BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

50
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH 4.1. Permasalahan Pembangunan Permasalahan pembangunan daerah merupakan “ gap expectaon” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya mbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara opmal, kelemahan yang dak diatasi, peluang yang dak dimanfaatkan, dan ancaman yang dak diansipasi. Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk mengidenfikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan kinerja pembangunan daerah di masa lalu. Idenfikasi faktor-faktor tersebut dilakukan terhadap lingkungan internal maupun eksternal dengan mempermbangkan masukan dari Perangkat Daerah dan stakeholder lainnya. Idenfikasi permasalahan pembangunan diuraikan melalui pendekatan aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum yang menggambarkan permasalahan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, atau terhadap beberapa urusan yang dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap munculnya permasalahan pada bidang urusan lainnya sesuai dengan Undang- Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Hal ini dimaksudkan agar dapat dipetakan berbagai permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan daerah guna menentukan isu-isu strategis pembangunan jangka menengah daerah. 1. Belum Opmalnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Profesionalitas ASN merupakan kunci keberhasilan ASN dalam melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan dan pelayanan publik. Upaya mengukur profesionalitas ASN dilakukan berdasarkan Peraturan Menpan RB Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengukuran Indeks

Transcript of BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

Page 1: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH

4.1. Permasalahan Pembangunan

Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expecta�on” antara

kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara

apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat.

Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya �mbul dari kekuatan

yang belum didayagunakan secara op�mal, ke lemahan yang �dak diatasi, peluang

yang �dak dimanfaatkan, dan ancaman yang �dak dian�sipasi.

Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk

mengiden�fikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan

kinerja pembangunan daerah di masa lalu. Iden�fikasi faktor-faktor tersebut

dilakukan terhadap lingkungan internal maupun eksternal dengan

memper�mbangkan masukan dari Perangkat Daerah dan stakeholder lainnya.

Iden�fikasi permasalahan pembangunan diuraikan melalui pendekatan aspek

kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum yang menggambarkan

permasalahan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, atau terhadap

beberapa urusan yang dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap

munculnya permasalahan pada bidang urusan lainnya sesuai dengan Undang-

Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah . Hal ini dimaksudkan

agar dapat dipetakan berbagai permasalahan yang terkait dengan urusan yang

menjadi kewenangan dan tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan daerah

guna menentukan isu-isu strategis pembangunan jangka menengah daerah.

1. Belum Op�malnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Profesionalitas ASN merupakan kunci keberhasilan ASN dalam

melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan dan pelayanan

publik. Upaya mengukur profesionalitas ASN dilakukan berdasarkan

Peraturan Menpan RB Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengukuran Indeks

Page 2: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

Profesionalitas ASN. IP ASN ini merupakan instrumen yang digunakan

untuk mengukur secara kuan�ta�f �ngkat profesionalitas pegawai ASN

yang hasilnya digunakan untuk penilaian dan evaluasi dalam rangka

pengembangan profesionalitas profesi ASN. Indikator pengukuran

profesionalitas ASN melipu� 4 (empat) dimensi yaitu: a) Kualifikasi 25%,

b) Kompetensi 40%, c) Kinerja 30% dan d) Disiplin 5%. Posisi IP ASN Kota

Jambi pada tahun 2018 sebesar 68, yang berar� berada pada kategori

‘Rendah’. Rendahnya profesionalitas ASN ini secara umum disebabkan

oleh belum op�malnya dimensi kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki

ASN. Upaya Pemerintah Kota Jambi untuk meningkatkan indeks tersebut

adalah meningkatkan kualifikasi ASN (pendidikan formal/tugas belajar

bagi ASN) dan kompetensi (kompetensi tekhnis, manajerial maupun sosial

kultural

2.

Masih Tingginya Jumlah Pelanggaran Terhadap PERDA

3.

Belum Tercapainya respon �me penanganan bencana dan penyelamatan

4.

Adanya Potensi Konflik

5.

Masih �ngginya angka pelanggaran lalu lintas

Dengan perkembangan yang terjadi khususnya di Kota Jambi salah

satunya adalah perkembangan lalu lintas. Kita tahu bahwa dengan

terjadinya perkembangan lalu lintas maka pas� ada yang namanya

masalah yang perlu diatasi oleh pihak siapapun yang ingin bersimpa�k

termasuk masyarakat dan mahasiswa secara khususnya dan sec ara

luasnya adalah pemerintah yang terkait.

Masalah yang benar - benar diperha�kan dikota besar adalah salah

satunya masalah lalu lintas termasuk pada pelanggaran lalu lintas yang

dilakukan manusia sendiri. Hal tersebut bisa dilihat dari angka kecelakaan

lalu lintas yang terus meningkat se�ap tahunnya. Perkembangan lalu

lintas bisa menyebabkan pengaruh posi�f maupun nega�f bagi kehidupan

dilingkungan masyarakat apalagi didaerah yang sudah maju dan

berkembang. Se�ap tahunnya juga jumlah kendaraan terus meningkat

dan �dak sedikit masyarakat yang melanggar peraturan -peraturan lalu

BAB IV | 2

Page 3: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 3

lintas sehingga pemerintah maupun kepolisian harus semakin ketat dan

tegas untuk masalah lalu lintas, hal tersebut untuk mengurangi atau

menekan �ngkat kecelakan lalu lintas.

Kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh banyak hal seper� :

pengemudi kendaraan yang buruk, bus besar atau kecil yang

sembarangan parkir, ke�dakteratur antara transportasi yang besar dan

yang kecil atau �dak sesuai dengan luas jalan, pejalan kaki yang kurang

ha�-ha�, jalanan yang �dak layak seper� jalan yang berlubang, kerusakan

kendaraan, kendaraan yang sudah �dak layak lagi pakai, pengendara yang

�dak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan masih banyak lagi yang

menimbulkan masalah pelanggaran

lalu lintas yang telah ditentukan

pemerintah khususnya Dinas Perhubungan dan Kepolisian.

Pelanggaran lalu lintas termasuk masalah transportasi yang sangat

berpengaruh terhadap pelanggaran sosial, karena dapat merugikan

beberapa pihak dan kalangan yang berkaitan.

6.

Minimnya kecepatan tempuh rata - rata (pada saat tertentu)

7.

Rendahnya kualitas lingkungan permukiman

Persoalan permukiman merupakan masalah yang serius karena

dikhawa�rkan akan menyebabkan terjadinya kantong-kantong

kemiskinan yang fatal dan kemudian menyebabkan lahirnya berbagai

persoalan sosial di luar kontrol atau kemampuan pemerintah kota untuk

menangani dan mengawasinya. Permukiman kumuh merupakan salah

satu masalah sosial di Indonesia yang �dak mudah untuk diatasi. Beragam

upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya, namun masih saja

banyak kita jumpai permukiman masyarakat miskin di hampir se�ap sudut

kota yang disertai dengan ke�dakter�ban dalam hidup bermasyarakat di

perkotaan. Misalnya yaitu, pendirian rumah maupun kios dagang secara

liar di lahan-lahan pinggir jalan sehingga mengganggu keter�ban lalu

lintas yang akhirnya menimbulkan kemacetan jalanan kota. Masyarakat

miskin di perkotaan itu unik dengan berbagai problema�ka sosialnya

sehingga perlu mengupas akar masalah dan merumuskan solusi terbaik

bagi kesejahteraan mereka. Dapat dijelaskan bahwa bukanlah kemauan

Page 4: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 4

mereka untuk menjadi sumber masalah bagi kota namun karena faktor-

faktor ke�dakberdayaanlah yang membuat mereka terpaksa menjadi

ancaman bagi eksistensi kota yang mensejahterahkan.

Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman

masyarakat miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang

dianggap sebagai bagian kota yang mes� disingkirkan. Terbentuknya

pemukiman kumuh, yang sering disebut sebagai slum area sering

dipandang potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan

8. Masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki rumah layak huni

Rumah termasuk kebutuhan pokok di dalam urutan prioritas

kebutuhan manusia/ masyarakat. Se�ap bagian dari rumah berperan dan

saling berkaitan untuk bersama-sama memenuhi fungsi sebenarnya

sesuai kebutuhan penghuninya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman bahwa dalam

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, se�ap orang

berhak menempa�, menikma�, dan/ atau memiliki/ memperoleh rumah

yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur.

Pemerintah beranggapan bahwa masalah perumahan merupakan

tanggung jawab bersama, namun kewajiban untuk pemenuhan

kebutuhan rumah tersebut pada hakekatnya merupakan tanggung jawab

individual dalam hal ini dilaksanakan secara swadaya oleh masing-masing

rumah tangga. Oleh karenanya berbagai upaya perlu dilakukan untuk

meningkatkan prakarsa dan swadaya masyarakat dalam mewujudkan

Rumah Layak Huni.

Pengentasan kemiskinan telah menjadi agenda dan prioritas utama

pembangunan Nasional. Upaya penanggulangan kemiskinan telah

dilakukan pemerintah pusat maupun daerah. Berbagai strategi, kebijakan,

program dan kegiatan pengentasan kemiskinan telah dirancang dan

dilaksanakan. Salah satu program adalah program Pemugaran rumah

�dak layak huni (RTLH)

Page 5: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 5

9. Masih rendahnya kualitas dan kuan�tas pelayanan air bersih dan air

limbah

Pemenuhan layanan air bersih dan air limbah pada masyarakat

perkotaan merupakan kebutuhan dasar yang akan berkaitan langsung

kepada derajat kesehatan masyarakat yang pada gilirannya akan

mendorong terwujudnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang

kompe��f. Saat ini cakupan layanan air minum Jambi baru mencapai 77%

atau masih ada 23% masyarakat yang masih memanfaatkan air tanah atau

sumber lainnya, sedangkan untuk layanan air limbah saat ini baru

mencapai 0,39% yang mencapai akses sanitasi layak berdasarkan SNI. Hal

ini tercermin dari masih banyaknya tanki sep�c yang digunakan

masyarakat Kota Jambi �dak kedap air dan rela�ve jarang disedot secara

berkala. sedangkan untuk air minum perluasan jaringan masih terkendala

dengan usia pipa asbes yang �dak mampu dialiri dengan tekanan rela�ve

�nggi untuk daerah yang jauh dan rela�ve �nggi secara topografi (bagian

selatan Kota Jambi). Untuk itu kedepan Pemerintah Kota Jambi

merencanakan akselerasi perluasan layanan air limbah melalui

pembangunan IPAL terpusat dan peningkatan system pengangkutan dan

pengolahan setempat. Sedangkan untuk memperluas cakupan dan

peningkatan kualitas layanan air minum pemerintah kota jambi akan

berupaya melakukan peremajaan jaringan dan penguatan system

produksi maupun distribusi.

10.

Rendahnya Aksesibilitas dan Kapabilitas Infrastruktur Jalan

Penanganan jalan

di Kota Jambi di bagi atas dua fokus, yaitu jalan

status kota dan jalan non status atau yang dikenal sebagai jalan

lingkungan. Untuk kondisi jalan status kota rela�ve dalam kondisi cukup

baik yaitu mencapai 86,32%, namun demikian kondisi ini masih

memerlukan peningkatan kapasitas, disamping meningkatkan kualitas

jalan dalam kondisi baik, jalan perkotaan masih memerlukan pelebaran-

pelebaran untuk mengan�sipasi jumlah kendaraan yang bertambah

seiring kemajuan kota. Sedangkan untuk penanganan jalan lingkungan

juga diperlukan mengingat perkembangan pesat beberapa pusat-pusat

Page 6: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

pemukiman dan kegiatan di Kota Jambi sebagai trigger sebaran

pengembangan kawasan.

11. Banyaknya ��k genangan/banjir di Kota Jambi

Pesatnya pembangunan Kota Jambi dalam beberapa tahun terakhir

tentunya �dak hanya menimbulkan dampak posi�f, tetapi juga

berdampak langsung pada menurunnya kemampuan drainase perkotaan

menerima debit air yang masuk ke drainase yang �dak lagi terserap alami

kedalam tanah akibat ruang yang terbangun. Hal ini diperparah dengan

kondisi cuaca ekstrem yang mengakibatkan curah hujan lebih �nggi dalam

beberapa waktu terakhir. Kondisi tersebut menjadi faktor penyebab

terjadinya 19 ��k genangan di Kota Jambi. Untuk itu kedepan Kota Jambi

akan melakukan langkah-langkah penangan yang komprehensif untuk

mengatasi persoalan tersebut dimulai dari peningkatan kerjasama

penanganan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan stake

holder lainnya hingga kedalam rekayasa teknis untuk mengendalikan

debit air yang ditampung dalam drainase perkotaan hingga peningkatan

pengawasan pemanfaatan ruang kota.

12. Belum terwujudnya harmonisasi ruang kota

Ruang Kota yang harmonis tentunya merupakan harapan dari se�ap

masyarakat perkotaan. Sebuah kota yang nyaman untuk ditempa�,

mendukung ak�fitas ekonomi serta mampu menginspirasi se�ap orang

yang datang merupakan impian dari banyak kota di dunia. Sebelum

menuju ��k tersebut, tentunya kota tersebut harus terbebas dari segala

macam persoalan seper� banjir, ��k kemacetan, kualitas udara hingga ke

persolaan batas-batas wilayah administra�ve yang memang merupakan

persoalan yang berkaitan erat dengan penataan dan pemanfaatan ruang

kota. Untuk itu diperlukan penguatan komitmen Pemerintah Kota Jambi

dalam peningkatan kualitas perencanaan tata ruang melalui regulasi,

control pemanfaatan ruang serta pengawasan terhadap pelanggaran-

pelanggaran tata ruang yang melibatkan se�ap lapisan aparatur

Pemerintahan.

BAB IV | 6

Page 7: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

13. Rendahnya rasio RTH publik

Tabel 2.44. Rasio Ruang Terbuka Hijau di Kota Jambi Tahun 2013-2017

Uraian Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Luas Kota Jambi 17.533 17.533 17.533 17.533 17.533 17.533 17.533

Luas RTH (Ha) 1.175,40 1.193,72 1.212,05 1.272,14 1.290,47 1.609,53 1.844,47

Ra�o RTH (%) 6.70 6.81 6.91 7.26 7.36 9.18 10.52

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, 2018.

Tingginya harga dan terbatasnya lahan merupakan tantangan bagi

Pemerintah Kota Jambi dalam mencapai target perluasan, pengembangan

dan perlindungan terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sebagaimana

tergambar pada tabel di atas rasio RTH di Kota Jambi pada Ta hun 2018

baru mencapai 10,52% atau seluas 1.844,47 ha. Hal ini tentunya masih

jauh dari arahan yang diamanatkan di dalam Undang-Undang Penataan

Ruang, yaitu RTH publik 20% dan Privat 10% dari luasan wilayah.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Jambi adalah melakukan

pendataan RTH publik dan privat yang terdigitasi dengan baik untuk

mendapatkan data yang lebih valid dan terkini. Perluasan RTH publik

direncanakan dengan terus melaksanakan “land banking” se�ap

Tahunnya, untuk kepen�ngan prasarana dan sarana umum. Pemanfaatan

lahan pekarangan, ruang terbuka pada bangunan dan lingkungan, serta

lahan-lahan publik yang masih tersedia untuk meningkatkan tutupan

lahan, dengan penanaman vegetasi tanaman dan pohon yang berdaun

lebat dan berimplikasi pada volume tutupan lahan.

Indeks kinerja tutupan lahan sangat mempengaruhi indeks kualitas

udara dan air pada kinerja lingkungan hidup Kota Jambi. Oleh karenanya,

mewujudkan rasio ruang terbuka hijau dan indeks kinerja tutupan lahan

akan menjadi tantangan dan permasalahan pembangunan perkotaan

Kota Jambi yang berkelanjutan.

BAB IV | 7

Page 8: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 8

14. Belum op�malnya manajemen pengelolaan sampah

Penanganan sampah selama 5 Tahun terakhir mengalami peningkatan

dengan asumsi volume �mbulan sampah sebesar 2,5 lt/orang/hari.

Volume sampah yang masuk ke TPA Talang Gulo sama dengan volume

sampah terangkut, rata-rata pada Tahun 2017 sebesar 163 Ton/hari.

Tabel 2.67.

Persentase Penanganan Sampah Kota Jambi

No Indikator Kinerja Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1. Jumlah Sampah yang ditangani (ton)

332.150 370.475 378.670 406.397 410.260

2. Volume Produksi Sampah (ton) 545.857 571.444 578.475 555.627 560.037

3. Persentase Penanganan Sampah (%)

60,85 64,83 65,46 73,14 73,25

4. Jumlah TPS (unit) 335 366 402 443 455

5. Jumlah Daya Tampung TPS (m3/hari)

n/a 836 906 994 1.018

6. Jumlah Penduduk (jiwa) 556.332 568.062 576.067 583.487 591.134

7. Rasio Daya Tampung TPS terhadap Jumlah Penduduk

n/a 679,50 635,83 587,01 580,68

8. Persentase Pengurangan Sampah (%)

2,49 2,86 3,26 3,81 4,69

9. Jumlah Bank Sampah/TPS 3R (unit)

25/3 25/3 25/5 26/6 26/7

10. Cakupan Pelayanan Pengelolaan Sampah (%)

63,34 67,69 68,72 76,95 77,94

Sumber: JAKSTRADA Pengelolaan Sampah Kota Jambi, 2018.

Di dalam manajemen pengelolaan persampahan, terdapat pola

perlakuan terhadap sampah yaitu dari pewadahan, pemilahan,

pengumpulan, pengangkutan dan mobilisasi, pengolahan dan

pemrosesan akhir. Saat ini, cakupan penanganan persampahan di Kota

Jambi telah mencapai penanganan 73,25% dari keseluruhan cakupan

pelayanan. Cakupan pelayanan pengelolaan persampahan �dak saja

ditekankan pada penanganan, akan tetapi juga pada pengurangan

sampah di ��k sumber atau rumah tangga. Hingga akhir tahun 2018,

perlakukan pengurangan sampah di ��k sumber atau rumah tangga baru

mencapai 4,69%, dengan mendorong berfungsi secara ak�fnya 4(empat)

TPS 3R dan 25 (duapuluh lima) Bank Sampah yang tersebar di Kota Jambi,

menjadi 7(tujuh) TPS 3R dan 26 (duapuluh enam) Bank Sampah.

Page 9: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 9

Pemerintah Kota Jambi telah merumuskan Kebijakan Strategis Daerah

Pengelolaan Persampahan, dengan meningkatkan target pengurangan

sampah di �ngkat rumah tangga hingga 30% pada akhir tahun 2030, serta

mengop�malkan penanganan sampah yang terpilah, modern dan

berkelanjutan. Hal ini adalah pekerjaan rumah yang besar dalam

mengop�malkan pelayanan dan u�litas perkotaan di bidang

persampahan. Tekanan pembangunan yang berdampak pada

peningkatan luasan kawasan terbangun dan �mbulan sampah,

membutuhkan pengelolaan persampahan yang efek�f.

Tidak saja pada pengelolaan terhadap limbah atau sampah yang

bersumber dari rumah tangga, Pemerintah Kota Jambi juga mempunyai

potensi permasalahan yang �mbul dari �mbulan limbah B3 di Kota Jambi

yang terus meningkat, seiring pertumbuhan ak�fitas ekonomi dan

industri.

15. Menurunnya kualitas Lingkungan Hidup

Kecenderungan penurunan kualitas lingkungan hidup di Kota Jambi

ditunjukkan oleh Indeks Kinerja Lingkungan Hidup yang terdiri dari Indeks

Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Kualitas Tutupan

Lahan (IKTL). Cukup signifikan penurunan IKLH Kota Jambi rata-rata

selama 5 Tahun terakhir yaitu 0,64 poin �ap tahunnya.

Penurunan kualitas air dan udara di Kota Jambi menunjukkan

perkembangan dan pertumbuhan kota, serta tekanannya terhadap daya

dukung dan daya tampung lingkungan hidup Kota Jambi. Tekanan

terhadap kualitas lingkungan hidup oleh pembangunan perkotaan dapat

dian�sipasi dengan perencanaan pembangunan yang berkelanjutan,

sesuai kaidah tata ruang, serta komitmen penuh dari seluruh stakeholder

untuk tetap melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Kota Jambi dalam se�ap ak�fitas sosial, budaya dan ekonominya.

Pemerintah Kota Jambi telah berupaya merumuskan kebijakan dan

implementasinya untuk tetap menjaga perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup di Kota Jambi. Peningkatan IKTL melalui penanaman

vegetasi hijau pada median jalan, pedestrian, fasilitas publik yang telah

Page 10: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 10

diserahkan kepada pemerintah, dan bahkan pada ruang terbuka hijau

yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah Kota Jambi. Akan tetapi,

tekanan terhadap kualitas air dan udara tetap mendorong IKLH Kota

Jambi mengalami penurunan hingga pada ��k 50,31 poin, jauh di bawah

batas ambang bawah (threshold index) skala nasional 66,46 poin, dalam

kategori cukup.

Tabel 2.68. Indikator Kualitas Air, Udara dan Tutupan Lahan Kota Jambi

Tahun 2013 – 2017 No

Indikator Kinerja

Tahun

2013

2014

2015

2016

2017

1.

Indeks Kualitas Air

46.39

46.32

46.05

45.79

39.41

2.

Indeks Kualitas Udara

99.08

96.48

95.33

93.05

91.27

3.

Indeks Tutupan Lahan

n/a

25.14

26.84

27.77

27.77

Indeks Kinerja Lingkugan Hidup

n/a

52,89

53,15

52,76

50,31 Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, 2018

16.

Lemahnya tata niaga perdagangan

Permasalahan lemahnya tata niaga perdagangan disebabkan antara

lain kurangnya koordinasi antar Instansi Pemerintah terkait distribusi

perdagangan, pembangunan atau revitalisasii Sarana dan prasarana

perdagangan sebaiknya berdasarkan SNI, kondisi saat ini Kota Jambi

memiliki pasar daerah sebanyak 21 unit yang terdiri dari 7 unit pasar

tradisional/rakyat dan 14 unit pasar tema�k, idealnya untuk Kecamatan

terdapat 1 pasar rakyat, juga belum meratanya perlindungan terhadap

konsumen dan pelaku usaha dalam hal tera/tera ulang.

17.

Belum op�malnya pengendalian ketersediaan dan distribusi pangan

Kecukupan

ketersediaan pangan strategis di Kota Jambi sudah cukup

memadai secara kemandirian, situasi kemandirian pangan di Kota Jambi

Tahun 2017 adalah: dari segi ketersediaan Energi Kota Jambi

terpenuhi

sebesar 2.459

kkal/kap/hari (103,9% AKE) dari angka kecukupan energi

yang seharusnya dipenuhi sebesar 2.400 kkal/kap/hari;

dari segi

ketersediaan Protein Kota Jambi

terpenuhi sebesar 63,57

gr/kap/hari

(109% AKP) dari angka kecukupan protein yang seharusnya dipenuhi

sebesar 63 gr/kap/hari; dari segi ketersediaan Lemak

Kota Jambi

terpenuhi sebesar 59,12 gr/kap/hari (124% AKL) dari angka kecukupan

Page 11: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 11

lemak yang seharusnya dipenuhi sebesar 47,34 gr/kap/hari, dan skor PPH

89,70.

Kenda� demikian, perubahan masa tanam dan panen yang

disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca, saat ini sangat berdampak

pada kelangkaan bahan pangan pada bulan-bulan tertentu. Demikian

pula perlunya kesiapan Pemerintah Kota Jambi untuk mengan�sipasi

kelangkaan bahan pangan ini agar �dak terjadi lonjakan harga pangan

(Vola�le Food), yang akan berdampak pada inflasi bahan pangan.

Berkaitan dengan kualitas/keamanan pangan segar, pemerintah Kota

Jambi secara ru�n melakukan pengecekan sampel bahan pangan segar

dan kemasan

agar dapat dikonsumsi secara aman oleh masyarakat,

namun belum dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat.

Tabel 2.63. Skor Pola Pangan Harapan Konsumsi Pangan Kota Jambi Tahun 2017

Kelompok Pangan

Berat Pangan

Gram /Kapita

/Hari

Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Kkal /Kapit

a

%

%AKE

Bobot

Skor Aktua

l

Skor AKE

Skor Mak

s

Skor PPH

Padi-padian

271,5

1.140,8

53,6

53,1

0,5

26,8

26,5

25,0

25,0

Umbi-umbian

42,2

40,2

1,9

1,9

0,5

0,9

0,9

2,5

0,9

Pangan Hewani

135,0

266,4

12,5

12,4

2,0

25,0

24,8

24,0

24,0

Minyak dan Lemak

38,2

344,4

16,2

16,0

0,5

8,1

8,0

5,0

5,0

Buah/Biji Berminyak

6,1

33,0

1,6

1,5

0,5

0,8

0,8

1,0

0,8

Kacang-kacangan

32,3

79,9

3,8

3,7

2,0

7,5

7,4

10,0

7,4

Gula

27,9

101,5

4,8

4,7

0,5

2,4

2,4

2,5

2,4

Sayur dan Buah

271,0

99,4

4,7

4,6

5,0

23,3

23,1

30,0

23,1

Lain-lain

48,8

23,4

1,1

1,1

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

Sumber: Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan Kota Jambi, 2018

Berdasarkan hasil analisis konsumsi Tahun 2017, PPH Kota Jambi

sudah mendeka� nilai op�mal, yaitu telah mencapai 89,70 akan tetapi

masih berada di bawah nilai skor PPH ideal minimal 90, hal ini

diakibatkan salah

satunya dengan kurangnya keberagaman konsumsi

pangan oleh masyarakat Kota Jambi terutama kurangnya konsumsi

Buah/Biji berminyak dengan skor 0,8 dari skor ideal 1; Umbi-umbian

dengan skor 0,9 dari skor ideal 2,5; Kacang-kacangan dengan skor 7,4

dari skor ideal 10; sayuran dan buah dengan skor PPHnya hanya 23,1

dari skor idealnya.

Page 12: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 12

18. Rendahnya kemandirian daerah terhadap dana perimbangan

Komponen pendapatan daerah terdiri dari 3 (�ga) komponen besar,

yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain -lain

Pendapatan Daerah yang Sah. APBD Kota Jambi beberapa tahun terkahir

selalu berada di atas angka 1,6 Triliun. Dari total APBD Kota Jambi,

sebagian besar masih didominasi oleh Dana Perimbangan, baik itu Dana

Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khsus (DAK). Jika dilihat dari

proporsi secara persentase, Dana Perimbangan menempa� perentase

ter�nggi diiku� oleh PAD dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

Kemandirian daerah dapat dilihat dari seberapa besar daerah tersebut

bisa membiayai APBD dari PAD. Beberapa tahun terakhir, rata -rata PAD

Kota Jambi berkisar diantara angka 18%-26% dari total APBD Kota Jambi.

Namun demikian, Pemerintah Kota Jambi selalu berkomitmen untuk

meningkatkan PAD dari tahun ke tahun dengan mengupayakan

intensifikasi maupun ekstensifikasi dan juga bekerjasama dengan

berbagai pihak dan memanfaatkan teknologi, hal ini dapat dilihat dari

target dan realiasi PAD yang selalu meningkat dari tahun -tahun

sebelumnya.

19.

Rendahnya daya saing tenaga kerja

Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang �dak tertampung dalam

lapangan kerja menyebabkan �ngginya �ngkat pengangguran. Hal ini

secara umum disebabkan oleh beberapa hal seper�

terjadinya

mismatch

dalam pasar kerja dan rendahnya skill tenaga kerja,

kondisi ini dapat menjadi beban bagi pemerintah Kota Jambi.

Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan

seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Indikasi tentang

penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran

diukur dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), di mana TPT

merupakan persentase jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan

kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Jambi pada tahun 2017

sebesar 5,55 persen.

Page 13: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 13

Oleh karena itu perlu dikembangkan jenis pendidikan dan pela�han

bagi tenaga kerja yang sesuai kebutuhan tenaga kerja, pelaksanaan job

fair dan peningkatan perlindungan terhadap tenaga kerja.

20. Tingginya penduduk yang terpapar penyakit menular dan �dak menular

Secara umum derajat kesehatan masyarakat Kota Jambi telah

menunjukkan hasil yang menggembirakan. Namum demikian masih

ditemukan beberapa permasalahan yang perlu penyelesaian dan

mendapat perha�an semua pemangku kepen�ngan antara lain: masih

�ngginya angka kesakitan penyakit menular dan �dak menular, masih

adanya angka kema�an ibu dan anak, keterbatasan mutu tenaga

kesehatan, serta penyebarannya yang kurang merata, pelayanan pada

rumah sakit dan puskesmas juga masih perlu di�ngkatkan kualitasnya,

belum op�malnya pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan, masih

ditemukannnya balita gizi kurang serta baduta stan�ng. Penyelenggaraan

kesehatan di Kota Jambi dikembangkan

dengan mendorong promosi

kesehatan untuk meningkatkan par�sipasi masyarakat terhadap

kesehatan lingkungan dan perorangan, op�malisasi sistem jaminan

pelayanan kesehatan bagi warga Kota Jambi khususnya keluarga kurang

mampu, penerapan ISO pada fasilitas kesehatan, penyempurnaan sistem

rujukan, op�malisasi kegawat daruratan, peningkatan kualitas dan

kuan�tas prasarana dan sarana kesehatan.

21.

Belum op�malnya daya saing pendidikan

Pendidikan merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan daya saing daerah di �ngkat global. Oleh

karena itu penyelenggaraan pendidikan menjadi perha�an semua

pemangku kepen�ngan baik pemerintah daerah, dunia usaha dan

masyarakat. Permasalahan pendidikan di Kota Jambi adalah belum

op�malnya akses

dan mutu pendidikan yang ditandai dengan masih

rendahnya daya tampung siswa terutama di�ngkat Sekolah Menengah

Pertama Negeri, masih banyaknya prasarana dan sarana pendidikan

dasar yang perlu diperbaiki, belum meratanya penyebaran guru, masih

Page 14: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

rendahnya kualitas dan kuan�tas guru dan masih rendanhya kualitas

siswa.

Penyelenggaraan pendidikan di Kota Jambi dikembangkan untuk

mendorong peningkatan daya saing global, dengan meningkatkan akses

dan mutu pendidikan melalui penyediaan prasarana dan sarana

pendidikan yang berstandar nasional, mengembangkan metode dan

sistem mengajar yang efek�f dan berdampak pada kualitas dan

pembentukan karakter siswa.

22. Belum op�malnya peran serta perempuan di dalam pembangunan.

Perempuan adalah sumber daya manusia yang jumlahnya besar dan

memiliki potensi yang �nggi dalam kaitannya sebagai subyek dan obyek

pembangunan. Sebagai bagian terbesar dari sumber daya manusia,

perempuan memiliki peran strategis dalam kehidupan. Peran pen�ng

tersebut tercermin dalam segala aspel kehidupan baik dalam keluarga,

masyarakat bahwa negara. Dalam berbagai kajian telah banyak

dipaparkan bahwa perempuan adalah agent of development sebagai aset

bangsa yang potensial, dan perannya sebagai kontributor sangat

dibutuhkan dalam pembangunan bangsa. Meskinpun saat ini upaya untuk

meningkatkan peran dan kualitas perempuan dalam pembangunan telah

banyak dikembangkan, akan tetapi kesenjangan gender masih terjadi

diberbagai lini bagi perempuan dibandingkan dengan laki-laki.

Persoalan paling pen�ng yang menghalangi upaya peningkatan

kualitas hidup perempuan adalah pendekatan pembangunan yang

mengabaikan isu tentang kesetaraan dan keadilan gender. Kesetaraan

gender, atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, mengacu pada

kesetaraan hak, tanggung jawab, kesempatan, perlakuan dan penilaian

atas perempuan dan laki-laki dalam kehidupan maupun di tempat kerja.

Berdasarkan data survey angkatan kerja nasional (sakernas) tahun 2013-

2016 jumlah angkatan kerja perempuan sebesar 46,69% atau 89.061 jiwa

dari jumlah par�sipasi angkatan kerja perempuan sebanyak 213.694 jiwa.

Jika d�njau dari jumlah angkatan kerja perempuan menunjukan belum

op�malnya peran serta perempuan dalam pembangunan dikota jambi

BAB IV | 14

Page 15: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 15

sehingga perlu adanya langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan

peran serta perempuan dalam mendukung pembangunan.

23. Tinggiya kasus kejahatan anak

Masa depan anak adalah harapan dan impian yang harus diwujudkan

yaitu mewujudkan impian anak indonesia khususnya anak-anak dikota

jambi agar menjadi anak yang cerdas, berahlak mulia, ak�f berpaar�sifasi

serta memiliki jiwa nasionalisme dan semangat patriotrisme yang kuat.

Anak juga merupakan karunia tuhan yang maha kuasa, ini merupakan

potensi kekayaan dan kesejahteraan bangsa dimasa depan, anak adalah

investasi dan anak juga generasi penerus bangsa yang perlu dilindungi

agar hidup, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang layak dan

pewaris masa depan. Akan tetapi �ndak kekerasan atau kasus kejahatan

terhadap anak se�ap tahunnya meningkat, baik itu dilakukan

dilingkungan kelurga maupun dluar dari keluarga. Dimana berdasarkan

data yang masuk dinas pemberdayaan masyarakat perempuan dan

perlindungan anak dari tahun 2015 hingga 2017 terdapat 124 kasus

kekerasan terhadap anak-anak. Dari kasus tersebut �dak hanya kekerasan

terhadap fisik maupun psikis tapi juga kekerasan seksual dan

penelantaran. Faktor dari pemicu dari kekerasan anak diantaranya faktor

ekonomi, teknologi informasi dan pergaulan lingkungan yang baik.

Melihat dari kasus tersebut perlu dilakukan langkah-langkah percepatan

dalam upaya sosialisasi yang efek�f guna dapat menurunkan kasus

kejahatan terhadap anak-anak.

24.

Belum op�malnya peran serta kepemudaan dalam pembangunan

25.

Tingginya Angka Penyandang PMKS

Sesuai dengan amanat UU nomor 11 tahun 2009 Tentang

Kesejahteraan Sosial, bahwa penyelenggaraan kesejahteraan sosaial

diantaranya melalui jaminan sosial dan perlindungan sosial. Jaminan

sosial bertujuan menjamin PMKS yang mengalami masalah

ke�dakmampuan sosial ekonomi agar kebutuhan dasarnya terpenuhi.

Didalam PMKS sendiri terdapat 26 indikotar yang harus ditangani, namun

dapat disesuaikan dengan kondisi daerah tersebut. Untuk kota jambi

Page 16: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 16

sendiri terdapat 23 indikator dari 26 indikator yang ada, dilihat secara

trend selama 3 (�ga) tahun PMKS kota jambi menunjukan peningkatan

diantaranya: anak terlantar meningkat sebesar 25,4%, anak nakal yang

berhadapan dengan hukum meningkat sebesar 200%, tuna susila juga

meningkat dari tahun 2015 hingga 2017 sebesar 131,4%. Jika di�njau dari

aspek penyelenggaraan pemerintah bahwasanya program dan kegiatan

terutama pada PMKS belum op�mal sehingga ini menjadi tugas dari

pemerintah Kota Jambi untuk dapat menyusun langkah-langkah dan

strategi dalam upaya menurunkan anak Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial.

NO JENIS PMKS

TAHUN

2015 2016 2017

1 Anak balita Terlantar - - - 2 Anak Terlantar 165 180 207

3 Anak Nakal yang Berhadapan dengan Hukum

17 25 51

4 Anak Jalanan 52 18 51 5 Anak dengan Kedisabilitasan 506 506 506

6

Anak yang menjadi korban �ndak kekerasan atau diperlakukan salah

-

39

46

7

Anak yang memerlukan perlindungan khusus

-

-

-

8

Lanjut usia terlantar

8.001

8.246

8.462

9

Penyadang disabilitas

1.558

1.841

1.533

10

Tuna susila

270

110

625

11

Gelandangan

196

141

161

12

Pengemis

28

28

79

13

Pemulung

-

-

55

14

Bekas warga binaan lembaga permasyarakatan

-

-

54

15

Orang dengan HIV/AIDS (OOHA)

395

395

395

16

Korban penyalahgunaan napza

110

450

395

17

Korban traffiking

-

1

-

18

Korban �ndak kekerasan

-

20

21 19

Korban bencana alam

1.209

672

1.487

20

Korban bencana sosial

116

120

258 21

Perempuan rawan sosial ekonomi

102

150

45

22

Fakir miskin

31.707

31.707

26.751 23

Keluarga bermasalah sosial psikologis

6.423

8.906

8.564

Jumlah

50.555

53.555

49.757

Sementara itu perlindungan sosial dimaksud untuk mencegah dan

menangani resiko dari goncangan dan kerentanan sosial seseorang,

keluarga, kelompok dan atau masyarakat agar keberlangsungan hidupnya

dapat dipenuhi sesuai kebutuhan dasar minimal. Tahun 2017 di tetapkan

Page 17: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 17

sebanyak 31.707 orang PMKS memperoleh bantuan sosial untuk

pemenuhan dasar, untuk mencapai target tersebut dilaksanakan kegiatan

peningkatan dan pembinaan pelayanan PMKS yang didalamnya terdiri

dari rangkaian sub kegiatan pelayanan pemberdayaan lanjut usia. Dari

target yang ditetapkan baru dapat direalisasikan sebesar 26.751 orang

PMKS (84,4%).Disamping itu selain memberikan bantuan kebutuhan

dasar Pemerintah Kota Jambi dalam hal ini dinas sosial juga memberikan

sosialisasi dan pela�han-pela�han kepada penyandang masalah

kesejahteraan sosial seper� pela�han kuliner dan bantuan bagi kelompok

usaha bersama (KUBE), dll, sesuai dengan ketrampilan masing-masing.

Berdasarkan data jumlah populasi penanganan PMKS meningkat 4.340

atau 69,8% dari tahun 2013 sebesar 6.229 orang menjadi 10.569 orang

pada tahun 2017, sementara jumlah PMKS yang ditangani hanya sebesar

70% dari tahun 2013 hingga 2017. Kenaikan terjadi pada tahun 2017 yang

mencapai 80%. Salah satu �dak tercapainya target penanganan ialah

keterbatasan anggaran dan �nggi par�sipasi masyarakat PMKS yang ingin

mendapatkan kegiatan tersebut.

Page 18: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 18

NO

UR

USA

N

AK

AR

MA

SALA

H

MA

SALA

H P

OK

OK

O

PD

1.Pe

ndi

dika

n

1.

Rend

ahny

a ku

alit

as d

aya

sain

g si

swa;

2.

Rend

ahny

a da

ya t

ampu

ng s

ekol

ah;

3.

Rend

ahny

a ku

alit

as l

ulus

an y

ang

dapa

t

dite

rim

a di

SM

A fa

vori

t;

4.

Kura

ngny

a sa

rana

da

n pr

asar

ana

pend

idik

an;

5.

Rend

ahny

a ko

mpe

tens

i ten

aga

pend

idik

;

6.

Tida

k op

�m

alny

a pe

nera

pan

Kuri

kulu

m

K13;

7.

Dis

trib

usi t

enag

a pe

ndid

ik �

dak

mer

ata.

Bel

um o

p�m

alny

a da

ya

sain

g pe

ndid

ikan

DIS

DIK

2.K

eseh

atan

1.

Re

ndah

nya

kual

itas

ke

seha

tan

mas

yara

kat;

2.

Ting

giny

a pe

ndud

uk

yang

te

rpap

ar

peny

akit

men

ular

;

Ting

giny

a pe

ndud

uk y

ang

terp

apar

pen

yaki

t m

enul

ar

dan

�da

k m

enul

ar

DIN

KES

Page 19: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 19

3.

Rend

ahny

a sa

pras

pel

ayan

an k

eseh

atan

dasa

r;

4.

Rend

ahny

a ku

alit

as t

enag

a ke

seha

tan;

5.

Mas

ih k

uran

gnya

Ala

t ke

seha

tan;

6.

Ting

giny

a M

asya

raka

t de

ngan

pol

a hi

dup

�da

k se

hat.

3.

Peke

rjaa

n U

mum

da

n

Pena

taan

Rua

ng

1.

Bany

akny

a �

�k

gena

ngan

dan

ban

jir d

i

Kota

Jam

bi;

2.

Ting

giny

a al

ih fu

ngsi

ret

ensi

ala

mi;

3.

Belu

m

teri

nteg

rasi

nya

sist

em

jari

ngan

drai

nase

;

4.

Rend

ahny

a pe

ngaw

asan

da

n

perl

indu

ngan

sum

ber

daya

air

;

5.

Mas

ih

�ng

giny

a se

dim

enta

si

pada

salu

ran;

1.

Mas

ih re

ndah

nya

kual

itas

dan

kua

n�ta

s

pela

yana

n ai

r be

rsih

dan

air

limba

h.

2.

Rend

ahny

a A

kses

ibili

tas

dan

Kapa

bilit

as

Infr

astr

uktu

r Ja

lan

3.

Bany

akny

a �

�k

gena

ngan

/ban

jir d

i Kot

a

Jam

bi

DPU

PR

Page 20: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

6.

Bany

akny

a �

mbu

lan

sam

pah

yang

men

yum

bat

drai

nase

;

7.

Bany

akny

a �

mbu

nan

sam

pah

di p

ingg

ir

jala

n da

n lin

gkun

gan

8.

Peng

olah

an s

ampa

h ya

ng �

dak

terp

adu

9.

Belu

m m

erat

anya

pem

bang

unan

sal

uran

drai

nase

;

10.

Ke

�da

kses

uaia

n di

men

si d

rain

ase

deng

an

debi

t ai

r;

11.

Be

lum

ad

anya

re

gula

si

yang

m

enga

tur

seca

ra m

ende

tail

(RD

TR);

12.

Le

mah

nya

peng

awas

an

pem

bang

unan

bang

unan

;

13.

M

asih

ban

yakn

ya b

angu

nan

liar

dan

�da

k

sesu

ai s

pesi

fikas

i;

14.

Te

rjad

inya

deg

rada

si k

awas

an s

trat

egis

;

4.

Belu

m t

erw

ujud

nya

harm

onis

asi r

uang

kot

a

5.

Rend

ahny

a ra

sio

RTH

publ

ik

6.

Belu

m o

p�m

alny

a

man

ajem

en

peng

elol

aan

sam

pah

7.

Mas

ih b

anya

knya

bang

unan

liar

dan

�da

k

sesu

ai s

pesi

fikas

i

BAB IV | 20

Page 21: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

15. K

uran

gnya

pe

nata

an

dan

perl

indu

ngan

bang

unan

dan

kaw

asan

cag

ar b

uday

a;

16. K

uran

g re

pres

enta

�fn

ya e

ste�

ka k

ota;

17. B

anya

knya

ban

guna

n ya

ng �

dak

mem

iliki

Ser�

fikat

Lay

ak F

ungs

i (SL

F);

18. m

asih

ren

dahn

ya k

ualit

as d

an k

uan�

tas

pela

yana

n ai

r be

rsih

;

19. R

enda

hnya

Aks

esib

ilita

s da

n Ka

pabi

litas

Infr

astr

uktu

r da

n Ke

sela

mat

an J

alan

.

4. Pe

rum

ahan

R

akya

t da

n

Kaw

asan

Per

muk

iman

1.

Rend

ahny

a ku

alit

as li

ngku

ngan

perm

ukim

an;

2.

Ting

giny

a lu

asan

kaw

asan

kum

uh;

3.

Ting

giny

a ba

cklo

g pe

rum

ahan

;

4.

Rend

ahny

a ke

pedu

lian

mas

yara

kat

terh

adap

ling

kung

an p

erm

ukim

an;

1.

Rend

ahny

a ku

alit

as

lingk

unga

n pe

rmuk

iman

2.

Mas

ih b

anya

knya

mas

yara

kat

yang

bel

um

mem

iliki

rum

ah la

yak

huni

DPR

KP

BAB IV | 21

Page 22: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 22

5.

Rend

ahn

ya a

kses

ibili

tas

mas

yara

kat

terh

adap

rum

ah la

yak

huni

;

6.

Aks

esib

ilita

s Pe

rmuk

iman

;

7.

Ban

yakn

ya m

asya

raka

t ya

ng �

dak

terl

ayan

i Fas

um d

an F

asos

;

8.

Mas

ih b

anya

k Fa

sum

dan

Fas

os

peru

mah

an y

ang

belu

m d

iser

ahka

n;

9.

Ting

giny

a bi

aya

pem

akam

an;

10. M

asih

ban

yakn

ya w

ilaya

h ya

ng b

elum

terl

ayan

i LPJ

U.

5. K

eten

tera

man

, K

eter

�b

an

Um

um

, d

an

Perl

indu

nga

n

Mas

yara

kat

1.

Rend

ahn

ya

ken

yam

anan

se

rta

perl

indu

ngan

mas

yara

kat;

2.

Lem

ahny

a pe

nega

kan

PER

DA

;

3.

Rend

ahn

ya

resp

on

�m

e pe

nang

anan

benc

ana;

1.

Lem

ahny

a pe

nega

kan

PER

DA

2.

Rend

ahn

ya r

espo

n �

me

pena

ngan

an b

enca

na

3.

Mas

ih b

anya

knya

kas

us

pela

ngga

ran

PER

DA

SATP

OL

PP, D

ISD

AM

KA

R

dan

KES

BA

NG

POL

Page 23: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

4. Ku

ran

gnya

Ju

mla

h Pe

jaba

t PP

NS;

5. M

asih

min

imny

a sa

rana

dan

pra

sara

na

Satp

ol P

P

6. Ku

ran

gnya

kes

adar

an M

asya

raka

t d

alam

Mem

atu

hi P

erda

;

7. Ku

ran

gnya

pem

aham

an m

asya

raka

t ak

an

bah

aya

keba

kara

n;

8. M

inim

nya

sara

na

dan

p

rasa

ran

a

keba

kara

n di

kec

amat

an.

yang

�da

k m

emili

ki

kete

tap

an h

ukum

(IN

KRA

CHT)

4. T

ingg

inya

pot

ensi

konfl

ik

6.

Sosi

al

1. Ti

ngg

inya

Ang

ka P

enya

ndan

g PM

KS;

2. Re

ndah

nya

ke

tera

mp

ilan

pen

dudu

k

mis

kin

;

3. M

asih

dit

emu

inya

pen

gem

is d

i jal

an-j

alan

prot

ocol

;

4. M

inim

nya

fasi

litas

bag

i kau

m la

nsia

;

Tin

ggin

ya A

ngka

Pen

yand

ang

PMKS

D

INSO

S

BAB IV | 23

Page 24: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

5.

Tin

ggin

ya p

enya

lahg

unaa

n N

apza

;

6.

Tin

ggin

ya

pend

udu

k d

ibaw

ah

gari

s

kem

iski

nan

;

7.

Tin

ggin

ya k

asu

s hu

man

tra

ffick

ing.

7. Te

nag

a K

erja

1.

Rend

ahn

ya d

aya

sain

g te

naga

ker

ja;

2.

Rend

ahn

ya k

ualit

as t

enag

a ke

rja;

3.

Tin

ggin

ya a

ngka

pen

gang

gura

n;

4.

Rend

ahn

ya

perl

indu

ngan

te

rhad

ap

tena

ga k

erja

;

5.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

nyel

esai

an

Konfl

ik

terh

adap

ket

enag

aker

jaan

;

6.

Kura

ngn

ya

tena

ga

pen

gaw

asan

kete

naga

kerj

aan

;

7.

Rend

ahn

ya

pen

yera

pan

te

naga

ke

rja

Ren

dahn

ya d

aya

sain

g

tena

ga k

erja

D

TKK

DA

N U

MK

M

BAB IV | 24

Page 25: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

loka

l;

8. Pe

mb

erd

ayaa

n

Pere

mp

uan

dan

Per

lind

un

gan

An

ak

1.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

ran

se

rta

pere

mpu

an d

i dal

am p

emba

ngu

nan

;

2.

Tin

ggin

ya a

ngka

ke�

mp

anga

n g

ende

r;

3.

Tin

ggiy

a ka

sus

keja

hata

n an

ak;

4.

Rend

ahn

ya

rasi

o p

ada

tena

ga

kerj

a

pere

mpu

an p

ada

lapa

nga

n ke

rja;

5.

Tin

ggin

ya ju

mla

h ke

jaha

tan

per

emp

uan

;

6.

Tin

ggin

ya a

ngka

per

cera

ian

;

7.

Tin

ggin

ya

keke

rasa

n d

alam

ru

mah

tang

ga;

8.

Tin

ggin

ya ju

mla

h ke

jaha

tan

ana

k;

9.

Tin

ggin

ya

kasu

s pe

lece

han

seks

ual

terh

adap

ana

k.

1.

Bel

um o

p�m

aln

ya

pera

n se

rta

pere

mp

uan

di d

alam

pem

bang

unan

2.

Tin

ggiy

a ka

sus

keja

hata

n a

nak

DPM

PPA

BAB IV | 25

Page 26: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

9. Pa

nga

n 1.

B

elum

op

�m

alny

a ke

tah

anan

da

n

keam

anan

pan

gan

;

2.

Min

imny

a ke

taha

nan

pan

gan

;

3.

Rend

ahn

ya k

eam

anan

pan

gan;

4.

Rend

ahn

ya d

iver

sifi

kasi

pan

gan;

5.

Ban

yak

nya

bah

an p

anga

n d

alam

kat

egor

i

berb

ahay

a;

6.

Tid

ak a

dany

a d

ata

baha

n pa

nga

n la

yak

dan

am

an d

ikon

sum

si;

7.

Rend

ahn

ya

sara

na

dan

pr

asar

ana

keam

anan

pan

gan

.

Bel

um o

p�m

al p

ola

pan

gan

hara

pan

di

Kota

Jam

bi

DPK

P

10.

Pe

rtan

ahan

1.

Ban

yakn

ya

aset

pe

mda

ya

ng

bel

um

mem

iliki

ser

�fik

at

Ban

yakn

ya a

set

pem

da

yang

bel

um m

emili

ki

ser�

fikat

Setd

a B

agia

n

Pem

erin

tah

an

BAB IV | 26

Page 27: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 27

11.

Li

ngku

ngan

Hid

up 1.

M

enur

unny

a ku

alit

as L

ingk

unga

n H

idup

;

2.

Pem

bang

unan

dak

berw

awas

an

lingk

unga

n;

3.

Ting

giny

a pe

ncem

aran

air

;

4.

Ting

giny

a an

gka

penc

emar

an li

mba

h B

3;

5.

Bel

um

op�

mal

nya

man

ajem

en

peng

elol

aan

sam

pah;

6.

Bel

um

op�

mal

nya

doku

men

pere

ncan

aan

lingk

unga

n hi

dup;

7.

Kebi

jaka

n st

rate

gis

dan

kebi

jaka

n sp

asia

l

�da

k di

sert

ai d

ukun

gan

KLH

S;

8.

Ting

giny

a �

ngka

t po

lusi

(ta

nah,

air

dan

udar

a);

9.

Ban

yakn

ya

limba

h ru

mah

ta

ngga

da

n

pela

ku

usah

a di

buan

g ke

sa

lura

n

1.

Men

urun

nya

kual

itas

Ling

kung

an H

idup

2.

Bel

um o

p�m

alny

a

man

ajem

en

peng

elol

aan

sam

pah

DLH

Page 28: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 28

drai

nase

;

10. R

enda

hnya

ke

sada

ran

dan

kepe

dulia

n

mas

yaka

rat

sert

a pe

laku

usa

ha t

erha

dap

peng

elol

aan

limba

h;

11. B

elum

op

�m

aln

ya

pem

beri

an

peng

harg

aan

lingk

unga

n hi

dup

kepa

da

mas

yara

kat;

12. M

asih

ku

rang

nya

SDM

ya

ng

mem

iliki

ser�

fikas

i lin

gkun

gan

hidu

p;

13. K

uran

gnya

sa

pras

un

tuk

peng

uran

gan

dan

peng

elo

laan

sam

pah

;

14. R

enda

hnya

ke

sada

raan

m

asya

raka

t

terh

adap

pen

gelo

laan

sam

pah

;

15. R

enda

hnya

pe

ngel

olaa

n sa

mpa

h

di�

ngka

t su

mbe

r.

12.

A

dm

inis

tras

i K

epen

dud

uka

n

1.

Ting

giny

a ju

mla

h pe

ndud

uk d

iluar

Kot

a B

elum

op�

mal

nya

D

ISD

UK

CAPI

L

Page 29: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

dan

Pen

cata

tan

Sip

il

Jam

bi y

ang

�da

k te

rcat

at;

2.

Bel

um a

dany

a in

form

asi

kepe

ndud

ukan

seca

ra t

erbu

ka.

pem

anfa

atan

tek

nolo

gi

info

rmas

i dal

am

pela

yana

n pu

blik

13.

Pe

mb

erd

ayaa

n

Mas

yara

kat

dan

Des

a

1.

Bel

um

op�

mal

nya

Pe

mbe

rday

aan

Mas

yara

kat

dala

m

pere

ncan

aan

Pem

bang

unan

;

2.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

mbi

naan

kele

mba

gaan

sw

aday

a m

asya

raka

t;

3.

Bel

um o

p�m

aln

ya p

engu

mpu

lan

dan

anal

isis

da

ta

&

info

rmas

i te

ntan

g

par�

sipa

si

mas

yara

kat

dala

m

pem

bang

unan

di

kelu

raha

n.

Bel

um o

p�m

aln

ya

pera

n se

rta

kepe

mud

aan

dala

m

pem

bang

unan

DPM

PPA

DA

N

KEC

AM

ATA

N

14.

Pe

nge

nd

alia

n

Pen

du

duk

d

an

Kel

uar

ga B

eren

can

a

1.

Ting

giny

a la

ju

pert

umbu

han

pend

udu

k;

2.

Ting

giny

a TF

R.

Ting

giny

a la

ju

pert

umbu

han

pend

udu

k

DPP

KB

BAB IV | 29

Page 30: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

15.

Pe

rhu

bu

nga

n

1.

Mas

ih

�ng

gin

ya

angk

a ke

cela

kaan

la

lu

linta

s;

2.

Ban

yakn

ya

kend

araa

n pa

rkir

di

bada

n

jala

n;

3.

Kura

ngny

a la

han

park

ir;

4.

Bel

um

adan

ya

angk

utan

m

oda

mas

sal

yang

rep

rese

nta�

f;

5.

Rend

ahn

ya

kesa

dara

n pe

nggu

na

jala

n

dala

m b

erke

ndar

a;

6.

Mas

ih k

uran

gnya

sar

ana

dan

pras

aran

a

kese

lam

atan

jala

n.

1.

Mas

ih �

nggi

nya

angk

a

pela

ngga

ran

lalu

lint

as

2.

Min

imny

a ke

cepa

tan

tem

puh

rata

- ra

ta

(pad

a sa

at t

erte

ntu)

DIS

HU

B

16.

K

om

un

ikas

i dan

Info

rma�

ka

1.

Lem

ahny

a im

plem

enta

si s

mar

t ci

ty

dan

e-go

vern

men

t;

2.

Bel

um

opim

aln

ya

pem

bent

ukan

da

n

peng

emba

ngan

ja

ring

an

kerj

asam

a

kom

unik

asi

dan

info

rmas

i un

tuk

Bel

um o

p�m

aln

ya

impl

emen

tasi

Sis

tem

Pem

erin

taha

n B

erba

sis

Elek

tron

ik (S

PBE)

DIS

KOM

INFO

BAB IV | 30

Page 31: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 31

men

duku

ng

pen

yam

paia

n in

form

asi

kepa

da m

asya

raka

t;

3.

Bel

um

op�

mal

nya

peng

elol

aan

da

n

pem

anfa

atan

dat

a el

ektr

onik

;

4.

Min

imny

a Sa

rana

dan

Pra

sara

na

TIK

;

5.

Rend

ahn

ya

jari

ngan

in

tern

et

di

kant

or

pem

erin

taha

n;

6.

Rend

ahn

ya

inte

gras

i ap

likas

i

pem

erin

taha

n;

7.

Rend

ahn

ya k

ualit

as d

an k

uan�

tas

SDM

;

8.

Bel

um

adan

ya

pera

tura

n

pend

ukun

g

smar

t ci

ty.

17.

K

op

eras

i, U

sah

a K

ecil

dan

Men

enga

h

1.

Rend

ahny

a m

anaj

emen

kop

eras

i;

2.

Rend

ahn

ya p

enge

mba

nga

n ko

pera

si;

3.

Rend

ahn

ya

ak

ses

Kope

rasi

te

rhad

ap

1. Re

ndah

nya

man

ajem

en k

oper

asi

2. Re

ndah

nya

day

a sa

ing

DTK

K D

AN

UM

KM

, DPP

Page 32: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 32

sum

ber

-

sum

ber

per

mod

alan

;

4.

Rend

ahn

ya k

ualit

as S

DM

Kop

eras

i;

5.

Rend

ahn

ya m

inat

ter

hada

p pr

oduk

loka

l;

6.

Rend

ahn

ya

ak

ses

UM

KM

terh

adap

sum

ber

-

sum

ber

per

mod

alan

;

7.

Rend

ahn

ya k

eter

sedi

aan

pro

duk

loka

l di

pasa

ran

;

8.

Rend

ahn

ya

kual

itas

SD

M

Kop

eras

i d

an

UM

KM;

9.

Rend

ahn

ya K

ual

itas

Pro

duk

UM

KM;

10.

M

inim

nya

UM

KM y

ang

berd

aya

sain

g.

pro

duk

loka

l

18.

Pe

nan

aman

Mo

dal

1.

B

elum

op�

mal

nya

iklim

inve

stas

i;

2.

Rend

ahn

ya

min

at

inve

sto

r un

tuk

men

anam

kan

mod

al;

3.

Bel

um o

p�m

aln

ya p

elak

sana

an p

rom

osi

Rend

ahn

ya k

eman

diri

an

daer

ah t

erha

dap

dan

a

peri

mba

nga

n

DPM

PTSP

Page 33: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 33

dan

ker

jasa

ma

pen

anam

an m

odal

;

4.

Rend

ahn

ya

kep

as�

an

huk

um

dala

m

beri

nve

stas

i;

5.

Bel

um o

p�m

aln

ya p

enga

was

an t

erha

dap

pen

anam

an m

odal

;

6.

Bel

um o

p�m

alny

a ke

rjas

ama

pem

erin

tah

dan

bad

an u

saha

;

7.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

man

faat

an

tekn

olog

i in

form

asi

dala

m

pel

ayan

an

peri

zina

n;

8.

Bel

um

ters

edia

nya

dat

a da

n

sist

em

info

rmas

i;

19.

K

epem

ud

aan

dan

Ola

hra

ga

1.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

ran

se

rta

kepe

mud

aan

dal

am p

emb

angu

nan

;

2.

Rend

ahn

ya

par�

sipa

si

pem

uda

dal

am

pem

bang

unan

;

Bel

um o

p�m

aln

ya p

eran

sert

a ke

pem

udaa

n da

lam

pem

bang

unan

DIS

POR

A

Page 34: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

3.

Min

imny

a pr

esta

si

olah

raga

di

kanc

ah

nasi

onal

;

4.

rend

ahn

ya

kepe

dulia

n pe

mud

a da

lam

pem

bang

unan

;

5.

Mas

ih t

erba

tasn

ya s

aran

a da

n pr

asar

ana

kepe

mud

aan

;

6.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

mbi

naan

da

n

peng

emba

ngan

kep

emud

aan

;

7.

Mas

ih r

enda

hnya

min

at g

ener

asi

mud

a

ikut

dal

am k

epra

muk

aan

.

20.

St

a�s�

k

1.

Bel

um

op�

mal

nya

peng

elol

aan

dan

pem

anfa

atan

dat

a da

lam

pem

ban

gun

an;

2.

Rend

ahn

ya

kete

rsed

iaan

da

n va

lidit

as

data

; 3.

Ku

rang

nya

kete

rsed

iaan

dat

a pe

nduk

ung

;

4.

Bel

um t

erse

dian

ya b

asis

dat

a ya

ng v

alid

Bel

um o

p�m

aln

ya

peng

elol

aan

dan

pem

anfa

atan

dat

a da

lam

pem

bang

unan

DIS

KOM

INFO

BAB IV | 34

Page 35: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 35

dan

upd

ate.

21.

Pe

rsan

dia

n

1.

Lem

ahny

a pe

nga

man

an

dat

a da

n

info

rmas

i dae

rah

;

2.

Kura

ngn

ya

sum

ber

daya

m

anus

ia

yang

mem

iliki

ke

ahlia

n kh

usu

s bi

dan

g

pers

andi

an;

3.

Mas

ih b

anya

knya

ap

likas

i in

form

asi

yan

g

belu

m t

ersa

ndi

kan

.

Lem

ahny

a pe

ngam

anan

data

dan

info

rmas

i

daer

ah

DIS

KOM

INFO

22.

K

ebu

day

aan

1.

Ti

ngg

inya

deg

rad

asi

terh

adap

nila

i -

ni

lai

sen

i dan

bud

aya;

2.

Bel

um o

p�m

alny

a du

kung

an s

aran

a da

n

pras

aran

a bi

dan

g ke

buda

yaan

da

lam

men

unja

ng

pel

aksa

naan

ke

giat

an

kebu

daya

an;

3.

Bel

um o

p�m

alny

a pe

lest

aria

n te

rhad

ap

sen

i dan

bud

aya

daer

ah;

Tin

ggin

ya d

egra

dasi

terh

adap

nila

i - ni

lai

sen

i

dan

bud

aya

DPK

(Din

as P

ariw

isat

a

dan

Keb

uday

an)

Page 36: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 36

4.

Bel

um o

p�m

alny

a pe

lest

aria

n te

rhad

ap

seja

rah

daer

ah;

5.

Rend

ahn

ya p

emah

aman

sis

wa

terh

adap

kear

ifan

loka

l:

6.

Sem

akin

ter

geru

s ke

arifa

n lo

kal d

an n

ilai-

nila

i sej

arah

:

7.

Min

imny

a Pe

nget

ahua

n M

asya

raka

t

terh

adap

Sej

arah

Jam

bi;

8.

Rend

ahn

ya

Jum

lah

Caga

r B

uday

a ya

ng

dile

star

ikan

;

9.

Rend

ahn

ya

min

at

mas

yara

kat

terh

adap

mus

eum

dae

rah

.

23.

Pe

rpu

stak

aan

1.

Min

imny

a lit

eras

i mas

yara

kat;

2.

Rend

ahn

ya m

inat

bac

a m

asya

raka

t;

3.

Rend

ahn

ya

buda

ya

dan

min

at

baca

Bel

um o

p�m

aln

ya d

aya

sain

g pe

ndid

ikan

DK

P (D

inas

Kea

rsip

an d

an

Perp

ust

akaa

n)

Page 37: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

(pen

didi

kan

kara

kter

);

4.

Perg

eser

an p

arad

igm

a da

n bu

daya

bac

a

kear

ah d

igit

al;

5.

Terb

atas

nya

sara

na

dan

pras

aran

a

perp

usta

kaan

dae

rah

.

24.

Kea

rsip

an

1.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

ngel

olaa

n ar

sip

pem

erin

tah;

2.

Bel

um o

p�m

aln

ya p

embi

naan

kea

rsip

an

terh

adap

SD

M k

ears

ipan

;

3.

Bel

um

mem

adai

nya

sara

na

pras

aran

a

kear

sipa

n pa

da s

e�ap

Per

angk

at D

aera

h

ditu

njuk

kan

pers

enta

se p

eran

gkat

dae

rah

yang

tel

ah m

ener

apka

n m

anaj

emen

ars

ip

seca

ra le

bih

efek

�f.

Bel

um o

p�m

aln

ya

peng

elol

aan

arsi

p

DK

P (D

inas

Kea

rsip

an d

an

Perp

ust

akaa

n)

25.

Kel

auta

n d

an P

erik

anan

1.

Re

ndah

nya

day

a sa

ing

prod

uk p

erik

anan

;

Bel

um o

p�m

aln

ya

peng

enda

lian

DPK

P

BAB IV | 37

Page 38: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

2.

Re

ndah

nya

pro

duk�

vita

s pe

rika

nan

;

3.

Rend

ahn

ya k

ualit

as li

ngku

ngan

per

aira

n;

4.

Men

urun

nya

bi

odiv

ersi

tas

spes

ies

peri

kana

n;

5.

Bel

um o

p�m

alny

a pe

nggu

naan

tek

nolo

gi

peri

kana

n.

kete

rsed

iaan

dan

dist

ribu

si p

anga

n

26.

Pa

riw

isat

a

1.

Rend

ahn

ya k

unju

ngan

wis

ata

mel

alui

dan

ke K

ota

Jam

bi;

2.

Rend

anya

pe

mbi

naan

, ko

ordi

nasi

da

n

sine

rgi

anta

r st

akeh

olde

rs

kepa

riw

isat

aan

;

3.

Rend

ahn

ya a

k�vi

tas

kepa

riw

isat

aan

;

4.

Rend

ahn

ya

krea

�vi

tas

dala

m

peng

elol

aan

kepa

riw

isat

aan

;

5.

Bel

um a

dany

a pe

man

faat

an H

AKI

dal

am

Rend

ahn

ya

pem

bina

an,

koor

dina

si d

an s

iner

gi

anta

r st

akeh

olde

rs

kepa

riw

isat

aan

DPK

(D

inas

Par

iwis

ata

dan

Keb

uday

an)

BAB IV | 38

Page 39: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 39

peng

emba

ngan

eko

nom

i kre

a�f;

6.

Bel

um t

erpe

tany

a po

tens

i su

mbe

r da

ya

pari

was

ta;

7.

Min

imny

a sa

rana

da

n pr

asar

ana

kepa

riw

isat

aan

.

27.

Pert

ania

n

1.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

ngel

olaa

n he

wan

pelih

araa

n;

2.

Min

imny

a ke

aman

an

dagi

ng

kons

umsi

seca

ra A

man

, Seh

at, U

nggu

l dan

Hal

al;

3.

Min

imny

a sa

rana

da

n pr

asar

ana

RPH

sesu

ai S

NI;

4.

Rend

ahn

ya

pem

erik

saan

te

rhad

ap

kesm

avet

.

Bel

um o

p�m

aln

ya

peng

enda

lian

kete

rsed

iaan

dan

dist

ribu

si p

anga

n

28.

Perd

agan

gan

1.

Re

ndah

nya

kua

litas

pen

gelo

laan

sar

ana

pras

aran

a pe

rdag

anga

n;

1. Le

mah

nya

tata

nia

ga

perd

agan

gan

DPP

Page 40: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 40

2.

Ting

giny

a B

iaya

Log

is�

k;

3.

Ting

giny

a flu

ktua

si h

arga

;

4.

Tida

k ad

anya

dat

a su

rplu

s da

n de

fisi

t;

5.

Ting

giny

a ol

igop

oli k

omod

i�;

6.

Bel

um

op�

mal

nya

in

form

asi

paso

kan,

harg

a da

n ak

ses

pang

an d

aera

h;

7.

Rend

ahn

ya t

rans

aksi

di

pasa

r in

duk

dan

raky

at;

8.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

laks

anaa

n

pem

bina

an t

erha

dap

peda

gang

;

9.

Min

imn

ya p

asar

rak

yat

sesu

ai S

NI;

10.

Ti

nggi

nya

�ng

kat

kecu

rang

an

tran

saks

i

pasa

r.

2. M

asih

lem

ahny

a

man

ajem

en

perp

asar

an

29.

Pe

rin

du

stri

an

1.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

mbi

naan

pem

erin

tah

terh

adap

ind

ustr

i ke

cil

dan

Rend

ahny

a da

ya s

aing

pro

duk

indu

stri

IKM

DPP

Page 41: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

men

enga

h;

2.

Rend

ahn

ya k

eter

sedi

aan

baha

n ba

ku d

i

pasa

ran

;

3.

Rend

ahn

ya K

ualit

as P

rodu

k In

dust

ri y

ang

diha

silk

an;

4.

Rend

ahny

a da

ya

sain

g pr

oduk

in

dust

ri

IKM

;

5.

Rend

ahn

ya

kem

ampu

an

IKM

da

lam

man

ajem

en,

akse

s pe

rmod

alan

da

n

peng

guna

an IT

.

30.

Pere

nca

naa

n P

emb

angu

nan

1.

Kual

itas

do

kum

en

pere

ncan

aan

pem

bang

unan

da

erah

be

lum

op

�m

al,

dise

babk

an

kura

ngny

a ka

pasi

tas

SDM

pere

ncan

a;

2.

Ban

yakn

ya

aman

at

pem

erin

tah

untu

k

men

yusu

n do

kum

en

pere

ncan

aan

Bel

um o

p�m

aln

ya

peru

mus

an k

ebija

kan

dala

m p

rose

s

pem

bang

unan

B

APP

EDA

BAB IV | 41

Page 42: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

mul

�se

kto

r se

suai

de

ngan

ke

tent

uan

pera

tura

n pe

rund

ang-

unda

ngan

ya

ng

terb

aru

yang

ha

rus

dila

ksan

akan

ol

eh

pem

erin

tah

daer

ah;

3.

Rend

ahn

ya �

ngka

t pa

r�si

pasi

mas

yara

kat

dala

m p

eren

cana

an p

emba

ngu

nan

;

4.

Kura

ngny

a ke

ters

edia

an

data

da

n

info

rmas

i unt

uk m

enun

jang

per

enca

naan

pem

bang

unan

dae

rah

yang

ber

kual

itas

;

5.

Bel

um

mak

sim

alny

a fu

ngsi

m

onit

orin

g

dan

eva

luas

i ter

hada

p pe

renc

anaa

n ya

ng

tela

h di

laks

anak

an;

6.

Bel

um

teri

nteg

rasi

nya

si

stem

pere

ncan

aan

deng

an s

iste

m k

euan

gan

.

31.

Keu

anga

n

1.

Bel

um

op�

mal

nya

pe

nda

pata

n as

li 1.

Rend

ahn

ya

BPK

AD

BAB IV | 42

Page 43: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 43

daer

ah k

husu

snya

yan

g be

rsu

mbe

r da

ri

paja

k d

an r

etri

busi

dae

rah

terl

ihat

dar

i

pers

enta

se

bes

aran

PA

D

terh

adap

selu

ruh

pen

dap

atan

dal

am A

PBD

;

2.

Bel

um

op�

mal

nya

Te

r�b

d

an

akun

tab

ilita

s ke

uang

an d

aera

h;

3.

Rend

ahn

ya k

eman

dir

ian

daer

ah t

erha

dap

dan

a pe

rim

bang

an;

4.

Bel

um

op�

mal

nya

ku

alit

as

man

ajem

en

peng

elol

aan

keua

ngan

dan

ase

t da

erah

berb

asis

acr

ual;

5.

Bel

um o

p�m

aln

ya p

enda

pat

an d

aera

h;

6.

Bel

um t

erin

tegr

asin

ya s

iste

m k

euan

gan

deng

an p

eren

cana

an.

kem

andi

rian

dae

rah

terh

adap

dan

a

peri

mba

nga

n

2.

Bel

um o

p�m

alny

a

peng

elol

aan

keua

ngan

dan

ase

t d

aera

h

32.

Pen

eli�

an

dan

1.

M

asih

min

imny

a pr

odu

k p

enel

i�an

yan

g B

elum

Op�

mal

nya

pro

duk

BA

PPED

A

Page 44: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 44

Pen

gem

ban

gan

m

endu

kung

te

rhad

ap

pen

yusu

nan

doku

men

per

enca

naan

pem

ban

guna

n;

2.

Mas

ih m

inim

nya

prod

uk

pen

eli�

an y

ang

men

jadi

da

sar

dal

am

pen

gam

bila

n

kebi

jaka

n;

3.

Mas

ih

min

imny

a ke

giat

an

pen

gem

ban

gan

yang

men

duku

ng i

nova

si

pro

duk-

prod

uk

krea

�f

dala

m

rang

ka

pen

gem

ban

gan

pere

kono

mia

n.

pen

eli�

an d

idal

am

peru

mu

san

kebi

jaka

n

33.

Kep

egaw

aian

1.

B

elum

op�

mal

nya

ref

orm

asi b

irok

rasi

;

2.

Mas

ih

belu

m

op�

mal

nya

pem

bin

aan

disi

plin

d

an

terd

apat

A

SN

yang

dak

disp

lin d

i se�

ap u

nit

kerj

a PD

;

3.

Bel

um o

p�m

aln

ya k

ompe

ten

si A

SN y

ang

sesu

ai

den

gan

uni

t ke

rja

Pera

ngka

t

Dae

rah

;

Bel

um o

p�m

aln

ya

kom

pete

nsi

ASN

yan

g

sesu

ai d

enga

n un

it k

erja

Pera

ngk

at D

aera

h

BK

PSD

MD

Page 45: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

4.

Jum

lah

ASN

ya

ng

pen

siun

le

bih

be

sar

dari

pad

a pe

nga

ngka

tan

A

SN

bar

u,

teru

tam

a m

emen

uhi

keb

utuh

an t

enag

a

tekn

is,

tena

ga

pend

idik

an,

ten

aga

kese

hata

n

dan

te

naga

fu

ngsi

onal

tert

entu

.

34Se

kret

aria

t D

aera

h

1.

M

asih

re

nda

hny

a PD

ya

ng

mam

pu

men

yusu

n

lapo

ran

kine

rja

inst

ansi

pem

erin

tah

(LKj

IP)

yang

dih

asilk

an s

esua

i

den

gan

pera

tura

n ya

ng b

erla

ku;

2.

M

asih

ren

dah

nya

prod

uk h

uku

m d

aera

h

yang

ter

sosi

alis

asik

an;

3.

M

asih

be

lum

op

�m

alny

a ca

pai

an

Nila

i

Surv

ei

Kepu

asan

M

asya

raka

t da

lam

pela

yan

an p

ublik

.

Bel

um O

p�m

alny

a

Aku

ntab

ilita

s

Pem

erin

taha

n

SETD

A

35.

Sekr

etar

iat

Dew

an

1.

Mas

ih t

erba

tasn

ya k

ualit

as d

an k

uan�

tas

Bel

um o

p�m

aln

ya

SEK

RET

AR

IAT

DEW

AN

BAB IV | 45

Page 46: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

SDM

;

2. Bel

um

op�

mal

nya

kin

erja

p

elak

san

aan

fung

si-f

ung

si D

PRD

.

Sine

rgit

as

pen

yele

ngga

raan

pem

erin

tah

daer

ah

36.

Pen

gaw

asan

1.

Rend

ahn

ya

pen

gaw

asan

da

n

pen

gend

alia

n ta

ta k

elo

la p

emer

inta

han

;

2. Mas

ih

ren

dah

nya

capa

ian

pe

nila

ian

pela

ksan

aan

refo

rmas

i bir

okra

si;

3. Mas

ih r

enda

hnya

leve

l kap

abili

tas

API

P.

INSP

EKTO

RA

T

BAB IV | 46

Page 47: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 47

4.2. Isu Strategis

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperha�kan atau

dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang

signifikan bagi daerah dengan karakteris�k bersifat pen�ng, mendasar, mendesak,

berjangka menengah dan panjang, dan menentukan pencapaian tujuan

penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa yang akan datang.

Perumusan permasalahan pembangunan daerah dan analisis isu strategis

merupakan dasar untuk merumuskan tujuan dan sasaran pembangunan daerah

dimasa datang. Oleh karena pen�ngnya proses perumusan permasalahan dan

analisis isu strategis terhadap arah pembangunan yang akan ditentukan, maka

untuk menjamin konsistensi dan sinergitas pembangunan antar wilayah dan antara

pusat dan daerah maka perlu memperha�kan isu strategis kota, provinsi, nasiona l

bahkan dunia internasional dalam proses perumusannya.

Fungsi keselarasan dan keterlibatan nasional dan provinsi ialah untuk

menjelaskan permasalahan dan isu nasional dan provinsi yang ada di daerah,

maupun sebaliknya untuk memberikan masukan permasalahan dan isu yang ada di

daerah kepada provinsi.Isu strategis dapat berasal dari permasalahan

pembangunan yang dianggap paling prioritas untuk diselesaikan maupun isu dari

dunia interna�onal, nasional maupun regional.

Berdasarkan permasalahan yang perlu penanganan prioritas dan

memperha�kan isu strategis di provinsi, nasional serta internasional, maka isu

strategis yang harus diperha�kan atau dikedepankan dalam perencanaan

pembangunan daerah Kota Jambi 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut :

1. Kualitas sumber daya manusia dan pelayanan dasar

Kualitas sumber daya manusia dan pelayanan dasar menjadi isu strategis yang

di��kberatkan pada kondisi kualitas hidup masyarakat terutama pada isu -isu

yang menyangkut urusan pendidikan, kesehatan, sosial, ketentraman,

keter�ban umum dan perlindungan masyarakat serta keterampilan dan

keahlian tenaga kerja. Hal ini disebabkan masih belum op�malnya capaian

Indek Pembangunan Manusia (IPM), baik indeks pendidikan maupun indeks

Page 48: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

BAB IV | 48

kesehatan, masih rendahnya angka rata-rata lama sekolah dan angka harapan

lama sekolah, belum op�malnya capaian angka harapan hidup, masih cukup

�ngginya angka kema�an ibu dan bayi dan masih ditemukannya kasus balita

gizi buruk, belum op�malnya pengendalian penyakit menular dan �dak

menular, belum op�malnya pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan, dan

belum op�malnya pelayanan KB yang menyebabkan angka kelahiran total

masih belum op�mal, serta masih belum op�malnya penanganan PMKS

terutama yang berada diluar pan�.

2.

Penanggulangan kemiskinan

Penanggulangan kemiskinan masih menjadi isu strategis yang perlu segera

ditangani dan mendapat perha�an khusus. Hal ini ditandai dengan masih

�ngginya angka kemiskinan dan angka pengangguran serta jumlah Keluarga Pra

Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I , masih rendahnya �ngkat par�sipasi

angkatan kerja

3. Infrastruktur publik, permukiman dan lingkungan hidup

Infrastruktur publik, permukiman dan lingkungan hidup merupakan isu

strategis yang perlu mendapat perha�an. Hal ini ditandai dengan masih luasnya

kawasan permukiman kumuh, masih banyaknya rumah �dak layah huni, belum

op�malnya capaian rumah tangga bersanitasi seper� kurangnya ketersediaan

layanan air minum perpipaan, pengelolaan limbah, dan penanganan sampah,

terbatasnya ruang terbuka hijau dan ruang-ruang publik/taman-taman kota,

masih terdapat genangan air saat musim hujan, belum op�malnya penataan

trotoar dan jaringan drainase, menurunnya kapasitas badan air penerima

limpasan air hujan, masih terbatasnya ketersediaan fasilitas pendukung lalu

lintas, belum op�malnya manajemen rekayasa lalu lintas, dan belum

op�malnya cakupan layanan angkutan umum

4.

Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi serta daya beli masyarakat

Pertumbuhan dan pemerataan perekonomian serta daya beli masyarakat

menjadi isu strategis yang perlu mendapat perha�an dan prioritas. Hal ini

ditandai dengan masih kurang op�malnya kontribusi kategori unggulan

Page 49: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

terhadap pertumbuhan PDRB, masih rendahnya PDRB per kapita dan daya beli

masyarakat dan masih �ngginya kontribusi bahan makanan terhadap laju

inflasi, masih �ngginya rasio gini atau kesenjangan pendapatan masyarakat,

belum op�malnya nilai investasi daerah dan kunjungan wisatawan yang masuk,

kurangnya jumlah pelaku wirausaha, kurangnya daya saing dan kemandirian

para pelaku usaha mikro dan kecil, pemasaran dan akses terhadap permodalan,

serta belum memadainya sarana dan prasarana perdagangan.

5.

Tata nilai kehidupan masyarakat dan kebudayaan daerah

Tata nilai kehidupan masyarakat yang menyangkut kehidupan masyarakat

dalam beragama, moral, akhlak, karakter dan kearifan lokal menjadi isu

strategis yang menjadi prioritas, hal ini disebabkan dengan masih rendahnya

implementasi perda tata nilai kehidupan masyarakat yang religius, menurunnya

moral, akhlak dan karakter masyarakat, rentannya keh idupan masyarakat akan

konflik, toleransi beragama, berbangsa dan bernegara, masih adanya

pelanggaran dan gangguan ketentraman dan keter�ban umum, masih

terbatasnya sarana dan prasarana seni dan budaya, belum op�malnya

pembinaan, apresiasi dan pelestarian terhadap seni dan budaya;

6. Pengarusutamaan gender dan ketahanan keluarga

Pengarusutamaan gender dan ketahanan keluarga menjadi isu strategis yang

mendapat perha�an. Hal ini ditandai dengan belum op�malnya capaian Indeks

Pembangunan dan Pemberdayaan Gender, masih cukup �ngginya kasus

kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak, belum op�mal dan

memadainya perlindungan dan ketersediaan sarana prasarana publik yang

ramah perempuan dan anak, serta op�malisasi pengendalian penduduk

7. Tata kelola pemerintahan yang profesional, efek�f, efisien, transparan dan

akuntabel serta berbasis teknologi informasi

Tata kelola pemerintahan yang profesional, efek�f, efisien, transparan dan

akuntabel menjadi isu strategis, yang ditandai oleh masih kurangnya �ng kat

disiplin pegawai, belum op�malnya pengelolaan keuangan daerah dan kinerja

aparatur, belum op�malnya kualitas layanan publik dan akuntabilitas instansi

BAB IV | 49

Page 50: BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH gap …

pemerintah, masih terdapat beberapa gedung kantor perangkat daerah yang

belum representa�f, masih belum op�malnya implementasi e-government

pada seluruh perangkat daerah dan pelayanan publik.

BAB IV | 50