BAB IV URO

download BAB IV URO

of 6

Transcript of BAB IV URO

  • 8/16/2019 BAB IV URO

    1/6

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Pada pasien dengan batu pada sebuah saluran akan terjadi kolik yang

    sifatnya hilang timbul disertai perasaan mual dengan muntah karena struktur 

    anatomi ureter mempunyai beberapa tempat penyempitan yang memungkinkan

     batu ureter terhenti. Karena peristaltik, akan terjadi gejala kolik, yakni nyeri yang

    hilang timbul disertai perasan mual dengan atau tanpa muntah. Batu di ginjal juga

    dapat menimbulkan rasa kolik bila belum terfixir. Bila sudah terfixir biasanya

    nyeri akan terasa menetap. Pada pasien terjadi hematuria karena adanya batu yang

    akan menyebabkan destruksi dan infeksi, iritasi mukosa, oedem, ruptur mukosa

    dan pembuluh darah yang akan menyebabkan hematuri.

    Batu ginjal mungkin dapat lewat ureter sampai ke kandung kemih dan

    kemudian keluar bersama kemih. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil

    menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter yang mungkin

    asimptomatik. Tidak jarang terjadi hematuria yang didahului oleh serangan kolik.

    Bila keadaan obstruksi terus berlangsung, lanjutan dari kelainan yang terjadi dapat

     berupa hidronefrosis dengan atau tanpa pielonefritis sehingga menimbulkan

    gambaran infeksi umum.

  • 8/16/2019 BAB IV URO

    2/6

    Diagnosis nefrolitiasis/ureterolitiasis dapat ditegakkan melalui anamnesis,

     pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan radiologik,

    laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menentukan adanya

    obstruksi traktus urinarius infeksi dan gangguan faal ginjal.

    Dalam penatalaksanaan keperawatan atau pemberian asuhan keperawatan

     pada pasien nefrolitiasis dapat digunakan teori  self care Dorothea Orem. Konsep

    ini dapat menjelaskan mengenai kemampuan dasar natural ability! untuk 

    melakukan perawatan diri  self care! dan perawat harus fokus untuk 

    mempengaruhi kemampuan itu. Berdasarkan teori "rem, indi#idu yang

    membutuhkan perawatan diri melebihi kemampuan yang digunakan maka dalam

     self care disebut self care defisit . "rang yang dalam atau berisiko mengalami self 

    care deficit  membutuhkan inter#ensi keperawatan yang strategis untuk membantu

    men$ukupi perawatan terkait proses penyakit mereka. Teori ini dapat menjadi

     petunjuk untuk perawatan dalam berbagai tatanan dan dapat membantu pasien

    meningkatkan kesehatan dalam berbagai derajat kesakitan.

    Tujuan dari proses keperawatan adalah membanu pasien menjadi $ukup

    dalam mempersiapkan penggunaan perawatan mereka dan meningkatakan

    keluaran pasien dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Self   care  untuk 

     populasi pasien nefrolitiasis meliputi banyak hal, seperti medikasi, komunikais

    dan menjadi ad#okat diri sendiri, memonitor tanda dan gejala dari potensi

    komplikasi, men$ari pengobatan lain diluar atau yang lain, pengetahuan tentang

     penyakit ginjal, dan bagaimana menikmati hidup dengan menyediakan

     penerimaan pada kualitas hidup yang dimiliki pasien. Teori ini dapat berhubungan

    dengan konsep ilmu keperawatan dalam hal penggunaan kemampuan pengkajian,

    membangun hubungan pasien%perawat, meren$anakan bagaiamana menemukan

    objek dari  self-care, melakukan implementasi inter#ensi, dan menge#aluasi

     bagaimana effektifitas inter#ensi untuk men$apai kesehatan dan  self-care dengan

    merubah kebutuhan.

  • 8/16/2019 BAB IV URO

    3/6

    Pasien nefrolitiasis membutuhkan $aring untuk perawatan dirinya untuk 

    men$egah terjadinya komplikasi. &ebagai seorang pemberi layanan kesehatan

     professional yang memberikan layanan se$ara langsung, perawat nephrologi dapat

    membantu perubahan kebiasaan hidup dengan menyediakan kesempatan

     pendidikan dan strategi untuk pasien meningkatkan  self-care agency  yang

    dimilikinya. 'ntuk memaksimalkan, mengenali tanda dan gejala yang

     berhubungan dengan potensial terjadinya komplikasi, dan perawatan akses

     pembuluh darah.  Self-care deficit   terjadi jika pasien memiliki kekurangan

     pengetahuan dalam berpatisipasi melakukan perawatan diri  self care!. 'ntuk 

    mempromosikan self-care dengan $ara (

    ). *ubungan Perawat%Klien

    +angkah pertama untuk membuat dan memelihara keper$ayaan hubungan

     perawat%pasien, interaksi dengan indi#idu untuk menyediakan dukungan dan

     pengetahuan mendapatkan kembali perawatan diri. ni sangat penting untuk fokus

     pada indi#idu, membuat inter#ensi keperawatan pasien%spesifik dengan

    memasukkan pasien dalam membuat planning atau peren$anaan.

    -. Dukungan Petugas

    Dukungan dari petugas sangat penting untuk usaha yang di$iptakan oleh pasien.

    Perawat pada posisi untuk menyediakan respon atau feedba$k yang berkelanjutan

    untuk setiap tidakan pasien dalam keadaan yang dialami pasien saat ini. &eperti (

     pasien melaporkan untuk hemodialysis dengan adanya peningkatan berat badan

    selama treatment. Perawat dapat mendiskusikan $ara untuk men$egah kelebihan

    $airan diabnding menegur dan menganggap remeh pasien. Perawat juga harus

    menyediakan penguatan kembali pada pasien yang telah berhasil.

    . #aluasi dan 0ekanisme Koping

    Pasien dengan &1D sering merasa kehilangan kontrol pada situasi yang mereka

    alami dengan menentukan pengobatan. Pada waktu yang sama, petugas sering

    merasa tidak ada aksi pemenuhan mungkin hanya dengan bagaimana $ara pasien

    mampu mengontrol situasi mereka. Tidak adanya pemenuhan dalam pengobatan

    mungkin karena pasien berusaha untuk kembali mendapatkan kontrol pada

    kehidupan merela. Perawat butuh untuk mempertimbangkan kembali notifikasi

  • 8/16/2019 BAB IV URO

    4/6

    dan memberikan label pada pasien sebagai tindakan tidak mengalah. Perawat juga

     butuh $akupan ide yaitu mereka memiliki kesempatan untuk mengedukasi pasien

    untuk membantu dengan mengontrol penyakit mereka dan mengontrol pengaruh

     penyakitnya yang dimiliki dalam hidupnya. Perawat menambah fokus pada

     perawatan klien, melanjutkan perawatan pendidikan, dan bekerja untuk 

    menghapuskan rintangan yang ada.

    Pasien membutuhkan untuk menjadi anggota aktif dalam team pemberi pelayanan

    kesehatan untuk memperolah kembali kontrol dalam situasi hidup mereka.

    Petugas memonitor pasien melalui pengkajian, layanan laboratorium dan hasilnya,

    inter#ensi dengan pendekatan edukasi pasien yang baik untuk membuat perubahan

     penting dalam hidup pasien dalam membuat planning keperawatan klien. Pasien

    harus berubah dari hubungan ketergantungan ke arah pengembangan perawatan

    diri sendiri. Perawat harus se$ara terus menerus meng#aluasi dan merubah

    inter#ensi untuk memenuhi kebutuhan indi#idu.

    2. &trategi Pendidikan

    Pasien bisa memperolah keuntungan dari strategi pendidikan, meliputi

     pen$egahan dari semua resiko yang berkembang dari keadaan &1D,

    mengajarkan prioritas utama dalam permulaan dialysis, dan pendidikan

     berkelanjutan mengenai manajemen perubahan gaya hidup. Pendidikan dalam

    dialysis adalah terus%menerus. Diulangi lagi dan lagi dengan sedikit perbedaan

    tujuan dalam setiap kesempatan, ini untuk melakukan penyelenggaraan pelajaran

    yang diberikan kepada indi#idu agar tetap mereka pahami pendidikan itu.

    Pendidikan pada pasien dengan informasi yang dibutuhkan akan membantu pasien

    dalam membuat informasi yang sesuai dengan perawatan dan treatment yang

    mereka butuhkan.

    3. Partisipasi

    4alan terakhir untuk mempromosikan self care dalam populasi nefrolitiasis adalah

    dengan memberikan harapan kepada pasien untuk berpartisipasi dalam treatment

    mereka. pasien melaporkan selalu dalam treatmet mereka tentang berat badan,

    suhu tubuh, dan TD saat berdiri dan duduk yang merupakan ukuran awal dalam

    treatment mereka. 0ereka mungkin diberikan kesempatan untuk belajar 

  • 8/16/2019 BAB IV URO

    5/6

    memasukkan jarum untuk treatment mereka. Pasien juga bisa belajar untuk 

    mempersiapkan mesin dialysis yang dipakai dalam terapi.

    Teori orem tentang self care deficit  merupakan kombinasi dari tiga ma$am

    teori yaitu self care, self care deficit,  dan nursing system. Pada teori  self care,

    orem menjelaskan  self care  sebagai aktifitas yang dilakukan pasien dalam

    menjaga kesehatannya. Pada pasien dengan nefrolithiasis pasien melakukan

     beberapa akti#itas untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan kesehatan mereka.

    Dalam memenuhi kebutuhan pasien nefrolitihiasis, perawat bisa memberikan

     bantuang kepada pasien dalam bentuk, yaitu bantuan se$ara penuh, bantuan

    se$ara sebagian dan bantuan dengan support saja. Pada teori "rem data

    dikumpulkan berdasarkan (

    ). Basi$ 5onditioning 6a$tor 

    Pada item ini data dikumpulkan dengan mengkaji ( 'mur, jenis kelamin, status

    kesehatan, status perkembangan, orientasi sosiokultural, sistem perawatan

    kesehatan, sistem keluarga, teman kehidupan dalam satu rumah!, lingkungan, dan

    sumber koping.

    -. 'ni#ersal &elf 5are 1e7uisites

    Pada item ini data dikumpulkan dengan mengkaji ( kebutuhan oksigenasi,

    kebutuhan $airan, kebutuhan makanan, kebutuhan eliminasi, kebutuhan akti#itas

    dan latihan serta istirahat, kebutuhan interaksi sosial, kebutuhan perlindungan dari

    an$aman, dan hubungan dengan norma atau sosial.

    . De#elopmental &elf 5are 1e7uisites

    Pada item ini data dikumpulkan dengan mengkaji ( pemeliharaan dari

     perkembangan lingkungan dan pen$egahan atau manajemen dari kondisi

    mengan$am pada perkembangan yang normal.

    2. *ealth De#iation &elf 5are 1e7uisites

    Pada item ini data dikumpulkan dengan mengkaji ( kepatuhan regimen

     pengobatan medis, kesadaran akan potensial masalah yagng dapat timbul dalam

     pengobatan, modifikasi $itra diri untuk menggabungkan perubahan status

  • 8/16/2019 BAB IV URO

    6/6

    kesehatan, penyesuaian gaya hidup untuk mengakomodasi perubahan status

    kesehatan dan rejimen medis.

    3. 0edi$al Problem and Plan

    Pada item ini dikaji meliputi ( psikologis terhadap perspektif kondisi klien,

    diagnose medis, dan penanganan se$ara medis.