hambatan listrik antara titik A dan D artinya hambatan pengganti apabila titik A dan D
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, hambatan yang diperhitungkan adalah
hambatan yang dilaui arus listrik, sedangkan hambatan yang tidak dilaui arus listrik
dapat dikeluarkan dari rangkaian. Mengingat arus listrik hanya dapat mengalir pada
rangkaian tertutup, maka R9 dan R2 tidak dilalui arus karena terputus dititik C dan B
seperti pada gambar berikut, sehingga dikeluarkan dari rangkaian.
• Rangkaian (a) ke rangkaian (b)
Hambatan R4 = 2 , R5 = 2 , R8 = 4 , terhubung secara seri sehingga
Rs1 = 2 + 2 + 4 = 8
Hambatan R3 = 6 , R6 = 2 , R7= 2 , terhubung secara seri sehingga
Rs2 = 6 + 2 + 2 = 10
• Dengan memperhatikan rangkain (b), tampak bahwa Rs1 terhubung paralel dengan Rs2
sehingga hambatan penggantinya
Ω=+
×=
+= 44,4
108
108
21
21
ss
ss
pRR
RRR
Hambatan ekivalen antara titik A dan D akhirnya diperoleh dari hubungan seri R1, Rp,
dan R10 sehingga
RAB = 2 + 4,44 + 2 = 8,44
Contoh 11.14
Rangkaian pada gambar adalah contoh instalasi lampu pada mobil. Baterai (12 V, 0,01
) dan alternator (14 V, 0,1 ) tehubung secara paralel. Lampu dengan hambatan 1,20
dihubungkan dengan baterai. (a) Berapakh besar kuat arus IH, IB, dan IA serta (b) beda potensiat
B dan E ?
Penyelesaian :
(a) Hukum I Kirchoff pada titik B menghasilkan
HBA III =+ .........(i)
10
http://atophysics.wordpress.com
Hukum II Kirchoff pada Loop BEFAB searah dengan jarum jam
=+ 0IRε
( ) ( ) 01,001,01412 =+−−+ AB II
201,01,0 =− BA II .........(ii)
Hukum II Kirchoff pada lopp CDEBC searah dengan jarum jam
=+ 0IRε
( ) ( ) 001,020,112 =++− BH II
Karena IA + IB = IH, maka
1,2 (IA + IB) + 0,01(IB) = 12
1,2 IA + 1,21 IB = 12 .........(iii)
Dari persamaan (i),(ii),(iii) dapat ditentukan bahwa kuat arus IA = 19,1 A, IB = -9,0 A,
dan IH = 10,1 A. Tanda negatif pada IB menunjukkan bahwa kuat arus pada baterai 12,0
V tidak sesuai dengan gambar (dari E ke B), melainkan kebalikannya, yaitu B ke E.
(b) Beda potensial B dan E adalah
+= IRVBE ε
( ) ( ) VIV BBE 09,1201,00,91201,012 =−−=+=
Contoh 11.15
Pehatikan rangkaian listrik pada gambar. Berapakah (a)
beda potensial antara A dan B ? (b) berapa beda potensial
A dan C ? Bila titik A dan C dihubungkan dengan sebuah
kapasitor yang kapasitasnya 50 F, berapa besar muatan
yang tersimpan dalam kapasitor tersebut ?
Penyelesaian :
(a) Karena A dan C terputus, maka cabang BC tidak ada arus listrik (IBC = 0). Dengan
demikian, hanya ada satu loop pada rangkaian, yaitu loop DEBFGHD
Terapkan Hukum II Kirchoff pada loop DEBFGHD
=+ 0IRε
( ) 0331131 =++++− rRRrIεε
( ) 51401931105 =→=++++− II
AI 36,014
5==
Untuk menentukan beda potensial antara A dan B, ikuti jalur A-H-D-E-B
+= IRVAB ε
( ) ( ) VRrIVAB 44,63136,05111 =++=++= ε
(b) Untuk menentukan beda potensial antara A dan C, ikuti jalur A-H-D-E-B-C
+= IRVAC ε
( ) ( )21121 RIRrIV BCAC +++−= εε
( ) ( ) VVAC 56,1603136,085 −=+++−= (tanda negatif menunjukkan
VA<VC).
11
http://atophysics.wordpress.com
(c) Kapsitor tidak dilalui oleh arus searah sehingga jika titik A dan C dihubungkan dengan
kapasitor, tidak ada perubahan keadaan rangkaian. Titik A dan C tetap tidak dilalui oleh
arus listrik. Karena VAC = -1,56 V, maka besar tegangan pada kapasitor adalah -1,56 V
sehingga muatan yang tersimpan dalam kapasitor adalah
Q = C V = 50 x 1,56 C = 78 C.
Contoh 11.16
Perhatikan rangkaian listrik pada gambar. Titik A
ditanahkan. Tentukanlah (a) I, (b) VAC, dan (c) VC.
Penyelesaian :
(a) Tetapan hukum II Kirchoff pada loop ABCDA
( ) 00 2121 =+++−→=+ rrRIIR εεε
ArrR
I 5,05,15,04
912
21
21 =++
−=
++
−=
εε
(b) VCA dapat dihitung melalui jalur C-B-A
( ) ( ) vRrIIRVCA 25,1145,05,0911 =+−−=+−−=+= εε
Hasil yang sama akan diperoleh jika dipilih jalur CDA
( ) ( ) vrIIRVCA 25,115,15,01222 =+−=+−=+= εε
(c) Untuk menentukan VC, ingatlah bahwa setiap titik yang ditanahkan adalah nol (VA = 0)
sehingga
VVVVV AcCA 25,1125,11 =−→=
Karena VA = 0, maka VC = 11,25 V.
Contoh 11.17
Arus listrik 3A mengaliri kawat yang tampak pada gambar berikut. Berapakah tegangan
antara (a) A dan C (b) A dan D.
Penyelesaian :
(a) ( ) VIRIRVAC 2663811 =+=+=+= εε
(b) ( ) ( ) VRRIIRVAD 28363782121 =++−=++−=+= εεε
Contoh 11.18
Sebuah baterai mempunyai ggl = 9,0 V. Jika kedua kutub baterai dihubungkan dengan
kawat yang tidak berhambatan (dihubung-singkat), pada baterai akan mengalir arus listrik
sebesar 4,0 A. (a) Berapakah hambatan dalam baterai ? (b) Berapa besar tegangan jepit baterai
jika baterai diberi hambatan luar R = 10 ?
12
http://atophysics.wordpress.com
Penyelesaian :
(a) Karena hambatan luar sama dengan nol, kuat arus I
hanya bisa dibatasi oleh hambatan dalam
Ω=== 25,24
9
Ir
ε
(b) Dengan hambatan luar R = 10, kuat arus listrik mengalir
ArR
I 73,025,210
0,9=
+=
+=
ε
Tegangan jepit Vjepit= I R = 0,73 x 10 = 7,3 V
Tegangan jepit ini ujuga dapat ditentukan dengan menerapkan prinsip pembagi
tegangan, yaitu
VrR
RV jepit 3,70,9
5,12
10=×=
+= ε
Contoh 11.19
Perhatikan rangkaian pada gambar!
(a) Tentukanlah besar tegangan jepit Vab dan Vcd !
(b) Baterai manakah yang sedang dipakai dan baterai
manakah yang sedang diisi ?
Penyelesaian :
Kedua baterai dialiri arus listrik yang sama besar, berarti kedua baterai terhubung secara
seri, namun kutub-kutubnya saling berlawanan sehingga
Vtot 18624 =−=ε
Vrtot 0,190,010,0 =−=
Arah arus listrik mengikuti baterai yang beda potensialnya lebih besar, yaitu 24 V.
Dengan demikian , arus listrik I keluar dari kutub positif baterai 24 V (titik c) menuju titik a dan
seterusnya seperti tampak pada gambar. Besar arus listrik yang mengalir,
ArR
Itot
tot 20,18
18=
+=
+=
ε
(a) Perhatiakan cabang ab.
VIRVab 8,7)9,0(26 =+=+= ε
Perhatiakan cabang cd.
VIRVcd 8,23)10,0(224 =−=+= ε
13
http://atophysics.wordpress.com
(b) Pada baterai 24 V, arus listrik keluar dari kutub positif sehingga baterai tersebut sedang
dipakai. Sedangkan pada baterai 6 V arus listrik masuk dari kutub positif sehingga
baterai tersebut sedang diisi.
Contoh 11.20
Perhatikan rangkaian pada gambar! Diketahui data-data 1 = 1 V, 2 = 2 V, 3 = 3 V, 4
= 3 V, dan 5 = 12 V, dan seluruh sumber tegangan mempunyai hambatan dalam yang sama, r =
0,5 . Tentukanlah (a) ggl pengganti tot, (b) hambatan dalam pengganti rtot, (c) kuat arus I, I1,
I2, I3.
Penyelesaian :
Pada cabang P1Q1 terdapat tiga buah ggl yang terhubung seri sehingga ggl
penggantinya,
Vs 63213211 =++=++= εεεε
Dengan hambatan dalam pengganti
Ω===++= 5,1)5,0(331 rrrrrs
Dengan cara yang sama untuk cabang P2Q2 dan P3Q3 diperoleh
s2 = 6 V, rs2 = 1,5
s3 = 6 V, rs3 =1,5
Kemudian ggl s1, s2, dan s3 terhubung secara paralel yang menghasilkan ggl pengganti
p = s1 = s2 = s3 =6 V,
Ω=== 5,03
5,1
3
s
p
rr
Hambatan pengganti untuk titik A dan B diperoleh dari
Ω=→=→++= 112
121
6
1
3
1
2
11p
pp
RRR
Rangkaian dapat disederhanakan menjadi :
(a) ggl pengganti cabang PQ adalah
Vptot 15123654 =+−=+−= εεεε
(b) hambatan dalam pengganti adalah
Ω=++=++= 5,15,05,05,0rrrr ptot
(c) Kuat arus yang mengalir adalah
,315,25,1
15A
RrI
tottot
tot
++=
+=
ε
AR
IR
R
VI ABAB 5,1
2
)1(3
11
1 ====
AR
IR
R
VI ABAB 1
3
)1(3
22
2 ====
14
http://atophysics.wordpress.com
AR
IR
R
VI ABAB 5,0
6
)1(3
33
3 ====
Contoh 11.21
Sebuah amperemeter dengan hambatan dalam RA = 50 mempunyai batas ukur
maksimum 1 mA. Berapakah besarnya hambatan paralel (shunt) yang harus dipasang agar
amperemeter ini mempunyai batas ukur maksimum 1 A ?
Penyelesaian :
Batas ukur maksimum yang lama IA=1mA = 10-3
A dan batas ukur maksimum yang
baru I = 1A. Pelipatan batas ukur maksimum adalah
10010
13
===−
AI
In
Besarnya hambatan shunt yang harus dipasang ditentukan dengan
( )
Ω=−
=−
= 05,011000
50
1n
RR A
sh
Contoh 11.22
Sebuah galvanometer dangan hanbatan dalam RG = 50,0 mengalami simpangan
maksimum jika dilalui arus sebesar 10,0 mA. Galvanometer akan dibuat menjadi amperemeter
yang mampu mengukur arus hingga 5A dengan menggunakan sebuah hambatan shunt.
Hitunglah besar hambatan shunt (Rsh) yang diperlukan !
Penyelesaian :
Perhatikan desain amperemeter yang dibuat dari galvanometer! Menurut data pada soal,
batas ukur maksimum yang lama IG = 10-2
A dan batas ukur maksimum yang baru I = 5 A.
Pelipatan batas ukur maksimum adalah
50010
52
===−
GI
In
Besar hambatan shunt yang diperlukan adalah
Ω=−
=−
= 1,01500
50
1n
RR G
sh
Contoh 11.23
Sebuah voltmeter dengan hambatan dalam Rv = 10 k mempunyai batas ukur Vv = 50
V. Berapakah besarnya hambatan muka Rm yang harus dipasang supaya voltmeter ini dapat
digunakan untuk mengukur beda potensial sampai V = 500 V ?
Penyelesaian :
Pelipatan batas ukur adalah
1050
500===
vV
Vn
Maka hambatan muka yang harus dipasang
adalah
( ) ( ) Ω=Ω−=−= kkRnR vm 90101101
15
http://atophysics.wordpress.com
Contoh 11.24
Sebuah galvanometer dengan hambatan dalam RG = 50,0 mengalami simpangan
maksimum jika dilalui arus sebesar 10,0 mA. Galvanometer akan dibuat menjadi Voltmeter
yang mampu mengukur teganagn hingga 100 V dengan menggunakan hambatan muka.
Hitunglah besar hambatan muka yang diperlukan !
Penyelesaian :
Perhatikan desain voltmeter yang dibuat dari galvanometer! Batas tegangan maksimum
galvanometer adalah
VRIV GGG 5,05010 2 =×== −
Pelipatan batas ukur
2005,0
100===
GV
Vn
Besar hambatan muka yang diperlukan adalah
( ) ( ) Ω=−=−= 99505012001 Gm RnR
Contoh 11.25
Jembatan wheatstone pada gambar mempunyai data R1 = 12 ,
R2 = 8 , dan R3 = 3 . Bila RX diparalel dengan hambatan 6 tercapai
keseimbangan. Berapakah nilai hambatan RX ?
Penyelesaian :
Nilai hambatan pengganti untuk hubungan paralel RX dengan 3 adalah Rp. Sesuai
dengan perinsip jembatan wheatstone dalam keadaan seimbang, berlaku
381221 ×=→= psp RRRRR
Ω= 2pR
Rp adalah gabungan Rx dengan 3 secara paralel sehingga
xxp
x
x
p RRRR
RR 3)3(
3
)3(=+→
+=
xxxx RRRR 3623)3(2 =+→=+
Ω= 6xR
Contoh 11.26
Perhatikan gambar berikut!
(a) berapakah nilai hambatan pengganti AB (RAB)?
(b) Berapa besar arus listrik I ?
(c) Tentukan tegangan jepit rangkaian Vab!
16
http://atophysics.wordpress.com
Penyelesaian :
(a) Perkalian hambatan yanga bersilang adalah sama (R1 R4 = R2 R3) sehingga rangkaian
merupakan jembatan weatstone dalam keadaan setimbang. Dengan demikian, R5 tidak
dilalui arus, yang berarti dapat dihilangkan dari rangkaian. Rangkaian penggantinya
menjadi seperti pada gambar berikut.
Hambatan R1 seri dengan R3 menghasilkan hambatan pengganti Rs1 = 4 +5 = 9 ,
sedangkan hambatan R2 menghasilkan hambatan pengganti Rs2 = 8 + 10 = 18 .
Akhirnya, hambatan pengganti RAB merupakan hubungan paralel Rs1 dan Rs2, sehingga
Ω=+
×=
+= 6
189
189
21
21
ss
ss
ABRR
RRR
(b) Besar arus listrik
ArR
IAB
5,126
12=
+=
+=
ε
(c) Tegangan jepitan rangkaian adalah
VIRV ABAB 965,1 =×==
Contoh 11.27
Untuk rangkaian listrik seperti pada gambar
diketahui nilai-nilai Ra = Rb = Rc = Rd = 1
sedangkan Re = 2 . Tentukanlah hambatan
pengganti RAB dan kuat arus I !
Penyelesaian :
Karena rangkain jembatan Wheatstone tersebut tidak seimbang, gunakan transformasi
-Y.
17
http://atophysics.wordpress.com
Ω==++
=++
= 31
3
1
)1(1)1(1)1(11
a
cacbba
R
RRRRRRR
Ω==++
= 31
3
2
2R
RRRRRRR cacbba
Ω==++
= 31
33
c
cacbba
R
RRRRRRR
Ω=+
=+
=4
3
13
)1(3
3
3
1
d
d
pRR
RRR
Ω=+
=+
=5
6
23
)2(3
2
2
2
e
e
pRR
RRR
Rp1 seri dengan Rp2 menghasilkan Rs = Rp1 + Rp2 = Ω=+20
39
5
6
4
3
Akhirnya, hambatan pengganti AB diperoleh dari hubungan paralel R1 dengan Rs
sehingga
Ω===
+
=+
= 2,199
117
20
9920
117
20
393
20
393
1
1
s
s
ABRR
RRR
Kuat arus I yang mengalir adalah
ArR
IAB
5,68,02,1
13=
+=
+=
ε
Contoh 11.28
Dua buah hambatan listrik, masing-masing R1 = 5 dan R2 =2 disusun secara paralel,
kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan ideal dengan ggl 120 V.
(a) Hitunglah kuat arus yang mengalir melalui setiap hambatan ! berapa daya listrik pada
setiap hambatan ?
(b) Berapa energi listrik pada setiap hambatan apabila arus listrik mengalir selama 5 jam ?
(c) Hitunglah biaya total energi listrik selama 5 jam jika tarif listrik adala Rp50,- per kWh!
Penyelesaian :
(a) Kuat arus listrik pada setiap hambatan adalah
AR
I 245
120
1
1 ===ε
AR
I 602
120
2
2 ===ε
Daya pada setiap hambatan,
P1 = I12 R1 = (24)2 x 5 = 2,8 kW
P2 = I22 R2 = (60)2 x 2 = 7,2 kW
18
http://atophysics.wordpress.com
(b) Energi listrik pada setiap hambatan selama 5 jam adalah
W1 = P1 t = 2880 x 5 x 3600 = 51,84 x 106 J
W2 = P2 t = 7200 x 5 x 3600 = 129,6 x 106 J
(c) Biaya total energi listrik yang digunakan
Biaya pada R1 = W1 x tarif
= P1 x t x tarif
= 2,8 x 5 x 50 = Rp 700,-
Biaya pada R2 = 7,2 x 5 x 50 = Rp 1800,-
Biaya total = Rp 700 + Rp 1800 = Rp 2500,-
Contoh 11.29
Setiap hari pesawat TV dinyalakan rata-rata 4 jam. Tarif energi listri adalah Rp50,- per
kWh. Jika tegangan listrik 125 volt dan TV memakai arus 2A, berapakah yang harus dibayar
untuk satu bulan (30 hari) ?
Penyelesaian :
• Energi listrik yang terpakai selama sebulan (30x4 jam) adalah
W = V I t = 125 x 2 x 30 x 4 watt jam = 30000 watt jam
W = 30 kWh
• Biaya yang harus dibayar adalah 30 x Rp 50 = 1500,-
Contoh 11.30
Solder listrik pada tegangan 125 volt memerlukan arus 1 A, dipakai selama seperempat
jam. Kepala solder terbuat dari tembaga dengan masa 20 gr dan kalor jenis c = 0,9 kal/ gram0C.
Jika hanay 20% energi listrik yang dipakai untuk menaikkan suhu alat itu, berapa kenaikan suhu
yang dicapai ?
Penyelesaian :
• Kalor yang diberikan oleh energi listrik adalah
W = 20% Vit = 0,2 x 125 x 1 x 0,25 x 3600 = 22500 J
Karena 1 J = 0,24 kalori maka kalor (Q) adalah
Q = 0,24 x 2250 kalori = 5400 kal.
• Kenaikan suhu (t) dihitung sebagai berikut,
Q = m c t
5400 = 20 x 0,9 x t t = 3000C
Contoh 11.31
19
http://atophysics.wordpress.com
Sebuah keluarga menyewa listrik PLN sebesar 500W dengan tegangan 110V. Jika
untuk penerangan keluarga itu menggunakan lampu 100W, 220V, tentukanlah jumlah lampu
maksimum yang dapat dipasang!
Penyelesaian :
Jika lampu 100 W, 220 V diberi tegangan yang lebih kecil (110 V), maka daya
sesungguhnya menjadi lebih kecil,
wattPV
VP 25100
220
1102
1
2
1
22 =×
=
=
Banyaknya lampu yang dapat dipasang (n) jika daya PLN sebesar 500 W adalah :
buahbuahlampudaya
umahdayatotalrn 20
25
500
1===
Contoh 11.32
Tiga buah lampu pijar yang masing-masing dibuat untuk dipakai pada 15 W dan 12V,
dirangkai secara paralel. Ujung-ujung rangkaian itu dihubungkan dengan sebuah akumulator
dengan ggl 12 V dan hambatan dalam 0,8 . Tentukanlah kuat arus listrik yang melaui
akumulator tersebut ! Berapa daya total ketiga lampu ?
Penyelesaian :
Data setiap lampu adalah sama, sehingga hambatannya juga sama, maka hambatan
lampu,
( )
Ω=== 6,915
1222
I
VR
Ketiga lampu diparalel, maka
Ω=== 2,33
6,9
3
RRp
Kuat arus yang mengalir adalah
ArR
Ip
38,02,3
12=
+=
+=
ε
Daya total ketiga lampu ditentukan dengan
wattRIP ptot 8,282,3322 =×==
Contoh 11. 33
Dua buah bola lampu masing-masing tertulis 60 W,120V dan 40W,120V. Jika kedua
lampu tersebut dihubungkan seri pada tegangan 120 V, tentukanlah jumlah daya pada lampu.
Berapa jumlah daya kedua lampu jika keduanya dihubungkan paralel pada sumber tegangan
ideal dengan ggl 120 V ?
Penyelesaian :
Perhatikan rangkaian pengganti hubungan seri,
Ω=== 24060
1202
1
2
11
P
VR
20
http://atophysics.wordpress.com
Ω=== 36040
1202
2
2
22
P
VR
Ω=+= 60021 RRRseri
Daya total hubungan seri,
wattR
VP
seri
seri 24600
12022
===
Daya paralel,
22 PPPparalel +=
wattPparalel 1004060 =+=
Contoh 11.34
Sebuah lampu pijar L dengan data 12 V, 36W dipasang
dalam rangkaian seperti pada gambar. Agar lampu tersebut
menyala normal, tentukanlah besarnya hambatan R1 yang harus
diberikan !
Penyelesaian :
Hambatan lampu RL,
Ω=== 436
1222
P
VTL
Lampu L menyala normal jika VAB = data lampu 12V. Dengan hambatan pengganti RAB
adalah hubungan paralel RL dan R1,
εrRR
RV
AB
AB
AB
2+=
ABAB
AB
AB RRR
R15361215
25,05,012 =++→×
++=
Ω= 3ABR
RAB adalah hubungan paralel dari RL dan R1 sehingga
4
43
1
1
1
1
+
×=→
+=
R
R
RR
RRR
L
L
AB
Ω=→=+ 124123 111 RRR
Jadi, besar hambatan R1 yang harus dipasang adalah 12.