Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

33
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Isu dan Permasalahan di Bidang Teknik Pengairan”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Metodologi Penelitian pada Program pasca sarjana magister sumber daya air Universitas Brawijaya. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak- pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada : 1. Prof. DR. Ir. Suhardjono, Dipl. HE, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil. 2. Rekan-rekan semua Program pasca sarjana magister sumber daya air Universitas Brawijaya. 3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar

description

Permasalahan Bidang Sumber Daya Air

Transcript of Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

Page 1: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Isu dan

Permasalahan di Bidang Teknik Pengairan”.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah

Metodologi Penelitian pada Program pasca sarjana magister sumber daya air

Universitas Brawijaya. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih

banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,

mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari

semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah

ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan

penelitian ini, khususnya kepada :

1. Prof. DR. Ir. Suhardjono, Dipl. HE, M.Pd selaku dosen pengampu mata

kuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan kemudahan-kemudahan

baik berupa moril maupun materiil.

2. Rekan-rekan semua Program pasca sarjana magister sumber daya air

Universitas Brawijaya.

3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta

yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar

kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam

menyelesaikan makalah ini.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam

pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima

saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.

Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Page 2: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...................................................................................3

1.2 Permasalahan.....................................................................................5

1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................5

1.4 Metode Pengumpulan Data................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................7

2.1 Pengertian...........................................................................................7

2.2 Karakteristik Sumberdaya Air...........................................................7

2.3 Permasalahan Dalam Bidang SDA....................................................8

PENUTUP..............................................................................................................20

3.1 Kesimpulan......................................................................................20

3.2 Saran.................................................................................................20

2

Page 3: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang

dapat memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

rakyat Indonesia sebagaimana dijelaskan dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat (3)

yang menyebutkan bahwa pendayagunaan sumber daya air harus ditujukan

untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Pengertian yang

terkandung di dalam amanat tersebut adalah bahwa negara

bertanggungjawab terhadap ketersediaan dan pendistribusian potensi

sumberdaya air bagi seluruh masyarakat Indonesia, dan dengan demikian

pemanfaatan potensi sumberdaya air harus direncanakan sedemikian rupa

sehingga memenuhi prinsip-prinsip kemanfaatan, keadilan, kemandirian,

kelestarian dan keberlanjutan.

Selanjutnya pasal ini dijelaskan lebih lanjut dalam Undang-Undang

No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, bahwa:

1. Sumber Daya Air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang

memberikan manfaat serbaguna untuk mewujudkan kesejahteraan bagi

seluruh rakyat di segala bidang baik sosial, ekonomi, budaya, politik

maupun bidang ketahanan nasional

2. Dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang

cenderung menurun, dan kebutuhan air yang cenderung meningkat

sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan

aktivitas ekonomi masyarakat, sumberdaya air harus dikelola,

dipelihara,dimanfaatkan, dilindungi dan dijaga kelestariannya dengan

memberikan peran kepada masyarakat dalam setiap tahapan pengelolaan

sumberdaya air.

3. Pengelolaan sumberdaya air perlu diarahkan untuk mewujudkan sinergi

dan keterpaduan antar wilayah, antar sektor, dan antar generasi dalam

rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

3

Page 4: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

Berdasarkan hal tersebut dalam salah satu rumusan dari 8 (delapan)

misi penyelenggaraan tugas Kementerian Pekerjaan Umum di dalam

mencapai visi Kementerian adalah “Menyelenggarakan pengelolaan SDA

secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan

keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air”.

Lebih lanjut Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal

Sumber Daya Air juga mempunyai visi tahun 2025 yaitu “Terwujudnya

kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya

kesejahteraan rakyat” yang akan dicapai melalui berbagai Misi

diantaranya : Mengkonservasi sumber daya air secara berkelanjutan,

mendayagunakan sumber daya air secara adil serta memenuhi

persyaratan .kualitas dan kuantitas untuk kebutuhan masyarakat,

mengendalikan daya rusak air, memberdayakan dan meningkatkan peran

masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air, serta

meningkatkan keterbukaan serta ketersediaan data dan informasi dalam

pengelolaan sumber daya air.

Kebijaksanaan dasar yang diterapkan dalam pengelolaan sumber daya air

adalah:

a. Pengelolaan sumberdaya air secara nasional harus dilakukan secara

holistik, terencana, dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan

nasional dan melestarikan lingkungan, untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat dan menjaga kesatuan dan ketahanan nasional.

b. Pengelolaan sumberdaya air harus dilakukan secara terdesentralisasi

dengan berdasar atas daerah pengaliran sungai (DPS) sebagai satu

kesatuan wilayah pembinaan.

c. Pengelolaan sumber daya air harus berdasar prinsip partisipasi dengan

melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan dalam seluruh

aspek kegiatan (perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian

dan pembiayaan) untuk mendorong tumbuhnya komitmen semua pihak

yang berkepentingan.

4

Page 5: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

d. Pengelolaan sumber daya air diprioritaskan pada sungai-sungai

strategis bagi perkembangan ekonomi, kesatuan, dan ketahanan

nasional dengan memperhatikan tingkat perkembangan sosio-ekonomi

daerah, tuntutan kebutuhan serta tingkat pemanfatan dan ketersediaan

air.

e. Masyarakat yang memperoleh manfaat/kenikmatan atas air dan

sumber-sumber air secara bertahap wajib menanggung biaya

pengelolaan sumber daya air (users pay and cost recovery principles).

1.2 Permasalahan

Sumber daya air merupakan bagian dari sumber daya alam yang

penting peranannya dalam menunjang kelangsungan hidup makhluk hidup.

Namun dari masa ke masa keberadaannya semakin langka dan kualitasnya

semakin menurun, sedangkan kebutuhan semakin meningkat. Kondisi

lingkungan, sosial masyarakat, peraturan dan kebijakan dalam pengelolaan

sumber daya air merupakan beberapa faktor yang menyebabkan munculnya

berbagai permasalahan – permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya air

yang seharusnya membutuhkan pengaturan yang optimal dan terpadu

sehingga pengusahaan dan pemanfaatannya sesuai dengan peruntukannya

dan kondisinya tetap terjaga. Lebih lanjut dalam penulisan ini akan

dijabarkan lebih rinci berbagai permasalahan-permasalahan di bidang

sumber daya air.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dalam penulisan ini adalah untuk memberikan

pengetahuan dan informasi terkait permasalahan dan isu-isu strategis dalam

bidang sumber daya air di Indonesia.

Sasaran yang hendak dicapai adalah ditetapkannya berbagai kebijakan

pemerintah serta alternatif-alternatif dalam rangka optimasi pengelolaan dan

pemanfaatan yang tepat dalam upaya pemecahan permasalahan di bidang

sumber daya air.

5

Page 6: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penulisan ini diperoleh melalui

berbagai sumber, referensi dan literatur terkait dengan bidang sumber daya

air diantaranya peraturan perundang-undangan, buku-buku, dan sumber-

sumber lainnya yang terkait.

6

Page 7: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah

permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah,

air hujan dan air laut yang berada di darat. Sumber air adalah tempat atau

wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di

bawah permukaan tanah. Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air

dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian

bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya.

Pengertian sumber daya air di sini adalah air, sumber air, dan daya air

yang terkandung didalamnya. Kegiatan – kegiatan dalam rangka pelestarian

sumber daya air meliputi konservasi, pendayagunaan, pengendalian dan

penanggulangan daya rusak air, pengelolaan, penatagunaan, penyediaan,

penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air.

2.2 Karakteristik Sumberdaya Air

Secara eksplisit karakteristik dasar sumberdaya air antara lain:

Dapat mencakup beberapa wilayah administratif (cross-administrative

boundary) dikarenakan oleh faktor topografi dan geologi

Dipergunakan oleh berbagai aktor (multi-stakeholders)

Bersifat sumberdaya mengalir (flowing/dynamic resources) sehingga

mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara kondisi kuantitas

dengan kualitas, antara hulu dengan hilir, antara instream dengan

offstream, maupun antara air permukaan dengan air bawah tanah.

Dipergunakan baik oleh generasi sekarang maupun generasi mendatang

(antar generasi).

Merupakan bagian siklus alam (daur hidrologi) yang mengakibatkan

ketersediaannya tidak merata baik dalam aspek waktu, lokasi, kuantitas

maupun kualitas.

7

Page 8: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

Dewasa ini, air tidak dapat lagi hanya dipandang sebagai barang sosial

(social goods), namun seiring dengan kaberadaannya yang semakin langka

(scarcity), maka air perlu dipandang sebagai barang ekonomis (economic

goods) tanpa harus melepaskan fungsi sosialnya.

Kuantitas dan kualitas air amat bergantung pada tingkat pengelolaan

sumber daya air masing-masing daerah, keragaman penggunaan air yang

bervariasi – pertanian, air baku domestik dan industri, pembangkit tenaga

listrik, perikanan, dan pemeliharaan lingkungan – selain iklim, musim

(waktu) serta sifat ragawi alam (topografi dan geologi) dan kondisi

demografi (jumlah dan penyebaran) serta apresiasi (persepsi) tentang air.

Mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka sumberdaya air merupakan

sumberdaya alam yang sangat vital bagi hidup dan kehidupan mahluk serta

sangat strategis bagi pembangunan perekonomian, menjaga kesatuan dan

ketahanan nasional sehingga harus dikelola secara terpadu, bijaksana dan

profesional.

2.3 Permasalahan Dalam Bidang SDA

Sunaryo, Trie M, dkk (2005) menyatakan bahwa terjadinya berbagai

permasalahan di bidang pengelolaan sumber daya air adalah sebagai akibat

dari :

a. Makin menurunnya daya dukung lingkungan terhadap ketersediaan air;

b. Makin menurunnya kualitas air pada sumber-sumber air;

c. Makin meningkatnya jenis kebutuhan air;

d. Makin menurunnya daya dukung daerah tangkapan air;

e. Makin meningkatnya iklim global;

f. Makin terbatasnya ketersediaan air tanah;

g. Makin terbatasnya investasi terutama dari pemerintah untuk lebih

meningkatkan kemampuan penyediaan sumber daya air;

h. Makin meningkatnya arus urbanisasi;

i. Makin meningkatnya keterkaitan antar lembaga;

j. Makin meningkatnya pencemaran lingkungan;

8

Page 9: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

Secara rinci permasalahan dalam pengelolaan sumber daya air meliputi :

a. Rusaknya daerah tangkapan hujan

Perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali, merupakan

penyebab utama rusaknya daerah tangkapan hujan (watershed).

Penggundulan hutan, reklamasi rawa, berubahnya hutan, lahan

pertanian menjadi daerah industri dan perkotaan akan mengubah

ketahanan tanaman dan tanah terhadap air hujan.

Air hujan akan jatuh lebih keras ke tanah dan mempertinggi erosi,

dan akan melimpas lebih banyak dan lebih cepat di permukaan tanah.

Di musim kemarau, air tanah menguap lebih banyak menjadikan

rusaknya lapisan tanah, mengganggu keseimbangan dan dapat

menyebabkan land sliding. Meningkatkan penguapan air tanah juga

dapat menurunkan aliran air permukaan yang berasal dari air tanah

(base flow).

b. Erosi dan Sedimentasi

9

Page 10: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

Hilangnya vegetasi penutup tanah akan menyebabkan suatu lahan

mudah tererosi. Air hujan, dengan lebih keras, jatuh langsung ke tanah,

menjadikan lepasnya ikatan antar butiran tanah, dan yang kemudian

terangkut oleh air hujan yang melimpas. Erosi mengakibatkan

sedimentasi, yaitu terjadinya pengendapan butiran tanah di sungai dan

waduk. Sedimentasi menjadikan berkurangnya kapasitas tampungan,

menurunnya kualitas air, dan berbagai dampak negatip lain.

Sedimentasi juga banyak yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi

yang mampu membawa jutaan meter kubik sedimen ke sungai dan

waduk.

c. Kekeringan

Rusaknya daerah tangkapan hujan, menjadikan turunnya

kemampuan suatu DPS untuk menyimpan air (di musim hujan) dan

melepaskannya (di musim kemarau) sebagai base flow. Akibatnya,

debit sungai di musim kemarau mengecil dan berakibat kurangnya

penyediaan air (kekeringan).

d. Pencemaran Air

Sumber pencemaran air bermuara pada sikap dan perilaku

manusia. Sungai di perkotaan, penuh limbah, baik dari rumah tangga

maupun dari limbah industry. Makin banyak sumber air yang tercemar

makin turun kualitas air.

10

Page 11: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

Menurunnya kualitas air permukaan, sangat mempengaruhi

kelayakan sistem perairan Indonesia, memperparah mutu sumber air

dan mendorong terjadinya kekurangan air bersih. Pencemaran juga

mengakibatkan terganggunya jumlah dan mutu habitat air, tumbuhan

dan hewan.

e. Banjir

Banjir dapat terjadi karena penurunan daya tampung sungai atau

saluran drainase akibat sedimentasi, atau penyebab yang lain. Banjir

dapat pula terjadi karena tingginya peningkatan limpasan permukaan.

Apapun penyebabnya, kerugian akibat banjir, akibat tergenanngnya air,

11

Page 12: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

sangatlah besar. Kerusakan bangunan, kehilangan tempat tinggal,

ketidaknyamanan, penyakit, terganggunya aktivitas, dan bahkan

kehilangan nyawa, dapat terjadi oleh adanya banjir.

f. Konfliks antar penggunaan dan daerah administratif

Lajunya jumlah penduduk dan meningkatnya taraf hidup mereka

menaikan kebutuhan akan air. Industry, juga meminta air lebih banyak.

Akibatnya kebutuhan air makin meningkat pesat, sementara itu jumlah

dan mutu air, makin menurun. Di musim hujan, jumlah air cenderung

berlebih, sementara di musim kering ketersediaan air menurun. Selain

kuantitas, kualitas air sangatlah penting. Kelayakan air untuk

dikonsumsi tergantung pada kualitas dan peruntukan yang memadai

untuk kualitas tersebut. Akibatnya konflik kepentingan antara

pengguna, penggunaan, dan daerah administrasi makin berkembang.

g. Lingkungan Sungai

Sungai merupakan kesatuan antara wadah air dan air yang

mengalir. Karena itu sungai dan lingkungannya merupakan satu

kesatuan. Pengelolaan lingkungan sungai adalah bagian dari

pengelolaan sumber daya perairan. Sayangnya, azas ini kerap

diabaikan. Pemanfaatan lahan di sempadan sungai untuk keperluan

pemukiman, pertanian dan usaha lainnya yang menggangu kelancaran

pengaliran air, adalah contoh khas dari diabaikannya aspek lingkungan

sungai. Demikian pula, praktek-praktek membuang sampah ke perairan

terbuka adalah bukti dari sikap meremehkan kelestarian sumber daya

air.

h. Intrusi air laut

Pada daerah tepi laut, pengambilan air tanah diambil secara

berlebihan dapat menjadikan air asin dari laut masuk (intrusi) ke dalam

akuifer. Akibatnya, terjadi penurunan mutu air tawar di daerah yang

terintrusi.

12

Page 13: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

i. Masalah Pasca Pembangunan

Setelah masa pembangunan selesai, persoalan yang acapkali

muncul adalah kurangnya kegiatan operasi dan pemeliharaan dari

bangunan tersebut. Banyak prasarana pengairan mengalami kerusakan

yang disebabkan kekurangan dana, keterbatasan jumlah dan mutu,

tenaga professional dan tidak tersedianya institusi pengelola yang

mantap.

Dalam Permen PU No. 02/PLT/M/2010 tentang Rencana strategis

Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010-2014 dijelaskan bahwa isu-isu

strategis dan permasalahan di bidang SDA meliputi :

a. Kinerja pelayanan jaringan irigasi yang belum optimal, dimana dari

7,2 juta ha luas daerah irigasi yang telah dibangun diperkirakan masih

sekitar 1,34 juta ha daerah irigasi yang belum dapat berfungsi secara

optimal karena adanya kerusakan jaringan irigasi yang antara lain

diakibatkan oleh umur konstruksi, bencana alam, kurangnya operasi

dan pemeliharaan jaringan irigasi, dan masih rendahnya keterlibatan

petani dan stakeholders lainnya dalam pengelolaan jaringan irigasi.

b. Kinerja pelayanan jaringan reklamasi rawa belum optimal dimana

dari 33,4 juta ha lahan rawa yang merupakan lahan rawa pasang surut

dan rawa lebak termasuk lahan rawa bergambut, sampai saat ini hanya

sekitar 1,8 juta ha jaringan reklamasi rawa yang telah dikembangkan

Pemerintah.

c. Perubahan garis pantai akan menimbulkan masalah dalam kaitannya

rencana strategis Kementerian Pekerjaan Umum 2010 - 2014

dengan perlindungan sarana dan prasarana sepanjang pantai dan batas

wilayah Negara.

13

Page 14: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

d. Mengembalikan fungsi seluruh infrastruktur SDA yang mengalami

kerusakan karena bencana alam seperti banjir, tanah longsor, tsunami,

dan gempa bumi.

e. Menyelenggarakan pembinaan yang lebih intensif kepada

pemerintah daerah dan stakeholders lainnya dalam pengelolaan irigasi.

f. Mempertahankan kemampuan penyediaan air dari sumber-

sumber air dari dampak berkurangnya areal terbuka hijau dan

menurunnya kapasitas wadah-wadah air baik alamiah maupun buatan

dengan cepat.

g. Melakukan penataan organisasi pengelola SDA seperti Unit

Pelaksana Teknis Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)/Balai Wilayah

Sungai (BWS) maupun Unit Pelaksana Teknis Daerah/Balai Prasarana

SDA.

h. Meningkatkan koordinasi dan ketatalaksanaan penanganan SDA

untuk mengurangi konflik antarpengguna sumber daya air.

i. Meningkatkan kinerja pengelolaan Sistem Informasi SDA

(SISDA) pada BBWS/BWS dan Dinas SDA dan melengkapi data dan

informasi tentang SDA untuk dapat digunakan dalam proses

pengambilan keputusan serta memperluas akses publik terhadap data

dan informasi SDA.

j. Mengupayakan pengarusutamaan gender dalam proses

pelaksanaan kegiatan bidang SDA, baik dari segi akses, kontrol,

partisipasi, maupun manfaatnya.

k. Mencari peluang-peluang investasi baru dalam upaya pengembangan

infrastruktur SDA.

Beberapa faktor yang berkaitan dengan permasalahan sumber daya air di

Indonesia, antara lain adalah :

14

Page 15: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

a. Ketidak seimbangan antara pasokan dan kebutuhan dalam

perspektif ruang dan waktu.

Indonesia terletak pada daerah tropis merupakan negara Kelima terbesar

di dunia dalam hal ketersediaan air namun, secara alamiah Indonesia

menghadapi kendala dalam memenuhi kebutuhan air karena distribusi

yang tidak merata baik secra spasial maupun waktu, sehingga air yang

dapat disediakan tidak selalu sesuai dengan kebutuhan, baik dalam

perspektif jumlah maupun mutu.

b. Meningkatnya ancaman terhadap keberalanjutan daya dukung

sumber daya air, baik air permukaan maupun air tanah .

Kerusakan lingkungan yang semakin luas akibat kerusakan hutan secara

signifikan telah menyebabkan penurunan daya dukung daerah aliran

sungai (DAS) dalam menahan dan menyimpan air. Hal yang

memprihatinkan adalah indikasi terjadinya proses percepatan laju

kerusakan daerah tangkapan air.

Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya laju deforestrasi sebesar

1,6 juta ha per tahun pada periode 1985-1997 menjadi 2,1 juta ha per

tahun pada periode 1997-2001. Hal tersebut juga ditunjukkan oleh laju

peningkatan jumlah DAS kritis; 22 DAS pada tahun 1984, 39 DAS

pada tahun 1992, dan 62 DAS pada tahun 1998. Kecenderungan meluas

dan bertambahnya DAS kritis telah mengarah pada tingkat kelangkaan

dan peningkatan daya guna air yang semakin serius. Selain itu,

kelangkaan air yang terjadi cenderung mendorong pola penggunaan

sumber air yang tidak bijaksana, antara lain pola eksploitasi air tanah

secara berlebihan, sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan

permukaan dan kualitas aira tanah, intrusi air laut dan amblesan

permukaan tanah. Kerusakan air tanah sangat sulit untuk dipulihkan

sehingga akan berujung pada terjadinya bencana lingkungan yang

berimplikasi luas.

c. Menurunnya kemampuan penyediaan air

15

Page 16: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

Berkembangnya daerah pemukiman dan industri telah menurunkan area

resapan air dan mengancam kapasitas lingkungan dalam menyediakan

air. Pada sisi lain, kapasitas infrastruktur penampung air seperti waduk

dan bendungan semakin menurun sebagai akibat meningkatnya

sedimentasi sehingga menurunkan keandalan penyediaan air untuk

irigasi dan air baku. Kondisi ini diperparah dengan kualitas koperasi

dan pemeliharaan yang rendah sehingga tingkat layanan prasarana

sumber daya air semakin menurun tajam.

d. Meningkatnya potensi konflik air

Meningkatnya persaingan penggunaan air dan penurunan efisiensi

penggunaan air salah satunya disebabkan oleh meningkatnya jumlah

penduduk dan kualitas kehidupan masyarakat, jumlah kebutuhan air

baku bagi rumah tangga, permukiman, pertanian maupun industri juga

semakin meningkat. Konflik air yang tidak terkendali berpotensi

berkembang menjadi konflik dengan dimensi yang lebih luas, bahkan

lebih jauh dapat memicu berbagai bentuk disintegrasi.

e. Kurang optimalnya tingkat layanan jaringan irigasi

Belum atau tidak berfungsinya jaringan irigasi disebakan antara lain

oleh belum lengkapnya sistem jaringan, ketidaktersediaan air, belum

siapnya lahan sawah, ketidaksiapan petani penggarap, atau terjadinya

mutasi lahan. Selain itu, pada jaringan irigasi yang berfungsi juga

mengalami kerusakan terutama disebakan oleh rendahnya kualitas

operasi dan pemeliharaan. Luas sawah produktif beririgasi juga

semakin menurun karena alih fungsi lahan menjadi non pertanian

terutama untuk perumahan.

f. Makin meluasnya abrasi pantai

Perubahan lingkungan dan abrasi pantai mengancam keberadaan lahan

produktif dan wilayah pariwisata. Selain itu, abrasi pantai pada

beberapa daerah perbatasan dapat menyebabkan bergesernya garis

perbatsan dengan negara lain.

16

Page 17: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

g. Lemahnya koordinasi, kelembagaan, dan ketatalaksanaan

Pada aspek institusi, lemahnya koordinasi antar instansi dan antar

daerah otonomi telah menimbulkan pola pengelolaan sumebr daya air

yang tidak efisien, bahkan tidak jarang saling berbenturan. Pada sisi

lain, kesadaran dan partisipasi masyarakat, sebagai salah satu prasyarat

terjaminnya keberlanjutan pola pengelolaan sumber daya air, masih

belum mencapai tingkat yang diharapkan karena masih terbatasnya

kesempatan dan kemampuan.

h. Rendahnya kualitas pengelolaan data dan sistem informasi

Pengelolaan sumber daya air belum di dukung oleh basis data dan

sistem informasi yang memadai. Kualitas data dan informasi yang

dimiliki belum memenuhi standar yang ditetapkan dan tersedia pada

saat diperlukan. Selain itu, akses publik terhadap data masih belum

dapat terlayani secara baik. Berbagai instansi mengumpulkan serta

mengelola data dan informasi tentang sumber daya air, namun

pertukaran data dan informasi antar instansi masih banyak mengalami

hambatan.

i. Kerusakan prasarana sumber daya air

Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis dan berada di

pertemuaan beberapa lempeng daratan dunia mempunyai kerentanan

terhadap bencana. Banjir, gempa, tsunami, tanah longsor dan bencana

lainnya hampir setiap tahun selalu terjadi. Hali ini mengakibatkan

kerusakan pada sumber-sumebr air termasuk prasarananya. Penyebab

lainnya adalah kurang optimalnya operasional dan pemeliharaan.

Dengan bertambahnya umur bangunan, maka bertambah pula kerusakan

yang terjadi akibat usia bangunan.

Masalah pengelolaan sumberdaya air dapat dilihat dari kelemahan

mempertahankan sasaran manfaat pengelolaan sumberdaya air dalam hal

17

Page 18: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

pengendalian banjir dan penyediaan air baku bagi kegiatan domestik,

municipal, dan industri.

Masalah pengendalian banjir sebagai bagian dari upaya pengelolaan

sumberdaya air, sering mendapatkan hambatan karena adanya pemukiman

padat di sepanjang sungai yang cenderung mengakibatkan terhambatnya

aliran sungai karena banyaknya sampah domestik yang dibuang ke badan

sungai sehingga mengakibatkan berkurangnya daya tampung sungai untuk

mengalirkan air yang datang akibat curah hujan yang tinggi di daerah hulu.

Pada sisi lain penyediaan air baku yang dibutuhkan bagi kegiatan

rumah tangga, perkotaan dan industri sering mendapatkan gangguan secara

kuantitas – dalam arti terjadinya penurunan debit air baku akibat terjadinya

pembukaan lahan-lahan baru bagi pemukiman baru di daerah hulu yang

berakibat pada pengurangan luas catchment area sebagai sumber penyedia

air baku. Disamping itu, secara kualitas penyediaan air baku sering tidak

memenuhi standar karena adanya pencemaran air sungai oleh limbah rumah

tangga, perkotaan, dan industri.

Dengan diberlakukannya Undang-undang 22/1999 tentang Otonomi

Daerah, masalah pengelolaan sumberdaya air ini menjadi lebih kompleks

mengingat Satuan Wilayah Sungai (SWS) atau Daerah Pengaliran Sungai

(DPS) secara teknis tidak dibatasi oleh batas-batas administratif tetapi oleh

batas-batas fungsional, sehingga dengan demikian masalah koordinasi antar

daerah otonom yang berada dalam satu SWS atau DPS menjadi sangat

penting dalam pengelolaan sumberdaya air.

Perubahan peran Pemerintah dari institusi penyedia jasa (service

provider) menjadi institusi pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha

(enabler) agar memiliki kemampuan dalam menyediakan kebutuhan air dan

menunjang kegiatan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga

perlu adanya upaya-upaya pemberdayaan masyarakat pengguna air untuk

mengelola dan melestarikan potensi-potensi sumber daya air.

Peningkatan kebutuhan akan air dari stakeholder yang ada.

Pengelolaan sumberdaya air menghadapi berbagai persoalan yang

berhubungan berbagai macam penggunaan dari berbagai macam sektor

18

Page 19: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

(pertanian, perikanan, industri, perkotaan, tenaga listrik, perhubungan,

pariwisata, dan lain-lain) baik yang berada di hulu maupun di hilir

cenderung semakin meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas. Hal

ini telah banyak menimbulkan dispute antar sektor maupun antar wilayah,

yang pada dasarnya merupakan cerminan dari adanya conflict of interests

yang tajam serta tidak berjalannya fungsi koordinasi yang baik.

Memperhatikan adanya ketidakseimbangan jumlah ketersediaan air

diatas, maka jumlah ketersediaan air dan besarnya kebutuhan akan air perlu

dikelola sedemikian rupa sehingga pemanfaatannya memenuhi kriteria

keterpaduan secara fungsional ruang, berkelanjutan, dan berwawasan

lingkungan. Untuk itu, dibutuhkan perencanaan dan pelaksanaan

pengelolaan sumberdaya air yang memadai untuk mencapai pengelolaan

sumberdaya air secara berkelanjutan berdasarkan strategi pemanfaatan ruang

yang banyak ditentukan oleh karakteristik sumber daya air.

19

Page 20: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Air merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan

dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Sebagaimana diatur

dalam peraturan perundang-undangan bahwa sumber daya alam termasuk

air di dalamnya harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran

rakyat.

Permasalahan dan isu-isu strategis dalam bidang sumber daya air

diantaranya adalah rusaknya daerah tangkapan hujan, erosi, sedimentasi,

kekeringan, pencemaran air, banjir, intrusi air laut serta permasalahan

lainnya terkait dengan pengelolaan sumber daya air. Selain itu beberapa

faktor penyebab munculnya permasalahan di bidang sumber daya air

diantaranya adalah ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan

air, kerusakan lingkungan dan prasarana sumber daya air, kurang

optimalnya operasional jaringan irigasi, dan lemahnya koordinasi antar

instansi terkait.

Lebih lanjut permasalahan dalam hal pengelolaan sumberdaya air

dapat dilihat dari lemahnya mempertahankan sasaran manfaat pengelolaan

sumberdaya air dalam hal pengendalian banjir dan penyediaan air baku

bagi kegiatan domestik, municipal, dan industri.

3.2 Saran

Sumber daya air dan keberadaannya yang sangat penting harus

dikelola secara menyeluruh dimana meliputi seluruh aspek pengelolaan yaitu

konservasi, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air kemudian

dilakukan secara terpadu dengan melibatkan semua pemangku kepentingan

antar sektor dan wilayah serta berwawasan lingkungan yaitu memperhatikan

keseimbangan ekosistem, dengan tujuan untuk mewujudkan pemanfaatan

sumber daya air yang berkelanjutan guna kemakmuran rakyat.

20

Page 21: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

Selain itu pengelolaan sumber daya air harus dilakukan secara

berkelanjutan sehingga keberadaannya tetap dapat dimanfaatkan guna

kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

21

Page 22: Makalah Isu Dan Permasalahan Bidang Sda

METODOLOGI PENELITIANIsu dan Permasalahan Bidang Teknik Pengairan

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Suhardjono, Tri Budi Prayogo,.Riyanto Hariwibowo. 2011. Penelitian di

Bidang Teknik Pengairan. Batu: CV.Cakrawala Indonesia

Bisri, Mohammad. 2009. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Malang: CV.

Asrori Malang.

PERUNDANG-UNDANGAN

1. Undang – Undang Dasar 1945

2. Undang – Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

3. Undang – Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 23/PRT/M/2010 Tentang

Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014

22